Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
Ringkasan dokumen tersebut membahas beberapa praktik asuhan persalinan yang berdasarkan evidence based practice berbeda dengan praktik sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah posisi ibu saat bersalin lebih baik dalam posisi selain terlentang, episiotomi hanya dilakukan bila diperlukan, enema dan pencukuran rambut pubis tidak perlu rutin dilakukan, serta penggunaan antibiotika untuk ketuban pecah dini masih per
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Terdapat dua jenis kontrasepsi suntik yaitu kombinasi dan progestin. Kontrasepsi suntik kombinasi mengandung estrogen dan progestin sedangkan progestin hanya mengandung progestin. Kedua jenis kontrasepsi suntik ini sangat efektif mencegah kehamilan dengan cara menghambat ovulasi dan menghalangi sperma.
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
Ringkasan dokumen tersebut membahas beberapa praktik asuhan persalinan yang berdasarkan evidence based practice berbeda dengan praktik sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah posisi ibu saat bersalin lebih baik dalam posisi selain terlentang, episiotomi hanya dilakukan bila diperlukan, enema dan pencukuran rambut pubis tidak perlu rutin dilakukan, serta penggunaan antibiotika untuk ketuban pecah dini masih per
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Terdapat dua jenis kontrasepsi suntik yaitu kombinasi dan progestin. Kontrasepsi suntik kombinasi mengandung estrogen dan progestin sedangkan progestin hanya mengandung progestin. Kedua jenis kontrasepsi suntik ini sangat efektif mencegah kehamilan dengan cara menghambat ovulasi dan menghalangi sperma.
1. Deteksi dini komplikasi masa nifas meliputi perdarahan berlebih, infeksi, dan komplikasi lainnya seperti atonia uteri dan retensi plasenta.
2. Penanganan atonia uteri meliputi kompresi bimanual, oksitosin, dan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila perdarahan tidak berhenti.
3. Infeksi masa nifas disebabkan oleh bakteri dan faktor risiko seperti partus l
Dokumen tersebut membahas tentang klimakterium dan menopause pada wanita, meliputi definisi, tahapan, gejala, penyebab, diagnosis, dan penanganannya. Secara ringkas, klimakterium dan menopause adalah masa transisi reproduksi pada wanita yang ditandai dengan berhentinya haid dan diiringi berbagai perubahan fisiologis dan psikologis.
Dokumen tersebut membahas tentang pemasangan IUD pada model, meliputi pengertian IUD, mekanisme kerjanya, indikasi dan kontraindikasinya, serta waktu yang tepat untuk pemasangan IUD. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah praktik pemasangan IUD mulai dari konseling hingga persiapan klien dan alat serta ruangan operasi.
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin. Ketiga jenis obat tersebut dapat merangsang kontraksi otot polos uterus untuk mengeluarkan janin, mengontrol perdarahan, dan tujuan-tujuan kebidanan lainnya. Dokumen juga menjelaskan efek, indikasi, kontraindikasi, dan proses keperawatan ketiga jenis obat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan antenatal pertama yang meliputi tujuan, standar pelayanan, dan tahapan pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendeteksi komplikasi kehamilan dan menyiapkan persalinan."
Ibu Ny. R berusia 30 tahun sedang hamil 28 minggu. Ia datang untuk pemeriksaan rutin kehamilan kedua. Pemeriksaan menunjukkan kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu diberikan edukasi gizi, istirahat, dan perawatan payudara selama hamil serta diminta kembali untuk kontrol bulanan.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti implan, IUD, sterilisasi wanita (MOW), dan sterilisasi pria (MOP) merupakan metode kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan dalam jangka panjang. Namun, tingkat penggunaan MKJP di Indonesia masih rendah. Dokumen ini membahas berbagai jenis kontrasepsi termasuk MKJP beserta keuntungan dan kelemahannya dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah perawatan payudara secara manual untuk memproduksi ASI, meliputi pengurutan payudara dengan gerakan melingkar, pijat sel-sel pembuat ASI, dan perawatan terakhir dengan kompres air hangat-dingin untuk menjaga kesehatan dan produksi ASI. Perawatan payudara secara rutin diperlukan untuk kesehatan ibu dan bayi.
Program inisiasi menyusu dini (IMD) meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibu untuk memungkinkan bayi merayap dan menemukan puting susu sendiri. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan IMD adalah kebijakan kesehatan tentang IMD, pengetahuan dan sikap tenaga medis dan ibu, serta dukungan keluarga, sementara faktor penghambatnya adalah kurangnya pengetahuan dan kepedulian terhadap man
1. Deteksi dini komplikasi masa nifas meliputi perdarahan berlebih, infeksi, dan komplikasi lainnya seperti atonia uteri dan retensi plasenta.
2. Penanganan atonia uteri meliputi kompresi bimanual, oksitosin, dan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila perdarahan tidak berhenti.
3. Infeksi masa nifas disebabkan oleh bakteri dan faktor risiko seperti partus l
Dokumen tersebut membahas tentang klimakterium dan menopause pada wanita, meliputi definisi, tahapan, gejala, penyebab, diagnosis, dan penanganannya. Secara ringkas, klimakterium dan menopause adalah masa transisi reproduksi pada wanita yang ditandai dengan berhentinya haid dan diiringi berbagai perubahan fisiologis dan psikologis.
Dokumen tersebut membahas tentang pemasangan IUD pada model, meliputi pengertian IUD, mekanisme kerjanya, indikasi dan kontraindikasinya, serta waktu yang tepat untuk pemasangan IUD. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah praktik pemasangan IUD mulai dari konseling hingga persiapan klien dan alat serta ruangan operasi.
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Dokumen tersebut membahas tentang obat-obat uterotonika seperti alkaloid ergot, oksitosin, dan prostaglandin. Ketiga jenis obat tersebut dapat merangsang kontraksi otot polos uterus untuk mengeluarkan janin, mengontrol perdarahan, dan tujuan-tujuan kebidanan lainnya. Dokumen juga menjelaskan efek, indikasi, kontraindikasi, dan proses keperawatan ketiga jenis obat tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan antenatal pertama yang meliputi tujuan, standar pelayanan, dan tahapan pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendeteksi komplikasi kehamilan dan menyiapkan persalinan."
Ibu Ny. R berusia 30 tahun sedang hamil 28 minggu. Ia datang untuk pemeriksaan rutin kehamilan kedua. Pemeriksaan menunjukkan kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu diberikan edukasi gizi, istirahat, dan perawatan payudara selama hamil serta diminta kembali untuk kontrol bulanan.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti implan, IUD, sterilisasi wanita (MOW), dan sterilisasi pria (MOP) merupakan metode kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan dalam jangka panjang. Namun, tingkat penggunaan MKJP di Indonesia masih rendah. Dokumen ini membahas berbagai jenis kontrasepsi termasuk MKJP beserta keuntungan dan kelemahannya dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah perawatan payudara secara manual untuk memproduksi ASI, meliputi pengurutan payudara dengan gerakan melingkar, pijat sel-sel pembuat ASI, dan perawatan terakhir dengan kompres air hangat-dingin untuk menjaga kesehatan dan produksi ASI. Perawatan payudara secara rutin diperlukan untuk kesehatan ibu dan bayi.
Program inisiasi menyusu dini (IMD) meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibu untuk memungkinkan bayi merayap dan menemukan puting susu sendiri. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan IMD adalah kebijakan kesehatan tentang IMD, pengetahuan dan sikap tenaga medis dan ibu, serta dukungan keluarga, sementara faktor penghambatnya adalah kurangnya pengetahuan dan kepedulian terhadap man
Metode kontrasepsi hormonal modern meliputi pil kombinasi dan progestin, suntikan kombinasi dan progestin, serta kontrasepsi darurat hormonal. Dokumen ini menjelaskan profil, cara kerja, manfaat, dan keterbatasan masing-masing metode kontrasepsi hormonal tersebut."
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdfSbas InSilent
Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif
Peran awal bidan dalam mendukung pemberian ASI adalah:
Meyakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari payudara ibu.
Membantu ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri.
I. Membiarkan Bayi Bersama Ibunya Segera Setelah Lahir Selama Beberapa Jam Pertama
Bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir sering disebut dengan inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini.
Pemberian ASI seawal mungkin lebih baik, jika memungkinkan paling sedikit 30 menit setelah lahir.
Inisiasi Menyusu Dini berdampak positif untuk perkembangan bayi. Kita tidak perlu mengkhawatirkan mengenai kemungkinan terjadinya hipotermi karena secara otomatis kulit ibu akan membuat stabil tubuh bayi.
II. Mengajarkan Cara Merawat Payudara yang Sehat pada Ibu untuk Mencegah Masalah Umum yang Timbul
Manajemen laktasi ibu yang menyusui asi eksklusif melibatkan perawatan payudara yang tepat, cara dan durasi menyusui yang benar, serta dukungan sosial dan online untuk mendukung produksi dan pemberian ASI. Praktik pemberian ASI akan berhasil jika ibu fokus pada diri sendiri dan bayi serta mendapat dukungan dari lingkungan terdekat.
Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi sementara yang bergantung pada efek alamiah proses menyusui terhadap kesuburan. MAL hanya efektif jika ibu belum mendapatkan haid kembali, menyusui secara eksklusif tanpa makanan tambahan, dan umur bayi kurang dari 6 bulan. MAL bekerja dengan meningkatkan hormon prolaktin yang menekan hormon estrogen untuk mencegah kehamilan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan nifas dan pelayanan kontrasepsi pascapersalinan, termasuk jadwal kunjungan nifas, ruang lingkup pelayanan, pelayanan nifas selama pandemi, pelayanan konseling dan berbagai metode kontrasepsi serta panduan penggunaannya."
3. PENGERTIAN
MAL : kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif
, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan
makanan apa pun lainnya
4. MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila :
- menyusui secara penuh (fullbreast feeding) , lebih efektif
bila pemberian ≤ 8 x sehari
belum haid
efektif sampai 6 bulan
Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya.
Cara kerja :
Penundaan / penekanan ovulasi
5. Keuntungan kontrasepsi
Efektivitas tinggi
Segera efektif
Tidak mengganggu senggama
Tidak ada efek samping secara sistematik
Tidak perlu pengawasan medis
Tidak perlu alat dan obat
Tanpa biaya
6. Keuntungan non kontrasepsi
Untuk bayi :
Mendapat kekebalan pasif
Sumber gizi terpenuhi
Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi
dari air , susu lain atau formula atau alat minum
yang dipakai
Untuk ibu :
Mengurangi perdarahan pasca persalinan
Mengurangi resiko anemia
Meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi
7. Keterbatasan :
Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan
agar segera menyusui dalam 30 menit pasca
persalinan
Mungkin sulit dilaksanakan karna kondisi
sosial
Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinnya
haid atau sampai dengan 6 bulan
Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus
hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS
8. INDIKASI MAL
Keadaan yang memerlukan perhatian :
Ketika mulai memberikan pendamping secara
teratur ( menggantikan satu kali menyusui)
Ketika haid sudah kembali
Bayi menghisap susu tidak sering (no
demand) atau < jika 8 x sehari
Bayi berumur 6 bulan atau lebih
9. KONTRA INDIKASI MAL
Yang seharusnya tidak pakai MAL :
Sudah mendapat haid setelah bersalin
Tidak menyusui secara eksklusif
Bayi sudah berumur lebih dari 6 bulan
Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari
6 bulan
10.
11. Instruksi kepada klien :
Seberapa sering harus menyusui
Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam
Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan
hisapannya
Susui bayi ibu juga pada malam hari karena menyusui malam hari
membantu mempertahankan kecukupan persediaan ASI
Bayi terus disusukan walau ibu/bayi sedang sakit
ASI dapat disimpan dalam lemari pendingin
Kapan mulai memberikan makanan padat sebagai makanan
pendamping
Menggantikan ASI
Haid
Untuk kontrasepsi dan kesehatan
Apabila ASI tidak diberi secara eksklusif
12. Beberapa catatan dari konsesus
bellagio (1988) untuk mencapai
keefektifan 98 %
Ibu harus menyusui secara penuh
Perdarahan sebelum 56 hari pasca persalinan
dapat di abaikan
Bayi menghisap secara langsung
Menyusui dimulai dari setengah sampai satu jam
setelah bayi lahir
Kolostrum diberikan pada bayi
Pola menyusui on demand dan dari kedua
payudara
Sering menyusui selama 24 jam termasuk malam
hari
Hindari jarak menyusui lebih dari 4 jam
13. Efek ketidaksuburan karena
menyusui sangat dipengaruhi oleh
aspek-aspek
Cara menyusui
Seringnya menyusui
Lamanya setiap kali menyusui
Jarak antara menyusui
Kesungguhan menyusui