SlideShare a Scribd company logo
• Pada masa hamil, ukuran payudara bertambah besar
karena:
1. proliferasi sel duktus laktiferus dan sel kelenjar
pembuat ASI.
2. pengaruh hormon yang dibuat placenta yaitu laktogen,
prolaktin koriogonadotropin, estrogen dan progesteron.
3. bertambahnya pembuluh darah.
• lima bulan mulai keluar cairan yang disebut kolostrum
karena pengaruh hormon laktogen dari plasenta dan
hormon prolaktin dari kelenjar hipofise.
• Produksi cairan tidak berlebihan karena meski selama
hamil kadar prolaktin cukup tinggi
• terlepasnya plasenta, kadar estrogen dan progesteron
menurun, sedangkan prolaktin tetap tinggi.
• rangsangan isapan bayi melalui serabut saraf
akan memacu hypophise anterior untuk
mengeluarkan hormon prolaktin kedalam
aliran darah.
• prolaktin memacu sel kelenjar untuk sekresi
ASI.
• makin sering isapan bayi makin banyak
produksi ASI karena banyak prolaktin yang
dilepas dari hypophise begitupun sebaliknya
yang disebut dengan mekanisme supply and
demand
• Rangsangan isapan bayi melalui serabut saraf
memacu hypophise posterior untuk melepaskan
hormon oksitosin dalam darah. Oksitosin memacu
sel-sel myoepithel yang mengelilingi alveoli dan
duktuli untuk berkontraksi, sehingga mengalirkan
ASI dari alveoli ke duktuli menuju sinus dan puting.
• Menyusui sering penting untuk pengosongan
payudara agar tidak terjadi engorgement tetapi
justru memperlancar pengaliran ASI
 Menghambat reflek oksitosin:
1. rasa khawatir
2. rasa sakit
3. kurang percaya diri
 Membantu reflek oksitosin:
1. suara bayi
2. melihat bayi
3. rangsangan puting susu
Aspek gizi
1. Manfaat kolostrum
• mengandung zat kekebakan (Ig A )
• jumlah bervariasi tergantung hisapan bayi
• protein dan vit A tinggi
• Lemak dan karbohidrat rendah
• membantu pengeluaran mekoneum
2. Mudah dicerna, mengandung zat gizi, mengandung Whei
& Casein (65:35) sehingga lebih mudah diserap
3. Mengandung taurine, DHA dan AA
• Asi bebas dari kontaminasi
• Mengandung Ig A
• Mengandung laktoferin
• Mengandung lysosim
• Mengandung sel darah putih yaitu BALT, MALT, GALT
• Mengandung faktor bifidus
1.Rasa percaya diri ibu untuk menyusui
pengaruh emosi, kemauan dan kasih sayang.
2.Hubungan interaksi ibu dan bayi terjadi dalam 30 menit
pertama
3.Pengaruh kontak langsung ibu dan bayi
skin to skin kontak memberikan kepuasan ibu dan bayi
• Aspek kecerdasan
~Interaksi ibu dan bayi serta gizi memepengaruhi kecerdasan
~Evidence based: IQ 4.3 > usia 18 bulan, 4-6 usia 8.5 tahun
• Aspek neurologis
~Koordinasi saraf menghisap, menelan dan bernapas
menjadi lebih sempurna
• Aspek ekonomis
~ hemat, irit, ekonomis
~ sedia setiap saat
• dapat menunda haid dan kehamilan
• metode amenorrhea laktasi
• Kriteria MAL:
1. Tidak haid
2. Menyusui ekslusif
3. Umur bayi kurang dari 6 bulan
• diare
• batuk berulang
• Pilek
• alergi
• Ruam kulit
• sakit perut
• asthma
• Sembelit
• muntah
• Botol susu sulit dibersihkan dan mudah tercemar
bakteri
• Tidak mengandung zat kekebalan
• Mahal
• Perlu peralatan banyak
• Resiko besar terjadi alergi
kandungan Kolostrum transisi ASI Mature
Energi(kg kla)
Laktosa(gr/100 ml)
Lemak(gr/100ml)
Protein(gr/100ml
Mineral(gr/100ml)
Immunoglobulin:
IG A( mg/100ml)
IG G ( mg/100ml)
IG M ( mg/100ml)
Lisosim(mg/100ml)
Laktoferin
57.0
6.5
2.9
1.195
0.3
335.9
5.9
17.1
14.2-16.4
420-520
63.0
6.7
3.6
0.965
0.3
-
-
-
-
-
65.0
7.0
3.8
1.324
0.2
119.6
2.9
2.9
24.3-27.5
250-270
• Asupan makanan dan gizi ibu
1. cukup kalori, protein, lemak, vitamin dan
mineral
2. minum 8-12 gelas sehari
3. hindari makanan merangsang,
membuat kembung dan makanan yang
banyak mengandung gula dan lemak
• Ketenangan jiwa dan pikiran
ingat adanya reflek pada masa laktasi
• Penggunaan alat kontrasepsi
kontrasepsi mempengaruhi jumlah produksi ASI yang
dikeluarkan dari kelenjar.
• Masa Kehamilan
• Saat segera setelah bayi lahir
• Masa neonatus
• Masa post neonatal
• Informasi, komunikasi dan edukasi
• Meyakinkan ibu hamil agar ibu mau dan mampu
menyusui bayinnya
• Melakukan pemeriksaan kesehatan, kehamilan
dan payudara.
• Pantau kenaikan berat badan ibu hamil selama
kehamilan.
• Perhatikan kecukupan gizi
• Menciptakan suasana keluarga yang
menyenangkan.
• Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, ibu dibantu
dan dimotivasi agar mulai kontak dengan bayi (skin to
skin contact) dan mulai menyusui bayi. Karena saat ini
bayi dalam keadaan paling peka terhadap rangsangan,
selanjutnya bayi akan mencari payudara ibu secara
naluriah
• Membantu kontak langsung ibu-bayi sedini mungkin
untuk memberikan rasa aman dan kehangatan.
• ASI Eksklusif
• Ibu selalu dekat dengan bayi atau di rawat
gabung
• Menyusui tanpa dijadwal atau setiap kali bayi
meminta (on demand)
• Melaksanakan cara menyusui (meletakkan dan
melekatkan) yang baik dan benar
• Bila bayi terpaksa dipisah dari ibu karena
indikasi medik, bayi harus tetap mendapat ASI
dengan cara memerah ASI untuk
mempertahankan agar produksi ASI tetap lancar
• Ibu nifas diberi kapsul Vitamin A dosis tinggi
(200.000 SI) dalam waktu kurang dari 30 hari
setelah melahirkan
• ASI ekslusif
• Memperhatikan kecukupan gizi dalam makanan
ibu menyusui sehari-hari.
• Cukup istirahat
• menjaga ketenangan pikiran
• menghindarkan kelelahan fisik yang berlebihan
agar produksi ASI tidak terhambat.
• Pengertian dan dukungan keluarga
• Mengatasi bila ada masalah menyusui
• Memperhatikan kecukupan gizi makanan bayi,
terutama setelah bayi berumur 4 bulan
Tim PENGABMAS di
Kel. TEJO AGUNG
Kec. METRO TIMUR
KOTA METRO
Oleh Program Studi
Kebidanan Metro
Tahun 2018
ASI Eksklusif adalah :
• Pemberian ASI saja kepada bayi sejak usia 0 – 6
bulan,
• Tanpa penambahan apapun, air juga tidak, benar-
benar hanya ASI.
• Karena lambung bayi sangat kecil, dan ASI saja
sudah memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi secara
sempurna
• Cara menyusui yang benar
• Masalah yang terjadi pada masa menyusui
• Cara pengeluaran ASI
• Adanya budaya pada masa menyusui
• Kondisi Ibu dan bayi
• Sectio caesarian
• Ibu sedang sakit
• Kesundulan
• Aktivitas sehari-hari yang penuh
• Dukungan keluarga dan masyarakat
Kondisi Bayi:
• Bayi sakit
• Bayi kembar
• Bayi prematur
PERINASIA, TH. 2005 27
• Informasi yang kurang / tidak benar
• Tatalaksana di tempat persalinan yang kurang
mendukung
• Masalah ibu bekerja
• Fasilitas / peraturan yang mendukung belum
memadai
1. Memiliki kebijakan tertulis tentang menyusui
2. Melatih semua petugas dengan ketrampilan
3. Informasi kepada ibu hamil
4. Mebantu ibu menyusukan bayinya dalam 30menit
setelah lahir
5. Membantu ibu cara menysuui yang benar
6. Tidak memberikan makanan selain ASI
7. Rawat gabung
8. Memberikan ASI on demand
9. Tidak memberikan dot atau kempeng
10. Membentuk kelompok pendukung ASI
Komposisi sesuai kebutuhan
- Kolostrum
- ASI peralihan
- ASI matur
- ASI prematur
• Mudah dicerna dan diserap
• Mengandung enzim pencernaan
(maka sering merasa lapar)
29
• Mengandung zat penangkal penyakit
- makrofag
- limfosit
- imunoglobulin
- laktoferin
- faktor bifidus  Lactobacilus
bifidus
30
MANFAAT ASI BAGI BAYI (2)
 Selalu berada dalam suhu yang
tepat
 Tidak menyebabkan alergi
 Mencegah maloklusi/ kerusakan
gigi
 Mengoptimalkan perkembangan
 Meningkatkan hubungan ibu dan
bayi
 Menjadi orang yang percaya diri
31
MANFAAT ASI BAGI BAYI (3)
mengurangi kemungkinan berbagai
penyakit kronik dikemudian hari
mis:
*diabetes melitus
*penyakit jantung
*penyakit keganasan
32
MANFAAT ASI BAGI BAYI (4)
Mencegah perdarahan
pasca persalinan
Mempercepat involusi
uterus
Mengurangi anemia
33
Mengurangi risiko kanker
ovarium & payudara
Memberikan rasa dibutuhkan
Mempercepat kembali ke
berat semula
Sebagai metoda KB
sementara
34
MANFAAT ASI BAGI IBU (2)
Sebagai metoda KB
sementara
Syarat:
- Bayi berusia belum 6 bulan dan
- Ibu belum haid kembali dan
- Bayi diberi ASI eksklusif
35
MANFAAT ASI BAGI IBU (3)
Mudah pemberiannya
Menghemat biaya
Anak sehat, jarang
sakit
36
ASI Susu sapi
• Natrium (mg) 15 58
• Kalium 57 145
• Calcium 35 130
• Fosfor 15 120
• Ferrum (mcg) 100 70
PERINASIA, TH. 2005 37
tujuan pemberian makanan tambahan:
• Melengkapi zat gizi yang sudah mulai berkurang
• Mengembangkan kemampuan bayi untuk
menerima berbagai macam makanan dalam
berbagai bentuk dan rasa
• Mengembangkan kemampuan bayi untuk
mengunyah dan menelan
• Mencoba adaptasi terhadap makanan yang
mengandung kadar energi yang tinggi
• Berikan bertahap dari bentuk encer kebentuk
yang lebih kental secara berangsur-angsur
• Makanan dikenalkan satu persatu sampai bayi
dapat menerimanya
• Makanan yang dapat menyebabkan alergi
diberikan paling akhir
• Tidak memaksa dalam memberikan makanan
sebaiknya diberikan waktu bayi sudah merasa
lapar
• 0-6 bulan: ASI saja
• 6-8 bulan : ASI, buah, bubur susu
• 8-10 bulan: ASI,buah, bubur susu, tim halus
• 10-12 bulan: ASI, buah, nasi tim/ makanan keluarga
• 12-24 bulan ASI, Buah, Nasi tim/mkann klg, makanan
kecil
Indikasi:
• Ibu meninggal saat bayi lahir atau masih menetek
• ASI tidak keluar/ tidak mencukupi kebutuhan bayi
• Ibu mengalami sakit berat sehingga tidak dapat menyusui
Harus diperhatikan:
• Susu formula cocok untuk bayinya
• Ibu mengetahui cara menyiapkan dan cara memberikan susu
formula
• Ibu mengetahui cara membersihkan dan cara mensterilkan alat-
alat yang digunakan
• Tersedia cukup air bersih
• Faktor yang perlu diperhatikan
1. tidak mendadak
2. berhenti menyusu berarti putusnya kaish
sayang bayi dengan ibunya
3.Mudah infeksi karena pemberian makanan
dan susu formula penyapihan terlalu awal
dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi
• Waktu penyapihan tidak ada batasan.
Sebaiknya 2 tahun
Posisi badan ibu dan badan bayi
• Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai
• Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar
kepala
• Putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu
• Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah
payudara ibu
• Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu
• Dengan posisi seperti ini maka telinga bayi akan berada
dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi
• Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara
menekan pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam
• Payudara dipegang dengan ibu jari diatas jari
yang lain menopang dibawah (bentuk C) atau
dengan menjepit payudara dengan jari telunjuk
dan jari tengah (bentuk gunting), dibelakang
areola (kalang payudara)
• Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut
(rooting reflex) dengan cara :
- Menyentuh pipi dengan puting susu
- menyentuh sisi mulut puting susu
• Tunggu sampai bayi bereaksi dengan membuka
mulutnya lebar dan lidah kebawah
• Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu
dengan cara menekan bahu betakang bayi bukan
bagian belakang kepala
• Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan
berhadap-hadapan dengan hidung bayi
• Kemudian masukkan puting susu ibu menelusuri
langit-langit mulut bayi
• Usahakan sebagian besar areola (kalang
payudara) masuk kemulut bayi, sehingga puting
susu berada diantara pertemuan langit-langit yang
keras (palatum durum) dan langit-langit yang
lunak (palatum molle)
• Lidah bayi akan menekan dinding bawah
payudara dengan gerakan memerah sehingga
ASI akan keluar dari sinus lactiferous yang
terletak dibawah kalang payudara
• Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara
dengan baik, payudara tidak perlu dipegang atau
disangga lagi
• Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada
payudara dengan hidung bayi dengan maksud
untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak
perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari
payudara dengan cara menekan pantat bayi
dengan lengan ibu
• Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan
untuk mengelus-elus bayi
• Letakkan bayi tegak lurus pada
bahu dan perlahan diusap pinggung
bayi sampai bersendawa. Bila bayi
tertidur baringkan miring kanan atau
tengkurap. Udara akan keluar
dengan sendirinya.
• Menyendawakan bayi dengan
cara bayi diletakkan secara
tengkurap dalam pangkuan
ibunya dan ditepuk-tepuk halus
pada punggung bayi sampai
bersendawa
• Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
• Dagu bayi menempel pada payudara ibu
• Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada di
dasar payudara (payudara bagian bawah)
• Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan
lengan
• Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang
terbuka
• Sebagian besar areola tidak tampak
• Bayi mengisap dalam dan periahan
• Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu
• Terkadang terdengar suara bayi menelan
• Puting susu tidak terasa sakit atau lecet
• Mulut tidak terbuka lebar, dagu tidak menempel
pada payudara
• Dada bayi tidak menempel pada dada ibu,
sehingga leher bayi terputar
• Sebagian besar daerah areola masih teriihat
• Bayi mengisap sebentar-sebentar
• Bayi tetap gelisah pada akhir menyusu
• Kadang-kadang bayi minum berjam-jam
• Puting susu ibu lecet dan sakit
• udara kamar/ luar akan tahan 6-8 jam pada
suhu 26°C atau lebih rendah
• termos berisi es batu tahan 24 jam
• lemari es di tempat buah dibagian paling
dalam dimana tempat yang terdingin tahan 2
- 3 x 24 jam (4°C atau lebih rendah)
• freezer yakni lemari es dengan satu
pintu,tahan 2 minggu
• freezer yang mempunyai pintu terpisah
sendiri, tahan 3 bulan
• deep freezer (- 18°C atau lebih rendah) akan
tahan selama 6 -12 bulan
Sebelum diminumkan dengan sendok atau
gelas plastik, ASI dapat dihangatkan didalam
mangkok berisi air hangat. Jangan
dihangatkan di atas api karena beberapa zat
kekebalan dan enzim dapat berkurang.
• Puting Susu Datar atau Terbenam
- dirawat sejak kehamilan timester III
bila tidak ada riwayat prematuritas
teknik dengan gerakan Hoffman
- masa nifas
susui bayi segera setelah lahir,
on demand, massage payudara,
mengeluarkan ASI manual, menggunakan
pompa yang efektif untuk mengeluarkan puting
yang masuk
• Pastikan posisi menyusui sudah benar
• Mulailah menyusui pada puting susu yang tidak
sakit, gunamembantu mengurangi sakit pada
puting susu yang sakit
• Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI,
oleskan diputing susu dan biarkan payudara
terbuka untuk beberapa waktu sampai puting
susu kering
• Jangan membersihkan puting susu dengan
sabun
• Hindarkan puting susu menjadi lembab
• Penyebab:
1. posisi menyusui yang salah
2. thrush (candidiasis) atau dermatitis.
Penanganan
• Cari penyebab puting lecet
• Obati penyebab puting lecet
• Kerjakan semua cara-cara menangani puting susu nyeri
• Bila sangat menyakitkan, berhenti menyusui sementara
• Keluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan
(jangan dengan pompa ASI) untuk tetap
mempertahankan
kelancaran pembentukan ASI
• Berikan ASI perah dengan sendok atau gelas ianqan
dengan dot
• Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula-
mula dengan waktu yang lebih singkat
Bila lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke
Puskesmas
Penyebab payudara bengkak :
Posisi mulut bayi dan puting susu ibu yang salah
Produksi ASI berlebih
Terlambat menyusui
Pengeluaran ASI yang jarang
Waktu menyusui yang terbatas
Cara mengatasinya :
1. Susui bayinya semau dia sesering mungkin
tanpa jadwal dan tanpa batas waktu
2. Bila bayi sukar mengisap, keluarkan ASI
dengan bantuan tangan atau pompa ASI yang
effektif
3. Sebelum menyusui untuk merangsang reflex
oksitosin dapat dilakukan : kompres hangat
untuk mengurangi rasa sakit, massage
payudara, massage leher dan punggung
4. Setelah menyusui, kompres air dingin untuk
mengurangi oedema
• Kebiasaan minum jamu
• Kepercayan minum wejahan
• Mencuci payudara setelah bepergian
• ASI tidak boleh dibuang percuma
• Tidak memisahkan bayi dari ibunya
Budaya yang merugikan dalam pemberian ASI:
• kolostrum dibuang
• ASI diseling dengan susu atau makanan tambahan
• Pantang makanan pada masa nifas
• merokok
PERINASIA, TH. 2005 59
- Menghemat devisa
- Mengurangi polusi
- Menghemat subsidi kesehatan
- Mengurangi morbiditas & mortalitas anak
- S D M yang bermutu
PERINASIA, TH. 2005 60
EKONOMI
KESEHATAN
PENDIDIKAN
PERINASIA, TH. 2005 61
Kedudukan Indonesia dalam urutan
Indeks Pembangunan Manusia
(HDI = Human Development Index)
Indonesia urutan ke 109,
dari 191 negara di dunia
HDI Rank
• Singapore : 88,1 24
• Malaysia : 77,2 61
• Thailand : 74,5 76
• Philipine : 74,4 77
• Srilangka : 73,3 84
• Vietnam : 67,1 108
• Indonesia : 67,0 109
• Myanmar : 58,5 125
IPM
PENDAPATAN
PERKAPITA
PENDIDIKAN
KESEHATAN
PERINASIA, TH. 2005 62
Mutu Manusia Rendah Mengakibatkan Kerugian
pendek
jangka
panjang
jangka
Kerugian ekonomi
* Biaya kesehatan RT
* Biaya kesehatan pemerintah naik
* Biaya kesehatan perusahaan naik
* Hilangnya waktu produktif
Kerugian sosial
* Rasa nyaman terganggu
* Kegiatan sosial terganggu
* Buruh anak
* Prostitusi anak
Kerugian ekonomi
* Anggaran pendidikan mubazir
* Mutu tenaga keja rendah
* Hanya sebagai tenaga kasar
* Perumbuhan ekonomi lamban
* Daya saing di pasar global rendah
Kerugian sosial
* Pengangguran
* Kriminalitas
* Konflik sosial
PERINASIA, TH. 2005 63
KETERBATASAN DANA ADALAH
REALITAS DALAM PEMBANGUNAN
OLEH SEBAB ITU INVESTASI
HARUS DIPRIORITASKAN PADA:
1. KEGIATAN BERISIKO RENDAH &
2. MANFAATNYA BERKESINAMBUNGAN
PERINASIA, TH. 2005 64
Manfaat
Investasi
Kesehatan-Gizi
(ASI Eksklusif)
& Pendidikan
Perkembangan & Pertumbuhan
Emosional & Intelektual Anak
Proses dan Hasil Pendidikan
membaik
Kemandirian Ekonomi :
- Partisipasi kerja lebih tinggi
- Pendapatan lebih tinggi
- Tidak tergantung bantuan
Kriminalitas Turun
Kesehatan Reproduksi Meningkat
Mutu Tenaga Kerja Meningkat
Ekonomi Daerah membaik
Kesejahteraan Sosial membaik
pembangunan innovatif
PERINASIA, TH. 2005 65
Bila semua bayi tidak minum ASI
dalam 6 bulan pertama
Berapa devisa negara untuk
susu formula ?
PERINASIA, TH. 2005 66
1 tahun  4.500.000 bayi lahir
1 kotak susu formula 400 g  Rp 40.000
6 bulan :
4.500.000 bayi x 44 kotak x Rp 40.000 =
Rp 7.920 triliun atau US $ 880 juta
PERINASIA, TH. 2005 67
Bila 50 % bayi mendapat ASI exclusive
selama 6 bulan dapat dihemat devisa sebesar
US $ 440 juta
Bila 80 % bayi mendapat ASI exclusive
selama 6 bulan dapat dihemat devisa sebesar
US $ 704 juta
PERINASIA, TH. 2005 68
• Komposisi tidak sesuai
• Tidak praktis
• Tidak ekonomis
• Menambah polusi
• Mudah terkontaminasi
• Mudah terjadi salah pengenceran
• Dapat dipalsukan
PERINASIA, TH. 2005 69
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Manajemen Laktasi.ppt

motivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitung
motivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitungmotivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitung
motivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitung
ariliendy
 
MAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptMAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.ppt
emeliaevi
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Mila Aria Purba
 
Materi kuliah Neonatus
Materi kuliah NeonatusMateri kuliah Neonatus
Materi kuliah Neonatus
StephanieLexyLouis1
 
GIZI_MENYUSUI.ppt
GIZI_MENYUSUI.pptGIZI_MENYUSUI.ppt
GIZI_MENYUSUI.ppt
RefmievaYulianti
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuicahyatoshi
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.ppt
ainulediting
 
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdfSukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Juwitasari61
 
2022_5. PMBA.docx
2022_5. PMBA.docx2022_5. PMBA.docx
2022_5. PMBA.docx
selfimercy
 
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb_Home Visit Post Partum.pptx
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb_Home Visit Post Partum.pptxEva Zuli Oktavia,S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb_Home Visit Post Partum.pptx
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb_Home Visit Post Partum.pptx
evazulioktavia1998
 
2022_5. PMBA.pdf
2022_5. PMBA.pdf2022_5. PMBA.pdf
2022_5. PMBA.pdf
JijeibaBeneaBeguno
 
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIAPENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
Siti Farida
 
Buku panduan psi
Buku panduan psiBuku panduan psi
Buku panduan psihkdt
 
LAKTASI
LAKTASILAKTASI
Penkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanPenkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanSam Goufu
 
1.3 Gizi Seimbang.pdf
1.3 Gizi Seimbang.pdf1.3 Gizi Seimbang.pdf
1.3 Gizi Seimbang.pdf
AmsalSampalogasinaji
 

Similar to Manajemen Laktasi.ppt (20)

motivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitung
motivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitungmotivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitung
motivasi edukasi to Ibu Hamil.pptxfrom bangka belitung
 
MAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.pptMAteri PMBA besok.ppt
MAteri PMBA besok.ppt
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
 
Materi kuliah Neonatus
Materi kuliah NeonatusMateri kuliah Neonatus
Materi kuliah Neonatus
 
GIZI_MENYUSUI.ppt
GIZI_MENYUSUI.pptGIZI_MENYUSUI.ppt
GIZI_MENYUSUI.ppt
 
Proses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusuiProses laktasi dan menyusui
Proses laktasi dan menyusui
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-5.ppt
 
Asi eksklusif
Asi eksklusifAsi eksklusif
Asi eksklusif
 
Asi
AsiAsi
Asi
 
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdfSukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
 
2022_5. PMBA.docx
2022_5. PMBA.docx2022_5. PMBA.docx
2022_5. PMBA.docx
 
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb_Home Visit Post Partum.pptx
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb_Home Visit Post Partum.pptxEva Zuli Oktavia,S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb_Home Visit Post Partum.pptx
Eva Zuli Oktavia,S.Tr.Keb.,M.Tr.Keb_Home Visit Post Partum.pptx
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
2022_5. PMBA.pdf
2022_5. PMBA.pdf2022_5. PMBA.pdf
2022_5. PMBA.pdf
 
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIAPENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
PENTINGNYA ASI BAGI KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
 
Buku panduan psi
Buku panduan psiBuku panduan psi
Buku panduan psi
 
LAKTASI
LAKTASILAKTASI
LAKTASI
 
Penkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahanPenkes satuan acara perkuliahan
Penkes satuan acara perkuliahan
 
1.3 Gizi Seimbang.pdf
1.3 Gizi Seimbang.pdf1.3 Gizi Seimbang.pdf
1.3 Gizi Seimbang.pdf
 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 

Manajemen Laktasi.ppt

  • 1.
  • 2. • Pada masa hamil, ukuran payudara bertambah besar karena: 1. proliferasi sel duktus laktiferus dan sel kelenjar pembuat ASI. 2. pengaruh hormon yang dibuat placenta yaitu laktogen, prolaktin koriogonadotropin, estrogen dan progesteron. 3. bertambahnya pembuluh darah. • lima bulan mulai keluar cairan yang disebut kolostrum karena pengaruh hormon laktogen dari plasenta dan hormon prolaktin dari kelenjar hipofise. • Produksi cairan tidak berlebihan karena meski selama hamil kadar prolaktin cukup tinggi • terlepasnya plasenta, kadar estrogen dan progesteron menurun, sedangkan prolaktin tetap tinggi.
  • 3.
  • 4. • rangsangan isapan bayi melalui serabut saraf akan memacu hypophise anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin kedalam aliran darah. • prolaktin memacu sel kelenjar untuk sekresi ASI. • makin sering isapan bayi makin banyak produksi ASI karena banyak prolaktin yang dilepas dari hypophise begitupun sebaliknya yang disebut dengan mekanisme supply and demand
  • 5.
  • 6. • Rangsangan isapan bayi melalui serabut saraf memacu hypophise posterior untuk melepaskan hormon oksitosin dalam darah. Oksitosin memacu sel-sel myoepithel yang mengelilingi alveoli dan duktuli untuk berkontraksi, sehingga mengalirkan ASI dari alveoli ke duktuli menuju sinus dan puting. • Menyusui sering penting untuk pengosongan payudara agar tidak terjadi engorgement tetapi justru memperlancar pengaliran ASI
  • 7.  Menghambat reflek oksitosin: 1. rasa khawatir 2. rasa sakit 3. kurang percaya diri  Membantu reflek oksitosin: 1. suara bayi 2. melihat bayi 3. rangsangan puting susu
  • 8. Aspek gizi 1. Manfaat kolostrum • mengandung zat kekebakan (Ig A ) • jumlah bervariasi tergantung hisapan bayi • protein dan vit A tinggi • Lemak dan karbohidrat rendah • membantu pengeluaran mekoneum 2. Mudah dicerna, mengandung zat gizi, mengandung Whei & Casein (65:35) sehingga lebih mudah diserap 3. Mengandung taurine, DHA dan AA
  • 9. • Asi bebas dari kontaminasi • Mengandung Ig A • Mengandung laktoferin • Mengandung lysosim • Mengandung sel darah putih yaitu BALT, MALT, GALT • Mengandung faktor bifidus
  • 10. 1.Rasa percaya diri ibu untuk menyusui pengaruh emosi, kemauan dan kasih sayang. 2.Hubungan interaksi ibu dan bayi terjadi dalam 30 menit pertama 3.Pengaruh kontak langsung ibu dan bayi skin to skin kontak memberikan kepuasan ibu dan bayi
  • 11. • Aspek kecerdasan ~Interaksi ibu dan bayi serta gizi memepengaruhi kecerdasan ~Evidence based: IQ 4.3 > usia 18 bulan, 4-6 usia 8.5 tahun • Aspek neurologis ~Koordinasi saraf menghisap, menelan dan bernapas menjadi lebih sempurna • Aspek ekonomis ~ hemat, irit, ekonomis ~ sedia setiap saat
  • 12. • dapat menunda haid dan kehamilan • metode amenorrhea laktasi • Kriteria MAL: 1. Tidak haid 2. Menyusui ekslusif 3. Umur bayi kurang dari 6 bulan
  • 13. • diare • batuk berulang • Pilek • alergi • Ruam kulit • sakit perut • asthma • Sembelit • muntah
  • 14. • Botol susu sulit dibersihkan dan mudah tercemar bakteri • Tidak mengandung zat kekebalan • Mahal • Perlu peralatan banyak • Resiko besar terjadi alergi
  • 15. kandungan Kolostrum transisi ASI Mature Energi(kg kla) Laktosa(gr/100 ml) Lemak(gr/100ml) Protein(gr/100ml Mineral(gr/100ml) Immunoglobulin: IG A( mg/100ml) IG G ( mg/100ml) IG M ( mg/100ml) Lisosim(mg/100ml) Laktoferin 57.0 6.5 2.9 1.195 0.3 335.9 5.9 17.1 14.2-16.4 420-520 63.0 6.7 3.6 0.965 0.3 - - - - - 65.0 7.0 3.8 1.324 0.2 119.6 2.9 2.9 24.3-27.5 250-270
  • 16. • Asupan makanan dan gizi ibu 1. cukup kalori, protein, lemak, vitamin dan mineral 2. minum 8-12 gelas sehari 3. hindari makanan merangsang, membuat kembung dan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak
  • 17. • Ketenangan jiwa dan pikiran ingat adanya reflek pada masa laktasi • Penggunaan alat kontrasepsi kontrasepsi mempengaruhi jumlah produksi ASI yang dikeluarkan dari kelenjar.
  • 18. • Masa Kehamilan • Saat segera setelah bayi lahir • Masa neonatus • Masa post neonatal
  • 19. • Informasi, komunikasi dan edukasi • Meyakinkan ibu hamil agar ibu mau dan mampu menyusui bayinnya • Melakukan pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara. • Pantau kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan. • Perhatikan kecukupan gizi • Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan.
  • 20. • Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, ibu dibantu dan dimotivasi agar mulai kontak dengan bayi (skin to skin contact) dan mulai menyusui bayi. Karena saat ini bayi dalam keadaan paling peka terhadap rangsangan, selanjutnya bayi akan mencari payudara ibu secara naluriah • Membantu kontak langsung ibu-bayi sedini mungkin untuk memberikan rasa aman dan kehangatan.
  • 21. • ASI Eksklusif • Ibu selalu dekat dengan bayi atau di rawat gabung • Menyusui tanpa dijadwal atau setiap kali bayi meminta (on demand) • Melaksanakan cara menyusui (meletakkan dan melekatkan) yang baik dan benar • Bila bayi terpaksa dipisah dari ibu karena indikasi medik, bayi harus tetap mendapat ASI dengan cara memerah ASI untuk mempertahankan agar produksi ASI tetap lancar • Ibu nifas diberi kapsul Vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) dalam waktu kurang dari 30 hari setelah melahirkan
  • 22. • ASI ekslusif • Memperhatikan kecukupan gizi dalam makanan ibu menyusui sehari-hari. • Cukup istirahat • menjaga ketenangan pikiran • menghindarkan kelelahan fisik yang berlebihan agar produksi ASI tidak terhambat. • Pengertian dan dukungan keluarga • Mengatasi bila ada masalah menyusui • Memperhatikan kecukupan gizi makanan bayi, terutama setelah bayi berumur 4 bulan
  • 23. Tim PENGABMAS di Kel. TEJO AGUNG Kec. METRO TIMUR KOTA METRO Oleh Program Studi Kebidanan Metro Tahun 2018
  • 24. ASI Eksklusif adalah : • Pemberian ASI saja kepada bayi sejak usia 0 – 6 bulan, • Tanpa penambahan apapun, air juga tidak, benar- benar hanya ASI. • Karena lambung bayi sangat kecil, dan ASI saja sudah memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi secara sempurna
  • 25. • Cara menyusui yang benar • Masalah yang terjadi pada masa menyusui • Cara pengeluaran ASI • Adanya budaya pada masa menyusui • Kondisi Ibu dan bayi
  • 26. • Sectio caesarian • Ibu sedang sakit • Kesundulan • Aktivitas sehari-hari yang penuh • Dukungan keluarga dan masyarakat Kondisi Bayi: • Bayi sakit • Bayi kembar • Bayi prematur
  • 27. PERINASIA, TH. 2005 27 • Informasi yang kurang / tidak benar • Tatalaksana di tempat persalinan yang kurang mendukung • Masalah ibu bekerja • Fasilitas / peraturan yang mendukung belum memadai
  • 28. 1. Memiliki kebijakan tertulis tentang menyusui 2. Melatih semua petugas dengan ketrampilan 3. Informasi kepada ibu hamil 4. Mebantu ibu menyusukan bayinya dalam 30menit setelah lahir 5. Membantu ibu cara menysuui yang benar 6. Tidak memberikan makanan selain ASI 7. Rawat gabung 8. Memberikan ASI on demand 9. Tidak memberikan dot atau kempeng 10. Membentuk kelompok pendukung ASI
  • 29. Komposisi sesuai kebutuhan - Kolostrum - ASI peralihan - ASI matur - ASI prematur • Mudah dicerna dan diserap • Mengandung enzim pencernaan (maka sering merasa lapar) 29
  • 30. • Mengandung zat penangkal penyakit - makrofag - limfosit - imunoglobulin - laktoferin - faktor bifidus  Lactobacilus bifidus 30 MANFAAT ASI BAGI BAYI (2)
  • 31.  Selalu berada dalam suhu yang tepat  Tidak menyebabkan alergi  Mencegah maloklusi/ kerusakan gigi  Mengoptimalkan perkembangan  Meningkatkan hubungan ibu dan bayi  Menjadi orang yang percaya diri 31 MANFAAT ASI BAGI BAYI (3)
  • 32. mengurangi kemungkinan berbagai penyakit kronik dikemudian hari mis: *diabetes melitus *penyakit jantung *penyakit keganasan 32 MANFAAT ASI BAGI BAYI (4)
  • 33. Mencegah perdarahan pasca persalinan Mempercepat involusi uterus Mengurangi anemia 33
  • 34. Mengurangi risiko kanker ovarium & payudara Memberikan rasa dibutuhkan Mempercepat kembali ke berat semula Sebagai metoda KB sementara 34 MANFAAT ASI BAGI IBU (2)
  • 35. Sebagai metoda KB sementara Syarat: - Bayi berusia belum 6 bulan dan - Ibu belum haid kembali dan - Bayi diberi ASI eksklusif 35 MANFAAT ASI BAGI IBU (3)
  • 37. ASI Susu sapi • Natrium (mg) 15 58 • Kalium 57 145 • Calcium 35 130 • Fosfor 15 120 • Ferrum (mcg) 100 70 PERINASIA, TH. 2005 37
  • 38. tujuan pemberian makanan tambahan: • Melengkapi zat gizi yang sudah mulai berkurang • Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima berbagai macam makanan dalam berbagai bentuk dan rasa • Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan • Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi yang tinggi
  • 39. • Berikan bertahap dari bentuk encer kebentuk yang lebih kental secara berangsur-angsur • Makanan dikenalkan satu persatu sampai bayi dapat menerimanya • Makanan yang dapat menyebabkan alergi diberikan paling akhir • Tidak memaksa dalam memberikan makanan sebaiknya diberikan waktu bayi sudah merasa lapar
  • 40. • 0-6 bulan: ASI saja • 6-8 bulan : ASI, buah, bubur susu • 8-10 bulan: ASI,buah, bubur susu, tim halus • 10-12 bulan: ASI, buah, nasi tim/ makanan keluarga • 12-24 bulan ASI, Buah, Nasi tim/mkann klg, makanan kecil
  • 41. Indikasi: • Ibu meninggal saat bayi lahir atau masih menetek • ASI tidak keluar/ tidak mencukupi kebutuhan bayi • Ibu mengalami sakit berat sehingga tidak dapat menyusui Harus diperhatikan: • Susu formula cocok untuk bayinya • Ibu mengetahui cara menyiapkan dan cara memberikan susu formula • Ibu mengetahui cara membersihkan dan cara mensterilkan alat- alat yang digunakan • Tersedia cukup air bersih
  • 42. • Faktor yang perlu diperhatikan 1. tidak mendadak 2. berhenti menyusu berarti putusnya kaish sayang bayi dengan ibunya 3.Mudah infeksi karena pemberian makanan dan susu formula penyapihan terlalu awal dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi • Waktu penyapihan tidak ada batasan. Sebaiknya 2 tahun
  • 43. Posisi badan ibu dan badan bayi • Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai • Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala • Putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu • Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu • Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu • Dengan posisi seperti ini maka telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan leher dan lengan bayi • Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam
  • 44. • Payudara dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang dibawah (bentuk C) atau dengan menjepit payudara dengan jari telunjuk dan jari tengah (bentuk gunting), dibelakang areola (kalang payudara) • Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflex) dengan cara : - Menyentuh pipi dengan puting susu - menyentuh sisi mulut puting susu
  • 45. • Tunggu sampai bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar dan lidah kebawah • Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan cara menekan bahu betakang bayi bukan bagian belakang kepala • Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadap-hadapan dengan hidung bayi • Kemudian masukkan puting susu ibu menelusuri langit-langit mulut bayi • Usahakan sebagian besar areola (kalang payudara) masuk kemulut bayi, sehingga puting susu berada diantara pertemuan langit-langit yang keras (palatum durum) dan langit-langit yang lunak (palatum molle)
  • 46. • Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah sehingga ASI akan keluar dari sinus lactiferous yang terletak dibawah kalang payudara • Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi • Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dengan hidung bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu • Dianjurkan tangan ibu yang bebas dipergunakan untuk mengelus-elus bayi
  • 47. • Letakkan bayi tegak lurus pada bahu dan perlahan diusap pinggung bayi sampai bersendawa. Bila bayi tertidur baringkan miring kanan atau tengkurap. Udara akan keluar dengan sendirinya.
  • 48. • Menyendawakan bayi dengan cara bayi diletakkan secara tengkurap dalam pangkuan ibunya dan ditepuk-tepuk halus pada punggung bayi sampai bersendawa
  • 49. • Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu • Dagu bayi menempel pada payudara ibu • Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada di dasar payudara (payudara bagian bawah) • Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan • Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka • Sebagian besar areola tidak tampak • Bayi mengisap dalam dan periahan • Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu • Terkadang terdengar suara bayi menelan • Puting susu tidak terasa sakit atau lecet
  • 50. • Mulut tidak terbuka lebar, dagu tidak menempel pada payudara • Dada bayi tidak menempel pada dada ibu, sehingga leher bayi terputar • Sebagian besar daerah areola masih teriihat • Bayi mengisap sebentar-sebentar • Bayi tetap gelisah pada akhir menyusu • Kadang-kadang bayi minum berjam-jam • Puting susu ibu lecet dan sakit
  • 51. • udara kamar/ luar akan tahan 6-8 jam pada suhu 26°C atau lebih rendah • termos berisi es batu tahan 24 jam • lemari es di tempat buah dibagian paling dalam dimana tempat yang terdingin tahan 2 - 3 x 24 jam (4°C atau lebih rendah) • freezer yakni lemari es dengan satu pintu,tahan 2 minggu • freezer yang mempunyai pintu terpisah sendiri, tahan 3 bulan • deep freezer (- 18°C atau lebih rendah) akan tahan selama 6 -12 bulan Sebelum diminumkan dengan sendok atau gelas plastik, ASI dapat dihangatkan didalam mangkok berisi air hangat. Jangan dihangatkan di atas api karena beberapa zat kekebalan dan enzim dapat berkurang.
  • 52. • Puting Susu Datar atau Terbenam - dirawat sejak kehamilan timester III bila tidak ada riwayat prematuritas teknik dengan gerakan Hoffman - masa nifas susui bayi segera setelah lahir, on demand, massage payudara, mengeluarkan ASI manual, menggunakan pompa yang efektif untuk mengeluarkan puting yang masuk
  • 53. • Pastikan posisi menyusui sudah benar • Mulailah menyusui pada puting susu yang tidak sakit, gunamembantu mengurangi sakit pada puting susu yang sakit • Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI, oleskan diputing susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting susu kering • Jangan membersihkan puting susu dengan sabun • Hindarkan puting susu menjadi lembab
  • 54. • Penyebab: 1. posisi menyusui yang salah 2. thrush (candidiasis) atau dermatitis.
  • 55. Penanganan • Cari penyebab puting lecet • Obati penyebab puting lecet • Kerjakan semua cara-cara menangani puting susu nyeri • Bila sangat menyakitkan, berhenti menyusui sementara • Keluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan (jangan dengan pompa ASI) untuk tetap mempertahankan kelancaran pembentukan ASI • Berikan ASI perah dengan sendok atau gelas ianqan dengan dot • Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula- mula dengan waktu yang lebih singkat Bila lecet tidak sembuh dalam 1 minggu, rujuk ke Puskesmas
  • 56. Penyebab payudara bengkak : Posisi mulut bayi dan puting susu ibu yang salah Produksi ASI berlebih Terlambat menyusui Pengeluaran ASI yang jarang Waktu menyusui yang terbatas
  • 57. Cara mengatasinya : 1. Susui bayinya semau dia sesering mungkin tanpa jadwal dan tanpa batas waktu 2. Bila bayi sukar mengisap, keluarkan ASI dengan bantuan tangan atau pompa ASI yang effektif 3. Sebelum menyusui untuk merangsang reflex oksitosin dapat dilakukan : kompres hangat untuk mengurangi rasa sakit, massage payudara, massage leher dan punggung 4. Setelah menyusui, kompres air dingin untuk mengurangi oedema
  • 58. • Kebiasaan minum jamu • Kepercayan minum wejahan • Mencuci payudara setelah bepergian • ASI tidak boleh dibuang percuma • Tidak memisahkan bayi dari ibunya Budaya yang merugikan dalam pemberian ASI: • kolostrum dibuang • ASI diseling dengan susu atau makanan tambahan • Pantang makanan pada masa nifas • merokok
  • 59. PERINASIA, TH. 2005 59 - Menghemat devisa - Mengurangi polusi - Menghemat subsidi kesehatan - Mengurangi morbiditas & mortalitas anak - S D M yang bermutu
  • 60. PERINASIA, TH. 2005 60 EKONOMI KESEHATAN PENDIDIKAN
  • 61. PERINASIA, TH. 2005 61 Kedudukan Indonesia dalam urutan Indeks Pembangunan Manusia (HDI = Human Development Index) Indonesia urutan ke 109, dari 191 negara di dunia HDI Rank • Singapore : 88,1 24 • Malaysia : 77,2 61 • Thailand : 74,5 76 • Philipine : 74,4 77 • Srilangka : 73,3 84 • Vietnam : 67,1 108 • Indonesia : 67,0 109 • Myanmar : 58,5 125 IPM PENDAPATAN PERKAPITA PENDIDIKAN KESEHATAN
  • 62. PERINASIA, TH. 2005 62 Mutu Manusia Rendah Mengakibatkan Kerugian pendek jangka panjang jangka Kerugian ekonomi * Biaya kesehatan RT * Biaya kesehatan pemerintah naik * Biaya kesehatan perusahaan naik * Hilangnya waktu produktif Kerugian sosial * Rasa nyaman terganggu * Kegiatan sosial terganggu * Buruh anak * Prostitusi anak Kerugian ekonomi * Anggaran pendidikan mubazir * Mutu tenaga keja rendah * Hanya sebagai tenaga kasar * Perumbuhan ekonomi lamban * Daya saing di pasar global rendah Kerugian sosial * Pengangguran * Kriminalitas * Konflik sosial
  • 63. PERINASIA, TH. 2005 63 KETERBATASAN DANA ADALAH REALITAS DALAM PEMBANGUNAN OLEH SEBAB ITU INVESTASI HARUS DIPRIORITASKAN PADA: 1. KEGIATAN BERISIKO RENDAH & 2. MANFAATNYA BERKESINAMBUNGAN
  • 64. PERINASIA, TH. 2005 64 Manfaat Investasi Kesehatan-Gizi (ASI Eksklusif) & Pendidikan Perkembangan & Pertumbuhan Emosional & Intelektual Anak Proses dan Hasil Pendidikan membaik Kemandirian Ekonomi : - Partisipasi kerja lebih tinggi - Pendapatan lebih tinggi - Tidak tergantung bantuan Kriminalitas Turun Kesehatan Reproduksi Meningkat Mutu Tenaga Kerja Meningkat Ekonomi Daerah membaik Kesejahteraan Sosial membaik pembangunan innovatif
  • 65. PERINASIA, TH. 2005 65 Bila semua bayi tidak minum ASI dalam 6 bulan pertama Berapa devisa negara untuk susu formula ?
  • 66. PERINASIA, TH. 2005 66 1 tahun  4.500.000 bayi lahir 1 kotak susu formula 400 g  Rp 40.000 6 bulan : 4.500.000 bayi x 44 kotak x Rp 40.000 = Rp 7.920 triliun atau US $ 880 juta
  • 67. PERINASIA, TH. 2005 67 Bila 50 % bayi mendapat ASI exclusive selama 6 bulan dapat dihemat devisa sebesar US $ 440 juta Bila 80 % bayi mendapat ASI exclusive selama 6 bulan dapat dihemat devisa sebesar US $ 704 juta
  • 68. PERINASIA, TH. 2005 68 • Komposisi tidak sesuai • Tidak praktis • Tidak ekonomis • Menambah polusi • Mudah terkontaminasi • Mudah terjadi salah pengenceran • Dapat dipalsukan
  • 69. PERINASIA, TH. 2005 69 TERIMA KASIH