Berisikan sedikit penjelasan tentang salah satu tambang tembaga. Disini saya mengupas mengenai geologi, laporan eksplorasi dan perencanaan tambang dari "Island Copper Mine".
Aktifitas Penambangan Batubara Metode Stri Mine PT. Batubara Bukit Kendi Tanj...Universitas Sriwijaya
Sistem penambangan di bukit Kendi merupakan sistem konvensional, “shovel dan Truck sistem” yaitu menambang searah strike batubara, menggunakan kombinasi alat gali-muat shovel dan alat angkut dump truck. Penambangan dilakukan dengan membuka lebih dari 1 (satu) front penambangan, dengan memperhatikan sebaran kualitas batubara yang ada dan kebutuhan pasar. Buldozer digunakan untuk penggalian batuan keras, misalnya overburden A2, interburden seam B dan seam C, serta penggalian batubara pada pit bottom. Penambangan dilakukan untuk mengambil 3 (tuga) seam (lapisan batubara) yaitu seam A2, seam B dan seam C, arah umum strike ketiga bagian seam tersebut dibagian Utara adalah Utara-Selatan, dan kemiringan kearah Timur sebesar 60o, sedangkan arah umum strike lapisan batubara di sebelah Selatan adalaha Timur-Barat dengan kemiringan kearah Selatan sebesar 45o. PTBBK beroperasi untuk memenuh target produksi yang telah ditentukan setiap tahun berdasarkan perencanaan PTBBK.
Perhitungan Volume Pekerjaan Rumah Tinggal Tipe 193Reski Aprilia
Sebelum menghitung rancana anggaran biaya ( RAB ) perlu dicari terlebih dahulu berapa volume masing-masing pekerjaan. Berikut cara perhitungan volume pekerjaan rumah tinggal.
1. PENYELIDIKAN UMUM (GENERAL SURVEY)
EKSPLORASI (EXPLORATION)
PENGEMBANGAN TAMBANG (DEVELOPMENT)
PENAMBANGAN (EXPLOITATION) METODA
PENGOLAHAN/PEMURNIAN (PROCESSING)
PENJUALAN (MARKETING)
2.
3.
4. Penambangan
: kegiatan yang dilakukan
baik secara sederhana (manual) maupun
mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian,
pemuatan dan pengangkutan bahan galian .
METODE PENAMBANGAN
DIBAGI MENJADI :
Tambang Terbuka/Tambang
Permukaan (Surface Mining)
Tambang Bawah Tanah/Tambang
Dalam (Underground Mining)
5. Aktivitas penambangan berhubungan langsung
dengan udara luar (atmosfer)
Keadaan tanah penutup
Keadaan endapan bahan tambang
Kondisi hidrogeologi
Fasilitas teknik yang tersedia
Iklim dan cuaca
Kondisi lingkungan
6. Biaya relatif lebih rendah
Kondisi tempat kerja lebih leluasa &
aman
Penggunaan alat-alat berat lebih leluasa
Mining recovery lebih tinggi
Pengamanan, pengaturan & kontrol lebih
mudah
Tidak Perlu Ventilasi
7. Kondisi kerja dipengaruhi iklim &
cuaca
Kedalaman penggalian terbatas
stripping ratio
Kerusakan lingkungan
Dibatasi tata guna lahan
Memerlukan lahan untuk tanah
penutup
8. PEMILIHAN METODE PENAMBANGAN
Penentuan Apakah Tambang Terbuka Atau Tambang
Bawah Tanah Berdasarkan Pada Efisiensi Ekonomi
Yaitu :
Nilai Endapan Mineral/ Bahan Galian Per Satuan
Berat Bahan Galian (A)
Ongkos Produksi/pengambilan Bg Per Satuan
Berat Bg (B)
Ongkos Pengupasan Tanah Penutup Per Satuan
Berat (C)
RUMUS BESR = ( A - B )/C
>1 (tambang terbuka)
< 1 (tambang bawah tanah)
9. CONTOH PERHITUNGAN
APABILA KITA MEMPUNYAI HASIL
PERHITUNGAN/PENILAI SEBAGAI BERIKUT :
1. Nilai Endapan Mineral/ Bahan Galian Per Ton = $
6.80
2. Ongkos Produksi/pengambilan Bg Per Ton = $ 4.30
3. Ongkos Pengupasan Tanah Penutup Per Ton Tanah
= $ 0.65
RUMUS BESR
( A - B )/C = (6.80 - 4.30) : 0.65
= 3.85
BISA DENGAN TAMBANG TERBUKA
10. TAMBANG TERBUKA (SURFACE
MINING)
Secara garis besar dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Tambang Aluvial /Endapan
Sungai Purba/ Placer
Contoh : - panning & sluicing
- hydraulicking
- dredging (kapal keruk)
b. Open Pit
Contoh : - single bench
- multiple bench
- strip mining
c. Quarrying
Tambang untuk bahan galian industri
c. Glory Hole (Lubang tikus,/ peralihan dari tambang terbuka ke
tambang bawah tanah)
11. • Detrital mineral
• Pada/dekat aliran air
• Tidak dalam
Placer Mining
Placer mining involves excavating loose, or alluvial, deposits such as sand, gravel, silt, or clay. Valuable minerals
are separated from the alluvial materials through a system of screens, jigs, and sluices. Placer minerals include
metals such as gold, platinum, and tin, and gems such as diamonds and rubies.
12. Cara tradisional/manual
Menggunakan alat pendulangan
Pemisahan dengan bantuan aliran air
Sering dilakukan sebagai metoda sampling
pada eksplorasi endapan placer
Penambangan emas sekunder (placer) atau
intan (Martapura)
Berat jenis mineral berharga > B.D. batuan
Produksinya terbatas
13. Diamond Mining in Indonesia
Due to the presence of valuable minerals, especially
tin and petroleum, mining is an important industry in
Indonesia. Some Indonesians are involved in smallscale forms of mineral extraction, such as traditional
diamond mining. Here on the island of Borneo, miners
wash gravel excavated from nearby pits and then
examine the sifted soil with large, conical containers
to locate raw diamonds and gemstones.
14. PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN
•
•
MATERIAL DIAMBIL DARI BEKAS TAMBANG PT. ANTAM BERUPA URAT URAT TIPIS
SISA PROSESSING UMUMNYA DIBUANG KE SUNGAI (TANPA BAK PENAMPUNG)
•
RECOVERY PENGOLAHAN ± 35 - 40 %
15. Menggunakan semprotan air untuk
memisahkan bahan tambang
Menggunakan alat semprot GIANT atau
MONITOR
Digunakan pada endapan alluvial, mis.
pasir besi, timah sekunder, emas.
Material hasil semprotan dialirkan/
dipompakan ke instalasi pemisah
konsentrat.
Syarat utama tersedia cukup banyak air
18. Menggunakan Kapal Keruk sebagai
alat gali
Biasa digunakan untuk penambangan endapan alluvial (timah sekunder)
Bisa dilakukan di laut ataupun di
darat, tergantung dari jenis, bentuk
dan ukuran kapal keruk.
Pemisahan konsentrat dilakukan di
kapal keruk itu sendiri
20. (Open Mine, Open Cut, atau Open Cast)
Open-Cut Mining in Australia
Mining in the Pilbara region of Western Australia is done by the open-cut method, in which large masses of orebearing rock are broken up and then removed by power shovels and trucks. Mining is one of Australia’s most
important industries. The country has large deposits of bauxite, coal, diamonds, gold, iron ore, nickel, uranium,
and other minerals.
21. • Penambangan endapan mineral
pada setiap jenis batuan
• Letak dekat permukaaan tanah
• Dimensi horisontalnya besar
• Produksi tinggi, biaya rendah
• Dilakukan secara berjenjang
(benching)
• Membentuk cekungan/pit
PIT LAYOUT
Penyebaran
deposit
Stripping ratio
Kondisi iklim/
cuaca
Kecepatan produksi yang
diharapkan
Ketersediaan
peralatan
22. Kennecott Copper Mine
The Kennecott Copper Mine, located southwest of Salt Lake City, is the largest excavation in
the world and the first open-pit copper mine. The mine assists in making Utah the second
leading state in copper production.
23.
24.
25.
26. Mining in the Yukon
Mining has dominated the Yukon Territory’s economy since gold was discovered there in 1896. With rich mineral
deposits located throughout this Canadian province, mining continues to be its principal economic activity. Here, lead
and zinc are extracted and loaded onto a truck at the Anvil open-pit mine in Faro, a town in the southeastern Yukon.
27. Sejenis dengan Open Pit
Untuk endapan bijih yang
terdapat pada lereng
Bentuk tambang melingkari
bukit/gunung
28.
29. Arizona
Copper
Mine
This openpit copper
mine at
Morenci is
the largest
copper mine
in Arizona.
Large
undergroun
d and openpit mines in
the
southern
half of the
state make
Arizona the
leader in
United
States
copper
production.
30. Open-Cut Copper Mine Utah
Metallic copper and copper ores, such as chalcopyrite and bornite, are mined in open-pit mines from deposits near
the earth’s surface. Further refining is necessary to separate the copper from impurities such as sulfides, carbonates,
iron, and silicates. Copper is used extensively in electrical components because of its high conductivity. Shown here is
one of North America’s largest open-pit copper mines, located in Kennecott, Utah.
31. Sejenis Open Cut Mining
Bahan galian non logam, mis.
andesit, granit, batu kapur,
marmer, serpih (shale) dll.
Dua jenis quarry : “dimension
stone” dan “broken stone”
32.
33.
34. Salah satu metoda Open Pit
Mine
Untuk endapan bahan galian
yang luas dan horisontal
(bedded deposit)
Paling cocog untuk tambang
batubara terbuka
Dilakukan blasting tergantung
kondisi overburdennya
Area Mining atau Contour Mining
35.
36.
37. Coal Strip Mine
This excavated area, which borders farmland, has been strip mined for coal. Unless
the strip mine is filled and revegetated, surface water runoff from the mined area
can flush sediments and sulfur-bearing compounds (acid drainage) into nearby
streams and rivers, endangering plant and wildlife communities.
38.
39.
40.
41.
42.
43. Coal Auger in Strip Mine
After the surface of a hill is stripped, a giant auger drill bores through the sides to get
at the rich coal beds underneath the topsoil. The drills may penetrate as far as 30 m
(100 ft).
44.
45. BUCKET WHEEL EXCAVATOR
German Coal Mining
Athough mining makes up only a small part of the German economy, some minerals are still
produced in large quantities, especially the type of coal known as lignite. Much of the lignite in
Germany is produced in surface, or strip, mines, where machines remove dirt and rock from above
the coal deposits. Some of the machines used in German mining are the largest of their kind in the
world; so-called shovel wheels, like the one shown here, can do the same amount of work in a day
46.
47.
48.
49. Jenis surface mining/open pit mining
Pengangkutan melalui terowongan di
bawah tempat penambangan
Pemberaian dilakukan dengan peledakan
Hancuran ore turun/jatuh ke terowongan
karena gravitasi
Digunakan hampir pada semua jenis
deposit yang tidak akan menggumpal/
menyumbat.
50.
51.
52.
53. JENIS-JENIS ALAT PRODUKSI
A. ALAT GALI-MUAT
Power shovel
Front-end loader
Backhoe (excavator)
Dragline
Bucket Wheel
Excavator (BWE)
Bucket Chain
Excavator (BCE)
B. ALAT ANGKUT
Truck (rear-, sidedump,
articulated)
Train
Belt conveyor
Pipa slurry
Scraper (alat muat
sekaligus angkut)
C. ALAT BANTU
Bulldozer &
Ripper
Grader
Lubrication
truck
Water truck
Fuel truck
63. SCRAPER
Berfungsi sbg alat muat material lepas dan sekaligus
mengangkutnya
Ditinjau dari mesin penggeraknya terdapat 4 jenis
scraper: (1) conventional single engine, (2)
conventional dual engine, (3) elevating single
engine, (4) elevating dual engine
Kapasitas bak (bowl): kecil (3/4 – 2 cuyd), sedang (2
– 8 cuyd), besar (8 – 35 cuyd). Untuk stripping o/b
batubara mencapai 180 cuyd. (1 cuyd = 0,7646 m³)
Cara efektif untuk scrape conventional dikombinasikan dengan bulldozer (pendorong) atau traktor
(penarik)
Cara lain adalah dengan push-pull operation
67. BULLDOZER
CAT D 10 R
Cat 3412 Diesel
Engine
Gross Power: 457
kW = 613 HP
Blade capacity = 22
cum = 26.7 cuyd
68.
69. RIPPER
•
•
•
•
Menempel pada bagian belakang bulldozer
Terdiri dari single atau multi-shank ripper(s)
Ripper berfungsi untuk merobek lapisan batuan agar terbentuk fragmentasi
Ripper dpt dinaik-turunkan dan dimiringkan kedepan atau kebelakang dari
kabin operator untuk mempermudah proses perobekan batuan
70. GRADER CAT
140 H
Merupakan salah satu
alat bantu, baik pada
kegiatan penambangan
maupun konstruksi
jalan
Pemeliharaan/perataan
jalan tambang
Menyebarkan material
utk konstruksi jalan
Membuat paritan
(drainage) di tepi jalan
71. WATER TRUCK
• Pada musin kemarau jalan tambang berdebu, perlu penyiraman
• Desain truck air (water truck) bermacam-macam yg penting semburan air
mampu membasahi permukaan jalan secara merata dan tidak terlalu becek
agar tdk licin
72.
73.
74. Kaolin Mine
Georgia leads the nation in kaolin production. Kaolin is a soft white clay used in the manufacture of china, bricks,
and paper, among other things. This is an open pit kaolin mine.
75.
76. Giant Coal Bucket
Strip miners often use extremely large buckets to level or move land. The buckets have sharp,
slanted teeth on the front edge and are dragged along the surface of the ground by powerful
machines. This bucket, used in the Big Muskie coal mine in Ohio, is the size of a small house.
77. BUKIT ASAM CONVEYOR TRANSPORTATION AND
HOPPER
COAL HANDLING SYSTEM ( TANJUNG ENIM ) DUMPMTB
PIT GROUP :
VEY
E
OR
V
XCA
A TI
BENCH II
COAL CONVEYOR
N
CO
BENCH I
OUT SIDE DUMP
•MTBU - P1
•MTBU - P2
•MTS EXT.
•BUKIT KENDI
AIR LAYA PIT
NG
CONVEYOR
DISTRIBUTION
POINT
SPREADER 701
CONVEYOR DUMPING
BENCH III
CC-11
CC-10
COAL CONVEYOR
STOCK PILE II
BENCH V
STOCK PILE I
BENCH IV
SPREADER 702
RAIL WAY
TLS II
COAL CONVEYOR
CC-12
TO MINE MOUTH POWER PLANT
TLS I
BANKO PIT
Prepare by : Ekop /Flow-01.ppt
STOCK PILE BANKO
TLS III
78. FLOW CHART COAL HANDLING FACILITY BANKO BARAT
BUKITAsam
HOPPER
100 ton
HOPPER
100 ton
FEEDER
BREAKER-02
MAGNETIC
SEPARATOR
B-CC-03
B-CC-02
FEEDER
BREAKER-01
B-CC-01
PRECISION
WEIGH SCALE
5000
T
5000
T
5000
T
B-CC-04
B-CC-06
B-CC-05
1250 ton
TRAIN LOADING
STATION III
Prepare by: ekop
A4-BANKO.ppt
79. LAY OUT OVERLAND CONVEYOR MUARA TIGA BESAR (MTB)
BUKITAsam
FEEDER
BREAKER-02
(850 tph)
HOPPER
100 ton
FEEDER
BREAKER-01
(850 tph)
HOPPER
100 ton
MAGNETIC
SEPARATOR
M-CV-02
M-CV-01
PRECISION
WEIGH SCALE
M-CV-06
COAL
SAMPLER
5000 T
M-CV-05
5000 T
5000 T
M-CV-07
Prepare by : ekop
500 ton
M-CV-04
M-CV-03
VIBRATORY
FEEDER
M-CV-08
TRAIN LOADING
STATION II
( 2000 tph )
To CC-10 / STOCK PILE I
M-CV-09
HOUL
ROAD
EXTEND EXISTING CC-10
CONVEYOR UNDER HAUL ROAD
A4-MTB.ppt
80. BUKIT
Asam
LAY OUT DERMAGA BATUBARA - KERTAPATI (PALEMBANG)
APRON FEEDER I A&B
2 x 250 tph
STOCK PILE ( 20.000 ton )
STACKER ( 600 tph )
BC - 2
FEEDING HOPPER
CRUSHER
300 tph
APRON FEEDER II A&B
2 x 300 tph
VIBRATING
SCREEN - 600
tph
CV - 02
600 TPH
BC - 3 ( 600 tph)
STOCK PILE ( 20.000
ton )
BC - 4
( 600 tph )
BC - 5 ( 600 tph)
SHIPLOADER ( 600 tph )
BATU BARA
TONGKANG
Note : After Upgarding
CV - 01
600 TPH
82. Bahan Peledak Kimia berdasarkan
kecepatan reaksinya
• Bahan Peledak Kuat (High Explosive) Contoh :
Tri Nitro Toluena, Penta Ery-Thritol Nitrat
• Bahan Peledak Lemah (Low Explosive)
Contoh : Black Powder, Propellant.
83. Bahan Peledak Industri (komersial)
• Black Powder (campuran arang,belerang dan
pothasium nitrat) 8C + 3S + 10 KNO3 -- 3K2SO4
+ 2K2CO3 + 6 CO2 + 5 N2.
• Dinamit, Termasuk peledak kuat dengan
bahan dasar Nitro Glycerin (NG), Berdasarkan
komposisinya: Straight Dynamit (NG 20-67%,
NaNO3 59-23%), Gelatine Dynamit (campuran
NG + NC), Amonia Gelatine Dynamit (BG +
Amonium Nitrat)
84. Bahan Peledak Industri (komersial)
• Permisive Explosive Komposisi Gelatine Dynamite
ditambah Sodium Chloride NaCL
• Blasting Agent bahan kimia yang apabila belum
dicampur belum mempunyai daya ledak, tetapi
setelah dicampur mempunyai daya ledak yang
kuat. Contoh ANFO
3NH4NO3+2CH2 CO2+3N2 + 7H2O
• Slurry/Watergel Explosive/Emulsion: Jenis ini
tidak peka terhadap gesekan api atau rangsangan
mekanislainnya. Terdiri dari campuran AN atau
SN dengan Combustile fuel dan gelling agent.
85. GAS HASIL PELEDAKAN
• Bahan Peledak dapat menghasilkan dua jenis
gas yang berbeda sifatnya yaitu:
Smoke, tidak berbahaya terdiri dari uap atau
asap putih.
Fume, Cukup bebahaya karena beracun
(CO,NO atau NO2) berwarna Kuning.
86. PENYEBAB TERJADINYA FUME
• Yang diledakan tidak mempunyai
keseimbangan oksigen
• Telah dalam keadaan rusak karena lama atau
penyimpanan tidak benar
• Penyalaan tidak sempurna.
89. Letak deposit jauh di bawah permukaan tanah
Aktivitas kerja tidak berhubungan langsung dengan
udara luar
Karakteristik spatial ore body
Sifat dan kondisi ore dan contry rock
Kondisi hidrogeologi
Faktor ekonomis (grade, nilai dan
distribusi mineral)
Biaya eksploitasi
Kondisi lingkungan
90. Tidak dipengaruhi keadaan iklim
dan cuaca
Kerusakan lingkungan dan tataguna
lahan relatif kecil
Produksi yang dihasilkan relatif
lebih bersih karena batuan samping
tidak terikutkan
Tidak memerlukan lahan bukaan
yang luas
91. Biaya operasional lebih besar
Alat-alat besar tidak bisa leluasa
dipergunakan
Kondisi kerja lebih membahayakan
Pengamanan, pengaturan dan
kontrol lebih rumit
Perolehan tambang lebih kecil, krn
lingkup kerja & peralatan terbatas.
101. Surface production
Pillar Horizontal
Sub Level I
Stope
Sub Level II
Ore pass
Haulage drift
Ore Body
Ore pass
Communication
raise, manway
Under Dvlop Underground Prod.
Ventilation shaft
Auxiliary Level
Main shaft
Main Level I
Main Level II
Pump Station
Ore bin
Diamond
Drilling
Water Basin
Foot Wall
Drift Exploration
Winze
Exploration
Hanging Wall
Skip
Skip Filling Station
Sump
106. Pillar dari ore
Grade & ketebalan ore
relatif rata
Kemiringan relatif datar
Biasa dilakukan untuk
batubara bawah tanah
Perolehan tambang 50-75%
107. Syarat Penggunaan Metode Penambangan Batubara Sistem
Ruang Dan Pilar
Kondisi alam yang memungkinkan naiknya efisiensi metode ini
adalah sebagai berikut :
• Kemiringan lapisan batubara yang landai dengan kemiringan
rata- rata di bawah 10o.
• Atap dan lantai lapisan Batubara berkondisi baik.
• Gas yang timbul sedikit.
• Jarang ada sesar dan lapisan Batubaranya stabil.
• Cadangan Batubara yang banyak dan diharapkan mempunyai
tebal lapisan sekitar 1,0~3,0 m.
108.
109. Keunggulan Metode Penambangan Batubara Sistem Ruang Dan
Pilar:
(1) Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan lebih luas
dibanding dengan sistem lorong panjang yang dimekanisasi.
(2) Hingga batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap variasi
kemiringan (kecuali lapisan yang sangat curam), tebal tipisnya lapisan
Batubara, keberadadaan sesar serta sifat dan kondisi lantai dan atap.
(3) Mampu mengPenambangan zona yang tersisa oleh Penambangan
sistem lorong panjang, misalnya karena ada sesar.
(4) Dapat melakukan penambangan suatu zona yang berkaitan dengan
perlindungan berbagai fasilitas tambang bawah tanah dan permukaan,
seperti perlindungan bangunan terhadap amblesan.
(5) Selain itu, efektif untuk menaikkan perolehan sebisanya, pada blok
yang tidak cocok diPenambangan semua, misalnya Penambangan
bagian dangkal di bawah dasar laut.
(6) Investasi awal yang relatif kecil.
110. Kelemahan Metode Penambangan Batubara Sistem Ruang
Dan Pilar
(1) Perolehan Penambangan Batubara yang sangat buruk.
(Disebut
sekitar 50% ~ 75%)
(2) Bila dibandingkan dengan metode Penambangan Batubara
sistem lorong panjang, sering terjadi kecelakaan, seperti
ambrukan.
(3) Ada keterbatasan Penambangan bagian dalam, yang antara
lain disebabkan oleh peningkatan tekanan batuan. (Dikatakan
batasnya sekitar 500m di bawah permukaan bumi)
(4) Karena banyak Batubara yang disisakan, akan meninggalkan
masalah keamanan untuk penerapan di lapisan Batubara yang
mudah mengalami swabakar.
111.
112. Penambangan ke arah
atas
Dilakukan peledakan
Endapan bijih
berbentuk vein, lebar
dan kemiringan > 500
Ore & batuan samping
tidak mudah runtuh
Penyebaran grade
agak homogen
113. Bentuk endapan bijih vein, tebal 1-6 mtr,
kemiringan sekitar 450
Endapan bijih masif, sedang batuan
samping bisa lunak/kurang kompak
Endapan bijih bernilai tinggi
Penambangan ke arah atas
Bekas galian diisi dengan
waste/tailing
115. Deep Mine Shaft
An Idaho miner operates a
jack-leg drill more than
1500 m (5000 feet) below
the surface. Miners in the
Lucky Friday mine face the
same dangers encountered
in all deep shafts: potential
buildup of hazardous gases,
explosive coal dust, and
possible roof collapse. Good
ventilation systems, rockdusting with limestone, and
extensive steel
reinforcement are used to
lower the possibility of
these accidents.
116. Penyanggaan secara teratur
antara footwall & hanging
wall
Struktur ore deposit dan batuan
samping lemah
Bentuk deposit tidak teratur,
tebal < 3.6 meter
Biaya tinggi untuk personel dan
material
117. Populer digunakan untuk penambangan batubara
bawah tanah
Menggunakan serangkaian dongkrak hidraulik
(“jack”) untuk menyangga atap tambang
(panjang rangkaian bisa mencapai 180 mtr)
Penggalian memakai mesin pemotong dengan memotong2 batubara 50-75 cm
Jack secara otomatis bergerak maju, sementara atap
di belakangnya dibiarkan runtuh
Batubara ditranspor dengan belt conveyor
Produksi bisa 4-5 kali lebih besar dari room & pillar
Tidak bisa diterapkan jika lapisan batuan di atasnya
bisa mengalami penurunan (subsidence)
118.
119.
120. Metode Penambangan Batubara Sistem Lorong
Panjang
Metode Penambangan Batubara sistem lorong
panjang (dikenal dengan sebutan longwall mining)
adalah metode Penambangan Batubara yang
digunakan secara luas pada Penambangan
Batubara bawah tanah, karena dapat diharapkan
jumlah produksi yang besar dari 1 permuka kerja.
121. HEAD GATE DIGUNAKAN UNTUK INTAKE AIRWAY DAN
TEROWONGAN TRANSPORTASI BATUBARA,
SEDANGKAN TAIL GATE DIGUNAKAN UNTUK RETURN
AIRWAY DAN TRANSPORTASI MESIN SERTA BAHAN
122.
123. (1) Perolehannya tinggi, karena menambang sebagian besar Batubara.
(2) Permuka kerja dapat dipusatkan, karena dapat berproduksi besar
di satu
permuka kerja.
(3) Pada umumnya, apabila kemiringannya landai, mekanisasi
Penambangan Batubara, pengangkutan dan penyanggaan menjadi
mudah, sehingga dapat meningkatkan efisiensi Penambangan
Batubara.
(4) Karena dapat memusatkan permuka kerja, panjang lorong yang
dirawat
terhadap jumlah produksi Batubara menjadi pendek.
(5) Menguntungkan dari segi keamanan, karena ventilasinya mudah
dan
swabakar yang timbul juga sedikit.
(6) Karena dapat memanfaatkan tekanan batuan, pemotongan
Batubara
menjadi mudah.
(7) Apabila terjadi hal-hal seperti ambrukan permuka kerja dan
126. Penambangan dilakukan dengan cara
meruntuhkan endapan bijih
Tipe endapan bijih masif, menyebar
secara horisontal, cukup berkadar rendah
Penurunan permukaan tanah dapat
ditolerir
127. Sebagai
pengembangan dari
open pit
Penambangan ke
atas dari setiap sub
level, dimulai dari
bagian atas
Endapan bijih lemah
sedang batuan
samping dapat pecah
jadi bongkahbongkah
Tebal endapan bijih
> 3 mtr
129. Penambangan
dengan cara
diruntuhkan
blok per blok
Digunakan untuk endapan bijih masif, kadar rendah dan tersebar, berukuran
luas secara mendatar, dan strukturnya lemah (mudah runtuh)
Produksinya tinggi, biaya rendah tapi recovery akan turun jika bijih
terkontaminasi (dilution) oleh batuan samping
130.
131. Penambangan
mulai dari atas le
arah bawah
Pada bukaan
sebelumnya
disangga dg kayu
Setelah bukaan
berikutnya,
penyangga
diledakkan dan
overburden
runtuh
Digunkan pada
endapan bijih
masif, berlapis
tebal atau vein
Endapan bijih
dan batuan
samping lemah
dan mudah
runtuh