Instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dapat mengurangi jejak karbon dengan menggantikan pemakaian listrik konvensional yang menggunakan energi fosil. PLTS mampu menghasilkan listrik dari radiasi matahari sebesar 23.725 kWh per tahun dan dapat mengurangi emisi karbon sekitar 17,5 ton per tahun jika digunakan untuk gedung Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta.
2. Tenaga Surya
• Energi terbarukan yang melimpah di Indonesia
(rata-rata 4,8 kWh/m2/hari)
• Bila digunakan untuk menggantikan
pemakaian energi konvensional (fosil) berarti
mengurangi emisi gas rumah kaca
• Tersedia teknologi untuk membangkitkan
panas (solar thermal, mis. Pemanas air) atau
listrik (solar photovoltaic/PV)
3. Solar Photovoltaic
• Merubah energi radiasi menjadi listrik secara fisika
• Tersedia dalam bentuk modul berkapasitas tertentu
(panel surya)
• Teknologinya sudah matang, bersifat modular, mudah
dipasang dan fleksibel
• Jenis teknologinya dapat digolongkan dalam dua
kategori yaitu crystalline dan thin-film
• Crystalline berefisiensi lebih tinggi (harganya juga lebih
mahal) tapi rentan terhadap bayangan/debu sehingga
produksi energinya kurang lebih sebanding dengan
thin-film
5. Stand Alone
Tiga Macam
Sistem PLTS
On-grid atau Grid-tie
Hybrid
6. Menghitung Produksi Energi PLTS
Produksi Energi = Iradiasi * Kapasitas * 0,9
(thumbrule of on-grid system)
= 4,8 kWh/m2/hari * 15 kW * 0,9
≈ 65 kWh/hari ≈ 23.725 kWh/tahun
Menggunakan PLTS 15 kW akan menghemat
pemakaian listrik PLN ± 23,7 ribu kWh per tahun!
7. Apakah jejak karbon itu?
• Jejak karbon adalah jumlah emisi gas rumah kaca
yang dilepaskan oleh pribadi atau kelompok
dalam melakukan kegiatannya per periode
tertentu
• Satuan jejak karbon adalah ton-setara-CO2 (tCO2e)
atau kg-setara-CO2 (kgCO2e)
• Ini karena gas rumah kaca bukan hanya
karbondioksida (CO2) dan dampaknya terhadap
pemanasan global pun berbeda-beda
8. Gas rumah kaca
Global Warming
Gas Potential (GWP) atau
konversi setara-CO2
CO2 1
CH4 21
N2O 310
SF6 23900
Hydrofluorocarbons HFCs 140 - 11700
Perfluorocarbons PFCs 6500 - 9200
12. Menghitung Jejak Karbon
• Secara umum, dihitung sebagai berikut:
Jejak Karbon = Faktor Emisi x Satuan Aktivitas
• Faktor Emisi adalah besaran emisi GRK yang
dilepaskan ke atmosfer per satuan aktivitas tertentu
• Contoh faktor emisi:
– tCO2e/MWh (pembangkitan listrik)
– gCO2e/km (pengoperasian kendaraan bermotor)
• Coba gunakan Kalkulator Karbon: http://kalkulator
.dnpi.go.id
13. Beberapa Faktor Emisi
Aktivitas Faktor Emisi Satuan
Pembangkitan listrik di Sistem JAMALI 0,741 kg/kWh
Pembangkitan listrik di Sistem Sumatera 0,748 kg/kWh
Pembangkitan listrik di Sistem Kaltengsel 1,003 kg/kWh
Sepeda motor <125cc/Ojek 0,085 kg/km
Mobil bensin <1400cc 0,173 kg/km
Mobil bensin >1400-2000cc/Taksi 0,215 kg/km
Mobil bensin >2000cc 0,299 kg/km
Mobil diesel >1700-2000 cc 0,181 kg/km
Mobil diesel >2000 cc 0,245 kg/km
Bus kota 0,03 kg/km-penumpang
Sampah 0,075 kg/liter
14. Nonton film Jejak karbon
dengan
home dalam gambar
theater
Naik city
car 30 km
Naik bus
kota 30 km
http://carbonquilt.org/visualiser
15. PLTS dan jejak karbon Gedung DKI
• Jejak karbon dari pemakaian listrik Gedung Dinas
Perindustrian dan Energi Pemda DKI adalah
[jumlah kWh pemakaian suatu periode * faktor
emisi sistem Jamali]
• Listrik dari PLTS akan menggantikan pemakaian
listrik PLN sebesar produksi energi PLTS
• Maka jejak karbon yang dapat dikurangi adalah
sebesar [jumlah kWh produksi PLTS dalam suatu
periode * faktor emisi sistem Jamali] = (23.725
kWh/thn * 0,74 kgCO2/kWh) ≈ 17,5 ton CO2
per tahun