2. Masa Kanak-kanak Akhir (Tamyiz)
Periode
Banyak Bergerak
(Anak-anak) Tamyiz
Periode
Banyak Perubahan
(Baligh)
7th
Fisik masih anak, tapi jiwa ingin belajar atau diakui sebagai orang dewasa
5. Pisahkan antara laki-laki &
perempuan
Menumbuhkan kesadaran gender
(mis. Memakaikan pakaian yang
sesuai. Haram memakaikan pakaian
yang tidak sesuai kelamin. Ini akan
mempengaruhi jiwa)
Berikan kewajiban pekerjaan sesuai
kadar kemampuan anak, untuk
menumbuhkan tanggung jawab
(mis. Membersihkan rumah, ngemong
adik, menemabi ibu ke pasar,
membantu pekerjaan rumah, atau
kakek-nenek)
6. Cara menanamkan ruh
(metode Nabi Ibrahim & Nabi Ya’kub)
Di tempat yang nyaman (mis.
Kamar anak), jangan di
tempat ramai
Duduk
Duduk di kamar yang sama
Berdua
Tempat duduk orang tua tidak
boleh lebih rendah/tinggi.
Tidak boleh berjauhan atau
membelakangi.
Berhadapan/
Berdampingan
Tidak boleh sambil makan,
sambil menunggu tamu,
sambil jalan.
Waktu Khusus
Apa yang dipelajari di kelas.
Adalah masalah. Ceritakan
kisah Nabi & sahabat.
Tanya
Tumbuhkan
Cita-cita
7. Firman Allah
QS Ash-Shaffat: 102
QSYusuf:4
اَّمَلَفرىَأ يِنِإ َّيَنُب يا َلقا َيْعَّسال ُهَعَم َغَلَبْرُظْناَف َكُحَبْذَأ يِنَأ ِنامَمْال يِفرىَت ذا ماُنيد ِجَتَس ُرَمْؤُت ما ْلَعْفا ِتَبَأ يا َلقاُ َّاّلل َءشا ْنِإَنِم
َرينِباَّصال
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka
fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
َو َسْمَّشال َّو اًبَك ْوَك ََرشَع َدَحَا ُْتيَا َر ْيِِنا ِتَبَآٰي ِهْيِبَ ِِل ُفُس ْوُي َلاَق ْذِاِجس ْيِل ْمُهُتْيَا َر َرَمَقْالَْنيِد
(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi)
melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.”
َّشال َِّناۗ ًادْيَك َكَل ا ُْودْيِكَيَف َكِت َوِْخا ىٰٓلَع َاكَيْءُر ْصُصْقَت َِل َّيَنُبي َلاَقم ُودَع ِانَسْنِ ِْْل َنْٰيْنيِب
Dia (ayahnya) berkata, “Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-
saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu
musuh yang jelas bagi manusia.”
8. 1. Tidak ada yang pernah “terlambat” dalam mendidik anak, yang ada “belum tahu” dan
itu bisa diperbaiki. Terlambat itu ketika berhadapan dengan Allah untuk
mempertanggungjawabkan amal.
2. Orang tua yang terlambat menghafal, namun bersemangat, pahalanya sudah dicatat
oleh Allah.
3. Menghadapi anak berdebat (saling menjatuhkan, berbeda dengan diskusi), patut
diketahui debat tidak ada kebaikannya. Maka anak disuruh berhenti. Syarat berdiskusi
harus mengetahui ilmunya.
4. Bisa jadi nasihat itu baik, tapi caranya juga harus baik. Misalnya bisa dengan
“bertanya”.
5. Mendidik anak itu berdua (ayah-ibu). Maka orang tua harus memperbaiki diri dulu,
meski tidak menunggu sempurna.
6. Ibu adalah madrasah pertama.
Editor's Notes
You can safely remove this slide. This slide design was provided by SlideModel.com – You can download more templates, shapes and elements for PowerPoint from http://slidemodel.com