Dokumen tersebut membahas tentang membangun desa wisata di Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan. Ia menjelaskan tentang pengertian desa wisata, kriteria dan tipe-tipe desa wisata, serta prinsip pengembangan desa wisata. Dokumen ini juga memberikan contoh-contoh desa wisata dan menganalisis potensi desa-desa di Karas untuk dikembangkan menjadi desa wisata, serta peranan website desa dalam pemasarannya.
Dokumen tersebut membahas tentang optimalisasi sinergitas antara pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan masyarakat desa dalam pengelolaan pariwisata. Kabupaten ini memiliki beberapa potensi wisata alam dan budaya di beberapa desa namun belum dikelola secara optimal. Dokumen ini menganalisis pengelolaan potensi wisata oleh masyarakat desa melalui BUMDes serta memberikan rekomendasi untuk pemerintah da
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarangawan putih
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan desa wisata di Kabupaten Semarang. Beberapa poin penting yang disebutkan antara lain mengenai potensi daya tarik wisata dan desa wisata yang ada, target jumlah wisatawan tahun 2019, perubahan tren wisata ke arah wisata minat khusus, serta prinsip dan aktor yang berperan dalam pengembangan desa wisata.
Strategi pengembangan dpp borobudur dieng dsktrawan putih
Dokumen tersebut merupakan strategi pengembangan destinasi pariwisata Borobudur dan sekitarnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dokumen ini membahas perwilayahan kawasan pariwisata Borobudur, profil daya tarik wisata, amenitas, pemasaran, industri pariwisata, kelembagaan, serta konsep dan rencana pengembangan Borobudur sebagai destinasi budaya berkelas dunia yang berkelanjutan.
Kebijakan jawa tengah pada homestay di destinasi pariwisata 2016awan putih
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan kebudayaan dan pariwisata di Jawa Tengah untuk periode 2013-2018 dengan visi menjadikan Jawa Tengah sebagai pusat budaya dan destinasi pariwisata utama untuk masyarakat yang berkepribadian dan sejahtera. Dokumen ini juga menjelaskan misi, dasar kebijakan, jenis usaha pariwisata, dan program kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut.
Ada 50 objek wisata di Kabupaten Labuhanbatu Utara, salah satunya Puncak Hoza. Pengelolaan wisata dilakukan secara perseorangan atau kelompok, namun infrastruktur akses masih kurang memadai. Instansi pemerintah disarankan mendukung pembentukan BUMDes sesuai regulasi untuk mengelola wisata dan infrastrukturnya.
Dokumen tersebut membahas tentang optimalisasi sinergitas antara pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan masyarakat desa dalam pengelolaan pariwisata. Kabupaten ini memiliki beberapa potensi wisata alam dan budaya di beberapa desa namun belum dikelola secara optimal. Dokumen ini menganalisis pengelolaan potensi wisata oleh masyarakat desa melalui BUMDes serta memberikan rekomendasi untuk pemerintah da
Pengembangan daya tarik wisata di kabupaten semarangawan putih
Dokumen tersebut membahas strategi pengembangan desa wisata di Kabupaten Semarang. Beberapa poin penting yang disebutkan antara lain mengenai potensi daya tarik wisata dan desa wisata yang ada, target jumlah wisatawan tahun 2019, perubahan tren wisata ke arah wisata minat khusus, serta prinsip dan aktor yang berperan dalam pengembangan desa wisata.
Strategi pengembangan dpp borobudur dieng dsktrawan putih
Dokumen tersebut merupakan strategi pengembangan destinasi pariwisata Borobudur dan sekitarnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dokumen ini membahas perwilayahan kawasan pariwisata Borobudur, profil daya tarik wisata, amenitas, pemasaran, industri pariwisata, kelembagaan, serta konsep dan rencana pengembangan Borobudur sebagai destinasi budaya berkelas dunia yang berkelanjutan.
Kebijakan jawa tengah pada homestay di destinasi pariwisata 2016awan putih
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan kebudayaan dan pariwisata di Jawa Tengah untuk periode 2013-2018 dengan visi menjadikan Jawa Tengah sebagai pusat budaya dan destinasi pariwisata utama untuk masyarakat yang berkepribadian dan sejahtera. Dokumen ini juga menjelaskan misi, dasar kebijakan, jenis usaha pariwisata, dan program kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut.
Ada 50 objek wisata di Kabupaten Labuhanbatu Utara, salah satunya Puncak Hoza. Pengelolaan wisata dilakukan secara perseorangan atau kelompok, namun infrastruktur akses masih kurang memadai. Instansi pemerintah disarankan mendukung pembentukan BUMDes sesuai regulasi untuk mengelola wisata dan infrastrukturnya.
Dokumen ini membahas model-model inovasi desa yang dapat digunakan untuk mengoptimalisasi penggunaan dana desa. Beberapa contoh keberhasilan inovasi desa dalam bidang ekonomi, informasi dan komunikasi, sosial, lingkungan hidup dan pelayanan masyarakat diuraikan. Dokumen ini juga menyarankan model penguatan dan replikasi inovasi desa sebagai pilihan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan desa.
Kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiranawan putih
Dokumen tersebut membahas kebijakan pemerintah provinsi Jawa Tengah terkait pengembangan kawasan pariwisata Sangiran dan sekitarnya di Kabupaten Sragen. Dokumen menjelaskan tentang zonasi kawasan situs manusia purba Sangiran, arah pengembangan kawasan tersebut, serta konsep pemasaran untuk meningkatkan jumlah wisatawan.
Dukungan BBLM Yogyakarta dalam Pengembangan Kawasan Perdesaan Berbasis Pariwi...Akademi Desa 4.0
Dukungan BBLM Yogyakarta dalam Pengembangan Kawasan Perdesaan Berbasis Pariwisata disampaikan oleh Dra. Erlin Chaerlinatun selaku Kepala Balai Besar Latihan Masyarakat Yogyakarta dalam Kuliah Online #35 7 Agustus 2020
https://www.youtube.com/watch?v=nK1LS9bXiYs
Dokumen tersebut merangkum daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan di Jawa Tengah serta perkembangannya dari tahun ke tahun. Jawa Tengah memiliki berbagai destinasi wisata seperti Borobudur, Dieng, Karimunjawa, serta wisata alam seperti pantai, pegunungan, dan goa. Industri pariwisata di Jawa Tengah terus berkembang dengan bertambahnya daya tarik wisata, usaha akomodasi, dan p
Kondisi destinasi pariwisata jawa tengah 2018awan putih
Dokumen tersebut membahas tentang destinasi pariwisata di Jawa Tengah yang meliputi daya tarik wisata alam, budaya, buatan, dan minat khusus serta fasilitas pendukungnya seperti infrastruktur transportasi, akomodasi, dan fasilitas umum. Jawa Tengah memiliki potensi wisata yang strategis di tingkat nasional dengan kekayaan objek wisata dan budaya."
Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018awan putih
Dokumen tersebut membahas perkembangan pariwisata di Jawa Tengah pada tahun 2018, mencakup pilar-pilar pembangunan pariwisata seperti destinasi, pemasaran, industri dan kelembagaan. Jawa Tengah memiliki beberapa destinasi unggulan seperti Borobudur, Semarang, Karimunjawa dan memfokuskan strategi pada peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara.
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal DaerahKPDT
1. BKAD Subosukawonosraten berperan sebagai payung pengembangan ekonomi lokal melalui fasilitasi klaster-klaster UMKM dan forum-forum kerjasama antar daerah.
2. Beberapa program kerjasama ekonomi antar daerah diantaranya forum pengembangan ekonomi wilayah, pengembangan klaster batik dan makanan olahan.
3. Meningkatkan daya saing UMKM, jejaring pemasaran, dan kapasitas SDM menjadi sasaran utama
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...Akademi Desa 4.0
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Perdesaan disampaikan oleh DDra Wulanti Sofiana, MM dalam Kuliah Online #35 7 Agustus 2020
https://www.youtube.com/watch?v=nK1LS9bXiYs
Program Inovasi Desa (PID) bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kapasitas desa dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan berkualitas. PID mendukung pencapaian target pemerintah dengan mendorong pengembangan ekonomi lokal dan sumber daya manusia melalui kegiatan seperti wirausaha, pendidikan, dan infrastruktur desa. PID diselenggarakan oleh tim dan struktur organisasi yang ter
Dokumen tersebut membahas rencana pengembangan Desa Budaya "Bumi Panggung" di Desa Panggungharjo. Rencananya meliputi pengembangan tiga zona (Selatan sebagai zona agro-religi, Tengah sebagai zona agropolitan, dan Utara sebagai pusat panahan) serta pembentukan lembaga pengelola budaya.
Villagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis KolaborasiTri Widodo W. UTOMO
1. Dokumen tersebut membahas model Villagepreneurship (VP) untuk mendorong inovasi di desa, termasuk inovasi gagasan, produk, dan metode pemasaran.
2. Model VP dimulai dari ideasi berdasarkan potensi desa, dilanjutkan dengan tahap produksi, pemasaran, dan pendampingan.
3. Dokumen tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antarstakeholder dan sinergi untuk mengembangkan potensi desa menjadi keung
Kelompok Sadar Wisata Giri Indah mengajukan proposal peningkatan sarana prasarana Desa Wisata Gumelem Wetan untuk meningkatkan potensi kesenian, transportasi wisata, identitas kelembagaan, dan ketrampilan masyarakat dengan total biaya Rp108,2 juta yang berasal dari bantuan pemerintah Rp100 juta dan swadaya masyarakat Rp8,2 juta.
Materi Ngopi bersama PSM Eps. 24-Bangkitkan ekonomi desa melalui bumdes menuj...Akademi Desa 4.0
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah desa Bekiung melalui BUMDes untuk meningkatkan ekonomi desa dan mengentaskan kemiskinan; (2) BUMDes Bekiung memiliki tiga unit usaha yaitu simpan pinjam, pertanian, dan perdagangan; (3) Unit usaha simpan pinjam memberikan pinjaman modal kepada kelompok tani, UMKM, dan pedagang kecil untuk
Dokumen tersebut membahas mengenai potensi pembangunan smart village di Lampung dan langkah-langkah untuk mewujudkannya. Beberapa poin utama adalah perlunya mengintegrasikan seluruh entitas desa ke dalam ekosistem digital untuk meningkatkan pelayanan pemerintahan, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat desa. Langkah awalnya adalah menyediakan konektivitas internet dan infrastruktur TIK, kemudian memanfa
Dokumen ini membahas model-model inovasi desa yang dapat digunakan untuk mengoptimalisasi penggunaan dana desa. Beberapa contoh keberhasilan inovasi desa dalam bidang ekonomi, informasi dan komunikasi, sosial, lingkungan hidup dan pelayanan masyarakat diuraikan. Dokumen ini juga menyarankan model penguatan dan replikasi inovasi desa sebagai pilihan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan desa.
Kebijakan pemerintah provinsi jawa tengah pada kspn sangiranawan putih
Dokumen tersebut membahas kebijakan pemerintah provinsi Jawa Tengah terkait pengembangan kawasan pariwisata Sangiran dan sekitarnya di Kabupaten Sragen. Dokumen menjelaskan tentang zonasi kawasan situs manusia purba Sangiran, arah pengembangan kawasan tersebut, serta konsep pemasaran untuk meningkatkan jumlah wisatawan.
Dukungan BBLM Yogyakarta dalam Pengembangan Kawasan Perdesaan Berbasis Pariwi...Akademi Desa 4.0
Dukungan BBLM Yogyakarta dalam Pengembangan Kawasan Perdesaan Berbasis Pariwisata disampaikan oleh Dra. Erlin Chaerlinatun selaku Kepala Balai Besar Latihan Masyarakat Yogyakarta dalam Kuliah Online #35 7 Agustus 2020
https://www.youtube.com/watch?v=nK1LS9bXiYs
Dokumen tersebut merangkum daya tarik wisata alam, budaya, dan buatan di Jawa Tengah serta perkembangannya dari tahun ke tahun. Jawa Tengah memiliki berbagai destinasi wisata seperti Borobudur, Dieng, Karimunjawa, serta wisata alam seperti pantai, pegunungan, dan goa. Industri pariwisata di Jawa Tengah terus berkembang dengan bertambahnya daya tarik wisata, usaha akomodasi, dan p
Kondisi destinasi pariwisata jawa tengah 2018awan putih
Dokumen tersebut membahas tentang destinasi pariwisata di Jawa Tengah yang meliputi daya tarik wisata alam, budaya, buatan, dan minat khusus serta fasilitas pendukungnya seperti infrastruktur transportasi, akomodasi, dan fasilitas umum. Jawa Tengah memiliki potensi wisata yang strategis di tingkat nasional dengan kekayaan objek wisata dan budaya."
Perkembangan dan dampak ekonomi pariwisata jawa tengah 2018awan putih
Dokumen tersebut membahas perkembangan pariwisata di Jawa Tengah pada tahun 2018, mencakup pilar-pilar pembangunan pariwisata seperti destinasi, pemasaran, industri dan kelembagaan. Jawa Tengah memiliki beberapa destinasi unggulan seperti Borobudur, Semarang, Karimunjawa dan memfokuskan strategi pada peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara.
Kerjasama Antar Daeah Sebagai Payung Pengembangan Ekonomi Lokal DaerahKPDT
1. BKAD Subosukawonosraten berperan sebagai payung pengembangan ekonomi lokal melalui fasilitasi klaster-klaster UMKM dan forum-forum kerjasama antar daerah.
2. Beberapa program kerjasama ekonomi antar daerah diantaranya forum pengembangan ekonomi wilayah, pengembangan klaster batik dan makanan olahan.
3. Meningkatkan daya saing UMKM, jejaring pemasaran, dan kapasitas SDM menjadi sasaran utama
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan P...Akademi Desa 4.0
Peran Pendamping Kawasan dalam Mengawal Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Perdesaan disampaikan oleh DDra Wulanti Sofiana, MM dalam Kuliah Online #35 7 Agustus 2020
https://www.youtube.com/watch?v=nK1LS9bXiYs
Program Inovasi Desa (PID) bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kapasitas desa dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan berkualitas. PID mendukung pencapaian target pemerintah dengan mendorong pengembangan ekonomi lokal dan sumber daya manusia melalui kegiatan seperti wirausaha, pendidikan, dan infrastruktur desa. PID diselenggarakan oleh tim dan struktur organisasi yang ter
Dokumen tersebut membahas rencana pengembangan Desa Budaya "Bumi Panggung" di Desa Panggungharjo. Rencananya meliputi pengembangan tiga zona (Selatan sebagai zona agro-religi, Tengah sebagai zona agropolitan, dan Utara sebagai pusat panahan) serta pembentukan lembaga pengelola budaya.
Villagepreneurship: Inovasi Pengembangan Desa Wira Usaha Berbasis KolaborasiTri Widodo W. UTOMO
1. Dokumen tersebut membahas model Villagepreneurship (VP) untuk mendorong inovasi di desa, termasuk inovasi gagasan, produk, dan metode pemasaran.
2. Model VP dimulai dari ideasi berdasarkan potensi desa, dilanjutkan dengan tahap produksi, pemasaran, dan pendampingan.
3. Dokumen tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antarstakeholder dan sinergi untuk mengembangkan potensi desa menjadi keung
Kelompok Sadar Wisata Giri Indah mengajukan proposal peningkatan sarana prasarana Desa Wisata Gumelem Wetan untuk meningkatkan potensi kesenian, transportasi wisata, identitas kelembagaan, dan ketrampilan masyarakat dengan total biaya Rp108,2 juta yang berasal dari bantuan pemerintah Rp100 juta dan swadaya masyarakat Rp8,2 juta.
Materi Ngopi bersama PSM Eps. 24-Bangkitkan ekonomi desa melalui bumdes menuj...Akademi Desa 4.0
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah desa Bekiung melalui BUMDes untuk meningkatkan ekonomi desa dan mengentaskan kemiskinan; (2) BUMDes Bekiung memiliki tiga unit usaha yaitu simpan pinjam, pertanian, dan perdagangan; (3) Unit usaha simpan pinjam memberikan pinjaman modal kepada kelompok tani, UMKM, dan pedagang kecil untuk
Dokumen tersebut membahas mengenai potensi pembangunan smart village di Lampung dan langkah-langkah untuk mewujudkannya. Beberapa poin utama adalah perlunya mengintegrasikan seluruh entitas desa ke dalam ekosistem digital untuk meningkatkan pelayanan pemerintahan, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat desa. Langkah awalnya adalah menyediakan konektivitas internet dan infrastruktur TIK, kemudian memanfa
Disampaikan pada Launching Inovasi Desa dan Penghargaan Inovasi OPD Kabupaten Tangerang
10 November 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Festival Desa Melek IT Kabupaten Lebak 2015 merupakan festival yang akan diselenggarakan pada 20-21 April 2015 di Aula Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten. Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan website resmi pemerintah desa, memberikan pelatihan pengelolaan website dan sistem informasi desa, serta meningkatkan keterbukaan informasi publik di desa. Kegiatannya meliputi lounching website desa, pelantikan relawan TIK, pen
Dokumen tersebut membahas kebijakan pelaksanaan fasilitasi Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes) di Jawa Barat, mencakup latar belakang, tujuan, dasar hukum, strategi, proses pembentukan, organisasi, sumber daya manusia pendukung, hubungan kerja, layanan, uji coba penerapan teknologi informasi, kondisi Posluhdes, implementasi program dan kegiatan, serta roadmap pengembangan Posluhdes di Jawa Barat."
Dokumen tersebut membahas kebijakan pelaksanaan fasilitasi pos penyuluh desa (posluhdes) di Jawa Barat. Posluhdes ditujukan untuk meningkatkan akses informasi petani serta optimalisasi koordinasi antar lembaga terkait. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, strategi, proses pembentukan, organisasi, serta peran dan layanan posluhdes.
Dokumen tersebut membahas tentang Desa Cerdas. Tujuan Desa Cerdas adalah terjadinya transformasi pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan dasar dan pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan. Implementasinya meliputi pembentukan Ruang Komunitas Digital, perencanaan berbasis data, serta program yang melibatkan masyarakat. Beberapa contoh praktik baik meliputi desa di Bali, NTT, dan Jawa Barat yang
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Danau Toba mencakup perencanaan strategis yang terintegrasi secara lintas pemerintahan dan partisipatif untuk meningkatkan daya tarik wisata, layanan, dan kapasitas masyarakat serta melindungi lingkungan setempat. Institut Teknologi Del berperan sebagai mitra pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pendampingan dan pelati
Dokumen tersebut merangkum upaya Kabupaten Sragen dalam memperkuat daya saing daerah melalui inovasi. Beberapa poin kuncinya adalah penerapan e-government sejak 2002, kerja sama dengan perguruan tinggi untuk pengembangan inovasi, serta pembentukan laboratorium inovasi yang telah menghasilkan 167 inovasi pada 97 SKPD tahun 2017. Dokumen ini juga menjelaskan dukungan infrastruktur TI, SDM,
Proposal ini mengajukan paket kegiatan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk desa-desa di Kabupaten Ciamis yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dalam memanfaatkan TIK, mendorong promosi potensi desa, dan menyelenggarakan pelayanan publik yang prima. Kegiatannya mencakup pelatihan pengelolaan website desa, lokakarya keterbukaan informasi publik, dan pelatihan sistem
Sistem Informasi Desa Menuju Visi Jaringan Pembangunan Komunitas Berbasis Asetfasilitatorsid
Sistem Informasi Desa (SID) bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pemerintahan yang responsif serta mendorong perencanaan berbasis bukti melalui pemetaan sumber daya desa, manajemen data, dan jejaring antar-desa. SID telah diterapkan di berbagai provinsi untuk memfasilitasi perencanaan, penanggulangan kemiskinan, dan pengurangan risiko bencana.
Pemerintah Desa Karangnangka mengadakan pengajian akbar untuk memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW yang dihadiri 4000 orang. Acara ini diselenggarakan setelah 6 bulan persiapan dan mendatangkan penceramah terkenal. Warga antusias meskipun terik matahari. Kepala Desa berharap acara ini dapat meningkatkan kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah.
Initial presentation of the village development plan to become a smart village based on digital technology in Rawapanjang village, Kab. Bogor-Indonesia
Initial presentation of the village development plan to become a smart village based on digital technology in Rawapanjang village, Kab. Bogor-Indonesia
This presentation explains what is called a smart village, the conditions and steps that will be taken to create a smart village. The obstacles that may arise, especially in Rawapanjang Village, are also explained.
The final explanation is a proposal for implementing priorities that may soon be realized in the implementation of realizing a smart village
Afirmasi pendidikan tinggi bagi kepala desa, perangkat desa, pengurus Bumdes, dan pendamping desa dimulai sejak 2020 melalui program studi khusus dan rekognisi pembelajaran lampau agar mereka yang berpengalaman dan lulus SMA bisa menempuh pendidikan sarjana dengan menghitung pengalaman sebagai SKS, sehingga mereka bisa melayani masyarakat lebih profesional.
Similar to Membangun Desa Wisata di Kec.Karas Kabupaten Magetan (20)
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Membangun Desa Wisata di Kec.Karas Kabupaten Magetan
1. MEMBANGUN DESA WISATA
Relawan TIK Magetan
Oleh:
RUDI PRASONGKO | Relawan TIK Kab.Magetan
rudipras@live.com | +62 818 0341 6005
BERDASARKAN ANALISIS POTENSI DESA
2. • Nama : RUDI PRASONGKO
• Alamat : - Jl.Hasanudin RT 01/ RW 05 Selosari Magetan
• Pendidikan :
1. Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya
2. SMKN 1 MADIUN
3. SMPN 1 MAGETAN
4. SDN SELOSARI 5 MAGETAN
• Pengalaman : System Administrator , PMT Kementan , Field Operation
Engineer , Relawan Pengajar Kelas Inspirasi Magetan
• Hobi : Membaca , Jalan-jalan , Ngoprek IT
Relawan TIK Magetan
BIODATA
3. ROADMAP
Relawan TIK Magetan
• Pengertian Desa Wisata
• Membangun Desa Wisata di Kecamatan Karas
• Optimasi Melalui Website Desa
4. Pengertian Desa Wisata
Relawan TIK Magetan
Desa Wisata adalah suatu bentuk integrasi antara
atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang
disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat
yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.
( Nuryanti, Wiendu. 1993. Concept, Perspective and Challenges) - https://id.wikipedia.org/wiki/Desa_wisata
5. Kriteria Desa Wisata
Relawan TIK Magetan
1. Atraksi wisata; yaitu semua yang mencakup alam, budaya dan hasil
ciptaan manusia.
2. Jarak Tempuh; adalah jarak tempuh dari kawasan wisata terutama
tempat tinggal wisatawan dan juga jarak tempuh dari ibukota provinsi
dan jarak dari ibukota kabupaten.
3. Besaran Desa; menyangkut masalah-masalah jumlah rumah, jumlah
penduduk, karakteristik dan luas wilayah desa. Kriteria ini berkaitan
dengan daya dukung kepariwisataan pada suatu desa.
4. Sistem Kepercayaan dan kemasyarakatan
5. Ketersediaan infrastruktur; meliputi fasilitas dan pelayanan transportasi,
fasilitas listrik, air bersih, drainase, telepon dan sebagainya.
7. Karakter Desa Wisata Terstruktur
Relawan TIK Magetan
Karakter :
1. Lahan terbatas yang dilengkapi dengan infrastruktur yang spesifik
untuk kawasan tersebut.
2. Lokasi pada umumnya terpisah dari masyarakat atau penduduk
lokal.
3. Lahan tidak terlalu besar dan masih dalam tingkat kemampuan
perencanaan yang integratif dan terkoordinasi
Contoh : Kawasan Nusa Dua, Bali & kawasan wisata di Lombok.
8. Karakter Desa Wisata Terbuka
Relawan TIK Magetan
Tumbuh dan menyatunya kawasan dengan struktur kehidupan, baik
ruang maupun pola dengan masyarakat lokal. Distribusi pendapatan
yang didapat dari wisatawan dapat langsung dinikmati oleh
penduduk lokal, akan tetapi dampak negatifnya cepat menjalar
menjadi satu ke dalam penduduk lokal, sehingga sulit dikendalikan
Contoh: Kawasan Prawirotaman, Yogyakarta.
9. Pendekatan Fisik Pengembangan Desa Wisata
Relawan TIK Magetan
1. Mengonservasi sejumlah rumah yang memiliki nilai budaya dan arsitektur
yang tinggi dan mengubah fungsi rumah tinggal menjadi sebuah museum
desa untuk menghasilkan biaya untuk perawatan dari rumah tersebut.
2. Mengonservasi keseluruhan desa dan menyediakan lahan baru untuk
menampung perkembangan penduduk desa tersebut dan sekaligus
mengembangkan lahan tersebut sebagai area pariwisata dengan
fasilitas-fasilitas wisata.
3. Mengembangkan bentuk-bentuk akomodasi di dalam wilayah desa
tersebut yang dioperasikan oleh penduduk desa tersebut sebagai industri
skala kecil.
10. Prinsip Dasar Pengembangan Desa Wisata
Relawan TIK Magetan
1. Pengembangan fasilitas-fasilitas wisata dalam skala kecil beserta pelayanan
di dalam atau dekat dengan desa.
2. Fasilitas-fasilitas dan pelayanan tersebut dimiliki dan dikerjakan oleh
penduduk desa, salah satu bisa bekerja sama atau individu yang memiliki.
3. Pengembangan desa wisata didasarkan pada salah satu “sifat” budaya
tradisional yang lekat pada suatu desa atau “sifat” atraksi yang dekat dengan
alam dengan pengembangan desa sebagai pusat pelayanan bagi wisatawan
yang mengunjungi kedua atraksi tersebut.
14. Relawan TIK Magetan
Potensi Terbaik Rantai Nilai :
Penciptaan/Peningkatan Nilai
Tambah (Produktivitas) Klaster
Industri Unggulan
Kerjasama IPTEKIN Jaringan
Inovasi : Kawasan Terpadu untuk
kemitraan, pelayanan
dan dukungan Iptek & Inovasi
Pengembangan Bisnis
inovatif
Kebutuhan Strategis:
Tematis :Pemenuhan
Kebutuhan Dasar
Ekosistem Inovasi untuk lingkungan
kondusif; infrastruktur, regulasi,
budaya
15. Relawan TIK Magetan
memanfaatkan dan menerapkan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi , dan
Inovasi (Iptekin)
penerapan teknologi hasil-
hasil litbangyasa
perbaikan metode, cara, dan/atau sistem, untuk
meningkatkan pelayanan publik dan pembangunan desa
dalam rangka mencapai
kesejahteraan masyarakat desa
pemanfaatan teknologi
informatika dan komunikasi
(TIK)
Desa Inovatif
Desa yang melakukan
percepatan
pembangunan
16. CIRI-CIRI
DESA
INOVATIF
Ekosistem berinovasinya
mendukung atau meningkat
signifikan dan budaya kreatif-
inovatif berkembang
Ekonomi produktifnya
(industri unggulannya)
berdaya saing
Jejaring kemitraan IPTEKINnya menguat
dan/atau kapasitas inovatifnya tinggi (meningkat
pesat)
Bisnis/perusahaan inovatif tumbuh
baik dan produk(-produk) inovatif
lokalnya berkembang
Pemenuhan (atau kemampuan
mengatasi) kebutuhan dasar
masyarakatnya tinggi atau
berkembang pesat
17. INDIKATOR DESA INOVATIF
CIRI DESA INOVATIF INDIKATOR DESA INOVATIF
1. Ekosistem berinovasinya mendukung atau
meningkat signifikan dan budaya kreatif-
inovatif berkembang
- Kepeloporan dalam pembaharuan
- Perencanaan Inovatif
2. Ekonomi produktifnya (industri
unggulannya) berdaya saing
- Rantai Nilai
- Kelembagaan (BUMDes, Wartek)
3. Jejaring kemitraan IPTEKINnya menguat
dan/atau kapasitas inovatifnya tinggi
(meningkat pesat)
- Kerjasama
- Partisipasi Masyarakat
- Kelembagaan
4. Bisnis/perusahaan inovatif tumbuh baik dan
produk(-produk) inovatif lokalnya berkembang
- Usaha kreatif berbasis Kearifan lokal
5. Pemenuhan (atau kemampuan mengatasi)
kebutuhan dasar masyarakatnya tinggi atau
berkembang pesat
- Pelayanan publik berbasis TIK*, energi, air
bersih, lingkungan (web desa, pelayanan
kependudukan berbasis TIK, teknologi
alternatif air bersih, pengendalian
lingkungan lestari, infrastruktur)
*Web desa.id, KIM, e-Gov, relawan TIK
19. Program Pendampingan Desa Inovatif
Relawan TIK Magetan
• Progran Desa Inovatif oleh BPPT ( Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi ) Republik Indonesia melalui Direktorat
Pusat Teknologi Inovasi Daerah ( PTID)
• Program sejuta domain desa.id oleh Kementrian Kominfo
Republik Indonesia
• Program aktivasi 235 Website Desa Kab.Magetan oleh
Bidang Tatakelola Kominfo Magetan ( menggunakan
subdomain magetan.go.id)
20. Optimasi Melalui Website Desa
Relawan TIK Magetan
1.Mengikuti program Dinas Kominfo Magetan untuk pendaftaran
domain desa
2.Membuat website desa yang baik ( tampilan & konten )
3.Aktif melakukan dokumentasi kegiatan di desa dan
menampilkan di website desa
4.Aktif mempromosikan di social-media
27. Referensi
Relawan TIK Magetan
• https://id.wikipedia.org/wiki/Desa_wisata
• Paparan Slide Presentasi PTID-BPPT ( Pusat Teknologi Inovasi Daerah -
Badan Pengkajian & Penerapan Teknologi tentang Membangun Desa
Inovatif