Initial presentation of the village development plan to become a smart village based on digital technology in Rawapanjang village, Kab. Bogor-Indonesia
Initial presentation of the village development plan to become a smart village based on digital technology in Rawapanjang village, Kab. Bogor-Indonesia
This presentation explains what is called a smart village, the conditions and steps that will be taken to create a smart village. The obstacles that may arise, especially in Rawapanjang Village, are also explained.
The final explanation is a proposal for implementing priorities that may soon be realized in the implementation of realizing a smart village
SMART VILLAGE: Konsep dan Langkah Awal Membangun Desa Cerdas
1. SMART VILLAGE
(Desa Cerdas)
M. Bayu Wibisono, S.Kom, MM
UPN Veteran Jakarta
Presentasi untuk
mewujudkan Desa
Cerdas di Rawapanjang
– Bojonggede, Kab.
Bogor
26 Oktoober 2023
2. Latar Belakang Smart Village
• Adanya peningkatan tren penggunaan
telekomunikasi dan teknologi informasi.
• Perkembangan konsep Smart City atau
kota cerdas
• Cita-cita adanya desa mandiri
• Keinginan mengembangkan berbagai
potensi dan peluang menggunakan dan
memanfaatkan TIK dengan inovasi,
teknologi digital, dan ilmu sosial.
• Keinginan agar kemajuan teknologi
dapat bermanfaat khususnya untuk
pengembangan layanan public,
pembangunan lingkungan : transportasi,
infrastruktur, teknologi komunikasi,
irigasi, zonasi, drainase, hingga energi
dll.
3. Keuntungan Smart Village
• Transparansi
• Pembangunan
• Aktiv
• Pro-Aktiv
• Membangun Bersama
• Kesejahteraan Bersama
• Cepat, Tepat
4. Tinjauan terhadap Desa Rawapanjang
• Letak Geografis Rawapanjang
• Desa-Kota
• Perkembangan teknologi : IT dan IOT
• SMART CITY -
Tantangan :
• Tidak semua kita punya peralatan it
• Tidak semua kita bisa
• Tidak semua linkungan / sarana
prasarana kita mendukung
5. 4 Aspek Utama yang Wajib Dipenuhi
Sebagai tahap awal membangun desa yang cerdas, ada beberapa aspek utama yang wajib
dipenuhi dan dioptimalkan, antara lain:
1. Pemanfaatan energi: contoh, menghasilkan energi listrik mandiri melalui pemanfaatan
sumber daya lokal.
2. Pengelolaan lingkungan: contoh, mempu memberikan efisiensi sumber daya dengan
menyediakan solusi teknologi pengelolaan dan pengolahan untuk sumber mata air
lokal menjadi air minum.
3. Pemanfaatan teknologi di sektor pertanian (optional untuk rawapanjang atau
pertanian kota): sebagai contoh, desa cerdas bisa menerapkan teknologi yang tepat
guna untuk meningkatkan hasil panen dan menyediakan sistem pengairan.
4. Optimalisasi pelayanan publik: contohnya, desa yang cerdas mampu menyediakan
sistem pelayanan dan sistem informasi yang baik dan mudah demi memenuhi setiap
kebutuhan warga.
6. 6 Pilar Membangun Smart Village
• Program desa cerdas: akselerasi pembangunan desa melalui
peningkatan kesejahteraan, kecerdasan, serta keharmonian warga
local dengan disesuaikan dengan potensi dan keunikan desa
masing-masing.
• Smart people (warga cerdas)
• Smart government (pemerintahan cerdas)
• Smart economic (ekonomi cerdas)
• Smart mobility (mobilitas cerdas)
• Smart environment (lingkungan cerdas)
• Smart living (pola hidup cerdas)
7. Blueprint Kerangka Fungsional
Sistem Informasi Kepemerintahan
(Desa)
Blueprint Kerangka
Fungsional Sistem
Kepemerintahan:
Kelompok Blok
Fungsi dan bagian-
bagiannya
(komponen Modul)
disusun dalam
sebuah Bagan
Fungsi
10. Beberapa Aplikasi
terintegrasi yang ingin
dikembangkan :
- Pengembangan
Blueprint IT Desa
- Pelatihan Otomasi
Perkantoran
- SI - One Door
Integrated Service
- SI Pencatatan Data
Kependudukan
- SI Pengolahan Data
Penduduk
- Mobile Kesmas
- Integrated Web for
Village Gov (IWVG)
IWVG
Kerangka Perencanaan Pengambangan
Aplikasi
Fungsional Sistem Informasi Kepemerintahan
(Desa)
11. 5 Kegiatan Utama Konsep Desa
Cerdas
Smart village adalah salah satu upaya membangun Indonesia
yang lebih mandiri. Kegiatan utama yang mesti diwujudkan
dalam SMART VILLAGE, antara lain:
1. Duta Digital
2. Jejaring Desa Cerdas
3. Peningkatan Kapasitas
4. Ruang Komunitas Digital
5. Monitoring dan Evaluasi
MITRA
12. 01
02
03
Kerjasama Mitra
Penelitian
Mitra Desa sebagai Mitra Penelitian.
Penelitian tidak mempengaruhi kegiatan mitra yang sudah direncanakan baik
operasional maupun keuangan
Pengabdian Masyarakat
Mitra Desa sebagai mitra Pengabdian.
Pelaksana program pengabdian tidak mempengaruhi kegiatan mitra yang
sudah direncanakan baik operasional maupun keuangan
Penilaian Aplikasi
Mitra Desa sebagai penilai aplikasi yang dibuat oleh peneliti
13. Tambahan …………….
• Sebagai informasi tambahan, program smart village dimulai
sejak 2020 dan ditargetkan akan selesai pada 2024 dengan
jumlah target 3.000 desa cerdas.
• Fokus pada digitalisasi dan
• internet of things (IoT),
• SMART VILLAGE tetap harus dikembangkan selaras budaya
dan tradisi desa.