Rowo Jombor Kabupaten Klaten

1. Daya Tarik Wisata
ROWO JOMBOR PERMAI
(copyright: Rie_Seksi DTW_2018, hitupnawa@gmail.com)

2. POSISI ROWO JOMBOR PADA PETA DESTINASI PARIWISATA PROVINSI
Jawa Tengah terbagi dalam 6
DPP:
1. DPP TEGAL –PEKALONGAN
2. DPP SEMARANG –
KARIMUNJAWA
3. DPP REMBANG – BLORA
4. DPP NUSAKAMBANGAN –
BATURADEN
5. DPP BOROBUDUR –
DIENG
6. DPP SOLO- SANGIRAN
Sumber: Perda No 10 Tahun 2012 tentang RIPPARPROV Jawa Tengah

3. POSISI ROWO JOMBOR PADA PETA KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA
PROVINSI PRAMBANAN – KLATEN KOTA DSKTRNYA
DPP Borobudur dieng dan
sekitarnya dibagi menjadi 4
KSPP dan 2 KPPP:
1. KSPP Borobudur– Mendut–
Pawon-Magelang Kota dan
sekitarnya;
2. KSPP Prambanan-
Klaten Kota dan
sekitarnya;
3. KSPP Merapi – Merbabu
dan sekitarnya
4. KSPP Dieng dan sekitarnya;
5. KPPP Purworejo dan
Sekitarnya;
6. KPPP Kledung Pass dan
Sekita

4. POSISI ROWO JOMBOR PADA DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
NASIONAL BOROBUDUR (DALAM WILAYAH JOGLOSEMAR)

5. PROFIL ROWO JOMBOR
• Desa Krakitan Kecamatan Bayat (8 km selatan Pusat Kota
Klaten
• Luas Waduk 190 Ha
• Sumber: K. Bajing, K. Jeblong, K. Winong, K. Gedangan, dan
K. Datilan, K. Ujung Lewat B. Gadung Sari
JUMLAH KUNJUNGAN
TAHUN WISNUS
2017 27.080
2016 24,401
2015 30,660
2014 28,910
Sumber: Statistik Pariwisata Provinsi Jawa Tengah
DAYA TARIK DAN EVENT
• Pemandangan Rawa dan Pegunungan
• Desa Wisata Krakilan (Rintisan)
• Kuliner Ikan Air Tawar
• Event Syawalan

6. PERMASALAHAN ROWO JOMBOR
1. Degradasi Lingkungan Akibat Aktivitas Warung Apung dan Karamba;
2. Aksesibilitas ke Rowo Kurang Baik
3. Belum ada Amenitas (Fasum terbatas, Usaha Pariwisata (homestay
dll belum ada)
4. Kesadaran Masyarakat Kurang akan Sapta Pesona, Contoh: Tarif
Parkir tinggi pada event syawalan;
5. Kebersihan lingkungan
6. Inovasi Produk
Sumber: Survei Lapangan 2016
PEMECAHAN MASALAH
1. Perwilayahan pembangunan DPP;
2. Pembangunan daya tarik wisata (belum dilakukan);
3. Pembangunan aksesibilitas pariwisata;
4. Pembangunan prasarana umum, fasilitas umum dan fasilitas pariwisata;
5. Pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan;
6. Pengembangan investasi di bidang pariwisata