SlideShare a Scribd company logo
MEKANISME PEWARISAN SIFAT
NADEA OLYVIA WARDANI
HUKUM MENDEL
Gregor Johan Mendell (1822 – 1884) sang peletak prinsip
dasar ilmu genetika. Genetika adalah ilmu yang
mempelajari pewarisan dari induk kepada keturunannya.
Mendel menerangkan adanya fenomena faktor keturunan
(gen) yang secara kekal diwariskan dari induk kepada
keturunannya melalui hukum pemisahan.
SEJARAH MENDEL
 Gregor Johann Mendel seorang botanist yang
dilahirkan di Hynčice atau Heinzendorf bei Odrau,
sebuah kota yang terletak di Kekaisaran Austria,
pada tanggal 20 Juli 1822. Beliau meninggal dunia
di Brno, Kekaisaran Austria-Hungaria, tanggal 6
Januari 1884 pada saat umurnya 61 tahun.
 Mendel memilih tanaman kacang untuk
percobaannya, karena tanaman kacang memiliki
sifat mudah diidentifikasi. Misalnya, tanaman
kacang yang baik tinggi atau pendek, yang
merupakan sifat yang mudah untuk diamati.
GENOTIPE DAN FENOTIPE
 Genotipe
Sifat dasar yang tidak tampak dan bersifat tetap pada individu yang
ditentukan oleh gen.
Contoh genotipe : Gen yang bertanggung jawab untuk warna mata,
Gen yang bertanggung jawab untuk warna rambut.
 Fenotipe
Sifat yang tampak pada suatu individu dan dapat diamati dengan
panca indra.
Contoh fenotipe : warna mata, warna rambut
 Perbedaan genotipe dan fenotipe
genotipe adalah himpunan gen yang bertanggung jawab untuk suatu
sifat tertentu, fenotip adalah ekspresi fisik sifat itu.
PERSILANGAN MONOHIBRID
HUKUM I MENDEL
 Hukum segregasi, menyatakan bahwa pada waktu
pembentukan gamet, terjadi segregasi atau
pemisahan alel-alel suatu gen secara bebas dari
diploid menjadi haploid.
 Parental : induk
 Filial : anakan
 Selama meosis terjadi pemisahan pasangan gen
secara bebas sehingga setiap gamet memperoleh
satu gen dari alelnya
PERSILANGAN DIHIBRID
HUKUM II MENDEL
 Hukum penggabungan bebas (the Mendelian law of
independent assortment)
 Hukum II Mendel menyatakan bahwa pada waktu
pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah
bersegregasi bebas, akan bergabung secara bebas
membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi
alel yang berbeda
 Setiap gen dapat berpasangan secara bebas
dengan gen lain membentuk alel
MACAM GAMET DAN MACAM FENOTIPE DARI
PERSILANGAN
1. Persilangan Respirok
Persilangan resiprok atau persilangan tukar
kelamin adalah persilangan dengan gamet jantan
dan gamet betina dipertukarkan sehingga
menghasilkan keturunan yang sama.
b. Back cross
Back cross merupakan persilangan antara anakan
F1 dengan salah satu induknya yang homozigot
dominan
c. Test Cross
Test cross merupakan persilangan antara suatu
individu yang tidak diketahui genotipnya dengan
induk yang genotipnya homozigot resesif.
PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL
Misalnya persilangan monohibrid yang
menghasilkan perbandingan fenotipe 1 : 2 : 1 dan
persilangan dihibrid yang menghasilkan 12 : 3 : 1 ;
9 : 7 ; atau 15 : 1.
Semua hasil tersebut tidak sesuai denan hukum
Mendel, peristiwa ini disebut penyimpangan semu
hukum Mendel.
Penyimpangan ini terjadi karena interaksi antar alel
dan genetik.
INTERAKSI GENETIK
a. Atavisme
Atavisme adalah munculnya suatu sifat sebagai
akibat interaksi dari beberapa gen. Contoh atavisme
adalah sifat genetis pada jengger ayam. Ada empat
macam bentuk jengger ayam, yaitu walnut, rose, pea,
dan single.
b. Polimeri
Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang
bersifat kumulatif (saling menambah). Polimeri terjadi
akibat interaksi antara dua gen atau lebih, sehingga
disebut juga sifat gen ganda. Contoh polimeri
terdapat pada percobaan yang dilakukan oleh H.
Nilsson-Ehle (l913) terhadap biji gandum. Hasil
persilangan gandum berbiji merah dengan gandum
berbiji putih.
c. Kriptomeri
Kriptomeri adalah sifat gen dominan yang
tersembunyi, .jika gen dominan tersebut berdiri
sendiri. Contoh kriptomeri dapat dilihat pada
persilangan tumbuhan bunga Linaria maroccana
berwarna merah (AAbb) dengan bunga berwarna
putih (aaBB)
d. Epistasis dan Hipostasis
Gen yang sifatnya mempengaruhi (menghalangi)
gen lain disebut ggn epistasis, sedangkan gen yang
dipengaruhi (dihalangi) disebut gen hipostasis.
Akibatnya, hasil perkawinan seolah- olah
menyimpang dari kaidah atau hasil yang seharusnya
berdasarkan prinsip Mendel. Padahal perkawinan
tersebut secara prinsip masih memenuhi hukum
Mendel.
Epistasis dominan
Pada peristiwa epistasis dominan, gen dengan alel
dominan menutupi kerja gen lain. Contohnya adalah
epistasis dominan pada labu. Jika labu putih (PPKK)
disilangkan dengan labu hijau (ppkk), akan dihasilkan
F1 labu putih heterozigot (PpKk). Namun perkawinan
sesama F1 akan menghasilkan F2 dengan
perbandingan putih : kuning : hijau = 12 : 3 : 1.
Epistasis resesif
Pada peristiwa epistasis resesif, gen dengan alel
homozigot resesif mempengaruhi gen lain.
Contohnya adalah epistasis resesif pada warna
rambut tikus. Jika dilakukan persilangan antara tikus
wama hitam (HHaa) dengan tikus wama putih
(hhAA), akan menghasilkan F1 100% tikus wama
abu-abu agouti (HhAa). Hasil perkawinan sesama F1
menghasilkan keturunan F2 dengan komposisi wama
abu-abu agouti : hitam : putih : 9 : 3 : 4.
Epistasis gen dominan rangkap
Epistasis gen dominan rangkap adalah peristiwa dua
gen dominan atau lebih yang bekerja untuk
munculnya satu fenotip tunggal. Salah satu gen
dominan atau bersama-sama gen dominan lain akan
menyebabkan munculnya fenotip dominan.
Sebaliknya, jika dalam genotip tidak ada gen yang
dominan satupun, fenotip resesif akan muncul.
Contoh epistasis gen dominan rangkap adalah pada
tanaman kantong gembala.
INTERAKSI ALEL
a. Dominansi tidak sempurna (Incomplete
Dominance)
Pada dominansi tidak sempurna, alel dominan tidak
dapat menutupi alel resesif sepenuhnya. Akibatnya,
individu yang heterozigot memiliki sifat yang
setengah dominan dan setengah resesif.
Misalnya, tanaman bunga Snapdragoti (Antirrhinum)
merah disilangkan dengan tanaman Snapdragoti
putih.
DOMINANSI TIDAK SEMPURNA
b. Kodominan
Kodominan adalah dua alel suatu gen yang
menghasilkan produk berbeda dengan alel yang satu
tidak dipengaruhi oleh alel yang lain.
Misalnya, ayam berbulu hitam dikawinkan dengan
ayam berbulu putih, anaknya akan berbulu biru (blue
Andalusia).
KODOMINAN
c. Alel Ganda
Alel ganda merupakan fenomena adanya tiga atau
lebih alel dari suatu gen. Umumnya satu gen
tersusun dari dua alel alternatifnya. Alel ganda dapat
terjadi akibat mutasi (perubahan pada struktur
molekul DNA yang sifatnya diwariskan pada
keturunannya).
Misalnya alel ganda pada hewan misalnya pada gen
yang mengatur warna rambut kelinci.
ALEL GANDA
d. Alel Letal
Alel letal merupakan alel yang dapat menyebabkan
kematian bagi individu yang memilikinya. Kematian
karena alel letal dapat terjadi pada stadium embrio
awal atau sampai beberapa waktu setelah dilahirkan.
Alel letal dibedakan lagi menjadi alel letal resesif dan
alel letal dominan.
ALEL LETAL RESESIF
Alel letal resesif adalah alel yang dalam keadaan
homozigot resesif dapat menyebabkan kematian.
Pada alel letal resesif, individu yang memiliki alel
dalam keadaan heterozigot dapat hidup normal dan
tidak memperlihatkan kelainan. Contoh alel letal
resesif adalah albino pada tumbuhan dan pada sapi
bulldog.
ALEL LETAL DOMINAN
Alel letal dominan adalah alel yang dalam keadaan
homozigot dominan dapat menyebabkan kematian.
Berbeda dengan alel letal resesif, pada alel letal
dominan, individu yang dalam keadaan heterozigot
dapat menyebabkan subletal, atau dapat hidup sehat
hingga dewasa. Contoh kasus alel letal dominan
terdapat pada ayam redep.
MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx

More Related Content

Similar to MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx

hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxhukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
avita12
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
Da Idaa
 
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Devia Rahayu
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhan
Aswin Ndraha
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Hariyatunnisa Ahmad
 
Bio bab 5 hereditas
Bio bab 5 hereditasBio bab 5 hereditas
Bio bab 5 hereditas
Habibie El Ramadhani
 
(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)
hnffunnisa
 
Book slide
Book slideBook slide
Book slide
AbdanAlbirron28
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.ppt
ssuserbda8a2
 
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptxPPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
RinaApriantiNainggol
 
Hukum mendel
Hukum mendelHukum mendel
Hukum mendel
Ryan Yustana
 
Hukum mendel
Hukum mendelHukum mendel
Hukum mendel
AbdanAlbirron28
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
kth97jjk
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendelahmaddzul
 
V.genetika mendel edit
V.genetika mendel editV.genetika mendel edit
V.genetika mendel edit
Sirod Judin
 
Hukum Mendel.ppt
Hukum Mendel.pptHukum Mendel.ppt
Hukum Mendel.ppt
Omry Adi
 
mendelian-rosial18feb.ppt
mendelian-rosial18feb.pptmendelian-rosial18feb.ppt
mendelian-rosial18feb.ppt
JonathanIngram16
 
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
AlImamIslamicSchool
 

Similar to MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx (20)

hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxhukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
 
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhan
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 
Bio bab 5 hereditas
Bio bab 5 hereditasBio bab 5 hereditas
Bio bab 5 hereditas
 
(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)
 
Book slide
Book slideBook slide
Book slide
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.ppt
 
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptxPPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
 
Hukum mendel
Hukum mendelHukum mendel
Hukum mendel
 
Hukum mendel
Hukum mendelHukum mendel
Hukum mendel
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendel
 
V.genetika mendel edit
V.genetika mendel editV.genetika mendel edit
V.genetika mendel edit
 
Hukum Mendel.ppt
Hukum Mendel.pptHukum Mendel.ppt
Hukum Mendel.ppt
 
mendelian-rosial18feb.ppt
mendelian-rosial18feb.pptmendelian-rosial18feb.ppt
mendelian-rosial18feb.ppt
 
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
 

Recently uploaded

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 

MEKANISME_PEWARISAN_SIFAT.pptx

  • 2. HUKUM MENDEL Gregor Johan Mendell (1822 – 1884) sang peletak prinsip dasar ilmu genetika. Genetika adalah ilmu yang mempelajari pewarisan dari induk kepada keturunannya. Mendel menerangkan adanya fenomena faktor keturunan (gen) yang secara kekal diwariskan dari induk kepada keturunannya melalui hukum pemisahan.
  • 3. SEJARAH MENDEL  Gregor Johann Mendel seorang botanist yang dilahirkan di Hynčice atau Heinzendorf bei Odrau, sebuah kota yang terletak di Kekaisaran Austria, pada tanggal 20 Juli 1822. Beliau meninggal dunia di Brno, Kekaisaran Austria-Hungaria, tanggal 6 Januari 1884 pada saat umurnya 61 tahun.  Mendel memilih tanaman kacang untuk percobaannya, karena tanaman kacang memiliki sifat mudah diidentifikasi. Misalnya, tanaman kacang yang baik tinggi atau pendek, yang merupakan sifat yang mudah untuk diamati.
  • 4. GENOTIPE DAN FENOTIPE  Genotipe Sifat dasar yang tidak tampak dan bersifat tetap pada individu yang ditentukan oleh gen. Contoh genotipe : Gen yang bertanggung jawab untuk warna mata, Gen yang bertanggung jawab untuk warna rambut.  Fenotipe Sifat yang tampak pada suatu individu dan dapat diamati dengan panca indra. Contoh fenotipe : warna mata, warna rambut  Perbedaan genotipe dan fenotipe genotipe adalah himpunan gen yang bertanggung jawab untuk suatu sifat tertentu, fenotip adalah ekspresi fisik sifat itu.
  • 6. HUKUM I MENDEL  Hukum segregasi, menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, terjadi segregasi atau pemisahan alel-alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.  Parental : induk  Filial : anakan  Selama meosis terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya
  • 8. HUKUM II MENDEL  Hukum penggabungan bebas (the Mendelian law of independent assortment)  Hukum II Mendel menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas, akan bergabung secara bebas membentuk genotip dengan kombinasi-kombinasi alel yang berbeda  Setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain membentuk alel
  • 9. MACAM GAMET DAN MACAM FENOTIPE DARI PERSILANGAN 1. Persilangan Respirok Persilangan resiprok atau persilangan tukar kelamin adalah persilangan dengan gamet jantan dan gamet betina dipertukarkan sehingga menghasilkan keturunan yang sama.
  • 10. b. Back cross Back cross merupakan persilangan antara anakan F1 dengan salah satu induknya yang homozigot dominan
  • 11. c. Test Cross Test cross merupakan persilangan antara suatu individu yang tidak diketahui genotipnya dengan induk yang genotipnya homozigot resesif.
  • 12. PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL Misalnya persilangan monohibrid yang menghasilkan perbandingan fenotipe 1 : 2 : 1 dan persilangan dihibrid yang menghasilkan 12 : 3 : 1 ; 9 : 7 ; atau 15 : 1. Semua hasil tersebut tidak sesuai denan hukum Mendel, peristiwa ini disebut penyimpangan semu hukum Mendel. Penyimpangan ini terjadi karena interaksi antar alel dan genetik.
  • 13. INTERAKSI GENETIK a. Atavisme Atavisme adalah munculnya suatu sifat sebagai akibat interaksi dari beberapa gen. Contoh atavisme adalah sifat genetis pada jengger ayam. Ada empat macam bentuk jengger ayam, yaitu walnut, rose, pea, dan single.
  • 14.
  • 15. b. Polimeri Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah). Polimeri terjadi akibat interaksi antara dua gen atau lebih, sehingga disebut juga sifat gen ganda. Contoh polimeri terdapat pada percobaan yang dilakukan oleh H. Nilsson-Ehle (l913) terhadap biji gandum. Hasil persilangan gandum berbiji merah dengan gandum berbiji putih.
  • 16.
  • 17. c. Kriptomeri Kriptomeri adalah sifat gen dominan yang tersembunyi, .jika gen dominan tersebut berdiri sendiri. Contoh kriptomeri dapat dilihat pada persilangan tumbuhan bunga Linaria maroccana berwarna merah (AAbb) dengan bunga berwarna putih (aaBB)
  • 18.
  • 19. d. Epistasis dan Hipostasis Gen yang sifatnya mempengaruhi (menghalangi) gen lain disebut ggn epistasis, sedangkan gen yang dipengaruhi (dihalangi) disebut gen hipostasis. Akibatnya, hasil perkawinan seolah- olah menyimpang dari kaidah atau hasil yang seharusnya berdasarkan prinsip Mendel. Padahal perkawinan tersebut secara prinsip masih memenuhi hukum Mendel.
  • 20. Epistasis dominan Pada peristiwa epistasis dominan, gen dengan alel dominan menutupi kerja gen lain. Contohnya adalah epistasis dominan pada labu. Jika labu putih (PPKK) disilangkan dengan labu hijau (ppkk), akan dihasilkan F1 labu putih heterozigot (PpKk). Namun perkawinan sesama F1 akan menghasilkan F2 dengan perbandingan putih : kuning : hijau = 12 : 3 : 1.
  • 21.
  • 22. Epistasis resesif Pada peristiwa epistasis resesif, gen dengan alel homozigot resesif mempengaruhi gen lain. Contohnya adalah epistasis resesif pada warna rambut tikus. Jika dilakukan persilangan antara tikus wama hitam (HHaa) dengan tikus wama putih (hhAA), akan menghasilkan F1 100% tikus wama abu-abu agouti (HhAa). Hasil perkawinan sesama F1 menghasilkan keturunan F2 dengan komposisi wama abu-abu agouti : hitam : putih : 9 : 3 : 4.
  • 23.
  • 24. Epistasis gen dominan rangkap Epistasis gen dominan rangkap adalah peristiwa dua gen dominan atau lebih yang bekerja untuk munculnya satu fenotip tunggal. Salah satu gen dominan atau bersama-sama gen dominan lain akan menyebabkan munculnya fenotip dominan. Sebaliknya, jika dalam genotip tidak ada gen yang dominan satupun, fenotip resesif akan muncul. Contoh epistasis gen dominan rangkap adalah pada tanaman kantong gembala.
  • 25. INTERAKSI ALEL a. Dominansi tidak sempurna (Incomplete Dominance) Pada dominansi tidak sempurna, alel dominan tidak dapat menutupi alel resesif sepenuhnya. Akibatnya, individu yang heterozigot memiliki sifat yang setengah dominan dan setengah resesif. Misalnya, tanaman bunga Snapdragoti (Antirrhinum) merah disilangkan dengan tanaman Snapdragoti putih.
  • 27. b. Kodominan Kodominan adalah dua alel suatu gen yang menghasilkan produk berbeda dengan alel yang satu tidak dipengaruhi oleh alel yang lain. Misalnya, ayam berbulu hitam dikawinkan dengan ayam berbulu putih, anaknya akan berbulu biru (blue Andalusia).
  • 29. c. Alel Ganda Alel ganda merupakan fenomena adanya tiga atau lebih alel dari suatu gen. Umumnya satu gen tersusun dari dua alel alternatifnya. Alel ganda dapat terjadi akibat mutasi (perubahan pada struktur molekul DNA yang sifatnya diwariskan pada keturunannya). Misalnya alel ganda pada hewan misalnya pada gen yang mengatur warna rambut kelinci.
  • 31. d. Alel Letal Alel letal merupakan alel yang dapat menyebabkan kematian bagi individu yang memilikinya. Kematian karena alel letal dapat terjadi pada stadium embrio awal atau sampai beberapa waktu setelah dilahirkan. Alel letal dibedakan lagi menjadi alel letal resesif dan alel letal dominan.
  • 32. ALEL LETAL RESESIF Alel letal resesif adalah alel yang dalam keadaan homozigot resesif dapat menyebabkan kematian. Pada alel letal resesif, individu yang memiliki alel dalam keadaan heterozigot dapat hidup normal dan tidak memperlihatkan kelainan. Contoh alel letal resesif adalah albino pada tumbuhan dan pada sapi bulldog.
  • 33.
  • 34. ALEL LETAL DOMINAN Alel letal dominan adalah alel yang dalam keadaan homozigot dominan dapat menyebabkan kematian. Berbeda dengan alel letal resesif, pada alel letal dominan, individu yang dalam keadaan heterozigot dapat menyebabkan subletal, atau dapat hidup sehat hingga dewasa. Contoh kasus alel letal dominan terdapat pada ayam redep.