SlideShare a Scribd company logo
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
1
MATERI DASAR 2
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN
I. DESKRIPSI SINGKAT
Penyakit tular vektor merupakan penyakit yang menular melalui hewan
perantara (vektor). Penyakit tular vektor meliputi malaria, arbovirosis seperti
Dengue, Chikungunya, Japanese B Encephalitis (radang otak), filariasis limfatik
(kaki gajah), pes (sampar) dan demam semak (scrub typhus). Penyakit tersebut
hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dengan
angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan
kejadian luar biasa (KLB).
Sejak tahun 2000 Pemerintah telah membuka peluang bagi tenaga kesehatan
untuk masuk jabatan fungsional entomolog kesehatan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 18/KEP/M.PAN/11/2000
tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan Angka Kreditnya. Tenaga
fungsional ini berperan penting dalam penanganan penyakit tular vektor atau
bersumber binatang yang saat ini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat. Tenaga fungsional dapat bekerja di kementerian kesehatan, dinas
kesehatan provinsi, kabupaten, kota, puskesmas serta di unit pelayanan teknis
(UPT) Kementerian Kesehatan.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami tentang jabatan fungsional
entomolog kesehatan
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami:
1. Pengertian jabatan fungsional entomolog kesehatan
2. Tugas pokok dan fungsi entomolog kesehatan
3. Unsur kegiatan entomolog kesehatan
4. Jenjang, jabatan dan pangkat dalam jabatan fungsional entomolog
kesehatan
5. Persyaratan pengangkatan dalam jabatan fungsional entomolog
kesehatan
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
2
III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
Dalam modul ini akan dibahas lima pokok bahasan dan sub pokok bahasan
sebagai berikut:
Pokok Bahasan 1. Pengertian jabatan fungsional entomolog kesehatan
Sub Pokok Bahasan:
a. Pengertian jabatan fungsional
b. Jabatan fungsional terampil
c. Jabatan fungsional ahli
Pokok Bahasan 2. Tugas pokok dan fungsi entomolog kesehatan
Pokok Bahasan 3. Unsur kegiatan entomolog kesehatan
Pokok Bahasan 4. Jenjang, jabatan dan pangkat dalam jabatan fungsional
entomolog kesehatan
Sub Pokok Bahasan:
a. Jenjang jabatan
b. Pangkat
Pokok Bahasan 5. Persyaratan pengangkatan dalam jabatan fungsional
entomolog kesehatan
IV. METODE
• CTJ
• Curah pendapat
• Diskusi
V. MEDIA DAN ALAT BANTU
• Bahan tayang (Slide power point)
• Laptop
• LCD
• Flipchart
• White board
• Spidol (ATK)
• Panduan diskusi
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
3
VI. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah 1. Pengkondisian
Langkah pembelajaran:
1) Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum
pernah menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan.
Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat
bekerja, materi yang akan disampaikan
2) Menayangkan topik materi yaitu Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan
serta tujuan dan pokok bahasan yaitu pengertian, tugas pokok dan fungsi,
unsur kegiatan, jenjang jabatan dan pangkat dan persyaratan pengangkatan
dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan
Langkah 2. Penyampaian Materi
Langkah pembelajaran:
1) Menyampaikan paparan seluruh materi sesuai urutan pokok bahasan dan
sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang.
2) Materi disampaikan dengan metode ceramah tanya jawab, kemudian curah
pendapat.
3) Diharapkan peserta memperhatikan dan menyimak penjelasan fasilitator
dan mengajukan pertanyaan, bila ada hal-hal yang belum dipahami atau
perlu penjelasan lebih lanjut.
Langkah 3. Beberapa pertanyaan yang didiskusikan
Langkah pembelajaran:
1) Peserta mendiskusikan tentang tugas pokok dan fungsi serta kegiatan utama
entomology kesehatan
2) Fasilitator memberikan pertanyaan dan peserta diharapkan menjawabnya
dengan baik
Langkah 4. Rangkuman dan Kesimpulan
Langkah pembelajaran:
1) Fasilitator melakukan evaluasi untuk mengetahui penyerapan peserta
terhadap materi yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran.
2) Fasilitator menyampaikan beberapa pertanyaan kepada peserta terutama
yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi serta unsur dan sub unsur
kegiatan dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan.
3) Fasilitator merangkum poin-poin penting dari materi yang disampaikan.
4) Fasilitator membuat kesimpulan.
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
4
VII. URAIAN MATERI
Pokok Bahasan 1.
PENGERTIAN JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN
a. Pengertian jabatan fungsional
Pengertian Entomolog Kesehatan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional persiapan,
pengamatan, penyelidikan, pengendalian vektor dan serangga pengganggu.
b. Jabatan fungsional terampil
Entomolog Kesehatan Terampil adalah jabatan fungsional Entomolog
Kesehatan Keterampilan yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan
teknis operasional yang berkaitan dengan penerapan konsep atau metoda
operasional di bidang entomologi kesehatan.
c. Jabatan fungsional ahli
Entomolog Kesehatan Ahli adalah jabatan fungsional Entomolog Kesehatan
Keahlian yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan
dengan pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu
dan seni untuk pemecahan dan pemberian pengajaran dengan cara yang
sistematis di bidang entomologi kesehatan.
Pokok Bahasan 2.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI ENTOMOLOG KESEHATAN
Tugas pokok Entomolog Kesehatan adalah melaksanakan persiapan kegiatan
entomologi, pengumpulan, pengolahan data sederhana, melakukan
pengamatan, penyelidikan entomologi untuk tindakan pengamanan
penanggulangan penyebaran/penularan penyakit dan melaksanakan
pemberantasan vektor, mengatur dan mengkoordinir kegiatan
pemberantasan/pengendalian vektor dengan alat sederhana. Selain itu,
menyimpan dan merawat alat serta bahan pengendalian vektor.
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
5
Pokok Bahasan 3.
UNSUR KEGIATAN ENTOMOLOG KESEHATAN
Unsur dan sub unsur kegiatan Entomolog Kesehatan yang dinilai angka
kreditnya, terdiri dari:
1) Pendidikan, meliputi :
a) Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;
b) Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang entomologi dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
atau sertifikat; dan
c) Pendidikan dan pelatihan (Diklat) prajabatan dan memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat.
2) Pelayanan entomologi kesehatan, meliputi:
a) Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan entomologi;
b) Melakukan pengamatan vektor;
c) Melakukan penyelidikan vektor;
d) Melakukan pengendalian vektor;
e) Melakukan kajian pengendalian vektor;
f) Memberdayakan masyarakat;
3) Pengembangan profesi, meliputi :
a) Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang entomologi
kesehatan/kesehatan;
b) Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang
entomologi entomologi kesehatan/kesehatan;
c) Pembuatan buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis
lainnya di bidang entomologi kesehatan/kesehatan;
d) Penemuan/pengembangan teknologi tepat guna di bidang
entomologi kesehatan/kesehatan;
4) Penunjang tugas Entomolog Kesehatan, meliputi :
a) Mengajar/Melatih/Membimbing yang berkaitan dengan bidang
entomologi kesehatan/kesehatan;
b) Peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang entomologi
kesehatan/kesehatan;
c) Keanggotaan dalam organisasi profesi Entomolog Kesehatan;
d) Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Entomolog
Kesehatan;
e) Perolehan gelar kesarjanaan lainnya; dan
f) Perolehan penghargaan/tanda jasa.
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
6
Pokok Bahasan 4.
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT DALAM JABATAN FUNGSIONAL
ENTOMOLOG KESEHATAN
a. Jenjang jabatan
1) Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan terdiri atas Entomolog
Kesehatan Terampil dan Entomolog Kesehatan Ahli.
2) Jenjang jabatan fungsional Entomolog Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dari yang terendah sampai dengan yang
tertinggi, adalah:
a) Entomolog Kesehatan Terampil, terdiri atas:
(1) Entomolog Kesehatan Pelaksana;
(2) Entomolog Kesehatan Pelaksana Lanjutan
(3) Entomolog Kesehatan penyelia.
b) Entomolog Kesehatan Ahli, terdiri atas:
(1) Entomolog Kesehatan Pertama;
(2) Entomolog Kesehatn Muda;
(3) Entomolog Kesehatan Madya.
b. Pangkat
Jenjang pangkat fungsional Entomolog Kesehatan Terampil sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), huruf a, dari yang terendah sampai dengan yang
tertinggi, yaitu:
1) Entomolog Kesehatan Pelaksana, terdiri atas:
a) Pengatur, golongan ruang II/c;
b) Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.
2) Entomolog Kesehatan Pelaksana Lanjutan, terdiri atas:
a) Penata Muda, golongan ruang III/a;
b) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
3) Entomolog Kesehatan Penyelia, terdiri atas:
a) Penata, golongan ruang III/c;
b) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
Jenjang pangkat dan golongan ruang Entomolog Kesehatan Ahli
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b, dari yang terendah sampai
dengan tertinggi yaitu:
1) Entomolog Kesehatan Pertama, terdiri atas:
a) Penata Muda, golongan ruang III/a;
b) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
7
2) Entomolog Kesehatan Muda, terdiri dari:
a) Penata, golongan ruang III/c;
b) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
3) Entomolog Kesehatan Madya, terdiri dari:
a) Pembina, golongan ruang IV/a;
b) Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b;
c) Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan Entomolog Kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4) adalah jenjang pangkat dan
jabatan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing-
masing jenjang jabatan.
Penetapan jenjang jabatan Entomolog Kesehatan untuk pengangkatan
dalam jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki
setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit,
sehingga dimungkinkan pangkat dan jabatan tidak sesuai dengan pangkat
dan jabatan sebagaimana dimaksud ayat (3) dan ayat( 4).
Pokok Bahasan 5.
PERSYARATAN PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
ENTOMOLOG KESEHATAN
1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan
Entomolog Kesehatan Terampil, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Berijazah SLTA/ SMK Kesehatan/ Diploma I atau Diploma III bidang
lain yang berhubungan dengan Entomologi Kesehatan yang telah
mendapat materi entomologi sekurang-kurangnya 2 SKS; atau
Berijazah paling rendah Diploma III bidang kesehatan yang belum
mendapat materi entomologi tetapi telah mengikuti pelatihan di bidang
entomologi kesehatan setara dengan 2 SKS dan memperoleh sertifikat;
b) Pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang II/a;
c) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling rendah bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir.
2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan
Entomolog Kesehatan Ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Berijazah paling rendah Sarjana/Diploma IV kesehatan, kedokteran
hewan, biologi yang telah mendapat materi entomologi sekurang-
kurangnya 2 SKS; atau Berijazah paling rendah Sarjana/Diploma IV
yang belum mendapat materi entomologi tetapi telah mengikuti
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
8
pelatihan di bidang entomologi kesehatan setara dengan 2 SKS dan
memperoleh sertifikat;
b) Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a;
c) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 paling
kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
3) Penetapan jenjang jabatan Entomolog Kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit
yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang setelah ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
4) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi jabatan Entomolog
Kesehatan melalui pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil.
5) Disamping itu, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan
Entomolog Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan
Entomolog Kesehatan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Entomolog
Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Entomolog
Kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di
bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi setelah
mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara;
b) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan Entomolog
Kesehatan dilaksanakan sesuai formasi jabatan Entomolog Kesehatan
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat
persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi setelah
mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam Jabatan
Entomolog Kesehatan dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27;
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
18/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Entomolog
Kesehatan dan Angka Kreditnya
b) Memiliki pengalaman dalam kegiatan entomologi kesehatan paling
kurang 1 (satu) tahun;
c) Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun; dan
d) Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling rendah bernilai
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA
JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR-2011
9
VIII. REFERENSI
1. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
18/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan
dan Angka Kreditnya.
2. Pedoman Pengendalian vektor (2002): Direktorat PPBB, Ditjen PP & PL
Kemenkes RI.
IX. LAMPIRAN
Panduan diskusi:
1. Peserta dibagi dalam 2 kelompok
2. Masing – masing kelompok memilih 1 topik diskusi
3. Topik diskusi:
• Unsur utama kegiatan entomolog kesehatan
• Persyaratan pengangkatan
4. Masing – masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas

More Related Content

What's hot

Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Muh Saleh
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Ulfah Hanum
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPZakiah dr
 
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Oswar Mungkasa
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
BAB II UKM.docx
BAB II UKM.docxBAB II UKM.docx
BAB II UKM.docx
PTMKEBAYORANLAMA
 
FMEA di Puskesmas
FMEA di PuskesmasFMEA di Puskesmas
FMEA di Puskesmas
I Putu Cahya Legawa
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
Chiyapuri
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Adelina Hutauruk
 
Kerangka acuan indra
Kerangka acuan indraKerangka acuan indra
Kerangka acuan indra
HayatulHusni
 
Paparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkesPaparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkes
WiandhariEsaBBPKCilo
 
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Retno Sf
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
PatenPisan1
 
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi burukKerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
yusup firmawan
 
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukStandar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
yusup firmawan
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Zakiah dr
 
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.docKAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
keslingkembangan
 
Sop sdidtk
Sop sdidtkSop sdidtk
Sop sdidtk
Igis Yazid
 
Metode usg
Metode usgMetode usg
Metode usg
nurrisma
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
ssuserc3081c
 

What's hot (20)

Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
Panduan Fasilitasi AMP Pemantapan Proses Audit Maternal dan Perinatal (AMP) d...
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAPPEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
PEMBINAAN KADER POSYANDU LENGKAP
 
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
 
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR
 
BAB II UKM.docx
BAB II UKM.docxBAB II UKM.docx
BAB II UKM.docx
 
FMEA di Puskesmas
FMEA di PuskesmasFMEA di Puskesmas
FMEA di Puskesmas
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Kerangka acuan indra
Kerangka acuan indraKerangka acuan indra
Kerangka acuan indra
 
Paparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkesPaparan dasar dan jabfung adminkes
Paparan dasar dan jabfung adminkes
 
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021Form hasil capaian indikator ukp september 2021
Form hasil capaian indikator ukp september 2021
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
 
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi burukKerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
Kerangka acuan kegiatan surveilan gizi buruk
 
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi burukStandar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
Standar operasional prosedur ttlksana balita gizi buruk
 
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmasRangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
Rangkuman akreditasi FKTP / puskesmas
 
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.docKAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
 
Sop sdidtk
Sop sdidtkSop sdidtk
Sop sdidtk
 
Metode usg
Metode usgMetode usg
Metode usg
 
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdfBab 4  PRIORITAS NASIONAL.pdf
Bab 4 PRIORITAS NASIONAL.pdf
 

Similar to Md.2 jabfung entomolog pengangkatan - terampil

Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli
misra9
 
Mi.2 pengamatan ahli
Mi.2 pengamatan   ahliMi.2 pengamatan   ahli
Mi.2 pengamatan ahli
BidangTFBBPKCiloto
 
Magang fix
Magang fixMagang fix
Magang fix
Amsal Soleman
 
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PPPermenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP
Ditjen P2P
 
Mi.3 Modul Epid Ahli
Mi.3 Modul Epid AhliMi.3 Modul Epid Ahli
Mi.3 Modul Epid Ahli
BidangTFBBPKCiloto
 
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptxPP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
pesonabaturulin
 
Mi.4 epid ahli
Mi.4 epid ahliMi.4 epid ahli
Mi.4 epid ahli
BidangTFBBPKCiloto
 
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgiPanduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
dentalid
 
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesKebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkes
Fikri Jafar
 
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
ponekjogja
 
Md.3 kebijakan pengendalian vektor pengangkatan - terampil
Md.3 kebijakan pengendalian vektor   pengangkatan - terampilMd.3 kebijakan pengendalian vektor   pengangkatan - terampil
Md.3 kebijakan pengendalian vektor pengangkatan - terampil
BidangTFBBPKCiloto
 
M6 kb1 infeksi nasokomial
M6 kb1   infeksi nasokomialM6 kb1   infeksi nasokomial
M6 kb1 infeksi nasokomial
ppghybrid4
 
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
BidangTFBBPKCiloto
 
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdfkurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
RaceNugroho
 
Kata pengantar
Kata pengantar  Kata pengantar
Kata pengantar
rioedogawa
 
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDFKesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
Yohanita Tengku
 
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
BaiqnoviFarizkaindri
 
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfk
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfkBahan kabid kebijakan pengembangan jfk
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfk
BidangTFBBPKCiloto
 
Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
Kebijakan Jabatan Fungsional KesehatanKebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
BidangTFBBPKCiloto
 

Similar to Md.2 jabfung entomolog pengangkatan - terampil (20)

Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli Modul jafung entomolog ahli
Modul jafung entomolog ahli
 
Mi.2 pengamatan ahli
Mi.2 pengamatan   ahliMi.2 pengamatan   ahli
Mi.2 pengamatan ahli
 
Magang fix
Magang fixMagang fix
Magang fix
 
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PPPermenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PP
 
Mi.3 Modul Epid Ahli
Mi.3 Modul Epid AhliMi.3 Modul Epid Ahli
Mi.3 Modul Epid Ahli
 
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptxPP Ujikom H. Pangrango.pptx
PP Ujikom H. Pangrango.pptx
 
Mi.4 epid ahli
Mi.4 epid ahliMi.4 epid ahli
Mi.4 epid ahli
 
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgiPanduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
Panduan praktik klinik bagi dokter gigi dari pb pdgi
 
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesKebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkes
 
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
Indonesian healthcare-quality-network-ihqn-2009
 
Md.3 kebijakan pengendalian vektor pengangkatan - terampil
Md.3 kebijakan pengendalian vektor   pengangkatan - terampilMd.3 kebijakan pengendalian vektor   pengangkatan - terampil
Md.3 kebijakan pengendalian vektor pengangkatan - terampil
 
M6 kb1 infeksi nasokomial
M6 kb1   infeksi nasokomialM6 kb1   infeksi nasokomial
M6 kb1 infeksi nasokomial
 
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...Md.3   dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
Md.3 dasar-dasar epidemiologi kesehatan dan kode etik profesi epidemiolgi k...
 
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdfkurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
kurikulum_FUNDAMENTAL EPID.pdf
 
Kata pengantar
Kata pengantar  Kata pengantar
Kata pengantar
 
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDFKesehatan Kerja di Labkes.PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
 
Ketrampilan dasar praktik klinik
Ketrampilan dasar praktik klinikKetrampilan dasar praktik klinik
Ketrampilan dasar praktik klinik
 
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
ilide.info-klp-2-konsep-askep-pada-pasien-pre-op-intra-op-dan-post-op-2a-str-...
 
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfk
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfkBahan kabid kebijakan pengembangan jfk
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfk
 
Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
Kebijakan Jabatan Fungsional KesehatanKebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
 

More from BidangTFBBPKCiloto

Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanEtika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
BidangTFBBPKCiloto
 
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanPengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
BidangTFBBPKCiloto
 
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
BidangTFBBPKCiloto
 
4. langkah pendampingan ns
4. langkah pendampingan ns4. langkah pendampingan ns
4. langkah pendampingan ns
BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm
Pelayanan kefarmasian di pkmPelayanan kefarmasian di pkm
Pelayanan kefarmasian di pkm
BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
BidangTFBBPKCiloto
 
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
BidangTFBBPKCiloto
 
Peran fasilitator (1)
Peran fasilitator (1)Peran fasilitator (1)
Peran fasilitator (1)
BidangTFBBPKCiloto
 
Konsep dasar stbm
Konsep dasar stbmKonsep dasar stbm
Konsep dasar stbm
BidangTFBBPKCiloto
 
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkkMateri pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
BidangTFBBPKCiloto
 
Perencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencanaPerencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencana
BidangTFBBPKCiloto
 
Triase ns
Triase nsTriase ns
Transportasi pasien ns
Transportasi pasien nsTransportasi pasien ns
Transportasi pasien ns
BidangTFBBPKCiloto
 
Penatalaksanaan pasien trauma ns
Penatalaksanaan pasien trauma nsPenatalaksanaan pasien trauma ns
Penatalaksanaan pasien trauma ns
BidangTFBBPKCiloto
 
Initial assessment ns
Initial assessment nsInitial assessment ns
Initial assessment ns
BidangTFBBPKCiloto
 
Bantuan hidup dasar ns
Bantuan hidup dasar nsBantuan hidup dasar ns
Bantuan hidup dasar ns
BidangTFBBPKCiloto
 

More from BidangTFBBPKCiloto (20)

Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanEtika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
 
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanPengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
 
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
4. langkah pendampingan ns
4. langkah pendampingan ns4. langkah pendampingan ns
4. langkah pendampingan ns
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm
Pelayanan kefarmasian di pkmPelayanan kefarmasian di pkm
Pelayanan kefarmasian di pkm
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
 
Peran fasilitator (1)
Peran fasilitator (1)Peran fasilitator (1)
Peran fasilitator (1)
 
Konsep dasar stbm
Konsep dasar stbmKonsep dasar stbm
Konsep dasar stbm
 
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkkMateri pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
Materi pembekalan ns team 2021 manajemen pkk
 
Perencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencanaPerencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencana
 
Triase ns
Triase nsTriase ns
Triase ns
 
Transportasi pasien ns
Transportasi pasien nsTransportasi pasien ns
Transportasi pasien ns
 
Penatalaksanaan pasien trauma ns
Penatalaksanaan pasien trauma nsPenatalaksanaan pasien trauma ns
Penatalaksanaan pasien trauma ns
 
Initial assessment ns
Initial assessment nsInitial assessment ns
Initial assessment ns
 
Bantuan hidup dasar ns
Bantuan hidup dasar nsBantuan hidup dasar ns
Bantuan hidup dasar ns
 

Recently uploaded

Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
sarahshintia630
 
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdfMINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
AlmaDani8
 
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahirPPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
yardsport
 
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptxBahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
dwiagus41
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
WewikAyuPrimaDewi
 
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
TeguhWinarno6
 
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdfpemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
fuji226200
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
Muhammad Nur Hadi
 
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docxtemplate undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
ansproduction72
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptxTugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
SunakonSulistya
 
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptxUji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
NurlinaAbdullah1
 

Recently uploaded (12)

Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipaMateri pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
Materi pokok dan media pembelajaran ekosistem ipa
 
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdfMINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
MINGGU 03_Metode Consistent Deformation (1).pdf
 
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahirPPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
PPT TAP KEL 3.pptx model pembelajaran ahir
 
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptxBahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
Bahan_Ajar_Pelatihan Inda SKLNP_Tahunan_2024-1.pptx
 
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.pptPPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
PPT PERTEMUAN VALIDASI DAN EVALUASI USIA PRODUKTIF DAN LANSIA.ppt
 
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
JAWABAN PMM. guru kemendikbud tahun pelajaran 2024
 
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdfpemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
pemenuhan SKP dokter 552024 surabaya.pdf
 
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay..."Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...
 
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docxtemplate undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
template undangan Walimatul Khitan 2 seri.docx
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptxTugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
Tugas DIT Supervisor K3 - Sidik Permana Putra.pptx
 
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptxUji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
Uji Akurasi klasifikasi - Confusion Matrix.pptx
 

Md.2 jabfung entomolog pengangkatan - terampil

  • 1. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 1 MATERI DASAR 2 JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN I. DESKRIPSI SINGKAT Penyakit tular vektor merupakan penyakit yang menular melalui hewan perantara (vektor). Penyakit tular vektor meliputi malaria, arbovirosis seperti Dengue, Chikungunya, Japanese B Encephalitis (radang otak), filariasis limfatik (kaki gajah), pes (sampar) dan demam semak (scrub typhus). Penyakit tersebut hingga kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dengan angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Sejak tahun 2000 Pemerintah telah membuka peluang bagi tenaga kesehatan untuk masuk jabatan fungsional entomolog kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 18/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan Angka Kreditnya. Tenaga fungsional ini berperan penting dalam penanganan penyakit tular vektor atau bersumber binatang yang saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Tenaga fungsional dapat bekerja di kementerian kesehatan, dinas kesehatan provinsi, kabupaten, kota, puskesmas serta di unit pelayanan teknis (UPT) Kementerian Kesehatan. II. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami tentang jabatan fungsional entomolog kesehatan B. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami: 1. Pengertian jabatan fungsional entomolog kesehatan 2. Tugas pokok dan fungsi entomolog kesehatan 3. Unsur kegiatan entomolog kesehatan 4. Jenjang, jabatan dan pangkat dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan 5. Persyaratan pengangkatan dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan
  • 2. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 2 III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN Dalam modul ini akan dibahas lima pokok bahasan dan sub pokok bahasan sebagai berikut: Pokok Bahasan 1. Pengertian jabatan fungsional entomolog kesehatan Sub Pokok Bahasan: a. Pengertian jabatan fungsional b. Jabatan fungsional terampil c. Jabatan fungsional ahli Pokok Bahasan 2. Tugas pokok dan fungsi entomolog kesehatan Pokok Bahasan 3. Unsur kegiatan entomolog kesehatan Pokok Bahasan 4. Jenjang, jabatan dan pangkat dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan Sub Pokok Bahasan: a. Jenjang jabatan b. Pangkat Pokok Bahasan 5. Persyaratan pengangkatan dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan IV. METODE • CTJ • Curah pendapat • Diskusi V. MEDIA DAN ALAT BANTU • Bahan tayang (Slide power point) • Laptop • LCD • Flipchart • White board • Spidol (ATK) • Panduan diskusi
  • 3. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 3 VI. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN Langkah 1. Pengkondisian Langkah pembelajaran: 1) Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hangat. Apabila belum pernah menyampaikan sesi di kelas, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, materi yang akan disampaikan 2) Menayangkan topik materi yaitu Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan serta tujuan dan pokok bahasan yaitu pengertian, tugas pokok dan fungsi, unsur kegiatan, jenjang jabatan dan pangkat dan persyaratan pengangkatan dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan Langkah 2. Penyampaian Materi Langkah pembelajaran: 1) Menyampaikan paparan seluruh materi sesuai urutan pokok bahasan dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang. 2) Materi disampaikan dengan metode ceramah tanya jawab, kemudian curah pendapat. 3) Diharapkan peserta memperhatikan dan menyimak penjelasan fasilitator dan mengajukan pertanyaan, bila ada hal-hal yang belum dipahami atau perlu penjelasan lebih lanjut. Langkah 3. Beberapa pertanyaan yang didiskusikan Langkah pembelajaran: 1) Peserta mendiskusikan tentang tugas pokok dan fungsi serta kegiatan utama entomology kesehatan 2) Fasilitator memberikan pertanyaan dan peserta diharapkan menjawabnya dengan baik Langkah 4. Rangkuman dan Kesimpulan Langkah pembelajaran: 1) Fasilitator melakukan evaluasi untuk mengetahui penyerapan peserta terhadap materi yang disampaikan dan pencapaian tujuan pembelajaran. 2) Fasilitator menyampaikan beberapa pertanyaan kepada peserta terutama yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi serta unsur dan sub unsur kegiatan dalam jabatan fungsional entomolog kesehatan. 3) Fasilitator merangkum poin-poin penting dari materi yang disampaikan. 4) Fasilitator membuat kesimpulan.
  • 4. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 4 VII. URAIAN MATERI Pokok Bahasan 1. PENGERTIAN JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN a. Pengertian jabatan fungsional Pengertian Entomolog Kesehatan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional persiapan, pengamatan, penyelidikan, pengendalian vektor dan serangga pengganggu. b. Jabatan fungsional terampil Entomolog Kesehatan Terampil adalah jabatan fungsional Entomolog Kesehatan Keterampilan yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang berkaitan dengan penerapan konsep atau metoda operasional di bidang entomologi kesehatan. c. Jabatan fungsional ahli Entomolog Kesehatan Ahli adalah jabatan fungsional Entomolog Kesehatan Keahlian yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahan dan pemberian pengajaran dengan cara yang sistematis di bidang entomologi kesehatan. Pokok Bahasan 2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ENTOMOLOG KESEHATAN Tugas pokok Entomolog Kesehatan adalah melaksanakan persiapan kegiatan entomologi, pengumpulan, pengolahan data sederhana, melakukan pengamatan, penyelidikan entomologi untuk tindakan pengamanan penanggulangan penyebaran/penularan penyakit dan melaksanakan pemberantasan vektor, mengatur dan mengkoordinir kegiatan pemberantasan/pengendalian vektor dengan alat sederhana. Selain itu, menyimpan dan merawat alat serta bahan pengendalian vektor.
  • 5. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 5 Pokok Bahasan 3. UNSUR KEGIATAN ENTOMOLOG KESEHATAN Unsur dan sub unsur kegiatan Entomolog Kesehatan yang dinilai angka kreditnya, terdiri dari: 1) Pendidikan, meliputi : a) Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar; b) Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang entomologi dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat; dan c) Pendidikan dan pelatihan (Diklat) prajabatan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat. 2) Pelayanan entomologi kesehatan, meliputi: a) Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan entomologi; b) Melakukan pengamatan vektor; c) Melakukan penyelidikan vektor; d) Melakukan pengendalian vektor; e) Melakukan kajian pengendalian vektor; f) Memberdayakan masyarakat; 3) Pengembangan profesi, meliputi : a) Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang entomologi kesehatan/kesehatan; b) Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang entomologi entomologi kesehatan/kesehatan; c) Pembuatan buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis lainnya di bidang entomologi kesehatan/kesehatan; d) Penemuan/pengembangan teknologi tepat guna di bidang entomologi kesehatan/kesehatan; 4) Penunjang tugas Entomolog Kesehatan, meliputi : a) Mengajar/Melatih/Membimbing yang berkaitan dengan bidang entomologi kesehatan/kesehatan; b) Peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang entomologi kesehatan/kesehatan; c) Keanggotaan dalam organisasi profesi Entomolog Kesehatan; d) Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan; e) Perolehan gelar kesarjanaan lainnya; dan f) Perolehan penghargaan/tanda jasa.
  • 6. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 6 Pokok Bahasan 4. JENJANG JABATAN DAN PANGKAT DALAM JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN a. Jenjang jabatan 1) Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan terdiri atas Entomolog Kesehatan Terampil dan Entomolog Kesehatan Ahli. 2) Jenjang jabatan fungsional Entomolog Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, adalah: a) Entomolog Kesehatan Terampil, terdiri atas: (1) Entomolog Kesehatan Pelaksana; (2) Entomolog Kesehatan Pelaksana Lanjutan (3) Entomolog Kesehatan penyelia. b) Entomolog Kesehatan Ahli, terdiri atas: (1) Entomolog Kesehatan Pertama; (2) Entomolog Kesehatn Muda; (3) Entomolog Kesehatan Madya. b. Pangkat Jenjang pangkat fungsional Entomolog Kesehatan Terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (2), huruf a, dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu: 1) Entomolog Kesehatan Pelaksana, terdiri atas: a) Pengatur, golongan ruang II/c; b) Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d. 2) Entomolog Kesehatan Pelaksana Lanjutan, terdiri atas: a) Penata Muda, golongan ruang III/a; b) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. 3) Entomolog Kesehatan Penyelia, terdiri atas: a) Penata, golongan ruang III/c; b) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. Jenjang pangkat dan golongan ruang Entomolog Kesehatan Ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b, dari yang terendah sampai dengan tertinggi yaitu: 1) Entomolog Kesehatan Pertama, terdiri atas: a) Penata Muda, golongan ruang III/a; b) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
  • 7. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 7 2) Entomolog Kesehatan Muda, terdiri dari: a) Penata, golongan ruang III/c; b) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. 3) Entomolog Kesehatan Madya, terdiri dari: a) Pembina, golongan ruang IV/a; b) Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; c) Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan Entomolog Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4) adalah jenjang pangkat dan jabatan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki untuk masing- masing jenjang jabatan. Penetapan jenjang jabatan Entomolog Kesehatan untuk pengangkatan dalam jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, sehingga dimungkinkan pangkat dan jabatan tidak sesuai dengan pangkat dan jabatan sebagaimana dimaksud ayat (3) dan ayat( 4). Pokok Bahasan 5. PERSYARATAN PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN 1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Entomolog Kesehatan Terampil, harus memenuhi syarat sebagai berikut: a) Berijazah SLTA/ SMK Kesehatan/ Diploma I atau Diploma III bidang lain yang berhubungan dengan Entomologi Kesehatan yang telah mendapat materi entomologi sekurang-kurangnya 2 SKS; atau Berijazah paling rendah Diploma III bidang kesehatan yang belum mendapat materi entomologi tetapi telah mengikuti pelatihan di bidang entomologi kesehatan setara dengan 2 SKS dan memperoleh sertifikat; b) Pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang II/a; c) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Entomolog Kesehatan Ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut: a) Berijazah paling rendah Sarjana/Diploma IV kesehatan, kedokteran hewan, biologi yang telah mendapat materi entomologi sekurang- kurangnya 2 SKS; atau Berijazah paling rendah Sarjana/Diploma IV yang belum mendapat materi entomologi tetapi telah mengikuti
  • 8. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 8 pelatihan di bidang entomologi kesehatan setara dengan 2 SKS dan memperoleh sertifikat; b) Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a; c) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 3) Penetapan jenjang jabatan Entomolog Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. 4) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi jabatan Entomolog Kesehatan melalui pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil. 5) Disamping itu, pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Entomolog Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Entomolog Kesehatan dengan ketentuan sebagai berikut: a) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Entomolog Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Entomolog Kesehatan yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara; b) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam jabatan Entomolog Kesehatan dilaksanakan sesuai formasi jabatan Entomolog Kesehatan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam Jabatan Entomolog Kesehatan dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut: a) Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27; Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 18/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan Angka Kreditnya b) Memiliki pengalaman dalam kegiatan entomologi kesehatan paling kurang 1 (satu) tahun; c) Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun; dan d) Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
  • 9. MODUL PELATIHAN PENGANGKATAN PERTAMA JABATAN FUNGSIONAL ENTOMOLOG KESEHATAN JENJANG TERAMPIL KEMENTERIAN KESEHATAN RI-BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR-2011 9 VIII. REFERENSI 1. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 18/KEP/M.PAN/11/2000 tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan Angka Kreditnya. 2. Pedoman Pengendalian vektor (2002): Direktorat PPBB, Ditjen PP & PL Kemenkes RI. IX. LAMPIRAN Panduan diskusi: 1. Peserta dibagi dalam 2 kelompok 2. Masing – masing kelompok memilih 1 topik diskusi 3. Topik diskusi: • Unsur utama kegiatan entomolog kesehatan • Persyaratan pengangkatan 4. Masing – masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas