SlideShare a Scribd company logo
Matrik I
Hubungan Pengertian Pendidikan Dengan Pengertian Konseling Profesional
Pengertian Konseling
Profesional
Pengertian Pendidikan
Usaha Sadar
dan
Terencana
Suasana Belajar
dan Proses
Pembelajaran
Peserta Didik Aktif
Mengembangkan
Potensi Diri
Focus Capaian Kebergunaan
Bantuan Propesional 1 6 11 16 21
Pengembangan KES dan
Penanganan KES-T
2 7 12 17 22
Fokus Pribadi Mandiri Dan
Kemapuan Pengendalian
Diri
3 8 13 18 23
Jenis – jenis layanan dan
Kegiatan Pendukung
4 9 14 19 24
Proses pembelajaran 5 10 15 20 25
Keterangan Matrik I
1. Konselor harus sadar dan terencana bahwa yang dilakukan adalah bantuan profesional
2. Konselor harus menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran dalam proses bantuan profesional
3. Dalam proses konseling seorang konselor harus mengaktifkan pengembangan potensi peserta didik dalam proses bantuan profesional
4. Dalam proses konseling seorang konseor harus menggunakan enam fokus pembinaan konseling dalam proses bantuan profesional
5. Konselor harus menerapkan Enam fokus pembinaan konseling guna keperluan peserta didik, masyarakat dan negara dalam proses
bantuan profesional.
6. Seorang konselor harus secara sadar dan terencana dalam mengembangkan KES dan menangani KES-T pada peserta didik
7. Konselor harus menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran dalam mengembangkan KES dan menangani KES-T pada peserta
didik
8. Konselor harus mengaktifkan potensi peserta didik dalam mengembangkan KES dan menangani KES-T
9. Konselor harus menggunakan enam fokus pembinaan konseling dalam mengembangkan KES dan Penanganan KES-T
10. Konselor harus menerapkan enam fokus pembinaan konseling dalam mengembangkan KES dan menangani KES-T
11. Konselor harus sadar dan terencana dalam fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri
12. Konselor harus menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran dengan fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri
13. Dalam proses konseling seorang konselor harus mengaktifkan pengembangan potensi peserta didik sehingga peserta didik menjadi
pribadi mandiri dan mampu mengendalikan diri.
14. Dalam proses konseling seorang konselor harus menggunakan enam fokus pembinaan konseling dengan fokus pribadi mandiri dan
kemampuan pengendalian diri.
15. Konselor harus menerapkan enam fokus pembinaan konseling dengan fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri tidak
hanya peserta didik masyarakat, bangsa dan negara
16. Konselor harus sadar dan terencana bahwa melalui jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung yang dilakukan
17. Konselor harus menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran dalam melaksanakan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung.
18. Dalam proses konseling seorang konselor harus mengaktifkan pengembangan potensi peserta didik melalui pelaksanaan berbagai jenis-
jenis layanan dan kegiatan pendukung.
19. Dalam proses konseling seorang konselor harus menggunakan enam fokus pembinaan konseling melalui pelaksanaan berbagai jenis-jenis
layanan dan kegiatan pendukung.
20. Konselor harus menerapkan enam fokus pembinaan konseling dalam melaksanakan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung.
21. Untuk bisa memberikan layanan dengan baik pada klien konselor harus melalui pendidikan profesi.
22. Konselor harus menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran
23. Agar bisa mengembangkan pribadi mandiri dan pengendalian diri klien konselor harus melalui pendidikan profesi.
24. Dalam proses konseling seorang konselor harus menggunakan enam fokus pembinaan konseling melalui pelaksanaan pembelajaran/
layanan
25. Konselor harus menerapkan enam fokus pembinaan konseling dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
Matrik II
Hubungan Pengertian Konseling Profesional dengan Profesional
Konseling Profesional
Profesional
Pekerjaan/
Kegiatan
Penghasilan
untuk kehidupan
Kemahiran,
kecakapan, dan
keterampilan
Standar mutu/
norma
Pendidikan profesi
Bantuan Profesional
1 6 11 16 21
Pengembangan KES dan
Penanganan KES-T
2 7 12 17 22
Fokus Pribadi Mandiri
Dan Kemapuan
Pengendalian Diri
3 8 13 18 23
Jenis – jenis layanan dan
Kegiatan Pendukung
4 9 14 19 24
Proses pembelajaran
5 10 15 20 25
Keterangan Matrik II
1. Konseling merupakan kegiatan atau pekerjaan dalam bentuk bantuan profesional.
2. Konseling profesional melakukan kegiatan/ pekerjaan untuk mengembangkan KES dan menangasin KES-T
3. Konseling profesional melakukan kegiatan dengan fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri
4. Konseling profesional melaksanakan kegiatan dengan melalui jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung
5. Konseling profesional melaksanakan kegiatan atau pekerjaan dalam proses pembelajaran.
6. Seorang konselor memberikan bantuan profesional sebagai pendapatan atau penghasilan untuk kehidupanya
7. Seorang konselor profesional harus mampu mengembangkan KES dan Menangani KES-T klien untuk mendapatkan penghasilan
8. Seorang konselor harus secara profesional dalam fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien untuk menghasilkan
pendapatan.
9. jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung merupakan betuk kerja konselor untuk dijadikan sumber kehidupan.
10. Konselor harus profesional dalam proses pembelajaran melalui konseling
11. Konselor memberikan bantuan profesional dengan kecakapan, ketrampilan dan keahlian
12. Konselor dalam mengembangkan KES-dan Menangani KES T harus cakap, terampil dan ahli
13. Konseor dalam menjadikan fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri haruslah cakap, terampil dan ahli
14. Konselor dalam melaksanakan berbagai jenis layanan harus cakap, terampil dan ahli
15. Konselor harus cakap, terampil dan ahli dalam proses pembelajaran dalam konseling
16. Konselor profesional memberikan bantuan sesuai dengan standar mutu dan standar norma
17. Konselor dalam mengembangkan KES dan menangani KEST harus sesuai dengan standar mutu dan standar norma
18. Untuk menjadikan klien sebagai fokus pribadi mandiri dan memiliki kemampuan pengendalian diri haruslah sesuai dengan standar mutu
dan standar norma.
19. Konselor dalam melaksanakan berbagai jenis layanan harus sesuai dengan standar mutu dan standar norma
20. Konselor dalam melaksanakan pembelajaran/pelayanan harus sesuai dengan standar mutu dan standar norma
21. konselor mampu memberikan bantuan profesional melalui pendidikan profesi
22. Konselor mampu mengembangkan KES dan menangani KEST melalui pendidikan profesi
23. Konselor mampu menjadikan klien sebagai pribadi mandiri dan mampu mengendalikan diri melalui pendidikan profesi
24. Konselor dididik secara profesional untuk melaksanakan berbagai jenis layanan
25. Konselor dididik secara profesional dalam melaksanakan pembelajaran/ pelayanan
Matrik III
Hubungan Pengertian Konseling Profesional dengan Kriteria Profesi
Konseling
Profesional
Kriteria Profesi
Keintelektualan
Kompetensi yang
Dipelajari
Objek Praktik
Spesifik
Motivasi
Altruistic
Komunikasi
Organisasi
Profesi
Bantuan Profesional 1 6 11 16 21 26
Pengembangan KES
dan Penanganan
KES-T
2 7 12 17 22 27
Fokus Pribadi
Mandiri Dan
Kemapuan
Pengendalian Diri
3 8 13 18 23 28
Jenis – jenis layanan
dan Kegiatan
Pendukung
4 9 14 19 24 29
Proses pembelajaran
5 10 15 20 25 30
Keterangan Matrik III
1. Konselor memberikan bantuan dalam kegiatan keintelektualan secara profesional
2. Konselor mengembangkan KES dan menangani KEST dalam kegiatan keintelektualan
3. Konselor berfokus pada pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien dalam kegiatan keintelektualan
4. Konselor melalui jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung dalam kegiatan keintelektualan
5. Proses pembelajaran dalam konseling harus bedasarkan keilmuan.
6. Konselor memberikan bantuan sesuai dengan kompetensi yang dipelajari
7. Konselor mengembangkan KES dan menangani KEST sesuai dengan kompetensi yang dipelajari
8. Konselor harus berfokus pada pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien dengan kompetensi yang dipelajari.
9. Konselor melalui jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung sesuai dengan kompetensi yang dipelajari
10. Konselor melaksanakan proses pembelajaran/ pelayanan sesuai dengan kompetensi yang dipelajari
11. Konselor memberikan bantuan dalam objek praktik spesifik
12. Konselor mengembangkan KES dan menangani KEST klien dalam objek praktik spesifik
13. Konselor berfokus pada pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien dalam objek praktik spesifik
14. Konselor melaksanakan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung dalam objek praktik spesifik
15. Konselor melaksanakan proses pembelajaran/ pelayanan dalam objek praktik spesifik
16. Seorang Konselor dalam memberikan bantuan pelayanan harus dengan motivasi altruistik
17. Konselor mengembangkan KES dan menangani KEST klien dengan motivasi altruistik
18. Konselor harus memiliki motivasi altruistik dengan berfokus pada pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien
19. Konselor melaksanakan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung dengan motivasi altruistik
20. Konselor melaksanakan proses pembelajaran/ pelayanan dengan motivasi altruistik
21. Konselor mengembangkan KES dan menangani KEST klien melalui komunikasi konseling antara konselor dan klien
22. Konselor berfokus pada pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien melalui komunikasi
23. Konselor melaksanakan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung melalui komunikasi
24. Konselor melaksanakan proses pembelajaran/ pelayanan melalui komunikasi
25. Konselor memberikan bantuan pelayanan dalam lindungan organisasi profesi
26. Konselor mengembangkan KES dan menangani KEST klien sesuai dengan aturan dalam organisasi profesi
27. Konselor berfokus pada pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien sesuai dengan aturan dalam organisasi profesi
28. Konselor melaksanakan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung sesuai dengan aturan dalam organisasi profesi
29. Konselor melaksanakan proses pembelajaran/ pelayanan sesuai dengan aturan dalam organisasi profesi
30. Organisasi Profesi Konselor dapat dijadikan sebagai wadah konselor untuk mengembangkan proses bembelajaran bagi peserta didik
Matrik IV
Hubungan Pengertian Pendidikan dengan Konseling Menyeluruh (Konseling Integritas)
Pengertian Pendidikan
Konseling Menyeluruh (Konseling Integritas)
Sasaran Layanan
Kasus/ Bidang
Pengembangan
Fungsi Fokus Perpostur
Usaha Sadar dan Terencana 1 6 11 16 21
Suasana Belajar dan Proses
Pembelajaran
2 7 12 17 22
Peserta Didik Aktif Mengembangkan
Potensi Diri
3 8 13 18 23
Focus Capaian 4 9 14 19 24
Kebergunaan 5 10 15 20 25
Keterangan Matrik IV
1. Konselor memberikan layanan profesional secara sadar dan terncana kepada berbagai identitas tanpa diskriminasi dengan berbagai
MASIDU, dengan berbagai kasus dalam kewenangan Konselor
2. Konselor memberikan layanan profesinal dalam suasana belajar dan proses pembelajaran kepada berbagai identitas tanpa diskriminasi
dengan berbagai MASIDU, dengan berbagai kasus dalam kewenangan Konselor
3. Konselor memberikan layanan profesional kepada berbagai identitas tanpa diskriminasi dengan berbagai MASIDU, dengan berbagai kasus
dalam kewenangan Konselor.
4. Konselor memberikan layanan profesional kepada berbagai identitas tanpa diskriminasi dengan berbagai MASIDU, dengan berbagai kasus
dalam kewenangan Konselor.
5. Konselor memberikan layanan profesional kepada berbagai identitas tanpa diskriminasi dengan berbagai MASIDU, dengan berbagai kasus
dalam kewenangan Konselor.
6. Dalam pelayanan konseling, konselor harus sadar dan terencana guna menentukan bidang pelayanan yang sesuai dengan kasus yang dialami
klien.
7. Suasana belajar dan proses pembelajaran dalam pelayanan membantu konselor memberikan bidang pelayanan apa yang akan diberikan
kepada klien yang sesuai dengan kasus yang dimiliki klien. Dalam proses pelayanan konseling, seharusnya peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan bidang pelayanan yang diberikan konselor.
8. Dalam proses pelayanan konseling, seharusnya peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan bidang pelayanan
yang diberikan konselor
9. Dalam pelayanan konseling, konselor harus menyesuaikan enam bidang pembinaan pendidikan dengan bidang pelayanan konseling yang
diberikan kepada klien. Agar proses konseling menciptakan klien yang memiliki keagaaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan
akhlak mulia, dan keterampilan.
10. Dalam pemberian pelayanan konseling klien memiliki fokus. Yaitu Fokus yang diperlukan peserta didik, masyarakat, bangsa dan Negara
dalam pengembangan bidang pelayanan yang sesuai dengan klien.
11. Konselor harus sadar dan terencana dalam memahami fungsi layanan agar disesuaikan dengan kebutuhan/ tingkat permasalahan siswa dari
layanan yang akan diberikan.
12. Konselor harus menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar fungsi layanan yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan
siswa.
13. Konselor harus menyesuaikan fungsi layanan sesuai kebutuhan peserta didik agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya.
14. Konselor harus memberikan fungsi layanan dengan menekankan pada enam focus pembinaan pendidikan, yaitu keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan.
15. Konselor harus memahami fungsi layanan dengan memberikan focus tersebut karena focus tersebut diperlukan oleh peserta didik,
masyarakat, bangsa dan Negara
16. Dalam pelayanan konseling, konselor melakukan usaha sadar dan terencana untuk memandirikan dan mampu membuat siswa
mengendalikan diri.
17. Dalam pelayanan konseling, konselor harus mampu membuat peserta didik mandiri dan mampu mengendalikan diri dalam suasana belajar
dan mendukung proses pembelajarannya.
18. Dalam pelayanannya konselor harus mampu membuat peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya dalam memandirikan dan
mengendalikan dirinya.
19. Dalam pelayanan konseling, konselor memberikan bantuannya dengan dasar enam fokus pembinaan pendidikan sehingga peserta didik
mampu mengembangkan kemandirian dan pengendalian dalam dirinya.
20. Dalam pelayan konseling, konselor harus mampu memberikan bantuan profesional yang mampu membuat peserta didik berguna bagi
masyarakat bangsa dan negara dalam kemandirian dan pengendalian dirinya
21. Dalam memberikan pelayanan konseling, konselor harus secara sadar dan terencana melakukannya dan juga tujuan akhir dari pelaksanaan
konseling tersebut ialah mencipatakan perpostur: akurs pada diri klien.
22. Perposturs AKURS dibutuhkan dalam proses konseling guna mengembangkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang diberikan
kepada klien.
23. Konselor harus menstimulus peserta didik agar siswa secara akttif mengembangkan potensi dirinya dengan mengembangkan perpostur :
AKURS pada akhir layanan konseling agar melihat perubahan yang dialami siswa.
24. Dalam memberikan pelayanannya, konselor berlandaskan dengan enam fokus pembinaan pendidikan sehingga tercapainya perpostur: akurs
pada peserta didik.
25. Konselor harus membuat perporstur : AKURS untuk melihat perubahan dari pengembangan keenam focus tersebut karena focus tersebut
diperlukan peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara.
Matriks V
Hubungan Pengertian Konseling Profesional dengan Konseling Menyeluruh (Konseling Integritas)
Konseling Profesional
Konseling Menyeluruh (Konseling Integritas)
Sasaran
Layanan
Kasus/ Bidang
Pengembangan
Fungsi Fokus Perpostur
Bantuan Profesional 1 6 11 16 21
Pengembangan KES dan
Penenganan KES-T
2 7 12 17 22
Fokus Pribadi Mandiri dan
Pengendalian Diri
3 8 13 18 23
Jenis Layanan dan Kegiatan
Pendukung
4 9 14 19 24
Proses Pembelajaran 5 10 15 20 25
Keterangan Matrik V
1. Konselor memberikan bantuan pelayanan profesional di bidang konseling kepada sasaran layanan konseling.
2. Konselor memberikan layanan konseling dengan sasaran layanan konseling adalah klien (baik secara individu, kelompok maupun
klasikal) dengan berbagai identitas tanpa diskriminasi, kecuali klien yang di luar kewenangan konselor (psikotropika, medis, ilmu
hitam, criminal dan keabnormalan lainnya) dengan tujuan pengembangan KES dan penanganan KES-T.
3. Konselor memberikan layanan konseling dengan sasaran layanan konseling adalah klien (baik secara individu, kelompok maupun
klasikal) dengan berbagai identitas tanpa diskriminasi, kecuali klien yang di luar kewenangan konselor (psikotropika, medis, ilmu
hitam, criminal dan keabnormalan lainnya) dengan fokus kegiatan pribadi mandiri dan pengendalian diri pada klien.
4. Konselor memberikan layanan konseling dengan sasaran layanan konseling adalah klien (baik secara individu, kelompok maupun
klasikal) dengan berbagai identitas tanpa diskriminasi, kecuali klien yang di luar kewenangan konselor (psikotropika, medis, ilmu
hitam, criminal dan keabnormalan lainnya) melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK.
5. Proses pembelajaran yang diberikan konselor melalui pemberian layanan konseling dengan sasaran layanan konseling adalah klien
(baik secara individu, kelompok maupun klasikal) dengan berbagai identitas tanpa diskriminasi, kecuali klien yang di luar
kewenangan konselor (psikotropika, medis, ilmu hitam, criminal dan keabnormalan lainnya).
6. Konselor memberikan bantuan profesional di bidang konseling kepada klien dengan berbagai kasus.
7. Konselor memberikan layanan konseling terkait dengan berbagai kasus yang merupakan sesuatu yang tidak disukai adanya, ingin
dihilangkan, dilarang, berpotensi mengahambat dan berpotensi menimbulkan kerugian dari berbagai bidang pengembangan/
pelayanan yang meliputi pengembangan pribadi, social, belajar, karir, kehidupan keluarga, keberagamaan, dan kewarganegaraan
dengan tujuan pengembangan KES dan penanganan KES-T.
8. Konselor memberikan layanan konseling terkait dengan berbagai kasus yang merupakan sesuatu yang tidak disukai adanya, ingin
dihilangkan, dilarang, berpotensi mengahambat dan berpotensi menimbulkan kerugian dari berbagai bidang pengembangan/
pelayanan yang meliputi pengembangan pribadi, social, belajar, karir, kehidupan keluarga, keberagamaan, dan kewarganegaraan
dengan fokus kegiatan pribadi mandiri dan pengendalian diri pada klien.
9. Konselor memberikan layanan konseling terkai dengan berbagai kasus yang merupakan sesuatu yang tidak disukai adanya, ingin
dihilangkan, dilarang, berpotensi mengahambat dan berpotensi menimbulkan kerugian dari berbagai bidang pengembangan/
pelayanan yang meliputi pengembangan pribadi, social, belajar, karir, kehidupan keluarga, keberagamaan, dan kewarganegaraan
melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK.
10. Proses pembelajaran yang diberikan konselor melalui pemberian layanan konseling dengan berbagai kasus yang merupakan
sesuatu yang tidak disukai adanya, ingin dihilangkan, dilarang, berpotensi mengahambat dan berpotensi menimbulkan kerugian
dari berbagai bidang pengembangan/ pelayanan yang meliputi pengembangan pribadi, social, belajar, karir, kehidupan keluarga,
keberagamaan, dan kewarganegaraan.
11. Konselor memberikan bantuan profesional di bidang konseling kepada klien terkait dengan fungsi layanan dalam BK.
12. Konselor memberikan layanan konseling terkait dengan fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan
pemeliharaan dan advokasi dengan tujuan pengembangan KES dan penanganan KES-T.
13. Konselor memberikan layanan konseling terkait dengan fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan
pemeliharaan dan advokasi dengan fokus kegiatan pribadi mandiri dan pengendalian diri pada klien.
14. Konselor memberikan layanan konseling terkait dengan fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan
pemeliharaan dan advokasi melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK.
15. Proses pembelajaran yang diberikan konselor melalui pemberian layanan konseling terkait dengan fungsi pemahaman, pencegahan,
pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan dan advokasi.
16. Konselor memberikan bantuan profesional di bidang konseling kepada klien dengan fokus kegiatan layanan klien memiliki pribadi
mandiri dan pengendalian diri.
17. Konselor memberikan layanan konseling dengan fokus kegiatan layanan klien memiliki pribadi mandiri dan pengendalian diri
melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung dengan membelajarkan BMB3 dengan 5-an/ in dengan tujuan
pengembangan KES dan penanganan KES-T.
18. Konselor memberikan layanan konseling fokus kegiatan layanan klien memiliki pribadi mandiri dan pengendalian diri melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung dengan membelajarkan BMB3 dengan 5-an/ in.
19. Konselor memberikan layanan konseling dengan fokus kegiatan layanan klien memiliki pribadi mandiri dan pengendalian diri
melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung dengan membelajarkan BMB3 dengan 5-an/ in melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung BK
20. Proses pembelajaran yang diberikan konselor melalui pemberian layanan konseling fokus kegiatan layanan klien memiliki pribadi
mandiri dan pengendalian diri melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung dengan membelajarkan BMB3 dengan 5 -an/
in.
21. Konselor memberikan bantuan profesional di bidang konseling kepada klien yang berujung terwujudnya Perilaku positif terstruktur
yang mengacu kepada klien memiliki AKURS (acuan, kompetensi, usaha, rasa dan sikap) yang baik demi terwujudnya pribadi
integritas yang mandiri dan memiliki pengendalian diri.
22. Konselor memberikan layanan konseling demi terwujudnya perilaku positif terstruktur yang mengacu kepada klien memiliki
AKURS (acuan, kompetensi, usaha, rasa dan sikap) yang baik demi terwujudnya pribadi integritas yang mandiri dan memiliki
pengendalian diri dengan tujuan pengembangan KES dan penanganan KES-T.
23. Konselor memberikan layanan konseling dengan fokus kegiatan pribadi mandiri dan pengendalian diri pada klien demi
terwujudnya Perilaku positif terstruktur yang mengacu kepada klien memiliki AKURS (acuan, kompetensi, usaha, rasa dan sikap)
yang baik demi terwujudnya pribadi integritas yang mandiri dan memiliki pengendalian diri.
24. Konselor memberikan layanan konseling terwujudnya Perilaku positif terstruktur yang mengacu kepada klien memiliki AKURS
(acuan, kompetensi, usaha, rasa dan sikap) yang baik demi terwujudnya pribadi integritas yang mandiri dan memiliki pengendalian
diri melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK.
25. Proses pembelajaran yang diberikan konselor melalui pemberian layanan konseling terwujudnya Perilaku positif terstruktur yang
mengacu kepada klien memiliki AKURS (acuan, kompetensi, usaha, rasa dan sikap) yang baik demi terwujudnya pribadi integritas
yang mandiri dan memiliki pengendalian diri

More Related Content

What's hot

ungkapan
ungkapanungkapan
ungkapan
Sulus Sahal
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulumsyahriani612
 
Administrasi wali kelas all
Administrasi wali kelas   allAdministrasi wali kelas   all
Administrasi wali kelas all
Taufiq Sitepu
 
Lap. kegiatan mgmp
Lap. kegiatan mgmpLap. kegiatan mgmp
Lap. kegiatan mgmp
Ikhsan Din
 
Laporan pengembangan diri
Laporan pengembangan diriLaporan pengembangan diri
Laporan pengembangan diri
WAN FIETRIYADI Rizal
 
Form penilaian lomba LAI
Form penilaian lomba LAIForm penilaian lomba LAI
Form penilaian lomba LAI
Membangun city
 
Program kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiProgram kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensi
ranalazhari
 
05. panduan visitasi sd
05. panduan visitasi sd 05. panduan visitasi sd
05. panduan visitasi sd
MI Fajar
 
Merancang Modul P5.pptx
Merancang Modul P5.pptxMerancang Modul P5.pptx
Merancang Modul P5.pptx
EkaBambangNurdiansya
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
Andina Aulia Rachma
 
Contoh Kartu peserta latihan ujian Sekolah
Contoh Kartu  peserta latihan ujian SekolahContoh Kartu  peserta latihan ujian Sekolah
Contoh Kartu peserta latihan ujian Sekolah
Sukardi Juniardi
 
Cover soal untuk editing
Cover soal untuk editingCover soal untuk editing
Cover soal untuk editing
Dzakirul Husni
 
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Merumuskan Tujuan PembelajaranMerumuskan Tujuan Pembelajaran
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
I Ketut Sukajaya, S.Pd., M.Pd
 
Pertanggung jawaban osis
Pertanggung jawaban osisPertanggung jawaban osis
Pertanggung jawaban osisMusliem023
 
Undangan pengawas smk
Undangan pengawas smkUndangan pengawas smk
Undangan pengawas smk
Kukuh Fatkhuloh
 
Buku ipa smp 9 K2013 semester 1
Buku ipa smp 9 K2013 semester 1Buku ipa smp 9 K2013 semester 1
Buku ipa smp 9 K2013 semester 1
siruz manto
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Ambar Fidianingsih
 
Contoh proposal-ppdb
Contoh proposal-ppdbContoh proposal-ppdb
Contoh proposal-ppdb
kamal turmudzi
 

What's hot (20)

ungkapan
ungkapanungkapan
ungkapan
 
Perubahan kurikulum
Perubahan kurikulumPerubahan kurikulum
Perubahan kurikulum
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
 
Administrasi wali kelas all
Administrasi wali kelas   allAdministrasi wali kelas   all
Administrasi wali kelas all
 
Lap. kegiatan mgmp
Lap. kegiatan mgmpLap. kegiatan mgmp
Lap. kegiatan mgmp
 
Angket aktivitas belajar
Angket aktivitas belajarAngket aktivitas belajar
Angket aktivitas belajar
 
Laporan pengembangan diri
Laporan pengembangan diriLaporan pengembangan diri
Laporan pengembangan diri
 
Form penilaian lomba LAI
Form penilaian lomba LAIForm penilaian lomba LAI
Form penilaian lomba LAI
 
Program kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensiProgram kerja uji kompetensi
Program kerja uji kompetensi
 
05. panduan visitasi sd
05. panduan visitasi sd 05. panduan visitasi sd
05. panduan visitasi sd
 
Merancang Modul P5.pptx
Merancang Modul P5.pptxMerancang Modul P5.pptx
Merancang Modul P5.pptx
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Contoh Kartu peserta latihan ujian Sekolah
Contoh Kartu  peserta latihan ujian SekolahContoh Kartu  peserta latihan ujian Sekolah
Contoh Kartu peserta latihan ujian Sekolah
 
Cover soal untuk editing
Cover soal untuk editingCover soal untuk editing
Cover soal untuk editing
 
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Merumuskan Tujuan PembelajaranMerumuskan Tujuan Pembelajaran
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
 
Pertanggung jawaban osis
Pertanggung jawaban osisPertanggung jawaban osis
Pertanggung jawaban osis
 
Undangan pengawas smk
Undangan pengawas smkUndangan pengawas smk
Undangan pengawas smk
 
Buku ipa smp 9 K2013 semester 1
Buku ipa smp 9 K2013 semester 1Buku ipa smp 9 K2013 semester 1
Buku ipa smp 9 K2013 semester 1
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
Contoh proposal-ppdb
Contoh proposal-ppdbContoh proposal-ppdb
Contoh proposal-ppdb
 

Viewers also liked

Rpl pribadi
Rpl pribadiRpl pribadi
Rpl pribadi
isti18
 
Feng shui monkey on elephant for success & career
Feng shui monkey on elephant for success & career Feng shui monkey on elephant for success & career
Feng shui monkey on elephant for success & career
Divya Mantra
 
Principles of project management
Principles of project managementPrinciples of project management
Principles of project management
Narayan Natarajan
 
Wikis
WikisWikis
Wikis
beadal99
 
Xactimate Cert Level 2
Xactimate Cert Level 2Xactimate Cert Level 2
Xactimate Cert Level 2Cara Surdi
 
Program pelayanan bk isian print
Program pelayanan bk isian printProgram pelayanan bk isian print
Program pelayanan bk isian print
Nia Pujiati
 
Administrasi guru
Administrasi guruAdministrasi guru
Administrasi guru
fsuuy
 
Contoh program remidial
Contoh program remidialContoh program remidial
Contoh program remidial
Nani Ajja
 
Insurance concept, principles, its relevance in developing country like indi...
Insurance  concept, principles, its relevance in developing country like indi...Insurance  concept, principles, its relevance in developing country like indi...
Insurance concept, principles, its relevance in developing country like indi...
Ravi kumar
 
Matrik savi
Matrik saviMatrik savi
Matrik savi
Misrai Farauk
 
Instrumensupervisik13
Instrumensupervisik13Instrumensupervisik13
Instrumensupervisik13
Gina Ndut
 
Éléments de phonétique corrective en cartes heuristiques
Éléments de phonétique corrective en cartes heuristiquesÉléments de phonétique corrective en cartes heuristiques
Éléments de phonétique corrective en cartes heuristiques
Michel Billières
 
Sejarah Tingkatan 1: Bab 4 PENGASASAN KESULTANAN MELAKA
Sejarah Tingkatan 1: Bab 4 PENGASASAN KESULTANAN MELAKASejarah Tingkatan 1: Bab 4 PENGASASAN KESULTANAN MELAKA
Sejarah Tingkatan 1: Bab 4 PENGASASAN KESULTANAN MELAKA
hamdan che hassan
 
Ethics in the Workplace!
Ethics in the Workplace!Ethics in the Workplace!
Le digital pour se developper à l'international 2
Le digital pour se developper à l'international 2Le digital pour se developper à l'international 2
Le digital pour se developper à l'international 2
Voyelle Voyelle
 
Sejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAH
Sejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAHSejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAH
Sejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAH
hamdan che hassan
 

Viewers also liked (19)

Rpl pribadi
Rpl pribadiRpl pribadi
Rpl pribadi
 
Feng shui monkey on elephant for success & career
Feng shui monkey on elephant for success & career Feng shui monkey on elephant for success & career
Feng shui monkey on elephant for success & career
 
x29WBN_001p_front_cover (002)
x29WBN_001p_front_cover (002)x29WBN_001p_front_cover (002)
x29WBN_001p_front_cover (002)
 
Principles of project management
Principles of project managementPrinciples of project management
Principles of project management
 
اللباس
اللباساللباس
اللباس
 
Wikis
WikisWikis
Wikis
 
Xactimate Cert Level 2
Xactimate Cert Level 2Xactimate Cert Level 2
Xactimate Cert Level 2
 
Program pelayanan bk isian print
Program pelayanan bk isian printProgram pelayanan bk isian print
Program pelayanan bk isian print
 
Administrasi guru
Administrasi guruAdministrasi guru
Administrasi guru
 
Contoh program remidial
Contoh program remidialContoh program remidial
Contoh program remidial
 
Tabel matrik pengembangan
Tabel matrik pengembanganTabel matrik pengembangan
Tabel matrik pengembangan
 
Insurance concept, principles, its relevance in developing country like indi...
Insurance  concept, principles, its relevance in developing country like indi...Insurance  concept, principles, its relevance in developing country like indi...
Insurance concept, principles, its relevance in developing country like indi...
 
Matrik savi
Matrik saviMatrik savi
Matrik savi
 
Instrumensupervisik13
Instrumensupervisik13Instrumensupervisik13
Instrumensupervisik13
 
Éléments de phonétique corrective en cartes heuristiques
Éléments de phonétique corrective en cartes heuristiquesÉléments de phonétique corrective en cartes heuristiques
Éléments de phonétique corrective en cartes heuristiques
 
Sejarah Tingkatan 1: Bab 4 PENGASASAN KESULTANAN MELAKA
Sejarah Tingkatan 1: Bab 4 PENGASASAN KESULTANAN MELAKASejarah Tingkatan 1: Bab 4 PENGASASAN KESULTANAN MELAKA
Sejarah Tingkatan 1: Bab 4 PENGASASAN KESULTANAN MELAKA
 
Ethics in the Workplace!
Ethics in the Workplace!Ethics in the Workplace!
Ethics in the Workplace!
 
Le digital pour se developper à l'international 2
Le digital pour se developper à l'international 2Le digital pour se developper à l'international 2
Le digital pour se developper à l'international 2
 
Sejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAH
Sejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAHSejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAH
Sejarah Tingkatan 1: Bab 2 ZAMAN PRA SEJARAH
 

Similar to Matrix layanan konseling diagram A & B

DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptxDASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptx
anwarhidayat57
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
burhan to
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
Bapake Icha Kukuh Andin
 
Laporan observasi BK
Laporan observasi BKLaporan observasi BK
Laporan observasi BK
Novita Tri Widianingsih
 
ppt kelompok 9 BK.pptx
ppt kelompok 9 BK.pptxppt kelompok 9 BK.pptx
ppt kelompok 9 BK.pptx
UmmuAfifah13
 
PPT BK.pptx
PPT BK.pptxPPT BK.pptx
PPT BK.pptx
AndreErlangga5
 
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptxBimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
MutiahWinarno1
 
Aksi nyata Refleksi Diri dalam Menyikapi Murid.pptx
Aksi nyata Refleksi Diri dalam Menyikapi Murid.pptxAksi nyata Refleksi Diri dalam Menyikapi Murid.pptx
Aksi nyata Refleksi Diri dalam Menyikapi Murid.pptx
rurdiriyanto50
 
VISI MISI BK DAN KODE ETIK BK.docx
VISI MISI BK DAN KODE ETIK BK.docxVISI MISI BK DAN KODE ETIK BK.docx
VISI MISI BK DAN KODE ETIK BK.docx
PriAgungWarjono
 
Prediksi soal-ukg-bk-2015
Prediksi soal-ukg-bk-2015Prediksi soal-ukg-bk-2015
Prediksi soal-ukg-bk-2015
Dinda Harahap
 
Asas bk
Asas bkAsas bk
Asas bk
Andi Rekha
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingMara Sutan Siregar
 
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konselingPrinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
W.R. Putra
 
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAHPEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
Nur Arifaizal Basri
 
KEL. 2.pptx
KEL. 2.pptxKEL. 2.pptx

Similar to Matrix layanan konseling diagram A & B (20)

DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptxDASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING SEDERHANApptx
 
Bk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatanBk dan layanan peminatan
Bk dan layanan peminatan
 
BK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan PeminatanBK dan Layanan Peminatan
BK dan Layanan Peminatan
 
A
AA
A
 
Laporan observasi BK
Laporan observasi BKLaporan observasi BK
Laporan observasi BK
 
ppt kelompok 9 BK.pptx
ppt kelompok 9 BK.pptxppt kelompok 9 BK.pptx
ppt kelompok 9 BK.pptx
 
Persyaratan bk 2
Persyaratan bk 2Persyaratan bk 2
Persyaratan bk 2
 
PPT BK.pptx
PPT BK.pptxPPT BK.pptx
PPT BK.pptx
 
Bimbingan dan konseling
Bimbingan dan konselingBimbingan dan konseling
Bimbingan dan konseling
 
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptxBimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
Bimbingan dan Konseling dalam Profesi pendidikan.pptx
 
Aksi nyata Refleksi Diri dalam Menyikapi Murid.pptx
Aksi nyata Refleksi Diri dalam Menyikapi Murid.pptxAksi nyata Refleksi Diri dalam Menyikapi Murid.pptx
Aksi nyata Refleksi Diri dalam Menyikapi Murid.pptx
 
VISI MISI BK DAN KODE ETIK BK.docx
VISI MISI BK DAN KODE ETIK BK.docxVISI MISI BK DAN KODE ETIK BK.docx
VISI MISI BK DAN KODE ETIK BK.docx
 
Neny3
Neny3Neny3
Neny3
 
Prediksi soal-ukg-bk-2015
Prediksi soal-ukg-bk-2015Prediksi soal-ukg-bk-2015
Prediksi soal-ukg-bk-2015
 
Asas bk
Asas bkAsas bk
Asas bk
 
Tugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konselingTugas makalah bimbingan dan konseling
Tugas makalah bimbingan dan konseling
 
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konselingPrinsip-prinsip bimbingan konseling
Prinsip-prinsip bimbingan konseling
 
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAHPEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
PEDOMAN BK UNTUK SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH
 
KEL. 2.pptx
KEL. 2.pptxKEL. 2.pptx
KEL. 2.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Recently uploaded

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 

Recently uploaded (20)

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 

Matrix layanan konseling diagram A & B

  • 1. Matrik I Hubungan Pengertian Pendidikan Dengan Pengertian Konseling Profesional Pengertian Konseling Profesional Pengertian Pendidikan Usaha Sadar dan Terencana Suasana Belajar dan Proses Pembelajaran Peserta Didik Aktif Mengembangkan Potensi Diri Focus Capaian Kebergunaan Bantuan Propesional 1 6 11 16 21 Pengembangan KES dan Penanganan KES-T 2 7 12 17 22 Fokus Pribadi Mandiri Dan Kemapuan Pengendalian Diri 3 8 13 18 23 Jenis – jenis layanan dan Kegiatan Pendukung 4 9 14 19 24 Proses pembelajaran 5 10 15 20 25
  • 2. Keterangan Matrik I 1. Konselor harus sadar dan terencana bahwa yang dilakukan adalah bantuan profesional 2. Konselor harus menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran dalam proses bantuan profesional 3. Dalam proses konseling seorang konselor harus mengaktifkan pengembangan potensi peserta didik dalam proses bantuan profesional 4. Dalam proses konseling seorang konseor harus menggunakan enam fokus pembinaan konseling dalam proses bantuan profesional 5. Konselor harus menerapkan Enam fokus pembinaan konseling guna keperluan peserta didik, masyarakat dan negara dalam proses bantuan profesional. 6. Seorang konselor harus secara sadar dan terencana dalam mengembangkan KES dan menangani KES-T pada peserta didik 7. Konselor harus menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran dalam mengembangkan KES dan menangani KES-T pada peserta didik 8. Konselor harus mengaktifkan potensi peserta didik dalam mengembangkan KES dan menangani KES-T 9. Konselor harus menggunakan enam fokus pembinaan konseling dalam mengembangkan KES dan Penanganan KES-T 10. Konselor harus menerapkan enam fokus pembinaan konseling dalam mengembangkan KES dan menangani KES-T 11. Konselor harus sadar dan terencana dalam fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri 12. Konselor harus menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran dengan fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri 13. Dalam proses konseling seorang konselor harus mengaktifkan pengembangan potensi peserta didik sehingga peserta didik menjadi pribadi mandiri dan mampu mengendalikan diri. 14. Dalam proses konseling seorang konselor harus menggunakan enam fokus pembinaan konseling dengan fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri. 15. Konselor harus menerapkan enam fokus pembinaan konseling dengan fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri tidak hanya peserta didik masyarakat, bangsa dan negara
  • 3. 16. Konselor harus sadar dan terencana bahwa melalui jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung yang dilakukan 17. Konselor harus menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran dalam melaksanakan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung. 18. Dalam proses konseling seorang konselor harus mengaktifkan pengembangan potensi peserta didik melalui pelaksanaan berbagai jenis- jenis layanan dan kegiatan pendukung. 19. Dalam proses konseling seorang konselor harus menggunakan enam fokus pembinaan konseling melalui pelaksanaan berbagai jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung. 20. Konselor harus menerapkan enam fokus pembinaan konseling dalam melaksanakan berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung. 21. Untuk bisa memberikan layanan dengan baik pada klien konselor harus melalui pendidikan profesi. 22. Konselor harus menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran 23. Agar bisa mengembangkan pribadi mandiri dan pengendalian diri klien konselor harus melalui pendidikan profesi. 24. Dalam proses konseling seorang konselor harus menggunakan enam fokus pembinaan konseling melalui pelaksanaan pembelajaran/ layanan 25. Konselor harus menerapkan enam fokus pembinaan konseling dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
  • 4. Matrik II Hubungan Pengertian Konseling Profesional dengan Profesional Konseling Profesional Profesional Pekerjaan/ Kegiatan Penghasilan untuk kehidupan Kemahiran, kecakapan, dan keterampilan Standar mutu/ norma Pendidikan profesi Bantuan Profesional 1 6 11 16 21 Pengembangan KES dan Penanganan KES-T 2 7 12 17 22 Fokus Pribadi Mandiri Dan Kemapuan Pengendalian Diri 3 8 13 18 23 Jenis – jenis layanan dan Kegiatan Pendukung 4 9 14 19 24 Proses pembelajaran 5 10 15 20 25
  • 5. Keterangan Matrik II 1. Konseling merupakan kegiatan atau pekerjaan dalam bentuk bantuan profesional. 2. Konseling profesional melakukan kegiatan/ pekerjaan untuk mengembangkan KES dan menangasin KES-T 3. Konseling profesional melakukan kegiatan dengan fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri 4. Konseling profesional melaksanakan kegiatan dengan melalui jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung 5. Konseling profesional melaksanakan kegiatan atau pekerjaan dalam proses pembelajaran. 6. Seorang konselor memberikan bantuan profesional sebagai pendapatan atau penghasilan untuk kehidupanya 7. Seorang konselor profesional harus mampu mengembangkan KES dan Menangani KES-T klien untuk mendapatkan penghasilan 8. Seorang konselor harus secara profesional dalam fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien untuk menghasilkan pendapatan. 9. jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung merupakan betuk kerja konselor untuk dijadikan sumber kehidupan. 10. Konselor harus profesional dalam proses pembelajaran melalui konseling 11. Konselor memberikan bantuan profesional dengan kecakapan, ketrampilan dan keahlian 12. Konselor dalam mengembangkan KES-dan Menangani KES T harus cakap, terampil dan ahli 13. Konseor dalam menjadikan fokus pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri haruslah cakap, terampil dan ahli 14. Konselor dalam melaksanakan berbagai jenis layanan harus cakap, terampil dan ahli 15. Konselor harus cakap, terampil dan ahli dalam proses pembelajaran dalam konseling 16. Konselor profesional memberikan bantuan sesuai dengan standar mutu dan standar norma 17. Konselor dalam mengembangkan KES dan menangani KEST harus sesuai dengan standar mutu dan standar norma 18. Untuk menjadikan klien sebagai fokus pribadi mandiri dan memiliki kemampuan pengendalian diri haruslah sesuai dengan standar mutu dan standar norma. 19. Konselor dalam melaksanakan berbagai jenis layanan harus sesuai dengan standar mutu dan standar norma
  • 6. 20. Konselor dalam melaksanakan pembelajaran/pelayanan harus sesuai dengan standar mutu dan standar norma 21. konselor mampu memberikan bantuan profesional melalui pendidikan profesi 22. Konselor mampu mengembangkan KES dan menangani KEST melalui pendidikan profesi 23. Konselor mampu menjadikan klien sebagai pribadi mandiri dan mampu mengendalikan diri melalui pendidikan profesi 24. Konselor dididik secara profesional untuk melaksanakan berbagai jenis layanan 25. Konselor dididik secara profesional dalam melaksanakan pembelajaran/ pelayanan
  • 7. Matrik III Hubungan Pengertian Konseling Profesional dengan Kriteria Profesi Konseling Profesional Kriteria Profesi Keintelektualan Kompetensi yang Dipelajari Objek Praktik Spesifik Motivasi Altruistic Komunikasi Organisasi Profesi Bantuan Profesional 1 6 11 16 21 26 Pengembangan KES dan Penanganan KES-T 2 7 12 17 22 27 Fokus Pribadi Mandiri Dan Kemapuan Pengendalian Diri 3 8 13 18 23 28 Jenis – jenis layanan dan Kegiatan Pendukung 4 9 14 19 24 29 Proses pembelajaran 5 10 15 20 25 30
  • 8. Keterangan Matrik III 1. Konselor memberikan bantuan dalam kegiatan keintelektualan secara profesional 2. Konselor mengembangkan KES dan menangani KEST dalam kegiatan keintelektualan 3. Konselor berfokus pada pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien dalam kegiatan keintelektualan 4. Konselor melalui jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung dalam kegiatan keintelektualan 5. Proses pembelajaran dalam konseling harus bedasarkan keilmuan. 6. Konselor memberikan bantuan sesuai dengan kompetensi yang dipelajari 7. Konselor mengembangkan KES dan menangani KEST sesuai dengan kompetensi yang dipelajari 8. Konselor harus berfokus pada pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien dengan kompetensi yang dipelajari. 9. Konselor melalui jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung sesuai dengan kompetensi yang dipelajari 10. Konselor melaksanakan proses pembelajaran/ pelayanan sesuai dengan kompetensi yang dipelajari 11. Konselor memberikan bantuan dalam objek praktik spesifik 12. Konselor mengembangkan KES dan menangani KEST klien dalam objek praktik spesifik 13. Konselor berfokus pada pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien dalam objek praktik spesifik 14. Konselor melaksanakan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung dalam objek praktik spesifik 15. Konselor melaksanakan proses pembelajaran/ pelayanan dalam objek praktik spesifik 16. Seorang Konselor dalam memberikan bantuan pelayanan harus dengan motivasi altruistik
  • 9. 17. Konselor mengembangkan KES dan menangani KEST klien dengan motivasi altruistik 18. Konselor harus memiliki motivasi altruistik dengan berfokus pada pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien 19. Konselor melaksanakan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung dengan motivasi altruistik 20. Konselor melaksanakan proses pembelajaran/ pelayanan dengan motivasi altruistik 21. Konselor mengembangkan KES dan menangani KEST klien melalui komunikasi konseling antara konselor dan klien 22. Konselor berfokus pada pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien melalui komunikasi 23. Konselor melaksanakan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung melalui komunikasi 24. Konselor melaksanakan proses pembelajaran/ pelayanan melalui komunikasi 25. Konselor memberikan bantuan pelayanan dalam lindungan organisasi profesi 26. Konselor mengembangkan KES dan menangani KEST klien sesuai dengan aturan dalam organisasi profesi 27. Konselor berfokus pada pribadi mandiri dan kemampuan pengendalian diri klien sesuai dengan aturan dalam organisasi profesi 28. Konselor melaksanakan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung sesuai dengan aturan dalam organisasi profesi 29. Konselor melaksanakan proses pembelajaran/ pelayanan sesuai dengan aturan dalam organisasi profesi 30. Organisasi Profesi Konselor dapat dijadikan sebagai wadah konselor untuk mengembangkan proses bembelajaran bagi peserta didik
  • 10. Matrik IV Hubungan Pengertian Pendidikan dengan Konseling Menyeluruh (Konseling Integritas) Pengertian Pendidikan Konseling Menyeluruh (Konseling Integritas) Sasaran Layanan Kasus/ Bidang Pengembangan Fungsi Fokus Perpostur Usaha Sadar dan Terencana 1 6 11 16 21 Suasana Belajar dan Proses Pembelajaran 2 7 12 17 22 Peserta Didik Aktif Mengembangkan Potensi Diri 3 8 13 18 23 Focus Capaian 4 9 14 19 24 Kebergunaan 5 10 15 20 25
  • 11. Keterangan Matrik IV 1. Konselor memberikan layanan profesional secara sadar dan terncana kepada berbagai identitas tanpa diskriminasi dengan berbagai MASIDU, dengan berbagai kasus dalam kewenangan Konselor 2. Konselor memberikan layanan profesinal dalam suasana belajar dan proses pembelajaran kepada berbagai identitas tanpa diskriminasi dengan berbagai MASIDU, dengan berbagai kasus dalam kewenangan Konselor 3. Konselor memberikan layanan profesional kepada berbagai identitas tanpa diskriminasi dengan berbagai MASIDU, dengan berbagai kasus dalam kewenangan Konselor. 4. Konselor memberikan layanan profesional kepada berbagai identitas tanpa diskriminasi dengan berbagai MASIDU, dengan berbagai kasus dalam kewenangan Konselor. 5. Konselor memberikan layanan profesional kepada berbagai identitas tanpa diskriminasi dengan berbagai MASIDU, dengan berbagai kasus dalam kewenangan Konselor. 6. Dalam pelayanan konseling, konselor harus sadar dan terencana guna menentukan bidang pelayanan yang sesuai dengan kasus yang dialami klien. 7. Suasana belajar dan proses pembelajaran dalam pelayanan membantu konselor memberikan bidang pelayanan apa yang akan diberikan kepada klien yang sesuai dengan kasus yang dimiliki klien. Dalam proses pelayanan konseling, seharusnya peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan bidang pelayanan yang diberikan konselor. 8. Dalam proses pelayanan konseling, seharusnya peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan bidang pelayanan yang diberikan konselor 9. Dalam pelayanan konseling, konselor harus menyesuaikan enam bidang pembinaan pendidikan dengan bidang pelayanan konseling yang diberikan kepada klien. Agar proses konseling menciptakan klien yang memiliki keagaaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, dan keterampilan. 10. Dalam pemberian pelayanan konseling klien memiliki fokus. Yaitu Fokus yang diperlukan peserta didik, masyarakat, bangsa dan Negara dalam pengembangan bidang pelayanan yang sesuai dengan klien. 11. Konselor harus sadar dan terencana dalam memahami fungsi layanan agar disesuaikan dengan kebutuhan/ tingkat permasalahan siswa dari layanan yang akan diberikan. 12. Konselor harus menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar fungsi layanan yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • 12. 13. Konselor harus menyesuaikan fungsi layanan sesuai kebutuhan peserta didik agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. 14. Konselor harus memberikan fungsi layanan dengan menekankan pada enam focus pembinaan pendidikan, yaitu keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan. 15. Konselor harus memahami fungsi layanan dengan memberikan focus tersebut karena focus tersebut diperlukan oleh peserta didik, masyarakat, bangsa dan Negara 16. Dalam pelayanan konseling, konselor melakukan usaha sadar dan terencana untuk memandirikan dan mampu membuat siswa mengendalikan diri. 17. Dalam pelayanan konseling, konselor harus mampu membuat peserta didik mandiri dan mampu mengendalikan diri dalam suasana belajar dan mendukung proses pembelajarannya. 18. Dalam pelayanannya konselor harus mampu membuat peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya dalam memandirikan dan mengendalikan dirinya. 19. Dalam pelayanan konseling, konselor memberikan bantuannya dengan dasar enam fokus pembinaan pendidikan sehingga peserta didik mampu mengembangkan kemandirian dan pengendalian dalam dirinya. 20. Dalam pelayan konseling, konselor harus mampu memberikan bantuan profesional yang mampu membuat peserta didik berguna bagi masyarakat bangsa dan negara dalam kemandirian dan pengendalian dirinya 21. Dalam memberikan pelayanan konseling, konselor harus secara sadar dan terencana melakukannya dan juga tujuan akhir dari pelaksanaan konseling tersebut ialah mencipatakan perpostur: akurs pada diri klien. 22. Perposturs AKURS dibutuhkan dalam proses konseling guna mengembangkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang diberikan kepada klien. 23. Konselor harus menstimulus peserta didik agar siswa secara akttif mengembangkan potensi dirinya dengan mengembangkan perpostur : AKURS pada akhir layanan konseling agar melihat perubahan yang dialami siswa. 24. Dalam memberikan pelayanannya, konselor berlandaskan dengan enam fokus pembinaan pendidikan sehingga tercapainya perpostur: akurs pada peserta didik. 25. Konselor harus membuat perporstur : AKURS untuk melihat perubahan dari pengembangan keenam focus tersebut karena focus tersebut diperlukan peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara.
  • 13. Matriks V Hubungan Pengertian Konseling Profesional dengan Konseling Menyeluruh (Konseling Integritas) Konseling Profesional Konseling Menyeluruh (Konseling Integritas) Sasaran Layanan Kasus/ Bidang Pengembangan Fungsi Fokus Perpostur Bantuan Profesional 1 6 11 16 21 Pengembangan KES dan Penenganan KES-T 2 7 12 17 22 Fokus Pribadi Mandiri dan Pengendalian Diri 3 8 13 18 23 Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung 4 9 14 19 24 Proses Pembelajaran 5 10 15 20 25
  • 14. Keterangan Matrik V 1. Konselor memberikan bantuan pelayanan profesional di bidang konseling kepada sasaran layanan konseling. 2. Konselor memberikan layanan konseling dengan sasaran layanan konseling adalah klien (baik secara individu, kelompok maupun klasikal) dengan berbagai identitas tanpa diskriminasi, kecuali klien yang di luar kewenangan konselor (psikotropika, medis, ilmu hitam, criminal dan keabnormalan lainnya) dengan tujuan pengembangan KES dan penanganan KES-T. 3. Konselor memberikan layanan konseling dengan sasaran layanan konseling adalah klien (baik secara individu, kelompok maupun klasikal) dengan berbagai identitas tanpa diskriminasi, kecuali klien yang di luar kewenangan konselor (psikotropika, medis, ilmu hitam, criminal dan keabnormalan lainnya) dengan fokus kegiatan pribadi mandiri dan pengendalian diri pada klien. 4. Konselor memberikan layanan konseling dengan sasaran layanan konseling adalah klien (baik secara individu, kelompok maupun klasikal) dengan berbagai identitas tanpa diskriminasi, kecuali klien yang di luar kewenangan konselor (psikotropika, medis, ilmu hitam, criminal dan keabnormalan lainnya) melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK. 5. Proses pembelajaran yang diberikan konselor melalui pemberian layanan konseling dengan sasaran layanan konseling adalah klien (baik secara individu, kelompok maupun klasikal) dengan berbagai identitas tanpa diskriminasi, kecuali klien yang di luar kewenangan konselor (psikotropika, medis, ilmu hitam, criminal dan keabnormalan lainnya). 6. Konselor memberikan bantuan profesional di bidang konseling kepada klien dengan berbagai kasus. 7. Konselor memberikan layanan konseling terkait dengan berbagai kasus yang merupakan sesuatu yang tidak disukai adanya, ingin dihilangkan, dilarang, berpotensi mengahambat dan berpotensi menimbulkan kerugian dari berbagai bidang pengembangan/ pelayanan yang meliputi pengembangan pribadi, social, belajar, karir, kehidupan keluarga, keberagamaan, dan kewarganegaraan dengan tujuan pengembangan KES dan penanganan KES-T. 8. Konselor memberikan layanan konseling terkait dengan berbagai kasus yang merupakan sesuatu yang tidak disukai adanya, ingin dihilangkan, dilarang, berpotensi mengahambat dan berpotensi menimbulkan kerugian dari berbagai bidang pengembangan/ pelayanan yang meliputi pengembangan pribadi, social, belajar, karir, kehidupan keluarga, keberagamaan, dan kewarganegaraan dengan fokus kegiatan pribadi mandiri dan pengendalian diri pada klien. 9. Konselor memberikan layanan konseling terkai dengan berbagai kasus yang merupakan sesuatu yang tidak disukai adanya, ingin dihilangkan, dilarang, berpotensi mengahambat dan berpotensi menimbulkan kerugian dari berbagai bidang pengembangan/ pelayanan yang meliputi pengembangan pribadi, social, belajar, karir, kehidupan keluarga, keberagamaan, dan kewarganegaraan melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK.
  • 15. 10. Proses pembelajaran yang diberikan konselor melalui pemberian layanan konseling dengan berbagai kasus yang merupakan sesuatu yang tidak disukai adanya, ingin dihilangkan, dilarang, berpotensi mengahambat dan berpotensi menimbulkan kerugian dari berbagai bidang pengembangan/ pelayanan yang meliputi pengembangan pribadi, social, belajar, karir, kehidupan keluarga, keberagamaan, dan kewarganegaraan. 11. Konselor memberikan bantuan profesional di bidang konseling kepada klien terkait dengan fungsi layanan dalam BK. 12. Konselor memberikan layanan konseling terkait dengan fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan dan advokasi dengan tujuan pengembangan KES dan penanganan KES-T. 13. Konselor memberikan layanan konseling terkait dengan fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan dan advokasi dengan fokus kegiatan pribadi mandiri dan pengendalian diri pada klien. 14. Konselor memberikan layanan konseling terkait dengan fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan dan advokasi melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK. 15. Proses pembelajaran yang diberikan konselor melalui pemberian layanan konseling terkait dengan fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan pemeliharaan dan advokasi. 16. Konselor memberikan bantuan profesional di bidang konseling kepada klien dengan fokus kegiatan layanan klien memiliki pribadi mandiri dan pengendalian diri. 17. Konselor memberikan layanan konseling dengan fokus kegiatan layanan klien memiliki pribadi mandiri dan pengendalian diri melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung dengan membelajarkan BMB3 dengan 5-an/ in dengan tujuan pengembangan KES dan penanganan KES-T. 18. Konselor memberikan layanan konseling fokus kegiatan layanan klien memiliki pribadi mandiri dan pengendalian diri melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung dengan membelajarkan BMB3 dengan 5-an/ in. 19. Konselor memberikan layanan konseling dengan fokus kegiatan layanan klien memiliki pribadi mandiri dan pengendalian diri melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung dengan membelajarkan BMB3 dengan 5-an/ in melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK 20. Proses pembelajaran yang diberikan konselor melalui pemberian layanan konseling fokus kegiatan layanan klien memiliki pribadi mandiri dan pengendalian diri melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung dengan membelajarkan BMB3 dengan 5 -an/ in.
  • 16. 21. Konselor memberikan bantuan profesional di bidang konseling kepada klien yang berujung terwujudnya Perilaku positif terstruktur yang mengacu kepada klien memiliki AKURS (acuan, kompetensi, usaha, rasa dan sikap) yang baik demi terwujudnya pribadi integritas yang mandiri dan memiliki pengendalian diri. 22. Konselor memberikan layanan konseling demi terwujudnya perilaku positif terstruktur yang mengacu kepada klien memiliki AKURS (acuan, kompetensi, usaha, rasa dan sikap) yang baik demi terwujudnya pribadi integritas yang mandiri dan memiliki pengendalian diri dengan tujuan pengembangan KES dan penanganan KES-T. 23. Konselor memberikan layanan konseling dengan fokus kegiatan pribadi mandiri dan pengendalian diri pada klien demi terwujudnya Perilaku positif terstruktur yang mengacu kepada klien memiliki AKURS (acuan, kompetensi, usaha, rasa dan sikap) yang baik demi terwujudnya pribadi integritas yang mandiri dan memiliki pengendalian diri. 24. Konselor memberikan layanan konseling terwujudnya Perilaku positif terstruktur yang mengacu kepada klien memiliki AKURS (acuan, kompetensi, usaha, rasa dan sikap) yang baik demi terwujudnya pribadi integritas yang mandiri dan memiliki pengendalian diri melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK. 25. Proses pembelajaran yang diberikan konselor melalui pemberian layanan konseling terwujudnya Perilaku positif terstruktur yang mengacu kepada klien memiliki AKURS (acuan, kompetensi, usaha, rasa dan sikap) yang baik demi terwujudnya pribadi integritas yang mandiri dan memiliki pengendalian diri