SlideShare a Scribd company logo
1
Konsep Dasar Basis Data
Basis Data ?
Basis : Kumpulan / Gudang
Data : Fakta tentang obyek, orang dan lain-lain
yg dinyatakan dengan nilai (angka, simbol dll)
Hirarki Data :
Elemen Data Rekaman Berkas
2
Konsep Dasar Basis Data
Chou :
Basis data adalah kumpulan informasi bermanfaat yang
diorganisasi kedalam tata cara yang khusus
C.J. Date :
Basis data adalah tempat untuk sekumpulan berkas data
terkomputerisasi
Kesimpulan :
Basis data tidak hanya sekedar sekumpulan berkas (tabel)
yang saling berhubungan, tetapi mencakup hal lain seperti
hub. Antar tabel, view dan bahkan kode (prosedur
tersimpan)
3
Konsep Dasar Basis Data
Evolusi Teknologi Basis Data :
1960s : Sistem Pemrosesan Berkas, DBMS dan Layanan Inf.
Online berbasis teks
1970s : Penerapan sist. Pakar pada sist. Pendukung
Keputusan dan basis data berorientasi object
1980s : Sistem hypertext yg memungkinkan melihat basis
data secara acak berdasarkan suatu kunci
1990s : Sistem basis data cerdas dan sistem basis data
multimedia
4
Konsep Dasar Basis Data
Sistem Pemrosesan Berkas (File Processing System) :
“sekelompok rekaman disimpan pada sejumlah berkas secara terpisah”
Prog. Aplikasi
Personalia
Prog. Aplikasi
Pelatihan Berkas
pelatihan
Berkas
personalia
5
Konsep Dasar Basis Data
Sistem Pemrosesan Berkas (File Processing System) :
Kelemahan (disadvantages) :
Data Redundancy and Inconsistency
Difficulty in Accessing Data
Data Isolation
Integrity Problems
Security Problems
 Atomicity Problems
6
Konsep Dasar Basis Data
Pendekatan Basis Data :
DBMS
Basis
Data
Data tersimpan secara terpusat berbagai
User dapat mengakses data menggunakan
DBMS
7
Konsep Dasar Basis Data
Keuntungan Pemakaian Sistem Basis Data:
 Terkontrolnya kerangkapan data
 Konsistensi data
 Data dapat dipakai bersama
 Memudahkan standarisasi
 Keamanan data terjamin
 Terpeliharanya integritas data
 Data independence :
 Organisasi database dapat diubah tanpa mengganggu prog. Aplikasi
 Memudahkan pengembangan program aplikasi
 Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat, demi keamanan dan
integritas data
8
Sistem Basis Data
Sistem : Sebuah tatanan yang terdiri dari sejumlah Komponen
fungsional yang SALING berhubungan untuk
memenuhi suatu tujuan tertentu.
Sistem Basis Data :
Merupakan sistem yang terdiri atas basis data dan sekumpulan
program (DBMS) yang memungkinkan beberapa user mengakses dan
memanipulasi data tersebut.
9
Sistem Basis Data
Komponen Sistem Basis Data :
Basis Data
File1 File3
file2 File4
 Hardware
 Operating System
 Basis Data
 DBMS
 Pemakai / User/brainware
 Software lain
user
10
Sistem Basis Data
DBMS ( Data Base Management System) :
Adalah suatu program komputer yang digunakan untuk
memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi dan
memperoleh data / informasi secara praktis dan efisien
Contoh Produk DBMS :
 Oracle (Oracle Corp.)
 Informix
 Sybase
 Dbase
 MS Sql, My SQl
 Ingres (ASK Group Inc.)
11
Sistem Basis Data
Pemakai / User :
 Programmer Aplikasi
Cara berinteraksi dengan basis data melalui program yang ditulis
 User Mahir (Casual User)
Cara berinteraksi dengan basis data melalui query yang telah
disediakan oleh DBMS
 User Umum (End User/Naïve User)
Cara berinteraksi dengan basis data melalui pemanggilan
program aplikasi (executable program)
 User Khusus (Specialized User)
User yang dapat mengakses Basis data tanpa / dengan dbms,
misalnya untuk keperluan Artificial Intelligence, Expert System
dll
12
Sistem Basis Data
Abstraksi Data
:
Merupakan tingkatan dalam bagaimana
melihat data dalam Sistem Basis Data
View1 View2 View3
konseptual
Fisik
Level Penampakan : user yang
menikmati sebagian dari Basis
Data
Menggambarkan data apa yg
sebenarnya (secara fungsional)
disimpan dlm Basis Data dan
hubungannya dg data lain
Bagaimana sesungguhnya
suatu data disimpan
13
Sistem Basis Data
Bahasa Basis Data :
Merupakan cara berinteraksi pemakai dg basis
data yang sesuai dengan aturan ditetapkan
oleh pembuat DBMS
Bagian Basis Data :
 Data Definition Language (DDL)
Bahasa yg digunakan untuk menggambarkan basis data secara
keseluruhan, Operasi yang dapat dijalankan adalah membuat tabel
baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur. Hasil
kompilasi dari DDL ini adalah Kamus Data (Data Dictionary)
 Data Manipulation Language (DML)
Bahasa untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada
suatu basis data, seperti : penyisipan, penghapusan dan update.
14
Sistem Basis Data
Struktur Sistem Keseluruhan :
Naïve user Programmer casual DBA
Query
Program
Aplikasi
System
Call
Skema
Basis Data
DML
Precompiler
Query
Processor
DDL
Compiler
Exe
Program
Database
Manager
File
Manager File
Data
Kamus
Data
DBMS
Disk
15
Sistem Basis Data
Keterangan :
File manager : mengelola alokasi ruang dalam disk dan struktur data dalam disk
Database manager : menyediakan interface antara low level Dengan prog. Aplikasi
dan query
Query processor : menterjemahkan perintah dlm query Language ke perintah low
level yang dimengerti oleh Database manager
DML precompiler : mengkonversi perintah DML yang ada Di prog. Aplikasi ke
pemanggilan prosedur normal dlm Bahasa induk
DDL compiler : mengkonversi perintah-perintah DDL Kedalam sekumpulan
tabel yang mengandung metadata. Tabel ini kemudian
disimpan dalam kamus data
16
Model Data Dalam SBD
Model Data : Adalah kumpulan perangkat konseptual untuk
menggambarkan Data, hubungan antar data,
semantik dan batasan data.
Model data biasanya digunakan untuk perancangan basis data,
yang disebabkan karena kelangkaan data / fakta yang dimiliki
Henry F. Korth : Ada 2 kelompok model data, yaitu :
 Model data berbasis object
 Model data berbasis record
17
Model Data Dalam SBD
Secara umum :
Data Model
Object Based
Record Based
Physical Based
E-R Model
Semantic Model
Binary Model
Relational Model
Hierarchycal Model
Network Model
Unifying Model
Frame Model
18
Model Data Dalam SBD
Model Data Hirarkis :
Menjelaskan hub logik antar data dlm bentuk hub
bertingkat. Elemen penyusun disebut node, node tertinggi :
root. Suatu node yg lebih rendah hanya diijinkan memp, 1
hub dg node yg lebih tinggi, disebut parent. Parent dapat
mempunyai > 1 hub dg node dibawahnya.
Contoh : Nama Universitas
UDINUS
Nama Fak Jml Mhs
Jml Dosen Jml Fak
Fasilkom 85 8500 5
NIM Fakultas
Nama
A21002 Adam Fasilkom
NIP Pangkat
Nama_D
A001 DR. Vis IIIC
SKS
Nama_mk
KD MK
MKK01 SBD I 2
Univ
Fak
Dosen
MK
Mhs
19
Model Data Dalam SBD
Model Data Jaringan : Distandarisasi oleh Data Base Task Group (DBTG)
tahun 1971. Hampir sama seperti hirarakis, tetapi
dalam model jaringan suatu node dibawahnya bisa
memp hub dengan > 1 node diatasnya
Contoh :
Universitas
Fakultas
Dosen
Mata Kuliah
Mahasiswa
Registrasi
20
Model Data Dalam SBD
E-R model : Model yang menjelaskan hub antar data dalam basis data
berdasarkan suatu persepsi bahwa real word terdiri dari obyek-
obyek dasar yang mempunyai relasi antara obyek-obyek tersebut
Simbil-simbol :
entitas
atribut
Relasi / hubungan
Garis hubung
21
Model Data ERD Dalam SBD
Contoh :
Dosen Mata Kuliah
Mengajar
1 N
Nama_dos
Alamat_dos
Nama_dos
tempat
waktu
kode-_kuliah
Kode_kuliah
Nm_kuliah
SKS
22
Model Data Dalam SBD
Model Data Semantic :
Contoh :
Hampir sama seperti E-R Model, tetapi relasi
antar obyek dasar dinyatakan dengan kata-kata
(semantik).
Mahasiswa
Mata Kuliah
Dosen
mengambil
Mengajar
NIM
Nama
Nama_dos
Alamat
Kode
NM_kul
SKS
23
Model Data Relasional
Menunjukan suatu cara yang digunakan untuk mengelola data
secara fisik dalam memori sekunder dan bagaimana bentuk
relasi dari keseluruhan data dalam sistem yang sedang ditinjau
Kelebihan :
Dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan basis data yg ada di
dunia nyata (real word)
Pencarian data dari suatu tabel atau banyak tabel apat dilakukan dengan
cepat
Merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah untuk dipahami
Disebut juga : Model Relasional atau Basis Data Relasional (ditemukan oleh :
E.F. Codd)
24
Model Data Relasional
Basis Data akan disebar / dipilah ke dalam tabel dua dimensi
Contoh :
NIM Nama
Mahasiswa
Alamat Tgl Lahir
980001 Ali Akbar Jl. Merdeka No. 10 Jakarta 40121 2 Jan 1979
980002 Budi Haryanto Jl. Gajah Mada No. 2 Jakarta 6 Okt 1978
980003 Imam Faisal Komp. Griya Asri D-2 Depok 40151 13 Mei 1978
980004 Indah Susanti Jl. Adil No. 123 Bogor 21 Juni 1979
Tabel / relasi
Record / tuple
Kolom / Field / Atribut
Baris /
kardi-
nalitas
Item data
25
Model Data Relasional
Istilah-istilah:
RDMS (relational Database Management System) adalah
DBMS yang bermodelkan relasional
Kardinalitas adalah jumlah tupel suatu relasi (tabel)
Derajad / degree / arity adalah jumlah atribut suatu relasi
Domain adalah Himpunan / batasa nilai yang berlaku bagi
suatu atribut
misalnya : Domain atribut nilai adalah A, B, C, D, dan E
Domain tidak sama dengan tipe data suatu atribut
Istilah relasi biasanya untuk membicarakan struktur logis
sedangkan istilah tabel biasanya untuk basis data fisik
26
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Semesta data di dunia nyata ditansformasikan ke dalam sebuah
diagram dengan memanfaatkan perangkat konseptual disebut
dengan ERD (Entity Relationship Diagram).
Simbol / Notasi E-R Diagram :
Strong Entity
Weak Entity
Associative
Entity
Relationship
Identifying
Relationship
Attribute
Multivalued
Attribute
Derived
Attribute
Link
27
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Entity (Entitas)
Merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan
dari sesuatu yang lainnya (individu : manusia, tempat, obyek, kejadian,
konsep). Biasanya berhub. Dg baris dlm sebuah tabel).
Entity Sets (Himpunan Entitas) :
Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama
Contoh :
Himpunan Entitas : Pelanggan
Entitas : Budiman, Suherman dll
Himpunan Entitas : Mobil
Entitas : Mobil Suzuki, Mobil Honda dll
Himpunan Entitas : Mahasiswa
Entitas : Ali, Budi, Iman dll
28
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Contoh :
NIM Nama
Mahasiswa
Alamat Tgl Lahir
980001 Ali Akbar Jl. Merdeka No. 10 Jakarta 40121 2 Jan 1979
980002 Budi Haryanto Jl. Gajah Mada No. 2 Jakarta 6 Okt 1978
980003 Imam Faisal Komp. Griya Asri D-2 Depok 40151 13 Mei 1978
980004 Indah Susanti Jl. Adil No. 123 Bogor 21 Juni 1979
Himpunan Entitas
Entitas 1
Entitas 1
Entitas 1
Entitas 1
29
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Atribut (attribute / Properties)
Merupakan karakteristik dari sebuah entitas (biasanya berhubungan
dengan field dalam sebuah tabel). Penentuan atribut bagi suatu
entitas didasarkan pada relevansinya terhadap entitas tersebut.
Atribut Kunci / Identifikasi :
Merupakan atribut pengidentifikasi entitas yang paling unik untuk
semua entitas dalam himpunan entitas
Contoh : Atribut NIM pada Himp. Entitas mahasiswa
Atribut Deskriptif :
Merupakan atribut lain selain atribut kunci yang befungsi sebagai
penjelasan terhadap entitas dalam himpunan entitas
Contoh : Atribut nama, alamat, tgl_lahir pada Himp. Entitas MHS
30
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Ada tiga macam kunci :
® Superkey
Adalah satu / lebih atribut yg dapat membedakan entitas
satu dengan lainnya dalam himp entitas
® Candidate Key
Merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membeda
kan entitas satu dengan lainnya dalam himp entitas.
® Primary Key
Salah satu dari candidate key yang digunakan sebagi peng
identifikasi suatu entitas dalam himp entitas.
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
superkey
Candidate
Key
Primary Key
Contoh : No_KTP No_SIM Nama Alamat
Superkey : No_KTP+No_SIM+Nama+Alamat
No_KTP+No_SIM+Nama
No_KTP+No_SIM+alamat
No_KTP+No_SIM
No_KTP+nama
No_KTP+alamat
No_SIM+ nama
No_SIM+ alamat
No_KTP
No_SIM
Candidate Key:
No_KTP
No_SIM
Primary Key:
No_KTP atau No_SIM
tergantung kebutuhan
32
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Dasar pemilihan Primary Key :
1. Key sering digunakan sebagai acuan
2. Key lebih ringkas
3. Key adalah unik
Atribut Sederhana (Simple Attribute) :
atribut atomik yg tidak dapat di pilah lagi
Atribut Komposit (Composite Attribute) :
atribut atomik yg dapat di pilah lagi
Contoh :
Atribut nama : atribut sederhana (nilai sudah paling kecil / atomik)
Atribut alamat : atribut komposit, karena masih dapat dipilah-pilah
lagi menjadi atribut : jalan, kota dan kode_pos
33
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Atribut bernilai banyak (multivalued attribute) :
Merupakan atribut yang dapat bernilai lebih dari 1 nilai yang sejenis
Atribut bernilai tunggal (Single-valued attribute) :
Merupakan atribut yang hanya mempunyai satu nilai
Contoh :
NIM Nama Alamat Hobi
98001 Rudi Jl. Seroja Renang
Nonton
98002 Wati Dago Raya Tidur
NIM, Nama dan Alamat :
atribut bernilai tunggal
Hobi : atribut bernilai banyak
Atribut Turunan (Derived attribute) :
Merupakan atribut yang nilainya diperoleh dari pengolahan atau diturunkan
dari atribut / tabel lain
34
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Contoh :
NIM Nama Alamat Angkatan IPK
98001 Andi Jl. X 1998 3.2
99011 Susi Jl. Y 1999 3.0
Angkatan, IPK :
Atribut turunan
Atribut harus bernilai (Mandatory Attribute) :
Merupakan atribut-atribut yang harus diisikan nilainya
Atribut tidak harus bernilai (Non Mandatory Attribute / Null) :
Merupakan atribut-atribut yang nilainya boleh dikosongi
35
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Relasi (Relationship) :
Digunakan untuk menunjukan hubungan antar entitas
Himpunan Relasi (Relationship Sets) :
Merupakan kumpulan semua relasi diantara entitas
Contoh :
Mahasiswa Mata Kuliah
NIM Nama ...
98001 Andi ...
98003 Rudi ...
Kode_kul Nama_kul sks
A01 Pancasila 2
A03 Internet I 2
A02 Network I 2
Dari tabel-tabel diatas, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan / relasi
antara himp entitas mahasiswa dengan mata kuliah.
--> Andi mempelajari mata kuliah Internet I
--> Rudi mempelajari mata kuliah Internet I dan Network I
98013 Susi ...
36
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Sehingga apabila dimodelkan dengan E-R Diagram :
Mahasiswa Mata kuliah
Mempe
lajari
NIM
Nama
Kode_kul
Nama_kul
sks
Kode_kul
NIM
37
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Kardinalitas / Derajad Relasi :
Merupakan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan
entitas pada himp entitas yang lain.
Macam-macam Kardinalitas :
 Satu ke satu (one to one)
A B
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
Entitas 1
Setiap entitas pada himp entitas A
Berhubungan dengan paling banyak
Dengan satu entias pada himpunan
Entitas B dan begitu juga sebaliknya
38
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Contoh :
Dosen Progdi
Menge
palai
1 1
Nama-Dosen alamat Nama_prog
Kode
Nama-Dosen Kode
Satu dosen paling banyak mengepalai satu program studi (walaupun
tidak semua dosen menjadi ketua) dan setiap program studi di kepalai
oleh paling banyak satu dosen.
39
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
 Satu ke banyak (one to many)
Setiap entitas pada himp entitas A
Berhubungan dengan banyak entias
pada himpunan entitas B, tetapi
Tidak sebaliknya
A B
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
Contoh : Setiap agama dapat dianut oleh lebih dari satu mahasiswa,
tetapi tidak sebaliknya (setiap mahasiswa hanya dapat
menganut satu agama)
40
Agama Mahasiswa
dianut
1 N
Kode_agm
Deskripsi
Kode_agm NIM
NIM
Nama
Semester
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
41
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
 banyak ke banyak (many to many)
Setiap entitas pada himp entitas A
Berhubungan dengan banyak entias
pada himp entitas B, dan sebaliknya
A B
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 4
Contoh : Setiap dosen dapat mengajar lebih dari satu mata
Kuliah dan setiap mata kuliah dapat diajar oleh lebih
Dari satu dosen
42
Contoh :
Dosen Mata Kuliah
Mengajar
N N
Nama_dos
Alamat_dos
Nama_dos
tempat
waktu
kode-_kuliah
Kode_kuliah
Nm_kuliah
SKS
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
43
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Tahapan pembuatan E-R Diagram :
 Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas
yang akan terlibat
 Menentukan atribut-atribut kunci dari masing-masing himpunan
entitas
 Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di
antara himpunan entitas – himpunan entitas yang ada beserta
foreign key (kunci tamu)
 Menentukan derajad / kardinalitas relasi untuk setiap himpunan
entitas
 Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan
atribut-atribut deskriptif
44
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
ERD dengan kamus data :
Pada sebuah sistem yang kompleks, penggambaran atribut-atribut
dalam sebuah ERD seringkali kelihatan lebih rumit. Untuk itu
pendeklarasian atribut-atribut tersebut dapat menggunakan kamus
data.
Contoh :
Dosen Mata Kuliah
Mengajar
N N
Kamus Data :
Dosen = {Nama_dos, Alamat_dos}
Mengajar = {Nama_dos, KD_kuliah, Waktu, Tempat, Ruang }
Mata Kuliah = {Kd_kuliah, Nm_kuliah, SKS}
45
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Derajad Relasi Minimum :
Menunjukan hubungan (korespondensi) minimum yang boleh terjadi
dalam suatu relasi antar himpunan entitas. Nilai derajad relasi minimum
hanya boleh 0 atau 1.
Contoh :
Mahasiswa Mata Kuliah
Mempela
jari
(0,N)
® Setiap mahasiswa dapat mempelajri banyak mata kuliah tetapi ada
mahasiswa yang belum / tidak mempelajari mata kuliah satupun.
® Setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh banyak mahasiswa, tetapi
bisa juga ada mata kuliah yang tidak / belum diikuti oleh satupun
mahasiswa
(0,N)
minimum maksimum
46
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
ERD dalam Notasi Lain :
Notasi :
Notasi Derajad Relasi Minimum - Maksimum
(0,N)
(1,N)
(1,1)
(0,1)
o
o
atau
atau
atau
atau
o
o
47
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Contoh :
Mahasisa Mata Kuliah
Mempela
jari
o o
Kamus Data :
Mahasiswa = {NIM, Nama, Alamat}
Mempelajri = {NIM, KD_kuliah, Waktu, Tempat, Ruang }
Mata Kuliah = {Kd_kuliah, Nmkuliah, SKS}
48
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Varian Entitas :
 Strong Entity (entitas kuat)
Himpunan entitas yg tidak memiliki ketergantungan dg entitas
yang lain.
 Weak Entity (entitas Lemah)
Himpunan entitas yg keberadaannya ketergantungan dengan
entitas yang lain. Himpunan entitas yg demikian tidak memp.
Atribut yg berfungsi sebagai key yg benar-benar menjamin
keunikan entitas.
49
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Orang Tua
Hobbi
Mahasiswa
memiliki
Menye
nangi
NIM
Nama
alamat
Tgl_lhr
NIM
Nm_ortu
NM_ortu
NIM hobbi
alm_ortu
Hobbi
Kunci utama
Kunci yg tidak
menyakinkan
50
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Varian Relasi :
 Relasi Tunggal (Unary Relation)
Relasi yang terjadi dari antar himpunan entitas yg sama
Contoh :
Dosen Mendam
pingi
1
N
Nama_dos
Nama_dos
Keahlian
Nama_dos-P
51
 Relasi Ganda (Redundant Relation)
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Dosen Kuliah
Meng
ajar
Meng
uasai
1
N
N
N
Kd_kul
Nm_dos
tempat
waktu
Nm_dos Kd_kul
52
 Relasi Multi Entitas (N-ary Reation)
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Merupakan relasi yang terdiri dari 3 himpunan entitas / lebih
Kuliah Dosen
Ruang
Penga
jaran
Kd_kul
nm_kul
sks
Kd_rg
waktu
Nama_dos
Kd_rg
Nm_rg
kap
Nama_dos
Kd_kul
Contoh :
53
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Spesialisasi :
Merupakan proses dekomposisi (pengelompokkan) sebuah himpunan
entitas yg melahirkan himpunan entitas baru yang dilakukan secara
top-down.
Contoh :
dosen
Dosen tetap Dosen ttd tetap
Is a
Top - down
Nm_dos
alm_dos
Nm_kantor
alm_kantor
nik
pangkat
54
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Generalisasi :
Contoh :
Mahasiswa
Mahasiswa D3 Mahasiswa S1
Is a
bottom - up
Merupakan penyatuan beberapa himpunan entitas menjadi
sebuah himpunan entitas baru. Atribut dari masing-masing
himpunan entitas disatukan kedalam himpunan entitas baru.
55
Agregasi :
Contoh :
Mahasiswa
Praktikum
Merupakan sebuah relasi yang secara kronologis mensyaratkan
telah adanya relasi lain.
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
mempelajari Kuliah
mengikuti
N N
N
N
NIM
Kd_rg
Kd_kul
nilai
Nama_pr
Kd_rg
Kd_kul
nm_kul
NIM
Nama
56
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Transformasi ERD ke Basis Data Fisik (Tabel)
Aturan-aturan :
1. Setiap Himp. Entitas Ditransformasikan sebagai sebuah tabel
Contoh :
Mahasiswa
nim
Nama_mhs
alamat
Nim nama_mhs alamat
mahasiswa
57
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
2. Relasi dengan Derajad satu-ke-satu yang menghubungkan 2
himp. Entitas akan transformasikan kedalam bentuk penyer
taan atribut-atribut relasi ke salah satu himp. Entitas
( 0,1)
(1,1)
Dosen
Progdi
mengepalai
Kode_dos
nm_dos
Kode_dos
Kode_P
Kode_p
nm_p
Kode_dos nm_dos
Kode_p nm_p Kode_dos
Atribut yg ditambahkan
dosen
progdi
58
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
Ketentuan penyertaan atribut adalah :
 Atribut-atribut relasi akan disertakan ke himp. Entitas
yg mempunyai derajad relasi minimumnya yg lebih besar
 Atribut-atribut relasi akan disertakan ke himp. Entitas
yg mempunyai jumlah record yg lebih sedikit
atau
59
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
3. Relasi dengan Derajad satu-ke-banyak yg menghubungkan 2
himp. Entitas akan transformasikan kedalam bentuk penyer
taan atribut-atribut relasi ke himp. Entitas yg derajad rela
sinya banyak (many).
1
m
dosen
Kuliah
mengajar
Kode_dos
nm_dos
Kode_dos
Kode_kul
ruang
Kode_kul
nm_kul
sks
Kode_dos nm_dos
Kode_kul nm_kul sks kode_dos ruang
Atribut yg ditambahkan
dosen
kuliah
60
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
4. Relasi dengan Derajad banyak-ke-banyak yg menghubungkan
dua himp. Entitas, maka atribut-atribut relasi akan di
ke transformasikan menjadi sebuah tabel
m
m
Mahasiswa
kuliah
krs
nim
nama
nim
Kode_kul
nilai
Kode_kul
Nm_kul
sks
Nim nama
Nim kode_Kul nilai
Kode_kul nm_kul sks
mahasiswa
krs
kuliah
61
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
5. Implementasi Himp. Entitas Lemah
memiliki
mahasiswa
orangtua
Hobbi
nim
nim
nim
nama
hobbi
Nm_ortu
Nm_ortu
Alm_ortu
hobbi
senang
N
N
1
N
Nm_ortu alm_ortu NIM Nm_ortu nama Hobi nim
Senang
mahasiswa
orangtua
Key yang diambil dari entitas kuat
Hobi
hobbi
62
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
6. Implementasi Spesialisasi
dosen
Dosen tetap Dosen tidak tetap
Kd_dos
nm_dos
alm_dos
Nm_kantor
Alm_kantor
nip
pangkat
Tgl_msk
Is a
Kd_dos nm_dos alm_dos Nip pangkat tgl_msk kd_dos Nm_ktr alm_ktr kd_dos
dosen Dosen tetap Dosen tidak tetap
Key yg diambil dari entitas utama
Kd_dos
Kd_dos
63
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
7. Implementasi Generalisasi
mahasiswa
Mahasiswa d3 Mahasiswa s1
nim
nama
alamat
Is a
Nim nama alamat progdi
mahasiswa
64
E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
8. Implementasi unary/tunggal relation
dosen mendampingi
prasyarat
kuliah
n
n
Kd_kul
Nm_kul
1
n
Kd_kul
Kd_dos
Nm_dos
Kd_dos
Kd_dos nm_dos kd_dos_pen
dosen
Kd_kul nm_kul
kuliah
Kd_kul kd_kul_syarat
prasyarat
Nama atribut diganti
sesuai dg fungsinya
Kd_dos_pen
Kd_kul_syarat
65
NORMALISASI DATA
Untuk Merancang Basis Data Dapat Dilakukan :
 Membuat Model ERD
 Menerapakan Normalisasi Terhadap Struktur Tabel
 Menggabungkan Dua Cara Tersebut
Normalisasi
Normalisasi adalah proses pembentukan tabel yang masih mempunyai
anomali menjadi tabel yang normal (tidak ada anomali)
Anomali adalah efek samping dari suatu tabel yang tidak diharapkan
Beberapa jenis anomali : anomali penyisipan, anomali penghapusan
dan anomali peremajaan (update)
66
NORMALISASI DATA
Ada dua cara untuk melakukan normalisasi :
•1. Normalisasi dengan Ketergantungan Fungsional/KF/FD
• 2. Normalisasi dengan tahap-tahap normalisasi
• Normalisasi dengan Ketergantungan Fungsional
Ketergantungan Fungsional :
Definisi : Apabila diberikan 2 row r1 dan r2 dalam tabel
T dimana AB, jika r1(A)=r2(A), maka r1(B)=r2(B)
Notasi : AB dimana A, B adalah atribut dlm suatu tabel T
Arti : atribut A secara fungsional menentukan fungsi terhadap
atribut B atau atribut B secara fungsional tergantung pada
atribut A
67
NORMALISASI DATA
Dengan ketergantungan Fungsional, maka sebuah tabel
Dikatakan normal, jika :
• Jika ada dekomposisi tabel, maka dekomposisinya dijamin
aman (Lossless-Join Decomposition)
• Terpeliharanya Ketergantungan Fungsional pada saat
perubahan data (Dependency Preservation)
• Tidak melanggar Boyce-Code Normal form (BCNF)
68
NORMALISASI DATA
Decomposition
Dekomposisi merupakan upaya penguraikan tabel untuk mendapatkan
Tabel yang baik
Ada dua cara dekomposisi :
 Lossless Join Decomposition (dekomposisi aman)
Proses dekomposisi yang tidak menyebabkan adanya kehilangan
informasi
 Lossy-Join Decomposition (dekomposisi tidak aman)
Proses dekomposisi yang menyebabkan adanya kehilangan
informasi
69
NORMALISASI DATA
Dependency Preservation
Merupakan upaya untuk memelihara ketergantungan Fungsional
Yaitu apabila terjadi perubahan data, maka harus terjamin agar
Perubahan tersebut tidak menghasilkan inkonsistensi data
Boyce-Codd Normal Form (BCNF)
Sebuah tabel dikatakan berada dalam BCNF jika untuk semua KF
Dengan notasi x  y, maka x harus merupakan superkey pada
Tabel tersebut. Jika tidak demikian, maka tabel tersebut harus
Dikomposisi berdasarkan KF yang ada, sedemikian hingga x
Menjadi Superkey tabel-tabel hasil dekomposisi.
70
NORMALISASI DATA
• Normalisasi dengan Tahap-Tahap Normalisasi
 Bentuk Tidak Normal (Unnormalized form)
 Bentuk Normal Kesatu ( 1NF / First Normal Form)
 Bentuk Normal Kedua ( 2NF / Second Normal Form)
 Bentuk Normal Ketiga ( 3NF / Third Normal Form)
Unnormalized Form
Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan
Mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap
atau terduplikasi
71
Bentuk Normal Kesatu
NORMALISASI DATA
Ciri Bentuk normal kesatu adalah :
o Setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata)
o Data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai field
Adalah atomic value.
o Tidak ada set atribut yg berulang-ulang dan bernilai ganda (multivalue)
Bentuk Normal Kedua
Syarat :
o Telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu
o Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada
primary key
72
NORMALISASI DATA
Bentuk Normal Ketiga
o Telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua
o Semua atribut bukan primer tidaK mempunyai hubungan /
ketergantungan transitif
Ketergantungan Transitif
Definisi :
Atribut Z mempunyai ketergantungan transitif terhadap X bila :
• Y memiliki ketergantungan funsgional terhadap X
• Z memiliki ketergantungan funsgional terhadap Y
Notasi : X  Y  Z Contoh: Nim  Kdpos  kota
73

More Related Content

Similar to materi sistem basis data untuk pengenalan

Database ms. access by esde
Database ms. access by esdeDatabase ms. access by esde
Database ms. access by esde
Sii Esde
 
Sim14,verbyanto eka p. , dbms ,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma , mercubuana ...
Sim14,verbyanto eka p. , dbms ,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma , mercubuana ...Sim14,verbyanto eka p. , dbms ,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma , mercubuana ...
Sim14,verbyanto eka p. , dbms ,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma , mercubuana ...
Verbyanto Eka P.
 
Arsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis dataArsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis data
Nurul Arifin S
 

Similar to materi sistem basis data untuk pengenalan (20)

Pengenalan Basis Data Pengenalan Basis Data
Pengenalan Basis Data Pengenalan Basis DataPengenalan Basis Data Pengenalan Basis Data
Pengenalan Basis Data Pengenalan Basis Data
 
Database ms. access by esde
Database ms. access by esdeDatabase ms. access by esde
Database ms. access by esde
 
Sim, fina melinda jm, hapzi ali,sistem manajemen database, s1 akuntansi, univ...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali,sistem manajemen database, s1 akuntansi, univ...Sim, fina melinda jm, hapzi ali,sistem manajemen database, s1 akuntansi, univ...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali,sistem manajemen database, s1 akuntansi, univ...
 
SISTEM BASIS DATA2
SISTEM BASIS DATA2SISTEM BASIS DATA2
SISTEM BASIS DATA2
 
Sim14,verbyanto eka p. , dbms ,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma , mercubuana ...
Sim14,verbyanto eka p. , dbms ,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma , mercubuana ...Sim14,verbyanto eka p. , dbms ,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma , mercubuana ...
Sim14,verbyanto eka p. , dbms ,prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma , mercubuana ...
 
konsep sistem basis data
konsep sistem basis datakonsep sistem basis data
konsep sistem basis data
 
Sim 6, miftahul hidayah, hapzi ali, desain database, universitas mercu buana,...
Sim 6, miftahul hidayah, hapzi ali, desain database, universitas mercu buana,...Sim 6, miftahul hidayah, hapzi ali, desain database, universitas mercu buana,...
Sim 6, miftahul hidayah, hapzi ali, desain database, universitas mercu buana,...
 
Pertemuann 1
Pertemuann 1Pertemuann 1
Pertemuann 1
 
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-6, Universitas ...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-6, Universitas ...SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-6, Universitas ...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-6, Universitas ...
 
Jumpa 1
Jumpa 1Jumpa 1
Jumpa 1
 
SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI,SISTEM MANAJEMEN DATABASE, UNIVERSITAS MERC...
SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI,SISTEM MANAJEMEN DATABASE, UNIVERSITAS MERC...SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI,SISTEM MANAJEMEN DATABASE, UNIVERSITAS MERC...
SIM, ISNINATUR ROSIDAH, HAPZI ALI,SISTEM MANAJEMEN DATABASE, UNIVERSITAS MERC...
 
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, perancangan database konseptual, universit...
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, perancangan database konseptual, universit...Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, perancangan database konseptual, universit...
Sim, muhiyyatul millah, hapzi ali, perancangan database konseptual, universit...
 
Basis data albert anak lorong
Basis data albert anak lorongBasis data albert anak lorong
Basis data albert anak lorong
 
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengembangan Sistem Info...
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengembangan Sistem Info...SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengembangan Sistem Info...
SIM, Dea Aulia, Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengembangan Sistem Info...
 
Konsep basis data relasional
Konsep basis data relasionalKonsep basis data relasional
Konsep basis data relasional
 
sim,fathia suwaninda , hapzi ali Prof.Dr.MM sistem manajemen database ,akunta...
sim,fathia suwaninda , hapzi ali Prof.Dr.MM sistem manajemen database ,akunta...sim,fathia suwaninda , hapzi ali Prof.Dr.MM sistem manajemen database ,akunta...
sim,fathia suwaninda , hapzi ali Prof.Dr.MM sistem manajemen database ,akunta...
 
Sim14, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
Sim14, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017Sim14, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
Sim14, khairul anwar , hapzi, sistem informasi, universitas mercu buana, 2017
 
Arsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis dataArsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis data
 
Data & basisdata
Data & basisdataData & basisdata
Data & basisdata
 
Pengertian data base
Pengertian data basePengertian data base
Pengertian data base
 

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis JurnalLidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
Lidia_Lidia_2021B_Analisis Kritis Jurnal
 

materi sistem basis data untuk pengenalan

  • 1. 1 Konsep Dasar Basis Data Basis Data ? Basis : Kumpulan / Gudang Data : Fakta tentang obyek, orang dan lain-lain yg dinyatakan dengan nilai (angka, simbol dll) Hirarki Data : Elemen Data Rekaman Berkas
  • 2. 2 Konsep Dasar Basis Data Chou : Basis data adalah kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasi kedalam tata cara yang khusus C.J. Date : Basis data adalah tempat untuk sekumpulan berkas data terkomputerisasi Kesimpulan : Basis data tidak hanya sekedar sekumpulan berkas (tabel) yang saling berhubungan, tetapi mencakup hal lain seperti hub. Antar tabel, view dan bahkan kode (prosedur tersimpan)
  • 3. 3 Konsep Dasar Basis Data Evolusi Teknologi Basis Data : 1960s : Sistem Pemrosesan Berkas, DBMS dan Layanan Inf. Online berbasis teks 1970s : Penerapan sist. Pakar pada sist. Pendukung Keputusan dan basis data berorientasi object 1980s : Sistem hypertext yg memungkinkan melihat basis data secara acak berdasarkan suatu kunci 1990s : Sistem basis data cerdas dan sistem basis data multimedia
  • 4. 4 Konsep Dasar Basis Data Sistem Pemrosesan Berkas (File Processing System) : “sekelompok rekaman disimpan pada sejumlah berkas secara terpisah” Prog. Aplikasi Personalia Prog. Aplikasi Pelatihan Berkas pelatihan Berkas personalia
  • 5. 5 Konsep Dasar Basis Data Sistem Pemrosesan Berkas (File Processing System) : Kelemahan (disadvantages) : Data Redundancy and Inconsistency Difficulty in Accessing Data Data Isolation Integrity Problems Security Problems  Atomicity Problems
  • 6. 6 Konsep Dasar Basis Data Pendekatan Basis Data : DBMS Basis Data Data tersimpan secara terpusat berbagai User dapat mengakses data menggunakan DBMS
  • 7. 7 Konsep Dasar Basis Data Keuntungan Pemakaian Sistem Basis Data:  Terkontrolnya kerangkapan data  Konsistensi data  Data dapat dipakai bersama  Memudahkan standarisasi  Keamanan data terjamin  Terpeliharanya integritas data  Data independence :  Organisasi database dapat diubah tanpa mengganggu prog. Aplikasi  Memudahkan pengembangan program aplikasi  Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat, demi keamanan dan integritas data
  • 8. 8 Sistem Basis Data Sistem : Sebuah tatanan yang terdiri dari sejumlah Komponen fungsional yang SALING berhubungan untuk memenuhi suatu tujuan tertentu. Sistem Basis Data : Merupakan sistem yang terdiri atas basis data dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa user mengakses dan memanipulasi data tersebut.
  • 9. 9 Sistem Basis Data Komponen Sistem Basis Data : Basis Data File1 File3 file2 File4  Hardware  Operating System  Basis Data  DBMS  Pemakai / User/brainware  Software lain user
  • 10. 10 Sistem Basis Data DBMS ( Data Base Management System) : Adalah suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi dan memperoleh data / informasi secara praktis dan efisien Contoh Produk DBMS :  Oracle (Oracle Corp.)  Informix  Sybase  Dbase  MS Sql, My SQl  Ingres (ASK Group Inc.)
  • 11. 11 Sistem Basis Data Pemakai / User :  Programmer Aplikasi Cara berinteraksi dengan basis data melalui program yang ditulis  User Mahir (Casual User) Cara berinteraksi dengan basis data melalui query yang telah disediakan oleh DBMS  User Umum (End User/Naïve User) Cara berinteraksi dengan basis data melalui pemanggilan program aplikasi (executable program)  User Khusus (Specialized User) User yang dapat mengakses Basis data tanpa / dengan dbms, misalnya untuk keperluan Artificial Intelligence, Expert System dll
  • 12. 12 Sistem Basis Data Abstraksi Data : Merupakan tingkatan dalam bagaimana melihat data dalam Sistem Basis Data View1 View2 View3 konseptual Fisik Level Penampakan : user yang menikmati sebagian dari Basis Data Menggambarkan data apa yg sebenarnya (secara fungsional) disimpan dlm Basis Data dan hubungannya dg data lain Bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan
  • 13. 13 Sistem Basis Data Bahasa Basis Data : Merupakan cara berinteraksi pemakai dg basis data yang sesuai dengan aturan ditetapkan oleh pembuat DBMS Bagian Basis Data :  Data Definition Language (DDL) Bahasa yg digunakan untuk menggambarkan basis data secara keseluruhan, Operasi yang dapat dijalankan adalah membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur. Hasil kompilasi dari DDL ini adalah Kamus Data (Data Dictionary)  Data Manipulation Language (DML) Bahasa untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data, seperti : penyisipan, penghapusan dan update.
  • 14. 14 Sistem Basis Data Struktur Sistem Keseluruhan : Naïve user Programmer casual DBA Query Program Aplikasi System Call Skema Basis Data DML Precompiler Query Processor DDL Compiler Exe Program Database Manager File Manager File Data Kamus Data DBMS Disk
  • 15. 15 Sistem Basis Data Keterangan : File manager : mengelola alokasi ruang dalam disk dan struktur data dalam disk Database manager : menyediakan interface antara low level Dengan prog. Aplikasi dan query Query processor : menterjemahkan perintah dlm query Language ke perintah low level yang dimengerti oleh Database manager DML precompiler : mengkonversi perintah DML yang ada Di prog. Aplikasi ke pemanggilan prosedur normal dlm Bahasa induk DDL compiler : mengkonversi perintah-perintah DDL Kedalam sekumpulan tabel yang mengandung metadata. Tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data
  • 16. 16 Model Data Dalam SBD Model Data : Adalah kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan Data, hubungan antar data, semantik dan batasan data. Model data biasanya digunakan untuk perancangan basis data, yang disebabkan karena kelangkaan data / fakta yang dimiliki Henry F. Korth : Ada 2 kelompok model data, yaitu :  Model data berbasis object  Model data berbasis record
  • 17. 17 Model Data Dalam SBD Secara umum : Data Model Object Based Record Based Physical Based E-R Model Semantic Model Binary Model Relational Model Hierarchycal Model Network Model Unifying Model Frame Model
  • 18. 18 Model Data Dalam SBD Model Data Hirarkis : Menjelaskan hub logik antar data dlm bentuk hub bertingkat. Elemen penyusun disebut node, node tertinggi : root. Suatu node yg lebih rendah hanya diijinkan memp, 1 hub dg node yg lebih tinggi, disebut parent. Parent dapat mempunyai > 1 hub dg node dibawahnya. Contoh : Nama Universitas UDINUS Nama Fak Jml Mhs Jml Dosen Jml Fak Fasilkom 85 8500 5 NIM Fakultas Nama A21002 Adam Fasilkom NIP Pangkat Nama_D A001 DR. Vis IIIC SKS Nama_mk KD MK MKK01 SBD I 2 Univ Fak Dosen MK Mhs
  • 19. 19 Model Data Dalam SBD Model Data Jaringan : Distandarisasi oleh Data Base Task Group (DBTG) tahun 1971. Hampir sama seperti hirarakis, tetapi dalam model jaringan suatu node dibawahnya bisa memp hub dengan > 1 node diatasnya Contoh : Universitas Fakultas Dosen Mata Kuliah Mahasiswa Registrasi
  • 20. 20 Model Data Dalam SBD E-R model : Model yang menjelaskan hub antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi bahwa real word terdiri dari obyek- obyek dasar yang mempunyai relasi antara obyek-obyek tersebut Simbil-simbol : entitas atribut Relasi / hubungan Garis hubung
  • 21. 21 Model Data ERD Dalam SBD Contoh : Dosen Mata Kuliah Mengajar 1 N Nama_dos Alamat_dos Nama_dos tempat waktu kode-_kuliah Kode_kuliah Nm_kuliah SKS
  • 22. 22 Model Data Dalam SBD Model Data Semantic : Contoh : Hampir sama seperti E-R Model, tetapi relasi antar obyek dasar dinyatakan dengan kata-kata (semantik). Mahasiswa Mata Kuliah Dosen mengambil Mengajar NIM Nama Nama_dos Alamat Kode NM_kul SKS
  • 23. 23 Model Data Relasional Menunjukan suatu cara yang digunakan untuk mengelola data secara fisik dalam memori sekunder dan bagaimana bentuk relasi dari keseluruhan data dalam sistem yang sedang ditinjau Kelebihan : Dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan basis data yg ada di dunia nyata (real word) Pencarian data dari suatu tabel atau banyak tabel apat dilakukan dengan cepat Merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah untuk dipahami Disebut juga : Model Relasional atau Basis Data Relasional (ditemukan oleh : E.F. Codd)
  • 24. 24 Model Data Relasional Basis Data akan disebar / dipilah ke dalam tabel dua dimensi Contoh : NIM Nama Mahasiswa Alamat Tgl Lahir 980001 Ali Akbar Jl. Merdeka No. 10 Jakarta 40121 2 Jan 1979 980002 Budi Haryanto Jl. Gajah Mada No. 2 Jakarta 6 Okt 1978 980003 Imam Faisal Komp. Griya Asri D-2 Depok 40151 13 Mei 1978 980004 Indah Susanti Jl. Adil No. 123 Bogor 21 Juni 1979 Tabel / relasi Record / tuple Kolom / Field / Atribut Baris / kardi- nalitas Item data
  • 25. 25 Model Data Relasional Istilah-istilah: RDMS (relational Database Management System) adalah DBMS yang bermodelkan relasional Kardinalitas adalah jumlah tupel suatu relasi (tabel) Derajad / degree / arity adalah jumlah atribut suatu relasi Domain adalah Himpunan / batasa nilai yang berlaku bagi suatu atribut misalnya : Domain atribut nilai adalah A, B, C, D, dan E Domain tidak sama dengan tipe data suatu atribut Istilah relasi biasanya untuk membicarakan struktur logis sedangkan istilah tabel biasanya untuk basis data fisik
  • 26. 26 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Semesta data di dunia nyata ditansformasikan ke dalam sebuah diagram dengan memanfaatkan perangkat konseptual disebut dengan ERD (Entity Relationship Diagram). Simbol / Notasi E-R Diagram : Strong Entity Weak Entity Associative Entity Relationship Identifying Relationship Attribute Multivalued Attribute Derived Attribute Link
  • 27. 27 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Entity (Entitas) Merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lainnya (individu : manusia, tempat, obyek, kejadian, konsep). Biasanya berhub. Dg baris dlm sebuah tabel). Entity Sets (Himpunan Entitas) : Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama Contoh : Himpunan Entitas : Pelanggan Entitas : Budiman, Suherman dll Himpunan Entitas : Mobil Entitas : Mobil Suzuki, Mobil Honda dll Himpunan Entitas : Mahasiswa Entitas : Ali, Budi, Iman dll
  • 28. 28 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Contoh : NIM Nama Mahasiswa Alamat Tgl Lahir 980001 Ali Akbar Jl. Merdeka No. 10 Jakarta 40121 2 Jan 1979 980002 Budi Haryanto Jl. Gajah Mada No. 2 Jakarta 6 Okt 1978 980003 Imam Faisal Komp. Griya Asri D-2 Depok 40151 13 Mei 1978 980004 Indah Susanti Jl. Adil No. 123 Bogor 21 Juni 1979 Himpunan Entitas Entitas 1 Entitas 1 Entitas 1 Entitas 1
  • 29. 29 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Atribut (attribute / Properties) Merupakan karakteristik dari sebuah entitas (biasanya berhubungan dengan field dalam sebuah tabel). Penentuan atribut bagi suatu entitas didasarkan pada relevansinya terhadap entitas tersebut. Atribut Kunci / Identifikasi : Merupakan atribut pengidentifikasi entitas yang paling unik untuk semua entitas dalam himpunan entitas Contoh : Atribut NIM pada Himp. Entitas mahasiswa Atribut Deskriptif : Merupakan atribut lain selain atribut kunci yang befungsi sebagai penjelasan terhadap entitas dalam himpunan entitas Contoh : Atribut nama, alamat, tgl_lahir pada Himp. Entitas MHS
  • 30. 30 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Ada tiga macam kunci : ® Superkey Adalah satu / lebih atribut yg dapat membedakan entitas satu dengan lainnya dalam himp entitas ® Candidate Key Merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membeda kan entitas satu dengan lainnya dalam himp entitas. ® Primary Key Salah satu dari candidate key yang digunakan sebagi peng identifikasi suatu entitas dalam himp entitas.
  • 31. E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) superkey Candidate Key Primary Key Contoh : No_KTP No_SIM Nama Alamat Superkey : No_KTP+No_SIM+Nama+Alamat No_KTP+No_SIM+Nama No_KTP+No_SIM+alamat No_KTP+No_SIM No_KTP+nama No_KTP+alamat No_SIM+ nama No_SIM+ alamat No_KTP No_SIM Candidate Key: No_KTP No_SIM Primary Key: No_KTP atau No_SIM tergantung kebutuhan
  • 32. 32 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Dasar pemilihan Primary Key : 1. Key sering digunakan sebagai acuan 2. Key lebih ringkas 3. Key adalah unik Atribut Sederhana (Simple Attribute) : atribut atomik yg tidak dapat di pilah lagi Atribut Komposit (Composite Attribute) : atribut atomik yg dapat di pilah lagi Contoh : Atribut nama : atribut sederhana (nilai sudah paling kecil / atomik) Atribut alamat : atribut komposit, karena masih dapat dipilah-pilah lagi menjadi atribut : jalan, kota dan kode_pos
  • 33. 33 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Atribut bernilai banyak (multivalued attribute) : Merupakan atribut yang dapat bernilai lebih dari 1 nilai yang sejenis Atribut bernilai tunggal (Single-valued attribute) : Merupakan atribut yang hanya mempunyai satu nilai Contoh : NIM Nama Alamat Hobi 98001 Rudi Jl. Seroja Renang Nonton 98002 Wati Dago Raya Tidur NIM, Nama dan Alamat : atribut bernilai tunggal Hobi : atribut bernilai banyak Atribut Turunan (Derived attribute) : Merupakan atribut yang nilainya diperoleh dari pengolahan atau diturunkan dari atribut / tabel lain
  • 34. 34 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Contoh : NIM Nama Alamat Angkatan IPK 98001 Andi Jl. X 1998 3.2 99011 Susi Jl. Y 1999 3.0 Angkatan, IPK : Atribut turunan Atribut harus bernilai (Mandatory Attribute) : Merupakan atribut-atribut yang harus diisikan nilainya Atribut tidak harus bernilai (Non Mandatory Attribute / Null) : Merupakan atribut-atribut yang nilainya boleh dikosongi
  • 35. 35 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Relasi (Relationship) : Digunakan untuk menunjukan hubungan antar entitas Himpunan Relasi (Relationship Sets) : Merupakan kumpulan semua relasi diantara entitas Contoh : Mahasiswa Mata Kuliah NIM Nama ... 98001 Andi ... 98003 Rudi ... Kode_kul Nama_kul sks A01 Pancasila 2 A03 Internet I 2 A02 Network I 2 Dari tabel-tabel diatas, dapat dilihat bahwa terdapat hubungan / relasi antara himp entitas mahasiswa dengan mata kuliah. --> Andi mempelajari mata kuliah Internet I --> Rudi mempelajari mata kuliah Internet I dan Network I 98013 Susi ...
  • 36. 36 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Sehingga apabila dimodelkan dengan E-R Diagram : Mahasiswa Mata kuliah Mempe lajari NIM Nama Kode_kul Nama_kul sks Kode_kul NIM
  • 37. 37 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Kardinalitas / Derajad Relasi : Merupakan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himp entitas yang lain. Macam-macam Kardinalitas :  Satu ke satu (one to one) A B Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 1 Setiap entitas pada himp entitas A Berhubungan dengan paling banyak Dengan satu entias pada himpunan Entitas B dan begitu juga sebaliknya
  • 38. 38 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Contoh : Dosen Progdi Menge palai 1 1 Nama-Dosen alamat Nama_prog Kode Nama-Dosen Kode Satu dosen paling banyak mengepalai satu program studi (walaupun tidak semua dosen menjadi ketua) dan setiap program studi di kepalai oleh paling banyak satu dosen.
  • 39. 39 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)  Satu ke banyak (one to many) Setiap entitas pada himp entitas A Berhubungan dengan banyak entias pada himpunan entitas B, tetapi Tidak sebaliknya A B Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Contoh : Setiap agama dapat dianut oleh lebih dari satu mahasiswa, tetapi tidak sebaliknya (setiap mahasiswa hanya dapat menganut satu agama)
  • 40. 40 Agama Mahasiswa dianut 1 N Kode_agm Deskripsi Kode_agm NIM NIM Nama Semester E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
  • 41. 41 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)  banyak ke banyak (many to many) Setiap entitas pada himp entitas A Berhubungan dengan banyak entias pada himp entitas B, dan sebaliknya A B Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4 Contoh : Setiap dosen dapat mengajar lebih dari satu mata Kuliah dan setiap mata kuliah dapat diajar oleh lebih Dari satu dosen
  • 42. 42 Contoh : Dosen Mata Kuliah Mengajar N N Nama_dos Alamat_dos Nama_dos tempat waktu kode-_kuliah Kode_kuliah Nm_kuliah SKS E-R Model (Model Keterhubungan Entitas)
  • 43. 43 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Tahapan pembuatan E-R Diagram :  Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat  Menentukan atribut-atribut kunci dari masing-masing himpunan entitas  Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara himpunan entitas – himpunan entitas yang ada beserta foreign key (kunci tamu)  Menentukan derajad / kardinalitas relasi untuk setiap himpunan entitas  Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif
  • 44. 44 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) ERD dengan kamus data : Pada sebuah sistem yang kompleks, penggambaran atribut-atribut dalam sebuah ERD seringkali kelihatan lebih rumit. Untuk itu pendeklarasian atribut-atribut tersebut dapat menggunakan kamus data. Contoh : Dosen Mata Kuliah Mengajar N N Kamus Data : Dosen = {Nama_dos, Alamat_dos} Mengajar = {Nama_dos, KD_kuliah, Waktu, Tempat, Ruang } Mata Kuliah = {Kd_kuliah, Nm_kuliah, SKS}
  • 45. 45 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Derajad Relasi Minimum : Menunjukan hubungan (korespondensi) minimum yang boleh terjadi dalam suatu relasi antar himpunan entitas. Nilai derajad relasi minimum hanya boleh 0 atau 1. Contoh : Mahasiswa Mata Kuliah Mempela jari (0,N) ® Setiap mahasiswa dapat mempelajri banyak mata kuliah tetapi ada mahasiswa yang belum / tidak mempelajari mata kuliah satupun. ® Setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh banyak mahasiswa, tetapi bisa juga ada mata kuliah yang tidak / belum diikuti oleh satupun mahasiswa (0,N) minimum maksimum
  • 46. 46 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) ERD dalam Notasi Lain : Notasi : Notasi Derajad Relasi Minimum - Maksimum (0,N) (1,N) (1,1) (0,1) o o atau atau atau atau o o
  • 47. 47 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Contoh : Mahasisa Mata Kuliah Mempela jari o o Kamus Data : Mahasiswa = {NIM, Nama, Alamat} Mempelajri = {NIM, KD_kuliah, Waktu, Tempat, Ruang } Mata Kuliah = {Kd_kuliah, Nmkuliah, SKS}
  • 48. 48 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Varian Entitas :  Strong Entity (entitas kuat) Himpunan entitas yg tidak memiliki ketergantungan dg entitas yang lain.  Weak Entity (entitas Lemah) Himpunan entitas yg keberadaannya ketergantungan dengan entitas yang lain. Himpunan entitas yg demikian tidak memp. Atribut yg berfungsi sebagai key yg benar-benar menjamin keunikan entitas.
  • 49. 49 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Orang Tua Hobbi Mahasiswa memiliki Menye nangi NIM Nama alamat Tgl_lhr NIM Nm_ortu NM_ortu NIM hobbi alm_ortu Hobbi Kunci utama Kunci yg tidak menyakinkan
  • 50. 50 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Varian Relasi :  Relasi Tunggal (Unary Relation) Relasi yang terjadi dari antar himpunan entitas yg sama Contoh : Dosen Mendam pingi 1 N Nama_dos Nama_dos Keahlian Nama_dos-P
  • 51. 51  Relasi Ganda (Redundant Relation) E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Dosen Kuliah Meng ajar Meng uasai 1 N N N Kd_kul Nm_dos tempat waktu Nm_dos Kd_kul
  • 52. 52  Relasi Multi Entitas (N-ary Reation) E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Merupakan relasi yang terdiri dari 3 himpunan entitas / lebih Kuliah Dosen Ruang Penga jaran Kd_kul nm_kul sks Kd_rg waktu Nama_dos Kd_rg Nm_rg kap Nama_dos Kd_kul Contoh :
  • 53. 53 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Spesialisasi : Merupakan proses dekomposisi (pengelompokkan) sebuah himpunan entitas yg melahirkan himpunan entitas baru yang dilakukan secara top-down. Contoh : dosen Dosen tetap Dosen ttd tetap Is a Top - down Nm_dos alm_dos Nm_kantor alm_kantor nik pangkat
  • 54. 54 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Generalisasi : Contoh : Mahasiswa Mahasiswa D3 Mahasiswa S1 Is a bottom - up Merupakan penyatuan beberapa himpunan entitas menjadi sebuah himpunan entitas baru. Atribut dari masing-masing himpunan entitas disatukan kedalam himpunan entitas baru.
  • 55. 55 Agregasi : Contoh : Mahasiswa Praktikum Merupakan sebuah relasi yang secara kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain. E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) mempelajari Kuliah mengikuti N N N N NIM Kd_rg Kd_kul nilai Nama_pr Kd_rg Kd_kul nm_kul NIM Nama
  • 56. 56 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Transformasi ERD ke Basis Data Fisik (Tabel) Aturan-aturan : 1. Setiap Himp. Entitas Ditransformasikan sebagai sebuah tabel Contoh : Mahasiswa nim Nama_mhs alamat Nim nama_mhs alamat mahasiswa
  • 57. 57 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) 2. Relasi dengan Derajad satu-ke-satu yang menghubungkan 2 himp. Entitas akan transformasikan kedalam bentuk penyer taan atribut-atribut relasi ke salah satu himp. Entitas ( 0,1) (1,1) Dosen Progdi mengepalai Kode_dos nm_dos Kode_dos Kode_P Kode_p nm_p Kode_dos nm_dos Kode_p nm_p Kode_dos Atribut yg ditambahkan dosen progdi
  • 58. 58 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) Ketentuan penyertaan atribut adalah :  Atribut-atribut relasi akan disertakan ke himp. Entitas yg mempunyai derajad relasi minimumnya yg lebih besar  Atribut-atribut relasi akan disertakan ke himp. Entitas yg mempunyai jumlah record yg lebih sedikit atau
  • 59. 59 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) 3. Relasi dengan Derajad satu-ke-banyak yg menghubungkan 2 himp. Entitas akan transformasikan kedalam bentuk penyer taan atribut-atribut relasi ke himp. Entitas yg derajad rela sinya banyak (many). 1 m dosen Kuliah mengajar Kode_dos nm_dos Kode_dos Kode_kul ruang Kode_kul nm_kul sks Kode_dos nm_dos Kode_kul nm_kul sks kode_dos ruang Atribut yg ditambahkan dosen kuliah
  • 60. 60 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) 4. Relasi dengan Derajad banyak-ke-banyak yg menghubungkan dua himp. Entitas, maka atribut-atribut relasi akan di ke transformasikan menjadi sebuah tabel m m Mahasiswa kuliah krs nim nama nim Kode_kul nilai Kode_kul Nm_kul sks Nim nama Nim kode_Kul nilai Kode_kul nm_kul sks mahasiswa krs kuliah
  • 61. 61 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) 5. Implementasi Himp. Entitas Lemah memiliki mahasiswa orangtua Hobbi nim nim nim nama hobbi Nm_ortu Nm_ortu Alm_ortu hobbi senang N N 1 N Nm_ortu alm_ortu NIM Nm_ortu nama Hobi nim Senang mahasiswa orangtua Key yang diambil dari entitas kuat Hobi hobbi
  • 62. 62 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) 6. Implementasi Spesialisasi dosen Dosen tetap Dosen tidak tetap Kd_dos nm_dos alm_dos Nm_kantor Alm_kantor nip pangkat Tgl_msk Is a Kd_dos nm_dos alm_dos Nip pangkat tgl_msk kd_dos Nm_ktr alm_ktr kd_dos dosen Dosen tetap Dosen tidak tetap Key yg diambil dari entitas utama Kd_dos Kd_dos
  • 63. 63 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) 7. Implementasi Generalisasi mahasiswa Mahasiswa d3 Mahasiswa s1 nim nama alamat Is a Nim nama alamat progdi mahasiswa
  • 64. 64 E-R Model (Model Keterhubungan Entitas) 8. Implementasi unary/tunggal relation dosen mendampingi prasyarat kuliah n n Kd_kul Nm_kul 1 n Kd_kul Kd_dos Nm_dos Kd_dos Kd_dos nm_dos kd_dos_pen dosen Kd_kul nm_kul kuliah Kd_kul kd_kul_syarat prasyarat Nama atribut diganti sesuai dg fungsinya Kd_dos_pen Kd_kul_syarat
  • 65. 65 NORMALISASI DATA Untuk Merancang Basis Data Dapat Dilakukan :  Membuat Model ERD  Menerapakan Normalisasi Terhadap Struktur Tabel  Menggabungkan Dua Cara Tersebut Normalisasi Normalisasi adalah proses pembentukan tabel yang masih mempunyai anomali menjadi tabel yang normal (tidak ada anomali) Anomali adalah efek samping dari suatu tabel yang tidak diharapkan Beberapa jenis anomali : anomali penyisipan, anomali penghapusan dan anomali peremajaan (update)
  • 66. 66 NORMALISASI DATA Ada dua cara untuk melakukan normalisasi : •1. Normalisasi dengan Ketergantungan Fungsional/KF/FD • 2. Normalisasi dengan tahap-tahap normalisasi • Normalisasi dengan Ketergantungan Fungsional Ketergantungan Fungsional : Definisi : Apabila diberikan 2 row r1 dan r2 dalam tabel T dimana AB, jika r1(A)=r2(A), maka r1(B)=r2(B) Notasi : AB dimana A, B adalah atribut dlm suatu tabel T Arti : atribut A secara fungsional menentukan fungsi terhadap atribut B atau atribut B secara fungsional tergantung pada atribut A
  • 67. 67 NORMALISASI DATA Dengan ketergantungan Fungsional, maka sebuah tabel Dikatakan normal, jika : • Jika ada dekomposisi tabel, maka dekomposisinya dijamin aman (Lossless-Join Decomposition) • Terpeliharanya Ketergantungan Fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation) • Tidak melanggar Boyce-Code Normal form (BCNF)
  • 68. 68 NORMALISASI DATA Decomposition Dekomposisi merupakan upaya penguraikan tabel untuk mendapatkan Tabel yang baik Ada dua cara dekomposisi :  Lossless Join Decomposition (dekomposisi aman) Proses dekomposisi yang tidak menyebabkan adanya kehilangan informasi  Lossy-Join Decomposition (dekomposisi tidak aman) Proses dekomposisi yang menyebabkan adanya kehilangan informasi
  • 69. 69 NORMALISASI DATA Dependency Preservation Merupakan upaya untuk memelihara ketergantungan Fungsional Yaitu apabila terjadi perubahan data, maka harus terjamin agar Perubahan tersebut tidak menghasilkan inkonsistensi data Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Sebuah tabel dikatakan berada dalam BCNF jika untuk semua KF Dengan notasi x  y, maka x harus merupakan superkey pada Tabel tersebut. Jika tidak demikian, maka tabel tersebut harus Dikomposisi berdasarkan KF yang ada, sedemikian hingga x Menjadi Superkey tabel-tabel hasil dekomposisi.
  • 70. 70 NORMALISASI DATA • Normalisasi dengan Tahap-Tahap Normalisasi  Bentuk Tidak Normal (Unnormalized form)  Bentuk Normal Kesatu ( 1NF / First Normal Form)  Bentuk Normal Kedua ( 2NF / Second Normal Form)  Bentuk Normal Ketiga ( 3NF / Third Normal Form) Unnormalized Form Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan Mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi
  • 71. 71 Bentuk Normal Kesatu NORMALISASI DATA Ciri Bentuk normal kesatu adalah : o Setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata) o Data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai field Adalah atomic value. o Tidak ada set atribut yg berulang-ulang dan bernilai ganda (multivalue) Bentuk Normal Kedua Syarat : o Telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu o Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada primary key
  • 72. 72 NORMALISASI DATA Bentuk Normal Ketiga o Telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua o Semua atribut bukan primer tidaK mempunyai hubungan / ketergantungan transitif Ketergantungan Transitif Definisi : Atribut Z mempunyai ketergantungan transitif terhadap X bila : • Y memiliki ketergantungan funsgional terhadap X • Z memiliki ketergantungan funsgional terhadap Y Notasi : X  Y  Z Contoh: Nim  Kdpos  kota
  • 73. 73