Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup penyebab kecelakaan kerja, faktor lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap kesehatan tenaga kerja, serta upaya perlindungan terhadap tenaga kerja dan orang lain dari potensi bahaya di tempat kerja.
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
NAB.ppt
1. PENGANTAR
KESELAMATAN & KESEHATANKERJA (K3)
Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Keilmuan
PENYEBAB KECELAKAAN :
A. TINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMAN
(BERBAHAYA)
B. KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)
3. TINDAKANTIDAK AMAN
Adalahsuatupelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang
memberikanpeluang terhadap terjadinyakecelakaan
KONDISI TIDAK AMAN
Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang
mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan
4. KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN
DILAKUKAN ?
KURANG PENGETAHUAN
KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN
TIDAK ADA KEMAUAN
FAKTOR KELELAHAN
JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI
GANGGUAN MENTAL
KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH
LAKU MANUSIA
5. PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)
Menjalankan Mesin/
Peralatan tanpa
wewenang
Menjalankan Mesin/
Peralatan dgn
kecepatan yg tidak
semestinya
Membuat Alat
Pengaman tidak
berfungsi
Lalai menggunakan
APD
Mengangkat barang
dengan cara yg salah
Mengambil posisi pada
tempat yang berbahaya
Membetulkan mesin dalam
keadaan jalan
Lalai memberikan
peringatan atau lupa
mengamankan tempat
kerja
Bersenda gurau tidak pada
tempatnya
Memaksakan diri untuk
bekerja walaupun sakit
Merancang /memasang
peralatan tanpa pengaman
6. KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)
Pelindung atau
pembatas/pengaman
yang tidak memadai
Peralatan/ perkakas
dan bahan yang rusak
tetap digunakan
Penempatan barang
yang salah
Sistem peringatan
yang tidak memadai
Pengabaian terhadap
perkiraan bahaya
kebakaran/peledakan
Kebersihan lingkungan
kerja yang jelek
Polusi udara di ruangan
kerja (gas, uap, asap,
debu, dsb.)
Kebisingan yang
berlebihan
Pemaparan Radiasi
Ventilasi yang tidak
memadai
Penerangan yang tidak
memadai
9. LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
INSIDEN
l STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak
l STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak
l FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi
l FALL ON jatuh di tempat yang datar
l CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing
l CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
l CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk
l CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
l OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar
l EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan
l EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
10. LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
SEBAB
LANGSUNG
l PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
l APD KURANG, TIDAK LAYAK
l PERALATAN RUSAK
l RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
l SISTEM PERINGATAN KURANG
l BAHAYA KEBAKARAN
l KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
l KEBISINGAN
l TERPAPAR RADIASI
l TEMPERATUR EXTRIM
l PENERANGAN TIDAK LAYAK
l VENTILASI TIDAK LAYAK
l LINGKUNGAN TIDAK AMAN
l OPERASI TANPA OTORISASI
l GAGAL MEMPERINGATKAN
l GAGAL MENGAMANKAN
l KECEPATAN TIDAK LAYAK
l MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI
l PAKAI ALAT RUSAK
l PAKAI APD TIDAK LAYAK
l PEMUATAN TIDAK LAYAK
l PENEMPATAN TIDAK LAYAK
l MENGANGKAT TIDAK LAYAK
l POSISI TIDAK AMAN
l SERVIS ALAT BEROPERASI
l BERCANDA, MAIN-MAIN
l MABOK ALKOHOL, OBAT
l GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN
11. LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
SEBAB
DASAR
l PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
l ENGINEERING
l PENGADAAN (PURCHASING)
l KURANG PERALATAN
l MAINTENANCE
l STANDAR KERJA
l SALAH PAKAI/SALAH
MENGGUNAKAN
l KEMAMPUAN FISIK ATAU
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
l KEMAMPUAN MENTAL TIDAK
LAYAK
l STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI
l STRESS MENTAL
l KURANG PENGETAHUAN
l KURANG KEAHLIAN
l MOTIVASI TIDAK LAYAK
FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA
13. Faktor-faktor yg mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban
kerja
Lingkunga
n kerja
Kapasitas kerja
-Fisik
-Mental
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
-Fisik
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
14. Upaya perlindungan kepada :
• Tenaga Kerja
• Orang Lain
Dari potensi bahaya yang berasal dari :
1. Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi
2. Lingkungan kerja
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
TUJUAN PENGAWASAN LINGKUNGAN KERJA
15. bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang baik,
temperature extremes
debu, gas, uap,
asap, kabut, dll.
Tenaga terlalu diporsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll
virus, bakteri, jamur,
parasites, insects, dll
Faktor Fisika
Faktor Biologi
Faktor Ergonomi
Faktor Kimia
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
16. 1). Faktor Fisika
a. Kebisingan (Noise)
b. Iklim Kerja
c. Ventilasi
d. Penerangan
(Illumination)
e. Getaran
17. KEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
Dampak Kebisingan :
Trauma akustik: kerusakan gendang
telinga secara mendadak, karena energi
suara yg berlebihan
Ketulian sementara
Ketulian menetap
Gangguan komunikasi
Gangguan psikologi
18. Pengendalian Kebisingan
Dilakukan dengan cara antara lain :
• Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yang terdiri
dari: transmision los material, damping material,
absorbent material, vibration isolator, mufflers dan
sealents
• Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin
• Merawat mesin secara teratur
• Rotasi pekerjaan
• Ruang kontrol
• Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
• Pemeriksaan kesehatan
• Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)
• Alat Pelindung Diri
- Sumbat telinga (ear plug) mereduksi 15 - 20
dBA
- Tutup telinga (ear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA
19. NAB KEBISINGAN
Waktu
pemajanan /
Hari
Intensitas
kebisingan
(dB.A )
Waktu
pemajanan /
hari
Intensitas
Kebisingan
(dB.A )
8 jam 85 28,12 detik 115
4 jam 88 14,06 detik 118
2 jam 91 7,03 detik 121
1 jam 94 3,52 detik 124
30 menit 97 1,76 detik 127
15 menit 100 0,88 detik 130
7,5 menit 103 0,44 detik 133
3,75 menit 106 0,22 detik 136
1,88 menit 109 0,11 detik 139
0,94 menit 112
Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
20. Sumber panas: matahari, tanur, dapur,
genset, boiler, bejana uap, lighting
Tekanan panas dipengaruhi:
sumber panas, radiasi matahari, panas
tubuh, kec.udara, kelembaban udara
Suhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius,
selisih suhu didlm & diluar tdk lbh 5
derajat Celcius
Kelembaban udara yg baik : 65 - 95%
IKLIM KERJA
21. NAB Iklim Kerja
Tabel lampiran ISBB yang diperkenankan
Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200
Kkal/jam
- Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350
Kkal/jam
- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500
Pengaturan waktu kerja setiap jam
ISBB (0C)
Beban kerja
Waktu kerja Waktu
istirahat
Ringan sedan
g
berat
Kerja terus
menerus
(8 jam sehari)
- 30.0 26.7 25.0
75% 25% 30.6 28.0 25.9
50% 50% 31.4 29.4 27.9
25% 75% 32.2 31.1 30.0
22. Prickly heat/ heat rash/mikaria rubra yaitu
timbulnya bintik-bintik merah di kulit dan agak
gatal karena terganggunya fungsi kelenjar
keringat
Heat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti
otot kejang dan sakit, terutama otot anggota
badan atas dan bawah
Heat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan
cairan dan elektrolit
Heat stroke yaitu heat stress yang paling
berat, mengakibatkan thermoregulatory
Dampak Iklim Kerja yang
Buruk
23. Pengendalian Tekanan Panas
Dilakukan dengan cara antara lain :
Isolasi Sumber Panas
Local exhaust ventilation
Localized cooling at work station
Ventilasi umum
Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala
dan secraa khusus.
Pengadaan air minum harus disediakan dalam
jumlah yang memadai
Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
Pengaturan lamanya kerja dan istirahat
Alat Pelindung Diri
• Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian
24. Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara
ditempat kerja
Tujuan:
• Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap
segar dan nyaman
• Menurunkan kadar kontaminan di udara
NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam
- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang
(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)
Ventilasi
25. Penerangan yg baik adalah apabila:
a. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedip
f. pencahayaannya rata
Sumber penerangan :
a. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
merkuri
Penerangan
26. Kelelahan mata & berkurangnya daya,
serta efisiensi kerja
Kelemahan mental
Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala
disekitar mata
Kerusakan indera mata
Dapat mengakibatkan kecelakaan
Dampak Penerangan yang
Buruk
27. Jenis getaran:
a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)
b. tool hand vibration (getaran tangan)
Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2
Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2
Dampak Getaran :
Kelainan peredaran darah dan syaraf
Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai
dengan mati rasa
Getaran
28. Pengendalian Getaran
• Dipasang bantalan berupa karet atau pegas
pd alat/mesin
• Penggantian komponen mesin yg sdh aus
• Penguatan baut/ikatan yg longgar
Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek
dominan
per hari kerja Meter per detik
kuadrat (m/det 2)
Grafitasi
(G)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81
kurang dari 1 jam 12 1.22
NAB GETARAN
Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2
29. 2). Faktor Kimia
Bahan Kimia : semua bahan baku yg
digunakan dlm proses produksi dan atau
proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi
dan atau proses kerja
Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan
Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat
berasal dari debu rokok, debu logam, debu
mineral (silika, asbes).
Cair : misalnya semprotan pembasmi
seranggga.
30. Pengendalian Faktor Kimia
Pengendalian secara mekanis atau teknis
bertujuan untuk mengeliminasi atau mengurangi
pemaparan dengan cara sebagai berikut :
Substitusi
Otomatisasi
Isolasi Sumber Kontaminan
Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)
Ventilasi
31. 3). Faktor Biologi
Virus
Bakteri
Jamur
Cacing
Microorganisme yang dapat berinteraksi
dengan manusia adalah : Bakteri,
Jamur, Virus dan Protozoa.
32. Bahaya faktor Biologi :
• Menimbulkan infeksi akut/ kronis
• Parasit dalam tubuh.
• Menghasilkan toxin atau racun bagi
tubuh.
• Menimbulkan reaksi alergi.
• Menimbulkan iritasi
CARA MASUK BIOLOGICAL AGENTS KE
DALAM TUBUH
1. Inhalasi (pernafasan)
2. Digesti (pencernaan)
3. Kontak di kulit, mata, hidung dan
33. Pengendalian Faktor Biologi
1.Gunakan peralatan yang bersifat
melindungi dari bahaya kontak
langsung (safety equipment and facility
design)
2.Peran pekerja dalam pengendalian
bahaya di tempat kerja (worker initiated
workplace controls)
3.Bekerja/teknik dengan azas kehati –
hatian (carefully executed techniques)
4.Gunakan alat pelindung diri
34. 4). Faktor Psikologi
Stress kerja, karena :
- Hubungan dengan orang
(Relationship)
- Hubungan dengan pekerjaan
- Hubungan dengan lingkungan
kerja
37. Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas)
Bahaya Penyebab Effect Rincian
Defisiensi
oksigen
-Api (pengelasan)
-O2 digunakan bakteria
-Akumulasi berbagai gas
Pekerja dapat lemas
mendadak
Udara normal kadar O2
>18%
<18% berbahaya
Gas beracun -Carbon monoksida,
-Hydrogen sulfida,
-Sulfur dioksida
Iritasi mata, hidung,
tenggorok Menyebabkan
sakit dan mati Pekerja
lemas
Sementara gas beracun
tidak berbau
Tidak dapat dideteksi
Gas mudah
terbakar
-Termasuk bahan bakar
-Solven
Dapat menyebabkan
kebakaran dan ledakan
Beberapa gas mudah
terbakar uapnya juga
beracun
Bahan kimia -Solven cat Iritasi kulit, ritasi mata
Toksisitas sistemik
-
Panas -Suhu tinggi Penyebaran panas
Pusing
Efek dapat dipercepat bila
ventilasi burukPelindung
panas thd muka dan tubuh
tidak sesuai
Noise - Suara berisik (>85dB) Mengganggu komunikasi
Hearing loss
Efek tergantung intensitas,
frekuensi dan durasi
38. Resiko Bahan Kimia terhadap Kulit
Bahaya Penyebab Effect A.P.D.
BAHAN
KIMIA
-solvent
-kulit menjadi merah
- nyeri
- Melepuh
sarung tangan karet, vinyl
atau neoprene untuk
-asam (mis: air keras
aki =H2SO4,
-air keras patri =HCl
cacat, melepuh, luka
kerusakan paru (untuk
asam yang menguap
seperti HCl)
gunakan sarung tangan
tahan asam
gunakan pelindung
pernapasan
-caustics (soda api) Cacat melepuh luka
gunakan cream pelindung
sarung tangan
40. SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK
LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA
BERBAHAYA ATAU TIDAK TERGANTUNG DARI :
TEGANGAN
ARUS
WAKTU dan
KONDISI BADAN MANUSIANYA.
LISTRIK
41. • Pembebanan lebih
• Sambungan tidak sempurna
• Perlengkapan tidak standar
• Pembatas arus tidak sesuai
• Kebocoran isolasi
• Sambaran petir
KEBAKARAN KARENA LISTRIK
43. NO ARUS
LISTRIK
PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA
WAKTU
1 1 mA Menimbulkan kejutan kecil pada
badan sehingga Tidak berbahaya
(Aman).
10 menit
2 2 mA Mulai terasa kejang pada bagian
badan yg awal dialiri arus listrik,
rasa kejang akan hilang
memerlukan waktu beberapa
hari.
30 detik
3 5 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yg
cukup tinggi pada otot badan yg awal
dialiri arus listrik, rasa sakit akan hilang
memerlukan waktu dan pengobatan.
20 detik
44. NO ARUS
LISTRIK
PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA
WAKTU
4 10 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup
tinggi pada otot badan (organ tubuh yg peka)
shg terasa sakit yang hebat, untuk
penyembuhan memerlukan waktu untuk
istirahat dan pengobatan.
10 detik
5 15 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup
tinggi pada otot badan, sehingga menyebabkan
terjadinya pengerutan sebagian otot organ
tubuh yg peka thd aliran listrik (jantung) yg
berakibat tingkat kesadaran mulai berkurang
karena gerakan jantung sedikit
terganggu/berhenti maka darah ke otak ikut
terganggu, untuk penyembuhan memerlukan
waktu yang cukup dan pengobatan,
kemungkinan bisa timbul cacat fungsi sebagian
badan.
5 detik
45. NO ARUS
LISTRIK
PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA
WAKTU
6 20 mA Menyebabkan terjadinya pengerutan
pada otot badan yang cukup hebat
khususnya jantung, sehingga darah ke
otak berhenti sesaat yg mengakibatkan
KESADARAN HILANG, maka untuk
melepaskan sentuhan aliran listrik
diperlukan bantuan orang lain.
2 detik
7 30 mA Menyebabkan pengerutan otot badan
sangat hebat , jika tak tertolong
kemungkinan cacat fungsi tetap.
1 detik
8 40 mA SANGAT BERBAHAYA bagi orang yang
dialiri listrik.
0,2 detik
CATATAN : Arus listrik 1 (satu) Ampere = 1000 mili Ampere
Tegangan listrik 220 / 380 Volt.
47. Tegangan sentuh yang berbahaya:
> 50 V di ruang normal,
> 25 V di ruangan lembab
Daya > 100 Watt
Jarak aman atau diluar jangkauan
Tegangan kV Jarak (cm)
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”
48. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK
Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk mengindarkan
pengaruh arus listrik, berada pada papan kering, kain kering,
pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet).
Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain
kering, pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga
diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.
49. a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan
sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai
terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering
bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar.
• Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.
• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang
dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat.
• Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
50. Instalasi Listrik Ketel Uap
Alat penerangan dan alat listrik lainnya tidak
diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50 Volt
Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung
karet atau berperisai logam fleksibel.
Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka
bagian logam dari ketel uap harus dibumikan
Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet
dan berperisai logam
51.
52.
53. BUDAYA KERJA YANG HARUS
DIKEMBANGKAN
MENINGKATKAN :
1. KINERJA PERUSAHAAN
2. SEBAGAI CONTOH PADA “ANAK”
NILAI-NILAI BUDAYA KERJA
Integritas apa yang dilakukan sama dengan apa
yang diucapkan.
Profesionalisme
Kepuasan konsumen
Keteladanaan
54. CIRI-CIRI PROFESIONAL
Memiliki keahlian khusus dibidangnya
Kemampuan mengkonversikan keahlian tersebut
dalam praktek
Bekerja berdasarkan SOP
Mencari cara untuk membuat berbagai hal
menjadi lebih mudah
Antisipasi dan inisiatif
Memahami orang yang dilayani
Bertanggung jawab
55. BUDAYA KERJA
SEMANGAT KERJA
PROFESIONALISME
MEMILIKI SIFAT ULET
ASPEK KETELADANAN
SUKA MENOLONG
BEKERJA SECARA OPTIMAL
KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN
INOVATIF DAN KREATIF
SERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAAN
POSITIF THINKING
LOYALITAS
56. SEMANGAT KERJA
Kerja adalah rahmat bangga dan bersyukur
Kerja adalah amanah sehingga harus jujur dan
dapat dipercaya
Kerja adalah kesempatan penampilan diri
kompak dan sinergi
Kerja adalah ibadah
Kerja adalah kehormatan proaktif dan inovatif
Kerja adalah pengabdian berjuang dan berkorban
Kerja adalah pelayanan melayani dan menolong
57. PROFESIONALISME
Perhatian dan menaruh kepercayaan terhadap
perusahaan
Peduli dan tanggung jawab
Rasa memiliki
SIFAT ULET YANG HARUS DIMILIKI
Tidak mudah putus asa dalam melakukan
pekerjaan
Bekerja keras tekun, dan tidak mudah menyerah
dalam menghadapi tantangan dan kendala
58. ASPEK KETELADANAN
Aspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerja
memiliki standar moral yang tinggi
Aspek prestasi kerja
Aspek sikap yang berkaitan dengan interaksi
sesama pekerja
Aspek penampilan
SUKA MENOLONG
Membantu rekan kerja atau bagian lain apabila
dibutuhkan
Menjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitan
penyelesaian pekerjaan
Membagi informasi dan pengalaman yang
bermanfaat
59. BEKERJA SECARA OPTIMAL
Menggunakan seluruh pengetahuan kemampuan
dan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja
Meningkat hasil kerja diatas standar
Menjalankan proses kerja dengan cermat dan
teliti
KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN
Menjaga dan mempertahankan prestasi kerja
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP
Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target
waktu yang ditetapkan
60. INOVATIF
Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ide-
ide dan metode-metode baru
Mencari metode yang lebih baik yang ada pada
saat ini
Mengimplementasikan metode-metode terbaru
untuk menghadapi daya saing
KREATIF
Mencari jalan keluar terhadap permasalahan
Mencari cara menyelesaikan pekerjaan dengan
seefisien mungkin
61. SERIUS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN
Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-
sungguh, konsentrasi penuh dan fokus
Berpikir sebelum memulai pekerjaan
Melakukan detail pekerjaan dengan benar
TUNTAS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN
Tidak setengah-setengah dalam menyelesaikan
pekerjaan
Menyelesaikan pekerjaan setiap bagian pekerjaan
secara menyeluruh
Melakukan pekerjaan dari awal sampai selesai
62. POSITIVE THINKING
Tidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelas
Mengkonfirmasi bila mendengar berita negatif
Tidak berprasangka atau melakukan penilaian
buruk terhadap rekan kerja dan atasannya
LOYALITAS
Membela/cinta terhadap perusahaan
Mempertahankan apabila ada gangguan
Mencari informasi dan inovasi untuk kemajuan
perusahaan