Teks ini membahas tentang teks cerita inspirasi, yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi pembaca. Ia menjelaskan kaidah bahasa, ciri-ciri kalimat fakta, struktur, unsur-unsur, langkah-langkah penulisan, dan contoh teks cerita inspirasi beserta strukturnya.
1. Teks Cerita Inspirasi adalah bahan tertulis yang digunakan
sebagai media untuk mendapatkan ilham, ide, atau gagasan yang
dapat menambah semangat dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
tujuan teks inspirasi adalah untuk menambah dan menggugah
motivasi, semangat, dan rasa percaya diri untuk menghadapi semua
tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan yang
diharapkan secara positif.
Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Inspirasi
Kata sifat , contoh : cantik, pendek, besar, pintar, ramah.
Kata Kerja Aksi , contoh : belajar, menanam, bekerja, melompat.
Berisi kalimat fakta
Ciri-Ciri Kalimat Fakta
1. Dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Memiliki data yang akurat misalnya tanggal, tempat ,waktu
kejadian.
3. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya.
4. Bersifat obyektif (apa adanya dan tidak dibuat-buat) yang
dilengkapi dengan data berupa keterangan atau angka yang
menggambarkan keadaan.
5. Biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana,
kapan, berapa dengan jawaban yang pasti.
6. Berdasarkan kenyataan.
Struktur Teks Cerita Inspirasi
1. Orientasi atau bagian perkenalan.
2. Insiden atau bagian yang menceritakan peristiwa atau kejadian
yang dialami tokoh.
3. Interpretasi atau bagian perenungan dari peristiwa yang dialami.
4. Resolusi,merupakan tahap penyelesaian masalah. Peristiwa atau
masalah yang dikembangkan pada bagaian rangkaian peristiwa
dan komplikasi dikendurkan pada tahap resolusi.
2. 5. Koda, adalah bagian penutup dari sebuah cerita inspiratif dan
jenis teks narasi lainnya. Dalam tahap ini disampaikan
kesimpulan dan pesan moral yang dapat diambil dari cerita
tersebut.
Unsur Unsur Teks Cerita Inspirasi
1. Kisah nyata
Teks inspirasi biasanya diangkat atau diadaptasi dari sebuah kisah
nyata. Ini digunakan untuk memberikan gambaran bahwa hal-hal
yang terjadi dalam kisah tersebut ternyata dapat juga terjadi dalam
kehidupan pembaca.
2. Tema
Selain kisah nyata, setiap bentuk tulisan teks inspirasi dapat
dikembangkan dari satu tema tertentu menjadi kisah inspirasi yang
menarik.
3. Judul
Setiap teks inspirasi harus diberikan judul untuk memudahkan
pembaca mengidentifikasi tentang gambaran isi teks.
4. Alur
Dalam teks inspirasi terdapat alur cerita untuk memberikan
pemahaman awal, inti, dan akhir cerita atau kisah. Maka, teks
inspirasi juga dapat disebut sebagai teks cerita karena di dalamnya
terdapat alur, yaitu urutan waktu cerita dari awal hingga akhir yang
dapat dipahami pembaca.
5. Bersifat naratif
Teks inspirasi tentunya bersifat naratif atau cerita karena seperti yang
sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, di dalamnya terdapat alur.
6. Ada tokoh yang diceritakan
Pada teks inspirasi terdapat tokoh cerita dengan kisah hidupnya yang
dijadikan sumber inspirasi, contoh, atau teladan bagi pembaca. Pada
umumnya, tokoh dalam cerita inspiratif adalah manusia.
4. Contoh Teks Cerita Inspirasi Beserta Strukturnya
Garam dan Telaga
Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi,
datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak
masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu,
memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya.
Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia
lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk
mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu
5. diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana
rasanya..”, ujar Pak tua itu.
“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah ke samping.
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk
berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua
orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke
tepi telaga yang tenang itu.
Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam
telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-
aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba,
ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk
air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.
“Segar.”, sahut tamunya.
“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua
lagi.
“Tidak”, jawab si anak muda.
Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda.
Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga
itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya
segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit
itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.
“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari
wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan
tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada
hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam
hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah
dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung
setiap kepahitan itu.”
Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah
itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu
menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas,
6. buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu
dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”
Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu.
Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam
garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya
membawa keresahan jiwa.
Demikianlah, hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat
itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi,
jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang
mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi
kesegaran dan kebahagiaan.
Struktur:
1. Orientasi: “Suatu ketika,….”
2. Perumitan peristiwa: “Tanpa membuang waktu,….”
3. Komplikasi: “Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan….”
4. Resolusi: “Pak Tua itu lalu kembali….”
5. Koda: “Demikianlah, hatimu ….”
<iframe
src="//www.slideshare.net/slideshow/embed_code/key/tq3RGHf5Cqny
MT" width="668" height="714" frameborder="0" marginwidth="0"
marginheight="0" scrolling="no" style="border:1px solid #CCC; border-
width:1px; margin-bottom:5px; max-width: 100%;" allowfullscreen>
</iframe> <div style="margin-bottom:5px"> <strong> <a
href="//www.slideshare.net/nurnuratikah/materi-cerita-inspiratif"
title="Materi cerita inspiratif" target="_blank">Materi cerita
inspiratif</a> </strong> from <strong><a
href="//www.slideshare.net/nurnuratikah"
target="_blank">nurnuratikah</a></strong> </div>