SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Jendela
Keluarga
Bertanya pada Anak

FOTO MUH. ABDUS SYAKUR

S

eorang Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana cara membantu anakku sehingga ia
dapat berbakti kepadaku?” Nabi menjawab,
“Menerima usahanya walaupun kecil, memaafkan kekeliruannya, tidak membebaninya dengan
beban yang berat, dan tidak pula memakinya dengan
makian yang melukai hatinya.” (Riwayat Ahmad)
“Papi, apa bedanya papi dengan sapi?” tanya Zamzam yang baru berusia tiga tahun pada ayahnya. “Ya,
beda dong, Zam. Sapi itu kakinya empat, kalau papi
kan kakinya hanya dua.” Mendengar penjelasan ayahnya, Zamzam hanya terdiam. “Maksud Zamzam bagaimana?” tanya ayahnya lagi melihat anaknya diam.
“Iya kalau Papi kan Pa-pi, nah kalau sapi kan Sapi,” ujar Zamzam. Ayah Zamzam kini mengerti anaknya yang sudah mulai senang memperhatikan huruf
itu, menanyakan perbedaan kata papi dan sapi.
“Untung waktu itu aku tidak emosi sehingga tidak membentaknya, Masa Zamzam tidak tahu, Papi
manusia, sedangkan sapi binatang! Ternyata aku salah,” ujar Papi Zamzam pada sahabatnya.
Kisah di atas memberi pembelajaran
tentang pentingnya bertanya pada
anak. Saat terjadi dialog antara orangtua dan anak sering terjadi perbedaan

OKTOBER 2012/DZULQA’DAH 1433

persepsi. Pikiran dan pengalaman hidup anak jelas berbeda
dengan orang dewasa. Guna memastikan apa yang dimaksud
anak, penting untuk mengajukan pertanyaan.
Bukan hanya dalam hal komunikasi, dalam hal perilaku
pun kerap orangtua keliru menilai anaknya. Ada seorang anak
berusia 3,5 tahun melempar kunci mobil ayahnya ke selokan.
Tentu saja anak itu dimarahi oleh ayah juga ibunya.
  Ketika ditanya kemudian, anak itu berkata, “Kalau aku
lempar daun atau kertas cepat sekali jalannya. Tapi kalau batu
yang kulempar tidak bergerak. Nah, aku ingin tahu kalau kunci
mobil bagaimana?” ujar si anak. Si ibu tentu saja tidak mengira
bahwa anak lelakinya sedang melakukan percobaan dan pengamatan. Ia menyesal telah memarahi anaknya.
Bertanya adalah hal sepele, namun sering terlupakan. Banyak orangtua yang sibuk dengan asumsinya terhadap anak, sehingga tidak sempat melakukan pengecekan melalui bertanya.
Manfaat bertanya sangat banyak, di antaranya: membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu, meningkatkan keterlibatan anak agar
aktif dalam kegiatan belajar, menuntun proses berpikir siswa,
dan memusatkan perhatian anak pada satu objek atau hal.
Adakalanya orangtua bertanya hal-hal yang sama dan berulang setiap hari, seperti: “Sudah makan?”, “Sudah minum
susu?”, “Sudah mengerjakan pe er?”. Dengan bertanya seperti itu
dianggapnya masalah anak sudah selesai. Padahal sesungguhnya
pertanyaan yang sama dapat membuat anak bosan.
Ada empat jenis pertanyaan yang disarankan ahli pendidikan yaitu pertanyaan fakta, konvergen, divergen, dan evaluatif. Pertanyaan fakta membantu anak mengamati dan
mengomunikasikan hasil pengamatan, seperti apa, di mana,
kapan, dan siapa. Pertanyaan konvergen adalah pertanyaan
yang hanya mempunyai satu jawaban benar, namun memerlukan penjelasan, digunakan dalam memecahkan masalah.
Pertanyaan divergen adalah pertanyaan yang mempunyai jawaban lebih dari satu dan berguna untuk mendorong kemampuan berpikir dan kreativitas. Sedangkan pertanyaan evaluatif
adalah pertanyaan yang meminta anak dalam membuat dan
mengambil keputusan. 
Dengan bertanya, orangtua tak saja bisa membantu meningkatkan kecerdaskan anak, namun juga menghindari kesalahpahaman terhadap anak. Penulis buku Mendidik Karakter
dengan Karakter

celah

OLEH IDA S. WIDAYANTI

67
usrah

Optimis Saat Suam
Jalan keluarnya ada pada
doa dan bertindak segera

S

eorang tetangga pernah
curhat tentang masalah
yang terus merundung
kehidupan rumah tangganya.
Ia istri seorang penjahit yang
merasa kehidupannya semakin sulit.
Pakaian jadi yang kini membanjiri
pasar membuat mata pencaharian
suaminya kian sulit. Orang-orang
lebih banyak memilih untuk membeli
pakaian jadi dibandingkan menjahitkan
pakaian. Order menjahit pun semakin
berkurang meski jelang lebaran.
Sementara keterampilan menjahit
itulah yang menjadi tumpuan
perekonomian keluarganya. Suaminya
lebih banyak di rumah dan tak
bersemangat mengerjakan apa-apa.
Sementara itu, sebuah dialog yang
sangat indah terjadi di antara dua
orang suami-istri di depan rumah
mereka. Di saat suaminya tengah
berkeluh kesah akan sulitnya hidup

68

setelah kebangkrutan usaha mereka,
sang istri kemudian bertanya, “Di
mana letak gerakan shalat yang paling
indah? Saat kita berdiri tegak atau saat
kita tengah mencium tanah, bersujud
memasrahkan diri kepada Allah?”
Si suami pun tercenung, maka sang
istri pun melanjutkan, “Bila diibaratkan
dengan shalat, maka inilah saat yang
paling indah. Saat kita harus bersujud,
memasrahkan diri kepada Allah setelah
kita berikhtiar. Saat kita berada sangat
dekat dengan-Nya dan bergantung
hanya kepada-Nya.”
Dialog tersebut memang hanya
terjadi dalam sebuah sinetron religi
yang ditayangkan bulan Ramadhan
lalu. Namun, maknanya begitu dalam
dan menyentuh ruang logika untuk
mempersepsikan kembali makna
kesulitan dalam hidup.

UBAH DENGAN DOA

Mencari nafkah untuk keluarga
memang kewajiban seorang kepala
keluarga. Namun, apakah harus
dijadikan penderitaan, bila suatu
ketika, cobaan Allah datang dan
membuat mereka harus kehilangan
mata pencaharian? Sebaiknya kepada
Allah kita berbaik sangka. Para suami

pun tak pernah ingin kehilangan mata
pencaharian mereka dan Allah pun
tidak pernah menganiaya hamba-Nya.
Layaknya ungkapan sang istri dalam
dialog di atas, bahwa inilah saatnya
kita mendekat kepada Allah, pasrah
kepada-Nya, setelah sekian lama kita
berdiri tegak menjalankan seluruh
usaha yang mampu kita upayakan.
Perasaan gundah, takut, khawatir,
dan gelisah mungkin secara manusiawi
adalah perasaan yang kerap
menghantui dalam kondisi ini. Namun,
meredakan perasaan ini sesegera
mungkin adalah tindakan yang sangat
tepat dilakukan. Sebisa mungkin, kita
harus menggantinya dengan perasaan
bersyukur, tetap berbahagia dengan
nikmat-nikmat yang ada dalam
genggaman kita, dan berdoa tak
pernah henti
Karena itu, Rasulullah
mewasiatkan sebuah doa kepada kita
untuk menenangkan hati yang gundah,
“Ya Allah, sesungguhnya aku ini adalah
hamba, anak dari hamba-Mu laki-laki,
anak dari hamba-Mu perempuan; ubunubunku berada ditangan-Mu, mengikuti
keputusan taqdir-Mu, dan berjalan
sesuai dengan ketetapan-Mu. Aku
memohon kepada-Mu dengan setiap
nama yang menjadi milik-Mu, nama
yang Engkau lekatkan sendiri untuk diriMu, atau Engkau sebutkan dalam kitab-

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com

FOTO MUH. ABDUS SYAKUR

OLEH KARTIKA UMMU ARINA * | FOTO MUH. ABDUS SYAKUR
Jendela keluarga

mi Tak Bekerja Lagi
Mu, atau Engkau ajarkan kepada salah
seorang dari hamba-Mu (Nabi-Mu), atau
Engkau sembunyikan dialam keghaibanMu, maka jadikanlah al-Qur`an sebagai
penyejuk hatiku, cahaya dalam dadaku,
penghilang kesedihanku, dan penolak
kegundahanku.” (Riwayat Ahmad, Ibnu
Hibban)
Kita harus yakin bahwa kondisi
yang ada di hadapan kini, bukanlah
sesuatu yang selamanya. Yakinlah
bahwa Allah sajalah yang berkuasa
untuk mengubah segalanya. Maka,
tetaplah berdoa, sebagaimana
Rasulullah bersabda, “Tidak ada yang
dapat mencegah takdir kecuali doa.”
(Riwayat At-Tirmidzi dan Al-Hasan,
berderajat hasan)
Doa adalah bentuk keyakinan
kita akan adanya harapan dan
kekuatan Yang Mahaperkasa untuk
mewujudkannya. Keyakinan ini penting
dan jembatan untuk mewujudkannya
adalah dengan doa. Yang tak kalah
penting selanjutnya adalah tindakan
kita. Apa yang terlihat dihadapan

Jika Anda adalah seorang
suami yang tengah
dirundung masalah karena
urusan nafkah, berusahalah
untuk tetap tersenyum.
Bangkitkan semangat dan
pikiran positif karena dengan
sikap demikian, keluarga pun
akan turut tersemangati.
OKTOBER 2012/DZULQA’DAH 1433

kita belum tentu seburuk yang kita
pikirkan.

UBAH DENGAN TINDAKAN

Kisah tentang dua ekor katak
berikut mungkin bisa menjadi inspirasi
bagi kita. Suatu hari, dua ekor katak
terjatuh dalam sekaleng es krim. Sisi-sisi
kaleng tersebut mengkilap dan licin,
sedangkan es krim yang ada di dalamnya
pun sangat dalam dan dingin.
Katak yang pertama terlihat
kebingungan dengan situasi yang
dihadapinya. Katak tersebut diam tak
bergerak, meskipun kedua matanya
masih berkedip. Hingga akhirnya ia
mati tenggelam karena kedinginan.
Sementara katak kedua terlihat sangat
gigih menggerak-gerakkan kakinya
semenjak menyentuh permukaan es
krim yang dingin. Ia terus berjuang
tak kenal lelah. Kakinya terus
mengayuh dan berenang. Putaran yang
ditimbulkan oleh gerakan kaki katak
tersebut, lambat laun membuat es krim
mengeras. Saat itulah es krim dapat
dipijak oleh si katak dan membuatnya
dapat melompat keluar dari kaleng.
Bila katak kedua bersikap sama
dengan katak pertama yang “pasrah”
dengan situasi yang dihadapi, mungkin
ia juga akan mengalami nasib yang
sama. Tersiksa dalam kedinginan hingga
akhirnya tenggelam dan mati. Namun,
ia justru tak berhenti berenang hingga
mampu menghangatkan tubuhnya
sendiri sehingga mampu bertahan
dan membuat situasi membaik
dengan mengerasnya es krim tersebut.
Begitu pulalah sebaiknya kita dalam
menghadapi cobaan yang datang.
Menyesali keadaan justru akan
membuat kita “membeku” dalam
kesedihan dan kemarahan. Namun,

menyikapinya dengan tetap berusaha
berbahagia dan terus-menerus mencari
jalan keluar, akan menghangatkan hati
dan pikiran kita. Sehingga optimisme
terus membuat kita bertahan dan
mudah menemukan jalan keluar.
Karena itu, jika Anda adalah
seorang suami yang tengah dirundung
masalah karena urusan nafkah,
berusahalah untuk tetap tersenyum.
Bangkitkan semangat dan pikiran
positif karena dengan sikap demikian,
keluarga pun akan turut tersemangati.
Tetaplah berusaha untuk mencari
peluang dan gunakan waktu luang
yang dimiliki untuk membantu
pekerjaan pasangan Anda, sehingga
ia pun memiliki waktu luang
untuk membantu masalah Anda.
Bersilaturahimlah sehingga pikiran
Anda tetap terbuka dan peluang
pun semakin dekat untuk didapat.
Semakin akrablah dengan al-Qur`an
karena didalamnya terdapat penawar
kesedihan dan kesulitan.
Seorang pengusaha yang
pernah tertimpa masalah akibat
ditinggalkan semua rekanan bisnisnya,
mendapatkan manfaat yang luar biasa
setelah “berteman” dengan al-Qur`an.
Ia mendapatkan kekuatan kembali
untuk bangkit melanjutkan proyeknya
dan sanggup berhasil dengan al-Qur`an
sebagai teman bisnisnya.
Untuk seorang istri, pupuklah
terus komitmen, rasa cinta, dan
penghargaan terhadap suami, meski
Anda adalah tulang punggung keluarga
sekalipun. Tetaplah bersikap qana’ah
dan mensyukuri hidup, salah satunya
dengan terus berinfaq. Insya Allah,
rezeki kita akan lebih mudah datang
dengan amalan ini. Penulis buku
“Jadilah Suami Istri Bijak”

69
kolom parenting

Didik Mere
OLEH FAUZIL ADHIM | FOTO MUH. ABDUS SYAKUR

H

ari ini, kita menanti lahirnya
para pemberani. Tak keluh
lidahnya bicara kebenaran.
Tak kuyuh langkahnya
melihat kesulitan yang menghadang.
Mereka menjadi pemberani bukan
karena kuat berkelahi. Tetapi anak-anak
itu tumbuh menjadi sosok pemberani
karena himmahnya (hasrat terbesarnya)
akhirat, pegangan-nya syariat, dan
aqidahnya kuat melekat dalam diri.
Mereka berani bukan karena dirinya
kuat, tetapi karena adanya kendali
kuat atas syahwatnya terhadap dunia.
Mereka menjadi pemberani karena
dirinya ditempa untuk tidak terbiasa
dengan tana’um (bernikmat-nikmat).
Tetapi bagaimana mungkin mereka
akan mampu menjauh dari tana’um,
jika mereka tak mampu men-tasharrufkan harta dengan benar? Bagaimana
mungkin kita dapat mendidik generasi
yang tak sibuk berbangga dengan dunia
jika mereka tidak dilatih menahan diri?
Hari ini, kita menunggu munculnya
generasi yang kepala mereka tegak
tatkala berhadapan dengan manusia.
Kita menunggu lahirnya generasi yang
tak merasa rendah karena berjumpa
dengan manusia yang bernampilan wah.
Mereka tak menyibukkan diri memuji
manusia berdasarkan benda-benda yang
dipunyai. Mereka tidak memuliakan,
tidak pula merendahkan manusia lainnya karena rupawan tidaknya wajah.
Tetapi mereka menilai manusia karena
sikap, perjuangan, akhlak, dan kesungguhannya berbenah.
Seseorang dapat memiliki keberanian karena merasa dirinya kuat.

70

Keberanian juga dapat tumbuh karena
keinginan untuk menjadi sosok yang
membanggakan di hadapan manusia
lainnya. Tetapi keberanian semacam
ini, selain tak bernilai di hadapan Allah
juga mudah runtuh manakala mereka dihadapkan pada kesulitan serta
tiadanya kenikmatan hidup.
Banyak hal yang memerlukan
keberanian agar dapat menjalankan
Islam dengan sempurna. Ada
keberanian menghadapi ancaman,
ada keberanian menghadapi kesulitan
yang mungkin menghadang, dan
ada pula keberanian yang terkait
kesiapan untuk berpayah-payah demi
meraih kemuliaan di sisi-Nya. Adapula
keberanian menghadapi kesulitan
yang mungkin terjadi terkait dengan
hal-hal jauh di masa akan datang, dan
ini memerlukan keyakinan tentang
dekatnya pertolongan Allah
.
Adapun keberanian untuk berpayah-payah demi meraih kemuliaan
memerlukan kedi sisi Allah
mampuan menahan diri. Tidak akan
mampu seseorang menempuh jalan
sulit semata karena ingin meraih ridha
Allah
, kecuali jika ia memiliki harga
diri (‘izzah) yang kuat sebagai seorang
Muslim. Dan tidak akan tumbuh ‘izzah
yang kokoh, kecuali ada penjagaan diri
(‘iffah) yang kuat. Dan ini memerlukan
latihan panjang.
Tatkala anak dibesarkan di rumah,
anak-anak memperoleh penguatan
dari orangtua, saudara, dan anggota
keluarga lainnya. Tetapi ketika anak
tumbuh di sekolah berasrama, maka
harus ada kebijakan pendidikan

yang sengaja mengawal anak-anak
agar belajar mengendalikan diri
dan menjauhi tana’um. Sekolah
dapat membatasi jumlah uang
saku anak setiap harinya, tetapi
pembatasan saja tidak cukup. Harus
ada pendidikan ruhani (tarbiyah
ruhiyyah) dari pengasuh asrama
dan pendidik di sekolah. Harus
pula ditumbuhkan suasana
penghormatan terhadap sikap
terpuji, kegigihan berusaha,
integritas, semangat membantu
orang lain, kesabaran, dan

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
Jendela keluarga

FOTO MUH. ABDUS SYAKUR

ka Jadi Pemberani
keimanan. Tanpa itu semua, keberanian
yang sesungguhnya serta kendali diri
hanya menjadi pengetahuan yang
dengan lancar dapat dituangkan
penjelasannya saat ujian, tetapi amat
jauh dari penghayatan.
Mari kita ingat sejenak nasehat
‘Umar bin Khaththab
sebagaimana
diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Abu
‘Awanah, Al-Baihaqi, Ahmad, Abu Ya’la
dan Ibnul Ja’d, “Jauhilah orang yang
hanyut dalam kemewahan dan senang
berhias dengan mode orang asing,
bersikaplah dewasa dan berpakaianlah
secara sederhana (tidak mewah).”
Berpakaian sederhana merupakan
hal yang biasa, jika anak hidup di
lingkungan yang membiasakan
mereka seperti itu. Kebiasaan ini
sangat bermanfaat untuk menjaga
orientasi belajar anak sehingga
dapat menghadapkan dirinya secara
lebih serius dalam menuntut ilmu.
Tetapi jika kebiasaan ini hanya
berhenti sebatas pembiasaan melalui
pengendalian lingkungan (asrama),
maka ia akan mudah memudar
begitu anak berpindah ke lingkungan
lain. Bahkan tak sekadar memudar,
ia justru dapat berbalik total dari
sederhana menjadi gemar bermewamewah. Maka, pembiasaan itu harus
didahului dan sekaligus disertai
penanaman nilai yang tak putus-putus
sehingga anak melakukannya dengan
perasaan positif. Anak melakukannya,
menghayatinya dan menjadi bagian
dari keyakinannya.
Sebaliknya, sangat berat bagi anak
untuk hidup sederhana jika temanOKTOBER 2012/DZULQA’DAH 1433

teman di sekelilingnya, baik di sekolah
maupun asrama hidup dalam suasana
memuliakan penampilan, kemewahan,
dan kepemilikan. Hidup sederhana
berarti menjadi orang asing di tengahtengah sekumpulan orang yang sangat
berbeda. Ini merupakan tantangan
yang sangat berat, lebih-lebih jika
anak sendiri belum memiliki keinginan
untuk menyederhanakan makan dan
pakaian. Padahal umumnya anak
usia remaja memang belum memiliki
keinginan untuk sederhana dalam
makan dan pakaian. Jika suasana yang
tumbuh di sekolah dan asrama adalah
semangat menutup aurat, maka ringan
bagi anak untuk mengenakan pakaian
apa pun yang dapat menutup aurat
secara sempurna. Tapi jika suasana
yang tumbuh adalah penampilan,
sangat mungkin terjadi anak merasa
malu jika tidak menggunakan jilbab
merek tertentu.
Mari kita renungkan sejenak atsar
dari Amirul Mukminin ‘Umar bin
, “Saya lebih senang
Khaththab
melihat pembaca al-Qur’an itu
berpakaian putih.”
Nah.
Jika anak tidak tersibukkan hatinya
dari berbangga-bangga terhadap
pakaian dan penampilan, maka akan
lebih mudah bagi mereka memenuhi
hatinya dengan hasrat terhadap ilmu
dan akhirat. Lebih ringan langkahnya
untuk menghadap hati kepada
ilmu. Bukan sekedar berkonsentrasi
memusatkan perhatian otak saat
belajar.

Tentu saja, mereka harus tetap
menjaga muru’ah (kehormatan)
sehingga tidak merendahkan martabat
mereka maupun kehormatan agama
ini. Dan panduan untuk menjaga
muru’ah itu adalah agama ini.
Sedangkan guru dan pengasuh asrama
merupakan penjaganya. Merekalah
yang bertugas menegakkan nilai,
termasuk peng-hormatan terhadap
nilai-nilai tersebut.
Kelak, jika sekiranya Allah
mudahkan rezeki mereka dan
melimpahi mereka dengan perbendaharaan dunia, semoga akan ringan hati
mereka untuk menolong agama ini
dengan harta dan jiwa mereka. Adapun
jika mereka mengambil kenikmatan
dunia dari harta yang telah Allah
berikan kepada mereka, baik berupa
makanan, pakaian, kendaraan atau pun
selain itu yang halal, dan thayib, maka
yang demikian ini semoga senantiasa
tak bergeser dari kebaikan.
Kendali Diri Bekal Berani
‘Alaa kulli haal, sederhana dalam
berpakaian hanyalah sebagian
dari apa yang dapat kita lakukan
untuk mendidik anak agar mampu
menjauhkan diri dari tana’um. Awalnya
melatih dan mendidik mereka untuk
mampu membelanjakan harta
secara bertanggung-jawab sesuai
tuntunan syariat. Bersamaan dengan
itu anak belajar mengendalikan
diri. Bukan menuruti keinginan.
Sungguh, cukuplah orangtua dianggap
menyengsarakan anak apabila mereka
membiasakan anak hidup mudah.

71

More Related Content

What's hot

Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah HidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
SURAT CINTA UNTUK ALLAH
SURAT CINTA UNTUK ALLAHSURAT CINTA UNTUK ALLAH
SURAT CINTA UNTUK ALLAHPLANETPINTAR
 
Zina Menutup Pintu Rezeki (Revisi 2014) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusu...
Zina Menutup Pintu Rezeki (Revisi 2014) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusu...Zina Menutup Pintu Rezeki (Revisi 2014) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusu...
Zina Menutup Pintu Rezeki (Revisi 2014) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusu...10 Dosa Besar
 
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Motivasi bab1
Motivasi bab1Motivasi bab1
Motivasi bab1graystar
 
Majalah kekuatan sugesti edisi 48
Majalah kekuatan sugesti edisi 48Majalah kekuatan sugesti edisi 48
Majalah kekuatan sugesti edisi 48Firman Pratama
 
Kata kata mutiara part 2
Kata kata mutiara part 2Kata kata mutiara part 2
Kata kata mutiara part 2Saikhu Zaenul
 
Alia zalea miss pesimis
Alia zalea   miss pesimisAlia zalea   miss pesimis
Alia zalea miss pesimisFirli Isnaeni
 
Menjadi kaya-dalam-40-hari
Menjadi kaya-dalam-40-hariMenjadi kaya-dalam-40-hari
Menjadi kaya-dalam-40-haribeblank
 
Edisi percuma 111 formula rezeki
Edisi percuma 111 formula rezekiEdisi percuma 111 formula rezeki
Edisi percuma 111 formula rezekiazzahairi
 
Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012
Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012
Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012Hamsah Saram
 
Pedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan Allah
Pedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan AllahPedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan Allah
Pedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan Allahalkitabiah
 

What's hot (15)

Cerpen (harus terpisah)
Cerpen (harus terpisah)Cerpen (harus terpisah)
Cerpen (harus terpisah)
 
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
 
Ceramah aby
Ceramah abyCeramah aby
Ceramah aby
 
SURAT CINTA UNTUK ALLAH
SURAT CINTA UNTUK ALLAHSURAT CINTA UNTUK ALLAH
SURAT CINTA UNTUK ALLAH
 
Zina Menutup Pintu Rezeki (Revisi 2014) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusu...
Zina Menutup Pintu Rezeki (Revisi 2014) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusu...Zina Menutup Pintu Rezeki (Revisi 2014) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusu...
Zina Menutup Pintu Rezeki (Revisi 2014) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusu...
 
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
MAJALAH HIDAYATULLAH 2014 - Rubrik Parenting
 
Motivasi bab1
Motivasi bab1Motivasi bab1
Motivasi bab1
 
Majalah kekuatan sugesti edisi 48
Majalah kekuatan sugesti edisi 48Majalah kekuatan sugesti edisi 48
Majalah kekuatan sugesti edisi 48
 
Kata kata mutiara part 2
Kata kata mutiara part 2Kata kata mutiara part 2
Kata kata mutiara part 2
 
Alia zalea miss pesimis
Alia zalea   miss pesimisAlia zalea   miss pesimis
Alia zalea miss pesimis
 
Menjadi kaya-dalam-40-hari
Menjadi kaya-dalam-40-hariMenjadi kaya-dalam-40-hari
Menjadi kaya-dalam-40-hari
 
Edisi percuma 111 formula rezeki
Edisi percuma 111 formula rezekiEdisi percuma 111 formula rezeki
Edisi percuma 111 formula rezeki
 
Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012
Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012
Teks pengacara majlis watikah perlantikan 2012
 
Renungkanlah
RenungkanlahRenungkanlah
Renungkanlah
 
Pedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan Allah
Pedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan AllahPedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan Allah
Pedang roh edisi_77: Pelayanan Wanita Yang Menyenangkan Allah
 

Similar to Bertanya Anak

Dongeng sebelum tidur oleh Tami Prastowo
Dongeng sebelum tidur oleh Tami PrastowoDongeng sebelum tidur oleh Tami Prastowo
Dongeng sebelum tidur oleh Tami PrastowoServer Bobo
 
Dongeng Sebelum Tidur
Dongeng Sebelum Tidur Dongeng Sebelum Tidur
Dongeng Sebelum Tidur tammi prastowo
 
Motivasi bab1
Motivasi bab1Motivasi bab1
Motivasi bab1Ega Bekti
 
Bersyukurlah!
Bersyukurlah!Bersyukurlah!
Bersyukurlah!PT. SASA
 
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)Putu Yudiantara
 
Doa Ketika Memasak
Doa Ketika MemasakDoa Ketika Memasak
Doa Ketika MemasakCIKGU LOLITA
 
06 B E D A H B U K U 7 L A W S H A P P I N E S S
06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S
06 B E D A H B U K U 7 L A W S H A P P I N E S Sbahrani237
 
Bedah Buku 7 Laws Happiness
Bedah Buku 7 Laws HappinessBedah Buku 7 Laws Happiness
Bedah Buku 7 Laws HappinessBer Bahrani
 
Betapa hal kecil bisa merubah hidup anda
Betapa hal kecil bisa merubah hidup andaBetapa hal kecil bisa merubah hidup anda
Betapa hal kecil bisa merubah hidup andaPT. SASA
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Nopember 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Nopember 2015Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Nopember 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Nopember 2015Firman Pratama
 
Buku_Parenting_Buku_Mendidik_Anak_Buku_P.doc
Buku_Parenting_Buku_Mendidik_Anak_Buku_P.docBuku_Parenting_Buku_Mendidik_Anak_Buku_P.doc
Buku_Parenting_Buku_Mendidik_Anak_Buku_P.docQurniaSari1
 
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf ManshurMenjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf ManshurKehidupanku Ini
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Maret 2016
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Maret 2016Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Maret 2016
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Maret 2016Firman Pratama
 

Similar to Bertanya Anak (20)

Dongeng sebelum tidur oleh Tami Prastowo
Dongeng sebelum tidur oleh Tami PrastowoDongeng sebelum tidur oleh Tami Prastowo
Dongeng sebelum tidur oleh Tami Prastowo
 
Dongeng Sebelum Tidur
Dongeng Sebelum Tidur Dongeng Sebelum Tidur
Dongeng Sebelum Tidur
 
Motivasi bab1
Motivasi bab1Motivasi bab1
Motivasi bab1
 
Motivasi bab1
Motivasi bab1Motivasi bab1
Motivasi bab1
 
Motivasi bab1
Motivasi bab1Motivasi bab1
Motivasi bab1
 
Bersyukurlah!
Bersyukurlah!Bersyukurlah!
Bersyukurlah!
 
Kotbah pemuda
Kotbah pemudaKotbah pemuda
Kotbah pemuda
 
Mutiara hexa 2010
Mutiara hexa 2010Mutiara hexa 2010
Mutiara hexa 2010
 
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
Memasuki rumah cahaya by putu yudiantara (ebook gratis)
 
Doa Ketika Memasak
Doa Ketika MemasakDoa Ketika Memasak
Doa Ketika Memasak
 
Ibu (Tugas Pak Marlianes)
Ibu (Tugas Pak Marlianes)Ibu (Tugas Pak Marlianes)
Ibu (Tugas Pak Marlianes)
 
06 B E D A H B U K U 7 L A W S H A P P I N E S S
06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S
06 B E D A H B U K U 7 L A W S H A P P I N E S S
 
Bedah Buku 7 Laws Happiness
Bedah Buku 7 Laws HappinessBedah Buku 7 Laws Happiness
Bedah Buku 7 Laws Happiness
 
Betapa hal kecil bisa merubah hidup anda
Betapa hal kecil bisa merubah hidup andaBetapa hal kecil bisa merubah hidup anda
Betapa hal kecil bisa merubah hidup anda
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Nopember 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Nopember 2015Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Nopember 2015
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Nopember 2015
 
Buku_Parenting_Buku_Mendidik_Anak_Buku_P.doc
Buku_Parenting_Buku_Mendidik_Anak_Buku_P.docBuku_Parenting_Buku_Mendidik_Anak_Buku_P.doc
Buku_Parenting_Buku_Mendidik_Anak_Buku_P.doc
 
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf ManshurMenjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
Menjadi kaya-dalam-40-hari Yusuf Manshur
 
Karangan eksposisi
Karangan eksposisiKarangan eksposisi
Karangan eksposisi
 
Ibunda
IbundaIbunda
Ibunda
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Maret 2016
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Maret 2016Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Maret 2016
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi Maret 2016
 

More from MAJALAH HIDAYATULLAH

Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement MAJALAH HIDAYATULLAH
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH
 

More from MAJALAH HIDAYATULLAH (20)

Generari muslimah MILENIAL
Generari muslimah MILENIALGenerari muslimah MILENIAL
Generari muslimah MILENIAL
 
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
 
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST MAJALAH MULIA
PRICE LIST MAJALAH MULIA PRICE LIST MAJALAH MULIA
PRICE LIST MAJALAH MULIA
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
 
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
 
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
 
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
 
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
 
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
 

Bertanya Anak

  • 1.
  • 2. Jendela Keluarga Bertanya pada Anak FOTO MUH. ABDUS SYAKUR S eorang Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana cara membantu anakku sehingga ia dapat berbakti kepadaku?” Nabi menjawab, “Menerima usahanya walaupun kecil, memaafkan kekeliruannya, tidak membebaninya dengan beban yang berat, dan tidak pula memakinya dengan makian yang melukai hatinya.” (Riwayat Ahmad) “Papi, apa bedanya papi dengan sapi?” tanya Zamzam yang baru berusia tiga tahun pada ayahnya. “Ya, beda dong, Zam. Sapi itu kakinya empat, kalau papi kan kakinya hanya dua.” Mendengar penjelasan ayahnya, Zamzam hanya terdiam. “Maksud Zamzam bagaimana?” tanya ayahnya lagi melihat anaknya diam. “Iya kalau Papi kan Pa-pi, nah kalau sapi kan Sapi,” ujar Zamzam. Ayah Zamzam kini mengerti anaknya yang sudah mulai senang memperhatikan huruf itu, menanyakan perbedaan kata papi dan sapi. “Untung waktu itu aku tidak emosi sehingga tidak membentaknya, Masa Zamzam tidak tahu, Papi manusia, sedangkan sapi binatang! Ternyata aku salah,” ujar Papi Zamzam pada sahabatnya. Kisah di atas memberi pembelajaran tentang pentingnya bertanya pada anak. Saat terjadi dialog antara orangtua dan anak sering terjadi perbedaan OKTOBER 2012/DZULQA’DAH 1433 persepsi. Pikiran dan pengalaman hidup anak jelas berbeda dengan orang dewasa. Guna memastikan apa yang dimaksud anak, penting untuk mengajukan pertanyaan. Bukan hanya dalam hal komunikasi, dalam hal perilaku pun kerap orangtua keliru menilai anaknya. Ada seorang anak berusia 3,5 tahun melempar kunci mobil ayahnya ke selokan. Tentu saja anak itu dimarahi oleh ayah juga ibunya.   Ketika ditanya kemudian, anak itu berkata, “Kalau aku lempar daun atau kertas cepat sekali jalannya. Tapi kalau batu yang kulempar tidak bergerak. Nah, aku ingin tahu kalau kunci mobil bagaimana?” ujar si anak. Si ibu tentu saja tidak mengira bahwa anak lelakinya sedang melakukan percobaan dan pengamatan. Ia menyesal telah memarahi anaknya. Bertanya adalah hal sepele, namun sering terlupakan. Banyak orangtua yang sibuk dengan asumsinya terhadap anak, sehingga tidak sempat melakukan pengecekan melalui bertanya. Manfaat bertanya sangat banyak, di antaranya: membangkitkan minat dan rasa ingin tahu, meningkatkan keterlibatan anak agar aktif dalam kegiatan belajar, menuntun proses berpikir siswa, dan memusatkan perhatian anak pada satu objek atau hal. Adakalanya orangtua bertanya hal-hal yang sama dan berulang setiap hari, seperti: “Sudah makan?”, “Sudah minum susu?”, “Sudah mengerjakan pe er?”. Dengan bertanya seperti itu dianggapnya masalah anak sudah selesai. Padahal sesungguhnya pertanyaan yang sama dapat membuat anak bosan. Ada empat jenis pertanyaan yang disarankan ahli pendidikan yaitu pertanyaan fakta, konvergen, divergen, dan evaluatif. Pertanyaan fakta membantu anak mengamati dan mengomunikasikan hasil pengamatan, seperti apa, di mana, kapan, dan siapa. Pertanyaan konvergen adalah pertanyaan yang hanya mempunyai satu jawaban benar, namun memerlukan penjelasan, digunakan dalam memecahkan masalah. Pertanyaan divergen adalah pertanyaan yang mempunyai jawaban lebih dari satu dan berguna untuk mendorong kemampuan berpikir dan kreativitas. Sedangkan pertanyaan evaluatif adalah pertanyaan yang meminta anak dalam membuat dan mengambil keputusan.  Dengan bertanya, orangtua tak saja bisa membantu meningkatkan kecerdaskan anak, namun juga menghindari kesalahpahaman terhadap anak. Penulis buku Mendidik Karakter dengan Karakter celah OLEH IDA S. WIDAYANTI 67
  • 3. usrah Optimis Saat Suam Jalan keluarnya ada pada doa dan bertindak segera S eorang tetangga pernah curhat tentang masalah yang terus merundung kehidupan rumah tangganya. Ia istri seorang penjahit yang merasa kehidupannya semakin sulit. Pakaian jadi yang kini membanjiri pasar membuat mata pencaharian suaminya kian sulit. Orang-orang lebih banyak memilih untuk membeli pakaian jadi dibandingkan menjahitkan pakaian. Order menjahit pun semakin berkurang meski jelang lebaran. Sementara keterampilan menjahit itulah yang menjadi tumpuan perekonomian keluarganya. Suaminya lebih banyak di rumah dan tak bersemangat mengerjakan apa-apa. Sementara itu, sebuah dialog yang sangat indah terjadi di antara dua orang suami-istri di depan rumah mereka. Di saat suaminya tengah berkeluh kesah akan sulitnya hidup 68 setelah kebangkrutan usaha mereka, sang istri kemudian bertanya, “Di mana letak gerakan shalat yang paling indah? Saat kita berdiri tegak atau saat kita tengah mencium tanah, bersujud memasrahkan diri kepada Allah?” Si suami pun tercenung, maka sang istri pun melanjutkan, “Bila diibaratkan dengan shalat, maka inilah saat yang paling indah. Saat kita harus bersujud, memasrahkan diri kepada Allah setelah kita berikhtiar. Saat kita berada sangat dekat dengan-Nya dan bergantung hanya kepada-Nya.” Dialog tersebut memang hanya terjadi dalam sebuah sinetron religi yang ditayangkan bulan Ramadhan lalu. Namun, maknanya begitu dalam dan menyentuh ruang logika untuk mempersepsikan kembali makna kesulitan dalam hidup. UBAH DENGAN DOA Mencari nafkah untuk keluarga memang kewajiban seorang kepala keluarga. Namun, apakah harus dijadikan penderitaan, bila suatu ketika, cobaan Allah datang dan membuat mereka harus kehilangan mata pencaharian? Sebaiknya kepada Allah kita berbaik sangka. Para suami pun tak pernah ingin kehilangan mata pencaharian mereka dan Allah pun tidak pernah menganiaya hamba-Nya. Layaknya ungkapan sang istri dalam dialog di atas, bahwa inilah saatnya kita mendekat kepada Allah, pasrah kepada-Nya, setelah sekian lama kita berdiri tegak menjalankan seluruh usaha yang mampu kita upayakan. Perasaan gundah, takut, khawatir, dan gelisah mungkin secara manusiawi adalah perasaan yang kerap menghantui dalam kondisi ini. Namun, meredakan perasaan ini sesegera mungkin adalah tindakan yang sangat tepat dilakukan. Sebisa mungkin, kita harus menggantinya dengan perasaan bersyukur, tetap berbahagia dengan nikmat-nikmat yang ada dalam genggaman kita, dan berdoa tak pernah henti Karena itu, Rasulullah mewasiatkan sebuah doa kepada kita untuk menenangkan hati yang gundah, “Ya Allah, sesungguhnya aku ini adalah hamba, anak dari hamba-Mu laki-laki, anak dari hamba-Mu perempuan; ubunubunku berada ditangan-Mu, mengikuti keputusan taqdir-Mu, dan berjalan sesuai dengan ketetapan-Mu. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang menjadi milik-Mu, nama yang Engkau lekatkan sendiri untuk diriMu, atau Engkau sebutkan dalam kitab- SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com FOTO MUH. ABDUS SYAKUR OLEH KARTIKA UMMU ARINA * | FOTO MUH. ABDUS SYAKUR
  • 4. Jendela keluarga mi Tak Bekerja Lagi Mu, atau Engkau ajarkan kepada salah seorang dari hamba-Mu (Nabi-Mu), atau Engkau sembunyikan dialam keghaibanMu, maka jadikanlah al-Qur`an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dalam dadaku, penghilang kesedihanku, dan penolak kegundahanku.” (Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban) Kita harus yakin bahwa kondisi yang ada di hadapan kini, bukanlah sesuatu yang selamanya. Yakinlah bahwa Allah sajalah yang berkuasa untuk mengubah segalanya. Maka, tetaplah berdoa, sebagaimana Rasulullah bersabda, “Tidak ada yang dapat mencegah takdir kecuali doa.” (Riwayat At-Tirmidzi dan Al-Hasan, berderajat hasan) Doa adalah bentuk keyakinan kita akan adanya harapan dan kekuatan Yang Mahaperkasa untuk mewujudkannya. Keyakinan ini penting dan jembatan untuk mewujudkannya adalah dengan doa. Yang tak kalah penting selanjutnya adalah tindakan kita. Apa yang terlihat dihadapan Jika Anda adalah seorang suami yang tengah dirundung masalah karena urusan nafkah, berusahalah untuk tetap tersenyum. Bangkitkan semangat dan pikiran positif karena dengan sikap demikian, keluarga pun akan turut tersemangati. OKTOBER 2012/DZULQA’DAH 1433 kita belum tentu seburuk yang kita pikirkan. UBAH DENGAN TINDAKAN Kisah tentang dua ekor katak berikut mungkin bisa menjadi inspirasi bagi kita. Suatu hari, dua ekor katak terjatuh dalam sekaleng es krim. Sisi-sisi kaleng tersebut mengkilap dan licin, sedangkan es krim yang ada di dalamnya pun sangat dalam dan dingin. Katak yang pertama terlihat kebingungan dengan situasi yang dihadapinya. Katak tersebut diam tak bergerak, meskipun kedua matanya masih berkedip. Hingga akhirnya ia mati tenggelam karena kedinginan. Sementara katak kedua terlihat sangat gigih menggerak-gerakkan kakinya semenjak menyentuh permukaan es krim yang dingin. Ia terus berjuang tak kenal lelah. Kakinya terus mengayuh dan berenang. Putaran yang ditimbulkan oleh gerakan kaki katak tersebut, lambat laun membuat es krim mengeras. Saat itulah es krim dapat dipijak oleh si katak dan membuatnya dapat melompat keluar dari kaleng. Bila katak kedua bersikap sama dengan katak pertama yang “pasrah” dengan situasi yang dihadapi, mungkin ia juga akan mengalami nasib yang sama. Tersiksa dalam kedinginan hingga akhirnya tenggelam dan mati. Namun, ia justru tak berhenti berenang hingga mampu menghangatkan tubuhnya sendiri sehingga mampu bertahan dan membuat situasi membaik dengan mengerasnya es krim tersebut. Begitu pulalah sebaiknya kita dalam menghadapi cobaan yang datang. Menyesali keadaan justru akan membuat kita “membeku” dalam kesedihan dan kemarahan. Namun, menyikapinya dengan tetap berusaha berbahagia dan terus-menerus mencari jalan keluar, akan menghangatkan hati dan pikiran kita. Sehingga optimisme terus membuat kita bertahan dan mudah menemukan jalan keluar. Karena itu, jika Anda adalah seorang suami yang tengah dirundung masalah karena urusan nafkah, berusahalah untuk tetap tersenyum. Bangkitkan semangat dan pikiran positif karena dengan sikap demikian, keluarga pun akan turut tersemangati. Tetaplah berusaha untuk mencari peluang dan gunakan waktu luang yang dimiliki untuk membantu pekerjaan pasangan Anda, sehingga ia pun memiliki waktu luang untuk membantu masalah Anda. Bersilaturahimlah sehingga pikiran Anda tetap terbuka dan peluang pun semakin dekat untuk didapat. Semakin akrablah dengan al-Qur`an karena didalamnya terdapat penawar kesedihan dan kesulitan. Seorang pengusaha yang pernah tertimpa masalah akibat ditinggalkan semua rekanan bisnisnya, mendapatkan manfaat yang luar biasa setelah “berteman” dengan al-Qur`an. Ia mendapatkan kekuatan kembali untuk bangkit melanjutkan proyeknya dan sanggup berhasil dengan al-Qur`an sebagai teman bisnisnya. Untuk seorang istri, pupuklah terus komitmen, rasa cinta, dan penghargaan terhadap suami, meski Anda adalah tulang punggung keluarga sekalipun. Tetaplah bersikap qana’ah dan mensyukuri hidup, salah satunya dengan terus berinfaq. Insya Allah, rezeki kita akan lebih mudah datang dengan amalan ini. Penulis buku “Jadilah Suami Istri Bijak” 69
  • 5. kolom parenting Didik Mere OLEH FAUZIL ADHIM | FOTO MUH. ABDUS SYAKUR H ari ini, kita menanti lahirnya para pemberani. Tak keluh lidahnya bicara kebenaran. Tak kuyuh langkahnya melihat kesulitan yang menghadang. Mereka menjadi pemberani bukan karena kuat berkelahi. Tetapi anak-anak itu tumbuh menjadi sosok pemberani karena himmahnya (hasrat terbesarnya) akhirat, pegangan-nya syariat, dan aqidahnya kuat melekat dalam diri. Mereka berani bukan karena dirinya kuat, tetapi karena adanya kendali kuat atas syahwatnya terhadap dunia. Mereka menjadi pemberani karena dirinya ditempa untuk tidak terbiasa dengan tana’um (bernikmat-nikmat). Tetapi bagaimana mungkin mereka akan mampu menjauh dari tana’um, jika mereka tak mampu men-tasharrufkan harta dengan benar? Bagaimana mungkin kita dapat mendidik generasi yang tak sibuk berbangga dengan dunia jika mereka tidak dilatih menahan diri? Hari ini, kita menunggu munculnya generasi yang kepala mereka tegak tatkala berhadapan dengan manusia. Kita menunggu lahirnya generasi yang tak merasa rendah karena berjumpa dengan manusia yang bernampilan wah. Mereka tak menyibukkan diri memuji manusia berdasarkan benda-benda yang dipunyai. Mereka tidak memuliakan, tidak pula merendahkan manusia lainnya karena rupawan tidaknya wajah. Tetapi mereka menilai manusia karena sikap, perjuangan, akhlak, dan kesungguhannya berbenah. Seseorang dapat memiliki keberanian karena merasa dirinya kuat. 70 Keberanian juga dapat tumbuh karena keinginan untuk menjadi sosok yang membanggakan di hadapan manusia lainnya. Tetapi keberanian semacam ini, selain tak bernilai di hadapan Allah juga mudah runtuh manakala mereka dihadapkan pada kesulitan serta tiadanya kenikmatan hidup. Banyak hal yang memerlukan keberanian agar dapat menjalankan Islam dengan sempurna. Ada keberanian menghadapi ancaman, ada keberanian menghadapi kesulitan yang mungkin menghadang, dan ada pula keberanian yang terkait kesiapan untuk berpayah-payah demi meraih kemuliaan di sisi-Nya. Adapula keberanian menghadapi kesulitan yang mungkin terjadi terkait dengan hal-hal jauh di masa akan datang, dan ini memerlukan keyakinan tentang dekatnya pertolongan Allah . Adapun keberanian untuk berpayah-payah demi meraih kemuliaan memerlukan kedi sisi Allah mampuan menahan diri. Tidak akan mampu seseorang menempuh jalan sulit semata karena ingin meraih ridha Allah , kecuali jika ia memiliki harga diri (‘izzah) yang kuat sebagai seorang Muslim. Dan tidak akan tumbuh ‘izzah yang kokoh, kecuali ada penjagaan diri (‘iffah) yang kuat. Dan ini memerlukan latihan panjang. Tatkala anak dibesarkan di rumah, anak-anak memperoleh penguatan dari orangtua, saudara, dan anggota keluarga lainnya. Tetapi ketika anak tumbuh di sekolah berasrama, maka harus ada kebijakan pendidikan yang sengaja mengawal anak-anak agar belajar mengendalikan diri dan menjauhi tana’um. Sekolah dapat membatasi jumlah uang saku anak setiap harinya, tetapi pembatasan saja tidak cukup. Harus ada pendidikan ruhani (tarbiyah ruhiyyah) dari pengasuh asrama dan pendidik di sekolah. Harus pula ditumbuhkan suasana penghormatan terhadap sikap terpuji, kegigihan berusaha, integritas, semangat membantu orang lain, kesabaran, dan SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
  • 6. Jendela keluarga FOTO MUH. ABDUS SYAKUR ka Jadi Pemberani keimanan. Tanpa itu semua, keberanian yang sesungguhnya serta kendali diri hanya menjadi pengetahuan yang dengan lancar dapat dituangkan penjelasannya saat ujian, tetapi amat jauh dari penghayatan. Mari kita ingat sejenak nasehat ‘Umar bin Khaththab sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Abu ‘Awanah, Al-Baihaqi, Ahmad, Abu Ya’la dan Ibnul Ja’d, “Jauhilah orang yang hanyut dalam kemewahan dan senang berhias dengan mode orang asing, bersikaplah dewasa dan berpakaianlah secara sederhana (tidak mewah).” Berpakaian sederhana merupakan hal yang biasa, jika anak hidup di lingkungan yang membiasakan mereka seperti itu. Kebiasaan ini sangat bermanfaat untuk menjaga orientasi belajar anak sehingga dapat menghadapkan dirinya secara lebih serius dalam menuntut ilmu. Tetapi jika kebiasaan ini hanya berhenti sebatas pembiasaan melalui pengendalian lingkungan (asrama), maka ia akan mudah memudar begitu anak berpindah ke lingkungan lain. Bahkan tak sekadar memudar, ia justru dapat berbalik total dari sederhana menjadi gemar bermewamewah. Maka, pembiasaan itu harus didahului dan sekaligus disertai penanaman nilai yang tak putus-putus sehingga anak melakukannya dengan perasaan positif. Anak melakukannya, menghayatinya dan menjadi bagian dari keyakinannya. Sebaliknya, sangat berat bagi anak untuk hidup sederhana jika temanOKTOBER 2012/DZULQA’DAH 1433 teman di sekelilingnya, baik di sekolah maupun asrama hidup dalam suasana memuliakan penampilan, kemewahan, dan kepemilikan. Hidup sederhana berarti menjadi orang asing di tengahtengah sekumpulan orang yang sangat berbeda. Ini merupakan tantangan yang sangat berat, lebih-lebih jika anak sendiri belum memiliki keinginan untuk menyederhanakan makan dan pakaian. Padahal umumnya anak usia remaja memang belum memiliki keinginan untuk sederhana dalam makan dan pakaian. Jika suasana yang tumbuh di sekolah dan asrama adalah semangat menutup aurat, maka ringan bagi anak untuk mengenakan pakaian apa pun yang dapat menutup aurat secara sempurna. Tapi jika suasana yang tumbuh adalah penampilan, sangat mungkin terjadi anak merasa malu jika tidak menggunakan jilbab merek tertentu. Mari kita renungkan sejenak atsar dari Amirul Mukminin ‘Umar bin , “Saya lebih senang Khaththab melihat pembaca al-Qur’an itu berpakaian putih.” Nah. Jika anak tidak tersibukkan hatinya dari berbangga-bangga terhadap pakaian dan penampilan, maka akan lebih mudah bagi mereka memenuhi hatinya dengan hasrat terhadap ilmu dan akhirat. Lebih ringan langkahnya untuk menghadap hati kepada ilmu. Bukan sekedar berkonsentrasi memusatkan perhatian otak saat belajar. Tentu saja, mereka harus tetap menjaga muru’ah (kehormatan) sehingga tidak merendahkan martabat mereka maupun kehormatan agama ini. Dan panduan untuk menjaga muru’ah itu adalah agama ini. Sedangkan guru dan pengasuh asrama merupakan penjaganya. Merekalah yang bertugas menegakkan nilai, termasuk peng-hormatan terhadap nilai-nilai tersebut. Kelak, jika sekiranya Allah mudahkan rezeki mereka dan melimpahi mereka dengan perbendaharaan dunia, semoga akan ringan hati mereka untuk menolong agama ini dengan harta dan jiwa mereka. Adapun jika mereka mengambil kenikmatan dunia dari harta yang telah Allah berikan kepada mereka, baik berupa makanan, pakaian, kendaraan atau pun selain itu yang halal, dan thayib, maka yang demikian ini semoga senantiasa tak bergeser dari kebaikan. Kendali Diri Bekal Berani ‘Alaa kulli haal, sederhana dalam berpakaian hanyalah sebagian dari apa yang dapat kita lakukan untuk mendidik anak agar mampu menjauhkan diri dari tana’um. Awalnya melatih dan mendidik mereka untuk mampu membelanjakan harta secara bertanggung-jawab sesuai tuntunan syariat. Bersamaan dengan itu anak belajar mengendalikan diri. Bukan menuruti keinginan. Sungguh, cukuplah orangtua dianggap menyengsarakan anak apabila mereka membiasakan anak hidup mudah. 71