Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
Sosialisasi Pemaparan Visi Indonesia 2045
oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Selasa, 8 Januari 2019
Ballroom - Hotel Fairmont Jakarta
Disampaikan pada Webinar dalam rangka
Knowledge Sharing bagi Pegawai Kementerian ESDM
Jakarta, 18 Oktober 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi
Administrasi Negara LAN-RI
Pembelajaran yang merespon era rovolusi industry 4.0 tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran. Tantangan industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan.
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
Sosialisasi Pemaparan Visi Indonesia 2045
oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro. Selasa, 8 Januari 2019
Ballroom - Hotel Fairmont Jakarta
Disampaikan pada Webinar dalam rangka
Knowledge Sharing bagi Pegawai Kementerian ESDM
Jakarta, 18 Oktober 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi
Administrasi Negara LAN-RI
Pembelajaran yang merespon era rovolusi industry 4.0 tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran. Tantangan industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan.
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan SehatIsmail Fahmi
Society 5.0 awalnya dibuat oleh pemerintah Jepang, mengingat banyak problem karena ketimpangan antara sisi sosial dan perkembangan teknologi, khususnya karena populasinya yang semakin menua. Sehingga, teknologi harus bisa memudahkan mereka tetap produktif dan sejahtera.
Society 5.0 mensyaratkan bersinerginya IoT, Big Data, AI, Robot, dan Manusia untuk memecahkan masalah sosial.
Di Indonesia, beberapa kota sudah mulai menerapkan Smart City. Ini bisa menjadi awalan suatu saat menuju Society 5.0.
Salah satu kunci pengembangan Smart City dan Society 5.0 adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan sehat untuk membangun teknologi dan mencari solusi sosial.
Generasi muda Indonesia menghadapi masalah besar di bidang literasi. Apalagi literasi digital, yang menjadi syarat menuju Smart City dan Society 5.0.
SDM perlu disiapkan dengan kemampuan Digital Citizenship: berpikir kritis, bagaimana aman terhubung online, dan memanfaatkan Internet untuk pengembangan diri.
SDM yang cerdas dan sehat sangat ditentukan saat golden age (usia bayi dan balita), saat otak mereka tumbuh 80% dari orang dewasa.
Bahan Diskusi untuk Materi “Digital Leadership” PKN 1 Angkatan 52 Tahun 2022 dengan Tema “Presidensi G20 dan Peran Indonesia Dalam Menciptakan Tata Dunia Baru yang Lebih Berkeadilan”
Jakarta, 23 Februari 2022
Pendidikan 4.0 (education 4.0) adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori Pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari Pendidikan 3.0 (efucation 3.0) yang menurut Je} Borden, Education 3.0 mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, dan “hal lain dengan e di depannya. Pendidikan 4.0 jauh diatas hal tersebut dan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan munculnya revolusi industri keempat (4 IR) atau (RI 4) dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.
Revolusi Industri Keempat (4IR) diumumkan di Davos pada tahun 2016, berbagai elemen terkait dengan dimensi baru ini telah berlangsung selama hampir satu dekade. Istilah ini mendapat publisitas luas ketika Kanselir Jerman Angela Merkel disorot di Hanover Fair pada tahun 2011, kemunculan Industri 4.0 membuat manufaktur Jerman lebih kompetitif
Digital Culture for Digital TransformationSeta Wicaksana
"Without laying a strong foundation for culture and aligning employees to a digital vision, it will be extremely difficult to make any meaningful progress on digital transformations"
diperuntukkan bagi teman teman yang akan menghadapi ujian atau sidang untuk mempertahankan tesis. khusus untuk format presentasi, saya lampirkan contoh PPT nya. semoga bermanfaat
Digital Transformation - Transformasi DigitalUtuh Wibowo
Digital Transformation (Transformasi Digital) fast explanation in Indonesia Language.
Transformasi: Perubahan secara bertahap dan terus menerus sampai mencapai titik terbaik.
Digital: Teknologi, 0 dan 1 yang sudah terkomputasi dengan sistematik.
Transformasi Digital adalah laju perubahan yang berlangsung bertahap mengikuti tatanan kehidupan dengan mengadopsi perkembangan teknologi yang cepat secara keseluruhan agar dapat menghadapi dan melalui tantangan dengan lebih baik.
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di IndonesiaTogar Simatupang
MBKM adalah sebuah terobosan dan Indonesia perlu antisipasi pada perkembangan teknologi edukasi dan pemerataan akses ke perguruan tinggi.
Paparan ini memberikan masukan kebijakan pemantapan kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia khususnya pasca pandemi.
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
Era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia (SDM) di berbagai bidang untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, diperlukan kesiapan pelaksanaan program pendidikan dan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para peserta didik berdasarkan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Perguruan tinggi, sudah menyadari pentingnya pendidikan soft skill untuk para mahasiswanya. Perguruan tinggi saat ini tak hanya membekali anak didiknya dengan ilmu pengetahuan dan hard skill, tetapi juga mulai melakukan pengembangan soft skill. Perguruan tinggi harus secara konsisten mendidik dan mempersiapkan anak didik mereka agar kelak dapat beradaptasi dengan dunia kerja dewasa ini melalui penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang menyelarasakan kebutuhan hardskill dan softskill kekinian, yang menjadi tuntutan dalam era revolusi industri 4.0.
Society 5.0: Menyiapkan SDM Cerdas dan SehatIsmail Fahmi
Society 5.0 awalnya dibuat oleh pemerintah Jepang, mengingat banyak problem karena ketimpangan antara sisi sosial dan perkembangan teknologi, khususnya karena populasinya yang semakin menua. Sehingga, teknologi harus bisa memudahkan mereka tetap produktif dan sejahtera.
Society 5.0 mensyaratkan bersinerginya IoT, Big Data, AI, Robot, dan Manusia untuk memecahkan masalah sosial.
Di Indonesia, beberapa kota sudah mulai menerapkan Smart City. Ini bisa menjadi awalan suatu saat menuju Society 5.0.
Salah satu kunci pengembangan Smart City dan Society 5.0 adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang cerdas dan sehat untuk membangun teknologi dan mencari solusi sosial.
Generasi muda Indonesia menghadapi masalah besar di bidang literasi. Apalagi literasi digital, yang menjadi syarat menuju Smart City dan Society 5.0.
SDM perlu disiapkan dengan kemampuan Digital Citizenship: berpikir kritis, bagaimana aman terhubung online, dan memanfaatkan Internet untuk pengembangan diri.
SDM yang cerdas dan sehat sangat ditentukan saat golden age (usia bayi dan balita), saat otak mereka tumbuh 80% dari orang dewasa.
Bahan Diskusi untuk Materi “Digital Leadership” PKN 1 Angkatan 52 Tahun 2022 dengan Tema “Presidensi G20 dan Peran Indonesia Dalam Menciptakan Tata Dunia Baru yang Lebih Berkeadilan”
Jakarta, 23 Februari 2022
Pendidikan 4.0 (education 4.0) adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori Pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari Pendidikan 3.0 (efucation 3.0) yang menurut Je} Borden, Education 3.0 mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, dan “hal lain dengan e di depannya. Pendidikan 4.0 jauh diatas hal tersebut dan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan munculnya revolusi industri keempat (4 IR) atau (RI 4) dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.
Revolusi Industri Keempat (4IR) diumumkan di Davos pada tahun 2016, berbagai elemen terkait dengan dimensi baru ini telah berlangsung selama hampir satu dekade. Istilah ini mendapat publisitas luas ketika Kanselir Jerman Angela Merkel disorot di Hanover Fair pada tahun 2011, kemunculan Industri 4.0 membuat manufaktur Jerman lebih kompetitif
Digital Culture for Digital TransformationSeta Wicaksana
"Without laying a strong foundation for culture and aligning employees to a digital vision, it will be extremely difficult to make any meaningful progress on digital transformations"
diperuntukkan bagi teman teman yang akan menghadapi ujian atau sidang untuk mempertahankan tesis. khusus untuk format presentasi, saya lampirkan contoh PPT nya. semoga bermanfaat
Digital Transformation - Transformasi DigitalUtuh Wibowo
Digital Transformation (Transformasi Digital) fast explanation in Indonesia Language.
Transformasi: Perubahan secara bertahap dan terus menerus sampai mencapai titik terbaik.
Digital: Teknologi, 0 dan 1 yang sudah terkomputasi dengan sistematik.
Transformasi Digital adalah laju perubahan yang berlangsung bertahap mengikuti tatanan kehidupan dengan mengadopsi perkembangan teknologi yang cepat secara keseluruhan agar dapat menghadapi dan melalui tantangan dengan lebih baik.
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di IndonesiaTogar Simatupang
MBKM adalah sebuah terobosan dan Indonesia perlu antisipasi pada perkembangan teknologi edukasi dan pemerataan akses ke perguruan tinggi.
Paparan ini memberikan masukan kebijakan pemantapan kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia khususnya pasca pandemi.
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
Era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia (SDM) di berbagai bidang untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, diperlukan kesiapan pelaksanaan program pendidikan dan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para peserta didik berdasarkan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Perguruan tinggi, sudah menyadari pentingnya pendidikan soft skill untuk para mahasiswanya. Perguruan tinggi saat ini tak hanya membekali anak didiknya dengan ilmu pengetahuan dan hard skill, tetapi juga mulai melakukan pengembangan soft skill. Perguruan tinggi harus secara konsisten mendidik dan mempersiapkan anak didik mereka agar kelak dapat beradaptasi dengan dunia kerja dewasa ini melalui penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang menyelarasakan kebutuhan hardskill dan softskill kekinian, yang menjadi tuntutan dalam era revolusi industri 4.0.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. Perguruan Tinggi Vokasi bersama dengan Dunia kerja mewujudkan
Produk Inovasi hasil Pembelajaran dan riset terapan menjadi pusat unggulan
teknologi, produk yang terstandar dan startup company kampus Vokasi
DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI VOKASI DAN PROFESI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2. Latar Belakang
• Link and Match merupakan Bentuk Ideal kerja sama antara Pendidikan Vokasi dan dunia
kerja, kolaborasi win – win solution saling memberikan kontribusi positif.
• Pembelajaran, Penelitian terapan dan pengabdian (Tri Dharma) yang berorientasi pada
produk (barang/Jasa) diharapkan memberikan kontribusi terhadap dunia kerja.
• Product Oriented Learning, berupa produk-purwarupa/rekacipta dapat bersifat inovasi
baru atau pengembangan
• mampu memberikan manfaat lebih, melalui teknologi tepat guna, efisien, dan
feasible untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
• merupakan model pembelajaran yang ideal kampus vokasi dalam bentuk Teaching
Factory/Teaching Industry.
• Produk Pembelajaran yang mengacu pada standar dan prosedur yang dilaksanakan dalam
atmosfer dunia kerja, mendorong;
• Kemandirian akampus vokasi
• Kompetensi dan kesiapbekerjaan Lulusan
• Daya saing bangsa
3. Latar Belakang
No Indikator Kinerja Utama (IKU)
1 Jumlah luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat per dosen,
yang berhasil mendapatkan rekognisi internasional atau diterapkan oleh
masyarakat
IKU-5
2 Persentase dosen yang berkegiatan tridharma atau bekerja sebagai praktisi
di dunia industri
IKU-3
3 Persentase dosen yang memiliki pengalaman industri dan dunia kerja atau
berasal dari kalangan praktisi profesional, dunia industri, atau dunia kerja
IKU-4
4 Persentase mahasiswa yang menghabiskan paling tidak 20 sks di luar
kampus
IKU-2
5 Persentase mata kuliah program studi yang menggunakan pendekatan
pemecahan kasus (case method) atau project-based learning sebagai bobot
evaluasi
IKU-7
4. Diskripsi dan Tujuan Program
• Program bersifat Kompetitif untuk mendorong Link and Match
• Program penguatan kolaborasi antara Pendidikan Tinggi Vokasi bersama
dunia kerja dengan melalui platform Kedaireka
• Program memfasilitasi PTV untuk mencapai IKU (Kempen 3/M/2021)
Diskripsi
• Mendorong terbentuknya pola pembelajaran di PTV yang berorientasi menghasilkan
produk inovasi(barang/jasa)
• Membangun ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang terintegrasi dengan
kebutuhan dunia kerja
• Mendorong penciptaan produk inovasi untuk dihilirisasi dan dapat dimanfaatkan oleh
dunia kerja dan masyarakat luas
Tujuan
5. Ruang Lingkup Program
Pengembangan Pusat
Unggulan Teknologi
(PUT)
• Lingkup kegiatan fokus
untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran
melalui pembelajaran
berorientasi produk untuk
mencapai kompetensi
mahasiswa yang di
perlukan oleh dunia kerja
• Setiap PT 1 proposal yang
bisa terdiri maks 3 produk
Hilirisasi Produk Inovasi
(Purwarupa/teknologi)
• Penguatan pusat unggulan
teknologi, dengan
mendorong produk inovasi
untuk dilakukan
standarisasi sesuai dengan
ketentuan agar dapat
dikomersialisasikan dan
dapat diterima oleh dunia
kerja.
• Setiap PT dapat
mengirimkan lebih dari 1
proposal
Startup
kampus vokasi
• Mendorong produk inovasi
yang berstandar dan
diterima oleh dunia kerja
untuk menjadi Produk
andalan, sehingga
terbentuknya startup pada
kampus vokasi yang
mendorong kemandirian
PTV
• Setiap PT dapat
mengirimkan lebih dari 1
proposal
6. Sasaran Program
No Skema Kegiatan Sasaran
1
Pengembangan Pusat
Unggulan Teknologi
Perguruan Tinggi Negeri Penyelenggara
Pendidikan Vokasi
2 Hilirisasi Produk Inovasi
Perguruan Tinggi Negeri/Swasta
Penyelenggara Pendidikan Vokasi
3 Startup Kampus Vokasi
Perguruan Tinggi Negeri/Swasta
Penyelenggara Pendidikan Vokasi
7. Besaran dana dan Pendanaan
• Besaran dana matching yang dapat diberikan dari Direktorat Pendidikan Tinggi
Vokasi dan Profesi adalah maksimum Rp 3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) untuk
setiap usulan program,
• Dana padanan yang berasal dari dana Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi
minimal sama dengan dunia kerja, dalam bentuk cash dan/atau inkind.
No Skema Kegiatan Proporsi
Bentuk Pendanaan
Dunia Kerja
1 Pengembangan Pusat Unggulan Teknologi 3 : 1 Cash atau in-kind
2 Hilirisasi Produk/teknologi 1 : 1 Cash dan in-kind
3 Startup Kampus Vokasi 1 : 1 Cash dan in-kind
8. Besaran dana dan Komponen
• Komponen biaya ini dapat dialokasikan untuk gaji/honorarium tim peneliti dan tim pelaksana
program. Khusus untuk lingkup program startup, komponen honorarium maksimum adalah 25%.
Komponen pembiayaan ini hanya dapat dibiayai dari dana padanan dunia kerja.
1. Honorarium (Maks 15 %)
• Pembelian/pengadaan barang/bahan produksi seperti bahan baku atau komponen atau sub
komponen produksi;
• Pengadaan peralatan yang diutamakan untuk menyempurnakan dan mengembangkan produk
yang telah dimiliki, kebutuhan telah di analisis dan memberikan kontribusi terhadap peningkatan
produk. Alat baru yang diusulkan juga akan menjadi bagian proses pembelajaran;
• Pengadaan peralatan yang diperlukan untuk pengujian dan proses standarisasi produk yang telah
dimiliki dan berkaitan dengan tahapan produksi serta menjadi bagian proses pembelajaran;
• Pembiayaan untuk pengujian/analisis, penyewaan peralatan bilamana secara ekonomis lebih
menguntungkan dalam beberapa aspek; dll
2. Biaya Operasional (Min 80 %)
9. Besaran dana dan Komponen
• Komponen pengelolaan yang dapat didanai antara lain; biaya perjalanan pengelolaan
program, biaya rapat koordinasi, pembelian alat tulis kantor, dan monitoring, evaluasi dan
pelaporan.
• Biaya pengelolaan program merupakan dana komitmen yang berasal dari perguruan tinggi
pengusul
3. Biaya Pengelolaan Program (Maks 5 %)
Pengusul dapat memanfaatkan secara optimal dan proposional komponen biaya
operasional sesuai dengan ruang lingkup program (Pengembangan PUT, Hilirisasi
dan Startup Pendidikan Tinggi Vokasi).
Besaran dan eligibilitas pendanaan berdasarkan pada tujuan setiap program
melalui justifikasi yang baik dan benar dan akan diverifikasi kelayakannya.
10. Persyaratan Pengusul
Dosen homebase program studi vokasi di bawah binaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, sebagai berikut;
1. Dosen pengusul utama memenuhi persyaratan berikut:
a. Memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN)/Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK);
b. Memiliki rekam jejak sesuai dengan produk purwarupa/teknologi yang diusulkan;
c. Terdaftar di Kedaireka; dan
d. Tidak sedang studi lanjut atau kegiatan akademik seperti academic recharging,
postdoc, dan lainnya.
2. Perguruan tinggi atau dosen pengusul utama telah memperoleh komitmen penyediaan
dana padanan dari dunia kerja.
3. Dunia kerja sebagai mitra kerjasama PTV harus terdaftar di Kedaireka.
Syarat Umum
11. Persyaratan Pengusul
No Kegiatan Persyaratan Khusus
1
Pengembangan Pusat Unggulan
Teknologi
Memiliki teaching factory/rintisan
teaching factory dan Memiliki
produk/jasa berupa purwarupa (TKT.6)
2 Hilirisasi Produk/teknologi
Memiliki produk/jasa berupa purwarupa
(TKT.8)
3 Startup kampus vokasi
Memiliki produk/jasa berupa purwarupa
(selesai TKT.9) dan MRL 5
Syarat Khusus
13. Tahapan Seleksi
Penilaian tahap ini
akan menghasilkan
rekomendasi
tentang kelayakan
proposal untuk
ditetapkan ke
tahap Verifikasi
Kelayakan.
Penilaian dilakukan
Tim Reviewer dan
Profesional yang
kompeten
Memperjelas dan
menegaskan
desain
purwarupa/rekacip
ta beserta tahapan
implementasinya
untuk memastikan
kelayakan dan
prospek
keberhasilan
EVALUASI
SUBSTANTIF
EVALUASI
KELAYAKAN
PENETAPAN
PENERIMA MFV
Menilai
pemenuhan
persyaratan dan
kesesuaian
proposal dengan
Panduan Program
Matching Fund
Vokasi Tahun 2021.
EVALUASI
ADMINISTRATIF
14. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap kejelasan dan kesesuaian rancangan skema kegiatan dalam
menghasilkan produk yang ditekankan keterkaitannya dengan proses pembelajaran dan
pencapaian kompetensi
Dampak Kepada
Transformasi PTPV
Penilaian terhadap intensitas dan peran mahasiswa dalam setiap proses menghasilkan
produk sesuai skema program yang diusulkan, serta dampak atau kemanfaatan bagi
kualitas pembelajaran, capaian kompetensi, kesiapbekerjaan dan kesiapan karir
Tingkat Partisipasi
Mahasiswa
Penilaian terhadap inovasi produk dalam menyelesai permasalahan dunia kerja dan
kontribusi terhadap permasalahan nasional serta rekam jejak PTV dan mitra dalam
melakukan kolaborasi.
Inovasi Produk,
Rekam Jejak PTV dan
Mitra
Penilaian terhadap ketersediaan dan kompetensi tim/SDM, ketercakupan kegiatan dalam
menyelesaikan program, kerealistisan jadwal, rasional anggaran dan evaluasi terhadap
aspek kelayakan ekonomi yang di rencanakan dalam proposal.
Kelayakan Program
15. Tahapan dan Tanggal- Tanggal Penting
No. Kegiatan/Tahapan Waktu
1. Pembukaan Pendaftaran dan Penerimaan Proposal 25 Mei – 15 Juni 2021
2. Workshop Penyusunan Proposal Pra-Seleksi 25 Mei – 15 Juni 2021
3. Seleksi Dana Padanan Kampus Vokasi (Matching Fund Vokasi) 15 Juni – 29 Juni 2021
4.
Penetapan dan Pengumuman Penerima Dana Dana Padanan Kampus
Vokasi (Matching Fund Vokasi)
30 Juni – 07 Juli 2021
6. Bimbingan Teknis dan Penandatanganan Kontrak 08 Juli – 15 Juli 2021
7.
Pelaksanaan Program Program Dana Padanan Kampus Vokasi
(Matching Fund Vokasi)
19 Juli – 15 Desember
2021
8. Monitoring dan Evaluasi Nopember 2021
9.
Batas Akhir Pelaksanaan Program Dana Padanan Kampus Vokasi
(Matching Fund Vokasi)
15 Desember 2021