Cara Instalisasi Alat Penakar Curah Hujan ObservatoriumHendry Ferdinans
Alat penakar curah hujan ( Jenis Obs/Observatorium)
Hujan merupakan salah satu parameter cuaca yang dibutuhkan untuk kepentinganBMKG dalam menentukan kondisi lingkungan dan masyarakat yang memerlukan data curahhujan.
Cara Instalisasi Alat Penakar Curah Hujan ObservatoriumHendry Ferdinans
Alat penakar curah hujan ( Jenis Obs/Observatorium)
Hujan merupakan salah satu parameter cuaca yang dibutuhkan untuk kepentinganBMKG dalam menentukan kondisi lingkungan dan masyarakat yang memerlukan data curahhujan.
Standar Kompetensi: Setelah mengikuti perkuliahan ini diharap mahasiswa mampu menjelaskan kembali bahwa ternak merupakan bagian integrasi dari lingkungan
ATMOSFER GEOGRAFI SMA KLS 10
SMA SANTA THERESIA MENTENG-JAKARTA PUSAT
1. Atmosfer terdiri dari beberapa lapisan dan masing-masing lapisan memiliki fungsi, yaitu :
1. ATMOSFER(LAPISAN UDARA)
Lapisan Troposfer , Yaitu lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi ketinggian 0-8 km di kutub dan 0 -16 km di khatulistiwa . Pada lapisan ini terdapat peristiwa cuaca seperti hujan, angin, kelembaban dll . Lapisan ini didominasi oleh unsur Nitrogen dan gas
2. Gambar
3. Lapisan Stratosfer .
Lapisan ini terletak di atas lapsian troposfer
Terletak pada ketinggian 15-50 km
Pada bagian atas lapisan tersebut terdapat lapisan ozon yang melindungi bumi dari sinar UV.
4. Lapisan Mesosfer
Lapisan ini adalah lapisan yang terletak di atas lapisan stratosfer dengan ciri-ciri :
Terletak pada ketingian 50 – 80 km
Lapisan ini melindungi bumi dari jatuhnya meteor.
Pada lapisan ini meteor terbakar dan terurai
Kebutuhan akan penyesuaian suhu pada tanaman sangatlah penting, oleh karena itu buku ini ditujukan agar suhu dapat dimaksimalkan agar tanaman dapat berkembang dengan baik serta berbuah yang berkualitas
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. Massa Udara
Kumpulan udara dengan banyak/sedikit sifat fisik yang
seragam pada jarak horizontal ratusan km
Sifat dan tingkat keseragaman bergantung pada:
1. Sumber massa udara
2. Riwayat – modifikasi massa udara
3. Waktu hidup massa udara
Pada atmosfer, masukan panas dan kelembaban TIDAK SERAGAM
SIFAT FISIS
» Temperatur
» Muatan uap air
» Lapse rate
3. Massa Udara
Pembentukan massa udara yang seragam dapat diperoleh
melalui:
1.PERCAMPURAN
2.PROSES RADIATIF
Diperlukan waktu selama 3 – 7 hari
Daerah sumber:
- BIDANG LUAS dengan KONDISI PERMUKAAN SERAGAM, terletak
dibawah sistem tekanan tinggi yang dianggap konstan
- Untuk lintang rendah, terdapat beberapa GRADIEN TEMPERATUR
KUAT; massa udara dibedakan berdasarkan muatan uap airnya –
lebih sulit untuk diinterpretasikan.
4. Proses Perubahan
1. Pemanasan/pendinginan permukaan
karena:
– Perubahan temperatur permukaan,
atau adveksi pada permukaan yang
berbeda
2. Penambahan kelembaban karena:
– Penguapan permukaan
– Penguapan dari presipitasi yang
jatuh dari tempat yang lebih tinggi
3. Hilangnya kelembaban karena:
– Kondensasi
– Presipitasi
4. Pemanasan/pendinginan radiatif
– Lebih lambat jika dibandingkan
dengan pertukaran panas
permukaan (hingga 2 minggu)
1. Percampuran turbulen
– Terjadi peningkatan keseragaman
massa udara. Lebih efisien jika dekat
dengan permukaan
2. Pengangkatan/penurunan skala besar
– Menyebabkan perubahan adiabatik
pada temperatur
– Dapat berakibat pada formasi atau
penguapan awan
Termodinamik Dinamik
5. Maritime/marine (m)
» muatan uap air tinggi
Massa udara diklasifikasikan berdasarkan pada bagaimana
mereka dibandingkan dengan sifat pada permukaan utama
dan pada massa udara yang berdekatan.
4 KLASIFIKASI DASAR
Kombinasi antara daerah sumber dan tipe permukaan :
Continental (c)
» typically kelembabannya rendah
Tropical (T)
» hangat
Polar (P)
» dingin
Arctic (A)
» sangat dingin
» Frequently
indistinguishable
from polar air masses
in lower levels
» Originates over
polar icecaps rather
than high latitude
land masses.
Beberapa skema klasifikasi
menambahkan indikasi pada udara
itu, baik warmer (w) atau cooler (k)
daripada permukaan utama setelah
perubahan massa udara terjadi
Contoh:
cPk = continental polar cooler
mPw = maritime Polar warmer
+ = cP cT
mP mT
----------
cA
mA
Tambahan
6. Sumber
cT : afrika utara
mT : samudra tropis hangat
mA : laut arctic
cP: Siberia & utara kanada
mP : utara kanada melewati atlantik & Greenland
7. Ringkasan
“Massa udara” adalah udara berdaerah luas dengan
properties (sifat) tertentu
Berasal di daerah tekanan tinggi, dan bergerak menuju
tekanan rendah
Termodifikasi dengan perubahan pada surface properties
(sifat permukaan), dan pemanasan/pendinginan radiatif
Tidak ada cP dan cA di belahan bumi selatan
9. Skala Iklim
Iklim “rata-rata cuaca”
Perbedaan skala spasial iklim:
1. Iklim mikro – di dekat permukaan tanah di halaman/pekarangan
rumah
2. Iklim meso – pada tanah lapang (beberapa kilometer persegi)
3. Iklim makro – mencakup satu negara atau satu negara bagian
4. Iklim global – mencakup seluruh bumi
Kendali Iklim (Climate Controls)
1. Intensitas radiasi matahari dan variasinya terhadap lintang tempat
2. Distribusi darat dan lautan
3. Arus laut
4. Prevailing winds
5. Posisi dari sistem tekanan tinggi dan tekanan rendah
6. Halangan pegunungan
7. Ketinggian tempat
10. Tipe Utama Klasifikasi
o Empiris
- diutamakan pada pengaruh dari iklim tersebut
- merangkum banyak informasi dengan cara yang
sederhana
o Genetis
- diutamakan pada penyebab iklim
- bermanfaat dalam memahami mengapa suatu wilayah
memiliki tipe iklim seperti itu, dan kondisi alam, serta
pengaruh dari perubahan iklim
11. Permasalahan Klasifikasi
Permasalahan pada Klasifikasi Empiris :
o kekurangan data
tidak selalu tersedia data yang cukup dan lengkap dari
temperatur, presipitasi, dsb
o batas yang tajam
zona transisi antara wilayah iklim yang berbeda tidak
terwakili
Permasalahan pada Klasifikasi Genetis :
o tidak ada batas yang jelas
o tidak memberikan informasi yang spesifik tentang variabel
iklim yang penting
contohnya, jumlah presipitasi atau nilai temperatur.
12. Klasifikasi Iklim De Martonne
• De Martonne membuat klasifikasi iklim berdasarkan
durasi periode kering selama satu tahun. Indeks
kekeringan (A, aridity indeks) dari suatu tempat
ditentukan menggunakan formula berikut:
A = [P/(T+10) + 12p/(t+10)]/2
• dimana P merupakan presipitasi tahunan; T adalah rata-
rata temperatur tahunan, p presipitasi di bulan terkering,
dan t adalah rata-rata temperatur pada bulan terkering.
13. Klasifikasi Iklim De Martonne
• Berdasarkan indeks kekeringan dari De Martonne,
terdapat 6 tipe iklim sbb :
Tipe Iklim Nilai indeks kekeringan
very dry; * 0-5
dry; ** 5-12
semiarid; *** 15-20
subhumid; 20-30
humid; 30-60
very humid; over 60
*= desert; **= steppe; ***=
Mediterranean type
14. Klasifikasi Iklim Thornthwaite
• dibuat pada tahun 1948
• diutamakan untuk pertumbuhan tanaman
• menggunakan indeks kelembaban dan temperatur
manfaat presipitasi dan kelembaban bagi pertumbuhan
tanaman
17. Klasifikasi Iklim Koeppen
• merupakan contoh dari klasifikasi empiris
• pertama kali diperkenalkan pada 1918 oleh Koeppen
seorang ahli botani
• membantu kita untuk memahami pola distribusi vegetasi
• menggunakan nilai rata-rata temperatur dan presipitasi
tahunan
• masing-masing wilayah diberikan oleh 2 hingga 3 karakter
major types (Klasifikasi orde pertama ) dan sub-types
18.
19. Letter Kriteria
A Rata-rata temperatur pada bulan terdingin 18°C atau lebih tinggi
f Presipitasi pada bulan terkering sekurang-kurangnya 6 cm
m Presipitasi pada bulan terkering< 6 cm tapi >= 10 - r/25
w Presipitasi pada bulan terkering< 10 - r/25
B 70% atau lebih presipitasi tahunan jatuh pada 6 bulan yang lebih hangat dan r < 2t + 28
70% atau lebih presipitasi tahunan jatuh pada 6 bulan yang lebih dingin dan r < 2t
Tidak ada presipitasi setengah tahun yang lebih besar dari 70% presipitasi tahunan dan r <
2t + 14
W r < 1/2 batas atas syarat yang dapat diterapkan untuk B
S r < batas atas untuk B namun lebih dari ½ jumlah
h t > 18°C
k t < 18°C
20. Klasifikasi Iklim Mohr
Bulan basah P > 100 mm/bulan
Bulan kering P < 60 mm/bulan
Bulan lembab 60 < P < 100 mm/bulan
21. Klasifikasi Iklim Schmidt-Fergusson
Lanjutan dari Mohr, tidak memperhatikan bulan lembab
Berdasarkan kelembaban tanah untuk perkebunan
Jumlah rata-rata bulan kering
Q =
Jumlah rata-rata bulan basah
22. Klasifikasi Iklim Schmidt-Fergusson
Indeks Nilai Q Tipe Iklim Keterangan
0 – 0,143 A Sangat basah
14,3 – 0,333 B Basah
0,333 – 0,600 C Agak basah
0,600 – 0,100 D Sedang
0,100 – 0,167 E Agak kering
0,167 – 0,300 F Kering
0,300 – 0,700 G Sangat kering
> 0,700 H Luar biasa kering
23. Klasifikasi Iklim Oldeman
Penentuan bulan basah & kering berbeda dengan Mohr
Berdasarkan kebutuhan air untuk tanaman padi
Bulan basah P ≥ 200 mm
Bulan lembab 100 ≤ P <200 mm
Bulan kering P < 100 mm
24. Klasifikasi Iklim Oldeman
Tipe Iklim Jumlah Bulan Basah
Berurutan
A > 9 bulan
B 7-9 bulan
C 5-6 bulan
D 3-4 bulan
E < 3 bulan