SlideShare a Scribd company logo
Mari mengenal suku mairasi
Lebih dekat
Oleh.renold.usa
1.PENGATAR
Tulisan ini lebih bersifat memberikan suatu gambaran umum mengenai keadaan umum
masyasrakat suku mairasi pada zaman dahulu khususnya masyarakat kampung sis
tanggau/atau dikenal masyarakat sisir dan juga mengakat sejarah singkat dari suku mairasi di
kabupaten kaimana,Dengan maksud agar seluruh orang yang membacanaya dapat mengetahui
lebih khusus Bagi anak cucu yang membaca dapat mengetahui sejarah dengan baik,juga dapat
mengingat waktu dan tempat terjadinya kejadian-kejadian dalam sejarah ini.
Semoga tulisan sederhana dan singkat ini mempunyai manfaat bagi anda semua.
2.PEMILIK TANAH ADAT DIKAIMANA
Leluhur sanou merupakan pemilik sebagian besar wilayah adat dikabupaten Kaimana, para
leluhur sanao merupakan utusan kedua setelah penciptaan manusia pertama Adam ditaman
Eden,Di ketahui bahwa manusia pertama di utus untuk menjaga taman eden dan moyang ini
pun di beri hak yang sama untuk menjaga taman eden (papua) Dilaut dan darat penuh
raya,Dilembah baik digunung penuh dengan penghijaun,Banyak susu dan madu,itulah taman
eden yang di jaga oleh leluhur sanao dan leluhur djaisona merupakan keturnan dari malaikat
gabriel ditanah papua.
Leluhur sanoa pada jaman dulu tinggal diatas gunung sanao yang memiliki wilayah
pengembaraan seantero kota kaimana sampai di sebelah gunung genova,para leluhur sanao di
berikan kuasa dari Tuhan seperti manusia pertama penjaga taman eden, pada zaman dahulu
para leluhur ini dapat bersapda dan jadi sesuai kehendak mereka.
Bukti sejarah bahwa pada saat mereka mau buat kebun,para leluhur sanao mereka
menebang pohon dan buat pagar kemudian mereka hanya bernyayi sambil memukul-mukul
batang-batang pohon saja,kemudian di tinggalkan keesokan harinya mereka kembli kebun
yang dibuat tersebut sudah ditumbuhi seluruh tumbun-tumbuhan yang dapat di makan,namun
hasil dari kebun ini tidak bisa dimakan mereka hanya mengambil bibit-bibitnya saja dan di
tanam kembali pada kekebun yang mereka buat lagi,semua bibit yang dipilih adalah bibit-bibit
yang bagus,warna daun isi bagus,bentuk daun dan pohon juga bagus dari semua jenis tanaman
yang mereka suka saja yang diambil untuk ditanam kembali.
3.moyang nengev
Moyang ini merupakan orang yang lari dari kampung asalnya dibagian lobo,kampung kamaka
karna ia melakukan masalah terhadapa istri kakaknya atau iparnya sendiri sehingga ia di kejar
oleh kakaknya,dari situlah ia lari dari kama dengan mengunakan perahu susun,ia pada
perjalanannya ia meyusuri pesisir pantai hingga tiba disatu tempat dekat kampung sis tanggau
yaitu tanusan manima,diwaktu itu ia ketemu ikan maniwang pasir(tiraw) kemudian ia
menombak/menikam ikan tersebut lalu moyang nengev menggambil kulit bia dan ia
meniup,suara kulit bia itu sangagat besar hingga terdengar suara oleh moyang-moyang yang
mempunyai tempat disitu yaitu moyang sanao mara,lalu moyang-moyang sanao dari gunung
turun kaimana kepantai dan bertemu dengan moyang nengev lalu ia berteriak dalam bahasa
namatota yaitu la inaya teman nengev,karena bahasa yang disampaikan dapat dimegerti oleh
moyang-moyang sanao,bahasa tersebut yang disampaikan dalam bahsa namatota adalah orang
baik,darisitulah ia dikenal dengan sebutan orang baik (nenggev) kemedian moyang ini tinggal
di kepala air sisi(sis tanggau) pada satu tempat yang dikenal dengan batu licin,mayang nengev
tinggal disana dan ia tinggalkan perauhnya disitu dan tengelam di bawa batu licin itu,ia
mengawini anak perempuan dari moyang sanao.
Dafatar keturunan moyang nengev
Nenggev permaisurui sanao
Anaknya
1.jarambrari anaknya-laurans dan yuliana naggewa
2.fongiara anaknya adalah
 moyang dim nangewa-talep nanggewa
 urumaa-nasiriwi-hamid-dati-senggi(andreas)nanggewa
2.wangiata(simon) agus (hongiara) istrinya feranda furua –warwarene(yan) istrinya
yulianan djaisona-frengki dan theodorus djaisona
Moyang nengev dikenal dengan nama neggev dan semakin lama ia dikenal dengan nama
nenggeba dan akhirnya ia dikenal lagi dengan sebutan nanggewa yang saat ini menjadi
marga besar di suku mairasi,marga nanggewa juga dikenal dengan margga kamakaula atau
hutumuri.
Sesnamor (nama asli dari wemura) muarnya sesnombaria
Kedua moyang djaisona.
Moyang hamisi=andarias dan petrus kamakaula
Moyang andoatita adalah orang tua dari moyang iso’ia furua membeli tanah dari raja
ombair dan kapitan sirua.
Lokasi Bisari telah dibeli oleh perkebunan belanda ( lan bau ) pada moyang ombair dan
kapitan sirua.
Adik moyang iso’ia adalah ranggasnambrani- tutua (ruben) fredek (fandua) susana furua
Owotua=uwurinanfete marga lain dari marga anggua
Marga usa dari embar nanfete (embari fete)
Moyang djaisona merupakan turunan dari mailaikat gibrael.
Air natama adalah air tempat mandi malaikat dari kayangan,ada tiga malaikat turun mandi
dikali lalu datang moyang dari erbesi natama ia mengambil baju dari malaikat bonggso dan
menyimpanya dalam bambu,setelah dicari oleh ketika malaikat ini lalau datanglah moyang
itu dan mengembalikan pakian itu namun sudah kotor karna telah dipegang tangan manusia
sehingga ia tidak bisa terbang,hari telah sore membuat kedu kakaknya takut dan akhirnya
mereka pulang kekayagan tinggalkan adik bongsonya dan kawin dengan moyang erbesi
natama dan mendapat keturunan,keturunannya terpiara oleh moyang manoro erbesi atau
surawi,keturunannya adalah apsalom surawi yang saat ini tinggal di sis amoi/sisir
Moyang Urumaa mempunyai kakak adalah moyang atewa
Moyang atewa merupakan kepala kampung atau dulu dikenal dengan major tua didesa sisi
Isa lahir tidak ada raja hanya sambena=malaikat gibrael di utus oleh alah sendiri ke bumi
Dikenal dengan sambena sanao,saat itu malaikat menjadi biawak yang mempunyai ekor
menuju tanjung bisari dan pedang malaikat itu menjadi tanjung simora di kota kaimana.
Wilayah sambena mulai dari gunung sanao –asa ia turun di murano sampai di urat gunung
sis amoi menuju kepantai furang nambi-rep putus-putus sampai ke pulau erana
Sebelah gunung genova(utu furuma) air besar dan memiliki kolam dalam isa lahir dan
gunung sebelanya gunung sanao,air utu furuma mengalir turun asa ia kembali
kemurano,pulau didepan kampung murano ono masu (meka)sajina ali lahir disana
Moyang Avanda dan turun dipedalaman ewanda isa lahir disana,turun di nambatura
murano nomokweretura kawin dengan perempuan sanao keturunannya nambobu
Moyang ewanda atau miyano menjadi kepal kampung
Surawi datang dari bimaroi diyamor keturunan ular naga (bima roi)
Kampung tua sis amoi dulu diberada di wangainamba daerahnya susah air sehingga sering
mereka mendayng untuk menggambil air di watwatanita kemudian kampung di pindahkan
lagi ke wammamtura sebelah kampung sisir dua dan pindah lagi ke era wambari
nambi/furung nambi yang saat ini masih ada ketapang besar dan batu-batu susun di laut.
Kepala kampung tua adalah moyang atewa nanggewa/major tua setelah itu dinganti oleh
bapak izak nanggewa
Masamura anaknya wasir,moyang masa mura (awanda) keturunannya nambobu
Wasir (ewanda)keturunannya surawi dari natama
Moyang erbesi adalah orang dari lakahia istrinya malaikat anak-anaknya,owani terpiara
oleh nambobu dari marati moyang owani mempunyai anak moses surawi dan marten
surawi
Fandua-ruben,susana,faransina
Rengas nambrani-welam furua
Tutuba-tidak punya anak
Isoia anaknya sinambaru-estepanus dan markus,sinuwa(perempuan) kawin dengan moses
nambobu
kali bada dekat dengan tanggaromi kali dari sis amoi
kali bubara tembus kekila 14 jembatan biru
sesnamoro adalah kali yang keluar dari gunung sanao
gembuasi kali yang keluar dari tanjung gunung sanao kemudian tertampung disebelah
pulau serenusu(kampung koi) dan menjadi air busuk
sedangkan kali sisnamor adalah kali yang keluar dari lubang gunung sanao,sedangkam kali
aer bubara tembus ke moman atau kali kilo empat blas
kali sis namoro keluar dari kali bada sebelah bukit tanggaromi.
Kali sis tanggau memgalir sampai di kali bubara terbagi menjadi dua satunya mengalir ke
kali moman/kilo 14 dan satu alirannya lagi mengalir ke sis tanggau
Kali sis amoi adalah kali yang keluar dari gunung sanao yang mengalir melalui bukit
wasena dan mengalir tembus di sis amoi yang membealah wangguma dan era wambari
nambi
Kareteristik suku mairasi
Nama suku adalah mairasi dengan bahasa suku adalah bahasa mairasi,suku mairasi dalam
sebutan bahasa mairasi sendiri diartiakan dengan bahasa indonesia adalah orang yang
berkulit hitam rambut keriting,oleh karna itu orang mairasi sering mengunakan kata mairasi
untuk menyambut dan menyapa orang sapa saja baik di papua ataupun dari suku negroit
adalah mairasi.dalam catatan sejarah yang tidak pernah di ketahui oleh sipapun selain juru
kunci atau tuan tana menjelaskan bahwa suku yang keluar dari tanah babel berbangsa hitam
rambut keriting disebut dengan mairasi,sehingga suku ini menjadi suku tertua dengan bukti
sejarah lengkap dan juga tidak pernah diketahui oleh siapapun.sampai saman ini barulah
diketahui ada burung raksasa di satu kampung yaitu desa lobo sedangkan lainya tidak bisa
diceritakan dan itu di rahasiakan.
Suku mairasi merupakan suku dengan wilayah penyebaran terbesar di papua barat,Orang
mairasi pada umunya hidup di pesisir pantai dan sebagian lagi berada di pedalaman atau
hidup digunung-gunung, dengan penyebaran suku mairasi mulai dari kaimana dan sebagian
lagi di wilayah arguni sampai di bagian selatan wasior.
Suku yang hidup pada zaman dahulu ciri khas berpindah-pindah ini,mereka mengembara
dalam hutan baik secara kelopok marga ataupun yang lainya hidup dalam
sekelurga,ditempat-tempat yang mereka tinggal dan merasa aman ataupun yang terpenting
adalah wilayah yang subur dan ada mata air mereka lansung menetap disana,oleh karena
itu hampir seluruh hutan di pedalaman mairasi pasti ketemu dengan perkampungan baik
banyak penduduk ataupun sedikit penduduknya,dari Kebiasaan orang mairasi adalah
Mencari dengan cara berkebun dan berburu ini yang mengakibatkan adanya pembagian
wilayah suku sesuai dengan nama marga dan garis keturunan suku mairasi,dari wilayah
wilayah pembagian tersebut terjadi melalui jejak-jejak atau bekas kebun ataupun leluhur
dari marga meraka di makamkan dan sebagainya.
Cara hidup orang mairasi
a.cara berkebun
pada umumnya orang mairasi selurunya berkebun,cara berkebun orang mairasi masih
sistem tradisonal dengan cara pembagian tugas yang merata kebiasaan nya kaum pria yang
mencari dan menentukan lahan berkebun,setelah itu kaum kaum wanita yang melakukan
pembersihan lahan awal,pembersihan ini meliputi pembersihan anakan pohon dan tali-tali
hutan setelah itu kaum pria melanjutkan dengan penebgan pepohonan yang berukuran besar
dengan mengunakan kapak,apabila ada pohon dengan bandir yang sangat besar sebelum
pohon ini ditebang dibuat dulu para-para mengelilingi pohon tersebut lalu di lakukan
penengan,setelah itu samapai saat memasuki masa pembakaran lahan,biasanya di lakukan
bersama-sama sampai hampir bersih kaum pria sudah mempersiapakan pembuatan pagar
kebun,setelah pagar kebun telah rampaung,kemudian kaum wanita kembali melakukan
penanaman sedangkan kaum pria mengusakan pembutan rumah kebun.
Cara penanaman bisannya bercampuran antara keladi (awua) keladi isi satu (auatu ) kasbis
(bengara) pisang (we,i),keladi bira (aworo) petatas (simsere) dan umbi-umbian (sima)
tanpa melakukukan pembagian lahan,namun seluruh lahan kebun masyarakat mairasi
biasanya ditanami sampai penuh tanpa adalah yang tersisa.
Alat yang di gunakan dalam kegitan penanaman hanyalah potongan kayu dari jenis tertentu
yang diberikan runcing pada satu sisi kayu tersebut,kayu ini digunakan untuk melubangi
tanah untuk menanam akan tanaman apa saja yang hendak ditanam.
Hasil kebun yang di tanam biasanya bergati-ganti,mereka biasa menanam jagung (botani)
duluan di ikuti oleh sayur-sayuran,ubi-ubian dan tebu,setelah jagung di panen di ganti
dengan penenaman keladi dan pisang,setelah tatanaman sudah sampai masa panen,barulah
mereaka menanam tanaman jangka panjang seperti pala ,kelapa dan cengkah stelah itu
merekan melakukan pembersihan lahan yang baru untuk persiapan membuat kebun
pengati,hal ini di lakukan terus karna mereka takut bibit-bibit yang mau ditanam akan mati
atau dimakan oleh babi hutan.
Hasil panen mereka jaman dahulu biasanya hanya untuk makan dan hasil yang lainya
dibagi-bagi buat sanak saudara mereka dan yang lainya dilakukan penukaran atau barter
dengan orang lain.kegitan barter ini bisanya mereka menukar hasil kebun dengan anak
anjing,ayam,babi,dan barang lain seperti pakaian,meraka seringkali menukar beras atau
pakian pada perahu boat kapal-kapal yang sering berlabuh pada teluk-teluk di sana.
b.Cara berburu
Kebanyakan yang melakukan kegitan berburu bagi orang mairasi adalah kaum laki-laki
tanpa mengenal usia baik yang berumur tua ataupun yang berumaur muda.dalam kegitan
berburu ini mereka berpatokan dengan anjing-anjing yang meraka bawa kehutan,hasil
berburuan mereka yaitu babi hutan,rusa,kasawari,lao-lao dan wakera.
Mere sebelum melakukan kegiatan berburu anjing-anjing yang hendak dibawah kehutan
terlebih dahulu telah diobati oleh orang tua yang tau nama dari tuan anjing(nama asli dari
anjing) hal ini dilakukakan agar orang yang berburu dan juga anjing yang dibawa kehutan
tidak mendapat celaka atau serangan dari binatang seperti babi dan kasuari ataupun buaya.
Hasil berburu hanya untuk makan dan sebagian meraka tukarkan dengan hasil kebun dan
sagu (mawasi).
c.mancari ikan
khusus maryarakat mairasi yang hidup dipesisir pantai,mereka pada umunya lebih
mamahami cara mencari dilaut,walaupun sederhana meraka dapat membuat kalawai dari
besi dan di tancap pada bambu yang berfungsi untuk menombak/menikam ikan,juga bagi
kaum wanita hanya yang dapat dilakukan adalah mencari siput/bia.
Oleh karna itu hampir seluruh dataran gunung di teluk mairasi ini dapat ditemukan kulit
bia/siput dimana saja,karna pada waktu mereka membuat kebun mereka tinggal di sana
tidak pulang ke kampung sampai hasil kebun sudah dipanen baru mereka pulang,jadi saat
air surut/meti mereka biasanya kelaut untuk mencari,setelah mancari hasilnya dibawa
pulang ke rumah kebun mereka dihutan.
Zaman dulu mereka tidak mengenal cara lain seperti mamancing dan menjaring,mereka
hanya tau akar bore saja,ada sebagian masyarakat yang sering mengunakan akar bore untuk
mengkap ikan.
d.meremu
dalam suku mairasi tidak tergolong orang yang dapat meramu obat-obatan pada zaman
dahulu,hampir seluruh nenekmoyang orang mairasi baik yang hidup didaerah pesisir
ataupun di pedalam telah tau dan mengenal beberapa jenis pohon,rumput,tali dan beberapa
jenis serangga serta binatang yang dapat dijadikan obat ramuan tradisinal yang ampuh dan
mujarap,obat tali daun dan akar dari beberapa jenis tumbuhan ini tidak memiliki efek
samping malahan dapat menambah kekatan baru bagi orang yang mengalami
kesakitan.pada zaman dahulu mereka sudah dapat mengobati beberapa penyaik seperti
malaria,diare,sakit kepala dll.
Pada zaman dulu
e.pengobatan tradisonal
pengobatan tardisional merupakan hak waris turun temurun dari leluhur tiap orang atau pun
marga,cara ini tidak dapat ditiru oleh siapapun,pengubatan ini dilakukakan dengan
mengunakan bacaan mantra-mantara yang nerupakan ajian khusus yang diberikan sebagai
hak waris keturunan,ajain yang dipakai mampu menyembuhkan orang yang sedang sakit
baik itu sakit buatan orang atau sakit penyakit,ada beberapa orang tua yang dapat
mengetahui hal-hal yang tersembunyi dengan cara melihat pada benda dan juga pada
angota tubuh seseorang,seperti seorang anak gadis yang mulai dewasa mereka dapat
melihat dari telapak tangan saja dapat mengaetahui kalu ia sudah berpacaran danhal itu
tidak salah,ataupun pada ibu hamil mereka dapat memastikan jenis kelamin anak dalam
kandungan,dapat memberitahu wabah penyakit yang akan menyerang kampung seperti
diare.
pengobatan tradisonal dalam suku mairasi ini sering di lalui dengan makan-makan
adat,demi mengetahui sumber penyebab kesakitan seseorang,ataupun dengan cara
melakukakan pengobatan lain,orang yang melakukan berobat biasanya disebut jarere,orang
jarere biasanya membawa anak tomang/noken anyaman dari daun tikar kecil dan di dalam
noken tersebut disisi debgan ajian wasiat dari orang tua mereka,sepeti
kelereng,gelang,batu,dan akar kayu.apa biala sakit yang ditemui hanya sakit penyakit maka
yang diberikan adalah obat ramuan tradisional.
f.Tradisi orang mairasi.
Pada dasarnya seluruh suku di papua mengenal istilah hongge atau kekuatan dalam
mempertahan daerah kekuasan dan juga merebut wilayah lain.
Namau dalam suku mairasi hongge tidak seperti yang kita tau dalam beberapa catatan pada
susku-suku lain namun hongge disuku mairasi adalah pembunuhan dalam kelompok
sendiri,pada suku mairasi seluruh orangnya hidup terpencar di seluruh hutan mulai dari
pegunungan kaimana/sanao sampai di sebagian wilayah arguni dan sebagian lagi berada di
wilayah wasior,meraka tidakmelakukan hongge dengan cara melakukan perlawanan antar
kelompok dalam satu suku atau terhadap suku-suku lain.
Sistem hongge atau istilah lain sembunyi ataupun arti lainnya menyakal kelompok.dalam
satu kelompok orang mairasi apabila ada anggota kelompok yang sengaja makan sendirian
atau duduk dalam kegelapan jadi harus baut api, apabila di temuinya ia diangap melawan
perintah kelompok tersebut karena dia suda bukan manusia lagi ia adalah setang atau telah
mendengar atau belajar pada setang,ia dihukum mati dengan cara di tumbak atau dipanah
tanpa sipelaku atau orang itu tau,apabila kelompok tersebut takut pada orang itu maka
mereka mengutus utusan untuk memangil orang dari kelompok lain yang datang untuk
meakukan eksekusi tersebut,apabila ia di bunuh maka mayatnya di potong dengan
mutilasi,sedangakan kepalnya dibawa oleh kelompok yang telah melakukan eksekusi
tadi,apabila tim eksekusi telah kembali pada kelopoknya sampai dekat dengan tempak
tinggalnya biasa mereaka meniup kuli bia untuk memberi tanda bagi orang-orang yang
tinggal di tempat mereka kalaw mereka berhasil membuhun orang tersebut,tanda bunyi kuli
bia tadi juga mendakan penjemputan bagi mereka,mereka di jemput dengan tari-tarian
adat,apabila dalam penjemputan ini harus di ikuti oleh seluruh orang dalam kelompok
tadi,apabila ada yang tidak ikut ia pun dibunuh bersamaaan dengan orang tadi yang amau
dijemput.,juga di jemput dengan seluruh alat tajam seperti tumbak,kayu
batu,parang,kalawai.dan alat lain misalnya gata-gata api,garuru,bambu tempat isi air dan
lainnya,sembil menari /cakalele dengan kepala orang tadi di angkat dan di lempar lempar
ke udara berulang-ulang kalinya samapai mereka puas,apabila jatuh ke tanah,kepala
manusai tadi ti ijak-ijak dan juga kore/guling-guling dengan alat-alat tadi,juga di jepit
dengan gata-gata,hal ini merupaka suatu doa pengucapan sukur pada tuhan atas
kemenangan tersebut dan mereka telah membunaun orang yang membenci kelompok
meraka juga upara pengusiran roh agar arwa dari orang tadi takut untuk mengangugu
tempat mereka atau anak-anak mereka.
Dari kejadian ini memberikan bukti,seperti kapala manusia dari moyang prempuan
djaisona yang di simpan diewircem,moyang perempuan yang di bunuh ditanjung garuda
(erawarnambi) tanjung sisir dua.
Masa burung kuning
Burung kuning adalah istilah bagi orang mairasi dalam menyebut burung cedrawasih
(siangga),setelah zaman rempah-remapah masuk melaluai kesultanan tidore,khususnya di
daerah mairasi adalah tempat singgah utama dalam perjalanan mereka dari tidore,kapal-
kapal dari tiong hoa sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat lain mereka sering berlabuh
dikampung lobo teluk triton,darisitulah orang-orang mairasi dulu sudah memiliki senjata
yang di dapat dari orang-orang cina itu,senjata yang di dapat dipakai menembak burung
cendrawasih lalu mereka menukar kembali lagi dengan orang-orang cina itu dengan
gong,gelang,anting-anting (virwani) dan piring-piring antik lainya,apabila seorang berhasil
membawa dua ekor burung cendrawasih diberikan senjata tersebut untuk jadi milik,senja
tersebut digunakan dengan cara mengisi peluru dari laras depan kemudian diisi lagi serbuk
dari kulit kelapa dan ditumbuk hingga padat barulah di lakukan penembakan pada sasaran
yang mau di tembak.
Cara perkawinan orang mairasi
1.anak laki-laki kawin sesuai pilihan orang tua
Bentuk perkawinan suku mairasi zaman dahulu tergolong sangat baik,karena untuk
melakukan pencalonan calon istri dari anak laki-laki dalam satu keluarga yang dapat
menentukan calon istri anaknya adalah orong tua dari anak laki-laki.
Dalam kehidupan masyarakat umum suku mairasi pada umunya membuat kebun dan
bertani sehingga anak-anak mereka baik laki-laki atau perumpuan pun sudah biasa terlebih
khusus anak laki-laki harus bisa berburuh dengan baik,apabila telak namti anak-anak ini
mencapai usia dewasa dan kawin mereka dapat melakukanya tanpa perlu dampingan
orangtua lagi,oleh karna itu dalam suku mairasi setiap anak laki-laki yang mencapai usia
kawin,istrinya di cari oleh orang tuanya tanpa ia tau siap yang orangtuanya berniat untuk
mengawininya nanti,kedua orang tua dari anak laki-laki pergi kekampung-kampung
dengan cara menginap di setiap kampung dua sampai tiga hari bahkan seminggu,dalam
keprgian orangtua anak laki-laki ini biasanya tujuan mencari istri buat anaknya di
rahasiakan,mereka biasa pergi dengan alasan mengunjungi keluarga mereka di kampung
yang mereka tuju,setelah disanam barulah kedua orangtua melakukan pencarian dengan
melihat aktivitas seluruh anak gadis pada kampung tersebut,anak gadis yang dipilih sudah
mampu berkebun,menjahit tumang,menjahit tikar,apa bila tidak ada yang cocok maka
mereka pindak kekampung lain lagi,sampai kalau sudah ketemu anak gadis yang mereka
setujui secara bersama-sama anatara bapak dan mama maka mereka akan melakukan
kunjungan kekelurga anak gadis tersebut,namun perkawinan ini skral sehingga apabila
mereka mau lakukan kunjungan ini orang satu kampung harus sudah tertidur agar tidak ada
yang tau,bahkan anak gadis yang direncanakan untuk dilamarpun sudah tertidur agar ia pun
tiadak tau,di waktu tenggah malam mereka berkunjung dengan orang tua permpuan adapun
bahasa umum berupa perumpamaan yang sering digunakan namun dapat di mengerti oleh
orangtua dari gadis tersebut,mereka biasanya berkata’’tujuan kami dua datang berpahari
disini kitong ada perlu,tapi bapa mau kami mau ambil anak ayam satu dari bapak dan mama
disini,hanya kata umpama seprti ini yang disampaikan oleh kedua orang tua laki-laki
apabila orang tua dari gadis itu tidak setuju tidak apa-apa karna tidak ada yang tau karna
apa bila ada yang berti nanti orang lain juga tidak bisa melamar anak gadis tersebut,hal tadi
di buat seperti itu karana mereka menjaga kehormatan kelurga dan juga anak gadis
mereka,apabila anak gadis tadi disetujui untuk dikawinkan maka kedua orang tua anak
alaki-laki harus segera kembali menjemput anak mereka dan kembali ke kampung anak
gadis tinggal untuk di lakukan pernikahan,pernikan orang mairsai sangat sederhana yaitu
dengan cara membakar rokok adat (tembakau iris di gulung dengan naun nipah mudah/atau
daun kering lainnya) rokok yang di bakar oleh tetua adat di berikan pada anak
perempuan,lalau anak perumpuan itu menghisapnya setelah itu ia serahkan kepada calon
suaminya,setelah anak laki-laki tadi menghisap roko tersebut maka tetua adat menayakan
pada hadrin kalaw semua berteriak dengan nyarik sah,berti perkawinan tersebut telah sah
dan anak gadis pun diambil pulang kerumah orang tua laki-laki.
2.perkawinan dalam satu atap
Bentuk perkawinan ini merupaka suatu cara dalam suku mairasi untuk memperbanyak
anggota dalam kelompok ataupun membesarkan nama marga mereka,perkawinan ini
dilarang oleh suku mairsi namun hal ini harus di jalankan pada daerah yang sanggat jauh
dengan kampung-kampung lain,apa bila dalam kelopok ada dua atau tiga keluarga di satu
tempat dan anak-anak mereka telah mencapai usia perkawinan maka mereka lansungsung
menunjuk anak agadis dan anak laki-laki mereka untu di kawinkan.prosesi pernikahan pun
sama yaitu dengan membakar rokok adat.
Harta kawin orang mairasi zaman dahulu
Setelah sah pernikahan kedua mempelai,maka anak perempuan (iwe’i) juga suda saatnya
meninggalkan rumah orang tuanya,oleh karna kebahagiaan orang tua permpuan karna anak
gadisnya boleh di kawinkan maka pihak perempuan punya tanggung jawab memabyar
harta kepada suaminya,karna ia telah memilih anak gadis dari kelurga tersebut,harta pun
tidak seberapa dan tidak semahal apapun namunmemiliki krestristik budaya dan adat yang
sangat kuat,harta pada suku mairasi zaman dahulu adaklah,gata-gata(jepitan dari sebilah
bambu) koba-koba (tikar anyaman) air bambu,parang,pisau,kulit kayu jowo(kulit kayu
pembuat pakain) dan sebagain bibit sayur atau anakan keladi/pisang (untuk kebun mereka
nanti)
Orang hamil
Setelah proses penikahan sampai berumahtangga dengan abaik,apabila istrinya telah
dikarunia tuhan untuk mendapakan anak maka dalam menjelang masa sembilan bulan
suaminya telah sediakan rumah kecil(rumah melahirkan) dengan jarak sekitar 50 meter dari
rumah besar,rumah ini dibuat karna alsan kotoran saat melahiran tidak sehat buat kelurga
yang alain yang tingal didalam ruamh besar,sampai pada waktunya,saat itu istrinya di
pindahkan dari rumah besar ke rumah kecil untuk bersalin disana,dalam rumah kecil saat
istrinya dipindahkan disana yang boleh masuk dan jaga ibu yang sakit itu tidak bisa kaum
pria,oleh karna itu seluruh kaum pria hanya boleh tinggal dirumah besar,sedangkan ibu-ibu
yang lainya membantu persalinan,apabial anaknya sudah lahir dengan baik dan
selamat,kemudiaan dibersihakan bayi dan ibu pun dirumah kecil tersebut,tali pusar dari
bayi biasanya di potong dengan bilahan tipis dari bambu(sinomo) semenjak anak itu lahir
merupakan hari prtama sampai pada hari yang harus di masuka kembali anak bayi kerumah
besar yaiti anak laki-laki harus selama lima (5)hari dan anak perempuan empat (4) hari.
Pada hari tersebut diadakan pesta makan-makan secara kelurga sebagai ungkapan sukur
pada tuahan dan para leluhur yang telah mendahului meraka,setelah itu mereka
berbondong-bobong menjemput anak bayi dan ibunya peulang kerumah bersar dengan
ucapan kata selamat atau pun doa keselamatan mereka berdua.
Adat bagi anak pertama/sulung
a.anak sulung laki-laki
Dalam kehidupan suku mairasi dikenal dengan adat yang di jadikan sutau larangan atau
pamali,biasanya bagi anak pertama laki-laki itu sering di larang makan apa saja yang
disukai untuk dijadikan pamali misalnya anak laki-laki dilarang makan daging
babi,rusa,kus-kus,kasuari,atau apa yang disukai oleh orang tua dari mamanya atau
tetenya,hal ini masih bekaitan dengan hutang denda adat atau mas kawin,biasanya dalam
perkawinan pada suku mairasi di lansungkan pembayaran adat kawin sekaligus
dilansungkan dengan pernikanhan secara adat atau dikenal dengan bakar rokok adat,apa
bila dalam suatu kejadian perkawinan seorang pria belum membayar harta kawin pada
istrinya kemudian mereka telah menjadi sumi istri dan dikaruniakan anak maka adat/ pamili
ini diberikan pada anak tersebut,dengan mengikat adat pada anak ini maka akan menjadi
beban tersendiri bagi bapaknya untuk cepat berusah untuk membayar maskawin kepada
orang tua istrinya,apa bila maskawin telah terbayarkan maka adat/pamali pun dapat dilepas
bagi anaknya.
Prosesi pelapasan adat/pamali ini biasanya di lakukan olah saudara istrinya kapada anak
tersebut,mulai dari proses berburu binatang sesuai dengan pamali yang di berikan bagi
keponakan mereka,misalnya yang diberikan pamali atau larangan makan babi maka om-
omnya harus berburu babi,apabila telah siap daging babi barulah dibuat acara adat dengan
cara makan-makan secara adat,biasanya anak keponakan mereka disuruh duduk ditengah
lingkaran om-omnya dan disaksikan olah orang bapak dan mama serta tete dan
neneknya,setelah itu daging babi yang telah diasar atau dibakar diberikan pada anak
tersebut dengan mangigit sebagian daging babi tadi lalu dipotong/iris sebagiannya dari
mulut anak tersebut dengan menguanakan pisau yang dibuat dari sebilah tipis bambu
(sinomo),prosesi pemotongan daging yang dapat melakukanya adalah om yang tertua
dalam keluarga mamanya,apabila mamanya yang tua dapat digantikan dengan adik kedua
dari mamanya apabila ada yang laki-laki,setelah itu diadakan makan bersama dan
dilanjutkan dengan tarian adat yang di iringi nyayian-nyian khsus pelapasan pamali dan di
ikuti dengan pukulan tifa dan gong sebagai ungkapan suyukur pada Tuhan dan juga pada
moyang-moyang yang telah meninggal agar para roh-roh nenek moyang ini juga dapat
mengenal anak tersebut.
b.anak sulung perempuan
prosesi adat/pamali bagi anak perempuan pun sama seperi yang di lakukan bagi anak sulung
laki-laki Cuma yang membedakan pamali ini adalah anak perempuan sulung dalam keluaraga
yang bapaknya belum membayar mas kawin mamanya akan di berikan pamali pada anak
tersebut yaitu dilarang mencukur atau menggunting rambut sampai bapaknya melunasi hutang
adat atau pembayaran maskawin pada orang tua istinya,setelah maskawin kawin sudah
dilunasi barulah diadakan acara potong ramabut atau cukur ramabut,rambut anak tersebut
dicukur oleh om sungguh atau kakak dari mamanya,setelah proses pemotongan ramabut telah
selesai di lakukan maka mama dari anak permpuan tersebut mambayar harta/adat kepada
kakaknya,harta yang dibayar berupa barang seprti piring,gelang,mas,ating-anting dll,biasanya
barang yang dibayarkan tidak tentu jumblanya.hal ini betujuan agar dalam proses pertumbuhan
anak ini yang menjadi tanggung jawab untuk mengatur,melarang dan memarahi anak ini
adalah omnya barsama dengan kedua orangtua anak tersebut,Setelah anak perempuan ini
tumbuh dewasa dan kalau ada anak laki-laki yang meminang dan menikahinya maka omnya
sudah tidak berhak mandapat harta kawin anak tersebut karena omnya telah duluan mendapat
harta dari adiknya atau mama anak tersebut,yang berhak mendapat harta kawin anak ini adalah
om-om yang lain,namun dalam proses persiapan pernikahan anak ini mulai dari persiapan
rumah sampai berburu dan lainya masih menjadi tanggung jawab om tertuanya sampai anak
perempuan tersebut pergi meninggalkan keluarganya dan hidup bersama suaminya barulah
tanggung jawab omnya boleh berakhir.

More Related Content

What's hot

Bilangan Formzahl
Bilangan FormzahlBilangan Formzahl
Bilangan Formzahl
Diana Surtika
 
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Angga Nugraha
 
Batuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptxBatuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptx
taufiqbapiq
 
8. Ragam atau Varians
8. Ragam atau Varians8. Ragam atau Varians
8. Ragam atau Varianswidi1966
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
oriza steva andra
 
Kbg batu trakhit
Kbg batu trakhitKbg batu trakhit
Kbg batu trakhit
085753889956
 
37136685 soal-wajib-lomba-cerdas-cermat-babaak-penyisihan
37136685 soal-wajib-lomba-cerdas-cermat-babaak-penyisihan37136685 soal-wajib-lomba-cerdas-cermat-babaak-penyisihan
37136685 soal-wajib-lomba-cerdas-cermat-babaak-penyisihanMuhammad Yuda
 
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhanaBab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhanaHendra Supriyanto
 
Latihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambangLatihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambang
yulika usman
 
Hubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosferHubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosferOky de Holmeas
 
Penentuan Arah dan Sudut
Penentuan Arah dan SudutPenentuan Arah dan Sudut
Penentuan Arah dan Sudut
Zufar Asyraf Al
 
batu Sekis
batu Sekisbatu Sekis
batu Sekis
085753889956
 
Modul 4 pengolahan awal data gravitasi
Modul 4   pengolahan awal data gravitasiModul 4   pengolahan awal data gravitasi
Modul 4 pengolahan awal data gravitasi
Fitra Akbar
 
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
Ginan Ginanjar Kosim
 
fungsi-komposisi.ppt
fungsi-komposisi.pptfungsi-komposisi.ppt
fungsi-komposisi.ppt
LuviaFebryaniPutri
 
52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak
Falih Azmi
 
Theodolit
TheodolitTheodolit
Theodolit
nofriady2
 

What's hot (20)

Rotasi
RotasiRotasi
Rotasi
 
Bilangan Formzahl
Bilangan FormzahlBilangan Formzahl
Bilangan Formzahl
 
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
 
Batuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptxBatuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptx
 
8. Ragam atau Varians
8. Ragam atau Varians8. Ragam atau Varians
8. Ragam atau Varians
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
 
Kbg batu trakhit
Kbg batu trakhitKbg batu trakhit
Kbg batu trakhit
 
37136685 soal-wajib-lomba-cerdas-cermat-babaak-penyisihan
37136685 soal-wajib-lomba-cerdas-cermat-babaak-penyisihan37136685 soal-wajib-lomba-cerdas-cermat-babaak-penyisihan
37136685 soal-wajib-lomba-cerdas-cermat-babaak-penyisihan
 
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhanaBab 3 pemetaan planimetrik sederhana
Bab 3 pemetaan planimetrik sederhana
 
Latihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambangLatihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambang
 
Hubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosferHubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosfer
 
Penentuan Arah dan Sudut
Penentuan Arah dan SudutPenentuan Arah dan Sudut
Penentuan Arah dan Sudut
 
batu Sekis
batu Sekisbatu Sekis
batu Sekis
 
Fisika sma kelas xii joko budiyanto
Fisika sma kelas xii joko budiyantoFisika sma kelas xii joko budiyanto
Fisika sma kelas xii joko budiyanto
 
Modul 4 pengolahan awal data gravitasi
Modul 4   pengolahan awal data gravitasiModul 4   pengolahan awal data gravitasi
Modul 4 pengolahan awal data gravitasi
 
Piroksen
PiroksenPiroksen
Piroksen
 
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
 
fungsi-komposisi.ppt
fungsi-komposisi.pptfungsi-komposisi.ppt
fungsi-komposisi.ppt
 
52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak
 
Theodolit
TheodolitTheodolit
Theodolit
 

Similar to mari mengenal suku mairasi lebih dekat.docx

Suku Makassar
Suku MakassarSuku Makassar
Suku Makassar
Nur Salma Yusuf
 
Sejarah asal usul minang kabau
Sejarah  asal usul minang kabauSejarah  asal usul minang kabau
Sejarah asal usul minang kabau
Mutia Islami
 
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docxkekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
RainoldRoland1
 
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docxkekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
RainoldRoland1
 
Kebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohir
Kebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohirKebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohir
Kebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohirNu Dak
 
Suku asmat
Suku asmatSuku asmat
Suku asmat
teguh indriawan
 
Cerita Rakyat Jawa Timur.docx
Cerita Rakyat Jawa Timur.docxCerita Rakyat Jawa Timur.docx
Cerita Rakyat Jawa Timur.docx
sitizhakiyah1
 
261955125-MAKALAH-SUKU-ANAK-DALAM-docx.docx
261955125-MAKALAH-SUKU-ANAK-DALAM-docx.docx261955125-MAKALAH-SUKU-ANAK-DALAM-docx.docx
261955125-MAKALAH-SUKU-ANAK-DALAM-docx.docx
harwanefendi
 
BK_LINTAS_BUDAYA_MINANGKABAU_pptx.pptx
BK_LINTAS_BUDAYA_MINANGKABAU_pptx.pptxBK_LINTAS_BUDAYA_MINANGKABAU_pptx.pptx
BK_LINTAS_BUDAYA_MINANGKABAU_pptx.pptx
AlimSimamora
 
Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"
Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"
Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"
Airlangga University , Indonesia
 
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitarNama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
TiyaazNurMuhammadFai
 
Kebudayaan kalimantan, diki nurdiansyah (npm 52412103)
Kebudayaan kalimantan, diki nurdiansyah (npm 52412103)Kebudayaan kalimantan, diki nurdiansyah (npm 52412103)
Kebudayaan kalimantan, diki nurdiansyah (npm 52412103)
Diki Nurdiansyah
 
Nana sarea (dina oktaviani)
Nana sarea (dina oktaviani)Nana sarea (dina oktaviani)
Nana sarea (dina oktaviani)
Arvinoor Siregar SH MH
 
Kebudayaan suku asmat
Kebudayaan suku asmatKebudayaan suku asmat
Kebudayaan suku asmat
Aziz Haris
 

Similar to mari mengenal suku mairasi lebih dekat.docx (20)

Suku Makassar
Suku MakassarSuku Makassar
Suku Makassar
 
Sejarah asal usul minang kabau
Sejarah  asal usul minang kabauSejarah  asal usul minang kabau
Sejarah asal usul minang kabau
 
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docxkekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
 
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docxkekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
kekerabatan sosial dan kepemimpinan suku mairasi zaman dulu.docx
 
Kebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohir
Kebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohirKebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohir
Kebudayaan nusa tenggara barat dede ahlam tohir
 
Suku asmat
Suku asmatSuku asmat
Suku asmat
 
Cerita Rakyat Jawa Timur.docx
Cerita Rakyat Jawa Timur.docxCerita Rakyat Jawa Timur.docx
Cerita Rakyat Jawa Timur.docx
 
261955125-MAKALAH-SUKU-ANAK-DALAM-docx.docx
261955125-MAKALAH-SUKU-ANAK-DALAM-docx.docx261955125-MAKALAH-SUKU-ANAK-DALAM-docx.docx
261955125-MAKALAH-SUKU-ANAK-DALAM-docx.docx
 
BK_LINTAS_BUDAYA_MINANGKABAU_pptx.pptx
BK_LINTAS_BUDAYA_MINANGKABAU_pptx.pptxBK_LINTAS_BUDAYA_MINANGKABAU_pptx.pptx
BK_LINTAS_BUDAYA_MINANGKABAU_pptx.pptx
 
Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"
Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"
Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"
 
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitarNama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
Nama bebegig merupakan representasi penjaga lingkungan alam sekitar
 
Kebudayaan kalimantan, diki nurdiansyah (npm 52412103)
Kebudayaan kalimantan, diki nurdiansyah (npm 52412103)Kebudayaan kalimantan, diki nurdiansyah (npm 52412103)
Kebudayaan kalimantan, diki nurdiansyah (npm 52412103)
 
Nana sarea (dina oktaviani)
Nana sarea (dina oktaviani)Nana sarea (dina oktaviani)
Nana sarea (dina oktaviani)
 
Kebudayaan suku asmat
Kebudayaan suku asmatKebudayaan suku asmat
Kebudayaan suku asmat
 
Potensi pariwisata kabupaten muna
Potensi pariwisata kabupaten munaPotensi pariwisata kabupaten muna
Potensi pariwisata kabupaten muna
 
Potensi pariwisata kabupaten muna
Potensi pariwisata kabupaten munaPotensi pariwisata kabupaten muna
Potensi pariwisata kabupaten muna
 
Pesisir Selatan
Pesisir SelatanPesisir Selatan
Pesisir Selatan
 
Potensi pariwisata di kabupaten muna
Potensi pariwisata di kabupaten munaPotensi pariwisata di kabupaten muna
Potensi pariwisata di kabupaten muna
 
Potensi pariwisata di kabupaten muna
Potensi pariwisata di kabupaten munaPotensi pariwisata di kabupaten muna
Potensi pariwisata di kabupaten muna
 
Potensi pariwisata di kabupaten muna
Potensi pariwisata di kabupaten munaPotensi pariwisata di kabupaten muna
Potensi pariwisata di kabupaten muna
 

mari mengenal suku mairasi lebih dekat.docx

  • 1. Mari mengenal suku mairasi Lebih dekat Oleh.renold.usa 1.PENGATAR Tulisan ini lebih bersifat memberikan suatu gambaran umum mengenai keadaan umum masyasrakat suku mairasi pada zaman dahulu khususnya masyarakat kampung sis tanggau/atau dikenal masyarakat sisir dan juga mengakat sejarah singkat dari suku mairasi di kabupaten kaimana,Dengan maksud agar seluruh orang yang membacanaya dapat mengetahui lebih khusus Bagi anak cucu yang membaca dapat mengetahui sejarah dengan baik,juga dapat mengingat waktu dan tempat terjadinya kejadian-kejadian dalam sejarah ini. Semoga tulisan sederhana dan singkat ini mempunyai manfaat bagi anda semua. 2.PEMILIK TANAH ADAT DIKAIMANA Leluhur sanou merupakan pemilik sebagian besar wilayah adat dikabupaten Kaimana, para leluhur sanao merupakan utusan kedua setelah penciptaan manusia pertama Adam ditaman Eden,Di ketahui bahwa manusia pertama di utus untuk menjaga taman eden dan moyang ini pun di beri hak yang sama untuk menjaga taman eden (papua) Dilaut dan darat penuh raya,Dilembah baik digunung penuh dengan penghijaun,Banyak susu dan madu,itulah taman eden yang di jaga oleh leluhur sanao dan leluhur djaisona merupakan keturnan dari malaikat gabriel ditanah papua. Leluhur sanoa pada jaman dulu tinggal diatas gunung sanao yang memiliki wilayah pengembaraan seantero kota kaimana sampai di sebelah gunung genova,para leluhur sanao di berikan kuasa dari Tuhan seperti manusia pertama penjaga taman eden, pada zaman dahulu para leluhur ini dapat bersapda dan jadi sesuai kehendak mereka. Bukti sejarah bahwa pada saat mereka mau buat kebun,para leluhur sanao mereka menebang pohon dan buat pagar kemudian mereka hanya bernyayi sambil memukul-mukul batang-batang pohon saja,kemudian di tinggalkan keesokan harinya mereka kembli kebun yang dibuat tersebut sudah ditumbuhi seluruh tumbun-tumbuhan yang dapat di makan,namun hasil dari kebun ini tidak bisa dimakan mereka hanya mengambil bibit-bibitnya saja dan di tanam kembali pada kekebun yang mereka buat lagi,semua bibit yang dipilih adalah bibit-bibit yang bagus,warna daun isi bagus,bentuk daun dan pohon juga bagus dari semua jenis tanaman yang mereka suka saja yang diambil untuk ditanam kembali.
  • 2. 3.moyang nengev Moyang ini merupakan orang yang lari dari kampung asalnya dibagian lobo,kampung kamaka karna ia melakukan masalah terhadapa istri kakaknya atau iparnya sendiri sehingga ia di kejar oleh kakaknya,dari situlah ia lari dari kama dengan mengunakan perahu susun,ia pada perjalanannya ia meyusuri pesisir pantai hingga tiba disatu tempat dekat kampung sis tanggau yaitu tanusan manima,diwaktu itu ia ketemu ikan maniwang pasir(tiraw) kemudian ia menombak/menikam ikan tersebut lalu moyang nengev menggambil kulit bia dan ia meniup,suara kulit bia itu sangagat besar hingga terdengar suara oleh moyang-moyang yang mempunyai tempat disitu yaitu moyang sanao mara,lalu moyang-moyang sanao dari gunung turun kaimana kepantai dan bertemu dengan moyang nengev lalu ia berteriak dalam bahasa namatota yaitu la inaya teman nengev,karena bahasa yang disampaikan dapat dimegerti oleh moyang-moyang sanao,bahasa tersebut yang disampaikan dalam bahsa namatota adalah orang baik,darisitulah ia dikenal dengan sebutan orang baik (nenggev) kemedian moyang ini tinggal di kepala air sisi(sis tanggau) pada satu tempat yang dikenal dengan batu licin,mayang nengev tinggal disana dan ia tinggalkan perauhnya disitu dan tengelam di bawa batu licin itu,ia mengawini anak perempuan dari moyang sanao. Dafatar keturunan moyang nengev Nenggev permaisurui sanao Anaknya 1.jarambrari anaknya-laurans dan yuliana naggewa 2.fongiara anaknya adalah  moyang dim nangewa-talep nanggewa  urumaa-nasiriwi-hamid-dati-senggi(andreas)nanggewa 2.wangiata(simon) agus (hongiara) istrinya feranda furua –warwarene(yan) istrinya yulianan djaisona-frengki dan theodorus djaisona Moyang nengev dikenal dengan nama neggev dan semakin lama ia dikenal dengan nama nenggeba dan akhirnya ia dikenal lagi dengan sebutan nanggewa yang saat ini menjadi marga besar di suku mairasi,marga nanggewa juga dikenal dengan margga kamakaula atau hutumuri. Sesnamor (nama asli dari wemura) muarnya sesnombaria Kedua moyang djaisona. Moyang hamisi=andarias dan petrus kamakaula Moyang andoatita adalah orang tua dari moyang iso’ia furua membeli tanah dari raja ombair dan kapitan sirua.
  • 3. Lokasi Bisari telah dibeli oleh perkebunan belanda ( lan bau ) pada moyang ombair dan kapitan sirua. Adik moyang iso’ia adalah ranggasnambrani- tutua (ruben) fredek (fandua) susana furua Owotua=uwurinanfete marga lain dari marga anggua Marga usa dari embar nanfete (embari fete) Moyang djaisona merupakan turunan dari mailaikat gibrael. Air natama adalah air tempat mandi malaikat dari kayangan,ada tiga malaikat turun mandi dikali lalu datang moyang dari erbesi natama ia mengambil baju dari malaikat bonggso dan menyimpanya dalam bambu,setelah dicari oleh ketika malaikat ini lalau datanglah moyang itu dan mengembalikan pakian itu namun sudah kotor karna telah dipegang tangan manusia sehingga ia tidak bisa terbang,hari telah sore membuat kedu kakaknya takut dan akhirnya mereka pulang kekayagan tinggalkan adik bongsonya dan kawin dengan moyang erbesi natama dan mendapat keturunan,keturunannya terpiara oleh moyang manoro erbesi atau surawi,keturunannya adalah apsalom surawi yang saat ini tinggal di sis amoi/sisir Moyang Urumaa mempunyai kakak adalah moyang atewa Moyang atewa merupakan kepala kampung atau dulu dikenal dengan major tua didesa sisi Isa lahir tidak ada raja hanya sambena=malaikat gibrael di utus oleh alah sendiri ke bumi Dikenal dengan sambena sanao,saat itu malaikat menjadi biawak yang mempunyai ekor menuju tanjung bisari dan pedang malaikat itu menjadi tanjung simora di kota kaimana. Wilayah sambena mulai dari gunung sanao –asa ia turun di murano sampai di urat gunung sis amoi menuju kepantai furang nambi-rep putus-putus sampai ke pulau erana Sebelah gunung genova(utu furuma) air besar dan memiliki kolam dalam isa lahir dan gunung sebelanya gunung sanao,air utu furuma mengalir turun asa ia kembali kemurano,pulau didepan kampung murano ono masu (meka)sajina ali lahir disana Moyang Avanda dan turun dipedalaman ewanda isa lahir disana,turun di nambatura murano nomokweretura kawin dengan perempuan sanao keturunannya nambobu Moyang ewanda atau miyano menjadi kepal kampung Surawi datang dari bimaroi diyamor keturunan ular naga (bima roi) Kampung tua sis amoi dulu diberada di wangainamba daerahnya susah air sehingga sering mereka mendayng untuk menggambil air di watwatanita kemudian kampung di pindahkan lagi ke wammamtura sebelah kampung sisir dua dan pindah lagi ke era wambari nambi/furung nambi yang saat ini masih ada ketapang besar dan batu-batu susun di laut.
  • 4. Kepala kampung tua adalah moyang atewa nanggewa/major tua setelah itu dinganti oleh bapak izak nanggewa Masamura anaknya wasir,moyang masa mura (awanda) keturunannya nambobu Wasir (ewanda)keturunannya surawi dari natama Moyang erbesi adalah orang dari lakahia istrinya malaikat anak-anaknya,owani terpiara oleh nambobu dari marati moyang owani mempunyai anak moses surawi dan marten surawi Fandua-ruben,susana,faransina Rengas nambrani-welam furua Tutuba-tidak punya anak Isoia anaknya sinambaru-estepanus dan markus,sinuwa(perempuan) kawin dengan moses nambobu kali bada dekat dengan tanggaromi kali dari sis amoi kali bubara tembus kekila 14 jembatan biru sesnamoro adalah kali yang keluar dari gunung sanao gembuasi kali yang keluar dari tanjung gunung sanao kemudian tertampung disebelah pulau serenusu(kampung koi) dan menjadi air busuk sedangkan kali sisnamor adalah kali yang keluar dari lubang gunung sanao,sedangkam kali aer bubara tembus ke moman atau kali kilo empat blas kali sis namoro keluar dari kali bada sebelah bukit tanggaromi. Kali sis tanggau memgalir sampai di kali bubara terbagi menjadi dua satunya mengalir ke kali moman/kilo 14 dan satu alirannya lagi mengalir ke sis tanggau Kali sis amoi adalah kali yang keluar dari gunung sanao yang mengalir melalui bukit wasena dan mengalir tembus di sis amoi yang membealah wangguma dan era wambari nambi Kareteristik suku mairasi Nama suku adalah mairasi dengan bahasa suku adalah bahasa mairasi,suku mairasi dalam sebutan bahasa mairasi sendiri diartiakan dengan bahasa indonesia adalah orang yang berkulit hitam rambut keriting,oleh karna itu orang mairasi sering mengunakan kata mairasi untuk menyambut dan menyapa orang sapa saja baik di papua ataupun dari suku negroit adalah mairasi.dalam catatan sejarah yang tidak pernah di ketahui oleh sipapun selain juru kunci atau tuan tana menjelaskan bahwa suku yang keluar dari tanah babel berbangsa hitam
  • 5. rambut keriting disebut dengan mairasi,sehingga suku ini menjadi suku tertua dengan bukti sejarah lengkap dan juga tidak pernah diketahui oleh siapapun.sampai saman ini barulah diketahui ada burung raksasa di satu kampung yaitu desa lobo sedangkan lainya tidak bisa diceritakan dan itu di rahasiakan. Suku mairasi merupakan suku dengan wilayah penyebaran terbesar di papua barat,Orang mairasi pada umunya hidup di pesisir pantai dan sebagian lagi berada di pedalaman atau hidup digunung-gunung, dengan penyebaran suku mairasi mulai dari kaimana dan sebagian lagi di wilayah arguni sampai di bagian selatan wasior. Suku yang hidup pada zaman dahulu ciri khas berpindah-pindah ini,mereka mengembara dalam hutan baik secara kelopok marga ataupun yang lainya hidup dalam sekelurga,ditempat-tempat yang mereka tinggal dan merasa aman ataupun yang terpenting adalah wilayah yang subur dan ada mata air mereka lansung menetap disana,oleh karena itu hampir seluruh hutan di pedalaman mairasi pasti ketemu dengan perkampungan baik banyak penduduk ataupun sedikit penduduknya,dari Kebiasaan orang mairasi adalah Mencari dengan cara berkebun dan berburu ini yang mengakibatkan adanya pembagian wilayah suku sesuai dengan nama marga dan garis keturunan suku mairasi,dari wilayah wilayah pembagian tersebut terjadi melalui jejak-jejak atau bekas kebun ataupun leluhur dari marga meraka di makamkan dan sebagainya. Cara hidup orang mairasi a.cara berkebun pada umumnya orang mairasi selurunya berkebun,cara berkebun orang mairasi masih sistem tradisonal dengan cara pembagian tugas yang merata kebiasaan nya kaum pria yang mencari dan menentukan lahan berkebun,setelah itu kaum kaum wanita yang melakukan pembersihan lahan awal,pembersihan ini meliputi pembersihan anakan pohon dan tali-tali hutan setelah itu kaum pria melanjutkan dengan penebgan pepohonan yang berukuran besar dengan mengunakan kapak,apabila ada pohon dengan bandir yang sangat besar sebelum pohon ini ditebang dibuat dulu para-para mengelilingi pohon tersebut lalu di lakukan penengan,setelah itu samapai saat memasuki masa pembakaran lahan,biasanya di lakukan bersama-sama sampai hampir bersih kaum pria sudah mempersiapakan pembuatan pagar kebun,setelah pagar kebun telah rampaung,kemudian kaum wanita kembali melakukan penanaman sedangkan kaum pria mengusakan pembutan rumah kebun. Cara penanaman bisannya bercampuran antara keladi (awua) keladi isi satu (auatu ) kasbis (bengara) pisang (we,i),keladi bira (aworo) petatas (simsere) dan umbi-umbian (sima) tanpa melakukukan pembagian lahan,namun seluruh lahan kebun masyarakat mairasi biasanya ditanami sampai penuh tanpa adalah yang tersisa.
  • 6. Alat yang di gunakan dalam kegitan penanaman hanyalah potongan kayu dari jenis tertentu yang diberikan runcing pada satu sisi kayu tersebut,kayu ini digunakan untuk melubangi tanah untuk menanam akan tanaman apa saja yang hendak ditanam. Hasil kebun yang di tanam biasanya bergati-ganti,mereka biasa menanam jagung (botani) duluan di ikuti oleh sayur-sayuran,ubi-ubian dan tebu,setelah jagung di panen di ganti dengan penenaman keladi dan pisang,setelah tatanaman sudah sampai masa panen,barulah mereaka menanam tanaman jangka panjang seperti pala ,kelapa dan cengkah stelah itu merekan melakukan pembersihan lahan yang baru untuk persiapan membuat kebun pengati,hal ini di lakukan terus karna mereka takut bibit-bibit yang mau ditanam akan mati atau dimakan oleh babi hutan. Hasil panen mereka jaman dahulu biasanya hanya untuk makan dan hasil yang lainya dibagi-bagi buat sanak saudara mereka dan yang lainya dilakukan penukaran atau barter dengan orang lain.kegitan barter ini bisanya mereka menukar hasil kebun dengan anak anjing,ayam,babi,dan barang lain seperti pakaian,meraka seringkali menukar beras atau pakian pada perahu boat kapal-kapal yang sering berlabuh pada teluk-teluk di sana. b.Cara berburu Kebanyakan yang melakukan kegitan berburu bagi orang mairasi adalah kaum laki-laki tanpa mengenal usia baik yang berumur tua ataupun yang berumaur muda.dalam kegitan berburu ini mereka berpatokan dengan anjing-anjing yang meraka bawa kehutan,hasil berburuan mereka yaitu babi hutan,rusa,kasawari,lao-lao dan wakera. Mere sebelum melakukan kegiatan berburu anjing-anjing yang hendak dibawah kehutan terlebih dahulu telah diobati oleh orang tua yang tau nama dari tuan anjing(nama asli dari anjing) hal ini dilakukakan agar orang yang berburu dan juga anjing yang dibawa kehutan tidak mendapat celaka atau serangan dari binatang seperti babi dan kasuari ataupun buaya. Hasil berburu hanya untuk makan dan sebagian meraka tukarkan dengan hasil kebun dan sagu (mawasi). c.mancari ikan khusus maryarakat mairasi yang hidup dipesisir pantai,mereka pada umunya lebih mamahami cara mencari dilaut,walaupun sederhana meraka dapat membuat kalawai dari besi dan di tancap pada bambu yang berfungsi untuk menombak/menikam ikan,juga bagi kaum wanita hanya yang dapat dilakukan adalah mencari siput/bia. Oleh karna itu hampir seluruh dataran gunung di teluk mairasi ini dapat ditemukan kulit bia/siput dimana saja,karna pada waktu mereka membuat kebun mereka tinggal di sana tidak pulang ke kampung sampai hasil kebun sudah dipanen baru mereka pulang,jadi saat air surut/meti mereka biasanya kelaut untuk mencari,setelah mancari hasilnya dibawa pulang ke rumah kebun mereka dihutan.
  • 7. Zaman dulu mereka tidak mengenal cara lain seperti mamancing dan menjaring,mereka hanya tau akar bore saja,ada sebagian masyarakat yang sering mengunakan akar bore untuk mengkap ikan. d.meremu dalam suku mairasi tidak tergolong orang yang dapat meramu obat-obatan pada zaman dahulu,hampir seluruh nenekmoyang orang mairasi baik yang hidup didaerah pesisir ataupun di pedalam telah tau dan mengenal beberapa jenis pohon,rumput,tali dan beberapa jenis serangga serta binatang yang dapat dijadikan obat ramuan tradisinal yang ampuh dan mujarap,obat tali daun dan akar dari beberapa jenis tumbuhan ini tidak memiliki efek samping malahan dapat menambah kekatan baru bagi orang yang mengalami kesakitan.pada zaman dahulu mereka sudah dapat mengobati beberapa penyaik seperti malaria,diare,sakit kepala dll. Pada zaman dulu e.pengobatan tradisonal pengobatan tardisional merupakan hak waris turun temurun dari leluhur tiap orang atau pun marga,cara ini tidak dapat ditiru oleh siapapun,pengubatan ini dilakukakan dengan mengunakan bacaan mantra-mantara yang nerupakan ajian khusus yang diberikan sebagai hak waris keturunan,ajain yang dipakai mampu menyembuhkan orang yang sedang sakit baik itu sakit buatan orang atau sakit penyakit,ada beberapa orang tua yang dapat mengetahui hal-hal yang tersembunyi dengan cara melihat pada benda dan juga pada angota tubuh seseorang,seperti seorang anak gadis yang mulai dewasa mereka dapat melihat dari telapak tangan saja dapat mengaetahui kalu ia sudah berpacaran danhal itu tidak salah,ataupun pada ibu hamil mereka dapat memastikan jenis kelamin anak dalam kandungan,dapat memberitahu wabah penyakit yang akan menyerang kampung seperti diare. pengobatan tradisonal dalam suku mairasi ini sering di lalui dengan makan-makan adat,demi mengetahui sumber penyebab kesakitan seseorang,ataupun dengan cara melakukakan pengobatan lain,orang yang melakukan berobat biasanya disebut jarere,orang jarere biasanya membawa anak tomang/noken anyaman dari daun tikar kecil dan di dalam noken tersebut disisi debgan ajian wasiat dari orang tua mereka,sepeti kelereng,gelang,batu,dan akar kayu.apa biala sakit yang ditemui hanya sakit penyakit maka yang diberikan adalah obat ramuan tradisional. f.Tradisi orang mairasi. Pada dasarnya seluruh suku di papua mengenal istilah hongge atau kekuatan dalam mempertahan daerah kekuasan dan juga merebut wilayah lain.
  • 8. Namau dalam suku mairasi hongge tidak seperti yang kita tau dalam beberapa catatan pada susku-suku lain namun hongge disuku mairasi adalah pembunuhan dalam kelompok sendiri,pada suku mairasi seluruh orangnya hidup terpencar di seluruh hutan mulai dari pegunungan kaimana/sanao sampai di sebagian wilayah arguni dan sebagian lagi berada di wilayah wasior,meraka tidakmelakukan hongge dengan cara melakukan perlawanan antar kelompok dalam satu suku atau terhadap suku-suku lain. Sistem hongge atau istilah lain sembunyi ataupun arti lainnya menyakal kelompok.dalam satu kelompok orang mairasi apabila ada anggota kelompok yang sengaja makan sendirian atau duduk dalam kegelapan jadi harus baut api, apabila di temuinya ia diangap melawan perintah kelompok tersebut karena dia suda bukan manusia lagi ia adalah setang atau telah mendengar atau belajar pada setang,ia dihukum mati dengan cara di tumbak atau dipanah tanpa sipelaku atau orang itu tau,apabila kelompok tersebut takut pada orang itu maka mereka mengutus utusan untuk memangil orang dari kelompok lain yang datang untuk meakukan eksekusi tersebut,apabila ia di bunuh maka mayatnya di potong dengan mutilasi,sedangakan kepalnya dibawa oleh kelompok yang telah melakukan eksekusi tadi,apabila tim eksekusi telah kembali pada kelopoknya sampai dekat dengan tempak tinggalnya biasa mereaka meniup kuli bia untuk memberi tanda bagi orang-orang yang tinggal di tempat mereka kalaw mereka berhasil membuhun orang tersebut,tanda bunyi kuli bia tadi juga mendakan penjemputan bagi mereka,mereka di jemput dengan tari-tarian adat,apabila dalam penjemputan ini harus di ikuti oleh seluruh orang dalam kelompok tadi,apabila ada yang tidak ikut ia pun dibunuh bersamaaan dengan orang tadi yang amau dijemput.,juga di jemput dengan seluruh alat tajam seperti tumbak,kayu batu,parang,kalawai.dan alat lain misalnya gata-gata api,garuru,bambu tempat isi air dan lainnya,sembil menari /cakalele dengan kepala orang tadi di angkat dan di lempar lempar ke udara berulang-ulang kalinya samapai mereka puas,apabila jatuh ke tanah,kepala manusai tadi ti ijak-ijak dan juga kore/guling-guling dengan alat-alat tadi,juga di jepit dengan gata-gata,hal ini merupaka suatu doa pengucapan sukur pada tuhan atas kemenangan tersebut dan mereka telah membunaun orang yang membenci kelompok meraka juga upara pengusiran roh agar arwa dari orang tadi takut untuk mengangugu tempat mereka atau anak-anak mereka. Dari kejadian ini memberikan bukti,seperti kapala manusia dari moyang prempuan djaisona yang di simpan diewircem,moyang perempuan yang di bunuh ditanjung garuda (erawarnambi) tanjung sisir dua. Masa burung kuning Burung kuning adalah istilah bagi orang mairasi dalam menyebut burung cedrawasih (siangga),setelah zaman rempah-remapah masuk melaluai kesultanan tidore,khususnya di daerah mairasi adalah tempat singgah utama dalam perjalanan mereka dari tidore,kapal- kapal dari tiong hoa sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat lain mereka sering berlabuh
  • 9. dikampung lobo teluk triton,darisitulah orang-orang mairasi dulu sudah memiliki senjata yang di dapat dari orang-orang cina itu,senjata yang di dapat dipakai menembak burung cendrawasih lalu mereka menukar kembali lagi dengan orang-orang cina itu dengan gong,gelang,anting-anting (virwani) dan piring-piring antik lainya,apabila seorang berhasil membawa dua ekor burung cendrawasih diberikan senjata tersebut untuk jadi milik,senja tersebut digunakan dengan cara mengisi peluru dari laras depan kemudian diisi lagi serbuk dari kulit kelapa dan ditumbuk hingga padat barulah di lakukan penembakan pada sasaran yang mau di tembak. Cara perkawinan orang mairasi 1.anak laki-laki kawin sesuai pilihan orang tua Bentuk perkawinan suku mairasi zaman dahulu tergolong sangat baik,karena untuk melakukan pencalonan calon istri dari anak laki-laki dalam satu keluarga yang dapat menentukan calon istri anaknya adalah orong tua dari anak laki-laki. Dalam kehidupan masyarakat umum suku mairasi pada umunya membuat kebun dan bertani sehingga anak-anak mereka baik laki-laki atau perumpuan pun sudah biasa terlebih khusus anak laki-laki harus bisa berburuh dengan baik,apabila telak namti anak-anak ini mencapai usia dewasa dan kawin mereka dapat melakukanya tanpa perlu dampingan orangtua lagi,oleh karna itu dalam suku mairasi setiap anak laki-laki yang mencapai usia kawin,istrinya di cari oleh orang tuanya tanpa ia tau siap yang orangtuanya berniat untuk mengawininya nanti,kedua orang tua dari anak laki-laki pergi kekampung-kampung dengan cara menginap di setiap kampung dua sampai tiga hari bahkan seminggu,dalam keprgian orangtua anak laki-laki ini biasanya tujuan mencari istri buat anaknya di rahasiakan,mereka biasa pergi dengan alasan mengunjungi keluarga mereka di kampung yang mereka tuju,setelah disanam barulah kedua orangtua melakukan pencarian dengan melihat aktivitas seluruh anak gadis pada kampung tersebut,anak gadis yang dipilih sudah mampu berkebun,menjahit tumang,menjahit tikar,apa bila tidak ada yang cocok maka mereka pindak kekampung lain lagi,sampai kalau sudah ketemu anak gadis yang mereka setujui secara bersama-sama anatara bapak dan mama maka mereka akan melakukan kunjungan kekelurga anak gadis tersebut,namun perkawinan ini skral sehingga apabila mereka mau lakukan kunjungan ini orang satu kampung harus sudah tertidur agar tidak ada yang tau,bahkan anak gadis yang direncanakan untuk dilamarpun sudah tertidur agar ia pun tiadak tau,di waktu tenggah malam mereka berkunjung dengan orang tua permpuan adapun bahasa umum berupa perumpamaan yang sering digunakan namun dapat di mengerti oleh orangtua dari gadis tersebut,mereka biasanya berkata’’tujuan kami dua datang berpahari disini kitong ada perlu,tapi bapa mau kami mau ambil anak ayam satu dari bapak dan mama disini,hanya kata umpama seprti ini yang disampaikan oleh kedua orang tua laki-laki
  • 10. apabila orang tua dari gadis itu tidak setuju tidak apa-apa karna tidak ada yang tau karna apa bila ada yang berti nanti orang lain juga tidak bisa melamar anak gadis tersebut,hal tadi di buat seperti itu karana mereka menjaga kehormatan kelurga dan juga anak gadis mereka,apabila anak gadis tadi disetujui untuk dikawinkan maka kedua orang tua anak alaki-laki harus segera kembali menjemput anak mereka dan kembali ke kampung anak gadis tinggal untuk di lakukan pernikahan,pernikan orang mairsai sangat sederhana yaitu dengan cara membakar rokok adat (tembakau iris di gulung dengan naun nipah mudah/atau daun kering lainnya) rokok yang di bakar oleh tetua adat di berikan pada anak perempuan,lalau anak perumpuan itu menghisapnya setelah itu ia serahkan kepada calon suaminya,setelah anak laki-laki tadi menghisap roko tersebut maka tetua adat menayakan pada hadrin kalaw semua berteriak dengan nyarik sah,berti perkawinan tersebut telah sah dan anak gadis pun diambil pulang kerumah orang tua laki-laki. 2.perkawinan dalam satu atap Bentuk perkawinan ini merupaka suatu cara dalam suku mairasi untuk memperbanyak anggota dalam kelompok ataupun membesarkan nama marga mereka,perkawinan ini dilarang oleh suku mairsi namun hal ini harus di jalankan pada daerah yang sanggat jauh dengan kampung-kampung lain,apa bila dalam kelopok ada dua atau tiga keluarga di satu tempat dan anak-anak mereka telah mencapai usia perkawinan maka mereka lansungsung menunjuk anak agadis dan anak laki-laki mereka untu di kawinkan.prosesi pernikahan pun sama yaitu dengan membakar rokok adat. Harta kawin orang mairasi zaman dahulu Setelah sah pernikahan kedua mempelai,maka anak perempuan (iwe’i) juga suda saatnya meninggalkan rumah orang tuanya,oleh karna kebahagiaan orang tua permpuan karna anak gadisnya boleh di kawinkan maka pihak perempuan punya tanggung jawab memabyar harta kepada suaminya,karna ia telah memilih anak gadis dari kelurga tersebut,harta pun tidak seberapa dan tidak semahal apapun namunmemiliki krestristik budaya dan adat yang sangat kuat,harta pada suku mairasi zaman dahulu adaklah,gata-gata(jepitan dari sebilah bambu) koba-koba (tikar anyaman) air bambu,parang,pisau,kulit kayu jowo(kulit kayu pembuat pakain) dan sebagain bibit sayur atau anakan keladi/pisang (untuk kebun mereka nanti) Orang hamil Setelah proses penikahan sampai berumahtangga dengan abaik,apabila istrinya telah dikarunia tuhan untuk mendapakan anak maka dalam menjelang masa sembilan bulan suaminya telah sediakan rumah kecil(rumah melahirkan) dengan jarak sekitar 50 meter dari rumah besar,rumah ini dibuat karna alsan kotoran saat melahiran tidak sehat buat kelurga yang alain yang tingal didalam ruamh besar,sampai pada waktunya,saat itu istrinya di pindahkan dari rumah besar ke rumah kecil untuk bersalin disana,dalam rumah kecil saat istrinya dipindahkan disana yang boleh masuk dan jaga ibu yang sakit itu tidak bisa kaum
  • 11. pria,oleh karna itu seluruh kaum pria hanya boleh tinggal dirumah besar,sedangkan ibu-ibu yang lainya membantu persalinan,apabial anaknya sudah lahir dengan baik dan selamat,kemudiaan dibersihakan bayi dan ibu pun dirumah kecil tersebut,tali pusar dari bayi biasanya di potong dengan bilahan tipis dari bambu(sinomo) semenjak anak itu lahir merupakan hari prtama sampai pada hari yang harus di masuka kembali anak bayi kerumah besar yaiti anak laki-laki harus selama lima (5)hari dan anak perempuan empat (4) hari. Pada hari tersebut diadakan pesta makan-makan secara kelurga sebagai ungkapan sukur pada tuahan dan para leluhur yang telah mendahului meraka,setelah itu mereka berbondong-bobong menjemput anak bayi dan ibunya peulang kerumah bersar dengan ucapan kata selamat atau pun doa keselamatan mereka berdua. Adat bagi anak pertama/sulung a.anak sulung laki-laki Dalam kehidupan suku mairasi dikenal dengan adat yang di jadikan sutau larangan atau pamali,biasanya bagi anak pertama laki-laki itu sering di larang makan apa saja yang disukai untuk dijadikan pamali misalnya anak laki-laki dilarang makan daging babi,rusa,kus-kus,kasuari,atau apa yang disukai oleh orang tua dari mamanya atau tetenya,hal ini masih bekaitan dengan hutang denda adat atau mas kawin,biasanya dalam perkawinan pada suku mairasi di lansungkan pembayaran adat kawin sekaligus dilansungkan dengan pernikanhan secara adat atau dikenal dengan bakar rokok adat,apa bila dalam suatu kejadian perkawinan seorang pria belum membayar harta kawin pada istrinya kemudian mereka telah menjadi sumi istri dan dikaruniakan anak maka adat/ pamili ini diberikan pada anak tersebut,dengan mengikat adat pada anak ini maka akan menjadi beban tersendiri bagi bapaknya untuk cepat berusah untuk membayar maskawin kepada orang tua istrinya,apa bila maskawin telah terbayarkan maka adat/pamali pun dapat dilepas bagi anaknya. Prosesi pelapasan adat/pamali ini biasanya di lakukan olah saudara istrinya kapada anak tersebut,mulai dari proses berburu binatang sesuai dengan pamali yang di berikan bagi keponakan mereka,misalnya yang diberikan pamali atau larangan makan babi maka om- omnya harus berburu babi,apabila telah siap daging babi barulah dibuat acara adat dengan cara makan-makan secara adat,biasanya anak keponakan mereka disuruh duduk ditengah lingkaran om-omnya dan disaksikan olah orang bapak dan mama serta tete dan neneknya,setelah itu daging babi yang telah diasar atau dibakar diberikan pada anak tersebut dengan mangigit sebagian daging babi tadi lalu dipotong/iris sebagiannya dari mulut anak tersebut dengan menguanakan pisau yang dibuat dari sebilah tipis bambu (sinomo),prosesi pemotongan daging yang dapat melakukanya adalah om yang tertua
  • 12. dalam keluarga mamanya,apabila mamanya yang tua dapat digantikan dengan adik kedua dari mamanya apabila ada yang laki-laki,setelah itu diadakan makan bersama dan dilanjutkan dengan tarian adat yang di iringi nyayian-nyian khsus pelapasan pamali dan di ikuti dengan pukulan tifa dan gong sebagai ungkapan suyukur pada Tuhan dan juga pada moyang-moyang yang telah meninggal agar para roh-roh nenek moyang ini juga dapat mengenal anak tersebut. b.anak sulung perempuan prosesi adat/pamali bagi anak perempuan pun sama seperi yang di lakukan bagi anak sulung laki-laki Cuma yang membedakan pamali ini adalah anak perempuan sulung dalam keluaraga yang bapaknya belum membayar mas kawin mamanya akan di berikan pamali pada anak tersebut yaitu dilarang mencukur atau menggunting rambut sampai bapaknya melunasi hutang adat atau pembayaran maskawin pada orang tua istinya,setelah maskawin kawin sudah dilunasi barulah diadakan acara potong ramabut atau cukur ramabut,rambut anak tersebut dicukur oleh om sungguh atau kakak dari mamanya,setelah proses pemotongan ramabut telah selesai di lakukan maka mama dari anak permpuan tersebut mambayar harta/adat kepada kakaknya,harta yang dibayar berupa barang seprti piring,gelang,mas,ating-anting dll,biasanya barang yang dibayarkan tidak tentu jumblanya.hal ini betujuan agar dalam proses pertumbuhan anak ini yang menjadi tanggung jawab untuk mengatur,melarang dan memarahi anak ini adalah omnya barsama dengan kedua orangtua anak tersebut,Setelah anak perempuan ini tumbuh dewasa dan kalau ada anak laki-laki yang meminang dan menikahinya maka omnya sudah tidak berhak mandapat harta kawin anak tersebut karena omnya telah duluan mendapat harta dari adiknya atau mama anak tersebut,yang berhak mendapat harta kawin anak ini adalah om-om yang lain,namun dalam proses persiapan pernikahan anak ini mulai dari persiapan rumah sampai berburu dan lainya masih menjadi tanggung jawab om tertuanya sampai anak perempuan tersebut pergi meninggalkan keluarganya dan hidup bersama suaminya barulah tanggung jawab omnya boleh berakhir.