Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Teori Persia - Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
1.
2.
3.
4. Adanya peringatan 10 Muharram atau ‘Asyura atas
meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad SAW,
yang sangat dijunjung oleh kaum Syiah di Iran (Persia).
Di Sumatera Barat, peringatan tersebutbdisebut dengan
Upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di Pulau Jawa ditandai
dengan pembuatan Bubur Syuro
Adanya kesamaan konsep ajaran sufisme yang dianut Syeikh
Siti Jenar dengan Al-Hallaj, seorang sufi besar dari Persia.
Penggunaan istilah bahasa Iran (Persia) dalam system
mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi Harakat
Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di
Gresik
Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri, daerah Gresik.
Leren adalah nama salah satu pendukung teori ini, yaitu Umar
Amir Husen dan P.A. Hussein Djayadiningrat.
5. Istilah “tabut” (keranda) diambil dari bahasa Arab
yang ditranslasi melalui bahasa Parsi. Tradisi lain adalah
ajaran mistik yang banyak kesamaan, misalnya antara
ajaran Syekh Siti Jenar dari Jawa Tengah dengan ajaran
sufi Al-Hallaj dari Persia. Bukan kebetulan, keduanya
mati dihukum oleh penguasa setempat karena ajaran-
ajarannya dinilai bertentangan dengan ketauhidan Islam
(murtad) dan membahayakan stabilitas politik dan sosial.
Alasan lain yang dikemukakan Hoesein yang sejalan
dengan teori Moquetta, yaitu ada kesamaan seni kaligrafi
pahat pada batu-batu nisan yang dipakai di kuburan
Islam awal di Indonesia. Kesamaan lain adalah bahwa
umat Islam Indonesia menganut mahzab Syafei, sama
seperti kebanyak muslim di Iran.