SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
i
STARATEGI PROSES
PT TRISULA INTERNATIONAL TBK
Dosen Pengampu :
Musdalifah Dimuk. SE. M.Si, Ph.D
Disusun Oleh :
Akhmad Badaruddin A (1708823078)
Desta Dwiputranto (1708823005)
Jasa Adiputra Limbong (1708823091)
Makalah yang Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
untuk Memenuhi Perkuliahan Manajemen Operasi
FAKULTAS EKONOMI
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
ii
DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................. 2
BAB II ............................................................................................................................................ 3
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................ 3
Empat Strategi Proses............................................................................................................... 3
Perbandingan Proses................................................................................................................. 4
Pemilihan Perlengkapan........................................................................................................... 5
Analisis dan Desain Proses ....................................................................................................... 5
Pertimbangan Khusus Untuk Desain Proses Layanan.......................................................... 7
Teknologi produksi.................................................................................................................... 7
Perancangan Ulang Proses ..................................................................................................... 10
BAB III......................................................................................................................................... 12
STUDI KASUS & PEMBAHASAN .......................................................................................... 12
A. Proses produksi yang digunakan pada PT Trisula International Tbk ....................... 12
B. Pemilihan perlengkapan dan teknologi yang digunakan pada PT Trisula
International Tbk .................................................................................................................... 13
C. Perancangan proses ulang pada PT Trisula International Tbk .................................. 16
KESIMPULAN ........................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemilihan strategi proses dilakukan sebagai alternatif pengambilan keputusan
operasional setelah melakukan perancangan produk dan jasa. Strategi proses mengacu pada
bagaimana cara untuk mengatur proses produksi suatu barang ataupun jasa. Strategi proses
juga dapat terjadi secara berkala akibat perubahan teknologi dalam produk serta persaingan
kompetitif. Strategi proses memiliki dampak besar terhadap perencanaan kapasitas dalam
produksi, peralatan-peralatan yang digunakan, desain sistem kerja, waktu produksi, serta tata
letak fasilitas suatu perusahaan.
Strategi proses yang baik berdampak jangka panjang terhadap efisiensi
produktivitas perusahaan. Sebaliknya strategi proses yang buruk akan menimbulkan
permasalahan, salah satunya pemborosan waktu proses produksi. Pemborosan waktu dalam
proses produksi dikarenakan masih buruknya desain sistem kerja yang digunakan
perusahaan. Apabila pemborosan waktu terjadi terus-menerus dapat menimbulkan kerugian
bagi perusahaan.
Strategi proses juga dapat memengaruhi tata letak perusahaan. Strategi proses yang
baik dapat dilihat dari penataan tata letak berbagai fasilitas yang terdapat pada perusahaan.
Apabila strategi proses buruk, penataan tata letak berbagai fasilitas juga pasti berantakan
sehingga perlu dilakukan penataan ulang tata letak. Penataan ulang tata letak dapat dilakukan
menggunakan metode grafis sederhana. Metode ini bertujuan untuk memperkecil jarak
keseluruhan yang ditempuh orang-orang ataupun bahan-bahan dalam kegiatan produksi.
Industri garmen adalah salah satu industri yang paling dinamis dan beragam di
dunia. Dari pakaian sehari-hari hingga produk tekstil khusus, industri ini berkaitan erat
dengan gaya hidup manusia dan ekspresi diri. Dalam era globalisasi dan persaingan yang
ketat, strategi proses dalam industri garmen memegang peran sentral. Ini adalah panduan
untuk mengelola dan mengoptimalkan proses produksi, dari perencanaan hingga distribusi
2
produk jadi. Strategi ini mempertimbangkan efisiensi, keandalan, kualitas, dan
responsibilitas lingkungan, yang semuanya merupakan faktor krusial dalam kesuksesan
industri garmen. PT Trisula International Tbk adalah salah satu perusahaan terkemuka dalam
industri garmen di Indonesia, yang telah berperan penting dalam memproduksi pakaian
berkualitas tinggi untuk pasar lokal dan internasional. Seiring dengan pertumbuhan dan
kemajuan teknologi, PT Trisula International Tbk telah memahami betapa strategi proses
yang baik dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi produksi,
kualitas produk, dan keberlanjutan bisnis mereka. Perusahaan ini telah menunjukkan
komitmen kuat dalam memproduksi pakaian berkualitas tinggi yang memenuhi standar
global dan telah berhasil menjalankan operasi yang efisien.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam strategi
proses dan rekayasa proses perencanaan ulang produk pada PT Trisula International Tbk
dapat dirumuskan sebagai berikut sebagai berikut :
1) Apa saja variasi strategi proses PT Trisula International Tbk?
2) Bagaimana analisis dan desain proses pada PT Trisula International Tbk?
3) Bagaimana pemilihan peralatan dan teknologi yang digunakan PT Trisula
International Tbk?
4) Bagaimana rekayasa ulang untuk proses yang berkelanjutan yang digunakan pada PT
Trisula International Tbk?
C. Tujuan Penulisan
1) Mengetahui strategi proses yang digunakan pada PT Trisula International Tbk
2) Dapat menganalisa dan desain prosesyang digunakan pada PT Trisula International
Tbk
3) Mengetahui pemilihan peralatan dan teknologi yang digunakan PT Trisula
International Tbk
4) Mengetahui proses perancangan rekayasa ulang produk untuk proses yang
berkelanjutan yang digunakan pada PT Trisula International Tbk
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Empat Strategi Proses
Sebuah keputusan besar bagi manajer operasi adalah menemukan cara yang tepat dalam
menghasilkan suatu produk agar dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar dengan
baik. Sebuah strategi proses (process strategy) merupakan sebuah pendekatan dari organisasi
untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuannya adalah untuk menciptakan
sebuah proses yang dapat menghasilkan produk yang memenuhi keinginan konsumen yang
sesuai dengan biaya dan kebutuhanya. Setiap barang dan jasa diproduksi dengan menggunakan
beberapa variasi strategi proses, antara lain:
1. Fokus Proses
Unit usaha yang mempunyai fasilitas produksi untuk menghasilkan produk yang
bervariasi dengan volume produksi yang rendah. Contoh, dalam sebuah pabrik, proses-
proses ini bisa berupa departemen untuk pengelasan, penggilingan, dan pengecatan.
2. Fokus Produk
Unit usaha yang proses produksinya memiliki volume yang tinggi dan variasi produk
yang rendah. Proses ini juga bisa disebut dengan proses kontinu, karena mempunya
lintasan produksi yang sangat panjang dan dilakukan secara berulang.
3. Fokus Repetitif
Unit usaha yang dalam menghasilkan produk berorientasi menggunakan modul
(komponen yang disiapkan sebelum menghasilkan suatu produk). Contoh: roti, saus,
keju, daging, bawang, selada, dan tomat disusun untuk mengasilkan suatu quasi-
custom produk yaitu, sandwich.
4
4. Fokus Kustomisasi Massal
Unit usaha yang dalam menghasilkan produknya dapat memenuhi keinginan
pelanggan yang beragam secara cepat dan dengan biaya yang terjangkau. Pada
kustomisasi massal kita dapat mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan kapan
pelanggan menginginkannya dengan tepat. Kustomisasi massal memerlukan sebuah
system dengan volume yang tinggi dimana produk dibuat berdasarkan pesanan (built-
to-order). Yang dimaksud berdasarkan pesanan disini adalah memproduksi sesuai
dengan permintaan pelanggan, bukan berdasarkan ramalan. Contoh: Perusahaan
seperti iTunes, Spotify, Rhapsody, Amazon, dan eMusic menghasilkan sebuah gudang
musik di internet yang memungkinkan pelanggan untuk memilih ribuan lagu yang
mereka inginkan dan memutarnya dalam sebuah daftar lagu yang kustom.
Perbandingan Proses
Karakteristik dari empat proses ditunjukkan dalam tabel 7.1 dan masing-masing
dapat menyediakan sebuah keuntungan strategis.
5
Pemilihan Perlengkapan
Setelah memilih salah satu dari empat strategi proses, selanjutnya perusahaan
memerlukan keputusan mengenai perlengkapan dan teknologi. Memilih perlengkapan yang
terbaik memerlukan Pemahaman industri khusus dan ketersediaan proses dan teknologi.
Dalam pemilihan perlengkapan, perlu untuk mempertimbangkan biaya, arus kas, kestabilan
pasar, mutu, kapasitas, dan fleksibilitas. Untuk membuat keputusan ini, manajer operasi
mengembangkan dokumentasi yang mengindikasikan persyaratan kapasitas, ukuran, toleransi
dan pemeliharaan dari masing-masing pilihan.
Fleksibilitas (flexibility) merupakan kemampuan untuk merespons dengan penalti
yang dalam waktu, biaya atau nilai pelanggan. Hal ini berarti perlengkapan yang dikendalikan
secara digital, modular, atau dapat dipindahkan. Membangun fleksibilitas dalam sebuah proses
produksi bisa menjadi sangat sulit dan mahal, maka dari itu perlu dilakukan perubahan dari
awal. Perubahan yang diperlukan, antara lain pembelian, standar mutu, perlengkapan, tata
ruang, pelatihan, dan pemeliharaan.
Analisis dan Desain Proses
Sejumlah alat dapat membantu memahami komleksitas desain dan mendesain
ulang proses. Alat tersebut merupakan jalan sederhana untuk memahami apa yang terjadi
dalam proses. Dalam hal ini ada empat contoh pilihan alat dalam rangka analisis dan desain
ulang proses yaitu:
1. Diagram Alur
Diagram alur (flowchart) yang merupakan sebuah skema atau gambar dari pemindahan
bahan materi, produk, atau orang. Misalkan diagram alur dalam profil perusahaan global
untuk menunjukkan proses perakitan untuk Harley-Davidson.
6
2. Pemetaan Fungsi Waktu
Dengan pemetaan fungi waktu (time function mapping) menjadikan pengguna dapat
mengidentifikasikan dan menghilangkan pemborosan seperti langkah tambahan,
pengulangan, dan keterlambatan yang tidak perlu. Tujuannya ialah untuk mengatur
produksi barang atau jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu, dan tempat tertentu
sesuai dengan kebutuhan konsumen.
3. Pemetaan Arus Nilai
Sebuah variasi dari pemetaan fungsi waktu adalah pemetaan arus nilai (value stream
mapping). Namun, pemetaan arus nilai perlu untuk melihat secara luas dimana nilai
ditambahkan (dan tidak ditambahkan) dalam keseluruhan proses produksi, termasuk
rantai pasokan. Seperti halnya pemetaan fungsi waktu, idenya adalah untuk memulai
dengan pelanggan dan memahami proses produksi, tetapi pemetaan fungsi waktu
memperluas analisis kembali ke pemasok.
4. Grafik proses
Grafik proses menggunakan symbol, waktu dan jarak untuk memberikan sebuah cara
yang objektif untuk menganalisis dan mencatat efektifitas yang membentuk sebuah
proses memungkinkan untuk fokus pada aktivitas penambahan nilai. Alat ini digunakan
menganalisis pergerakan bahan baku, proses dan orang.
5. Perencanaan Layanan
Perencanaan layanan (blueprinting service) merupakan sebuah teknik analisis proses
yang menitikberatkan pada pelanggan dan hubungan yag terjadi dengan
pelanggan. Perencanaan layanan menunjukkan titik kegagalan potensial bisa dikurangi
dengan sangat besar jika diindentifikasi pada saat tahap desain ketika modifikasi atau
poka-yokes yang sesuai bisa disertakan.
Masing-masing dari empat alat bantu proses analisis ini memiliki kekuatan dan
variansi. Diagram alur memberikan suatu cara yang cepat untuk melihat gambar keseluruhan
7
dan berusaha memahami sistem secara keseluruhan. Pemetaan fungsi waktu menambahkan
beberapa ketelitian dan elemen waktu terhadap analisis makro. Pemetaan aliran nilai
memperluas di luar organisasi langsung kepada para konsumen dan para pemasok.
Diagram proses dirancang untuk memberikan sudut pandang yang lebih terperinci
mengenai proses, menambahkan baranag misalnya waktu nilai tambah, jarak, penyimpanan,
dan lainnya. Perencanaan layanan dalam sisi lainnya dirancang untuk membatu kita fokus
pada bagian variabel yang penting dalam desain proses.
Pertimbangan Khusus Untuk Desain Proses Layanan
Interaksi dengan konsumen terkadang seringkali berpengaruh buruk pada kinerja
proses karena keinginan unik dari setiap konsumen. Oleh karena itu, manajer perlu mendesain
proses pelayanan untuk memenuhi persyaratan khusus ini agar keinginan unik dari konsumen
tidak merugikan kinerja proses sehingga proses layanan ini menjadi lebih efektif dan efisien.
Manajer perlu menemukan kombinasi terbaik antara interaksi pelanggan dan kombinasi
terkait.
Teknologi produksi
Kemajuan dalam teknologi mendorong produktivitas memiliki penerapan yang
telah menyebar secara luas, baik di bidang manufaktur maupun jasa. Berikut adalah area-area
teknologi:
1. Teknologi Mesin
Sebagian besar mesin di dunia yang melakukan kegiatan operasional mengalami
perkembangan yang luar biasa, baik dalam presisi ataupun pengendalian. Mesin-mesin
pada abad ke-21 sering kali 5 kali lebih produktif daripada generasi sebelumnya, yang
ukurannya menjadi lebih kecil dan menggunakan sedikit tenaga untuk beroperasi.
Pengendalian secara elektronik meningkatkan kecepatan dengan mengurangi waktu
peralihan, mengurangi limbah (karena kesalahan menjadi lebih sedikit), dan
8
mendorong fleksibilitas. Mesin-mesin yang memiliki komputer dan memorinya sendiri
disebut dengan mesin kendali numerik komputer.
2. Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) dan RFID
Perlengkapan baru dari mesin manufaktur yang dikendalikan dengan numerik hingga
mesin ATM dikendalikan oleh sinyal elektronik digital. Elektron-elektron merupakan
suatu sarana yang hebat untuk mentransmisikan informasi, tetapi mereka memiliki
keterbatasan utama, yaitu sebagian besar data OM tidak dimulai dalam bit dan byte.
Oleh karena itu, para manajer operasional harus menempatkan data ke dalam bentuk
elektronik. Membuat data digital dilakukan dengan menggunakan keyboard komputer,
barcode, frekuensi radio, karakter optikal, dan lain sebagainya. Sistem identifikasi
otomatis (automatic identification system-AIS) membantu kita memindahkan data ke
dalam bentuk elektronik dimana data ini dapat lebih mudah dimanipulasi.
3. Pengendalian Proses
Kendali proses (process control) adalah penggunaan dari teknologi informasi untuk
memonitor dan mengendalikan proses fisik. Sebagai contoh kendali proses digunakan
untuk menghitung konten kelembaban. Kendali proses juga digunakan untuk
menentukan dan mengendalikan temperatur tekanan dan kuantitas pada kilang minyak
bumi, proses petrokimia, pabrik semen, pengolahan biji besi, reaktor nuklir, dan
fasilitas yang menitikberatkan pada produk lainnya.
4. Sistem Penglihatan
Sistem penglihatan (vision system) sistem yang menggunakan video kamera dan
teknologi komputer dan seringkali digunakan dalam peranan pemantauan. Pemantauan
secara visual adalah suatu tugas yang penting dalam organisasi pemrosesan bahan
makanan dan manufaktur. Lebih jauh lagi, dalam banyak penerapan, inspeksi visual
yang dilaksanakan oleh manusia membosankan dan rentan terhadap kesalahan. Jadi,
sistem penglihatan ini secara luas digunakan ketika barang-barang yang diperiksa
sangat mirip.
9
5. Robot
Robot sering dianggap sebagai suatu mesin fleksibel yang memiliki kemampuan untuk
memegang, memindahkan, dan mungkin menggapai barang-barang. Robot merupakan
perangkat mekanik yang menggunakan impuls elektronik untuk mengaktifkan motor
dan saklar. Robot dapat digunakan secara efektif untuk melaksanakan tugas, terutama
yang monoton atau berbahaya, misalnya Ford yang menggunakan robot untuk
melakukan 98% pengelasan dan sebagian besar pengecatan pada beberapa automobil.
6. Sistem Penyimpanan dan Perbaikan Otomatis (ASRS)
Karena keterlibatan tenaga kerja yang sangat besar dalam kerentanan terhadap
kesalahan, pergudangan, budaya yang dikendalikan oleh komputer telah
dikembangkan. Sistem- sistem ini dikenal sebagai sistem penyimpanan dan pembagian
perbaikan otomatis (automatic storage and retrieval systems-ASRS) yang memberikan
penggantian secara otomatis dan penarikan suku cadang serta produk ke dalam dan dari
tempat yang ditunjuk di dalam gudang.
7. Kendaraan yang Dipandu Secara Otomatis (AGVs)
Penanganan bahan material secara otomatis dapat mengambil bentuk berupa monorel,
alat pembawa barang-barang, robot, atau kendaraan yang dipandu secara otomatis.
Kendaraan yang dipandu secara otomatis (automated guided vehicles-AGV) secara
elektronik memandu dan mengendalikan troli yang digunakan dalam manufaktur dan
gudang untuk memindahkan suku cadang dan perlengkapan. Mereka juga digunakan
dalam kantor untuk memindahkan surat dan dalam rumah sakit serta penjara untuk
mengantarkan pasokan dan sarapan.
8. Sistem Manufaktur yang Fleksibel (FMS)
Ketika komputer sentral memberikan instruksi kepada perlengkapan penanganan bahan
material, misalnya robot, sistem yang dikenal sebagai sel kerja otomatis atau secara
lebih umum, sistem manufakturing yang fleksibel (flexible manufacturing systems-
FMS). FMS bersifat fleksibel karena keduanya perangkat penanganan bahan material
10
dan mesin itu sendiri dikendalikan dengan sinyal elektronik yang dapat diubah dengan
mudah (program komputer). Para operator akan membuat program yang baru sesuai
yang dibutuhkan, untuk memproduksi produk-produk yang berbeda. Hasilnya adalah
suatu sistem yang dapat secara ekonomis menghasilkan volume yang rendah, tetapi
memiliki varietas yang tinggi.
9. Manufakturing yang Terintegrasi Komputer (CIM)
Sistem manufakturing yang fleksibel dapat diperluas ke belakang secara elektronik ke
dalam departemen rekayasa teknik dan departemen pengendalian persediaan dan ke
depan ke departemen pergudangan dan departemen pengiriman. Dalam cara ini, desain
berbantu komputer (CAD) menghasilkan instruksi elektronik yang diperlukan untuk
menjalankan mesin yang dikendalikan secara numerik. Dalam suatu lingkungan
manufakturing terintegrasi komputer, perubahan desain dimulai pada terminal (CAD)
dapat menghasilkan dalam perubahan yang dilakukan atas suku cadang yang
diproduksi di lantai pabrik dalam hitungan menit. Ketika kapabilitas ini diintegrasikan
dengan pengendalian persediaan, pergudangan, dan pengiriman sebagai bagian dari
sistem manufakturing yang fleksibel, keseluruhan sistem ini dinamakan manufakturing
terintegrasi komputer (computer integrated manufacturing-CIM).
Perancangan Ulang Proses
1. Perancangan Ulang Proses
Perancangan ulang proses (procces redesign) adalah pemikiran kembali proses
bisnis yang fundamental untuk membawa peningkatan atas kinerja secara dramatis.
Perancangan ulang proses yang efektif bergantung pada mengevaluasi kembali tujuan dari
proses dan mempertanyakan, baik tujuan maupun asumsi yang mendasarinya.
Perancangan ulang proses juga menitikberatkan pada aktivitas-aktivitas yang
melintasi lini fungsional. Karena para manajer sering kali bertanggung jawab atas “fungsi-
fungsi” secara spesifik atau area tanggung jawab yang terspesialisasi, aktivitas-aktivitas
tersebut (proses) yang melintasi dari satu fungsi atau khusus hingga yang lainya yang mungkin
diabaikan. Perancangan ulang menyingkirkan seluruh gagasan mengenai bagaimana proses
11
sedang dilakukan saat ini dan menitikberatkan pada peningkatan yang dramatis atas biaya,
waktu, dan nilai konsumen. Beberapa proses adalah kandidat untuk perancangan ulang secara
radikal. Proses dapat berupa penataan pabrik, prosedur pembelian, suatu cara yang baru dalam
memproses aplikasi kredit, atau order baru atas proses pemenuhan.
12
BAB III
STUDI KASUS & PEMBAHASAN
PT Trisula International Tbk, yang berspesialisasi dalam pembuatan garmen dan
pengelolaan merek pakaian populer dan menguntungkan, menghasilkan produk tekstil
berkualitas tinggi yang memenuhi standar nasional dan internasional dan memiliki rekam jejak
yang kuat sebagai perusahaan regional terkemuka dan sekarang dengan hati-hati mengejar
berbagai peluang pertumbuhan.
A. Proses produksi yang digunakan pada PT Trisula International Tbk
Terdapat beberapa strategi keputusan operasi yang pernah atau saat ini sedang
dijalankan perusahaan, yakni:
1. Fokus Produk
Produksi produk garmen tertentu dengan fokus pada karakteristik khusus, kualitas, dan
keunikan produk pada PT Trisula International Tbk. Pendekatan ini bertujuan untuk
menciptakan produk garmen yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera pasar yang
lebih spesifik. Hal yang dilakukan manajemen operasi saat ini yang dilakukan yang
berfokus pada produk seperti pembuatan produk seragam untuk berbagai ASN dan
BUMN, perusahaan perbankan, maskapai penerbangan, TNI, Polri dan lain-lain.
2. Fokus Repretitif
Fokus repretitif yang dilakukan pada PT Trisula International Tbk adalah pembuatan
kain secara massal seperti kain yang dapat digunakan di berbagai macam produk
seperti kain drill, kanvas, katun, polyester, dan lainnya, secara kita tahu kalo bahan kain
tersebut bisa diaplikasikan kedalam berbagai kegunaan, seperti polierster contohnya,
selain dapat digunakan sebagai bahan untuk jaket, dapat juga digunakan sebagai tas,
dan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk tenda kemah, sehingga permintaan dari
baha tersebut juga lebih besar.
13
3. Strategi Kapasitas
Keputusan jangka panjang pernah dilakukan perusahaan saat membeli tanah dan
membuat pabrik pada tahun 1977, dilokasi pabrik saat ini. Selain itu, meningkatkan
kapasitas produksi pada tahun 2000 dengan menambah kapasitas produksi garmen
menjadi 1.000.000 yard per bulan. Keputusan jangka pendek terkait kapasitas
dilakukan perusahaan saat harus merubah tingkat kapasitas yang disebabkan adanya
perubahan tingkat pesanan, yaitu penambahan/pengurangan karyawan kontrak atau
shift kerja di bagian produksi. Perubahan tingkat kapasitas dengan cara ini tidak mahal
dan dapat dilakukan secara cepat. Dan untuk saat ini sedang melakukan survei dan
masih mempertimbangkan lokasi pendirian pabrik garmen baru di lokasi Jawa Tengah
atau Jawa Barat. Keputusan ini dilakukan untuk mendonkrak kapasitas produksi yang
lebih besar lagi dikarenakan permintaan industri kain sendiri meningkat dikarenakan
ekspansi ke kancah internasional.
B. Pemilihan perlengkapan dan teknologi yang digunakan pada PT Trisula
International Tbk
Dalam industri ini, transformasi benang menjadi serangkaian proses yang
memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan kain yang berkualitas. Berikut adalah teknologi
utama yang digunakan dalam tahap ini:
1. Proses awal texturizing, dimana benang-benang filament diproses dalam suatu mesin
dengan mendapatkan perlakuan temperature, tension, serta puntiran atau twist dalam
waktu tertentu sehingga menghasilkan efek keriting, bulky elastis dan mempunyai
crimp yang tinggi.
2. Proses lanjutan setelah texturizing adalah twisting, dimana benang diberikan
twist/puntiran dengan nilai puntiran tertentu (TPM) twist per meter yang menjadikan
benang semakin kompak dan kuat, serta sifat lain sesuai dengan peruntukan design.
Dalam proses ini dikenal 2 macam benang, low twist (< 450 tpm) dan high twist (> 450
tpm). Twist diantaranya berguna untuk memberikan ketahanan kepada benang agar
tidak pecah saat proses weaving, selain itu juga berguna untuk memberikan efek
14
“jatuh” dravery karena kain mempunyai masa jenis yang tinggi. Serta meningkatkan
daya tenun.
3. Memindahkan benang dari gulungan bobbin atau chese atau cones ke dalam gulungan
besar (beam) dengan arah sejajar serta jumlah dan panjang benang yang sudah
ditentukan. Selanjutnya benang ini akan dijadikan benang lusi (warp) yaitu benang
yang searah dengan arah panjang kain.
4. Memberikan lapisan kanji atau film kepada benang agar lebih kuat sehingga tidak
mudah putus saat dilakukan proses berikutnya. Pengkajian ini dilakukan khususnya
pada benang non twist atau low twist.
5. Benang dari proses warping ataupun proses sizing selanjutnya digabungkan dari
beberapa beam untuk menjadi beam lusi. Gabungan ini bisa dari jenis benang yang
sama atau jenis benang yang berbeda sesuai dengan design yang diperuntukkan.
6. Adalah proses pencucukan dimana benang-benang dimasukkan ke dalam dropper, gun
dan sisir sesuai dengan jenis anyaman kain yang diinginkan. Proses ini memerlukan
kehati-hatian karena dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu yang cukup
lama terutama untuk anyaman fancy (anyaman hias).
7. Adalah proses pertenunan, dimana benang pakan disilangkan dengan benang lusi
sehingga teranyam (menjadi anyaman). Secara umum proses ini terdiri dari 5 Tahap,
yaitu penguluran lusi (let off motion), pembukaan mulut lusi, (shedding motion)
peluncuran benang pakan (weft insertion) pengetekan (beating motion) dan yang
terakhir (take up motion).
8. Proses memeriksa atau memberikan grade kualitas kain hasil tenun, bagian yang
diperiksa meliputi kualitas fisik (misal salah anyaman, pakan pecah, pakan putus, lusi
putus, neps dll) serta kualitas daya serap warna (dyeability) seperti lusi campur,
kerataan warna barre dll. Proses pemeriksaannya dilakukan berdasarkan SOP serta
standard yang ditentukan.
9. Membuka gulungan greige serta menyambungkan dengan gulungan yang lain sehingga
menghasilkan panjang tertentu dalam 1 batch (satuan pencelupan). Biasanya 1 batch
sama dengan 600yrd (10 s/d 12 gulung). Yang harus diperhatikan dalam proses ini
diantaranya adalah kesamaan corak serta lebar greige serta kualitas sambungan harus
rata dan rapi. Setelah itu dimasukkan ke dalam roda.
15
10. Setelah dilakukan pembukaan greige maka proses selanjutnya adalah proses pencucian
(washing) yang bertujuan untuk menghilangkan kanji, lemak serta kotoran yang
melekat pada kain. Yang harus diperhatikan adalah penanganan kain dalam proses ini
harus disesuaikan dengan karakteristiknya agar proses dapat menghasilkan kain yang
benar benar bersih sehingga siap untuk proses selanjutnya.
11. Kain yang masih basah setelah proses washing harus dikeringkan di dalam mesin
drying untuk mendapatkan kain yang benar-benar kering sehingga berat kain dapat
diketahui secara tepat dan akurat. Pengukuran berat ini dimaksudkan untuk dapat
menentukan berat chemical ataupun dyestuff yang harus digunakan.
12. Adalah proses pencelupan atau pewarnaan sesuai dengan target warna yang diinginkan.
Masing-masing warna akan menentukan apa saja zat warna atau chemical yang akan
digunakan serta komposisinya masing-masing, selain itu yang ikut mempengaruhi
adalah SPC (Standard Process Condition) yang meliputi besaran temperature, waktu
serta parameter lainnya.
13. Proses pemeriksaan kain hasil celup, meliputi kesesuaian warna Serta parameter fisik
kain yang lain, tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan kain hasil celup
apakah dapat dilakukan proses lanjut atau harus diperbaiki terlebih dahulu,
permasalahannya yang diketahui lebih awal tentu akan mengurangi cost akibat
kesalahan tersebut.
14. Memberikan efek pegangan atau handfeel sesuai yang diharapkan (lembut, keras,
kering, bulky dll) serta mempunyai fungsi tambahan seperti anti air, anti bakteri quick
absorber, fire retardant, aroma terapy, Teflon dll.
15. Proses curing atau pemantapan dengan dilakukan proses pemanasan tinggi sehingga
karakteristik kain yang meliputi dimesi, density serta karakteristik lain yang dikerjakan
diproses sebelumnya menjadi perkamen.
16. Proses pemeriksaan kualitas akhir produk yang meliputi QC Lab untuk beberapa
parameter antara lain fastness, kekuatan tarik, slippage, density, shrinkage dll, kualitas
disik seperti neps, crease mark, creasing, flek, bowing, skewing dll, serta kualitas warna
dan handfeel.
16
Dari keseluruhan proses tersebut PT Trisula International Tbk telah menggunakan
teknologi industri yang sudah paling maju, dan penggunaannya secara tepat, sehingga produk
yang dihasilkan mempunyai kualitas yang bagus. Selain menghasilkan produk barang yang
berkualitas PT Trisula International Tbk juga mendapatkan efisiensi produksi, kualitas produk,
dan adaptasi terhadap tren mode dan teknologi. Mereka juga melakukan pengembangan
pakaian cerdas yang dapat memberikan fungsi tambahan, seperti pemantauan kesehatan atau
konektivitas IoT (Internet of Things), yang bisa dipantau kecara keseluruhan di control center.
Apabila ada kesalahan atau kegagalan dalam satu mesin dapat di antisipasi dan diketahui secara
langsung dan cepat sehingga produk yang cacat dan gagal dapat diminimalisir.
C. Perancangan proses ulang pada PT Trisula International Tbk
Dalam perancanan proses ulang di PT Trisula International Tbk pernah dilakukan
pada saat pandemi, yang sebelumnya PT Trisula International Tbk belum pernah memproduksi
masker dan hazmat, prses tersebut tidak banyak merubah dari proses awal yang memang
awalnya di perusahaan tersebut juga memproduksi bahan dasar dari masker dan hazmat,
mereka hanya melewati beberapa proses tambahan seperti pemurnian (sterilisasi) dari
bakteri/kuman dan pengubahan proses penjahitan saja, selain itu juga menambahkan alat
deteksi bakteri dari karyawan sebelum masuk area pabrik, dan penggunaan hasmat untuk
operator yang mengoperasikan alat-alat yang memproduksi produk tersebut. Selain itu ada
produksi baru juga yaitu jaket dan pouch bag, yang dimana bahan tersebut juga sudah
diproduksi awal di pabrik tersebut yaitu polyester.
Pada PT Trisula International Tbk perancangan proses ulang yang diterapkan dalam
produksi melibatkan serangkaian langkah untuk mengoreksi kesalahan pesanan atau cacat
dalam baju yang diproduksi. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan dalam proses
ini:
1. Identifikasi Kesalahan: Langkah pertama adalah mengidentifikasi kesalahan atau
perbedaan antara pesanan yang benar dan produk yang sebenarnya. Kesalahan dapat
melibatkan ukuran, warna, desain, atau kualitas produk yang tidak sesuai dengan pesanan
asli.
17
2. Pemisahan Produk: Baju yang salah pesanan harus dipisahkan dari produk yang benar. Ini
dapat melibatkan pengelompokan produk yang salah pesanan untuk kemudian diolah
secara terpisah.
3. Inspeksi Kesalahan: Produk yang salah pesanan harus diperiksa dengan cermat untuk
memastikan jenis kesalahan yang ada. Ini membantu dalam menentukan langkah-langkah
selanjutnya dalam proses pengolahan ulang.
4. Perbaikan atau Modifikasi: Tergantung pada jenis kesalahan, langkah ini mungkin
melibatkan perbaikan atau modifikasi pada produk yang salah pesanan. Misalnya, jika baju
terlalu besar, mereka mungkin perlu dipotong atau disusutkan sesuai ukuran yang benar.
Jika ada masalah warna atau cetakan, mungkin perlu dicuci ulang atau dicetak ulang.
5. Pengulangan Proses: Setelah produk yang salah pesanan telah diperbaiki atau dimodifikasi,
mereka harus melalui tahap produksi ulang. Ini mungkin melibatkan pemotongan, jahit,
pencetakan, atau proses lainnya sesuai dengan jenis baju yang diproduksi.
6. Inspeksi Kualitas: Setelah produk telah diolah ulang, harus diperiksa kualitasnya untuk
memastikan bahwa kesalahan telah diperbaiki dengan benar dan bahwa produk sesuai
dengan standar kualitas yang diharapkan.
7. Pengemasan dan Pengiriman: Produk yang telah diolah ulang dan lolos dari inspeksi
kualitas dapat dikemas ulang dan dikirim ke pelanggan sesuai dengan pesanan.
8. Rekonsiliasi Pesanan: Penting untuk mencatat semua perubahan yang dilakukan dalam
proses pengolahan ulang dan memastikan bahwa pesanan pelanggan direkonsiliasi dengan
benar untuk menghindari kesalahan di masa depan.
9. Pemantauan dan Pencegahan Kesalahan: Selama dan setelah proses pengolahan ulang,
harus melakukan pemantauan dan evaluasi untuk memahami penyebab kesalahan dan
mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan agar kesalahan serupa tidak terjadi
lagi di masa depan.
Proses pengolahan ulang baju yang salah pesanan ini memerlukan perhatian terhadap
detail, kerja sama antara berbagai departemen, dan komitmen terhadap kepuasan pelanggan.
Kesalahan dalam produksi adalah hal yang tidak diinginkan, tetapi dapat dikelola dengan baik
dengan langkah-langkah yang tepat.
18
KESIMPULAN
Salah satu langkah pentingnya ialah terletak pada manajemen proses ada empat variasi
strategi proses untuk menunjang strategi dan eksistensi produk suatu perusahaan. Diantaranya,
fokus pada proses fokus berulang, fokus pada produk.
Pada PT Trisula International Tbk sudah menerapkan 3 dari 4 fokus proses strategi proses
yang sudah dijelaskan diatas, sehingga perusahaan sendiri sudah dimiliki keoptimalan dalam fokus
proses.
Untuk membantu kinerja proses sejumlah alat dapat membantu memahami kompleksitas
desain dan mendesain ulang proses. Dalam hal ini juga terdapat empat contoh pilihan alat dalam
rangka analisis dan desain ulang proses, yaitu diagram air, pemetaan fungsi waktu, diagram proses.
Dalam penerapannya PT Trisula International Tbk sudah menerapkan sebuah proses dari
yang sudah dijelaskan seperti alur proses dan keberlangsungangan diagram secara tepat. PT Trisula
International Tbk melakukan pengembangan pakaian cerdas yang dapat memberikan fungsi
tambahan, seperti pemantauan kesehatan atau konektivitas IoT (Internet of Things), yang bisa
dipantau kecara keseluruhan di control center. Apabila ada kesalahan atau kegagalan dalam satu
mesin dapat di antisipasi dan diketahui secara langsung dan cepat sehingga produk yang cacat dan
gagal dapat diminimalisir. Dalam proses strategi ulang yang dilakukan PT Trisula International
Tbk adalah melakukan proses ulang dan mengevaluasi dalam setiap prosesnya sehingga
meminimalisir kesalahan dalam produksi dan dapat dikelola dengan baik dengan langkah-langkah
yang tepat.
19
DAFTAR PUSTAKA
Jay, Heizer, Barry, Render. 2015. Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan dan
Rantai Pasokan. Salemba Empat : Jakarta Selatan.

More Related Content

Similar to Manop Kel 9 rev strategi proses pt trisula

Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...Elsy Juliani
 
Ppt makalah sim kiki 2
Ppt makalah sim kiki 2Ppt makalah sim kiki 2
Ppt makalah sim kiki 2kikipratami
 
KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”
KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”
KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”Rabiyatul Adawiyah
 
Uas,sim,singgih febriansyah,hapzi ali,analisis dan perencanaan sistem informa...
Uas,sim,singgih febriansyah,hapzi ali,analisis dan perencanaan sistem informa...Uas,sim,singgih febriansyah,hapzi ali,analisis dan perencanaan sistem informa...
Uas,sim,singgih febriansyah,hapzi ali,analisis dan perencanaan sistem informa...Singgih Febriansyah
 
Tugas sia sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupa...
Tugas sia   sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupa...Tugas sia   sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupa...
Tugas sia sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupa...Theresia Magdalena
 
Modul Ajar_Proses Bisnis Bidang Otomotif.pdf
Modul Ajar_Proses Bisnis Bidang Otomotif.pdfModul Ajar_Proses Bisnis Bidang Otomotif.pdf
Modul Ajar_Proses Bisnis Bidang Otomotif.pdfNgatriadi
 
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...isniayu putri arief
 
Manajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi ProsesManajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi ProsesWinda nawangasari
 
PPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptx
PPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptxPPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptx
PPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptxAsrulMinanjar
 
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts novalitarlp
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Penerapan Sistem Informasi untuk...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Penerapan Sistem Informasi untuk...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Penerapan Sistem Informasi untuk...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Penerapan Sistem Informasi untuk...Khusrul Kurniawan
 
Tugas sistem informasi akuntansi
Tugas sistem informasi akuntansi Tugas sistem informasi akuntansi
Tugas sistem informasi akuntansi MUHAMADANGGORO1
 
SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana,...
SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana,...SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana,...
SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana,...Anggapriyana24
 
Si & pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,infrastruktur ti dan teknologi b...
Si & pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,infrastruktur ti dan teknologi b...Si & pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,infrastruktur ti dan teknologi b...
Si & pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,infrastruktur ti dan teknologi b...Siti Nur Rohadatul Aisy
 
MANAJEMEN OPERASI.pptx
MANAJEMEN OPERASI.pptxMANAJEMEN OPERASI.pptx
MANAJEMEN OPERASI.pptxPasaribuCan
 
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...JEMMY ESROM SERANG
 

Similar to Manop Kel 9 rev strategi proses pt trisula (20)

Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
Sim, elsy juliani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. indofood...
 
Ppt makalah sim kiki 2
Ppt makalah sim kiki 2Ppt makalah sim kiki 2
Ppt makalah sim kiki 2
 
KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”
KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”
KAJIAN METODA PERANCANGAN II “TOKO BAJU”
 
Uas,sim,singgih febriansyah,hapzi ali,analisis dan perencanaan sistem informa...
Uas,sim,singgih febriansyah,hapzi ali,analisis dan perencanaan sistem informa...Uas,sim,singgih febriansyah,hapzi ali,analisis dan perencanaan sistem informa...
Uas,sim,singgih febriansyah,hapzi ali,analisis dan perencanaan sistem informa...
 
Tugas sia sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupa...
Tugas sia   sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupa...Tugas sia   sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupa...
Tugas sia sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupa...
 
Modul Ajar_Proses Bisnis Bidang Otomotif.pdf
Modul Ajar_Proses Bisnis Bidang Otomotif.pdfModul Ajar_Proses Bisnis Bidang Otomotif.pdf
Modul Ajar_Proses Bisnis Bidang Otomotif.pdf
 
Global operations adidas
Global operations adidasGlobal operations adidas
Global operations adidas
 
Suyadi
SuyadiSuyadi
Suyadi
 
Lap
Lap Lap
Lap
 
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...
Sim,isniayu putri arief,hapzi ali,sistem informasi global,universitas mercu b...
 
Manajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi ProsesManajemen Operasi Strategi Proses
Manajemen Operasi Strategi Proses
 
PPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptx
PPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptxPPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptx
PPT MANAJEMEN OPERASIONAL BAB 2.pptx
 
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
Sim,novalita ramalusia putri,hapzi ali,tugas uts
 
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Penerapan Sistem Informasi untuk...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Penerapan Sistem Informasi untuk...SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Penerapan Sistem Informasi untuk...
SIM, Khusrul Kurniawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, Penerapan Sistem Informasi untuk...
 
Tugas sistem informasi akuntansi
Tugas sistem informasi akuntansi Tugas sistem informasi akuntansi
Tugas sistem informasi akuntansi
 
SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana,...
SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana,...SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana,...
SI & PI, Angga Priyana, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana,...
 
Si & pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,infrastruktur ti dan teknologi b...
Si & pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,infrastruktur ti dan teknologi b...Si & pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,infrastruktur ti dan teknologi b...
Si & pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali,infrastruktur ti dan teknologi b...
 
MANAJEMEN OPERASI.pptx
MANAJEMEN OPERASI.pptxMANAJEMEN OPERASI.pptx
MANAJEMEN OPERASI.pptx
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
 

More from destaputranto

Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...destaputranto
 
Peta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajaranPeta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajarandestaputranto
 
Distribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasionalDistribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasionaldestaputranto
 
Lingkaran masalah metlit
Lingkaran masalah metlitLingkaran masalah metlit
Lingkaran masalah metlitdestaputranto
 
Manusia dan kebudayaan ii
Manusia dan kebudayaan iiManusia dan kebudayaan ii
Manusia dan kebudayaan iidestaputranto
 

More from destaputranto (7)

Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
 
Peta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajaranPeta konsep evaluasi pengajaran
Peta konsep evaluasi pengajaran
 
Distribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasionalDistribusi pendapatan nasional
Distribusi pendapatan nasional
 
Lingkaran masalah metlit
Lingkaran masalah metlitLingkaran masalah metlit
Lingkaran masalah metlit
 
Manusia dan kebudayaan ii
Manusia dan kebudayaan iiManusia dan kebudayaan ii
Manusia dan kebudayaan ii
 
Makalah isbd
Makalah isbdMakalah isbd
Makalah isbd
 
oligopoli lanjutan
oligopoli lanjutanoligopoli lanjutan
oligopoli lanjutan
 

Recently uploaded

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsedyardy
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 

Recently uploaded (12)

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 

Manop Kel 9 rev strategi proses pt trisula

  • 1. i STARATEGI PROSES PT TRISULA INTERNATIONAL TBK Dosen Pengampu : Musdalifah Dimuk. SE. M.Si, Ph.D Disusun Oleh : Akhmad Badaruddin A (1708823078) Desta Dwiputranto (1708823005) Jasa Adiputra Limbong (1708823091) Makalah yang Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk Memenuhi Perkuliahan Manajemen Operasi FAKULTAS EKONOMI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2023
  • 2. ii DAFTAR ISI BAB I.............................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah............................................................................................................... 2 C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................. 2 BAB II ............................................................................................................................................ 3 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................ 3 Empat Strategi Proses............................................................................................................... 3 Perbandingan Proses................................................................................................................. 4 Pemilihan Perlengkapan........................................................................................................... 5 Analisis dan Desain Proses ....................................................................................................... 5 Pertimbangan Khusus Untuk Desain Proses Layanan.......................................................... 7 Teknologi produksi.................................................................................................................... 7 Perancangan Ulang Proses ..................................................................................................... 10 BAB III......................................................................................................................................... 12 STUDI KASUS & PEMBAHASAN .......................................................................................... 12 A. Proses produksi yang digunakan pada PT Trisula International Tbk ....................... 12 B. Pemilihan perlengkapan dan teknologi yang digunakan pada PT Trisula International Tbk .................................................................................................................... 13 C. Perancangan proses ulang pada PT Trisula International Tbk .................................. 16 KESIMPULAN ........................................................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 19
  • 3. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan strategi proses dilakukan sebagai alternatif pengambilan keputusan operasional setelah melakukan perancangan produk dan jasa. Strategi proses mengacu pada bagaimana cara untuk mengatur proses produksi suatu barang ataupun jasa. Strategi proses juga dapat terjadi secara berkala akibat perubahan teknologi dalam produk serta persaingan kompetitif. Strategi proses memiliki dampak besar terhadap perencanaan kapasitas dalam produksi, peralatan-peralatan yang digunakan, desain sistem kerja, waktu produksi, serta tata letak fasilitas suatu perusahaan. Strategi proses yang baik berdampak jangka panjang terhadap efisiensi produktivitas perusahaan. Sebaliknya strategi proses yang buruk akan menimbulkan permasalahan, salah satunya pemborosan waktu proses produksi. Pemborosan waktu dalam proses produksi dikarenakan masih buruknya desain sistem kerja yang digunakan perusahaan. Apabila pemborosan waktu terjadi terus-menerus dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Strategi proses juga dapat memengaruhi tata letak perusahaan. Strategi proses yang baik dapat dilihat dari penataan tata letak berbagai fasilitas yang terdapat pada perusahaan. Apabila strategi proses buruk, penataan tata letak berbagai fasilitas juga pasti berantakan sehingga perlu dilakukan penataan ulang tata letak. Penataan ulang tata letak dapat dilakukan menggunakan metode grafis sederhana. Metode ini bertujuan untuk memperkecil jarak keseluruhan yang ditempuh orang-orang ataupun bahan-bahan dalam kegiatan produksi. Industri garmen adalah salah satu industri yang paling dinamis dan beragam di dunia. Dari pakaian sehari-hari hingga produk tekstil khusus, industri ini berkaitan erat dengan gaya hidup manusia dan ekspresi diri. Dalam era globalisasi dan persaingan yang ketat, strategi proses dalam industri garmen memegang peran sentral. Ini adalah panduan untuk mengelola dan mengoptimalkan proses produksi, dari perencanaan hingga distribusi
  • 4. 2 produk jadi. Strategi ini mempertimbangkan efisiensi, keandalan, kualitas, dan responsibilitas lingkungan, yang semuanya merupakan faktor krusial dalam kesuksesan industri garmen. PT Trisula International Tbk adalah salah satu perusahaan terkemuka dalam industri garmen di Indonesia, yang telah berperan penting dalam memproduksi pakaian berkualitas tinggi untuk pasar lokal dan internasional. Seiring dengan pertumbuhan dan kemajuan teknologi, PT Trisula International Tbk telah memahami betapa strategi proses yang baik dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi produksi, kualitas produk, dan keberlanjutan bisnis mereka. Perusahaan ini telah menunjukkan komitmen kuat dalam memproduksi pakaian berkualitas tinggi yang memenuhi standar global dan telah berhasil menjalankan operasi yang efisien. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam strategi proses dan rekayasa proses perencanaan ulang produk pada PT Trisula International Tbk dapat dirumuskan sebagai berikut sebagai berikut : 1) Apa saja variasi strategi proses PT Trisula International Tbk? 2) Bagaimana analisis dan desain proses pada PT Trisula International Tbk? 3) Bagaimana pemilihan peralatan dan teknologi yang digunakan PT Trisula International Tbk? 4) Bagaimana rekayasa ulang untuk proses yang berkelanjutan yang digunakan pada PT Trisula International Tbk? C. Tujuan Penulisan 1) Mengetahui strategi proses yang digunakan pada PT Trisula International Tbk 2) Dapat menganalisa dan desain prosesyang digunakan pada PT Trisula International Tbk 3) Mengetahui pemilihan peralatan dan teknologi yang digunakan PT Trisula International Tbk 4) Mengetahui proses perancangan rekayasa ulang produk untuk proses yang berkelanjutan yang digunakan pada PT Trisula International Tbk
  • 5. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Empat Strategi Proses Sebuah keputusan besar bagi manajer operasi adalah menemukan cara yang tepat dalam menghasilkan suatu produk agar dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar dengan baik. Sebuah strategi proses (process strategy) merupakan sebuah pendekatan dari organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah proses yang dapat menghasilkan produk yang memenuhi keinginan konsumen yang sesuai dengan biaya dan kebutuhanya. Setiap barang dan jasa diproduksi dengan menggunakan beberapa variasi strategi proses, antara lain: 1. Fokus Proses Unit usaha yang mempunyai fasilitas produksi untuk menghasilkan produk yang bervariasi dengan volume produksi yang rendah. Contoh, dalam sebuah pabrik, proses- proses ini bisa berupa departemen untuk pengelasan, penggilingan, dan pengecatan. 2. Fokus Produk Unit usaha yang proses produksinya memiliki volume yang tinggi dan variasi produk yang rendah. Proses ini juga bisa disebut dengan proses kontinu, karena mempunya lintasan produksi yang sangat panjang dan dilakukan secara berulang. 3. Fokus Repetitif Unit usaha yang dalam menghasilkan produk berorientasi menggunakan modul (komponen yang disiapkan sebelum menghasilkan suatu produk). Contoh: roti, saus, keju, daging, bawang, selada, dan tomat disusun untuk mengasilkan suatu quasi- custom produk yaitu, sandwich.
  • 6. 4 4. Fokus Kustomisasi Massal Unit usaha yang dalam menghasilkan produknya dapat memenuhi keinginan pelanggan yang beragam secara cepat dan dengan biaya yang terjangkau. Pada kustomisasi massal kita dapat mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan menginginkannya dengan tepat. Kustomisasi massal memerlukan sebuah system dengan volume yang tinggi dimana produk dibuat berdasarkan pesanan (built- to-order). Yang dimaksud berdasarkan pesanan disini adalah memproduksi sesuai dengan permintaan pelanggan, bukan berdasarkan ramalan. Contoh: Perusahaan seperti iTunes, Spotify, Rhapsody, Amazon, dan eMusic menghasilkan sebuah gudang musik di internet yang memungkinkan pelanggan untuk memilih ribuan lagu yang mereka inginkan dan memutarnya dalam sebuah daftar lagu yang kustom. Perbandingan Proses Karakteristik dari empat proses ditunjukkan dalam tabel 7.1 dan masing-masing dapat menyediakan sebuah keuntungan strategis.
  • 7. 5 Pemilihan Perlengkapan Setelah memilih salah satu dari empat strategi proses, selanjutnya perusahaan memerlukan keputusan mengenai perlengkapan dan teknologi. Memilih perlengkapan yang terbaik memerlukan Pemahaman industri khusus dan ketersediaan proses dan teknologi. Dalam pemilihan perlengkapan, perlu untuk mempertimbangkan biaya, arus kas, kestabilan pasar, mutu, kapasitas, dan fleksibilitas. Untuk membuat keputusan ini, manajer operasi mengembangkan dokumentasi yang mengindikasikan persyaratan kapasitas, ukuran, toleransi dan pemeliharaan dari masing-masing pilihan. Fleksibilitas (flexibility) merupakan kemampuan untuk merespons dengan penalti yang dalam waktu, biaya atau nilai pelanggan. Hal ini berarti perlengkapan yang dikendalikan secara digital, modular, atau dapat dipindahkan. Membangun fleksibilitas dalam sebuah proses produksi bisa menjadi sangat sulit dan mahal, maka dari itu perlu dilakukan perubahan dari awal. Perubahan yang diperlukan, antara lain pembelian, standar mutu, perlengkapan, tata ruang, pelatihan, dan pemeliharaan. Analisis dan Desain Proses Sejumlah alat dapat membantu memahami komleksitas desain dan mendesain ulang proses. Alat tersebut merupakan jalan sederhana untuk memahami apa yang terjadi dalam proses. Dalam hal ini ada empat contoh pilihan alat dalam rangka analisis dan desain ulang proses yaitu: 1. Diagram Alur Diagram alur (flowchart) yang merupakan sebuah skema atau gambar dari pemindahan bahan materi, produk, atau orang. Misalkan diagram alur dalam profil perusahaan global untuk menunjukkan proses perakitan untuk Harley-Davidson.
  • 8. 6 2. Pemetaan Fungsi Waktu Dengan pemetaan fungi waktu (time function mapping) menjadikan pengguna dapat mengidentifikasikan dan menghilangkan pemborosan seperti langkah tambahan, pengulangan, dan keterlambatan yang tidak perlu. Tujuannya ialah untuk mengatur produksi barang atau jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu, dan tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen. 3. Pemetaan Arus Nilai Sebuah variasi dari pemetaan fungsi waktu adalah pemetaan arus nilai (value stream mapping). Namun, pemetaan arus nilai perlu untuk melihat secara luas dimana nilai ditambahkan (dan tidak ditambahkan) dalam keseluruhan proses produksi, termasuk rantai pasokan. Seperti halnya pemetaan fungsi waktu, idenya adalah untuk memulai dengan pelanggan dan memahami proses produksi, tetapi pemetaan fungsi waktu memperluas analisis kembali ke pemasok. 4. Grafik proses Grafik proses menggunakan symbol, waktu dan jarak untuk memberikan sebuah cara yang objektif untuk menganalisis dan mencatat efektifitas yang membentuk sebuah proses memungkinkan untuk fokus pada aktivitas penambahan nilai. Alat ini digunakan menganalisis pergerakan bahan baku, proses dan orang. 5. Perencanaan Layanan Perencanaan layanan (blueprinting service) merupakan sebuah teknik analisis proses yang menitikberatkan pada pelanggan dan hubungan yag terjadi dengan pelanggan. Perencanaan layanan menunjukkan titik kegagalan potensial bisa dikurangi dengan sangat besar jika diindentifikasi pada saat tahap desain ketika modifikasi atau poka-yokes yang sesuai bisa disertakan. Masing-masing dari empat alat bantu proses analisis ini memiliki kekuatan dan variansi. Diagram alur memberikan suatu cara yang cepat untuk melihat gambar keseluruhan
  • 9. 7 dan berusaha memahami sistem secara keseluruhan. Pemetaan fungsi waktu menambahkan beberapa ketelitian dan elemen waktu terhadap analisis makro. Pemetaan aliran nilai memperluas di luar organisasi langsung kepada para konsumen dan para pemasok. Diagram proses dirancang untuk memberikan sudut pandang yang lebih terperinci mengenai proses, menambahkan baranag misalnya waktu nilai tambah, jarak, penyimpanan, dan lainnya. Perencanaan layanan dalam sisi lainnya dirancang untuk membatu kita fokus pada bagian variabel yang penting dalam desain proses. Pertimbangan Khusus Untuk Desain Proses Layanan Interaksi dengan konsumen terkadang seringkali berpengaruh buruk pada kinerja proses karena keinginan unik dari setiap konsumen. Oleh karena itu, manajer perlu mendesain proses pelayanan untuk memenuhi persyaratan khusus ini agar keinginan unik dari konsumen tidak merugikan kinerja proses sehingga proses layanan ini menjadi lebih efektif dan efisien. Manajer perlu menemukan kombinasi terbaik antara interaksi pelanggan dan kombinasi terkait. Teknologi produksi Kemajuan dalam teknologi mendorong produktivitas memiliki penerapan yang telah menyebar secara luas, baik di bidang manufaktur maupun jasa. Berikut adalah area-area teknologi: 1. Teknologi Mesin Sebagian besar mesin di dunia yang melakukan kegiatan operasional mengalami perkembangan yang luar biasa, baik dalam presisi ataupun pengendalian. Mesin-mesin pada abad ke-21 sering kali 5 kali lebih produktif daripada generasi sebelumnya, yang ukurannya menjadi lebih kecil dan menggunakan sedikit tenaga untuk beroperasi. Pengendalian secara elektronik meningkatkan kecepatan dengan mengurangi waktu peralihan, mengurangi limbah (karena kesalahan menjadi lebih sedikit), dan
  • 10. 8 mendorong fleksibilitas. Mesin-mesin yang memiliki komputer dan memorinya sendiri disebut dengan mesin kendali numerik komputer. 2. Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) dan RFID Perlengkapan baru dari mesin manufaktur yang dikendalikan dengan numerik hingga mesin ATM dikendalikan oleh sinyal elektronik digital. Elektron-elektron merupakan suatu sarana yang hebat untuk mentransmisikan informasi, tetapi mereka memiliki keterbatasan utama, yaitu sebagian besar data OM tidak dimulai dalam bit dan byte. Oleh karena itu, para manajer operasional harus menempatkan data ke dalam bentuk elektronik. Membuat data digital dilakukan dengan menggunakan keyboard komputer, barcode, frekuensi radio, karakter optikal, dan lain sebagainya. Sistem identifikasi otomatis (automatic identification system-AIS) membantu kita memindahkan data ke dalam bentuk elektronik dimana data ini dapat lebih mudah dimanipulasi. 3. Pengendalian Proses Kendali proses (process control) adalah penggunaan dari teknologi informasi untuk memonitor dan mengendalikan proses fisik. Sebagai contoh kendali proses digunakan untuk menghitung konten kelembaban. Kendali proses juga digunakan untuk menentukan dan mengendalikan temperatur tekanan dan kuantitas pada kilang minyak bumi, proses petrokimia, pabrik semen, pengolahan biji besi, reaktor nuklir, dan fasilitas yang menitikberatkan pada produk lainnya. 4. Sistem Penglihatan Sistem penglihatan (vision system) sistem yang menggunakan video kamera dan teknologi komputer dan seringkali digunakan dalam peranan pemantauan. Pemantauan secara visual adalah suatu tugas yang penting dalam organisasi pemrosesan bahan makanan dan manufaktur. Lebih jauh lagi, dalam banyak penerapan, inspeksi visual yang dilaksanakan oleh manusia membosankan dan rentan terhadap kesalahan. Jadi, sistem penglihatan ini secara luas digunakan ketika barang-barang yang diperiksa sangat mirip.
  • 11. 9 5. Robot Robot sering dianggap sebagai suatu mesin fleksibel yang memiliki kemampuan untuk memegang, memindahkan, dan mungkin menggapai barang-barang. Robot merupakan perangkat mekanik yang menggunakan impuls elektronik untuk mengaktifkan motor dan saklar. Robot dapat digunakan secara efektif untuk melaksanakan tugas, terutama yang monoton atau berbahaya, misalnya Ford yang menggunakan robot untuk melakukan 98% pengelasan dan sebagian besar pengecatan pada beberapa automobil. 6. Sistem Penyimpanan dan Perbaikan Otomatis (ASRS) Karena keterlibatan tenaga kerja yang sangat besar dalam kerentanan terhadap kesalahan, pergudangan, budaya yang dikendalikan oleh komputer telah dikembangkan. Sistem- sistem ini dikenal sebagai sistem penyimpanan dan pembagian perbaikan otomatis (automatic storage and retrieval systems-ASRS) yang memberikan penggantian secara otomatis dan penarikan suku cadang serta produk ke dalam dan dari tempat yang ditunjuk di dalam gudang. 7. Kendaraan yang Dipandu Secara Otomatis (AGVs) Penanganan bahan material secara otomatis dapat mengambil bentuk berupa monorel, alat pembawa barang-barang, robot, atau kendaraan yang dipandu secara otomatis. Kendaraan yang dipandu secara otomatis (automated guided vehicles-AGV) secara elektronik memandu dan mengendalikan troli yang digunakan dalam manufaktur dan gudang untuk memindahkan suku cadang dan perlengkapan. Mereka juga digunakan dalam kantor untuk memindahkan surat dan dalam rumah sakit serta penjara untuk mengantarkan pasokan dan sarapan. 8. Sistem Manufaktur yang Fleksibel (FMS) Ketika komputer sentral memberikan instruksi kepada perlengkapan penanganan bahan material, misalnya robot, sistem yang dikenal sebagai sel kerja otomatis atau secara lebih umum, sistem manufakturing yang fleksibel (flexible manufacturing systems- FMS). FMS bersifat fleksibel karena keduanya perangkat penanganan bahan material
  • 12. 10 dan mesin itu sendiri dikendalikan dengan sinyal elektronik yang dapat diubah dengan mudah (program komputer). Para operator akan membuat program yang baru sesuai yang dibutuhkan, untuk memproduksi produk-produk yang berbeda. Hasilnya adalah suatu sistem yang dapat secara ekonomis menghasilkan volume yang rendah, tetapi memiliki varietas yang tinggi. 9. Manufakturing yang Terintegrasi Komputer (CIM) Sistem manufakturing yang fleksibel dapat diperluas ke belakang secara elektronik ke dalam departemen rekayasa teknik dan departemen pengendalian persediaan dan ke depan ke departemen pergudangan dan departemen pengiriman. Dalam cara ini, desain berbantu komputer (CAD) menghasilkan instruksi elektronik yang diperlukan untuk menjalankan mesin yang dikendalikan secara numerik. Dalam suatu lingkungan manufakturing terintegrasi komputer, perubahan desain dimulai pada terminal (CAD) dapat menghasilkan dalam perubahan yang dilakukan atas suku cadang yang diproduksi di lantai pabrik dalam hitungan menit. Ketika kapabilitas ini diintegrasikan dengan pengendalian persediaan, pergudangan, dan pengiriman sebagai bagian dari sistem manufakturing yang fleksibel, keseluruhan sistem ini dinamakan manufakturing terintegrasi komputer (computer integrated manufacturing-CIM). Perancangan Ulang Proses 1. Perancangan Ulang Proses Perancangan ulang proses (procces redesign) adalah pemikiran kembali proses bisnis yang fundamental untuk membawa peningkatan atas kinerja secara dramatis. Perancangan ulang proses yang efektif bergantung pada mengevaluasi kembali tujuan dari proses dan mempertanyakan, baik tujuan maupun asumsi yang mendasarinya. Perancangan ulang proses juga menitikberatkan pada aktivitas-aktivitas yang melintasi lini fungsional. Karena para manajer sering kali bertanggung jawab atas “fungsi- fungsi” secara spesifik atau area tanggung jawab yang terspesialisasi, aktivitas-aktivitas tersebut (proses) yang melintasi dari satu fungsi atau khusus hingga yang lainya yang mungkin diabaikan. Perancangan ulang menyingkirkan seluruh gagasan mengenai bagaimana proses
  • 13. 11 sedang dilakukan saat ini dan menitikberatkan pada peningkatan yang dramatis atas biaya, waktu, dan nilai konsumen. Beberapa proses adalah kandidat untuk perancangan ulang secara radikal. Proses dapat berupa penataan pabrik, prosedur pembelian, suatu cara yang baru dalam memproses aplikasi kredit, atau order baru atas proses pemenuhan.
  • 14. 12 BAB III STUDI KASUS & PEMBAHASAN PT Trisula International Tbk, yang berspesialisasi dalam pembuatan garmen dan pengelolaan merek pakaian populer dan menguntungkan, menghasilkan produk tekstil berkualitas tinggi yang memenuhi standar nasional dan internasional dan memiliki rekam jejak yang kuat sebagai perusahaan regional terkemuka dan sekarang dengan hati-hati mengejar berbagai peluang pertumbuhan. A. Proses produksi yang digunakan pada PT Trisula International Tbk Terdapat beberapa strategi keputusan operasi yang pernah atau saat ini sedang dijalankan perusahaan, yakni: 1. Fokus Produk Produksi produk garmen tertentu dengan fokus pada karakteristik khusus, kualitas, dan keunikan produk pada PT Trisula International Tbk. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan produk garmen yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera pasar yang lebih spesifik. Hal yang dilakukan manajemen operasi saat ini yang dilakukan yang berfokus pada produk seperti pembuatan produk seragam untuk berbagai ASN dan BUMN, perusahaan perbankan, maskapai penerbangan, TNI, Polri dan lain-lain. 2. Fokus Repretitif Fokus repretitif yang dilakukan pada PT Trisula International Tbk adalah pembuatan kain secara massal seperti kain yang dapat digunakan di berbagai macam produk seperti kain drill, kanvas, katun, polyester, dan lainnya, secara kita tahu kalo bahan kain tersebut bisa diaplikasikan kedalam berbagai kegunaan, seperti polierster contohnya, selain dapat digunakan sebagai bahan untuk jaket, dapat juga digunakan sebagai tas, dan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk tenda kemah, sehingga permintaan dari baha tersebut juga lebih besar.
  • 15. 13 3. Strategi Kapasitas Keputusan jangka panjang pernah dilakukan perusahaan saat membeli tanah dan membuat pabrik pada tahun 1977, dilokasi pabrik saat ini. Selain itu, meningkatkan kapasitas produksi pada tahun 2000 dengan menambah kapasitas produksi garmen menjadi 1.000.000 yard per bulan. Keputusan jangka pendek terkait kapasitas dilakukan perusahaan saat harus merubah tingkat kapasitas yang disebabkan adanya perubahan tingkat pesanan, yaitu penambahan/pengurangan karyawan kontrak atau shift kerja di bagian produksi. Perubahan tingkat kapasitas dengan cara ini tidak mahal dan dapat dilakukan secara cepat. Dan untuk saat ini sedang melakukan survei dan masih mempertimbangkan lokasi pendirian pabrik garmen baru di lokasi Jawa Tengah atau Jawa Barat. Keputusan ini dilakukan untuk mendonkrak kapasitas produksi yang lebih besar lagi dikarenakan permintaan industri kain sendiri meningkat dikarenakan ekspansi ke kancah internasional. B. Pemilihan perlengkapan dan teknologi yang digunakan pada PT Trisula International Tbk Dalam industri ini, transformasi benang menjadi serangkaian proses yang memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan kain yang berkualitas. Berikut adalah teknologi utama yang digunakan dalam tahap ini: 1. Proses awal texturizing, dimana benang-benang filament diproses dalam suatu mesin dengan mendapatkan perlakuan temperature, tension, serta puntiran atau twist dalam waktu tertentu sehingga menghasilkan efek keriting, bulky elastis dan mempunyai crimp yang tinggi. 2. Proses lanjutan setelah texturizing adalah twisting, dimana benang diberikan twist/puntiran dengan nilai puntiran tertentu (TPM) twist per meter yang menjadikan benang semakin kompak dan kuat, serta sifat lain sesuai dengan peruntukan design. Dalam proses ini dikenal 2 macam benang, low twist (< 450 tpm) dan high twist (> 450 tpm). Twist diantaranya berguna untuk memberikan ketahanan kepada benang agar tidak pecah saat proses weaving, selain itu juga berguna untuk memberikan efek
  • 16. 14 “jatuh” dravery karena kain mempunyai masa jenis yang tinggi. Serta meningkatkan daya tenun. 3. Memindahkan benang dari gulungan bobbin atau chese atau cones ke dalam gulungan besar (beam) dengan arah sejajar serta jumlah dan panjang benang yang sudah ditentukan. Selanjutnya benang ini akan dijadikan benang lusi (warp) yaitu benang yang searah dengan arah panjang kain. 4. Memberikan lapisan kanji atau film kepada benang agar lebih kuat sehingga tidak mudah putus saat dilakukan proses berikutnya. Pengkajian ini dilakukan khususnya pada benang non twist atau low twist. 5. Benang dari proses warping ataupun proses sizing selanjutnya digabungkan dari beberapa beam untuk menjadi beam lusi. Gabungan ini bisa dari jenis benang yang sama atau jenis benang yang berbeda sesuai dengan design yang diperuntukkan. 6. Adalah proses pencucukan dimana benang-benang dimasukkan ke dalam dropper, gun dan sisir sesuai dengan jenis anyaman kain yang diinginkan. Proses ini memerlukan kehati-hatian karena dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama terutama untuk anyaman fancy (anyaman hias). 7. Adalah proses pertenunan, dimana benang pakan disilangkan dengan benang lusi sehingga teranyam (menjadi anyaman). Secara umum proses ini terdiri dari 5 Tahap, yaitu penguluran lusi (let off motion), pembukaan mulut lusi, (shedding motion) peluncuran benang pakan (weft insertion) pengetekan (beating motion) dan yang terakhir (take up motion). 8. Proses memeriksa atau memberikan grade kualitas kain hasil tenun, bagian yang diperiksa meliputi kualitas fisik (misal salah anyaman, pakan pecah, pakan putus, lusi putus, neps dll) serta kualitas daya serap warna (dyeability) seperti lusi campur, kerataan warna barre dll. Proses pemeriksaannya dilakukan berdasarkan SOP serta standard yang ditentukan. 9. Membuka gulungan greige serta menyambungkan dengan gulungan yang lain sehingga menghasilkan panjang tertentu dalam 1 batch (satuan pencelupan). Biasanya 1 batch sama dengan 600yrd (10 s/d 12 gulung). Yang harus diperhatikan dalam proses ini diantaranya adalah kesamaan corak serta lebar greige serta kualitas sambungan harus rata dan rapi. Setelah itu dimasukkan ke dalam roda.
  • 17. 15 10. Setelah dilakukan pembukaan greige maka proses selanjutnya adalah proses pencucian (washing) yang bertujuan untuk menghilangkan kanji, lemak serta kotoran yang melekat pada kain. Yang harus diperhatikan adalah penanganan kain dalam proses ini harus disesuaikan dengan karakteristiknya agar proses dapat menghasilkan kain yang benar benar bersih sehingga siap untuk proses selanjutnya. 11. Kain yang masih basah setelah proses washing harus dikeringkan di dalam mesin drying untuk mendapatkan kain yang benar-benar kering sehingga berat kain dapat diketahui secara tepat dan akurat. Pengukuran berat ini dimaksudkan untuk dapat menentukan berat chemical ataupun dyestuff yang harus digunakan. 12. Adalah proses pencelupan atau pewarnaan sesuai dengan target warna yang diinginkan. Masing-masing warna akan menentukan apa saja zat warna atau chemical yang akan digunakan serta komposisinya masing-masing, selain itu yang ikut mempengaruhi adalah SPC (Standard Process Condition) yang meliputi besaran temperature, waktu serta parameter lainnya. 13. Proses pemeriksaan kain hasil celup, meliputi kesesuaian warna Serta parameter fisik kain yang lain, tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan kain hasil celup apakah dapat dilakukan proses lanjut atau harus diperbaiki terlebih dahulu, permasalahannya yang diketahui lebih awal tentu akan mengurangi cost akibat kesalahan tersebut. 14. Memberikan efek pegangan atau handfeel sesuai yang diharapkan (lembut, keras, kering, bulky dll) serta mempunyai fungsi tambahan seperti anti air, anti bakteri quick absorber, fire retardant, aroma terapy, Teflon dll. 15. Proses curing atau pemantapan dengan dilakukan proses pemanasan tinggi sehingga karakteristik kain yang meliputi dimesi, density serta karakteristik lain yang dikerjakan diproses sebelumnya menjadi perkamen. 16. Proses pemeriksaan kualitas akhir produk yang meliputi QC Lab untuk beberapa parameter antara lain fastness, kekuatan tarik, slippage, density, shrinkage dll, kualitas disik seperti neps, crease mark, creasing, flek, bowing, skewing dll, serta kualitas warna dan handfeel.
  • 18. 16 Dari keseluruhan proses tersebut PT Trisula International Tbk telah menggunakan teknologi industri yang sudah paling maju, dan penggunaannya secara tepat, sehingga produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang bagus. Selain menghasilkan produk barang yang berkualitas PT Trisula International Tbk juga mendapatkan efisiensi produksi, kualitas produk, dan adaptasi terhadap tren mode dan teknologi. Mereka juga melakukan pengembangan pakaian cerdas yang dapat memberikan fungsi tambahan, seperti pemantauan kesehatan atau konektivitas IoT (Internet of Things), yang bisa dipantau kecara keseluruhan di control center. Apabila ada kesalahan atau kegagalan dalam satu mesin dapat di antisipasi dan diketahui secara langsung dan cepat sehingga produk yang cacat dan gagal dapat diminimalisir. C. Perancangan proses ulang pada PT Trisula International Tbk Dalam perancanan proses ulang di PT Trisula International Tbk pernah dilakukan pada saat pandemi, yang sebelumnya PT Trisula International Tbk belum pernah memproduksi masker dan hazmat, prses tersebut tidak banyak merubah dari proses awal yang memang awalnya di perusahaan tersebut juga memproduksi bahan dasar dari masker dan hazmat, mereka hanya melewati beberapa proses tambahan seperti pemurnian (sterilisasi) dari bakteri/kuman dan pengubahan proses penjahitan saja, selain itu juga menambahkan alat deteksi bakteri dari karyawan sebelum masuk area pabrik, dan penggunaan hasmat untuk operator yang mengoperasikan alat-alat yang memproduksi produk tersebut. Selain itu ada produksi baru juga yaitu jaket dan pouch bag, yang dimana bahan tersebut juga sudah diproduksi awal di pabrik tersebut yaitu polyester. Pada PT Trisula International Tbk perancangan proses ulang yang diterapkan dalam produksi melibatkan serangkaian langkah untuk mengoreksi kesalahan pesanan atau cacat dalam baju yang diproduksi. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan dalam proses ini: 1. Identifikasi Kesalahan: Langkah pertama adalah mengidentifikasi kesalahan atau perbedaan antara pesanan yang benar dan produk yang sebenarnya. Kesalahan dapat melibatkan ukuran, warna, desain, atau kualitas produk yang tidak sesuai dengan pesanan asli.
  • 19. 17 2. Pemisahan Produk: Baju yang salah pesanan harus dipisahkan dari produk yang benar. Ini dapat melibatkan pengelompokan produk yang salah pesanan untuk kemudian diolah secara terpisah. 3. Inspeksi Kesalahan: Produk yang salah pesanan harus diperiksa dengan cermat untuk memastikan jenis kesalahan yang ada. Ini membantu dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam proses pengolahan ulang. 4. Perbaikan atau Modifikasi: Tergantung pada jenis kesalahan, langkah ini mungkin melibatkan perbaikan atau modifikasi pada produk yang salah pesanan. Misalnya, jika baju terlalu besar, mereka mungkin perlu dipotong atau disusutkan sesuai ukuran yang benar. Jika ada masalah warna atau cetakan, mungkin perlu dicuci ulang atau dicetak ulang. 5. Pengulangan Proses: Setelah produk yang salah pesanan telah diperbaiki atau dimodifikasi, mereka harus melalui tahap produksi ulang. Ini mungkin melibatkan pemotongan, jahit, pencetakan, atau proses lainnya sesuai dengan jenis baju yang diproduksi. 6. Inspeksi Kualitas: Setelah produk telah diolah ulang, harus diperiksa kualitasnya untuk memastikan bahwa kesalahan telah diperbaiki dengan benar dan bahwa produk sesuai dengan standar kualitas yang diharapkan. 7. Pengemasan dan Pengiriman: Produk yang telah diolah ulang dan lolos dari inspeksi kualitas dapat dikemas ulang dan dikirim ke pelanggan sesuai dengan pesanan. 8. Rekonsiliasi Pesanan: Penting untuk mencatat semua perubahan yang dilakukan dalam proses pengolahan ulang dan memastikan bahwa pesanan pelanggan direkonsiliasi dengan benar untuk menghindari kesalahan di masa depan. 9. Pemantauan dan Pencegahan Kesalahan: Selama dan setelah proses pengolahan ulang, harus melakukan pemantauan dan evaluasi untuk memahami penyebab kesalahan dan mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan agar kesalahan serupa tidak terjadi lagi di masa depan. Proses pengolahan ulang baju yang salah pesanan ini memerlukan perhatian terhadap detail, kerja sama antara berbagai departemen, dan komitmen terhadap kepuasan pelanggan. Kesalahan dalam produksi adalah hal yang tidak diinginkan, tetapi dapat dikelola dengan baik dengan langkah-langkah yang tepat.
  • 20. 18 KESIMPULAN Salah satu langkah pentingnya ialah terletak pada manajemen proses ada empat variasi strategi proses untuk menunjang strategi dan eksistensi produk suatu perusahaan. Diantaranya, fokus pada proses fokus berulang, fokus pada produk. Pada PT Trisula International Tbk sudah menerapkan 3 dari 4 fokus proses strategi proses yang sudah dijelaskan diatas, sehingga perusahaan sendiri sudah dimiliki keoptimalan dalam fokus proses. Untuk membantu kinerja proses sejumlah alat dapat membantu memahami kompleksitas desain dan mendesain ulang proses. Dalam hal ini juga terdapat empat contoh pilihan alat dalam rangka analisis dan desain ulang proses, yaitu diagram air, pemetaan fungsi waktu, diagram proses. Dalam penerapannya PT Trisula International Tbk sudah menerapkan sebuah proses dari yang sudah dijelaskan seperti alur proses dan keberlangsungangan diagram secara tepat. PT Trisula International Tbk melakukan pengembangan pakaian cerdas yang dapat memberikan fungsi tambahan, seperti pemantauan kesehatan atau konektivitas IoT (Internet of Things), yang bisa dipantau kecara keseluruhan di control center. Apabila ada kesalahan atau kegagalan dalam satu mesin dapat di antisipasi dan diketahui secara langsung dan cepat sehingga produk yang cacat dan gagal dapat diminimalisir. Dalam proses strategi ulang yang dilakukan PT Trisula International Tbk adalah melakukan proses ulang dan mengevaluasi dalam setiap prosesnya sehingga meminimalisir kesalahan dalam produksi dan dapat dikelola dengan baik dengan langkah-langkah yang tepat.
  • 21. 19 DAFTAR PUSTAKA Jay, Heizer, Barry, Render. 2015. Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan dan Rantai Pasokan. Salemba Empat : Jakarta Selatan.