Dokumen tersebut membahas tentang dialog sakral antara Allah SWT dengan malaikat mengenai penciptaan manusia. Iblis menolak bersujud kepada Adam karena merasa lebih unggul dari tanah. Allah memerintahkan Adam dan Hawa untuk tinggal di surga namun tidak mendekati pohon larangan. Iblis membujuk mereka hingga tergoda melanggar larangan Allah dan dikeluarkan dari surga. Iblis bersumpah akan menyesatkan manusia dari j
4. “Dan ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada Para
Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Alloh berfirman: "Sesungguhnya aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
[QS. Al-Baqoroh(2): 30]
5. Malaikat dan seluruh makhluk penghuni langit
diperintahkan untuk bersujud kepada Adam as.
“(Ingatlah) ketika Rabbmu berfirman kepada Malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”. Maka
apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan
kepadanya ruh (ciptaan)Ku; Maka hendaklah kalian bersujud
kepadaNya". [QS. Shod (38): 71-72]
6. -
”Lalu seluruh malaikat-malaikat itu bersujud semuanya.
kecuali Iblis; dia menyombongkan diri dan jadilah dia
Termasuk orang-orang yang kafir.”
[QS. Shod(38): 73-74]
7. “ Allah berfirman: "Hai iblis, Apakah yang menghalangi kamu sujud
kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah
kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) Termasuk
orang-orang yang (lebih) tinggi?". iblis berkata: "Aku lebih baik
daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia
Engkau ciptakan dari tanah.”
[QS. Shod(38): 75-76]
8.
9.
10. “Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan
isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang
banyak lagi baik kapan saja yang kalian kehendaki, dan
janganlah kalian dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu
Termasuk orang-orang yang zalim.”
[QS. Al-Baqoroh(2): 35]
11. “Maka Kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya ini
(iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu,
Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan
kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu
menjadi celaka.” *QS. Thoha(20): 117]
12.
13. “Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat
kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah
saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi
(keabadian) dan kerajaan yang tidak akan
binasa?" [QS. Thoha(20): 120]
14. “Dan setan berkata; “Rabb kalian tidak melarang kalian
untuk mendekati pohon ini, melainkan supaya kalian
berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orangorang yang kekal (didalam Surga)
(QS. Al-A’raaf: 20)
15.
16. “Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! kemudian jika datang
petunjuk-Ku kepadamu, Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku,
niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka
bersedih hati". Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat
Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.
[QS. Al-Baqoroh(2): 38-39]
17.
18. “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan
kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikutpengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitansyaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak
beriman”. [QS. Al-Isro(7): 27]
20. -
“Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,
saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalanMu yang lurus. kemudian saya akan mendatangi mereka dari
depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka
bersyukur (bertauhid)”.
[QS. Al-A’rof(7): 16-17]
21. Tafsir Ibnu Katsir dari Ibnu ‘Abbas ra
Kemudian akan aku datangi mereka
Aku jadikan mereka ragu terhadap akhirat mereka
Aku motivasi (jadikan) mereka cinta terhadap dunia
Dari arah depan mereka
Dari arah belakang mereka
22. Aku samarkan atas mereka urusan agama mereka
Aku jadikan mereka memandang baik perbuatan maskiat
Dari arah kanan mereka
Dari arah kiri mereka
23. Iblis bertekad untuk menghabiskan
umurnya menjadi “
”
dengan sekuat
tenaganya, mencegah dan
mengecohkan anak-anak Adam dari
memasuki
26. “Katakanlah: ’Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Robbku
sirotulmustaqim (jalan yang lurus), (yaitu) agama yang benar,
agama Ibrohim yang lurus, dan Ibrohim itu bukanlah termasuk
orang-orang musyrik.” *QS. al-An’am (6): 161]
28. -
“Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,
saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalanMu yang lurus. kemudian saya akan mendatangi mereka dari
depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka
bersyukur (bertauhid)”.
[QS. Al-A’rof(7): 16-17]
29. Tafsir Ibnu Katsir dari Ibnu ‘Abbas ra
Kemudian akan aku datangi mereka
Aku jadikan mereka ragu terhadap akhirat mereka
Aku motivasi (jadikan) mereka cinta terhadap dunia
Dari arah depan mereka
Dari arah belakang mereka
30. Aku samarkan atas mereka urusan agama mereka
Aku jadikan mereka memandang baik perbuatan maskiat
Dari arah kanan mereka
Dari arah kiri mereka
31. ALLOH MEMERINTAHKAN KITA UNTUK
MENGIKUTI SIROTULMUSTAQIM
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah sirotulmustaqim (jalanKu yang lurus), maka ikutilah dia, dan janganlah kalian mengikuti jalanjalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari
jalan-Nya. Demikianlah wasiat Alloh kepada kalian agar kalian
bertakwa.” *QS. al-An’am (6): 153]
32. Kita diperitahkan untuk memohon shirotulmustaqim
dalam sehari 17 x
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang
yang telah Engakau beri nikmat kepada mereka, bukan
(jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai,dan bukan
pula (jalan) orang-orang yang sesat.”
36. MAKNA
SIROTUL MUSTAQIM
Islam
(Atsar Ibnu Abbas,
Ibnu Mas’ud, Jabir,
Ibnu Hanafiyyah
Abdurrahman bin
Zaid bin Aslam )
Al Haq
(Kebenaran)
(Mujahid)
Nabi
&
Para
Shahabat
(Abu Al
Aliyah)
37. Ibnu katsir:
“Semua pendapat tersebut benar bahkan saling
melengkapi, karena setiap yang mengikuti Nabi
Muhammad & kedua shahabatnya berarti
mengikuti kebenaran (al haq), barang siapa yang
mengikuti kebenaran berarti dia telah mengikuti
Islam dan barang siapa mengikuti Islam berarti
dia mengikuti al-Qur’an yaitu kitabulloh yang
teguh dan jalan-Nya yang lurus.”
38. Jadi Sirotulmustaqim adalah “Beribadah hanya
kepada Alloh swt semata, dengan tidak
menyekutukan-Nya, serta ittiba’ secara total
kepada Rasululloh saw.
40. Arti Hidayah
DALAM ARTI ‘ILMU
Yaitu: “Ilmu yang benar yang
menuntun seseorang menuju
Sirotulmustaqim dan
memandunya untuk meniti
jalan tersebut
DALAM ARTI TAUFIQ
Yaitu: “Tunutunan Alloh atas hati
kita dan pertolongan-Nya yang
menjadikan kita menginginkan,
mengetahui dan akhirnya
mampu meniti
Sirotulmustaqim
41. Tanpa Hidayah Taufiq, maka Hidayatul ‘
Ilmi (Hidayah Dilalah) tidak
ada artinya sama sekali
42. “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada
orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang
yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang
mau menerima petunjuk”
(QS. Al-Qoshosh: 56)
43. 1. Memohon kedua sisi hidayah
tersebut dari yang memilikinya
secara mutlak
2. Belajar dan
beramal.
3. Bertakwa
kepada Alloh
44.
45. 1. Tujuan kehidupan: beribadah kepada Alloh swt dan
menggapai keridhoan-Nya. (QS. Adzariyat: 56)
2. Untuk menggapainya: Alloh swt hanya menurunkan
satu Agama yaitu Islam. (QS. Ali ‘Imran: 19)
3. Suluruh Nabi dari Adam as sampai Muhammad saw
hanya membawa dan mendakwakan Islam.
4. Islam berarti berserah diri kepada Alloh,
mengesakan-Nya, mengagungkan-Nya & mencintaiNya dengan mengikuti wahyu dan syari’at-Nya.
5. Alloh swt menolak semua agama selain Islam. (QS.
Ali ‘Imran: 85)
46. Islam Berserah diri kepada Alloh dengan tauhid,
dan tunduk kepada-Nya dengan ketaatan serta
berlepas diri dari syirik dan para pelakunya
48. “Dari ‘Abdulloh bin Mas’ud ra, ia berkata bahwa suatu saat Rasululloh saw
menggaris suatu garis lurus kemudian bersabda: ‘Ini adalah jalan Alloh’,
kemudian beliau membuat beberapa garis dikanan dan kirinya, lalu
bersabda ‘Ini adalah jalan-jalan, disetiap jalan ini ada setan yang menyeru
kepadanya!’ kemudian beliau membaca ayat: “Inilah jalan-Ku yang lurus,
maka ikutilah ia dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan yang lainnya
niscaya akan menyimpangkan kalian dari jalan-Nya.
(HR. Bukhori , Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Darimi
49.
50. “ Alloh mengumpamakan sirotulmustaqim sebagai sebuah jalan yang di
samping kanan dan kirinya terdapat pagar, pada masing-masing pagar terdapat
pintu yang terbuka, pada pintu-pintu itu terdapat tirai yang terurai. Di pangkal
sirot ada penyeru yang mengatakan : “Wahai manusia , masuklah kalian semua
ke dalam sirot dan jangan membelok!”. (Di samping itu) ada pula penyeru (lain)
dari atas sirot yang jika seseorang ingin membuka sesuatu dari pintu-pintu
tersebut ia berkata: “Celaka kamu, jangan engkau buka pintu itu, jika engkau
membukanya, maka engkau akan masuk ke dalamnya!”. Sirot tersebut adalah
Islam, dua pagar adalah hudud (ketentuan-ketentuan) Alloh, dan pintu-pintu
yang terbuka adalah hal-hal yang diharamkan Alloh, adapun yang
menyeru di pangkal sirot adalah Kitabulloh
dan penyeru di atas sirot adalah peringatan Alloh
yang ada pada hati setiap muslim.”
(HR. Tirmidzi, Ahmad & Hakim)
51. M
A
L
S
I
Pemahaman Sahabat
Ahlus Sunnah wal
Jama’ah
Sirotul Mustaqim
NAR/ JAHANNAM TEMPAT SIKSAAN,
HUKUMAN & KEHINAAN
NAR/ JAHANNAM TEMPAT SIKSAAN,
HUKUMAN & KEHINAAN
H
A
N
N
A
J
53. Penyelisihan
Sirotul Mustaqim
Tidak Masuk sama
Sekali
Keluar Setelah Masuk
1. Kafir Asli
2. Munafiq
3. Murtad
Menerima &
Mengikrarkan
Syahadatain
1.
Berpegang pada prinsip-prinsip
yang salah dalam Ittiba’
2. Hidupnya tergenang dalam bid’ah
Pengabaian
perintah
atau pelanggaran
larangan
55. “Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah
sirotulmustaqim (jalan-Ku yang lurus), maka ikutilah jalan ini,
dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena
jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalannya.
Demikianlah wasiat Alloh kepada kalian agar kalian bertakwa.”
(QS. al-An’am [6]: 153)
56. “Sesungguhnya umatku akan berpecah-belah menjadi 73
golongan. Satu golongan di dalam surga dan 72 golongan di
dalam neraka. Ditanyakan kepada beliau: ‘Siapakah mereka
(yang satu golongan) itu wahai Rosululloh?’, maka beliau
menjawab: ‘al-Jama’ah.”
(HR. Ibnu Majah, Ibnu Abi ‘Ashim dan al Lalika’i)
57. “Sesungguhnya Bani Israil telah berpecah-belah menjadi 72
kelompok keagamaan, dan umatku akan berpecah-belah menjadi 73
kelompok keagamaan. Seluruhnya berada di api neraka, kecuali satu
kelompok. Mereka (para sahabat) bertanya: ‘Siapakah satu kelompok
itu wahai Rosululloh?’, maka beliau menjawab: ‘Mereka yang
mengikuti jejakku dan jejak para sahabatku.”
(HR. Tirmidzi, Hakim dan al Lalika’i)
58. Iftiroq (Perpecahan)
Arti iftiroq (perpecahan) dalam konteks ini adalah
meninggalkan garis lurus Sirotlmustaqim dan
mengikuti garis-garis sesat yang banyak dan
bercabang-cabang.
Dengan kata lain iftiroq adalah memilih jalan-jalan lain
(alternatif) dalam memahami dan menerapkan Islam,
selain dari jalan Rasululloh saw dan para shahabatnya.
Mereka menolak manhaj ittiba’.
61. Firqotunnajiyah
Arti dari Firqotunnajiyah adalah Golongan yang
selamat. Maksudnya adalah golongan yang tidak
memasuki neraka sebelum memasuki surga.
Siapakah mereka?
“Mereka yang mengikuti jejakku
dan para shahabatku”
65. BID’AH
adalah semua aqidah, amalan atau peribadatan
yang mengatasnamakan Islam tetapi tidak pernah
disyari’atkan oleh Islam.
Semua bentuk ritual keagamaan yang dilakukan untuk
mendapatkan pahala dari Alloh swt, tetapi tidak ada dalam
ajaran-ajaran Rasululloh saw adalah bid’ah
Cara memahami dan menerapkan Islam yang berbeda dengan
manhaj Rasululloh saw dan para Shahabatnya adalah bid’ah
66. Pembagian bid’ah
Dari segi berat dan
ringannya
Mukaffiroh
(menjadikan pelakunya kafir)
Goir Mukaffiroh
( tidak menjadikan
pelakunya kafir)
68. Bentuk-bentuk penyimpangan
1)
2)
3)
Meninggalkan salah satu sumber sirotulmustaqim
Memakai sumber-sumber lain di samping alQur’an dan Hadits
Menolak pengikutan kepada pemahaman sahabat
dalam memahami kedua sumber tersebut,
walaupun adanya pengakuan kuat atas pengikutan
kepada al-Qur’an dan Sunnah. Diganti dengan
standar sesat alternatif diantaranya:
70. “…Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi
perintah Rasul takut akan ditimpa fitnah
atau ditimpa adzab yang pedih.
(QS. An-Nur: 24)
71. “Maka demi Rabbmu, mereka pada (hakikatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak
merasa dalam hati mereka sesuatau keberatan terhadap
putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya.” (QS. An-Nisa: 65)
72. “Maka demi Rabbmu, mereka pada (hakikatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang
mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati
mereka sesuatau keberatan terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”
(QS. An-Nisa: 65)
73. “Barang siapa melakukan suatu amal perbuatan yang tidak
sesuai dangan aturan kami, maka amalnya tertolak.
(HR. Muslim)
“Barang siapa yang membuat suatu perkara baru dalam
urusan kami ini, yg tidak ada darinya maka ia tertolak
(HR. Muslim)
74. “Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah kitabulloh, dan
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad saw, seburukburuk perkara adalah suatu yang diada-adakan, dan setiap yang
diada-adakan adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah
kesesatan, dan setiap kesesatan masuk neraka.”
(HR. Muslim)