Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun. MTBS merupakan pendekatan keterpaduan dalam menangani balita sakit dengan melakukan penilaian gejala, klasifikasi penyakit, pengobatan, dan nasihat kepada orang tua. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pelaksanaan MTBS meliputi penilaian batuk, diare, demam, dan masalah t
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Anak yang terinfeksi HIV/AIDS memiliki harapan hidup yang sangat pendek, rata-rata meninggal sebelum usia 5 tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti stigma masyarakat dan diskriminasi yang dihadapi pengasuh, serta kesulitan pengasuh dalam menjaga kepatuhan anak minum obat jangka panjang. Program VCT diperlukan untuk memberikan dukungan medis, sosial, dan psikologis bagi pengasuh dan anak terin
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penelitian ini mengkaji hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan anak usia prasekolah yang dirawat dirumah sakit di Kota Sukabumi.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan diare pada anak, meliputi definisi diare menurut WHO, tanda-tanda pada anak dengan diare, penatalaksanaan diare akut, diare persisten, dan disenteri. Memberikan pedoman lengkap tentang penilaian dan tindakan yang sesuai untuk berbagai tingkat keparahan dehidrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk kelompok usia 2 bulan sampai 5 tahun. MTBS merupakan pendekatan keterpaduan dalam menangani balita sakit dengan melakukan penilaian gejala, klasifikasi penyakit, pengobatan, dan nasihat kepada orang tua. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pelaksanaan MTBS meliputi penilaian batuk, diare, demam, dan masalah t
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Anak yang terinfeksi HIV/AIDS memiliki harapan hidup yang sangat pendek, rata-rata meninggal sebelum usia 5 tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti stigma masyarakat dan diskriminasi yang dihadapi pengasuh, serta kesulitan pengasuh dalam menjaga kepatuhan anak minum obat jangka panjang. Program VCT diperlukan untuk memberikan dukungan medis, sosial, dan psikologis bagi pengasuh dan anak terin
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penelitian ini mengkaji hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan anak usia prasekolah yang dirawat dirumah sakit di Kota Sukabumi.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan diare pada anak, meliputi definisi diare menurut WHO, tanda-tanda pada anak dengan diare, penatalaksanaan diare akut, diare persisten, dan disenteri. Memberikan pedoman lengkap tentang penilaian dan tindakan yang sesuai untuk berbagai tingkat keparahan dehidrasi.
Kb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukanpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang pentingnya menentukan kebutuhan rujukan segera dan tindakan pra-rujukan pada anak sakit berumur 2 bulan hingga 5 tahun. Modul ini menjelaskan kondisi-kondisi yang memerlukan rujukan segera seperti pneumonia berat, diare dehidrasi berat, dan masalah kesehatan berat lainnya. Modul ini juga menjelaskan tindakan pra-rujukan yang perlu dilakuk
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung hingga 14 hari dan dapat berupa non pneumonia atau pneumonia. ISPA non pneumonia ditandai dengan batuk atau pilek saja tanpa sesak napas, sedangkan pneumonia disertai sesak napas atau nafas cepat. Pneumonia dapat dibedakan menjadi tidak berat atau berat, dan perlu pengobatan untuk mencegah bahaya kematian.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung hingga 14 hari dan dapat berupa non pneumonia atau pneumonia. ISPA non pneumonia ditandai dengan batuk atau pilek tanpa sesak napas, sedangkan pneumonia disertai sesak napas atau nafas cepat. Anak yang didiagnosa dengan ISPA diberi obat penurun panas, air hangat, dan dihindarkan dari lingkungan yang dapat menularkan penyakit.
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran orang tua dalam mendeteksi gejala awal kanker pada anak melalui observasi fisik dan mendengarkan keluhan anak. Selanjutnya membahas tahapan diagnosis, pengobatan, dan dukungan yang diberikan kepada anak selama menjalani pengobatan kanker.
Modul ini membahas tentang pemberian pelayanan tindak lanjut untuk berbagai kondisi kesehatan anak, seperti pneumonia, diare persisten, disentri, malaria, campak dengan komplikasi mata dan mulut, masalah pemberian makan, anak kurus, dan anemia. Modul ini memberikan pedoman lengkap tentang penilaian dan tindakan yang harus dilakukan selama kunjungan ulang untuk masing-masing kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tatalaksana diare, meliputi definisi diare, etiologi, perkembangan tatalaksana diare, prinsip tatalaksana, prosedur tatalaksana, penilaian derajat dehidrasi, rencana pengobatan untuk diare tanpa dehidrasi, ringan/sedang, dan berat. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk pengobatan diare di rumah maupun fasilitas kesehatan.
Perumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolahpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang merumuskan diagnosa balita dan anak prasekolah berdasarkan hasil pengkajian data subyektif dan obyektif serta hasil penilaian perkembangan menggunakan DDST atau KPSP. Diagnosa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban ya dan tidak lalu menentukan apakah perkembangan anak normal, meragukan, atau terlambat.
Dokumen tersebut membahas tentang pemasangan IUD pada model, meliputi pengertian IUD, mekanisme kerjanya, indikasi dan kontraindikasinya, serta waktu yang tepat untuk pemasangan IUD. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah praktik pemasangan IUD mulai dari konseling hingga persiapan klien dan alat serta ruangan operasi.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA S...Nanang Soleh
Dokumen tersebut merangkum faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya infeksi saluran pernafasan akut pada anak sekolah dasar di Puskesmas Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur. Penelitian menemukan adanya hubungan antara pendidikan orang tua, pengetahuan orang tua, dan lingkungan rumah dengan resiko ISPA. Faktor-faktor tersebut berpengaruh signifikan terhadap kejadian ISPA pada anak.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita di wilayah kerja Puskesmas Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Dokumen menjelaskan bahwa ISPA merupakan masalah kesehatan utama pada balita di daerah tersebut. Faktor-faktor risiko yang diteliti meliputi status imunisasi, gizi, lingkungan rumah, kebiasaan merokok orangtua, dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang lingkup asuhan neonatus bayi dan balita, mulai dari pengertian bayi baru lahir, ciri-ciri bayi baru lahir, kelainan dan masalah yang mungkin terjadi pada bayi baru lahir dan balita seperti kelainan bawaan, trauma selama persalinan, penyakit yang sering terjadi, serta kegawatdaruratan pada bayi baru lahir seperti hipoglikemi dan hipotermi.
Kb 1 perlunya rujukan segera dan melakukan tindakan.pengobatan prarujukanpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang pentingnya menentukan kebutuhan rujukan segera dan tindakan pra-rujukan pada anak sakit berumur 2 bulan hingga 5 tahun. Modul ini menjelaskan kondisi-kondisi yang memerlukan rujukan segera seperti pneumonia berat, diare dehidrasi berat, dan masalah kesehatan berat lainnya. Modul ini juga menjelaskan tindakan pra-rujukan yang perlu dilakuk
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung hingga 14 hari dan dapat berupa non pneumonia atau pneumonia. ISPA non pneumonia ditandai dengan batuk atau pilek saja tanpa sesak napas, sedangkan pneumonia disertai sesak napas atau nafas cepat. Pneumonia dapat dibedakan menjadi tidak berat atau berat, dan perlu pengobatan untuk mencegah bahaya kematian.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung hingga 14 hari dan dapat berupa non pneumonia atau pneumonia. ISPA non pneumonia ditandai dengan batuk atau pilek tanpa sesak napas, sedangkan pneumonia disertai sesak napas atau nafas cepat. Anak yang didiagnosa dengan ISPA diberi obat penurun panas, air hangat, dan dihindarkan dari lingkungan yang dapat menularkan penyakit.
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran orang tua dalam mendeteksi gejala awal kanker pada anak melalui observasi fisik dan mendengarkan keluhan anak. Selanjutnya membahas tahapan diagnosis, pengobatan, dan dukungan yang diberikan kepada anak selama menjalani pengobatan kanker.
Modul ini membahas tentang pemberian pelayanan tindak lanjut untuk berbagai kondisi kesehatan anak, seperti pneumonia, diare persisten, disentri, malaria, campak dengan komplikasi mata dan mulut, masalah pemberian makan, anak kurus, dan anemia. Modul ini memberikan pedoman lengkap tentang penilaian dan tindakan yang harus dilakukan selama kunjungan ulang untuk masing-masing kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tatalaksana diare, meliputi definisi diare, etiologi, perkembangan tatalaksana diare, prinsip tatalaksana, prosedur tatalaksana, penilaian derajat dehidrasi, rencana pengobatan untuk diare tanpa dehidrasi, ringan/sedang, dan berat. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk pengobatan diare di rumah maupun fasilitas kesehatan.
Perumusan diagnosa pada balita dan anak Prasekolahpjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang merumuskan diagnosa balita dan anak prasekolah berdasarkan hasil pengkajian data subyektif dan obyektif serta hasil penilaian perkembangan menggunakan DDST atau KPSP. Diagnosa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban ya dan tidak lalu menentukan apakah perkembangan anak normal, meragukan, atau terlambat.
Dokumen tersebut membahas tentang pemasangan IUD pada model, meliputi pengertian IUD, mekanisme kerjanya, indikasi dan kontraindikasinya, serta waktu yang tepat untuk pemasangan IUD. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah praktik pemasangan IUD mulai dari konseling hingga persiapan klien dan alat serta ruangan operasi.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESIKO KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA S...Nanang Soleh
Dokumen tersebut merangkum faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya infeksi saluran pernafasan akut pada anak sekolah dasar di Puskesmas Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur. Penelitian menemukan adanya hubungan antara pendidikan orang tua, pengetahuan orang tua, dan lingkungan rumah dengan resiko ISPA. Faktor-faktor tersebut berpengaruh signifikan terhadap kejadian ISPA pada anak.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita di wilayah kerja Puskesmas Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Dokumen menjelaskan bahwa ISPA merupakan masalah kesehatan utama pada balita di daerah tersebut. Faktor-faktor risiko yang diteliti meliputi status imunisasi, gizi, lingkungan rumah, kebiasaan merokok orangtua, dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang lingkup asuhan neonatus bayi dan balita, mulai dari pengertian bayi baru lahir, ciri-ciri bayi baru lahir, kelainan dan masalah yang mungkin terjadi pada bayi baru lahir dan balita seperti kelainan bawaan, trauma selama persalinan, penyakit yang sering terjadi, serta kegawatdaruratan pada bayi baru lahir seperti hipoglikemi dan hipotermi.
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang hubungan umur dan status imunisasi terhadap kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Barugaia tahun 2013 dengan tujuan mengetahui apakah ada hubungan antara umur dan status imunisasi dengan terjadinya ISPA pada balita."
Dokumen tersebut membahas konsep asuhan neonatus dan balita yang mencakup:
1. Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar rahim meliputi perubahan sistem pernapasan, sirkulasi, dan termoregulasi.
2. Transisi kehidupan luar rahim yang meliputi perubahan darah, sistem pencernaan, imun, dan ginjal.
3. Pencegahan infeksi melalui tindakan asepsis, cuci tangan, dan menjaga kebers
Dokumen tersebut membahas berbagai metode kontrasepsi seperti kondom, diafragma vaginal, cervical cap, dan sterilisasi yang memenuhi syarat-syarat sebagai kontrasepsi yang aman dan efektif seperti tidak memiliki efek samping merugikan, tidak mengganggu kesehatan, mudah digunakan, dan murah harganya.
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh bakteri atau virus dan menyerang anak usia 2 bulan hingga 5 tahun. Gejalanya berupa batuk, kesulitan bernafas, demam, dan kehilangan nafsu makan. Bahaya ISPA jika tidak diobati adalah anak tidak bisa minum, kejang, dan berat badan menurun. Penanganannya dengan memberi obat demam, obat batuk tradisional, menjaga kebersihan, dan se
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan pneumonia pada anak, termasuk anatomi, etiologi, deteksi, efektivitas antibiotika, dan standar tatalaksana untuk anak dengan batuk dan kesulitan bernapas.
Modul ini membahas pengkajian Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada anak usia 2 bulan sampai 5 tahun. Pengkajian MTBS meliputi penilaian gejala, penentuan klasifikasi penyakit, dan penetapan tindakan serta konseling yang diberikan kepada orangtua. Topik utama yang dibahas adalah pengkajian gejala penyakit umum pada anak seperti pneumonia, diare, campak, dan masalah gizi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan antenatal (ANC) yang berkualitas, meliputi kunjungan yang difokuskan pada kualitas oleh petugas kesehatan terampil, persiapan kelahiran dan kesiagaan menghadapi komplikasi, serta deteksi dan penatalaksanaan kondisi dan komplikasi kehamilan."
Kb 1 penilaian dan klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai kurang 2 bulanpjj_kemenkes
Modul ini membahas penilaian dan klasifikasi serta pengobatan pada bayi berumur 1 hari sampai kurang 2 bulan. Terdapat penjelasan langkah-langkah pemeriksaan yang meliputi pengklasifikasian kemungkinan infeksi bakteri, diare, ikterus, berat badan rendah, status imunisasi, dan masalah lainnya. Juga dibahas cara memeriksa dan mengklasifikasi gejala seperti kejang, gangguan napas, hipotermia,
Pasien mengeluhkan demam, sakit kepala, dan bintik-bintik kecil berisi cairan kemerahan di kemaluannya. Pemeriksaan menunjukkan suhu tubuh tinggi dan tanda-tanda infeksi.
Modul ini membahas tentang deteksi kegawatdaruratan neonatal dan bayi baru lahir. Terdapat beberapa faktor risiko kegawatdaruratan pada neonatal seperti faktor kehamilan dan persalinan. Kondisi kegawatdaruratan yang dibahas meliputi hipotermia, hipertermia, hiperglikemia, tetanus neonatorum, dan sindrom gawat nafas neonatus. Modul ini juga menjelaskan manajemen terpadu bayi muda dalam mendeteksi masalah,
Dokumen tersebut membahas tentang cirit-birit pada bayi dan anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit yang masuk melalui makanan atau air yang terkontaminasi, dan gejala utamanya adalah diare berulang dalam waktu 24 jam. Rawatannya meliputi cairan rehidrasi oral dan antibiotik dalam kondisi tertentu. Pencegahan melalui kebersihan makanan dan tangan sangat penting untuk menceg
Kb 2 rujukan pada anak dan menentukan tindakan pengobatanuntuk anak yang tida...pjj_kemenkes
Modul ini membahas tentang penentuan tindakan dan pemberian pengobatan pada anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun. Modul ini memberikan panduan untuk merujuk anak ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai, menentukan penyakit-penyakit pada anak yang tidak memerlukan rujukan segera, serta memilih dan menentukan dosis obat oral yang sesuai.
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) merupakan suatu pendekatan yang terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1 hari – 2 bulan, baik yang sehat maupun yang sakit, baik yang datang ke fasilitas rawat jalan maupun yang dikunjungi oleh tenaga kesehatan pada saat kunjungan neonatal.
Dokumen tersebut membahas tentang stabilisasi neonatus pasca resusitasi atau sebelum dirujuk. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam stabilisasi tersebut, yaitu suhu tubuh, kebutuhan gula darah, pernapasan, tekanan darah, pemeriksaan laboratorium, serta dukungan emosi bagi orangtua dan petugas kesehatan."
Materi melani OJT tatalaksana Diare sesuai Standar. Kab Kota 2023.pptxIberaniZikir
Dokumen tersebut membahas dampak diare terhadap kualitas hidup anak, terutama pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan. Diare merupakan penyebab utama kematian anak balita di dunia dan berdampak buruk pada pertumbuhan linear, fungsi kognitif, dan kesiapan sekolah. Tatalaksana diare meliputi pemberian oralit, zink, dan antibiotik selektif sesuai tingkat dehidrasinya.
1. Dokumen tersebut menjelaskan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), yaitu modul yang menjelaskan cara menangani balita sakit yang datang ke fasilitas kesehatan. 2. MTBS membahas tanda-tanda bahaya umum, keluhan utama, klasifikasi, dan tindakan yang harus dilakukan untuk berbagai penyakit pada balita antara 2 bulan hingga 5 tahun. 3. Dokumen ini bertujuan untuk memandu petug
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
3. 12 juta balita pertahun meninggal di negara
berkembang
70% kematian balita karena pneumonia,
malaria, diare, campak, malnutrisi ataupun
kombinasi
Lebih dr 75% ibu membawa balita ke klinik
dgn keluhan salah satu kondisi diatas
Sering ditemukan overlapping gejala, sehingga
diagnosis tunggal tidak tepat
4. KELUHAN YANG DISAMPAIKAN KEMUNGKINAN PENYEBAB
ATAU KONDISI YG MENYERTAI
Batuk dan/atau nafas cepat Pneumonia
Anemia berat
Malaria
Letargis atau tidak sadar Malaria serebral
Meningitis
Dehidrasi berat
Pneumonia berat
Ruam campak Pneumonia
Diare
Infeksi telinga
Bayi muda yang “sakit berat” Pneumonia
Meningitis
Sepsis
5. Bayi muda umur 1hari sampai 2bulan (MTBM)
Bayi/anak umur 2bln sampai 5 tahun (MTBS)
Pelaksana
Tenaga kesehatan unit rawat jalan di fasilitas
kesehatan tingkat dasar (Puskesmas pustu
polindes poskesdes) yaitu PARAMEDIS
(bidan, perawat) serta Dokter Puskesmas
6. Lihat adanya tanda bahaya umum
Menanyakan masalah utama
Menentukan penilaian
Menentukan tindakan
Memilih pengobatan
nasehat
7. Selalu periksa SEMUA anak sakit apakah ada
tanda bahaya umum
Tanda bahaya umum meliputi:
Anak tidak mau minum atau menyusu
Anak memuntahkan semuanya
Anak kejang selama sakit ini atau sedang
kejang saat ini
Anak letargis atau tidak sadar
8. Seorang anak usia 3 tahun, BB 16 kg, PB 80cm
tinggal di Papua dibawa oleh ibunya ke
Puskesmas dengan keluhan panas, diare, dan
batuk sejak 3 hari yang lalu, diare + 5 x/ hari. Anak
tampak gelisah. Riwayat imunisasi lengkap. Belum
pernah mendapatkan kapsul vitamin A sejak lahir
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi
100x/menit, RR 46x/ menit, T.ax = 38,6C, mata
cekung, tidak ada tanda anemia, masih dapat
minum biasa (tdk tampak haus). Tidak didapatkan
stridor maupun retraksi dinding dada. Cubitan kulit
lambat kembalinya. Tidak ada edema, uji torniquet
(-).
9. Memeriksa tanda bahaya umum
Apakah anak bisa minum/ menetek?
Apakah anak selalu memuntahkan semua makanan?
Apakah anak kejang?
Apakah anak letargis/ tidak sadar?
Tanyakan keluhan utama
• Apakah anak batuk/ sukar bernafas?
• Apakah anak menderitadiare?
• Apakah anak demam?
• Apakah anak mempunyai masalah telinga?
Periksa Status Gizi dan Anemia, Riwayat Imunisasi
Identifikasi/ Klasifikasi Masalah dan Penatalaksanaan
TIDAK
ADA
YA
YA
YA
TIDAK
-BAIK
-Perlu
tambahan Vit. A
10. Identifikasi/ Klasifikasi Masalah dan Penatalaksanaan
-Diare Dehidrasi Ringan/Sedang
-Pneumonia
-Malaria
-Perlu supplementasi vitamin A (hal.7)
DIARE Dehidrasi Ringan/ Sedang PNEUMONIA MALARIA
-Rencana Terapi B (hal.13)
-Bila keadaan berat Rujuk
-Nasihati ibu kpn kembali
(hal.22)
-Kunjungan ulang 5 hari bila
tdk ada perbaikan
-Antibiotika yang sesuai
selama 5 hari (hal.8)
-Pereda batuk yg aman
-Nasihati ibu kpn
kembali (hal. 22)
-Kunjungan ulang 2 hari
- Antimalaria per oral
(hal.9)
- Parasetamol (hal. 9)
- Ambil sediaan darah
- Nasihati Ibu kpn
kembali
- Kunjungan ulang 2
hari jika tetap demam
- Jika demam tiap hari
selama 7 hari Rujuk
Kapsul
Vitamin A