Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penyiaran, jenis-jenis lembaga penyiaran, dan fungsi manajemen penyiaran. Secara ringkas, penyiaran adalah kegiatan penyebaran siaran melalui sarana pemancaran untuk dapat diterima secara bersamaan oleh masyarakat, sedangkan manajemen penyiaran bertujuan untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan, dan mencapai efisiensi serta efekt
2. Siaran adalah pesan
atau rangkaian pesan
dalam bentuk suara,
gambar, atau suara
dan gambar atau yang
berbentuk grafis,
karakter, baik yang
bersifat interaktif
maupun tidak, yang
dapat diterima melalui
perangkat penerima
siaran (Pasal 1:1)
MEDIA
PENYIARAN
Penyiaran adalah kegiatan
pemancarluasan siaran melalui
sarana pemancaran dan/atau
sarana transmisi di darat, di laut
atau di antariksa dengan
menggunakan spektrum
frekuensi radio melalui udara,
kabel, dan/atau media lainnya
untuk dapat diterima secara
serentak dan bersamaan oleh
masyarakat dengan perangkat
penerima siaran (Pasal 1:2)
Penyiaran radio adalah
media komunikasi massa
dengar, yang menyalurkan
gagasan dan informasi
dalam bentuk suara secara
umum dan terbuka, berupa
program yang teratur dan
berkesinambungan (Pasal
1:3)
Beberapa istilah yang diambil dari UU Penyiaran No. 32 Tahun
2002
3. Penyiaran televisi adalah media
komunikasi massa dengar
pandang, yang menyalurkan
gagasan dan informasi dalam
bentuk suara dan gambar secara
umum, baik terbuka maupun
tertutup, berupa program yang
teratur dan berkesinambungan
(Pasal 1:4)
MEDIA
PENYIARAN
Lembaga penyiaran adalah
penyelenggara penyiaran, baik
lembaga penyiaran publik,
lembaga penyiaran swasta,
lembaga penyiaran komunitas
maupun lembaga penyiaran
berlangganan yang dalam
melaksanakan tugas, fungsi, dan
tanggung jawabnya
berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang
berlaku (Pasal 1:9).
Beberapa istilah yang diambil dari UU Penyiaran No. 32 Tahun
2002
4. Lembaga Penyiaran Swasta:
adalah lembaga penyiaran yang
bersifat komersial berbentuk
badan hukum Indonesia, yang
bidang usahanya hanya
menyelenggarakan jasa penyiaran
radio atau televisi (Pasal 16 : 1).
Dimana, pemusatan kepemilikan
dan penguasaan Lembaga
Penyiaran Swasta oleh satu orang
atau satu badan hukum, baik di
satu wilayah siaran maupun di
beberapa wilayah siaran, dibatasi
(Pasal 18 :1)
Lembaga Penyiaran
Publik: adalah lembaga
penyiaran yang
berbentuk badan
hukum yang didirikan
oleh negara, bersifat
independen, netral, tidak
komersial, dan berfungsi
memberikan layanan
untuk kepentingan
masyarakat (Pasal 14 :1),
JASA PENYIARAN
5. Lembaga Penyiaran
Berlangganan: merupakan
lembaga penyiaran berbentuk
badan hukum Indonesia, yang
bidang usahanya hanya
menyelenggarakan jasa penyiaran
berlangganan dan wajib terlebih
dahulu memperoleh izin
penyelenggaraan penyiaran
berlangganan (Pasal 25 : 1).
Lembaga Penyiaran
Komunitas; merupakan
lembaga penyiaran yang
berbentuk badan hukum
Indonesia, didirikan oleh
komunitas tertentu,
bersifat independen, dan
tidak komersial, dengan
daya pancar rendah, luas
jangkauan wilayah
terbatas, serta untuk
melayani kepentingan
komunitasnya (Pasal 21 : 1).
JASA PENYIARAN
6. Cari Lembaga Penyiaran di
Indonesia (Publik, Swasta,
KOmunitas, Berlangganan)
Tuliskan Langkah -
Langkah dalam
Berlangganan pada
Lembaga Penyiaran
Berlangganan
8. Pemancar televisi terdiri atas pemancar suara dan gambar
PEMANCAR TELEVISI
Standar penyiaran dunia terbagi atas 3 yakni NTSC, PAL
dan SECAM.
NTSC : National Television System Committee
PAL : phase-alternating line
SECAM : Séquentiel couleur à mémoire
10. Televisi di
Indonesia
Televisi Nasional : TVRI, RCTI,
GTV, MNCTV, iNews, SCTV,
Indosiar, ANTV, tvOne,
MetroTV, Trans TV, Trans7,
Kompas TV, NET, dan RTV.
Televisi Lokal : Jak Tv,
Palembang Tv, Čtv Banten, Bali
Tv
Televisi di Indonesia berdasarkan
Jangkauan :
1.
2.
Sistem Terestrial (Terrestrial
System)
Sistem Satelit (Sattelite System)
Sistem Televisi Kabel (Cable
System)
Penyiaran Televisi dapat dilakukan
dengan :
1.
2.
3.
11. Fungsi Media
Televisi
Menurut pendapat Effendi (2006), televisi
sebagai media komunikasi pandang dengar
pada pokoknya mempunyai tiga fungsi yaitu :
1) Fungsi Informasi, Media televisi ini
dapat menyebarkan informasi bagi
pendengar atau pemirsa sesuai dengan
kepentingannya. (Berita, Dokumenter,
Talk Show).
2) Fungsi Pendidikan, Yaitu
meningkatkan pengetahuan dan
penalaran masyarakat dapat diperoleh
melalui televisi yang menyiarkan acara-
acara yang berkaitan dengan
pendidikan.
3) Fungsi Hiburan , Fungsi hiburan yang
melekat pada televisi tampaknya lebih
dominan daripada fungsi-fungsi lainnya.
(Drama, Musik, Reality Show).
1.
2.
3.
12. Manajemen
Penyiaran
Manajemen penyiaran diperlukan untuk
mencapai tujuan, menjaga keseimbangan,
mencapai efisiensi serta efektivitas
Manajemen media penyiaran yang
ditulis oleh Morissan dalam bukunya
yang berjudul Manajemen Media
Penyiaran tahun 2011. Morissan
menjelaskan bahwa tiga pilar utama yang
merupakan fungsi vital dalam
manajemen media penyiaran adalah
program, pemasaran, dan teknis.
Fungsi utama manajemen adalah
planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), directing
(pengarahan) dan controlling
(pengontrolan).
13. Manajemen stasiun televisi dilaksanakan
oleh pengelola program dengan menerapkan
strategi program. Strategi program ditinjau
dari aspek manajemen atau sering disebut
dengan manajemen strategis (management
strategic) program siaran terdiri dari:
Program
1) Perencanaan Program
2) Produksi dan Pembelian Program
3) Eksekusi Program
4) Pengawasan dan Evaluasi Program
1.
2.
3.
4.
14. 1) Perencanaan Program
perencanaan program diarahkan pada
produksi program yaitu program apa yang
akan diproduksi, pemilihan program yang
akan dibeli (akuisisi), dan penjadwalan
program untuk menarik sebanyak mungkin
audien yang tersedia pada waktu tertentu.
Program
Peta persaingan stasiun televisi.
Ketersediaan penonton, kebiasaan
penonton, aliran penonton, ketertarikan
penonton.
Ketertarikan pemasang iklan.
Ketersediaan anggaran stasiun televisi.
Ketersediaan program televisi.
Beberapa faktor dalam merencanakan
program acara televisi antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
15. 2) Produksi dan Pembelian Program
Manajer program bertanggungjawab
melaksanakan rencana program yang sudah
ditetapkan dengan cara memproduksi
sendiri atau membeli dari sumber lain
(akuisisi).
Program
a) Produksi Sendiri
Program yang dibuat sendiri (in-house
production) adalah program-program yang
direncanakan dan diproduksi sendiri oleh
stasiun TV dengan memanfatkan sumber
daya manusia dan peralatannya sendiri
untuk disiarkan.
b) Pembelian Program
Stasiun TV juga bisa menyiarkan program yang
dibeli oleh pihak lain. Program yang diperoleh
melalui pembelian ini disebut dengan akuisisi
program. Program-program tersebut bisa dibeli
dari beberapa pihak, seperti Rumah Produksi
(PH), stasiun TV lokal, perusahaan film besar,
perusahaan sindikasi, pemasang iklan, dan
distributor atau pemasok program dari luar negeri.
16. 3) Eksekusi Program
Eksekusi program mencakup kegiatan
menjadwalkan program sesuai rencana
yang sudah ditetapkan. Pembagian waktu
siaran program harus direncanakan dengan
sebaik-baiknya, hal ini berkaitan dengan
ketersediaan audien yang akan
menontonnya.
Program
Menentukan jadwal penayangan harus
memperhatikan perilaku menonton audien,
sehingga program yang dibuat tepat dengan
sasaran audien yang dituju.
Menurut Kotler, terdapat strategi merebut
pasar audiens yang terdiri atas memetakan
segmentasi audiens (demografis -jenis
kelamin, pendidikan, agama- , segmentasi
geodemografis, psikografis dan geografis),
targetting, dan positioning (bagaimana
khalayak menempatkan suatu produk di
dalam dirinya)
17. 4) Pengawasan dan Evaluasi Program
Proses pengawasan dan evaluasi
menentukan seberapa jauh sebuah rencana
dan tujuan dapat dicapai atau diwujudkan
oleh stasiun penyiaran, depertemen, dan
karyawan.
Pengawasan harus dilaksanakan
berdasarkan hasil kerja atau kinerja yang
dapat diukur agar fungsi pengawasan dapat
berjalan secara efektif.
Kegiatan evaluasi juga penting dilakukan
untuk mengetahui program-program apa
saja yang harus dikembangkan agar
menghasilkan program-program unggulan.
Program
18. Suatu program televisi selalu
mempertimbangkan agar program acara
tersebut itu digemari atau dapat diterima
oleh audience. Berikut ini empat hal yang
terkait dalam karakteristik suatu program
televisi :
Program
Product, yaitu materi program yang dipilih
haruslah yang bagus dan diharapkan akan
disukai audience yang dituju.
Price, yaitu biaya yang harus dikeluarkan
untuk memproduksi atau membeli program
sekaligus menentukan tarif bagi pemasang
iklan yang berminat memasang iklan pada
program yang bersangkutan
Place, yaitu kapan waktu siaran yang tepat
program itu. Pemilihan waktu siar yang
tepat bagi suatu program akan sangat
membantu keberhasilan program
bersangkutan.
Promotion, yaitu bagaimana
memperkenalkan dan kemudian menjual
acara itu sehingga dapat mendatangkan
iklan dan sponsor
1.
2.
3.
4.
19. Produksi
Program Televisi
Program televisi tidak dapat terlepas dari
adanya kerjasama oleh tim produksi yang
merangkai dan menggambarkan ide cerita
atau skenario ke dalam bentuk audio dan
video.
Materi Produksi Program Televisi antara
lain berupa (Fred Wibowo: 2007:23).:
1.materi produksi
2.biaya produksi
3. sarana produksi
4. organisasi pelaksanaan produksi
20. Produksi
Program Televisi
1. Materi produksi
Materi produksi menurut Fred Wibowo
(2007:24) dapat dijelaskan menjadi
berbagai macam factor seperti kejadian,
benda, binatang, pengalaman ataupun
hasil karya lain yang dapat diolah menjadi
sebuah produksi yang berkualitas.
Proses produksi sebuah acara dapat
ditentukan oleh pendidikan, pengalaman
dan pemikiran kritis yang dimiliki oleh
producer acara tersebut.
Keberadaan visi dari seorang producer
turut serta dalam mempengaruhi hasil dari
program yang ia produksi karena turut
membantu dalam pemilihan materi
produksi yang selektif dan kritis.
21. Produksi
Program Televisi
2. Sarana Produksi
Menurut Fred Wibowo (2007:25), Sarana
produksi adalah sarana yang
dipergunakan dalam proses produksi
untuk mewujudkan hasil nyata dari ide
yang dimiliki.
Tiga hal pokok yang dimiliki dalam proses
produksi antara lain dapat berupa unit
peralatan perekam suara, unit peralatan
perekam gambar serta peralatan
pencahayaan.
22. Produksi
Program Televisi
3. Biaya Produksi
Biaya produksi sangat diperlukan dalam
setiap produksi program acara apapun.
Biaya produksi dapat mempengaruhi
kelangsungan dari program acara yang di
produksi, baik berupa jumlah episode
ataupun kualitas yang dimiliki dari acara
tersebut.
Seorang producer hendaknya memiliki
pemikiran dan pertimbangan yang
matang dalam mendapatkan serta
menggunakan biaya produksi yang acara
tersebut miliki.
Sebuah biaya yang dimiliki oleh program
acara tertentu dapat didasarkan pada
financial oriented atau quality oriented
23. Produksi
Program Televisi
4. Organisasi Pelaksanaan Produksi
Organisasi pelaksanaan produksi terkait
dengan tim serta karyawan yang turut
serta dalam operasional alat dan proses
produksi dari suatu program acara.
Hendaknya sebuah tim produksi dapat
menjalin kerjasama dan kinerja yang
dapat dinkendalikan sesuai dengan tujuan
yang dimiliki oleh producer.
24. Perencanaan
Program
Perencanaan program didasarkan pada analisis dan strategi
program termasuk analisis peluang, analisis kompetitif.
Empat hal yang dapat mempengaruhi perencanaan program
adalah audiens, pengelola dan pemilik stasiun, pemasang
iklan dan sponsor serta regulator.
membuat perencanaan dengan menetapkan target audiens,
target pendapatan, tujuan dan faktor program.
Media penyiaran juga perlu mengadakan riset penyiaran
seperti riset sistematis, riset rating dan riset non-rating.
Pengumpulan data dapat menggunakan telepon, catatan, alat
pemantau atau wawancara langsung. Sampel audiens
meliputi sampel orang, waktu serta perilaku
25. Manajemen pemasaran adalah kegiatan
manajemen yang pada intinya berusaha
untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya
yang diinginkan dan dibutuhkan oleh
konsumen, mengetahui mangsa pasar,
membentuk citra perusahaan, peningkatan
target pendapatan, dan bagaimana cara
pemenuhannya dapat diwujudkan.
Ruang lingkup manajemen pemasaran
pada industri televisi mencakup citra
stasiun televisi, direktorat pemasaran dan
penjualan, dan direktorat hubungan kerja
sama.
Pemasaran
26. 1) Citra Stasiun Televisi
Citra dapat diartikan sebagai kesan, gambar,
atau impresi yang tepat (sesuai dengan
kenyataan sebenarnya) mengenai berbagai
kebijakan, personel, produk, atau jasa-jasa
suatu organisasi atau perusahaan.
Dalam dunia televisi, citra adalah nilai yang
melekat pada stasiun televisi dan berfungsi
untuk menjaring sekaligus melayani penonton.
Apapun program yang disiarkan televisi akan
ditangkap oleh penonton dan menumbuhkan
penilaian terhadap stasiun televisi itu sendiri.
Karena itu dalam pembentukan citra ini
manajemen pemasaran tetap
berkesinambungan dengan manajemen
programnya. Pada dasarnya, citra adalah
konsistensi dari visi misi yang telah
dicanangkan di awal berdirinya stasiun
televisi.
Pemasaran
27. Metode promosi yang biasa digunakan oleh
media televisi terbagi menjadi dua yaitu:
a)Promo On Air
Promo on air adalah seluruh bentuk promosi
program yang dilakukan oleh stasiun televisi
dengan menggunakan fasilitas layar
televisinya sendiri. Beberapa bentuk promosi
program yang biasa ditayangkan stasiun
televisi antara lain; trailer, tag on, running
text, supper impose, teaser, penyiar
continuity, dan station ID.
b)Promo Off Air
Promosi off air adalah strategi televisi untuk
menggunakan media lain selain layar kaca
sebagai media promosinya. Beberapa bentuk
promosi off air di antaranya menggunakan
media cetak, internet, papan reklame,
pameran, pamflet/brosur, spanduk, dan
pelayanan masyarakat.
Pemasaran
28. 2) Direktorat Pemasaran dan Penjualan
Direktorat pemasaran dan penjualan di dalam
suatu perusahaan media televisi memiliki
tanggung jawab terhadap pemasukan iklan dan
usaha pencapaian target penjualan.
Tugas dari direktorat pemasaran dan
penjualan adalah menerapkan strategi
pemasaran dan penjualan sehingga mampu
meyakinkan karakteristik produk tersebut
kepada konsumen. Produk yang dijual oleh
stasiun televisi adalah slot iklan, dan
konsumennya adalah pengiklan yang akan
memberikan pemasukan.
Hal ini berkesinambungan juga dengan citra
stasiun televisi di mana penonton berlaku
sebagai konsumen, stasiun televisi
memasarkan program yang bagus untuk
menarik banyak penonton yang kemudian
menarik pengiklan untuk membeli slot iklan
kepada stasiun televisi yang bersangkutan.
Pemasaran
29. 3) Direktorat Hubungan Kerjasama
Departemen hubungan kerjasama masyarakat
(humas) memiliki ruang lingkup kerja
menangani kegiatan-kegiatan yang terkait
dengan komunikasi, hubungan kerjasama, dan
hubungan perusahaan dalam upaya
membangun citra perusahaan.
Dalam aspek manajemen pemasaran televisi,
humas memiliki fungsi menciptakan,
memelihara, dan mengembangkan hubungan
dengan pihak lain melalui pengelolaan dan
penyebarluasan informasi yang tepat untuk
meningkatkan citra stasiun televisi itu sendiri.
Pemasaran
30. Penyampaian informasi di media massa dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
a) Konferensi pers (press conference), atau
jumpa pers, yaitu suatu pertemuan khusus
dengan pihak pers yang bersifat resmi untuk
menjelaskan permasalahan yang sedang
dihadapi, atau kegiatan penting dan besar
yang akan atau sudah dilakukan perusahaan.
b) Wisata pers (press tour), yaitu mengajak
wartawan dari berbagai media massa untuk
mengikuti perjalanan pejabat perusahaan
dengan tujuan meliput secara langsung
kegiatan yang dilaksanakan.
c) Resepsi pers (pers reception), yaitu
mengundang wartawan dalam sebuah resepsi
atau acara baik formal maupun informal untuk
meningkatkan tali silaturahmi.
Pemasaran
31. Terselenggaranya proses penyiaran televisi
ditentukan oleh tiga unsur yang menghasilkan
siaran, yaitu studio, transmitter, dan pesawat
penerima yang disebut sebagai trilogi penyiaran.
Studio televisi menjadi tempat produksi
informasi/program sekaligus menyiarkan, yaitu
mengubah ide dan/ atau gagasan menjadi bentuk
pesan, baik gambar maupun suara, mengirimnya
melalui transmitter untuk selanjutnya diterima
oleh antena pada pesawat televisi sehingga
dinikmati oleh penonton dalam bentuk sajian
acara.
Keberlangsungan stasiun televisi untuk
mengudara memerlukan strategi manajemen
teknis yang tepat agar bisa diterima khalayak
yang dituju. Manajemen teknis penyiaran stasiun
televisi meliputi bagaimana sistem penyiarannya
agar dapat diterima oleh khalayak.
Teknis
32. Departemen teknik bertanggungjawab
atas segala hal yang berhubungan dengan
teknik penyiaran.
Departemen ini meliputi traffic dan
organisasi departemen teknik (manajer
teknik, asisten manajer teknik, pengawas
teknik, teknis pemeliharaan, teknisi
transmisi, teknisi audio/video, editor,
teknisi master control)
Teknis
33. Carilah Manajemen Produksi Program
Televisi di Internet Catat di Buku Kalian
Catat Kerabat Kerja dari Program Televisi
Catat Program Televisi yang dibuat sendiri
dan Produksi dari Production House
Tugas
35. MEKANISME KERJA
PRODUKSI
Perubahan kondisi masyarakat yang demikian pesat sangat
berpengaruh terhadap keberadaan organisasi penyiaran
sehingga menyebabkan terjadinya persaingan di antara mereka.
Hal ini berdampak terhadap berubahnya status organisasi
penyiaran dari organisasi pelayanan masyarakat di bidang
informasi menjadi organisasi industri informasi.
Dengan mengacu perubahan tersebut, memproduksi program
siaran televisi merupakan suatu bisnis industri sehingga untuk
memperoleh program-program siaran yang dapat
dikomersialkan diperlukan suatu strategi dan taktik bisnis yang
tepat, dengan memerhatikan berbagai aspek manajemen
program siarannya.
36. PRODUKSI
Proses produksi merupakan kelanjutan aktivitas dari proses perencanaan
program siaran. Dengan demikian, pelaksanaan produksinya harus
menyesuaikan dengan struktur manajemen program siaran televisi, yang
meliputi beberapa klasifikasi:
1. Program siaran televisi yang diproduksi berdasarkan permintaan komersial.
2. Program siaran televisi yang diproduksi berdasarkan kerja sama tim komersial
dengan tim sosial. Klasifikasi ini dapat berupa suatu permintaan tim komersial
yang diwujudkan sebagai program siaran nonkomersial/sosial.
3. Program siaran televisi jenis nonkomersial tanpa memproduksi paket-paket
komersial, tetapi mencoba memperoleh sponsor untuk pembuatan program
siaran tersebut. Misalnya keterlibatan sosial yang diwujudkan sebagai ide
ataugagasan perencanaan program siaran, lalu ditawarkan kepada pihak
sponsor, baru kemudian diproduksi dan didistribusikan.
4. Program siaran televisi nonkomersial yang didasarkan atas permintaan dari
institusi-institusi, misalnya PBB dan departemen.
42. KERABAT KERJA
TELEVISI
Di dalam organisasi siaran (baca stasiun penyiaran) kerabat
kerja televisi dibagi dalam dua bagian, yaitu staf produksi
dan kerabat kerja produksi.
Staf produksi mempunyai tanggung jawab utama dalam hal
isi program serta pengembangannya dan terdiri dari
produser, pengarah acara, penulis naskah,dan asisten
produksi,
Sedangkan anggota kerabat kerja produksi terdiri dari
mereka yang mengoperasikan perangkat keras, seperti
pengarah teknik, penata suara, penata cahaya, dan
pengarah lapangan.
43. KERABAT KERJA
TELEVISI
Produser
Pengarah Acara/Sutradara
Penulis Naskah
Asisten Pengarah Acara/Sutradara
Asisten Produksi (Production Assistant)
PengarahTeknik (Technical Director)
Teknisi Audio
Penata Cahaya
Scenic Designer
Pengarah Lapangan (Floor Manager)
Kamerawan (Camera Operator)
Teknisi Video
A. Staf Produksi
1.
2.
3.
4.
5.
B. Kerabat Kerja Produksi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
44. Produser adalah orang yang
memimpin sebuah produksi
program siaran televisi, bertugas
melaporkan kepada produser
eksekutif yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan
suatu produksi. Sementara itu,
produser eksekutif adalah
pimpinan tertinggi yang
mempunyai kewenangan dari
atas sampai pelaksanaan suatu
produksi dan seringkali produser
eksekutif disebut sebagai orang
yang selalu mengusahakan uang
dan bertanggung jawab atas
produksi itu.
PRODUSER
Pengarah acara/sutradara
adalah orang yang bertanggung
jawab kepada produser dan
bertugas menerjemahkan
naskah menjadi gambar dan
suara yang hidup. Dia
mengarahkan talent dan kerabat
kerja dalam semua kegiatan
sejak pemahaman naskah
hingga pascaproduksi.
SUTRADARA
45. Penulis naskah adalah orang
yang bertanggung jawab kepada
produser dan bertugas
menerjemahkan segala
keinginan produser menjadi
bentuk naskah dalam
hubungannya dengan
perencanaan program siarannya.
PENULIS
NASKAH
Asisten pengarah
acara/sutradara bertugas
membantu pengarah
acara/sutradara dalam hal
menyiapkan talent, kamera, dan
que pada video tape agar
kerabat kerja produksi
menyiapkan diri. Demikian pula
dengan teliti mencatat waktu
setiap segmennya dan waktu
secara keseluruhan agar
programnya sesuai dengan
waktu yang seharusnya.
ASSISTEN
SUTRADARA
Tugas seorang asisten produksi sering berpindah dari program
siaran yang satu ke program siaran lain, tetapi umumnya
membantu tugas produser, pengarah acara, dan kerabat kerja
lain. Biasanya asisten produksi bekerja di ruang kontrol untuk
membantu produser dan pengarah acara dalam mencatat
naskah saat produksi berlangsung.
ASSISTEN
PRODUKSI
46. Pengarah teknik duduknya di
samping pengarah acara, di
depan meja kontrol dan
bertindak sebagai switcher, atas
komando dari pengarah acara di
dalam hal perpindahan gambar.
Di samping itu, pengarah teknik
juga bertanggung jawab atas
aktivitas kerabat kerja teknik.
PENGARAH
TEKNIK
Teknisi audio bertanggung
jawab atas kebaikan suara dari
produksi program siaran televisi
dan selama produksi
berlangsung duduknya di
sebelah kiri pengarah acara, di
depan meja kontrol audio.
Tanggung jawab teknisi audio
harus bisa menghasilkan suara
yang bercita rasa seni (audio
performance arts).
TEKNISI
AUDIO
Penata cahaya merencanakan setting untuk penataan cahaya
program siaran yang akan diproduksi. Karena itu, penata cahaya
selalu berkonsultasi dengan pengarah acara dan berkoordinasi
dengan kerabat kerja tentang penataan lampu di studio.
PENATA
CAHAYA
47. Scenic director sering juga
disebut penata artistik atau
perekayasa dekorasi. Ia
bertanggung jawab atas
terciptanya set pada program
siaran yang akan diproduksi dan
bekerja sama dengan penata
cahaya serta selalu berkonsultasi
dengan pengarah acara.
PENATA
ARTISTIK
Pengarah lapangan sering
disebut sebagai floor manager.
Ia bertanggung jawab atas
operasional di dalam studio,
sejak saat pengarah acara
memulai kegiatan produksi.
Pengarah acara selalu
berhubungan dengannya
melalui intercom. Pengarah
lapangan juga bertanggung
jawab atas kegiatan di studio
serta memberikan tanda-tanda
kepada talent atas petunjuk
pengarah acara.
FLOOR
MANAGER
Kamerawan mengoperasikan kamera selama produksi
berlangsung. Ia mengambil gambar atas permintaan pengarah
acara dan bertanggung jawab atas hasil gambar yang baik dari
sisi komposisi dan ukuran.
KAMERAWAN
48. Teknisi video bertanggung
jawab atas kualitas gambar yang
dihasilkan oleh kamera. Setiap
kamera yang digunakan
dikontrol melalui Camera
Control Unit (CCU) sebab
kualitas gambar yang baik
memiliki andil besar terhadap
hasil karya produksi.
TEKNISI
VIDEO
penata grafis, penata rias, penata
rambut, presenter, host, dan
pemeliharaan alat (maintenance).
KERABAT
KERJA
LAINNYA