SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Televisi
RADIO vs. TELEVISI
RADIO TELEVISI
Ketajaman penetrasi : memiliki
sinyal kuat, segmented
Adanya pemilahan area siaran
(zoning) dan jaringan kerja
(networking) yang mengefektifkan
penjangkauan masyarakat
Informal, bersifat pribadi,
interpersonal, interaktif
Formal, bersifat umum, satu arah
Imajinatif : dengan suara manusia,
musik, dan sound effect “theatre
of mind”
Kesan realistik : audio visual
Tidak memerlukan perhatian
terfokus : bisa didengarkan sambil
melakukan aktifitas lain
lebih tanggap : ditonton dalam
suasana santai, rekreatif
Brief History
 Penemuan teknologi komunikasi terpenting setelah mesin cetak.
 Televisi mengubah kultur. Mengubah relasi dengan buku, majalah, film dan
radio.
 Tokoh Pengembang Televisi
 Paul Nipkow (1884), ilmuwan Rusia tinggal di Berlin, mengembangkan alat
pengirim sinyal elektrik pertama yang dapat dilihat manusia.
 Vladimir Zworykin (1923), imigran Rusia tinggal di Pitssburgh,
mengembangkan tabung iconoscope, tabung kamera televisi pertama.
 Selanjutnya, bersama David Sarnoff (1929) mengembangkan kinescope,
tabung kamera yg lebih baik.
 Pd waktu yg hampis sama Philo Farnsworth mengembangkan sistem televisi
elektronik (1927), pd umur 20, dgn melakukan demonstrasi
Sejarah Televisi
 Marvin Middlemark (1919-1989): penemu antena, 1956, NY, penguat
penerimaan sinyal tv, membuat tv semakin booming pd 1960an
 Peter Goldmark: 1946 memperkenalkan tv berwarna, digunakan pd
1949 di rs atlantic city menayangkan proses operasi
1950an
 Di AS, pada 1952, 108 stasiun melakukan siaran pada 17 juta pemilik televisi
 Di akhir dekade, terdapat 559 stasium, dan hampir 90% rumah memiliki
televisi.
 Konten merupakan pengembangan dari radio, variety, sitcom, drama, opera
sabun, kuis, talk show.
 Format documenter membuat jurnalisme penyiar menjadi lebih kuat
 Coaxial cable dan microwave relay membuat televisi dapat mendistribusikan
programnya pada 1951 ke seluruh AS.
Sistem industri
 Awalnya, jaringan hanya menjadi broker, menjual airtime dan distribusi.
 Hanya memproduksi siaran berita dan olahraga, menerima agensi luar untuk
menyiarkan program. Ahensi iklan, misalnya, dapat mengangkat PH untuk
memproduksi program untuk kliennya. Klien tersebut kemudian menjadi
sponsornya. Ahensi kemudian membayar pada jaringan untuk menyiarkan
program tersebut secara nasional.
 Sekarang, disbanding menjual blocking time kpada ahensi atau sponsor,
jaringan membayar konten yang mereka udarakan melalui penjualan spot
iklan (60 second).
 Efeknya: berakhirnya era emas televisi. Ketika sponsor setuju untuk membuat
program maka mereka memberikan permintaan akan program berkualitas.
Spot hanya focus pada berapa jumlah penonton yang tertarik.
Rating Nielsen
 Ac Nielsen awalnya merupakan perusahaan product-testing (1923)
 Pada 1936 mulai melakukan riset pasar, kemudian rating radio. Rating televisi
dimulai pada 1950.
 Sistem: Nielsen memilih 15000 RT sebagai representasi seluruh audiens.
Kemudian Nielsen menggunakan peoplemeter untuk merekam data atas apa
yang audiens tonton. Rekaman informasi kemudian dikirim melalui saluran
telpon. Perusahaan dapat menentukan program apa yg ditonton, siapa yg
menonton, dan berapa lama waktu yg dihabiskan setiap penonton.
 Nielsen juga mengadakan survey diary 4 kali setahun (Februari, Mei, Juli dan
November). Penonton diminta menuliskan apa yg mereka tonton dan siapa yg
menontonnya. Kombinasi data dari people meter dan survey ini membantu
stasiun menentukan rate iklan 3 bulan ke depan.
Mengukur rating TV
 Mengukur data penonton hampir sama dgn radio.
 Dilakukan oleh Nielsen Media Research menggunakan perangkat PeopleMeter
 Rating:
Jumlah RT yg menonton program
Jumlah RT potensial memiliki TV
 Share:
Jumlah RT yg menonton program
Jumlah RT yg menonton TV pd waktu tertentu
POPULATION VS SAMPLE
TVR TV A
= 3.000 / 10.000
= 30%
TVR TV B
= 2.500 / 10.000
= 25%
TVR TV C
= 100 / 10.000
= 1%
TV A
30%
TV B
25%
TV C
1%
TOTAL TVR
56%
Total TVR adalah PROSENTASE JUMLAH PENONTON SUATU PROGRAM dibandingkan JUMLAH
PENONTON yang memiliki televisi saat itu.
ILUSTRASI
10.000
PENONTON POTENSIAL = 10.000
JUMLAH PENONTON
TV A = 3000
TV B = 2500
TV C = 100
TOTAL = 5600
TVS TV A
= 3.000 / 5.600
= 53.6%
TVS TV B
= 2.500 / 5.600
= 44.6%
TVS TV C
= 100 / 5.600
= 1.8%
TV A
3000
TV B
2500
TV C
100
10.000
PENONTON POTENSIAL = 10.000
JUMLAH PENONTON
TV A = 3000
TV B = 2500
TV C = 100
TOTAL = 5600
ILUSTRASI
TVS adalah PROSENTASE JUMLAH PENONTON suatu program dibandingkan JUMLAH TOTAL
PENONTON yang menonton televisi saat itu.
TV sebagai medium iklan
 Di AS, rata2 RT menonton TV per hari adalah 8 jam 11 menit. Pria
menghabiskan rata2 4 jam 31 menit, Wanita 5 jam 17 menit, anak2 4 jam 32
menit
 Pada 2006, pendapatan dari iklan sebesar 75,7 milyar USD, atau 43,7% dari
seluruh pengluaran iklan di AS
Tren konvergensi
 VCR (Video Cassette Recorders) dikenalkan pada 1976, dimulainya era rental
dan pembelian video dan alat pemutarnya.
 DVD (Digital Video Disc) dikenalkan pada 1996 beserta DVD playernya, bisa
subtitle beberapa bahasa, mencari scene spesifik, informasi mengenai
produksi dan personilnya, termasuk beberapa scene yg tidak ada di versi
teater.
 DVR (Digital Video Recorder), dikenalkan pada 1999 oleh Philips menggunakan
TiVo. Menggunakan digital software, penonton dapat me-rewind program,
merekam hanya dengan menyebutkan judul atau nama actor.
 Digital TV, menggunakan digital receivers, memungkinkan format konten yg
banyak (multiple channels) pada satu spectrum space. Namun terdapat
konflik dengan penggunaan HDTV.
Emerging Trends/Tren Saat Ini
 Audience segmentation
 Convergence
 Increased audience control
 Multiple platforms
 User-generated content
 Mobile media
MNC
(RCTI-
GlobalTV-
MNCTV)
Transcorp
(TransTV-
Trans7)
Vivanews
(ANTV-
TVOne)
Grup
Surya
(SCTV-
Indosiar-
Ochannel
Audience
segmentati
on
Rcti-
sinetron-
iklan
kecantikan
Trans7-
OVJ-
Honda/Ya
maha
convergenc
e
corporate
dan
operationa
l
Corporate
dan
operationa
l
Corporate
dan
operationa
l
Corporate
dan
operationa
l
Multiple
platforms
RCTI
streaming
myTrans di
Ipad
UGC
Audience segmentation
 Audiens media menjadi kurang ‘massa’ dan lebih selektif
 Pertumbuhan jumlah stasiun televisi membuat audiens semakin
tersegmentasi. (Dahulu TVRI penguasa, sekarang korporasi)
 Penyebab:
 waktu menjadi komoditas langka (komuter, bekerja, mengasuh anak) sehingga
audiens lebih memilih konten sesuai minat/ketertarikan
 Penyebab:
 Banyak media alternatif (TV kabel, TV internet, youtube)
 Perubahan kebijakan pengiklan: dari target massa menjadi target market tertentu.
(Cth: tupperware she can)
 Komunikasi massa masih berlaku?
 Jangkauan audiens masih besar. Cth: TV korporasi
 Potensi masih ada: “the right message in the right medium”. Cth: Idol, Dai Muda
Convergence
 Proses muncul bersamaan atau bersatu dalam fokus yang sama
 Corporate convergence, berawal dari sinergi (studio film dan tv kabel: Fox,
Warner).
 Operational convergence, beberapa jenis media menggabungkan operasi
mereka dalam satu departemen operasional (rcti, okezone.com, sindo; tvone,
vivanews.com)
 Device convergence, kombinasi dua/tiga perangkat dalam satu alat (iPhone:
telepon, pemutar MP3, kamera, dan terhubung dgn internet)
Increased audience control
 Audiens semakin memiliki kekuasaan pada apa yang ingin mereka lihat.
 Tren terbaru: Digital video recordings (DVRs) seperti TiVo (dapat mem-pause
siaran langsung, FF iklan).
 Konsumsi berita: selain tv jaringan, ada tv kabel, situs internet, dan portal
internet seperti Google. Intinya: audiens tidak tergantung pada satu sumber
berita
Multiple platforms
 Jargon “Everything. Everywhere”. Upaya perusahaan media beradaptasi
dengan perubahan teknologi media
 Strategi: membuat konten tersedia kepada audiens menggunakan beberapa
platform/perangkat.
 Cth: live myTrans di iPad
User-generated content
 UGC atau peer-production menjadi fenomena. Cth: Youtube (diakuisisi Google
1,65 milyar USD), Flickr (diakuisisi Yahoo! 30 juta USD, Wikipedia, dan 40 juta
blogger
 Sebuah TV di San Francisco memecat semua staf berita dan hanya bergantung
pada berita yg dikirimkan audiensnya. Citizen journalism
 Thx to: kamera digital yg semakin murah, user-friendly technology.
 Perubahan paradigma dari Web 1.0 (perusahaan, tiras, downloading) menjadi
Web 2.0 (komunitas, masyarakat, uploading)
Mobile media
 Mobile media menjadi tren baru media massa
 Dua Layar Utama “main-screen” Tradisional: Televisi dan Komputer.
Bergabung layar2 kecil: cellphone, iPod, tablet.
Literasi Media
 Saat ini, TV menjadi sumber utama pencarian berita. Namun perlu disadari,
unsur jurnalisme dan show (drama) dalam menarik perhatian penonton.
 Stasiun memiliki kewajiban menyampaikan informasi yang benar dan akurat
ke public. Di sisi lain, stasiun juga harus menarik banyak penonton sehingga
dapat menarik iklan (pendapatan)
 Mampu menganalisa konten, kepentingan public atau profit. Penggunaan
stimulasi visual utk menarik penonton. Mengetahui siapa di balik berita.
 Produser harus menjaga dua kepentingan public dan profit.

More Related Content

Similar to Televisi

Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di MakassarIsi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di MakassarI Wayan Suparno
 
PERT 6 - TELEVISI.pptx
PERT 6 - TELEVISI.pptxPERT 6 - TELEVISI.pptx
PERT 6 - TELEVISI.pptxLUKASYULIANTO2
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1tikamart
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1tikamart
 
PENGANTAR DASAR BP.pdf
PENGANTAR DASAR BP.pdfPENGANTAR DASAR BP.pdf
PENGANTAR DASAR BP.pdfssuserf6ee0d2
 
manajemen siaran produksi televisi.pdf
manajemen siaran produksi televisi.pdfmanajemen siaran produksi televisi.pdf
manajemen siaran produksi televisi.pdfAHMADSYAHRIL29
 
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...I Wayan Suparno
 
Karakteristik tv
Karakteristik tvKarakteristik tv
Karakteristik tviwayan suta
 
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)endrah80
 
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)endrah80
 
Bab 4 penyiararan radio
Bab 4 penyiararan radioBab 4 penyiararan radio
Bab 4 penyiararan radioEKO SUPRIYADI
 
Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)
Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)
Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)Dede Alamsyah
 
Materi broadcasting new
Materi broadcasting newMateri broadcasting new
Materi broadcasting newshofiani
 

Similar to Televisi (20)

2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
2013-2-01542-MC Bab1001.pdf2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
2013-2-01542-MC Bab1001.pdf
 
Sejarah penemuan televisi di dunia
Sejarah penemuan televisi di duniaSejarah penemuan televisi di dunia
Sejarah penemuan televisi di dunia
 
Teknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar Penyiaran
Teknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar PenyiaranTeknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar Penyiaran
Teknik penyiaran 1 Sejarah dan Dasr-Dasar Penyiaran
 
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di MakassarIsi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
Isi Proposal Tesis ; Persepsi Masyarakat terhadap Tayangan KompasTV di Makassar
 
PERT 6 - TELEVISI.pptx
PERT 6 - TELEVISI.pptxPERT 6 - TELEVISI.pptx
PERT 6 - TELEVISI.pptx
 
Ppt 1
Ppt 1Ppt 1
Ppt 1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
PENGANTAR DASAR BP.pdf
PENGANTAR DASAR BP.pdfPENGANTAR DASAR BP.pdf
PENGANTAR DASAR BP.pdf
 
Karakter tv
Karakter tvKarakter tv
Karakter tv
 
manajemen siaran produksi televisi.pdf
manajemen siaran produksi televisi.pdfmanajemen siaran produksi televisi.pdf
manajemen siaran produksi televisi.pdf
 
Mkalah juve (1)
Mkalah juve (1)Mkalah juve (1)
Mkalah juve (1)
 
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...
Persepsi Masyarakat Terhadap Tayangan Kompastv di Makassar - TESIS - Halaman ...
 
Karakteristik tv
Karakteristik tvKarakteristik tv
Karakteristik tv
 
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv)
 
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
Bahan 1 (dasar dasar jurnalistik tv) (1)
 
Bab 4 penyiararan radio
Bab 4 penyiararan radioBab 4 penyiararan radio
Bab 4 penyiararan radio
 
EKONOMI POLITIK MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIAEKONOMI POLITIK MEDIA
EKONOMI POLITIK MEDIA
 
Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)
Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)
Pertemuan 9 pengantar tik (stkip)
 
Materi broadcasting new
Materi broadcasting newMateri broadcasting new
Materi broadcasting new
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Televisi

  • 2. RADIO vs. TELEVISI RADIO TELEVISI Ketajaman penetrasi : memiliki sinyal kuat, segmented Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat Informal, bersifat pribadi, interpersonal, interaktif Formal, bersifat umum, satu arah Imajinatif : dengan suara manusia, musik, dan sound effect “theatre of mind” Kesan realistik : audio visual Tidak memerlukan perhatian terfokus : bisa didengarkan sambil melakukan aktifitas lain lebih tanggap : ditonton dalam suasana santai, rekreatif
  • 3. Brief History  Penemuan teknologi komunikasi terpenting setelah mesin cetak.  Televisi mengubah kultur. Mengubah relasi dengan buku, majalah, film dan radio.  Tokoh Pengembang Televisi  Paul Nipkow (1884), ilmuwan Rusia tinggal di Berlin, mengembangkan alat pengirim sinyal elektrik pertama yang dapat dilihat manusia.  Vladimir Zworykin (1923), imigran Rusia tinggal di Pitssburgh, mengembangkan tabung iconoscope, tabung kamera televisi pertama.  Selanjutnya, bersama David Sarnoff (1929) mengembangkan kinescope, tabung kamera yg lebih baik.  Pd waktu yg hampis sama Philo Farnsworth mengembangkan sistem televisi elektronik (1927), pd umur 20, dgn melakukan demonstrasi
  • 4. Sejarah Televisi  Marvin Middlemark (1919-1989): penemu antena, 1956, NY, penguat penerimaan sinyal tv, membuat tv semakin booming pd 1960an  Peter Goldmark: 1946 memperkenalkan tv berwarna, digunakan pd 1949 di rs atlantic city menayangkan proses operasi
  • 5. 1950an  Di AS, pada 1952, 108 stasiun melakukan siaran pada 17 juta pemilik televisi  Di akhir dekade, terdapat 559 stasium, dan hampir 90% rumah memiliki televisi.  Konten merupakan pengembangan dari radio, variety, sitcom, drama, opera sabun, kuis, talk show.  Format documenter membuat jurnalisme penyiar menjadi lebih kuat  Coaxial cable dan microwave relay membuat televisi dapat mendistribusikan programnya pada 1951 ke seluruh AS.
  • 6. Sistem industri  Awalnya, jaringan hanya menjadi broker, menjual airtime dan distribusi.  Hanya memproduksi siaran berita dan olahraga, menerima agensi luar untuk menyiarkan program. Ahensi iklan, misalnya, dapat mengangkat PH untuk memproduksi program untuk kliennya. Klien tersebut kemudian menjadi sponsornya. Ahensi kemudian membayar pada jaringan untuk menyiarkan program tersebut secara nasional.  Sekarang, disbanding menjual blocking time kpada ahensi atau sponsor, jaringan membayar konten yang mereka udarakan melalui penjualan spot iklan (60 second).  Efeknya: berakhirnya era emas televisi. Ketika sponsor setuju untuk membuat program maka mereka memberikan permintaan akan program berkualitas. Spot hanya focus pada berapa jumlah penonton yang tertarik.
  • 7. Rating Nielsen  Ac Nielsen awalnya merupakan perusahaan product-testing (1923)  Pada 1936 mulai melakukan riset pasar, kemudian rating radio. Rating televisi dimulai pada 1950.  Sistem: Nielsen memilih 15000 RT sebagai representasi seluruh audiens. Kemudian Nielsen menggunakan peoplemeter untuk merekam data atas apa yang audiens tonton. Rekaman informasi kemudian dikirim melalui saluran telpon. Perusahaan dapat menentukan program apa yg ditonton, siapa yg menonton, dan berapa lama waktu yg dihabiskan setiap penonton.  Nielsen juga mengadakan survey diary 4 kali setahun (Februari, Mei, Juli dan November). Penonton diminta menuliskan apa yg mereka tonton dan siapa yg menontonnya. Kombinasi data dari people meter dan survey ini membantu stasiun menentukan rate iklan 3 bulan ke depan.
  • 8. Mengukur rating TV  Mengukur data penonton hampir sama dgn radio.  Dilakukan oleh Nielsen Media Research menggunakan perangkat PeopleMeter  Rating: Jumlah RT yg menonton program Jumlah RT potensial memiliki TV  Share: Jumlah RT yg menonton program Jumlah RT yg menonton TV pd waktu tertentu
  • 10. TVR TV A = 3.000 / 10.000 = 30% TVR TV B = 2.500 / 10.000 = 25% TVR TV C = 100 / 10.000 = 1% TV A 30% TV B 25% TV C 1% TOTAL TVR 56% Total TVR adalah PROSENTASE JUMLAH PENONTON SUATU PROGRAM dibandingkan JUMLAH PENONTON yang memiliki televisi saat itu. ILUSTRASI 10.000 PENONTON POTENSIAL = 10.000 JUMLAH PENONTON TV A = 3000 TV B = 2500 TV C = 100 TOTAL = 5600
  • 11. TVS TV A = 3.000 / 5.600 = 53.6% TVS TV B = 2.500 / 5.600 = 44.6% TVS TV C = 100 / 5.600 = 1.8% TV A 3000 TV B 2500 TV C 100 10.000 PENONTON POTENSIAL = 10.000 JUMLAH PENONTON TV A = 3000 TV B = 2500 TV C = 100 TOTAL = 5600 ILUSTRASI TVS adalah PROSENTASE JUMLAH PENONTON suatu program dibandingkan JUMLAH TOTAL PENONTON yang menonton televisi saat itu.
  • 12. TV sebagai medium iklan  Di AS, rata2 RT menonton TV per hari adalah 8 jam 11 menit. Pria menghabiskan rata2 4 jam 31 menit, Wanita 5 jam 17 menit, anak2 4 jam 32 menit  Pada 2006, pendapatan dari iklan sebesar 75,7 milyar USD, atau 43,7% dari seluruh pengluaran iklan di AS
  • 13. Tren konvergensi  VCR (Video Cassette Recorders) dikenalkan pada 1976, dimulainya era rental dan pembelian video dan alat pemutarnya.  DVD (Digital Video Disc) dikenalkan pada 1996 beserta DVD playernya, bisa subtitle beberapa bahasa, mencari scene spesifik, informasi mengenai produksi dan personilnya, termasuk beberapa scene yg tidak ada di versi teater.  DVR (Digital Video Recorder), dikenalkan pada 1999 oleh Philips menggunakan TiVo. Menggunakan digital software, penonton dapat me-rewind program, merekam hanya dengan menyebutkan judul atau nama actor.  Digital TV, menggunakan digital receivers, memungkinkan format konten yg banyak (multiple channels) pada satu spectrum space. Namun terdapat konflik dengan penggunaan HDTV.
  • 14. Emerging Trends/Tren Saat Ini  Audience segmentation  Convergence  Increased audience control  Multiple platforms  User-generated content  Mobile media
  • 16. Audience segmentation  Audiens media menjadi kurang ‘massa’ dan lebih selektif  Pertumbuhan jumlah stasiun televisi membuat audiens semakin tersegmentasi. (Dahulu TVRI penguasa, sekarang korporasi)  Penyebab:  waktu menjadi komoditas langka (komuter, bekerja, mengasuh anak) sehingga audiens lebih memilih konten sesuai minat/ketertarikan
  • 17.  Penyebab:  Banyak media alternatif (TV kabel, TV internet, youtube)  Perubahan kebijakan pengiklan: dari target massa menjadi target market tertentu. (Cth: tupperware she can)  Komunikasi massa masih berlaku?  Jangkauan audiens masih besar. Cth: TV korporasi  Potensi masih ada: “the right message in the right medium”. Cth: Idol, Dai Muda
  • 18. Convergence  Proses muncul bersamaan atau bersatu dalam fokus yang sama  Corporate convergence, berawal dari sinergi (studio film dan tv kabel: Fox, Warner).  Operational convergence, beberapa jenis media menggabungkan operasi mereka dalam satu departemen operasional (rcti, okezone.com, sindo; tvone, vivanews.com)  Device convergence, kombinasi dua/tiga perangkat dalam satu alat (iPhone: telepon, pemutar MP3, kamera, dan terhubung dgn internet)
  • 19. Increased audience control  Audiens semakin memiliki kekuasaan pada apa yang ingin mereka lihat.  Tren terbaru: Digital video recordings (DVRs) seperti TiVo (dapat mem-pause siaran langsung, FF iklan).  Konsumsi berita: selain tv jaringan, ada tv kabel, situs internet, dan portal internet seperti Google. Intinya: audiens tidak tergantung pada satu sumber berita
  • 20. Multiple platforms  Jargon “Everything. Everywhere”. Upaya perusahaan media beradaptasi dengan perubahan teknologi media  Strategi: membuat konten tersedia kepada audiens menggunakan beberapa platform/perangkat.  Cth: live myTrans di iPad
  • 21. User-generated content  UGC atau peer-production menjadi fenomena. Cth: Youtube (diakuisisi Google 1,65 milyar USD), Flickr (diakuisisi Yahoo! 30 juta USD, Wikipedia, dan 40 juta blogger  Sebuah TV di San Francisco memecat semua staf berita dan hanya bergantung pada berita yg dikirimkan audiensnya. Citizen journalism  Thx to: kamera digital yg semakin murah, user-friendly technology.  Perubahan paradigma dari Web 1.0 (perusahaan, tiras, downloading) menjadi Web 2.0 (komunitas, masyarakat, uploading)
  • 22. Mobile media  Mobile media menjadi tren baru media massa  Dua Layar Utama “main-screen” Tradisional: Televisi dan Komputer. Bergabung layar2 kecil: cellphone, iPod, tablet.
  • 23. Literasi Media  Saat ini, TV menjadi sumber utama pencarian berita. Namun perlu disadari, unsur jurnalisme dan show (drama) dalam menarik perhatian penonton.  Stasiun memiliki kewajiban menyampaikan informasi yang benar dan akurat ke public. Di sisi lain, stasiun juga harus menarik banyak penonton sehingga dapat menarik iklan (pendapatan)  Mampu menganalisa konten, kepentingan public atau profit. Penggunaan stimulasi visual utk menarik penonton. Mengetahui siapa di balik berita.  Produser harus menjaga dua kepentingan public dan profit.