Makalah ini membahas tentang manajemen keuangan 2. Terdiri dari beberapa bab yang membahas teknik penganggaran barang modal, arus kas dan risiko proyek, biaya modal, struktur modal dan leverage serta kebijakan dividen, modal saham dan peran bank investasi serta hutang jangka panjang, dan analisis kesehatan dan kebangkrutan BUMN dan BUMDes.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keuangan khususnya penganggaran modal. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) penganggaran modal adalah proses perencanaan investasi modal jangka panjang, (2) langkah-langkahnya meliputi mengestimasikan arus kas, menganalisis risiko, dan menentukan nilai sekarang proyek, (3) tujuannya adalah memilih proyek yang layak untuk diterima.
Makalah ini membahas tentang manajemen keuangan 2. Terdiri dari beberapa bab yang membahas teknik penganggaran barang modal, arus kas dan risiko proyek, biaya modal, struktur modal dan leverage serta kebijakan dividen, modal saham dan peran bank investasi serta hutang jangka panjang, dan analisis kesehatan dan kebangkrutan BUMN dan BUMDes.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keuangan khususnya penganggaran modal. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa (1) penganggaran modal adalah proses perencanaan investasi modal jangka panjang, (2) langkah-langkahnya meliputi mengestimasikan arus kas, menganalisis risiko, dan menentukan nilai sekarang proyek, (3) tujuannya adalah memilih proyek yang layak untuk diterima.
Makalah ini membahas tentang teknik penganggaran modal dan pengestimasian arus kas untuk pengambilan keputusan investasi jangka panjang. Beberapa teknik penganggaran modal yang dijelaskan meliputi payback period, net present value, profitability index, dan internal rate of return. Makalah ini juga menjelaskan langkah-langkah identifikasi arus kas yang relevan dalam analisis penganggaran modal."
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uastarmidi_saputra
Makalah ini membahas tentang manajemen keuangan khususnya teknik penganggaran barang modal. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat yaitu proses penganggaran modal yang terdiri dari pembuatan proposal, analisis, pengambilan keputusan, implementasi, dan follow up. Jenis-jenis investasi dan proyek juga dibahas seperti proyek independen dan proyek yang saling eksklusif. Rasionalisasi modal juga dijelaskan ketika terdapat batasan d
Makalah ini membahas teknik-teknik penganggaran modal untuk mengevaluasi investasi jangka panjang seperti payback period, net present value, dan internal rate of return. Metode-metode ini digunakan untuk memilih investasi yang konsisten dengan maksimasi nilai perusahaan. Makalah ini juga menjelaskan pengertian aliran kas dan langkah-langkah penganggaran modal.
Makalah ini membahas tentang manajemen keuangan dengan fokus pada teknik penganggaran barang modal. Beberapa poin pembahasan antara lain definisi penganggaran barang modal, prinsip dasar proses penganggaran modal, kriteria keputusan penganggaran modal seperti net present value, internal rate of return, dan benefit-cost ratio.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik penganggaran barang modal yang mencakup pengertian, motif, jenis keputusan, prinsip dasar, tahapan, manfaat, dan kriteria keputusan penganggaran modal. Beberapa metode analisis penganggaran modal dijelaskan seperti payback period, net present value, profitability index, dan internal rate of return beserta contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keuangan, teknik penganggaran barang modal, arus kas, resiko proyek, dan biaya modal. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep penting dalam manajemen keuangan seperti penganggaran barang modal, metode-metode penilaian proyek modal, analisis arus kas dan resiko, serta biaya modal.
Makalah ini membahas teknik-teknik penganggaran modal yang meliputi metode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih, tingkat pengembalian internal, identifikasi arus kas yang relevan seperti biaya aktiva tetap, beban nonkas, dan perubahan modal kerja. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengevaluasi proyek penganggaran modal dengan mempertimbangkan resiko dan struktur modal guna pengambilan keputusan investasi.
Makalah ini membahas tentang ekonomi teknik dan proses pengambilan keputusan, dengan menjelaskan pengertian dan hubungan antara ekonomi teknik dan proposal teknik, tahapan proses pengambilan keputusan, dan contoh kasus perhitungan biaya minimal campuran beton.
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...Kanaidi ken
- Aliran kas (cash flow) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan masuk dari aktivitas perusahaan dalam suatu periode tertentu.
- Ada tiga kelompok utama aliran kas proyek yaitu aliran kas awal, operasional, dan akhir.
- Analisis keuangan perusahaan meliputi proyeksi laporan keuangan, siklus arus kas, rasio profitabilitas, dan metode nilai sekarang bersih.
Makalah ini membahas tentang analisis rate of return untuk memenuhi tugas ekonomi teknik. Rate of return adalah tingkat pengembalian modal yang diterima investor dari suatu investasi. Beberapa metode untuk menghitung rate of return dijelaskan seperti average rate of return dan internal rate of return beserta contoh perhitungannya.
Makalah ini membahas tentang manajemen keuangan, terutama teknik penganggaran barang modal. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian penganggaran modal, pentingnya penganggaran modal, teknik penganggaran modal seperti mengestimasikan arus kas dan mengevaluasi proyek, serta analisis risiko dan biaya modal.
Arus kas dan resiko proyek membahas tentang pengertian arus kas, langkah mengestimasikan arus kas suatu proyek, dan mengidentifikasi arus kas yang relevan untuk suatu proyek. Arus kas adalah sejumlah uang kas yang keluar dan masuk akibat aktivitas perusahaan. Langkah penting dalam penganggaran modal adalah memperkirakan arus kas investasi dan masukan setiap tahun. Arus kas relevan hanya penambahan ar
Dokumen tersebut membahas tentang teknik penganggaran modal dan analisis arus kas proyek. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa penganggaran modal merupakan proses perencanaan investasi jangka panjang dengan mempertimbangkan arus kas masuk dan keluar proyek. Teknik analisis yang dibahas antara lain payback period, nilai sekarang bersih, dan tingkat pengembalian internal. Dokumen juga menjelaskan langkah-langkah men
Makalah ini membahas tentang teknik penganggaran modal dan pengestimasian arus kas untuk pengambilan keputusan investasi jangka panjang. Beberapa teknik penganggaran modal yang dijelaskan meliputi payback period, net present value, profitability index, dan internal rate of return. Makalah ini juga menjelaskan langkah-langkah identifikasi arus kas yang relevan dalam analisis penganggaran modal."
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uastarmidi_saputra
Makalah ini membahas tentang manajemen keuangan khususnya teknik penganggaran barang modal. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat yaitu proses penganggaran modal yang terdiri dari pembuatan proposal, analisis, pengambilan keputusan, implementasi, dan follow up. Jenis-jenis investasi dan proyek juga dibahas seperti proyek independen dan proyek yang saling eksklusif. Rasionalisasi modal juga dijelaskan ketika terdapat batasan d
Makalah ini membahas teknik-teknik penganggaran modal untuk mengevaluasi investasi jangka panjang seperti payback period, net present value, dan internal rate of return. Metode-metode ini digunakan untuk memilih investasi yang konsisten dengan maksimasi nilai perusahaan. Makalah ini juga menjelaskan pengertian aliran kas dan langkah-langkah penganggaran modal.
Makalah ini membahas tentang manajemen keuangan dengan fokus pada teknik penganggaran barang modal. Beberapa poin pembahasan antara lain definisi penganggaran barang modal, prinsip dasar proses penganggaran modal, kriteria keputusan penganggaran modal seperti net present value, internal rate of return, dan benefit-cost ratio.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik penganggaran barang modal yang mencakup pengertian, motif, jenis keputusan, prinsip dasar, tahapan, manfaat, dan kriteria keputusan penganggaran modal. Beberapa metode analisis penganggaran modal dijelaskan seperti payback period, net present value, profitability index, dan internal rate of return beserta contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keuangan, teknik penganggaran barang modal, arus kas, resiko proyek, dan biaya modal. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai konsep-konsep penting dalam manajemen keuangan seperti penganggaran barang modal, metode-metode penilaian proyek modal, analisis arus kas dan resiko, serta biaya modal.
Makalah ini membahas teknik-teknik penganggaran modal yang meliputi metode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih, tingkat pengembalian internal, identifikasi arus kas yang relevan seperti biaya aktiva tetap, beban nonkas, dan perubahan modal kerja. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengevaluasi proyek penganggaran modal dengan mempertimbangkan resiko dan struktur modal guna pengambilan keputusan investasi.
Makalah ini membahas tentang ekonomi teknik dan proses pengambilan keputusan, dengan menjelaskan pengertian dan hubungan antara ekonomi teknik dan proposal teknik, tahapan proses pengambilan keputusan, dan contoh kasus perhitungan biaya minimal campuran beton.
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...Kanaidi ken
- Aliran kas (cash flow) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan masuk dari aktivitas perusahaan dalam suatu periode tertentu.
- Ada tiga kelompok utama aliran kas proyek yaitu aliran kas awal, operasional, dan akhir.
- Analisis keuangan perusahaan meliputi proyeksi laporan keuangan, siklus arus kas, rasio profitabilitas, dan metode nilai sekarang bersih.
Makalah ini membahas tentang analisis rate of return untuk memenuhi tugas ekonomi teknik. Rate of return adalah tingkat pengembalian modal yang diterima investor dari suatu investasi. Beberapa metode untuk menghitung rate of return dijelaskan seperti average rate of return dan internal rate of return beserta contoh perhitungannya.
Makalah ini membahas tentang manajemen keuangan, terutama teknik penganggaran barang modal. Topik utama yang dibahas meliputi pengertian penganggaran modal, pentingnya penganggaran modal, teknik penganggaran modal seperti mengestimasikan arus kas dan mengevaluasi proyek, serta analisis risiko dan biaya modal.
Arus kas dan resiko proyek membahas tentang pengertian arus kas, langkah mengestimasikan arus kas suatu proyek, dan mengidentifikasi arus kas yang relevan untuk suatu proyek. Arus kas adalah sejumlah uang kas yang keluar dan masuk akibat aktivitas perusahaan. Langkah penting dalam penganggaran modal adalah memperkirakan arus kas investasi dan masukan setiap tahun. Arus kas relevan hanya penambahan ar
Dokumen tersebut membahas tentang teknik penganggaran modal dan analisis arus kas proyek. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa penganggaran modal merupakan proses perencanaan investasi jangka panjang dengan mempertimbangkan arus kas masuk dan keluar proyek. Teknik analisis yang dibahas antara lain payback period, nilai sekarang bersih, dan tingkat pengembalian internal. Dokumen juga menjelaskan langkah-langkah men
1. Dokumen tersebut merangkum teknik penganggaran modal yang meliputi pengertian, tujuan, jenis keputusan, prinsip dasar, manfaat, kriteria keputusan, dan contoh perhitungan menggunakan metode payback period dan net present value.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik penganggaran modal yang meliputi pengertian, tujuan, dan metode-metode analisis penganggaran modal seperti payback period, net present value, internal rate of return, dan risiko proyek. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah penting dalam penganggaran modal mulai dari peramalan arus kas, identifikasi arus kas yang relevan, evaluasi proyek, hingga analisis risiko proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik penganggaran barang modal yang mencakup pengertian anggaran modal, motif penganggaran modal, jenis keputusan penganggaran modal, prinsip dasar proses penganggaran modal, tahap-tahap penganggaran modal, manfaat penganggaran modal, dan kriteria keputusan penganggaran modal. Dokumen ini juga membahas tentang estimasi arus kas dan analisis risiko dalam penganggaran modal.
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik penganggaran modal yang digunakan perusahaan untuk menganalisis investasi jangka panjang, meliputi metode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih, tingkat pengembalian internal, serta faktor-faktor yang mempengaruhi arus kas seperti biaya modal, beban nonkas, dan perubahan modal kerja. Dokumen ini juga membahas analisis resiko proyek dan penentuan waktu arus kas yang relevan
Dokumen tersebut membahas teknik-teknik penganggaran modal yang digunakan perusahaan untuk menganalisis investasi jangka panjang, meliputi metode pembayaran kembali, nilai sekarang bersih, tingkat pengembalian internal, serta faktor-faktor yang mempengaruhi arus kas seperti biaya modal, beban nonkas, dan perubahan modal kerja. Dokumen ini juga membahas analisis resiko proyek dan penentuan waktu arus kas yang relevan
Teks tersebut membahas teknik penganggaran modal perusahaan dan analisis arus kas dan resiko proyek, termasuk mendefinisikan arus kas, mengestimasikan dan mengidentifikasi arus kas relevan, serta mengevaluasi proyek penganggaran modal."
Makalah ini membahas tentang manajemen keuangan yang mencakup beberapa topik utama seperti teknik penganggaran biaya, arus kas dan risiko proyek, biaya modal, struktur modal dan kebijakan dividen, serta analisis kesehatan perusahaan. Makalah ini juga menjelaskan berbagai metode analisis penganggaran biaya modal seperti payback period, net present value, internal rate of return, dan profitability index.
Similar to Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas) (20)
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
1. RESUME UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
MANAJEMEN KEUANGAN
Disusun Oleh :
Doni Wijaya 11011700479
2T - MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2018 – 2019
2. KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, atas
melimpahkan rahmat dan karunia –Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini,
syalawat dan salam dengan mengucapkan allahumma sholli ala muhammad wa
ala ali muhammad penulis sampaikan untuk jujungan kita nabi besar muhammad
saw.
Makalah ini di susun untuk memenuhi kebutuhan seperti layaknya modul,maka
pwmbahasaan di mulai dengan menjelaskan tujuan yang hendak di capai dan di
sertau dengan contoh soal dan materi setiap topik. Dengan demikian makalah ini
dapat di ukur dengan tingkatan kuantitas yang di capai.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah ini tentu punya banyak
kekurangan, Untuk ini penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan
kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan di masa yang akan datang .
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................
C. Tujuan............................................................................
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................
A. Teknik Penganggaran Barang Modal ...........................
B. Arus Kas dan Resiko Proyek .........................................
C. Biaya Modal ..................................................................
D. Struktur Modal dan Leverage & Kebijakan Deviden ...
E. Modal Saham dan Peranan Bank Investasi ..................
F. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan BUMS dan
BUMN .........................................................................
BAB III PENUTUP ....................................................................................
4. BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Pendahuluan
Manajemen Keuangan adalah untuk memahami tentang apa yang terjadi
disekeliling kita untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis dan juga
menjelaskan berbagai fakta dan informasi.
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana
mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena
keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer.
Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang
menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam
menjalankan suatu perusahaan tersebut.Sebab itu, seorang manajer keuangan
harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya
penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan
keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan
harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa masalah,yaitu :
1. Apa pengertian manajemen keuangan ?
2. Apa saja fungsi-fungsi manajemen keuangan ?
3. Apa pengertian manajer keuangan?
1.3 Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang manajemen keuangan
dan manajer keuangan dimana di jelaskan ada prinsip-prinsip,menganalisis dan
keputusan-keputusan manajemen keuangan.Supaya mengetahui,tentang
manajemen keuangan dalam menerapkan model pembelajaran manajemen
keuangan.
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL
A. Anggaran Modal
Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan
investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan
perusahaan. Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang
diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu
tahunmendatang.
Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu
untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada.
Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan
penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan
asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati
yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal perusahaan. Investasi
tersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus merupakan
keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi
tersebut.
Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk
berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti
tanah, mesin dan peralatan.Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang
merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari
sebuah perusahaan.Capitalbudgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara
terpisah.Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager
keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik.
B. Motif Capital Budgeting
1. Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru
2. Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien
3. Modernisasi atas aktiva tetap
6. C. Jenis-jenis KEputusan Penganggaran Modal
1. Penambahan dan perluasan fasilitas
2. Produk baru
3. Inovasi dan perluasan produk
4. Menyewa/membuat atau membeli
5. Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah,
lingkungan, dankeamanan.
6. Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan
proyek-proyek yangmemerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas
masuk.
D. Tahap – tahap Penganggaran Modal
1. Biaya proyek harus ditentukan
2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek,
termasuk nilai akhir aktiva
3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi
probabilitas aliran kas)
4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan
biaya modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang
diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan
dengan biayanya.
E. Manfaat Penganggaran Modal
1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang
terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2. Agar tidak terjadi over invesment atau underinvestment
3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam
jumlah yang sangat besar.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
7. 2.2 ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK
A. Analisis Proyek
Penganggaran modal dapat dianalisa menggunakan kalkulator atau dengan
spreadsheet pada microsoft excel. Dibawah ini adalah langkah-langkah dalam
menganalisis proyek:
1. Input Data
2. Depreciation Schedule
3. Salvage Value Calculations
4. Projected Cash Flow
5. Appraisal of the Proposed Project
B. Estimasi Atas Cash Flow
Arus Kas adalah kas bersih yang oh disinikeluar dan masuk ke dalam suatu
perusahaan.Langkah yang paling penting dan sulit dalam penganggaran modal
adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan
arus kas masuk bersih pertahun setelah suatu proyek dijalankan. Sangat sulit
untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu
proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang
kala dapat menjadi sangat besar. Beberapa hal yang diperlukan dalam proses
peramalan, yaitu:
1. Mengumpulkan informasi dari berbagai departemen
2. Memastikan bahwa semua yang terlibat pada peramalan yang
menggunakan asumsi ekonomis yang konsisten
3. Memastikan bahwa ramalannya tidak bias
A. Identifikasi Cash Flow yang Relevan
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah
mengidentifikasikan arus kas yang relevan.Yang diartikan sebagai serangkaian
arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan
keputusan.Ada dua aturan utama yang membantu untuk menghindari kesalahan
8. dalam penganggaran, yaitu keputusan penganggaran modal harus didasarkan pada
arus kas bukan laba akuntansi dan hanya penambahan arus kas yang relevan saja.
1. Cash Flow Proyek vs Accounting Income
Incremental Cash Flow atau arus kas tambahan adalah perubahan dalam
arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu proyek investasi.
Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu:
a) Biaya tertanam / Sunk cost
Sunk cost adalah biaya yang sudah terjadi di masa lalu dan tidak akan
muncul lagi dari suatu proyek atau investasi baru. Oleh karena itu,
menjadi tidak relevan untuk memperhitungkan sunk cost dalam suatu
analisa capital budgeting, karena biayanya sudah terjadi, sementara
keputusan investasi yang diambil baru akan terjadi di masa depan.
Misalnya, ketika suatu perusahaan melakukan riset pasar terhadap
produknya, maka itu adalah sunk cost. Sehingga, ketika melakukan
evaluasi capital budgeting sebelum produksi dijalankan, sunk cost
tersebut tidak diikutsertakan, karena memang sudah terjadi dan tidak
akan terjadi lagi di masa depan.
b) Biaya kesempatan / Opportunity cost
Opportunity cost adalah nilai ekonomis yang hilang ketika seseorang
memilih suatu alternative dibandingkan dengan alternative lainnya.
Opportunity cost merupakan komponen yang seringkali dilupakan
maupun salah dihitung dalam evaluasi capital budgeting. Hal ini
seringkali disebabkan karena orang seringkali tidak menyadari adanya
peluang lain yang dapat dihasilkannya.
Contoh, misalnya kita mempunyai sebidang tanah pribadi yang kita
beli dengan harga Rp 1 miliar, dan ingin digunakan untuk suatu
proyek.Harga pasar tanah ini sekarang sekitar 2 miliar. Kesalahan yang
seringkali terjadi adalah sama sekali tidak menghitung penggunaan
tanah pribadi sebagai opportunity cost atau hanya menghitung Rp1
miliar saja sebagai opportunity cost, padahal potensi penjualannya
mencapai Rp2 miliar, yang seharusnya jadi opportunity cost.
9. c) Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas
bagian-bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba
tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat
atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai
laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru
mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami
penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk
yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut tidak
melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya.
2. Timing of Cash Flow
Timing of cash flow atau penentuan waktu arus kas harus
diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan di
dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi. Oleh
karena itu, dalam banyak kasus, kita hanya berasumsi bahwa semua arus
kas terjadi pada akhir setiap tahun. Namun, untuk beberapa proyek,
mungkin akan berguna untuk mengasumsikan bahwa arus kas terjadi pada
pertengahan tahun, atau bahkan triwulanan atau bulanan.
3. Pengaruh Pajak
Pajak memiliki pengaruh besar pada arus kas, dan dalam banyak kasus
pengaruh pajak akan membuat atau merusak sebuah proyek . Oleh karena
itu , sangat penting bahwa pajak ditangani dengan benar.
C. INFLASI
A. Inflation-Induced Bias
Dalam ketidakadaan inflasi, tingkat bunga riil (real rate), akan ekuivalen dengan
nominal rate. Selain itu, ekspektasi real dan nominal cash flow – RCF dan NCF
juga harus ekuivalen. Real interest rate dan cash flow tidak masuk didalam efek
10. inflasi, sementara nominal rate dan cash flow nominal merefleksikan efek inflasi.
Dalam kondisi tertentu, sebuah inflasi, IP, dibangun didalam semua nominal
market interest rate.
1. Membuat Adjusment atas Inflasi
Ada dua cara untuk menyesuaikan inflasi:
a) Yang pertama semua cashflow proyek bisa digambarkan sesuai dengan
aliran yang sebenarnya (unadjusted), dengan tidak mempertimbangkan
inflasi, dan kemudian biaya modal bisa disesuaikan dengan real rate
dengan mengahapus inflasi premium dari komponen. Karena asumsi
tersebut tidak penting didalam praktek, metode ini tidak biasa digunakan.
b) Metode ke dua membiarkan biaya modal dalam bentuk nominal, dan
kemudian menyesuaikan individual cash flows untuk merefleksikan
ekspektasi inflasi. Dengan menggunakan spreadsheet akan mudah untuk
membuat penyesuaian.
B. Analisis Resiko Proyek : Stand – Alone Risk
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada tiga tipe dari resiko, yaitu:
stand-alone risk, corporate risk, dan market risk.
1. Stand-alone risk, yang merupakan risiko proyek mengabaikan fakta-fakta
(a) bahwa hanyalah salah satu aset dalam portofolio perusahaan aset dan (b)
bahwa perusahaan hanyalah satu saham dalam portofolio investor khas saham.
Risiko yang berdiri sendiri diukur dengan variabilitas yang diharapkan
pengembalian proyek.
2. Corporate-risk, merupakan risiko proyek kepada perusahaan memberikan
pertimbangan fakta bahwa proyek hanya merupakan salah satu dari portofolio
perusahaan aset, maka bahwa beberapa risiko akan dihilangkan dengan
diversifikasi dalam perusahaan. Risiko perusahaan diukur dengan dampak
proyek terhadap ketidakpastian tentang laba masa depan perusahaan.
3. Market-risk, merupakan resiko dari proyek seperti yang terlihat oleh
pemegang saham yang terdiversifikasi yang mengakui bahwa proyek ini hanya
salah satu dari aset perusahaan dan saham perusahaan hanyalah salah satu
11. bagian kecil dari total portofolio mereka. Risiko pasar diukur dengan efek
proyek pada koefisien beta perusahaan.
Teknik untuk mengukur stand-alone risk proyek adalah analisis sensitivitas
proyek, scenario analysis, monte carlo simulation.
C. Analisis Sensitivitas Proyek
Analisis sensitivity adalah sebuah teknik yang mengindikasikan berapa banyak
NPV akan berubah dalam respon untuk memberikan perubahan didalam variable
input, dan lainnya yang konstan. Sensitivity analysis tujuannya adalah untuk
melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisa proyek, jika ada sesuatu
kesalahan atau perubahan dalam dasar perhitungan biaya atau benefit
Dengan demikian tujuan utama daripada analisa sensitivitas :
1. Untuk memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang sedang dilaksanakan
2. Untuk memperbaiki design daripada proyek, sehingga dapat meningkatkan
NPV
3. Untuk mengurangi resiko kerugian dengan menunjukkan beberapa
tindakan pencegahan yang harus diambil
Analisis sensitivitas dimulai dengan situasi base-case, yang mana
dikembangkan menggunakan nilai ekspektasi untuk input yang lainnya.
Didalam sensitivity analysis, variable lainnya dirubah oleh beberapa
persentase poin diatas dan dibawah nilai ekspektasi, menahan semua variable
kontans lainnya. Kemudian NPV baru dikalkulasi menggunakan nilai lainnya.
Sehingga, NPV memang dirancang untuk menunjukkan seberapa sensitif NPV
dalam setiap perubahan variabel
2.3 BIAYA MODAL
A. Pengetian Biaya Modal
Biaya Modal adalah biaya real yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa,
maupun laba ditahan untuk mendanani suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa
12. besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana
yang diperlukan. Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting, dengan
alasan:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk
biaya modal) diminimalkan.
2. Keputusan penganggaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu
estimasi tentang biaya modal.
3. Keputusan-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan
estimasi biaya modal.
Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat
menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari investasi
tersebut.Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-
kurangnya sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu
dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang
akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa
biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko
tertentu. Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing
sumber dana atau disebut biaya modal individual. Biaya modal individual
dihitung tiap jenis modal.Namun apabila perusahaan menggunakan beberapa
sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata
tertimbang (Weightedf average cost of capital/WACC) dari seluruh modal yang
digunakan.
Konsep Biaya Modal erat hubungannya dengan konsep mengenai pengertian
tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Tingkat keuntungan
yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak yaitu sisi investor dan
perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya required rate of return merupakan
tingkat keuntungan (rate of return) yang mencerminkan tingkat resiko dari aktiva
yang dimiliki. Sedangkan bagi perusahaan yang menggunakan dana (modal),
besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang
harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut. Biaya modal bisanya
13. digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu
usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan tingkat
keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya.
B. Faktor-Faktor Yang Menentukan Biaya Modal
Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain:
1. Keadaan-keadaan umum perekonomian. Faktor ini menentukan tingkat
bebasrisiko atau tingkat hasil tanpa risiko.
2. Daya jual saham suatu perusahaan. Jika daya jual saham meningkat,
tingkat hasil minimum para investor akan turun dan biaya modal
perusahaaan akan rendah.
3. Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen.
Jika manajemen menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau
memanfaatkan utang dan saham khusus secara ekstensif, tingkat risiko
perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya meminta tingkat hasil
minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat
pula.
4. Besarnya pembiayaan yang diperlukan. Permintaan modal dalam jumlah
besar akan meningkatkan biaya modal perusahaan.
C. Asumsi-Asumsi Model Biaya Modal
Asumsi-asumsi dalam model biaya modal diantaranya:
1. Risiko bisnis bersifat konstan. Risiko bisnis merupakan potensi tingkat
perubahan return atas suatu investasi. Tingkat risiko bisnis dalam suatu
perusahaan ditentukan dengan kebijakan manajemen investasi.
2. Biaya modal merupakan suatu kriteria investasi yang hanya tepat untuk
suatu investasi yang memiliki risiko bisnis setingkat dengan aktiva-aktiva
yang telah ada.
3. Risiko keuangan bersifat konstan. Risiko keuangan didefinisikan sebagai
peningkatan variasi return atas saham umum karena bertambahnya
14. pemanfaatan sumber pemiayaan hutang dan saham istimewa. Biaya modal
dari sumber individual merupakan fungsi dari struktur keuangan berjalan.
4. Kebijakan dividen bersifat konstan. Asumsi ini diperlukan dalam menaksir
biaya modal yang berkenaan dengan kebijakan dividen perusahaan.
Asumsi ini menyatakan bahwa rasio pembayaran dividen (dividen/laba
bersih) juga konstan.
D. Biaya Hutang
Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari
suatu investasi agar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika
perusahaan menggunakan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh dana dari
hutang jangka panjang, maka biaya hutang adalah sama dengan Kd atau Yield To
Maturity (YTM) yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemegang atau
pembeli obligasi. Biaya hutang dapat dicari dengan cara:
1. Biaya Modal dari Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek seperti hutang perniagaan, hutang wesel, kredit bank.
Contoh 1 :
Misalkan cash discount yang hilang selama 1 tahun sebesar Rp.5.000.000,-
dan hutang perniagaan rata-rata Rp.50 juta.
Maka,
Biaya modal sebelum pajak = 5 juta / 50 juta x 100% = 10%
Misal pajak 40%
Biaya modal sesudah pajak = 10% x (100%-40%) = 6%
Contoh 2 :
Bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp.100 juta dengan bunga 2%
per bulan selama 8 bulan.Syarat aktiva yang dijadikan jaminan harus
diasuransikan selama umur kreditnya dg premi asuransi Rp.5 juta.
Maka :
Uang yg diterima dari bank = Rp. Pinjaman – (bunga 8 bln + premi asuransi)
15. = Rp. 100 juta – (Rp.16 juta + Rp. 5 juta)
= Rp. 79 juta.
Beban yg sebenarnya di tanggung peminjam = Rp.21 juta
Jadi biaya kredit sebelum pajak = Rp.21 juta / Rp.79 juta x 100% = 26%.
Biaya kredit per bulan = 26% / 8 = 3,25%
Misal tingkat pajak 25 % =
Biaya modal sesudah pajak = 3,25% x(100%-25%)= 2,43 % per bulan.
2. Biaya Modal Jangka Panjang
Biaya modalnya dengan memperhitungkan jumlah neto yg diterima dengan
pengeluaran kas yg terjadi karena penggunaan dana tersebut.
Contoh :
Obligasi dikeluarkan dengan nominal per lembar Rp.100 juta dan umurnya 10
tahun. Hasil penjualan neto yg diterima adalah Rp.97.000.000,- Bunga
obligasi 4% per tahun.
Berapa cost of bond ?
Jawab :
Dana rata-rata selama 10 tahun = (100 jt + 97 jt) /2 = 98,5 jt
Selisihnya dialokasikan untuk 10 thn = 3 jt /10 thn = 300.000 (+bunga)
Bunga = 4% x 100 jt = 4 jt
Beban per tahun (average annual cost ) = 4 jt + 300.000 = Rp4,3 jt
Menghitung biaya rata-rata per tahun = (4,3 jt /98,5 jt) x 100% = 4,4%
Misal tingkat pajak 25% ,
Maka biaya modal = 4,4% x (100% - 25%) = 3,3%.
16. E. Biaya Modal Saham Preferen (Cost of Preferred Stock)
Biaya saham preferen adalah sama dengan tingkat keuntungan yang dinikmati
pembeli saham preferen.
Kp = Dp/Pn
Kp = biaya saham preferen
Dp = deviden saham preferen
Pn = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangi flotation
cost)
Biaya penggunaan dana dari penjualan saham preferen (cost of preferred
stock)dihitung dgn membagikan deviden per lembar saham preferen (Dp) dgn
harga neto (net Price) yg diperoleh dari penjualan saham preferen per lembarnya.
Contoh :
Suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen yg baru dengan nilai nominal
Rp.10.000,- per lembar dan deviden sebesar Rp.600,- Penjualan neto saham
tersebut sebesar Rp.9.000,- per lembarnya.
Berapa biaya modal saham preferen (cost of preferred stock) ?
Jawaban:
Biaya modal saham preferen = Dp / Pn
Biaya modal saham preferen = 600 / 9000 = 6,67%.
F. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba ditahan
Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau sering disatukan menjadi
biaya modal sendiri (biaya ekuitas) atau kadang-kadang disebut biaya modal
saham biasa saja. Biaya modal ekuitas merupakan biaya yang dikeluarkan
perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau
menggunakan laba ditahan untuk investasi.
r s = D1 / P0 + g
Dimana :
rs = biaya modal ekuitas
D1 = Deviden saham yang diharapkan pada tahun pertama
17. P0 = harga saham saat ini
g = tingkat pertumbuhan
a) Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning)
Biaya laba ditahan adalah sama dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan
investor pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Dasarnya adalah
prinsip opportunity cost. Jika laba tidak ditahan, laba tersebut dibagiakan
dalam bentuk deviden. Jika laba tersebut ditahan berarti pemegang saham
menginvestasikan kembali laba yang menjadi haknya ke perusahaan (flow
back fund).
Ada tiga cara menaksir biaya modal laba ditahan:
1. Pendekatan CAPM
Ks = bunga bebas risiko + premi risiko
Ks = krf + bi (km – krf)
Dimana:
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan I,
Krf = bunga bebas risiko
Km = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar
Bi = beta saham perusahaan i.
2. Pendekatan discounted cash flow
Model yang digunakan untuk estimasi adalah Gordon Model:
D1
Po = ———–
Ks – g
Maka,
D1
Ks = ———– + g
Po
D1 = Deviden akhir periode
18. Po = Harga saham awal periode
g = tingkat pertumbuhan deviden.
3. Pendekatan bond yield plus risk premium
Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahan + premi risiko
Biaya Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock)
Biaya modal saham biasa baru biasanya lebih tinggi dari biaya modal laba
ditahan, karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisiatau
flotation cost. Biaya emisi akan mengurangi penerimaan perusahaan dari
penjualan saham.
D1
Ksb = —————– + g
Po (1 –FC)
Ksb = biaya saham biasa baru
FC = flotation cost
G. Biaya Modal Keseluruhan (Weighted average cost of capital/WACC) :
Biaya modal secara keseluruhan merupakan biaya modal yang
memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh
perusahaan.Biaya modal yang diperhitungkan merupakan biaya modal dari
seluruh jenis modal yang digunakan. Karena biaya modal dari masing-masing
sumber dana berbeda-beda, maka untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan
secara keseluruahn perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (Weighted
average cost of capital / WACC). Sebagai unsure penimbanngnya adalah proporsi
dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek
tersebut.
Weighted Average Cost of Capital
Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari berbagai sumber pendanaan, maka
biaya modal dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang.
WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]
19. WACC = biaya modal rata-rata tertimbang
Wd = proporsi hutang dari modal
Wp = proporsi saham preferen dari modal
Ws = proporsi saham biasa atau laba ditahan dari modal
Kd = biaya hutang
Kp = biaya saham preferen
Ks = biaya laba ditahan
Ksb = biaya saham biasa baru.
Sumber modal
a. Jlh Rp.Biaya penggunaan modal
b. Hutang Jk, Panjang
c. 60 jt6% (sebelum tax)
d. Saham Preferen10 jt7%
e. Modal sendiri
f. 130 jt10%
g. Jlh200 jt
h. Tingkat pajak perseroan = 25%.
Berapa Biaya Modal Rata-rata ?
Jawab :
Biaya modal hutang (setelah pajak) = 6% x (100% -25%) = 4,5%
H. Marginal Cost of Capital
Marginal cost of capital adalah biaya memperoleh rupiah tambahan sebagai modal
baru. Pada umumnya marginal cost of capital akan meningkat sejalan dengan
meningkatnya penggunaan modal.
Pada umumnya perusahaan akan menggunakan laba ditahan untuk menambah
modal baru menerbitkan saham baiasa baru. Dengan demikian diperlukan suatu
titik dimana kebutuhan modal sendiri harus dipenuhi dengan penjualan saham
biasa baru.
Titik dimana marginal cost of capital naik sering disebut Break Point.
20. Jumlah laba diatahan
Break point = ——————————————————-
Bagian modal sendiri dalam struktur modal.
2.4 STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE & KEBIJAKAN DIVIDEN
A. Pengertian Leverage
Leverage adalah Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang
memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial
pemegang saham.
B. Tujuan Penggunaan Leverage
Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan
kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri.untuk memenuhi kebutuhan dana,
dapat menggunakan modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman.
Menggunakan modal dari pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang
merupakan beban tetap. Leverage timbul karena perusahaan menggunakan aktiva
tetap yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang
yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap.
C. Jenis- jenis Leverage
1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi)
Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat
meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan
pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut
Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa
besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage
ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan
laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating leverage dapat
membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana
peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar
21. kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL),
yaitu diukur dengan rumus :
DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT
% PERUBAHAN PENJUALAN
2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan)
Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang
digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari
pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage
keuangan mengukur pengaruh perubahan keuangan operasi terhadap perubahan
pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan
dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa
per lembar.
Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana
perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada
neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka
panjang dan modal.
2) Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur
keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya
permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh
komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan
laba ditahan.
D. Pengertian struktur modal
Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan
yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal
sendiri.Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang
dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga
pasar saham perusahaan.
22. Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu :
tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian
perusahaan secara keseluruhan (kₒ).
Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang
Keterangan :
Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang.
Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham
Keterangan :
Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa.
Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s
Keterangan :
Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan
V = B + S = Nilai total perusahaan
Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata
tertimbang perusahaan :
Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s
E. KEBIJAKAN DIVIDEN
A. Teori Dividen
Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh
besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun
kedua teori tersebut adalah:
1. Dividend Irrelevance Theory
Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani
(MM).kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau
nilai perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan
oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power)
dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend
an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah
23. a. Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan
pribadi.
b. Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.
c. Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya
modal.
d. Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang
prospek perusahaan.
e. Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak
berpengaruh terhadap biaya sendiri.
f. Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan
dividen.
2. Bird In-The Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner.Berdasarkan bird in-
the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar
saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga
pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu
terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi
investor.
B. jenis-jenis pembayaran dividen antara lain:
1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen)
Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan
diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para
pemegang saham.
2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen)
Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas
dividen.
C. Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden
1. Posisi likuiditas perusahaan
24. Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang
dibayarkan.
2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang
Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka
sisanya yang digunakan untuk membayar dividen semakin kecil.
3. Rencana Perluasan Usaha
Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana
yang dapat dibayarkan untuk dividen.
2.5 MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI, HUTANG
JANGKA PANJANG, PEMBIAYAAN CAMPURAN & MEGER
DIVESTASI, PERUSAHAAN DAN LEVERAGE BUYOUTS
A. Pengertian Saham
Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam
perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) yang diperoleh dengan cara
menerbitkan dan menempatkan saham – saham tersebut kepada pihak tertentu
atau kepada masyarakat umum. Tingkat kepemilikan pemegang saham terhadap
perusahaan tergantung seberapa besar bagian saham yang dikuasainya.
Pencatatan transaksi modal saham dapat dilakukan dengan menggunakan 2
metode, yaitu :
1. Modal saham dicatat sebesar nominal saham yang diotoritaskan
Pada saat diputuskan untuk menerbitkan saham baru, maka sebesar nilai
nominal saham – saham yang diterbitkan pada perkiraan “modal saham
diotoritaskan” dan dikreditkan pada perkiraan “modal saham”.
2. Modal saham dicatat sebesar nominal saham terjual
Pada saat modal saham dicetak tidak perlu ada jurnal cukup dibuatkan catatan
dalam bentuk memorial dan pencatatan modal baru dilakukan apabila saham
telah terjual.
25. Pembatalan Pemesanan Saham
Hal ini terjadi apabila pemesan saham tidak dapat memenuhi kewajiban untuk
membayar kekurangannya pada saat yang telah ditentukan. Terdapat 4 klausul
yang dapat digunakan sebagai perlakuan pembatalan pemesanan saham :
1. Uang muka dikembalikan seluruhya kepada pemesan
2. Uang muka dikembalikan kepada pemesan setelah dikurangi kerugian atas
penjualan kembali saham – saham tersebut
3. Diserahkan saham yang nilainya sama dengan uang muka pemesan saham
4. Uang muka dianggap hialang/tidak dikembalikan
Penjualan Saham Secara Lumpsum
Disamping dijual secara individual atau per jenis saham, penjualan saham
juga dapat dilakukan secara bersamaan dalam satuan paket/ slot ( lumpsum ),
yang mana dalam setiap paket saham yang dijual terdapat lebih dari satu jenis
saham. Bila saham dijual secara lumpsum, maka sahan – saham yang berbeda
– beda tersebut dijual dalam satu harga jual, oleh sebab itu perlu ada suatu
perlakuan akuntansi untuk mendistribusikan hasil penjualan saham – saham
tersebut ke masing – masing jenis saham.
Pendistribusian hasil penjualan saham dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1. Bila harga pasar masing – masing saham diketahui, maka pendistribusian
hasil penjualan dilakukan berdasarkan perbansingan harga pasar masing –
masing jenis saham
2. Bila salah satu jenis saham yang diketahui harga pasarnya, maka sebesar
harga pasar saham yang diketahui harga pasarnya didistribusikan sebagai
hasil penjualan sahma yang bersangkutan, sedangkan sisanya
didistribusikan untuk hasil penjualan saham yang tidak diketahui harga
pasarnya
3. Bila masing – masing saham tidak diketahui harga pasarnya, maka
pendistribusian hasil penjualan saham belum bisa dilakukan hingga
26. diketahuimya harga pasar masing – masing saham atau salah satu jenis
saham, mana yang dahulu
Modal Saham Bonus
Saham juga dapat diberikan sebagai bonus kepada investor atau kreditor,
misalnya untuk pembelian saham prioritas atau obligasi perusahaan dalam jumlah
tertentu akan diberikan saham biasa sebagai bonus.
Premium atau diskon saham timbul bila saham – saham
ditempatkan/dijual tidak sebesar harga nominalnya, sedangkan modal saham di
neraca harus dilaporkan sebesar nilai nominalnya yang mungkin tidak sama
dengan nilai riil kekayaan bersih yang diterima dari para pemegang saham.
Premium dan diskon saham akan tetap dilaporkan di neraca selama saham saham
– saham yang menimbulkan premium atau diskon tersebut masih tetap beredar.
Pembatalan /penghapusan premium ataupun diskon saham dilakukan apablia ada
penarikan saham untuk tujuan pengurangan modal saham.
B. Peranan Bank Investasi
Bank investasi melayani sejumlah tujuan di dunia finansial dan investasi,
termasuk penjaminan emisi saham baru, penanganan merger dan akuisisi, dan
bertindak sebagai penasihat keuangan.
Peran lain dari bank investasi mencakup pengelolaan aset untuk dana investasi
besar dan pengelolaan kekayaan pribadi untuk individu dengan nilai bersih tinggi.
Beberapa bank investasi utama termasuk Goldman Sachs, JPMorgan Chase dan
Credit Suisse.
Salah satu peran utama bank investasi adalah menjadi perantara antara perusahaan
dan investor melalui penawaran umum perdana (initial public offering / IPO).
Bank investasi menyediakan layanan penjaminan emisi untuk menerbitkan saham
baru ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk go public dan mencari dana
ekuitas. Underwriting pada dasarnya melibatkan bank investasi untuk membeli
sejumlah saham baru yang disepakati, yang kemudian dijual kembali melalui
bursa efek.
27. C. Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan
harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama.Jatuh tempo pelunasan hutang
jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau
bahkan lebih.
Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari
aktiva lancar seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan,
ketersediaan stock produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya.
Pelunasan hutang jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak
lancar.Aktiva tidak lancar ialah aset ataupun kekayaan yang dimiliki perusahaan
dengan nilai waktu ekonomis yang lama atau memiliki sifat permanen.Selain ast
jangka panjang, aktiva tidak tetap ini dalam satu tahun periode operasional tidak
mudah habis.
D. Jenis Jenis Hutang Jangka Panjang
Terdapat dua jenis hutang jangka panjang yang dapat kita ketahui. Jenis jenis
utang jangka panjang yaitu :
1. Hutang Hipotek
Pengertian hutang hipotek adalah hutang yang timbul disebabakan
pendapatan dana yang bersumber dari hutang dnegan penggunaan jaminan
harta tetap. Harta tetap yang berupa barang tidak bergerak seperti berbagai
sertifikat (tanah, gedung/ruko/bangunan).
Apabila kondisi perusahaan tidak sanggup membayar hutang sesuai dengan
jatuh tempo, sebagai gantinya pemberi hutang mempunyai hak untuk
menyita ataupun menjual harta tetap yang menjadi jaminan. Hal tersebut
dilakukan untuk memperoleh dana yang disesuaikan dengan jumlah dana
hutang yang belum terbayarkan.Hutang hipotek pada umumnya hanya
diperoleh dari 1 sumber, sebagai contoh melakukan peminjaman hutang
hipotek kepada perbankan.
28. 2. Hutang Obligasi
Definisi hutang obligasi ialah hutang yang muncul disebabkan dana yang
diperoleh melalui surat-surat obligasi yang diterbitkan. Pemegang surat
obligasi adalah orang yang melakukan pembelian terhadap obligasi.
Hal-hal yang dicantumkan dalam surat obligasi seperti jumlah nominal,
waktu pelunasan, interest per year, beserta segala ketentuan yang
disesuaikan dengan jenis obligasi yang disepakati oleh pemberi pinjaman
dan yang menerima pinjaman.
E. Resiko Hutang Jangka Panjang
Disamping keuntungan atau kebermanfaatan utang jangka panjang yang dapat
diperoleh perusahaan.Terdapat resiko yang dapat diderita oleh perusahaan.
Berbagai resiko utang jangka panjang diantaranya :
1. Resiko yang diterima akan semakin besar seiring dengan semakin lama
jangka waktu pada pinjaman dana dan pelunasannya.
2. Jumlah sumber dana pinjaman sangat terbatas.
3. Apapun namanya, hutang merupakan beban yang menjadi tanggung jawab
bagi perusahaan.
4. Tanggal jatuh tempo sudah pasti/tetap dan tidak memandang kondisi
perusahaan.
5. Nilai saham yang dimiliki perusahaan dapat terpengaruh oleh besarnya
jumlah utang jangka panjang.
F. PEMBIAYAAN CAMPURAN
Blended finance merupakan pembiayaan proyek atau program yang dananya bisa
berasal dari campuran uang negara, perbankan atau swasta. Bisa juga berasal dari
dana kedermawanan seperti dari lembaga filantropi atau dana yang dihimpun dari
masyarakat. Dana ini kemudian dijadikan sebagai modal swasta untuk investasi
jangka panjang.
29. G. Merger
Merger adalah kerja sama antara dua perusahaan menjadi satu. Merger dapat
juga didefinisikan sebagai suatu proses penggabungan atau difusi dari 2 perseroan
dengan salah satu dari perseroan tersebut tetap berdiri dengan nama
perseroannnya dan perseroan yang satunya lenyap dimasukkan dalam perseroan
yang tetap berdiri tersebut dengan segala nama serta kekayaannya.
Proses merger
Proses merger secara sederhananya bisa digambarkan sebagai berikut ini:
(Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan A)
H. Macam macam Merger
1. Merger horizontal adalah merger antara dua perusahaan yang sama jenis
usahanya. Contoh merger horizontal yaitu merger antara perusahaan
germen, merger antar perusahaan sepatu, merger antar perusahaan roti.
2. Merger vertikal adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan
yang saling berhubungan. Contoh merger vertikal yaitu: perusahaan ban
merger dengan perusahaan mobil dan perusahaan benang merger dengan
perusahaan kain.
3. Konglomerat adalah kerja sama antar berbagai perusahaan dengan produk-
produk yang berbeda dan tidak ada kaitannya. Contoh merger konglomerat
yaitu perusahaan elektronik merger dengan perusahaan televisi,
perusahaan makanan merger dengan perusahaan mobil. Tujuan dari
konglomerat yaitu untuk menggapai pertumbuhan badan usaha secara
cepat serta memperoleh hasil yang lebih baik, dengan cara saling bertukar
saham antar dua persahaan yang bersatu.
4. Merger kon generik adalah kerjasama diantara 2 atau lebih perusahaan
yang saling berhubungan, namun bukan terhadap produk yang serupa.
Sebagai contoh merger kongenerik yaitu bank dengan perusahaan leasing.
Alasan melakukan Merger
Berikut ini adalah beberapa alasan perusahan melakukan merger:
1. Pertumbuhan atau diversifikasi
30. Sebuah perusahaan yang ingin bertumbuh dengan cepat baik itu dari
ukuran, pasar, saham maupun diversifikasi usaha bisa melakukan
Merger.Perusahaan tidak mempunyai resiko dengan adanya produk
baru.Selain hal itu, apabila melakukan ekspansi dengan merger, maka
perusahaan tersebut bisa mengurangi perusahaan pesaing.
2. Meningkatkan Dana
Diantara beberapa prusahaan banyak yang tidak mendapatkan dana untuk
melakukan ekspansi internal, namun bisa mendapatkan dana untuk
melakukan ekspansi eksternal. Ekspansi eksternal tersebut yaitu dengan
menggabungkan diri dengan perusahaan yang mempunyai likuiditas tinggi
sehingga dapat meningkatkan daya pinjam perusahaan serta penurunan
kewajiban keuangan. Hal tersebut dapat memungkinkan meningkatnya
dana dengan biaya yang rendah.
3. Sinergi
Sinergi bisa tercapai apabila merger menghasilkan suatu tingkat skala
ekonomi.Tingkat skala eklnomoi ini dapat terjadi karena adanya
perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar
dibanding jumlah pendapatan perusahaan pada saat tidak merger. Sinergi
akan terlihat jelas pada saat perusahaan yang melakukan merger berada
pada bisnis yang serupa karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan
bias dihilangkan.
4. Pertimbangan pajak
Perusahaan bisa membawa kerugian pajak hingga lebih dari 20 tahun ke
depan atau hingga kerugian pajak bisa tertutupi. Perusahaan yang
mempunyai kerugian pajak bisa melakukan akuisisi dengan perusahaan
yang bisa menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Dalam
kasus ini perusahaan yang melakukan akuisisi akan menaikkan kombinasi
pendapatan sesudah pajak dengan mengurangi pendapatan sebelum pajak
dari perusahaan yang telah diakuisisi. Bagaimanapun juga merger tidak
hanya dikarenakan oleh keuntungan pajak, namun berdasarkan tujuan
mekanisme kesejahteraan pemiliknya.
31. 5. Menambah ketrampilan manajemen dan teknologi
Beberapa perusahaan menjadi tidak bisa berkembang secara baik karena
tiadanya efisiensi pada menejemennya atau kurangnya suatu teknologi.
Perusahaan yang tidak bisa mengefisiensikan manajemennya dan tidak
bisa membiayai untuk pengembangan teknologinya, bisa melakukan
penggabungan dengan perusahaan yang mempunyai menajemen dan
teknologi yang handal.
I. Divestasi
Divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau
barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan.Ini
adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru.
Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
1. sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan
merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan
tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya.
Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak
perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi
dengan bisnis utamanya.
2. untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang
lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk
menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX
Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya
yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh
keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
3. kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan
divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai
perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai
aset likuiditas pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan
dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini
32. memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya
bernilai berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
J. Metode divestasi
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses
divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana
saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh
perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai
contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang menampilkan
divisi yang mereka jual.Dengan melakukan komunikasi secara online, Alcoa telah
mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada
hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.
1. Perusahaan Induk
Perusahaan Induk adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki
saham dalam satu atau lebih perusahaan lain dan dapat mengendalikan
semua jalannya proses usaha pada setiap badan usaha yang telah dikuasai
sahamnya. Dengan melakukan pengelompokan perusahaan ke dalam induk
perusahaan, diharapkan tercapainya tujuan peningkatan atau penciptaan
nilai pasar perusahaan (market value creation) berdasarkan lini bisnis
perusahaan.Perusahaan Induk sering juga disebut dengan Holding
Company, parent company, atau Controlling Company
Keuntungan Dan Kerugian Dari Perusahaaan Induk
a) Kemandirian Risiko
b) Hak Pengawasan Yang Lebih Besar
c) Pengotrolan Yang Lebih Mudah Dan Efektif
d) Operasional Yang Lebih Efisien
e) Kemudahan Sumber Modal
f) Keakuratan Keputusan Yang Diambil
K. LAVERAGE BUYOUTS
Pembelian terutang (LBO) adalah akuisisi (biasanya perusahaan, tetapi bisa pula
aset tunggal seperti real estat) yang harga belinya dibantu oleh gabungan saham
33. dan utang dan yang arus kas atau aset targetnya dipakai untuk menjamin dan
melunasi utang.Karena utang biasanya memiliki biaya modal yang lebih rendah
daripada saham, imbal balik saham meningkat seiring peningkatan
utangnya.Utang tersebut otomatis menjadi dongkrak untuk menambah imbal balik
yang menjadi asal usul istilah LBO (secara harafiah "pembelian terdongkrak").
2.5 ANALISA KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BUMS
DAN BUMN DAN CARA MENGATASINYA SECARA UMUM
A. Kebangkrutan
Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan
keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan
mengalami insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila
total kewajiban melebihi total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997-an,
puluhan bank mengalami kebangkrutan.Tetapi pemerintah tidak ingin bank-bank
tsb bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara
dalam jumlah yang sangat besar sehingga berdampak kepada perekonomian
Indonesia sampai saat ini.Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga
kredibilitas pemerintah di mata maryarakat dan dunia.
incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi
(retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan
dibidang manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang
sangat tajam dan lainnya.
B. Sebab-sebab kebangkrutan usaha
1. Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak
kompeten
2. Kurangnya pengalaman secara manajerial.
3. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya
tidak baik.
4. Penyelewengan dan korupsi atau KKN.
5. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya
34. 6. Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan
BBM,perpajakan dan lainnya.
7. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis.
8. Mengalami kerugian terus menerus.
9. Faktor-faktor lainnya.
C. Analisis kebangkrutan
1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu:
a) Analisis Univariate
Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penyimpangan
Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap
berbanding pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak
baik dan pengaruh Time Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan
laba (bunga lebih tinggi dari laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat
juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya.
b) Analisis Multivariate
Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu
persamaan. Contohnya model regresi:
Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn
Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis
diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic.Analisis kebangkrutan
ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New York University
pertengahan tahun 1960 menggunakan “analisisdiskriminan” untuk
memprediksi kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner
memprediksi tentang kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar
di USA dengan 22 rasio keuangan, tetapi hanya 5 rasio dominan dalam
memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan atau tidak.
35. Analisis diskriminan/ kebangkrutan terdiri 3 tahap:
Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive. Setiap
kelompok dibedakan dengan satu distribusi peluang (probability
distribution) sesuai cirri-cirinya.
Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok.
Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb “paling baik” mendiskrimi
nasikannya (membedakannya) diantara kelompok “paling baik”, artinya
kombinasi yg meminumkan peluang ada kesalahan klasifikasi.
D. Aspek Operasional.
Baik Sekali (BS),Skor =100%x Bobot indikator ybs.
Baik(B), Skor =80%x indikator yang bersangkutan
Cukup(C), Skor=50%x indikator yg bersangkutan
Kurang(K), skor=20%x indicator yg bersangkutan
Baik Sekali,artinya sekurang-kurangnyamencapai standar normal atau di antara
normal baik diukur dari segi kualitas(waktu, mutu dsb) dan kuantitas
(produktivitas,rendemen).
Baik, artinya menedekati standar normal atau sedikit di bawah standar normal
namun telah menunjukkan perbaikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Cukup, artinya masih jauh dari standar normal baik diukur dari segi kualitas
maupun segikuantitas dan mengalami perbaikan dari segi kualitas dan kuantitas.
Kurang, artinya tidak tumbuh dan cukup jauh dari standar normal.Indikator yang
dinilai adalah unsure-unsur kegiatan yang dianggap paling dominant dalam
menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
E. Aspek Administrasi(BUMN non infrastruktur)
Laporan perhitungan tahunan Skor
Awal bulan s/d akhir bulan ke 4 3
Awal bulan s/d akhir bulan ke 5 2
lebih dari akhir bulan ke 5 0
36. Indikator yang dinilai adalah:
1. Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), kalau LPT diterima s/d akhir bulan
ke 4, maka nilai BUMN =3.
2. Rancangan Rencana Anggaran dan AnggaranPerusahaan(RKAP), kalau
diterima 2 bulan atau lebih cepat maka nilai BUMN= 3.
3. Laporan Periodik, kalau diterima Dekom/Pengawas dan Pemegang saham
atau Menteri BUMN paling lambar 2 bulan setelah berakhirnya periode.
4. Laporan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) merupakan hal
yang harus dilakkan oleh BUMN. Indikatornya dengan menilai efketivitas
penyaluran bantuan nilai skor = 3, dan Tingkat kolektibilitas pengembalian
pinjaman dengan skor =3, Jumlah skor untuk PUKK ini =6.
Pada umumnya Persero, milik BUMN memberikan data maupun laporannya ke
Menteri, Dekom, Pemegang Saham disampaikan tepat waktu begitu juga masalah
PUKK dsbnya, karena para Direksi dapat melakukan koordinasi masalah ini
dengan divisi-divisinya.
F. Analisis ShutDown Point Memprediksi Kebangkrutan – Penutupan Usaha
• Alat yang dipakai adalah Cash BEP
• (Shut Down Point)
• Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada
kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang
timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran
uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran
uang (sunk cost atau penyusutan).
• Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh
perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan
yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam,
asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP)
adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya
tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point.
• SDP = F / contirbution margin per unit.
37. • Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik
impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya
tunai atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai
sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar.