SlideShare a Scribd company logo
RESUME UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
MANAJEMEN KEUANGAN
Disusun Oleh :
Doni Wijaya 11011700479
2T - MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2018 – 2019
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, atas
melimpahkan rahmat dan karunia –Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini,
syalawat dan salam dengan mengucapkan allahumma sholli ala muhammad wa
ala ali muhammad penulis sampaikan untuk jujungan kita nabi besar muhammad
saw.
Makalah ini di susun untuk memenuhi kebutuhan seperti layaknya modul,maka
pwmbahasaan di mulai dengan menjelaskan tujuan yang hendak di capai dan di
sertau dengan contoh soal dan materi setiap topik. Dengan demikian makalah ini
dapat di ukur dengan tingkatan kuantitas yang di capai.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah ini tentu punya banyak
kekurangan, Untuk ini penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan
kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan di masa yang akan datang .
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................
C. Tujuan............................................................................
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................
A. Teknik Penganggaran Barang Modal ...........................
B. Arus Kas dan Resiko Proyek .........................................
C. Biaya Modal ..................................................................
D. Struktur Modal dan Leverage & Kebijakan Deviden ...
E. Modal Saham dan Peranan Bank Investasi ..................
F. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan BUMS dan
BUMN .........................................................................
BAB III PENUTUP ....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Pendahuluan
Manajemen Keuangan adalah untuk memahami tentang apa yang terjadi
disekeliling kita untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis dan juga
menjelaskan berbagai fakta dan informasi.
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana
mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena
keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer.
Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang
menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam
menjalankan suatu perusahaan tersebut.Sebab itu, seorang manajer keuangan
harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya
penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan
keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan
harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa masalah,yaitu :
1. Apa pengertian manajemen keuangan ?
2. Apa saja fungsi-fungsi manajemen keuangan ?
3. Apa pengertian manajer keuangan?
1.3 Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang manajemen keuangan
dan manajer keuangan dimana di jelaskan ada prinsip-prinsip,menganalisis dan
keputusan-keputusan manajemen keuangan.Supaya mengetahui,tentang
manajemen keuangan dalam menerapkan model pembelajaran manajemen
keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL
A. Anggaran Modal
Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan
investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan
perusahaan. Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang
diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu
tahunmendatang.
Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu
untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada.
Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan
penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan
asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati
yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal perusahaan. Investasi
tersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus merupakan
keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi
tersebut.
Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk
berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti
tanah, mesin dan peralatan.Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang
merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari
sebuah perusahaan.Capitalbudgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara
terpisah.Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager
keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik.
B. Motif Capital Budgeting
1. Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru
2. Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien
3. Modernisasi atas aktiva tetap
C. Jenis-jenis KEputusan Penganggaran Modal
1. Penambahan dan perluasan fasilitas
2. Produk baru
3. Inovasi dan perluasan produk
4. Menyewa/membuat atau membeli
5. Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah,
lingkungan, dankeamanan.
6. Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan
proyek-proyek yangmemerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas
masuk.
D. Tahap – tahap Penganggaran Modal
1. Biaya proyek harus ditentukan
2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek,
termasuk nilai akhir aktiva
3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi
probabilitas aliran kas)
4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan
biaya modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang
diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan
dengan biayanya.
E. Manfaat Penganggaran Modal
1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang
terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2. Agar tidak terjadi over invesment atau underinvestment
3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam
jumlah yang sangat besar.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
2.2 ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK
A. Analisis Proyek
Penganggaran modal dapat dianalisa menggunakan kalkulator atau dengan
spreadsheet pada microsoft excel. Dibawah ini adalah langkah-langkah dalam
menganalisis proyek:
1. Input Data
2. Depreciation Schedule
3. Salvage Value Calculations
4. Projected Cash Flow
5. Appraisal of the Proposed Project
B. Estimasi Atas Cash Flow
Arus Kas adalah kas bersih yang oh disinikeluar dan masuk ke dalam suatu
perusahaan.Langkah yang paling penting dan sulit dalam penganggaran modal
adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan
arus kas masuk bersih pertahun setelah suatu proyek dijalankan. Sangat sulit
untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu
proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang
kala dapat menjadi sangat besar. Beberapa hal yang diperlukan dalam proses
peramalan, yaitu:
1. Mengumpulkan informasi dari berbagai departemen
2. Memastikan bahwa semua yang terlibat pada peramalan yang
menggunakan asumsi ekonomis yang konsisten
3. Memastikan bahwa ramalannya tidak bias
A. Identifikasi Cash Flow yang Relevan
Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah
mengidentifikasikan arus kas yang relevan.Yang diartikan sebagai serangkaian
arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan
keputusan.Ada dua aturan utama yang membantu untuk menghindari kesalahan
dalam penganggaran, yaitu keputusan penganggaran modal harus didasarkan pada
arus kas bukan laba akuntansi dan hanya penambahan arus kas yang relevan saja.
1. Cash Flow Proyek vs Accounting Income
Incremental Cash Flow atau arus kas tambahan adalah perubahan dalam
arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu proyek investasi.
Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu:
a) Biaya tertanam / Sunk cost
Sunk cost adalah biaya yang sudah terjadi di masa lalu dan tidak akan
muncul lagi dari suatu proyek atau investasi baru. Oleh karena itu,
menjadi tidak relevan untuk memperhitungkan sunk cost dalam suatu
analisa capital budgeting, karena biayanya sudah terjadi, sementara
keputusan investasi yang diambil baru akan terjadi di masa depan.
Misalnya, ketika suatu perusahaan melakukan riset pasar terhadap
produknya, maka itu adalah sunk cost. Sehingga, ketika melakukan
evaluasi capital budgeting sebelum produksi dijalankan, sunk cost
tersebut tidak diikutsertakan, karena memang sudah terjadi dan tidak
akan terjadi lagi di masa depan.
b) Biaya kesempatan / Opportunity cost
Opportunity cost adalah nilai ekonomis yang hilang ketika seseorang
memilih suatu alternative dibandingkan dengan alternative lainnya.
Opportunity cost merupakan komponen yang seringkali dilupakan
maupun salah dihitung dalam evaluasi capital budgeting. Hal ini
seringkali disebabkan karena orang seringkali tidak menyadari adanya
peluang lain yang dapat dihasilkannya.
Contoh, misalnya kita mempunyai sebidang tanah pribadi yang kita
beli dengan harga Rp 1 miliar, dan ingin digunakan untuk suatu
proyek.Harga pasar tanah ini sekarang sekitar 2 miliar. Kesalahan yang
seringkali terjadi adalah sama sekali tidak menghitung penggunaan
tanah pribadi sebagai opportunity cost atau hanya menghitung Rp1
miliar saja sebagai opportunity cost, padahal potensi penjualannya
mencapai Rp2 miliar, yang seharusnya jadi opportunity cost.
c) Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas)
Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas
bagian-bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba
tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat
atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai
laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal.
Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru
mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami
penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk
yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut tidak
melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya.
2. Timing of Cash Flow
Timing of cash flow atau penentuan waktu arus kas harus
diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan di
dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi. Oleh
karena itu, dalam banyak kasus, kita hanya berasumsi bahwa semua arus
kas terjadi pada akhir setiap tahun. Namun, untuk beberapa proyek,
mungkin akan berguna untuk mengasumsikan bahwa arus kas terjadi pada
pertengahan tahun, atau bahkan triwulanan atau bulanan.
3. Pengaruh Pajak
Pajak memiliki pengaruh besar pada arus kas, dan dalam banyak kasus
pengaruh pajak akan membuat atau merusak sebuah proyek . Oleh karena
itu , sangat penting bahwa pajak ditangani dengan benar.
C. INFLASI
A. Inflation-Induced Bias
Dalam ketidakadaan inflasi, tingkat bunga riil (real rate), akan ekuivalen dengan
nominal rate. Selain itu, ekspektasi real dan nominal cash flow – RCF dan NCF
juga harus ekuivalen. Real interest rate dan cash flow tidak masuk didalam efek
inflasi, sementara nominal rate dan cash flow nominal merefleksikan efek inflasi.
Dalam kondisi tertentu, sebuah inflasi, IP, dibangun didalam semua nominal
market interest rate.
1. Membuat Adjusment atas Inflasi
Ada dua cara untuk menyesuaikan inflasi:
a) Yang pertama semua cashflow proyek bisa digambarkan sesuai dengan
aliran yang sebenarnya (unadjusted), dengan tidak mempertimbangkan
inflasi, dan kemudian biaya modal bisa disesuaikan dengan real rate
dengan mengahapus inflasi premium dari komponen. Karena asumsi
tersebut tidak penting didalam praktek, metode ini tidak biasa digunakan.
b) Metode ke dua membiarkan biaya modal dalam bentuk nominal, dan
kemudian menyesuaikan individual cash flows untuk merefleksikan
ekspektasi inflasi. Dengan menggunakan spreadsheet akan mudah untuk
membuat penyesuaian.
B. Analisis Resiko Proyek : Stand – Alone Risk
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada tiga tipe dari resiko, yaitu:
stand-alone risk, corporate risk, dan market risk.
1. Stand-alone risk, yang merupakan risiko proyek mengabaikan fakta-fakta
(a) bahwa hanyalah salah satu aset dalam portofolio perusahaan aset dan (b)
bahwa perusahaan hanyalah satu saham dalam portofolio investor khas saham.
Risiko yang berdiri sendiri diukur dengan variabilitas yang diharapkan
pengembalian proyek.
2. Corporate-risk, merupakan risiko proyek kepada perusahaan memberikan
pertimbangan fakta bahwa proyek hanya merupakan salah satu dari portofolio
perusahaan aset, maka bahwa beberapa risiko akan dihilangkan dengan
diversifikasi dalam perusahaan. Risiko perusahaan diukur dengan dampak
proyek terhadap ketidakpastian tentang laba masa depan perusahaan.
3. Market-risk, merupakan resiko dari proyek seperti yang terlihat oleh
pemegang saham yang terdiversifikasi yang mengakui bahwa proyek ini hanya
salah satu dari aset perusahaan dan saham perusahaan hanyalah salah satu
bagian kecil dari total portofolio mereka. Risiko pasar diukur dengan efek
proyek pada koefisien beta perusahaan.
Teknik untuk mengukur stand-alone risk proyek adalah analisis sensitivitas
proyek, scenario analysis, monte carlo simulation.
C. Analisis Sensitivitas Proyek
Analisis sensitivity adalah sebuah teknik yang mengindikasikan berapa banyak
NPV akan berubah dalam respon untuk memberikan perubahan didalam variable
input, dan lainnya yang konstan. Sensitivity analysis tujuannya adalah untuk
melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisa proyek, jika ada sesuatu
kesalahan atau perubahan dalam dasar perhitungan biaya atau benefit
Dengan demikian tujuan utama daripada analisa sensitivitas :
1. Untuk memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang sedang dilaksanakan
2. Untuk memperbaiki design daripada proyek, sehingga dapat meningkatkan
NPV
3. Untuk mengurangi resiko kerugian dengan menunjukkan beberapa
tindakan pencegahan yang harus diambil
Analisis sensitivitas dimulai dengan situasi base-case, yang mana
dikembangkan menggunakan nilai ekspektasi untuk input yang lainnya.
Didalam sensitivity analysis, variable lainnya dirubah oleh beberapa
persentase poin diatas dan dibawah nilai ekspektasi, menahan semua variable
kontans lainnya. Kemudian NPV baru dikalkulasi menggunakan nilai lainnya.
Sehingga, NPV memang dirancang untuk menunjukkan seberapa sensitif NPV
dalam setiap perubahan variabel
2.3 BIAYA MODAL
A. Pengetian Biaya Modal
Biaya Modal adalah biaya real yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa,
maupun laba ditahan untuk mendanani suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa
besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana
yang diperlukan. Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting, dengan
alasan:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk
biaya modal) diminimalkan.
2. Keputusan penganggaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu
estimasi tentang biaya modal.
3. Keputusan-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan
estimasi biaya modal.
Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat
menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari investasi
tersebut.Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-
kurangnya sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu
dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang
akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa
biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko
tertentu. Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing
sumber dana atau disebut biaya modal individual. Biaya modal individual
dihitung tiap jenis modal.Namun apabila perusahaan menggunakan beberapa
sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata
tertimbang (Weightedf average cost of capital/WACC) dari seluruh modal yang
digunakan.
Konsep Biaya Modal erat hubungannya dengan konsep mengenai pengertian
tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Tingkat keuntungan
yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak yaitu sisi investor dan
perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya required rate of return merupakan
tingkat keuntungan (rate of return) yang mencerminkan tingkat resiko dari aktiva
yang dimiliki. Sedangkan bagi perusahaan yang menggunakan dana (modal),
besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang
harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut. Biaya modal bisanya
digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu
usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan tingkat
keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya.
B. Faktor-Faktor Yang Menentukan Biaya Modal
Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain:
1. Keadaan-keadaan umum perekonomian. Faktor ini menentukan tingkat
bebasrisiko atau tingkat hasil tanpa risiko.
2. Daya jual saham suatu perusahaan. Jika daya jual saham meningkat,
tingkat hasil minimum para investor akan turun dan biaya modal
perusahaaan akan rendah.
3. Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen.
Jika manajemen menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau
memanfaatkan utang dan saham khusus secara ekstensif, tingkat risiko
perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya meminta tingkat hasil
minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat
pula.
4. Besarnya pembiayaan yang diperlukan. Permintaan modal dalam jumlah
besar akan meningkatkan biaya modal perusahaan.
C. Asumsi-Asumsi Model Biaya Modal
Asumsi-asumsi dalam model biaya modal diantaranya:
1. Risiko bisnis bersifat konstan. Risiko bisnis merupakan potensi tingkat
perubahan return atas suatu investasi. Tingkat risiko bisnis dalam suatu
perusahaan ditentukan dengan kebijakan manajemen investasi.
2. Biaya modal merupakan suatu kriteria investasi yang hanya tepat untuk
suatu investasi yang memiliki risiko bisnis setingkat dengan aktiva-aktiva
yang telah ada.
3. Risiko keuangan bersifat konstan. Risiko keuangan didefinisikan sebagai
peningkatan variasi return atas saham umum karena bertambahnya
pemanfaatan sumber pemiayaan hutang dan saham istimewa. Biaya modal
dari sumber individual merupakan fungsi dari struktur keuangan berjalan.
4. Kebijakan dividen bersifat konstan. Asumsi ini diperlukan dalam menaksir
biaya modal yang berkenaan dengan kebijakan dividen perusahaan.
Asumsi ini menyatakan bahwa rasio pembayaran dividen (dividen/laba
bersih) juga konstan.
D. Biaya Hutang
Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari
suatu investasi agar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika
perusahaan menggunakan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh dana dari
hutang jangka panjang, maka biaya hutang adalah sama dengan Kd atau Yield To
Maturity (YTM) yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemegang atau
pembeli obligasi. Biaya hutang dapat dicari dengan cara:
1. Biaya Modal dari Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek seperti hutang perniagaan, hutang wesel, kredit bank.
Contoh 1 :
Misalkan cash discount yang hilang selama 1 tahun sebesar Rp.5.000.000,-
dan hutang perniagaan rata-rata Rp.50 juta.
Maka,
Biaya modal sebelum pajak = 5 juta / 50 juta x 100% = 10%
Misal pajak 40%
Biaya modal sesudah pajak = 10% x (100%-40%) = 6%
Contoh 2 :
Bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp.100 juta dengan bunga 2%
per bulan selama 8 bulan.Syarat aktiva yang dijadikan jaminan harus
diasuransikan selama umur kreditnya dg premi asuransi Rp.5 juta.
Maka :
Uang yg diterima dari bank = Rp. Pinjaman – (bunga 8 bln + premi asuransi)
= Rp. 100 juta – (Rp.16 juta + Rp. 5 juta)
= Rp. 79 juta.
Beban yg sebenarnya di tanggung peminjam = Rp.21 juta
Jadi biaya kredit sebelum pajak = Rp.21 juta / Rp.79 juta x 100% = 26%.
Biaya kredit per bulan = 26% / 8 = 3,25%
Misal tingkat pajak 25 % =
Biaya modal sesudah pajak = 3,25% x(100%-25%)= 2,43 % per bulan.
2. Biaya Modal Jangka Panjang
Biaya modalnya dengan memperhitungkan jumlah neto yg diterima dengan
pengeluaran kas yg terjadi karena penggunaan dana tersebut.
Contoh :
Obligasi dikeluarkan dengan nominal per lembar Rp.100 juta dan umurnya 10
tahun. Hasil penjualan neto yg diterima adalah Rp.97.000.000,- Bunga
obligasi 4% per tahun.
Berapa cost of bond ?
Jawab :
Dana rata-rata selama 10 tahun = (100 jt + 97 jt) /2 = 98,5 jt
Selisihnya dialokasikan untuk 10 thn = 3 jt /10 thn = 300.000 (+bunga)
Bunga = 4% x 100 jt = 4 jt
Beban per tahun (average annual cost ) = 4 jt + 300.000 = Rp4,3 jt
Menghitung biaya rata-rata per tahun = (4,3 jt /98,5 jt) x 100% = 4,4%
Misal tingkat pajak 25% ,
Maka biaya modal = 4,4% x (100% - 25%) = 3,3%.
E. Biaya Modal Saham Preferen (Cost of Preferred Stock)
Biaya saham preferen adalah sama dengan tingkat keuntungan yang dinikmati
pembeli saham preferen.
Kp = Dp/Pn
Kp = biaya saham preferen
Dp = deviden saham preferen
Pn = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangi flotation
cost)
Biaya penggunaan dana dari penjualan saham preferen (cost of preferred
stock)dihitung dgn membagikan deviden per lembar saham preferen (Dp) dgn
harga neto (net Price) yg diperoleh dari penjualan saham preferen per lembarnya.
Contoh :
Suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen yg baru dengan nilai nominal
Rp.10.000,- per lembar dan deviden sebesar Rp.600,- Penjualan neto saham
tersebut sebesar Rp.9.000,- per lembarnya.
Berapa biaya modal saham preferen (cost of preferred stock) ?
Jawaban:
Biaya modal saham preferen = Dp / Pn
Biaya modal saham preferen = 600 / 9000 = 6,67%.
F. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba ditahan
Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau sering disatukan menjadi
biaya modal sendiri (biaya ekuitas) atau kadang-kadang disebut biaya modal
saham biasa saja. Biaya modal ekuitas merupakan biaya yang dikeluarkan
perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau
menggunakan laba ditahan untuk investasi.
r s = D1 / P0 + g
Dimana :
rs = biaya modal ekuitas
D1 = Deviden saham yang diharapkan pada tahun pertama
P0 = harga saham saat ini
g = tingkat pertumbuhan
a) Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning)
Biaya laba ditahan adalah sama dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan
investor pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Dasarnya adalah
prinsip opportunity cost. Jika laba tidak ditahan, laba tersebut dibagiakan
dalam bentuk deviden. Jika laba tersebut ditahan berarti pemegang saham
menginvestasikan kembali laba yang menjadi haknya ke perusahaan (flow
back fund).
Ada tiga cara menaksir biaya modal laba ditahan:
1. Pendekatan CAPM
Ks = bunga bebas risiko + premi risiko
Ks = krf + bi (km – krf)
Dimana:
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan I,
Krf = bunga bebas risiko
Km = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar
Bi = beta saham perusahaan i.
2. Pendekatan discounted cash flow
Model yang digunakan untuk estimasi adalah Gordon Model:
D1
Po = ———–
Ks – g
Maka,
D1
Ks = ———– + g
Po
D1 = Deviden akhir periode
Po = Harga saham awal periode
g = tingkat pertumbuhan deviden.
3. Pendekatan bond yield plus risk premium
Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahan + premi risiko
Biaya Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock)
Biaya modal saham biasa baru biasanya lebih tinggi dari biaya modal laba
ditahan, karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisiatau
flotation cost. Biaya emisi akan mengurangi penerimaan perusahaan dari
penjualan saham.
D1
Ksb = —————– + g
Po (1 –FC)
Ksb = biaya saham biasa baru
FC = flotation cost
G. Biaya Modal Keseluruhan (Weighted average cost of capital/WACC) :
Biaya modal secara keseluruhan merupakan biaya modal yang
memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh
perusahaan.Biaya modal yang diperhitungkan merupakan biaya modal dari
seluruh jenis modal yang digunakan. Karena biaya modal dari masing-masing
sumber dana berbeda-beda, maka untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan
secara keseluruahn perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (Weighted
average cost of capital / WACC). Sebagai unsure penimbanngnya adalah proporsi
dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek
tersebut.
Weighted Average Cost of Capital
Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari berbagai sumber pendanaan, maka
biaya modal dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang.
WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]
WACC = biaya modal rata-rata tertimbang
Wd = proporsi hutang dari modal
Wp = proporsi saham preferen dari modal
Ws = proporsi saham biasa atau laba ditahan dari modal
Kd = biaya hutang
Kp = biaya saham preferen
Ks = biaya laba ditahan
Ksb = biaya saham biasa baru.
Sumber modal
a. Jlh Rp.Biaya penggunaan modal
b. Hutang Jk, Panjang
c. 60 jt6% (sebelum tax)
d. Saham Preferen10 jt7%
e. Modal sendiri
f. 130 jt10%
g. Jlh200 jt
h. Tingkat pajak perseroan = 25%.
Berapa Biaya Modal Rata-rata ?
Jawab :
Biaya modal hutang (setelah pajak) = 6% x (100% -25%) = 4,5%
H. Marginal Cost of Capital
Marginal cost of capital adalah biaya memperoleh rupiah tambahan sebagai modal
baru. Pada umumnya marginal cost of capital akan meningkat sejalan dengan
meningkatnya penggunaan modal.
Pada umumnya perusahaan akan menggunakan laba ditahan untuk menambah
modal baru menerbitkan saham baiasa baru. Dengan demikian diperlukan suatu
titik dimana kebutuhan modal sendiri harus dipenuhi dengan penjualan saham
biasa baru.
Titik dimana marginal cost of capital naik sering disebut Break Point.
Jumlah laba diatahan
Break point = ——————————————————-
Bagian modal sendiri dalam struktur modal.
2.4 STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE & KEBIJAKAN DIVIDEN
A. Pengertian Leverage
Leverage adalah Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang
memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial
pemegang saham.
B. Tujuan Penggunaan Leverage
Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan
kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri.untuk memenuhi kebutuhan dana,
dapat menggunakan modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman.
Menggunakan modal dari pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang
merupakan beban tetap. Leverage timbul karena perusahaan menggunakan aktiva
tetap yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang
yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap.
C. Jenis- jenis Leverage
1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi)
Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat
meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan
pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut
Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa
besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage
ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan
laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating leverage dapat
membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana
peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar
kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL),
yaitu diukur dengan rumus :
DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT
% PERUBAHAN PENJUALAN
2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan)
Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang
digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari
pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage
keuangan mengukur pengaruh perubahan keuangan operasi terhadap perubahan
pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan
dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa
per lembar.
Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana
perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada
neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka
panjang dan modal.
2) Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur
keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya
permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh
komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan
laba ditahan.
D. Pengertian struktur modal
Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan
yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal
sendiri.Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang
dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga
pasar saham perusahaan.
Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu :
tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian
perusahaan secara keseluruhan (kₒ).
Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang
Keterangan :
Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang.
Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham
Keterangan :
Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa.
Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s
Keterangan :
Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan
V = B + S = Nilai total perusahaan
Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata
tertimbang perusahaan :
Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s
E. KEBIJAKAN DIVIDEN
A. Teori Dividen
Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh
besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun
kedua teori tersebut adalah:
1. Dividend Irrelevance Theory
Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani
(MM).kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau
nilai perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan
oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power)
dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend
an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah
a. Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan
pribadi.
b. Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.
c. Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya
modal.
d. Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang
prospek perusahaan.
e. Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak
berpengaruh terhadap biaya sendiri.
f. Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan
dividen.
2. Bird In-The Hand Theory
Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner.Berdasarkan bird in-
the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar
saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga
pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu
terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi
investor.
B. jenis-jenis pembayaran dividen antara lain:
1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen)
Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan
diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para
pemegang saham.
2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen)
Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas
dividen.
C. Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden
1. Posisi likuiditas perusahaan
Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang
dibayarkan.
2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang
Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka
sisanya yang digunakan untuk membayar dividen semakin kecil.
3. Rencana Perluasan Usaha
Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana
yang dapat dibayarkan untuk dividen.
2.5 MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI, HUTANG
JANGKA PANJANG, PEMBIAYAAN CAMPURAN & MEGER
DIVESTASI, PERUSAHAAN DAN LEVERAGE BUYOUTS
A. Pengertian Saham
Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam
perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) yang diperoleh dengan cara
menerbitkan dan menempatkan saham – saham tersebut kepada pihak tertentu
atau kepada masyarakat umum. Tingkat kepemilikan pemegang saham terhadap
perusahaan tergantung seberapa besar bagian saham yang dikuasainya.
Pencatatan transaksi modal saham dapat dilakukan dengan menggunakan 2
metode, yaitu :
1. Modal saham dicatat sebesar nominal saham yang diotoritaskan
Pada saat diputuskan untuk menerbitkan saham baru, maka sebesar nilai
nominal saham – saham yang diterbitkan pada perkiraan “modal saham
diotoritaskan” dan dikreditkan pada perkiraan “modal saham”.
2. Modal saham dicatat sebesar nominal saham terjual
Pada saat modal saham dicetak tidak perlu ada jurnal cukup dibuatkan catatan
dalam bentuk memorial dan pencatatan modal baru dilakukan apabila saham
telah terjual.
Pembatalan Pemesanan Saham
Hal ini terjadi apabila pemesan saham tidak dapat memenuhi kewajiban untuk
membayar kekurangannya pada saat yang telah ditentukan. Terdapat 4 klausul
yang dapat digunakan sebagai perlakuan pembatalan pemesanan saham :
1. Uang muka dikembalikan seluruhya kepada pemesan
2. Uang muka dikembalikan kepada pemesan setelah dikurangi kerugian atas
penjualan kembali saham – saham tersebut
3. Diserahkan saham yang nilainya sama dengan uang muka pemesan saham
4. Uang muka dianggap hialang/tidak dikembalikan
Penjualan Saham Secara Lumpsum
Disamping dijual secara individual atau per jenis saham, penjualan saham
juga dapat dilakukan secara bersamaan dalam satuan paket/ slot ( lumpsum ),
yang mana dalam setiap paket saham yang dijual terdapat lebih dari satu jenis
saham. Bila saham dijual secara lumpsum, maka sahan – saham yang berbeda
– beda tersebut dijual dalam satu harga jual, oleh sebab itu perlu ada suatu
perlakuan akuntansi untuk mendistribusikan hasil penjualan saham – saham
tersebut ke masing – masing jenis saham.
Pendistribusian hasil penjualan saham dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1. Bila harga pasar masing – masing saham diketahui, maka pendistribusian
hasil penjualan dilakukan berdasarkan perbansingan harga pasar masing –
masing jenis saham
2. Bila salah satu jenis saham yang diketahui harga pasarnya, maka sebesar
harga pasar saham yang diketahui harga pasarnya didistribusikan sebagai
hasil penjualan sahma yang bersangkutan, sedangkan sisanya
didistribusikan untuk hasil penjualan saham yang tidak diketahui harga
pasarnya
3. Bila masing – masing saham tidak diketahui harga pasarnya, maka
pendistribusian hasil penjualan saham belum bisa dilakukan hingga
diketahuimya harga pasar masing – masing saham atau salah satu jenis
saham, mana yang dahulu
Modal Saham Bonus
Saham juga dapat diberikan sebagai bonus kepada investor atau kreditor,
misalnya untuk pembelian saham prioritas atau obligasi perusahaan dalam jumlah
tertentu akan diberikan saham biasa sebagai bonus.
Premium atau diskon saham timbul bila saham – saham
ditempatkan/dijual tidak sebesar harga nominalnya, sedangkan modal saham di
neraca harus dilaporkan sebesar nilai nominalnya yang mungkin tidak sama
dengan nilai riil kekayaan bersih yang diterima dari para pemegang saham.
Premium dan diskon saham akan tetap dilaporkan di neraca selama saham saham
– saham yang menimbulkan premium atau diskon tersebut masih tetap beredar.
Pembatalan /penghapusan premium ataupun diskon saham dilakukan apablia ada
penarikan saham untuk tujuan pengurangan modal saham.
B. Peranan Bank Investasi
Bank investasi melayani sejumlah tujuan di dunia finansial dan investasi,
termasuk penjaminan emisi saham baru, penanganan merger dan akuisisi, dan
bertindak sebagai penasihat keuangan.
Peran lain dari bank investasi mencakup pengelolaan aset untuk dana investasi
besar dan pengelolaan kekayaan pribadi untuk individu dengan nilai bersih tinggi.
Beberapa bank investasi utama termasuk Goldman Sachs, JPMorgan Chase dan
Credit Suisse.
Salah satu peran utama bank investasi adalah menjadi perantara antara perusahaan
dan investor melalui penawaran umum perdana (initial public offering / IPO).
Bank investasi menyediakan layanan penjaminan emisi untuk menerbitkan saham
baru ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk go public dan mencari dana
ekuitas. Underwriting pada dasarnya melibatkan bank investasi untuk membeli
sejumlah saham baru yang disepakati, yang kemudian dijual kembali melalui
bursa efek.
C. Hutang Jangka Panjang
Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan
harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama.Jatuh tempo pelunasan hutang
jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau
bahkan lebih.
Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari
aktiva lancar seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan,
ketersediaan stock produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya.
Pelunasan hutang jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak
lancar.Aktiva tidak lancar ialah aset ataupun kekayaan yang dimiliki perusahaan
dengan nilai waktu ekonomis yang lama atau memiliki sifat permanen.Selain ast
jangka panjang, aktiva tidak tetap ini dalam satu tahun periode operasional tidak
mudah habis.
D. Jenis Jenis Hutang Jangka Panjang
Terdapat dua jenis hutang jangka panjang yang dapat kita ketahui. Jenis jenis
utang jangka panjang yaitu :
1. Hutang Hipotek
Pengertian hutang hipotek adalah hutang yang timbul disebabakan
pendapatan dana yang bersumber dari hutang dnegan penggunaan jaminan
harta tetap. Harta tetap yang berupa barang tidak bergerak seperti berbagai
sertifikat (tanah, gedung/ruko/bangunan).
Apabila kondisi perusahaan tidak sanggup membayar hutang sesuai dengan
jatuh tempo, sebagai gantinya pemberi hutang mempunyai hak untuk
menyita ataupun menjual harta tetap yang menjadi jaminan. Hal tersebut
dilakukan untuk memperoleh dana yang disesuaikan dengan jumlah dana
hutang yang belum terbayarkan.Hutang hipotek pada umumnya hanya
diperoleh dari 1 sumber, sebagai contoh melakukan peminjaman hutang
hipotek kepada perbankan.
2. Hutang Obligasi
Definisi hutang obligasi ialah hutang yang muncul disebabkan dana yang
diperoleh melalui surat-surat obligasi yang diterbitkan. Pemegang surat
obligasi adalah orang yang melakukan pembelian terhadap obligasi.
Hal-hal yang dicantumkan dalam surat obligasi seperti jumlah nominal,
waktu pelunasan, interest per year, beserta segala ketentuan yang
disesuaikan dengan jenis obligasi yang disepakati oleh pemberi pinjaman
dan yang menerima pinjaman.
E. Resiko Hutang Jangka Panjang
Disamping keuntungan atau kebermanfaatan utang jangka panjang yang dapat
diperoleh perusahaan.Terdapat resiko yang dapat diderita oleh perusahaan.
Berbagai resiko utang jangka panjang diantaranya :
1. Resiko yang diterima akan semakin besar seiring dengan semakin lama
jangka waktu pada pinjaman dana dan pelunasannya.
2. Jumlah sumber dana pinjaman sangat terbatas.
3. Apapun namanya, hutang merupakan beban yang menjadi tanggung jawab
bagi perusahaan.
4. Tanggal jatuh tempo sudah pasti/tetap dan tidak memandang kondisi
perusahaan.
5. Nilai saham yang dimiliki perusahaan dapat terpengaruh oleh besarnya
jumlah utang jangka panjang.
F. PEMBIAYAAN CAMPURAN
Blended finance merupakan pembiayaan proyek atau program yang dananya bisa
berasal dari campuran uang negara, perbankan atau swasta. Bisa juga berasal dari
dana kedermawanan seperti dari lembaga filantropi atau dana yang dihimpun dari
masyarakat. Dana ini kemudian dijadikan sebagai modal swasta untuk investasi
jangka panjang.
G. Merger
Merger adalah kerja sama antara dua perusahaan menjadi satu. Merger dapat
juga didefinisikan sebagai suatu proses penggabungan atau difusi dari 2 perseroan
dengan salah satu dari perseroan tersebut tetap berdiri dengan nama
perseroannnya dan perseroan yang satunya lenyap dimasukkan dalam perseroan
yang tetap berdiri tersebut dengan segala nama serta kekayaannya.
Proses merger
Proses merger secara sederhananya bisa digambarkan sebagai berikut ini:
(Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan A)
H. Macam macam Merger
1. Merger horizontal adalah merger antara dua perusahaan yang sama jenis
usahanya. Contoh merger horizontal yaitu merger antara perusahaan
germen, merger antar perusahaan sepatu, merger antar perusahaan roti.
2. Merger vertikal adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan
yang saling berhubungan. Contoh merger vertikal yaitu: perusahaan ban
merger dengan perusahaan mobil dan perusahaan benang merger dengan
perusahaan kain.
3. Konglomerat adalah kerja sama antar berbagai perusahaan dengan produk-
produk yang berbeda dan tidak ada kaitannya. Contoh merger konglomerat
yaitu perusahaan elektronik merger dengan perusahaan televisi,
perusahaan makanan merger dengan perusahaan mobil. Tujuan dari
konglomerat yaitu untuk menggapai pertumbuhan badan usaha secara
cepat serta memperoleh hasil yang lebih baik, dengan cara saling bertukar
saham antar dua persahaan yang bersatu.
4. Merger kon generik adalah kerjasama diantara 2 atau lebih perusahaan
yang saling berhubungan, namun bukan terhadap produk yang serupa.
Sebagai contoh merger kongenerik yaitu bank dengan perusahaan leasing.
Alasan melakukan Merger
Berikut ini adalah beberapa alasan perusahan melakukan merger:
1. Pertumbuhan atau diversifikasi
Sebuah perusahaan yang ingin bertumbuh dengan cepat baik itu dari
ukuran, pasar, saham maupun diversifikasi usaha bisa melakukan
Merger.Perusahaan tidak mempunyai resiko dengan adanya produk
baru.Selain hal itu, apabila melakukan ekspansi dengan merger, maka
perusahaan tersebut bisa mengurangi perusahaan pesaing.
2. Meningkatkan Dana
Diantara beberapa prusahaan banyak yang tidak mendapatkan dana untuk
melakukan ekspansi internal, namun bisa mendapatkan dana untuk
melakukan ekspansi eksternal. Ekspansi eksternal tersebut yaitu dengan
menggabungkan diri dengan perusahaan yang mempunyai likuiditas tinggi
sehingga dapat meningkatkan daya pinjam perusahaan serta penurunan
kewajiban keuangan. Hal tersebut dapat memungkinkan meningkatnya
dana dengan biaya yang rendah.
3. Sinergi
Sinergi bisa tercapai apabila merger menghasilkan suatu tingkat skala
ekonomi.Tingkat skala eklnomoi ini dapat terjadi karena adanya
perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar
dibanding jumlah pendapatan perusahaan pada saat tidak merger. Sinergi
akan terlihat jelas pada saat perusahaan yang melakukan merger berada
pada bisnis yang serupa karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan
bias dihilangkan.
4. Pertimbangan pajak
Perusahaan bisa membawa kerugian pajak hingga lebih dari 20 tahun ke
depan atau hingga kerugian pajak bisa tertutupi. Perusahaan yang
mempunyai kerugian pajak bisa melakukan akuisisi dengan perusahaan
yang bisa menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Dalam
kasus ini perusahaan yang melakukan akuisisi akan menaikkan kombinasi
pendapatan sesudah pajak dengan mengurangi pendapatan sebelum pajak
dari perusahaan yang telah diakuisisi. Bagaimanapun juga merger tidak
hanya dikarenakan oleh keuntungan pajak, namun berdasarkan tujuan
mekanisme kesejahteraan pemiliknya.
5. Menambah ketrampilan manajemen dan teknologi
Beberapa perusahaan menjadi tidak bisa berkembang secara baik karena
tiadanya efisiensi pada menejemennya atau kurangnya suatu teknologi.
Perusahaan yang tidak bisa mengefisiensikan manajemennya dan tidak
bisa membiayai untuk pengembangan teknologinya, bisa melakukan
penggabungan dengan perusahaan yang mempunyai menajemen dan
teknologi yang handal.
I. Divestasi
Divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau
barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan.Ini
adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru.
Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
1. sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan
merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan
tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya.
Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak
perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi
dengan bisnis utamanya.
2. untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang
lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk
menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX
Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya
yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh
keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
3. kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan
divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai
perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai
aset likuiditas pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan
dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini
memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya
bernilai berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
J. Metode divestasi
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses
divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana
saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh
perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai
contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang menampilkan
divisi yang mereka jual.Dengan melakukan komunikasi secara online, Alcoa telah
mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada
hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.
1. Perusahaan Induk
Perusahaan Induk adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki
saham dalam satu atau lebih perusahaan lain dan dapat mengendalikan
semua jalannya proses usaha pada setiap badan usaha yang telah dikuasai
sahamnya. Dengan melakukan pengelompokan perusahaan ke dalam induk
perusahaan, diharapkan tercapainya tujuan peningkatan atau penciptaan
nilai pasar perusahaan (market value creation) berdasarkan lini bisnis
perusahaan.Perusahaan Induk sering juga disebut dengan Holding
Company, parent company, atau Controlling Company
Keuntungan Dan Kerugian Dari Perusahaaan Induk
a) Kemandirian Risiko
b) Hak Pengawasan Yang Lebih Besar
c) Pengotrolan Yang Lebih Mudah Dan Efektif
d) Operasional Yang Lebih Efisien
e) Kemudahan Sumber Modal
f) Keakuratan Keputusan Yang Diambil
K. LAVERAGE BUYOUTS
Pembelian terutang (LBO) adalah akuisisi (biasanya perusahaan, tetapi bisa pula
aset tunggal seperti real estat) yang harga belinya dibantu oleh gabungan saham
dan utang dan yang arus kas atau aset targetnya dipakai untuk menjamin dan
melunasi utang.Karena utang biasanya memiliki biaya modal yang lebih rendah
daripada saham, imbal balik saham meningkat seiring peningkatan
utangnya.Utang tersebut otomatis menjadi dongkrak untuk menambah imbal balik
yang menjadi asal usul istilah LBO (secara harafiah "pembelian terdongkrak").
2.5 ANALISA KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BUMS
DAN BUMN DAN CARA MENGATASINYA SECARA UMUM
A. Kebangkrutan
Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan
keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan
mengalami insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila
total kewajiban melebihi total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997-an,
puluhan bank mengalami kebangkrutan.Tetapi pemerintah tidak ingin bank-bank
tsb bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara
dalam jumlah yang sangat besar sehingga berdampak kepada perekonomian
Indonesia sampai saat ini.Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga
kredibilitas pemerintah di mata maryarakat dan dunia.
incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi
(retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan
dibidang manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang
sangat tajam dan lainnya.
B. Sebab-sebab kebangkrutan usaha
1. Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak
kompeten
2. Kurangnya pengalaman secara manajerial.
3. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya
tidak baik.
4. Penyelewengan dan korupsi atau KKN.
5. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya
6. Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan
BBM,perpajakan dan lainnya.
7. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis.
8. Mengalami kerugian terus menerus.
9. Faktor-faktor lainnya.
C. Analisis kebangkrutan
1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu:
a) Analisis Univariate
Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penyimpangan
Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap
berbanding pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak
baik dan pengaruh Time Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan
laba (bunga lebih tinggi dari laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat
juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya.
b) Analisis Multivariate
Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu
persamaan. Contohnya model regresi:
Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn
Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis
diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic.Analisis kebangkrutan
ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New York University
pertengahan tahun 1960 menggunakan “analisisdiskriminan” untuk
memprediksi kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner
memprediksi tentang kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar
di USA dengan 22 rasio keuangan, tetapi hanya 5 rasio dominan dalam
memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan atau tidak.
Analisis diskriminan/ kebangkrutan terdiri 3 tahap:
 Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive. Setiap
kelompok dibedakan dengan satu distribusi peluang (probability
distribution) sesuai cirri-cirinya.
 Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok.
 Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb “paling baik” mendiskrimi
nasikannya (membedakannya) diantara kelompok “paling baik”, artinya
kombinasi yg meminumkan peluang ada kesalahan klasifikasi.
D. Aspek Operasional.
Baik Sekali (BS),Skor =100%x Bobot indikator ybs.
Baik(B), Skor =80%x indikator yang bersangkutan
Cukup(C), Skor=50%x indikator yg bersangkutan
Kurang(K), skor=20%x indicator yg bersangkutan
Baik Sekali,artinya sekurang-kurangnyamencapai standar normal atau di antara
normal baik diukur dari segi kualitas(waktu, mutu dsb) dan kuantitas
(produktivitas,rendemen).
Baik, artinya menedekati standar normal atau sedikit di bawah standar normal
namun telah menunjukkan perbaikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Cukup, artinya masih jauh dari standar normal baik diukur dari segi kualitas
maupun segikuantitas dan mengalami perbaikan dari segi kualitas dan kuantitas.
Kurang, artinya tidak tumbuh dan cukup jauh dari standar normal.Indikator yang
dinilai adalah unsure-unsur kegiatan yang dianggap paling dominant dalam
menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
E. Aspek Administrasi(BUMN non infrastruktur)
Laporan perhitungan tahunan Skor
Awal bulan s/d akhir bulan ke 4 3
Awal bulan s/d akhir bulan ke 5 2
lebih dari akhir bulan ke 5 0
Indikator yang dinilai adalah:
1. Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), kalau LPT diterima s/d akhir bulan
ke 4, maka nilai BUMN =3.
2. Rancangan Rencana Anggaran dan AnggaranPerusahaan(RKAP), kalau
diterima 2 bulan atau lebih cepat maka nilai BUMN= 3.
3. Laporan Periodik, kalau diterima Dekom/Pengawas dan Pemegang saham
atau Menteri BUMN paling lambar 2 bulan setelah berakhirnya periode.
4. Laporan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) merupakan hal
yang harus dilakkan oleh BUMN. Indikatornya dengan menilai efketivitas
penyaluran bantuan nilai skor = 3, dan Tingkat kolektibilitas pengembalian
pinjaman dengan skor =3, Jumlah skor untuk PUKK ini =6.
Pada umumnya Persero, milik BUMN memberikan data maupun laporannya ke
Menteri, Dekom, Pemegang Saham disampaikan tepat waktu begitu juga masalah
PUKK dsbnya, karena para Direksi dapat melakukan koordinasi masalah ini
dengan divisi-divisinya.
F. Analisis ShutDown Point Memprediksi Kebangkrutan – Penutupan Usaha
• Alat yang dipakai adalah Cash BEP
• (Shut Down Point)
• Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada
kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang
timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran
uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran
uang (sunk cost atau penyusutan).
• Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh
perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan
yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam,
asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP)
adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya
tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point.
• SDP = F / contirbution margin per unit.
• Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik
impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya
tunai atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai
sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar.

More Related Content

What's hot

Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uas
Baudin_Nurwahid
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
ayuruby
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
tarmidi_saputra
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
wid ya
 
Tugas Kedua Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Ekonomi TeknikTugas Kedua Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Ekonomi Teknik
wybawa
 
Makalah 2 putra
Makalah 2 putraMakalah 2 putra
Makalah 2 putra
putraprakarsapangestu
 
Manajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisiManajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisi
pbsi_a
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
lindaauli29
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Silvia290
 
Manajemen keuangan i
Manajemen keuangan iManajemen keuangan i
Manajemen keuangan i
furkon choerul
 
Manajemen keuangan 2
Manajemen keuangan 2Manajemen keuangan 2
Manajemen keuangan 2
denni_aditya
 
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Riasusanti874
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
SILFIA RIZKI
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
wid ya
 
Tugas Pertama Ekonomi Teknik
Tugas Pertama Ekonomi TeknikTugas Pertama Ekonomi Teknik
Tugas Pertama Ekonomi Teknik
wybawa
 
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
Kanaidi ken
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of return
wybawa
 
Makalah Ekonomi Teknik
Makalah Ekonomi Teknik Makalah Ekonomi Teknik
Makalah Ekonomi Teknik
oshinsinarhatisiahaa
 

What's hot (19)

Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uas
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
 
Tugas Kedua Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Ekonomi TeknikTugas Kedua Ekonomi Teknik
Tugas Kedua Ekonomi Teknik
 
Makalah 2 putra
Makalah 2 putraMakalah 2 putra
Makalah 2 putra
 
Manajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisiManajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisi
 
MAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UASMAKALAH SEBELUM UAS
MAKALAH SEBELUM UAS
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
 
Manajemen keuangan i
Manajemen keuangan iManajemen keuangan i
Manajemen keuangan i
 
Manajemen keuangan 2
Manajemen keuangan 2Manajemen keuangan 2
Manajemen keuangan 2
 
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
 
Tugas Pertama Ekonomi Teknik
Tugas Pertama Ekonomi TeknikTugas Pertama Ekonomi Teknik
Tugas Pertama Ekonomi Teknik
 
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of return
 
Makalah Ekonomi Teknik
Makalah Ekonomi Teknik Makalah Ekonomi Teknik
Makalah Ekonomi Teknik
 

Similar to Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)

Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
yalifadli98
 
Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2
FacturrochmanAlAziz
 
Resume II manajemen keuangan
Resume II manajemen keuanganResume II manajemen keuangan
Resume II manajemen keuangan
Linggaadi15
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
Suhartinisuastri
 
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 sTasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasyayulia
 
Resume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasResume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uas
ainamarsela
 
Manajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisiManajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisi
refli_handayani24
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuangan
Anisa Anisa
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
agus niar nazara niar nazara
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
Aulia_Becku29
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Dudi Mulya Tasdik
 
Makalah manajemen 2
Makalah  manajemen 2Makalah  manajemen 2
Makalah manajemen 2
evlyn selmarisda brilliani
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
SarahKristianiBR
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
erikkahfi
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UAS
erikkahfi
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
Linda wati
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
Linda wati
 
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
SitiMursadahh
 
Makalah tugas 2
Makalah tugas 2Makalah tugas 2
Makalah tugas 2
Sairoh roro
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
HulafahEnengSiti
 

Similar to Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas) (20)

Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2
 
Resume II manajemen keuangan
Resume II manajemen keuanganResume II manajemen keuangan
Resume II manajemen keuangan
 
Resume uas 1
Resume uas 1Resume uas 1
Resume uas 1
 
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 sTasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
 
Resume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasResume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uas
 
Manajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisiManajemen keuangan 2 revisi
Manajemen keuangan 2 revisi
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuangan
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Makalah manajemen 2
Makalah  manajemen 2Makalah  manajemen 2
Makalah manajemen 2
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UAS
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
 
Makalah tugas 2
Makalah tugas 2Makalah tugas 2
Makalah tugas 2
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
 

Recently uploaded

Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 

Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)

  • 1. RESUME UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) MANAJEMEN KEUANGAN Disusun Oleh : Doni Wijaya 11011700479 2T - MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BINA BANGSA 2018 – 2019
  • 2. KATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, atas melimpahkan rahmat dan karunia –Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini, syalawat dan salam dengan mengucapkan allahumma sholli ala muhammad wa ala ali muhammad penulis sampaikan untuk jujungan kita nabi besar muhammad saw. Makalah ini di susun untuk memenuhi kebutuhan seperti layaknya modul,maka pwmbahasaan di mulai dengan menjelaskan tujuan yang hendak di capai dan di sertau dengan contoh soal dan materi setiap topik. Dengan demikian makalah ini dapat di ukur dengan tingkatan kuantitas yang di capai. Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah ini tentu punya banyak kekurangan, Untuk ini penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan di masa yang akan datang . Penulis
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................ DAFTAR ISI............................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... A. Latar Belakang .............................................................. B. Rumusan Masalah ......................................................... C. Tujuan............................................................................ BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ A. Teknik Penganggaran Barang Modal ........................... B. Arus Kas dan Resiko Proyek ......................................... C. Biaya Modal .................................................................. D. Struktur Modal dan Leverage & Kebijakan Deviden ... E. Modal Saham dan Peranan Bank Investasi .................. F. Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan BUMS dan BUMN ......................................................................... BAB III PENUTUP ....................................................................................
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Pendahuluan Manajemen Keuangan adalah untuk memahami tentang apa yang terjadi disekeliling kita untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis dan juga menjelaskan berbagai fakta dan informasi. Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik beberapa masalah,yaitu : 1. Apa pengertian manajemen keuangan ? 2. Apa saja fungsi-fungsi manajemen keuangan ? 3. Apa pengertian manajer keuangan? 1.3 Tujuan Tulisan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang manajemen keuangan dan manajer keuangan dimana di jelaskan ada prinsip-prinsip,menganalisis dan keputusan-keputusan manajemen keuangan.Supaya mengetahui,tentang manajemen keuangan dalam menerapkan model pembelajaran manajemen keuangan.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL A. Anggaran Modal Capital Budgeting adalah merupakan proses evaluasi dan pemilihan investasi jangka panjang yang konsisten terhadap maksimalisasi tujuan perusahaan. Investasi juga berarti pengeluaran pada saat ini dan hasil yang diharapkan dari pengeluaran tersebut baru akan diterima lebih dari satu tahunmendatang. Sebagai konsekuensinya, perusahaan membutuhkan prosedur tertentu untuk menganalisa dan menyeleksi beberapa alternatif investasi yang ada. Keputusan mengenai investasi tersebut sulit dilakukan karena memerlukan penilaian mengenai situasi dimasa yang akan datang, sehingga dibutuhkan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi terhadap situasi yang paling mendekati yang mungkin terjadi, baik situasi internal maupun eksternal perusahaan. Investasi tersebut harus dihitung sesuai dengan cash flow perusahaan dan harus merupakan keputusan yang paling tepat untuk menghindari resiko kerugian atas investasi tersebut. Perusahaan biasanya membuat berbagai alternatif atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin dan peralatan.Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai dari sebuah perusahaan.Capitalbudgeting dan keputusan keuangan diperlakukan secara terpisah.Bila investasi yang diajukan telah ditentukan untuk diterima, manager keuangan kemudian memilih metoda pembiayaan yang paling baik. B. Motif Capital Budgeting 1. Pengembangan produk baru atau pembelian aktiva baru 2. Pengurangan biaya dengan mengganti aktiva yang tidak efisien 3. Modernisasi atas aktiva tetap
  • 6. C. Jenis-jenis KEputusan Penganggaran Modal 1. Penambahan dan perluasan fasilitas 2. Produk baru 3. Inovasi dan perluasan produk 4. Menyewa/membuat atau membeli 5. Penyesuaian fasilitas dan peralatan dengan peraturan pemerintah, lingkungan, dankeamanan. 6. Lain-lain keputusan seperti kampanye iklan, program pelatihan dan proyek-proyek yangmemerlukan analisis arus kas keluar dan arus kas masuk. D. Tahap – tahap Penganggaran Modal 1. Biaya proyek harus ditentukan 2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir aktiva 3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas) 4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (costofcapital) yang tepat untuk mendiskon aliran kas proyek 5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva. 6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan biayanya. E. Manfaat Penganggaran Modal 1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun. 2. Agar tidak terjadi over invesment atau underinvestment 3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar. 4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
  • 7. 2.2 ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK A. Analisis Proyek Penganggaran modal dapat dianalisa menggunakan kalkulator atau dengan spreadsheet pada microsoft excel. Dibawah ini adalah langkah-langkah dalam menganalisis proyek: 1. Input Data 2. Depreciation Schedule 3. Salvage Value Calculations 4. Projected Cash Flow 5. Appraisal of the Proposed Project B. Estimasi Atas Cash Flow Arus Kas adalah kas bersih yang oh disinikeluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.Langkah yang paling penting dan sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasikan arus kas suatu proyek yaitu pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih pertahun setelah suatu proyek dijalankan. Sangat sulit untuk meramalkan secara akurat biaya-biaya dan pendapatan terkait dengan suatu proyek yang besar dan kompleks, sehingga kesalahan dalam peramalan kadang kala dapat menjadi sangat besar. Beberapa hal yang diperlukan dalam proses peramalan, yaitu: 1. Mengumpulkan informasi dari berbagai departemen 2. Memastikan bahwa semua yang terlibat pada peramalan yang menggunakan asumsi ekonomis yang konsisten 3. Memastikan bahwa ramalannya tidak bias A. Identifikasi Cash Flow yang Relevan Langkah awal dari setiap analisis penganggaran modal adalah mengidentifikasikan arus kas yang relevan.Yang diartikan sebagai serangkaian arus kas yang spesifik yang harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.Ada dua aturan utama yang membantu untuk menghindari kesalahan
  • 8. dalam penganggaran, yaitu keputusan penganggaran modal harus didasarkan pada arus kas bukan laba akuntansi dan hanya penambahan arus kas yang relevan saja. 1. Cash Flow Proyek vs Accounting Income Incremental Cash Flow atau arus kas tambahan adalah perubahan dalam arus kas bersih yang dapat berhubungan dengan suatu proyek investasi. Ada tiga masalah khusus dalam menentukan arus kas tambahan, yaitu: a) Biaya tertanam / Sunk cost Sunk cost adalah biaya yang sudah terjadi di masa lalu dan tidak akan muncul lagi dari suatu proyek atau investasi baru. Oleh karena itu, menjadi tidak relevan untuk memperhitungkan sunk cost dalam suatu analisa capital budgeting, karena biayanya sudah terjadi, sementara keputusan investasi yang diambil baru akan terjadi di masa depan. Misalnya, ketika suatu perusahaan melakukan riset pasar terhadap produknya, maka itu adalah sunk cost. Sehingga, ketika melakukan evaluasi capital budgeting sebelum produksi dijalankan, sunk cost tersebut tidak diikutsertakan, karena memang sudah terjadi dan tidak akan terjadi lagi di masa depan. b) Biaya kesempatan / Opportunity cost Opportunity cost adalah nilai ekonomis yang hilang ketika seseorang memilih suatu alternative dibandingkan dengan alternative lainnya. Opportunity cost merupakan komponen yang seringkali dilupakan maupun salah dihitung dalam evaluasi capital budgeting. Hal ini seringkali disebabkan karena orang seringkali tidak menyadari adanya peluang lain yang dapat dihasilkannya. Contoh, misalnya kita mempunyai sebidang tanah pribadi yang kita beli dengan harga Rp 1 miliar, dan ingin digunakan untuk suatu proyek.Harga pasar tanah ini sekarang sekitar 2 miliar. Kesalahan yang seringkali terjadi adalah sama sekali tidak menghitung penggunaan tanah pribadi sebagai opportunity cost atau hanya menghitung Rp1 miliar saja sebagai opportunity cost, padahal potensi penjualannya mencapai Rp2 miliar, yang seharusnya jadi opportunity cost.
  • 9. c) Pengaruh pada bagian lain dari proyek tertentu (eksternalitas) Eksternalitas yaitu pengaruh yang dimiliki proyek terhadap arus kas bagian-bagian lain dari perusahaan. Oleh karena itu, laba tambahan yang pada kenyataannya akan masuk kekantor pusat atau kantor cabangnya. Jadi tidak boleh diperhitungkan sebagai laba tambahan dalam pengambilan keputusan penganggaran modal. Kanibalisasi terjadi apabila pengenalan sebuah produk baru mengakibatkan penjualan produk yang sudah ada mengalami penurunan. Biasanya perusahaan tidak ingin menganibalisasi produk yang sudah ada, tetapi sering kali jika perusahaan tersebut tidak melakukannya, perusahaan lain akan melakukannya. 2. Timing of Cash Flow Timing of cash flow atau penentuan waktu arus kas harus diperhitungkan secara tepat agar kita dapat mengetahui kapan di dalam satu periode pemasukan atau pengeluaran kas terjadi. Oleh karena itu, dalam banyak kasus, kita hanya berasumsi bahwa semua arus kas terjadi pada akhir setiap tahun. Namun, untuk beberapa proyek, mungkin akan berguna untuk mengasumsikan bahwa arus kas terjadi pada pertengahan tahun, atau bahkan triwulanan atau bulanan. 3. Pengaruh Pajak Pajak memiliki pengaruh besar pada arus kas, dan dalam banyak kasus pengaruh pajak akan membuat atau merusak sebuah proyek . Oleh karena itu , sangat penting bahwa pajak ditangani dengan benar. C. INFLASI A. Inflation-Induced Bias Dalam ketidakadaan inflasi, tingkat bunga riil (real rate), akan ekuivalen dengan nominal rate. Selain itu, ekspektasi real dan nominal cash flow – RCF dan NCF juga harus ekuivalen. Real interest rate dan cash flow tidak masuk didalam efek
  • 10. inflasi, sementara nominal rate dan cash flow nominal merefleksikan efek inflasi. Dalam kondisi tertentu, sebuah inflasi, IP, dibangun didalam semua nominal market interest rate. 1. Membuat Adjusment atas Inflasi Ada dua cara untuk menyesuaikan inflasi: a) Yang pertama semua cashflow proyek bisa digambarkan sesuai dengan aliran yang sebenarnya (unadjusted), dengan tidak mempertimbangkan inflasi, dan kemudian biaya modal bisa disesuaikan dengan real rate dengan mengahapus inflasi premium dari komponen. Karena asumsi tersebut tidak penting didalam praktek, metode ini tidak biasa digunakan. b) Metode ke dua membiarkan biaya modal dalam bentuk nominal, dan kemudian menyesuaikan individual cash flows untuk merefleksikan ekspektasi inflasi. Dengan menggunakan spreadsheet akan mudah untuk membuat penyesuaian. B. Analisis Resiko Proyek : Stand – Alone Risk Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada tiga tipe dari resiko, yaitu: stand-alone risk, corporate risk, dan market risk. 1. Stand-alone risk, yang merupakan risiko proyek mengabaikan fakta-fakta (a) bahwa hanyalah salah satu aset dalam portofolio perusahaan aset dan (b) bahwa perusahaan hanyalah satu saham dalam portofolio investor khas saham. Risiko yang berdiri sendiri diukur dengan variabilitas yang diharapkan pengembalian proyek. 2. Corporate-risk, merupakan risiko proyek kepada perusahaan memberikan pertimbangan fakta bahwa proyek hanya merupakan salah satu dari portofolio perusahaan aset, maka bahwa beberapa risiko akan dihilangkan dengan diversifikasi dalam perusahaan. Risiko perusahaan diukur dengan dampak proyek terhadap ketidakpastian tentang laba masa depan perusahaan. 3. Market-risk, merupakan resiko dari proyek seperti yang terlihat oleh pemegang saham yang terdiversifikasi yang mengakui bahwa proyek ini hanya salah satu dari aset perusahaan dan saham perusahaan hanyalah salah satu
  • 11. bagian kecil dari total portofolio mereka. Risiko pasar diukur dengan efek proyek pada koefisien beta perusahaan. Teknik untuk mengukur stand-alone risk proyek adalah analisis sensitivitas proyek, scenario analysis, monte carlo simulation. C. Analisis Sensitivitas Proyek Analisis sensitivity adalah sebuah teknik yang mengindikasikan berapa banyak NPV akan berubah dalam respon untuk memberikan perubahan didalam variable input, dan lainnya yang konstan. Sensitivity analysis tujuannya adalah untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisa proyek, jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar perhitungan biaya atau benefit Dengan demikian tujuan utama daripada analisa sensitivitas : 1. Untuk memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang sedang dilaksanakan 2. Untuk memperbaiki design daripada proyek, sehingga dapat meningkatkan NPV 3. Untuk mengurangi resiko kerugian dengan menunjukkan beberapa tindakan pencegahan yang harus diambil Analisis sensitivitas dimulai dengan situasi base-case, yang mana dikembangkan menggunakan nilai ekspektasi untuk input yang lainnya. Didalam sensitivity analysis, variable lainnya dirubah oleh beberapa persentase poin diatas dan dibawah nilai ekspektasi, menahan semua variable kontans lainnya. Kemudian NPV baru dikalkulasi menggunakan nilai lainnya. Sehingga, NPV memang dirancang untuk menunjukkan seberapa sensitif NPV dalam setiap perubahan variabel 2.3 BIAYA MODAL A. Pengetian Biaya Modal Biaya Modal adalah biaya real yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanani suatu investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa
  • 12. besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting, dengan alasan: 1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk biaya modal) diminimalkan. 2. Keputusan penganggaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu estimasi tentang biaya modal. 3. Keputusan-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan estimasi biaya modal. Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari investasi tersebut.Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang- kurangnya sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko tertentu. Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana atau disebut biaya modal individual. Biaya modal individual dihitung tiap jenis modal.Namun apabila perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang (Weightedf average cost of capital/WACC) dari seluruh modal yang digunakan. Konsep Biaya Modal erat hubungannya dengan konsep mengenai pengertian tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Tingkat keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak yaitu sisi investor dan perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya required rate of return merupakan tingkat keuntungan (rate of return) yang mencerminkan tingkat resiko dari aktiva yang dimiliki. Sedangkan bagi perusahaan yang menggunakan dana (modal), besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut. Biaya modal bisanya
  • 13. digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya. B. Faktor-Faktor Yang Menentukan Biaya Modal Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain: 1. Keadaan-keadaan umum perekonomian. Faktor ini menentukan tingkat bebasrisiko atau tingkat hasil tanpa risiko. 2. Daya jual saham suatu perusahaan. Jika daya jual saham meningkat, tingkat hasil minimum para investor akan turun dan biaya modal perusahaaan akan rendah. 3. Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen. Jika manajemen menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau memanfaatkan utang dan saham khusus secara ekstensif, tingkat risiko perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya meminta tingkat hasil minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat pula. 4. Besarnya pembiayaan yang diperlukan. Permintaan modal dalam jumlah besar akan meningkatkan biaya modal perusahaan. C. Asumsi-Asumsi Model Biaya Modal Asumsi-asumsi dalam model biaya modal diantaranya: 1. Risiko bisnis bersifat konstan. Risiko bisnis merupakan potensi tingkat perubahan return atas suatu investasi. Tingkat risiko bisnis dalam suatu perusahaan ditentukan dengan kebijakan manajemen investasi. 2. Biaya modal merupakan suatu kriteria investasi yang hanya tepat untuk suatu investasi yang memiliki risiko bisnis setingkat dengan aktiva-aktiva yang telah ada. 3. Risiko keuangan bersifat konstan. Risiko keuangan didefinisikan sebagai peningkatan variasi return atas saham umum karena bertambahnya
  • 14. pemanfaatan sumber pemiayaan hutang dan saham istimewa. Biaya modal dari sumber individual merupakan fungsi dari struktur keuangan berjalan. 4. Kebijakan dividen bersifat konstan. Asumsi ini diperlukan dalam menaksir biaya modal yang berkenaan dengan kebijakan dividen perusahaan. Asumsi ini menyatakan bahwa rasio pembayaran dividen (dividen/laba bersih) juga konstan. D. Biaya Hutang Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari suatu investasi agar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika perusahaan menggunakan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh dana dari hutang jangka panjang, maka biaya hutang adalah sama dengan Kd atau Yield To Maturity (YTM) yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemegang atau pembeli obligasi. Biaya hutang dapat dicari dengan cara: 1. Biaya Modal dari Hutang Jangka Pendek Hutang jangka pendek seperti hutang perniagaan, hutang wesel, kredit bank. Contoh 1 : Misalkan cash discount yang hilang selama 1 tahun sebesar Rp.5.000.000,- dan hutang perniagaan rata-rata Rp.50 juta. Maka, Biaya modal sebelum pajak = 5 juta / 50 juta x 100% = 10% Misal pajak 40% Biaya modal sesudah pajak = 10% x (100%-40%) = 6% Contoh 2 : Bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp.100 juta dengan bunga 2% per bulan selama 8 bulan.Syarat aktiva yang dijadikan jaminan harus diasuransikan selama umur kreditnya dg premi asuransi Rp.5 juta. Maka : Uang yg diterima dari bank = Rp. Pinjaman – (bunga 8 bln + premi asuransi)
  • 15. = Rp. 100 juta – (Rp.16 juta + Rp. 5 juta) = Rp. 79 juta. Beban yg sebenarnya di tanggung peminjam = Rp.21 juta Jadi biaya kredit sebelum pajak = Rp.21 juta / Rp.79 juta x 100% = 26%. Biaya kredit per bulan = 26% / 8 = 3,25% Misal tingkat pajak 25 % = Biaya modal sesudah pajak = 3,25% x(100%-25%)= 2,43 % per bulan. 2. Biaya Modal Jangka Panjang Biaya modalnya dengan memperhitungkan jumlah neto yg diterima dengan pengeluaran kas yg terjadi karena penggunaan dana tersebut. Contoh : Obligasi dikeluarkan dengan nominal per lembar Rp.100 juta dan umurnya 10 tahun. Hasil penjualan neto yg diterima adalah Rp.97.000.000,- Bunga obligasi 4% per tahun. Berapa cost of bond ? Jawab : Dana rata-rata selama 10 tahun = (100 jt + 97 jt) /2 = 98,5 jt Selisihnya dialokasikan untuk 10 thn = 3 jt /10 thn = 300.000 (+bunga) Bunga = 4% x 100 jt = 4 jt Beban per tahun (average annual cost ) = 4 jt + 300.000 = Rp4,3 jt Menghitung biaya rata-rata per tahun = (4,3 jt /98,5 jt) x 100% = 4,4% Misal tingkat pajak 25% , Maka biaya modal = 4,4% x (100% - 25%) = 3,3%.
  • 16. E. Biaya Modal Saham Preferen (Cost of Preferred Stock) Biaya saham preferen adalah sama dengan tingkat keuntungan yang dinikmati pembeli saham preferen. Kp = Dp/Pn Kp = biaya saham preferen Dp = deviden saham preferen Pn = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangi flotation cost) Biaya penggunaan dana dari penjualan saham preferen (cost of preferred stock)dihitung dgn membagikan deviden per lembar saham preferen (Dp) dgn harga neto (net Price) yg diperoleh dari penjualan saham preferen per lembarnya. Contoh : Suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen yg baru dengan nilai nominal Rp.10.000,- per lembar dan deviden sebesar Rp.600,- Penjualan neto saham tersebut sebesar Rp.9.000,- per lembarnya. Berapa biaya modal saham preferen (cost of preferred stock) ? Jawaban: Biaya modal saham preferen = Dp / Pn Biaya modal saham preferen = 600 / 9000 = 6,67%. F. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba ditahan Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau sering disatukan menjadi biaya modal sendiri (biaya ekuitas) atau kadang-kadang disebut biaya modal saham biasa saja. Biaya modal ekuitas merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. r s = D1 / P0 + g Dimana : rs = biaya modal ekuitas D1 = Deviden saham yang diharapkan pada tahun pertama
  • 17. P0 = harga saham saat ini g = tingkat pertumbuhan a) Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning) Biaya laba ditahan adalah sama dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Dasarnya adalah prinsip opportunity cost. Jika laba tidak ditahan, laba tersebut dibagiakan dalam bentuk deviden. Jika laba tersebut ditahan berarti pemegang saham menginvestasikan kembali laba yang menjadi haknya ke perusahaan (flow back fund). Ada tiga cara menaksir biaya modal laba ditahan: 1. Pendekatan CAPM Ks = bunga bebas risiko + premi risiko Ks = krf + bi (km – krf) Dimana: Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan I, Krf = bunga bebas risiko Km = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar Bi = beta saham perusahaan i. 2. Pendekatan discounted cash flow Model yang digunakan untuk estimasi adalah Gordon Model: D1 Po = ———– Ks – g Maka, D1 Ks = ———– + g Po D1 = Deviden akhir periode
  • 18. Po = Harga saham awal periode g = tingkat pertumbuhan deviden. 3. Pendekatan bond yield plus risk premium Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahan + premi risiko Biaya Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock) Biaya modal saham biasa baru biasanya lebih tinggi dari biaya modal laba ditahan, karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisiatau flotation cost. Biaya emisi akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham. D1 Ksb = —————– + g Po (1 –FC) Ksb = biaya saham biasa baru FC = flotation cost G. Biaya Modal Keseluruhan (Weighted average cost of capital/WACC) : Biaya modal secara keseluruhan merupakan biaya modal yang memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan.Biaya modal yang diperhitungkan merupakan biaya modal dari seluruh jenis modal yang digunakan. Karena biaya modal dari masing-masing sumber dana berbeda-beda, maka untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruahn perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (Weighted average cost of capital / WACC). Sebagai unsure penimbanngnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut. Weighted Average Cost of Capital Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari berbagai sumber pendanaan, maka biaya modal dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang. WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]
  • 19. WACC = biaya modal rata-rata tertimbang Wd = proporsi hutang dari modal Wp = proporsi saham preferen dari modal Ws = proporsi saham biasa atau laba ditahan dari modal Kd = biaya hutang Kp = biaya saham preferen Ks = biaya laba ditahan Ksb = biaya saham biasa baru. Sumber modal a. Jlh Rp.Biaya penggunaan modal b. Hutang Jk, Panjang c. 60 jt6% (sebelum tax) d. Saham Preferen10 jt7% e. Modal sendiri f. 130 jt10% g. Jlh200 jt h. Tingkat pajak perseroan = 25%. Berapa Biaya Modal Rata-rata ? Jawab : Biaya modal hutang (setelah pajak) = 6% x (100% -25%) = 4,5% H. Marginal Cost of Capital Marginal cost of capital adalah biaya memperoleh rupiah tambahan sebagai modal baru. Pada umumnya marginal cost of capital akan meningkat sejalan dengan meningkatnya penggunaan modal. Pada umumnya perusahaan akan menggunakan laba ditahan untuk menambah modal baru menerbitkan saham baiasa baru. Dengan demikian diperlukan suatu titik dimana kebutuhan modal sendiri harus dipenuhi dengan penjualan saham biasa baru. Titik dimana marginal cost of capital naik sering disebut Break Point.
  • 20. Jumlah laba diatahan Break point = ——————————————————- Bagian modal sendiri dalam struktur modal. 2.4 STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE & KEBIJAKAN DIVIDEN A. Pengertian Leverage Leverage adalah Penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. B. Tujuan Penggunaan Leverage Tujuan Penggunaan Leverage untuk meningkatkan dan memaksimalkan kekayaan dari pemilik perusahaan itu sendiri.untuk memenuhi kebutuhan dana, dapat menggunakan modal sendiri dan juga dari hutang atau modal pinjaman. Menggunakan modal dari pinjaman harus membayar bunga secara rutin yang merupakan beban tetap. Leverage timbul karena perusahaan menggunakan aktiva tetap yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan hutang yang harus membayar biaya bunga atau beban tetap. C. Jenis- jenis Leverage 1. Operating Leverage (Pengungkit Operasi) Penggunaan aktiva dengan biaya tetap yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan yang cukup untuk mengukur biaya tetap dan variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas. Leverage opererasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:327) Operating leverage diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Operating leverage ditentukan oleh hubungan antara sales revenue yang diperoleh perusahaan dengan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT). Analisis operating leverage dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan sejauh mana peningkatan penjualan berpengaruh terhadap laba operasi perusahaan. Besar
  • 21. kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL), yaitu diukur dengan rumus : DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT % PERUBAHAN PENJUALAN 2. Financial Leverage (Pengungkit Keuangan) Menurut Mamduh M. Hanafi (2004:332) besarnya beban tetap keuangan yang digunakan oleh perusahaan beban tetap keuangan tersebut biasanya berasal dari pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh perusahaan. Leverage keuangan mengukur pengaruh perubahan keuangan operasi terhadap perubahan pendapatan bagi pemegang saham yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pendapatan per lembar saham. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan dengan laba perusahaan sebelum bunga dan pajak serta pendapatan saham biasa per lembar. Finansial leverage dibedakan menjadi 2 yaitu : 1) Financial structure (struktur keuangan) : menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure tampak ada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal. 2) Capital structure (struktur modal) : merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan. D. Pengertian struktur modal Menurut manajemen keuangan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri.Teori struktur modal menjelaskan kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat mempengaruhi nilai modal perusahaan, biaya modal perusahaan, dan harga pasar saham perusahaan.
  • 22. Pada bab ini digunakan tiga macam tingkat pengembalian atau kapitalisasi, yaitu : tingkat pengembalian utang (kd), saham biasa (k’ₑ) dan tingkat pengembalian perusahaan secara keseluruhan (kₒ). Kd = F/B = beban bunga tahunan/nilai pasar utang Keterangan : Kd = tingkat pendapatan utang perusahaan atau biaya modal utang. Kₑ = E/S = laba yg tersedia bagi pemegang saham/nilai pasar saham Keterangan : Kₑ = tingkat pendapatan saham biasa atau biaya modal saham biasa. Kₒ = O/V = laba bersih operasi/b+s Keterangan : Kₒ = tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan V = B + S = Nilai total perusahaan Tingkat kapitalisasi perusahaan secara keseluruhan atau biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan : Kₒ = Kd b/b+s + Kₒ s/b+s E. KEBIJAKAN DIVIDEN A. Teori Dividen Terdapat 2 teori tentang kebijakan dividen menjelaskan bagaimana pengaruh besar kecilnya dividen payout rasio (DPR) terhadap harga pasar saham. Adapun kedua teori tersebut adalah: 1. Dividend Irrelevance Theory Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM).kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. (MM) berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan (earning power) dan resiko bisnis, sedangkan cara mengambil arus pendapatan menjadi dividend an laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah
  • 23. a. Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi. b. Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham. c. Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal. d. Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama tentang prospek perusahaan. e. Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak berpengaruh terhadap biaya sendiri. f. Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan dividen. 2. Bird In-The Hand Theory Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner.Berdasarkan bird in- the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan lebih besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya hal itu terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor. B. jenis-jenis pembayaran dividen antara lain: 1. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai (cash dividen) Pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham dan diberikan secara tunai sesuai dengan dividen yang didapatkan oleh para pemegang saham. 2. Pembayaran dividen dalam bentuk saham (stock dividen) Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti kas dividen. C. Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden 1. Posisi likuiditas perusahaan
  • 24. Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar dividen yang dibayarkan. 2. Kebutuhan Dana Untuk Membayar Hutang Apabila sebagian besar laba digunakan untuk membayar hutang maka sisanya yang digunakan untuk membayar dividen semakin kecil. 3. Rencana Perluasan Usaha Semakin besar perluasan usaha perusahaan maka semakin berkurang dana yang dapat dibayarkan untuk dividen. 2.5 MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI, HUTANG JANGKA PANJANG, PEMBIAYAAN CAMPURAN & MEGER DIVESTASI, PERUSAHAAN DAN LEVERAGE BUYOUTS A. Pengertian Saham Modal saham merupakan jenis modal yang hanya terdapat dalam perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ) yang diperoleh dengan cara menerbitkan dan menempatkan saham – saham tersebut kepada pihak tertentu atau kepada masyarakat umum. Tingkat kepemilikan pemegang saham terhadap perusahaan tergantung seberapa besar bagian saham yang dikuasainya. Pencatatan transaksi modal saham dapat dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu : 1. Modal saham dicatat sebesar nominal saham yang diotoritaskan Pada saat diputuskan untuk menerbitkan saham baru, maka sebesar nilai nominal saham – saham yang diterbitkan pada perkiraan “modal saham diotoritaskan” dan dikreditkan pada perkiraan “modal saham”. 2. Modal saham dicatat sebesar nominal saham terjual Pada saat modal saham dicetak tidak perlu ada jurnal cukup dibuatkan catatan dalam bentuk memorial dan pencatatan modal baru dilakukan apabila saham telah terjual.
  • 25. Pembatalan Pemesanan Saham Hal ini terjadi apabila pemesan saham tidak dapat memenuhi kewajiban untuk membayar kekurangannya pada saat yang telah ditentukan. Terdapat 4 klausul yang dapat digunakan sebagai perlakuan pembatalan pemesanan saham : 1. Uang muka dikembalikan seluruhya kepada pemesan 2. Uang muka dikembalikan kepada pemesan setelah dikurangi kerugian atas penjualan kembali saham – saham tersebut 3. Diserahkan saham yang nilainya sama dengan uang muka pemesan saham 4. Uang muka dianggap hialang/tidak dikembalikan Penjualan Saham Secara Lumpsum Disamping dijual secara individual atau per jenis saham, penjualan saham juga dapat dilakukan secara bersamaan dalam satuan paket/ slot ( lumpsum ), yang mana dalam setiap paket saham yang dijual terdapat lebih dari satu jenis saham. Bila saham dijual secara lumpsum, maka sahan – saham yang berbeda – beda tersebut dijual dalam satu harga jual, oleh sebab itu perlu ada suatu perlakuan akuntansi untuk mendistribusikan hasil penjualan saham – saham tersebut ke masing – masing jenis saham. Pendistribusian hasil penjualan saham dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu : 1. Bila harga pasar masing – masing saham diketahui, maka pendistribusian hasil penjualan dilakukan berdasarkan perbansingan harga pasar masing – masing jenis saham 2. Bila salah satu jenis saham yang diketahui harga pasarnya, maka sebesar harga pasar saham yang diketahui harga pasarnya didistribusikan sebagai hasil penjualan sahma yang bersangkutan, sedangkan sisanya didistribusikan untuk hasil penjualan saham yang tidak diketahui harga pasarnya 3. Bila masing – masing saham tidak diketahui harga pasarnya, maka pendistribusian hasil penjualan saham belum bisa dilakukan hingga
  • 26. diketahuimya harga pasar masing – masing saham atau salah satu jenis saham, mana yang dahulu Modal Saham Bonus Saham juga dapat diberikan sebagai bonus kepada investor atau kreditor, misalnya untuk pembelian saham prioritas atau obligasi perusahaan dalam jumlah tertentu akan diberikan saham biasa sebagai bonus. Premium atau diskon saham timbul bila saham – saham ditempatkan/dijual tidak sebesar harga nominalnya, sedangkan modal saham di neraca harus dilaporkan sebesar nilai nominalnya yang mungkin tidak sama dengan nilai riil kekayaan bersih yang diterima dari para pemegang saham. Premium dan diskon saham akan tetap dilaporkan di neraca selama saham saham – saham yang menimbulkan premium atau diskon tersebut masih tetap beredar. Pembatalan /penghapusan premium ataupun diskon saham dilakukan apablia ada penarikan saham untuk tujuan pengurangan modal saham. B. Peranan Bank Investasi Bank investasi melayani sejumlah tujuan di dunia finansial dan investasi, termasuk penjaminan emisi saham baru, penanganan merger dan akuisisi, dan bertindak sebagai penasihat keuangan. Peran lain dari bank investasi mencakup pengelolaan aset untuk dana investasi besar dan pengelolaan kekayaan pribadi untuk individu dengan nilai bersih tinggi. Beberapa bank investasi utama termasuk Goldman Sachs, JPMorgan Chase dan Credit Suisse. Salah satu peran utama bank investasi adalah menjadi perantara antara perusahaan dan investor melalui penawaran umum perdana (initial public offering / IPO). Bank investasi menyediakan layanan penjaminan emisi untuk menerbitkan saham baru ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk go public dan mencari dana ekuitas. Underwriting pada dasarnya melibatkan bank investasi untuk membeli sejumlah saham baru yang disepakati, yang kemudian dijual kembali melalui bursa efek.
  • 27. C. Hutang Jangka Panjang Hutang jangka panjang merupakan hutang yang dimiliki oleh perusahaan dan harus dilunasi dalam waktu yang relatif lama.Jatuh tempo pelunasan hutang jangka panjang biasanya dalam satu periode akuntansi yaitu satu tahun atau bahkan lebih. Pembiayaan dalam rangka melunasi hutang jangka panjang tidak berasal dari aktiva lancar seperti piutang dagang, investasi jangka pendek, kas perusahaan, ketersediaan stock produk di gudang, dan berbagai aktiva lancar lainnya. Pelunasan hutang jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak lancar.Aktiva tidak lancar ialah aset ataupun kekayaan yang dimiliki perusahaan dengan nilai waktu ekonomis yang lama atau memiliki sifat permanen.Selain ast jangka panjang, aktiva tidak tetap ini dalam satu tahun periode operasional tidak mudah habis. D. Jenis Jenis Hutang Jangka Panjang Terdapat dua jenis hutang jangka panjang yang dapat kita ketahui. Jenis jenis utang jangka panjang yaitu : 1. Hutang Hipotek Pengertian hutang hipotek adalah hutang yang timbul disebabakan pendapatan dana yang bersumber dari hutang dnegan penggunaan jaminan harta tetap. Harta tetap yang berupa barang tidak bergerak seperti berbagai sertifikat (tanah, gedung/ruko/bangunan). Apabila kondisi perusahaan tidak sanggup membayar hutang sesuai dengan jatuh tempo, sebagai gantinya pemberi hutang mempunyai hak untuk menyita ataupun menjual harta tetap yang menjadi jaminan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh dana yang disesuaikan dengan jumlah dana hutang yang belum terbayarkan.Hutang hipotek pada umumnya hanya diperoleh dari 1 sumber, sebagai contoh melakukan peminjaman hutang hipotek kepada perbankan.
  • 28. 2. Hutang Obligasi Definisi hutang obligasi ialah hutang yang muncul disebabkan dana yang diperoleh melalui surat-surat obligasi yang diterbitkan. Pemegang surat obligasi adalah orang yang melakukan pembelian terhadap obligasi. Hal-hal yang dicantumkan dalam surat obligasi seperti jumlah nominal, waktu pelunasan, interest per year, beserta segala ketentuan yang disesuaikan dengan jenis obligasi yang disepakati oleh pemberi pinjaman dan yang menerima pinjaman. E. Resiko Hutang Jangka Panjang Disamping keuntungan atau kebermanfaatan utang jangka panjang yang dapat diperoleh perusahaan.Terdapat resiko yang dapat diderita oleh perusahaan. Berbagai resiko utang jangka panjang diantaranya : 1. Resiko yang diterima akan semakin besar seiring dengan semakin lama jangka waktu pada pinjaman dana dan pelunasannya. 2. Jumlah sumber dana pinjaman sangat terbatas. 3. Apapun namanya, hutang merupakan beban yang menjadi tanggung jawab bagi perusahaan. 4. Tanggal jatuh tempo sudah pasti/tetap dan tidak memandang kondisi perusahaan. 5. Nilai saham yang dimiliki perusahaan dapat terpengaruh oleh besarnya jumlah utang jangka panjang. F. PEMBIAYAAN CAMPURAN Blended finance merupakan pembiayaan proyek atau program yang dananya bisa berasal dari campuran uang negara, perbankan atau swasta. Bisa juga berasal dari dana kedermawanan seperti dari lembaga filantropi atau dana yang dihimpun dari masyarakat. Dana ini kemudian dijadikan sebagai modal swasta untuk investasi jangka panjang.
  • 29. G. Merger Merger adalah kerja sama antara dua perusahaan menjadi satu. Merger dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses penggabungan atau difusi dari 2 perseroan dengan salah satu dari perseroan tersebut tetap berdiri dengan nama perseroannnya dan perseroan yang satunya lenyap dimasukkan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut dengan segala nama serta kekayaannya. Proses merger Proses merger secara sederhananya bisa digambarkan sebagai berikut ini: (Perusahaan A + Perusahaan B = Perusahaan A) H. Macam macam Merger 1. Merger horizontal adalah merger antara dua perusahaan yang sama jenis usahanya. Contoh merger horizontal yaitu merger antara perusahaan germen, merger antar perusahaan sepatu, merger antar perusahaan roti. 2. Merger vertikal adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan. Contoh merger vertikal yaitu: perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil dan perusahaan benang merger dengan perusahaan kain. 3. Konglomerat adalah kerja sama antar berbagai perusahaan dengan produk- produk yang berbeda dan tidak ada kaitannya. Contoh merger konglomerat yaitu perusahaan elektronik merger dengan perusahaan televisi, perusahaan makanan merger dengan perusahaan mobil. Tujuan dari konglomerat yaitu untuk menggapai pertumbuhan badan usaha secara cepat serta memperoleh hasil yang lebih baik, dengan cara saling bertukar saham antar dua persahaan yang bersatu. 4. Merger kon generik adalah kerjasama diantara 2 atau lebih perusahaan yang saling berhubungan, namun bukan terhadap produk yang serupa. Sebagai contoh merger kongenerik yaitu bank dengan perusahaan leasing. Alasan melakukan Merger Berikut ini adalah beberapa alasan perusahan melakukan merger: 1. Pertumbuhan atau diversifikasi
  • 30. Sebuah perusahaan yang ingin bertumbuh dengan cepat baik itu dari ukuran, pasar, saham maupun diversifikasi usaha bisa melakukan Merger.Perusahaan tidak mempunyai resiko dengan adanya produk baru.Selain hal itu, apabila melakukan ekspansi dengan merger, maka perusahaan tersebut bisa mengurangi perusahaan pesaing. 2. Meningkatkan Dana Diantara beberapa prusahaan banyak yang tidak mendapatkan dana untuk melakukan ekspansi internal, namun bisa mendapatkan dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Ekspansi eksternal tersebut yaitu dengan menggabungkan diri dengan perusahaan yang mempunyai likuiditas tinggi sehingga dapat meningkatkan daya pinjam perusahaan serta penurunan kewajiban keuangan. Hal tersebut dapat memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya yang rendah. 3. Sinergi Sinergi bisa tercapai apabila merger menghasilkan suatu tingkat skala ekonomi.Tingkat skala eklnomoi ini dapat terjadi karena adanya perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar dibanding jumlah pendapatan perusahaan pada saat tidak merger. Sinergi akan terlihat jelas pada saat perusahaan yang melakukan merger berada pada bisnis yang serupa karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan bias dihilangkan. 4. Pertimbangan pajak Perusahaan bisa membawa kerugian pajak hingga lebih dari 20 tahun ke depan atau hingga kerugian pajak bisa tertutupi. Perusahaan yang mempunyai kerugian pajak bisa melakukan akuisisi dengan perusahaan yang bisa menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Dalam kasus ini perusahaan yang melakukan akuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan sesudah pajak dengan mengurangi pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang telah diakuisisi. Bagaimanapun juga merger tidak hanya dikarenakan oleh keuntungan pajak, namun berdasarkan tujuan mekanisme kesejahteraan pemiliknya.
  • 31. 5. Menambah ketrampilan manajemen dan teknologi Beberapa perusahaan menjadi tidak bisa berkembang secara baik karena tiadanya efisiensi pada menejemennya atau kurangnya suatu teknologi. Perusahaan yang tidak bisa mengefisiensikan manajemennya dan tidak bisa membiayai untuk pengembangan teknologinya, bisa melakukan penggabungan dengan perusahaan yang mempunyai menajemen dan teknologi yang handal. I. Divestasi Divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan.Ini adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru. Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi. 1. sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya. 2. untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini. 3. kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuiditas pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini
  • 32. memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi. J. Metode divestasi Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang menampilkan divisi yang mereka jual.Dengan melakukan komunikasi secara online, Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan. 1. Perusahaan Induk Perusahaan Induk adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih perusahaan lain dan dapat mengendalikan semua jalannya proses usaha pada setiap badan usaha yang telah dikuasai sahamnya. Dengan melakukan pengelompokan perusahaan ke dalam induk perusahaan, diharapkan tercapainya tujuan peningkatan atau penciptaan nilai pasar perusahaan (market value creation) berdasarkan lini bisnis perusahaan.Perusahaan Induk sering juga disebut dengan Holding Company, parent company, atau Controlling Company Keuntungan Dan Kerugian Dari Perusahaaan Induk a) Kemandirian Risiko b) Hak Pengawasan Yang Lebih Besar c) Pengotrolan Yang Lebih Mudah Dan Efektif d) Operasional Yang Lebih Efisien e) Kemudahan Sumber Modal f) Keakuratan Keputusan Yang Diambil K. LAVERAGE BUYOUTS Pembelian terutang (LBO) adalah akuisisi (biasanya perusahaan, tetapi bisa pula aset tunggal seperti real estat) yang harga belinya dibantu oleh gabungan saham
  • 33. dan utang dan yang arus kas atau aset targetnya dipakai untuk menjamin dan melunasi utang.Karena utang biasanya memiliki biaya modal yang lebih rendah daripada saham, imbal balik saham meningkat seiring peningkatan utangnya.Utang tersebut otomatis menjadi dongkrak untuk menambah imbal balik yang menjadi asal usul istilah LBO (secara harafiah "pembelian terdongkrak"). 2.5 ANALISA KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BUMS DAN BUMN DAN CARA MENGATASINYA SECARA UMUM A. Kebangkrutan Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan mengalami insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total kewajiban melebihi total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997-an, puluhan bank mengalami kebangkrutan.Tetapi pemerintah tidak ingin bank-bank tsb bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara dalam jumlah yang sangat besar sehingga berdampak kepada perekonomian Indonesia sampai saat ini.Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga kredibilitas pemerintah di mata maryarakat dan dunia. incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi (retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan dibidang manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang sangat tajam dan lainnya. B. Sebab-sebab kebangkrutan usaha 1. Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak kompeten 2. Kurangnya pengalaman secara manajerial. 3. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya tidak baik. 4. Penyelewengan dan korupsi atau KKN. 5. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya
  • 34. 6. Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan BBM,perpajakan dan lainnya. 7. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis. 8. Mengalami kerugian terus menerus. 9. Faktor-faktor lainnya. C. Analisis kebangkrutan 1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu: a) Analisis Univariate Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penyimpangan Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap berbanding pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh Time Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi dari laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya. b) Analisis Multivariate Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu persamaan. Contohnya model regresi: Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic.Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New York University pertengahan tahun 1960 menggunakan “analisisdiskriminan” untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi tentang kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar di USA dengan 22 rasio keuangan, tetapi hanya 5 rasio dominan dalam memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan atau tidak.
  • 35. Analisis diskriminan/ kebangkrutan terdiri 3 tahap:  Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive. Setiap kelompok dibedakan dengan satu distribusi peluang (probability distribution) sesuai cirri-cirinya.  Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok.  Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb “paling baik” mendiskrimi nasikannya (membedakannya) diantara kelompok “paling baik”, artinya kombinasi yg meminumkan peluang ada kesalahan klasifikasi. D. Aspek Operasional. Baik Sekali (BS),Skor =100%x Bobot indikator ybs. Baik(B), Skor =80%x indikator yang bersangkutan Cukup(C), Skor=50%x indikator yg bersangkutan Kurang(K), skor=20%x indicator yg bersangkutan Baik Sekali,artinya sekurang-kurangnyamencapai standar normal atau di antara normal baik diukur dari segi kualitas(waktu, mutu dsb) dan kuantitas (produktivitas,rendemen). Baik, artinya menedekati standar normal atau sedikit di bawah standar normal namun telah menunjukkan perbaikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Cukup, artinya masih jauh dari standar normal baik diukur dari segi kualitas maupun segikuantitas dan mengalami perbaikan dari segi kualitas dan kuantitas. Kurang, artinya tidak tumbuh dan cukup jauh dari standar normal.Indikator yang dinilai adalah unsure-unsur kegiatan yang dianggap paling dominant dalam menunjang keberhasilan operasi sesuai dengan visi dan misi perusahaan. E. Aspek Administrasi(BUMN non infrastruktur) Laporan perhitungan tahunan Skor Awal bulan s/d akhir bulan ke 4 3 Awal bulan s/d akhir bulan ke 5 2 lebih dari akhir bulan ke 5 0
  • 36. Indikator yang dinilai adalah: 1. Laporan Perhitungan Tahunan (LPT), kalau LPT diterima s/d akhir bulan ke 4, maka nilai BUMN =3. 2. Rancangan Rencana Anggaran dan AnggaranPerusahaan(RKAP), kalau diterima 2 bulan atau lebih cepat maka nilai BUMN= 3. 3. Laporan Periodik, kalau diterima Dekom/Pengawas dan Pemegang saham atau Menteri BUMN paling lambar 2 bulan setelah berakhirnya periode. 4. Laporan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) merupakan hal yang harus dilakkan oleh BUMN. Indikatornya dengan menilai efketivitas penyaluran bantuan nilai skor = 3, dan Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman dengan skor =3, Jumlah skor untuk PUKK ini =6. Pada umumnya Persero, milik BUMN memberikan data maupun laporannya ke Menteri, Dekom, Pemegang Saham disampaikan tepat waktu begitu juga masalah PUKK dsbnya, karena para Direksi dapat melakukan koordinasi masalah ini dengan divisi-divisinya. F. Analisis ShutDown Point Memprediksi Kebangkrutan – Penutupan Usaha • Alat yang dipakai adalah Cash BEP • (Shut Down Point) • Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup pada kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya yang timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan pengeluaran uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan). • Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam, asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP) adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point. • SDP = F / contirbution margin per unit.
  • 37. • Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat titik impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan biaya tunai atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat dipakai sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar.