Dokumen tersebut membahas tentang manajemen hubungan kemanusiaan dari perspektif filsafat. Hubungan kemanusiaan didefinisikan sebagai interaksi antara individu yang mencakup pemahaman, kesadaran, dan kepuasan psikologis. Tujuan hubungan kemanusiaan adalah meningkatkan motivasi kerja, hubungan antar pegawai, dan mengurangi konflik. Faktor-faktor seperti pendidikan, lingkungan, dan pengalaman mempengaru
Materi tentang Dasar-dasar Perilaku Kelompok membahas tentang pentingnya kelompok dalam Organisasi, tahapan terbentuknya kelompok, pengaruh terhadap produktivitas kerja serta apa perbedaan kelompok dan tim kerja.
Materi tentang Dasar-dasar Perilaku Kelompok membahas tentang pentingnya kelompok dalam Organisasi, tahapan terbentuknya kelompok, pengaruh terhadap produktivitas kerja serta apa perbedaan kelompok dan tim kerja.
UAS Human Relations
Pentingnya Penerapan Human Relations Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai
Vivi Vanesa / 44321120024
Dosen : Bu Gadis Octory
Univ. Mercubuana
UAS Human Relations
Pentingnya Penerapan Human Relations Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Pegawai
Vivi Vanesa / 44321120024
Dosen : Bu Gadis Octory
Univ. Mercubuana
2. HUBUNGAN KEMANUSIAAN
1. Menurut Siagian, adalah keseluruhan
rangkaian hubungan, baik yang bersifat
formal maupun informal antara atasan
dengan bawahan, atasan dengan atasan
serta bawahan dengan, bawahan lain yang
harus dibina dan dipelihara sedemikian
rupa sehingga tercipta suatu teamwork, dan
suasana kerja yang intim dan harmonis
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan.
MENURUT PARAAHLI :
Hubungan kemanusian…
2. Menurut Effendy, adalah pengintegrasian
orang-orang ke dalam suatu situasi kerja yang
menggiatkan mereka untuk bekerja sama
dengan perasaan puas, yang meliputi
kekuasaan ekonomis, psikologis dan kepuasan
sosial. Jadi hubungan kemanusian adalah
suatu interaksi yang terjadi antara personal
dengan personal lain yang mendapatkan
adanya saling pengertian, kesadaran dan
kepuasan psikologis.
3. Hubungan kemanusian pada berbagai
bidang khususnya kehidupan
berorganisasi sangat diperlukan untuk
mencapai sebuah tujuan organisasi.
Manusia merupakan makhluk sosial
yakni makhluk yang saling
membutuhkan antar sesamanya maka
dalam menjalankan perannya sebagai
makhluk sosial, antar manusia tentu
akan terbentuk hubungan antar
sesamanya. Hubungan antar manusia
adalah interaksi antar seseorang
dengan orang lain meliputi kemampuan
mengenali sifat, tingkah laku, pribadi
seseorang dalam suatu kehidupan
untuk memperoleh kepuasaan hati.
Hubungan antar manusia sebagai suatu aktivitas tidaklah mudah
dilaksanakan, oleh karena itu senantiasa menjadi bahan studi hingga
dewasa ini. Kesulitan utama dalam kegiatan hubungan antar manusia
itu terletak pada politik dan rumitnya rohani manusia. Menurut Calvin C,
Thomson dan Frank A. Clement dalam bukunya “Human relations in
action” mengatakan: “No two leaves, no two snoflakes, no two people
(not even indentical twins) are just a like. This principleof individuality is
known as varations”. Artinya: sebanyak manusia di bumi ini, tidak ada
dua pun yang sama dan serupa dalam segala hal, bahkakn di antara
yang kembarpun, terutama dalam watak, sifat, perangai, kepribadian,
sikap dan tingkah laku. Dari uraian di atas, maka pimpinan dalam
organisasi apapun dalam bidang apapun, agar berhasil mencapai tujuan
organisasi, dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan (seni)
dalam menerapkan hubungan antar manusia, sebagaimana sifat
hubungan antar manusiawi itu sendiri yakni sebagai ilmu pengetahuan
dan seni.
4. PEMBAHASAN
A. Maksud dan Tujuan Hubungan Kemanusiaan
Dalam buku Peranan Human dan Publik Relations dalam Organisasi menyebutkan maksud dan tujuan human
relations adalah :
1. Untuk meningkatkan motivasi kerja di dalam suatu organisasi;
2. Untuk meningkatkan hubungan kerja serta kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan maupun
sebaliknya, serta kerja sama di antara teman sekerja;
3. Untuk dapat mengurangi akan aspek-aspek negatif dari timbulnya konflik maupun frustasi;
4. Untuk mengetahui seawal mungkin masalah yang terjadi di dalam organisasi;
5. Untuk mengetahui sejauh mana faktor-faktor psikologis, manajemen, sosiologi maupun komunikasi serta
ekologi memengaruhi hubungan kerja di dalam suatu organisasi;
6. Agar pegawai dapat berprestasi lebih tinggi dan lebih produktif dalam rangka memenuhi kebutuhan tuntutan
instansinya;
7. Berhasil atau tidaknya human relations, tergantung pada faktor-faktor antara lain:
a. Latar belakang pendidikan;
b. Latar belakang kehidupan dari masa kecil;
c. Faktor lingkungan;
d. Keadaan psikologisnya;
e. Pengalaman organisasi.
5. B. Hirarki Kebutuhan Hubungan Kemanusiaan
Motivasi manusia sebagai suatu hirarki menurut kebutuhan Maslow sebagai berikut :
1. Fisiologis, merupakan kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidupnya melalui udara, air makan, seks,
pakaian dan tempat tinggal;
2. Rasa aman, mencakup kebutuhan akan keselamatan, ketertiban dan bebas dari rasa takut dan ancaman;
3. Sosial (rasa memiliki dan cinta) meliputi kebutuhan akan cinta, afeksi, rasa memiliki dan hubungan manusiawi;
4. Pengakuan (penghargaan), mencakup kebutuhan akan rasa harga diri, prestasi dan dan rasa hormat dari orang
lain. Aktualisasi fisiologis sosial pengakuan rasa aman;
5. Aktualisasi diri (perwujudan diri) meliputi kebutuhan untuk berkembang untuk menyadari potensi diri.
6. C. Teknik Human Relations
Human relations dapat dilakukan untuk menembus hambatan komunikasi, meluruskan salah pengertian, dan
mengembangkan segi konstruktif dari salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat habitat manusia;
demikian kata R.F. Maler dalam bukunya “Principe of Human Relations” yang dikutip oleh Effendy (1988:73) dalam
buku “Hubungan Insani”.
Fungsi konseling dalam hubungan kemanusiaan, adalah sebagai pemberian nasihat dengan maksud untuk
mengarahkan karyawan dalam pelaksanaan serangkaian kegiatan yang diinginkan.
Teknik-Teknik Hubungan Antar Pribadi
1. Konseling langsung yang terarah adalah konseling yang pendekatannya terpusat pada konselor, dimana
aktivitas utama terletak pada konselor. Langkah – Langkah :
a. Menjalin hubungan yang akrab dengan
konseli sehingga tumbuh kepercayaan;
b. Mencari informasi masalah yang dihadapi
konseli dengan pertanyaan;
c. Menganalisa informasi;
2. Konseling tidak langsung yang terarah adalah pendekatan yang terpusat pada konseli, dapat dgunakan oleh
konselor yang tidak begitu berpengetahuan tentang psikologi.
c. Memahami masalah yg dihadapi konseli dan
mendiagnosanya;
d. Menginterpretasikan informasi;
e. Memberikan nasehat dan sugesti.
7. KESIMPULAN
Hubungan kemanusiaan adalah suatu interaksi yang terjadi antara personal dengan personal lain yang
mendapatkan adanya saling pengertian, kesadaran dan kepuasan psikologis. Hubungan kemanusian
mempunyai tujuan untuk meningkatkan motivasi kerja di dalam suatu organisasi. Untuk meningkatkan
hubungan kerja serta kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan maupun sebaliknya, serta kerja sama
di antara teman sekerja. Untuk dapat mengurangi akan aspek-aspek negatif dari timbulnya konflik maupun
frustasi. Untuk mengetahui seawal mungkin masalah nyang terjadi di dalam oraganisasi. Untuk mengetahui
sejauh mana faktor-faktor psikologis, manajemen, sosiologi maupun komunikasi serta ekologi mempengaruhi
hubungan kerja di dalam suatu organisasi. Agar pegawai dapat berprestasi lebih tinggi dan lebih produktif dalam
rangka memenuhi kebutuhan tuntutan instansinya. Pada hakikatnya hubungan kemanusiaan adalah bagaimana
bisa mengubah sikap (to change attitude), bagaimana bisa mengubah opini atau pandangan (to change
opinion) dan atau bagaimana bisa mengubah perilaku (to change the behavior).
8. TERIMA KASIH
"If you cannot do greatthings, do small things in a great way"
NapoleonHill