Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan aset di Kabupaten Pandeglang. Terdapat beberapa objek wisata utama seperti Pantai Carita dan Cikoromoy yang memberikan kontribusi keuangan besar, namun potensi tempat wisata seperti Cisolong belum dimanfaatkan sepenuhnya. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya strategi pemeliharaan aset yang baik dan intensif untuk meningkatkan pemanfaatan dan mengurangi biaya di masa depan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan...Oswar Mungkasa
Disampaikan oleh Persadaan Girsang pada Sosialisasi Humum dan Perundangan terkait Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Acara diselenggarakan oleh Pokja AMPL bersama Ditjen PMD Kemendagri, Bali 6-8 September 2007
Sesuai hasil pertemuan dengan tim teknis Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional Ditjen Penataan Ruang, Laporan Pendahuluan ini terdiri atas beberapa bab yakni Bab 1 Pendahuluan, Bab 2 Pemahaman Terhadap RPI2-JM, Bab 3 Metodologi, Bab 4 TUJAKSTRA 5 KSN dan Sei Mangkei, Bab 5 Rencana Kerja dan Struktur Organisasi Pekerjaan, dan Bab 6 Inventarisasi Kebijakan Spasial dan Pembangunan.
Tim Konsultan telah melakukan presentasi/pemaparan pada tanggal 30 April 2014 dan berdasarkan masukan dari Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional, diharapkan konsultan dapat memberikan jadwal ‘krisis’ pengerjaan berdasarkan pengalaman 3 tahun yl. Untuk itu didalam Laporan ini akan disandingkan jadwal normal (sesuai KAK) yang telah diarahkan pada Kerangka Acuan Kerja dengan jadwal ‘krisis’ yang merupakan bagian dari strategi konsultan untuk menjawab tantangan yang selalu muncul pada penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum pada Kawasan Strategis Nasional.
Tim Konsultan pada pekerjaan ini dipimpin oleh Bpk. Ir. Luthfy Aziz Lubis, MT, Bpk. Tiar Pandapotan Purba, ST, Ibu Vivin, ST, Ibu Linda, ST, MT, Bpk Wendy Laksmono, ST, Ibu Risa, ST, Ahli GIS dan Para Asisten dibawah manajemen PT. Prospera Consulting Engineers.
Kata Kunci pada pekerjaan ini adalah rencana; program; investasi; infrastruktur; pekerjaan umum; kebijakan spasial; kebijakan pembangunan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan...Oswar Mungkasa
Disampaikan oleh Persadaan Girsang pada Sosialisasi Humum dan Perundangan terkait Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Acara diselenggarakan oleh Pokja AMPL bersama Ditjen PMD Kemendagri, Bali 6-8 September 2007
Sesuai hasil pertemuan dengan tim teknis Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional Ditjen Penataan Ruang, Laporan Pendahuluan ini terdiri atas beberapa bab yakni Bab 1 Pendahuluan, Bab 2 Pemahaman Terhadap RPI2-JM, Bab 3 Metodologi, Bab 4 TUJAKSTRA 5 KSN dan Sei Mangkei, Bab 5 Rencana Kerja dan Struktur Organisasi Pekerjaan, dan Bab 6 Inventarisasi Kebijakan Spasial dan Pembangunan.
Tim Konsultan telah melakukan presentasi/pemaparan pada tanggal 30 April 2014 dan berdasarkan masukan dari Satuan Kerja Pengembangan Wilayah Nasional, diharapkan konsultan dapat memberikan jadwal ‘krisis’ pengerjaan berdasarkan pengalaman 3 tahun yl. Untuk itu didalam Laporan ini akan disandingkan jadwal normal (sesuai KAK) yang telah diarahkan pada Kerangka Acuan Kerja dengan jadwal ‘krisis’ yang merupakan bagian dari strategi konsultan untuk menjawab tantangan yang selalu muncul pada penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum pada Kawasan Strategis Nasional.
Tim Konsultan pada pekerjaan ini dipimpin oleh Bpk. Ir. Luthfy Aziz Lubis, MT, Bpk. Tiar Pandapotan Purba, ST, Ibu Vivin, ST, Ibu Linda, ST, MT, Bpk Wendy Laksmono, ST, Ibu Risa, ST, Ahli GIS dan Para Asisten dibawah manajemen PT. Prospera Consulting Engineers.
Kata Kunci pada pekerjaan ini adalah rencana; program; investasi; infrastruktur; pekerjaan umum; kebijakan spasial; kebijakan pembangunan.
Disampaikan oleh perwakilan Ditjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu pada Sosialisasi Hukum dan Perundangan terkait Kebijakan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Acara diselenggarakan oleh Pokja AMPL bersama Ditjen PMD Kemendagri, Bali 6-8 September 2007
1. Disusun Oleh:
Abdul Yusuf
Anisa Nuraida
Ike Hanisyah
Rini Fujiyanthi .B
2. Dasar Hukum
Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 29 tahun 2010
tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Barang
Milik Daerah dan Peraturan Daerah Nomer 2 tahun
2010 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
3. Visi Dan Misi DPKPA Kabupaten
Pandeglang
Visi
“DPKPA Kabupaten Pandeglang sebagai pengelola keuangan, pendapatan dan aset daerah
yang efisien, efektif, transparan, akuntabel dan auditable”.
Misi
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur Pengelola keuangan,
pendapatan dan aset daerah:
2) Menyusun, mengembangkan sistem dan mekanisme pengelolaan keuangan,
pendapatan dan aset daerah sesuai dengan peraturan prundang-perundangan yang
berlaku
3) Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengelolaan administrasi keuangan, pendapatan
dan aset daerah secara cepat dan tepat
4) Meningkatkan pendapatan daerah.
4. Profil Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
Kabupaten Pandeglang
Kedudukan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah merupakan unsur pelaksana pemerintah
kabupaten, dipimpin oleh kepala dinas, yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Tugas
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan
tugas pembantuan di bidang kebudayaan dan pariwisata.
Visi
Terwujudnya tujuan pariwisata dan kebudayaan yang berkebang dan lestari di
provinsi Banten.
5. Fungsi
1) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud diatas menyelenggarakan fungsi:
2) penyelenggaraan urusan wajib di bidang kebudayaan dan urusan pilihan di
bidang pariwisata;
3) penyusunan kebijakan teknis di bidangkebudayaan dan pariwisata;
4) penyusunan program dan kegiatan sesuai dengan bidangnya;
5) pembinaan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata;
6) pembinaan UPT lingkup dinas kebudayaan dan pariwisata;
7) penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan,
evaluasi dan pelaporan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai
tugas dan fungsinya.
6. Objek Dinas Kebudayaan Dan
Pariwisata Kabupaten Pandeglang
1. Pantai carita
Pantai carita merupakan aset daerah yang memiliki kontribusi yang besar
dalam menambah kas daerah, menurut wawancara yang telah kami
lakukan dengan salah satu pegawai di dinas kebudayaan dan pariwisata
kabupaten Pandeglang bahwa, pantai carita dalam satu tahunnya
menambahkan kas daerah sekitar Rp.825.000.000 ini merupakan
kontribusi yang masuk ke kas daerah paling besar diantara tempat
pariwisata yang lain di Pandeglang.
7. 2. Pemandian Cikoromoy
Pemandian umum Cikoromoy yang berasal dari sumber mata air yang
berada di Kp. Cikoromoy, dahulu sumber mata air ini berada ditengah
hutan yang dikelilingi oleh hutan belantara dan pepohonan yang tinggi dan
besar-besar. Makin lama penduduk setempat memakai sumber air ini untuk
kehidupan sehari-hari seperti mandi, memasak, mencuci pakaian bahkan
untuk memberi minum dan memandikan ternak penduduk setempat di
sumber air tersebut.
Selain itu sumber mata air Cikoromoy tidak pernah mengalami kekeringan
pada saat musim kemarau. Selain mengairi pesawahan, sumber air ini pula
yang digunakan oleh Pemkab Pandeglang untuk PDAM yang mengairi
perumahan yang ada di wilayah pandeglang.
8. 3. Cisolong
Tempat pemandian air panas atau Cisolong berdiri pada tahun 2011, yang di
lakukan oleh pemerintag daerah setempat. Karena cisolong baru berdiri seatu
tahun, maka bisa dikatakan pengunjung yang datang masih terbilang sepi atau
sekatar 10% dan karena proses pembangunannnya masih terus berlangsung
saat ini. Pembangunan cisolong masih sekitar antara 60% masih banyak yang
perlu pemda lakukan untuk membuat pemandian air panas ini di kenal oleh
masyrakat Pandeglang maupun masyarakat Banten. Ada beberapa fasilitas
yang ada di cisolong yaitu:
kamar rendam (privasi) 6 buah
kolam renang air panas (umum)
toilet
kantin (Masyarakat yang menjual makanannya)
parkir
9. Rencana Kabutuhan Barang Unit
(RKBU) Tahun Anggaran 2012
No Nama/ jenis barang Merk/type Jumlah Harga Jumlah
/ukuran barang satuan (Rp) Biaya (Rp)
Belanja modal
1. Tanah
Belaja modal tanah kawasan pariwisata 1 keg 60.000.000 60.000.000
2. Belanja modal pengadaan peralatan kantor 300.000 600.000
Belanja modal pengadaan kipas angin
Kipas angin gantung 2 buah
3. Belanja modal pengadaan perlengakpan kantor
Belanja modal pengadaan Almari
Lemari arsip
Belnja modal pengadaan Filling kabinet 1 buah 3.000.000 3.000.000
Filling kabinet (3 laci)
1 buah 1.930.000 1.930.000
4 Belanja modal pengadaan komputer
- Belanja modal pengadaan komputer Note book 1 unit 8.000.000 8.000.000
- Komputer note book 1 buah 6.000.000 6.000.000
- Belanja modal pengadaan printer 1 unit 5.000.000 5.000.000
Printer epsong
Belanja modal pengadaan sofwer/ aplikasi/ program SIPKD softwer
10. Tabel diatas adalah perencanaan dalam pengadaan barang dan jasa di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Pandeglang dan menunjukkan aset yang berada di
kabupaten Pandeglang.
Sesuai dengan penjelasan mengenai data tempat pariwisata yang ada di
pandeglang bahwa, tempat pariwisata adalah aset publik yang seringkali dimanfaatkan
oleh masyarakat pandeglang sebagai tempat hiburan dan tempat belajar. Aset tanah yang
menjadi kawasan pariwisata mempunyai pengaruh atau kontribusi keuangan daerah yang
bisa meningkatkan kas daerah. Di tempat pariwisata pantai carita sudah di sebutkan
bahwa kontribusi pajak yang dihasilkan tiap tahunnya sebesar Rp.825.000.000, hal ini
menjadi andalan utama bagi pemerintah daerah Pandeglang untuk melestarikan pantai
carita. Dalam pemanfaatan aset, kabupaten Pandeglang masih belum maksimal dalam hal
mempromosikan tempat pariwisatanya, hal ini dapat dilihat dari tempat pemandian air
panas cisolong yang potensinya cukup diminati masyarakat pandeglang untuk berwisata
masih dalam proses pembangunan. Ini artinya selama satu tahun berdiri ada beberapa
kendala kendati masih ada pembangunan di sekitar tempat wisata.
12. Parameter Aset Kabupaten
Pandeglang
Menurut Parameter Aset Kabupaten Pandeglang, kabupaten Pandeglang berada di
wilayah II yaitu potensi yang ada di daerah tinggi akan tetapi kemampuan mengelolanya
masih rendah. Seperti kita ketahuia pandeglang marupakan daerah pegunungan yang
sangat berpotensi jika dijadikan wilayah perkebunan serta persawahan. Daerah yang
agraris tentu saja sesuai jika dijadikan lahan berkebun yang baik, tanahnya yang yang
gembur tepat untuk menanam pohon dan ilkim yang yang dingin atau tidak terlalu
panas tepat untuk persawahan. Airnya yang mengalir dari mata air pegunungan tepat
untuk pemandian seperti di cikoromoy dan cisolong.
Akan tetapi sumber daya yang mengelolanya rendah artinya sumber daya manusia atau
masyrakat pandeglamg masih kurang responsif atau peduli akan ligkungan yang
potensial ini, walaupun pemerintahan daerah sudah mendukung jika, masyarakatnya
belum bisa ikut berpartisipasi dan mempunyai peran yang berpengaruh untuk
memajukan lingkungannya maka, potensi yang ada di kabupaten Pandeglang belum
bisa di manfaatkan dengan baik.
13. Daftar Rencana Kebutuhan Pemeliharaan
Barang Unit (RKPBU) Tahun Anggaran 2012
No Nama / Jenis Uraian Pemeliharaan Lokasi Kode Jumlah Harga satuan (Rp) Jumlah biaya Ket
Pemeliharaan barang barang
I Belanja penggantian suku cadang
1 Mobil Belanja suku cadang kendaraan dinas roda 4 2 2.500.000 5.000.000
2 Motor Belanja suku cadang kendaraan dinas roda 2 5 500.000 2.500.000
Belanja bahan bakar minyak/ gas dan pelumnas
II Belanja bahan bakar minyak/ gas dn perlumas DISBUDP 12 650.000 7.800.000
1. Mobil BBM kendaraan dinas AR
III Belanja surat tanda nomor kendaraan
1. Motor Biaya PKB (Pajak kendaraan bermotor roda 2) 5 150.000 750.000
2. Mobil Biaya PKB (Pajak kendaraan bermotor) roda 4 2 1.800.000 3.600.000
IV Belanja pemeliharaan peralatan kantor
Komputer/ Laptop Pemeliharaan alat kantor DISBUDP 2 500.000 1.000.000
1 Komputer PC Pemeliharaan alat kantor AR 4 1.000.000 4.000.000
2 Mesin Tik Pemeliharaan alat kantor 3 150.000 450.000
3 Printer Pemeliharaan alat kantor 3 450.000 2.700.000
4 AC Pemeliharaan alat kantor 1 500.000 500.000
5 1 9.150.000 9.150.000
V Gedung kantor Belanja pemeliharaan gedung kantor
1 Belanja pemeliharaan gedung kantor
Pemeliharaan gedung kantor
Jumlah 29.650.000
14. Pemeliharaan bukannya hanya pada barang atau pralatan dinas tetapi pemeliharaan pada
objek wisata yakni, pemantauan Pemda kabupaten Pandeglang yang akan dijadikan bahan
pokok evaluasi pada aset yang ada di daerah pariwisata.
Seperti yang dilakukan pada tempat pariwisata pemandian air panas yang baru saja di
didirikan satu tahun yang lalu, pemantauan dilakukan tiga kali setiap minggunya. Dengan
pemantauan yang hanya tiga kali setiap minggunya, maka kemungkinan adanya
keterlambatan kinjerja pada pembangunan cisolong ini. Jika pembangunan pemandian air
panas ini masih di tahap 60% maka seharusnya pemerintah daerah setempat lebih intensif
dalam hal pemantauan yaitu setiap hari pada waktu jam kerja.
Maka pembangunan pemandian air panas ini akan dimanfaatkan secara maksimal jika
pembangunannya sudah 100%. Keterlambatan pembangunan akan membuat pengeluaran
biaya yang besar karena memakan banyak waktu yang akan di ikuti oleh pembiayaan yang
besar. Hal ini yang akan ketidakmaksimalan pemerintah daerah setempat, dalam membangun
tempat pariwisata sesuai dengan visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Pandegkang yaitu Terwujudnya tujuan pariwisata dan kebudayaan yang berkebang dan lestari
di provinsi Banten.
15. Berdasarkan uraian tersebut di atas, suatu strategi
pemeliharaan atas aset organisasi sektor publik diperlukan
untuk meningkatkan dan mendorong efektifitas
penggunaan aset fisik organisasi sektor publik, pada waktu
yang sama akan mengurangi resiko turunnya kualitas
pelayanan dan beban finansial di masa mendatang yang
diakibatkan oleh kurang terpeliharanya aset organisasi
sektor publik. Strategi pemeliharaan aset bertujuan agar
aset organisasi sektor publik terpelihara untuk dapat
dimanfaatkan secara optimal selama siklus masa manfaat
aset, menjaga kinerja aset supaya dapat memenuhi
pelayanan yang diharapkan, beban biaya untuk melakukan
pemeliharaan aset selama masa manfaatnya dapat
dikuantifikasi, serta diperolehnya informasi yang
diperlukan dalam pengambilan keputusan dan
penganggaran organisasi sektor publik.
16. Kesimpulan
Dari permasalahan yang ada di dalam analisis data maka,
dapat disusun permasalahnya disini yaitu:
Potensi yang ada di Kabupaten Pandeglang sangat besar
tetapi sumber daya manusia yang masih rendah di dalam
pengelolaannya.
Belum maksimalnya Dinas Kabudayaan dan Pariwisata
dalm pembangunan objek wisata yaitu cisolong, di
karenkan beberapa kendala yaitu:
1) Tempatnya yang jauh dari perkotaan
2) Fasilitas jalanan yang tidak mendukung
3) Kurangnya partsipasi masyarakat untuk mendukung
promosi cisolong ini.
4) Jaringan dan komunikasi antara masayarakat dan
pemerintah daerah yang kurang artinya sosialisasi dan
keingin tahuan masyarakat yang rendah tentang potensi
wisata yang ada di kabupaten Pandeglang.
5) Teknologi internet yang masih kurang memadai atau
belum sampai ke daerah pelosok.
17. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aset yang ada
di kabupaten pandeglang khususnya di objek wisata
memiliki kontribusi yang besar dalam pendapatan
daerah jika objek pariwisata tersebut di manfaatkan
dengan maksimal, jika tata kelola aset belum
dilaksanakan dengan baik dan maksimal maka aset
atau potensi yang adapun belum dapat memberi
kontribusi yang besar untuk kehidupan masyarakat di
kabupaten Pandeglang.