Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi. Terdiri dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Jenjang manajemen terdiri dari manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen bawah. Bidang manajemen meliputi produksi, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan, dan akuntansi.
12. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi mana...Resti Pujianti
Alasan utama manajemen itu dibutuhkan dalam suatu organisasi / usaha yaitu untuk memudahkan pencapaian tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi.
Kelompok 1 X MIPA 3/ SMA N 7 YOGYAKARTA
Kelompok Ekonomi Manajemen
Kelompok 1:
1. Dafinna Nabila Syahira/12
2. Dirsa Ananda Nur F./14
3. Erika Putri Laili Azzaria/16
4. Erlinda Nur Dwicahyani/ 17
5. Ikhsan Dwi Syahputra A./20
6. Syakira Ghania Kalila/35
Menjelaskan pengertian manajemen
Menjelaskan tujuan dari manajemen
Menjelaskan prinsip dan unsur yang ada pada manajemen
Menjelaskan jenjang manajemen
Menjelaskan teori-teori yang ada pada manajemen
Menjelaskan bidang-bidang dari manajemen
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
5. • Manajemen menurut seni
Dalam manajemen terdapat unsur-unsur bakat atau pembawaan atau talenta seseorang. Artinya
dalam manajemen, orang dapat mengatur, mengawasi, atau memimpin organisasi dengan karakter,
sikap, dan jiwa kepemimpinan yang berbeda-beda pada setiap orang.
• Manajemen menurut ilmu pengetahuan
Manajemen dapat dipelajari dan diajarkan kepada orang lain. Oleh karena manajemen dapat
dikategorikan sebagai ilmu, maka untuk meyakinkan hal tersebut lebih baik perlu mengetahui fungsi ilmu
bagi manusia.
• Manajemen menurut proses
Manajemen merupakan suatu proses sebuah organisasi mendapatkan tujuan yang ingin di capai
bersama orang lain yang berperan dalam pengawasan, pengarahan dan pencapaian tujuan.
• Manajemen menurut para ahli
1. Manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil-hasil yang
diinginkan melalui penggunaan yang efektif dari sumber daya yang ada pada organisasi.
(Dale Carnegie & Associates).
2. Manajemen adalah pencapaian tujuan yang sudah ditentukan, dengan mempergunakan bantuan
orang lain (George Terry).
3. Manajemen adalah suatu usaha merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir
serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan
efektif (Sukanto Reksohadiprodjo).
7. 1. Tenaga kerja (Man)
Manusia menjadi penggerak dan penentu tercapainya suatu tujuan
2. Uang (Money)
Uang digunakan untuk biaya produksi dan membiayai kegiatan lainnya
3. Mesin (Machines)
Mesin digunakan untuk mempermudah proses kerja
4. Bahan (Materials)
5. Metode (Methods)
Pemilihan metode yang tepat dapat menentukan keberhasilan
6. Pasar (Market)
Pasar digunakan untuk mendistribusikan hasil produksi
9. 1. Pembagian kerja (Division of Work)
Harus dilakukan agar terjadi spesialisasi. Pembagian kerja harus sesuai dengan kemampuan dan keahlian
tenaga kerja agar efektiviatas dan efisiensi.
2. Wewenang dan tanggung jawab (Authoriryand Responsibility)
Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus memberikan tanggung jawab sesuai
wewenangnya.
3. Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan kepatuhan dan ketaatan pada pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Commmand)
Karyawan menerima petunjuk dari satu orang saja. Karyawan perlu mengetahui pihak yang harus bertanggung
jawab sesuai wewenangnya.
5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Kegiatan dalam organisasi sebaiknya diarahkan oleh satu orang saja dengan menggunakan satu perencanaan.
Kesatuan arah berkaitan dengan kesatuan perintah.
6. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi (Subordination of Individual Interest to
the Common Good)
Dalam setiap organisasi kepentingan organisasi secara keseluruhan harus berada di atas kepentingan pribadi.
7. Pemberian Upah (Renumeration)
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi atas keterlibatnya dalam pekerjaan. Prinsip upah lebih
untuk prestasi lebih dan upah sama untuk prestasi sama perlu diterapkan.
10. 8. Pemusatan (Centralization)
Suatu wewenang dapat dipusatkan dapat pula didelegasikan untuk memperlancar kegiatan. Pada
perusahaan/ organisasi skala kecil bisa menggunakan pemusatan wewenang (sentralisasi), tapi pada
perusahaan skala besar bisa mendelegasiak pada pejabat -pejabat tertentu (disentralisasi).
9. Jenjang jabatan (The Hierarchy)
Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis-garis rapi dalam bagan
organisasi. Jadi garis wewenang digambarkan dengan jelas.
10. Tata Tertib (Order)
Ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan guna mencapai tujuan.
11. Keadilan (Equty)
Keadilan akan menimbulkan loyalitas karyawan. Atasan harus adil pada karyawannya, yaitu dengan
memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya.
12. Stabilitas pegawai (Stability of Staff)
Perlu dijaga agar pekerjaan dapat berjalan lancar. Perputakaran karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi
kelancaran perusahaan.
13. Inisiatif (Initiative)
Setiap karyawan diberi kebebasan untuk mengemukakan inisatif serta menjalankannya.
14. Semangat Kerja (Esprit de corps)
Dalam setiap kegiatan harus ditumbuhkan rasa semangat persatuan, sehingga dapat bekerja sama untuk
mencapai tujuan.
12. 1. Perencanaan (Planning) :
Perencanaan merupakan langkah awal menentukan tujuan dan cara untuk mencapainya.
Perencanaan yang baik berpedoman pada 5W dan 1 H, yaitu:
a. What, apa yang akan dikerjakan?
b. Why, mengapa pekerjaan itu harus dilakukan?
c. Where, di mana pekerjaan akan dilakukan?
d. When, kapan pekerjaan akan dilakukan?
e. Who, siapa yang akan melakukan pekerjaan itu?
f. How, bagaimana caranya melaksanakan pekerjaan itu?
Menurut T. Hani Handoko, ada empat tahap yang harus dilalui dalam proses perencanaan, yaitu:
a. Penetapan tujuan
b. Analisis keadaan
c. Identifikasi kemudahan dan hambatan
d. Pengembangan rencana untuk mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi dilanjutkan dengan pembagian tugas,
wewenang, tanggung jawab, serta sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam pengorganisasian perlu memegang prinsip:
a. Penetapan tujuan yang jelas
b. Pembagian kerja
c. Pelimpahan wewenang
d. Kesatuan komando
e. Rentangan kekuasaan
f. Tingkat kekuasaan serta koordinasi
13. 3. Penggerakkan (Actuating)
Penggerakkan adalah tindakkan mengusahakan agar semua anggota mau secara sadar untuk bekerja mencapai
tujuan. Actuating merupakan fungsi penggerakan yang mengandung definisi sebagai berikut :
a. Directing yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan petunjuk dan pengarahan.
b. Commanding yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan perintah atau komando dengan tegas.
c. Motivating yaitu menggerakkan orang lain dengan memberikan alasan – alasan , bimbingan, nasehat, dan dorongan
d. Staffing yaitu menggerakkan orang lain dengan menempatkannya pada fungsi – fungsi yang sesuai dengan jabatan
– jabatan tertentu.
e. Leading yaitu menggerakkan orang lain dengan memberi contoh dan teladan yang baik untuk mencapai tujuan
Penggerakan akan berhasil bila memegang prinsip:
a. Memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya
b. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
c. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
d. Menghargai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
e. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
f. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
g. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi diri.
14. 4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah proses pengamatan, menilai pelaksanaan, pengendalian proses kerja, dan jika perlu mengambil
tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan memiliki
beberapa fungsi, yaitu:
1. Mencegah penyimpangan
2. Memperbaiki kesalahan dan menindak penyelewengan.
3. Mendinamiskan organisasi dan seluruh kegiatan manajemen.
4. Meningkatkan rasa tanggung jawab.
5. Mendidik pegawai jujur
Pengawasan dapat dilakukan dengan langkah-langkah:
a. Menetapkan standar untuk pengawasan
b. Mengukur kinerja.
c. Membandingkan hasil dengan standar.
d. Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan korektif.
Ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam pengawasan, antara lain :
a. Komparatif yaitu sistem pengawasan yang dilakukan dengan cara membandingkan hasil dengan rencana
b. Inspektif yaitu sistem pemeriksaan setempat yang berguna untuk mengetahui secara langsung keadaan
sebenarnya mengenai pelaksanaan suatu pekerjaan
c. Verifiktif yaiatu sistem pengawasan dengan pemeriksaan
d. Investigatif yaitu sistem pengawasan yang dilakukan dengan mengadakan penyelidikan
16. 1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak adalahh jenjang manajemen tertinggi dalam sebuah
organisasi. Manajemen ini bertanggung jawab secara keseluruhan organisasi.
Yang termasuk tingkatan ini adalah anggota dewan direksi dan presiden
perusahaan.
2. Manajemen Menengah (Middle management)
Manajemen menengah adalah tingkatan manajem tengah-tengah. Manajemen ini
membawahi dan mengarahkan manajemen di bawahnya. Manajemen ini
bertanggung jawab pada manajemen puncak. Misal, kepala bagian yang
membawahi beberapa kepala seksi atau kepala sub divisi yang membawahi
kepala bagian.
3. Manajemen bawah (Lower Management)
Manajemen ini tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi, sering disebut
manajemen lini pertama. Manajemen ini mengawasi tenaga operasional.
Manajemen ini bertanggung jawab pada manajemen menengah.
Contoh: mandor, supervisor.
18. 1. Manajemen Produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya
organisasi secara aktif dalam rangka menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Adapun peranan
manajemen prosuksi adalah mnekoordinasikan faktor-faktor produksi seperti karyawan, modal dan keahlian agar
proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
2. Manajemen pemasaran yaitu proses perencanaan pelaksanaan penentuan harga, promosi, dan pendistribusian
barang atau jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. Tujuan
manajemen pemasaran adalah untuk meningkatka jumlah penjualan dari produk yang telah dihasilkan.
3. Manajemen Personalia/ Sumber daya manusia yaitu bidang manajemen yang fokus dalam aktivitas yang
berhubunngan dengan pekerja/karyawan. Bidang ini memiliki seni tersendiri dalam merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan pengawasan karena berhubungan langsung dengan sumber daya manusia perusahaan. hal-hal
yang berhubungan dengan manajemen perusahaan yaitu: rekruitmen karyawan,promosi atau mutasi, dan motivasi
karyawan.
4. Manajemen keuangan adalah bidang manajemen yang berhubunngan dengan tanggung jawab atas dana, baik
pengumpulan dana (intern atau ekstern) maupun pengunaannya dan pengelolaannya agar dana yang digunakan
secara efisien.
5. Manajemen akutansi, tugas dari manajemen akutansi adalah mengumpulkan, mencatat, menganalisa, dan
melaporkan keuangan perusahaan sebagai bahan untuk mengambil keputusan. aktivitas dalam manajemen akutansi
ini adalah administrasi kegiatan, inventaris peralatan kantor, dan pengarsipan data serta penyedia informasi.