SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
7 
185 
Jawaban Soal 
Uji ANOVA
JAWABAN SOAL TEORI 
1. ANOVA pada dasarnya bertujuan untuk menguji hipotesa nol 
186 
bahwa rata-rata dari tiga atau lebih sebuah populasi adalah 
sama. 
Asumsi: 
a. Sampel yang diambil berasal dari populasi yang mem-punyai 
distribusi normal. 
b. Varians sampel-sampel yang diuji adalah sama. 
c. Sampel-sampel yang diambil independen satu dengan 
yang lain. 
2. Menghitung F tabel: 
a. Tingkat signifikansi 10%; numerator 5; denumerator 7. 
Menggunakan menu TRANSFORM Æ COMPUTE, lalu 
ketik: 
IDF.F(0.9,5,7) 
Didapat hasil 2,8833. 
b. Tingkat signifikansi 1%; numerator 5; denumerator 7. 
Menggunakan menu TRANSFORM Æ COMPUTE, lalu 
ketik: 
IDF.F(0.99,5,7) 
Didapat hasil 7,4604. 
c. Tingkat signifikansi 5%; numerator 5; denumerator 7. 
Menggunakan menu TRANSFORM Æ COMPUTE, lalu 
ketik: 
IDF.F(0.95,5,7) 
Didapat hasil 3,9715. 
d. Tingkat signifikansi 5%; numerator 5; denumerator 17.
Menggunakan menu TRANSFORM Æ COMPUTE, lalu 
ketik: 
IDF.F(0.95,5,17) 
Didapat hasil 2,8099. 
187 
e. Kesimpulan: 
o Makin rendah tingkat signifikansi, dengan besar 
numerator dan denumeator tetap, maka makin 
tinggi angka F tabel. 
o Dengan tingkat signifikansi tetap, dan numerator 
juga tetap, makin tinggi denumerator maka 
makin rendah angka F tabel. Oleh karena denu-merator 
ditentukan oleh jumlah kolom dan sam-pel, 
maka makin besar sampel yang diambil dan 
makin banyak kolom yang digunakan, makin 
rendah angka F tabel. 
3. Output: 
ANOVA 
data 
870.250 1 ...................... .................. .538 
.................. 
. ................. 2180.536 
31397.750 15 
Between Groups 
Within Groups 
Total 
Sum of 
Squares df Mean Square F Sig. 
a. Proses pengisian: 
o Df total adalah 15, maka df within groups 
adalah 15 – 1 = 14. 
o Sum of Squares Within Groups adalah: 
2180,536 * 14 = 30527.5 
o Mean Square Between Groups adalah: 
870,250 / 1 = 870,250
188 
o F hitung adalah: 
870,250 / 2180,536 = 0,0285 
b. Keputusan: 
F tabel = F(0,95;1;14) = 4,60 
F hitung < F tabel, maka Ho diterima. 
c. Melihat angka probabilitas (0,538) yang lebih besar 
dari tingkat signifikan (0,05 atau 5%), maka Ho juga 
diterima. Kedua cara akan menghasilkan kesimpulan 
yang sama. 
4. Data yang dikumpulkan adalah data upah pekerja bangunan 
di sektor konstruksi, buruh sebuah pabrik dan pembantu 
rumah tangga; data dalam bentuk sampel, misal masing-masing 
diambil 7 data. Uji yang dilakukan ANOVA, karena 
sampel yang diambil lebih dari dua (ada tiga sampel). 
5. Data yang dikumpulkan adalah penghasilan yang diterima 
tukang parkir yang ada di pasar, di pertokoan, di sekitar 
sekolah, dan di tempat wisata; data dalam bentuk sampel. Uji 
yang dilakukan ANOVA, karena sampel yang diambil lebih 
dari dua (ada tiga sampel). 
PENGGUNAAN MENU SPSS: 
ANALYZE Æ COMPARE MEANS Æ ONE WAY ANOVA … 
Pengisian dasar: 
• Masukkan variabel kuantitatif pada kotak DEPENDENT 
LIST. 
• Masukkan variabel kualitatif (berkode) pada kotak 
FACTOR.
Untuk menampilkan statistik deskriptif dari data: 
• Buka kotak OPTIONS dan aktifkan pilihan DESCRIPTIVE: 
Kemudian tekan tombol CONTINUE untuk kembali ke kotak 
dialog utama. 
JAWABAN SOAL 
SEMUA JAWABAN LIHAT PADA: 
o FILE UJI ANOVA EXCEL (UNTUK FILE MICROSOFT EXCEL) 
o FOLDER UJI ANOVA SPSS (UNTUK FILE SPSS) 
SEMUA SOAL MENGGUNAKAN TINGKAT KEPERCAYAAN 95%, 
ATAU TINGKAT SIGNIFIKANSI 5%. 
6. SOAL PUPUK 
189 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: ketiga pupuk menghasilkan produktivitas yang sama. 
(μ1= μ2= μ3) 
Hi: Minimal salah satu pupuk berbeda produktivitasnya 
dengan yang lain. 
• Didapat: 
o F hitung= 0,045 
o F tabel:
190 
n = jumlah sampel = 12 
numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 3-1 = 2 
denumerator= n-k = 12 – 3 = 9 
α = 5% 
F(0,05; 2;9)= 4,256 
Proses mendapatkan F hitung: 
• Mencari angka T1…sampai Tn; dalam kasus ini, karena ada tiga 
kolom, akan ada T1, T2 dan T3. 
pupuk A pupuk B Pupuk C 
25,4 28,6 27,6 
28,6 30,2 28,9 
29,5 24,5 30,6 
30,5 32,5 26,8 
TOTAL (T) 114 115,8 113,9 
Total semua T adalah = 114+115,8+113,9 = 343,7 
• Menghitung jumlah data: 
n1 (jumlah data pupuk A) = 4 buah 
n2 (jumlah data pupuk B) = 4 buah 
n3 (jumlah data pupuk C) = 4 buah 
• Menghitung SSB: 
] 0,5716 
)] [(343,7) 
(12) 
) (113,9 
4 
) (115,8 
4 
4 
[(114 
2 2 2 2 
SSB = + + − = 
• Menghitung SST: 
SStT = [25,42 + 28,62 + ... + 26,82 ] = 9901,69
191 
Data yang ada sebanyak 12 data untuk tiga jenis pupuk. 
• Menghitung SSW: 
)] 56,9775 
) (113,9 
4 
) (115,8 
4 
4 
9901,69 [(114 
2 2 2 
SSW = − + + = 
• Menghitung F hitung: 
0,045 
F = 0,5716 = 
56,97 
Lihat proses penghitungan F hitung di folder UJI ANOVA EXCEL. 
• Kesimpulan: 
o Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel. 
Oleh karena F hitung < F tabel, maka Ho diterima. 
o Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). 
Oleh karena nilai p=0,956, yang jauh di atas angka α 
(5%), maka H0 diterima. 
Dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan di 
antara produktivitas ketiga macam pupuk; atau bisa juga 
disimpulkan bahwa ketiga pupuk mempunyai produktivitas 
(kinerja) yang relatif sama. 
7. SOAL RESTORAN 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: Jumlah pengunjung restoran adalah sama, baik pada 
saat pagi, siang, sore, maupun malam hari. 
(μ1= μ2= μ3= μ4) 
Hi: Minimal ada jumlah pengunjung pada saat tertentu 
yang berbeda dengan lainnya. 
• Didapat:
192 
o F hitung= 1,8359 
o F tabel: 
n = jumlah sampel = 17 (perhatikan jumlah sampel 
per kolom yang tidak sama) 
numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 4-1 = 3 
denumerator= n-k = 17 – 4 = 13 
α = 5% 
F(0,05; 3;13)= 3,4105 
• Kesimpulan: 
o Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel. 
Oleh karena F hitung < F tabel, maka Ho diterima. 
o Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). 
Oleh karena nilai p=0,1903, yang jauh di atas angka α 
(5%), maka H0 diterima. 
Dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan di 
antara jumlah pengunjung restoran. 
8. SOAL KINERJA 
Data di atas BUKAN data berpasangan (paired) karena 18 
orang tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing 
6 orang; dengan demikian, tiap kelompok bersifat inde-penden 
atau tidak terkait dengan kelompok yang lain. Uji 
ANOVA (uji F) bisa dilakukan untuk data independen. 
Kasus ini terdiri atas tiga bagian: 
Motivasi 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: Pelatihan tipe I, tipe II, dan tipe III tidak memberi 
dampak motivasi kerja yang berbeda pada ketiga ke-lompok 
karyawan.
193 
(μ1= μ2= μ3) 
Hi: Minimal ada satu kelompok karyawan yang mem-punyai 
motivasi yang berbeda setelah pelatihan dibanding 
kelompok lainnya. 
• Didapat: 
o F hitung= 0,06468 
o F tabel: 
n = jumlah sampel = 18 
numerator= jumlah kolom – 1= 3-1=2 
denumerator= n-k = 18-3=15 
α = 5% 
F(0,05; 2;15)= 3,6823 
• Kesimpulan: 
o Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel. 
Oleh karena F hitung < F tabel, maka Ho diterima. 
o Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). 
Oleh karena nilai p=0,9376, yang jauh di atas angka α 
(5%), maka H0 diterima. 
Dapat disimpulkan bahwa pelatihan motivasi yang diadakan 
tidak menghasilkan nilai yang signifikan di antara kelompok 
karyawan peserta pelatihan. 
Loyalitas 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: Pelatihan tipe I, tipe II, dan tipe III tidak memberi 
dampak loyalitas kerja yang berbeda pada ketiga kelom-pok 
karyawan. 
(μ1= μ2= μ3)
194 
Hi: Minimal ada satu kelompok karyawan yang mem-punyai 
loyalitas yang berbeda setelah pelatihan dibanding 
kelompok lainnya. 
• Didapat: 
o F hitung= 8.3977 
o F tabel, karena kondisi sama dengan kasus 
motivasi, maka 
F(0,05; 2;15)= 3,6823 
• Kesimpulan: 
o Membandingkan statistik hitung dengan statistik 
tabel. 
Oleh karena F hitung > F tabel, maka Ho ditolak. 
o Melihat angka probabilitas. 
Oleh karena nilai p=0,0035, yang jauh di bawah 
angka α (5%), maka H0 ditolak. 
Dapat disimpulkan bahwa pelatihan loyalitas yang diadakan 
menghasilkan dampak (nilai) yang signifikan pada minimal 
satu kelompok karyawan peserta pelatihan. Dilihat dari rata-rata 
nilai loyalitas, maka kelompok I mempunyai nilai tertinggi 
(77,16); kelompok I mendapat dampak yang jelas berbeda di-banding 
dua kelompok lainnya. 
Kepuasan kerja 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: Pelatihan tipe I, tipe II, dan tipe III tidak memberi 
dampak kepuasan kerja yang berbeda pada ketiga ke-lompok 
karyawan. 
(μ1= μ2= μ3) 
Hi: Minimal ada satu kelompok karyawan yang mem-punyai 
kepuasan kerja yang berbeda setelah pelatihan 
dibanding kelompok lainnya.
195 
• Didapat: 
o F hitung= 51,2965 
o F tabel, karena kondisi sama dengan kasus 
motivasi, maka 
F(0,05; 2;15)= 3,6823 
• Kesimpulan: 
o Membandingkan statistik hitung dengan statistik 
tabel. 
Oleh karena F hitung > F tabel, maka Ho ditolak. 
o Melihat angka probabilitas. 
Oleh karena nilai p=0,000000196, yang jauh di 
bawah angka α (5%), maka H0 ditolak. 
Dapat disimpulkan bahwa pelatihan kepuasan kerja yang di-adakan 
menghasilkan dampak (nilai) yang sangat signifikan 
pada minimal satu kelompok karyawan peserta pelatihan. 
Dilihat dari rata-rata nilai kepuasan kerja, maka kelompok II 
mempunyai nilai tertinggi (92,83); kelompok II mendapat 
dampak yang jelas berbeda dibanding dua kelompok lainnya. 
9. SOAL BUS 
Soal A adalah contoh dari COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN 
Pada kasus ini: 
o Variabel NAMA_BUS adalah independent variable atau 
variabel bebas. 
o Isi variabel NAMA_BUS adalah ARIMBI, BUDI MULIA, 
CAMELIA dan DEWATA; keempatnya adalah level of 
treatment. Oleh karena ada lebih dari dua level, maka 
digunakan uji ANOVA. 
o Isi data, angka 150, 160, dan seterusnya adalah dependent 
variable atau response.
196 
Pada model COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN, hanya akan 
diuji isi kolom saja, dalam hal ini waktu tempuh keempat bus. 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: Waktu tempuh keempat bus pada jurusan Magelang- 
Semarang relatif sama satu dengan yang lain. 
(μ1= μ2= μ3= μ4) 
Hi: Minimal salah satu waktu tempuh bus berbeda dengan 
waktu tempuh bus yang lainnya. 
Untuk pernyataan Hi tidak dapat ditulis μ1≠μ2≠μ3≠μ4, karena 
hal itu berarti semua waktu tempuh (rata-rata) tidak 
sama. Padahal Hi diterima jika salah satu rata-rata sudah 
berbeda dengan yang lain; dalam hal ini dapat saja μ1, μ2, 
μ3 atau μ4 yang berbeda. 
• Didapat: 
o F hitung= 7,279 (nilai F hitung pada uji ANOVA 
selalu positif). 
o F tabel: 
n = jumlah sampel = 20 
numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 4-1 = 3 
denumerator= n-k = 20 – 4 = 16 
α = 5% (pada uji ANOVA, uji selalu satu sisi) 
F(0,05; 3;16)= 3,239 
• Kesimpulan: 
Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel. 
Oleh karena F hitung > F tabel, maka Ho ditolak.
Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS); Oleh 
karena nilai p=0,0026, yang jauh di bawah angka α (5%), 
maka H0 ditolak. 
Dengan demikian, paling sedikit ada satu waktu tempuh bus 
yang secara signifikan berbeda dengan ketiga waktu tempuh 
bus lainnya. Jika dilihat dari rata-rata waktu tempuh, terlihat 
bus ARIMBI yang mempunyai waktu tempuh paling berbeda, 
yakni 150,6 menit. Namun uji ANOVA hanya menyimpulkan 
ada tidaknya perbedaan; uji lanjutan, seperti Tukey dan lain-lain 
akan menampilkan variabel mana yang berbeda diban-ding 
yang lain. 
Soal B adalah contoh dari RANDOMIZED BLOCK DESIGN 
Pada model ini ada variabel block, yakni HARI. Sekarang akan 
ada dua pengujian, yakni pengaruh bus dan pengaruh hari 
kerja bus; dalam bahasa statistik, ada pengujian kolom dan 
baris. 
Untuk menguji kolom (columns) yang berisi variabel 
NAMA_BUS 
• Hipotesis sama dengan soal a. 
197 
5% 
HO DITERIMA 
HO 
DITOLAK 
F tabel: 
3,239 
Prob: 
0,0026 
F hitung: 
7,279
198 
Untuk menguji baris (rows) yang berisi variabel HARI 
• Buat hipotesis: 
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan waktu tempuh 
bus pada hari kerja yang ada. 
(μ1= μ2= μ3) 
Hi: Minimal ada satu hari dengan waktu tempuh bus yang 
berbeda dibanding hari lainnya. 
Pada SPSS, digunakan menu GENERAL LINEAR MODEL. 
Hasil dan analisis 
Tests of Between-Subjects Effects 
Dependent Variable: WAKTU_TEMPUH 
992.150a 7 141.736 3.159 .039 
516168.450 1 516168.450 11504.497 .000 
883.350 3 294.450 6.563 .007 
108.800 4 27.200 .606 .666 
538.400 12 44.867 
517699.000 20 
1530.550 19 
Source 
Corrected Model 
Intercept 
NAMA_BUS 
HARI 
Error 
Total 
Corrected Total 
Type III Sum 
of Squares df Mean Square F Sig. 
a. R Squared = .648 (Adjusted R Squared = .443) 
Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). 
o Nilai p (SIG.) untuk variabel NAMA_BUS=0,007; Nilai 
p(SIG.) untuk variabel HARI =0,66. Variabel HARI mem-punyai 
nilai probabilitas di atas angka α (5%), maka H0 
diterima. 
Dapat disimpulkan: 
Rata-rata waktu tempuh bus tidak berbeda secara nyata 
untuk hari kerja yang ada; rata-rata waktu tempuh keempat 
bus relatif sama, baik untuk hari senin, selasa maupun yang 
lain. 
Sedangkan variabel NAMA_BUS sudah dianalisis, dan kesim-pulan 
tetap, yakni ada perbedaan yang jelas pada rata-rata 
waktu tempuh bus dilihat dari kinerja bus yang bersangkutan.
Soal C adalah contoh FACTORIAL DESIGN 
Pada model ini, dilakukan uji interaksi antar variabel kolom 
dan baris. 
o Buat hipotesis: 
Ho: Tidak ada interaksi antara bus dengan hari kerja bus 
tersebut. 
Hi: Ada interaksi antara bus dengan hari kerja bus 
tersebut. 
199 
Hasil dan analisis 
Tests of Between-Subjects Effects 
Dependent Variable: WAKTU_TEMPUH 
693.938a 7 99.134 1.637 .252 
413770.563 1 413770.563 6832.125 .000 
693.938 7 99.134 1.637 .252 
484.500 8 60.563 
414949.000 16 
1178.438 15 
Source 
Corrected Model 
Intercept 
NAMA_BUS * HARI 
Error 
Total 
Corrected Total 
Type III Sum 
of Squares df Mean Square F Sig. 
a. R Squared = .589 (Adjusted R Squared = .229) 
Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). 
o Nilai p (SIG.) untuk variabel NAMA_BUS*HARI adalah 
0,252, yang di atas angka α (5%); maka H0 diterima. 
Dapat disimpulkan: 
Tidak ada interaksi antara hari kerja dengan kinerja (nama) 
bus; atau hari senin atau selasa tidak terkait dengan kinerja 
dari bus-bus yang ada untuk menempuh waktu yang berbeda. 
CATATAN: 
o Jika data hanya satu untuk setiap variabel baris, seperti 
hanya ada satu data SENIN, satu data SELASA, dan sete-rusnya, 
maka FACTORIAL DESIGN tidak bisa dihitung. 
o Tentu analisis FACTORIAL DESIGN bisa digabung dengan 
analisis untuk RANDOMIZED BLOCK DESIGN, namun de-ngan 
data yang sudah disesuaikan, yakni adanya kera-gaman 
data untuk setiap isi variabel baris.
JAWABAN SOAL APLIKASI RIIL 
10. SOAL SEKOLAH 
200 
Variabel 
o Pada kasus ini, JENIS SEKOLAH adalah independent 
variable atau variabel bebas; karena mereka yang ber-sekolah 
di SMA tidak terkait dengan mereka yang berse-kolah 
di SMK atau MA. 
o Jenis Sekolah adalah SMA, SMK dan MA; ketiganya adalah 
level of treatment. Oleh karena ada lebih dari dua level, 
maka digunakan uji ANOVA. Jika hanya ada dua level, 
misal SMA dan SMK, maka alat analisis cukup uji t. 
o Isi data, angka 60, 31, 7 dan seterusnya adalah dependent 
variable, karena variabel ini tergantung dari Jenis Sekolah. 
Misal untuk jenis sekolah SMA, data 31 tidak dapat 
dimasukkan, karena data tersebut masuk pada jenis se-kolah 
SMK. 
Kasus ini merupakan contoh dari COMPLETELY RANDOMIZED 
DESIGN, karena yang akan dianalisis hanya satu variabel 
independen, yakni Jenis Sekolah. Sedang variabel TAHUN 
tidak dimasukkan dalam analisis. Jika keduanya dikaitkan, 
maka dinamakan RANDOMIZED BLOCK DESIGN. 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: Jumlah sekolah pada berbagai jenjang pendidikan atas 
di D.I.Y adalah sama. 
(μ1= μ2= μ3) 
Hi: Minimal ada satu jenjang pendidikan yang mempunyai 
jumlah sekolah yang berbeda dibanding lainnya. 
• Didapat: 
o F hitung= 343,833 
o F tabel:
201 
n = jumlah sampel = 15 
numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 3-1 = 2 
denumerator= n-k = 15 – 3 = 12 
α = 5% 
F(0,05; 2;12)= 3,8852 
• Kesimpulan: 
Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). 
Oleh karena nilai p=0,0000000000254, yang jauh di bawah 
angka α (5%), maka H0 ditolak. 
Dapat disimpulkan jelas ada perbedaan yang signifikan antara 
jumlah sekolah SMA, SMK, dan MA di wilayah D.I.Y. 
11. SOAL KERUSAKAN SAWAH 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketiga 
tingkat kerusakan sawah tersebut. 
(μ1= μ2= μ3) 
Hi: Minimal ada satu tingkat kerusakan sawah yang ber-beda 
dibanding lainnya. 
• Didapat: 
o F hitung= 12,1889 
o F tabel: 
n = jumlah sampel = 18 
numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 3-1 = 2 
denumerator= n-k = 18 – 3 = 15 
α = 5% 
F(0,05; 2;15)= 3,6823
202 
• Kesimpulan: 
Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). 
Oleh karena nilai p=0,0007, yang jauh di bawah angka α 
(5%), maka H0 ditolak. 
Dapat disimpulkan memang ada minimal satu tingkat keru-sakan 
sawah yang berbeda secara signifikan dengan tingkat 
kerusakan yang lainnya. 
Dari uji ANOVA terlihat MSB atau variasi antar kelompok 
sangat besar; rata-rata tingkat kerusakan BERAT jelas lebih 
besar dibanding tingkat kerusakan RINGAN. Sebaliknya, ang-ka 
MSW relatif kecil, atau variasi data di antara kelompok 
kerusakan RINGAN secara tersendiri relatif kecil; demikian 
pula, di kelompok lain, walaupun tingkat kerusakan lebih 
besar, namun semua data anggota kelompoknya juga besar. 
Dengan MSB yang besar sedangkan MSW kecil, maka F hitung 
(hasil MSB/MSW) akan menjadi cukup besar untuk dapat 
menolak Ho. 
12. SOAL TARIF PARKIR 
Soal A. Jika tingkat kepercayaan 95% 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan di antara keem-pat 
tarif parkir yang ada. 
(μ1= μ2= μ3= μ4) 
Hi: Minimal ada satu jenis tarif parkir yang berbeda diban-ding 
lainnya. 
• Didapat: 
o F hitung= 1,326 
o F tabel: 
n = jumlah sampel = 32
203 
numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 4-1 = 3 
denumerator= n-k = 32 – 4 = 28 
α = 5% 
F(0,05; 3;28)= 2,947 
• Kesimpulan: 
Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). 
Oleh karena nilai p=0,2856, yang jauh di atas angka α 
(5%), maka H0 diterima. 
Dapat disimpulkan sesungguhnya tidak ada perbedaan yang 
signifikan di antara keempat jenis tarif parkir yang ada; 
walaupun tarif parkir cenderung menurun dari kawasan 
khusus ke kawasan III, namun penurunan tersebut secara 
statistik tidak signifikan. Hal ini disebabkan perbedaan MSB 
dengan MSW tidak terlalu besar, sehingga F hitung tidak 
menjadi lebih besar dari F tabel; walaupun berbeda, namun 
variasi perbedaan di antara keempat jenis tarif parkir tersebut 
relatif kecil (MSB yang menunjukkan perbedaan di antara 
rata-rata tarif berbagai kawasan tidak beda jauh). Sebaliknya, 
variasi di antara semua tarif parkir yang ada (MSW) sangat 
besar; terlihat ada tarif Rp10.000, namun ada juga tarif yang 
hanya Rp200. MSW yang besar dan MSB yang relatif kecil 
akan membuat F hitung tidak demikian besar sehingga mam-pu 
menolak Ho. 
Soal B. Jika tingkat kepercayaan 99% 
Pada soal ini, berarti tingkat signifikan adalah 1% (dari 100%- 
99%). 
Di sini hipotesis maupun F hitung tidak berubah; yang ber-ubah 
adalah angka F tabel: 
• α = 1% 
• F tabel; didapat F(0,01; 3;28)= + 1,28138 
• Kesimpulan: 
Oleh karena F hitung (1,3262) > F tabel (1,28138), maka 
sekarang Ho ditolak.
204 
Keterangan: 
SPSS ataupun Microsoft Excel hanya menampilkan output 
SIG./nilai probabilitas/p-value untuk tingkat signifikansi 5% 
DUA SISI. Untuk angka seperti 1% atau yang lain, SPSS dan 
Excel tidak menampilkan nilai probabilitas; pengguna bisa 
menghitung angka F tabel secara tersendiri kemudian mem-bandingkan 
dengan F hitung. 
Soal C 
Mengubah tingkat kepercayaan, yang berarti mengubah ting-kat 
signifikansi sebuah pengujian, dapat berdampak pada 
kesimpulan yang akan diambil. Memperbesar tingkat sig-nifikan 
akan menyebabkan kemungkinan menolak Ho semakin 
besar. 
13. SOAL KENDARAAN BERMOTOR 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan di antara per-tumbuhan 
kendaraan bermotor di D.I.Y pada periode 
2000-2003. 
(μ1= μ2= μ3= μ4) 
Hi: Minimal ada satu periode yang mempunyai pertum-buhan 
kendaraan bermotor yang berbeda dibanding 
periode lainnya. 
• Didapat: 
o F hitung= 0,2282 
o F tabel: 
n = jumlah sampel = 16 
numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 4-1 = 3 
denumerator= n-k = 16 – 4 = 12 
α = 5%
205 
F(0,05; 3;12)= 3,4902 
• Kesimpulan: 
Oleh karena nilai p=0,8749, yang jauh di atas angka α 
(5%), maka H0 diterima. 
Dapat disimpulkan sesungguhnya tidak ada perbedaan per-tumbuhan 
kendaraan bermotor yang signifikan pada keempat 
periode. Hal ini disebabkan nilai MSB yang lebih kecil dari 
MSW. Walaupun rata-rata tiap periode berbeda 
(7,4;7,02;8,67;7,43), namun perbedaan (variasi) yang ada tidak 
cukup besar. Oleh karena MSB < MSW, maka nilai F hitung 
menjadi di bawah 1. Nilai F tabel minimal 1, sehingga F hitung 
yang di bawah 1 akan membuat setiap pernyataan Ho akan 
ditolak. 
14. SOAL PRODUKSI SAYURAN 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan di antara pro-duksi 
sayuran pada periode 2002-2004. 
(μ1= μ2= μ3) 
Hi: Minimal ada satu periode yang mempunyai produksi 
sayuran yang berbeda dibanding periode lainnya. 
• Didapat: 
o F hitung= 2,2733 
o F tabel: 
n = jumlah sampel = 27 
numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 3-1 = 2 
denumerator= n-k = 27 – 3 = 24 
α = 5% 
F(0,05; 2;24)= 3,4028
206 
• Kesimpulan: 
Oleh karena nilai p=0,1246, yang jauh di atas angka α 
(5%), maka H0 diterima. 
Dapat disimpulkan tidak ada perbedaan produksi sayuran 
yang berarti pada periode 2002-2004. 
Sekarang jika dua data (bawang putih dan tomat) dihi-langkan, 
data menjadi: 
Jenis sayuran 2002 2003 2004 
Bawang merah 494.3 486.3 107.6 
Kacang panjang 584.1 621.2 261.7 
Cabe/tomat 951.1 1406.3 633.1 
Terong 661.0 892.1 314.4 
Ketimun 350.4 268.6 93.6 
Bayam 889.4 841.0 413.9 
Kangkung 350.6 254.0 162.1 
Dan perhitungan diulang, dengan hasil: 
o F hitung= 3,6439 
o F tabel: 
n = jumlah sampel = 27 
NB: sampel berkurang sebanyak 2 x 3 data = 6 
data, menjadi 27-6=21 
numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 3-1 = 2 
denumerator= n-k = 21 – 3 = 18 
α = 5% 
F(0,05; 2;18)= 3,5545 
• Kesimpulan: 
Oleh karena nilai p=0,0469, yang di atas angka α (5%), 
maka H0 ditolak.
Jika data produksi bawang putih dan tomat dikeluarkan, 
maka kesimpulan menjadi lain, yakni terjadi perbedaan yang 
signifikan pada produksi sayuran untuk periode 2002-2004. 
Dengan menghilangkan dua data yang bernilai kecil, hal ini 
membuat variasi data semakin mengecil. Hal ini mendorong 
variasi antar kelompok semakin kecil, yang berakibat nilai 
MSB yang mencerminkan variasi antar kelompok menjadi 
besar. Sebaliknya dengan nilai MSW; hilangnya beberapa data 
dari sampel akan berakibat keseluruhan data cenderung lebih 
homogen, sehingga MSW yang mencerminkan variasi untuk 
seluruh data menjadi lebih kecil. Semakin kecilnya MSW ber-samaan 
dengan semakin besarnya MSB, akan membuat nilai F 
hitung semakin meningkat. 
Sedangkan untuk F tabel, semakin besar denumerator akan 
meningkatkan nilai F tabel; namun karena peningkatan F 
hitung lebih besar daripada peningkatan nilai F tabel, didapat 
F hitung > F tabel, sehingga pernyataan Ho akan ditolak. 
207 
15. SOAL UJIAN NASIONAL 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara anggaran 
per siswa untuk setiap jenjang pendidikan. 
(μ1= μ2= μ3) 
Hi: Minimal ada satu jenjang pendidikan yang mempunyai 
anggaran yang berbeda dibanding lainnya. 
• Didapat: 
o F hitung= 3,217 
o F tabel: 
n = jumlah sampel = 24 
numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 4-1 = 3 
denumerator= n-k = 24 – 4 = 20
208 
α = 5% 
F(0,05; 3;20)= 3,098 
• Kesimpulan: 
Oleh karena nilai p=0,044, yang di bawah angka α (5%), 
maka H0 ditolak. 
Dapat disimpulkan sesungguhnya memang ada perbedaan 
anggaran pendidikan per siswa yang signifikan pada keempat 
jenjang pendidikan. Namun, di sini nilai F hitung dengan F 
tabel hampir sama, sehingga nilai probabilitas (p-value) pun 
hampir mendekati 0,05 sebagai batas. Dalam hal ini secara 
praktis bisa pula dikatakan bahwa tidak ada perbedaan pada 
anggaran pendidikan per siswa; inilah yang disebut signifikan 
praktis, yang berbeda dengan signifikan statistik yang me-nolak 
Ho. Secara praktis, bisa saja hipotesa nol yang secara 
statistik ditolak akan diterima; dan sebaliknya, bisa saja 
hipotesa nol yang secara statistik diterima akan ditolak. 
Namun, jika angka probabilitas sangat berbeda dengan 0,05 
(pembatas pada SPSS/Excel), sebaiknya tetap diikuti proses 
pengambilan kesimpulan secara statistik. 
16. SOAL TEMPAT BELANJA 
Prosedur: 
• Buat hipotesis: 
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tempat 
belanja dari tahun ke tahun. 
(μ1= μ2= μ3) 
Hi: Minimal ada satu periode di mana komposisi tempat 
belanja mempunyai perbedaan yang signifikan dibanding 
lainnya. 
• Didapat: 
o F hitung= 0 
o F tabel: 
n = jumlah sampel = 12
209 
numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 3-1 = 2 
denumerator= n-k = 12 – 3 = 9 
α = 5% 
F(0,05; 2;9)= 4,2564 
• Kesimpulan: 
Di sini tidak bisa ditarik kesimpulan apa pun, karena F 
hitung bernilai 0 dan nilai probabilitas adalah 1. 
Kasus ini terjadi karena jumlah semua kolom adalah 1 (100%): 
Tempat belanja 
Tahun 
2002 
Tahun 
2003 
Tahun 
2004 
hypermarket 3% 5% 7% 
supermarket 18% 16% 15% 
minimarket 5% 8% 8% 
pasar tradisional 74% 71% 70% 
TOTAL 100% 100% 100% 
Jika nilai total semua kolom sama, maka tidak akan ada variasi di 
antara kelompok data; telihat dari rata-rata yang otomatis sama, 
yakni 100%/4 data = 0,25 (25%). Oleh karena tidak ada beda rata-rata, 
maka MSB menjadi 0, sehingga F hitung pun akan menjadi 0, 
berapa pun MSW-nya. 
Untuk itu, data harus direvisi dengan mengubah komposisi dalam 
persentase menjadi satuan non persentase, sehingga total semua 
kolom tidak akan sama. Misal diasumsi pengunjung tempat be-lanja 
per tahun: 
Tahun Pengunjung (orang) 
2002 1000 
2003 2000 
2004 3000 
Sekarang komposisi persentase di atas dikalikan dengan 
masing-masing pengunjung, menjadi:
210 
Tempat belanja 
Tahun 
2002 
Tahun 
2003 
Tahun 
2004 
hypermarket 30 100 210 
supermarket 180 320 450 
minimarklet 50 160 240 
pasar tradisional 740 1420 2100 
TOTAL 1000 2000 3000 
Dengan data seperti di atas, maka perhitungan uji ANOVA 
bisa dilakukan, dan F hitung tidak akan nol. 
17. SOAL WISATAWAN 
Variabel 
o Pada kasus ini, variabel TAHUN adalah independent 
variable atau variabel bebas; karena situasi tahun 2002 
tentu berbeda dengan tahun lainnya. 
o Isi variabel TAHUN adalah 2002, 2003, dan 2004; keti-ganya 
adalah level of treatment. Oleh karena ada 
lebih dari dua level, maka digunakan uji ANOVA. 
o Variabel JENIS LIBURAN adalah blocking variable. 
o Isi data, angka 542, 710, 1848, dan seterusnya adalah 
dependent variable atau response. 
Kasus ini merupakan contoh RANDOMIZED BLOCK DESIGN, 
karena yang akan dianalisis dua variabel independen, yakni 
TAHUN dan JENIS LIBURAN. Namun keduanya dianalisis 
pengaruhnya secara terpisah dan tidak dilakukan interaksi. 
Jika analisis termasuk menguji ada tidaknya interaksi antar 
kedua variabel independen, metode disebut dengan 
FACTORIAL DESIGN. 
Prosedur: 
Untuk menguji kolom (columns) yang berisi variabel TAHUN 
• Buat hipotesis: 
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kun-jungan 
wisatawan pada periode 2002-2004?
211 
(μ1= μ2= μ3) 
Hi: Minimal ada satu periode yang mempunyai jumlah 
kunjungan wisatawan yang berbeda dibanding periode 
lainnya. 
Untuk menguji baris (rows) yang berisi variabel JENIS LIBURAN 
• Buat hipotesis: 
Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kun-jungan 
wisatawan pada berbagai jenis liburan yang ada. 
(μ1= μ2= μ3) 
Hi: Minimal ada satu jenis liburan mempunyai jumlah 
kunjungan wisatawan yang berbeda dibanding periode 
lainnya. 
Pada SPSS, proses dilakukan lewat menu GENERAL LINEAR 
MODEL. 
Hasil dan analisis 
Tests of Between-Subjects Effects 
Dependent Variable: JUMLAH_WISATAWAN 
1733088.444a 4 433272.111 3.692 .117 
2750069.444 1 2750069.444 23.431 .008 
621066.889 2 310533.444 2.646 .185 
1112021.556 2 556010.778 4.737 .088 
469469.111 4 117367.278 
4952627.000 9 
2202557.556 8 
Source 
Corrected Model 
Intercept 
TAHUN 
JENIS_LIBURAN 
Error 
Total 
Corrected Total 
Type III Sum 
of Squares df Mean Square F Sig. 
a. R Squared = .787 (Adjusted R Squared = .574) 
Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). 
o Nilai p(SIG.) untuk variabel TAHUN =0,185; Nilai p(SIG.) 
untuk variabel JENIS_LIBURAN=0,088. Keduanya di atas 
angka α (5%), maka kedua H0 diterima.
212 
o Dapat disimpulkan: 
√ Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kun-jungan 
wisatawan ke Yogya pada periode 2002- 
2004. Kunjungan wisatawan ke Yogya dari tahun 
ke tahun berbeda secara nyata. 
√ Juga tidak ada perbedaan kunjungan wisatawan 
pada berbagai jenis liburan yang terjadi. Kun-jungan 
wisatawan pada liburan akhir tahun ter-nyata 
tidak berbeda secara nyata dengan liburan 
yang lain.

More Related Content

What's hot

Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTrisnadi Wijaya
 
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSGAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSGTrisnadi Wijaya
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikanRapul anwar
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTrisnadi Wijaya
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
 

What's hot (20)

Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSGAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi TTabel Nilai Kritis Distribusi T
Tabel Nilai Kritis Distribusi T
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Tabel r
Tabel rTabel r
Tabel r
 
Tata cara penulisan pustaka
Tata cara penulisan pustakaTata cara penulisan pustaka
Tata cara penulisan pustaka
 
Ukuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaranUkuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaran
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
 
Tabel f-0-10
Tabel f-0-10Tabel f-0-10
Tabel f-0-10
 

Similar to Soal jawab statistik dg spss dan excel

Similar to Soal jawab statistik dg spss dan excel (20)

Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Anova Dika
Anova DikaAnova Dika
Anova Dika
 
Ppt stadas klmpok
Ppt stadas klmpokPpt stadas klmpok
Ppt stadas klmpok
 
Media pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistikaMedia pembelajaran staistika
Media pembelajaran staistika
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 

More from Valentino Selayan

More from Valentino Selayan (20)

pert3_4-fuzzy.pptx
pert3_4-fuzzy.pptxpert3_4-fuzzy.pptx
pert3_4-fuzzy.pptx
 
pert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptx
pert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptxpert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptx
pert7_8-fis-e28093-metode-sugeno.pptx
 
tutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docx
tutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docxtutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docx
tutorial-fuzzy-inferensi-system-dengan-matlab.docx
 
Materi 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdf
Materi 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdfMateri 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdf
Materi 8 Introduction to Fuzzy Logic.pdf
 
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdf
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdfLOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdf
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH-1.pdf
 
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH.pdf
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH.pdfLOGIKA FUZZY MATERI KULIAH.pdf
LOGIKA FUZZY MATERI KULIAH.pdf
 
pert_fuzzy-database.pptx
pert_fuzzy-database.pptxpert_fuzzy-database.pptx
pert_fuzzy-database.pptx
 
pert5_fis.pptx
pert5_fis.pptxpert5_fis.pptx
pert5_fis.pptx
 
pert1_2fuzzy.pptx
pert1_2fuzzy.pptxpert1_2fuzzy.pptx
pert1_2fuzzy.pptx
 
pert6_-fis_mamdani.pptx
pert6_-fis_mamdani.pptxpert6_-fis_mamdani.pptx
pert6_-fis_mamdani.pptx
 
Modul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdf
Modul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdfModul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdf
Modul2-Tipe-data-identifier-dan-operator-02.pdf
 
Modul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdf
Modul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdfModul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdf
Modul_Praktikum_Algoritma_and_Pemrograma.pdf
 
1 3
1 31 3
1 3
 
1 1
1 11 1
1 1
 
1 sist. komputer_00
1 sist. komputer_001 sist. komputer_00
1 sist. komputer_00
 
1 sist. komputer_00
1 sist. komputer_001 sist. komputer_00
1 sist. komputer_00
 
1 sist. komputer_
1 sist. komputer_1 sist. komputer_
1 sist. komputer_
 
1 installasi-xampp-dan-mysql (1)
1 installasi-xampp-dan-mysql (1)1 installasi-xampp-dan-mysql (1)
1 installasi-xampp-dan-mysql (1)
 
Chapter 7 transformers
Chapter 7 transformersChapter 7 transformers
Chapter 7 transformers
 
Lecture 28 360 chapter 9_ power electronics inverters
Lecture 28 360 chapter 9_  power electronics invertersLecture 28 360 chapter 9_  power electronics inverters
Lecture 28 360 chapter 9_ power electronics inverters
 

Soal jawab statistik dg spss dan excel

  • 1. 7 185 Jawaban Soal Uji ANOVA
  • 2. JAWABAN SOAL TEORI 1. ANOVA pada dasarnya bertujuan untuk menguji hipotesa nol 186 bahwa rata-rata dari tiga atau lebih sebuah populasi adalah sama. Asumsi: a. Sampel yang diambil berasal dari populasi yang mem-punyai distribusi normal. b. Varians sampel-sampel yang diuji adalah sama. c. Sampel-sampel yang diambil independen satu dengan yang lain. 2. Menghitung F tabel: a. Tingkat signifikansi 10%; numerator 5; denumerator 7. Menggunakan menu TRANSFORM Æ COMPUTE, lalu ketik: IDF.F(0.9,5,7) Didapat hasil 2,8833. b. Tingkat signifikansi 1%; numerator 5; denumerator 7. Menggunakan menu TRANSFORM Æ COMPUTE, lalu ketik: IDF.F(0.99,5,7) Didapat hasil 7,4604. c. Tingkat signifikansi 5%; numerator 5; denumerator 7. Menggunakan menu TRANSFORM Æ COMPUTE, lalu ketik: IDF.F(0.95,5,7) Didapat hasil 3,9715. d. Tingkat signifikansi 5%; numerator 5; denumerator 17.
  • 3. Menggunakan menu TRANSFORM Æ COMPUTE, lalu ketik: IDF.F(0.95,5,17) Didapat hasil 2,8099. 187 e. Kesimpulan: o Makin rendah tingkat signifikansi, dengan besar numerator dan denumeator tetap, maka makin tinggi angka F tabel. o Dengan tingkat signifikansi tetap, dan numerator juga tetap, makin tinggi denumerator maka makin rendah angka F tabel. Oleh karena denu-merator ditentukan oleh jumlah kolom dan sam-pel, maka makin besar sampel yang diambil dan makin banyak kolom yang digunakan, makin rendah angka F tabel. 3. Output: ANOVA data 870.250 1 ...................... .................. .538 .................. . ................. 2180.536 31397.750 15 Between Groups Within Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. a. Proses pengisian: o Df total adalah 15, maka df within groups adalah 15 – 1 = 14. o Sum of Squares Within Groups adalah: 2180,536 * 14 = 30527.5 o Mean Square Between Groups adalah: 870,250 / 1 = 870,250
  • 4. 188 o F hitung adalah: 870,250 / 2180,536 = 0,0285 b. Keputusan: F tabel = F(0,95;1;14) = 4,60 F hitung < F tabel, maka Ho diterima. c. Melihat angka probabilitas (0,538) yang lebih besar dari tingkat signifikan (0,05 atau 5%), maka Ho juga diterima. Kedua cara akan menghasilkan kesimpulan yang sama. 4. Data yang dikumpulkan adalah data upah pekerja bangunan di sektor konstruksi, buruh sebuah pabrik dan pembantu rumah tangga; data dalam bentuk sampel, misal masing-masing diambil 7 data. Uji yang dilakukan ANOVA, karena sampel yang diambil lebih dari dua (ada tiga sampel). 5. Data yang dikumpulkan adalah penghasilan yang diterima tukang parkir yang ada di pasar, di pertokoan, di sekitar sekolah, dan di tempat wisata; data dalam bentuk sampel. Uji yang dilakukan ANOVA, karena sampel yang diambil lebih dari dua (ada tiga sampel). PENGGUNAAN MENU SPSS: ANALYZE Æ COMPARE MEANS Æ ONE WAY ANOVA … Pengisian dasar: • Masukkan variabel kuantitatif pada kotak DEPENDENT LIST. • Masukkan variabel kualitatif (berkode) pada kotak FACTOR.
  • 5. Untuk menampilkan statistik deskriptif dari data: • Buka kotak OPTIONS dan aktifkan pilihan DESCRIPTIVE: Kemudian tekan tombol CONTINUE untuk kembali ke kotak dialog utama. JAWABAN SOAL SEMUA JAWABAN LIHAT PADA: o FILE UJI ANOVA EXCEL (UNTUK FILE MICROSOFT EXCEL) o FOLDER UJI ANOVA SPSS (UNTUK FILE SPSS) SEMUA SOAL MENGGUNAKAN TINGKAT KEPERCAYAAN 95%, ATAU TINGKAT SIGNIFIKANSI 5%. 6. SOAL PUPUK 189 Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: ketiga pupuk menghasilkan produktivitas yang sama. (μ1= μ2= μ3) Hi: Minimal salah satu pupuk berbeda produktivitasnya dengan yang lain. • Didapat: o F hitung= 0,045 o F tabel:
  • 6. 190 n = jumlah sampel = 12 numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 3-1 = 2 denumerator= n-k = 12 – 3 = 9 α = 5% F(0,05; 2;9)= 4,256 Proses mendapatkan F hitung: • Mencari angka T1…sampai Tn; dalam kasus ini, karena ada tiga kolom, akan ada T1, T2 dan T3. pupuk A pupuk B Pupuk C 25,4 28,6 27,6 28,6 30,2 28,9 29,5 24,5 30,6 30,5 32,5 26,8 TOTAL (T) 114 115,8 113,9 Total semua T adalah = 114+115,8+113,9 = 343,7 • Menghitung jumlah data: n1 (jumlah data pupuk A) = 4 buah n2 (jumlah data pupuk B) = 4 buah n3 (jumlah data pupuk C) = 4 buah • Menghitung SSB: ] 0,5716 )] [(343,7) (12) ) (113,9 4 ) (115,8 4 4 [(114 2 2 2 2 SSB = + + − = • Menghitung SST: SStT = [25,42 + 28,62 + ... + 26,82 ] = 9901,69
  • 7. 191 Data yang ada sebanyak 12 data untuk tiga jenis pupuk. • Menghitung SSW: )] 56,9775 ) (113,9 4 ) (115,8 4 4 9901,69 [(114 2 2 2 SSW = − + + = • Menghitung F hitung: 0,045 F = 0,5716 = 56,97 Lihat proses penghitungan F hitung di folder UJI ANOVA EXCEL. • Kesimpulan: o Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel. Oleh karena F hitung < F tabel, maka Ho diterima. o Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). Oleh karena nilai p=0,956, yang jauh di atas angka α (5%), maka H0 diterima. Dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan di antara produktivitas ketiga macam pupuk; atau bisa juga disimpulkan bahwa ketiga pupuk mempunyai produktivitas (kinerja) yang relatif sama. 7. SOAL RESTORAN Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: Jumlah pengunjung restoran adalah sama, baik pada saat pagi, siang, sore, maupun malam hari. (μ1= μ2= μ3= μ4) Hi: Minimal ada jumlah pengunjung pada saat tertentu yang berbeda dengan lainnya. • Didapat:
  • 8. 192 o F hitung= 1,8359 o F tabel: n = jumlah sampel = 17 (perhatikan jumlah sampel per kolom yang tidak sama) numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 4-1 = 3 denumerator= n-k = 17 – 4 = 13 α = 5% F(0,05; 3;13)= 3,4105 • Kesimpulan: o Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel. Oleh karena F hitung < F tabel, maka Ho diterima. o Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). Oleh karena nilai p=0,1903, yang jauh di atas angka α (5%), maka H0 diterima. Dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan di antara jumlah pengunjung restoran. 8. SOAL KINERJA Data di atas BUKAN data berpasangan (paired) karena 18 orang tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing 6 orang; dengan demikian, tiap kelompok bersifat inde-penden atau tidak terkait dengan kelompok yang lain. Uji ANOVA (uji F) bisa dilakukan untuk data independen. Kasus ini terdiri atas tiga bagian: Motivasi Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: Pelatihan tipe I, tipe II, dan tipe III tidak memberi dampak motivasi kerja yang berbeda pada ketiga ke-lompok karyawan.
  • 9. 193 (μ1= μ2= μ3) Hi: Minimal ada satu kelompok karyawan yang mem-punyai motivasi yang berbeda setelah pelatihan dibanding kelompok lainnya. • Didapat: o F hitung= 0,06468 o F tabel: n = jumlah sampel = 18 numerator= jumlah kolom – 1= 3-1=2 denumerator= n-k = 18-3=15 α = 5% F(0,05; 2;15)= 3,6823 • Kesimpulan: o Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel. Oleh karena F hitung < F tabel, maka Ho diterima. o Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). Oleh karena nilai p=0,9376, yang jauh di atas angka α (5%), maka H0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan motivasi yang diadakan tidak menghasilkan nilai yang signifikan di antara kelompok karyawan peserta pelatihan. Loyalitas Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: Pelatihan tipe I, tipe II, dan tipe III tidak memberi dampak loyalitas kerja yang berbeda pada ketiga kelom-pok karyawan. (μ1= μ2= μ3)
  • 10. 194 Hi: Minimal ada satu kelompok karyawan yang mem-punyai loyalitas yang berbeda setelah pelatihan dibanding kelompok lainnya. • Didapat: o F hitung= 8.3977 o F tabel, karena kondisi sama dengan kasus motivasi, maka F(0,05; 2;15)= 3,6823 • Kesimpulan: o Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel. Oleh karena F hitung > F tabel, maka Ho ditolak. o Melihat angka probabilitas. Oleh karena nilai p=0,0035, yang jauh di bawah angka α (5%), maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan loyalitas yang diadakan menghasilkan dampak (nilai) yang signifikan pada minimal satu kelompok karyawan peserta pelatihan. Dilihat dari rata-rata nilai loyalitas, maka kelompok I mempunyai nilai tertinggi (77,16); kelompok I mendapat dampak yang jelas berbeda di-banding dua kelompok lainnya. Kepuasan kerja Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: Pelatihan tipe I, tipe II, dan tipe III tidak memberi dampak kepuasan kerja yang berbeda pada ketiga ke-lompok karyawan. (μ1= μ2= μ3) Hi: Minimal ada satu kelompok karyawan yang mem-punyai kepuasan kerja yang berbeda setelah pelatihan dibanding kelompok lainnya.
  • 11. 195 • Didapat: o F hitung= 51,2965 o F tabel, karena kondisi sama dengan kasus motivasi, maka F(0,05; 2;15)= 3,6823 • Kesimpulan: o Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel. Oleh karena F hitung > F tabel, maka Ho ditolak. o Melihat angka probabilitas. Oleh karena nilai p=0,000000196, yang jauh di bawah angka α (5%), maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan kepuasan kerja yang di-adakan menghasilkan dampak (nilai) yang sangat signifikan pada minimal satu kelompok karyawan peserta pelatihan. Dilihat dari rata-rata nilai kepuasan kerja, maka kelompok II mempunyai nilai tertinggi (92,83); kelompok II mendapat dampak yang jelas berbeda dibanding dua kelompok lainnya. 9. SOAL BUS Soal A adalah contoh dari COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN Pada kasus ini: o Variabel NAMA_BUS adalah independent variable atau variabel bebas. o Isi variabel NAMA_BUS adalah ARIMBI, BUDI MULIA, CAMELIA dan DEWATA; keempatnya adalah level of treatment. Oleh karena ada lebih dari dua level, maka digunakan uji ANOVA. o Isi data, angka 150, 160, dan seterusnya adalah dependent variable atau response.
  • 12. 196 Pada model COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN, hanya akan diuji isi kolom saja, dalam hal ini waktu tempuh keempat bus. Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: Waktu tempuh keempat bus pada jurusan Magelang- Semarang relatif sama satu dengan yang lain. (μ1= μ2= μ3= μ4) Hi: Minimal salah satu waktu tempuh bus berbeda dengan waktu tempuh bus yang lainnya. Untuk pernyataan Hi tidak dapat ditulis μ1≠μ2≠μ3≠μ4, karena hal itu berarti semua waktu tempuh (rata-rata) tidak sama. Padahal Hi diterima jika salah satu rata-rata sudah berbeda dengan yang lain; dalam hal ini dapat saja μ1, μ2, μ3 atau μ4 yang berbeda. • Didapat: o F hitung= 7,279 (nilai F hitung pada uji ANOVA selalu positif). o F tabel: n = jumlah sampel = 20 numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 4-1 = 3 denumerator= n-k = 20 – 4 = 16 α = 5% (pada uji ANOVA, uji selalu satu sisi) F(0,05; 3;16)= 3,239 • Kesimpulan: Membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel. Oleh karena F hitung > F tabel, maka Ho ditolak.
  • 13. Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS); Oleh karena nilai p=0,0026, yang jauh di bawah angka α (5%), maka H0 ditolak. Dengan demikian, paling sedikit ada satu waktu tempuh bus yang secara signifikan berbeda dengan ketiga waktu tempuh bus lainnya. Jika dilihat dari rata-rata waktu tempuh, terlihat bus ARIMBI yang mempunyai waktu tempuh paling berbeda, yakni 150,6 menit. Namun uji ANOVA hanya menyimpulkan ada tidaknya perbedaan; uji lanjutan, seperti Tukey dan lain-lain akan menampilkan variabel mana yang berbeda diban-ding yang lain. Soal B adalah contoh dari RANDOMIZED BLOCK DESIGN Pada model ini ada variabel block, yakni HARI. Sekarang akan ada dua pengujian, yakni pengaruh bus dan pengaruh hari kerja bus; dalam bahasa statistik, ada pengujian kolom dan baris. Untuk menguji kolom (columns) yang berisi variabel NAMA_BUS • Hipotesis sama dengan soal a. 197 5% HO DITERIMA HO DITOLAK F tabel: 3,239 Prob: 0,0026 F hitung: 7,279
  • 14. 198 Untuk menguji baris (rows) yang berisi variabel HARI • Buat hipotesis: Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan waktu tempuh bus pada hari kerja yang ada. (μ1= μ2= μ3) Hi: Minimal ada satu hari dengan waktu tempuh bus yang berbeda dibanding hari lainnya. Pada SPSS, digunakan menu GENERAL LINEAR MODEL. Hasil dan analisis Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: WAKTU_TEMPUH 992.150a 7 141.736 3.159 .039 516168.450 1 516168.450 11504.497 .000 883.350 3 294.450 6.563 .007 108.800 4 27.200 .606 .666 538.400 12 44.867 517699.000 20 1530.550 19 Source Corrected Model Intercept NAMA_BUS HARI Error Total Corrected Total Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. a. R Squared = .648 (Adjusted R Squared = .443) Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). o Nilai p (SIG.) untuk variabel NAMA_BUS=0,007; Nilai p(SIG.) untuk variabel HARI =0,66. Variabel HARI mem-punyai nilai probabilitas di atas angka α (5%), maka H0 diterima. Dapat disimpulkan: Rata-rata waktu tempuh bus tidak berbeda secara nyata untuk hari kerja yang ada; rata-rata waktu tempuh keempat bus relatif sama, baik untuk hari senin, selasa maupun yang lain. Sedangkan variabel NAMA_BUS sudah dianalisis, dan kesim-pulan tetap, yakni ada perbedaan yang jelas pada rata-rata waktu tempuh bus dilihat dari kinerja bus yang bersangkutan.
  • 15. Soal C adalah contoh FACTORIAL DESIGN Pada model ini, dilakukan uji interaksi antar variabel kolom dan baris. o Buat hipotesis: Ho: Tidak ada interaksi antara bus dengan hari kerja bus tersebut. Hi: Ada interaksi antara bus dengan hari kerja bus tersebut. 199 Hasil dan analisis Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: WAKTU_TEMPUH 693.938a 7 99.134 1.637 .252 413770.563 1 413770.563 6832.125 .000 693.938 7 99.134 1.637 .252 484.500 8 60.563 414949.000 16 1178.438 15 Source Corrected Model Intercept NAMA_BUS * HARI Error Total Corrected Total Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. a. R Squared = .589 (Adjusted R Squared = .229) Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). o Nilai p (SIG.) untuk variabel NAMA_BUS*HARI adalah 0,252, yang di atas angka α (5%); maka H0 diterima. Dapat disimpulkan: Tidak ada interaksi antara hari kerja dengan kinerja (nama) bus; atau hari senin atau selasa tidak terkait dengan kinerja dari bus-bus yang ada untuk menempuh waktu yang berbeda. CATATAN: o Jika data hanya satu untuk setiap variabel baris, seperti hanya ada satu data SENIN, satu data SELASA, dan sete-rusnya, maka FACTORIAL DESIGN tidak bisa dihitung. o Tentu analisis FACTORIAL DESIGN bisa digabung dengan analisis untuk RANDOMIZED BLOCK DESIGN, namun de-ngan data yang sudah disesuaikan, yakni adanya kera-gaman data untuk setiap isi variabel baris.
  • 16. JAWABAN SOAL APLIKASI RIIL 10. SOAL SEKOLAH 200 Variabel o Pada kasus ini, JENIS SEKOLAH adalah independent variable atau variabel bebas; karena mereka yang ber-sekolah di SMA tidak terkait dengan mereka yang berse-kolah di SMK atau MA. o Jenis Sekolah adalah SMA, SMK dan MA; ketiganya adalah level of treatment. Oleh karena ada lebih dari dua level, maka digunakan uji ANOVA. Jika hanya ada dua level, misal SMA dan SMK, maka alat analisis cukup uji t. o Isi data, angka 60, 31, 7 dan seterusnya adalah dependent variable, karena variabel ini tergantung dari Jenis Sekolah. Misal untuk jenis sekolah SMA, data 31 tidak dapat dimasukkan, karena data tersebut masuk pada jenis se-kolah SMK. Kasus ini merupakan contoh dari COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN, karena yang akan dianalisis hanya satu variabel independen, yakni Jenis Sekolah. Sedang variabel TAHUN tidak dimasukkan dalam analisis. Jika keduanya dikaitkan, maka dinamakan RANDOMIZED BLOCK DESIGN. Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: Jumlah sekolah pada berbagai jenjang pendidikan atas di D.I.Y adalah sama. (μ1= μ2= μ3) Hi: Minimal ada satu jenjang pendidikan yang mempunyai jumlah sekolah yang berbeda dibanding lainnya. • Didapat: o F hitung= 343,833 o F tabel:
  • 17. 201 n = jumlah sampel = 15 numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 3-1 = 2 denumerator= n-k = 15 – 3 = 12 α = 5% F(0,05; 2;12)= 3,8852 • Kesimpulan: Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). Oleh karena nilai p=0,0000000000254, yang jauh di bawah angka α (5%), maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan jelas ada perbedaan yang signifikan antara jumlah sekolah SMA, SMK, dan MA di wilayah D.I.Y. 11. SOAL KERUSAKAN SAWAH Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketiga tingkat kerusakan sawah tersebut. (μ1= μ2= μ3) Hi: Minimal ada satu tingkat kerusakan sawah yang ber-beda dibanding lainnya. • Didapat: o F hitung= 12,1889 o F tabel: n = jumlah sampel = 18 numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 3-1 = 2 denumerator= n-k = 18 – 3 = 15 α = 5% F(0,05; 2;15)= 3,6823
  • 18. 202 • Kesimpulan: Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). Oleh karena nilai p=0,0007, yang jauh di bawah angka α (5%), maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan memang ada minimal satu tingkat keru-sakan sawah yang berbeda secara signifikan dengan tingkat kerusakan yang lainnya. Dari uji ANOVA terlihat MSB atau variasi antar kelompok sangat besar; rata-rata tingkat kerusakan BERAT jelas lebih besar dibanding tingkat kerusakan RINGAN. Sebaliknya, ang-ka MSW relatif kecil, atau variasi data di antara kelompok kerusakan RINGAN secara tersendiri relatif kecil; demikian pula, di kelompok lain, walaupun tingkat kerusakan lebih besar, namun semua data anggota kelompoknya juga besar. Dengan MSB yang besar sedangkan MSW kecil, maka F hitung (hasil MSB/MSW) akan menjadi cukup besar untuk dapat menolak Ho. 12. SOAL TARIF PARKIR Soal A. Jika tingkat kepercayaan 95% Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan di antara keem-pat tarif parkir yang ada. (μ1= μ2= μ3= μ4) Hi: Minimal ada satu jenis tarif parkir yang berbeda diban-ding lainnya. • Didapat: o F hitung= 1,326 o F tabel: n = jumlah sampel = 32
  • 19. 203 numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 4-1 = 3 denumerator= n-k = 32 – 4 = 28 α = 5% F(0,05; 3;28)= 2,947 • Kesimpulan: Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). Oleh karena nilai p=0,2856, yang jauh di atas angka α (5%), maka H0 diterima. Dapat disimpulkan sesungguhnya tidak ada perbedaan yang signifikan di antara keempat jenis tarif parkir yang ada; walaupun tarif parkir cenderung menurun dari kawasan khusus ke kawasan III, namun penurunan tersebut secara statistik tidak signifikan. Hal ini disebabkan perbedaan MSB dengan MSW tidak terlalu besar, sehingga F hitung tidak menjadi lebih besar dari F tabel; walaupun berbeda, namun variasi perbedaan di antara keempat jenis tarif parkir tersebut relatif kecil (MSB yang menunjukkan perbedaan di antara rata-rata tarif berbagai kawasan tidak beda jauh). Sebaliknya, variasi di antara semua tarif parkir yang ada (MSW) sangat besar; terlihat ada tarif Rp10.000, namun ada juga tarif yang hanya Rp200. MSW yang besar dan MSB yang relatif kecil akan membuat F hitung tidak demikian besar sehingga mam-pu menolak Ho. Soal B. Jika tingkat kepercayaan 99% Pada soal ini, berarti tingkat signifikan adalah 1% (dari 100%- 99%). Di sini hipotesis maupun F hitung tidak berubah; yang ber-ubah adalah angka F tabel: • α = 1% • F tabel; didapat F(0,01; 3;28)= + 1,28138 • Kesimpulan: Oleh karena F hitung (1,3262) > F tabel (1,28138), maka sekarang Ho ditolak.
  • 20. 204 Keterangan: SPSS ataupun Microsoft Excel hanya menampilkan output SIG./nilai probabilitas/p-value untuk tingkat signifikansi 5% DUA SISI. Untuk angka seperti 1% atau yang lain, SPSS dan Excel tidak menampilkan nilai probabilitas; pengguna bisa menghitung angka F tabel secara tersendiri kemudian mem-bandingkan dengan F hitung. Soal C Mengubah tingkat kepercayaan, yang berarti mengubah ting-kat signifikansi sebuah pengujian, dapat berdampak pada kesimpulan yang akan diambil. Memperbesar tingkat sig-nifikan akan menyebabkan kemungkinan menolak Ho semakin besar. 13. SOAL KENDARAAN BERMOTOR Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan di antara per-tumbuhan kendaraan bermotor di D.I.Y pada periode 2000-2003. (μ1= μ2= μ3= μ4) Hi: Minimal ada satu periode yang mempunyai pertum-buhan kendaraan bermotor yang berbeda dibanding periode lainnya. • Didapat: o F hitung= 0,2282 o F tabel: n = jumlah sampel = 16 numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 4-1 = 3 denumerator= n-k = 16 – 4 = 12 α = 5%
  • 21. 205 F(0,05; 3;12)= 3,4902 • Kesimpulan: Oleh karena nilai p=0,8749, yang jauh di atas angka α (5%), maka H0 diterima. Dapat disimpulkan sesungguhnya tidak ada perbedaan per-tumbuhan kendaraan bermotor yang signifikan pada keempat periode. Hal ini disebabkan nilai MSB yang lebih kecil dari MSW. Walaupun rata-rata tiap periode berbeda (7,4;7,02;8,67;7,43), namun perbedaan (variasi) yang ada tidak cukup besar. Oleh karena MSB < MSW, maka nilai F hitung menjadi di bawah 1. Nilai F tabel minimal 1, sehingga F hitung yang di bawah 1 akan membuat setiap pernyataan Ho akan ditolak. 14. SOAL PRODUKSI SAYURAN Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan di antara pro-duksi sayuran pada periode 2002-2004. (μ1= μ2= μ3) Hi: Minimal ada satu periode yang mempunyai produksi sayuran yang berbeda dibanding periode lainnya. • Didapat: o F hitung= 2,2733 o F tabel: n = jumlah sampel = 27 numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 3-1 = 2 denumerator= n-k = 27 – 3 = 24 α = 5% F(0,05; 2;24)= 3,4028
  • 22. 206 • Kesimpulan: Oleh karena nilai p=0,1246, yang jauh di atas angka α (5%), maka H0 diterima. Dapat disimpulkan tidak ada perbedaan produksi sayuran yang berarti pada periode 2002-2004. Sekarang jika dua data (bawang putih dan tomat) dihi-langkan, data menjadi: Jenis sayuran 2002 2003 2004 Bawang merah 494.3 486.3 107.6 Kacang panjang 584.1 621.2 261.7 Cabe/tomat 951.1 1406.3 633.1 Terong 661.0 892.1 314.4 Ketimun 350.4 268.6 93.6 Bayam 889.4 841.0 413.9 Kangkung 350.6 254.0 162.1 Dan perhitungan diulang, dengan hasil: o F hitung= 3,6439 o F tabel: n = jumlah sampel = 27 NB: sampel berkurang sebanyak 2 x 3 data = 6 data, menjadi 27-6=21 numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 3-1 = 2 denumerator= n-k = 21 – 3 = 18 α = 5% F(0,05; 2;18)= 3,5545 • Kesimpulan: Oleh karena nilai p=0,0469, yang di atas angka α (5%), maka H0 ditolak.
  • 23. Jika data produksi bawang putih dan tomat dikeluarkan, maka kesimpulan menjadi lain, yakni terjadi perbedaan yang signifikan pada produksi sayuran untuk periode 2002-2004. Dengan menghilangkan dua data yang bernilai kecil, hal ini membuat variasi data semakin mengecil. Hal ini mendorong variasi antar kelompok semakin kecil, yang berakibat nilai MSB yang mencerminkan variasi antar kelompok menjadi besar. Sebaliknya dengan nilai MSW; hilangnya beberapa data dari sampel akan berakibat keseluruhan data cenderung lebih homogen, sehingga MSW yang mencerminkan variasi untuk seluruh data menjadi lebih kecil. Semakin kecilnya MSW ber-samaan dengan semakin besarnya MSB, akan membuat nilai F hitung semakin meningkat. Sedangkan untuk F tabel, semakin besar denumerator akan meningkatkan nilai F tabel; namun karena peningkatan F hitung lebih besar daripada peningkatan nilai F tabel, didapat F hitung > F tabel, sehingga pernyataan Ho akan ditolak. 207 15. SOAL UJIAN NASIONAL Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara anggaran per siswa untuk setiap jenjang pendidikan. (μ1= μ2= μ3) Hi: Minimal ada satu jenjang pendidikan yang mempunyai anggaran yang berbeda dibanding lainnya. • Didapat: o F hitung= 3,217 o F tabel: n = jumlah sampel = 24 numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 4-1 = 3 denumerator= n-k = 24 – 4 = 20
  • 24. 208 α = 5% F(0,05; 3;20)= 3,098 • Kesimpulan: Oleh karena nilai p=0,044, yang di bawah angka α (5%), maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan sesungguhnya memang ada perbedaan anggaran pendidikan per siswa yang signifikan pada keempat jenjang pendidikan. Namun, di sini nilai F hitung dengan F tabel hampir sama, sehingga nilai probabilitas (p-value) pun hampir mendekati 0,05 sebagai batas. Dalam hal ini secara praktis bisa pula dikatakan bahwa tidak ada perbedaan pada anggaran pendidikan per siswa; inilah yang disebut signifikan praktis, yang berbeda dengan signifikan statistik yang me-nolak Ho. Secara praktis, bisa saja hipotesa nol yang secara statistik ditolak akan diterima; dan sebaliknya, bisa saja hipotesa nol yang secara statistik diterima akan ditolak. Namun, jika angka probabilitas sangat berbeda dengan 0,05 (pembatas pada SPSS/Excel), sebaiknya tetap diikuti proses pengambilan kesimpulan secara statistik. 16. SOAL TEMPAT BELANJA Prosedur: • Buat hipotesis: Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tempat belanja dari tahun ke tahun. (μ1= μ2= μ3) Hi: Minimal ada satu periode di mana komposisi tempat belanja mempunyai perbedaan yang signifikan dibanding lainnya. • Didapat: o F hitung= 0 o F tabel: n = jumlah sampel = 12
  • 25. 209 numerator= jumlah kolom – 1= k-1 = 3-1 = 2 denumerator= n-k = 12 – 3 = 9 α = 5% F(0,05; 2;9)= 4,2564 • Kesimpulan: Di sini tidak bisa ditarik kesimpulan apa pun, karena F hitung bernilai 0 dan nilai probabilitas adalah 1. Kasus ini terjadi karena jumlah semua kolom adalah 1 (100%): Tempat belanja Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 hypermarket 3% 5% 7% supermarket 18% 16% 15% minimarket 5% 8% 8% pasar tradisional 74% 71% 70% TOTAL 100% 100% 100% Jika nilai total semua kolom sama, maka tidak akan ada variasi di antara kelompok data; telihat dari rata-rata yang otomatis sama, yakni 100%/4 data = 0,25 (25%). Oleh karena tidak ada beda rata-rata, maka MSB menjadi 0, sehingga F hitung pun akan menjadi 0, berapa pun MSW-nya. Untuk itu, data harus direvisi dengan mengubah komposisi dalam persentase menjadi satuan non persentase, sehingga total semua kolom tidak akan sama. Misal diasumsi pengunjung tempat be-lanja per tahun: Tahun Pengunjung (orang) 2002 1000 2003 2000 2004 3000 Sekarang komposisi persentase di atas dikalikan dengan masing-masing pengunjung, menjadi:
  • 26. 210 Tempat belanja Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 hypermarket 30 100 210 supermarket 180 320 450 minimarklet 50 160 240 pasar tradisional 740 1420 2100 TOTAL 1000 2000 3000 Dengan data seperti di atas, maka perhitungan uji ANOVA bisa dilakukan, dan F hitung tidak akan nol. 17. SOAL WISATAWAN Variabel o Pada kasus ini, variabel TAHUN adalah independent variable atau variabel bebas; karena situasi tahun 2002 tentu berbeda dengan tahun lainnya. o Isi variabel TAHUN adalah 2002, 2003, dan 2004; keti-ganya adalah level of treatment. Oleh karena ada lebih dari dua level, maka digunakan uji ANOVA. o Variabel JENIS LIBURAN adalah blocking variable. o Isi data, angka 542, 710, 1848, dan seterusnya adalah dependent variable atau response. Kasus ini merupakan contoh RANDOMIZED BLOCK DESIGN, karena yang akan dianalisis dua variabel independen, yakni TAHUN dan JENIS LIBURAN. Namun keduanya dianalisis pengaruhnya secara terpisah dan tidak dilakukan interaksi. Jika analisis termasuk menguji ada tidaknya interaksi antar kedua variabel independen, metode disebut dengan FACTORIAL DESIGN. Prosedur: Untuk menguji kolom (columns) yang berisi variabel TAHUN • Buat hipotesis: Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kun-jungan wisatawan pada periode 2002-2004?
  • 27. 211 (μ1= μ2= μ3) Hi: Minimal ada satu periode yang mempunyai jumlah kunjungan wisatawan yang berbeda dibanding periode lainnya. Untuk menguji baris (rows) yang berisi variabel JENIS LIBURAN • Buat hipotesis: Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kun-jungan wisatawan pada berbagai jenis liburan yang ada. (μ1= μ2= μ3) Hi: Minimal ada satu jenis liburan mempunyai jumlah kunjungan wisatawan yang berbeda dibanding periode lainnya. Pada SPSS, proses dilakukan lewat menu GENERAL LINEAR MODEL. Hasil dan analisis Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: JUMLAH_WISATAWAN 1733088.444a 4 433272.111 3.692 .117 2750069.444 1 2750069.444 23.431 .008 621066.889 2 310533.444 2.646 .185 1112021.556 2 556010.778 4.737 .088 469469.111 4 117367.278 4952627.000 9 2202557.556 8 Source Corrected Model Intercept TAHUN JENIS_LIBURAN Error Total Corrected Total Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. a. R Squared = .787 (Adjusted R Squared = .574) Melihat angka probabilitas (SIG. pada output SPSS). o Nilai p(SIG.) untuk variabel TAHUN =0,185; Nilai p(SIG.) untuk variabel JENIS_LIBURAN=0,088. Keduanya di atas angka α (5%), maka kedua H0 diterima.
  • 28. 212 o Dapat disimpulkan: √ Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kun-jungan wisatawan ke Yogya pada periode 2002- 2004. Kunjungan wisatawan ke Yogya dari tahun ke tahun berbeda secara nyata. √ Juga tidak ada perbedaan kunjungan wisatawan pada berbagai jenis liburan yang terjadi. Kun-jungan wisatawan pada liburan akhir tahun ter-nyata tidak berbeda secara nyata dengan liburan yang lain.