Tugas makalah ini membahas pengaruh adat kedaerahan terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila. Pancasila dan adat kedaerahan saling terkait karena Pancasila bersumber dari hukum adat daerah. Adat kedaerahan dapat mempengaruhi penerapan nilai-nilai Pancasila bila terjadi fanatisme berlebihan terhadap adat sendiri yang dapat mengabaikan nilai-nilai nasional dalam Pancasila. Untuk mence
Makalah pancasila mengenai kebudayaan sekaten dan grebek maulud dalam hal peranannya di ideologi pancasila saat ini yang merupakan salah hal yang fundamental bagi negara ini.
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasiMuhammad Irwan
Makalah ini membahas tentang peran Pancasila di era globalisasi dan teknologi informasi. Globalisasi membawa pengaruh baik dan buruk bagi nilai-nilai bangsa, sehingga Pancasila diperlukan sebagai pedoman untuk memilih nilai mana yang sesuai diadopsi dan yang perlu ditolak. Teknologi informasi juga perlu diimbangi dengan penanaman nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga agar generasi muda tetap mempertahankan identitas bangsa
Paragraf pertama menjelaskan latar belakang pentingnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi manusia. Paragraf berikutnya membahas tentang pentingnya norma, kebiasaan, dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat untuk menjaga ketertiban dan menghindari konflik antar kepentingan manusia. Tulisan ini membahas aspek-aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Dokumen tersebut membahas landasan dan tujuan pendidikan Pancasila Indonesia. Secara ringkas, Pancasila merupakan falsafah negara yang mencerminkan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang dibangun berdasarkan nilai-nilai budaya dan sejarah panjang perjuangan kemerdekaan. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta melestarikan Pancasila sebagai ideologi negara.
Makalah ini membahas tentang aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi permasalahan bangsa Indonesia. Pertama, Pancasila dijadikan dasar Negara karena merupakan lima dasar yang berisi pedoman untuk membangun negara yang kuat. Kedua, Pancasila dijadikan pandangan hidup bangsa agar bangsa memiliki tujuan bersama dalam menghadapi tantangan. Ketiga, nilai-nilai Pancasila seperti kemanusiaan, persatuan, dan kead
Makalah ini membahas tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan karakter. Nilai-nilai Pancasila mencakup religiusitas, moralitas, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini dapat diterapkan dengan memperhatikan hak asasi manusia, menjaga lingkungan, dan menghormati perbedaan agar tercipta kerukunan hidup. Pendidikan karakter
Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa dengan (1) menanamkan akar persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan suku, agama, dan budaya, (2) Sila Ketiga yang menekankan persatuan Indonesia di atas perbedaan, (3) Lambang Garuda Pancasila yang mencerminkan jiwa persatuan bangsa.
Makalah pancasila mengenai kebudayaan sekaten dan grebek maulud dalam hal peranannya di ideologi pancasila saat ini yang merupakan salah hal yang fundamental bagi negara ini.
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasiMuhammad Irwan
Makalah ini membahas tentang peran Pancasila di era globalisasi dan teknologi informasi. Globalisasi membawa pengaruh baik dan buruk bagi nilai-nilai bangsa, sehingga Pancasila diperlukan sebagai pedoman untuk memilih nilai mana yang sesuai diadopsi dan yang perlu ditolak. Teknologi informasi juga perlu diimbangi dengan penanaman nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga agar generasi muda tetap mempertahankan identitas bangsa
Paragraf pertama menjelaskan latar belakang pentingnya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi manusia. Paragraf berikutnya membahas tentang pentingnya norma, kebiasaan, dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat untuk menjaga ketertiban dan menghindari konflik antar kepentingan manusia. Tulisan ini membahas aspek-aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Dokumen tersebut membahas landasan dan tujuan pendidikan Pancasila Indonesia. Secara ringkas, Pancasila merupakan falsafah negara yang mencerminkan pandangan hidup bangsa Indonesia, yang dibangun berdasarkan nilai-nilai budaya dan sejarah panjang perjuangan kemerdekaan. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta melestarikan Pancasila sebagai ideologi negara.
Makalah ini membahas tentang aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi permasalahan bangsa Indonesia. Pertama, Pancasila dijadikan dasar Negara karena merupakan lima dasar yang berisi pedoman untuk membangun negara yang kuat. Kedua, Pancasila dijadikan pandangan hidup bangsa agar bangsa memiliki tujuan bersama dalam menghadapi tantangan. Ketiga, nilai-nilai Pancasila seperti kemanusiaan, persatuan, dan kead
Makalah ini membahas tentang penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan pendidikan karakter. Nilai-nilai Pancasila mencakup religiusitas, moralitas, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini dapat diterapkan dengan memperhatikan hak asasi manusia, menjaga lingkungan, dan menghormati perbedaan agar tercipta kerukunan hidup. Pendidikan karakter
Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa dengan (1) menanamkan akar persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan suku, agama, dan budaya, (2) Sila Ketiga yang menekankan persatuan Indonesia di atas perbedaan, (3) Lambang Garuda Pancasila yang mencerminkan jiwa persatuan bangsa.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi Pancasila di era milenial. Ia menjelaskan tentang latar belakang, definisi Pancasila dan generasi milenial, tujuan implementasi Pancasila pada era milenial, hubungan antara Pancasila dan generasi milenial, serta upaya melestarikan Pancasila, diikuti contoh nyata penerapannya seperti penguatan nilai etnik dan nasionalisme generasi muda, terjun berperan aktif dalam masyarakat
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen sumber daya manusia berbasis teknopreneurship. Isinya mencakup latar belakang pentingnya pembangunan karakter bangsa, permasalahan kehidupan masyarakat dan pendidikan, serta dampak globalisasi dan teknologi digital terhadap pembentukan karakter. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pendidikan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkarakter melalui pendekatan kewirausaha
Pancasila adalah dasar negara dan pedoman hidup bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu: ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya sering terjadi penyimpangan.
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesiametalujay
Makalah ini membahas tentang nilai-nilai Pancasila yang berakar dari budaya bangsa Indonesia. Pancasila mencerminkan kebudayaan Indonesia yang bersifat pluralistik dan teosentris. Nilai-nilai kebudayaan seperti persatuan dan ketuhanan tertuang dalam lima sila Pancasila yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia.
Implementasi nilai kebangsaan dalam rangka Memningkatkan Ekonomi Yani Antariksa
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Implementasi nilai-nilai kebangsaan dalam rangka memperkuat sistem perekonomian nasional membahas tentang pemahaman nilai-nilai kebangsaan, kristalisasi nilai-nilai kebangsaan, dan ketahanan ekonomi nasional.
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaranSiti Hawa
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan etnik, integrasi, dan penanganan cabaran di Malaysia. Dokumen tersebut menjelaskan upaya pemerintah melalui kebijakan seperti Rukun Negara dan Konstitusi untuk memperkuat integrasi nasional dan menangani masalah hubungan antaretnis."
Makalah ini membahas tentang falsafah budaya bangsa Indonesia. Budaya nasional merupakan kebudayaan yang dikemas dari beragam budaya lokal di seluruh Indonesia, diperkuat oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika. Identitas nasional bangsa terbentuk dari pengalaman sejarah bersama yang menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan memberi warna kepribadian bangsa. Faktor-faktor seperti etnisitas, wilayah, bahasa, agama, dan tekn
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan etnik, integrasi, dan penanganan cabaran di Malaysia. Dokumen tersebut menjelaskan upaya pemerintah melalui kebijakan seperti Rukun Negara dan Konstitusi untuk memperkuat integrasi nasional dan menangani masalah hubungan antaretnis."
Islam mendorong hubungan etnik yang harmonis berdasarkan prinsip-prinsip seperti berkenalan, memahami, bekerjasama, persaudaraan dan kasih sayang. Prinsip-prinsip ini dapat menciptakan masyarakat yang aman dan sejahtera tanpa memandang perbezaan etnik.
Pancasila sebagai ideologi nasional 7 oktober 2014Yani Antariksa
Pancasila merupakan ideologi nasional Indonesia yang terdiri dari lima sila yang mencerminkan nilai-nilai yang dianggap baik dan cocok untuk masyarakat Indonesia. Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara dan ideologi nasional melalui kesepakatan bersama pada 18 Agustus 1945.
IMPLEMENTASI KEPIMPINAN NASIONAL MASA DEPAN YANG NEGARAWAN GUNA MENINGKATKAN ...Yani Antariksa
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan nasional dan implementasi nilai-nilai kebangsaan Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pentingnya pemimpin nasional yang berwawasan negara dan mementingkan kepentingan bangsa, serta strategi untuk mengimplementasikan nilai-nilai seperti disiplin, jujur, arif dan semangat kebangsaan di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Modul ini membahas tentang hubungan etnik di Malaysia. Modul ini terbagi atas beberapa bab yang membahas tentang konsep dasar hubungan etnik, sejarah masyarakat plural, konstitusi Malaysia sebagai kontrak sosial, pembangunan politik dan ekonomi, serta upaya-upaya memperkukuh perpaduan nasional. Modul ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai formula keberhasilan Malaysia dalam mewujudkan hubungan etnik yang harmonis.
Indonesia tanpa Pancasila akan menghadapi ketidakpastian. Pancasila menyatukan berbagai suku dan agama di Indonesia serta menjadi dasar negara yang kuat. Tanpanya, negara ini dapat terpecah belah atau terjadi anarki.
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaPuja Lestari
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Indonesia. Pancasila merupakan filsafat bangsa yang mencerminkan identitas nasional melalui nilai-nilai yang membedakan Indonesia dari negara lain. Nilai-nilai Pancasila juga membentuk karakter bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi bangsa Indonesia untuk terus melestarikan dan mempertebal nilai-nilai Pancasila di
Teks tersebut membahas tentang Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila merupakan jiwa dari seluruh bangsa Indonesia yang memberi kekuatan dan membimbing bangsa dalam mengejar kehidupan yang lebih baik. Teks tersebut juga menjelaskan pentingnya pembelajaran Pancasila dan upaya-upaya dalam melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi Pancasila di era milenial. Ia menjelaskan tentang latar belakang, definisi Pancasila dan generasi milenial, tujuan implementasi Pancasila pada era milenial, hubungan antara Pancasila dan generasi milenial, serta upaya melestarikan Pancasila, diikuti contoh nyata penerapannya seperti penguatan nilai etnik dan nasionalisme generasi muda, terjun berperan aktif dalam masyarakat
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen sumber daya manusia berbasis teknopreneurship. Isinya mencakup latar belakang pentingnya pembangunan karakter bangsa, permasalahan kehidupan masyarakat dan pendidikan, serta dampak globalisasi dan teknologi digital terhadap pembentukan karakter. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pendidikan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkarakter melalui pendekatan kewirausaha
Pancasila adalah dasar negara dan pedoman hidup bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu: ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya sering terjadi penyimpangan.
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesiametalujay
Makalah ini membahas tentang nilai-nilai Pancasila yang berakar dari budaya bangsa Indonesia. Pancasila mencerminkan kebudayaan Indonesia yang bersifat pluralistik dan teosentris. Nilai-nilai kebudayaan seperti persatuan dan ketuhanan tertuang dalam lima sila Pancasila yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia.
Implementasi nilai kebangsaan dalam rangka Memningkatkan Ekonomi Yani Antariksa
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Implementasi nilai-nilai kebangsaan dalam rangka memperkuat sistem perekonomian nasional membahas tentang pemahaman nilai-nilai kebangsaan, kristalisasi nilai-nilai kebangsaan, dan ketahanan ekonomi nasional.
Hubungan etnik, integrasi & menangani cabaranSiti Hawa
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan etnik, integrasi, dan penanganan cabaran di Malaysia. Dokumen tersebut menjelaskan upaya pemerintah melalui kebijakan seperti Rukun Negara dan Konstitusi untuk memperkuat integrasi nasional dan menangani masalah hubungan antaretnis."
Makalah ini membahas tentang falsafah budaya bangsa Indonesia. Budaya nasional merupakan kebudayaan yang dikemas dari beragam budaya lokal di seluruh Indonesia, diperkuat oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika. Identitas nasional bangsa terbentuk dari pengalaman sejarah bersama yang menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan memberi warna kepribadian bangsa. Faktor-faktor seperti etnisitas, wilayah, bahasa, agama, dan tekn
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan etnik, integrasi, dan penanganan cabaran di Malaysia. Dokumen tersebut menjelaskan upaya pemerintah melalui kebijakan seperti Rukun Negara dan Konstitusi untuk memperkuat integrasi nasional dan menangani masalah hubungan antaretnis."
Islam mendorong hubungan etnik yang harmonis berdasarkan prinsip-prinsip seperti berkenalan, memahami, bekerjasama, persaudaraan dan kasih sayang. Prinsip-prinsip ini dapat menciptakan masyarakat yang aman dan sejahtera tanpa memandang perbezaan etnik.
Pancasila sebagai ideologi nasional 7 oktober 2014Yani Antariksa
Pancasila merupakan ideologi nasional Indonesia yang terdiri dari lima sila yang mencerminkan nilai-nilai yang dianggap baik dan cocok untuk masyarakat Indonesia. Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara dan ideologi nasional melalui kesepakatan bersama pada 18 Agustus 1945.
IMPLEMENTASI KEPIMPINAN NASIONAL MASA DEPAN YANG NEGARAWAN GUNA MENINGKATKAN ...Yani Antariksa
Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan nasional dan implementasi nilai-nilai kebangsaan Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan pentingnya pemimpin nasional yang berwawasan negara dan mementingkan kepentingan bangsa, serta strategi untuk mengimplementasikan nilai-nilai seperti disiplin, jujur, arif dan semangat kebangsaan di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Modul ini membahas tentang hubungan etnik di Malaysia. Modul ini terbagi atas beberapa bab yang membahas tentang konsep dasar hubungan etnik, sejarah masyarakat plural, konstitusi Malaysia sebagai kontrak sosial, pembangunan politik dan ekonomi, serta upaya-upaya memperkukuh perpaduan nasional. Modul ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai formula keberhasilan Malaysia dalam mewujudkan hubungan etnik yang harmonis.
Indonesia tanpa Pancasila akan menghadapi ketidakpastian. Pancasila menyatukan berbagai suku dan agama di Indonesia serta menjadi dasar negara yang kuat. Tanpanya, negara ini dapat terpecah belah atau terjadi anarki.
Kewarganegaraan- Karakter dan Indentitas BangsaPuja Lestari
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Indonesia. Pancasila merupakan filsafat bangsa yang mencerminkan identitas nasional melalui nilai-nilai yang membedakan Indonesia dari negara lain. Nilai-nilai Pancasila juga membentuk karakter bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi bangsa Indonesia untuk terus melestarikan dan mempertebal nilai-nilai Pancasila di
Teks tersebut membahas tentang Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila merupakan jiwa dari seluruh bangsa Indonesia yang memberi kekuatan dan membimbing bangsa dalam mengejar kehidupan yang lebih baik. Teks tersebut juga menjelaskan pentingnya pembelajaran Pancasila dan upaya-upaya dalam melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila.
Teks tersebut membahas tentang model-model penanaman nilai-nilai Pancasila. Secara garis besar membahas tentang (1) latar belakang pentingnya penanaman nilai-nilai Pancasila, (2) pengertian dan nilai-nilai Pancasila, serta (3) permasalahan dan solusi dalam penanaman nilai-nilai Pancasila, termasuk dengan kembali ke implementasi Pancasila secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang identitas nasional Indonesia, termasuk pengertian, unsur-unsur pembentuk, dan karakteristik identitas nasional. Identitas nasional didefinisikan sebagai ciri khas yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain, dan unsur-unsur pembentuk identitas nasional Indonesia meliputi suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa. Pancasila dijelaskan sebagai kepribadian dan identitas nasional Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika perumusan Pancasila dan kedudukan serta peran Pancasila sebagai falsafah, dasar negara, dan ideologi Indonesia. Pancasila dijelaskan sebagai identitas bangsa yang mampu memberikan satu pertanda atau ciri khas yang melekat dalam tubuh masyarakat. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan zaman saat ini
Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Makalah ini membahas pengertian, landasan, dan hubungan Pancasila dengan Pembukaan dan Batang Tubuh
Makalah ini membahas tentang perkembangan budaya bangsa Indonesia dan eksistensinya dalam kehidupan bangsa yang pluralistik. Budaya Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kontak antar budaya, dan pluralitas bangsa Indonesia. Globalisasi berdampak pada merosotnya budaya Indonesia, tetapi upaya pelestarian budaya perlu dilakukan. Keanekaragaman budaya di Indonesia perlu dihargai sebagai aset bangsa.
Makalah ini membahas tentang perkembangan budaya bangsa Indonesia dan eksistensinya dalam kehidupan bangsa yang pluralistik. Budaya Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kontak antar budaya, dan pluralitas bangsa Indonesia. Globalisasi berdampak pada merosotnya budaya daerah namun perlu dijaga keberagamannya sebagai aset bangsa.
Pancasila merupakan ideologi dasar Indonesia yang terdiri dari lima sila. Tujuan mempelajari Pancasila adalah membentuk karakter warga negara yang memiliki jiwa kebangsaan serta mampu mewujudkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan Pancasila juga bertujuan mengembangkan kemampuan berfikir secara rasional dan dinamis serta berpandangan luas bagi mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas tentang asal mula, tujuan, manfaat, dan landasan Pendidikan Pancasila. Secara khusus membahas tentang proses lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia melalui sidang BPUPKI dan PPKI, serta nilai-nilai historis, filosofis, kultural, dan yuridis yang mendasari Pendidikan Pancasila.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Makalah pengaruh adat kedaerahan terhadap penerapan nilai nilai pancasila
1. TUGAS MAKALAH
“PENGARUH ADAT KEDAERAHAN TERHADAP PENERAPAN NILAI-
NILAI PANCASILA”
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Pendidikan Pancasila”
Dosen pengampu:
Dr. Made Pramono, M.Hum.
Disusun Oleh:
Vebyka Iwala Awaliya
18030174004
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2018-2019
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan
tugas makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila yang berjudul “Pengaruh Adat
Kedaerahan Terhadap Penerapan Nilai-Nilai Pancasila” dengan baik dan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila Dr. Made Pramono,
M.Hum.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih ada banyak
kekurangan dan kesalahan sehingga masih jauh dari kata sempurna. Hal tersebut
dikarenakan keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi pendidikan
kami selanjutnya.
Besar harapan kami semoga tugas ini memberi manfaat bagi kami dan yang
membaca saat ini dan selanjutnya nanti. Amin.
Gresik, 21 Maret 2017
Penulis
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A Latar Belakang ..................................................................................... 1
B Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C Tujuan .................................................................................................. 2
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................... 3
A Keterkaitan antara Adat Kedaerahan dan Pancasila............................. 3
B Pengaruh Adat Kedaerahan terhadap Penerapan Nilai-Nilai Pancasila 5
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................... 8
A Kesimpulan .......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 9
iii
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan pedoman dan falsafah kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pancasila mengandung banyak nilai dimana dari keseluruhan nilai
tersebut terkandung dalam lima garis besar sila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Perjuangan dalam memperebutkan kemerdekaan tidak terlepas
dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan hingga sekarang, kita selalu
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Kita tahu bahwa Indonesia merupakan kepulauan luas yang memiliki
berbagai macam keberagaman, baik itu adat, suku, bangsa, budaya dan
agama. Adat kedaerahan atau budaya Indonesia pun berbagai macam
ragamnya, yang masing-masing memiliki karakteristik yang menjadi
pembeda antara adat kedaerahan yang satu dengan adat kedaerahan yang lain.
Dalam buku "Primitive Cultur" karangan E.B. Tylor dikutip oleh Prof.
Harsojo (1967:13), bahwa kebudayaan adalah satu keseluruhan yang
kompleks, yang terkandung di dalamnya pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan-kemampuan yang lain serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota dari suatu
masyarakat. Pancasila sebagai dasar kebudayaan inilah yang menyatukan
budaya satu dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah, Pancasila
menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia.
Walaupun demikian, tidak jarang budaya atau adat kedaerahan mendominasi
suatu wilayah dan melupakan nilai-nilai nasionalisme yang ada dalam
pancasila.
1
5. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah keterkaitan antara pancasila dan adat kedaerahan?
2. Apakah pengaruh adat kedaerahan terhadap penerapan nilai-nilai
pancasila?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui keterkaitan antara pancasila dan adat kedaerahan.
2. Untuk mengetahui pengaruh adat kedaerahan terhadap penerapan
nilai-nilai pancasila.
2
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Keterkaitan antara Adat Kedaerahan dan Pancasila
Pancasila sebagai filsafat dasar kehidupan dalam berbangsa dan
bernegara, termasuk bersumber dari hukum adat. Setiap daerah di
Indonesia memiliki berbagai macam adat kebudayaan atau adat
kedaerahan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut
dinamakan pluralitas budaya. Menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat,
“Pluralitas budaya merupakan dua macam tradisi kebudayaan atau lebih
yang membagi masyarakat kedalam golongan sosial yang berbeda-beda”.
Bangsa indonesia sendiri memiliki banyak suku bangsa seperti suku sunda,
madura, batak, melayu, bali, papua, dan sebagainya. Dimana pasti
memiliki berbagai macam tradisi kebudayaan tersendiri. Dari berbagai
macam perbedaan antar adat kedaerahan tersebutlah yang membuat
Indonesia menjadi indah. Contoh adat kedaerahan yang ada di Indonesia
adalah upacara-upacara adat, peraturan persekutuan hukum adat yang
tertulis, dan lain sebagainya. Itu semua adalah hal yang sangat wajar
dimiliki oleh Indonesia yang didalamnya terdiri atas berbagai macam suku
bangsa. Pancasila dalam hal ini menjadi alat penyatuan pendangan tentang
masa depan kemanusiaan, terutama dalam ruang histori Indonesia. Dengan
demikian nasionalisme kita tidak berfondasikan etnis-agama, melainkan
visi dan komitmen kemanusiaan.
Nilai Persatuan tersebuat terkandung dalam butir pancasila sila ke-
3 yang mengandung nilai bahwa Negara adalah sebagai penjelmaan sifat
kodrat manuasia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-
elemen yang membentuk negara yang berupa, suku, ras, kelompok,
golongan maupun kelompok agama. Hal tersebut juga tertuang dalam
semboyan Negara kita yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-
3
7. beda namun tetap satu. Jadi walaupun Indonesia memiliki berbagai macam
adat kedaerahan, Indonesia tetap satu. Keberagaman adat atau budaya di
Indonesia bukan dijadikan sebagai ajang permusuhan dan konflik, akan
tetapi disatukan oleh pancasila untuk mencapai tujuan bersama.
Seperti yang kita ketahui, pancasila memang digali oleh Bung
Karno, kemudian dijabarkan lebih lanjut oleh para pemikir seperti
Dewantara, dan tokoh lainnya, tetapi sebagaimana diakui oleh sang
penggali sendiri, sila-sila itu sudah ada sejak zaman dahulu. Bung Karno
tidak menciptakan Pancasila, beliau hanyalah menggalinya dari budaya
dan adat-adat kita sendiri. Kemudian, berlandaskan pada budaya lokal
tersebut, dibangunlah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pancasila adalah landasan yang digunakan untuk membangun NKRI.
Landasan ini, jelas sudah ada sebelum adanya bangunan. Sebab itu, setiap
upaya untuk merongrongi landasan ini hanyalah melemahkan bangunan
bangsa dan negara kita. Upaya-upaya seperti itu mesti dicegah. Tidak
boleh dan tidak bisa menunggu hingga bangunan sudah runtuh, baru
beraduh-aduh. Sayang sekali, saat ini anak bangsa yang tidak mengerti
perkara budaya, justru meremehkan peran budaya sebagai perekat dan
mencari perekat-perekat lain. Ada yang berusaha untuk mengganti
landasan budaya dengan syariah atau peraturan-peraturan agama, ada pula
yang menganggap pembangunan dan ekonomi sebagai perekat. Syariah
agama “tertentu” jelas tidak bisa menjadi perekat bagi bangsa besar seperti
Indonesia, karena kita tidak beragama satu dan sama. Jumlah agama
“resmi” sebagaimana terwakili dalam departemen agama pun
sesungguhnya tidak sesuai dengan semangat Undang-Undang Dasar kita,
dimana setiap anak bangsa memiliki hak untuk beragama sesuai dengan
keyakinannya. Dari fakta-fakta tersebutlah yang sebenarnya menunjukkan
bahwa adat dan pancasila saling terkait satu sama lain.
4
8. B. Pengaruh Adat Kedaerahan Terhadap Penerapan Nilai-Nilai
Pancasila
Harus diakui bahwa sifat kedaerahan adalah pernyataan hidup yang
tidak dapat dipungkiri. Hal ini tidak bisa dihindarkan karena Indonesia
tidak hanya memiliki 33 provinsi yang berbeda tapi juga adat istiadat, dan
juga pengalaman hidup. Wajar bila daerah cenderung membuat kita
tertutup dan subyektif yang kadang-kadang dipertajam lagi dengan
perbedaan agama. Sikap di atas, dalam kehidupan sehari-hari muncul
dalam fanatisme kedaerahan. Fanatisme ini terwujud dalam banyak
bentuk, pada berbagai tingkat kehidupan. Dalam skala kecil dan spontan,
fanatisme kedaerahan teramati di setiap perbandingan olahraga. Fanatisme
ini biasanya lebih disebabkan oleh perasaan sayang, kerinduan akan
kampung halaman ataupun keterlibatan emosional sesaat. Tetapi fanatisme
ini, wajar-wajar saja bahkan dapat dipakai untuk memacu semangat
berprestasi melalui perjuangan-persaingan yang sportif.
Fanatisme mulai berbahaya bila diterapakan secara berlebihan
dalam hidup berbangsa. Misalnya, tuntutan untuk mendapat porsi terbesar
dan didahulukan dalam pembangunan karena merasa bahwa suku
daerahnyalah yang paling berjasa dalam perjuangan kemerdekaan. Merasa
bahwa hanya orang-orang yang berasal dari suku dearahnya saja yang
mampu, berhak memimpin bangsa ini. Sikap-sikap ini akan cepat
menimbulkan rasa iri dan tindakan agresif, bila melihat kemajuan orang
kelompok yang berasal dari daerah lain, apalagi secara jumlah kecil.
Fanatisme kedaerahan akan lebih berbahaya lagi bila telah
menjelma menjadi nepotisme dalam kehidupan bisnis, politik dan
pemerintahan. Dalam pemerintahan misalnya, seorang pemimpin
pemerintahan yang berasal dari daerah A, cenderung hanya mengangkat
staff yang berasal dari daerahnya. Sementara proyek-proyek-pembangunan
seharusnya diatur rata, kenyataannya cenderung disalurkan ke daerah
kelahiran beliau. Demikian juga dalam bisnis, kesempatan dan informasi
tentang usaha atau pekerjaan, dijaga agar tidak bocor ke kelompok suku
5
9. daerah lain. Semua dilakukan dengan pertimbangan picik dan subjektif,
terutama rasa takut yang terlalu besar dan tidak beralasan. Hal tersebut
dapat membuat kita menjadi egois dan melupakan nilai-nilai nasionalisme
yang harusnya diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk menghindari hal tersebut, kita harus berpegang pada nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila. Dalam hal ini, pancasila hadir sebagai alat
penyatuan pendangan tentang masa depan kemanusiaan agar tidak terjadi
perpecahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa adat kedaerahan sebenarnya
tidak akan mempengaruhi seseorang dalam menerapkan nilai-nilai
pancasila apabila tidak terjadi fanatisme yang berlebihan terhadap adat
kedaerahannya. Hal tersebut dikarenakan sifat fanatisme akan membuat
seseorang cenderung mengabaikan penerapan nilai-nilai pancasila. Selain
itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan salah satunya adalah membuat
strategi pemberdayaan masyarakat adat melalui pendekatan fungsional
yang bertujuan untuk memonitor perkembangan budaya dan pembangunan
daerah, terutama jika kita hendak mengetahui keselarasan kepentingan
masyarakat dengan unsur-unsur adat dan kebudayaan yang dianutnya.
Dengan pendekatan ini diharapkan berbagai kegiatan dapat diarahkan,
diperbaiki atau dikembangkan, unsur-unsur budaya mana yang merugikan
atau menyimpang dari keharusan tuntutan stabilitas sosial, keamanan dan
kesejahteraan sosial masa kini. Kita tidak perlu mencari dan membentuk
budaya baru, yang penting adalah meningkatkan kualitas kemanfaatannya
secara rasional dan adaptif. Oleh karena masyarakat adat memiliki
keragaman sifat, sikap, etnis dan kebudayaan, maka dalam pengambilan
langkah kebijakan pemberdayaan masyarakat adat perlu adanya
pendekatan secara strategis terhadap nilai-nilai budaya yang dianut.
Berbagai keputusan diambil dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan harus benar-benar dapat memenuhi aspirasi masyarakat
adat. Untuk itu dibutuhkan strategi yang efektif berdasarkan norma-norma
dan nilai-nilai budaya yang sesuai dengan kepribadian dan pandangan
hidup masyarakat adat. Dengan strategi pendekatan nilai-nilai budaya,
6
10. diharapkan kebijakan yang akan diambil dapat melahirkan suatu keputusan
yang benar-benar memperoleh dukungan masyarakat. Berbagai perbedaan
diharapkan dapat disadari sebagai kekurangan, sehingga prinsip
kebersamaan dan persamaan persepsi dapat dipelihara dan dipertahankan.
Dengan kesadaran ilmiah dan bertahap upaya ini diharapkan dapat
membuka tabir misteri budaya, sehingga makna dan manfaatnya dapat
dijadikan pedoman dalam kehidupan masyarakat.
Disamping itu, terdapat kesadaran ilmiah yang merupakan faktor
pendorong bagi tumbuhnya semangat dan kreativitas masyarakat untuk
bersedia melakukan perubahan-perubahan terhadap tradisi-tradisi yang
menghambat proses pembangunan ke arah perbaikan kehidupan
masyarakat. Perubahan-perubahan sikap mental diperluas mencakup
sebagian besar golongan masyarakat dengan penekanan terhadap prinsip
kebersamaan dan perjuangan atas hak-hak bersama yang
berkesinambungan. Strategi ini dimaksudkan untuk memperkecil skala
prioritas etos kerja yang bersifat mendahulukan hak-hak individu. Suatu
realitas perkembangan kehidupan masyarakat yang tidak dapat dipungkiri
adalah gejala tantangan pluralistik etnis dan tekanan ekonomi yang kian
mengedepan. Hal ini akhirnya berpengaruh pada terciptanya stratifikasi
dan kesenjangan sosial ekonomi masyarakat. Oleh karena itu upaya
pemberdayaan masyarakat adat harus dapat menempatkan peran individu
kedalam pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Memberikan tanggung jawab kemandirian kepada masyarakat berdasarkan
pengalaman sendiri dapat mendorong kearah terciptanya hasil kerja dan
hasil guna yang tinggi. Masyarakat perlu diarahkan pada kehidupan
empiris dengan perjuangan dan kerja keras sesuai dengan tuntunan nilai-
nilai luhur budaya daerah yang tertuang dalam pandangan hidupnya.
7
11. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nilai kedaerahan memiliki keterkaitan yang erat dengan pancasila.
Karena pancasila terbentuk dari adat atau kebudayaan daerah yang
digali oleh pendiri bangsa. Meskipun setiap daerah memiliki adat
yang berbeda-beda, masyarakat akan tetap bersatu, sesuai dengan
nilai pancasila.
2. Adat kedaerahan akan memberikan ciri khas tersendiri dalam suatu
Negara. Adat kedaerahan atau budaya daerah akan menjadi sarana
perekat bangsa. Karena peranan budaya sangat penting, maka
pelestarian nilai-nilai budaya dalam masyarakat sangat diperlukan
agar adat budaya tersebut tidak punah termakan usia karena jika
dilihat dalam kenyataanya banyak sekali generasi muda yang
kurang bahkan tidak peduli dengan kebudayaannya. Dengan
memiliki adat kedaerahan tidak memengaruhi masyarakat dalam
penerapan nilai-nilai pancasila selama tidak terjadi fanatisme
kedaerahan yang berlebihan. Karena fanatisme yang berlebihan
akan membuat kita menjadi melupakan nilai-nilai nasionalisme
yang terkandung dalam pancasila dan akan membuat bangsa
menjadi terpecah belah. Untuk menghindari semua hal tersebut,
diperlukan strategi khusus yang digunakan untuk pemeliharaan
masyarakat adat agar tidak terjadi penyelewengan kedepannya.
8
12. Daftar Pustaka
Abdulkadir, Muhammad. 1987. Ilmu Budaya Dasar (IBD). Jakarta: Fajar Agung.
Rindjin, Ketut. 2012. Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama.
(http://febrimanzendrato1.blogspot.com/2017/11/pengaruh-budayaadat-
terhadap.html), diakses 21 September 2018.
(http://lennylesthari.blogspot.com/2017/01/makalah-keterkaitan-pancasila-
dengan.html), diakses 21 September 2018.
9