SlideShare a Scribd company logo
PENDIDIKAN PANCASILA
Dede Firdaus Suyadi, S.H.,
M.H.
Pertemuan I, II & III
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
TUJUAN, MANFAAT, DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
• Secara umum Tujuan Utama Pendidikan Pancasila adalah
untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran berbangsa dan
bernegara, sikap dan perilaku cinta tanah air dan bersendikan
kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan
nasional dalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuwan
NKRI yang sedang mengkaji dan akan menguasai IPTEKS.
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
• Secara khusus tujuan Pendidikan Pancasila terkandung dalam tujuan
Pendidikan Nasional, yaitu: meningkatkan manusia yang berkualitas,
berimtak, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,
cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,
bertanggungjawab, dan produktif, serta sehat jasmani dan rohani ... dan
harus menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal rasa cinta tanah air,
meningkatkan semangat kebangsaan, kesetiakwanan sosial, kesadaran
pada sejarah bangsa, sikap menghargai jasa para pahlawan, dan
berorientasi ke masa depan.
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
• Tujuan Pendidikan Pancasila tidak dapat dilepaskan dari tujuan nasional
bangsa Indonesia serta tujuan pendidikan nasional. Tujuan nasional bangsa
Indonesia telah ditetapkan dalam pembukaan UUD NRI 1945, alinea ke-4 yakni
:
1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2. memajukan kesejahteraan umum;
3. mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
4. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
MANFAAT PENDIDIKAN PANCASILA
• Setijo, P (2009) menjelaskan secara yuridis konstitusional yakni
mengingat Pancasila sebagai dasar negara dijadikan landasan dan
pedoman dalam pelaksanaan penyelenggaraan negara Republik
Indonesia termasuk melandasi hukum yang berlaku.
KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA
• Dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 (Pasal 35 ayat 3)
tentang Pendidikan Tinggi dijelaskan bahwa Kurikulum Pendidikan
Tinggi wajib memuat mata kuliah:
a. Agama;
b. Pancasila;
c. Kewarganegaraan;
d. Bahasa Indonesia
yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baik pada program sarjana
maupun diploma
KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA
• Sebagai mata kuliah wajib, mata kuliah Pendidikan Pancasila tidak
dapat dipisahkan dengan Sistem Pendidikan Nasional Indonesia.
Dasar Pendidikan Nasional yakni Pancasila dan Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pancasila sebagai
dasar kerokhanian pendidikan nasional mengandung arti bahwa
segala pelaksanaan pendidikan harus bermuara pada pembentukan
karakter manusia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
PERTEMUAN II
PENDIDIKAN PANCASILA
ASAL MULA, LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
ASAL MULA PANCASILA
• Secara etimologis (pengertian kata), istilah Pancasila berasal
dari bahasa Sansekerta dari India yang mengandung dua arti
yakni. Pancasyila: “panca” artinya lima sedangkan “syila”
artinya batu sendi atau dasar. “syiila” artinya peraturan tingkah
laku yang baik, yang penting. Oleh karena itu secara etimologis,
kata “Pancasila” berarti lima aturan tingkah laku yang baik dan
penting.
ASAL MULA PANCASILA
• Lahirnya Pancasila berawal dari dibutuhkannya penetapan dasar
negara Indonesia dengan sesegera mungkin untuk menyokong
proklamasi kemerdekaan.
• Keinginan dalam merumuskan dasar negara selanjutnya diawali pada
sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritu Zyunbi Tyoosakai yang pada saat itu
dipimpin oleh Dr. K.R.T Radjiman Widyodiningrat. Sidang BPUPKI
Pertama dilaksanakan selama empat hari yakni yang dimulai pada
tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945.
ASAL MULA PANCASILA
• Secara lisan Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945) menyampaikan usul
secara lisan dan tulisan konsep dasar negara Indonesia yakni:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan persatuan Indonesia.
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
ASAL MULA PANCASILA
• Pidato kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Mr. R. Soepomo, pada tanggal 31 Mei 1945.
• .Beberapa pokok pikiran yang disampaikan oleh Mr. Soepomo tentang dasar negara
yakni:
o Mengusulkan pendirian negara berdasarkan negara kesatuan yang bersifat
integralistik atau negara nasional yang bersifat totaliter. Negara yang totaliter
yakni negara yang mengatasnamakan semua golongan (baik golongan besar
atau kecil).
o Setiap warga negara harus hidup ber-Ketuhanan (taat kepada Tuhan dalam
setiap saat). Berkaitan dengan agama harus diserahkan kepada setiap
golongan-golongan agama yang bersangkutan.
ASAL MULA PANCASILA
o Negara harus dibentuk suatu Badan Permusyawaratan. Hal ini dilakukan agar
pimpinan negara dapat bersatu jiwa dengan rakyat. Kepala negara harus tetap
bersama dengan wakil rakyat agar dapat selalu merasakan rasa keadilan dan
cita-cita bersama.
o Sistem ekonomi hendaknya sesuai dengan asas kekeluargaan. Karena
kekeluargaan merupakan sifat dari masyarakat timur yang harus dipelihara.
Sistem ekonomi tolong menolong dan sistem koperasi merupakan salah satu
sistem dasar yang harus digunakan.
o Berkaitan dengan hubungan antar bangsa, agar kiranya negara Indonesia
bersifat negara Asia Timur Raya sebagai bangsa Indonesia yang asli.
ASAL MULA PANCASILA
• Pidato ketiga, disampaikan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945.
Setelah menyampaikan panjang lebar pidatonya, maka Ir. Soekarno
mengusulkan dasar negara yang terdiri atas lima prinsip yang
rumusannya adalah:
1. Kebangsaan
2. Internasionalisme
3. Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan
4. Kesejahteraan
5. Ketuhanan
ASAL MULA PANCASILA
• Selanjutnya pada tanggal 22 Juni 1945, 9 tokoh nasional mengadakan
pertemuan dan melahirkan Piagam Jakarta yang memuat rumusan Pancasila
sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya
2. Kemanusiaan yg adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
ASAL MULA PANCASILA
• Pada tgl 18 Agustus 1945, diadakan siding panitia persiapan
kemerdekaan (PPKI) dan dalam rapat tsb Moh. Hatta menyatakan :
rumusan sila ke-1 dicoret dengan alasan bahwa Indonesia bukan hanya
terdiri dari masyarakat yg beragama Islam, akan tetapi juga terdapat
masyarakat yg menganut agama lain.
• Sehingga sila ke-1 diubah menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”.
• Kelima sila dari Pancasila pada hakikatnya adalah suatu nilai yang
merupakan perasaan dari sila-sila Pancasila.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
LANDASAN HISTORIS
• Memahami landasan historis Pendidikan Pancasila, berarti kita kembali memahami sejarah
perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan serta merebut kemerdekaan atau
upaya dalam membebaskan bangsa dari belenggu penjajah beradab-abad lamanya.
• Dalam konteks ini, pemahaman tersebut ditingkatkan menjadi sebuah kesadaran yakni
perjuangan bangsa Indonesia didasari, disemangati dan dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila
yang telah ada dalam diri bangsa Indonesia sejak lama. Terbentuknya bangsa Indonesia
melalui proses yang cukup panjang menghantarkan bangsa ini menemukan jati dirinya
sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, serta memiliki semangat kebersamaan yang
disimpul dalam pandangan hidup bangsa, yakni Pancasila.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
LANDASAN HISTORIS
• Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak
zaman kerajaan Kutai, Sriwijarya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang
menjajah dan menguasai bangsa lndonesia.
• Jadi secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara telah dimiliki oleh bangsa
Indonesia, sehingga boleh dikatakan bahwa secara historis nilai-nilai Pancasila itu
berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri. Dengan kata lain, bangsa Indonesia adalah
causa materialis dari Pancasila.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
LANDASAN HISTORIS
• Catatan sejarah perjalanan bangsa Indonesia menunjukkan bahwa, pemilihan dan
perumusan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia memiliki proses yang cukup
panjang. Proses tersebut diawali dari penggalian dan pembuktian nilai-nilai
Pancasila yang telah ada sejak Indonesia ada, sejak dari zaman Kutai, Sriwijaya,
Majapahit sampai datangnya bangsa asing menjajah serta menguasai bangsa
Indonesia. Nilainilai tersebut kemudian dirumuskan menjadi dasar falsafah negara
Indonesia oleh para pendiri negara melalui sidang BPUPKI dari tanggal 29 Mei 1945
sampai dengan 1 Juni 1945.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
LANDASAN FILOSOFIS
• Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara
konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
• Hal ini berdasarkan pada kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa bangsa
Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan dirinya pada
nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila yang secara filosofis merupakan
falsafah bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
LANDASAN FILOSOFIS
• Bagi bangsa Indonesia, nilai-nilai Pancasila yang dijadikan sebagai ajaran moral
bangsa merupakan hasil pemikiran bangsa Indonesia.
• Nilai-nilai Pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara merupakan hasil
perenungan mendalam bangsa Indonesia yang menjiwai dan membentuk watak
bangsa Indonesia, sehingga menjadi kepribadian nasional yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
LANDASAN KULTURAL
• Nilai-nilai kultural yang terpelihara dan sudah ada sejak Indonesia ada merupakan
sumber ideologi Pancasila.
• Setiap negara di dunia punya budaya sendiri yang membedakan negara tersebut
dengan negara lainnnya. Bagi bangsa Indonesia kebudayaan merupakan warisan
sosial yang harus dijaga dan dipelihara. Upaya menjaga dan memelihara
kebudayaan Indonesia telah dilakukan oleh para pendiri negara kita melalui karya
besarnya yakni Pancasila yang sila-silanya diangkat dari nilai-nilai kultural bangsa
Indonesia sendiri.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
LANDASAN KULTURAL
• Pendidikan Pancasila tidak dapat dilepaskan dengan landasan kultural. Memahami
Pendidikan Pancasila maka harus memahami pula kebudayaan Indonesia,
khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yang
dijadikan sebagai keperibadian bangsa Indonesia.
• Bangsa yang religius, santun, peduli, adil, tanggung jawab, beradab, memiliki
tenggang rasa, hormat pada orang lain serta nilai-nilai lainnya harus terpatri dalam
diri setiap orang Indonesia.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
LANDASAN YURIDIS
• Dituangkannya Pancasila ke dalam Pembukaan UUD 1945, maka mengisyaratkan
bahwa secara yuridis konstitusional Pancasila telah menjadi dasar negara Republik
Indonesia.
• Landasan yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi sebenarnya
secara jelas tertuang dalam UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Pasal 29 UU ini telah menetapkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur,
dan jenjang pendidikan, wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan
Pendidikan Kewarganegaraan. Ketentuan tersebut kemudian dikokohkan kembali
oleh kehadiran UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai
pengganti UU No. 2 tahun 1989.
PERTEMUAN III
PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA
• Pancasila baru mulai dirumuskan pada zaman penjajahan Jepang oleh para pejuang
bangsa yang ada dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI).
• Dalam sejarah bangsa Indonesia sejak zaman Jepang sampai sekarang ini kita
mengenal bermacam-macam rumusan Pancasila yaitu:
1. rumusan Moh. Yamin secara lisan;
2. rumusan Moh. Yamin secara tertulis;
3. rumusan Prof. Soepomo;
4. rumusan Ir. Soekarno;
5. rumusan Panitia 9: Piagam Jakarta;
6. rumusan dalam Pembukaan UUD 1945;
7. rumusan dalam Pembukaan Konstitusi RIS 1949;
8. rumusan dalam Pembukaan UUDS 1950.
PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA
• Rumusan Moh. Yamin secara lisan dan tertulis diusulkannya pada sidang pertama
BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Adapun rumusan tersebut adalah sebagai berikut: 1)
Peri kebangsaan. 2) Peri kemanusian. 3) Peri Ketuhanan. 4) Peri kerakyatan. 5)
Kesejahteraan rakyat.
• Rumusan ini disebut rumusan secara lisan karena disampaikan pada waktu beliau
berpidato di depan sidang BPUPKI. Setelah Moh. Yamin menyampaikan pidatonya dia
menyampaikan pula usul tertulis berupa rancangan Undang-undang Dasar Negara
Merdeka yang dalam pembukaannya termuat lima rumusan dasar negara sebagai
berikut:
PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan dan persatuan Indonesia.
3. Rasa kemanusian yang adil dan beradab.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (M.Yunus Amoar, 1978).
PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA
• Pada tanggal 31 Mei 1945 pada sidang pertama hari ketiga dari Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Prof. Soepomo
mendapat kesempatan menyampaikan pemikirannya mengenai dasar negara yang
rumusannya adalah sebagai berikut: 1) Persatuan 2) Kekeluargaan 3) Keseimbangan
lahir dan batin 4) Musyawarah 5) Keadilan rakyat (Nugroho Notosusanto :1981: 19).
• Selanjutnya dalam rapat BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno mendapat
kesempatan menyampaikan pokok pikiran mengenai dasar negara yang
rumusannya adalah sebagai berikut : 1) Kebangsaan Indonesia 44 2)
Internasionalisme atau perikemanusiaan 3) Mufakat atau demokrasi 4)
Kesejahteraan sosial 5) Ketuhanan yang berkebudayaan
PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA
• Kemudian pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil merumuskan
Pancasila dalam Piagam Jakarta yang rumusannya adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA
• Akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) berhasil merumuskan Pancasila dasar negara yang
rumusannya adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA
• Rumusan Pancasila tanggal 18 Agusutus 1945 adalah rumusan dasar negara
yang berlaku sampai 27 Desember 1949. Sejak tanggal 27 Desember 1949
sampai tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku Konstitusi RIS 1949.
Adapun rumusan dasar negara dalam Mukadimah Konstitusi RIS 1949 adalah
sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Perikemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial
PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA
• Pada tanggal 17 Agustus 1950 sampai tanggal 5 Juli 1959 terdapat pula
rumusan Pancasila pada pembukaan UUDS 1950 yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Perikemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial
PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA
• Kemudian pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan
dekrit yang dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dekrit Presiden 5
Juli 1959 mencerminkan suasana kembali ke UUD 1945 sehingga
rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 berlaku
sebagai dasar negara sampai sekarang.
PERTEMUAN IV
PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
FILSAFAT PANCASILA
Dengan demikian, philosophia secara harfiah berarti “mencintai
kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan.
• apa itu cinta?
Cinta memiliki makna keingina yg sungguh-sungguh terhadap sesuatu,
sementara kebijaksanaan dapat diartikan dengan kebenaran yang sejati.
• Jadi filsafat dapat diartikan dengan keinginan yang sungguh-sungguh
untuk mencari kebenaran sejati.
FILSAFAT PANCASILA
• Secara praktis, filsafat adalah “alam berfikir” atau “alam pikiran”
• Berfilsafat berarti berpikir secara mendalam dan berpikir sampai
keakar-akarnya dengan sungguh-sungguh tentang hakikat sesuatu.
• Filsafat juga mempunyai arti sebagai ilmu, yaitu ilmu yang mengkaji
“segala sesuatu” dari sudut pandang “hakikat”.
Hakikat disini berarti menunjukan sudut pandang ilmu filsafat, yaitu
hakikat atau unsur terdalam yang menyebabkan “sesuatu” itu ada.
CIRI BERFIKIR FILSAFAT
 Radikal
• Artinya berfikir sampai ke akar-akarnya.
• Maksudnya adalah berfikir sampai pada hakikat, esensi, atau sampai
pada substansi yang dipikirkan.
• Manusia yg berfilsafat dengan akalnya berusaha untuk dapat
menangkap pengetahuan yg hakiki, yaitu pengetahuan yg mendasari
segala pengetahuan indrawi
• Contoh : kuda
CIRI BERFIKIR FILSAFAT
 Universal
• Artinya berfikir secara umum.
• Berfikir secara menyeluruh. Tidak terbatas pada bagian-bagian
tertentu, tapi mencakup keseluruhan aspek yang konkret dan abstrak
atau yang fisik dan metafisik
• Jalan yg dituju oleh seorang filsuf adalah keumuman yg diperoleh dari
hal-hal yg bersifat khusus yg ada dalam kenyataan.
• Contoh : galaksi bimasakti
CIRI BERFIKIR FILSAFAT
 Konseptual
• Konseptual merupakan hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman
manusia.
• Implementasi dari berpikir konseptual dalam filsafat ini adalah jika
terdapat suatu persoalan maka hendaknya tau konsep konsep dari
setiap masalah agar mudah dalam mencari kebenarannya.
• Contoh : saya membuat suatu penyelesaian masalah, kemudian saya
tau apa saja konsep-konsep dari masalah yang saya hadapi.
CIRI BERFIKIR FILSAFAT
 Koheren
• artinya berfikir sesuai dengan kaidah-kaidah berfikir dan tidak
mengandung kontradiksi atau dapat pula diartikan dengan berfikir
secara runtut.
• Runtut : berpikir dari awal hingga akhir
• Tidak mengandung Kontradiksi : tidak mengandung pertentangan
antara dua hal yang dipikirkan. Karena hal tersebut tidak sama-sama
benar pada waktu yg sama dan dalam pengertian yg sama.
• Contoh : bumi bulat dan datar
• Hanya ada dua kemungkinan dan tidak mungkin keduanya benar.
CIRI BERFIKIR FILSAFAT
 Sistematis
• Berfikir secara sistematis yaitu mengemukakan jawaban terhadap
suatu masalah
• para filsuf memakai pendapat-pendapat sebagai wujud dari proses
befilsafat. Pendapat-pendapat tersebut harus saling berhubungan
secara teratur dan terkandung maksud dan tujuan tertentu.
• Sistematis juga berarti bahwa kita harus berpikir secara berjenjang,
mulai dari yang paling atas sampai kebawah.
• Contoh : hierarki perundang-undangan
CIRI BERFIKIR FILSAFAT
 Komperhensif
• Artinya menyeluruh.
• Maksud dari berpikir komperhensif adalah mencari tahu
secara menyeluruh terlebih dahulu tentang persoalan yang
sedang terjadi dan akan berusaha menjelaskan sesuai
kebenarannya.
• Contoh : bumi dan apa yg ada di dalam planet bumi.
CIRI BERFIKIR FILSAFAT
 Bebas dan Bertanggungjawab
• Makna bebas disini bahwa filsafat merupakan pemikiran yg bebas dari prasangka
social, histori, kultural, atau religius.
• Bebas bukan berarti berfikir secara sembarangan, sesuka hati, atau anarki.
Berfikir bebas berarti berfikir secara terikat dengan kaidah-kaidah yang sudah
ada.
• Ketika terdapat suatu persoalan, maka seseorang bebas menggunakan cara apa
saja untuk menyelesaikannya, akan tetapi harus bisa mempertanggungjawabkan
cara yang dipilih (ada bukti yang dapat dipercaya). Contohnya saya akan
menyelesaikan suatu permasalahan, kemudian saya memilih suatu metode
penyelesaian sesuai dengan pemikiran tokoh X.
NILAI-NILAI PANCASILA
Nilai-nilai dalam Pancasila termasuk dalam tingkatan nilai dasar. Nilai
ini mendasari nilai berikutnya, yaitu nilai instrumental. Nilai dasar itu
mendasari semua aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Nilai dasar bersifat fundamental dan tetap. Berikut
penjabaran makna Pancasila :
NILAI-NILAI PANCASILA SILA KE-1
• Nilai Ketuhanan yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta.
• Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius,
bukan bangsa yang ateis. Pengakuan terhadap Tuhan diwujudkan dengan
perbuatan untuk taat pada perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya
sesuai dengan ajaran atau tuntutan agama yang dianutnya.
• Nilai ketuhanan juga memiliki arti bagi adanya pengakuan akan kebebasan
untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada
paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar-umat beragama.
NILAI-NILAI PANCASILA SILA KE-2
 Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran
sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup
bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
sesuatu hal sebagaimana mestinya.
 Manusia peru diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya,
sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya dan sama hak dan
kewajiban asasinya. Berdasarkan nilai ini, secara mutlak ada
pengakuan terhadap hak asasi manusia.
NILAI-NILAI PANCASILA SILA KE-3
• Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam
negara kesatuan Republik Indonesia.
• Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya
terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
• Adanya perbedaan bukan sebagai sebab perselisihan tetapi justru
dapat menciptakan kebersamaan. Kesadaran ini tercipta dengan baik
bila makna “Bhineka Tunggal Ika” sungguh-sungguh dihayati.
NILAI-NILAI PANCASILA SILA KE-4
• Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
• Berdasarkan nilai ini, diakui paham demokrasi yang lebih
mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah
mufakat.
 Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung
makna sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu tercapainya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah
maupun batiniah.
 Berdasar pada nilai ini, keadilan adalah nilai yang amat
mendasar yang diharapkan oleh seluruh bangsa. Negara
Indonesia yang diharapkan adalah negara Indonesia yang
berkeadilan.
NILAI-NILAI PANCASILA SILA KE-5
PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM
• Pancasila pada hakikaknya merupakan suatu system.
• Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yg saling berhubungan, saling
bekerja sama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan
suatu kesatuan yang utuh.
• Pancasila bersifat “Majemuk Tunggal” yg artinya tidak dapat berdiri sendiri.
• Pancasila dikatan suatu system karena Pancasila terdiri atas bagian-bagian
(sila-sila) yg memiliki fungsi sendiri-sendiri yg merupakan satu kesatuan yg
saling berhubungan demi mencapai tujuan bersama yaitu suatu masyarakat
Indonesia yg adil dan Makmur berdasarkan Pancasila (prmbukaan Alinea IV UUD
1945).
PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM
• Pancasila terlah memenuhi syarat untuk dapat dikatakan sebagai system, karena
:
1. Adanya kesatuan dari kelima unsur sila-silanya, yaitu satu sama lain tidak bisa
dipisahkan
2. Adanya keteraturan dari sila-silanya, dimana masing-masing sila berada dalam
urutan tingkat yg runtun. Sila yg nilainya lebih esensial didahulukan, artinya yg
cakupannya lebih luas di dahulukan.
3. Adanya ketergantungan antar sila
4. Adanya tujuan Bersama, dimana untuk mewujudkannya dibutuhkan
pemerintahan yg stabil dalam satu wadah negara yg mempunyai dasar filsafat
tersebut
PERTEMUAN V
PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA INDONESIA

More Related Content

Similar to PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx

Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaIrmaNurAfni
 
pancasila bersifat piramida
pancasila bersifat piramidapancasila bersifat piramida
pancasila bersifat piramidaTaqwa nuddin
 
Pancasila kel 1
Pancasila kel 1Pancasila kel 1
Pancasila kel 1
Limutia Dilla
 
makalh pkn tentamg pancasila
makalh pkn tentamg pancasilamakalh pkn tentamg pancasila
makalh pkn tentamg pancasila
Hanif Mouhamamd
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
PrabaWahyuHidayat1
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
dayurikaperdana19
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Eka Zay
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Eka Zay
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
Fajar Wahyunus
 
kelompok 4.pptx
kelompok 4.pptxkelompok 4.pptx
kelompok 4.pptx
Mardhyana
 
Materi Pancasila
Materi PancasilaMateri Pancasila
Materi Pancasila
Gian Fitralisma
 
pengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilapengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasila
sunnysidemochi
 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Cloudys04
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
Hariyatunnisa Ahmad
 
8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat
dita rahmawati
 
ppt pendidikan pancasila.pptx
ppt pendidikan pancasila.pptxppt pendidikan pancasila.pptx
ppt pendidikan pancasila.pptx
lintangputri19
 
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptx
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptxPANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptx
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptx
HMToha1
 

Similar to PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx (20)

Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
Pkn 131009184717-phpapp02
Pkn 131009184717-phpapp02Pkn 131009184717-phpapp02
Pkn 131009184717-phpapp02
 
pancasila bersifat piramida
pancasila bersifat piramidapancasila bersifat piramida
pancasila bersifat piramida
 
Pancasila kel 1
Pancasila kel 1Pancasila kel 1
Pancasila kel 1
 
makalh pkn tentamg pancasila
makalh pkn tentamg pancasilamakalh pkn tentamg pancasila
makalh pkn tentamg pancasila
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
kelompok 4.pptx
kelompok 4.pptxkelompok 4.pptx
kelompok 4.pptx
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Materi Pancasila
Materi PancasilaMateri Pancasila
Materi Pancasila
 
pengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasilapengantar pendidikan pancasila
pengantar pendidikan pancasila
 
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat
 
ppt pendidikan pancasila.pptx
ppt pendidikan pancasila.pptxppt pendidikan pancasila.pptx
ppt pendidikan pancasila.pptx
 
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptx
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptxPANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptx
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA_HM.pptx
 

Recently uploaded

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 

Recently uploaded (20)

Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 

PPT PENDIDIKAN PANCASILA.pptx

  • 1. PENDIDIKAN PANCASILA Dede Firdaus Suyadi, S.H., M.H. Pertemuan I, II & III
  • 2. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA TUJUAN, MANFAAT, DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA
  • 3. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA • Secara umum Tujuan Utama Pendidikan Pancasila adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran berbangsa dan bernegara, sikap dan perilaku cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuwan NKRI yang sedang mengkaji dan akan menguasai IPTEKS.
  • 4. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA • Secara khusus tujuan Pendidikan Pancasila terkandung dalam tujuan Pendidikan Nasional, yaitu: meningkatkan manusia yang berkualitas, berimtak, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggungjawab, dan produktif, serta sehat jasmani dan rohani ... dan harus menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, kesetiakwanan sosial, kesadaran pada sejarah bangsa, sikap menghargai jasa para pahlawan, dan berorientasi ke masa depan.
  • 5. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA • Tujuan Pendidikan Pancasila tidak dapat dilepaskan dari tujuan nasional bangsa Indonesia serta tujuan pendidikan nasional. Tujuan nasional bangsa Indonesia telah ditetapkan dalam pembukaan UUD NRI 1945, alinea ke-4 yakni : 1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; 2. memajukan kesejahteraan umum; 3. mencerdaskan kehidupan bangsa; dan 4. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
  • 6. MANFAAT PENDIDIKAN PANCASILA • Setijo, P (2009) menjelaskan secara yuridis konstitusional yakni mengingat Pancasila sebagai dasar negara dijadikan landasan dan pedoman dalam pelaksanaan penyelenggaraan negara Republik Indonesia termasuk melandasi hukum yang berlaku.
  • 7. KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA • Dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 (Pasal 35 ayat 3) tentang Pendidikan Tinggi dijelaskan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kuliah: a. Agama; b. Pancasila; c. Kewarganegaraan; d. Bahasa Indonesia yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baik pada program sarjana maupun diploma
  • 8. KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA • Sebagai mata kuliah wajib, mata kuliah Pendidikan Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan Sistem Pendidikan Nasional Indonesia. Dasar Pendidikan Nasional yakni Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pancasila sebagai dasar kerokhanian pendidikan nasional mengandung arti bahwa segala pelaksanaan pendidikan harus bermuara pada pembentukan karakter manusia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
  • 9. PERTEMUAN II PENDIDIKAN PANCASILA ASAL MULA, LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
  • 10. ASAL MULA PANCASILA • Secara etimologis (pengertian kata), istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta dari India yang mengandung dua arti yakni. Pancasyila: “panca” artinya lima sedangkan “syila” artinya batu sendi atau dasar. “syiila” artinya peraturan tingkah laku yang baik, yang penting. Oleh karena itu secara etimologis, kata “Pancasila” berarti lima aturan tingkah laku yang baik dan penting.
  • 11. ASAL MULA PANCASILA • Lahirnya Pancasila berawal dari dibutuhkannya penetapan dasar negara Indonesia dengan sesegera mungkin untuk menyokong proklamasi kemerdekaan. • Keinginan dalam merumuskan dasar negara selanjutnya diawali pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritu Zyunbi Tyoosakai yang pada saat itu dipimpin oleh Dr. K.R.T Radjiman Widyodiningrat. Sidang BPUPKI Pertama dilaksanakan selama empat hari yakni yang dimulai pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945.
  • 12. ASAL MULA PANCASILA • Secara lisan Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945) menyampaikan usul secara lisan dan tulisan konsep dasar negara Indonesia yakni: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Kebangsaan persatuan Indonesia. 3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • 13. ASAL MULA PANCASILA • Pidato kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Mr. R. Soepomo, pada tanggal 31 Mei 1945. • .Beberapa pokok pikiran yang disampaikan oleh Mr. Soepomo tentang dasar negara yakni: o Mengusulkan pendirian negara berdasarkan negara kesatuan yang bersifat integralistik atau negara nasional yang bersifat totaliter. Negara yang totaliter yakni negara yang mengatasnamakan semua golongan (baik golongan besar atau kecil). o Setiap warga negara harus hidup ber-Ketuhanan (taat kepada Tuhan dalam setiap saat). Berkaitan dengan agama harus diserahkan kepada setiap golongan-golongan agama yang bersangkutan.
  • 14. ASAL MULA PANCASILA o Negara harus dibentuk suatu Badan Permusyawaratan. Hal ini dilakukan agar pimpinan negara dapat bersatu jiwa dengan rakyat. Kepala negara harus tetap bersama dengan wakil rakyat agar dapat selalu merasakan rasa keadilan dan cita-cita bersama. o Sistem ekonomi hendaknya sesuai dengan asas kekeluargaan. Karena kekeluargaan merupakan sifat dari masyarakat timur yang harus dipelihara. Sistem ekonomi tolong menolong dan sistem koperasi merupakan salah satu sistem dasar yang harus digunakan. o Berkaitan dengan hubungan antar bangsa, agar kiranya negara Indonesia bersifat negara Asia Timur Raya sebagai bangsa Indonesia yang asli.
  • 15. ASAL MULA PANCASILA • Pidato ketiga, disampaikan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Setelah menyampaikan panjang lebar pidatonya, maka Ir. Soekarno mengusulkan dasar negara yang terdiri atas lima prinsip yang rumusannya adalah: 1. Kebangsaan 2. Internasionalisme 3. Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan 4. Kesejahteraan 5. Ketuhanan
  • 16. ASAL MULA PANCASILA • Selanjutnya pada tanggal 22 Juni 1945, 9 tokoh nasional mengadakan pertemuan dan melahirkan Piagam Jakarta yang memuat rumusan Pancasila sebagai berikut : 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluknya 2. Kemanusiaan yg adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  • 17. ASAL MULA PANCASILA • Pada tgl 18 Agustus 1945, diadakan siding panitia persiapan kemerdekaan (PPKI) dan dalam rapat tsb Moh. Hatta menyatakan : rumusan sila ke-1 dicoret dengan alasan bahwa Indonesia bukan hanya terdiri dari masyarakat yg beragama Islam, akan tetapi juga terdapat masyarakat yg menganut agama lain. • Sehingga sila ke-1 diubah menjadi “Ketuhanan yang Maha Esa”. • Kelima sila dari Pancasila pada hakikatnya adalah suatu nilai yang merupakan perasaan dari sila-sila Pancasila.
  • 18. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN HISTORIS • Memahami landasan historis Pendidikan Pancasila, berarti kita kembali memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan serta merebut kemerdekaan atau upaya dalam membebaskan bangsa dari belenggu penjajah beradab-abad lamanya. • Dalam konteks ini, pemahaman tersebut ditingkatkan menjadi sebuah kesadaran yakni perjuangan bangsa Indonesia didasari, disemangati dan dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila yang telah ada dalam diri bangsa Indonesia sejak lama. Terbentuknya bangsa Indonesia melalui proses yang cukup panjang menghantarkan bangsa ini menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, serta memiliki semangat kebersamaan yang disimpul dalam pandangan hidup bangsa, yakni Pancasila.
  • 19. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN HISTORIS • Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak zaman kerajaan Kutai, Sriwijarya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah dan menguasai bangsa lndonesia. • Jadi secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara telah dimiliki oleh bangsa Indonesia, sehingga boleh dikatakan bahwa secara historis nilai-nilai Pancasila itu berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri. Dengan kata lain, bangsa Indonesia adalah causa materialis dari Pancasila.
  • 20. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN HISTORIS • Catatan sejarah perjalanan bangsa Indonesia menunjukkan bahwa, pemilihan dan perumusan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia memiliki proses yang cukup panjang. Proses tersebut diawali dari penggalian dan pembuktian nilai-nilai Pancasila yang telah ada sejak Indonesia ada, sejak dari zaman Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa asing menjajah serta menguasai bangsa Indonesia. Nilainilai tersebut kemudian dirumuskan menjadi dasar falsafah negara Indonesia oleh para pendiri negara melalui sidang BPUPKI dari tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945.
  • 21. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN FILOSOFIS • Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. • Hal ini berdasarkan pada kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan dirinya pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila yang secara filosofis merupakan falsafah bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara.
  • 22. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN FILOSOFIS • Bagi bangsa Indonesia, nilai-nilai Pancasila yang dijadikan sebagai ajaran moral bangsa merupakan hasil pemikiran bangsa Indonesia. • Nilai-nilai Pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara merupakan hasil perenungan mendalam bangsa Indonesia yang menjiwai dan membentuk watak bangsa Indonesia, sehingga menjadi kepribadian nasional yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya
  • 23. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN KULTURAL • Nilai-nilai kultural yang terpelihara dan sudah ada sejak Indonesia ada merupakan sumber ideologi Pancasila. • Setiap negara di dunia punya budaya sendiri yang membedakan negara tersebut dengan negara lainnnya. Bagi bangsa Indonesia kebudayaan merupakan warisan sosial yang harus dijaga dan dipelihara. Upaya menjaga dan memelihara kebudayaan Indonesia telah dilakukan oleh para pendiri negara kita melalui karya besarnya yakni Pancasila yang sila-silanya diangkat dari nilai-nilai kultural bangsa Indonesia sendiri.
  • 24. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN KULTURAL • Pendidikan Pancasila tidak dapat dilepaskan dengan landasan kultural. Memahami Pendidikan Pancasila maka harus memahami pula kebudayaan Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai keperibadian bangsa Indonesia. • Bangsa yang religius, santun, peduli, adil, tanggung jawab, beradab, memiliki tenggang rasa, hormat pada orang lain serta nilai-nilai lainnya harus terpatri dalam diri setiap orang Indonesia.
  • 25. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA LANDASAN YURIDIS • Dituangkannya Pancasila ke dalam Pembukaan UUD 1945, maka mengisyaratkan bahwa secara yuridis konstitusional Pancasila telah menjadi dasar negara Republik Indonesia. • Landasan yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi sebenarnya secara jelas tertuang dalam UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 29 UU ini telah menetapkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan, wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan. Ketentuan tersebut kemudian dikokohkan kembali oleh kehadiran UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai pengganti UU No. 2 tahun 1989.
  • 26. PERTEMUAN III PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
  • 27. PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA • Pancasila baru mulai dirumuskan pada zaman penjajahan Jepang oleh para pejuang bangsa yang ada dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). • Dalam sejarah bangsa Indonesia sejak zaman Jepang sampai sekarang ini kita mengenal bermacam-macam rumusan Pancasila yaitu: 1. rumusan Moh. Yamin secara lisan; 2. rumusan Moh. Yamin secara tertulis; 3. rumusan Prof. Soepomo; 4. rumusan Ir. Soekarno; 5. rumusan Panitia 9: Piagam Jakarta; 6. rumusan dalam Pembukaan UUD 1945; 7. rumusan dalam Pembukaan Konstitusi RIS 1949; 8. rumusan dalam Pembukaan UUDS 1950.
  • 28. PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA • Rumusan Moh. Yamin secara lisan dan tertulis diusulkannya pada sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Adapun rumusan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Peri kebangsaan. 2) Peri kemanusian. 3) Peri Ketuhanan. 4) Peri kerakyatan. 5) Kesejahteraan rakyat. • Rumusan ini disebut rumusan secara lisan karena disampaikan pada waktu beliau berpidato di depan sidang BPUPKI. Setelah Moh. Yamin menyampaikan pidatonya dia menyampaikan pula usul tertulis berupa rancangan Undang-undang Dasar Negara Merdeka yang dalam pembukaannya termuat lima rumusan dasar negara sebagai berikut:
  • 29. PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA 1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Kebangsaan dan persatuan Indonesia. 3. Rasa kemanusian yang adil dan beradab. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (M.Yunus Amoar, 1978).
  • 30. PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA • Pada tanggal 31 Mei 1945 pada sidang pertama hari ketiga dari Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Prof. Soepomo mendapat kesempatan menyampaikan pemikirannya mengenai dasar negara yang rumusannya adalah sebagai berikut: 1) Persatuan 2) Kekeluargaan 3) Keseimbangan lahir dan batin 4) Musyawarah 5) Keadilan rakyat (Nugroho Notosusanto :1981: 19). • Selanjutnya dalam rapat BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno mendapat kesempatan menyampaikan pokok pikiran mengenai dasar negara yang rumusannya adalah sebagai berikut : 1) Kebangsaan Indonesia 44 2) Internasionalisme atau perikemanusiaan 3) Mufakat atau demokrasi 4) Kesejahteraan sosial 5) Ketuhanan yang berkebudayaan
  • 31. PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA • Kemudian pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil merumuskan Pancasila dalam Piagam Jakarta yang rumusannya adalah sebagai berikut: 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  • 32. PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA • Akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) berhasil merumuskan Pancasila dasar negara yang rumusannya adalah sebagai berikut : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  • 33. PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA • Rumusan Pancasila tanggal 18 Agusutus 1945 adalah rumusan dasar negara yang berlaku sampai 27 Desember 1949. Sejak tanggal 27 Desember 1949 sampai tanggal 17 Agustus 1950 di Indonesia berlaku Konstitusi RIS 1949. Adapun rumusan dasar negara dalam Mukadimah Konstitusi RIS 1949 adalah sebagai berikut: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Perikemanusiaan 3. Kebangsaan 4. Kerakyatan 5. Keadilan sosial
  • 34. PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA • Pada tanggal 17 Agustus 1950 sampai tanggal 5 Juli 1959 terdapat pula rumusan Pancasila pada pembukaan UUDS 1950 yaitu: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Perikemanusiaan 3. Kebangsaan 4. Kerakyatan 5. Keadilan Sosial
  • 35. PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA • Kemudian pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang dikenal dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 mencerminkan suasana kembali ke UUD 1945 sehingga rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 berlaku sebagai dasar negara sampai sekarang.
  • 37. FILSAFAT PANCASILA Dengan demikian, philosophia secara harfiah berarti “mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan. • apa itu cinta? Cinta memiliki makna keingina yg sungguh-sungguh terhadap sesuatu, sementara kebijaksanaan dapat diartikan dengan kebenaran yang sejati. • Jadi filsafat dapat diartikan dengan keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran sejati.
  • 38. FILSAFAT PANCASILA • Secara praktis, filsafat adalah “alam berfikir” atau “alam pikiran” • Berfilsafat berarti berpikir secara mendalam dan berpikir sampai keakar-akarnya dengan sungguh-sungguh tentang hakikat sesuatu. • Filsafat juga mempunyai arti sebagai ilmu, yaitu ilmu yang mengkaji “segala sesuatu” dari sudut pandang “hakikat”. Hakikat disini berarti menunjukan sudut pandang ilmu filsafat, yaitu hakikat atau unsur terdalam yang menyebabkan “sesuatu” itu ada.
  • 39. CIRI BERFIKIR FILSAFAT  Radikal • Artinya berfikir sampai ke akar-akarnya. • Maksudnya adalah berfikir sampai pada hakikat, esensi, atau sampai pada substansi yang dipikirkan. • Manusia yg berfilsafat dengan akalnya berusaha untuk dapat menangkap pengetahuan yg hakiki, yaitu pengetahuan yg mendasari segala pengetahuan indrawi • Contoh : kuda
  • 40. CIRI BERFIKIR FILSAFAT  Universal • Artinya berfikir secara umum. • Berfikir secara menyeluruh. Tidak terbatas pada bagian-bagian tertentu, tapi mencakup keseluruhan aspek yang konkret dan abstrak atau yang fisik dan metafisik • Jalan yg dituju oleh seorang filsuf adalah keumuman yg diperoleh dari hal-hal yg bersifat khusus yg ada dalam kenyataan. • Contoh : galaksi bimasakti
  • 41. CIRI BERFIKIR FILSAFAT  Konseptual • Konseptual merupakan hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia. • Implementasi dari berpikir konseptual dalam filsafat ini adalah jika terdapat suatu persoalan maka hendaknya tau konsep konsep dari setiap masalah agar mudah dalam mencari kebenarannya. • Contoh : saya membuat suatu penyelesaian masalah, kemudian saya tau apa saja konsep-konsep dari masalah yang saya hadapi.
  • 42. CIRI BERFIKIR FILSAFAT  Koheren • artinya berfikir sesuai dengan kaidah-kaidah berfikir dan tidak mengandung kontradiksi atau dapat pula diartikan dengan berfikir secara runtut. • Runtut : berpikir dari awal hingga akhir • Tidak mengandung Kontradiksi : tidak mengandung pertentangan antara dua hal yang dipikirkan. Karena hal tersebut tidak sama-sama benar pada waktu yg sama dan dalam pengertian yg sama. • Contoh : bumi bulat dan datar • Hanya ada dua kemungkinan dan tidak mungkin keduanya benar.
  • 43. CIRI BERFIKIR FILSAFAT  Sistematis • Berfikir secara sistematis yaitu mengemukakan jawaban terhadap suatu masalah • para filsuf memakai pendapat-pendapat sebagai wujud dari proses befilsafat. Pendapat-pendapat tersebut harus saling berhubungan secara teratur dan terkandung maksud dan tujuan tertentu. • Sistematis juga berarti bahwa kita harus berpikir secara berjenjang, mulai dari yang paling atas sampai kebawah. • Contoh : hierarki perundang-undangan
  • 44. CIRI BERFIKIR FILSAFAT  Komperhensif • Artinya menyeluruh. • Maksud dari berpikir komperhensif adalah mencari tahu secara menyeluruh terlebih dahulu tentang persoalan yang sedang terjadi dan akan berusaha menjelaskan sesuai kebenarannya. • Contoh : bumi dan apa yg ada di dalam planet bumi.
  • 45. CIRI BERFIKIR FILSAFAT  Bebas dan Bertanggungjawab • Makna bebas disini bahwa filsafat merupakan pemikiran yg bebas dari prasangka social, histori, kultural, atau religius. • Bebas bukan berarti berfikir secara sembarangan, sesuka hati, atau anarki. Berfikir bebas berarti berfikir secara terikat dengan kaidah-kaidah yang sudah ada. • Ketika terdapat suatu persoalan, maka seseorang bebas menggunakan cara apa saja untuk menyelesaikannya, akan tetapi harus bisa mempertanggungjawabkan cara yang dipilih (ada bukti yang dapat dipercaya). Contohnya saya akan menyelesaikan suatu permasalahan, kemudian saya memilih suatu metode penyelesaian sesuai dengan pemikiran tokoh X.
  • 46. NILAI-NILAI PANCASILA Nilai-nilai dalam Pancasila termasuk dalam tingkatan nilai dasar. Nilai ini mendasari nilai berikutnya, yaitu nilai instrumental. Nilai dasar itu mendasari semua aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai dasar bersifat fundamental dan tetap. Berikut penjabaran makna Pancasila :
  • 47. NILAI-NILAI PANCASILA SILA KE-1 • Nilai Ketuhanan yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. • Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius, bukan bangsa yang ateis. Pengakuan terhadap Tuhan diwujudkan dengan perbuatan untuk taat pada perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan ajaran atau tuntutan agama yang dianutnya. • Nilai ketuhanan juga memiliki arti bagi adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar-umat beragama.
  • 48. NILAI-NILAI PANCASILA SILA KE-2  Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.  Manusia peru diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya dan sama hak dan kewajiban asasinya. Berdasarkan nilai ini, secara mutlak ada pengakuan terhadap hak asasi manusia.
  • 49. NILAI-NILAI PANCASILA SILA KE-3 • Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam negara kesatuan Republik Indonesia. • Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. • Adanya perbedaan bukan sebagai sebab perselisihan tetapi justru dapat menciptakan kebersamaan. Kesadaran ini tercipta dengan baik bila makna “Bhineka Tunggal Ika” sungguh-sungguh dihayati.
  • 50. NILAI-NILAI PANCASILA SILA KE-4 • Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. • Berdasarkan nilai ini, diakui paham demokrasi yang lebih mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.
  • 51.  Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah maupun batiniah.  Berdasar pada nilai ini, keadilan adalah nilai yang amat mendasar yang diharapkan oleh seluruh bangsa. Negara Indonesia yang diharapkan adalah negara Indonesia yang berkeadilan. NILAI-NILAI PANCASILA SILA KE-5
  • 52. PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM • Pancasila pada hakikaknya merupakan suatu system. • Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yg saling berhubungan, saling bekerja sama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. • Pancasila bersifat “Majemuk Tunggal” yg artinya tidak dapat berdiri sendiri. • Pancasila dikatan suatu system karena Pancasila terdiri atas bagian-bagian (sila-sila) yg memiliki fungsi sendiri-sendiri yg merupakan satu kesatuan yg saling berhubungan demi mencapai tujuan bersama yaitu suatu masyarakat Indonesia yg adil dan Makmur berdasarkan Pancasila (prmbukaan Alinea IV UUD 1945).
  • 53. PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM • Pancasila terlah memenuhi syarat untuk dapat dikatakan sebagai system, karena : 1. Adanya kesatuan dari kelima unsur sila-silanya, yaitu satu sama lain tidak bisa dipisahkan 2. Adanya keteraturan dari sila-silanya, dimana masing-masing sila berada dalam urutan tingkat yg runtun. Sila yg nilainya lebih esensial didahulukan, artinya yg cakupannya lebih luas di dahulukan. 3. Adanya ketergantungan antar sila 4. Adanya tujuan Bersama, dimana untuk mewujudkannya dibutuhkan pemerintahan yg stabil dalam satu wadah negara yg mempunyai dasar filsafat tersebut
  • 54. PERTEMUAN V PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA INDONESIA