SlideShare a Scribd company logo
TUGAS MATA KULIAH : PERANCANGAN POKOK-POKOK KOTA
DOSEN PENGAMPUH MATA KULIAH : YULIANA BHARA MBERU ST, MT
PERANCANGAN POKOK-POKOK KOTA (P3KOTA)
OLEH
NAMA : THOMAS R.P DJALENG
NO REGIS : 221 17 084
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya.Makalah ini membahas Perancangan pokok-pokok kota.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya
itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI
PENGERTIAN KOTA MENURUT PARA AHLI DI BIDANG PERENCANAAN DAN
PERENCANGAN KOTA
SEJARAH PERKEMBANGAN KOTA DI DUNIA DAN SEJARAH PERKEMBANGAN MASING-
MASING KOTA DAN KABUPATEN
PROFIL MASING-MASING KOTA ATAU KABUPATEN DENGAN PETA DELINASI DAN
DESKRIPSI WILAYAH
BAB 1
PENGERTIAN KOTA MENURUT PARA AHLI DI BIDANG
PERENCANAAN DAN PERENCANANGAN KOTA
Perancangan kota(urban design) dapat diterapkan pada berbagai proyek, penetapan
daerah-daerah yang dikenai kewajiban membuat laporan dampak lingkungan,
perubahan mintakat, atau penetapan daerah-daerah sebagai satuan pembangunan
terencana.
Kata perancangan digunakan dengan berbagai cara dan berbagai makna dinebagai
bidang. Pada skala kwasan, perancangan kota meliputisituasi dan perkembangan
lingkungan suatu bangunan atau sekumpulan gedung, suatu taman, jalur pejalan kaki,
atau elemen fisik lingkungan lain yang saling berhubungan dengan penghuninya.
Sementara pada skala kota, perancangan kota berkaita dengan elemen visual utama
yang meliputi: pemusatan, tengaran, kawasan, jejalur, dan juga tepian. pada
dasarnya Urban Design berkaitan erat dengan kebijakan dalam perancangan fisik kota,
yang melibatkan sekelompok orang dalam suatu kurun waktu tertentu, disamping juga
berkaitan erat dengan rnanajemen pembangunan fisik kota, baik dalam lingkungan
alarni, maupun linakungan binaan.
Pengertian perancangan kota(Urban Design) Dan perencanaan kota menurut
para pakar adalah sebagai berikut:
 Melville Branch (1995) Di dalam perencanaan kota komprehensif,
perancangan kota memiliki suatu makna yang khusus, yang membedakannya
dari berbagai aspek proses perencanaan kota. Perancangan kota berkaitan
dengan tanggapan inderawi manusia terhadap lingkungan fisik kota:penampilan
visual, kualitas estetika, dan karakter spasial”
 Harry Anthony (dalam buku Antoniades, 1986) memberi pengertian bahwa
perancangan kota merupakan pengaturan unsur-unsur fisik lingkungan kota
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi baik, ekonomis untuk dibangun, dan
memberi kenyamanan untuk dilihat dan untuk hidup di dalamnya.
 Catanese dan Snyder, pada hakekatnya Urban Design adalah suatu jembatan
antara profesi perencanaan kota dan arsitektur, yang perhatian utamanya adalah
pada bentuk fisik wilayah perkotaan. Dalam hai in; Catanese dan Snyder
menjelaskan posisi urban design dalam proses perencanaan dan perancangan
dalam skala makro
 Pierre Merlin dan Francoise Choay (1988: 677 & 851) perancangan kota
adalah proses dari konsep dan realisasi arsitektur yang memungkinkan
penguasaan pengaturan formal dari perkembangan kota, yang menyatukan
perubahan dan kemapanan.
 Robert M. Beckley, (1979) Urban Design adalah suatu jembatan antara profesi
perencanaan kota dan arsitektur. Perhatian utama Urban Design adalah pada
bentuk fisik kot
 Andy Siswanto, perancangan kota merupakan sebuah disiplin perancangan
yang merupakan pertemuan dari arsitektur, perencanaan dan pembangunan
kota.
Dari beberapa defenisi perancangan kota menurut para ahli diatas, kita bisa mengambil
beberapa kata kunci yaitu sebagai berikut:
1. Jembatan antara profesi perencanaan kota dan arsitektur
2. Tanggapan inderawi manusia terhadap lingkungan fisik kota.
3. Pengeturan unsur-unsur fisik kota sedemikian rupa sehingga dapat berfunsi baik
4. Proses dari konsep dan realisasi arsitektur
5. Suatu kedisiplinan perancangan yang merupakan pertemuan dari arsitektur,
perencanaan dan pembangunan kota
 Menurut Beckley yang melihat pengertian perancangan kota dari segi profesi
menjelaskan bahwa urban design merupakan suatu jembatan antara profesi
perencana kota dengan arsitektur dengan perhatian utama pada bentuk fisik
kota (Catanese,1986:45). Sedangkan menurut disiplin keilmuan, urban
design merupakan bagian dari proses perencanaan yang berhubungan dengan
kualitas lingkungan fisik kota (Shirvani,1985:6). Dalam pengertian lain,
perancangan Kota (Urban Design)merupakan suatu perpaduan kegiatan antara
profesi perencana kota, arsitektur, lansekap, rekayasa sipil, dan transportasi
dalam wujud fisik.
 Menurut Shirvani, Perancangan kota merupakan bagian dari proses
perencanaan yang kemudian diuraikan dengan kualitas fisik dari suatu
lingkungan. Perancangan kota merupakan kelanjutan dari urban planning
(perencanaan kota) sebab bagaimanapun hasil perencanaan kota belum “selesai”
atau belum dapat dilaksanakan tanpa ada rancang desain dari rencana yang
telah disusun. Dari pengertian di atas maka urban design memiliki tekanan
bahwa urban design lebih terprioritas pada penataan lingkungan fisik kota.
Dalam perancangan kota tentunya memiliki panduan rancang kota yang
merupakan seperangkat panduan dan peraturan yang digunakan untuk
mengatur dan membatasi penggunaan dan pengembangan ruang kota dan
arsitektur kota (Yusuf,2001:50).
Perencanaan merupakan kata kerja yang berasal dari kata dasar yaitu Rencana.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) “Rencana”
adalah Rancangan. Melakukan rencana disebut “Merencanakan”,
dan proses/cara untuk merencana disebut dengan “Perencanaan”.
Sedangkan orang yang merencanakan disebut “Perencana” atau kata modernnya
disebut “Planner”.
 Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan
pengembanngan dari pada tindakanyang paling baik untuk pencapaian tugas.
 M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan
mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada
wewenangnya.
 Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran
rasionalberdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat
(estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-
tindakan kemudian.
 Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penetuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang
akan datang dalam rangka pencapaianyang telah ditentukan.
 Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-
fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan
masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan
tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
 Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita
gunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara
pencapainnya.
 Soekartawi (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau
pengalokasian berbagai sumber daya yang tersedia
 Jorge E. Hardoy
Ciri-ciri kota adalah:
 Ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap masa dan
tempat.Bersifat permanen.
 Kepadatan minimum terhadap masa dan tempat.
 Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditujukan oleh jalur
jalan dan ruang-ruang perkotaan yang nyata.
 Tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja.
 Fungsi perkotaan minimum yang diperinci, yaitu meliputi sebuah
pasar, sebuah pusat administratif atau pemerintahan, sebuah pusat
militer, sebuah pusat keagamaan, atau sebuah pusat aktivitas
intelektual bersama dengan kelembagaan yang sama.
 Heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hirarkis pada
masyarakat.
 Pusat ekonomi perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah
pertanian di tepi kota dan memproses bahan mentah untuk
pemasaran yang lebih luas.
 Pusat pelayanan bagi daerah-daerah lingkungan setempat.
 Pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan pada
masa dan tempat itu.
 Max Weber
Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar
kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Ciri kota adalah adanya pasar sebagai benteng
serta mempunyai sistem hukum tersendiri dan bersifat kosmopolitan.
 Arnold Tonybee
Kota tidak hanya merupakan pemukiman khusus tetapi merupakan suatu kekomplekan
yang khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan pribadinya masing-masing.
 Grunfield
Kota adalah suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi daripada
kepadatan penduduk nasional, struktur mata pencaharian nonagraris, dan sistem
penggunaan tanah yang beraneka ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung tinggi
yang lokasinya berdekatan.
Amos Rappoport
Amos Rappoport membagi definisi kota menjadi dua definisi, yaitu definisi klasik dan
definisi moderen.
 Definisi klasik
Kota adalah suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen,
terdiri dari kelompok individu-indivudu yang heterogen dari segi sosial.
 Definisi Modern
Kota adalah suatu permukiman yang dirumuskan bukan dari ciri morfolgi kota
tetapi dari suatu fungsi yang menciptakan ruang-ruang efektif melalui
pengorganisasian ruang dan hirarki tertentu.
 . Peraturan Mendagri No. 2 th. 1987
Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan
wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang
telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan.
 . Alan S. Burger
Kota adalah suatu permukiman yang menetap (permanen) dengan penduduk yang
heterogen, dimana di kota itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang terintegrasi
membentuk suatu sistem sosial dan seterusnya.
 National Urban Development Strategy
Kota sebagai pusat pelayanan kegiatan produksi, distribusi dan jasa-jasa yang
mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.
 . John Brickerhoff Jackson
Kota adalah suatu tempat tinggal manusia yang merupakan manifestasi dari
perencanaan dan perancangan yang dipenuhi oleh berbagi unsur seperti bangunan,
jalan dan ruang terbuka hijau.
 Djoko Sujarto
Kota memiliki pengertian sebagai berikut:
 Demografi
Pemusatan penduduk tinggi dengan kepadatan tinggi dibandingkan
dengan daerah sekitarnya.
 Sosiologi
Adanya sifat heterogen, budaya – urbanisasi yang mendominasi budaya
desa.
 Ekonomi
Adanya proporsi lapangan pekerjaan yang dominan di sekitar non
pertanian seperti industri, pelayanan jasa, transport dan pedagang.
 Fisik
Dominasi wilayah terbangun dan struktur binaan.
 Administrasi
Suatu wilayah wewenang yang dibatasi oleh suatu wilayah yuridikasi yang
ditetapkan berdasarkan peraturan yang berlaku.
 Marx dan Engels
Kota sebagai perserikatan yang dibentuk guna melindungi hak milik dan memperbanyak
alat-alat produksi dan alat-alat yang diperlukan agar masing-masing anggota dapat
mepertahankan diri. Perbedaan kota dan pedesaaan menurut mereka adalah
pemisahan yang besar antara kegiatan rohani dengan materi. Individu-individu terbagi
dalam kedua jenis tenaga kerja ini, yang mengakibatkan mereka mengalami alienasi.
 Bhudy Tjahyati Soegiyoko
Kota sebagai pusat pelanan jasa, produksi, serta pintu gerbang atau simpul transportasi
bagi kawasan permukiman dan wilayah produksi sekitarnya.
Kota sebagai tempat tinggal sebagian besar penduduk kota, setiap tahunnya selalu
bertambah jumlahnya.
 . Ditjen Cipta Karya
Kota adalah merupakan permukiman yang berpenduduk relative besar, luas areal
terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan penduduk relatif tinggi, tempat
sekelompok orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah
geografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis, dan individualistis.
 Kostof
Kota adalah tujuan dan kenangan terakhir dari perjuangan dan kemuliaan kita. ia
adalah dimana kebanggaan dari masa lalu untuk dipamerkan.
 Hofmeister
Kota adalah suatu pemusatan keruangan dari tempat tinggal dan tempat kerja manusia.
pertumbuhannya sebagian besar disebabkan oleh pendatang. serta mampu melayani
kebutuhan barang dan jasa bagi wilayah yang letaknya jauh.
 Harris dan Ullma
Kota merupakan pusat permukiman dan pemanfaatan bumi oleh manusla. Di tempat itu
manusia unggul datarn mengeksploitasi bumi. Hal itu dibuktikan oleh pertumbuhan kota
yang sangat pesat dan pernekaran secara terus-menerus.
 Christaller
Kota merupakan pusat pelayanan yang berfungsi sebagai penyelenggara dan penyedia
jasa-jasa bagi wilayah sekitarnya. Jadi, pada mulanya kota bukan merupakan
permukiman, melainkan pusat pelayanan. Seberapa jauh kota menjadi pusat pelayanan
bergantung pada seberapa jauh daerah-daerah di sekitarnya (desa) memanfaatkan
Jasa kota.
 Branch
Menurut Branch, Kota diartikan sebagai tempat tinggal dari beberapa ribu atau lebih
penduduk, sedangkan perkotaan diartikan sebagai area terbangun dengan struktur dan
jalan-jalan, sebagai suatu permukiman terpusat pada suatu area dengan kepadatan
tertentu.
BAB 2
SEJARAH PERKEMBANGAN KOTA DI DUNIA DAN SEJARAH PERKEMBANGAN
MASING-MASING KOTA ATAU KABUPATEN
Sejarah Perkembangan Kota Di Dunia
Sejarah perkembangan kota di dunia dimulai pada zaman pra Yunani (zaman
perunggu), Yunani, Romawi, abad pertengahan, Renaissance dan Boroque, Revolusi
Industri hingga pasca industri. Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai jenis-jenis kali
ini kita mencoba mengetahui sejarah perkembangan kota. Mengenai sejarah
perkembangan kota di dunia lebih jelasnya sebagai berikut :
 Zaman Pra Yunani (Zaman Perunggu)
Merupakan kota-kota kerajaan (didiami kurang lebih antara 3000 - 5000 orang);
Berfungsi sebagai benteng pertahanan, pusat perdagangan bagi hasil-hasil pertanian
daerah sekitarnya, dan tempat pengolahan barang-barang (manufaktur), serta
kesenian;
Selalu berada di tepi sungai-sungai besar (sekaligus bermanfaat bagi pertanian,
pertahanan, dan transportasi). Hal ini menjadi faktor utama pemilihan lokasi kota;
Contoh kotanya : Babilon di Irak, Ur di Turki dan Kahun di Mesir.
 Yunani
Munculnya wacana demokrasi (kekuasaan tidak di tangan raja);
Tempat-tempat persidangan demokrasi (pnyx/lapangan terbuka) mengganti istana raja
sebagai pusat kota;
Terjadi suburbanisasi karena ditinggal warganya untuk tinggal di daerah pinggiran;
Muncul seorang bernama Hippodamus, sebagai peletak dasar teoritis perencanaan fisik
kota;
Contoh kotanya : Athena di Yunani, Miletus dan Priene di Mesir dan Thurij di Italia.
Jumlah penduduknya diperkirakan antara 40.000 - 100.000.
 Romawi
Terkenal dengan pandangan Pax Romano;
Keberhasilan menaklukkan wilayah lain membuat Romawi membangun jalan-jalan di
seluruh imperiumnya dari Inggris sampai Babilon dan dari Spanyol sampai Mesir.
Pembangunan jalan-jalan tersebut bertujuan untuk memperlancar arus komunikasi dan
perdagangan dari Roma dan memudahkan pasukan bergerak untuk mengamankan dan
menumpas pemberontakan;
Menjadi perencana wilayah yang pertama;
Dibangunnya kota militer diseluruh imperium dengan maksud untuk menegakkan citra
hukum dan keterlibatan;
Kaesar berlomba-lomba membuat bangunan sebagai tanda kebesaran dirinya, setiap
Kaesar membuat tempat pertemuan umum (forum) yang sering digunakan untuk
pertemuan politik dan bisnis;
Pengaruh gereja terhadap bangunan-bangunan kota;
Munculnya tuan tanah - tuan tanah (feodalisme)
Penemuan bahan peledak, yang pada akhirnya mempengaruhi bentuk kota. Benteng-
benteng dibangun jauh di luar kota dan daerah-daerah penyangga.
 Revolusi Industri
Ditemukannya mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769;
Produksi meningkat yang pada akhirnya muncul tempat-tempat pengolahan baru
(pabrik) meningkat yang pada gilirannya membuat jumlah pekerja bertambah;
Jumlah pekerja yang bertambah memunculkan persoalan permintaan permukiman bagi
pekerja di sekitar pabrik yang pada akhirnya juga memerlukan sarana penunjang
lainnya;
Pabrik-pabrik tersebut memerlukan bahan baku yang lancar dan memasarkan hasilnya
ke konsumen, yang tentunya memerlukan sarana transportasi yang cepat;
Munculnya kapal uap dan kereta api uap (1800 an). Kota menjadi lebih terbuka dengan
dibangunnya infrastruktur rel kereta api yang dapat menghubungkan ke daerah luar
kota;
Mulailah periode industrialisasi yang intensif yang ditandai kemacetan lalu lintas, polusi
udara dan air;
Munculnya gerakan reformasi (akhir abad ke 19), seperti munculnya undang-undang
kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan standar perencanaan perumahan dan
pemukiman, pengontrolan penggunaan lahan dan tinggi bangunan. Termasuk
didalamnya adalah gerakan anti revolusi industri, seperti Robert Owen dengan
perumahan koperasinya dan JS. Buckingham dengan membentuk masyarakat
kehidupan sederhana;
Tak kalah juga, beberapa pendukung revolusi industri melahirkan konsep-konsep
tentang kota baru. Seperti Sir Titur Salt membangun Saltair di Inggris, Keluarga Krupp
mendirikan Kota Essen di Jerman, serta George Cadbury memindahkan ke Kota baru
Bournville. Kesemua kota baru tersebut selain untuk pabriknya juga untuk menampung
pekerjanya;
Komunikasi makin lancar dengan diketemukannya telegram (1876) dan radio serta
televisi (1925);
Muncul tokoh yang terkenal dengan konsep Kota Taman (kristalisasi konsep kota baru
dalam mengurangi masalah kota industri), yaitu Ebenezer Howard (1896). Selain itu
jgua muncul Patrick Gaddes, yang menyarankan "perencanaan fisik tidak dapat
meningkatkan kondisi kehidupan kota, kecuali jika diterapkan secara terpadu dengan
perencanaan ekonomi dan perencanaan sosial yang berkaitan dengan lingkungan".
Gaddes menyebutnya "urban conurbation".
 Pasca Industri
Eksploitasi sumberdaya alam besar-besaran, sehingga memunculkan pembangunan
yang berwawasan lingkungan atau biasa dikenal dengan konsep pembangunan
berkelanjutan;
Transportasi dan komunikasi lebih cepat dan praktis, sehingga perencanaan
transportasi serta komunikasi sangat diperlukan;
Urbanisasi semakin tinggi.
 Era Babilonia/Mesopotamia (4000-3000 SM)
Era Babilonia juga disebut Mesopotamia dimana merupakan suatu daerah diantara 2
sungai Eufrat dan Tigris. Daerah ini biasa disebut daerah subur bulan sabit, karena
tanahnya yang subur dan menyerupai ulan sabit. Kota Mesopotamia kuno secara
geografis tidak memiliki benteng/perlindungan alam suatu kota, hal ini menyebabkan
kota tersebut seringkali dikuasai bangsa asing silih berganti. Meskipun dalam
perancangan kotanya sudah menerapkan sistem kota benteng dengan membangun
benteng di garis luar kota Msopotamia dengan dilengkapi parit-parit.
Beberapa ciri kota di era Mesopotamia antara lain:
a. Motivasi masyarakat tinggal di kota tersebut adalah untuk jaminan keamanan
dan peribadatan.
b. Berbentuk kota benteng (dikelilingi benteng-benteng)
c. Pusat kota/benteng berupa zigurat sebagai kuil penyembahan dewa.
d. Memiliki karakter kota taman gantung
 Mesir Kuno (1400 SM)
Berbeda dengan Mesopotamia, kota-kota di Mesir Kuno (Kahun dan Giza) tidak
memiliki benteng-benteng yang mengelilingi kota. Hal ini mungkin disebabkan oleh
kekuasaan Fir’aun yang menjadi sentral untuk melindungi seluruh kota. Beberapa poin
ciri perancangan kota di era Mesir kuno antara lain:
a. Bentuk kota yang grid.
b. Perumahan penduduk saling membelakangi
c. Perumahan besar berderet di sepanjang jalan besar
d. Penduduk bergerak di bidang pertanian dan konstruksi bangunan
 Era Yunani (500 - 146 SM)
Era Yunani termasuk salah satu era yang berpengaruh secara berkelanjutan dalam
perkembangan kota. Pada Era Yunani, tempat tinggi/bukit sangat disakralkan. Tempat
tinggi tersebut berupa benteng puncak bukit yang digunakan sebagai tempat
peribadatan kepada para dewa.
Acropolis merupakan suatu contoh tempat peribadatan orang Yunani pada Dewa yang
dipercaya disana terletak harta karun para dewa dan artefak-artefaknya, terletak di
puncak bukit dan kota Athena berkembang di bawah bukit tersebut. Acropolis
merupakan salah satu contoh karya Yunani kuno dengan “limited entities” karena bisa
dilihat tata bangunan Acropolis yang berujung pada Partenon tidak memiliki
kesatuan/unity. Hal ini dikarenakan dalam perancangan Acropolis, arsitek langsung
merancang on site. Perancangan langsung diatas tapak yang berbukit sehingga faktor
kontur sangat berpengaruh. Namun, perancangan Acropolis bukan tanpa konseo.
Arsitek menggunakan konsep Serial of Vista dalam merancang Acropolis. Konsep disini
memainkan emosi pengunjung disana. Bangunan partenon sebagai tujuan akhir
dipermainkan visualnya dengan tatanan bangunan di sekitarnya seiring berjalannya
pengunjung menuju Partenon. Berikut siteplan dari Acropolis:
Beberapa point ciri yang bisa diambil dari urban design Yunani kuno antara
lain:
a. Arsitek di zaman Yunani Kuno dalam merancang kota memiliki pandangan yang
dominan tentang keterbatasan. Sehingga menyikapi keterbatasan tersebut,
segala ide harus terukur sehingga komprehensif dan bisa dikerjakan.
b. Karena faktor tersebut diatas, maka perancangan menggunakan skala manusia.
c. Pandangan keterbatasan juga membuat rumah-rumah hanya bangunan-
bangunan kecil di kota yang bercampur-campur.
d. Jaringan jalan bukan merupakan pola pembentuk kota, melainkan lahan-lahan
sisa yang digunakan untuk sirkulasi saja, Namun memiliki pola sejajar/grid.
e. Kegiatan yang bersifat publik (pertemuan) lebih banyak di rumah, daripada di
ruang yang semestinya menjadi ruang publik seperti jalan.
f. Motivasi hidup pada era Yunani adalah untuk berlindung/mencari keamanan.
 Era Romawi (500 - 324 SM)
Pada era Romawi, penduduk memiliki motivasi hidup selain keamanan juga karena
adanya kekuatan politik dan organisasi. Beberapa point ciri yang bisa diambil dari
perancangan kota Romawi Kuno antara lain:
a. Tidak lagi menggunakan skala manusia, karena proporsi disini
mengacu pada hubungan harmonis antar bagian-bagian
bangunan.
b. Proporsi bangunan biasa menggunakan modular, dan modular
tersebut panjang-panjang dan lebar-lebar. Hal ini
menggambarkan bahwa kekuatan politik pada era Romawi
begitu kuat.
c. Dalam perancangan kota, juga menggunakan modul yang abstrak,
berupa deretan rumah-rumah.
d. Dalam suatu kota, benteng merupakan bangunan yang utama
untuk dibangun terlebih dahulu, kemudian baru diikuti rumah-
rumah penduduk di dalam benteng tersebut.
 Abad Pertengahan (800-1200 M)
Asal mula munculnya kota-kota di abad pertengahan adalah kemunduran Romawi yang
meninggalkan banyak dampak di penjuru Eropa dimana tumbuh komunitas-komunitas
kecil yang berkembang menjadi komunitas baru karena memiliki lokasi tapak yang layak
dan subur. Komunitas tersebut tumbuh menjadi kota yang hidup dan terus
berkembang, sehingga kota bentengpun terus berkembang. Point yang bisa
disimpulkan dari kota di abad pertengahan antara lain:
a. Motivasi hidup juga untuk keamanan dan mengembangkan persaudaraan
(Sosialitas)
b. Kota benteng yang ada, sedikit demi sedikit dikuasai oleh biara-biara, sehingga
menjadikan biara tersebut sebagai pusat kota.
c. Benteng yang melindungi kota berbentuk melingkar.
d. Kota kecil di sekitar biara dan benteng tumbuh secara natural dari pintu
gerbangnya hingga membentuk jaringan jalan dan berpola radiocentric
(radial).
e. Awalnya kota berupa kota benteng yang biasa dilukiskan dengan ilustrasi suatu
pemandangan kota dengan benteng dari jarak jauh, selanjutnya menjadi
suatu kota yang hidup dengan kasta-kasta biara dan terdapat banyak
pedagang dan biarawan.
f. Memiliki pandangan keterbatasan ruang seperti era Yunani dan mulai
menggunakan penataan abstrak seperti aksis.
g. Menggunakan skala manusia.
h. Kota di abad pertengahan bersifat tangibel/terlihat atau mudah dikenalidan tidak
disorientasi. Sebagai contohnya, suatu koridor jalan akan memperlihatkan
suatu menara gereja dimana selalu terlihat sepanjang jalan itu, sehingga bisa
digunakan sebagai ancar-ancarsehingga tidak akan tersesat.
 Renaissance (1400-1500 M)
Sebelum era Renaissance, di abad XV dimana merupakan fajar ilmu pengetahuan,
ditemukan bubuk mesiu sehingga di era Renaissance memiliki motivasi hidup yang
berbeda dari era-era sebelumnya, karena kota benteng di era ini sudah tidak berfungsi
lagi, karena senjata perang bisa menggunakan bahan peledak yang bisa meledakkan
benteng sekalipun. Beberapa ciri yang bisa diambil dari kota di Era Renaissance antara
lain:
a. Era Renaissance dimulai pada tahun 1440
b. Bentuk kota bintang dengan jalan yang bercabang dari titik pusatnya. Titik
pusatnya biasa berupa gereja/biara.
c. Perancangan on paper (diatas kertas)
d. Bentuk bangunan simetris penuh dan bersifat utopian.
e. Motivasi hidup terutama untuk bersosialitas dan peribadatan ditandai dengan
gereja sebagai pusat kota
 Baroque (1700-1800 M)
Arsitektur Renaissance yang cenderung menerapkan simetris murni, menimbulkan
kesan monoton, sehingga para seniman di era Baroque (1600-1750) mencoba
bereksperimen dengan memvariasi karya seni dengan melebih-lebihkan komposisi
warna atau efek sehingga menimbulkan kesan tidak realistik dan berlebihan. Era
baroque merupakan suatu era perubahan dari Renaissance yang cenderung simetris
menjadi bentuk-bentuk dinamis, lengkung, dan berlebihan. Pada era Baroque, juga
dikenal hedonisme dan peleburan elemen arsitektural dalam perancangan kota seperti
implementasi patung/sculpturedalam perancangan kota di era Baroque.
Kota-kota di era Baroque menerapkan konsep bangunan peribadatan sebagai pusat
pemerintahan, hal ini bisa diterka bahwa masyarakat era Baroque memiliki motivasi
hidup bersosialitas.Beberapa poin ciri-ciri arsitektur Baroque antara lain:
a. Denah di bagian sudut diselesaikan dengan bentuk lengkung
b. Pilar-pilar berpilin
c. Ornamen membentuk 3 dimensi sehingga muncul keluar
 Era Modern (abad 20-an)
Era modern merupakan era besar perubahan arsitektur. Diabad 20 terdapat peristiwa-
peristiwa penting seperti perang dunia I 1911-1918 memiliki pengaruh dalam
perubahan arsitektur menjadi arsmo/arsitektur modern. Dalam peperangan tersebut,
dunia arsitektur mengalami kerugian sangat besar, karena karya-karya arsitektur
menjadi hancur dan rusak akibat peperangan. Diakhir tahun 1918 sudah bermunculan
ide-ide kreatif para arsitek untuk menuju arsmo. Arsitektur modern disini juga pastinya
berpengaruh pada perancangan kota modern. Beberapa poin ciri-ciri perancangan kota
modern sebagai pengaruh arsitektur modern antara lain:
a. Motivasi masyarakat untuk hidup memenuhi kebutuhannya, bukan lagi faktor
keamanan yang utama.
b. Penggunaan material modern seperti baja dan kaca.
c. Arsitek kota dimanjakan dengan temuan mesin-mesin modern dalam
pembangunan.
d. Kota membentuk pola yang jelas seperti linier, grid, radial.
e. Media lahan tidak hanya berupa tanah, terdapat inovasi kota secara ekstrim
seperti underwater city dan floating city.
f. Terdapat inovasi seperti garden city, kota ini berpola radial, dengan kota pusat
yang dikelilingi kota-kota kecil berkonsep garden city. Kedua jenis kota tersebut
dipisahkan oleh area hijau juga dan dihubungkan dengan jalan-jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber: http://dokter-kota.blogspot.com/2012/09/sejarah-perkembangan-
perencanaan.html
Sumber: Spereigen, Paul D. 1965. The Architecture of Towns and Cities. Mc Hraw Hill
Book, New York.
http://elib.uniom.ac.id/download.php?id=112194
http://jasaukirjepara.wordpress.com/2011/10/13/sejarah-ukir-baroque/http://rafinda-
ega.blogspot.com/2011/04/arsitektur-baroque-dan-arsitektur.html
http://saidy-ianda.blogspot.com/2012/02/sejarah-arsitekure-arsitektur.html
http://sejarah.kompasiana.com/2012/02/29/belajar-dari-peradaban-mesopotamia-
kuno-seri-peradaban-kuno-2/

More Related Content

Similar to makalah P3 KOTA.docx

METODOLOGI PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptx
METODOLOGI  PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptxMETODOLOGI  PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptx
METODOLOGI PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptx
ArmyMahatir
 
Community Participation (041115)
Community Participation (041115)Community Participation (041115)
Community Participation (041115)
Centre for Adult Learning and Literacy
 
Pertemuan 9.pptx
Pertemuan 9.pptxPertemuan 9.pptx
Pertemuan 9.pptx
RahmadiniSalsaBillah
 
9 C33 Dcf Cd01
9 C33 Dcf Cd019 C33 Dcf Cd01
9 C33 Dcf Cd01
ilman
 
4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban design
Benny Iskandar
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
DIANTO IRAWAN
 
4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban design
Benny Iskandar
 
Dirjen pr sttnas-yogya
Dirjen pr sttnas-yogyaDirjen pr sttnas-yogya
Dirjen pr sttnas-yogyaAzmi Haz
 
6. struktur internal kota1
6. struktur internal kota16. struktur internal kota1
6. struktur internal kota1
Rheza Gutawa Putra
 
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptxAKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
nurrahmanHakim2
 
fdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.ppt
fdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.pptfdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.ppt
fdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.ppt
baya13
 
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegara
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota MancanegaraMewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegara
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegara
oswarmungkasa1
 
Bab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaBab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaLatifah Tio
 
Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)
Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)
Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)
nikenpraw
 
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwilPerwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Imaniar Nastiti
 
Fb6624a5f9a9959e900f6298881ab06b
Fb6624a5f9a9959e900f6298881ab06bFb6624a5f9a9959e900f6298881ab06b
Fb6624a5f9a9959e900f6298881ab06b
arsitektur0202
 
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganLatifah Tio
 
BAHAN AJAR Adm.Pembangunan Genap.doc
BAHAN AJAR Adm.Pembangunan Genap.docBAHAN AJAR Adm.Pembangunan Genap.doc
BAHAN AJAR Adm.Pembangunan Genap.doc
syakurabdul2
 
Arsitektur Kota
Arsitektur KotaArsitektur Kota
Arsitektur Kota
Adhimastra Ketut
 
Definisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para Ahli
Definisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para AhliDefinisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para Ahli
Definisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para Ahli
Fauzan Barnanda
 

Similar to makalah P3 KOTA.docx (20)

METODOLOGI PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptx
METODOLOGI  PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptxMETODOLOGI  PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptx
METODOLOGI PEKEhrw3hhh3wh3h4h4RJAAN.pptx
 
Community Participation (041115)
Community Participation (041115)Community Participation (041115)
Community Participation (041115)
 
Pertemuan 9.pptx
Pertemuan 9.pptxPertemuan 9.pptx
Pertemuan 9.pptx
 
9 C33 Dcf Cd01
9 C33 Dcf Cd019 C33 Dcf Cd01
9 C33 Dcf Cd01
 
4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban design
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
 
4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban design
 
Dirjen pr sttnas-yogya
Dirjen pr sttnas-yogyaDirjen pr sttnas-yogya
Dirjen pr sttnas-yogya
 
6. struktur internal kota1
6. struktur internal kota16. struktur internal kota1
6. struktur internal kota1
 
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptxAKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
AKDP.PKP.UTS.Muhammadhisyam.05072020 (1).pptx
 
fdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.ppt
fdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.pptfdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.ppt
fdokumen.com_struktur-n-bentuk-kota.ppt
 
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegara
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota MancanegaraMewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegara
Mewujudkan TOD di Indonesia Rangkuman Pembelajaran Kota Mancanegara
 
Bab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang KotaBab ii Rancang Kota
Bab ii Rancang Kota
 
Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)
Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)
Laporan Lokalatih Forum Komunitas Hijau (Green Community Forum Workshop Report)
 
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwilPerwil 2 pengertian dan lingkup perwil
Perwil 2 pengertian dan lingkup perwil
 
Fb6624a5f9a9959e900f6298881ab06b
Fb6624a5f9a9959e900f6298881ab06bFb6624a5f9a9959e900f6298881ab06b
Fb6624a5f9a9959e900f6298881ab06b
 
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancangan
 
BAHAN AJAR Adm.Pembangunan Genap.doc
BAHAN AJAR Adm.Pembangunan Genap.docBAHAN AJAR Adm.Pembangunan Genap.doc
BAHAN AJAR Adm.Pembangunan Genap.doc
 
Arsitektur Kota
Arsitektur KotaArsitektur Kota
Arsitektur Kota
 
Definisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para Ahli
Definisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para AhliDefinisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para Ahli
Definisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para Ahli
 

Recently uploaded

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 

makalah P3 KOTA.docx

  • 1. TUGAS MATA KULIAH : PERANCANGAN POKOK-POKOK KOTA DOSEN PENGAMPUH MATA KULIAH : YULIANA BHARA MBERU ST, MT PERANCANGAN POKOK-POKOK KOTA (P3KOTA) OLEH NAMA : THOMAS R.P DJALENG NO REGIS : 221 17 084 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG 2018/2019
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini membahas Perancangan pokok-pokok kota. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
  • 3. DAFTAR ISI PENGERTIAN KOTA MENURUT PARA AHLI DI BIDANG PERENCANAAN DAN PERENCANGAN KOTA SEJARAH PERKEMBANGAN KOTA DI DUNIA DAN SEJARAH PERKEMBANGAN MASING- MASING KOTA DAN KABUPATEN PROFIL MASING-MASING KOTA ATAU KABUPATEN DENGAN PETA DELINASI DAN DESKRIPSI WILAYAH
  • 4. BAB 1 PENGERTIAN KOTA MENURUT PARA AHLI DI BIDANG PERENCANAAN DAN PERENCANANGAN KOTA Perancangan kota(urban design) dapat diterapkan pada berbagai proyek, penetapan daerah-daerah yang dikenai kewajiban membuat laporan dampak lingkungan, perubahan mintakat, atau penetapan daerah-daerah sebagai satuan pembangunan terencana. Kata perancangan digunakan dengan berbagai cara dan berbagai makna dinebagai bidang. Pada skala kwasan, perancangan kota meliputisituasi dan perkembangan lingkungan suatu bangunan atau sekumpulan gedung, suatu taman, jalur pejalan kaki, atau elemen fisik lingkungan lain yang saling berhubungan dengan penghuninya. Sementara pada skala kota, perancangan kota berkaita dengan elemen visual utama yang meliputi: pemusatan, tengaran, kawasan, jejalur, dan juga tepian. pada dasarnya Urban Design berkaitan erat dengan kebijakan dalam perancangan fisik kota, yang melibatkan sekelompok orang dalam suatu kurun waktu tertentu, disamping juga berkaitan erat dengan rnanajemen pembangunan fisik kota, baik dalam lingkungan alarni, maupun linakungan binaan. Pengertian perancangan kota(Urban Design) Dan perencanaan kota menurut para pakar adalah sebagai berikut:  Melville Branch (1995) Di dalam perencanaan kota komprehensif, perancangan kota memiliki suatu makna yang khusus, yang membedakannya dari berbagai aspek proses perencanaan kota. Perancangan kota berkaitan dengan tanggapan inderawi manusia terhadap lingkungan fisik kota:penampilan visual, kualitas estetika, dan karakter spasial”  Harry Anthony (dalam buku Antoniades, 1986) memberi pengertian bahwa perancangan kota merupakan pengaturan unsur-unsur fisik lingkungan kota sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi baik, ekonomis untuk dibangun, dan memberi kenyamanan untuk dilihat dan untuk hidup di dalamnya.  Catanese dan Snyder, pada hakekatnya Urban Design adalah suatu jembatan antara profesi perencanaan kota dan arsitektur, yang perhatian utamanya adalah pada bentuk fisik wilayah perkotaan. Dalam hai in; Catanese dan Snyder menjelaskan posisi urban design dalam proses perencanaan dan perancangan dalam skala makro
  • 5.  Pierre Merlin dan Francoise Choay (1988: 677 & 851) perancangan kota adalah proses dari konsep dan realisasi arsitektur yang memungkinkan penguasaan pengaturan formal dari perkembangan kota, yang menyatukan perubahan dan kemapanan.  Robert M. Beckley, (1979) Urban Design adalah suatu jembatan antara profesi perencanaan kota dan arsitektur. Perhatian utama Urban Design adalah pada bentuk fisik kot  Andy Siswanto, perancangan kota merupakan sebuah disiplin perancangan yang merupakan pertemuan dari arsitektur, perencanaan dan pembangunan kota. Dari beberapa defenisi perancangan kota menurut para ahli diatas, kita bisa mengambil beberapa kata kunci yaitu sebagai berikut: 1. Jembatan antara profesi perencanaan kota dan arsitektur 2. Tanggapan inderawi manusia terhadap lingkungan fisik kota. 3. Pengeturan unsur-unsur fisik kota sedemikian rupa sehingga dapat berfunsi baik 4. Proses dari konsep dan realisasi arsitektur 5. Suatu kedisiplinan perancangan yang merupakan pertemuan dari arsitektur, perencanaan dan pembangunan kota  Menurut Beckley yang melihat pengertian perancangan kota dari segi profesi menjelaskan bahwa urban design merupakan suatu jembatan antara profesi perencana kota dengan arsitektur dengan perhatian utama pada bentuk fisik kota (Catanese,1986:45). Sedangkan menurut disiplin keilmuan, urban design merupakan bagian dari proses perencanaan yang berhubungan dengan kualitas lingkungan fisik kota (Shirvani,1985:6). Dalam pengertian lain, perancangan Kota (Urban Design)merupakan suatu perpaduan kegiatan antara profesi perencana kota, arsitektur, lansekap, rekayasa sipil, dan transportasi dalam wujud fisik.  Menurut Shirvani, Perancangan kota merupakan bagian dari proses perencanaan yang kemudian diuraikan dengan kualitas fisik dari suatu lingkungan. Perancangan kota merupakan kelanjutan dari urban planning (perencanaan kota) sebab bagaimanapun hasil perencanaan kota belum “selesai” atau belum dapat dilaksanakan tanpa ada rancang desain dari rencana yang telah disusun. Dari pengertian di atas maka urban design memiliki tekanan
  • 6. bahwa urban design lebih terprioritas pada penataan lingkungan fisik kota. Dalam perancangan kota tentunya memiliki panduan rancang kota yang merupakan seperangkat panduan dan peraturan yang digunakan untuk mengatur dan membatasi penggunaan dan pengembangan ruang kota dan arsitektur kota (Yusuf,2001:50). Perencanaan merupakan kata kerja yang berasal dari kata dasar yaitu Rencana. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) “Rencana” adalah Rancangan. Melakukan rencana disebut “Merencanakan”, dan proses/cara untuk merencana disebut dengan “Perencanaan”. Sedangkan orang yang merencanakan disebut “Perencana” atau kata modernnya disebut “Planner”.  Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada tindakanyang paling baik untuk pencapaian tugas.  M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.  Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasionalberdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan- tindakan kemudian.  Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaianyang telah ditentukan.  Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta- fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.  Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya.  Soekartawi (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumber daya yang tersedia  Jorge E. Hardoy
  • 7. Ciri-ciri kota adalah:  Ukuran dan jumlah penduduknya yang besar terhadap masa dan tempat.Bersifat permanen.  Kepadatan minimum terhadap masa dan tempat.  Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditujukan oleh jalur jalan dan ruang-ruang perkotaan yang nyata.  Tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja.  Fungsi perkotaan minimum yang diperinci, yaitu meliputi sebuah pasar, sebuah pusat administratif atau pemerintahan, sebuah pusat militer, sebuah pusat keagamaan, atau sebuah pusat aktivitas intelektual bersama dengan kelembagaan yang sama.  Heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hirarkis pada masyarakat.  Pusat ekonomi perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah pertanian di tepi kota dan memproses bahan mentah untuk pemasaran yang lebih luas.  Pusat pelayanan bagi daerah-daerah lingkungan setempat.  Pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan pada masa dan tempat itu.  Max Weber Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal. Ciri kota adalah adanya pasar sebagai benteng serta mempunyai sistem hukum tersendiri dan bersifat kosmopolitan.  Arnold Tonybee Kota tidak hanya merupakan pemukiman khusus tetapi merupakan suatu kekomplekan yang khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan pribadinya masing-masing.  Grunfield Kota adalah suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi daripada kepadatan penduduk nasional, struktur mata pencaharian nonagraris, dan sistem penggunaan tanah yang beraneka ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung tinggi yang lokasinya berdekatan.
  • 8. Amos Rappoport Amos Rappoport membagi definisi kota menjadi dua definisi, yaitu definisi klasik dan definisi moderen.  Definisi klasik Kota adalah suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen, terdiri dari kelompok individu-indivudu yang heterogen dari segi sosial.  Definisi Modern Kota adalah suatu permukiman yang dirumuskan bukan dari ciri morfolgi kota tetapi dari suatu fungsi yang menciptakan ruang-ruang efektif melalui pengorganisasian ruang dan hirarki tertentu.  . Peraturan Mendagri No. 2 th. 1987 Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perundangan, serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan.  . Alan S. Burger Kota adalah suatu permukiman yang menetap (permanen) dengan penduduk yang heterogen, dimana di kota itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang terintegrasi membentuk suatu sistem sosial dan seterusnya.  National Urban Development Strategy Kota sebagai pusat pelayanan kegiatan produksi, distribusi dan jasa-jasa yang mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya.  . John Brickerhoff Jackson Kota adalah suatu tempat tinggal manusia yang merupakan manifestasi dari perencanaan dan perancangan yang dipenuhi oleh berbagi unsur seperti bangunan, jalan dan ruang terbuka hijau.
  • 9.  Djoko Sujarto Kota memiliki pengertian sebagai berikut:  Demografi Pemusatan penduduk tinggi dengan kepadatan tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya.  Sosiologi Adanya sifat heterogen, budaya – urbanisasi yang mendominasi budaya desa.  Ekonomi Adanya proporsi lapangan pekerjaan yang dominan di sekitar non pertanian seperti industri, pelayanan jasa, transport dan pedagang.  Fisik Dominasi wilayah terbangun dan struktur binaan.  Administrasi Suatu wilayah wewenang yang dibatasi oleh suatu wilayah yuridikasi yang ditetapkan berdasarkan peraturan yang berlaku.  Marx dan Engels Kota sebagai perserikatan yang dibentuk guna melindungi hak milik dan memperbanyak alat-alat produksi dan alat-alat yang diperlukan agar masing-masing anggota dapat mepertahankan diri. Perbedaan kota dan pedesaaan menurut mereka adalah pemisahan yang besar antara kegiatan rohani dengan materi. Individu-individu terbagi dalam kedua jenis tenaga kerja ini, yang mengakibatkan mereka mengalami alienasi.  Bhudy Tjahyati Soegiyoko Kota sebagai pusat pelanan jasa, produksi, serta pintu gerbang atau simpul transportasi bagi kawasan permukiman dan wilayah produksi sekitarnya. Kota sebagai tempat tinggal sebagian besar penduduk kota, setiap tahunnya selalu bertambah jumlahnya.
  • 10.  . Ditjen Cipta Karya Kota adalah merupakan permukiman yang berpenduduk relative besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan penduduk relatif tinggi, tempat sekelompok orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis, dan individualistis.  Kostof Kota adalah tujuan dan kenangan terakhir dari perjuangan dan kemuliaan kita. ia adalah dimana kebanggaan dari masa lalu untuk dipamerkan.  Hofmeister Kota adalah suatu pemusatan keruangan dari tempat tinggal dan tempat kerja manusia. pertumbuhannya sebagian besar disebabkan oleh pendatang. serta mampu melayani kebutuhan barang dan jasa bagi wilayah yang letaknya jauh.  Harris dan Ullma Kota merupakan pusat permukiman dan pemanfaatan bumi oleh manusla. Di tempat itu manusia unggul datarn mengeksploitasi bumi. Hal itu dibuktikan oleh pertumbuhan kota yang sangat pesat dan pernekaran secara terus-menerus.  Christaller Kota merupakan pusat pelayanan yang berfungsi sebagai penyelenggara dan penyedia jasa-jasa bagi wilayah sekitarnya. Jadi, pada mulanya kota bukan merupakan permukiman, melainkan pusat pelayanan. Seberapa jauh kota menjadi pusat pelayanan bergantung pada seberapa jauh daerah-daerah di sekitarnya (desa) memanfaatkan Jasa kota.  Branch Menurut Branch, Kota diartikan sebagai tempat tinggal dari beberapa ribu atau lebih penduduk, sedangkan perkotaan diartikan sebagai area terbangun dengan struktur dan jalan-jalan, sebagai suatu permukiman terpusat pada suatu area dengan kepadatan tertentu.
  • 11. BAB 2 SEJARAH PERKEMBANGAN KOTA DI DUNIA DAN SEJARAH PERKEMBANGAN MASING-MASING KOTA ATAU KABUPATEN Sejarah Perkembangan Kota Di Dunia Sejarah perkembangan kota di dunia dimulai pada zaman pra Yunani (zaman perunggu), Yunani, Romawi, abad pertengahan, Renaissance dan Boroque, Revolusi Industri hingga pasca industri. Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai jenis-jenis kali ini kita mencoba mengetahui sejarah perkembangan kota. Mengenai sejarah perkembangan kota di dunia lebih jelasnya sebagai berikut :  Zaman Pra Yunani (Zaman Perunggu) Merupakan kota-kota kerajaan (didiami kurang lebih antara 3000 - 5000 orang); Berfungsi sebagai benteng pertahanan, pusat perdagangan bagi hasil-hasil pertanian daerah sekitarnya, dan tempat pengolahan barang-barang (manufaktur), serta kesenian; Selalu berada di tepi sungai-sungai besar (sekaligus bermanfaat bagi pertanian, pertahanan, dan transportasi). Hal ini menjadi faktor utama pemilihan lokasi kota; Contoh kotanya : Babilon di Irak, Ur di Turki dan Kahun di Mesir.  Yunani Munculnya wacana demokrasi (kekuasaan tidak di tangan raja); Tempat-tempat persidangan demokrasi (pnyx/lapangan terbuka) mengganti istana raja sebagai pusat kota; Terjadi suburbanisasi karena ditinggal warganya untuk tinggal di daerah pinggiran; Muncul seorang bernama Hippodamus, sebagai peletak dasar teoritis perencanaan fisik kota; Contoh kotanya : Athena di Yunani, Miletus dan Priene di Mesir dan Thurij di Italia. Jumlah penduduknya diperkirakan antara 40.000 - 100.000.  Romawi Terkenal dengan pandangan Pax Romano; Keberhasilan menaklukkan wilayah lain membuat Romawi membangun jalan-jalan di seluruh imperiumnya dari Inggris sampai Babilon dan dari Spanyol sampai Mesir. Pembangunan jalan-jalan tersebut bertujuan untuk memperlancar arus komunikasi dan
  • 12. perdagangan dari Roma dan memudahkan pasukan bergerak untuk mengamankan dan menumpas pemberontakan; Menjadi perencana wilayah yang pertama; Dibangunnya kota militer diseluruh imperium dengan maksud untuk menegakkan citra hukum dan keterlibatan; Kaesar berlomba-lomba membuat bangunan sebagai tanda kebesaran dirinya, setiap Kaesar membuat tempat pertemuan umum (forum) yang sering digunakan untuk pertemuan politik dan bisnis; Pengaruh gereja terhadap bangunan-bangunan kota; Munculnya tuan tanah - tuan tanah (feodalisme) Penemuan bahan peledak, yang pada akhirnya mempengaruhi bentuk kota. Benteng- benteng dibangun jauh di luar kota dan daerah-daerah penyangga.  Revolusi Industri Ditemukannya mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769; Produksi meningkat yang pada akhirnya muncul tempat-tempat pengolahan baru (pabrik) meningkat yang pada gilirannya membuat jumlah pekerja bertambah; Jumlah pekerja yang bertambah memunculkan persoalan permintaan permukiman bagi pekerja di sekitar pabrik yang pada akhirnya juga memerlukan sarana penunjang lainnya; Pabrik-pabrik tersebut memerlukan bahan baku yang lancar dan memasarkan hasilnya ke konsumen, yang tentunya memerlukan sarana transportasi yang cepat; Munculnya kapal uap dan kereta api uap (1800 an). Kota menjadi lebih terbuka dengan dibangunnya infrastruktur rel kereta api yang dapat menghubungkan ke daerah luar kota; Mulailah periode industrialisasi yang intensif yang ditandai kemacetan lalu lintas, polusi udara dan air; Munculnya gerakan reformasi (akhir abad ke 19), seperti munculnya undang-undang kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan standar perencanaan perumahan dan pemukiman, pengontrolan penggunaan lahan dan tinggi bangunan. Termasuk didalamnya adalah gerakan anti revolusi industri, seperti Robert Owen dengan perumahan koperasinya dan JS. Buckingham dengan membentuk masyarakat kehidupan sederhana; Tak kalah juga, beberapa pendukung revolusi industri melahirkan konsep-konsep tentang kota baru. Seperti Sir Titur Salt membangun Saltair di Inggris, Keluarga Krupp mendirikan Kota Essen di Jerman, serta George Cadbury memindahkan ke Kota baru Bournville. Kesemua kota baru tersebut selain untuk pabriknya juga untuk menampung pekerjanya; Komunikasi makin lancar dengan diketemukannya telegram (1876) dan radio serta televisi (1925);
  • 13. Muncul tokoh yang terkenal dengan konsep Kota Taman (kristalisasi konsep kota baru dalam mengurangi masalah kota industri), yaitu Ebenezer Howard (1896). Selain itu jgua muncul Patrick Gaddes, yang menyarankan "perencanaan fisik tidak dapat meningkatkan kondisi kehidupan kota, kecuali jika diterapkan secara terpadu dengan perencanaan ekonomi dan perencanaan sosial yang berkaitan dengan lingkungan". Gaddes menyebutnya "urban conurbation".  Pasca Industri Eksploitasi sumberdaya alam besar-besaran, sehingga memunculkan pembangunan yang berwawasan lingkungan atau biasa dikenal dengan konsep pembangunan berkelanjutan; Transportasi dan komunikasi lebih cepat dan praktis, sehingga perencanaan transportasi serta komunikasi sangat diperlukan; Urbanisasi semakin tinggi.  Era Babilonia/Mesopotamia (4000-3000 SM) Era Babilonia juga disebut Mesopotamia dimana merupakan suatu daerah diantara 2 sungai Eufrat dan Tigris. Daerah ini biasa disebut daerah subur bulan sabit, karena tanahnya yang subur dan menyerupai ulan sabit. Kota Mesopotamia kuno secara geografis tidak memiliki benteng/perlindungan alam suatu kota, hal ini menyebabkan kota tersebut seringkali dikuasai bangsa asing silih berganti. Meskipun dalam perancangan kotanya sudah menerapkan sistem kota benteng dengan membangun benteng di garis luar kota Msopotamia dengan dilengkapi parit-parit. Beberapa ciri kota di era Mesopotamia antara lain: a. Motivasi masyarakat tinggal di kota tersebut adalah untuk jaminan keamanan dan peribadatan. b. Berbentuk kota benteng (dikelilingi benteng-benteng) c. Pusat kota/benteng berupa zigurat sebagai kuil penyembahan dewa. d. Memiliki karakter kota taman gantung
  • 14.  Mesir Kuno (1400 SM) Berbeda dengan Mesopotamia, kota-kota di Mesir Kuno (Kahun dan Giza) tidak memiliki benteng-benteng yang mengelilingi kota. Hal ini mungkin disebabkan oleh kekuasaan Fir’aun yang menjadi sentral untuk melindungi seluruh kota. Beberapa poin ciri perancangan kota di era Mesir kuno antara lain: a. Bentuk kota yang grid. b. Perumahan penduduk saling membelakangi c. Perumahan besar berderet di sepanjang jalan besar d. Penduduk bergerak di bidang pertanian dan konstruksi bangunan  Era Yunani (500 - 146 SM) Era Yunani termasuk salah satu era yang berpengaruh secara berkelanjutan dalam perkembangan kota. Pada Era Yunani, tempat tinggi/bukit sangat disakralkan. Tempat tinggi tersebut berupa benteng puncak bukit yang digunakan sebagai tempat peribadatan kepada para dewa. Acropolis merupakan suatu contoh tempat peribadatan orang Yunani pada Dewa yang dipercaya disana terletak harta karun para dewa dan artefak-artefaknya, terletak di puncak bukit dan kota Athena berkembang di bawah bukit tersebut. Acropolis merupakan salah satu contoh karya Yunani kuno dengan “limited entities” karena bisa dilihat tata bangunan Acropolis yang berujung pada Partenon tidak memiliki kesatuan/unity. Hal ini dikarenakan dalam perancangan Acropolis, arsitek langsung merancang on site. Perancangan langsung diatas tapak yang berbukit sehingga faktor kontur sangat berpengaruh. Namun, perancangan Acropolis bukan tanpa konseo. Arsitek menggunakan konsep Serial of Vista dalam merancang Acropolis. Konsep disini memainkan emosi pengunjung disana. Bangunan partenon sebagai tujuan akhir dipermainkan visualnya dengan tatanan bangunan di sekitarnya seiring berjalannya pengunjung menuju Partenon. Berikut siteplan dari Acropolis:
  • 15. Beberapa point ciri yang bisa diambil dari urban design Yunani kuno antara lain: a. Arsitek di zaman Yunani Kuno dalam merancang kota memiliki pandangan yang dominan tentang keterbatasan. Sehingga menyikapi keterbatasan tersebut, segala ide harus terukur sehingga komprehensif dan bisa dikerjakan. b. Karena faktor tersebut diatas, maka perancangan menggunakan skala manusia. c. Pandangan keterbatasan juga membuat rumah-rumah hanya bangunan- bangunan kecil di kota yang bercampur-campur. d. Jaringan jalan bukan merupakan pola pembentuk kota, melainkan lahan-lahan sisa yang digunakan untuk sirkulasi saja, Namun memiliki pola sejajar/grid. e. Kegiatan yang bersifat publik (pertemuan) lebih banyak di rumah, daripada di ruang yang semestinya menjadi ruang publik seperti jalan. f. Motivasi hidup pada era Yunani adalah untuk berlindung/mencari keamanan.  Era Romawi (500 - 324 SM) Pada era Romawi, penduduk memiliki motivasi hidup selain keamanan juga karena adanya kekuatan politik dan organisasi. Beberapa point ciri yang bisa diambil dari perancangan kota Romawi Kuno antara lain: a. Tidak lagi menggunakan skala manusia, karena proporsi disini mengacu pada hubungan harmonis antar bagian-bagian bangunan. b. Proporsi bangunan biasa menggunakan modular, dan modular tersebut panjang-panjang dan lebar-lebar. Hal ini menggambarkan bahwa kekuatan politik pada era Romawi begitu kuat. c. Dalam perancangan kota, juga menggunakan modul yang abstrak, berupa deretan rumah-rumah.
  • 16. d. Dalam suatu kota, benteng merupakan bangunan yang utama untuk dibangun terlebih dahulu, kemudian baru diikuti rumah- rumah penduduk di dalam benteng tersebut.  Abad Pertengahan (800-1200 M) Asal mula munculnya kota-kota di abad pertengahan adalah kemunduran Romawi yang meninggalkan banyak dampak di penjuru Eropa dimana tumbuh komunitas-komunitas kecil yang berkembang menjadi komunitas baru karena memiliki lokasi tapak yang layak dan subur. Komunitas tersebut tumbuh menjadi kota yang hidup dan terus berkembang, sehingga kota bentengpun terus berkembang. Point yang bisa disimpulkan dari kota di abad pertengahan antara lain: a. Motivasi hidup juga untuk keamanan dan mengembangkan persaudaraan (Sosialitas) b. Kota benteng yang ada, sedikit demi sedikit dikuasai oleh biara-biara, sehingga menjadikan biara tersebut sebagai pusat kota. c. Benteng yang melindungi kota berbentuk melingkar. d. Kota kecil di sekitar biara dan benteng tumbuh secara natural dari pintu gerbangnya hingga membentuk jaringan jalan dan berpola radiocentric (radial). e. Awalnya kota berupa kota benteng yang biasa dilukiskan dengan ilustrasi suatu pemandangan kota dengan benteng dari jarak jauh, selanjutnya menjadi suatu kota yang hidup dengan kasta-kasta biara dan terdapat banyak pedagang dan biarawan. f. Memiliki pandangan keterbatasan ruang seperti era Yunani dan mulai menggunakan penataan abstrak seperti aksis. g. Menggunakan skala manusia. h. Kota di abad pertengahan bersifat tangibel/terlihat atau mudah dikenalidan tidak disorientasi. Sebagai contohnya, suatu koridor jalan akan memperlihatkan
  • 17. suatu menara gereja dimana selalu terlihat sepanjang jalan itu, sehingga bisa digunakan sebagai ancar-ancarsehingga tidak akan tersesat.  Renaissance (1400-1500 M) Sebelum era Renaissance, di abad XV dimana merupakan fajar ilmu pengetahuan, ditemukan bubuk mesiu sehingga di era Renaissance memiliki motivasi hidup yang berbeda dari era-era sebelumnya, karena kota benteng di era ini sudah tidak berfungsi lagi, karena senjata perang bisa menggunakan bahan peledak yang bisa meledakkan benteng sekalipun. Beberapa ciri yang bisa diambil dari kota di Era Renaissance antara lain: a. Era Renaissance dimulai pada tahun 1440 b. Bentuk kota bintang dengan jalan yang bercabang dari titik pusatnya. Titik pusatnya biasa berupa gereja/biara. c. Perancangan on paper (diatas kertas) d. Bentuk bangunan simetris penuh dan bersifat utopian. e. Motivasi hidup terutama untuk bersosialitas dan peribadatan ditandai dengan gereja sebagai pusat kota  Baroque (1700-1800 M) Arsitektur Renaissance yang cenderung menerapkan simetris murni, menimbulkan kesan monoton, sehingga para seniman di era Baroque (1600-1750) mencoba bereksperimen dengan memvariasi karya seni dengan melebih-lebihkan komposisi warna atau efek sehingga menimbulkan kesan tidak realistik dan berlebihan. Era baroque merupakan suatu era perubahan dari Renaissance yang cenderung simetris menjadi bentuk-bentuk dinamis, lengkung, dan berlebihan. Pada era Baroque, juga dikenal hedonisme dan peleburan elemen arsitektural dalam perancangan kota seperti implementasi patung/sculpturedalam perancangan kota di era Baroque.
  • 18. Kota-kota di era Baroque menerapkan konsep bangunan peribadatan sebagai pusat pemerintahan, hal ini bisa diterka bahwa masyarakat era Baroque memiliki motivasi hidup bersosialitas.Beberapa poin ciri-ciri arsitektur Baroque antara lain: a. Denah di bagian sudut diselesaikan dengan bentuk lengkung b. Pilar-pilar berpilin c. Ornamen membentuk 3 dimensi sehingga muncul keluar  Era Modern (abad 20-an) Era modern merupakan era besar perubahan arsitektur. Diabad 20 terdapat peristiwa- peristiwa penting seperti perang dunia I 1911-1918 memiliki pengaruh dalam perubahan arsitektur menjadi arsmo/arsitektur modern. Dalam peperangan tersebut, dunia arsitektur mengalami kerugian sangat besar, karena karya-karya arsitektur menjadi hancur dan rusak akibat peperangan. Diakhir tahun 1918 sudah bermunculan ide-ide kreatif para arsitek untuk menuju arsmo. Arsitektur modern disini juga pastinya berpengaruh pada perancangan kota modern. Beberapa poin ciri-ciri perancangan kota modern sebagai pengaruh arsitektur modern antara lain: a. Motivasi masyarakat untuk hidup memenuhi kebutuhannya, bukan lagi faktor keamanan yang utama. b. Penggunaan material modern seperti baja dan kaca. c. Arsitek kota dimanjakan dengan temuan mesin-mesin modern dalam pembangunan. d. Kota membentuk pola yang jelas seperti linier, grid, radial. e. Media lahan tidak hanya berupa tanah, terdapat inovasi kota secara ekstrim seperti underwater city dan floating city. f. Terdapat inovasi seperti garden city, kota ini berpola radial, dengan kota pusat yang dikelilingi kota-kota kecil berkonsep garden city. Kedua jenis kota tersebut dipisahkan oleh area hijau juga dan dihubungkan dengan jalan-jalan.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Sumber: http://dokter-kota.blogspot.com/2012/09/sejarah-perkembangan- perencanaan.html Sumber: Spereigen, Paul D. 1965. The Architecture of Towns and Cities. Mc Hraw Hill Book, New York. http://elib.uniom.ac.id/download.php?id=112194 http://jasaukirjepara.wordpress.com/2011/10/13/sejarah-ukir-baroque/http://rafinda- ega.blogspot.com/2011/04/arsitektur-baroque-dan-arsitektur.html http://saidy-ianda.blogspot.com/2012/02/sejarah-arsitekure-arsitektur.html http://sejarah.kompasiana.com/2012/02/29/belajar-dari-peradaban-mesopotamia- kuno-seri-peradaban-kuno-2/