Jornal pastor germano domingos zucchi, um dos últimos grandes pioneiros das a...RJMAIO2007
Este documento é uma homenagem ao pastor Germano Zucchi, um dos últimos grandes pioneiros das Assembléias de Deus no Rio Grande do Sul. Ele foi um pastor dedicado que fundou o trabalho da igreja em mais de 30 cidades e serviu fielmente por 42 anos na igreja de Passo Fundo. O texto descreve seu chamado para o ministério e seu notável trabalho de expandir o reino de Deus.
1 asam basa,kimia teknik STTNAS YogyakartaMario Yuven
Dokumen tersebut membahas tentang asam, basa, dan garam. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa asam dapat menghasilkan ion hidrogen, basa dapat menghasilkan ion hidroksida, dan garam terbentuk dari reaksi antara asam dan basa. Dokumen tersebut juga menjelaskan identifikasi asam, basa, dan garam menggunakan indikator serta skala keasaman dan kebasaan berdasarkan nilai pH.
Teks tersebut membahas tentang sejarah, proses pembuatan, dan pemanfaatan karbon aktif. Secara ringkas, karbon aktif telah digunakan sejak zaman Mesir Kuno dan Sumeria untuk pemurnian logam dan pengobatan luka. Proses pembuatan karbon aktif meliputi karbonisasi dan aktivasi untuk meningkatkan luas permukaan dan porositasnya, sehingga dapat digunakan untuk menyerap zat beracun dan limbah industri.
Dokumen tersebut membahas tentang obat metformin untuk pengobatan diabetes melitus tipe 2. Metformin adalah obat lini pertama untuk diabetes tipe 2 dan bekerja dengan menghambat glukoneogenesis di hati sehingga menurunkan kadar gula darah tanpa meningkatkan sekresi insulin. Dokumen juga menjelaskan indikasi, dosis, efek samping, kontraindikasi, dan interaksi obat metformin.
Jornal pastor germano domingos zucchi, um dos últimos grandes pioneiros das a...RJMAIO2007
Este documento é uma homenagem ao pastor Germano Zucchi, um dos últimos grandes pioneiros das Assembléias de Deus no Rio Grande do Sul. Ele foi um pastor dedicado que fundou o trabalho da igreja em mais de 30 cidades e serviu fielmente por 42 anos na igreja de Passo Fundo. O texto descreve seu chamado para o ministério e seu notável trabalho de expandir o reino de Deus.
1 asam basa,kimia teknik STTNAS YogyakartaMario Yuven
Dokumen tersebut membahas tentang asam, basa, dan garam. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa asam dapat menghasilkan ion hidrogen, basa dapat menghasilkan ion hidroksida, dan garam terbentuk dari reaksi antara asam dan basa. Dokumen tersebut juga menjelaskan identifikasi asam, basa, dan garam menggunakan indikator serta skala keasaman dan kebasaan berdasarkan nilai pH.
Teks tersebut membahas tentang sejarah, proses pembuatan, dan pemanfaatan karbon aktif. Secara ringkas, karbon aktif telah digunakan sejak zaman Mesir Kuno dan Sumeria untuk pemurnian logam dan pengobatan luka. Proses pembuatan karbon aktif meliputi karbonisasi dan aktivasi untuk meningkatkan luas permukaan dan porositasnya, sehingga dapat digunakan untuk menyerap zat beracun dan limbah industri.
Dokumen tersebut membahas tentang obat metformin untuk pengobatan diabetes melitus tipe 2. Metformin adalah obat lini pertama untuk diabetes tipe 2 dan bekerja dengan menghambat glukoneogenesis di hati sehingga menurunkan kadar gula darah tanpa meningkatkan sekresi insulin. Dokumen juga menjelaskan indikasi, dosis, efek samping, kontraindikasi, dan interaksi obat metformin.
Nanosilika merupakan bahan konstruksi yang dapat meningkatkan kekuatan beton menjadi dua kali lipat. Nanosilika diperoleh dari pasir alam melalui proses pemurnian dan penggilingan halus menjadi partikel nano. Karakteristik nanosilika antara lain memiliki luas permukaan yang besar dan dapat meningkatkan kekuatan tekan beton.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang persisten yang dapat disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit tertentu. Gejalanya sering tidak spesifik, namun dapat menyebabkan kerusakan organ target seperti stroke dan gagal ginjal. Pengelolaannya meliputi penurunan berat badan, diet rendah garam, olah raga, serta obat-obatan seperti ACE inhibitor, beta bloker, dan diuretik.
Dokumen tersebut membahas tentang gagal ginjal kronik yang didefinisikan sebagai kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan dengan laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/menit/1,73m2. Dokumen ini juga membahas epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala, diagnosis, pencegahan, penatalaksanaan, dan aspek farmakologi dari gagal ginjal kronik.
Edukasi kesehatan bagi masyarakat untuk pencegahan penyebaran covid-19 dalam bentuk selebaran (leaflet). Berisi kiat-kiat pencegahan serta edukasi gejala terjangkit. Dapat digunakan sebagai fasilitas peraga dalam sosialisasi kepada masyarakat umum. Penjelasan disesuaikan dengan anjuran pemerintah untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Leaflet dilengkapi dengan ilustrasi bergambar yang memudahkan masyarakat mengambil informasi terkait GERMAS dan pencegahan Covid-19.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan nyeri yang meliputi sejarah perkembangan pemahaman nyeri, patofisiologi nyeri, tujuan penatalaksanaan nyeri, dan strategi terapi penatalaksanaan nyeri termasuk terapi non-farmakologi dan farmakologi."
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan isotermal adsorpsi menurut Freundlich pada proses adsorpsi asam klorida pada arang aktif. Arang diaktifkan dengan pemanasan di atas 100°C lalu dicampur dengan larutan HCl dengan berbagai konsentrasi. Setelah diamkan, larutan disaring dan dianalisis konsentrasinya untuk menghitung nilai adsorpsi sesuai model Freundlich. Hasilnya digunakan untuk memahami hubungan
Dokumen ini membahas isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dalam daun beluntas (Pluchea indica L.) melalui ekstraksi maserasi dengan etanol dan partisi dengan n-heksana, kemudian dipisahkan menggunakan kromatografi lapis tipis untuk menghasilkan isolat. Isolat tersebut kemudian diidentifikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk sediaan obat padat seperti serbuk, pulveres, kapsul, dan tablet serta cara pembuatannya. Dokumen juga menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat dan menggunakan berbagai bentuk sediaan obat tersebut seperti derajat halus serbuk, cara membuat dan menyimpan pulveres, jenis kapsul, serta komposisi tablet.
Kalium permanganat (KMnO4) adalah bahan kimia berwarna ungu yang sangat beracun dan korosif. Bahan ini mudah terbakar dan dapat meledak jika berkontak dengan bahan organik atau logam. Paparan yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan organ seperti ginjal dan hati.
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Makalah ini membahas tentang Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi Desalinasi, dan Teknik Membran. Secara ringkas, desalinasi adalah proses pemisahan air tawar dari air laut menggunakan teknologi distilasi atau reverse osmosis. Teknologi desalinasi utama adalah Multi Stage Flash, Multi Effect Distillation, dan Reverse Osmosis yang memanfaatkan panas dan membran. Ada berbagai jenis membran berdasarkan prinsip kerjanya.
Reaksi kimia adalah proses perubahan struktur dan molekul senyawa kimia akibat interaksi antar senyawa. Dokumen ini menjelaskan pengertian reaksi kimia, tujuan percobaan reaksi kimia, dan contoh-contoh reaksi kimia seperti pembakaran, penggabungan, dan penggantian.
Tugas ini membahas kimia kapur dan semen, termasuk proses pembentukan dan jenis-jenisnya. Kapur terbentuk dari proses pembakaran batu kapur menjadi kalsium oksida kemudian bereaksi dengan air menjadi kalsium hidroksida. Semen dibuat dari campuran batu kapur dan tanah liat yang dipanaskan hingga meleleh dan dihancurkan menjadi bubuk. Ada beberapa jenis semen seperti Portland dan putih yang digun
Semen merupakan bahan perekat yang mengeras saat dicampur air dan digunakan untuk mengikat bahan-bahan padat seperti pasir dan batu. Bahan utamanya antara lain kapur, silika, alumunia, dan besi oksida. Proses pembuatannya memanfaatkan pemanasan campuran bahan-bahan tersebut hingga membentuk klinker yang kemudian dihaluskan menjadi semen portland.
Batu kapur adalah batuan sedimen yang terdiri atas mineral kalsit dan aragonit, bentuk kristal dari kalsium karbonat. Banyak batu kapur terdiri dari fragmen kerangka organisme laut. Batu kapur memiliki berbagai penggunaan seperti bahan bangunan, agregat jalan, pigmen, dan bahan kimia.
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
Batu kapur terbentuk dari endapan mineral calcite yang berasal dari sisa organisme laut. Batu kapur dapat ditemukan di permukaan bumi atau terkubur dalam tanah, dan dieksploitasi untuk diolah menjadi bahan bangunan, semen, pupuk, atau bahan kimia lainnya. Proses penambangan dan pengolahan batu kapur meliputi penambangan, penghancuran, pembakaran, dan pendinginan untuk menghasilkan produk-produk sepert
Dokumen tersebut membahas tentang industri semen, termasuk definisi semen, jenis-jenisnya, bahan baku dan proses pembuatannya. Semen adalah campuran kimia yang dapat mengikat bahan lain menjadi massa padat dan keras setelah dicampur air. Jenis semen antara lain Portland, Super Masonry, dan Oil Well Cement, sementara bahan bakunya meliputi batu kapur, tanah liat, pasir silika, dan gypsum. Proses pembuatannya meliputi
Batuan gamping terdiri atas mineral kalsit dan aragonit yang merupakan bentuk kristal kalsium karbonat. Gamping bisa terbentuk secara organik dari sisa kerang dan kerangka hewan laut atau secara mekanik dan kimia. Gamping digunakan dalam berbagai bidang seperti pertanian, konstruksi, industri, dan lingkungan untuk menetralkan tanah, bahan bangunan, proses industri, dan pengolahan air.
Nanosilika merupakan bahan konstruksi yang dapat meningkatkan kekuatan beton menjadi dua kali lipat. Nanosilika diperoleh dari pasir alam melalui proses pemurnian dan penggilingan halus menjadi partikel nano. Karakteristik nanosilika antara lain memiliki luas permukaan yang besar dan dapat meningkatkan kekuatan tekan beton.
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang persisten yang dapat disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit tertentu. Gejalanya sering tidak spesifik, namun dapat menyebabkan kerusakan organ target seperti stroke dan gagal ginjal. Pengelolaannya meliputi penurunan berat badan, diet rendah garam, olah raga, serta obat-obatan seperti ACE inhibitor, beta bloker, dan diuretik.
Dokumen tersebut membahas tentang gagal ginjal kronik yang didefinisikan sebagai kerusakan ginjal lebih dari 3 bulan dengan laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/menit/1,73m2. Dokumen ini juga membahas epidemiologi, etiologi, patofisiologi, gejala, diagnosis, pencegahan, penatalaksanaan, dan aspek farmakologi dari gagal ginjal kronik.
Edukasi kesehatan bagi masyarakat untuk pencegahan penyebaran covid-19 dalam bentuk selebaran (leaflet). Berisi kiat-kiat pencegahan serta edukasi gejala terjangkit. Dapat digunakan sebagai fasilitas peraga dalam sosialisasi kepada masyarakat umum. Penjelasan disesuaikan dengan anjuran pemerintah untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Leaflet dilengkapi dengan ilustrasi bergambar yang memudahkan masyarakat mengambil informasi terkait GERMAS dan pencegahan Covid-19.
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan nyeri yang meliputi sejarah perkembangan pemahaman nyeri, patofisiologi nyeri, tujuan penatalaksanaan nyeri, dan strategi terapi penatalaksanaan nyeri termasuk terapi non-farmakologi dan farmakologi."
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan isotermal adsorpsi menurut Freundlich pada proses adsorpsi asam klorida pada arang aktif. Arang diaktifkan dengan pemanasan di atas 100°C lalu dicampur dengan larutan HCl dengan berbagai konsentrasi. Setelah diamkan, larutan disaring dan dianalisis konsentrasinya untuk menghitung nilai adsorpsi sesuai model Freundlich. Hasilnya digunakan untuk memahami hubungan
Dokumen ini membahas isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dalam daun beluntas (Pluchea indica L.) melalui ekstraksi maserasi dengan etanol dan partisi dengan n-heksana, kemudian dipisahkan menggunakan kromatografi lapis tipis untuk menghasilkan isolat. Isolat tersebut kemudian diidentifikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk sediaan obat padat seperti serbuk, pulveres, kapsul, dan tablet serta cara pembuatannya. Dokumen juga menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat dan menggunakan berbagai bentuk sediaan obat tersebut seperti derajat halus serbuk, cara membuat dan menyimpan pulveres, jenis kapsul, serta komposisi tablet.
Kalium permanganat (KMnO4) adalah bahan kimia berwarna ungu yang sangat beracun dan korosif. Bahan ini mudah terbakar dan dapat meledak jika berkontak dengan bahan organik atau logam. Paparan yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan organ seperti ginjal dan hati.
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
Makalah ini membahas tentang Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi Desalinasi, dan Teknik Membran. Secara ringkas, desalinasi adalah proses pemisahan air tawar dari air laut menggunakan teknologi distilasi atau reverse osmosis. Teknologi desalinasi utama adalah Multi Stage Flash, Multi Effect Distillation, dan Reverse Osmosis yang memanfaatkan panas dan membran. Ada berbagai jenis membran berdasarkan prinsip kerjanya.
Reaksi kimia adalah proses perubahan struktur dan molekul senyawa kimia akibat interaksi antar senyawa. Dokumen ini menjelaskan pengertian reaksi kimia, tujuan percobaan reaksi kimia, dan contoh-contoh reaksi kimia seperti pembakaran, penggabungan, dan penggantian.
Tugas ini membahas kimia kapur dan semen, termasuk proses pembentukan dan jenis-jenisnya. Kapur terbentuk dari proses pembakaran batu kapur menjadi kalsium oksida kemudian bereaksi dengan air menjadi kalsium hidroksida. Semen dibuat dari campuran batu kapur dan tanah liat yang dipanaskan hingga meleleh dan dihancurkan menjadi bubuk. Ada beberapa jenis semen seperti Portland dan putih yang digun
Semen merupakan bahan perekat yang mengeras saat dicampur air dan digunakan untuk mengikat bahan-bahan padat seperti pasir dan batu. Bahan utamanya antara lain kapur, silika, alumunia, dan besi oksida. Proses pembuatannya memanfaatkan pemanasan campuran bahan-bahan tersebut hingga membentuk klinker yang kemudian dihaluskan menjadi semen portland.
Batu kapur adalah batuan sedimen yang terdiri atas mineral kalsit dan aragonit, bentuk kristal dari kalsium karbonat. Banyak batu kapur terdiri dari fragmen kerangka organisme laut. Batu kapur memiliki berbagai penggunaan seperti bahan bangunan, agregat jalan, pigmen, dan bahan kimia.
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
Batu kapur terbentuk dari endapan mineral calcite yang berasal dari sisa organisme laut. Batu kapur dapat ditemukan di permukaan bumi atau terkubur dalam tanah, dan dieksploitasi untuk diolah menjadi bahan bangunan, semen, pupuk, atau bahan kimia lainnya. Proses penambangan dan pengolahan batu kapur meliputi penambangan, penghancuran, pembakaran, dan pendinginan untuk menghasilkan produk-produk sepert
Dokumen tersebut membahas tentang industri semen, termasuk definisi semen, jenis-jenisnya, bahan baku dan proses pembuatannya. Semen adalah campuran kimia yang dapat mengikat bahan lain menjadi massa padat dan keras setelah dicampur air. Jenis semen antara lain Portland, Super Masonry, dan Oil Well Cement, sementara bahan bakunya meliputi batu kapur, tanah liat, pasir silika, dan gypsum. Proses pembuatannya meliputi
Batuan gamping terdiri atas mineral kalsit dan aragonit yang merupakan bentuk kristal kalsium karbonat. Gamping bisa terbentuk secara organik dari sisa kerang dan kerangka hewan laut atau secara mekanik dan kimia. Gamping digunakan dalam berbagai bidang seperti pertanian, konstruksi, industri, dan lingkungan untuk menetralkan tanah, bahan bangunan, proses industri, dan pengolahan air.
Dokumen tersebut membahas tentang pelapukan batuan yang terjadi karena proses fisika, kimia, dan biologi. Proses pelapukan batuan dapat berlangsung sangat lama dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cuaca, topografi, vegetasi, dan struktur batuan. Hasil dari pelapukan batuan adalah terbentuknya tanah dan batuan sedimen.
1. 1
TUGAS
MAKALAH KIMIA KAPUR DAN SEMEN
OLEH KELOMPOK VI
Louis Christian Lagonda /120211072
Yapet Saroy /120211150
Joel Kulumata /120211086
Rangga Lumuru /120211045
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2012
2. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
DAFTA ISI ..................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang……………………………………………………………………………..3
1.2. Perumusan masalah…………………………………………………………………….5
1.3. Tujuan penulisan…………………………………………………………………………5
1.4. Manfaat penulisan………………………………………………………………………5
BAB II ISI
2.1 Definisi tentang kimia semen dan kapur………………………………..6
2.2 Dampak dari kimia semen dan kapur…………………………………….7
2.3 Kegunaan kimia semen dan kapur……………………………………….9
2.4 Jenis-jenis kimia semen dan kapur :
Proses pembuatan dari setiap kimia semen dan
kapur
Pengertian dari setiap kimia semen dan kapu
Sifat-sifat dari setiap kimia semen dan kapur
Kegunaan kimia semen dan kapur
BAB III HUBUNGAN
3.1. Hubungan kimia semen dan kapur dalam sipil
Kegunaan semen …………………………………………13
Kegunaan kapur ………………………………………… 13
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpul………………………………………………………………………………….14
4.2. Kritik dan saran…………………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………… 15
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………………16
3. 3
KATA PENGANTAR
Pertama-tama, saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan
Yang Mahakuasa karena berkat dan tuntunan-Nya, sehingga
saya bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tidak
kurang suatu apapun. Tugas ini saya buat untuk menunjang
pencapaian nilai mata kuliah Kimia dasar. Dimana saya
sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sam
Ratulangi. Tugas ini saya buat sesuai dengan pokok
pembahasan yaitu makalah kimia kapur dan semen.
Saya sebagai penulis menyadari penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan saran yang
bersifat konstruktif demi perbaikan penulisan makalah ini
sangat saya harapkan. Akhir kata, semonga penulisan makalah
ini kimia kapur dan semen dapat bermanfaat dan berguna bagi
para pembaca serta semua pihak yang membutuhkannya.
Manado, November 2012
Penulis
4. 4
BAB. 1 PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Dalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam hal
bangunan, tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek
moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat
putih telur, ketan atau bahan lainnya. Alhasil, berdirilah bangunan
fenomenal, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan di
Indonesia ataupun jembatan di China yang menurut legenda
menggunakan ketan sebagai perekat. Ataupun menggunakan aspal
alam sebagaimana peradaban di Mahenjo Daro dan Harappa di India
ataupun bangunan kuno yang dijumpai di Pulau Buton. Benar atau
tidak, cerita, legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak
zaman dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan
penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil percampuran batu
kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman
Kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia.
Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana. Meski sempat populer di
zamannya, nenek moyang semen made in Napoli ini tak berumur
panjang. Menyusul runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad
pertengahan (tahun 1100 - 1500 M) resep ramuan pozzuolana sempat
menghilang dari peredaran.
Baru pada abad ke-18 (ada juga sumber yang menyebut sekitar
tahun 1700-an M), John Smeaton - insinyur asal Inggris - menemukan
kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat adonan
dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat saat
5. 5
membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.
Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses
pembuatan cikal bakal semen ini. Adalah Joseph Aspdin, juga insinyur
berkebangsaan Inggris, pada 1824 mengurus hak paten ramuan yang
kemudian dia sebut semen portland. Dinamai begitu karena warna hasil
akhir olahannya mirip tanah liat Pulau Portland, Inggris.
Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak dipajang di
toko-toko bangunan. Sebenarnya, adonan Aspdin tak beda jauh dengan
Smeaton. Dia tetap mengandalkan dua bahan utama, batu kapur (kaya
akan kalsium karbonat) dan tanah lempung yang banyak mengandung
silika (sejenis mineral berbentuk pasir), aluminium oksida (alumina)
serta oksida besi. Bahan-bahan itu kemudian dihaluskan dan
dipanaskan pada suhu tinggi sampai terbentuk campuran baru.
1.2. Perumusan Masalah
Bagaimana terbentuknya kimia kapur dan semen !
Apa yang dimaksud dengan kimia kapur dan semen !
Bagaimana peranan kimia kapur dan semen dalam peradaman
pembangunan disegala bidang !
6. 6
1.3. Tujuan Penulisan
Mempelajari serta mengetahui tentang kimia kapur dan semen.
Menambah wawasan pengetahuan tentang kimia kapur dan
semen.
Memenuhi tugas dari mata kuliah.
1.4. Manfaat penulisan
Diharapkan penulisan ini mengenai kimia kapur dan semen
dapat bermanfaat sebagai sumber pengetahuan dan informasi, sserta
dapat berguna bagi semua pihak.
7. 7
BAB. II ISI
A. KIMIA KAPUR DAN SEMEN
Dalam pengertian umum, kimia kapur dan semen adalah suatu
binder, suatu zat yang dapat menetapkan dan mengeraskan dengan
bebas, dan dapat mengikat material lain. Abu vulkanis dan batu bata
yang dihancurkan yang ditambahkan pada batu kapur yang dibakar
sebagai agen pengikat untuk memperoleh suatu pengikat hidrolik yang
selanjutnya disebut sebagai “cementum”. Semen yang digunakan
dalam konstruksi digolongkan kedalam semen hidrolik dan semen
non-hidrolik.
Kapur disebut juga kapur dengan kadar Kalsium tinggi, kapur
gemuk,kapur murni dan sebagainya. Kapur putih adalah kapur non-
hidrolik dengan kadar Kalsiumoxida yang tinggi jika berupa kapur
tohor (belum berhubungan dengan air) atau mengandung banyak
kalsium-hydroxida jika telah disiram (direndam) dengan air. Jenis-
jenis kapur tersebut biasanya merupakan kapur gemuk. Kalsium-
karbonat bersama dengan bahan-bahan kotorannya seperti Magnesia,
Silika, Besi, Alkali, Alumina dan Belerang. Proses pembakaran
dilaksanakan dalam dapur (oven) vertikal atau dapur berputar pada
suhu 800° – 1200°C. Kalsium-karbonat terurai menjadi Kalsiumoxida
dan Karbondioxida dengan reaksi kimia sebagai berikut :
Kalsium oxida yang terjadi disebut kapur tohor, dan jika berhubungan
dengan air berubah menjadi Kalsium hydroxida disertai kehilangan
panas, reaksi kimianya adalah :
8. 8
Proses ini disebut proses mematikan kapur (slaking) dan hasilnya yaitu
Kalsiumhydroxida disebut kapur mati.Kecepatan berlangsungnya
reaksi terutama bergantung pada kemurnian kapur, makin tinggi
kemurnian kapur yang bersangkutan makin besar daya reaksinya
terhadap air. Kapur mati dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok
sebagai
berikut :
Bergantung pada jumlah air yang digunakan selama proses mematikan
kapur tohor, bisa diperoleh dempul kapur atau kapur mati.Kapur mati
didapat dengan menambahkan air secukupnya pada kapur tohor, yaitu
kira-kira 1/3 dari beratnya. Dempul kapur diperoleh dengan
menambahkan air yang berlebihan pada kapur tohor.
Kedua jenis kapur yaitu kapur tohor dan dempul kapur selalu
dicampur dengan pasir dengan perbandingan 1 bagian kapur dan 3
bagian pasir dengan ukuran volume, dengan cara demikian itu dapat
dicegah terjadinya terlalu banyak penyusutan. Pengikatan adukan
kapur adalah akibat kehilangan air dikarenakan penyerapan oleh bata
umpamanya atau akibat penguapan.
9. 9
Proses pengerasan berlansung akibat reaksi Karbon – dioxida dari
udara dengan kapur mati sebagai berikut :
Seperti ditunjukan oleh reaksi kimia diatas, maka terbentuk
kembali Kalsium-karbonat berupa kristalkristal, yang mengikat masa
heterogin itu menjadi suatu masa yang bergumpal.Proses pengerasan
berjalan lambat dan perkembangannya dapat berlangsung bertahun-
tahun sebelum mencapai kekuatannya yang penuh.Agar ini dapat
tercapai, diperlukan aliran udara dengan bebas untuk persediaan
Karbondioxida yang cukup, yang dapat menembus bagian terdalam
dari adukan agar proses pengerasan dapat berlangsung menyeluruh.
10. 10
B. Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan baku: batu
kapur/gamping sebagai bahan utama dan lempung/tanah liat atau
bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan
berbentuk bubuk/bulk, tanpa memandang proses pembuatannya,
yang mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air. Bila
semen dicampurkan dengan air, maka terbentuklah beton. Beton
nama asingnya, concrete-diambil dari gabungan prefiks bahasa
Latin. com, yang artinya bersama-sama, dan crescere (tumbuh),
yang maksudnya kekuatan yang tumbuh karena adanya campuran
zat tertentu. Batu kapur/gamping adalah bahan alam yang
mengandung senyawa kalsium oksida (CaO), sedangkan
lempung/tanah liat adalah bahan alam yang mengandung senyawa:
silika oksida (SiO2), aluminium oksida (Al2O3), besi oksida (Fe2O3)
dan magnesium oksida (MgO). Untuk menghasilkan semen, bahan
baku tersebut dibakar sampai meleleh, sebagian untuk membentuk
clinkernya, yang kemudian dihancurkan dan ditambah dengan gips
(gypsum) dalam jumlah yang sesuai. Hasil akhir dari proses
produksi dikemas dalam kantong/zak dengan berat rata-rata 40 kg
atau 50 kg.
Jenis-jenis Semen
1. Semen Abu atau semen Portland adalah bubuk/bulk berwarna abu
kebiru-biruan, dibentuk dari bahan utama batu kapur/gamping berkadar
kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan
tinggi Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester.
Semen ini berdasarkan prosentase kandungan penyusunannya terdiri
dari 5 tipe, yaitu tipe I sampai tipe V.
11. 11
2. Semen Putih (gray cement) adalah semen yang lebih murni dari
semen abu dan digunakan untuk pekerjaan penyelesaian (finishing),
seperti sebagai filler atau pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan
utama kalsit (calcite) limestone murni.
3. Oil Well Cement atau semen sumur minyak adalah semen khusus
yang digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam,
baik di darat maupun di lepas pantai.
4. Mixed & Fly Ash Cement adalah campuran semen abu dengan
Pozzolan buatan (fly ash). Pozzolan buatan (fly ash) merupakan hasil
sampingan dari pembakaran batubara yang mengandung amorphous
silica, aluminium oksida, besi oksida dan oksida lainnya dalam variasi
jumlah. Semen ini digunakan sebagai campuran untuk membuat beton,
sehingga menjadi lebih keras.
Berdasarkan prosentase kandungan penyusunnya, semen
Portland terdiri dari 5 tipe yaitu :
1. Semen Portland tipe I
Adalah perekat hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling
klinker yang kandungan utamanya kalsium silikat dan digiling
bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk
kristal senyawa kalsium sulfat. Komposisi senyawa yang terdapat pada
tipe ini adalah:
55% (C3S); 19% (C2S); 10% (C3A); 7% (C4AF); 2,8% MgO; 2,9%
(SO3); 1,0% hilang dalam pembakaran, dan 1,0% bebas CaO.
12. 12
2. Semen Portland tipe II
Dipakai untuk keperluan konstruksi umum yang tidak
memerlukan persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan
tekan awal, dan dapat digunakan untuk bangunan rumah pemukiman,
gedung-gedung bertingkat dan lain-lain. Komposisi senyawa yang
terdapat pada tipe ini adalah: 51% (C3S); 24% (C2S); 6% (C3A); 11%
(C4AF); 2,9% MgO; 2,5% (SO3); 0,8% hilang dalam pembakaran, dan
1,0% bebas CaO.
3. Semen Portland tipe III
Dipakai untuk konstruksi bangunan dari beton massa (tebal) yang
memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang, misal
bangunan dipinggir laut, bangunan bekas tanah rawa, saluran irigasi ,
dam-dam.
Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah:
57% (C3S); 19% (C2S); 10% (C3A); 7% (C4AF); 3,0% MgO; 3,1%
(SO3); 0,9% hilang dalam pembakaran, dan 1,3% bebas CaO.
4. Semen Portland tipe IV
Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan
tekan tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, misal
untuk pembuatan jalan beton, bangunan-bangunan bertingkat,
bangunan-bangunan dalam air. Komposisi senyawa yang terdapat pada
tipe ini adalah:
28% (C3S); 49% (C2S); 4% (C3A); 12% (C4F); 1,8% MgO; 1,9%
(SO3); 0,9% hilang dalam pembakaran, dan 0,8% bebas CaO.
5. Semen Portland tipe V
13. 13
Dipakai untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam
air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir.
Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 89 38% (C3S);
43% (C2S); 4% (C3A); 9% (C4AF); 1,9% MgO; 1,8% (SO3); 0,9%
hilang dalam pembakaran, dan 0,8% bebas CaO.
Semakin baik mutu semen, maka semakin lama mengeras atau
membatunya jika dicampur dengan air, dengan angka-angka hidrolitas
yang dapat dihitung dengan rumus:
(% SiO2 + % Al2O3 + Fe2O3) : (% CaO + % MgO)
Angka hodrolitas ini berkisar antara <1/1,5 (lemah) hingga >1/2 (keras
sekali). Namun demikian dalam industri semen angka hidrolitas ini
harus dijaga secara teliti untuk mendapatkan mutu yang baik dan tetap,
yaitu antara 1/1,9 dan 1/2,15.
Proses Pembuatan Semen
Proses pembuatan semen dapat dibedakan menurut :
Proses basah
Pada proses basah semua bahan baku yang ada dicampur dengan air,
dihancurkan dan diuapkan kemudian dibakar dengan menggunakan
bahan bakar minyak, bakar (bunker crude oil). Proses ini jarang
digunakan karena masalah keterbatasan energi BBM.
Proses kering
Pada proses kering digunakan teknik penggilingan dan blending
kemudian dibakar dengan bahan bakar batubara. Proses ini meliputi
lima tahap pengelolaan yaitu :
14. 14
1. Proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotary dryer
dan roller meal.
2. Proses pencampuran (homogenizing raw meal) untuk mendapatkan
campuran yang homogen.
3. Proses pembakaran raw meal untuk menghasilkan terak (clinker :
bahan setengah jadi yang dibutuhkan untuk pembuatan semen).
4. Proses pendinginan terak.
5. Proses penggilingan akhir di mana clinker dan gypsum digiling
dengan cement mill.
Dari proses pembuatan semen di atas akan terjadi penguapan
karena pembakaran dengan suhu mencapai 900 derajat Celcius
sehingga menghasilkan : residu (sisa) yang tak larut, sulfur trioksida,
silika yang larut, besi dan alumunium oksida, oksida besi, kalsium,
magnesium, alkali, fosfor, dan kapur bebas. 90 Secara garis besar
proses produksi semen melalui 6 tahap, yaitu :
1. Penambangan dan penyimpanan bahan mentah
Semen yang paling umum yaitu semen portland memerlukan empat
komponen bahan kimia yang utama untuk mendapatkan komposisi
kimia yang sesuai. Bahan tersebut adalah kapur (batu kapur), silika
(pasir silika), alumina (tanah liat), dan besi oksida (bijih besi). Gipsum
dalam jumlah yang sedikit ditambahkan selama penghalusan untuk
memperlambat pengerasan.
2. Penggilingan dan pencampuran bahan mentah
15. 15
Semua bahan baku dihancurkan sampai menjadi bubuk halus dan
dicampur sebelum memasuki proses pembakaran.
4. Pembakaran
Tahap paling rumit dalam produksi semen portland adalah proses
pembakaran, dimana terjadi proses konversi kimiawi sesuai rancangan
dan proses fisika untuk mempersiapkan campuran bahan baku
membentuk klinker. Proses ini dilakukan di dalam rotary kiln dengan
menggunakan bahan bakar fosil berupa padat (batubara), cair (solar),
atau bahan bakar alternatif. Batubara adalah bahan bakar yang paling
umum dipergunakan karena pertimbangan biaya. 91
5. Penggilingan hasil pembakaran
Proses selanjutnya adalah penghalusan klinker dengan tambahan
sedikit gipsum, kurang dari 4%, untuk dihasilkan semen portland tipe
1. Jenis semen lain dihasilkan dengan penambahan bahan aditif
posolon atau batu kapur di dalam penghalusan semen.
6. Pendinginan dan pengepakan
Reaksi-reaksi yang terjadi
Reaksi alite dengan air :
2Ca3OSiO4 + 6H2O → 3CaO.2SiO2.3H2O + 3Ca(OH)2
Reaksi ini relatif cepat, menyebabkan penetapan dan perkembangan
penguatan pada beberapa minggu pertama.
Reaksi dari belite :
2Ca2SiO4 + 4H2O → 3CaO.2SiO2.3H2O + Ca(OH)2
16. 16
Reaksi ini relatif lambat, dan berperan untuk meningkatkan penguatan
setelah satu minggu. Hidrasi trikalsium aluminat dikontrol oleh
penambahan kalsium sulfat, yang dengan seketika menjadi cairan pada
saat penambahan air. Pertama-tama, etringit dibentuk dengan cepat,
menyebabkan hidrasi yang lambat.
Ca3(AlO3)2 + 3CaSO4 + 32H2O → Ca6(AlO3)2(SO4)3.32H2O
Sesudah itu etringit bereaksi secara lambat dengan trikalsium aluminat
lebih lanjut untuk membentuk “monosulfat”.
Ca6(AlO3)2(SO4)3.32H2O+Ca3(AlO3)2+4H2O→3Ca4(AlO3)2(SO4).12
H2O
Reaksi ini akan sempurna setelah 1-2 hari. Kalsium aluminoferit
bereaksi secara lambat karena adanya hidrasi besi oksida.
2Ca2AlFeO5 + CaSO4 + 16H4O → Ca4(AlO3)2(SO4).12H2O + Ca(OH)2
+ 2Fe(OH)3
17. 17
BAB III HUBUNGAN
HUBUNGAN SEMEN DAN KAPUR DALAM TEKNIK SIPIL
SEMEN : adalah bahan /material dalam bangunan sipil seperti
beton, jembatan dan waduk dll
Dengan mempelajari kimia semen,maka kita lebih
mengetahui zat dan proses yang terjadi dalam semen yang
menembah pengetahuan kita tentang proses menhasilkan semen
yang berkualitas untuk bangunan sipil tersebut.
Penggunaannya antara lain meliputi beton, adukan, plesteran,bahan
penambal, adukan encer (grout) dan sebagainya.Semen portland
dipergunakan dalam semua jenis beton struktural seperti tembok,
lantai, jembatan, terowongan dan sebagainya, yang diperkuat
dengan tulangan atau tanpa tulangan. Selanjutnya semen portland
itu digunakan dalam segala macam adukan seperti fundasi,telapak,
dam,tembok penahan, perkerasan jalan dan sebagainya.Apa bila
semen portland dicampur dengan pasir atau kapur, dihasilkan
adukan yang dipakai untuk pasangan bata atau batu,atau sebagai
bahan plesteran untuk permukaan tembok sebelah luar maupun
sebelah dalam.
18. 18
KAPUR : adalah bahan dasar pembuatan semen dan untuk
bangunan sipil lainnya seperti bahan dalam jembatan dan
pembuatan waduk. Dengan mempelajari kimia kapur in akan lebih
mengetahui sifat-sifat kapur dan berguna untuk menghasilkan
bangunan sipil yang berkualitas dan tahan lama.
Batu kapur merupakan Komponen yang banyak
mengandung CaCO3 dengan sedikit tanah lia, Magnesium
Karbonat, Alumina Silikat dan senyawa oksida lainnya. Senyawa
besi dan organik menyebabkan batu kapur berwarna abu-abu hingga
kuning. Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi
dengan batu kapur adalah aragonit (CaCO3), yang merupakan
mineral metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah
menjadi kalsit (CaCO3). Mineral lainnya yang umum ditemukan
berasosiasi dengan batu kapur atau dolomit, tetapi dalam jumlah
kecil adalah Siderit (FeCO3), ankarerit (Ca2MgFe(CO3)4), dan
magnesit(MgCO3).Penggunaan batu kapur sudah beragam
diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan,
industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain.
19. 19
BAB. IV KESIMPULAN
Dalam pengertian umum, kimia kapur dan semen adalah suatu
binder, suatu zat yang dapat menetapkan dan mengeraskan dengan
bebas, dan dapat mengikat material lain. Abu vulkanis dan batu bata
yang dihancurkan yang ditambahkan pada batu kapur yang dibakar
sebagai agen pengikat untuk memperoleh suatu pengikat hidrolik yang
selanjutnya disebut sebagai “cementum”. Semen yang digunakan
dalam konstruksi digolongkan kedalam semen hidrolik dan semen non-
hidrolik.
Semen hidrolik adalah material yang menetap dan mengeras
setelah dikombinasikan dengan air, sebagai hasil dari reaksi kimia dari
pencampuran dengan air, dan setelah pembekuan, mempertahankan
kekuatan dan stabilitas bahkan dalam air. Pedoman yang dibutuhkan
dalam hal ini adalah pembentukan hidrat pada reaksi dengan air segera
mungkin. Kebanyakan konstruksi semen saat ini adalah semen hidrolik
dan kebanyakan didasarkan pada semen Portland, yang dibuat dari batu
kapur, mineral tanah liat tertentu, dan gypsum, pada proses dengan
temperatur yang tinggi yang menghasilkan karbon dioksida dan
berkombinasi secara kimia yang menghasilkan bahan utama menjadi
senyawa baru. Semen non-hidrolik meliputi material seperti batu kapur
dan gipsum yang harus tetap kering supaya bertambah kuat dan
mempunyai komponen cair. Contohnya adukan semen kapur yang
ditetapkan hanya dengan pengeringan, dan bertambah kuat secara
lambat dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer untuk
membentuk kembali kalsium karbonat.
20. 20
Penguatan dan pengerasan semen hidrolik disebabkan adanya
pembentukan air yang mengandung senyawa-senyawa, pembentukan
sebagai hasil reaksi antara komponen semen dengan air. Reaksi dan
hasil reaksi mengarah kepada hidrasi dan hidrat secara berturut-turut.
Sebagai hasil dari reaksi awal dengan segera, suatu pengerasan dapat
diamati pada awalnya dengan sangat kecil dan akan bertambah seiring
berjalannya waktu. Setelah mencapai tahap tertentu, titik ini diarahkan
pada permulaan tahap pengerasan. Penggabungan lebih lanjut disebut
penguatan setelah mulai tahap pengerasan.
21. 21
Daftar Pustaka
1. Anonim. 2007. Semen.
[online]:"http://id.wikipedia.org/wiki/Semen"
2. Anonim. 2007.Cement.
[online]:”http://en.wikipedia.org/wiki/Cement”
3. Anonim. 2007. Portland Cement.
[online]:”http://en.wikipedia.org/wiki/Portland_cement"
4. Anonim. 2007. Production Line.
[online]:”www.cimnat.com.lb/Production”
Anonim. 2000. Kajian Terhadap Semen Sebagai Calon Barang Kena
Cukai Dalam Rangka Ekstensifikasi Obyek BKC.
[online]:”http://www.beacukai.go.id/library/data/Semen”
. Dedy Eka. P. 2007. Semen Dari Sampah.
[online]:”http://www.pmij.org”
Austin, George T,. 1984.Shreve’sChemicalProsessIndustries. 5thedition.
Mc-Graw Hill,Inc. Singapore
Bernasconi,G. 1995.Teknologi Kimia. Terjemahan Dr. Ir. Lie
nda Hanjojo, MEng. PtPrandnya Paramitha. Jakarta
Duda, Walter H. 1984.Cement Data Book : International
Prosess Engineering in theCement
Industry. 2ndedition. Boverlag Gm Bh. Weis Baden anfBerum,
Mc Donaldand Evan. London
22. 22
Geankoplis C.J. 1983.TransportProcessandUnitOperation. 2ndedition.
Allyn and BaconInc. USA
Perry,J.H.1950.ChemicalEngineeringHandbook.6thedition. McGraw-
Hill Inc. New York
^ Temperature at which H2O vapor pressure reaches 101 kPa,
Halstead, Moore, J.Chem.Soc (1957) 3873
http://www.artikelkimia.info/sifat-sifat-ikatan-utama-semen
http://www.artikelkimia.info/search/pembuatan+semen+portland+dari
+kalsium+silikat+dan+aluminat/feed/rss2/
http://www.omri.org/CaOH_final.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalsium_hidroksida
http://ebookbrowse.com/ki/kimia-semen