SlideShare a Scribd company logo
MOBILITAS
(Tugas Mata Kuliah Ilmu Kependudukan)
Nama Dosen : DR. GATININGSIH, MT
Disusun Oleh :
Achmad Julio : 29.0715
Alex Albert Woru : 29.1711
Elmira Ramadhanti : 29.0535
Habib Yudha Prawira : 29.1073
Shaldy Nirwan Tawil : 29.1561
Vasudeva : 29.1962
PROGRAM STUDI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
FAKULTAS HUKUM TATA PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JATINANGOR
2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Ilmu Kependudukan yang kami beri judul "MOBILITAS".
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai MOBILITAS. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Jatinangor, Juli 2019
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................. 1
1.3.Tujuan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mobilitas............................................................ 3
2.2 Konsekuensi Mobilitas ........................................................ 3
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Mobilitas...................... 5
2.4 Konsep Mobilitas................................................................. 6
2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur............... 7
2.6 Piramida Penduduk ............................................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan.............................................................................. 9
3.2 Saran................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua orang pasti menginginkan untuk dapat memperoleh status dan
penghasilan yang lebih tinggi dari pada apa yang pernah dicapai oleh orang
tuanya. Semua orang pasti menginginkan suatu kehidupan yang serba
berkecukupan, bahkan kalau mungkin berlebihan. Keinginan-keinginan itu
adalah normal, karena pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan yang
tidak terbatas. Seperti halnya kalau kita menanyakan tentang cita-cita dari
seorang anak, maka ia akan menjawab pada suatu status yang kebanyakan
mempunyai konotasi pada penghidupan yang baik. Hanya saja apakah
keinginan-keinginan, impian-impian dan cita-cita itu berhasil atau sama sekali
gagal dalam proses perjalanan seseorang itulah yang kita sebut “Mobilitas
Sosial”.
Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan,
ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan
pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang
pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha
ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu
bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan akhirnya jatuh
miskin. Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh
seseorang atau sekelompok orang dalamstruktur sosial masyarakat inilah yang
disebut gerak sosial atau mobilitas sosial (social mobility).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah kependudukan ini adalah sebagai berikut :
 Apa yang dimaksud dengan Mobilitas?
 Apa Kosekuensi Mobilitas?
4
 Apa faktor yang mempengaruhi Kependudukan?
 Apa saja Konsep Kependudukan?
 Kompisisi penduduk menurut umur?
 Buat Piramida penduduk?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah kependudukan ini adalah sebagai
berikut:
 Mengetahui Pengertian Mobilitas.
 Mengetahui Kosekuensi Mobilitas.
 Mengetahui faktor yang mempengaruhi Kependudukan.
 Mengetahui Konsep Kependudukan.
 Mengetahui Kompisisi penduduk menurut umur.
 mengetahui Piramida penduduk..
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.1PENGERTIAN MOBILITAS
Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau
banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Misalnya, seorang murid
yang melanjutkan kuliah setelah lulus, mengalami mobilitas sosial naik
berdasarkan level pendidikan formalnya. Seorang murid yang menjadi manajer
setelah lulus juga mengalami mobilitas sosial naik berdasarkan status sosialnya.
2.2KONSEKUENSI MOBILITAS
Terjadinya mobilitas sosial di dalam masyarakat menimbulkan berbagai
konsekuensi, baik positif maupun negatif.
Beberapa studi mengemukakan bahwa mobilitas-menurun berkaitan dengan
banyak hal yang mencemaskan, seperti misalnya gangguan kesehatan, keretakan
keluarga, perasaan terasing (alienasi) dan keterpencilan sosial (social distance).
Namun demikian, penyebab dan akibatnya tidak dapat diidentifikasi. Hal-hal yang
mencemaskan seperti itu dapat saja merupakan penyebab ataupun akibat dari
mobilitas menurun. Baik bagi individu maupun masyarakat, manfaat dan kerugian
mobilitas sosial, serta masyarakat bersistem terbuka, masih dapat diperdebatkan.
Apabila individu atau kelompok individu yang mengalami mobilitas sosial mampu
menyesuaikan dirinya dengan situasi yang baru maka akan memperoleh hal-hal
posiitif sebagai konsekuensi mobilitas sosial, antara lain:
 mengalami kepuasan, kebahagiaan dan kebanggaan.
 Peluang mobilitas sosial juga berarti kesempatan bagi individu atau kelompok
individu untuk lebih maju.
 Kesempatan mobilitas sosial yang luas akan mendorong orang-orang untuk
mau bekerja keras, mengejar prestasi dan kemajuan sehingga dapat meraih
kedudukan yang dicita-citakan.
Apabila individu atau kelompok individu tidak mampu menyesuaikan dirinya
dengan situasi baru, maka akan terjadi konsekuensi-konsekuensi sebagai berikut:
Konflik antar-kelas
Konflik ini terjadi karena benturan kepentingan antar-kelas sosial. Misalnya
konflik antara majikan dengan buruh yang menghendaki kenaikan upah.
Konflik antar-kelompok
6
Konflik antar-kelompok (konflik horizontal) bisa melibatkan ras, etnisitas,
agama atau aliran/golongan. Konflik jenis ini dapat terjadi karena perebutan
peluang mobilitas sosial, misalnya kesempatan memperoleh sumber-sumber
ekonomi, rekrutmen anggota, peluang memperoleh kekuasasan politik atau
pengakuan masyarakat.
Konflik antar-individu
Konflik antar-individu dapat terjadi misalnya karena masuknya individu ke
dalam kelompok tidak diterima oleh anggota kelompok yang lain. Misalnya
lingkungan organisasi atau seseorang tidak dapat menerima kehadiran
seseorang yang dipromosikan menduduki suatu jabatan tertentu.
Konflik antar-generasi
Konflik ini terjadi dalam hubungannya mobilitas antar-generasi. Fenomena
yang sering terjadi adalah ketika anak-anak berhasil meraih posisi yang tinggi,
jauh lebih tinggi dari posisi sosial orang tuanya, timbul ethnosentrisme
generasi. Masing-masing generasi –orang tua maupun anak— saling menilai
berdasarkan ukuran-ukuran yang berkembang dalam generasinya sendiri.
Generasi anak memandang orang tuanya sebagai generasi yang tertinggal,
kolot, kuno, lambat mengikuti perubahan, dan sebagainya. Sementara itu
generasi tua mengganggap bahwa cara berfikir, berperasaan dan bertindak
generasinya lebih baik dan lebih mulia dari pada yang tumbuh dan berkembang
pada generasi anak-anaknya.
Konflik status dan konflik peran
Seseorang yang mengalami mobilitas sosial, naik ke kedudukan yang lebih
tinggi, atau turun ke kedudukan yang lebih rendah, dituntut untuk mampu
menyesuaikan dirinya dengan kedudukannya yang baru.
Kesulitan menyesuaikan diri dengan statusnya yang baru akan menimbulkan konflik
status dan konflik peran.
Konflik status adalah pertentangan antar-status yang disandang oleh seseorang karena
kepentingan-kepentingan yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan banyaknya status
yang disandang oleh seseorang.
Konflik peran merupakan keadaan ketika seseorang tidak dapat melaksanakan peran
sesuai dengan tuntutan status yang disandangnya. Hal ini dapat terjadi karena statusnya
yang baru tidak disukai atau tidak sesuai dengan kehendak hatinya. Post Power
7
Syndrome merupakan bentuk konflik peran yang dialami oleh orang-orang yang harus
turun dari kedudukannya yang tinggi.
2.3FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS
A. FAKTOR STRUKTURAL
Faktor struktural adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan
harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Contohnya
ketidakseimbangan jumlah lapangan kerja yang tersedia dibandingkan dengan
jumlah pelamar kerja.
Faktor struktural meliputi:
 Struktur Pekerjaan
Sebuah masyarakat yang kegiatan ekonominya berbasis industri
dengan teknologi canggih, tentunya yang berstatus tinggi akan lebih
banyak dibandingkan dengan yang berkedudukan rendah. Sehingga
untuk itu yang berkedudukan rendah akan terpacu untuk menaikkan
kedudukan sosial ekonominya.
 Perbedaan Fertilitas
Setiap masyarakat memiliki tingkat fertilitas (kelahiran) yang
berbeda-beda. Tingkat fertilitas akan berhubungan erat dengan jumlah
jenis pekerjaan yang mempunyai kedudukan tinggi atau rendah. Hal
ini tentu akan berpengaruh terhadap proses mobilitas sosial yang akan
berlangsung.
 Ekonomi Ganda
Setiap negara yang menerapkan sistem ekonomi ganda (tradisional
dan modern) sebagaimana terjadi di negara-negara Eropa dan
Amerika, tentunya akan berdampak pada jumlah pekerjaan, baik yang
berstatus tinggi maupun yang rendah. Bagi masyarakat yang berada
dalam tekanan sistem ekonomi ganda seperti ini, mobilitasnya
terrgantung pada keberhasilan dalam melakukan pekerjaan di bidang
yang diminatinya karena dalam masyarakat seperti ini (modern)
kenaikan status sosial sangat dipengaruhi oleh faktor prestasi.
B. FAKTOR INDIVIDU
Faktor individu ini lebih menekankan pada kualitas dari orang perorang, baik
dilihat dari tingkat pendidikan, penampilan maupun keterampilan pribadinya.
 Perbedaan Kemampuan
8
Setiap inidvidu memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
 Orientasi Sikap Terhadap Mobilitas
Setiap individu memiliki cara yang beragam dalam
mengupayakan meningkatkan prospek mobilias sosialnya.
 Faktor Kemujuran
Usaha adalah sebagai proses untuk meraih kesuksesan. Tetapi
kemujuran tetap berada pada posisi yang tidak bisa kita anggap sepele.
C. FAKTOR STATUS SOSIAL
Status sosial orang tua akan terwarisi kepada anak-anaknya.
D. FAKTOR KEADAAN EKONOMI
Masyarakat desa yang melakukan urbanisasi karena akibat himpitan ekonomi
di desa. Masyarakat ini kemudian bisa dikatakan sebagai masyarakat yang
mengalami mobilitas.
 Faktor Situasi Politik
Kondisi politik suatu negara dapat menjadi penyebab terjadinya
mobilitas sosial. Karena dengan kondisi politik yang tidak menentu
akan sangat berpengaruh terhadap struktur keamanan. Sehingga,
memunculkan sebuah keinginan masyarakat untuk pindah ke daerah
yang lebih aman.
 Faktor Kependudukan (demografi)
Dengan pertambahan jumlah penduduk yang pesat dapat
mengakibatkan sempitnya lahan pemukiman dan mewabahnya
kemiskinan, sehingga menuntut masyarakat untuk melakukan
transmigrasi.
 Keinginan melihat daerah lain
Apabila keinginan melihat daerah lain itu dikuasai oleh jiwa
(mentalitas) mengembara, biasanya kuantitas mobilitas agak terbatas
pada orang-orang atau suku bangsa tertentu. Suku Minangkabau dan
suku Batak misalnya, sering dikatakan memiliki jiwa petualang. Ada
semacam naluri yang hidup di dalam jiwa pemuda Minang dan Batak
untuk merantau ke daerah lain, atau melihat kehidupan di kota lain,
sebelum mereka menjalankan pekerjaannya ditempat yang tetap.
2.4KONSEP MOBILITAS
Mobilitas mempunyai arti yang bermacam-macam, pertama, mobilitas fisik
(mobilitas geografis) yaitu perpindahan tempat tinggal (menetap/sementara) dari
9
suatu tempat ke tempat yang lain. Kedua, mobilitas sosial yaitu suatu gerak
perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Mobilitas sosial ini
terdiri dari dua tipe, yaitu mobilitas sosial horisontal dan vertikal. Mobilitas sosial
horisontal diartikan sebagai gerak perpindahan dari suatu status lain tanpa
perubahan kedudukan. Jadi dalam mobilitas sosial horisontal ini, tidak terjadi
perubahan dalam derajat kedudukan seseorang. Sedangkan mobilitas sosial vertikat
yaitu suatu gerak perpindahan dari suatu status sosial ke status sosial lainnya, yang
tidak sederajat. Mobilitas sosial vertikai ini jika dilihat dari arahnya, maka dapat
dirinci atas dua jenis, yaitu gerak perpindahan status sosial yang naik (social
dimbing) dan gerak perpindahan status yang menurun (social sinking).
Pengertian mobilitas sosial ini mencakup baik mobilitas kelompok maupun
individu. Misalnya keberhasiian keluarga Pak A merupakan bukti dari mobilitas
individu; sedang arus perpindahan penduduk secara bersama-sama (bedo desa) dari
daerah kantong-kantong kemiskinan di P. Jawa ke daerah yang lebih subur
sehingga tingkat kesejahteraan mereka relatif lebih baik dibanding di daerah asal,
merupakan contoh mobilitas kelompok. Ketiga, Mobilitas psikis, yaitu merupakan
aspek-aspek sosial-psikologis sebagai akibat dari perubahan sosial. Datam hal ini
adalah mereka yang bersangkutan mengalami perubahan sikap yang disertai
tentunya dengan goncangan jiwa.
Konsep mobilitas tersebut dalam prakteknya akan saling berkaitan satu sama
lain, dan sulit untuk menentukan mana sebagai akibat dan penyebabnya. Sebagai
contoh untuk terjadinya perubahan status sosial, seseorang terpaksa meninggalkan
tempat tinggalnya karena ketiadaan lapangan kerja, atau sebaliknya mobilitas
sosial seringkali mengakibatkan adanya mobilitas geografi yang disertai dengan
segala kerugian yang menyakitkan, yakni lenyapnya ikatan sosial yang sudah
demikian lama terjalin. Demikian halnya mobilitas geografis akan mempengaruhi
terhadap mobilitas sosial yang dimbing maupun sinking, bahkan sekaligus
mempengaruhi mobilitas mental atau psikis dari individu maupun masyarakat.
JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN WAY KANAN MENURUT
KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2015
10
PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2015
11
BAB III
12
PENUTUP
3.1KESIMPULAN
Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari
satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke
strata yang lainnya. Sementara menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack,
mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu
yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Tipe-tipe mobilitas sosial yang
prinsipil ada dua, yaitu:
 Horizontal, yaitu apa bila individu atau objek sosial lainnya berpindah
dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.
 Vertikal, yaitu apabila individu atau objek sosial lainnya berpindah
dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak
sederajat. Sesuai dengan arahnya maka terdapat dua jenis gerak
vertikal, yaitu yang naik (social climbing) dan yang turun (social
sinking)
Masyarakat yang berkelas sosial terbuka adalah masyarakat yang memiliki tingkat
mobilitas yang tinggi sedangkan masyarakat yang berkelas sosial tertutup adalah
masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang rendah.
3.2SARAN
Sebagai manusia kita pasti akan menuntut untuk status dan peran sosial, namun
sebagai manusia sosial seharusnya kita dapat mengerti dan menyadari mobilitas
sosial atau gerakan sosial ini tidak terjadi begitu saja dengan sendirinya. Karena
mobilitas sosial terjadi tergantung bagaimana diri kita sendiri menyingkapi status
serta peran sosial diri dan menurut prestasi kita masing-masing sebagai anggota
masyarakat. Oleh karena itu sebaiknya jika memang menginginkan mobilitas naik
kita juga tidak boleh duduk diam dalam struktur sosial tetapi kita harus terbuka dan
positif terhadap perubahan positif yang ada di masyarakat.
Penulis sadar bahwa makalah kami ini jauh dari kesempurnaan sehingga
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah in
DAFTAR PUSTAKA
13
https://brainly.co.id/tugas/408530
https://sobatmateri.com/geografi/komposisi-penduduk-berdasarkan-usia/
Hartono. 2009. Geografi 2 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas XI Sekolah
Menengah Atas /Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta. CV.
CITRA PRAYA
https://www.eduspensa.id/mengatasi-permasalahan-kependudukan/
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah-konsep-kependudukan-
di.html

More Related Content

What's hot

Masa Dewasa
Masa DewasaMasa Dewasa
Masa Dewasa
Melda Amelia
 
Mobilitas sosial
Mobilitas sosialMobilitas sosial
Mobilitas sosial
Wiyanto Hardjono
 
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANPERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
Nur Arifaizal Basri
 
Mobilitas sosial
Mobilitas sosialMobilitas sosial
Mobilitas sosial
Muslikhatin Awaliyah
 
Mobilitas Sosial
Mobilitas SosialMobilitas Sosial
Mobilitas Sosial
Dewi Annisa
 
Komputer(psikologi)
Komputer(psikologi)Komputer(psikologi)
Komputer(psikologi)
anisa_elf
 
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyapembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyaJati Jakmania
 
Mobilitas sosial, pluralitas dan konflik
Mobilitas sosial, pluralitas dan konflikMobilitas sosial, pluralitas dan konflik
Mobilitas sosial, pluralitas dan konflik
Umi Pujiati
 
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awalPerkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awalyohana purwa c
 
Bab 3 mobilitas sosial
Bab 3 mobilitas sosialBab 3 mobilitas sosial
Bab 3 mobilitas sosial
Silvester Nyawai
 
Mobilitas sosial
Mobilitas sosialMobilitas sosial
Mobilitas sosial
Lisma Linda
 

What's hot (11)

Masa Dewasa
Masa DewasaMasa Dewasa
Masa Dewasa
 
Mobilitas sosial
Mobilitas sosialMobilitas sosial
Mobilitas sosial
 
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAANPERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL DAN PENYESUAIAN TERHADAP PEKERJAAN
 
Mobilitas sosial
Mobilitas sosialMobilitas sosial
Mobilitas sosial
 
Mobilitas Sosial
Mobilitas SosialMobilitas Sosial
Mobilitas Sosial
 
Komputer(psikologi)
Komputer(psikologi)Komputer(psikologi)
Komputer(psikologi)
 
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyapembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
 
Mobilitas sosial, pluralitas dan konflik
Mobilitas sosial, pluralitas dan konflikMobilitas sosial, pluralitas dan konflik
Mobilitas sosial, pluralitas dan konflik
 
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awalPerkembangan fisik&kognitif dewasa awal
Perkembangan fisik&kognitif dewasa awal
 
Bab 3 mobilitas sosial
Bab 3 mobilitas sosialBab 3 mobilitas sosial
Bab 3 mobilitas sosial
 
Mobilitas sosial
Mobilitas sosialMobilitas sosial
Mobilitas sosial
 

Similar to Makalah kependudukan kelompok 3 kelas i 4 elmira

Media Pembelajaran PPT.pdf
Media Pembelajaran PPT.pdfMedia Pembelajaran PPT.pdf
Media Pembelajaran PPT.pdf
RobbyAgung3
 
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIALMINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
PENJAGA HATI
 
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Maulida Al Jazari
 
stratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialstratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosial
suher lambang
 
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosialMakalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
BAB 6
BAB 6 BAB 6
BAB 6
NurHa7
 
MOBILITAS SOSIAL
MOBILITAS SOSIALMOBILITAS SOSIAL
MOBILITAS SOSIAL
KhoirinShalihati
 
Media dampak mobilitas sosial.pptx
Media dampak mobilitas sosial.pptxMedia dampak mobilitas sosial.pptx
Media dampak mobilitas sosial.pptx
NurulKhasanahKurniaP
 
modul UT (MAKALAH IPS)
modul UT (MAKALAH IPS)modul UT (MAKALAH IPS)
modul UT (MAKALAH IPS)
lingga prasetyo
 
Pengaruh_Interaksi_Sosial_Terhadaap_kehi.pptx
Pengaruh_Interaksi_Sosial_Terhadaap_kehi.pptxPengaruh_Interaksi_Sosial_Terhadaap_kehi.pptx
Pengaruh_Interaksi_Sosial_Terhadaap_kehi.pptx
AfifEducation
 
Mobilitas sosial sebagai faktor perubahan dalam struktur sosial
Mobilitas sosial sebagai faktor perubahan dalam struktur sosialMobilitas sosial sebagai faktor perubahan dalam struktur sosial
Mobilitas sosial sebagai faktor perubahan dalam struktur sosial
ari ramadian
 
Mobiliti sosial
Mobiliti sosialMobiliti sosial
Mobiliti sosial
parydave
 
Prinsip pendekatan perk dan masalah pada gerontik.pdf
Prinsip pendekatan perk dan masalah pada gerontik.pdfPrinsip pendekatan perk dan masalah pada gerontik.pdf
Prinsip pendekatan perk dan masalah pada gerontik.pdf
Fifi780730
 
Faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptx
Faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptxFaktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptx
Faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptx
DindaSabtiti
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
pjj_kemenkes
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
ambarpingki
 
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIALMASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
Armadira Enno
 
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Eka Nur Fitriyani
 
TUGAS IPS BAB II 8-C.pptx
TUGAS IPS BAB II 8-C.pptxTUGAS IPS BAB II 8-C.pptx
TUGAS IPS BAB II 8-C.pptx
RiekyansahEriek
 

Similar to Makalah kependudukan kelompok 3 kelas i 4 elmira (20)

Media Pembelajaran PPT.pdf
Media Pembelajaran PPT.pdfMedia Pembelajaran PPT.pdf
Media Pembelajaran PPT.pdf
 
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIALMINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
 
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
Manusia sebagai Mahluk Individu dan Mahluk Sosial
 
stratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosialstratifikasi dan mobilitas sosial
stratifikasi dan mobilitas sosial
 
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosialMakalah unsur unsur stratifikasi sosial
Makalah unsur unsur stratifikasi sosial
 
BAB 6
BAB 6 BAB 6
BAB 6
 
MOBILITAS SOSIAL
MOBILITAS SOSIALMOBILITAS SOSIAL
MOBILITAS SOSIAL
 
Media dampak mobilitas sosial.pptx
Media dampak mobilitas sosial.pptxMedia dampak mobilitas sosial.pptx
Media dampak mobilitas sosial.pptx
 
modul UT (MAKALAH IPS)
modul UT (MAKALAH IPS)modul UT (MAKALAH IPS)
modul UT (MAKALAH IPS)
 
Pengaruh_Interaksi_Sosial_Terhadaap_kehi.pptx
Pengaruh_Interaksi_Sosial_Terhadaap_kehi.pptxPengaruh_Interaksi_Sosial_Terhadaap_kehi.pptx
Pengaruh_Interaksi_Sosial_Terhadaap_kehi.pptx
 
Mobilitas sosial sebagai faktor perubahan dalam struktur sosial
Mobilitas sosial sebagai faktor perubahan dalam struktur sosialMobilitas sosial sebagai faktor perubahan dalam struktur sosial
Mobilitas sosial sebagai faktor perubahan dalam struktur sosial
 
Mobiliti sosial
Mobiliti sosialMobiliti sosial
Mobiliti sosial
 
Msp02 sosped
Msp02 sospedMsp02 sosped
Msp02 sosped
 
Prinsip pendekatan perk dan masalah pada gerontik.pdf
Prinsip pendekatan perk dan masalah pada gerontik.pdfPrinsip pendekatan perk dan masalah pada gerontik.pdf
Prinsip pendekatan perk dan masalah pada gerontik.pdf
 
Faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptx
Faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptxFaktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptx
Faktor-faktor-pendorong-dan-penghambat perubahan sosial.pptx
 
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi SosialStratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial
 
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaanHubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
Hubungan antara perubahan sosial dan kebudayaan
 
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIALMASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
 
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
Bagas yudi septiadi (sosialisasi)
 
TUGAS IPS BAB II 8-C.pptx
TUGAS IPS BAB II 8-C.pptxTUGAS IPS BAB II 8-C.pptx
TUGAS IPS BAB II 8-C.pptx
 

Recently uploaded

PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 

Recently uploaded (20)

PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 

Makalah kependudukan kelompok 3 kelas i 4 elmira

  • 1. MOBILITAS (Tugas Mata Kuliah Ilmu Kependudukan) Nama Dosen : DR. GATININGSIH, MT Disusun Oleh : Achmad Julio : 29.0715 Alex Albert Woru : 29.1711 Elmira Ramadhanti : 29.0535 Habib Yudha Prawira : 29.1073 Shaldy Nirwan Tawil : 29.1561 Vasudeva : 29.1962 PROGRAM STUDI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL FAKULTAS HUKUM TATA PEMERINTAHAN INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI JATINANGOR 2019
  • 2. 1 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Kependudukan yang kami beri judul "MOBILITAS". Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai MOBILITAS. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Jatinangor, Juli 2019 Penyusun
  • 3. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................... ii DAFTAR ISI....................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah.............................................................. 1 1.3.Tujuan.................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Mobilitas............................................................ 3 2.2 Konsekuensi Mobilitas ........................................................ 3 2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Mobilitas...................... 5 2.4 Konsep Mobilitas................................................................. 6 2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur............... 7 2.6 Piramida Penduduk ............................................................. 8 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan.............................................................................. 9 3.2 Saran................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................10
  • 4. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua orang pasti menginginkan untuk dapat memperoleh status dan penghasilan yang lebih tinggi dari pada apa yang pernah dicapai oleh orang tuanya. Semua orang pasti menginginkan suatu kehidupan yang serba berkecukupan, bahkan kalau mungkin berlebihan. Keinginan-keinginan itu adalah normal, karena pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Seperti halnya kalau kita menanyakan tentang cita-cita dari seorang anak, maka ia akan menjawab pada suatu status yang kebanyakan mempunyai konotasi pada penghidupan yang baik. Hanya saja apakah keinginan-keinginan, impian-impian dan cita-cita itu berhasil atau sama sekali gagal dalam proses perjalanan seseorang itulah yang kita sebut “Mobilitas Sosial”. Gerak sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan akhirnya jatuh miskin. Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalamstruktur sosial masyarakat inilah yang disebut gerak sosial atau mobilitas sosial (social mobility). 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah kependudukan ini adalah sebagai berikut :  Apa yang dimaksud dengan Mobilitas?  Apa Kosekuensi Mobilitas?
  • 5. 4  Apa faktor yang mempengaruhi Kependudukan?  Apa saja Konsep Kependudukan?  Kompisisi penduduk menurut umur?  Buat Piramida penduduk? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dalam pembuatan makalah kependudukan ini adalah sebagai berikut:  Mengetahui Pengertian Mobilitas.  Mengetahui Kosekuensi Mobilitas.  Mengetahui faktor yang mempengaruhi Kependudukan.  Mengetahui Konsep Kependudukan.  Mengetahui Kompisisi penduduk menurut umur.  mengetahui Piramida penduduk.. BAB II PEMBAHASAN
  • 6. 5 2.1PENGERTIAN MOBILITAS Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Misalnya, seorang murid yang melanjutkan kuliah setelah lulus, mengalami mobilitas sosial naik berdasarkan level pendidikan formalnya. Seorang murid yang menjadi manajer setelah lulus juga mengalami mobilitas sosial naik berdasarkan status sosialnya. 2.2KONSEKUENSI MOBILITAS Terjadinya mobilitas sosial di dalam masyarakat menimbulkan berbagai konsekuensi, baik positif maupun negatif. Beberapa studi mengemukakan bahwa mobilitas-menurun berkaitan dengan banyak hal yang mencemaskan, seperti misalnya gangguan kesehatan, keretakan keluarga, perasaan terasing (alienasi) dan keterpencilan sosial (social distance). Namun demikian, penyebab dan akibatnya tidak dapat diidentifikasi. Hal-hal yang mencemaskan seperti itu dapat saja merupakan penyebab ataupun akibat dari mobilitas menurun. Baik bagi individu maupun masyarakat, manfaat dan kerugian mobilitas sosial, serta masyarakat bersistem terbuka, masih dapat diperdebatkan. Apabila individu atau kelompok individu yang mengalami mobilitas sosial mampu menyesuaikan dirinya dengan situasi yang baru maka akan memperoleh hal-hal posiitif sebagai konsekuensi mobilitas sosial, antara lain:  mengalami kepuasan, kebahagiaan dan kebanggaan.  Peluang mobilitas sosial juga berarti kesempatan bagi individu atau kelompok individu untuk lebih maju.  Kesempatan mobilitas sosial yang luas akan mendorong orang-orang untuk mau bekerja keras, mengejar prestasi dan kemajuan sehingga dapat meraih kedudukan yang dicita-citakan. Apabila individu atau kelompok individu tidak mampu menyesuaikan dirinya dengan situasi baru, maka akan terjadi konsekuensi-konsekuensi sebagai berikut: Konflik antar-kelas Konflik ini terjadi karena benturan kepentingan antar-kelas sosial. Misalnya konflik antara majikan dengan buruh yang menghendaki kenaikan upah. Konflik antar-kelompok
  • 7. 6 Konflik antar-kelompok (konflik horizontal) bisa melibatkan ras, etnisitas, agama atau aliran/golongan. Konflik jenis ini dapat terjadi karena perebutan peluang mobilitas sosial, misalnya kesempatan memperoleh sumber-sumber ekonomi, rekrutmen anggota, peluang memperoleh kekuasasan politik atau pengakuan masyarakat. Konflik antar-individu Konflik antar-individu dapat terjadi misalnya karena masuknya individu ke dalam kelompok tidak diterima oleh anggota kelompok yang lain. Misalnya lingkungan organisasi atau seseorang tidak dapat menerima kehadiran seseorang yang dipromosikan menduduki suatu jabatan tertentu. Konflik antar-generasi Konflik ini terjadi dalam hubungannya mobilitas antar-generasi. Fenomena yang sering terjadi adalah ketika anak-anak berhasil meraih posisi yang tinggi, jauh lebih tinggi dari posisi sosial orang tuanya, timbul ethnosentrisme generasi. Masing-masing generasi –orang tua maupun anak— saling menilai berdasarkan ukuran-ukuran yang berkembang dalam generasinya sendiri. Generasi anak memandang orang tuanya sebagai generasi yang tertinggal, kolot, kuno, lambat mengikuti perubahan, dan sebagainya. Sementara itu generasi tua mengganggap bahwa cara berfikir, berperasaan dan bertindak generasinya lebih baik dan lebih mulia dari pada yang tumbuh dan berkembang pada generasi anak-anaknya. Konflik status dan konflik peran Seseorang yang mengalami mobilitas sosial, naik ke kedudukan yang lebih tinggi, atau turun ke kedudukan yang lebih rendah, dituntut untuk mampu menyesuaikan dirinya dengan kedudukannya yang baru. Kesulitan menyesuaikan diri dengan statusnya yang baru akan menimbulkan konflik status dan konflik peran. Konflik status adalah pertentangan antar-status yang disandang oleh seseorang karena kepentingan-kepentingan yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan banyaknya status yang disandang oleh seseorang. Konflik peran merupakan keadaan ketika seseorang tidak dapat melaksanakan peran sesuai dengan tuntutan status yang disandangnya. Hal ini dapat terjadi karena statusnya yang baru tidak disukai atau tidak sesuai dengan kehendak hatinya. Post Power
  • 8. 7 Syndrome merupakan bentuk konflik peran yang dialami oleh orang-orang yang harus turun dari kedudukannya yang tinggi. 2.3FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS A. FAKTOR STRUKTURAL Faktor struktural adalah jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Contohnya ketidakseimbangan jumlah lapangan kerja yang tersedia dibandingkan dengan jumlah pelamar kerja. Faktor struktural meliputi:  Struktur Pekerjaan Sebuah masyarakat yang kegiatan ekonominya berbasis industri dengan teknologi canggih, tentunya yang berstatus tinggi akan lebih banyak dibandingkan dengan yang berkedudukan rendah. Sehingga untuk itu yang berkedudukan rendah akan terpacu untuk menaikkan kedudukan sosial ekonominya.  Perbedaan Fertilitas Setiap masyarakat memiliki tingkat fertilitas (kelahiran) yang berbeda-beda. Tingkat fertilitas akan berhubungan erat dengan jumlah jenis pekerjaan yang mempunyai kedudukan tinggi atau rendah. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap proses mobilitas sosial yang akan berlangsung.  Ekonomi Ganda Setiap negara yang menerapkan sistem ekonomi ganda (tradisional dan modern) sebagaimana terjadi di negara-negara Eropa dan Amerika, tentunya akan berdampak pada jumlah pekerjaan, baik yang berstatus tinggi maupun yang rendah. Bagi masyarakat yang berada dalam tekanan sistem ekonomi ganda seperti ini, mobilitasnya terrgantung pada keberhasilan dalam melakukan pekerjaan di bidang yang diminatinya karena dalam masyarakat seperti ini (modern) kenaikan status sosial sangat dipengaruhi oleh faktor prestasi. B. FAKTOR INDIVIDU Faktor individu ini lebih menekankan pada kualitas dari orang perorang, baik dilihat dari tingkat pendidikan, penampilan maupun keterampilan pribadinya.  Perbedaan Kemampuan
  • 9. 8 Setiap inidvidu memiliki kemampuan yang berbeda-beda.  Orientasi Sikap Terhadap Mobilitas Setiap individu memiliki cara yang beragam dalam mengupayakan meningkatkan prospek mobilias sosialnya.  Faktor Kemujuran Usaha adalah sebagai proses untuk meraih kesuksesan. Tetapi kemujuran tetap berada pada posisi yang tidak bisa kita anggap sepele. C. FAKTOR STATUS SOSIAL Status sosial orang tua akan terwarisi kepada anak-anaknya. D. FAKTOR KEADAAN EKONOMI Masyarakat desa yang melakukan urbanisasi karena akibat himpitan ekonomi di desa. Masyarakat ini kemudian bisa dikatakan sebagai masyarakat yang mengalami mobilitas.  Faktor Situasi Politik Kondisi politik suatu negara dapat menjadi penyebab terjadinya mobilitas sosial. Karena dengan kondisi politik yang tidak menentu akan sangat berpengaruh terhadap struktur keamanan. Sehingga, memunculkan sebuah keinginan masyarakat untuk pindah ke daerah yang lebih aman.  Faktor Kependudukan (demografi) Dengan pertambahan jumlah penduduk yang pesat dapat mengakibatkan sempitnya lahan pemukiman dan mewabahnya kemiskinan, sehingga menuntut masyarakat untuk melakukan transmigrasi.  Keinginan melihat daerah lain Apabila keinginan melihat daerah lain itu dikuasai oleh jiwa (mentalitas) mengembara, biasanya kuantitas mobilitas agak terbatas pada orang-orang atau suku bangsa tertentu. Suku Minangkabau dan suku Batak misalnya, sering dikatakan memiliki jiwa petualang. Ada semacam naluri yang hidup di dalam jiwa pemuda Minang dan Batak untuk merantau ke daerah lain, atau melihat kehidupan di kota lain, sebelum mereka menjalankan pekerjaannya ditempat yang tetap. 2.4KONSEP MOBILITAS Mobilitas mempunyai arti yang bermacam-macam, pertama, mobilitas fisik (mobilitas geografis) yaitu perpindahan tempat tinggal (menetap/sementara) dari
  • 10. 9 suatu tempat ke tempat yang lain. Kedua, mobilitas sosial yaitu suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Mobilitas sosial ini terdiri dari dua tipe, yaitu mobilitas sosial horisontal dan vertikal. Mobilitas sosial horisontal diartikan sebagai gerak perpindahan dari suatu status lain tanpa perubahan kedudukan. Jadi dalam mobilitas sosial horisontal ini, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang. Sedangkan mobilitas sosial vertikat yaitu suatu gerak perpindahan dari suatu status sosial ke status sosial lainnya, yang tidak sederajat. Mobilitas sosial vertikai ini jika dilihat dari arahnya, maka dapat dirinci atas dua jenis, yaitu gerak perpindahan status sosial yang naik (social dimbing) dan gerak perpindahan status yang menurun (social sinking). Pengertian mobilitas sosial ini mencakup baik mobilitas kelompok maupun individu. Misalnya keberhasiian keluarga Pak A merupakan bukti dari mobilitas individu; sedang arus perpindahan penduduk secara bersama-sama (bedo desa) dari daerah kantong-kantong kemiskinan di P. Jawa ke daerah yang lebih subur sehingga tingkat kesejahteraan mereka relatif lebih baik dibanding di daerah asal, merupakan contoh mobilitas kelompok. Ketiga, Mobilitas psikis, yaitu merupakan aspek-aspek sosial-psikologis sebagai akibat dari perubahan sosial. Datam hal ini adalah mereka yang bersangkutan mengalami perubahan sikap yang disertai tentunya dengan goncangan jiwa. Konsep mobilitas tersebut dalam prakteknya akan saling berkaitan satu sama lain, dan sulit untuk menentukan mana sebagai akibat dan penyebabnya. Sebagai contoh untuk terjadinya perubahan status sosial, seseorang terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya karena ketiadaan lapangan kerja, atau sebaliknya mobilitas sosial seringkali mengakibatkan adanya mobilitas geografi yang disertai dengan segala kerugian yang menyakitkan, yakni lenyapnya ikatan sosial yang sudah demikian lama terjalin. Demikian halnya mobilitas geografis akan mempengaruhi terhadap mobilitas sosial yang dimbing maupun sinking, bahkan sekaligus mempengaruhi mobilitas mental atau psikis dari individu maupun masyarakat. JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN WAY KANAN MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2015
  • 11. 10 PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2015
  • 13. 12 PENUTUP 3.1KESIMPULAN Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Sementara menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Tipe-tipe mobilitas sosial yang prinsipil ada dua, yaitu:  Horizontal, yaitu apa bila individu atau objek sosial lainnya berpindah dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat.  Vertikal, yaitu apabila individu atau objek sosial lainnya berpindah dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya maka terdapat dua jenis gerak vertikal, yaitu yang naik (social climbing) dan yang turun (social sinking) Masyarakat yang berkelas sosial terbuka adalah masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi sedangkan masyarakat yang berkelas sosial tertutup adalah masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang rendah. 3.2SARAN Sebagai manusia kita pasti akan menuntut untuk status dan peran sosial, namun sebagai manusia sosial seharusnya kita dapat mengerti dan menyadari mobilitas sosial atau gerakan sosial ini tidak terjadi begitu saja dengan sendirinya. Karena mobilitas sosial terjadi tergantung bagaimana diri kita sendiri menyingkapi status serta peran sosial diri dan menurut prestasi kita masing-masing sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu sebaiknya jika memang menginginkan mobilitas naik kita juga tidak boleh duduk diam dalam struktur sosial tetapi kita harus terbuka dan positif terhadap perubahan positif yang ada di masyarakat. Penulis sadar bahwa makalah kami ini jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah in DAFTAR PUSTAKA
  • 14. 13 https://brainly.co.id/tugas/408530 https://sobatmateri.com/geografi/komposisi-penduduk-berdasarkan-usia/ Hartono. 2009. Geografi 2 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta. CV. CITRA PRAYA https://www.eduspensa.id/mengatasi-permasalahan-kependudukan/ http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah-konsep-kependudukan- di.html