SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
i
MAKALAH
COUNTER SINKRON DAN ASINKRON
(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar
Sistem Digital)
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Gede Govi Utama 1901010033
Wiwan Gussanda 1901010038
I Putu Risky Arya Juniartha 1901010049
I Made Apriliadi Artama 1901010097
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER (STMIK) PRIMAKARA
DENPASAR
2019
ii
ABSTRAK
Penelitian ini berisikan tentang prinsip dasar
dari pencacah/counter, dan juga mengenali bagian dari
counter, yaitu Counter Sinkron dan juga Counter
Asinkron. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk
memahami kegunaan dari metode pencacahan ini.
Metode penelitian yang dipakai adalah pengumpulan
data dari buku, e-book, ataupun jurnal. Fokus dari
penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang
apa yang dimaksud dengan pencacah atau counter itu.
Banyak mahasiswa yang belum mengerti tentang
pencacahan tersebut, maka dari itu untuk memecah
permasalan tersebut, penulis membuat makalah ini.
Kata kunci: pencacah, counter, sinkron, asinkron
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena dengan karunianya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berbentuk
makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menambah pengetahuan pembaca tentang Counter
Sinkron dan Asinkronus
Makalah ini berisi beberapa informasi tentang
prinsip dasar pencacah, penjelasan pencacah sinkron,
contoh rangkaian counter sinkron, penjelasan pencacah
asinkron, dan contoh rangkaian counter asinkron.
Penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi umat-Nya.
Astungkara.
iv
Denpasar, 23 Mei 2020
Penulis
v
DAFTAR ISI
JUDUL MAKALAH.............................................................i
ABSTRAK.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................... v
DAFTAR GAMBAR......................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................3
1.3 Tujuan Pembahasan ...............................................3
1.4 Manfaat Penulisan ..................................................3
1.4.1 Manfaat Teoritis...............................................3
1.4.1 Manfaat Praktis................................................4
BAB II ISI / PEMBAHASAN.............................................5
2.1 Counter Dasar.........................................................5
2.1.1 Penjelasan Counter..........................................5
2.1.2 Up Counter .......................................................8
2.1.3 Down Counter..................................................9
2.2 Counter Sinkron....................................................10
2.2.1 Penjelasan Counter Sinkron..........................10
vi
2.2.2 Karakteristik Counter Sinkron......................12
2.2.3 Desain Counter Sinkron ................................13
2.3 Counter Asinkron .................................................15
2.3.1 Penjelasan Counter Asinkron........................15
2.3.2 Karakteristik Counter Asinkron....................16
2.3.3 Perancangan Counter Asinkron....................17
2.3.4 Tabel Kebenaran Counter Asinkron .............18
BAB III KESIMPULAN....................................................22
3.1 Saran......................................................................22
3.2 Penutup.................................................................22
DAFTAR PUSTAKA........................................................24
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Diagram Block Counter/Pencacah.....................6
Gambar 2 Rangkaian Counter Sinkron ................................10
Gambar 3 Rangkaian Counter Sinkron 2 ............................12
Gambar 4 QCA-based 2-bit counter sinkron. (1) block
diagram, (2) schematic diagram, dan (3) QCA layout ..14
Gambar 5 Rangkaian Counter Asinkron..............................16
Gambar 6 Rangkaian Counter Asinkron Modulo-5
dengan Flip-flop JK (Jenis active-high)................................20
Gambar 7 Rangkaian Counter Asinkron Modulo-5
dengan Flip-flop JK (Jenis active-low)..................................20
viii
DAFTAR TABEL
Table 1 Counter Asinkron Modulo-8....................................18
Table 2 Counter Asinkron Modulo-5....................................19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencacah (counter) adalah perangkat logika
berurutan yang diaktifkan atau dipicu oleh sinyal digital
(pulsa) waktu eksternal atau sinyal clock. Counter
digunakan untuk berbagai jenis operasi aritmatika,
pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer), dan
masih banyak lainnya seperti penghitung kecepatan
(spedometer). Pada zaman ini counter
pengembangannya sudah dapat digunakan sangat luas
baik dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah,
kontrol industri, komputer, maupun perlengkapan
komunikasi, dan sebagainya.
Fungsi pencacah atau counter adalah digunakan
untuk menghitung dengan memajukan isi pencacah
dengan satu pencacahan dengan setiap pulsa (sinyal
digital) clock. Fungsi dasar pencacah adalah untuk
“mengingat” berapa banyak sinyal digital (pulsa) detak
yang telah di input. Pencacah dapat dibangun untuk
beroperasi sebagai rangkaian counter sinkron atau
2
sebagai rangkaian counter asinkron.Dengan pencacah
(counter) Sinkron, semua bit data berubah secara
serempak dengan penerapan sinyal clock. Asinkron
tidak tergantung pada clock input sehingga bit data
berubah status pada waktu yang berbeda satu demi satu.
Perbedaan kedua jenis counter ini adalah pemicunya.
Pada sinkron counter, pemicuan counter terjadi
serempak (dipicu oleh satu sumber clock saja) susunan
flip flop nya paralel. Sedangkan pada asinkron counter,
minimal ada satu flip flop dipicu oleh keluaran flip flop
lain atau dari sumber clock lain dan susunan flip flop nya
seri.
Dasardh (2020:3.24) menegaskan “Penghitung pada
dasarnya digunakan untuk menghitung jumlah pulsa
clock yang diterapkan. Itu juga dapat digunakan untuk
pengukuran waktu pembagi frekuensi. Pengukuran
frekuensi, pengukuran rentang, lebar pulsa dan
generator bentuk gelombang.” Dengan ini, Counter
Sinkron bisa dikatakan lebih cepat pengoperasiannya
dibandingkan dengan Counter Asinkron, karena setiap
flip-flop nya tidak menerima input dari Clock secara
bersamaan.
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan counter atau
pencacah ?
2. Apakah yang dimaksud dengan counter sinkron,
dan karakteristik counter sinkron?
3. Apakah yang dimaksud dengan counter asinkron
dan karakterisktik counter asinkron ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, kita
mendapatkan sebuah tujuan dari penulisan makalah ini,
yaitu :
1. Untuk mengetahui mengenai pengertian dari
counter atau pencacah.
2. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik
counter sinkron.
3. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik
counter sinkron.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian ini secara teoritis diharapkan
dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam
4
pengembangan pengetahuan mengenai perbedaan
dalam penggunaan counter sinkron dan counter
asinkron, serta dapat menambah wawasan mengenai
karakteristik counter sinkron dan asinkron karena
didalamnya terdapat kelemahan dan kelebihannya
masing-masing.
1.4.1 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan
dapat menyumbangkan pemikiran kepada siapapun
baik itu mahasiswa ataupun kepada masyarakat agar
mempunya pengetahuan lebih mengenai apa itu
counter sinkron dan counter asinkron.
5
BAB II
ISI / PEMBAHASAN
2.1 Counter Dasar
2.1.1 Penjelasan Counter
Counter adalah rangkaian penghitung atau
pencacah digital yang merupakan rangkaian dari
“clock” sekuensial yang hampir sama. Terdiri dari
flip-flop dan juga gerbang kombinasi dengan sistem
sambungan umpan balik (feedback) yaitu suatu
istilah untuk digunakan di elektronika digital pada
saat menghitung logika. Gerbang logika didalam
counter dihubungkan dengan masing-masing
saluran untuk memproduksi penjelasan gerbang
awal dari kondisi sekuensial biner. Pada umumnya
counter digunakan untuk menghitung banyaknya
pulsa yang dimasukan pada suatu rangkaian digital.
Pada peralatan elektronika hampir seluruh
menggunakan sistem digital yang rangkaiannya
berisi suatu alat yang bisa mengontrol urutan
operasi program. Alat itu disebut dengan pencacah
atau counter.
6
Dasardh (2020:3.24) menegaskan “Penghitung
pada dasarnya digunakan untuk menghitung jumlah
pulsa clock yang diterapkan. itu juga dapat
digunakan untuk pengukuran waktu pembagi
frekuensi. pengukuran frekuensi. pengukuran
rentang, lebar pulsa dan generator bentuk
gelombang.” Penghitung adalah register yang
mampu menghitung jumlah pulsa clock yang tiba
pada input clock-nya. Menurut jumlah pulsa yang
dapat dicacah. Hitung mewakili jumlah pulsa clock
yang tiba. Urutan kondisi yang ditentukan muncul
sebagai output penghitung.
Gambar 1 Diagram Block Counter/Pencacah
Sumber: Buku Teori dan Praktik Rangkaian Digital dan
Gelombang
Menurut pengaktifan elemen penyimpanan
pencacah adalah flip-flop, terdapat pencacah tak
serempak atau tak sinkron (asynchronous counter)
dan ada juga pencacah jenis serempak atau sinkron
7
(synchronous counter). Pada asynchronous counter
penyusunan elemenya yakni flip-flop yang bekerja
sama sekali tidak serempak atau tidak sinkron pada
saat pencacah tersebut diberikan input pulsa.
Namun pada synchronous counter penyusunan
elemennya bekerja secara bersamaan disaat ada
pulsa masuk ke inputnya. Dadlam perancangan
kedua pencacah tersebut prosedurnya agak
berbeda. Untuk synchronous counter menggunakan
prosedur perancangan yang sama dengan prosedur
rangkaian sekuensial seperti yang dijelaskan pada
halaman sebelumnya. Lalu pada asynchronous
counter menggunakan prosedur perancangan yang
sederhana.
Namun sebelum ke asynchronous counter dan
synchronous counter terlebih dahulu akan
membahas tentang jenis-jenis counter. Counter
dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan
caranya menghitung yang dibentuk pada outputnya
diantaranya sebagai berikut:
8
2.1.2 Up Counter
Up Counter adalah counter yang dapat
menghitung secara berurutan dari bilangan terkecil
sampai bilangan terbesar. Sebagai contoh: 0-1-2-3-
4-5. Sinduningrum, Estu (2019:142) menegaskan
“Rangkaian counter dapat dibuat dengan
menggabungkan sejumlah flip-flop, contoh
menggunakan JK-FF dengan menghubungkan J dan
K ke VCC.” Langkah yang digunakan dalam
merancang sebuah counter sebagai berikut:
1. Buat state diagram dengan rangkaian counter
yang ingin dirancang. Dengan menggunakan
state diagram maka dengan mudah memahami
urutan keluaran dari counter.
2. Menentukan jenis flip-flop yang ingin
digunakan.
3. Aplikasikan karakteristik pada table kebenaran
rangkaian yang dibuat.
4. Terakhir dengan menggunakan peta karnough,
guna untuk menentukan masing-masing
persamaan dari digital JA, KA, JB, KB, JC dan KC.
setelah itu membuat rangkaian digital yang
9
sesuai dengan persamaan digital yang
didapatkan.
2.1.3 Down Counter
Selain meghitung naik dari nol sampai
beberapa nilai yang ditentukan, terkadang perlu
juga untuk menghitung turun dari nilai yang sudah
ditentukan menjadi nol yang dapat memungkinkan
untuk menghasilkn output aktif yang ketika
dihitung nol atau pra-lainnya. Nilainya akan tetap
tercapai.
Penghitungan turun sering disebut dengan
down counter penghitung turun biner.
Penghitungan ini berkurang satu setiap pulsa clock
eksternal dari beberapa nilai yang telah ditentukan.
IC bertujuan ganda khususnya seperti TTL 74LS193
atau CMOS CD4510 yaitu penghitung biner atas atau
bawah biner 4-bit yang mempunyai pin untuk input
tambahan yang digunakan untuk memilih mode
penghitung naik atau turun.
10
2.2 Counter Sinkron
2.2.1 Penjelasan Counter Sinkron
Perhitungan pada counter sinkron adalah di
setiap flip-flopnya menerima input Clock di saat
yang bersamaan (Dasaradh Ramiah K., 2020: 207),
karena counter sinkron ini dirangkai secara parallel.
Sedangkan menurut Soumitra Kumar Mandal
(2019: 3.64) “Penghitung sinkron diatur sedemikian
rupa sehingga semua flip-flop di penghitung dipicu
secara bersamaan dan semua bit keluaran juga
mengubah keadaan secara bersamaan.” Dengan hal
ini, semua flip-flop di penghitung sinkron akan
berubah statusnya secara bersamaan. Hal ini dapat
terjadi ketika Clock terhubung dengan semua flip-
flop sehingga semua flip-flop meneriman Clock Pulse
yang sama dalam waktu yang bersamaan.
Gambar 2 Rangkaian Counter Sinkron
Sumber: Buku Digital Electronics, 2019
11
Pada gambar diatas menunjukkan bahwa input
Clock terhubung langsung dengan empat flip-flop
dan kedua input J-K tinggi. Dengan itu, J-K flip-flop
akan beroperasi dalam mode toggle dan pola
frekuensi divide-by-two dapat diperoleh dari output
masing-masing flip-flop. Sirkuit ini tidak bisa
dijadikan sebagai penghitung. Untuk mencapai
urutan biner, input J-K dari flip-flop akan
dihubungkan ke output tahap sebelumnya secara
langsung atau dengan beberapa pengaturan khusus.
Dalam Counter Sinkron juga terdapat istilah
carry propagation delay, yang dimana terdapat
perbedaan manipulasi gerbang yang menyebabkan
perbedaan waktu tunda.
Counter sinkron ini secara logis mengatur flip-
flop dan gerbang logika AND untuk
mengimplementasikan fungsi perhitungan tersebut.
Dengan ini, Counter Sinkron bisa dikatakan lebih
cepat pengoperasiannya dibandingkan dengan
Counter Asinkron, karena setiap flip-flop nya tidak
menerima input dari Clock secara bersamaan.
12
Gambar 3 Rangkaian Counter Sinkron 2
Sumber: Buku GATE and PGECET for Computer Science and
Information Technology, 2020
2.2.2 Karakteristik Counter Sinkron
- Setiap flip-flopnya menerima input dari Clock
secara bersamaan
- Counter Sinkron sangat kompleks
- Bisa dibilang Counter Sinkron operasinya cepat
- Pada peroperasiannya, membutuhkan
konsumsi daya yang lebih banyak
- Counter Sinkron membutuhkan lebih banyak
perangkat keras
- Biayanya lebih mahal.
13
2.2.3 Desain Counter Sinkron
Counter sinkron banyak digunakan di sirkuit
digital menggunakan empat tipe flip-flop. Counter
sinkron digunakan untuk membagi frekuensi,
menghitung waktu dan pulse. Konfigurasi yang
sangat optimal dari counter sinkron n-bit. Pada
counter sinkron setiap flip-flop dipicu melalui clock
pulse tunggal. Ashish Kumar Luhach, dkk. (2019:
89) mengatakan bahwa “Pada outputnya
berkelanjutan akan berubah tergantung pada kedua
ujung clock. Counter sinkron yang diusulkan adalah
mod-4 (2-bit), selanjutnya dapat dimodifikasi
menjadi mod-8 (3-bit), mod-16 (4-bit) dan masih
banyak lagi”. JK flip-flop dan sirkuit logika
kombinasional lainnya lah design yang
dimaksudkan disini.
14
Gambar 4 QCA-based 2-bit counter sinkron. (1) block diagram,
(2) schematic diagram, dan (3) QCA layout
Sumber: Buku Advanced Informatics for Computing Research
Pada gambar diatas, sudah diterangkan counter
sinkron yang dimaksud terdiri dari dua JK flip-flop
yang terhubung bersama dan mekanisme pemicu
tepi disediakan dengan menghubungkan flip-flop JK
ke clock tunggal. Dalam arsitektur yang sudah di
diusulkan diatas, dua flip-flop JK dipekerjakan dan
menerima clock secara bersamaan.
15
2.3 Counter Asinkron
2.3.1 Penjelasan Counter Asinkron
Pencacah Asinkron bekerja dengan menyusun
seri flip-flop dalam keadaan toggle secara
bersamaan. Keluaran tiap-tiap flip-flop digunakan
sebagai clock untuk flip-flop berikutnya secara
berurutan. Hal ini menyebabkan flip-flop berubah
secara asinkron, seperti gelombang. (Ratih
Listiyarini, 2019: 104)
Pencacah Asinkron dikenal dengan nama
pencacah ripple (ripple counter). Pada pencacah
asinkron, flip-flop akan berguling (berubah kondisi
dari 0 ke 1) atau sebaliknya secara berurutan. Hal
ini disebabkan karena flip-flop yang paling ujung
saja yang dikendalikan oleh sinyal
clock. Sedangkan sinyal untuk flip-flop yang lainya
diambil dari masing-masing flip flop sebelumnya.
16
Gambar 5 Rangkaian Counter Asinkron
Sumber: Buku GATE and PGECET for Computer Science and
Information Technology, 2020
2.3.2 Karakteristik Counter Asinkron
- Setiap flip-flopnya menerima input dari Clock
tidak bersamaan.
- Counter Asinkron bersifat sederhana/tidak
kompleks.
- Bisa dibilang Counter Asinkron operasinya
lambat.
- Pada peroperasiannya, membutuhkan konsumsi
daya yang lebih sedikit.
- Counter Asinkron membutuhkan lebih sedikit
perangkat keras.
- Biayanya lebih murah.
17
2.3.3 Perancangan Counter Asinkron
Counter Asinkron tersusun atas flip-flop yang
dihubungkan secara seri, dan pemicunya
tergantung dari flip-flop sebelumnya. Untuk
merancang counter ini perlu ditetapkan modulo dan
counter yang ingin dirancang. (Estu Sinduningrum,
2019:116) Untuk modulo-2n, prosedur
perancangannya adalah seperti berikut:
1. Menetapkan counter asinkron, misalnya akan
dirancang dengan modulo-8 atau modulo-2n,
dengan n=3
2. Menentukan jumlah dan jenis flip-flop, misalnya
flip-flop J-K sebanyak n buah, dalam hal ini 3
buah.
3. Melakukan pengaturan input-input flip-flop.
Untuk flip-flop J-K, hubungkan semua input J dan
input K dengan level logika 1. Untuk flip-flop T,
hubungkan semua input T dengan level logika 1,
dan untuk D hubungkan tiap input D dengan
komplemen utamanya.
4. Memberikan input counter asinkron ke input
clock flip-flop yang berada paling kiri.
18
5. Menghubungkan output flip-flop yang kiri
dengan input clock flip-flop disebelah kanannya
dan seterusnya.
6. Ambil output counter melalui stiap output fli-
flop. Output yang paling kiri adalah LSB dan yang
paling kanan adalah MSB.
2.3.4 Tabel Kebenaran Counter Asinkron
Cacah
(Count)
Output
C B A
0 0 0 0
1 0 0 1
2 0 1 0
3 0 1 1
4 1 0 0
5 1 0 1
6 1 1 0
7 1 1 1
8 0 0 0
Table 1 Counter Asinkron Modulo-8
19
Cacah
(Count)
Output
C B A
0 0 0 0
1 0 0 1
2 0 1 0
3 0 1 1
4 1 0 0
5 0 0 0
Table 2 Counter Asinkron Modulo-5
Dari tabel di atas, terlihat jika output 5 desimal
atau CBA=101 biner, karena harus mereset maka
nilai outputnya adalah 0 semua. Perubahan itu
dilakukan dengan menghubungkan clear stiap flip-
flop dengan suatu gerbang logika yang mengubah
nilai dari C=1 menjadi C=0 sama halnya dengan A.
Untuk mengubah nilai inputan diperlukan
sebuah gerbang logika seperti contoh berikut.
20
Gambar 6 Rangkaian Counter Asinkron Modulo-5 dengan
Flip-flop JK (Jenis active-high)
Sumber: Buku Teori dan Praktik Rangkaian Digital dan
Gelombang
Pada gambar di atas gerbang logika yang
digunakan adalah AND, jika jenis clear pada flip-flop
adalah active-high (clear jika diberi 1). Memberi
nilai 1 jika kedua inputan C dan A bernilai 1.
Gambar 7 Rangkaian Counter Asinkron Modulo-5 dengan Flip-
flop JK (Jenis active-low)
Sumber: Buku Teori dan Praktik Rangkaian Digital dan
Gelombang
21
Pada gambar di atas gerbang logika yang
digunakan adalah NAND, jika jenis clear pada flip-
flop adalah active-low (clear jika diberi 0). Memberi
nilai 1 jika kedua inputan C dan A bernilai 0.
22
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Saran
Di era globalisasi saat ini kita harus selalu
memperbarui pengetahuan kita mengenai teknologi,
karena semua hal saat ini sudah dapat dikontrol atau
sudah dapat diawasi dengan menggunakan teknologi.
Apabila kita tertinggal satu langkah saja maka sama saja
kita seperti tertinggal satu tahun dibelakang. Contohnya
mengenai counter sinkron dan asinkron ini, tidak kita
ketahui bahwa masing-masing counter ini memiliki
karakteristik yang berbeda serta memiliki kelebihan dan
kelemahannya masing-masing. Itu baru satu contoh kecil
mengenai pesatnya pertumbuhan teknologi, maka dari
itu kita harus selalu mengisi otak kita dengan
pembelajaran ataupun hal-hal baru mengenai teknologi.
3.2 Penutup
Fungsi pencacah atau counter adalah digunakan
untuk menghitung dengan memajukan isi pencacah
dengan satu pencacahan dengan setiap pulsa (sinyal
digital) clock. Fungsi dasar pencacah adalah untuk
“mengingat” berapa banyak sinyal digital (pulsa) detak
yang telah di input. Dasardh (2020:3.24) menegaskan
23
“Penghitung pada dasarnya digunakan untuk
menghitung jumlah pulsa clock yang diterapkan. Itu juga
dapat digunakan untuk pengukuran waktu pembagi
frekuensi. Pengukuran frekuensi, pengukuran rentang,
lebar pulsa dan generator bentuk gelombang.”
Perbedaan kedua jenis counter ini adalah terletak
pada pemicunya. Pada sinkron counter, pemicuan
counter terjadi serempak (dipicu oleh satu sumber clock
saja) susunan flip flop nya paralel. Sedangkan pada
asinkron counter, minimal ada satu flip flop dipicu oleh
keluaran flip flop lain atau dari sumber clock lain dan
susunan flip flop nya seri. Dengan ini, Counter Sinkron
bisa dikatakan lebih cepat pengoperasiannya
dibandingkan dengan Counter Asinkron, karena setiap
flip-flop nya tidak menerima input dari Clock secara
bersamaan.
24
DAFTAR PUSTAKA
Dasaradh, Ramaiah K,.2020. Gate and Pgecet for
Computer Science and Information Tehnology. Delhi: PHI
Learning Private Limited.
Listiyarini, Ratih. 2019. Siap UN/USBN
Elektronika SMK. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Mandal, Soumitra Kumar. 2019. Digital
Electronics. Chennai: McGraw Hill Education (India)
Private Limited.
Luhach, Ashish Kumar, dkk. 2019. Advanced
Informatics for Computing Research. Singapore: Springer
Nature Singapore Pte Ltd.
Lou, Shuqin dan Chunling Yang. 2019. Digital
Electronic Circuits. Berlin: De Gruyter
Sinduningrum, Estu. 2019. Teori dan Praktik
Rangkaian Digital dan Gelombang. Yogyakarta: CV Budi
Utama

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopAnarstn
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorkukuhruyuk15
 
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterAhmad Mukholik
 
Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]Ajir Aja
 
Perbedaan mikroprosesor & mikrokontroler
Perbedaan mikroprosesor & mikrokontrolerPerbedaan mikroprosesor & mikrokontroler
Perbedaan mikroprosesor & mikrokontrolerM Cahyo Ardi Prabowo
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counterpersonal
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumayu purwati
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshMuhammad Dany
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanpersonal
 
Rangkaian R, L, C AC dan Rangkaian Filter
Rangkaian R, L, C AC dan Rangkaian FilterRangkaian R, L, C AC dan Rangkaian Filter
Rangkaian R, L, C AC dan Rangkaian FilterToro Jr.
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombangayu purwati
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbangSimon Patabang
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaMuhammad Hendra
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
 

What's hot (20)

Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Laporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip FlopLaporan Praktikum Flip Flop
Laporan Praktikum Flip Flop
 
Laporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibratorLaporan praktikum multivibrator
Laporan praktikum multivibrator
 
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filterRangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan kapasitor sebagai filter
 
Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]Jembatan arus bolak-balik[1]
Jembatan arus bolak-balik[1]
 
Perbedaan mikroprosesor & mikrokontroler
Perbedaan mikroprosesor & mikrokontrolerPerbedaan mikroprosesor & mikrokontroler
Perbedaan mikroprosesor & mikrokontroler
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counter
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Bjt
BjtBjt
Bjt
 
RL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan MeshRL - Metode Node dan Mesh
RL - Metode Node dan Mesh
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
Rangkaian R, L, C AC dan Rangkaian Filter
Rangkaian R, L, C AC dan Rangkaian FilterRangkaian R, L, C AC dan Rangkaian Filter
Rangkaian R, L, C AC dan Rangkaian Filter
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Teori Sampling and Hold
Teori Sampling and HoldTeori Sampling and Hold
Teori Sampling and Hold
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
routh hurwitz
routh hurwitzrouth hurwitz
routh hurwitz
 
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1
 

Similar to Makalah Counter Sinkron dan Counter Asinkron

COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUSCOUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUSNadanajlla
 
Perancangan dan realisasi sistem kendali kontinyu dan digital pada plant debi...
Perancangan dan realisasi sistem kendali kontinyu dan digital pada plant debi...Perancangan dan realisasi sistem kendali kontinyu dan digital pada plant debi...
Perancangan dan realisasi sistem kendali kontinyu dan digital pada plant debi...Diaz Zulkipli
 
Makalah Or Antrian
Makalah Or  AntrianMakalah Or  Antrian
Makalah Or Antrianguestb59a8c8
 
Analisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokerto
Analisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokertoAnalisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokerto
Analisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokertowening esti rahayu
 
Skd 131311050 laporanakhir[1]
Skd 131311050 laporanakhir[1]Skd 131311050 laporanakhir[1]
Skd 131311050 laporanakhir[1]Raka Rinaldi
 
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...Joni Candra
 
Skd 131311062-laporan akhir
Skd 131311062-laporan akhirSkd 131311062-laporan akhir
Skd 131311062-laporan akhiryuni_suherman
 
72681707 jam-digital-at-mega-16
72681707 jam-digital-at-mega-1672681707 jam-digital-at-mega-16
72681707 jam-digital-at-mega-16Satria Speed
 
Jemuran ikan asin otomatis
Jemuran ikan asin otomatis Jemuran ikan asin otomatis
Jemuran ikan asin otomatis FaisalUmarZaki
 
Atap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatisAtap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatisQistanHazmi
 
Atap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatisAtap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatissacaandika
 
simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35
simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35
simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35Abe Anzer
 
Laporan Akhir SKD -
Laporan Akhir SKD - Laporan Akhir SKD -
Laporan Akhir SKD - Sari Hasna
 
V3420051 muhammad raihan khalifa tib-makalah sejarah monitor
V3420051 muhammad raihan khalifa tib-makalah sejarah monitorV3420051 muhammad raihan khalifa tib-makalah sejarah monitor
V3420051 muhammad raihan khalifa tib-makalah sejarah monitorMuhammadRaihanKhalif
 
2. abstrak dan daftar isi, tabel dan gambar
2. abstrak dan daftar isi, tabel dan gambar2. abstrak dan daftar isi, tabel dan gambar
2. abstrak dan daftar isi, tabel dan gambarIan March
 
Laporan Praktikum P3 SPO Kelompok 6
Laporan Praktikum P3 SPO  Kelompok 6Laporan Praktikum P3 SPO  Kelompok 6
Laporan Praktikum P3 SPO Kelompok 6Nadhira Nurfathiya
 
Sistem Kendali Temperatur Ruangan dengan TRIAC menggunakan metode PID berbasi...
Sistem Kendali Temperatur Ruangan dengan TRIAC menggunakan metode PID berbasi...Sistem Kendali Temperatur Ruangan dengan TRIAC menggunakan metode PID berbasi...
Sistem Kendali Temperatur Ruangan dengan TRIAC menggunakan metode PID berbasi...Reza Agust Saputra
 
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdf
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdfBuku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdf
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdfSiswantoSpd
 

Similar to Makalah Counter Sinkron dan Counter Asinkron (20)

COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUSCOUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
COUNTER SINKRON DAN ASINKRONUS
 
Perancangan dan realisasi sistem kendali kontinyu dan digital pada plant debi...
Perancangan dan realisasi sistem kendali kontinyu dan digital pada plant debi...Perancangan dan realisasi sistem kendali kontinyu dan digital pada plant debi...
Perancangan dan realisasi sistem kendali kontinyu dan digital pada plant debi...
 
Makalah Or Antrian
Makalah Or  AntrianMakalah Or  Antrian
Makalah Or Antrian
 
Analisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokerto
Analisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokertoAnalisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokerto
Analisa sistem penjualan tunai pada pt. aurora medika purwokerto
 
Pembahasan
Pembahasan Pembahasan
Pembahasan
 
Skd 131311050 laporanakhir[1]
Skd 131311050 laporanakhir[1]Skd 131311050 laporanakhir[1]
Skd 131311050 laporanakhir[1]
 
Skd131311050laporanakhirskd
Skd131311050laporanakhirskdSkd131311050laporanakhirskd
Skd131311050laporanakhirskd
 
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
 
Skd 131311062-laporan akhir
Skd 131311062-laporan akhirSkd 131311062-laporan akhir
Skd 131311062-laporan akhir
 
72681707 jam-digital-at-mega-16
72681707 jam-digital-at-mega-1672681707 jam-digital-at-mega-16
72681707 jam-digital-at-mega-16
 
Jemuran ikan asin otomatis
Jemuran ikan asin otomatis Jemuran ikan asin otomatis
Jemuran ikan asin otomatis
 
Atap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatisAtap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatis
 
Atap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatisAtap jemuran ikan asin otomatis
Atap jemuran ikan asin otomatis
 
simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35
simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35
simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35
 
Laporan Akhir SKD -
Laporan Akhir SKD - Laporan Akhir SKD -
Laporan Akhir SKD -
 
V3420051 muhammad raihan khalifa tib-makalah sejarah monitor
V3420051 muhammad raihan khalifa tib-makalah sejarah monitorV3420051 muhammad raihan khalifa tib-makalah sejarah monitor
V3420051 muhammad raihan khalifa tib-makalah sejarah monitor
 
2. abstrak dan daftar isi, tabel dan gambar
2. abstrak dan daftar isi, tabel dan gambar2. abstrak dan daftar isi, tabel dan gambar
2. abstrak dan daftar isi, tabel dan gambar
 
Laporan Praktikum P3 SPO Kelompok 6
Laporan Praktikum P3 SPO  Kelompok 6Laporan Praktikum P3 SPO  Kelompok 6
Laporan Praktikum P3 SPO Kelompok 6
 
Sistem Kendali Temperatur Ruangan dengan TRIAC menggunakan metode PID berbasi...
Sistem Kendali Temperatur Ruangan dengan TRIAC menggunakan metode PID berbasi...Sistem Kendali Temperatur Ruangan dengan TRIAC menggunakan metode PID berbasi...
Sistem Kendali Temperatur Ruangan dengan TRIAC menggunakan metode PID berbasi...
 
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdf
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdfBuku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdf
Buku Ajar Mikrokontroler dan Interface.pdf
 

Makalah Counter Sinkron dan Counter Asinkron

  • 1. i MAKALAH COUNTER SINKRON DAN ASINKRON (Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Sistem Digital) Disusun Oleh: Kelompok 3 Gede Govi Utama 1901010033 Wiwan Gussanda 1901010038 I Putu Risky Arya Juniartha 1901010049 I Made Apriliadi Artama 1901010097 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) PRIMAKARA DENPASAR 2019
  • 2. ii ABSTRAK Penelitian ini berisikan tentang prinsip dasar dari pencacah/counter, dan juga mengenali bagian dari counter, yaitu Counter Sinkron dan juga Counter Asinkron. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memahami kegunaan dari metode pencacahan ini. Metode penelitian yang dipakai adalah pengumpulan data dari buku, e-book, ataupun jurnal. Fokus dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan pencacah atau counter itu. Banyak mahasiswa yang belum mengerti tentang pencacahan tersebut, maka dari itu untuk memecah permasalan tersebut, penulis membuat makalah ini. Kata kunci: pencacah, counter, sinkron, asinkron
  • 3. iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berbentuk makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan pembaca tentang Counter Sinkron dan Asinkronus Makalah ini berisi beberapa informasi tentang prinsip dasar pencacah, penjelasan pencacah sinkron, contoh rangkaian counter sinkron, penjelasan pencacah asinkron, dan contoh rangkaian counter asinkron. Penulis menyadari bahwa ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi umat-Nya. Astungkara.
  • 4. iv Denpasar, 23 Mei 2020 Penulis
  • 5. v DAFTAR ISI JUDUL MAKALAH.............................................................i ABSTRAK.......................................................................... ii KATA PENGANTAR ........................................................ iii DAFTAR ISI ...................................................................... v DAFTAR GAMBAR......................................................... vii DAFTAR TABEL............................................................ viii BAB I PENDAHULUAN ....................................................1 1.1 Latar Belakang........................................................1 1.2 Rumusan Masalah...................................................3 1.3 Tujuan Pembahasan ...............................................3 1.4 Manfaat Penulisan ..................................................3 1.4.1 Manfaat Teoritis...............................................3 1.4.1 Manfaat Praktis................................................4 BAB II ISI / PEMBAHASAN.............................................5 2.1 Counter Dasar.........................................................5 2.1.1 Penjelasan Counter..........................................5 2.1.2 Up Counter .......................................................8 2.1.3 Down Counter..................................................9 2.2 Counter Sinkron....................................................10 2.2.1 Penjelasan Counter Sinkron..........................10
  • 6. vi 2.2.2 Karakteristik Counter Sinkron......................12 2.2.3 Desain Counter Sinkron ................................13 2.3 Counter Asinkron .................................................15 2.3.1 Penjelasan Counter Asinkron........................15 2.3.2 Karakteristik Counter Asinkron....................16 2.3.3 Perancangan Counter Asinkron....................17 2.3.4 Tabel Kebenaran Counter Asinkron .............18 BAB III KESIMPULAN....................................................22 3.1 Saran......................................................................22 3.2 Penutup.................................................................22 DAFTAR PUSTAKA........................................................24
  • 7. vii DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Diagram Block Counter/Pencacah.....................6 Gambar 2 Rangkaian Counter Sinkron ................................10 Gambar 3 Rangkaian Counter Sinkron 2 ............................12 Gambar 4 QCA-based 2-bit counter sinkron. (1) block diagram, (2) schematic diagram, dan (3) QCA layout ..14 Gambar 5 Rangkaian Counter Asinkron..............................16 Gambar 6 Rangkaian Counter Asinkron Modulo-5 dengan Flip-flop JK (Jenis active-high)................................20 Gambar 7 Rangkaian Counter Asinkron Modulo-5 dengan Flip-flop JK (Jenis active-low)..................................20
  • 8. viii DAFTAR TABEL Table 1 Counter Asinkron Modulo-8....................................18 Table 2 Counter Asinkron Modulo-5....................................19
  • 9. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencacah (counter) adalah perangkat logika berurutan yang diaktifkan atau dipicu oleh sinyal digital (pulsa) waktu eksternal atau sinyal clock. Counter digunakan untuk berbagai jenis operasi aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer), dan masih banyak lainnya seperti penghitung kecepatan (spedometer). Pada zaman ini counter pengembangannya sudah dapat digunakan sangat luas baik dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer, maupun perlengkapan komunikasi, dan sebagainya. Fungsi pencacah atau counter adalah digunakan untuk menghitung dengan memajukan isi pencacah dengan satu pencacahan dengan setiap pulsa (sinyal digital) clock. Fungsi dasar pencacah adalah untuk “mengingat” berapa banyak sinyal digital (pulsa) detak yang telah di input. Pencacah dapat dibangun untuk beroperasi sebagai rangkaian counter sinkron atau
  • 10. 2 sebagai rangkaian counter asinkron.Dengan pencacah (counter) Sinkron, semua bit data berubah secara serempak dengan penerapan sinyal clock. Asinkron tidak tergantung pada clock input sehingga bit data berubah status pada waktu yang berbeda satu demi satu. Perbedaan kedua jenis counter ini adalah pemicunya. Pada sinkron counter, pemicuan counter terjadi serempak (dipicu oleh satu sumber clock saja) susunan flip flop nya paralel. Sedangkan pada asinkron counter, minimal ada satu flip flop dipicu oleh keluaran flip flop lain atau dari sumber clock lain dan susunan flip flop nya seri. Dasardh (2020:3.24) menegaskan “Penghitung pada dasarnya digunakan untuk menghitung jumlah pulsa clock yang diterapkan. Itu juga dapat digunakan untuk pengukuran waktu pembagi frekuensi. Pengukuran frekuensi, pengukuran rentang, lebar pulsa dan generator bentuk gelombang.” Dengan ini, Counter Sinkron bisa dikatakan lebih cepat pengoperasiannya dibandingkan dengan Counter Asinkron, karena setiap flip-flop nya tidak menerima input dari Clock secara bersamaan.
  • 11. 3 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan counter atau pencacah ? 2. Apakah yang dimaksud dengan counter sinkron, dan karakteristik counter sinkron? 3. Apakah yang dimaksud dengan counter asinkron dan karakterisktik counter asinkron ? 1.3 Tujuan Pembahasan Berdasarkan rumusan masalah di atas, kita mendapatkan sebuah tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui mengenai pengertian dari counter atau pencacah. 2. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik counter sinkron. 3. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik counter sinkron. 1.4 Manfaat Penulisan 1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam
  • 12. 4 pengembangan pengetahuan mengenai perbedaan dalam penggunaan counter sinkron dan counter asinkron, serta dapat menambah wawasan mengenai karakteristik counter sinkron dan asinkron karena didalamnya terdapat kelemahan dan kelebihannya masing-masing. 1.4.1 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran kepada siapapun baik itu mahasiswa ataupun kepada masyarakat agar mempunya pengetahuan lebih mengenai apa itu counter sinkron dan counter asinkron.
  • 13. 5 BAB II ISI / PEMBAHASAN 2.1 Counter Dasar 2.1.1 Penjelasan Counter Counter adalah rangkaian penghitung atau pencacah digital yang merupakan rangkaian dari “clock” sekuensial yang hampir sama. Terdiri dari flip-flop dan juga gerbang kombinasi dengan sistem sambungan umpan balik (feedback) yaitu suatu istilah untuk digunakan di elektronika digital pada saat menghitung logika. Gerbang logika didalam counter dihubungkan dengan masing-masing saluran untuk memproduksi penjelasan gerbang awal dari kondisi sekuensial biner. Pada umumnya counter digunakan untuk menghitung banyaknya pulsa yang dimasukan pada suatu rangkaian digital. Pada peralatan elektronika hampir seluruh menggunakan sistem digital yang rangkaiannya berisi suatu alat yang bisa mengontrol urutan operasi program. Alat itu disebut dengan pencacah atau counter.
  • 14. 6 Dasardh (2020:3.24) menegaskan “Penghitung pada dasarnya digunakan untuk menghitung jumlah pulsa clock yang diterapkan. itu juga dapat digunakan untuk pengukuran waktu pembagi frekuensi. pengukuran frekuensi. pengukuran rentang, lebar pulsa dan generator bentuk gelombang.” Penghitung adalah register yang mampu menghitung jumlah pulsa clock yang tiba pada input clock-nya. Menurut jumlah pulsa yang dapat dicacah. Hitung mewakili jumlah pulsa clock yang tiba. Urutan kondisi yang ditentukan muncul sebagai output penghitung. Gambar 1 Diagram Block Counter/Pencacah Sumber: Buku Teori dan Praktik Rangkaian Digital dan Gelombang Menurut pengaktifan elemen penyimpanan pencacah adalah flip-flop, terdapat pencacah tak serempak atau tak sinkron (asynchronous counter) dan ada juga pencacah jenis serempak atau sinkron
  • 15. 7 (synchronous counter). Pada asynchronous counter penyusunan elemenya yakni flip-flop yang bekerja sama sekali tidak serempak atau tidak sinkron pada saat pencacah tersebut diberikan input pulsa. Namun pada synchronous counter penyusunan elemennya bekerja secara bersamaan disaat ada pulsa masuk ke inputnya. Dadlam perancangan kedua pencacah tersebut prosedurnya agak berbeda. Untuk synchronous counter menggunakan prosedur perancangan yang sama dengan prosedur rangkaian sekuensial seperti yang dijelaskan pada halaman sebelumnya. Lalu pada asynchronous counter menggunakan prosedur perancangan yang sederhana. Namun sebelum ke asynchronous counter dan synchronous counter terlebih dahulu akan membahas tentang jenis-jenis counter. Counter dibagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan caranya menghitung yang dibentuk pada outputnya diantaranya sebagai berikut:
  • 16. 8 2.1.2 Up Counter Up Counter adalah counter yang dapat menghitung secara berurutan dari bilangan terkecil sampai bilangan terbesar. Sebagai contoh: 0-1-2-3- 4-5. Sinduningrum, Estu (2019:142) menegaskan “Rangkaian counter dapat dibuat dengan menggabungkan sejumlah flip-flop, contoh menggunakan JK-FF dengan menghubungkan J dan K ke VCC.” Langkah yang digunakan dalam merancang sebuah counter sebagai berikut: 1. Buat state diagram dengan rangkaian counter yang ingin dirancang. Dengan menggunakan state diagram maka dengan mudah memahami urutan keluaran dari counter. 2. Menentukan jenis flip-flop yang ingin digunakan. 3. Aplikasikan karakteristik pada table kebenaran rangkaian yang dibuat. 4. Terakhir dengan menggunakan peta karnough, guna untuk menentukan masing-masing persamaan dari digital JA, KA, JB, KB, JC dan KC. setelah itu membuat rangkaian digital yang
  • 17. 9 sesuai dengan persamaan digital yang didapatkan. 2.1.3 Down Counter Selain meghitung naik dari nol sampai beberapa nilai yang ditentukan, terkadang perlu juga untuk menghitung turun dari nilai yang sudah ditentukan menjadi nol yang dapat memungkinkan untuk menghasilkn output aktif yang ketika dihitung nol atau pra-lainnya. Nilainya akan tetap tercapai. Penghitungan turun sering disebut dengan down counter penghitung turun biner. Penghitungan ini berkurang satu setiap pulsa clock eksternal dari beberapa nilai yang telah ditentukan. IC bertujuan ganda khususnya seperti TTL 74LS193 atau CMOS CD4510 yaitu penghitung biner atas atau bawah biner 4-bit yang mempunyai pin untuk input tambahan yang digunakan untuk memilih mode penghitung naik atau turun.
  • 18. 10 2.2 Counter Sinkron 2.2.1 Penjelasan Counter Sinkron Perhitungan pada counter sinkron adalah di setiap flip-flopnya menerima input Clock di saat yang bersamaan (Dasaradh Ramiah K., 2020: 207), karena counter sinkron ini dirangkai secara parallel. Sedangkan menurut Soumitra Kumar Mandal (2019: 3.64) “Penghitung sinkron diatur sedemikian rupa sehingga semua flip-flop di penghitung dipicu secara bersamaan dan semua bit keluaran juga mengubah keadaan secara bersamaan.” Dengan hal ini, semua flip-flop di penghitung sinkron akan berubah statusnya secara bersamaan. Hal ini dapat terjadi ketika Clock terhubung dengan semua flip- flop sehingga semua flip-flop meneriman Clock Pulse yang sama dalam waktu yang bersamaan. Gambar 2 Rangkaian Counter Sinkron Sumber: Buku Digital Electronics, 2019
  • 19. 11 Pada gambar diatas menunjukkan bahwa input Clock terhubung langsung dengan empat flip-flop dan kedua input J-K tinggi. Dengan itu, J-K flip-flop akan beroperasi dalam mode toggle dan pola frekuensi divide-by-two dapat diperoleh dari output masing-masing flip-flop. Sirkuit ini tidak bisa dijadikan sebagai penghitung. Untuk mencapai urutan biner, input J-K dari flip-flop akan dihubungkan ke output tahap sebelumnya secara langsung atau dengan beberapa pengaturan khusus. Dalam Counter Sinkron juga terdapat istilah carry propagation delay, yang dimana terdapat perbedaan manipulasi gerbang yang menyebabkan perbedaan waktu tunda. Counter sinkron ini secara logis mengatur flip- flop dan gerbang logika AND untuk mengimplementasikan fungsi perhitungan tersebut. Dengan ini, Counter Sinkron bisa dikatakan lebih cepat pengoperasiannya dibandingkan dengan Counter Asinkron, karena setiap flip-flop nya tidak menerima input dari Clock secara bersamaan.
  • 20. 12 Gambar 3 Rangkaian Counter Sinkron 2 Sumber: Buku GATE and PGECET for Computer Science and Information Technology, 2020 2.2.2 Karakteristik Counter Sinkron - Setiap flip-flopnya menerima input dari Clock secara bersamaan - Counter Sinkron sangat kompleks - Bisa dibilang Counter Sinkron operasinya cepat - Pada peroperasiannya, membutuhkan konsumsi daya yang lebih banyak - Counter Sinkron membutuhkan lebih banyak perangkat keras - Biayanya lebih mahal.
  • 21. 13 2.2.3 Desain Counter Sinkron Counter sinkron banyak digunakan di sirkuit digital menggunakan empat tipe flip-flop. Counter sinkron digunakan untuk membagi frekuensi, menghitung waktu dan pulse. Konfigurasi yang sangat optimal dari counter sinkron n-bit. Pada counter sinkron setiap flip-flop dipicu melalui clock pulse tunggal. Ashish Kumar Luhach, dkk. (2019: 89) mengatakan bahwa “Pada outputnya berkelanjutan akan berubah tergantung pada kedua ujung clock. Counter sinkron yang diusulkan adalah mod-4 (2-bit), selanjutnya dapat dimodifikasi menjadi mod-8 (3-bit), mod-16 (4-bit) dan masih banyak lagi”. JK flip-flop dan sirkuit logika kombinasional lainnya lah design yang dimaksudkan disini.
  • 22. 14 Gambar 4 QCA-based 2-bit counter sinkron. (1) block diagram, (2) schematic diagram, dan (3) QCA layout Sumber: Buku Advanced Informatics for Computing Research Pada gambar diatas, sudah diterangkan counter sinkron yang dimaksud terdiri dari dua JK flip-flop yang terhubung bersama dan mekanisme pemicu tepi disediakan dengan menghubungkan flip-flop JK ke clock tunggal. Dalam arsitektur yang sudah di diusulkan diatas, dua flip-flop JK dipekerjakan dan menerima clock secara bersamaan.
  • 23. 15 2.3 Counter Asinkron 2.3.1 Penjelasan Counter Asinkron Pencacah Asinkron bekerja dengan menyusun seri flip-flop dalam keadaan toggle secara bersamaan. Keluaran tiap-tiap flip-flop digunakan sebagai clock untuk flip-flop berikutnya secara berurutan. Hal ini menyebabkan flip-flop berubah secara asinkron, seperti gelombang. (Ratih Listiyarini, 2019: 104) Pencacah Asinkron dikenal dengan nama pencacah ripple (ripple counter). Pada pencacah asinkron, flip-flop akan berguling (berubah kondisi dari 0 ke 1) atau sebaliknya secara berurutan. Hal ini disebabkan karena flip-flop yang paling ujung saja yang dikendalikan oleh sinyal clock. Sedangkan sinyal untuk flip-flop yang lainya diambil dari masing-masing flip flop sebelumnya.
  • 24. 16 Gambar 5 Rangkaian Counter Asinkron Sumber: Buku GATE and PGECET for Computer Science and Information Technology, 2020 2.3.2 Karakteristik Counter Asinkron - Setiap flip-flopnya menerima input dari Clock tidak bersamaan. - Counter Asinkron bersifat sederhana/tidak kompleks. - Bisa dibilang Counter Asinkron operasinya lambat. - Pada peroperasiannya, membutuhkan konsumsi daya yang lebih sedikit. - Counter Asinkron membutuhkan lebih sedikit perangkat keras. - Biayanya lebih murah.
  • 25. 17 2.3.3 Perancangan Counter Asinkron Counter Asinkron tersusun atas flip-flop yang dihubungkan secara seri, dan pemicunya tergantung dari flip-flop sebelumnya. Untuk merancang counter ini perlu ditetapkan modulo dan counter yang ingin dirancang. (Estu Sinduningrum, 2019:116) Untuk modulo-2n, prosedur perancangannya adalah seperti berikut: 1. Menetapkan counter asinkron, misalnya akan dirancang dengan modulo-8 atau modulo-2n, dengan n=3 2. Menentukan jumlah dan jenis flip-flop, misalnya flip-flop J-K sebanyak n buah, dalam hal ini 3 buah. 3. Melakukan pengaturan input-input flip-flop. Untuk flip-flop J-K, hubungkan semua input J dan input K dengan level logika 1. Untuk flip-flop T, hubungkan semua input T dengan level logika 1, dan untuk D hubungkan tiap input D dengan komplemen utamanya. 4. Memberikan input counter asinkron ke input clock flip-flop yang berada paling kiri.
  • 26. 18 5. Menghubungkan output flip-flop yang kiri dengan input clock flip-flop disebelah kanannya dan seterusnya. 6. Ambil output counter melalui stiap output fli- flop. Output yang paling kiri adalah LSB dan yang paling kanan adalah MSB. 2.3.4 Tabel Kebenaran Counter Asinkron Cacah (Count) Output C B A 0 0 0 0 1 0 0 1 2 0 1 0 3 0 1 1 4 1 0 0 5 1 0 1 6 1 1 0 7 1 1 1 8 0 0 0 Table 1 Counter Asinkron Modulo-8
  • 27. 19 Cacah (Count) Output C B A 0 0 0 0 1 0 0 1 2 0 1 0 3 0 1 1 4 1 0 0 5 0 0 0 Table 2 Counter Asinkron Modulo-5 Dari tabel di atas, terlihat jika output 5 desimal atau CBA=101 biner, karena harus mereset maka nilai outputnya adalah 0 semua. Perubahan itu dilakukan dengan menghubungkan clear stiap flip- flop dengan suatu gerbang logika yang mengubah nilai dari C=1 menjadi C=0 sama halnya dengan A. Untuk mengubah nilai inputan diperlukan sebuah gerbang logika seperti contoh berikut.
  • 28. 20 Gambar 6 Rangkaian Counter Asinkron Modulo-5 dengan Flip-flop JK (Jenis active-high) Sumber: Buku Teori dan Praktik Rangkaian Digital dan Gelombang Pada gambar di atas gerbang logika yang digunakan adalah AND, jika jenis clear pada flip-flop adalah active-high (clear jika diberi 1). Memberi nilai 1 jika kedua inputan C dan A bernilai 1. Gambar 7 Rangkaian Counter Asinkron Modulo-5 dengan Flip- flop JK (Jenis active-low) Sumber: Buku Teori dan Praktik Rangkaian Digital dan Gelombang
  • 29. 21 Pada gambar di atas gerbang logika yang digunakan adalah NAND, jika jenis clear pada flip- flop adalah active-low (clear jika diberi 0). Memberi nilai 1 jika kedua inputan C dan A bernilai 0.
  • 30. 22 BAB III KESIMPULAN 3.1 Saran Di era globalisasi saat ini kita harus selalu memperbarui pengetahuan kita mengenai teknologi, karena semua hal saat ini sudah dapat dikontrol atau sudah dapat diawasi dengan menggunakan teknologi. Apabila kita tertinggal satu langkah saja maka sama saja kita seperti tertinggal satu tahun dibelakang. Contohnya mengenai counter sinkron dan asinkron ini, tidak kita ketahui bahwa masing-masing counter ini memiliki karakteristik yang berbeda serta memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Itu baru satu contoh kecil mengenai pesatnya pertumbuhan teknologi, maka dari itu kita harus selalu mengisi otak kita dengan pembelajaran ataupun hal-hal baru mengenai teknologi. 3.2 Penutup Fungsi pencacah atau counter adalah digunakan untuk menghitung dengan memajukan isi pencacah dengan satu pencacahan dengan setiap pulsa (sinyal digital) clock. Fungsi dasar pencacah adalah untuk “mengingat” berapa banyak sinyal digital (pulsa) detak yang telah di input. Dasardh (2020:3.24) menegaskan
  • 31. 23 “Penghitung pada dasarnya digunakan untuk menghitung jumlah pulsa clock yang diterapkan. Itu juga dapat digunakan untuk pengukuran waktu pembagi frekuensi. Pengukuran frekuensi, pengukuran rentang, lebar pulsa dan generator bentuk gelombang.” Perbedaan kedua jenis counter ini adalah terletak pada pemicunya. Pada sinkron counter, pemicuan counter terjadi serempak (dipicu oleh satu sumber clock saja) susunan flip flop nya paralel. Sedangkan pada asinkron counter, minimal ada satu flip flop dipicu oleh keluaran flip flop lain atau dari sumber clock lain dan susunan flip flop nya seri. Dengan ini, Counter Sinkron bisa dikatakan lebih cepat pengoperasiannya dibandingkan dengan Counter Asinkron, karena setiap flip-flop nya tidak menerima input dari Clock secara bersamaan.
  • 32. 24 DAFTAR PUSTAKA Dasaradh, Ramaiah K,.2020. Gate and Pgecet for Computer Science and Information Tehnology. Delhi: PHI Learning Private Limited. Listiyarini, Ratih. 2019. Siap UN/USBN Elektronika SMK. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia. Mandal, Soumitra Kumar. 2019. Digital Electronics. Chennai: McGraw Hill Education (India) Private Limited. Luhach, Ashish Kumar, dkk. 2019. Advanced Informatics for Computing Research. Singapore: Springer Nature Singapore Pte Ltd. Lou, Shuqin dan Chunling Yang. 2019. Digital Electronic Circuits. Berlin: De Gruyter Sinduningrum, Estu. 2019. Teori dan Praktik Rangkaian Digital dan Gelombang. Yogyakarta: CV Budi Utama