SlideShare a Scribd company logo
BUDAYA WAYANG GOLEK SEBAGAI JATI DIRI
BANGSA INDONESIA
(Jawa Barat)
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaran
Kelompok I.
Intan Sondari 41032151131046
Mia Sukmawati N 41032151131044
Randi Ramlan 41032151131015
Salma Kasim 41032151131021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNNG
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat,
hidayah serta inayah-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan penelitian ilmiah
dengan judul “Budaya Wayang Golek Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia”.
Wayang golek merupakan salah satu produk budaya jawa barat, dari beberapa
pengrajin wayang golek salah satu pengrajin yang popular adalah di jelekong. Tepatnya
di Desa Bale Endah, Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung.
Semoga dengam membaca makalah ini, membuat para pembaca lebih mengemal
dan mencintai budayanya sendiri di bandingkan dengan budaya negara lain.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, kritik dan saran sangat kami nantikan agar dapat
menyusun makalah yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat.
Bandung, 7 Maret 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................ 1
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 2
2.1 Pengertian Identitas .......................................................................... 2
2.2 Pengertian Bangsa .............................................................................. 2
2.3 Identitas Bangsa Indonesia ................................................................. 3
2.4 Pengertian Wayang Golek ................................................................. 3
2.5 Sejarah Wayang Golek ....................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 5
3.1 Pengertian Identitas Bamgsa .............................................................. 5
3.2 Unsur-Unsur Pembentuk Identitas ..................................................... 6
3.3 Hubungan Wayang Golek Dengan Identitas Bangsa ......................... 8
3.4 Wayang Golek Sebagi Budaya Bangsa .............................................. 9
BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 11
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 11
4.2 Saran ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wayang golek adalah salah satu seni pertunjukan boneka tiruan rupa manusia
yang dimainkan oleh seorang dalang dengan menggabungkan beberapa unsur seni.
Wayang golek merupakan salah satu produk budaya jawa barat, dari bebrapa pengrajin
wayang golek salah satu pengrajin yang popular adalah di jelekong. Tepatnya di Desa
Bale Endah, Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung.
Namun lain dulu lain sekarang, ditengah perkembangan zaman yang semakin
maju, wayang golek sebagai kesenian khas indonesia mulai terancam punah. Hal itu
bisa terjadi jika tak ada generasi bangsa ini yang melestarikan kesenian yang sudah
bertahun-tahun tumbuh di tanah air kita.
Maka dari latar belakang tersebutlah kami mengambil judul tentang budaya
wayang golek sebagai jati diri bangsa indonesia, yang harus dilestarikan oleh
bangsanya sendiri, kalau bukan kita siapa lagi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana unsur-unsur pembentuk identitas?
b. Bagaimana sejarah wayang golek?
c. Bagaimana perkembangan wayang golek saat ini?
d. Bagaimana kaitan wayang golek dengan identitas bangsa?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Mengetahui unsur-unsur pembentuk wayang golek.
b. Mengetahui sejarah wayang golek.
c. Mengetahui perkembangan wayang golek saat ini?
d. Menegtahui kaitan atau hubungan wayang golek sebagai identitas bangsa
Indonesia .
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Identitas
Identitas dari dilihat dari segi bahasa identitas berasal dari bahasa inggris yaitu
“identity” yang dapat diartikan ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri. Menurut Arnold
Dashefsky dalam buku A. Ubaidilah, dkk. (2000) identity (identitas) atau jati diri dapat
mempunyai arti, yaitu: pertama, identitas atau jatidiri menunjuk pada ciri-ciri yang
melekat pada diri seseorang atau sebuah benda. Kedua identitas atau jatidiri berupa
surat keterangan yang dapat menjelaskan pribadi seseorang dan riwayat hidup
seseorang.
2.2 Pengertian Bangsa
Istilah bangsa memiliki berbagai makna dan pengertian yang berbeda-beda.
Bangsa merupakan terjemahan dari kata ”nation” (dalam bahasa Inggris). Kata nation
bermakna keturunan atau bangsa. Seiring perkembangan zaman, maka pengertian
bangsa juga mengalami perkembangan. Pada awalnya bangsa hanya diartikan
sekelompok orang yang dilahirkan pada tempat yang sama. Istilah natie (nation) mulai
populer sekitar tahun 1835.
Pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh Ernest Renan pada tahun
1882, yang dimaksud dengan bangsa adalah jiwa, suatu asas kerohanian yang timbul
dari:
a) kemuliaan bersama di waktu lampau, yang merupakan aspek histories.
b) keinginan untuk hidup bersama (le desir de vivre ensemble) di waktu sekarang
yang merupakan aspek solidaritas, dalam bentuk dan besarnya tetap
mempergunakan warisan masa lampau, baik untuk kini dan yang akan datang.
3
2.3 Identitas Bangsa Indonesia
Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan negara
Indonesia dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh
para pendiri negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi
Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C. Identitas nasional
yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:
Identitas Nasional Indonesia :
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi Wawasan Nusantara.
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional.
2.4 Pengertian Wayang Golek
Dalam bahasa Jawa, kata wayang berarti “bayangan”. Jika ditinjau dari arti
filsafatnya, “wayang” dapat diartikan sebagai bayangan atau merupakan pencerminan
dari sifat-sifat yang ada dari dalam jiwa manusia. Sifat-sifat yang dimaksud antara lain
seperti watak angkara murka, kebajikan, serakah, dan lain sebagainya. Padahal menurut
R.Gunawan Djajakusumah dalam bukunya “Pengenalan Wayang Golek Purwa di Jawa
Barat” Menurutnya, wayang adalah kebudayaan asli Indonesia (khususnya di Pulau
Jawa). Perkataan wayang berasal dari Wad an Hyang, artinya “leluhur”,tapi ada juga
yang berpendapat yaitu dari kata”bayangan”. Adapun yang berpendapat bahwa wayang
berasal dari negri India mungkin melihat dari asal ceritanya yaitu mengambil dari cerita
Ramayana dan Mahabrata (berasal dari Kitab Suci Hindu). Tetapi selanjutnya cerita-
cerita itu diubah dan direkayasa disesuaikan dengan kebudayaan di Jawa.
Wayang dimainkan oleh seorang dalang yang dibantu oleh beberapa orang
penabuh gamelan dan satu atau dua orang waranggana sebagai vokalisnya. Fungsi
dalang di sini adalah mengatur jalannya pertunjukan secara keseluruhan. Dalang
4
memimpin semua komponen pertunjukan untuk luluh dalam alur ceritera yang
disajikan.
Jadi wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu
kesenian yang menapilkan dan membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah.
Wayang Golek ini menampilkan golek yaitu semacam boneka yang terbuat dari kayu
yang memerankan tokoh tertentu dalam cerita pawayangan serta dimainkan oleh
seorang Dalang dan diiringi oleh nyanyian serta iringan musik tradisional Jawa Barat
yang disebut dengan degung.
2.5 Sejarah Wayang Golek
Pada awal kemunculannya, kesenian wayang kayu lahir dan berkembang di
wilayah pesisir utara pulau Jawa pada awal abad ke-17 dimana kerajaan Islam tertua di
Pulau Jawa tumbuh disana, dengan menggunakan Bahasa Sunda dalam dialognya.
Menurut legenda yang berkembang, Sunan Kudus menggunakan bentuk wayang golek
awal ini untuk menyebarkan Islam di masyarakat. Kesenian wayang golek berbahasa
Sunda diperkirakan mulai berkembang di Jawa Barat pada masa ekspansi Kesultanan
Mataram pada abad ke-17, meskipun sebenarnya beberapa pengaruh warisan budaya
Hindu masih bertahan di beberapa tempat di Jawa Barat sebagai bekas wilayah Kerajaan
Sunda Pajajaran.
Pertunjukan seni wayang golek mulai mendapatkan bentuknya yang seperti
sekarang sekitar abad ke-19. Saat itu kesenian wayang golek merupakan seni
pertunjukan teater rakyat yang dipagelarkan di desa atau kota karesidenan. Selain
berfungsi sebagai pelengkap upacara selamatan atau ruwatan, pertunjukan seni wayang
golek juga menjadi tontonan dan hiburan dalam perhelatan tertentu. Sejak 1920-an,
selama pertunjukan wayang golek diiringi oleh sinden. Popularitas sinden pada masa-
masa itu sangat tinggi sehingga mengalahkan popularitas dalang wayang golek itu
sendiri, terutama ketika zamannya Upit Sarimanah dan Titim Patimah sekitar tahun
1960-an. (Sumber: Wkikipesia)
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Identitas Bamgsa
Identitas nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khasnya
dan dengan ciri khas tersebutlah suatu bangsa akan berbeda dengan bangsa lain.
Sehingga dengan demikian, maka identitas nasional akan melahirkan tindakan
kelompok yang disebut atribut nasional. Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian
Identitas Nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas,
dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya”. Adapun faktor-faktor pembentuk identitas adalah:
1. Primordial
Factor yang merupakan identitas yang menyatukan masyarakat sehingga mereka
dapat membentuk bangsa-negara. yang meliputi kesamaan suku bangsa, daerah
asal,bahasa dan adat istiadat.
Contoh : Bangsa Yahudi membentuk Negara Israel.
2. Sakral
Factor sacral dapat berupa kesaam agama yang dipeluk masyarak atau ideology
doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan.
Misalnya : factor agama katholik mampu membentuk beberapa Negara di Amerika
Lathin.Negara Uni Sovyet diikat oleh kesamaan ideology komunity.
3.Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani oleh masyarakat dapat menjadi factor
yang menyatukan bangsa Negara sebagai lidah rakyat, pemersatu rakyat,dan symbol
persatuan bangsa yang bersangkutan.
Misalnya : Mahatmah Gandhi di India,Soekarno di Indonesia,dan sebagainya.
4. Bhineka Tunggal Ika
Prinsip Bhineka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kesedian warga bangsa untuk
bersatu dalam perbedaan (unity in diversity ) yang dimaksud bersatu dalam perbedaan
adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut Negara dan
6
pemerintahannya, tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa,adat,ras,dan
agamanya.
5. Sejarah
Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat
menyatuka diri dapat suatu bangsa.seperti persamaan masa lalu,sama-sama menderita
karena penjajahan.
6. Perkembangan Ekonomi
Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat ,semakin saling bergantung
diantara jenis pekerjaan,semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena
perkembangan ekonomi,akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam
masyarakat.
7. Kelembagaan
Lembaga-lembaga dalam suatu Negara melayani dan mempertemukan warga tanpa
membeda-bedakan asal usul dan golongannnya dalam masyarakat.
3.2 Unsur-Unsur Pembentuk Identitas
Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Ke-
majemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentukan identitas, yaitu
suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.
A. Suku Bangsa
Adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat akskriftif (ada sejak lahir), yang
sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
B. Agama
Bangsa Indonesia merupakan Negara demokratis sehingga agama yang tumbuh dan
berkembang di nusanatara sangatlah banyak yaitu agama islam, Kristen, budhha, dan
kong Hu Cu. Agam Konh Hu Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagi agama resmi
Negara, tetapi sejak pemerintahan presiden abdurahman wahid, istilah agama
reminegara ini dihapuskan.
C. Kebudayaan
Adalah pengetahuan manusia sebagai mahluk sosila yang sisnya adalah
perangakat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan
oleh pendukung-pendukungnya untuk menfsirkan dan memahami memahami
7
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk
bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai lingkungan
yang dihadapi. “kebudayaaan adalah kompleks keseluruhan dari penegtahuan
kenyakinan kesenian moral, hukum aday istiadat dan semua kemampuan dan kebiasaan
yang lainnnya yang diperoleh oleh seorang sebagai anggota masyarakat” (Sir
Edward,Sosiologo, jilid, hal 158)
D. Bahasa
Merupakan unsur pendukung identitas nasional lain. Bahasa dipahami sebagaii
system perlambangan yang secara atribut atau unsr-unsur bunyi ucapan manusia yang
digunakan sebagai sarana berinteraksi antara manusia. Dari unsur-unsur identitas
nasional tersebut dapatdirumuskan pembagi menjadi 3 bagian sebagai berikut:
a. Identitas fundamental
Yaitu pancasila yang merupakan falsafah bangsa, dasar negara, dan ideologi
Negara.
b. Identitas instrumental
Yang berisi UUD 1945 dan tata perundanganya, bahasa indonesia, lambang
Negara, bendera Negara, lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
c. Identitas alamiah
Yaitu meliputi Negara kepulauan (arcchipolego) dan pluralism dalam suku, bahasa,
budaya, dan agama, serta kepercayaan.
Identitas nasional merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan Negara Indonesia
dengan Negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh para pendiri
Negara Indonesia. Identitas nasional tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu
Undang-undang Dasar dalam pasal 35-36C. identiitas nasional menunjukan jati diri
Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih.
3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya.
4. Lambang Negara yaitu Pancasila.
5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila.
8
7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945.
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
9. Konsepsi Wawasan Nusantara.
10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional.
3.3 Hubungan Wayang Golek Dengan Identitas Bangsa
Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang terdiri dari beraneka ragam suku
bangsa, pulau dan budaya. Selain dari pada itu, banyak ciri khas yang dimiliki dari
berbagai pulau yang ada di Indonesia ini. Selain dari pada menjadi aset yang tentunya
sangat berharga, kesenian, kebudayaan, dan karya seni yang ada di Indonesia juga
menjadi identitas bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya. Yang mana salah
satu contohnya yaitu kebudayaan yang terkenal di jawa barat adalah wayang.
Kesenian wayang ini sangat memiliki banyak keistimewaan. Kemudian wayang
merupakan salah satu icon yang sudah terkenal di internasional, terbukti dengan
pengakuannya dari UNESCO, “ sejak 7 November 2003 lalu Organisasi Pendidikan,
Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah mengakui wayang sebagai
World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity” Menteri Negara
Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika mengungkapkan.
Perlu kita ketahui juga, bahwa dalam permainan wayang itu terdiri dari dalang dan
di sertai dengan penyanyi sinden nya. Kemudian alur cerita yang biasa dibawakan dapat
diambil dari cerita rakyat seperti mengambil dari kisah ramayana dan mahabrata yang
menggunakan bahasa sunda. Kemudian diiringan gamelan Sunda (salendro), yang
terdiri atas dua buah saron, sebuah peking, sebuah selentem, satu perangkat boning, satu
perangkat boning rincik, satu perangkat kenong, sepasang gong (kempul dan goong),
ditambah dengan seperangkat kendang (sebuah kendang Indung dan tiga buah kulanter),
gambang dan rebab.
Wayang Golek adalah satu puncak seni budaya bangsa yang paling menonjol
dibandingkan dengan jenis karya seni budaya yang lainnya, karena didalam pementasan
wayang golek tampak terlihat jelas terdapat beragam unsur seni yang tergabung menjadi
satu. Unsur- unsur seni yang terkandung didalam wayang golek meliputi seni peran,
seni suara, seni musik, seni sastra, seni tutur, seni lukis, seni pahat serta seni
9
perlambang. Itu yang menjadi alasan kenapa wayang golek bisa dijadikan sebagai suatu
media yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat.
Kemudian wayang juga di jadikan salah satu media para wali jaman dulu untuk
menyabarkan agama islam di tanah pasundan ini, karena pada masa itu ajaran Hindu
dan Budha memang sudah cukup akrab di masyarakat. Seperti dalam cerita Ramayana
dan mahabrata para dewa mempunyai wewenang yang sangat absolut sebagai penentu
nasib dan takdir. Sehingga berawal dari hal tersebut, kemudian para Wali berpikir untuk
mempergunakan wayang sebagai media penyebaran agama Islam. Dan seiring dengan
perkembangan jaman, seni pertunjukan Wayang golek pun mengalami perkembangan
dalam bentuk pengemasan pertunjukan hingga akhirnya Wayang golek menjadi salah
satu seni yang paling menjanjikan dalam menghibur penonton.
Akan tetapi dengan semaki berkembangnya dunia hiburan saat ini, kebudayaan
wayang ini sangat sedikit peminatnya dikarenakan masyarakat sudah lebih banyak
menggenal budaya luar dibanding budaya nya sendiri yang mana sudah sangat asli dari
keturunan nenek moyangnya sendiri kebudayaan wayang tersebut itu. Kemudian
perubahan yang terjadi dalam perwayangan saat ini, itu hanya pada bagaimana
pengemasan wayangnya saja agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan jaman saat
ini. Tidak ada perkembangan yang mengarah kepada pengenalan akan ciri-ciri dari
karakter wayang golek itu sendiri. Hanya seperti biasanya saja wayang itu dipasang di
cerita-cerita yang sudah dibuat saja, jadi untuk mengenal sifat dari perwayangan itu
sendiri hanya didapat saat menonton saja, jadi tidak ada pengenalan khusus diluar acara
biasanya. Sehingga pendekatan dan pengetahuan masyarakat tentang wayang sangat
minim. Dan lagi wayang hanya bisa ditonton hanya pada saat ada acara slametan atau
acara-acara hajatan yang berfungsi sebagai satu kebiasaan agar semua orang yang
terlibat selamat selama upacara dan sesudahnya. Dan lagi tidak setiap hari dapat
ditonton ditempat umum, sehingga penyebaran dan pengenalan nya pun kurang familiar
sehingga masyarakat seperti kurang perduli dengan budaya Indonesia itu.
3.4 Wayang Golek Sebagi Budaya Bangsa
Wayang golek adalah suatu seni pertunjukan boneka tiruan rupa manusia yang
dimainkan oleh seorang dalang dengan menggabungkan beberapa unsur seni. Wayang
golek satu puncak seni budaya bangsa yang paling menonjol dibandingkan dengan jenis
10
karya seni budaya yang lainnya, karena dalam pementasan wayng golek tampak terlihat
jelas terdapat unsur-unsur seni yang tergabubg menjadi satu. Unsur-unsur seni yang
terkandung dalam didalam wayang golek meliputi seni peran, seni pahat, seni suara,
seni music, seni sastra, seni tutur, seni peran,seni lukis serta seni perlambang.
Wayang golek disebut sebagai budaya karena wayang golek merupakan hasil karya
cipta dan karsa masyarakat Indonesia. Wayang golek ini memiliki hubungan yang erat
dengan perkembangan masyarakatnya. Menurut sejarah bahwa wayang golek
berkembang pertama kali di daerah Cirebon jawa barat pada masa sunana gunung jati
abad ke-15. Jenis wayang yang pertama kali diperkenlkan adalah wayang golek Jenis
wayang yang pertama kali diperkenalkan adalah jenis wayang kulit yang kemudian
berkembang pada abad ke-16 menjadi wayang golek papak atau cepak. Wayang golek
papak atau cepak masih terpengaruh oleh wayang kulit sehingga bentuk wayang
goleknya pun masih gepeng atau berbentuk dua dimensi. Barulah pada perkembangan
selanjutnya, wayang golek mulai berubah bentuk menjadi tiga dimensi atau membulat
seperti wayang yang biasa dilihat pada masa sekarang. (Suryana : 2002)
Wayang golek digunakan sebagai media untuk menyebarkan Agama Islam di tanah
pasundan oleh para Wali, karena pada masa itu ajaran Hindu dan Budha memang sudah
cukup akrab di masyarakat. Pada cerita Mahabarata dan Ramayana para dewa
mempunyai wewenang yang sangat absolut sebagai penentu nasib dan takdir. Maka
berakar dari hal tersebut, kemudian para Wali berpikir untuk mempergunakan wayang
sebagai media penyebaran agama Islam. Dan seiring dengan perkembangan jaman, seni
pertunjukan Wayang golek pun mengalami perkembangan dalam bentuk pengemasan
pertunjukan hingga akhir wayang golek menjadi salh satu seni yang paling menjajijikan
dalam menghibur penonton.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Identitas nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang
tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa. Identitas nasional
Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945
dalam pasal 35-36C.
Salah satu identitas bangsa Indonesia adalah wayang golek. Wayang Golek
merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian yang menapilkan dan
membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah. Selain dari pada itu wayang golek
menjadi aset yang tentunya sangat berharga, kesenian, kebudayaan, dan karya seni yang
ada di Indonesia juga menjadi identitas bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang
kaya.
4.2 Saran
1. Unsur-unsur identitas nasional membantu kita dalam mengetahui makna
identitas nasional yang sebenarnya dan dengan mengetahui unsur identitas
tersebut semoga kita dapat memahami serta menambah rasa nasionalisme
terhadap bangsa Indonesia.
2. Dengan mengetahui unsur identitas diharapkan bisa lebih menghargai
kebudayaan bangsa sendiri dan lebih melestarikan. Misalnya melestarikan
wayang golek sebagai warisan nenek moyang.
DAFTAR PUSTAKA
Yunus Abidin, M.Pd. dkk. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia. Bandung: CV.
Maulana Media Grafika.
Saefudin, Ahmad. 2010. Teknik Pembuatan Makalah [Online]. Tersedia
http://teraskita.wordpress.com/2010/10/27/teknik-pembuatan-makalah/ [27
Oktober 2010].
Ghozaliash, achmad. 2013. Identitas Nasional [Online]. Tersedia
http://achmadghozaliash.blogspot.com/2013/04/identitas-nasional.html [April
2010].
Zaimar,okke.Wayanggolek[onlone].Sttaff.ui.ac.id/system/files/users/okke.ksz/publicatio
n/golek.okz.pdf
Makalah (1)

More Related Content

What's hot

kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruangkedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
fitri mhey
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantarVio Robin
 
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
JasonCundrawijaya
 
Contoh Majas dalam Puisi
Contoh Majas dalam PuisiContoh Majas dalam Puisi
Contoh Majas dalam Puisi
Phaphy Wahyudhi
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
MuhammadIqbal169
 
Kata kajian-dan-kata-populer
Kata kajian-dan-kata-populerKata kajian-dan-kata-populer
Kata kajian-dan-kata-populer
stikesby kebidanan
 
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan rahaMembuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Septian Muna Barakati
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
Arly Hidayat
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
taufiq99
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
Erlita Marcelia II
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Syaiful Ahdan
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Syaiful Ahdan
 
3 generalisasi, analogi, sebab akibat
3 generalisasi, analogi, sebab akibat3 generalisasi, analogi, sebab akibat
3 generalisasi, analogi, sebab akibatbuwarnisutopo
 
Makalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga RenangMakalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga Renang
Selly Noviyanty Yunus
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
dewisetiyana52
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
Uwes Chaeruman
 
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12Susanto Susanto
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
Hery budiyanto
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
firman afriansyah
 

What's hot (20)

kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruangkedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
 
Contoh Majas dalam Puisi
Contoh Majas dalam PuisiContoh Majas dalam Puisi
Contoh Majas dalam Puisi
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
 
Kata kajian-dan-kata-populer
Kata kajian-dan-kata-populerKata kajian-dan-kata-populer
Kata kajian-dan-kata-populer
 
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan rahaMembuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia5 permasalahan ekonomi di indonesia
5 permasalahan ekonomi di indonesia
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Resume kuliah tamu
Resume kuliah tamuResume kuliah tamu
Resume kuliah tamu
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
 
3 generalisasi, analogi, sebab akibat
3 generalisasi, analogi, sebab akibat3 generalisasi, analogi, sebab akibat
3 generalisasi, analogi, sebab akibat
 
Makalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga RenangMakalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga Renang
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
Pengertian hak dan kewajiban menurut ahli 12
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 

Viewers also liked

Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaanJaka_caniago
 
Tugas makalah antropologi kebudayaan
Tugas makalah antropologi kebudayaanTugas makalah antropologi kebudayaan
Tugas makalah antropologi kebudayaan
arifdefri
 
Makalah kewarganegaraan (autosaved)
Makalah kewarganegaraan (autosaved)Makalah kewarganegaraan (autosaved)
Makalah kewarganegaraan (autosaved)Ibnu casey Cepret
 
Ontologi
Ontologi  Ontologi
Ontologi
Anggun Pratiwi
 
Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.
Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.
Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.sendi24
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Universitas Negeri Makassar
 
Makalah Tentang Bela Negara
Makalah Tentang Bela NegaraMakalah Tentang Bela Negara
Makalah Tentang Bela Negara
Muhaimin Hidayatullah Hidayatullah
 
Epistimologi irfani
Epistimologi irfaniEpistimologi irfani
Epistimologi irfaniRisal Fahmi
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMila Wati
 
Makalah nusa-tenggara-barat
Makalah nusa-tenggara-baratMakalah nusa-tenggara-barat
Makalah nusa-tenggara-barat
Pengetikan Wahyu
 
Lampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaran
Lampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaranLampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaran
Lampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaran
sablahhh
 
Carita wayang
Carita wayangCarita wayang
Carita wayangadejuve
 
MAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docx
MAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docxMAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docx
MAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docx
Firman Anz
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanHenry Kurniawan
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
sayid bukhari
 
Antropologi Budaya
Antropologi BudayaAntropologi Budaya
Antropologi Budaya
arifdefri
 

Viewers also liked (20)

Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
Tugas makalah antropologi kebudayaan
Tugas makalah antropologi kebudayaanTugas makalah antropologi kebudayaan
Tugas makalah antropologi kebudayaan
 
Makalah kewarganegaraan (autosaved)
Makalah kewarganegaraan (autosaved)Makalah kewarganegaraan (autosaved)
Makalah kewarganegaraan (autosaved)
 
Makalah kebudayaan sulawesi tenggara
Makalah kebudayaan sulawesi tenggaraMakalah kebudayaan sulawesi tenggara
Makalah kebudayaan sulawesi tenggara
 
Power point plsbt
Power point plsbtPower point plsbt
Power point plsbt
 
Ontologi
Ontologi  Ontologi
Ontologi
 
Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.
Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.
Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.
 
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmuOntologi sebagai landasan pengembangan ilmu
Ontologi sebagai landasan pengembangan ilmu
 
Makalah kesenian
Makalah kesenianMakalah kesenian
Makalah kesenian
 
Makalah Tentang Bela Negara
Makalah Tentang Bela NegaraMakalah Tentang Bela Negara
Makalah Tentang Bela Negara
 
Epistimologi irfani
Epistimologi irfaniEpistimologi irfani
Epistimologi irfani
 
Makalah kritik sastra
Makalah kritik sastraMakalah kritik sastra
Makalah kritik sastra
 
Makalah nusa-tenggara-barat
Makalah nusa-tenggara-baratMakalah nusa-tenggara-barat
Makalah nusa-tenggara-barat
 
Lampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaran
Lampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaranLampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaran
Lampiran 1.rencana palaksanaan pembelajaran
 
Carita wayang
Carita wayangCarita wayang
Carita wayang
 
MAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docx
MAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docxMAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docx
MAKALAH EPISTEMOLOGI SAINS .docx
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN 3 (TEORI KEBENARAN) - DJOKO AW
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawan
 
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat IlmuMakalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
Makalah Metafisik, Asumsi dan Peluang dalam Filsafat Ilmu
 
Antropologi Budaya
Antropologi BudayaAntropologi Budaya
Antropologi Budaya
 

Similar to Makalah (1)

Makalah Wayang Golek
Makalah Wayang Golek Makalah Wayang Golek
Makalah Wayang Golek
NovaLustiana
 
Kata pangante1
Kata pangante1Kata pangante1
Kata pangante1
NovaLustiana
 
Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia
Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia
Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia
Taufi Qurrachman
 
Makalah batik Pekalongan
Makalah batik PekalonganMakalah batik Pekalongan
Makalah batik Pekalonganyunitariyani
 
Wayang
WayangWayang
Tugas makalah (wawasan nusantara) harits
Tugas makalah (wawasan nusantara) haritsTugas makalah (wawasan nusantara) harits
Tugas makalah (wawasan nusantara) haritsRietz Wiguna
 
pengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_senipengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_seniahufiamaya
 
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
nuralfiyani24
 
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa AksaraSejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa AksaraFriskilla Suwita
 
04 bab i
04 bab i04 bab i
04 bab i
Royen Bengkulu
 
Buku kearifan lokal
Buku kearifan lokalBuku kearifan lokal
Buku kearifan lokal
Jonaedi Efendi
 
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaUnique Hartianti
 
Makalah pancasila sebagai identitas nasional bangsa indonesia
Makalah pancasila sebagai identitas nasional  bangsa indonesiaMakalah pancasila sebagai identitas nasional  bangsa indonesia
Makalah pancasila sebagai identitas nasional bangsa indonesia
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Presentation1[1]
Presentation1[1]Presentation1[1]
Presentation1[1]
Regina Philyria
 
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaUnique Hartianti
 
Pancasila Sebagai Nasionalisme Bangsa
Pancasila Sebagai Nasionalisme BangsaPancasila Sebagai Nasionalisme Bangsa
Pancasila Sebagai Nasionalisme Bangsa
universitas islam syekh-yusuf tangerang
 
Dasar-dasar seni
Dasar-dasar seniDasar-dasar seni
Dasar-dasar seni
Rachardy Andriyanto
 
Bacaan untuk anak SD - Kalah oleh si Cerdik.pdf
Bacaan untuk anak SD - Kalah oleh si Cerdik.pdfBacaan untuk anak SD - Kalah oleh si Cerdik.pdf
Bacaan untuk anak SD - Kalah oleh si Cerdik.pdf
Nodd Nittong
 
Tugas pancasila
Tugas pancasilaTugas pancasila
Tugas pancasila
Adi II
 

Similar to Makalah (1) (20)

Makalah Wayang Golek
Makalah Wayang Golek Makalah Wayang Golek
Makalah Wayang Golek
 
Kata pangante1
Kata pangante1Kata pangante1
Kata pangante1
 
Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia
Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia
Pancasila sebagai identitas_nasional_bangsa_indonesia
 
Makalah batik Pekalongan
Makalah batik PekalonganMakalah batik Pekalongan
Makalah batik Pekalongan
 
Wayang
WayangWayang
Wayang
 
Tugas makalah (wawasan nusantara) harits
Tugas makalah (wawasan nusantara) haritsTugas makalah (wawasan nusantara) harits
Tugas makalah (wawasan nusantara) harits
 
pengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_senipengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_seni
 
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
 
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah  Masa Pra aksara dan Masa AksaraSejarah  Masa Pra aksara dan Masa Aksara
Sejarah Masa Pra aksara dan Masa Aksara
 
04 bab i
04 bab i04 bab i
04 bab i
 
Buku kearifan lokal
Buku kearifan lokalBuku kearifan lokal
Buku kearifan lokal
 
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Makalah pancasila sebagai identitas nasional bangsa indonesia
Makalah pancasila sebagai identitas nasional  bangsa indonesiaMakalah pancasila sebagai identitas nasional  bangsa indonesia
Makalah pancasila sebagai identitas nasional bangsa indonesia
 
Presentation1[1]
Presentation1[1]Presentation1[1]
Presentation1[1]
 
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Pancasila Sebagai Nasionalisme Bangsa
Pancasila Sebagai Nasionalisme BangsaPancasila Sebagai Nasionalisme Bangsa
Pancasila Sebagai Nasionalisme Bangsa
 
Karya ilmiah 1
Karya ilmiah 1Karya ilmiah 1
Karya ilmiah 1
 
Dasar-dasar seni
Dasar-dasar seniDasar-dasar seni
Dasar-dasar seni
 
Bacaan untuk anak SD - Kalah oleh si Cerdik.pdf
Bacaan untuk anak SD - Kalah oleh si Cerdik.pdfBacaan untuk anak SD - Kalah oleh si Cerdik.pdf
Bacaan untuk anak SD - Kalah oleh si Cerdik.pdf
 
Tugas pancasila
Tugas pancasilaTugas pancasila
Tugas pancasila
 

Makalah (1)

  • 1. BUDAYA WAYANG GOLEK SEBAGAI JATI DIRI BANGSA INDONESIA (Jawa Barat) MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaran Kelompok I. Intan Sondari 41032151131046 Mia Sukmawati N 41032151131044 Randi Ramlan 41032151131015 Salma Kasim 41032151131021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNNG 2015
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, hidayah serta inayah-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan penelitian ilmiah dengan judul “Budaya Wayang Golek Sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia”. Wayang golek merupakan salah satu produk budaya jawa barat, dari beberapa pengrajin wayang golek salah satu pengrajin yang popular adalah di jelekong. Tepatnya di Desa Bale Endah, Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung. Semoga dengam membaca makalah ini, membuat para pembaca lebih mengemal dan mencintai budayanya sendiri di bandingkan dengan budaya negara lain. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, kritik dan saran sangat kami nantikan agar dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat. Bandung, 7 Maret 2015 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1 1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................ 1 BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 2 2.1 Pengertian Identitas .......................................................................... 2 2.2 Pengertian Bangsa .............................................................................. 2 2.3 Identitas Bangsa Indonesia ................................................................. 3 2.4 Pengertian Wayang Golek ................................................................. 3 2.5 Sejarah Wayang Golek ....................................................................... 4 BAB III PEMBAHASAN ................................................................................... 5 3.1 Pengertian Identitas Bamgsa .............................................................. 5 3.2 Unsur-Unsur Pembentuk Identitas ..................................................... 6 3.3 Hubungan Wayang Golek Dengan Identitas Bangsa ......................... 8 3.4 Wayang Golek Sebagi Budaya Bangsa .............................................. 9 BAB IV PENUTUP ............................................................................................ 11 4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 11 4.2 Saran ................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wayang golek adalah salah satu seni pertunjukan boneka tiruan rupa manusia yang dimainkan oleh seorang dalang dengan menggabungkan beberapa unsur seni. Wayang golek merupakan salah satu produk budaya jawa barat, dari bebrapa pengrajin wayang golek salah satu pengrajin yang popular adalah di jelekong. Tepatnya di Desa Bale Endah, Kecamatan Bale Endah, Kabupaten Bandung. Namun lain dulu lain sekarang, ditengah perkembangan zaman yang semakin maju, wayang golek sebagai kesenian khas indonesia mulai terancam punah. Hal itu bisa terjadi jika tak ada generasi bangsa ini yang melestarikan kesenian yang sudah bertahun-tahun tumbuh di tanah air kita. Maka dari latar belakang tersebutlah kami mengambil judul tentang budaya wayang golek sebagai jati diri bangsa indonesia, yang harus dilestarikan oleh bangsanya sendiri, kalau bukan kita siapa lagi. 1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana unsur-unsur pembentuk identitas? b. Bagaimana sejarah wayang golek? c. Bagaimana perkembangan wayang golek saat ini? d. Bagaimana kaitan wayang golek dengan identitas bangsa? 1.3 Tujuan Penelitian a. Mengetahui unsur-unsur pembentuk wayang golek. b. Mengetahui sejarah wayang golek. c. Mengetahui perkembangan wayang golek saat ini? d. Menegtahui kaitan atau hubungan wayang golek sebagai identitas bangsa Indonesia .
  • 5. 2 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Identitas Identitas dari dilihat dari segi bahasa identitas berasal dari bahasa inggris yaitu “identity” yang dapat diartikan ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri. Menurut Arnold Dashefsky dalam buku A. Ubaidilah, dkk. (2000) identity (identitas) atau jati diri dapat mempunyai arti, yaitu: pertama, identitas atau jatidiri menunjuk pada ciri-ciri yang melekat pada diri seseorang atau sebuah benda. Kedua identitas atau jatidiri berupa surat keterangan yang dapat menjelaskan pribadi seseorang dan riwayat hidup seseorang. 2.2 Pengertian Bangsa Istilah bangsa memiliki berbagai makna dan pengertian yang berbeda-beda. Bangsa merupakan terjemahan dari kata ”nation” (dalam bahasa Inggris). Kata nation bermakna keturunan atau bangsa. Seiring perkembangan zaman, maka pengertian bangsa juga mengalami perkembangan. Pada awalnya bangsa hanya diartikan sekelompok orang yang dilahirkan pada tempat yang sama. Istilah natie (nation) mulai populer sekitar tahun 1835. Pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh Ernest Renan pada tahun 1882, yang dimaksud dengan bangsa adalah jiwa, suatu asas kerohanian yang timbul dari: a) kemuliaan bersama di waktu lampau, yang merupakan aspek histories. b) keinginan untuk hidup bersama (le desir de vivre ensemble) di waktu sekarang yang merupakan aspek solidaritas, dalam bentuk dan besarnya tetap mempergunakan warisan masa lampau, baik untuk kini dan yang akan datang.
  • 6. 3 2.3 Identitas Bangsa Indonesia Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan negara Indonesia dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh para pendiri negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C. Identitas nasional yang menunjukkan jati diri Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut: Identitas Nasional Indonesia : 1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia 2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih 3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya 4. Lambang Negara yaitu Pancasila 5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika 6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila 7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat 9. Konsepsi Wawasan Nusantara. 10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional. 2.4 Pengertian Wayang Golek Dalam bahasa Jawa, kata wayang berarti “bayangan”. Jika ditinjau dari arti filsafatnya, “wayang” dapat diartikan sebagai bayangan atau merupakan pencerminan dari sifat-sifat yang ada dari dalam jiwa manusia. Sifat-sifat yang dimaksud antara lain seperti watak angkara murka, kebajikan, serakah, dan lain sebagainya. Padahal menurut R.Gunawan Djajakusumah dalam bukunya “Pengenalan Wayang Golek Purwa di Jawa Barat” Menurutnya, wayang adalah kebudayaan asli Indonesia (khususnya di Pulau Jawa). Perkataan wayang berasal dari Wad an Hyang, artinya “leluhur”,tapi ada juga yang berpendapat yaitu dari kata”bayangan”. Adapun yang berpendapat bahwa wayang berasal dari negri India mungkin melihat dari asal ceritanya yaitu mengambil dari cerita Ramayana dan Mahabrata (berasal dari Kitab Suci Hindu). Tetapi selanjutnya cerita- cerita itu diubah dan direkayasa disesuaikan dengan kebudayaan di Jawa. Wayang dimainkan oleh seorang dalang yang dibantu oleh beberapa orang penabuh gamelan dan satu atau dua orang waranggana sebagai vokalisnya. Fungsi dalang di sini adalah mengatur jalannya pertunjukan secara keseluruhan. Dalang
  • 7. 4 memimpin semua komponen pertunjukan untuk luluh dalam alur ceritera yang disajikan. Jadi wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian yang menapilkan dan membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah. Wayang Golek ini menampilkan golek yaitu semacam boneka yang terbuat dari kayu yang memerankan tokoh tertentu dalam cerita pawayangan serta dimainkan oleh seorang Dalang dan diiringi oleh nyanyian serta iringan musik tradisional Jawa Barat yang disebut dengan degung. 2.5 Sejarah Wayang Golek Pada awal kemunculannya, kesenian wayang kayu lahir dan berkembang di wilayah pesisir utara pulau Jawa pada awal abad ke-17 dimana kerajaan Islam tertua di Pulau Jawa tumbuh disana, dengan menggunakan Bahasa Sunda dalam dialognya. Menurut legenda yang berkembang, Sunan Kudus menggunakan bentuk wayang golek awal ini untuk menyebarkan Islam di masyarakat. Kesenian wayang golek berbahasa Sunda diperkirakan mulai berkembang di Jawa Barat pada masa ekspansi Kesultanan Mataram pada abad ke-17, meskipun sebenarnya beberapa pengaruh warisan budaya Hindu masih bertahan di beberapa tempat di Jawa Barat sebagai bekas wilayah Kerajaan Sunda Pajajaran. Pertunjukan seni wayang golek mulai mendapatkan bentuknya yang seperti sekarang sekitar abad ke-19. Saat itu kesenian wayang golek merupakan seni pertunjukan teater rakyat yang dipagelarkan di desa atau kota karesidenan. Selain berfungsi sebagai pelengkap upacara selamatan atau ruwatan, pertunjukan seni wayang golek juga menjadi tontonan dan hiburan dalam perhelatan tertentu. Sejak 1920-an, selama pertunjukan wayang golek diiringi oleh sinden. Popularitas sinden pada masa- masa itu sangat tinggi sehingga mengalahkan popularitas dalang wayang golek itu sendiri, terutama ketika zamannya Upit Sarimanah dan Titim Patimah sekitar tahun 1960-an. (Sumber: Wkikipesia)
  • 8. 5 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Identitas Bamgsa Identitas nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khasnya dan dengan ciri khas tersebutlah suatu bangsa akan berbeda dengan bangsa lain. Sehingga dengan demikian, maka identitas nasional akan melahirkan tindakan kelompok yang disebut atribut nasional. Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”. Adapun faktor-faktor pembentuk identitas adalah: 1. Primordial Factor yang merupakan identitas yang menyatukan masyarakat sehingga mereka dapat membentuk bangsa-negara. yang meliputi kesamaan suku bangsa, daerah asal,bahasa dan adat istiadat. Contoh : Bangsa Yahudi membentuk Negara Israel. 2. Sakral Factor sacral dapat berupa kesaam agama yang dipeluk masyarak atau ideology doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Misalnya : factor agama katholik mampu membentuk beberapa Negara di Amerika Lathin.Negara Uni Sovyet diikat oleh kesamaan ideology komunity. 3.Tokoh Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani oleh masyarakat dapat menjadi factor yang menyatukan bangsa Negara sebagai lidah rakyat, pemersatu rakyat,dan symbol persatuan bangsa yang bersangkutan. Misalnya : Mahatmah Gandhi di India,Soekarno di Indonesia,dan sebagainya. 4. Bhineka Tunggal Ika Prinsip Bhineka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kesedian warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan (unity in diversity ) yang dimaksud bersatu dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang disebut Negara dan
  • 9. 6 pemerintahannya, tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa,adat,ras,dan agamanya. 5. Sejarah Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatuka diri dapat suatu bangsa.seperti persamaan masa lalu,sama-sama menderita karena penjajahan. 6. Perkembangan Ekonomi Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat ,semakin saling bergantung diantara jenis pekerjaan,semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena perkembangan ekonomi,akan semakin besar solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. 7. Kelembagaan Lembaga-lembaga dalam suatu Negara melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan golongannnya dalam masyarakat. 3.2 Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Ke- majemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentukan identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa. A. Suku Bangsa Adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat akskriftif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. B. Agama Bangsa Indonesia merupakan Negara demokratis sehingga agama yang tumbuh dan berkembang di nusanatara sangatlah banyak yaitu agama islam, Kristen, budhha, dan kong Hu Cu. Agam Konh Hu Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagi agama resmi Negara, tetapi sejak pemerintahan presiden abdurahman wahid, istilah agama reminegara ini dihapuskan. C. Kebudayaan Adalah pengetahuan manusia sebagai mahluk sosila yang sisnya adalah perangakat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menfsirkan dan memahami memahami
  • 10. 7 lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai lingkungan yang dihadapi. “kebudayaaan adalah kompleks keseluruhan dari penegtahuan kenyakinan kesenian moral, hukum aday istiadat dan semua kemampuan dan kebiasaan yang lainnnya yang diperoleh oleh seorang sebagai anggota masyarakat” (Sir Edward,Sosiologo, jilid, hal 158) D. Bahasa Merupakan unsur pendukung identitas nasional lain. Bahasa dipahami sebagaii system perlambangan yang secara atribut atau unsr-unsur bunyi ucapan manusia yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antara manusia. Dari unsur-unsur identitas nasional tersebut dapatdirumuskan pembagi menjadi 3 bagian sebagai berikut: a. Identitas fundamental Yaitu pancasila yang merupakan falsafah bangsa, dasar negara, dan ideologi Negara. b. Identitas instrumental Yang berisi UUD 1945 dan tata perundanganya, bahasa indonesia, lambang Negara, bendera Negara, lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. c. Identitas alamiah Yaitu meliputi Negara kepulauan (arcchipolego) dan pluralism dalam suku, bahasa, budaya, dan agama, serta kepercayaan. Identitas nasional merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan Negara Indonesia dengan Negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh para pendiri Negara Indonesia. Identitas nasional tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-undang Dasar dalam pasal 35-36C. identiitas nasional menunjukan jati diri Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia. 2. Bendera negara yaitu Sang Merah Putih. 3. Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya. 4. Lambang Negara yaitu Pancasila. 5. Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika. 6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila.
  • 11. 8 7. Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945. 8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. 9. Konsepsi Wawasan Nusantara. 10. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional. 3.3 Hubungan Wayang Golek Dengan Identitas Bangsa Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang terdiri dari beraneka ragam suku bangsa, pulau dan budaya. Selain dari pada itu, banyak ciri khas yang dimiliki dari berbagai pulau yang ada di Indonesia ini. Selain dari pada menjadi aset yang tentunya sangat berharga, kesenian, kebudayaan, dan karya seni yang ada di Indonesia juga menjadi identitas bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya. Yang mana salah satu contohnya yaitu kebudayaan yang terkenal di jawa barat adalah wayang. Kesenian wayang ini sangat memiliki banyak keistimewaan. Kemudian wayang merupakan salah satu icon yang sudah terkenal di internasional, terbukti dengan pengakuannya dari UNESCO, “ sejak 7 November 2003 lalu Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah mengakui wayang sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity” Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika mengungkapkan. Perlu kita ketahui juga, bahwa dalam permainan wayang itu terdiri dari dalang dan di sertai dengan penyanyi sinden nya. Kemudian alur cerita yang biasa dibawakan dapat diambil dari cerita rakyat seperti mengambil dari kisah ramayana dan mahabrata yang menggunakan bahasa sunda. Kemudian diiringan gamelan Sunda (salendro), yang terdiri atas dua buah saron, sebuah peking, sebuah selentem, satu perangkat boning, satu perangkat boning rincik, satu perangkat kenong, sepasang gong (kempul dan goong), ditambah dengan seperangkat kendang (sebuah kendang Indung dan tiga buah kulanter), gambang dan rebab. Wayang Golek adalah satu puncak seni budaya bangsa yang paling menonjol dibandingkan dengan jenis karya seni budaya yang lainnya, karena didalam pementasan wayang golek tampak terlihat jelas terdapat beragam unsur seni yang tergabung menjadi satu. Unsur- unsur seni yang terkandung didalam wayang golek meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni sastra, seni tutur, seni lukis, seni pahat serta seni
  • 12. 9 perlambang. Itu yang menjadi alasan kenapa wayang golek bisa dijadikan sebagai suatu media yang efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Kemudian wayang juga di jadikan salah satu media para wali jaman dulu untuk menyabarkan agama islam di tanah pasundan ini, karena pada masa itu ajaran Hindu dan Budha memang sudah cukup akrab di masyarakat. Seperti dalam cerita Ramayana dan mahabrata para dewa mempunyai wewenang yang sangat absolut sebagai penentu nasib dan takdir. Sehingga berawal dari hal tersebut, kemudian para Wali berpikir untuk mempergunakan wayang sebagai media penyebaran agama Islam. Dan seiring dengan perkembangan jaman, seni pertunjukan Wayang golek pun mengalami perkembangan dalam bentuk pengemasan pertunjukan hingga akhirnya Wayang golek menjadi salah satu seni yang paling menjanjikan dalam menghibur penonton. Akan tetapi dengan semaki berkembangnya dunia hiburan saat ini, kebudayaan wayang ini sangat sedikit peminatnya dikarenakan masyarakat sudah lebih banyak menggenal budaya luar dibanding budaya nya sendiri yang mana sudah sangat asli dari keturunan nenek moyangnya sendiri kebudayaan wayang tersebut itu. Kemudian perubahan yang terjadi dalam perwayangan saat ini, itu hanya pada bagaimana pengemasan wayangnya saja agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan jaman saat ini. Tidak ada perkembangan yang mengarah kepada pengenalan akan ciri-ciri dari karakter wayang golek itu sendiri. Hanya seperti biasanya saja wayang itu dipasang di cerita-cerita yang sudah dibuat saja, jadi untuk mengenal sifat dari perwayangan itu sendiri hanya didapat saat menonton saja, jadi tidak ada pengenalan khusus diluar acara biasanya. Sehingga pendekatan dan pengetahuan masyarakat tentang wayang sangat minim. Dan lagi wayang hanya bisa ditonton hanya pada saat ada acara slametan atau acara-acara hajatan yang berfungsi sebagai satu kebiasaan agar semua orang yang terlibat selamat selama upacara dan sesudahnya. Dan lagi tidak setiap hari dapat ditonton ditempat umum, sehingga penyebaran dan pengenalan nya pun kurang familiar sehingga masyarakat seperti kurang perduli dengan budaya Indonesia itu. 3.4 Wayang Golek Sebagi Budaya Bangsa Wayang golek adalah suatu seni pertunjukan boneka tiruan rupa manusia yang dimainkan oleh seorang dalang dengan menggabungkan beberapa unsur seni. Wayang golek satu puncak seni budaya bangsa yang paling menonjol dibandingkan dengan jenis
  • 13. 10 karya seni budaya yang lainnya, karena dalam pementasan wayng golek tampak terlihat jelas terdapat unsur-unsur seni yang tergabubg menjadi satu. Unsur-unsur seni yang terkandung dalam didalam wayang golek meliputi seni peran, seni pahat, seni suara, seni music, seni sastra, seni tutur, seni peran,seni lukis serta seni perlambang. Wayang golek disebut sebagai budaya karena wayang golek merupakan hasil karya cipta dan karsa masyarakat Indonesia. Wayang golek ini memiliki hubungan yang erat dengan perkembangan masyarakatnya. Menurut sejarah bahwa wayang golek berkembang pertama kali di daerah Cirebon jawa barat pada masa sunana gunung jati abad ke-15. Jenis wayang yang pertama kali diperkenlkan adalah wayang golek Jenis wayang yang pertama kali diperkenalkan adalah jenis wayang kulit yang kemudian berkembang pada abad ke-16 menjadi wayang golek papak atau cepak. Wayang golek papak atau cepak masih terpengaruh oleh wayang kulit sehingga bentuk wayang goleknya pun masih gepeng atau berbentuk dua dimensi. Barulah pada perkembangan selanjutnya, wayang golek mulai berubah bentuk menjadi tiga dimensi atau membulat seperti wayang yang biasa dilihat pada masa sekarang. (Suryana : 2002) Wayang golek digunakan sebagai media untuk menyebarkan Agama Islam di tanah pasundan oleh para Wali, karena pada masa itu ajaran Hindu dan Budha memang sudah cukup akrab di masyarakat. Pada cerita Mahabarata dan Ramayana para dewa mempunyai wewenang yang sangat absolut sebagai penentu nasib dan takdir. Maka berakar dari hal tersebut, kemudian para Wali berpikir untuk mempergunakan wayang sebagai media penyebaran agama Islam. Dan seiring dengan perkembangan jaman, seni pertunjukan Wayang golek pun mengalami perkembangan dalam bentuk pengemasan pertunjukan hingga akhir wayang golek menjadi salh satu seni yang paling menjajijikan dalam menghibur penonton.
  • 14. 11 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Identitas nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa. Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C. Salah satu identitas bangsa Indonesia adalah wayang golek. Wayang Golek merupakan kesenian tradisional dari Jawa Barat yaitu kesenian yang menapilkan dan membawakan alur sebuah cerita yang bersejarah. Selain dari pada itu wayang golek menjadi aset yang tentunya sangat berharga, kesenian, kebudayaan, dan karya seni yang ada di Indonesia juga menjadi identitas bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya. 4.2 Saran 1. Unsur-unsur identitas nasional membantu kita dalam mengetahui makna identitas nasional yang sebenarnya dan dengan mengetahui unsur identitas tersebut semoga kita dapat memahami serta menambah rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. 2. Dengan mengetahui unsur identitas diharapkan bisa lebih menghargai kebudayaan bangsa sendiri dan lebih melestarikan. Misalnya melestarikan wayang golek sebagai warisan nenek moyang.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA Yunus Abidin, M.Pd. dkk. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia. Bandung: CV. Maulana Media Grafika. Saefudin, Ahmad. 2010. Teknik Pembuatan Makalah [Online]. Tersedia http://teraskita.wordpress.com/2010/10/27/teknik-pembuatan-makalah/ [27 Oktober 2010]. Ghozaliash, achmad. 2013. Identitas Nasional [Online]. Tersedia http://achmadghozaliash.blogspot.com/2013/04/identitas-nasional.html [April 2010]. Zaimar,okke.Wayanggolek[onlone].Sttaff.ui.ac.id/system/files/users/okke.ksz/publicatio n/golek.okz.pdf