Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal berdasarkan persamaan sifatnya. Perbandingan dapat dilakukan secara tidak langsung, langsung, melalui personifikasi, atau alegori. Contoh-contoh majas perbandingan dan jenis-jenisnya dijelaskan beserta latihan soal untuk memahami konsep majas perbandingan.
1. Wanita muda terjebak oleh perkataan manis pemuda yang ternyata berkhianat.
2. Kalimat nonbaku adalah "Kita nanti hanya makan angin saja".
3. Iklan lowongan kerja tahun 1997 sebagian besar untuk lulusan S1 dan D3 serta pekerjaan penjualan, akuntansi, dan keuangan.
Teks tersebut berisi soal pilihan ganda untuk arsip tugas kelas IX SMP Negeri 1 Wates, Yogyakarta. Soal-soal tersebut mencakup berbagai materi pelajaran seperti bahasa Indonesia, sastra, IPS, dan IPA.
Peribahasa merupakan susunan kata-kata yang mempunyai makna tersirat dan digunakan untuk menggambarkan sifat manusia atau keadaan. Terdapat beberapa jenis peribahasa seperti simpulan bahasa, perumpamaan, pepatah, bidalan dan perbilangan. Peribahasa digunakan untuk menyampaikan nasihat atau hikmah hidup.
1. Wanita muda terjebak oleh perkataan manis pemuda yang ternyata berkhianat.
2. Kalimat nonbaku adalah "Kita nanti hanya makan angin saja".
3. Iklan lowongan kerja tahun 1997 sebagian besar untuk lulusan S1 dan D3 serta pekerjaan penjualan, akuntansi, dan keuangan.
Teks tersebut berisi soal pilihan ganda untuk arsip tugas kelas IX SMP Negeri 1 Wates, Yogyakarta. Soal-soal tersebut mencakup berbagai materi pelajaran seperti bahasa Indonesia, sastra, IPS, dan IPA.
Peribahasa merupakan susunan kata-kata yang mempunyai makna tersirat dan digunakan untuk menggambarkan sifat manusia atau keadaan. Terdapat beberapa jenis peribahasa seperti simpulan bahasa, perumpamaan, pepatah, bidalan dan perbilangan. Peribahasa digunakan untuk menyampaikan nasihat atau hikmah hidup.
1. Ungkapan-ungkapan bahasa Indonesia yang menggunakan bagian-bagian tubuh dan indra sebagai metafora untuk menyatakan makna tertentu seperti hati, mulut, mata, dan lidah.
1. Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang jenis-jenis peribahasa meliputi simpulan bahasa, perumpamaan, kiasan, pepatah, bidalan dan kata-kata hikmat.
2. Contoh-contoh peribahasa diberikan untuk setiap jenis beserta maksud ringkas.
3. Dokumen ini memberikan informasi tingkat tinggi tentang definisi dan contoh jenis-jenis peribahasa dalam bahasa Melayu.
Teks tersebut membahas berbagai jenis majas yang terdiri dari majas perbandingan, majas pertentangan, dan majas sindiran. Majas perbandingan meliputi metafora, personifikasi, hiperbola, asosiasi, eufemisme, simile, metonimia, alegori, dan sinekdok. Majas pertentangan terdiri dari paradoks, litotes, dan antitesis. Sedangkan majas sindiran meliputi sinisme dan ironi.
Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis majas perulangan dalam bahasa Indonesia, yaitu: 1) majas repetisi, 2) enumerasio, 3) anafora, 4) mesodiplosis, 5) kiasmus, 6) aliterasi, 7) tautotes, 8) simploke, 9) pararelisme, 10) anadiplosis, dan 11) tropen. Majas-majas tersebut menggunakan pengulangan kata, frase, atau kalimat dalam berbagai pola untuk
Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Lautaleeeen
Sajak ini membahas tentang empat tema utama:
1) Pentingnya bahasa dalam berbagai aspek kehidupan
2) Penggunaan bahasa yang baik dalam puisi ini
3) Hubungan erat antara ayah dan anak beserta harapan ayah
4) Kesyukuran seseorang yang menyadari kesalahannya
Majas atau gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang kreatif untuk menciptakan efek tertentu. Terdapat beberapa jenis majas seperti majas perbandingan, penegasan, dan pertentangan. Majas perbandingan meliputi simile, personifikasi, dan metafora. Sedangkan majas penegasan mencakup repetisi, klimaks, antiklimaks, dan paralelisme. Majas pertentangan terdiri dari paradoks, hiperbolisme, dan antitesis
Dokumen tersebut membahas tentang perumpamaan, yaitu peribahasa yang mengandung makna tersurat dan tersirat. Terdapat dua jenis perumpamaan, yaitu yang secara terang-terangan menyatakan perbandingan dan yang tidak. Diberikan contoh perumpamaan untuk masing-masing jenis beserta makna yang ingin disampaikan.
1. Ungkapan-ungkapan bahasa Indonesia yang menggunakan bagian-bagian tubuh dan indra sebagai metafora untuk menyatakan makna tertentu seperti hati, mulut, mata, dan lidah.
1. Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang jenis-jenis peribahasa meliputi simpulan bahasa, perumpamaan, kiasan, pepatah, bidalan dan kata-kata hikmat.
2. Contoh-contoh peribahasa diberikan untuk setiap jenis beserta maksud ringkas.
3. Dokumen ini memberikan informasi tingkat tinggi tentang definisi dan contoh jenis-jenis peribahasa dalam bahasa Melayu.
Teks tersebut membahas berbagai jenis majas yang terdiri dari majas perbandingan, majas pertentangan, dan majas sindiran. Majas perbandingan meliputi metafora, personifikasi, hiperbola, asosiasi, eufemisme, simile, metonimia, alegori, dan sinekdok. Majas pertentangan terdiri dari paradoks, litotes, dan antitesis. Sedangkan majas sindiran meliputi sinisme dan ironi.
Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai berbagai jenis majas perulangan dalam bahasa Indonesia, yaitu: 1) majas repetisi, 2) enumerasio, 3) anafora, 4) mesodiplosis, 5) kiasmus, 6) aliterasi, 7) tautotes, 8) simploke, 9) pararelisme, 10) anadiplosis, dan 11) tropen. Majas-majas tersebut menggunakan pengulangan kata, frase, atau kalimat dalam berbagai pola untuk
Antologi Sajak Anak Bumi Tercinta & Anak Lautaleeeen
Sajak ini membahas tentang empat tema utama:
1) Pentingnya bahasa dalam berbagai aspek kehidupan
2) Penggunaan bahasa yang baik dalam puisi ini
3) Hubungan erat antara ayah dan anak beserta harapan ayah
4) Kesyukuran seseorang yang menyadari kesalahannya
Majas atau gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang kreatif untuk menciptakan efek tertentu. Terdapat beberapa jenis majas seperti majas perbandingan, penegasan, dan pertentangan. Majas perbandingan meliputi simile, personifikasi, dan metafora. Sedangkan majas penegasan mencakup repetisi, klimaks, antiklimaks, dan paralelisme. Majas pertentangan terdiri dari paradoks, hiperbolisme, dan antitesis
Dokumen tersebut membahas tentang perumpamaan, yaitu peribahasa yang mengandung makna tersurat dan tersirat. Terdapat dua jenis perumpamaan, yaitu yang secara terang-terangan menyatakan perbandingan dan yang tidak. Diberikan contoh perumpamaan untuk masing-masing jenis beserta makna yang ingin disampaikan.
Dokumen tersebut membahas tentang peribahasa, termasuk definisi, cara memahami makna, proses terbentuknya, fungsi, dan jenis-jenis peribahasa seperti pepatah, perumpamaan, pemeo, dan ungkapan.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen. Unsur intrinsik meliputi tema, alur, tokoh, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Unsur ekstrinsik meliputi latar belakang sosial, pengarang, dan nilai-nilai dalam cerita seperti agama, budaya, politik dan ekonomi.
Kalimat berita negatif dan larangan merupakan kalimat yang mengandung penyangkalan atau larangan. Kalimat berita negatif ditandai dengan kata "tidak" atau "bukan" sedangkan kalimat larangan menggunakan kata seperti "jangan", "tidak boleh", atau "dilarang". Kedua jenis kalimat ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang imbuhan asing dalam bahasa Indonesia, terutama dalam pertumbuhan bahasa. Imbuhan-imbuhan tersebut berasal dari bahasa daerah maupun asing seperti Sanskerta, Arab, dan Barat. Dibahas pula macam-macam imbuhan tersebut beserta contoh dan maknanya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai beberapa ukuran penyebaran data seperti jangkauan, simpangan rata-rata, simpangan standar, kuartil, dan persentil beserta contoh perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas tentang empat jenis surat niaga, yaitu surat penawaran, surat permintaan penawaran, surat pesanan, dan surat pengaduan. Surat-surat niaga tersebut digunakan dalam transaksi jual beli antara penjual dan pembeli untuk memfasilitasi proses penawaran, permintaan informasi harga dan spesifikasi barang, pemesanan barang, dan pengaduan atas keluhan pembeli.
Surat kuasa dan surat perjanjian merupakan dokumen penting dalam bertransaksi. Surat kuasa digunakan untuk memberikan kuasa kepada orang lain untuk menyelesaikan suatu urusan, sedangkan surat perjanjian digunakan untuk mendokumentasikan kesepakatan antara dua pihak. Dokumen ini harus memuat informasi penting seperti identitas para pihak, objek transaksi, dan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang perluasan kalimat untuk menyatakan keterangan cara, alat, kesertaan, dan saling. Jenis-jenis keterangan tersebut dijelaskan beserta contoh kalimatnya. Keterangan cara menyatakan bagaimana suatu peristiwa terjadi, keterangan alat menyatakan ada atau tidaknya alat, keterangan kesertaan menyatakan ada atau tidaknya orang lain, dan keterangan saling menyatakan perbu
Dokumen tersebut membahas tentang paragraf hubungan perbandingan. Paragraf jenis ini terdiri dari beberapa kalimat yang saling berhubungan menggunakan kata penghubung seperti ibarat, bagai, laksana, yang membandingkan dua hal berdasarkan persamaan atau perbedaannya. Paragraf ini biasanya digunakan untuk membahas dua objek secara perbandingan.
1. Sebagian besar area persawahan dan lahan pertanian mengalami krisis air yang mengakibatkan kerusakan berat pada puluhan ribu hektar tanaman padi di Pantura.
Karya tulis tersebut membahas tahap-tahap penyusunan makalah, mulai dari persiapan, penulisan, dan revisi. Juga membahas pertimbangan dalam memilih topik dan contoh kerangka karya tulis yang mencakup bab pendahuluan, pembahasan, dan penutup.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
4. 1. Cara tidak langsung dua
hal itu dibandingkan dengan
menggunakan kata keterangan
perbandingan: umpama,
seperti, ibarat, laksana, bak,
bagai.
Cara tidak langsung ini disebut
majas perumpamaan atau
asosiasi
5. Contoh:
1. Mukanya pucat bagai mayat.
2. Hatinya memang lembut
seperti sutera.
3. Anak itu kebingungan seperti
rusa masuk kampung.
4. Pendirian anak itu ibarat air
di atas daun talas.
6. 5. Mereka bagaikan anak ayam
kehilangan induknya.
6. Pengetahuan anak itu sangat
picik seperti katak dalam
tempurung.
7. Kedua orang itu sungguh serasi
seperti api dengan asap.
8. Keadaan keluarganya seperti
telur di ujung tanduk.
7. 2. Cara langsung dua hal itu
dibandingkan dengan tidak
menggunakan kata-kata
perbandingan seperti tersebut
di atas.
Perbandingan langsung ini
disebut metafora.
8. Contoh:
1. Jangan dekati buaya darat itu.
2. Si jago merah telah melalap
sebuah gedung mewah.
3. Pemuda adalah tulang
punggung negara.
4. Semangatnya membaja untuk
mencapai cita-cita.
9. 5. Kuli tinta itu mengejar-ngejar
tokoh reformasi.
6. Citra menjadi anak emas
guruku.
7. Mahasiswa adalah motor
penggerak reformasi.
8. Grup band Radja sedang naik
daun.
10. 3. Cara membandingkan antara
benda tak bernyawa dengan
benda bernyawa.
Cara ini disebut personifikasi
(pengorangan).
11. Contoh:
1. Kereta malam menjerit-jerit.
2. Padi merunduk, menghormat
petani.
3. Ombak menuju pantai.
4. Bulan bersembunyi di balik awan.
12. 5. Deretan pohon bambu mengalunkan
lagu alam yang merdu.
6. O, angin sampaikanlah rasa rinduku
kepadanya.
7. Mobilnya batuk-batuk sejak tadi padi.
8. Tatapan matanya menjeritkan
penderitaan.
13. 4. Alegori Gaya bahasa yang
berupa cerita singkat yang
mengandung kiasan.
Gaya bahasa ini sering disebut
majas metafora yang
mengalami perluasan.
14. Contoh:
1. Setiap insan di dunia akan
mengalami topan dan badai
dalam kehidupan.
2. Saya ucapkan selamat
mendayung bahtera hidup.
Semoga kelak mencapai pulau
kehidupan yang bahagia.
15. 3. Bunga desa itu sedang berkembang.
Banyak kumbang mengintainya.
Akan tetapi, bunga itu selalu
menjaga keasriannya.
16. 4. Roda kehidupan manusia selalu
berputar. Kadang berada di atas
kadang di bawah. Oleh karena itulah,
kita sebagai makhluk Allah harus
pandai-pandai bersyukur.
5. Waspada dalam menempuh roda
kehidupan. Banyak gelombang yang
harus kau arungi dan tebing yang
harus kau daki.
17. LATIHAN SOAL
1. (1) Dari dahulu hubungan kedua orang itu
seperti air dengan minyak.
(2) Saya adalah tumpuan harapan keluarga
saya.
(3) Memberi nasihat kepadanya seperti
menyurat di atas air saja.
(4) Mengapa pula kamu mau bergaul
dengan orang yang berkepala batu itu
sepanjang hari.
18. Kalimat yang menggunakan majas
perumpamaan terdapat pada nomor
….
a. (1), (2)
b. (1), (3)
c. (2), (3)
d. (1), (4)
19. 2. (1) Angin pagi mengelus tubuhku dengan
mesranya.
(2) Surat Adinda benar-benar mengobati
hati Kakanda.
(3) Kapten kesebelasan itu mendapat kartu
merah.
(4) Gadis cantik jelita itu merupakan
kembang desa kami.
20. Kalimat yang menggunakan majas
metafora terdapat pada nomor ….
a. (1), (2)
b. (1), (3)
c. (3), (4)
d. (2), (3)
21. 3. Kalimat bermajas personifikasi yang
tepat adalah …
a. Seruling merdu di kejauhan.
b. Aku sampai-sampai tak makan
memikirkanmu.
c. Mentari menyapaku di pagi hari.
d. Apalah artinya aku yang hina ini.
22. 4. (1) Jika diumpamakan permata, pesona
pantai Nusa Penida bak mutiara yang
memantulkan cahaya putih kekuning-
kuningan. (2) Namun, jika diibaratkan
gadis, pesonanya laksana sosok perawan
kencur. (3) Kiasan tersebut sepintas
memang kedengarannya berlebihan. (4)
Namun, itulah sesungguhnya kata yang
paling tepat untuk menggambarkan
pesona alam Pantai Nusa Penida.
23. Kalimat yang bermajas asosiasi dalam
paragraf tersebut ditandai nomor…
a. (1), (2)
b. (1), (3)
c. (2), (3)
d. (3), (4)
24. 5. Ibu pertiwi menyambut gembira dengan
ditandatanganinya kesepakatan damai
itu.
Kalimat yang menggunakan majas
sejenis dengan kalimat tersebut adalah…
25. a. Jangan mudah percaya terhadap
omongannya karena dia seperti air
di daun talas.
b. Sawah dan ladang menanti tangan-
tangan kuat para petani.
c. Sebagai pelajar hendaknya sering
berkunjung ke perpustakaan karena
merupakan gudang ilmu.
d. Sudah beberapa kali Ita menjadi
bintang kelas.
26. 6. Kalimat yang bermajas alegori
adalah …
a. Bapak harapkan kamu
waspada dalam menempuh roda
kehidupan ini. Banyak gelombang
yang harus kau arungi dan tebing
yang harus kau daki.
b. O, angin sampaikanlah rasa rinduku
kepadanya.
27. c. Heran saya terhadapmu. Tidak
punya pendirian yang tetap
seperti air di atas daun talas.
d. Selamat saya ucapkan kepadamu
karena kamu terpilih
anak emas Ibu Fat.