Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman cabai dan tomat. Secara ringkas, cabai dapat tumbuh di berbagai jenis tanah asalkan subur dan memiliki kelembaban 70-80%. Tomat tumbuh baik pada suhu 18-29 derajat Celcius, kelembaban 25%, dan sinar matahari 12-14 jam per hari. Kedua tanaman dapat dibudidayakan di lahan sawah, tegal, atau polybag dengan media tanah yang kaya bahan organik.
Tanaman cabe rawit merupakan tanaman yang penting sebagai bumbu masak dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Dokumen ini membahas tentang budidaya cabe rawit mulai dari persiapan lahan, persemaian, pemupukan, penanaman hingga pemeliharaan dengan tujuan memperoleh hasil produksi yang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya cabai merah, mulai dari persyaratan tumbuh, teknologi persemaian, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, hingga pemanenan. Teknologi budidaya cabai merah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi cabai secara lebih efisien dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya tanaman hortikultura. Terdapat beberapa jenis tanaman hortikultura seperti tanaman sayur, buah, bunga, dan taman. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi tanaman sayur berdasarkan aspek botanis dan cara budidayanya serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari penyiapan lahan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga pengairan. Penyiapan lahan diperlukan untuk membersihkan gulma dan mempersiapkan tempat tanam. Pengolahan tanah bertujuan untuk menguraikan pupuk dan memudahkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan dan pengairan tepat diperlukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah.
Dokumen tersebut membahas budidaya tanaman cabai dan tomat. Secara ringkas, cabai dapat tumbuh di berbagai jenis tanah asalkan subur dan memiliki kelembaban 70-80%. Tomat tumbuh baik pada suhu 18-29 derajat Celcius, kelembaban 25%, dan sinar matahari 12-14 jam per hari. Kedua tanaman dapat dibudidayakan di lahan sawah, tegal, atau polybag dengan media tanah yang kaya bahan organik.
Tanaman cabe rawit merupakan tanaman yang penting sebagai bumbu masak dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Dokumen ini membahas tentang budidaya cabe rawit mulai dari persiapan lahan, persemaian, pemupukan, penanaman hingga pemeliharaan dengan tujuan memperoleh hasil produksi yang optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi budidaya cabai merah, mulai dari persyaratan tumbuh, teknologi persemaian, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, hingga pemanenan. Teknologi budidaya cabai merah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi cabai secara lebih efisien dan berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya tanaman hortikultura. Terdapat beberapa jenis tanaman hortikultura seperti tanaman sayur, buah, bunga, dan taman. Dokumen juga menjelaskan klasifikasi tanaman sayur berdasarkan aspek botanis dan cara budidayanya serta faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari penyiapan lahan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga pengairan. Penyiapan lahan diperlukan untuk membersihkan gulma dan mempersiapkan tempat tanam. Pengolahan tanah bertujuan untuk menguraikan pupuk dan memudahkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan dan pengairan tepat diperlukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sayuran organik secara hydroponik dalam pot atau polybag. Ia menjelaskan tentang tanaman bayam, kangkung, dan sawi sebagai komoditas sayuran yang dibudidayakan. Dokumen juga menjelaskan tahapan penanaman, perawatan, dan pemanenan ketiga tanaman tersebut agar dapat tumbuh dengan baik di dalam pot atau polybag.
Dokumen tersebut membahas sejarah, jenis, manfaat, dan pedoman budidaya kacang tanah. Kacang tanah berasal dari Amerika Selatan dan mulai dibudidayakan di Indonesia pada abad ke-17. Dokumen ini memberikan informasi tentang varietas yang dibudidayakan, syarat pertumbuhan tanaman, teknik penanaman, dan pemeliharaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah, teknik budidaya seperti pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Kacang tanah dapat tumbuh di berbagai jenis tanah tetapi yang paling cocok adalah tanah bertekstur ringan dan sedang. Teknik budidayanya meliputi pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyak
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman bayam yang meliputi persiapan benih, pengolahan tanah, pembuatan bedengan, penanaman, pemeliharaan, dan panen serta pascapanen. Bayam merupakan sayuran yang kaya akan vitamin, mineral, dan zat besi yang bermanfaat bagi kesehatan. Teknik budidaya bayam dilakukan secara manual oleh petani dengan sumber daya terbatas.
Dokumen tersebut memberikan panduan budidaya kubis mulai dari persiapan lahan, fase persemaian, tanam, pra pembentukan krop, pembentukan krop, panen dan pasca panen. Langkah-langkah pentingnya adalah persiapan pupuk dan media tanam, pengendalian hama secara mekanik dan sanitasi, serta panen pada umur 81-105 hari ketika krop sudah padat dan tepi daun luar melengkung ke luar.
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya bawang merah organik di Kabupaten Brebes. Tekniknya meliputi persiapan benih, pengolahan lahan dengan membuat bedengan, dan penanaman bawang merah pada akhir musim hujan.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
Petunjuk teknis ini memberikan informasi mengenai budidaya bawang daun, mulai dari persyaratan tumbuh, persemaian, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pascapanen. Dokumen ini berisi petunjuk lengkap untuk memperoleh hasil panen bawang daun 7-15 ton/ha.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang budidaya beberapa jenis tanaman sayuran seperti sawi, selada, pakcoi, kangkung, bayam, seledri, kol bunga, kubis, cabe, tomat, terung, oyong, paria, kacang panjang dan mentimun. Dijelaskan teknologi budidaya masing-masing tanaman mulai dari persiapan benih, persiapan lahan, pemupukan, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sistem pertanian tradisional Aceh, termasuk cara meningkatkan hasil pertanian dengan biaya rendah, waktu penanaman yang tepat berdasarkan ilmu falak, dan cara-cara alami untuk mencegah hama tanaman seperti menggunakan jangkrik, daun pandan wangi, dan semut merah. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pengolahan tanah secara alami dengan pupuk kandang dan abu bakar.
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...Ekal Kurniawan
Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Tanam Cabai Merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya cabai merah (Capsicum Annum L).
Laporan ini membahas praktikum budidaya tanaman kangkung darat. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara budidaya kangkung darat dengan baik. Mahasiswa belajar cara menanam kangkung darat di lahan perladangan dengan melakukan persiapan lahan, penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman hingga panen. Sifat tanaman yang diamati antara lain tinggi tanaman dan jumlah daun.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sayuran organik secara hydroponik dalam pot atau polybag. Ia menjelaskan tentang tanaman bayam, kangkung, dan sawi sebagai komoditas sayuran yang dibudidayakan. Dokumen juga menjelaskan tahapan penanaman, perawatan, dan pemanenan ketiga tanaman tersebut agar dapat tumbuh dengan baik di dalam pot atau polybag.
Dokumen tersebut membahas sejarah, jenis, manfaat, dan pedoman budidaya kacang tanah. Kacang tanah berasal dari Amerika Selatan dan mulai dibudidayakan di Indonesia pada abad ke-17. Dokumen ini memberikan informasi tentang varietas yang dibudidayakan, syarat pertumbuhan tanaman, teknik penanaman, dan pemeliharaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari persyaratan tanah, teknik budidaya seperti pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen. Kacang tanah dapat tumbuh di berbagai jenis tanah tetapi yang paling cocok adalah tanah bertekstur ringan dan sedang. Teknik budidayanya meliputi pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyak
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman bayam yang meliputi persiapan benih, pengolahan tanah, pembuatan bedengan, penanaman, pemeliharaan, dan panen serta pascapanen. Bayam merupakan sayuran yang kaya akan vitamin, mineral, dan zat besi yang bermanfaat bagi kesehatan. Teknik budidaya bayam dilakukan secara manual oleh petani dengan sumber daya terbatas.
Dokumen tersebut memberikan panduan budidaya kubis mulai dari persiapan lahan, fase persemaian, tanam, pra pembentukan krop, pembentukan krop, panen dan pasca panen. Langkah-langkah pentingnya adalah persiapan pupuk dan media tanam, pengendalian hama secara mekanik dan sanitasi, serta panen pada umur 81-105 hari ketika krop sudah padat dan tepi daun luar melengkung ke luar.
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknik budidaya bawang merah organik di Kabupaten Brebes. Tekniknya meliputi persiapan benih, pengolahan lahan dengan membuat bedengan, dan penanaman bawang merah pada akhir musim hujan.
Laporan praktikum ini membahas budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Praktikum dilakukan untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan kangkung. Metode yang digunakan adalah percobaan lapangan dengan variasi kedalaman lubang tanam dan kerapatan tanam. Hasil pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot tanaman.
Petunjuk teknis ini memberikan informasi mengenai budidaya bawang daun, mulai dari persyaratan tumbuh, persemaian, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pascapanen. Dokumen ini berisi petunjuk lengkap untuk memperoleh hasil panen bawang daun 7-15 ton/ha.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang budidaya beberapa jenis tanaman sayuran seperti sawi, selada, pakcoi, kangkung, bayam, seledri, kol bunga, kubis, cabe, tomat, terung, oyong, paria, kacang panjang dan mentimun. Dijelaskan teknologi budidaya masing-masing tanaman mulai dari persiapan benih, persiapan lahan, pemupukan, penanaman, pemeliharaan, panen hingga pasca panen
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang sistem pertanian tradisional Aceh, termasuk cara meningkatkan hasil pertanian dengan biaya rendah, waktu penanaman yang tepat berdasarkan ilmu falak, dan cara-cara alami untuk mencegah hama tanaman seperti menggunakan jangkrik, daun pandan wangi, dan semut merah. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pengolahan tanah secara alami dengan pupuk kandang dan abu bakar.
“Pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya ...Ekal Kurniawan
Indonesia merupakan negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Tanam Cabai Merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Kebutuhan cabai terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati dengan berbagai perlakuan terhadap budidaya cabai merah (Capsicum Annum L).
Laporan ini membahas praktikum budidaya tanaman kangkung darat. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari cara budidaya kangkung darat dengan baik. Mahasiswa belajar cara menanam kangkung darat di lahan perladangan dengan melakukan persiapan lahan, penanaman, pemupukan, dan pemeliharaan tanaman hingga panen. Sifat tanaman yang diamati antara lain tinggi tanaman dan jumlah daun.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya cabai yang baik dan benar, mulai dari pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga pemanenan. Teknik budidaya cabai yang disarankan adalah menggunakan pupuk organik, menjaga kebersihan lahan, melakukan monitoring secara berkala, serta panen sesuai tingkat kematangan buah.
Mini penelitian ini membahas pengaruh pemberian beberapa jenis pupuk kandang (kotoran sapi, kambing, ayam) dan frekuensi pemberian air terhadap pertumbuhan tanaman pegagan. Tujuannya adalah mengetahui faktor yang paling mempengaruhi pertumbuhan pegagan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan kering tanaman. Diharapkan hasilnya bermanfaat untuk petani dan masyarakat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman cabai rawit domba dengan pengaplikasian beberapa jenis pupuk organik dan mengetahui dosis pemupukan yang tepat.
2. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan pupuk (kandang, kompos, cair) dan 3 ulangan. Penelitian dilakukan selama 4 bulan.
Tiga jenis pupuk dibahas dalam dokumen ini, yaitu pupuk organik, pupuk hayati, dan pupuk kimia. Pupuk organik seperti kompos dan pupuk alami lainnya mengandung unsur hara lengkap dan senyawa organik yang baik untuk tanah dan tanaman. Pupuk hayati berisi mikroorganisme yang dapat menambat nitrogen serta memperbaiki ketersediaan unsur hara lainnya. Pupuk kimia mengandung tingkat unsur hara tinggi namun
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengelolaan pekarangan untuk memenuhi gizi keluarga secara berkelanjutan. Pekarangan dapat ditanami berbagai tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, obat-obatan dan ternak untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Tanaman yang cepat panen seperti bayam, kangkung dan tomat dapat menjadi sumber pendapatan tambahan.
Budidaya Ubi Jalar Panduan Lengkap untuk Pemula.pdfBang Nabil
Budidaya ubi jalar tidak hanya bermanfaat secara ekonomi tetapi juga secara ekologis. Dengan memahami teknik yang benar dalam menanam, merawat, dan memanen ubi jalar, Anda dapat menghasilkan panen yang melimpah
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman wortel, mulai dari deskripsi tanaman wortel, jenis-jenisnya, manfaat, syarat tumbuh, pedoman budidaya, hama dan penyakit, serta panen dan pasca panen. Dokumen ini memberikan informasi mendetail tentang proses budidaya wortel dari awal hingga akhir.
PENGARUH PENGGUNAAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK (PHP) PADA BUDIDAYA CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)
1. PENGARUH PENGGUNAAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK (PHP)
PADA BUDIDAYA CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)
Oleh:
Mahmud Fadil Mappiase
20130210116
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2013
2. 1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabai merah atau cabe (Capsicum annum L.) termasuk suku Selanaceae dan
merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi.
Tanaman cabe banyak mengandung vitamin A dan C serta mengandung minyak
atsiri, yang rasanya pedas dan memberikan kehangatan panas bila kita gunakan untuk
rempah-rempah (bumbu dapur). Kebutuhan akan cabai di indonesia terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun dengan harga yang naik-turun (fluktuatif). Fenomena
cabai membuat bercocok tanam cabai menjadi salah satu bisnis pertanian yang
sangat menarik. Selain karena harga jualnya yang tinggi, cabai juga dapat dipanen
berkali-kali dalam rentan waktu yang tidak terlalu lama. (Agromedia, 2011). Akan
tetapi flukktuasi harga cabai terkadang tidak stabil.
Salah satu pemicunya adalah kurangnya pasokan cabai di pasaran. Kurangnya
pasokan ini disebabkan oleh banyaknya petani yang mengalami gagal panen.
Kegagalan panen di Indonesia kebanyakan disebabkkan oleh karena cara bercocok
tanam petani yang masih tradisional dan gangguan hama yang tidak mampu
dikendalikan oleh petani. Salah satu teknik budidaya yang digunakan oleh petani di
Indonesia untuk meningkatkan produksi cabainya adalah dengan menggunakan mulsa
plastik hitam perak (PHP). Meskipun penggunaan mulsa plastik ini memerlukan
biaya tambahan, tetapi nilai ekonomis dari hasil tanaman mampu menutupi biaya
awal yang dikeluarkan (Sembiring, 2013).
Saat ini penggunaan mulsa PHP sudah hampir menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam proses produksi tanaman sayuran, terutama cabe dan tomat.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penggunaan berbagai jenis mulsa pada
berbagai jenis tanaman secara tepat dan benar dapat meningkatkan hasil awal dan
3. 2
total hasil dari berbagai tanaman, meningkatkan kualitas hasil tanaman dan pada
akhirnya meningkatkan efisiensi usaha tani itu sendiri (Sembiring, 2013).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh penggunaan mulsa plastik hitam perak dalam budidaya cabai
merah?
C. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan mulsa plastik hitam perak dalam budidaya
cabai merah.
4. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Cabai Merah
Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.) adalah tanaman perdu dengan
rasa buah pedas yang disebabkan oleh kandungan capsaicin. Secara umum cabai
memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak,
kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C. Cabai merah adalah jenis buah
yang dihasilkan dari pohon yang disebut pohon cabai. Cabai merah tergolong ke
dalam jenis terung – terungan (Andriyatmoko, 2011). Cabai merupakan salah satu
komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena
memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah
satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker.
Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi
kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya untuk
menghindari nyeri lambung (Wikipedia, 2013).
B. Mulsa Plastik Hitam Perak
Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk
menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga
membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik. Mulsa dibedakan menjadi dua
macam dilihat dari bahan asalnya, yaitu mulsa organik dan anorganik. Mulsa
organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti sisa-sisa tanaman
seperti jerami dan alang-alang. Mulsa organik diberikan setelah bibit ditanam.
Keuntungan mulsa organik adalah dan lebih murah, mudah didapatkan, dan dapat
terurai sehingga menambah kandungan bahan organik dalam tanah. Contoh mulsa
organik adalah alang-alang atau jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari
tanaman jenis rumput-rumputan lainnya. Mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan
5. 4
sintetis yang sukar atau bahkan tidak dapat terurai. Contoh mulsa anorganik adalah
mulsa plastik, mulsa plastik hitam perak (PHP) atau karung (Wikipedia, 2013A).
Mulsa PHP terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan berwarna perak di bagian
atas dan warna hitam dibagian bawah dengan berbagai keuntungan. Warna perak
pada mulsa akan memantulkan cahaya matahari sehingga proses fotosintesis menjadi
lebih optimal, kondisi pertanaman tidak terlalu lembab, mengurangi serangan
penyakit, dan mengusir serangga-serangga penggangu tanaman seperti Thirps dan
Aphids. Sedangkan warna hitam pada mulsa akan menyerap panas sehingga suhu di
perakaran tanaman menhadi hangat. Akibatnya, perkembangan akar akan optimal.
Selain itu warna hitam juga mencegah sinar matahari menembus ke dalam tanah
sehingga benih-benih gulma tidak akan tumbuh (kecuali teki dan anak pisang)
(Agromaret, 2013).
Mulsa adalah komponen penting dalam sistem pertanian berkelanjutan. Pada
awal sejarahnya, sistem mulsa banyak digunakan petani anggur untuk mengurangi
gulma yang tumbuh di antara baris jalur pertanaman anggur. Cara ini kini banyak
diterapkan di sistem pertanam yang lain.Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik,
atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi
permukaan tanah dari terpaan hujan, erosi, dan menjaga kelembaban, struktur,
kesuburan tanah, serta menghambat pertumbuhan gulma (Anonim, 2012).
C. Budidaya Cabai Merah Dengan Mulsa Plastik Hitam Perak
a. Penyiapan lahan
Pada budidaya cabe merah sistem mulsa plastik hitam perak penyiapan lahan
harus di utamakan setelah itu disusul dengan penyiapan benih atau pembibitan.
Maksudnya agar tanah sebagai media tanam benar-benar telah matang dan bagus
untuk ditanami. Sebaliknya, bila pembibitan didahulukan, maka penyiapan lahan
akan terburu-buru, sehingga tanahnya belum matang benar dan bibit sudat terlanjur
tua. Bibit cabe merah biasanya siap dipindah tanamkan dari persemaian ke lapangan
(kebun) pada umur 17–23 hari (berdaun 2 – 4 helai). Bila bibit terlambat dipindah
6. 5
tanamkan (terlanjur tua), maka pertumbuhan dapat kurang optimal dan produksinya
menurun (rendah).
Persyaratan lahan untuk kebun cabe merah sistem mulsa plastik hitam perak
adalah tempatnya terbuka agar dapat mendapat sinar matahari secara penuh. Lahan
tanam bukan bekas pertanaman yang sefamili, seperti kentang, tomat, terung maupun
tembakau guna menghindari risiko serangan penyakit. Lahan yang paling baik adalah
berupa tanah sawah bekas tanaman padi, agar tidak perlu membajak cukup berat.
Lahan tegalan (tanah kering) dapat digunakan, asal cukup tersedia air.
Pada hal ini kita harus menyediakan sebidang tanah yang sudah dibuat
bedengan. Bedengan adalah lahan yang sudah dibentuk seperti gundukan memanjang
sebagai tempat menanam cabe. Tanah bedengan harus sudah diolah, yaitu
digemburkan, diberi air dan pupuk agar tanah dapat menjadi tempat tumbuh yang
layak. Setelah itu lapisi seluruh bedengan dengan mulsa PHP yang kemudian
dilubangi sebagai tempat menanam benih cabe. Jarak antara satu cabe dengan yang
lain adalah sekitar 50-70 cm.
b. Persiapan bibit
Cara menanam cabe yang baik adalah memilih bibit yang bagus . Pilihlah
bibit cabe yang berkualitas yang bisa Anda temukan pada penjual bibit-bibit tanaman
yang sudah terpercaya. Anda juga bisa memperoleh bibit cabe dengan cara
mengambil biji dari cabe itu sendiri dan menyemainya. Semai biji cabe tersebut pada
sebuah polybag yang sudah diisi dengan campuran tanah dan pupuk kandang (satu
polybag berisi satu biji cabe). Siram dengan air sedikit saja agar tanah tetap basah dan
lembab. Setelah sekitar 20-30 hari, bibit cabe akan muncul dan siap untuk dipindah
tanamkan ke bedengan yang sudah disiapkan.
c. Penanaman
Salah satu cara bertani budidaya cabe meliputi cara menanamnya. Pilihlah
bibit cabe yang sehat dengan ciri memiliki batang kuat dan memiliki daun sebanyak
kira-kira 5-6 helai. Lepas plastik polybag penyemaian dan pindahkan bibit cabe
tersebut pada bedengan saat matahari tidak terlalu terik (lebih baik sore atau pagi)
7. 6
Bila bibit cabe telah dipindahkan dalam lahan yang luas, segera beri pupuk dan air
secukupnya.
d. Perawatan
Perawatan tanaman cabai adalah merupakan hal yang sangat penting dalam
teknik budidaya menanam cabe. Perawatan meliputi penyiraman, pemupukan,
penyiangan, dan juga pengendalian hama serta penyakit. Penyiraman bisa dilakukan
sekali dalam sehari untuk menjaga tanah tidak kering dan pemupukan dapat
dilakukan sekali dalam satu minggu namun dengan dosis yang lebih rendah dari
budidaya cabai merah tanpa mulsa PHP. Penyiangan dilakukan dengan mencabuti
gulma yang tumbuh disekitar tanaman cabai merah.
e. Panen
Bila tanaman cabai sudah berbuah dan cukup masak, segera petik buah
tersebut pada pagi hari. Buah cabe yang bagus untuk dipanen adalah buah cabe yang
tidak terlalu muda tapi juga tidak terlalu matang. Setelah dipetik, segera simpan cabe-
cabe tersebut di tempat yang kering dan sejuk. Segeralah kirim cabe yang telah di
petik ke pasar. Membudidaya cabai menggunakan mulsa PHP dapat diproduksi cabai
merah antara 20-40 ton per hektar (Rukmana, 1994).
D. Budidaya Cabai Merah Tanpa Mulsa
Secara keseluruhan cara membudidayakan cabai merah tanpa mulsa sama saja
dengan budidaya yang menggunakan mulsa. Yang membedakannya hanyalah pada
tahap penyiapan lahan, pemeliharaan, dan hasil panennya. Dengan sistem ini, tidak
perlu dilakukan pemasangan mulsa pada saat menyiapkan lahan. Dengan begitu
petani tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk membeli mulsa PHP. Pada tahap
pemeliharaan atau perawatan petani harus mengeluarkan tenaga atau biaya lebih
untuk mengendalikan gulma karena dengan sistem ini gulma akan lebih mudah
tumbuh. Produksi cabai merah dengan sistem ini mencapai 16 ton per hektar
(Prajnanta, 2002).
8. 7
III. METODE PENULISAN
A. Studi Literatur
Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relefan dengan tulisan yang
ingin dibuat. Referensi tersebut berisikan tentang :
a. Cabai merah secara umum,
b. Jenis-jenis mulsa secara umum,
c. Mulsa plastik hitam perak,
d. Budidaya cabai merah tanpa mulsa plastik, dan
e. Budidaya cabai merah menggunakan mulsa plastik hitam perak
Referensi ini dicari dari buku, jurnal, artikel, dan laporan penelitian. Output
dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi yang relefan dengan perumusan
masalah. Tujuannya adalah sebagai referensi dalam menemukan pengaruh mulsa
plastik hitam perak dalam budidaya cabai merah.
B. Searching Internet
Searching internet adalah mencari referensi teori yang relefan dengan tulisan
yang ingin dibuat menggunakan internet. Searching internet bertujuan untuk
mempermudah penulis dalam mencari referensi. Sumber-sumber yang penulis pakai
adalah sumber yang dapat dipercaya karena dalam mencari referensi penulis selalu
mengutamakan web daripada blog. Jika ada sumber yang tidak jelas penulis dan
tahunnya maka penulis berusaha untuk tidak menggunakannya.
9. 8
IV. PEMBAHASAN
Budidaya cabai merah dengan menggunakan mulsa plastik hitam perak sangat
berpengaruh pada proses budidaya cabai merah. Kegiatan–kegiatan dalam proses
budidaya yang cukup menyita waktu, tenaga, dan biaya antara lain pemupukan,
penyiraman, dan penyiangan dapat dikurangi. Namun dengan menggunakan mulsa
PHP, perlakuan pemupukan dapat diperkecil karena persaingan tanaman dengan
gulma bisa dikurangi serta berkurangnya penguapan pupuk akibat penyinaran
matahari karena terhalang oleh warna hitam mulsa, jadi unsur hara akan tetap
tersedia. Persaingan tanaman cabai dengan gulma dalam mendapatkan unsur hara
juga menyebabkan produksi tanaman cabai dapat meningkat bahkan berbeda nyata
dengan produksi cabai tanpa mulsa. Produksi cabai merah menggunakan mulsa PHP
mencapai 20-40 ton per hektar (Rukmana, 1994), sementara jika tanpa menggunakan
mulsa produksinya hanya mencapai 16 ton per hektar (Prajnanta, 2002).
Intensitas penyiraman dalam budidaya cabai merah dengan mulsa PHP juga
akan lebih sedikit karena penggunaan mulsa PHP bisa menjaga kelembaban dan suhu
tanah. Selain itu kegiatan penyiangan tidak perlu dilakukan pada keseluruhan lahan,
melainkan hanya pada lubang tanam atau sekitar batang tanaman. Berbeda dengan
budidaya tanaman cabai yang tidak menggunakan mulsa PHP, penyiangan dilakukan
diseluruh bagian bedengan serta dapat mengakibatkan kerusakan akar akibat dari
kurang hati-hati pada saat menyiang bagian yang dekat perakaran tanaman.
10. 9
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Budidaya cabai merah menggunakan mulsa plastik hitam perak sangat
berpengaruh pada proses budidaya cabai merah. Kegiatan–kegiatan pemupukan,
penyiraman, dan penyiangan dapat dikurangi. Budidaya cabai merah menggunakan
mulsa PHP juga dapat meningkatkan produksi cabai merah.
Kebutuhan pasar akan cabai merah dapat dipenuhi dengan membudidayakan
cabai menggunakan mulsa plastik hitam perak karena kemungkinan terjadinya gagal
panen lebih sedikit. Terpenuhinnya kebutuhan cabai merah dapat menyebabkan
fluktuasi harga stabil.
B. Saran
Sebaiknya para petani di Indonesia menggunakan mulsa PHP dalam
membudidayakan cabai merah ataupun tanaman sejenis lainnya agar produksinya
dapat meningkat dan kebutuhan di pasar dapat terpenuhi atau bahkan Indonesia dapat
melakukan ekspor.
11. 10
DAFTAR PUSTAKA
Agromaret. 2013. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam-Perak (PHP).
http://www.agromaret.com/post/pemasangan_mulsa_plastik_hitam_perak_ph
p/91217140515. Diakses pada tanggal 14 Desember 2013.
Agromedia. 2011. Panduan Sukses Bertanam Cabai.
http://agromedia.net/utama/panduan-sukses-bertanam-cabai.html. Diakses
pada tanggal 11 Desember 2013.
Andriyatmoko, S. 2011. Fisologi Dan Teknologi Pasca Panen Cabai Merah.
http://belajaragribisnis.blogspot.com/2011/12/budidaya-tanaman-cabai-
hibrida.html. Diakses pada tanggal 14 Desember 2013.
Anonim. 2012. Penggunaan Mulsa. http://fiver-rock.blogspot.com/2012/05/ini-blog-
baru-ku.html. Diakses pada tanggal 12 Desember 2013.
Prajnanta, F. 2002. Kiat Sukses Bertanam Cabai di Musim Hujan. Penebar Swadaya.
Depok.
Rukmana, R. 1994. Budidaya Cabai Hibrida Sistem Mulsa Plastik. Kanisius.
Yogyakarta.
Sembiring, A. P. 2013. Pemanfaatan Mulsa Plastik HitamPerak (MPHP) dalam
Budidaya Cabai (Capsicum annu L.).
http://id.scribd.com/doc/82000378/Pemanfaatan-Mulsa-Plastik-Hitam-Perak-
MPHP-Dalam-Budidaya-Cabai-Capsicum-Annum-L. Diakkses pada tanggal
12 Desember 2013.
Wikipedia. 2013. Cabai. http://id.wikipedia.org/wiki/Cabai . Diakses pada tanggal 13
Desember 2013.
Wikipedia. 2013A. Mulsa. http://id.wikipedia.org/wiki/Mulsa. Diakses pada tanggal
13 Desember 2013.