Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis ekosistem darat dan perairan di Indonesia. Ekosistem darat terdiri dari bioma gurun, padang rumput, hutan hujan tropis, hutan gugur, taiga, dan tundra. Ekosistem perairan meliputi ekosistem air tawar dan air laut. Di Indonesia terdapat empat ekosistem utama yaitu ekosistem bahari (laut), ekosistem darat alami, ekosistem suksesi, dan ekosistem buatan yang dibentuk
Menjelaskan apa itu ekosistem, komponen penyusunnya, satuan penyusun ekosistem, interaksi yang terjadi pada ekosistem sungai, serta rantai makanan yang kemungkinan terjadi pada ekosistem sungai...
power point sumber daya alam laut yang di buat oleh anak anak kreatif kelas al fatih ponpes bumi Shalawat..anak anak itu adalah Rifqi fahrudin,A.Shobrur ridlo,M.ali fikri alan s.,dan Jundu muhammad m.i
Menjelaskan apa itu ekosistem, komponen penyusunnya, satuan penyusun ekosistem, interaksi yang terjadi pada ekosistem sungai, serta rantai makanan yang kemungkinan terjadi pada ekosistem sungai...
power point sumber daya alam laut yang di buat oleh anak anak kreatif kelas al fatih ponpes bumi Shalawat..anak anak itu adalah Rifqi fahrudin,A.Shobrur ridlo,M.ali fikri alan s.,dan Jundu muhammad m.i
Berisi BAB III mengenai Pembahasan dari hasil Penelitian di Lapangan di daerah Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Program Studi Geografi Semester 3, Jurusan Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Merupakan Laporan Hasil PRaktek Lapang di daerah Lengkese MK Kartografi Dasar, mengenai penentuan arah dan kemirinngan jalan Didaerah tersebut, serta penjelasan mengenai penggunaan Alat seperti Theodolite dan Kompas Geologi dalam Penentuan arah dan kemiringan Jalan.
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaNurul Afdal Haris
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang di ambil berdasarkan judul laporan yang di buat, yakni :
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia?
2. Bagaimanakah pengolahan sumber daya?
3. Bagaimanakah keterkaitan antar sumber daya?
4. Apakah Pentingnya potensi manusia dalam pengolahan sumber daya?
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini yang di ambil berdasarkan rumusan masalah yang telah di angkat, yaitu agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui yang dimaksud dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia
2. Mengetahui bagaimana pengolahan sumber daya
3. Mengetahui keterkaitan setiap jenis sumber daya
4. Mengetahui pentingnya potensi manusia dalam pengolahan sumber daya
I.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan dalam makalah ini adalah masalah perubahan iklim global dan apa dampaknya bagi manusia. Rumusan masalah secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksud dengan Perubahan Iklim ?
2. Apakah tanda-tanda perubahan iklim global ?
3. Apakah faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan iklim global ?
4. Apakah dampak dari perubahan iklim global ?
5. Bagaimanakah pengendalian perubahan iklim ?
I.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Perubahan Iklim
2. Mengetahui tanda-tanda perubahan iklim global
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan iklim global
4. Mengetahui dampak dari perubahan iklim global
5. Mengetahui bagaimana cara pengendalian perubahan iklim
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses-proses hidrologi yang terjadi pada wilayah hutan
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah hidrologi hutan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air kawasan hutan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar kondisi-kondisi iklim dalam hutan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh intersepsi terhadap air hujan
e. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar evapotranspirasi yang terjadi pada wilayah hutan
f. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh vegetasi terhadap kehilangan air tanah.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air pada wilayah hutan.
1. Macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat (terestrial) dan
ekosistem perairan (akuatik).
Ekosistem Darat
Terdiri atas beberapa macam bioma antara lain bioma gurun, padang rumput, hutan hujan
tropis, hutan gugur, taiga, dan tundra.
1. Bioma Gurun
Gurun merupakan daerah kering yang curah hujannya hanya 20 cm per tahun. Vegetasi
dominan pembentuk bioma gurun adalah kaktus. Adapun hewan yang hidup di bioma ini
umumnya aktif pada malam hari atau nokturnal. Hal tersebut merupakan adaptasi terhadap
suhu lingkungan yang sangat panas dan untuk mengurangi kehilangan cairan tubuh.
2. Padang Rumput
Bioma ini memiliki karakteristik beriklim sedang, dengan curah hujan berkisar antara 25–75
per tahun dan vegetasi dominannya adalah rumput. Adapun hewan yang hidup di bioma ini
adalah kelinci, serigala, dan kuda.
3. Hutan Hujan Tropis
Bioma hutan hujan tropis terdapat di kawasan garis khatulistiwa di seluruh dunia, seperti Asia
tengah termasuk Indonesia, Amerika tengah dan selatan, Afrika, serta Australia. Hutan hujan
tropis memiliki temperatur dengan kisaran 25°C per tahun dan curah hujan yang tinggi sekitar
200 cm per tahun.
Tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma ini paling beragam (memiliki keanekaragama n
paling tinggi) dibandingkan dengan tumbuhan dan hewan yang hidup di bioma-bioma lainnya.
Tumbuhan yang khas yang hidup di bioma ini adalah tumbuhan liana (tumbuhan merambat)
seperti rotan dan tumbuhan epifit seperti anggrek. Hewan yang khas di bioma ini adalah
harimau, badak, babi hutan, dan orangutan.
2. 4. Hutan Gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang dan tersebar di Amerika Timur, Eropa
Tengah, dan Asia Timur. Bioma ini memiliki ciri-ciri suhu yang sangat rendah pada musim
dingin dan sangat panas pada musim panas (-30°C hingga 30°C). Curah hujan tinggi dan
merata, serta jenis pohon yang dapat menggugurkan daunnya pada saat musim panas (pada
hutan gugur daerah tropis) dan pada saat musim dingin (pada hutan gugur iklim sedang).
Hewan yang hidup di bioma ini antara lain tikus, beruang, bajing dan burung. Beberapa hewan
pada bioma ini dapat melakukan hibernasi, yaitu tidur panjang selama musim dingin dengan
terlebih dahulu mengkonsumsi banyak makanan.
5. Taiga
Bioma taiga dikenal sebagai hutan konifer, merupakan bioma terluas di bumi. Bioma ini
memiliki curah hujan 35 cm sampai dengan 40 cm per tahun. Daerah ini sangat basah karena
penguapan yang rendah. Tanah di bioma taiga bersifat asam. Bioma taiga terdapat di daerah
yang beriklim sedang, dengan curah hujan sekitar 100 cm per tahun. Terdapat di Amerika
bagian utara dan selatan, Eropa bagian barat, dan Asia bagian timur. Tumbuhan yang hidup di
bioma taiga umumnya konifer dan pinus. Hewan yang hidup di bioma ini di antaranya adalah
rusa, beruang hitam, salamander, dan tupai.
6. Tundra
Bioma tundra terdapat di bumi bagian utara, yaitu di kutub utara yang memiliki curah hujan
yang rendah. Oleh karena itu, hutan tidak dapat berkembang di daerah ini. Pada musim dingin,
air dalam tanah dingin dan membeku sehingga tumbuhan tidak dapat tumbuh besar. Produsen
utama di bioma ini adalah lichenes dan lumut. Binatang yang dapat ditemui di bioma ini, antara
lain beruang kutub, reindeer (rusa kutub), serigala, dan burung-burung yang bermigrasi ketika
musim-musim tertentu
7. Savana
Savana merupakan padang rumput yang didominasi oleh rumput dengan semak serta pohon
yang terpencar. Savana memiliki curah hujan sekitar 90–150 cm per tahun. Hewan yang hidup
di dalamnya, antara lain gajah, kuda, dan zarafah.
3. Ekosistem Perairan
Meliputi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Pada ekosistem air tawar memiliki ciri antara lain: variasi suhu rendah dan dipengauhi keadaan
iklim dan cuaca. Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang diterima, habitat air tawar
dibedakan menjadi 3 daerah, yaitu :
litoral, yaitu daerah dangkal sehingga memungkinkan cahaya matahari dapat mencapai dasar
perairan.
Limnetik, yaitu daerah terbuka sampai kedalaman tertentu masih dapat ditembus cahaya.
Profundal, yaitu daerah dasar perairan sehingga cahaya tidak mampu mencapai dasar perairan.
Berdasarkan keadaan airnya (aliran airnya), habitat air tawar dibedakan menjadi 2, yaitu :
Lotik, yaitu ekosistem air tawar yang keadaan airnya mengalir. Contoh : sungai, mata air, dan
sebagainya .
Lentik, yaitu ekosistem air yang keadaan airnya tenang. Contoh : kolam, waduk, dan
sebagainya.
4. Pada ekosistem air laut memiliki ciri antara lain salinitasnya tinggi, tidak dipengaruhi variasi
suhu dan iklim.
Berdasarkan intensitas cahaya matahari, habitat laut dibedakan :
Daerah fotik (eutrofik), yaitu daerah yang masih ditembus cahaya.
Daerah disfotik, yaitu daerah yang sedikit cahaya (remang –remang)
Daerah afotik, yaitu daerah yang tidak mendapat cahaya matahari.
Berdasarkan fisiknya (secara vertikal), daerah laut dibedakan :
Daerah litoral, yaitu daerah yang dipengaruhi pasang surut (0 – 200 meter).
Daerah batial, yaitu daerah yang kedalamannya antara 200 – 2000 meter.
Daerah abisal, yaitu daerah yang kedalamannya antara 2000 – 4000 meter.
Daerah hadal, yaitu daerah yang kedalamannya lebih dari 4000 meter.
5. Di Indonesia dikelompokkan 4 ekosistem utama, yaitu :
a. Ekosistem Bahari (laut), ekosistem ini meliputi :
Ekosistem laut dalam, ekosistem memiliki keanekaragaman jenis yang rendah, dan tidak
terdapat organisme autotrof. Kelompok hewan yang ada berupa benthos.
Ekosistem Pantai Pasir Dangkal (litoral),daerah ini memiliki beberpa bentuk ekosistem, yaitu
:
Ekosistem Terumbu Karang, terumbu Karang terbentuk karena kegiatan organisme laut seperti
Coelenterata, Cacing, Kerang, dan Karang berkapur. Pada daerah ini perairannya jernih dan
berpasir.
Ekosistem Pantai Batu,Pantai Batu dapat berupa batu caday yang berasal dari proses
konglomerasi, yaitu persatuan antara batu – batu kecil, tanah liat, kapur, dan bongkahan batu
granit. Vegetasi yang mendominasi adalah jenis alga tertentu, seperti Euchema dan Sargasum.
Ekosistem Pantai Lumpur, Pantai lumpur terdapat di daerah muara sungai dan sekitarnya yang
membentuk delta, yaitu endapan lumpur yang membentang luas. Vegetasi yang mendominas i
antara lain Avicenia (Api – api), Sonneratia (Bakau), Enhalus acoroide (rumput laut). Jenis
hewannya berupa ikan kecil (ikan gelodok).
b. Ekosistem Darat Alami
Ekosistem ini memiliki 3 bentuk vegetasi, yaitu vegetasi Monsun, vegetasi Pegunungan, dan
vegetasi Pamah (Dataran Rendah).
6. Vegetasi monsun berada di daerah beriklim kering musiman dengan kelembapan udara lebih
dari 33% dan curah hujan sekitar 1500 mm/th. Jenis vegetasinya meliputi padang rumput,
savana, hutan monsun.
Vegetasi pegunungan terletak di ketinggian lebih dari 1000 m di atas permukaan laut (dpl)
dengan vegetasi yang beraeneka ragam seperti hutan pegunungan, padang rumput, vegetasi
lereng terbuka berbatu, vegetasi alpin dan danau.
Vegetasi Pamah ini memiliki kawasan yang sangat luas, yaitu antara ketinggian 0 – 1000 meter
di atas permukaan laut.
Vegetasi ini meliputi :Hutan Bakau (hutan di tepi pantai),Hutan Rawa Air Tawar (hutan yang
terletak di belakang hutan bakau), Hutan Tepi Sungai (hutan yang terdapat di sepanjang tepi
sungai). Ciri Hutan Tepi Sungai : tanahnya subur, lapisannya dalam, dan gembur. Floranya
merupakan vegetasi musiman dan tumbuhan reofit (tumbuhan yang memiliki perakaran yang
kuat).
Hutan Sagu
Hutan Rawa Gambut
Hutan ini memiliki ciri antara lain jenis floranya terbatas, pH tanah asam (kurang dari 4)
kandungan haranya rendah, pohonnya tinggi, kurus, dan tidak lebat, permukaan tanah cembung
dengan genangan air.
c. Ekosistem Suksesi
Yaitu ekosistem yang mengalami perubahan menuju kearah yang klimaks. Ekosistem ini
dibedakan menjadi ekosistem suksesi primer dan ekosistem suksesi skunder.
d. Ekosistem Buatan
Yaitu ekosistem yang terbentuk karen aktivitas atau usaha manusia dalam pengelolaan ataupun
untuk mengadakan perubahan terhadap lahan.
Hutan buatan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar, yaitu :
Danau, ekosistem ini biasanya dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, misalnya untuk
PLTA, irigasi, dan sebagainya.
7. Hutan Tanaman, hutan ini biasanya dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, misalnya untuk
industri (HTI), bangunan, dan sebagainya. Ciri dari jenis pohon yang ditanam adalah jenis
tanaman yang keras dan tanaman tahunan. Contoh : Pinus, Meranti, Puspa, Rasamala, Damar,
dan sebagainya.
Agroekosistem, agroekosistem merupakan ekosistem yang dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan sebagainya. Di dalam
agroekosistem memiliki keanekaragaman yang tinggi dengan memperhatikan faktor iklim,
tanah, topografi, dan budaya. Contoh agroekosistem adalah sawah tadah hujan, sawah irigas i,
sawah surjan, sawah rawa, sawah pasang surut, kolam, tambak, pekarangan, ladang, dan
perkebunan.