SlideShare a Scribd company logo
Iwan.,S.Kep.,Ns.,SH.,M.Kes
LUKA BAKAR
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS
 Nama : Ny. NA
 Usia : 32 tahun
 Alamat : Desa Dangger Kec.
Gembong, Tangerang
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Usaha warung
 Pendidikan : -
 Status : Menikah
 Masuk RSCM : Kamis, 28 Agustus 2009
pukul 00.31
ANAMNESIS
Keluhan utama
 Kulit wajah, kedua lengan, dan kaki kiri melepuh
karena terkena api sejak delapan jam sebelum
masuk rumah sakit.
Riwayat penyakit sekarang
• 8 jam SMRS, pasien sedang melayani pembeli di
warungnya. Tiba-tiba kompor minyak tanah dari
dalam warung meledak dan menyambar bensin
yang juga dijual di warung tersebut. Pada saat
api mulai menyambar warung, pasien berusaha
keluar warung sambil berlari. Namun pasien tetap
tersambar api walaupun sangat sebentar.
Terkurung dalam ruangan (-), menghirup asap (-),
sesak nafas (-), terbentur di kepala (-), pingsan (-
), pusing (-), mual (-), muntah (-)
 Pasien kemudian dibawa ke RS Balaraja dan diberi
perawatan luka dengan menggunakan salep,
kemudian dirujuk ke RS Tangerang dan diberikan
perawatan luka (diberi MEBO & kassa kering) dan
obat suntik (Antibiotik, ATS/TT). Pasien kemudian
dirujuk ke RSCM atas permintaan keluarga.
Riwayat penyakit dahulu
 Alergi obat, hipertensi, DM, dan asma disangkal.
Riwayat penyakit keluarga
 Alergi obat, hipertensi, DM, dan asma disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran compos mentis, BB 55 kg
• Primary survey
A : Bebas, bulu hidung tidak terbakar
B : Spontan, frekuensi nafas 20x/menit, reguler,
kedalaman cukup
C : Akral hangat, CRT < 2”, tekanan darah
100/80 mmHg, frekuensi nadi 112x/menit,
suhu afebris
D : GCS 15, E4M6V5
 Secondary survey
Kepala&wajah : deformitas (-), tampak bula pada sisi
kiri wajah, bibir edema (+)
Mata : kelopak atas mata kiri edema (+) dan
tidak dapat dibuka, konjungtiva tidak
pucat, sklera tidak ikterik
Leher : pembesaran KGB (-)
THT : sekret (-)
Dada : simetris dalam diam dan pergerakan
Jantung : BJ I & II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru : vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : datar, lemas, NT (-), tdk teraba massa,
BU (+) normal, H/L ttb
Ekstremitas : lihat status lokalis
Status lokalis
• Kepala dan leher
: 4 %
• Trunkus anterior : 0 %
• Trunkus posterior
: 0 %
• Ext. atas kanan : 2 %
• Ext. atas kiri : 3 %
• Ext. bawah kanan
: 0 %
• Ext. bawah kiri : 2 %
• Genitalia : 0 %
+
• Total : 11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• RUTIN
Hb : 13,3 g/dL
Ht : 40 %
Leukosit : 16700/L
Trombosit : 343.000/L
MCV : 79 fl
MCH : 27 pg
MCHC : 34 g/dL
• Lactate : 2,7 mmol/L
• PT/APTT: 10,8 (12) / 30,8
(33,5)
• URINALISIS
Sedimen
Sel epitel : +
Leukosit : 1-2
Eritrosit : 10-
11
Silinder : -
Kristal : -
Bakteri : -
Berat jenis :
1.015
pH : 5
Protein : -
Glukosa : -
Keton : +
Darah/Hb : +
Bilirubin : -
Urobilinogen : 0,2
Nitrit : -
Esterase leukosit : -
• KIMIA DARAH
Ur/Cr : 23/0,8
SGOT/SGPT :
21/17
Albumin : 3,6
GDS : 105
Na : 144
K : 4,3
Cl : 108
• ANALISA GAS DARAH
pH : 7,35
pCO2 : 35,2 mmHg
pO2 : 103,8 mmHg
SO2% : 97
BE ect : -6,1 mmol/L
Beb : -4,6
SBC : 20,6
HCO3 : 19,7 mmol/L
TCO2 : 20,7 mmol/L
DIAGNOSIS KERJA
Luka bakar grade II 11% ec. api
TATALAKSANA
• Pro rawat ULB
• IVFD : Hes 6%  12 tts/menit
Nacl 3%  500 ml/24 jam
• Vitamin C 2x1 gr
• Scott emulsion 3x1 C
• Peptamen 6x100 mL
• Oralit 2x200 mL
• Rawat luka dengan madu
• Pethidin 1 mg/kg/drip
PEMBAHASAN UMUM
DEFINISI
 Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau
kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas,
bahan kimia, listrik, dan radiasi.
 Luka bakar merupakan suatu jenis trauma
dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang
memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal
(fase syok) sampai fase lanjut.
ETIOLOGI
 Paparan api
 Flame
 Benda panas
(kontak)
 Scalds (air panas)
 Uap panas
 Gas panas
 Aliran listrik
 Zat kimia
 Radiasi
 Sunburn
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
 Derajat I
 Kerusakan terbatas
pada bagian
epidermis
 Kulit kering, eritema
 Nyeri
 Tidak ada bula
 Derajat II
 Meliputi epidermis
dan sebagian dermis
 Terdapat proses
eksudasi
 Ada bula
 Dasar luka berwarna
merah/pucat
 Nyeri
 Derajat III
 Kerusakan meliputi
seluruh dermis dan
lapisan yg lebih
dalam
 Tidak ada bula
 Kulit berwarna abu-
abu dan pucat
 Kering
 Terdapat eskar
 Tidak nyeri
LUAS LUKA BAKAR
Beberapa metode untuk menentukan luas luka
bakar:
 Estimasi menggunakan luas permukaan palmar
pasien. Luas telapak tangan = 1% luas
permukaan tubuh.
• Rumus 9 atau rule of
nine untuk orang
dewasa
– Luas kepala dan leher,
dada, punggung,
pinggang dan bokong,
ekstremitas atas kanan,
ekstremitas atas kiri,
paha kanan, paha kiri,
tungkai dan kaki kanan,
serta tungkai dan kaki
kiri masing-masing 9%.
– Daerah genitalia = 1%.
 Pada anak dan bayi
digunakan rumus lain
karena luas relatif
permukaan kepala anak
jauh lebih besar dan
luas relatif permukaan
kaki lebih kecil.
 Rumus 10 untuk bayi
 Rumus 10-15-20 untuk
anak.
PEMBAGIAN LUKA BAKAR
• Luka bakar berat (major burn)
– Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah
10 tahun atau di atas usia 50 tahun
– Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia selain
disebutkan pada butir pertama
– Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan
perineum
– Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi)
tanpa memperhitungkan luas luka bakar
– Luka bakar listrik tegangan tinggi
– Disertai trauma lainnya
– Pasien-pasien dengan resiko tinggi
• Luka bakar sedang (moderate burn)
– Luka bakar dengan luas 15 – 25 % pada dewasa,
dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
– Luka bakar dengan luas 10 – 20 % pada anak usia <
10 tahun atau dewasa > 40 tahun, dengan luka bakar
derajat III kurang dari 10 %
– Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak
maupun dewasa yang tidak mengenai muka, tangan,
kaki, dan perineum
• Luka bakar ringan
– Luka bakar dengan luas < 15 % pada dewasa
– Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak dan usia
lanjut
– Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala usia (tidak
mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum
PATOFISIOLOGI
• PD yg terpajan suhu tinggi rusak& permeabilitas↑
 sel darah rusak  anemia
• Permeabilitas↑  edema  bula yang
mengandung banyak elektrolit  volume cairan
intravaskuler ↓
• Kerusakan kulit akibat luka bakar  cairan ↓
akibat penguapan yang berlebihan, masuknya
cairan ke bula yang terbentuk pada luka bakar
derajat II, dan pengeluaran cairan dari keropeng
luka bakar derajat III.
FASE LUKA BAKAR
• Fase awal, fase akut, fase syok
– Gangguan pada saluran nafas akibat eskar
melingkar di dada atau trauma multipel di rongga
toraks; dan gangguan sirkulasi seperti
keseimbangan cairan elektrolit, syok hipovolemia.
• Fase setelah syok berakhir, fase sub
akut
– Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS)
dan Multi-system Organ Dysfunction Syndrome
(MODS) dan sepsis.
• Fase lanjut
– Berlangsung setelah penutupan luka sampai
terjadinya maturasi jaringan. Masalah yang
dihadapi adalah penyulit dari luka bakar seperti
parut hipertrofik, kontraktur dan deformitas lain
Pembagian zona kerusakan jaringan
 Zona koagulasi, zona nekrosis (Daerah yang
lsg mgalami kerusakan)
 Zona statis
 Daerah yang berada disekitar zona koagulasi
 Kerusakan endotel p. darah, trombosit, leukosit
 gangguan perfusi (no flow phenomena) -->
perubahan permeabilitas kapiler dan respon
inflamasi lokal
 12-24 jam pasca cedera
 Zona hiperemi
 Daerah diluar zona statis
 Vasodilatasi, reaksi sellular (-)
Epidermis
Dermis
Jaringan Sub-Kutis
Zona Koagulasi
Zona Statis
Zona Hiperemi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah
 Urinalisis
 Pemeriksaan keseimbangan elektrolit
 Analisis gas darah
 Radiologi – jika ada indikasi ARDS
 Pemeriksaan lain yang dibutuhkan untuk
menegakkan diagnosis SIRS dan MODS
TATALAKSANA RESUSITASI
• Tatalaksana resusitasi jalan nafas:
– Intubasi
– Krikotiroidotomi (terlalu agresif dan menimbulkan
morbiditas lebih besar dibanding intubasi)
– Pemberian oksigen 100%
– Perawatan jalan nafas
– Penghisapan sekret (secara berkala)
– Pemberian terapi inhalasi
– Bilasan bronkoalveolar
– Perawatan rehabilitatif untuk respirasi
– Eskarotomi pada dinding toraks  memperbaiki
kompliansi paru
Tatalaksana resusitasi cairan
• Resusitasi cairan dilakukan dengan memberikan
cairan pengganti.
• Cara untuk menghitung kebutuhan cairan ini:
Cara Evans
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL NaCl per
24 jam
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL plasma per
24 jam
2.000 cc glukosa 5% per 24 jam
Separuh dari jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8 jam
pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan
hari pertama. Pada hari ketiga diberikan setengah
jumlah cairan hari kedua.
Cara Baxter
Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mL
Separuh dari jumlah cairan diberikan dalam 8 jam
pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan
hari pertama. Pada hari ketiga diberikan setengah
jumlah cairan hari kedua.
Terapi pembedahan pada luka bakar
• Eksisi dini tindakan pembuangan jaringan
nekrosis dan debris (debridement) yang dilakukan
dalam waktu < 7 hari pasca cedera termis. Untuk
mengatasi kasus luka bakar derajat II dalam dan
derajat III. Tindakan ini diikuti tindakan
hemostasis dan juga “skin grafting” (dianjurkan
“split thickness skin grafting”).
• Eksisi dini terdiri dari eksisi tangensial dan eksisi
fasial
Skin grafting
• Tujuan dari metode ini:
– Menghentikan evaporate heat loss
– Mengupayakan agar proses penyembuhan terjadi
sesuai dengan waktu
– Melindungi jaringan yang terbuka
• Teknik mendapatkan kulit pasien secara autograft
dapat dilakukan secara split thickness skin graft
atau full thickness skin graft
• Untuk memaksimalkan penggunaan kulit donor,
kulit donor tersebut dapat direnggangkan dan
dibuat lubang – lubang pada kulit donor (seperti
jaring-jaring dengan perbandingan tertentu,
sekitar 1 : 1 sampai 1 : 6) dengan mesin.  mess
grafting.
• Ketebalan dari kulit donor tergantung dari lokasi
luka yang akan dilakukan grafting, usia pasien,
keparahan luka dan telah dilakukannya
pengambilan kulit donor sebelumnya.
• Pengambilan kulit donor ini dapat dilakukan
dengan mesin ‘dermatome’ ataupun dengan
manual dengan pisau Humbly atau Goulian.
• Beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan penyatuan kulit donor dengan
jaringan yang mau dilakukan grafting adalah:
– Kulit donor setipis mungkin
– Pastikan kontak antara kulit donor dengan bed
(jaringan yang dilakukan grafting), hal ini dapat
dilakukan dengan cara :
• Cegah gerakan geser, baik dengan pembalut elastik (balut
tekan)
• Drainase yang baik
• Gunakan kasa adsorben
PROGNOSIS
• Prognosis dan penanganan luka bakar
tergantung:
– Dalam dan luasnya permukaan luka bakar
– Penanganan sejak awal hingga penyembuhan
– Letak daerah yang terbakar
– Usia dan keadaan kesehatan penderita
– Penyulit juga mempengaruhi progonosis pasien.
Penyulit yang timbul pada luka bakar: gagal ginjal
akut, edema paru, SIRS, infeksi dan sepsis, serta
parut hipertrofik dan kontraktur.
Perawatan luka bakar
• Luka bakar dibersihkan dengan air hangat yang
mengalir.
• Untuk menutup luka: kasa lembab steril dgn cairan
RL atau salep
 Balutan dinilai dalam waktu 24-48 jam.
• Dapat dilakukan insisi pada bula yg luas utk
mengeluarkan transudat tanpa membuang epidermis
yang terlepas.
Epidermis yang terlepas ini dijadikan penutup luka.
Lalu diletakkan tulle di atas graft  bungkus dengan
kasa lembab selama 2-3 hari, beri salep antibiotik
sampai tjd epitelisasi.
Prognosis
 Prognosis ad vitam :bonam
 Prognosis ad functionam : bonam
 Prognosis ad sanactionam: bonam

More Related Content

Similar to Luka+bakar 2020.3

P3K.pptx
P3K.pptxP3K.pptx
P3K.pptx
dana730605
 
Asuhan keperawatan klien dengan combustio
Asuhan keperawatan klien dengan combustioAsuhan keperawatan klien dengan combustio
Asuhan keperawatan klien dengan combustioAKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
materi-x2
 
Manajemen Luka Bakar
Manajemen Luka BakarManajemen Luka Bakar
Manajemen Luka Bakar
Suharti Wairagya
 
PENATALAKSANAAN GAWAT DARURAT PADA COMBUSTIO DAN RESUSITASI CAIRAN.ppt
PENATALAKSANAAN GAWAT DARURAT PADA COMBUSTIO DAN RESUSITASI CAIRAN.pptPENATALAKSANAAN GAWAT DARURAT PADA COMBUSTIO DAN RESUSITASI CAIRAN.ppt
PENATALAKSANAAN GAWAT DARURAT PADA COMBUSTIO DAN RESUSITASI CAIRAN.ppt
nersputeri
 
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.pptResusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
syukronchalim
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarAsuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Septian Muna Barakati
 
Advanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptxAdvanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptx
SitiPermataPutri
 
Asuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakarAsuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakar
octo zulkarnain
 
Luka Bakar (Combustio) dan Penanganan Pertama .pptx
Luka Bakar (Combustio)  dan Penanganan Pertama .pptxLuka Bakar (Combustio)  dan Penanganan Pertama .pptx
Luka Bakar (Combustio) dan Penanganan Pertama .pptx
drivefoto000
 
PPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.ppt
PPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.pptPPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.ppt
PPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.ppt
juniati14
 
113962427 case-bedah
113962427 case-bedah113962427 case-bedah
113962427 case-bedah
homeworkping10
 
Askep 1
Askep 1Askep 1
NgEU Burn Management.pptx
NgEU Burn Management.pptxNgEU Burn Management.pptx
NgEU Burn Management.pptx
Hilda577038
 
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptxSwamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
klinikmora
 
Luka_Bakar.pptx
Luka_Bakar.pptxLuka_Bakar.pptx
Luka_Bakar.pptx
IndahNevhitaL
 
BURN.pptx
BURN.pptxBURN.pptx
Materi 1_Konsep luka bakar.pptx
Materi 1_Konsep luka bakar.pptxMateri 1_Konsep luka bakar.pptx
Materi 1_Konsep luka bakar.pptx
ErinRika2
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar

Similar to Luka+bakar 2020.3 (20)

P3K.pptx
P3K.pptxP3K.pptx
P3K.pptx
 
Asuhan keperawatan klien dengan combustio
Asuhan keperawatan klien dengan combustioAsuhan keperawatan klien dengan combustio
Asuhan keperawatan klien dengan combustio
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Manajemen Luka Bakar
Manajemen Luka BakarManajemen Luka Bakar
Manajemen Luka Bakar
 
Askep lb point
Askep lb pointAskep lb point
Askep lb point
 
PENATALAKSANAAN GAWAT DARURAT PADA COMBUSTIO DAN RESUSITASI CAIRAN.ppt
PENATALAKSANAAN GAWAT DARURAT PADA COMBUSTIO DAN RESUSITASI CAIRAN.pptPENATALAKSANAAN GAWAT DARURAT PADA COMBUSTIO DAN RESUSITASI CAIRAN.ppt
PENATALAKSANAAN GAWAT DARURAT PADA COMBUSTIO DAN RESUSITASI CAIRAN.ppt
 
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.pptResusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarAsuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
 
Advanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptxAdvanced wound dressing..pptx
Advanced wound dressing..pptx
 
Asuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakarAsuhan keperawatan pada luka bakar
Asuhan keperawatan pada luka bakar
 
Luka Bakar (Combustio) dan Penanganan Pertama .pptx
Luka Bakar (Combustio)  dan Penanganan Pertama .pptxLuka Bakar (Combustio)  dan Penanganan Pertama .pptx
Luka Bakar (Combustio) dan Penanganan Pertama .pptx
 
PPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.ppt
PPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.pptPPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.ppt
PPT Askep Luka Bakar_tugas gadar_kel 6.ppt
 
113962427 case-bedah
113962427 case-bedah113962427 case-bedah
113962427 case-bedah
 
Askep 1
Askep 1Askep 1
Askep 1
 
NgEU Burn Management.pptx
NgEU Burn Management.pptxNgEU Burn Management.pptx
NgEU Burn Management.pptx
 
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptxSwamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
 
Luka_Bakar.pptx
Luka_Bakar.pptxLuka_Bakar.pptx
Luka_Bakar.pptx
 
BURN.pptx
BURN.pptxBURN.pptx
BURN.pptx
 
Materi 1_Konsep luka bakar.pptx
Materi 1_Konsep luka bakar.pptxMateri 1_Konsep luka bakar.pptx
Materi 1_Konsep luka bakar.pptx
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 

More from IwanHamzah1

Melakukan angkat jahitan
Melakukan angkat jahitanMelakukan angkat jahitan
Melakukan angkat jahitan
IwanHamzah1
 
Sop menjahit luka
Sop menjahit lukaSop menjahit luka
Sop menjahit luka
IwanHamzah1
 
Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2
IwanHamzah1
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
IwanHamzah1
 
Perawatan luka operasi, 2020
Perawatan luka operasi, 2020Perawatan luka operasi, 2020
Perawatan luka operasi, 2020
IwanHamzah1
 
Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020
IwanHamzah1
 
Luka ganggren, 2020
Luka ganggren, 2020Luka ganggren, 2020
Luka ganggren, 2020
IwanHamzah1
 
Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020
IwanHamzah1
 
Cedera akibat hewan laut
Cedera akibat hewan lautCedera akibat hewan laut
Cedera akibat hewan laut
IwanHamzah1
 
Askep luka tembak
Askep luka tembakAskep luka tembak
Askep luka tembak
IwanHamzah1
 
Luka+bakar 2020.2
Luka+bakar 2020.2Luka+bakar 2020.2
Luka+bakar 2020.2
IwanHamzah1
 
Askep luka bakar 2020.1
Askep luka bakar 2020.1Askep luka bakar 2020.1
Askep luka bakar 2020.1
IwanHamzah1
 
Luka
LukaLuka
Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020
IwanHamzah1
 
Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016
IwanHamzah1
 

More from IwanHamzah1 (15)

Melakukan angkat jahitan
Melakukan angkat jahitanMelakukan angkat jahitan
Melakukan angkat jahitan
 
Sop menjahit luka
Sop menjahit lukaSop menjahit luka
Sop menjahit luka
 
Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Perawatan luka operasi, 2020
Perawatan luka operasi, 2020Perawatan luka operasi, 2020
Perawatan luka operasi, 2020
 
Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020
 
Luka ganggren, 2020
Luka ganggren, 2020Luka ganggren, 2020
Luka ganggren, 2020
 
Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020Gigitan hewan 2020
Gigitan hewan 2020
 
Cedera akibat hewan laut
Cedera akibat hewan lautCedera akibat hewan laut
Cedera akibat hewan laut
 
Askep luka tembak
Askep luka tembakAskep luka tembak
Askep luka tembak
 
Luka+bakar 2020.2
Luka+bakar 2020.2Luka+bakar 2020.2
Luka+bakar 2020.2
 
Askep luka bakar 2020.1
Askep luka bakar 2020.1Askep luka bakar 2020.1
Askep luka bakar 2020.1
 
Luka
LukaLuka
Luka
 
Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020Anamnese integumen 2020
Anamnese integumen 2020
 
Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016
 

Recently uploaded

BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 

Recently uploaded (20)

BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 

Luka+bakar 2020.3

  • 3. IDENTITAS  Nama : Ny. NA  Usia : 32 tahun  Alamat : Desa Dangger Kec. Gembong, Tangerang  Agama : Islam  Pekerjaan : Usaha warung  Pendidikan : -  Status : Menikah  Masuk RSCM : Kamis, 28 Agustus 2009 pukul 00.31
  • 4. ANAMNESIS Keluhan utama  Kulit wajah, kedua lengan, dan kaki kiri melepuh karena terkena api sejak delapan jam sebelum masuk rumah sakit.
  • 5. Riwayat penyakit sekarang • 8 jam SMRS, pasien sedang melayani pembeli di warungnya. Tiba-tiba kompor minyak tanah dari dalam warung meledak dan menyambar bensin yang juga dijual di warung tersebut. Pada saat api mulai menyambar warung, pasien berusaha keluar warung sambil berlari. Namun pasien tetap tersambar api walaupun sangat sebentar. Terkurung dalam ruangan (-), menghirup asap (-), sesak nafas (-), terbentur di kepala (-), pingsan (- ), pusing (-), mual (-), muntah (-)
  • 6.  Pasien kemudian dibawa ke RS Balaraja dan diberi perawatan luka dengan menggunakan salep, kemudian dirujuk ke RS Tangerang dan diberikan perawatan luka (diberi MEBO & kassa kering) dan obat suntik (Antibiotik, ATS/TT). Pasien kemudian dirujuk ke RSCM atas permintaan keluarga.
  • 7. Riwayat penyakit dahulu  Alergi obat, hipertensi, DM, dan asma disangkal. Riwayat penyakit keluarga  Alergi obat, hipertensi, DM, dan asma disangkal.
  • 8. PEMERIKSAAN FISIK Kesadaran compos mentis, BB 55 kg • Primary survey A : Bebas, bulu hidung tidak terbakar B : Spontan, frekuensi nafas 20x/menit, reguler, kedalaman cukup C : Akral hangat, CRT < 2”, tekanan darah 100/80 mmHg, frekuensi nadi 112x/menit, suhu afebris D : GCS 15, E4M6V5
  • 9.  Secondary survey Kepala&wajah : deformitas (-), tampak bula pada sisi kiri wajah, bibir edema (+) Mata : kelopak atas mata kiri edema (+) dan tidak dapat dibuka, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik Leher : pembesaran KGB (-) THT : sekret (-) Dada : simetris dalam diam dan pergerakan Jantung : BJ I & II normal, murmur (-), gallop (-) Paru : vesikuler, ronki -/-, wheezing -/- Abdomen : datar, lemas, NT (-), tdk teraba massa, BU (+) normal, H/L ttb Ekstremitas : lihat status lokalis
  • 10. Status lokalis • Kepala dan leher : 4 % • Trunkus anterior : 0 % • Trunkus posterior : 0 % • Ext. atas kanan : 2 % • Ext. atas kiri : 3 % • Ext. bawah kanan : 0 % • Ext. bawah kiri : 2 % • Genitalia : 0 % + • Total : 11
  • 11.
  • 12. PEMERIKSAAN PENUNJANG • RUTIN Hb : 13,3 g/dL Ht : 40 % Leukosit : 16700/L Trombosit : 343.000/L MCV : 79 fl MCH : 27 pg MCHC : 34 g/dL • Lactate : 2,7 mmol/L • PT/APTT: 10,8 (12) / 30,8 (33,5) • URINALISIS Sedimen Sel epitel : + Leukosit : 1-2 Eritrosit : 10- 11 Silinder : - Kristal : - Bakteri : -
  • 13. Berat jenis : 1.015 pH : 5 Protein : - Glukosa : - Keton : + Darah/Hb : + Bilirubin : - Urobilinogen : 0,2 Nitrit : - Esterase leukosit : - • KIMIA DARAH Ur/Cr : 23/0,8 SGOT/SGPT : 21/17 Albumin : 3,6 GDS : 105 Na : 144 K : 4,3 Cl : 108
  • 14. • ANALISA GAS DARAH pH : 7,35 pCO2 : 35,2 mmHg pO2 : 103,8 mmHg SO2% : 97 BE ect : -6,1 mmol/L Beb : -4,6 SBC : 20,6 HCO3 : 19,7 mmol/L TCO2 : 20,7 mmol/L
  • 15. DIAGNOSIS KERJA Luka bakar grade II 11% ec. api
  • 16. TATALAKSANA • Pro rawat ULB • IVFD : Hes 6%  12 tts/menit Nacl 3%  500 ml/24 jam • Vitamin C 2x1 gr • Scott emulsion 3x1 C • Peptamen 6x100 mL • Oralit 2x200 mL • Rawat luka dengan madu • Pethidin 1 mg/kg/drip
  • 18. DEFINISI  Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.  Luka bakar merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok) sampai fase lanjut.
  • 19. ETIOLOGI  Paparan api  Flame  Benda panas (kontak)  Scalds (air panas)  Uap panas  Gas panas  Aliran listrik  Zat kimia  Radiasi  Sunburn
  • 20. KLASIFIKASI LUKA BAKAR  Derajat I  Kerusakan terbatas pada bagian epidermis  Kulit kering, eritema  Nyeri  Tidak ada bula
  • 21.  Derajat II  Meliputi epidermis dan sebagian dermis  Terdapat proses eksudasi  Ada bula  Dasar luka berwarna merah/pucat  Nyeri
  • 22.  Derajat III  Kerusakan meliputi seluruh dermis dan lapisan yg lebih dalam  Tidak ada bula  Kulit berwarna abu- abu dan pucat  Kering  Terdapat eskar  Tidak nyeri
  • 23. LUAS LUKA BAKAR Beberapa metode untuk menentukan luas luka bakar:  Estimasi menggunakan luas permukaan palmar pasien. Luas telapak tangan = 1% luas permukaan tubuh.
  • 24. • Rumus 9 atau rule of nine untuk orang dewasa – Luas kepala dan leher, dada, punggung, pinggang dan bokong, ekstremitas atas kanan, ekstremitas atas kiri, paha kanan, paha kiri, tungkai dan kaki kanan, serta tungkai dan kaki kiri masing-masing 9%. – Daerah genitalia = 1%.
  • 25.  Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil.  Rumus 10 untuk bayi  Rumus 10-15-20 untuk anak.
  • 26. PEMBAGIAN LUKA BAKAR • Luka bakar berat (major burn) – Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah 10 tahun atau di atas usia 50 tahun – Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia selain disebutkan pada butir pertama – Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan perineum – Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa memperhitungkan luas luka bakar – Luka bakar listrik tegangan tinggi – Disertai trauma lainnya – Pasien-pasien dengan resiko tinggi
  • 27. • Luka bakar sedang (moderate burn) – Luka bakar dengan luas 15 – 25 % pada dewasa, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 % – Luka bakar dengan luas 10 – 20 % pada anak usia < 10 tahun atau dewasa > 40 tahun, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 % – Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada anak maupun dewasa yang tidak mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum • Luka bakar ringan – Luka bakar dengan luas < 15 % pada dewasa – Luka bakar dengan luas < 10 % pada anak dan usia lanjut – Luka bakar dengan luas < 2 % pada segala usia (tidak mengenai muka, tangan, kaki, dan perineum
  • 28. PATOFISIOLOGI • PD yg terpajan suhu tinggi rusak& permeabilitas↑  sel darah rusak  anemia • Permeabilitas↑  edema  bula yang mengandung banyak elektrolit  volume cairan intravaskuler ↓ • Kerusakan kulit akibat luka bakar  cairan ↓ akibat penguapan yang berlebihan, masuknya cairan ke bula yang terbentuk pada luka bakar derajat II, dan pengeluaran cairan dari keropeng luka bakar derajat III.
  • 29. FASE LUKA BAKAR • Fase awal, fase akut, fase syok – Gangguan pada saluran nafas akibat eskar melingkar di dada atau trauma multipel di rongga toraks; dan gangguan sirkulasi seperti keseimbangan cairan elektrolit, syok hipovolemia. • Fase setelah syok berakhir, fase sub akut – Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) dan Multi-system Organ Dysfunction Syndrome (MODS) dan sepsis. • Fase lanjut – Berlangsung setelah penutupan luka sampai terjadinya maturasi jaringan. Masalah yang dihadapi adalah penyulit dari luka bakar seperti parut hipertrofik, kontraktur dan deformitas lain
  • 30. Pembagian zona kerusakan jaringan  Zona koagulasi, zona nekrosis (Daerah yang lsg mgalami kerusakan)  Zona statis  Daerah yang berada disekitar zona koagulasi  Kerusakan endotel p. darah, trombosit, leukosit  gangguan perfusi (no flow phenomena) --> perubahan permeabilitas kapiler dan respon inflamasi lokal  12-24 jam pasca cedera
  • 31.  Zona hiperemi  Daerah diluar zona statis  Vasodilatasi, reaksi sellular (-) Epidermis Dermis Jaringan Sub-Kutis Zona Koagulasi Zona Statis Zona Hiperemi
  • 32. PEMERIKSAAN PENUNJANG  Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah  Urinalisis  Pemeriksaan keseimbangan elektrolit  Analisis gas darah  Radiologi – jika ada indikasi ARDS  Pemeriksaan lain yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis SIRS dan MODS
  • 33. TATALAKSANA RESUSITASI • Tatalaksana resusitasi jalan nafas: – Intubasi – Krikotiroidotomi (terlalu agresif dan menimbulkan morbiditas lebih besar dibanding intubasi) – Pemberian oksigen 100% – Perawatan jalan nafas – Penghisapan sekret (secara berkala) – Pemberian terapi inhalasi – Bilasan bronkoalveolar – Perawatan rehabilitatif untuk respirasi – Eskarotomi pada dinding toraks  memperbaiki kompliansi paru
  • 34. Tatalaksana resusitasi cairan • Resusitasi cairan dilakukan dengan memberikan cairan pengganti. • Cara untuk menghitung kebutuhan cairan ini: Cara Evans Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL NaCl per 24 jam Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL plasma per 24 jam 2.000 cc glukosa 5% per 24 jam Separuh dari jumlah 1+2+3 diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.
  • 35. Cara Baxter Luas luka bakar (%) x BB (kg) x 4 mL Separuh dari jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama. Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya. Pada hari kedua diberikan setengah jumlah cairan hari pertama. Pada hari ketiga diberikan setengah jumlah cairan hari kedua.
  • 36. Terapi pembedahan pada luka bakar • Eksisi dini tindakan pembuangan jaringan nekrosis dan debris (debridement) yang dilakukan dalam waktu < 7 hari pasca cedera termis. Untuk mengatasi kasus luka bakar derajat II dalam dan derajat III. Tindakan ini diikuti tindakan hemostasis dan juga “skin grafting” (dianjurkan “split thickness skin grafting”). • Eksisi dini terdiri dari eksisi tangensial dan eksisi fasial
  • 37. Skin grafting • Tujuan dari metode ini: – Menghentikan evaporate heat loss – Mengupayakan agar proses penyembuhan terjadi sesuai dengan waktu – Melindungi jaringan yang terbuka • Teknik mendapatkan kulit pasien secara autograft dapat dilakukan secara split thickness skin graft atau full thickness skin graft
  • 38. • Untuk memaksimalkan penggunaan kulit donor, kulit donor tersebut dapat direnggangkan dan dibuat lubang – lubang pada kulit donor (seperti jaring-jaring dengan perbandingan tertentu, sekitar 1 : 1 sampai 1 : 6) dengan mesin.  mess grafting. • Ketebalan dari kulit donor tergantung dari lokasi luka yang akan dilakukan grafting, usia pasien, keparahan luka dan telah dilakukannya pengambilan kulit donor sebelumnya. • Pengambilan kulit donor ini dapat dilakukan dengan mesin ‘dermatome’ ataupun dengan manual dengan pisau Humbly atau Goulian.
  • 39. • Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyatuan kulit donor dengan jaringan yang mau dilakukan grafting adalah: – Kulit donor setipis mungkin – Pastikan kontak antara kulit donor dengan bed (jaringan yang dilakukan grafting), hal ini dapat dilakukan dengan cara : • Cegah gerakan geser, baik dengan pembalut elastik (balut tekan) • Drainase yang baik • Gunakan kasa adsorben
  • 40. PROGNOSIS • Prognosis dan penanganan luka bakar tergantung: – Dalam dan luasnya permukaan luka bakar – Penanganan sejak awal hingga penyembuhan – Letak daerah yang terbakar – Usia dan keadaan kesehatan penderita – Penyulit juga mempengaruhi progonosis pasien. Penyulit yang timbul pada luka bakar: gagal ginjal akut, edema paru, SIRS, infeksi dan sepsis, serta parut hipertrofik dan kontraktur.
  • 41. Perawatan luka bakar • Luka bakar dibersihkan dengan air hangat yang mengalir. • Untuk menutup luka: kasa lembab steril dgn cairan RL atau salep  Balutan dinilai dalam waktu 24-48 jam. • Dapat dilakukan insisi pada bula yg luas utk mengeluarkan transudat tanpa membuang epidermis yang terlepas. Epidermis yang terlepas ini dijadikan penutup luka. Lalu diletakkan tulle di atas graft  bungkus dengan kasa lembab selama 2-3 hari, beri salep antibiotik sampai tjd epitelisasi.
  • 42. Prognosis  Prognosis ad vitam :bonam  Prognosis ad functionam : bonam  Prognosis ad sanactionam: bonam