SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
LUKA DAN WOUND HEALING
SERTA FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
PENYEMBUHAN LUKA
DEFINISI LUKA
 Hilang atau pun rusaknya sebagian dari jaringan tubuh = rusaknya
kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi
jaringan yg rusak atau hilang.
 Menurut Baxter (1990), Luka juga diartikan terjadinya suatu gangguan dari
kondisi normal pada kulit dimana terjadinya kerusakan kontinuitas kulit,
mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain.
 Penyebab luka : trauma benda tajam/tumpul, ledakan, zat kimia, perubahan
suhu, sengatan listrik, gigitan hewan.
Efek yg Muncul bila Timbul Luka
1) Hilangnya seluruh/sebagian fungsi organ
2) Respon stres simpatis
3) Perdarahan dan pembekuan darah
4) Kontaminasi bakteri
5) Kematian sel
Proses Penyembuhan
 Proses penyembuhan ditandai dengan terjadinya proses pemecahan/katabolik dan
proses pembentukan/anabolik.
 Proses anabolik telah dimulai sesaat setelah terjadi perlukaan dan akan terus
berlanjut pd keadaan dimana dominasi proses katabolisme selesai.
Fase Penyembuhan
1. Fase inflamasi/Eksudasi; menghentikan perdarahan dan mempersiapkan tempat
luka menjadi bersih dari benda asing atau kuman sebelum dimulai proses
penyembuhan.
2. Fase proliferasi/granulasi/fibroplasia; pembentukan jaringan granulasi untuk
menutup defek atau cedera pd jaringan yg luka.
3. Fase Remodeling/deferensiasi/Penyudahan; memoles jaringan penyembuhan yg
telah terbentuk menjadi lebih matang dan fungsional.
a. vasokonstriksi, b. pengerutan
ujung pembuluh yg putus
(retraksi), c. reaksi Hemostasis
perdarahan
Trombosit keluar dari vaskuler saling
melekat dan bersama dg jala fibrin yg
terbentuk membekukan darah yg
keluar dr pembuluh darah
Reaksi inflamasi  Sel mast dalam jaringan ikat
menghasilkan serotonin dan histamin  permeabilitas
kapiler↑  eksudasi cairan, penyebukan sel radang,
vasodilatasi setempat  udem
Aktifitas seluler :
1. Pergerakan leukosit menembus dinding pembuluh darah menuju luka karena daya kemotaksis
 Leukosit mengeluarkan enzim hidrolitik utk mencerna bakteri /kotoran luka.
2. Limfosit dan monosit yg kemudian muncul ikut menghancurkan dan memakan kotoran luka
dan bakteri (fagositosis)  fase lamban krn reaksi pembentukan kolagen baru sedikit dan luka
hanya dipertautkan oleh fibrin yg amat lemah
1.Fase Inflamasi
Gejala klinis
reaksi radang
jelas
Pembuluh darah
terputus
Berlangsung sejak terjadinya luka s/d ±
hari kelima.
2. Fase proliferasi = fase fibroplasia  karena yg menonjol
adalah proses proliferasi fibroblast, mulai akhir fase inflamasi
s/d akhir minggu ke-3.
Fibroblast dari sel mesenkim yg belum berdiferensiasi
mukopolisakarida, asam aminoglisin, prolin
bahan dasar kolagen serat
yg akan mempertautkan
tepi luka
Serat
dihancurkan kembali untuk
penyesuaian diri dg tegangan
pada luka yg cenderung mengerut
 Bersama dg sifat kontraktil miofibroblasttarikan pd tepi luka. Pada akhir fase ini
kekuatan regangan luka mencapai 25% jaringan normal.
 Luka dipenuhi sel radang, fibroblast dan kolagen  jaringan berwarna kemerahan
dg permukaan yg berbenjol halus (jaringan granulasi).
 Epitel tepi luka yg terdiri dari sel basal terlepas dari dasarnya dan berpindah mengisi
permukaan luka. Tempatnya kemudian diisi oleh sel baru yg terbentuk dari proses
mitosis
 Proses migrasi hanya bisa terjadi ke arah yg lebih rendah atau datar, sebab
epitel tak dapat bermigrasi ke arah yg lebih tinggi. Proses ini baru berhenti
setelah epitel saling menyentuh dan menutup seluruh permukaan luka.
 Dengan tertutupnya permukaan luka, proses fibroplasia dengan
pembentukan jaringan granulasi juga akan berhenti dan mulailah proses
pematangan dalam fase penyudahan.
3. Fase Penyudahan (Remodelling).
 Terjadi proses pematangan penyerapan kembali jaringan yg
berlebih, pengerutan sesuai dg gaya gravitasi, dan perupaan kembali
jaringan yg baru terbentuk.
 Dapat berlangsung berbulan – bulan, berakhir jika semua tanda
radang sudah lenyap.
 Tubuh berusaha menormalkan kembali semua yg menjadi abnormal
karena proses penyembuhan :
o Oedema & sel radang diserap, sel muda menjadi matang, kapiler
baru menutup & diserap kembali, kolagen yg berlebih diserap
dan sisanya mengerut.
o Dihasilkan jaringan parut yg pucat, tipis dan lemas serta mudah
digerakkan dari dasarpengerutan maksimal luka.
 Pada akhir fase ini, perupaan luka kulit mampu menahan regangan
kira – kira 80% kemampuan kulit normal. Hal ini tercapai kira – kira 3-
6 bulan setelah penyembuhan.
Berdasarkan kedalaman dan luasnya, luka
dapat dibagi menjadi:
1. Luka superfisial; terbatas pada lapisan dermis.
2. Luka “partial thickness”; hilangnya jaringan kulit pada lapisan epidermis dan
lapisan bagian atas dermis.
3. Luka “full thickness”; jaringan kulit yg hilang pada lapisan epidermis, dermis, dan
fasia, tidak mengenai otot.
4. Luka mengenai otot, tendon dan tulang.
Luka berdasarkan waktu penyembuhan dapat
dibagi menjadi:
1. Luka akut : luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep
penyembuhan yg telah disepakati.
2. Luka kronis : luka yg mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan,
dapat karena faktor eksogen atau endogen.
Faktor yg mempengaruhi proses penyembuhan luka
Menurut Potter & Perry
a. Usia
b. Status nutrisi, Banyak vitamin terutama vitamin C
membantu dalam metabolisme yg terlibat dalam
penyembuhan luka.
c. Status imunologi
d. Penyakit metabolik : diabetes
e. Pemakaian obat steroid yg dapat menekan respon inflamasi
dan meningkatkan resiko inflamasi
f. Kebersihan
g. Istirahat dan posisi
SELAMAT BELAJAR

More Related Content

Similar to Luka dan Penyembuhannya

Similar to Luka dan Penyembuhannya (20)

Bedah Plastik fix Paula..pptx
Bedah Plastik fix Paula..pptxBedah Plastik fix Paula..pptx
Bedah Plastik fix Paula..pptx
 
Teknik perawatan luka
Teknik perawatan lukaTeknik perawatan luka
Teknik perawatan luka
 
Askep vulnus luka
Askep vulnus lukaAskep vulnus luka
Askep vulnus luka
 
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranataTugas patofisiologi pada kulit maranata
Tugas patofisiologi pada kulit maranata
 
Asuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitusAsuhan keperawatan pada dekubitus
Asuhan keperawatan pada dekubitus
 
BURN.pptx
BURN.pptxBURN.pptx
BURN.pptx
 
INTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdfINTEGRITAS KULIT.pdf
INTEGRITAS KULIT.pdf
 
Materi Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docxMateri Luka Dasar.docx
Materi Luka Dasar.docx
 
penyakit pada kulit
penyakit pada kulitpenyakit pada kulit
penyakit pada kulit
 
RANGKUMAN WOUND CARE MANAGEMENT.docx
RANGKUMAN WOUND CARE MANAGEMENT.docxRANGKUMAN WOUND CARE MANAGEMENT.docx
RANGKUMAN WOUND CARE MANAGEMENT.docx
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
 
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANANPENJAHITAN  PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
PENJAHITAN PERAWATAN LUKA KEBIDANAN
 
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptxAyu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
Ayu Puspita_12 IPA 2_Imun & Pertahanan Nonspesifik_SMT 4.pptx
 
Perawatan Luka Modern
Perawatan Luka ModernPerawatan Luka Modern
Perawatan Luka Modern
 
Embriologi dan fisiologi kulit
Embriologi dan fisiologi kulitEmbriologi dan fisiologi kulit
Embriologi dan fisiologi kulit
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Proses penyembuhan luka
Proses penyembuhan lukaProses penyembuhan luka
Proses penyembuhan luka
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikan
 
Lp eritroderma
Lp eritrodermaLp eritroderma
Lp eritroderma
 
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem ImunThe Lord Of The Immune System : Sistem Imun
The Lord Of The Immune System : Sistem Imun
 

Recently uploaded

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 

Recently uploaded (20)

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 

Luka dan Penyembuhannya

  • 1. LUKA DAN WOUND HEALING SERTA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
  • 2. DEFINISI LUKA  Hilang atau pun rusaknya sebagian dari jaringan tubuh = rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yg rusak atau hilang.  Menurut Baxter (1990), Luka juga diartikan terjadinya suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit dimana terjadinya kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain.  Penyebab luka : trauma benda tajam/tumpul, ledakan, zat kimia, perubahan suhu, sengatan listrik, gigitan hewan.
  • 3. Efek yg Muncul bila Timbul Luka 1) Hilangnya seluruh/sebagian fungsi organ 2) Respon stres simpatis 3) Perdarahan dan pembekuan darah 4) Kontaminasi bakteri 5) Kematian sel
  • 4. Proses Penyembuhan  Proses penyembuhan ditandai dengan terjadinya proses pemecahan/katabolik dan proses pembentukan/anabolik.  Proses anabolik telah dimulai sesaat setelah terjadi perlukaan dan akan terus berlanjut pd keadaan dimana dominasi proses katabolisme selesai.
  • 5. Fase Penyembuhan 1. Fase inflamasi/Eksudasi; menghentikan perdarahan dan mempersiapkan tempat luka menjadi bersih dari benda asing atau kuman sebelum dimulai proses penyembuhan. 2. Fase proliferasi/granulasi/fibroplasia; pembentukan jaringan granulasi untuk menutup defek atau cedera pd jaringan yg luka. 3. Fase Remodeling/deferensiasi/Penyudahan; memoles jaringan penyembuhan yg telah terbentuk menjadi lebih matang dan fungsional.
  • 6. a. vasokonstriksi, b. pengerutan ujung pembuluh yg putus (retraksi), c. reaksi Hemostasis perdarahan Trombosit keluar dari vaskuler saling melekat dan bersama dg jala fibrin yg terbentuk membekukan darah yg keluar dr pembuluh darah Reaksi inflamasi  Sel mast dalam jaringan ikat menghasilkan serotonin dan histamin  permeabilitas kapiler↑  eksudasi cairan, penyebukan sel radang, vasodilatasi setempat  udem Aktifitas seluler : 1. Pergerakan leukosit menembus dinding pembuluh darah menuju luka karena daya kemotaksis  Leukosit mengeluarkan enzim hidrolitik utk mencerna bakteri /kotoran luka. 2. Limfosit dan monosit yg kemudian muncul ikut menghancurkan dan memakan kotoran luka dan bakteri (fagositosis)  fase lamban krn reaksi pembentukan kolagen baru sedikit dan luka hanya dipertautkan oleh fibrin yg amat lemah 1.Fase Inflamasi Gejala klinis reaksi radang jelas Pembuluh darah terputus Berlangsung sejak terjadinya luka s/d ± hari kelima.
  • 7. 2. Fase proliferasi = fase fibroplasia  karena yg menonjol adalah proses proliferasi fibroblast, mulai akhir fase inflamasi s/d akhir minggu ke-3. Fibroblast dari sel mesenkim yg belum berdiferensiasi mukopolisakarida, asam aminoglisin, prolin bahan dasar kolagen serat yg akan mempertautkan tepi luka Serat dihancurkan kembali untuk penyesuaian diri dg tegangan pada luka yg cenderung mengerut  Bersama dg sifat kontraktil miofibroblasttarikan pd tepi luka. Pada akhir fase ini kekuatan regangan luka mencapai 25% jaringan normal.  Luka dipenuhi sel radang, fibroblast dan kolagen  jaringan berwarna kemerahan dg permukaan yg berbenjol halus (jaringan granulasi).  Epitel tepi luka yg terdiri dari sel basal terlepas dari dasarnya dan berpindah mengisi permukaan luka. Tempatnya kemudian diisi oleh sel baru yg terbentuk dari proses mitosis
  • 8.  Proses migrasi hanya bisa terjadi ke arah yg lebih rendah atau datar, sebab epitel tak dapat bermigrasi ke arah yg lebih tinggi. Proses ini baru berhenti setelah epitel saling menyentuh dan menutup seluruh permukaan luka.  Dengan tertutupnya permukaan luka, proses fibroplasia dengan pembentukan jaringan granulasi juga akan berhenti dan mulailah proses pematangan dalam fase penyudahan.
  • 9. 3. Fase Penyudahan (Remodelling).  Terjadi proses pematangan penyerapan kembali jaringan yg berlebih, pengerutan sesuai dg gaya gravitasi, dan perupaan kembali jaringan yg baru terbentuk.  Dapat berlangsung berbulan – bulan, berakhir jika semua tanda radang sudah lenyap.  Tubuh berusaha menormalkan kembali semua yg menjadi abnormal karena proses penyembuhan : o Oedema & sel radang diserap, sel muda menjadi matang, kapiler baru menutup & diserap kembali, kolagen yg berlebih diserap dan sisanya mengerut. o Dihasilkan jaringan parut yg pucat, tipis dan lemas serta mudah digerakkan dari dasarpengerutan maksimal luka.  Pada akhir fase ini, perupaan luka kulit mampu menahan regangan kira – kira 80% kemampuan kulit normal. Hal ini tercapai kira – kira 3- 6 bulan setelah penyembuhan.
  • 10. Berdasarkan kedalaman dan luasnya, luka dapat dibagi menjadi: 1. Luka superfisial; terbatas pada lapisan dermis. 2. Luka “partial thickness”; hilangnya jaringan kulit pada lapisan epidermis dan lapisan bagian atas dermis. 3. Luka “full thickness”; jaringan kulit yg hilang pada lapisan epidermis, dermis, dan fasia, tidak mengenai otot. 4. Luka mengenai otot, tendon dan tulang.
  • 11. Luka berdasarkan waktu penyembuhan dapat dibagi menjadi: 1. Luka akut : luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yg telah disepakati. 2. Luka kronis : luka yg mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen atau endogen.
  • 12. Faktor yg mempengaruhi proses penyembuhan luka Menurut Potter & Perry a. Usia b. Status nutrisi, Banyak vitamin terutama vitamin C membantu dalam metabolisme yg terlibat dalam penyembuhan luka. c. Status imunologi d. Penyakit metabolik : diabetes e. Pemakaian obat steroid yg dapat menekan respon inflamasi dan meningkatkan resiko inflamasi f. Kebersihan g. Istirahat dan posisi