SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
DOSEN : Ns, MUSRIANI, S.Kep, M.Kes
TUGAS : KMB 11
HORDEOLUM
OLEH :
NAMA : AL MUINUL FAUZAL AKBAR
NIM : 11.11.845
TINGKAT : 2A
AKADEMIK KEPERAWATAN
KABUPATEN MUNA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya hingga penulis dapat merampungkan pembuatan makalah
yang berjudul
“ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN HORDEOLUM”
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
mendukung dan memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan askep ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan karena faktor batasan pengetahuan penyusun, maka
penyusun dengan senang hati menerima kritikan serta saran – saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini ini.
Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi
generasi mendatang, khususnya mahasiswa D-III Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Muna.
Akhir kata, melalui kesempatan ini penyusun makalah mengucapkan
banyak terima kasih.
Raha, februari 2013
Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR ...............................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................
A. Latar Belakang .............................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................
C. Tujuan ...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................
A. Pengertian ......................................................................
B. Klasifikasi .....................................................................
C. Etiologi ..........................................................................
D. Patofisilogi ....................................................................
E. Manifestasi klinis................................................................ 2
F. Pemeriksaan penunjang .....................................................
G. Komplikasi ....................................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................ 10
A. Kesimpulan ........................................................................ 10
B. Saran .................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hampir setiap orang mengenal timbilen yang dalam bahasa medis
disebut Hordeolum. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai anak-
anak hingga orang tua. Disebutkan bahwa angka kejadian pada usia
dewasa lebih banyak dibanding anak-anak. Tidak ada perbedaan angka
kejadian (insidens rate) antara wanita dengan pria. Adakalanya seseorang
mudah sekali mengalami timbilen (berulang). Ibaratnya, baru sembuh
yang satu, kemudian muncul lagi timbil di tempat yang lain.
Hordeolum adalah infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi
kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh
bakteri, biasanya oleh kuman Stafilokokus (Staphylococcus aureus).
Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar
kelopak mata tersebut meliputi kelenjar
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah konsep penyakit pada hordeolum
C. TUJUAN
1. Mengetahui tentang definisi dari hordeolum
2. Mengetahui Eteologi dari hordeolum
3. Mengetahui klasifikasi dari hordeolum
4. Mengetahui patofisiologis hordeolum
5. Mengetahui tanda dan gejala dari hordeolum
6. Mengetahui manisfestasi klinis dari hordeolum
7. Mengetahui komplikasi dari hordeolum
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR PENYAKIT
1. DEFINISI
Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak
mata yang disebabkan oleh bakteri dari kulit (biasanya disebabkan oleh
bakteri stafilokokus). Hordeolum sama dengan jerawat pada kulit.
Hordeolum adalah suatu peradangan supuratif kelenjar Zeis, kelenjar Moll
(hordeolum eksterternum) atau kelenjar Meibom (Hordeolum internum).
Hordeolum (Stye) adalah suatu infeksi pada satu atau beberapa kelenjar di
tepi atau di bawah kelopak mata. Bisa terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada
saat yang bersamaan. Hordeolum biasanya timbul dalam beberapa hari dan
bisa sembuh secara spontan.
2. ETIOLOGI
Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak
mata yang disebabkan oleh bakteri dari kulit yaitu bakteri stafilokokus aureus.
Hardeolum terbagi atas 2 jenis yaitu
1. Hordeolum eksternum Adalah infeksi yang terjadi dekat kelenjar zeis
dan Moll,tempat keluarnya bulu mata(pada batas palpebra dan bulu
mata).
2. Hordeolum internum Adalah infeksi pada kelenjar meibom sebasea.
hordeolum yang terbentuk pada kelenjar yang lebih dalam. Gejalanya
lebih berat dan jarang pecah sendiri, karena itu biasanya dokter akan
menyayatnya supaya nanah keluar.
3. NGKLASIFIKASIAN HORDEOLUM
a. Hordeolum interna
infeksi pada kelenjar meibom sebasea. hordeolum yang terbentuk
pada kelenjar yang lebih dalam. Gejalanya lebih berat dan jarang pecah
sendiri, karena itu biasanya dokter akan menyayatnya supaya nanah
keluar.
b. Hordeolum eksterna
infeksi yang terjadi dekat kelenjar zeis dan Moll, tempat keluarnya
bulu mata(pada batas palpebra dan bulu mata).
4. PATOFISIOLOGI
Hordeolum disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri stafilokokus
aureus. Yang akan menyebabkan proses inflamasi pada kelenjar kelopak mata.
Dapat terjadi di kelenjara minyak Meibom, kelenjar Zeis atau Moll. Apabila
infeksi pada kelenjar Meibom mengalami infeksi sekunder dan inflamasi
supuratif dapat menyebabkan komplikasi konjungtiva.
5. MANIFESTASI KLINIS
Tanda-tanda hordeolum sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya
benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan.
Adakalanya nampak bintik berwarna keputihan atau kekuningan disertai
dengan pembengkakan kelopak mata.
Pada hordeolum interna, benjolan akan nampak lebih jelas dengan
membuka kelopak mata. Keluhan yang kerap dirasakan oleh penderita
hordeolum diantaranya rasa mengganjal pada kelopak mata, nyeri tekan dan
makin nyeri saat menunduk. Kadang mata berair dan peka terhadap sinar.
Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan
mengeluarkan nanah.
6. KOMPLIKASI
Selulitis palpebra dan abses palpebra
Konjungtivitis
7. PENATALAKSANAAN
a. penatalaksanaan medis
Kompres hangat selama sekitar 10-15 menit, 4 kali sehari.
Antibiotik topikal (salep, tetes mata), misalnya: Gentamycin,
Neomycin, Polimyxin B, Chloramphenicol, Dibekacin, Fucidic
acid, dan lain-lain. Obat topikal digunakan selama 7-10 hari, sesuai
anjuran dokter, terutama pada fase peradangan.
b. Antibiotika oral (diminum), misalnya: Ampisilin, Amoksisilin,
Eritromisin, Doxycyclin. Antibiotik oral digunakan jika hordeolum tidak
menunjukkan perbaikan dengan antibiotika topikal. Obat ini diberikan
selama 7-10 hari. Penggunaan dan pemilihan jenis antibiotika oral hanya
atas rekomendasi dokter berdasarkan hasil pemeriksaan.
c. Adapun dosis antibiotika pada anak ditentukan berdasarkan berat badan
sesuai dengan masing-masing jenis antibiotika dan berat ringannya
hordeolum.
d. Obat-obat simptomatis (mengurangi keluhan) dapat diberikan untuk
meredakan keluhan nyeri, misalnya: asetaminofen, asam mefenamat,
ibuprofen, dan sejenisnya.
e. Penatalaksanaan bedah
Dianjurkan insisi (penyayatan) dan drainase pada hordeolum, apabila:
1. Hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan obat-obat
antibiotika topikal dan antibiotika oral dalam 2-4 minggu.
2. Hordeolum yang sudah besar atau sudah menunjukkan fase
abses.
Setelah insisi dianjurkan kontrol dalam seminggu atau lebih untuk
penyembuhan luka insisi agar benar-benar sembuh sempurna.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPILAN
Hordeolum adalah suatu peradangan supuratif kelenjar Zeis,
kelenjar Moll (hordeolum eksterternum) atau kelenjar Meibom
(Hordeolum internum). Hordeolum (Stye) adalah suatu infeksi pada satu
atau beberapa kelenjar di tepi atau di bawah kelopak mata. Bisa terbentuk
lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan. Hordeolum biasanya
timbul dalam beberapa hari dan bisa sembuh secara spontan.
Hordeolum di bagi menjadi dua yaitu hordeolum interna dan
hordeolum eksternal. Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak
di dalam kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri dari kulit yaitu
bakteri stafilokokus aureus.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih kurang dari kesempurnaan
karena kurangnya referensi yang saya dapatkan. Jadi, kritik dan saran yang
sifatnya membangun khususnya dari dosen pembimbing maupun dari
rekan-rekan pembaca sangat say harapkan untuk kesempurnaan makalah
ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/86631189/ASKEP-HORDEOLUM
http://madewijaya15.blogspot.com/2013/02/Laporan pendahuluan-
hordeolum.html

More Related Content

What's hot (20)

Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Ppt malaria
Ppt malariaPpt malaria
Ppt malaria
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
PPT MINIPRO lama.pptx
PPT MINIPRO lama.pptxPPT MINIPRO lama.pptx
PPT MINIPRO lama.pptx
 
Woc kista ovarium
Woc kista ovariumWoc kista ovarium
Woc kista ovarium
 
Makalah febris
Makalah febrisMakalah febris
Makalah febris
 
Infeksi neisseria gonorrhoeae
Infeksi neisseria gonorrhoeaeInfeksi neisseria gonorrhoeae
Infeksi neisseria gonorrhoeae
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
Ppt pneumonia
Ppt pneumoniaPpt pneumonia
Ppt pneumonia
 
Sepsis
SepsisSepsis
Sepsis
 
Askep hepatitis
Askep hepatitisAskep hepatitis
Askep hepatitis
 
Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional Askep kehamilan dengan DM gestasional
Askep kehamilan dengan DM gestasional
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
Gonorea
GonoreaGonorea
Gonorea
 
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
 
Lp anemia
Lp anemiaLp anemia
Lp anemia
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 

Viewers also liked

Kelainan Refraksi
Kelainan RefraksiKelainan Refraksi
Kelainan Refraksiastiuki
 
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUNAskep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUNOperator Warnet Vast Raha
 
Sistem pencernaan dan metabolisme tubuh
Sistem pencernaan dan metabolisme tubuhSistem pencernaan dan metabolisme tubuh
Sistem pencernaan dan metabolisme tubuhdetur
 
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)Novita S
 
Laporan tutorial skenario 2 blok mata fix
Laporan tutorial skenario 2 blok mata fixLaporan tutorial skenario 2 blok mata fix
Laporan tutorial skenario 2 blok mata fixFaris Budiyanto
 

Viewers also liked (9)

Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA
Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA
Hordeulum AKPER PEMKAB MUNA
 
Hordeolum
HordeolumHordeolum
Hordeolum
 
Kelainan Refraksi
Kelainan RefraksiKelainan Refraksi
Kelainan Refraksi
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Lp askep otitis media kronik
Lp askep otitis media kronikLp askep otitis media kronik
Lp askep otitis media kronik
 
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUNAskep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
Askep otitis media akut 2222222222 AKPER PEMDA MUN
 
Sistem pencernaan dan metabolisme tubuh
Sistem pencernaan dan metabolisme tubuhSistem pencernaan dan metabolisme tubuh
Sistem pencernaan dan metabolisme tubuh
 
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
 
Laporan tutorial skenario 2 blok mata fix
Laporan tutorial skenario 2 blok mata fixLaporan tutorial skenario 2 blok mata fix
Laporan tutorial skenario 2 blok mata fix
 

Similar to Lp hordeolum

Similar to Lp hordeolum (20)

Hordeulum
HordeulumHordeulum
Hordeulum
 
Makalah furunkel
Makalah furunkelMakalah furunkel
Makalah furunkel
 
KB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular SeksualKB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular Seksual
 
Sebosea
SeboseaSebosea
Sebosea
 
Hordeulum
HordeulumHordeulum
Hordeulum
 
Kata pengant12
Kata pengant12Kata pengant12
Kata pengant12
 
Bisulan
BisulanBisulan
Bisulan
 
Alat indera
Alat inderaAlat indera
Alat indera
 
Modul pk tahun 5 penyakit berjangkit
Modul pk tahun 5 penyakit berjangkitModul pk tahun 5 penyakit berjangkit
Modul pk tahun 5 penyakit berjangkit
 
Askep Pneumonia.docx
Askep Pneumonia.docxAskep Pneumonia.docx
Askep Pneumonia.docx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Makalah furunkel
Makalah furunkelMakalah furunkel
Makalah furunkel
 
Makalah furunkel
Makalah furunkelMakalah furunkel
Makalah furunkel
 
Makalah furunkel
Makalah furunkelMakalah furunkel
Makalah furunkel
 
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnsonasuhan keperawatan pada Steven Johnson
asuhan keperawatan pada Steven Johnson
 
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson  Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
Asuhan Keperawatan Pada Steven Johnson
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Interna
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Lp hordeolum

  • 1. DOSEN : Ns, MUSRIANI, S.Kep, M.Kes TUGAS : KMB 11 HORDEOLUM OLEH : NAMA : AL MUINUL FAUZAL AKBAR NIM : 11.11.845 TINGKAT : 2A AKADEMIK KEPERAWATAN KABUPATEN MUNA 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya hingga penulis dapat merampungkan pembuatan makalah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN HORDEOLUM” Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah mendukung dan memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan askep ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan karena faktor batasan pengetahuan penyusun, maka penyusun dengan senang hati menerima kritikan serta saran – saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini ini. Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi generasi mendatang, khususnya mahasiswa D-III Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna. Akhir kata, melalui kesempatan ini penyusun makalah mengucapkan banyak terima kasih. Raha, februari 2013 Penyusun
  • 3. DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR ............................................................... DAFTAR ISI .............................................................................. BAB I PENDAHULUAN .......................................................... A. Latar Belakang ............................................................. B. Rumusan Masalah ......................................................... C. Tujuan ........................................................................... BAB II PEMBAHASAN ........................................................... A. Pengertian ...................................................................... B. Klasifikasi ..................................................................... C. Etiologi .......................................................................... D. Patofisilogi .................................................................... E. Manifestasi klinis................................................................ 2 F. Pemeriksaan penunjang ..................................................... G. Komplikasi .................................................................... BAB III PENUTUP ........................................................................ 10 A. Kesimpulan ........................................................................ 10 B. Saran .................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hampir setiap orang mengenal timbilen yang dalam bahasa medis disebut Hordeolum. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai anak- anak hingga orang tua. Disebutkan bahwa angka kejadian pada usia dewasa lebih banyak dibanding anak-anak. Tidak ada perbedaan angka kejadian (insidens rate) antara wanita dengan pria. Adakalanya seseorang mudah sekali mengalami timbilen (berulang). Ibaratnya, baru sembuh yang satu, kemudian muncul lagi timbil di tempat yang lain. Hordeolum adalah infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri, biasanya oleh kuman Stafilokokus (Staphylococcus aureus). Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar kelopak mata tersebut meliputi kelenjar B. RUMUSAN MASALAH Bagaimanakah konsep penyakit pada hordeolum C. TUJUAN 1. Mengetahui tentang definisi dari hordeolum 2. Mengetahui Eteologi dari hordeolum 3. Mengetahui klasifikasi dari hordeolum 4. Mengetahui patofisiologis hordeolum 5. Mengetahui tanda dan gejala dari hordeolum 6. Mengetahui manisfestasi klinis dari hordeolum 7. Mengetahui komplikasi dari hordeolum
  • 5. BAB II PEMBAHASAN KONSEP DASAR PENYAKIT 1. DEFINISI Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri dari kulit (biasanya disebabkan oleh bakteri stafilokokus). Hordeolum sama dengan jerawat pada kulit. Hordeolum adalah suatu peradangan supuratif kelenjar Zeis, kelenjar Moll (hordeolum eksterternum) atau kelenjar Meibom (Hordeolum internum). Hordeolum (Stye) adalah suatu infeksi pada satu atau beberapa kelenjar di tepi atau di bawah kelopak mata. Bisa terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan. Hordeolum biasanya timbul dalam beberapa hari dan bisa sembuh secara spontan. 2. ETIOLOGI Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri dari kulit yaitu bakteri stafilokokus aureus. Hardeolum terbagi atas 2 jenis yaitu 1. Hordeolum eksternum Adalah infeksi yang terjadi dekat kelenjar zeis dan Moll,tempat keluarnya bulu mata(pada batas palpebra dan bulu mata). 2. Hordeolum internum Adalah infeksi pada kelenjar meibom sebasea. hordeolum yang terbentuk pada kelenjar yang lebih dalam. Gejalanya lebih berat dan jarang pecah sendiri, karena itu biasanya dokter akan menyayatnya supaya nanah keluar.
  • 6. 3. NGKLASIFIKASIAN HORDEOLUM a. Hordeolum interna infeksi pada kelenjar meibom sebasea. hordeolum yang terbentuk pada kelenjar yang lebih dalam. Gejalanya lebih berat dan jarang pecah sendiri, karena itu biasanya dokter akan menyayatnya supaya nanah keluar. b. Hordeolum eksterna infeksi yang terjadi dekat kelenjar zeis dan Moll, tempat keluarnya bulu mata(pada batas palpebra dan bulu mata). 4. PATOFISIOLOGI Hordeolum disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri stafilokokus aureus. Yang akan menyebabkan proses inflamasi pada kelenjar kelopak mata. Dapat terjadi di kelenjara minyak Meibom, kelenjar Zeis atau Moll. Apabila infeksi pada kelenjar Meibom mengalami infeksi sekunder dan inflamasi supuratif dapat menyebabkan komplikasi konjungtiva. 5. MANIFESTASI KLINIS Tanda-tanda hordeolum sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan. Adakalanya nampak bintik berwarna keputihan atau kekuningan disertai dengan pembengkakan kelopak mata. Pada hordeolum interna, benjolan akan nampak lebih jelas dengan membuka kelopak mata. Keluhan yang kerap dirasakan oleh penderita hordeolum diantaranya rasa mengganjal pada kelopak mata, nyeri tekan dan makin nyeri saat menunduk. Kadang mata berair dan peka terhadap sinar. Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan mengeluarkan nanah. 6. KOMPLIKASI
  • 7. Selulitis palpebra dan abses palpebra Konjungtivitis 7. PENATALAKSANAAN a. penatalaksanaan medis Kompres hangat selama sekitar 10-15 menit, 4 kali sehari. Antibiotik topikal (salep, tetes mata), misalnya: Gentamycin, Neomycin, Polimyxin B, Chloramphenicol, Dibekacin, Fucidic acid, dan lain-lain. Obat topikal digunakan selama 7-10 hari, sesuai anjuran dokter, terutama pada fase peradangan. b. Antibiotika oral (diminum), misalnya: Ampisilin, Amoksisilin, Eritromisin, Doxycyclin. Antibiotik oral digunakan jika hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan antibiotika topikal. Obat ini diberikan selama 7-10 hari. Penggunaan dan pemilihan jenis antibiotika oral hanya atas rekomendasi dokter berdasarkan hasil pemeriksaan. c. Adapun dosis antibiotika pada anak ditentukan berdasarkan berat badan sesuai dengan masing-masing jenis antibiotika dan berat ringannya hordeolum. d. Obat-obat simptomatis (mengurangi keluhan) dapat diberikan untuk meredakan keluhan nyeri, misalnya: asetaminofen, asam mefenamat, ibuprofen, dan sejenisnya. e. Penatalaksanaan bedah Dianjurkan insisi (penyayatan) dan drainase pada hordeolum, apabila: 1. Hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan obat-obat antibiotika topikal dan antibiotika oral dalam 2-4 minggu. 2. Hordeolum yang sudah besar atau sudah menunjukkan fase abses. Setelah insisi dianjurkan kontrol dalam seminggu atau lebih untuk penyembuhan luka insisi agar benar-benar sembuh sempurna.
  • 8. BAB III PENUTUP A. KESIMPILAN Hordeolum adalah suatu peradangan supuratif kelenjar Zeis, kelenjar Moll (hordeolum eksterternum) atau kelenjar Meibom (Hordeolum internum). Hordeolum (Stye) adalah suatu infeksi pada satu atau beberapa kelenjar di tepi atau di bawah kelopak mata. Bisa terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan. Hordeolum biasanya timbul dalam beberapa hari dan bisa sembuh secara spontan. Hordeolum di bagi menjadi dua yaitu hordeolum interna dan hordeolum eksternal. Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri dari kulit yaitu bakteri stafilokokus aureus. B. SARAN Dalam penulisan makalah ini masih kurang dari kesempurnaan karena kurangnya referensi yang saya dapatkan. Jadi, kritik dan saran yang sifatnya membangun khususnya dari dosen pembimbing maupun dari rekan-rekan pembaca sangat say harapkan untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.