Makalah ini membahas tentang hordeolum (timbilen), termasuk definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, dan penatalaksanaannya. Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di kelopak mata yang disebabkan bakteri Staphylococcus aureus, yang dapat menyebabkan peradangan dan pembentukan benjolan merah sakit. Ada dua jenis hordeolum, yaitu internal dan ekst
1. DOSEN : Ns, MUSRIANI, S.Kep, M.Kes
TUGAS : KMB 11
HORDEOLUM
OLEH :
NAMA : AL MUINUL FAUZAL AKBAR
NIM : 11.11.845
TINGKAT : 2A
AKADEMIK KEPERAWATAN
KABUPATEN MUNA
2013
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya hingga penulis dapat merampungkan pembuatan makalah
yang berjudul
“ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN HORDEOLUM”
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
mendukung dan memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan askep ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan karena faktor batasan pengetahuan penyusun, maka
penyusun dengan senang hati menerima kritikan serta saran – saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini ini.
Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi
generasi mendatang, khususnya mahasiswa D-III Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Muna.
Akhir kata, melalui kesempatan ini penyusun makalah mengucapkan
banyak terima kasih.
Raha, februari 2013
Penyusun
3. DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR ...............................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................
A. Latar Belakang .............................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................
C. Tujuan ...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................
A. Pengertian ......................................................................
B. Klasifikasi .....................................................................
C. Etiologi ..........................................................................
D. Patofisilogi ....................................................................
E. Manifestasi klinis................................................................ 2
F. Pemeriksaan penunjang .....................................................
G. Komplikasi ....................................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................ 10
A. Kesimpulan ........................................................................ 10
B. Saran .................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hampir setiap orang mengenal timbilen yang dalam bahasa medis
disebut Hordeolum. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai anak-
anak hingga orang tua. Disebutkan bahwa angka kejadian pada usia
dewasa lebih banyak dibanding anak-anak. Tidak ada perbedaan angka
kejadian (insidens rate) antara wanita dengan pria. Adakalanya seseorang
mudah sekali mengalami timbilen (berulang). Ibaratnya, baru sembuh
yang satu, kemudian muncul lagi timbil di tempat yang lain.
Hordeolum adalah infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi
kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah yang disebabkan oleh
bakteri, biasanya oleh kuman Stafilokokus (Staphylococcus aureus).
Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar
kelopak mata tersebut meliputi kelenjar
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah konsep penyakit pada hordeolum
C. TUJUAN
1. Mengetahui tentang definisi dari hordeolum
2. Mengetahui Eteologi dari hordeolum
3. Mengetahui klasifikasi dari hordeolum
4. Mengetahui patofisiologis hordeolum
5. Mengetahui tanda dan gejala dari hordeolum
6. Mengetahui manisfestasi klinis dari hordeolum
7. Mengetahui komplikasi dari hordeolum
5. BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR PENYAKIT
1. DEFINISI
Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak
mata yang disebabkan oleh bakteri dari kulit (biasanya disebabkan oleh
bakteri stafilokokus). Hordeolum sama dengan jerawat pada kulit.
Hordeolum adalah suatu peradangan supuratif kelenjar Zeis, kelenjar Moll
(hordeolum eksterternum) atau kelenjar Meibom (Hordeolum internum).
Hordeolum (Stye) adalah suatu infeksi pada satu atau beberapa kelenjar di
tepi atau di bawah kelopak mata. Bisa terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada
saat yang bersamaan. Hordeolum biasanya timbul dalam beberapa hari dan
bisa sembuh secara spontan.
2. ETIOLOGI
Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak
mata yang disebabkan oleh bakteri dari kulit yaitu bakteri stafilokokus aureus.
Hardeolum terbagi atas 2 jenis yaitu
1. Hordeolum eksternum Adalah infeksi yang terjadi dekat kelenjar zeis
dan Moll,tempat keluarnya bulu mata(pada batas palpebra dan bulu
mata).
2. Hordeolum internum Adalah infeksi pada kelenjar meibom sebasea.
hordeolum yang terbentuk pada kelenjar yang lebih dalam. Gejalanya
lebih berat dan jarang pecah sendiri, karena itu biasanya dokter akan
menyayatnya supaya nanah keluar.
6. 3. NGKLASIFIKASIAN HORDEOLUM
a. Hordeolum interna
infeksi pada kelenjar meibom sebasea. hordeolum yang terbentuk
pada kelenjar yang lebih dalam. Gejalanya lebih berat dan jarang pecah
sendiri, karena itu biasanya dokter akan menyayatnya supaya nanah
keluar.
b. Hordeolum eksterna
infeksi yang terjadi dekat kelenjar zeis dan Moll, tempat keluarnya
bulu mata(pada batas palpebra dan bulu mata).
4. PATOFISIOLOGI
Hordeolum disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri stafilokokus
aureus. Yang akan menyebabkan proses inflamasi pada kelenjar kelopak mata.
Dapat terjadi di kelenjara minyak Meibom, kelenjar Zeis atau Moll. Apabila
infeksi pada kelenjar Meibom mengalami infeksi sekunder dan inflamasi
supuratif dapat menyebabkan komplikasi konjungtiva.
5. MANIFESTASI KLINIS
Tanda-tanda hordeolum sangat mudah dikenali, yakni nampak adanya
benjolan pada kelopak mata bagian atas atau bawah, berwarna kemerahan.
Adakalanya nampak bintik berwarna keputihan atau kekuningan disertai
dengan pembengkakan kelopak mata.
Pada hordeolum interna, benjolan akan nampak lebih jelas dengan
membuka kelopak mata. Keluhan yang kerap dirasakan oleh penderita
hordeolum diantaranya rasa mengganjal pada kelopak mata, nyeri tekan dan
makin nyeri saat menunduk. Kadang mata berair dan peka terhadap sinar.
Hordeolum dapat membentuk abses di kelopak mata dan pecah dengan
mengeluarkan nanah.
6. KOMPLIKASI
7. Selulitis palpebra dan abses palpebra
Konjungtivitis
7. PENATALAKSANAAN
a. penatalaksanaan medis
Kompres hangat selama sekitar 10-15 menit, 4 kali sehari.
Antibiotik topikal (salep, tetes mata), misalnya: Gentamycin,
Neomycin, Polimyxin B, Chloramphenicol, Dibekacin, Fucidic
acid, dan lain-lain. Obat topikal digunakan selama 7-10 hari, sesuai
anjuran dokter, terutama pada fase peradangan.
b. Antibiotika oral (diminum), misalnya: Ampisilin, Amoksisilin,
Eritromisin, Doxycyclin. Antibiotik oral digunakan jika hordeolum tidak
menunjukkan perbaikan dengan antibiotika topikal. Obat ini diberikan
selama 7-10 hari. Penggunaan dan pemilihan jenis antibiotika oral hanya
atas rekomendasi dokter berdasarkan hasil pemeriksaan.
c. Adapun dosis antibiotika pada anak ditentukan berdasarkan berat badan
sesuai dengan masing-masing jenis antibiotika dan berat ringannya
hordeolum.
d. Obat-obat simptomatis (mengurangi keluhan) dapat diberikan untuk
meredakan keluhan nyeri, misalnya: asetaminofen, asam mefenamat,
ibuprofen, dan sejenisnya.
e. Penatalaksanaan bedah
Dianjurkan insisi (penyayatan) dan drainase pada hordeolum, apabila:
1. Hordeolum tidak menunjukkan perbaikan dengan obat-obat
antibiotika topikal dan antibiotika oral dalam 2-4 minggu.
2. Hordeolum yang sudah besar atau sudah menunjukkan fase
abses.
Setelah insisi dianjurkan kontrol dalam seminggu atau lebih untuk
penyembuhan luka insisi agar benar-benar sembuh sempurna.
8. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPILAN
Hordeolum adalah suatu peradangan supuratif kelenjar Zeis,
kelenjar Moll (hordeolum eksterternum) atau kelenjar Meibom
(Hordeolum internum). Hordeolum (Stye) adalah suatu infeksi pada satu
atau beberapa kelenjar di tepi atau di bawah kelopak mata. Bisa terbentuk
lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan. Hordeolum biasanya
timbul dalam beberapa hari dan bisa sembuh secara spontan.
Hordeolum di bagi menjadi dua yaitu hordeolum interna dan
hordeolum eksternal. Hordeolum adalah infeksi akut pada kelenjar minyak
di dalam kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri dari kulit yaitu
bakteri stafilokokus aureus.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih kurang dari kesempurnaan
karena kurangnya referensi yang saya dapatkan. Jadi, kritik dan saran yang
sifatnya membangun khususnya dari dosen pembimbing maupun dari
rekan-rekan pembaca sangat say harapkan untuk kesempurnaan makalah
ini kedepannya.