SlideShare a Scribd company logo
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
1
BAB II
LOGIKA FUZZY
Tujuan :Setelah mempelajari Bab ini Mahasiswa diharapkan dapat memahami
1. a. Apakah Logika Fuzzy?
b. Apakah perbedaan dgn logika tegas?
c. Apakah Himpunan Logika Fuzzy?
d. Bagaimana sejarah logika fuzzy?
e. Apakah kelebihan Logika Fuzzy?
2. a. Apa sajakah dasar Logika fuzzy?
b. Apakah fungsi keanggotaan LF?
c. Apakah Aritmatika LF?
d. Apakah Aturan dasar LF?
3.a. Bgmnkah cara kerja Kontrol LF?
b. Apakah Fuzzyfikasi?
c. Apakah Mesin Penalaran/Inference LF?
d. Apakah Defuzzyfikasi?
Materi : Bab ini berisi pengertian logika fuzzy, dasar-dasar logika fuzzy dan
operasional control logika fuzzy. Bagian penutupan bab ini diisi dengan contoh dan
latihan-latihan soal.
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
2
Struktur Bab
2.1 Pendahuluan
2.1.1 Pengertian Logika Fuzzy
2.1.2 Perbedaan Logika Fuzzy dengan logika tegas
2.1.3 Himpunan Logika Fuzzy
2.1.4 Sejarah logika fuzzy
2.1.5 kelebihan logika fuzzy
2.2 Dasar Logika Fuzzy
2.2.1 Fungsi keanggotaan LF
2.2.2 Aritmatika LF
2.3 Cara Kerja Kontrol Logika Fuzzy
2.3.1 Fuzzyfikasi
2.3.2 Aturan dasar LF
2.3.3 Mesin Penalaran/Inference LF
2.3.4 Defuzzyfikasi
2.4 Contoh dan Latihan
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
3
2.1 Pendahuluan
2.1.1 Pengertian Logika Fuzzy
Sebelum munculnya teori logika fuzzy (Fuzzy Logic), dikenal sebuah logika tegas
(Crisp Logic) yang memiliki nilai benar atau salah secara tegas. Sebaliknya
Logika Fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai kekaburan atau
kesamaran (fuzzyness) antara benar dan salah. Dalam teori logika fuzzy sebuah
nilai bisa bernilai benar dan salah secara bersamaan namun berapa besar
kebenaran dan kesalahan suatu nilai tergantung kepada bobot keanggotaan yang
dimilikinya.
2.1.2 Perbedaan Logika Fuzzy dengan Logika Tegas
Perbedaan antara kedua jenis logika tersebut adalah : logika tegas memiliki nilai
tidak=0.0 dan ya=1.0, sedangakan logika fuzzy memiliki nilai antara 0.0 hingga
1.0. Secara grafik perbedaan antara logika tegas dan logika fuzzy ditunjukkan
oleh gambar dibawah ini :
Gambar 2.1 a) logika tegas dan b) logika fuzzy
Didalam gambar 2.1.a) apabila X lebih dari atau sama dengan 10 baru dikatakan
benar yaitu bernilai Y=1, sebaliknya nilai X yang kurang dari 10 adalah salah
yaitu Y=0. Maka angka 9 atau 8 atau 7 dan seterusnya adalah dikatakan salah.
1010
salah
XX
1
benar
salah
benar1
Y Y
(a) (b)
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
4
Didalam gambar 2.1.b) nilai X = 9, atau 8 atau 7 atau nilai antara 0 dan 10 adalah
dikatakan ada benarnya dan ada juga salahnya.
Dalam contoh kehidupan kita dikatakan seseorang dikatakan sudah dewasa
apabila berumur lebih dari 17 tahun, maka sesiapapun yang kurang dari umur
tersebut di dalam logika tegas akan dikatakan sebagai tidak dewasa atau anak-
anak. Sedangkan dalam hal ini pada logika fuzzy umur dibawah 17 tahun dapat
saja dikategorika dewasa tapi tidak penuh, misal untuk umur 16 tahun atau 15
tahun atau 14 tahun atau 13 tahun. Secara grafik dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.2 Perbandingan contoh a) logika tegas dan b) logika fuzzy dalam
penentuan golongan umur manusia dalam
2.1.3 Himpunan Logika Fuzzy
Dalam teori logika fuzzy dikenal himpunan fuzzy (fuzzy set) yang merupakan
pengelompokan sesuatu berdasarkan variabel bahasa (linguistik variable), yang
dinyatakan dalam fungsi keanggotaan. Didalam semesta pembicaraan (universe of
discourse) U, fungsi keanggotaan dari suatu himpunan fuzzy tersebut bernilai
antara 0.0 sampai dengan 1.0.
golongan
anak-anak
6 10 17 Umur
(tahun)
dewasa
(a)
golongan
anak-anak
6 10 17 Umur
(tahun)
dewasa
(b)
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
5
Contoh dari himpunan variable bahasa antara lain:
Himpunan dari suhu atau temperatus dapat dinyatakan dengan: dingin, sejuk,
normal, hangat, panas. Grafik dari himpunan suhu ini ditunjukkan pada gambar
berikut:
Gambar 2.1 Contoh keanggotaan himpunan temperatur
Himpunan dari umur dapat dinyatakan dengan: muda, parobaya, tua, sangat tua.
Grafik dari himpunan umur ini ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2.2 Contoh keanggotaan himpunan umur
Himpunan dari kecepatan dapat dinyatakan dengan: lamabt, normal, cepat,
sangat cepat.. Grafik dari himpunan kecepatan ini ditunjukkan pada gambar
berikut:
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
6
Gambar 2.3 Contoh keanggotaan himpunan kecepatan
2.1.4 Sejarah Logika Fuzzy
Teori logika fuzzy dikembangkan oleh Prof. Lotfi Zadeh pada sekitar tahun 1960-
an dengan penentuan himpunan Fuzzy.
2.1.5 Kelebihan Logika Fuzzy
Kelebihan dari teori logika fuzzy adalah kemampuan dalam proses penalaran
secara bahasa (linguistic reasoning), sehingga dalam perancangannya tidak
memerlukan persamaan matematik dari objek yang akan dikendalikan.
2.2 Dasar Logika Fuzzy
2.2.1 Fungsi keanggotaan LF
Fungsi keanggotaan dari suatu himpunan fuzzy dinyatakan dengan derajat
keanggotaan suatu nilai terhadap nilai tegasnya yang berkisar antara 0,0 sampai
dengan 1,0. Jika A: himpunan fuzzy, μA: fungsi keanggotaan dan X : semesta,
maka fungsi keanggotaan dalam suatu himpunan fuzzy dapat dinyatakan
dengan:
A={(x,μA(x))|xЄX}
Fungsi Keanggotaan suatu himpunan fuzzy dapat ditentukan dengan fungsi
segitiga (Triangle),trapesium (Trapezoidal) atau Fungsi Gauss (Gaussian).
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
7
Persamaan fungsi keangotaan segitiga adalah:
(2.1)
Persamaan tersebut dalam bentuk grafik ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2.4 Fungsi keanggotaan segitiga
Persamaan fungsi keangotaan Trapesium adalah:
(2.2)
Persamaan tersebut dalam bentuk grafik ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2.4 Fungsi keanggotaan Trapesium
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
8
Persamaan fungsi keangotaan Gaussian adalah:
(2.3)
Persamaan tersebut dalam bentuk grafik ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2.6 Fungsi keanggotaan Gaussian
2.2.2 Aritmatika Logika Fuzzy
Dalam system logika fuzzy terdapat beberapa operasi aritmatika yang
diperlukan dalam penalarannya antara lain:
a) Gabungan (Union) dalam sitem logika fuzzy dikenal dengan istilah Max.
Operasi max dinyatakan dengan persamaan:
(2.4)
Jika fungsi segitiga dari suatu fungsi keanggotaan adalah A, dan fungsi
keanggotaan B adalah trapezium, maka operasi max dari A dengan B
ditunjukkan pada gambar 2.7 berikut ini:
)()())(),(max()( xxxxxBAC BABAc  
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
9
Gambar 2.7 Operasi Uniom
b) Irisan (Intersaction) dalam sitem logika fuzzy dikenal dengan istilah Min.
Operasi mix dinyatakan dengan persamaan:
(2.5)
Jika fungsi A dan B adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.7, maka
operasi min dari kedua keanggotaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut
ini:
Gambar 2.8 Operasi intersection
c) Kesamaan (Equilaty), operasi kesamaan dinyatakan dengan persamaan:
(2.6)
d) Produk (Product), operasi produk dinyatakan dengan persamaan:
(2.7)
e) Komplemen (Complement), operasi komplemen dinyatakan dengan
persamaan:
(2.8)
)()())(),(max()( x
B
x
A
x
B
x
A
x
c
BAC  
2 6 2 10
A B
2 6 10
2 6 2 10
A B
4 6
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
10
2.3 Cara Kerja Kontrol Logika Fuzzy
Dalam system control logika fuzzy terdapat beberapa tahapan operasional yang
meliputi:
1. Fuzzyfikasi
2. Penalaran (Inference Machine)
3. Aturan Dasar (Rule Based)
4. Defuzzyfikasi
Blok diagram control logika fuzzy ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2.9 Blok Diagram Kontrol Logika Fuzzy
Kerangka operasional control logika fuzzy ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2.10 Kerangka Kerja Kontrol Logika Fuzzy
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
11
Dari gambar 2.10 sinyal masukan dari KLF dapat berupa nilai tegas. Sinyal
masukan KLF dapat diambilkan dari:
a) Selisih antara rujukan (reference) dengan nilai keluaran nyata dari KLF yang
berupa nilai kesalahan (error=E).
b) Turunan pertama dari nilai error yang dikenal dengan delta error=dE
2.3.1 Fuzzyfikasi
Fuzzifikasi adalah suatu proses pengubahan nilai tegas/real yang ada ke dalam
fungsi keanggotaan
Misal: merujuk pada gambar 2.1 fuzzifikasi dari suhu 35o
C adalah:
15 30 45 60
1A

A1 A2
Suhu( 0
C)
2A

Gambar 2.11 Fungsi Fuzzyfikasi suatu sinyal
Pada gambar 2.11 contoh perhitungan fuzzyfikasi dapat ditunjukkan sebagai
berikut :
3
1
3045
3035
2
3
2
3045
3545
1














ab
aX
A
bc
Xc
A


Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
12
2.3.2 Aturan Dasar KLF
Aturan dasar (rule based) pada control logika fuzzy merupakan suatu bentuk
aturan relasi/implikasi “Jika-Maka” atau “If – Then” seperti pada pernyataan
berikut:
“JIKA” X=A DAN “JIKA” Y=B “MAKA” Z=C
Contoh dari aturan jika-maka ini pada pengendalian suhu ruangan dengan
pengaturan kecepatan kipas angina melalui frekuensi variable adalah sebagai
berikut:
1. “JIKA” suhu panas DAN
2. “JIKA” kecepatan kipas sangat lambat
3. “MAKA” sumber frekuensi dinaikkan sangat tinggi agar kecepatan
kipas tinggi
Jadi aturan dasar KLF ditentukan dengan bantuan seorang pakar yang mengetahui
karakteristik objek yang akan kendalikan. Aturan dasar tersebut dapat dinyatakan
dalam bentuk matrik aturan dasar KLF. Contoh aturan dasar dari rancangan
pengaturan suhu ruangan dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 2.1 Contoh Matrik Aturan Dasar Perancangan Kontrol Logika Fuzzy
Y
X
B S K
B K K B
S K S K
K B K B
Z
Diama
X : Suhu, Y : Kecepatan Kipas dan Z : Sumber Frekuensi
B : Besar, S: Sedang dan K : Kecil
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
13
2.3.3 Mesin Penalaran Kontrol Logika Fuzzy
Mesin Penalaran: proses implikasi dalam menalar nilai masukan guna penentuan
nilai keluaran sebagai bebtuk Pengambil Keputusan. Salah satu model penalaran
yang banyak dipakai adalah penalaran max-min. Dalam penalaran max-min
proses pertama yang dilakukan adalah melakukan operasi min sinyal keluaran
lapisan fuzzyfikasi, yang diteruskan dengan operasi max untuk mencari nilai
keluaran yang selanjutnya akan difuzzifikasikan sebagai bentuk keluaran
pengontrol. Operasional max-min tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
Operasi Min/Irisan
(2.9)
Operasi Mak/Union
(2.10)
Proses operasi penalaran max-min dapat dijelaskan dengan grafik berikut ini:
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
14
Gambar 2.13 Operasi Max-Min secara grafis
2.3.4 Defuzzifikasi
Merupakan proses pemetaan himpunan fuzzy ke himpunan tegas (crips). Proses
ini merupakan kebalikan dari proses fuzzyfikasi.
Proses defuzzyfikasi diekspresikan sebagai berikut :
Z* = defuzzifier (Z) (2.10)
Dimana :
Z = Hasil penalaran fuzzy
Z* = Keluaran Kontrol FL
Defuzzifier = Operasi defuzzier
Metode dalam melakukan defuzzifikasi antara lain :
1. Metode Max (Maximum)
Metode ini juga dikenal dengan metode puncak dimana nilai keluaran dibatasi
oleh fungsi: c(z*)>c 1 (z) (2.11)
A1
1A
 0.6
A2
2A
 0.4
B1
1B
 0.3
A2
0.72B

Z1
1z
 0.3M IN
Z2
0.4
2z
M IN
Z1
0.3
Z2
0.4
M AX
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
15
2. Metode Titik Tengah (Center of Area)
Metode ini juga disebut pusat area. Metode ini lazim dipakai dalam proses
defuzzikasi. Metode ini diekspresikan dengan persamaan:


zdzzc
zdzzc
Z
)(
)(
*


(2.12)
3. Metode Rata-Rata (Average)
Metode ini digunakan untuk fungsi keanggotaan keluaran yang simetris.
Persamaan dari metode ini adalah:
)(
).(
* 


zc
Zzc
Z


(2.13)
4. Metode Penjumlah Titik Tengah (Summing of center area).
Metode ini dinyatakan dengan persamaan:
(2.14)
5. Metode Titik Tengah Area Terbesar
• Dalam metode ini keluaran dipilih berdasarkan titik pusat area terbesar yang
ada. Metode ini dinyatakan dalam bentuk:
(2.15)
Selanjutnya keluaran keluaran dari defuzzifikasi tersebut akan digunakan
sebagai keluaran KLF
 



 n
k m
n
k k
dzzc
dzzc
Z


1
)(1
*
dzZc
zdzzc
Z
m
m
)(
).(
*





Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
16
2.4 Contoh dan Latihan
2.4.1 Contoh
Simulasi Kontrol Fuzzy Menggunakan MATLAB
Diagram blok sistem kendali fuzzy yang akan disimulasikan adalah memiliki
struktur pengendali fuzzy PD-like seperti terlihat dalam Gambar 1, yaitu sistem fuzzy
yang memiliki dua masukan proporsional dan turunan, dengan Gp adalah penguatan
proporsional, Gd adalah penguatan turunan dan Go adalah penguatan keluaran.
Gambar 2.14. Diagram blok pengendali fuzzy PD-like.
Simulasi dimulai dengan menetapkan nilai kondisi awal dari plant, error dan
pengendali. Kemudian langkah program memasuki proses looping yang berlangsung
selama waktu yang kita inginkan (dengan mempertimbangkan waktu pencuplikan).
Setiap memasuki iterasi ke-k , error(k) dihitung menggunakan Persamaan 1. Kemudian
nilai perubahan error (turunan error) dihitung dengan Persamaan 2. Setelah nilai error
dan perubahan error diperoleh, selanjutnya nilai tersebut dimasukan ke sistem logika
fuzzy sehingga diperoleh keluaran yang akan digunakan sebagai masukan plant. Dengan
masukan plant ini, maka keluaran plant dapat dihitung. Selanjutnya menuju iterasi
berikutnya. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
17
Gambar 2.15 Diagram alir simulasi sistem kendali fuzzy.
Sebelum mensimulasikan sistem kendali fuzzy menggunakan M-file Matlab
secara keseluruhan, terlebih dahulu dituliskan fungsi-fungsi yang mendukung, supaya
program utama tidak terlalu rumit. Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi untuk
fuzzifikasi, fungsi pengendali fuzzy dan fungsi untuk plant. Berikut ini adalah listing
program untuk mendeklarasikan fungsi-fungsi tersebut.
Fungsi untuk fuzzifikasi himpunan error/delta error negatif
function y=setiga_kr(x,a,b);
y=max(min(1,(b-x)/(b-a)),0);
Fungsi untuk fuzzifikasi himpunan error/delta error zero
function y=setiga_tg(x,a,b,c);
y=max(min((x-a)/(b-a),(c-x)/(c-b)),0);
Fungsi untuk fuzzifikasi himpunan error/delta error positif
function y=setiga_kn(x,a,b);
y=max(min(1,((x-a))/(b-a)),0);
Fungsi untuk pengendali fuzzy
function o=fuzz_satelit(x1,x2)
%fuzzifikasi masukan error
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
18
E_N=setiga_kr(x1,-1,0);
E_Z=setiga_tg(x1,-1,0,1);
E_P=setiga_kn(x1,0,1);
%fuzzifikasi masukan perubahan error
Ce_N=setiga_kr(x2,-1,0);
Ce_Z=setiga_tg(x2,-1,0,1);
Ce_P=setiga_kn(x2,0,1);
%menghitung fired weight tiap kaidah fuzzy
f1=min(E_N,Ce_N);%-1
f2=min(E_N,Ce_Z);%-1
f3=min(E_Z,Ce_N);%-1
f4=min(E_N,Ce_P);%0
f5=min(E_Z,Ce_Z);%0
f6=min(E_P,Ce_N);%0
f7=min(E_Z,Ce_P);%1
f8=min(E_P,Ce_Z);%1
f9=min(E_P,Ce_P);%1
f=[f1 f2 f3 f4 f5 f6 f7 f8 f9];
%data titik tengah membership keluaran untuk tiap rule
y=[-1 -1 -1 0 0 0 1 1 1]; %lebar membershipnya adalah 2
%menghitung y_Fuzzy1
num=0;
den=0;
for k=1:9
num=num+((2*(f(k)-(f(k)^2)/2))*y(k));
den=den+((2*(f(k)-(f(k)^2)/2))*y(k));
end
o=num/den;
Fungsi untuk plant satelit
function [x1,x2]=f_satelit(dt,u_0,x1_0,x2_0);
a1=u_0;
b1=x2_0;
a2=u_0;
b2=(x2_0+dt*(b1/2));
a3=u_0;
b3=(x2_0+dt*(b2/2));
a4=u_0;
b4=(x2_0+dt*(b3));
x1=x1_0+(dt/6)*(b1+2*b2+2*b3+b4);
x2=x2_0+(dt/6)*(a1+2*a2+2*a3+a4);
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
19
Fungsi-fungsi di atas adalah digunakan dalam program utama dari simulasi
sistem kendali sudut satelit. Setiap fungsi disimpan dengan nama file seperti nama
fungsinya, sehingga ketika dipanggil dalam program utama maka fungsi yang
bersangkutan akan langsung dijalankan komputer. Listing program utama simulasinya
adalah sebagai berikut:
clear;
x1(1)=0;
x2(1)=0;
y(1)=0;
dt=0.01;
u(1)=1;
r=0.5
e(1)=-r;
gp=1;
gd=1;
go=1;
for n=1:1000
k=n+1;
e(k)=r-y(k-1);
de(k)=100*(e(k)-e(k-1));
u(k)=go*fuzz_satelit(gp*e(k),gd*de(k));
%u(k)=e(k);
[x1(k),x2(k)]=f_satelit(dt,u(k-1),x1(k-1),x2(k-1));
y(k)=x1(k);
end
t=linspace(0,10,1001);
figure;
plot(t,y);
xlabel('detik');
ylabel('rad');
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
20
Gambar 2.16. Tanggapan sudut satelit terhadap acuan 0,5 rad dengan Gp, Gd dan Go
=1
Program utama di atas adalah mensimulasikan sistem kendali sudut satelit
dengan waktu pencuplikan sebesar 10 mdet, selama 10 detik. Dengan Gp, Gd dan Go
sebesar 1, serta acuan 0,5 rad. Jika program utama tersebut dijalankan (dieksekusi)
maka akan didapatkan grafik tanggapan (dengan garis tebal) seperti terlihat dalam
Gambar 4.7, sedangkan grafik tanggapan dengan garis putus-putus adalah grafik
tanggapan sistem dengan menggunakan defuzzifikasi yang kedua(bobot tiap kaidah
dikalikan dengan titik tengah fungsi keanggotaan keluaran).
Gambar 2.17 adalah grafik tanggapan sistem kendali dengan nilai Gp, Gd dan Go
yang diubah. Grafik bertanda 1 adalah untuk Gp=0.5, Gd=1 dan Go=1, grafik bertanda 2
adalah untuk Gp=1, Gd=0.5 dan Go=1, sedangkan grafik bertanda 3 adalah untuk Gp=1,
Gd=1 dan Go=0.5.
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
21
Gambar 2.17. Tanggapan posisi satelit dengan nilai penguatan yang berbeda.
Dari penjelasan di atas, nilai penguatan pengendali yang berbeda, akan
memberikan hasil tanggapan sistem yang berbeda pula. Terdapat dua besaran pengutan
yang dapat ditala, yaitu penguatan pada sisi masukan dan sisi keluaran. Penguatan pada
sisi masukan adalah Gp dan Gd sedangkan penguatan pada sisi keluaran adalah Go.
Jika dilihat dari bentuk fungsi keanggotaan, perubahan nilai penguatan pengendali
memiliki persamaan dengan perubahan lebar dasar dan skala titik tengah segitiga
himpunan keanggotaan masukan maupun keluarannya. Jika penguatan masukan
diperbesar, maka akan setara dengan pengecilan lebar dasar dan skala titik tengah
segitiganya dan demikian sebaliknya akan memperbesar lebar dasar dan skala titik
tengah segitiga himpunan masukannya. Sedangkan untuk penguatan keluaran, jika
diperbesar maka akan setara dengan memperbesar skala titik tengah dan lebar
himpunan fuzzy keluarannya. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 4.9 dan 4.10.
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
22
(a) (b)
(c)
Gambar 2.18. Perubahan penguatan masukan setara dengan perubahan fungsi
keanggotaan fuzzy.
Gambar 2.18(a) adalah bentuk fungsi keanggotaan masukan dengan penguatan
sebesar 1, Gambar 2.18 (b) adalah untuk penguatan sebesar 2, sedangakan Gambar 2.18
(c) adalah untuk penguatan 0,5.
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
23
(a) (b)
(c)
Gambar 2.19. Perubahan nilai penguatan keluaran setara dengan perubahan bentuk
fungsi keanggotaan fuzzy keluaran
Gambar 2.19 (a) adalah bentuk fungsi keanggotaan dengan penguatan sebesar 1,
Gambar 2.19 (b) adalah untuk penguatan sebesar 0.5, sedangkan Gambar 2.19 (c)
adalah untuk penguatan sebesar 2.
Sumber : http://www.trensains.com/fuzzy_tut.htm
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
24
2.4.2 Latihan
1. Apakah Logika Fuzzy?
Jawab :
Logika Fuzzy didefinisikan sebagai sebuah logika yang memiliki nilai kabur atau tidak
tegas
- Apakah perbedaan dengan logika tegas?
Jawab :
- logika tegas memiliki nilai tidak=0.0 atau ya=1.0
- logika Fuzzy memiliki nilai antara 0.0 hingga 1.0
- Apakah Himpunan Logika Fuzzy?
Jawab :
Himpunan Fuzzy: pengelompokan sesuatu berdasarkan variabel
linguistik/Linguistik Variable, yang dinyatakan dalam fungsi keanggotaan.
- bagaimana sejarah logika fuzzy?
Jawab :
Dikembangkan oleh Prof. Lotfi Zadeh pada sekitar tahun 1960-an dengan
penentuan himpunan Fuzzy (Fuzzy sets).
2. Apa sajakah dasar Logika fuzzy?
Jawab :
- Keanggotaan logika fuzzy
- Aritmatika logika fuzzy
- Aturan dasar logika fuzzy
- Apakah fungsi keanggotaan Logika Fuzzy?
Jawab :
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
25
Derajat keanggotaan suatu nilai terhadap nilai tegasnya yang berkisar antara 0
sampai dengan 1
- Apakah operasi himpunan Fuzzy?
Jawab :
- Gabungan (union)
- Irisan (intersection)
- Kesamaan (Equality)
- Komplemen (Complement)
- Produk (Product)
- Apakah Aturan dasar Logika Fuzzy?
Aturan Fuzzy dinyatakan dalam bentuk Relasi/implikasi“Jika-MAka” atau “If –
Then
3. bagaimanakah cara kerja Kontrol Logika Fuzzy?
Jawab :
Cara kerja kontrol logika fuzzy terdiri dari :
- Input
- Fuzzyfikasi
- Mesin penalar
- Mesin penalar
- defuzzyfikasi
- output nilai tegas
- Apakah Fuzzyfikasi?
Jawab :
Fuzzifikasi adalah proses pengubahan nilai tegas/real yang ada ke dalam fungsi
keanggotaan
Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence
Hal.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
26
- Apakah Mesin Inference Logika Fuzzy?
Jawab :
proses implikasi untuk Pengambil Keputusan
- Apakah Defuzzyfikasi?
Jawab :
Merupakan proses pemetaan himpunan fuzzy ke himpunan tegas (crips).
4. Bagaimanakah contoh kerja Logika Fuzzy?
Jawab :
Pengendalian suhu ruangan dengan menggunakan logika fuzzy

More Related Content

Viewers also liked

Fuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanFuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanRoziq Bahtiar
 
Modul 7 fuzzy logic
Modul 7   fuzzy logicModul 7   fuzzy logic
Modul 7 fuzzy logic
ahmad haidaroh
 
Aljabar fuzzy
Aljabar fuzzyAljabar fuzzy
Aljabar fuzzy
radar radius
 
Fuzi11 1
Fuzi11 1Fuzi11 1
Fuzi11 1
Ichsan Izatul
 
Tugas AI (fransisca loren) TPA Sore
Tugas AI (fransisca loren)   TPA SoreTugas AI (fransisca loren)   TPA Sore
Tugas AI (fransisca loren) TPA Sore
fransiscaloren
 
Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2
Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2
Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2
IAEME Publication
 
Fuzzy logic and fuzzy control systems
Fuzzy logic and fuzzy control systemsFuzzy logic and fuzzy control systems
Fuzzy logic and fuzzy control systemsILa B Alwi Shahab
 
Fuzzy logic
Fuzzy logicFuzzy logic
Fuzzy logic
Andri Movic
 
Fuzzi its
Fuzzi itsFuzzi its
Fuzzi its
Achmad Fauzan
 
Pemikiran dan aturan fuzzy
Pemikiran dan aturan fuzzyPemikiran dan aturan fuzzy
Pemikiran dan aturan fuzzyAinul Yaqin
 
Sistem inferensi fuzzy
Sistem inferensi fuzzySistem inferensi fuzzy
Sistem inferensi fuzzyAinul Yaqin
 
Tugas Kecerdasan Buatan
Tugas Kecerdasan BuatanTugas Kecerdasan Buatan
Tugas Kecerdasan Buatan
Yohanes Sibarani
 
FUZZY LOGIC IN ROBOT NAVIGATION
FUZZY LOGIC IN ROBOT NAVIGATIONFUZZY LOGIC IN ROBOT NAVIGATION
FUZZY LOGIC IN ROBOT NAVIGATIONAshish Kholia
 
Fuzzy logic systems
Fuzzy logic systemsFuzzy logic systems
Fuzzy logic systemsPham Tung
 

Viewers also liked (18)

Fuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaanFuzzy fungsi keanggotaan
Fuzzy fungsi keanggotaan
 
Modul 7 fuzzy logic
Modul 7   fuzzy logicModul 7   fuzzy logic
Modul 7 fuzzy logic
 
Metode sugeno
Metode sugenoMetode sugeno
Metode sugeno
 
Aljabar fuzzy
Aljabar fuzzyAljabar fuzzy
Aljabar fuzzy
 
Logika fuzzy
Logika fuzzyLogika fuzzy
Logika fuzzy
 
Fuzi11 1
Fuzi11 1Fuzi11 1
Fuzi11 1
 
Tugas AI (fransisca loren) TPA Sore
Tugas AI (fransisca loren)   TPA SoreTugas AI (fransisca loren)   TPA Sore
Tugas AI (fransisca loren) TPA Sore
 
Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2
Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2
Fuzzy expert system based optimal capacitor allocation in distribution system-2
 
Fuzzy logic and fuzzy control systems
Fuzzy logic and fuzzy control systemsFuzzy logic and fuzzy control systems
Fuzzy logic and fuzzy control systems
 
Fuzzy logic
Fuzzy logicFuzzy logic
Fuzzy logic
 
Fuzzi its
Fuzzi itsFuzzi its
Fuzzi its
 
Pemikiran dan aturan fuzzy
Pemikiran dan aturan fuzzyPemikiran dan aturan fuzzy
Pemikiran dan aturan fuzzy
 
Sistem inferensi fuzzy
Sistem inferensi fuzzySistem inferensi fuzzy
Sistem inferensi fuzzy
 
Himpunan fuzzy
Himpunan fuzzyHimpunan fuzzy
Himpunan fuzzy
 
Tugas Kecerdasan Buatan
Tugas Kecerdasan BuatanTugas Kecerdasan Buatan
Tugas Kecerdasan Buatan
 
Ai 7
Ai 7Ai 7
Ai 7
 
FUZZY LOGIC IN ROBOT NAVIGATION
FUZZY LOGIC IN ROBOT NAVIGATIONFUZZY LOGIC IN ROBOT NAVIGATION
FUZZY LOGIC IN ROBOT NAVIGATION
 
Fuzzy logic systems
Fuzzy logic systemsFuzzy logic systems
Fuzzy logic systems
 

Similar to Logika fuzzy

Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
HendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
HendroGunawan8
 
Aljabar Boolean dan Sintesis Fungsi Logika (1).pdf
Aljabar Boolean dan Sintesis Fungsi Logika (1).pdfAljabar Boolean dan Sintesis Fungsi Logika (1).pdf
Aljabar Boolean dan Sintesis Fungsi Logika (1).pdf
VigoIte
 
Sistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicSistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logic
IKHSAN MAHRURI
 
Diferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinuDiferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinu
bobbyrey
 
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft Excel
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft ExcelLaporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft Excel
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft Excel
Shofura Kamal
 
Tugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digitalTugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digital
anggysanggy
 
Modul matematika kelas X KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
Modul matematika kelas X KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayantiModul matematika kelas X KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
Modul matematika kelas X KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
kikiismayanti
 
Modul 2 aljabar boole dan hukum de morgan ok
Modul 2   aljabar boole dan hukum de morgan okModul 2   aljabar boole dan hukum de morgan ok
Modul 2 aljabar boole dan hukum de morgan ok
Zony MuttaQin
 
1. relasi dan fungsi
1. relasi dan fungsi1. relasi dan fungsi
1. relasi dan fungsi
Warnet Podjok
 

Similar to Logika fuzzy (13)

Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Aljabar Boolean dan Sintesis Fungsi Logika (1).pdf
Aljabar Boolean dan Sintesis Fungsi Logika (1).pdfAljabar Boolean dan Sintesis Fungsi Logika (1).pdf
Aljabar Boolean dan Sintesis Fungsi Logika (1).pdf
 
Sistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicSistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logic
 
Diferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinuDiferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinu
 
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft Excel
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft ExcelLaporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft Excel
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Microsoft Excel
 
Tugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digitalTugas mandiri pengolahan citra digital
Tugas mandiri pengolahan citra digital
 
Dasar logika
Dasar logikaDasar logika
Dasar logika
 
Modul matematika kelas X KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
Modul matematika kelas X KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayantiModul matematika kelas X KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
Modul matematika kelas X KD 3.5 kurikulum 2013 revisi 2016 kiki ismayanti
 
Modul 2 aljabar boole dan hukum de morgan ok
Modul 2   aljabar boole dan hukum de morgan okModul 2   aljabar boole dan hukum de morgan ok
Modul 2 aljabar boole dan hukum de morgan ok
 
1. relasi dan fungsi
1. relasi dan fungsi1. relasi dan fungsi
1. relasi dan fungsi
 
Pembahasan gerbang-logika
Pembahasan gerbang-logikaPembahasan gerbang-logika
Pembahasan gerbang-logika
 

Recently uploaded

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 

Logika fuzzy

  • 1. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 1 BAB II LOGIKA FUZZY Tujuan :Setelah mempelajari Bab ini Mahasiswa diharapkan dapat memahami 1. a. Apakah Logika Fuzzy? b. Apakah perbedaan dgn logika tegas? c. Apakah Himpunan Logika Fuzzy? d. Bagaimana sejarah logika fuzzy? e. Apakah kelebihan Logika Fuzzy? 2. a. Apa sajakah dasar Logika fuzzy? b. Apakah fungsi keanggotaan LF? c. Apakah Aritmatika LF? d. Apakah Aturan dasar LF? 3.a. Bgmnkah cara kerja Kontrol LF? b. Apakah Fuzzyfikasi? c. Apakah Mesin Penalaran/Inference LF? d. Apakah Defuzzyfikasi? Materi : Bab ini berisi pengertian logika fuzzy, dasar-dasar logika fuzzy dan operasional control logika fuzzy. Bagian penutupan bab ini diisi dengan contoh dan latihan-latihan soal.
  • 2. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 2 Struktur Bab 2.1 Pendahuluan 2.1.1 Pengertian Logika Fuzzy 2.1.2 Perbedaan Logika Fuzzy dengan logika tegas 2.1.3 Himpunan Logika Fuzzy 2.1.4 Sejarah logika fuzzy 2.1.5 kelebihan logika fuzzy 2.2 Dasar Logika Fuzzy 2.2.1 Fungsi keanggotaan LF 2.2.2 Aritmatika LF 2.3 Cara Kerja Kontrol Logika Fuzzy 2.3.1 Fuzzyfikasi 2.3.2 Aturan dasar LF 2.3.3 Mesin Penalaran/Inference LF 2.3.4 Defuzzyfikasi 2.4 Contoh dan Latihan
  • 3. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 3 2.1 Pendahuluan 2.1.1 Pengertian Logika Fuzzy Sebelum munculnya teori logika fuzzy (Fuzzy Logic), dikenal sebuah logika tegas (Crisp Logic) yang memiliki nilai benar atau salah secara tegas. Sebaliknya Logika Fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran (fuzzyness) antara benar dan salah. Dalam teori logika fuzzy sebuah nilai bisa bernilai benar dan salah secara bersamaan namun berapa besar kebenaran dan kesalahan suatu nilai tergantung kepada bobot keanggotaan yang dimilikinya. 2.1.2 Perbedaan Logika Fuzzy dengan Logika Tegas Perbedaan antara kedua jenis logika tersebut adalah : logika tegas memiliki nilai tidak=0.0 dan ya=1.0, sedangakan logika fuzzy memiliki nilai antara 0.0 hingga 1.0. Secara grafik perbedaan antara logika tegas dan logika fuzzy ditunjukkan oleh gambar dibawah ini : Gambar 2.1 a) logika tegas dan b) logika fuzzy Didalam gambar 2.1.a) apabila X lebih dari atau sama dengan 10 baru dikatakan benar yaitu bernilai Y=1, sebaliknya nilai X yang kurang dari 10 adalah salah yaitu Y=0. Maka angka 9 atau 8 atau 7 dan seterusnya adalah dikatakan salah. 1010 salah XX 1 benar salah benar1 Y Y (a) (b)
  • 4. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 4 Didalam gambar 2.1.b) nilai X = 9, atau 8 atau 7 atau nilai antara 0 dan 10 adalah dikatakan ada benarnya dan ada juga salahnya. Dalam contoh kehidupan kita dikatakan seseorang dikatakan sudah dewasa apabila berumur lebih dari 17 tahun, maka sesiapapun yang kurang dari umur tersebut di dalam logika tegas akan dikatakan sebagai tidak dewasa atau anak- anak. Sedangkan dalam hal ini pada logika fuzzy umur dibawah 17 tahun dapat saja dikategorika dewasa tapi tidak penuh, misal untuk umur 16 tahun atau 15 tahun atau 14 tahun atau 13 tahun. Secara grafik dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.2 Perbandingan contoh a) logika tegas dan b) logika fuzzy dalam penentuan golongan umur manusia dalam 2.1.3 Himpunan Logika Fuzzy Dalam teori logika fuzzy dikenal himpunan fuzzy (fuzzy set) yang merupakan pengelompokan sesuatu berdasarkan variabel bahasa (linguistik variable), yang dinyatakan dalam fungsi keanggotaan. Didalam semesta pembicaraan (universe of discourse) U, fungsi keanggotaan dari suatu himpunan fuzzy tersebut bernilai antara 0.0 sampai dengan 1.0. golongan anak-anak 6 10 17 Umur (tahun) dewasa (a) golongan anak-anak 6 10 17 Umur (tahun) dewasa (b)
  • 5. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 5 Contoh dari himpunan variable bahasa antara lain: Himpunan dari suhu atau temperatus dapat dinyatakan dengan: dingin, sejuk, normal, hangat, panas. Grafik dari himpunan suhu ini ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2.1 Contoh keanggotaan himpunan temperatur Himpunan dari umur dapat dinyatakan dengan: muda, parobaya, tua, sangat tua. Grafik dari himpunan umur ini ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2.2 Contoh keanggotaan himpunan umur Himpunan dari kecepatan dapat dinyatakan dengan: lamabt, normal, cepat, sangat cepat.. Grafik dari himpunan kecepatan ini ditunjukkan pada gambar berikut:
  • 6. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 6 Gambar 2.3 Contoh keanggotaan himpunan kecepatan 2.1.4 Sejarah Logika Fuzzy Teori logika fuzzy dikembangkan oleh Prof. Lotfi Zadeh pada sekitar tahun 1960- an dengan penentuan himpunan Fuzzy. 2.1.5 Kelebihan Logika Fuzzy Kelebihan dari teori logika fuzzy adalah kemampuan dalam proses penalaran secara bahasa (linguistic reasoning), sehingga dalam perancangannya tidak memerlukan persamaan matematik dari objek yang akan dikendalikan. 2.2 Dasar Logika Fuzzy 2.2.1 Fungsi keanggotaan LF Fungsi keanggotaan dari suatu himpunan fuzzy dinyatakan dengan derajat keanggotaan suatu nilai terhadap nilai tegasnya yang berkisar antara 0,0 sampai dengan 1,0. Jika A: himpunan fuzzy, μA: fungsi keanggotaan dan X : semesta, maka fungsi keanggotaan dalam suatu himpunan fuzzy dapat dinyatakan dengan: A={(x,μA(x))|xЄX} Fungsi Keanggotaan suatu himpunan fuzzy dapat ditentukan dengan fungsi segitiga (Triangle),trapesium (Trapezoidal) atau Fungsi Gauss (Gaussian).
  • 7. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 7 Persamaan fungsi keangotaan segitiga adalah: (2.1) Persamaan tersebut dalam bentuk grafik ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2.4 Fungsi keanggotaan segitiga Persamaan fungsi keangotaan Trapesium adalah: (2.2) Persamaan tersebut dalam bentuk grafik ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2.4 Fungsi keanggotaan Trapesium
  • 8. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 8 Persamaan fungsi keangotaan Gaussian adalah: (2.3) Persamaan tersebut dalam bentuk grafik ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2.6 Fungsi keanggotaan Gaussian 2.2.2 Aritmatika Logika Fuzzy Dalam system logika fuzzy terdapat beberapa operasi aritmatika yang diperlukan dalam penalarannya antara lain: a) Gabungan (Union) dalam sitem logika fuzzy dikenal dengan istilah Max. Operasi max dinyatakan dengan persamaan: (2.4) Jika fungsi segitiga dari suatu fungsi keanggotaan adalah A, dan fungsi keanggotaan B adalah trapezium, maka operasi max dari A dengan B ditunjukkan pada gambar 2.7 berikut ini: )()())(),(max()( xxxxxBAC BABAc  
  • 9. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 9 Gambar 2.7 Operasi Uniom b) Irisan (Intersaction) dalam sitem logika fuzzy dikenal dengan istilah Min. Operasi mix dinyatakan dengan persamaan: (2.5) Jika fungsi A dan B adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.7, maka operasi min dari kedua keanggotaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut ini: Gambar 2.8 Operasi intersection c) Kesamaan (Equilaty), operasi kesamaan dinyatakan dengan persamaan: (2.6) d) Produk (Product), operasi produk dinyatakan dengan persamaan: (2.7) e) Komplemen (Complement), operasi komplemen dinyatakan dengan persamaan: (2.8) )()())(),(max()( x B x A x B x A x c BAC   2 6 2 10 A B 2 6 10 2 6 2 10 A B 4 6
  • 10. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 10 2.3 Cara Kerja Kontrol Logika Fuzzy Dalam system control logika fuzzy terdapat beberapa tahapan operasional yang meliputi: 1. Fuzzyfikasi 2. Penalaran (Inference Machine) 3. Aturan Dasar (Rule Based) 4. Defuzzyfikasi Blok diagram control logika fuzzy ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2.9 Blok Diagram Kontrol Logika Fuzzy Kerangka operasional control logika fuzzy ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 2.10 Kerangka Kerja Kontrol Logika Fuzzy
  • 11. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 11 Dari gambar 2.10 sinyal masukan dari KLF dapat berupa nilai tegas. Sinyal masukan KLF dapat diambilkan dari: a) Selisih antara rujukan (reference) dengan nilai keluaran nyata dari KLF yang berupa nilai kesalahan (error=E). b) Turunan pertama dari nilai error yang dikenal dengan delta error=dE 2.3.1 Fuzzyfikasi Fuzzifikasi adalah suatu proses pengubahan nilai tegas/real yang ada ke dalam fungsi keanggotaan Misal: merujuk pada gambar 2.1 fuzzifikasi dari suhu 35o C adalah: 15 30 45 60 1A  A1 A2 Suhu( 0 C) 2A  Gambar 2.11 Fungsi Fuzzyfikasi suatu sinyal Pada gambar 2.11 contoh perhitungan fuzzyfikasi dapat ditunjukkan sebagai berikut : 3 1 3045 3035 2 3 2 3045 3545 1               ab aX A bc Xc A  
  • 12. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 12 2.3.2 Aturan Dasar KLF Aturan dasar (rule based) pada control logika fuzzy merupakan suatu bentuk aturan relasi/implikasi “Jika-Maka” atau “If – Then” seperti pada pernyataan berikut: “JIKA” X=A DAN “JIKA” Y=B “MAKA” Z=C Contoh dari aturan jika-maka ini pada pengendalian suhu ruangan dengan pengaturan kecepatan kipas angina melalui frekuensi variable adalah sebagai berikut: 1. “JIKA” suhu panas DAN 2. “JIKA” kecepatan kipas sangat lambat 3. “MAKA” sumber frekuensi dinaikkan sangat tinggi agar kecepatan kipas tinggi Jadi aturan dasar KLF ditentukan dengan bantuan seorang pakar yang mengetahui karakteristik objek yang akan kendalikan. Aturan dasar tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk matrik aturan dasar KLF. Contoh aturan dasar dari rancangan pengaturan suhu ruangan dapat dilihat pada table berikut: Tabel 2.1 Contoh Matrik Aturan Dasar Perancangan Kontrol Logika Fuzzy Y X B S K B K K B S K S K K B K B Z Diama X : Suhu, Y : Kecepatan Kipas dan Z : Sumber Frekuensi B : Besar, S: Sedang dan K : Kecil
  • 13. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 13 2.3.3 Mesin Penalaran Kontrol Logika Fuzzy Mesin Penalaran: proses implikasi dalam menalar nilai masukan guna penentuan nilai keluaran sebagai bebtuk Pengambil Keputusan. Salah satu model penalaran yang banyak dipakai adalah penalaran max-min. Dalam penalaran max-min proses pertama yang dilakukan adalah melakukan operasi min sinyal keluaran lapisan fuzzyfikasi, yang diteruskan dengan operasi max untuk mencari nilai keluaran yang selanjutnya akan difuzzifikasikan sebagai bentuk keluaran pengontrol. Operasional max-min tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: Operasi Min/Irisan (2.9) Operasi Mak/Union (2.10) Proses operasi penalaran max-min dapat dijelaskan dengan grafik berikut ini:
  • 14. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 14 Gambar 2.13 Operasi Max-Min secara grafis 2.3.4 Defuzzifikasi Merupakan proses pemetaan himpunan fuzzy ke himpunan tegas (crips). Proses ini merupakan kebalikan dari proses fuzzyfikasi. Proses defuzzyfikasi diekspresikan sebagai berikut : Z* = defuzzifier (Z) (2.10) Dimana : Z = Hasil penalaran fuzzy Z* = Keluaran Kontrol FL Defuzzifier = Operasi defuzzier Metode dalam melakukan defuzzifikasi antara lain : 1. Metode Max (Maximum) Metode ini juga dikenal dengan metode puncak dimana nilai keluaran dibatasi oleh fungsi: c(z*)>c 1 (z) (2.11) A1 1A  0.6 A2 2A  0.4 B1 1B  0.3 A2 0.72B  Z1 1z  0.3M IN Z2 0.4 2z M IN Z1 0.3 Z2 0.4 M AX
  • 15. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 15 2. Metode Titik Tengah (Center of Area) Metode ini juga disebut pusat area. Metode ini lazim dipakai dalam proses defuzzikasi. Metode ini diekspresikan dengan persamaan:   zdzzc zdzzc Z )( )( *   (2.12) 3. Metode Rata-Rata (Average) Metode ini digunakan untuk fungsi keanggotaan keluaran yang simetris. Persamaan dari metode ini adalah: )( ).( *    zc Zzc Z   (2.13) 4. Metode Penjumlah Titik Tengah (Summing of center area). Metode ini dinyatakan dengan persamaan: (2.14) 5. Metode Titik Tengah Area Terbesar • Dalam metode ini keluaran dipilih berdasarkan titik pusat area terbesar yang ada. Metode ini dinyatakan dalam bentuk: (2.15) Selanjutnya keluaran keluaran dari defuzzifikasi tersebut akan digunakan sebagai keluaran KLF       n k m n k k dzzc dzzc Z   1 )(1 * dzZc zdzzc Z m m )( ).( *     
  • 16. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 16 2.4 Contoh dan Latihan 2.4.1 Contoh Simulasi Kontrol Fuzzy Menggunakan MATLAB Diagram blok sistem kendali fuzzy yang akan disimulasikan adalah memiliki struktur pengendali fuzzy PD-like seperti terlihat dalam Gambar 1, yaitu sistem fuzzy yang memiliki dua masukan proporsional dan turunan, dengan Gp adalah penguatan proporsional, Gd adalah penguatan turunan dan Go adalah penguatan keluaran. Gambar 2.14. Diagram blok pengendali fuzzy PD-like. Simulasi dimulai dengan menetapkan nilai kondisi awal dari plant, error dan pengendali. Kemudian langkah program memasuki proses looping yang berlangsung selama waktu yang kita inginkan (dengan mempertimbangkan waktu pencuplikan). Setiap memasuki iterasi ke-k , error(k) dihitung menggunakan Persamaan 1. Kemudian nilai perubahan error (turunan error) dihitung dengan Persamaan 2. Setelah nilai error dan perubahan error diperoleh, selanjutnya nilai tersebut dimasukan ke sistem logika fuzzy sehingga diperoleh keluaran yang akan digunakan sebagai masukan plant. Dengan masukan plant ini, maka keluaran plant dapat dihitung. Selanjutnya menuju iterasi berikutnya. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 2.
  • 17. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 17 Gambar 2.15 Diagram alir simulasi sistem kendali fuzzy. Sebelum mensimulasikan sistem kendali fuzzy menggunakan M-file Matlab secara keseluruhan, terlebih dahulu dituliskan fungsi-fungsi yang mendukung, supaya program utama tidak terlalu rumit. Fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi untuk fuzzifikasi, fungsi pengendali fuzzy dan fungsi untuk plant. Berikut ini adalah listing program untuk mendeklarasikan fungsi-fungsi tersebut. Fungsi untuk fuzzifikasi himpunan error/delta error negatif function y=setiga_kr(x,a,b); y=max(min(1,(b-x)/(b-a)),0); Fungsi untuk fuzzifikasi himpunan error/delta error zero function y=setiga_tg(x,a,b,c); y=max(min((x-a)/(b-a),(c-x)/(c-b)),0); Fungsi untuk fuzzifikasi himpunan error/delta error positif function y=setiga_kn(x,a,b); y=max(min(1,((x-a))/(b-a)),0); Fungsi untuk pengendali fuzzy function o=fuzz_satelit(x1,x2) %fuzzifikasi masukan error
  • 18. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 18 E_N=setiga_kr(x1,-1,0); E_Z=setiga_tg(x1,-1,0,1); E_P=setiga_kn(x1,0,1); %fuzzifikasi masukan perubahan error Ce_N=setiga_kr(x2,-1,0); Ce_Z=setiga_tg(x2,-1,0,1); Ce_P=setiga_kn(x2,0,1); %menghitung fired weight tiap kaidah fuzzy f1=min(E_N,Ce_N);%-1 f2=min(E_N,Ce_Z);%-1 f3=min(E_Z,Ce_N);%-1 f4=min(E_N,Ce_P);%0 f5=min(E_Z,Ce_Z);%0 f6=min(E_P,Ce_N);%0 f7=min(E_Z,Ce_P);%1 f8=min(E_P,Ce_Z);%1 f9=min(E_P,Ce_P);%1 f=[f1 f2 f3 f4 f5 f6 f7 f8 f9]; %data titik tengah membership keluaran untuk tiap rule y=[-1 -1 -1 0 0 0 1 1 1]; %lebar membershipnya adalah 2 %menghitung y_Fuzzy1 num=0; den=0; for k=1:9 num=num+((2*(f(k)-(f(k)^2)/2))*y(k)); den=den+((2*(f(k)-(f(k)^2)/2))*y(k)); end o=num/den; Fungsi untuk plant satelit function [x1,x2]=f_satelit(dt,u_0,x1_0,x2_0); a1=u_0; b1=x2_0; a2=u_0; b2=(x2_0+dt*(b1/2)); a3=u_0; b3=(x2_0+dt*(b2/2)); a4=u_0; b4=(x2_0+dt*(b3)); x1=x1_0+(dt/6)*(b1+2*b2+2*b3+b4); x2=x2_0+(dt/6)*(a1+2*a2+2*a3+a4);
  • 19. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 19 Fungsi-fungsi di atas adalah digunakan dalam program utama dari simulasi sistem kendali sudut satelit. Setiap fungsi disimpan dengan nama file seperti nama fungsinya, sehingga ketika dipanggil dalam program utama maka fungsi yang bersangkutan akan langsung dijalankan komputer. Listing program utama simulasinya adalah sebagai berikut: clear; x1(1)=0; x2(1)=0; y(1)=0; dt=0.01; u(1)=1; r=0.5 e(1)=-r; gp=1; gd=1; go=1; for n=1:1000 k=n+1; e(k)=r-y(k-1); de(k)=100*(e(k)-e(k-1)); u(k)=go*fuzz_satelit(gp*e(k),gd*de(k)); %u(k)=e(k); [x1(k),x2(k)]=f_satelit(dt,u(k-1),x1(k-1),x2(k-1)); y(k)=x1(k); end t=linspace(0,10,1001); figure; plot(t,y); xlabel('detik'); ylabel('rad');
  • 20. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 20 Gambar 2.16. Tanggapan sudut satelit terhadap acuan 0,5 rad dengan Gp, Gd dan Go =1 Program utama di atas adalah mensimulasikan sistem kendali sudut satelit dengan waktu pencuplikan sebesar 10 mdet, selama 10 detik. Dengan Gp, Gd dan Go sebesar 1, serta acuan 0,5 rad. Jika program utama tersebut dijalankan (dieksekusi) maka akan didapatkan grafik tanggapan (dengan garis tebal) seperti terlihat dalam Gambar 4.7, sedangkan grafik tanggapan dengan garis putus-putus adalah grafik tanggapan sistem dengan menggunakan defuzzifikasi yang kedua(bobot tiap kaidah dikalikan dengan titik tengah fungsi keanggotaan keluaran). Gambar 2.17 adalah grafik tanggapan sistem kendali dengan nilai Gp, Gd dan Go yang diubah. Grafik bertanda 1 adalah untuk Gp=0.5, Gd=1 dan Go=1, grafik bertanda 2 adalah untuk Gp=1, Gd=0.5 dan Go=1, sedangkan grafik bertanda 3 adalah untuk Gp=1, Gd=1 dan Go=0.5.
  • 21. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 21 Gambar 2.17. Tanggapan posisi satelit dengan nilai penguatan yang berbeda. Dari penjelasan di atas, nilai penguatan pengendali yang berbeda, akan memberikan hasil tanggapan sistem yang berbeda pula. Terdapat dua besaran pengutan yang dapat ditala, yaitu penguatan pada sisi masukan dan sisi keluaran. Penguatan pada sisi masukan adalah Gp dan Gd sedangkan penguatan pada sisi keluaran adalah Go. Jika dilihat dari bentuk fungsi keanggotaan, perubahan nilai penguatan pengendali memiliki persamaan dengan perubahan lebar dasar dan skala titik tengah segitiga himpunan keanggotaan masukan maupun keluarannya. Jika penguatan masukan diperbesar, maka akan setara dengan pengecilan lebar dasar dan skala titik tengah segitiganya dan demikian sebaliknya akan memperbesar lebar dasar dan skala titik tengah segitiga himpunan masukannya. Sedangkan untuk penguatan keluaran, jika diperbesar maka akan setara dengan memperbesar skala titik tengah dan lebar himpunan fuzzy keluarannya. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 4.9 dan 4.10.
  • 22. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 22 (a) (b) (c) Gambar 2.18. Perubahan penguatan masukan setara dengan perubahan fungsi keanggotaan fuzzy. Gambar 2.18(a) adalah bentuk fungsi keanggotaan masukan dengan penguatan sebesar 1, Gambar 2.18 (b) adalah untuk penguatan sebesar 2, sedangakan Gambar 2.18 (c) adalah untuk penguatan 0,5.
  • 23. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 23 (a) (b) (c) Gambar 2.19. Perubahan nilai penguatan keluaran setara dengan perubahan bentuk fungsi keanggotaan fuzzy keluaran Gambar 2.19 (a) adalah bentuk fungsi keanggotaan dengan penguatan sebesar 1, Gambar 2.19 (b) adalah untuk penguatan sebesar 0.5, sedangkan Gambar 2.19 (c) adalah untuk penguatan sebesar 2. Sumber : http://www.trensains.com/fuzzy_tut.htm
  • 24. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 24 2.4.2 Latihan 1. Apakah Logika Fuzzy? Jawab : Logika Fuzzy didefinisikan sebagai sebuah logika yang memiliki nilai kabur atau tidak tegas - Apakah perbedaan dengan logika tegas? Jawab : - logika tegas memiliki nilai tidak=0.0 atau ya=1.0 - logika Fuzzy memiliki nilai antara 0.0 hingga 1.0 - Apakah Himpunan Logika Fuzzy? Jawab : Himpunan Fuzzy: pengelompokan sesuatu berdasarkan variabel linguistik/Linguistik Variable, yang dinyatakan dalam fungsi keanggotaan. - bagaimana sejarah logika fuzzy? Jawab : Dikembangkan oleh Prof. Lotfi Zadeh pada sekitar tahun 1960-an dengan penentuan himpunan Fuzzy (Fuzzy sets). 2. Apa sajakah dasar Logika fuzzy? Jawab : - Keanggotaan logika fuzzy - Aritmatika logika fuzzy - Aturan dasar logika fuzzy - Apakah fungsi keanggotaan Logika Fuzzy? Jawab :
  • 25. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 25 Derajat keanggotaan suatu nilai terhadap nilai tegasnya yang berkisar antara 0 sampai dengan 1 - Apakah operasi himpunan Fuzzy? Jawab : - Gabungan (union) - Irisan (intersection) - Kesamaan (Equality) - Komplemen (Complement) - Produk (Product) - Apakah Aturan dasar Logika Fuzzy? Aturan Fuzzy dinyatakan dalam bentuk Relasi/implikasi“Jika-MAka” atau “If – Then 3. bagaimanakah cara kerja Kontrol Logika Fuzzy? Jawab : Cara kerja kontrol logika fuzzy terdiri dari : - Input - Fuzzyfikasi - Mesin penalar - Mesin penalar - defuzzyfikasi - output nilai tegas - Apakah Fuzzyfikasi? Jawab : Fuzzifikasi adalah proses pengubahan nilai tegas/real yang ada ke dalam fungsi keanggotaan
  • 26. Handout Mata Kuliah Artificial Intelligence Hal. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang 26 - Apakah Mesin Inference Logika Fuzzy? Jawab : proses implikasi untuk Pengambil Keputusan - Apakah Defuzzyfikasi? Jawab : Merupakan proses pemetaan himpunan fuzzy ke himpunan tegas (crips). 4. Bagaimanakah contoh kerja Logika Fuzzy? Jawab : Pengendalian suhu ruangan dengan menggunakan logika fuzzy