SlideShare a Scribd company logo
1 of 236
Download to read offline
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan i
Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 
Dilindungi Undang-Undang 
MILIK NEGARA 
TIDAK DIPERDAGANGKAN 
Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka 
implementasi Kurikulum 2013. Buku Siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah 
koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal 
penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, 
diperbaharui, dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. 
Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. 
Katalog Dalam Terbitan (KDT) 
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- 
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. 
xiv, 222 hlm. : ilus. ; 29,7 cm. 
Untuk SMP/MTs Kelas VIII 
ISBN 978 - 602 - 1530 - 82 - 5 (jilid lengkap) 
ISBN 978 - 602 - 1530 - 84 - 9 (jilid 2) 
1. Bahasa Indonesia — Studi dan Pengajaran I. Judul 
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 
Kontributor Naskah : Fairul Zabadi dan Sutejo. 
Penelaah : Hasanuddin W.S. dan M. Abdullah. 
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. 
Cetakan Ke-1, 2014 
Disusun dengan huruf Minion Pro, 11 pt 
ii Kelas VIII SMP/MTs 
410
Buku ini didedikasikan kepada segenap anak bangsa. 
Masa depan bangsa Indonesia ada di pundak generasi muda. 
Martabat bangsa Indonesia merupakan harga diri bangsa. 
Martabat bahasa dan sastra Indonesia adalah harga diri bangsa. 
Kedaulatan bahasa Indonesia penopang NKRI. 
Moto Kurikulum 2013 
Bahasa Indonesia penghela dan pembawa 
pengetahuan. 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan iii
Kata 
Pengantar 
Kurikulum 2013 menyadari peran penting bahasa sebagai wahana untuk 
menyebarkan pengetahuan dari seseorang ke orang-orang lain. Penerima akan 
dapat menyerap pengetahuan yang disebarkan terebut hanya bila menguasai bahasa 
yang dipergunakan dengan baik, dan demikian juga berlaku untuk pengirim. 
Ketidaksempurnaan pemahaman bahasa akan menyebabkkan terjadinya distorsi 
dalam proses pemahaman terhadap pengetahuan. Apapun yang akan disampaikan 
pendidik kepada peserta didiknya hanya akan dapat dipahami dengan baik apabila 
bahasa yang dipergunakan dapat dipahami dengan baik oleh kedua belah pihak. 
Dalam Kurikulum 2013 yang dirancang untuk menyongsong model 
pembelajaran Abad 21, dimana di dalamnya akan terdapat pergeseran dari siswa 
diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dari berbagai sumber belajar melampaui batas 
pendidik dan satuan pendidikan, peran bahasa menjadi sangat sentral. Kurikulum 
2013 menempatkan Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain dan 
karenanya harus berada di depan semua mata pelajaran lain. Apabila peserta didik tidak 
menguasai mata pelajaran tertentu harus dipastikan bahwa yang tidak dikuasainya 
adalah substansi mata pelajaran tersebut, bukan karena kelemahan penguasaan bahasa 
pengantar yang dipergunakan. 
Sejalan dengan peran diatas, pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs 
Kelas VIII yang disajikan dalam buku ini disusun dengan berbasis teks, baik lisan 
maupun tulis, dengan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wahana pengetahuan. 
Didalamnya dijelaskan berbagai cara penyajian pengetahuan dengan berbagai macam 
jenis teks. Pemahaman terhadap jenis, kaidah dan konteks suatu teks ditekankan 
sehingga memudahkan peserta didik menangkap makna yang terkandung dalam 
suatu teks maupun menyajikan gagasan dalam bentuk teks yang sesuai sehingga 
memudahkan orang lain memahami gagasan yang ingin disampaikan. 
Sebagai bagian dari Kurikulum 2013 yang menekankan pentingnya 
keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan, kemampuan 
berbahasa yang dituntut tersebut dibentuk melalui pembelajaran berkelanjutan: 
dimulai dengan meningkatkan kompetensi pengetahuan tentang jenis, kaidah dan 
konteks suatu teks, dilanjutkan dengan kompetensi keterampilan menyajikan suatu 
teks tulis dan lisan baik terencana maupun spontan, dan bermuara pada pembentukan 
sikap kesantunan berbahasa dan penghargaan terhadap Bahasa Indonesia sebagai 
warisan budaya bangsa. 
iv Kelas VIII SMP/MTs
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk 
mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan 
dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar 
lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan 
dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini 
sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan 
lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan v 
alam. 
Implementasi terbatas pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapat tanggapan 
yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut 
dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi 
menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Walaupun demikian, 
sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan 
penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, 
saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. 
Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita 
dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka 
mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). 
Jakarta, Januari 2014 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 
Mohammad Nuh
Prawacana 
Pembelajaran Teks 
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena hanya atas 
petunjuk dan hidayah-Nya, penyusunan buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 
dapat diselesaikan. Dalam keterbatasan waktu, dengan dukungan para penyusun 
dan konsultan serta penelaah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan 
Bahasa) akhirnya dapat mewujudkan buku untuk siswa kelas VIII SMP/MTs. 
Buku ini dipersiapkan untuk mendukung kebijakan Kurikulum 2013 yang 
mempertahankan bahasa Indonesia berada dalam daftar pelajaran di sekolah. Di 
dalam buku ini ditegaskan pentingnya keberadaan bahasa Indonesia sebagai pembawa 
pengetahuan (carrier of knowledge). Berdasarkan paradigma baru tersebut, Badan 
Bahasa telah terpanggil untuk bertindak menjadi agen perubahan pembelajaran 
bahasa Indonesia di sekolah. Perubahan pembelajaran itu tercermin dalam buku yang 
dirancang berbasiskan teks ini. 
Melalui buku ini, diharapkan siswa mampu memproduksi dan menggunakan 
teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa yang 
berbasiskan teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan 
bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri 
penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dipandang sebagai satuan 
bahasa yang bermakna secara kontekstual. 
Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan 
prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata 
kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan 
proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa 
bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari 
konteks karena dalam bentuk bahasa yang digunakan itu tercermin ide, sikap, nilai, dan 
vi Kelas VIII SMP/MTs
ideologi penggunanya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan 
berpikir manusia. Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa di 
dalam setiap teks terdapat struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. Sementara 
itu, dalam struktur teks tercermin struktur berpikir. Dengan demikian, makin banyak 
jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir yang dapat 
digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya nanti. Hanya dengan cara 
itu, siswa kemudian dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya melalui kemampuan 
mengobservasi, mempertanyakan, mengasosiasikan, menganalisis, dan menyajikan 
hasil analisis secara memadai. 
Teks dapat diperinci ke dalam berbagai jenis, seperti deskripsi, penceritaan (recount), 
prosedur, laporan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, surat, iklan, catatan harian, negosiasi, 
pantun, dongeng, anekdot, dan fiksi sejarah. Semua jenis teks itu dapat dikelompokkan 
ke dalam teks cerita, teks faktual, dan teks tanggapan. Dua kelompok yang disebut 
terakhir itu merupakan teks nonsastra yang masing-masing dapat dibagi lebih lanjut 
menjadi teks laporan dan teks prosedural serta teks transaksional dan teks ekspositori. 
Sementara itu, teks cerita merupakan jenis teks sastra yang dapat diperinci menjadi teks 
cerita naratif dan teks cerita nonnaratif. Sesuai dengan kurikulum 2013, buku siswa 
kelas VIII ini berisi lima bab yang terdiri atas jenis teks cerita fabel, biografi, prosedur, 
diskusi, dan ulasan. 
Pada Bab I siswa diajak memahami dan mencermati teks cerita fabel, pada Bab 
II siswa diajak memahami dan mencermati teks biografi, pada Bab III siswa diajak 
memahami dan mencermati teks prosedur, pada Bab IV siswa diajak memahami dan 
mencermati teks diskusi, dan pada Bab V siswa diajak memahami dan mencermati teks 
ulasan. 
Jenis-jenis teks itu dapat dibedakan atas dasar tujuan (yang tidak lain adalah 
fungsi sosial teks), struktur teks (tata organisasi), dan ciri-ciri kebahasaan teks-teks 
tersebut. Sesuai dengan prinsip tersebut, teks yang berbeda tentu memiliki fungsi 
berbeda, struktur teks berbeda, dan ciri-ciri kebahasaan yang berbeda. Dengan 
demikian, pembelajaran bahasa yang berbasis teks merupakan pembelajaran yang 
memungkinkan siswa untuk menguasai dan menggunakan jenis-jenis teks tersebut 
di masyarakat. 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan vii
Buku ini dirancang agar siswa aktif melakukan kegiatan belajar melalui tugas-tugas, 
baik secara kelompok maupun mandiri. Untuk mengajarkan bahasa Indonesia 
dengan menggunakan buku ini, pengajar hendaknya menempuh empat tahap 
pembelajaran, yaitu (1) tahap pembangunan konteks, (2) tahap pemodelan teks, (3) 
tahap pembuatan teks secara bersama-sama, dan (4) tahap pembuatan teks secara 
mandiri. 
Setiap bab pada buku ini terdapat tiga kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 
berkenaan dengan tahap pembanguan konteks yang dilanjutkan dengan pemodelan. 
Pembangunan konteks dimaksudkan sebagai langkah-langkah awal yang dilakukan 
oleh guru bersama siswa untuk mengarahkan pemikiran ke dalam pokok persoalan 
yang akan dibahas pada setiap bab. Tahap pemodelan adalah tahap yang berisi 
pembahasan teks yang disajikan sebagai model pembelajaran. Pembahasan diarahkan 
kepada semua unsur kebahasaan yang membentuk teks itu secara keseluruhan.Tahap 
pembangunan teks secara bersama-sama dilaksanakan pada Kegiatan Belajar 2. 
Pada tahap ini siswa bersama-sama siswa lain dan guru sebagai fasilitator menyusun 
kembali teks seperti yang ditunjukkan pada model. Tugas-tugas yang diberikan 
berupa semua unsur kebahasaan yang sesuai dengan ciri-ciri yang dituntut pada jenis 
teks yang dimaksud. Adapun Kegiatan Belajar 3 merupakan kegiatan belajar mandiri. 
Pada tahap ini, siswa diharapkan dapat mengaktualisasi diri dengan menggunakan 
teks sesuai dengan jenis dan ciri-ciri seperti yang ditunjukkan pada model. 
Buku ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, 
kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua 
anggota tim penyusun dari Badan Bahasa. Mereka yang dengan tidak mengenal lelah 
berupaya mewujudkan buku siswa kelas VIII ini, antara lain, adalah Dr. Fairul Zabadi 
dan Drs. Sutejo. 
Penghargaan dan ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada Drs. Riyadi 
Santosa, M.Ed., Ph.D., Dr. Tri Wiratno, dan Dr. Dwi Purwanto dari Universitas Sebelas 
Maret Surakarta (Konsultan yang memperluas wawasan penyusun tentang seluk-beluk 
teks dan cara menuangkannya menjadi bahan pelajaran); Prof. Dr. Hasanudin 
W.S., M.Hum. dari Universitas Negeri Padang dan Dr. Muhammad Abdullah, M.Hum. 
dari Universitas Diponegoro (Penelaah buku ini); Pangesti Wiedarti, M.Appl.Ling., 
Ph.D. dari Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan masukan dalam 
viii Kelas VIII SMP/MTs
penyempurnaan buku ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Drs. M. 
Jaruki, M.Pd. dan Drs. Joko Sugiarto yang telah memberikan banyak saran untuk 
perbaikan buku ini. Selain itu, kami juga menyampaikan terima kasih kepada Hidayat 
Widiyanto, S.S., Riswanto, S.S., dan R.M. Sunny, S.Pd. yang telah membantu kami 
dalam penyiapan materi buku ini. 
Kami menyadari buku ini bukan tanpa cela dan pasti ada kekurangannya.Untuk 
penyempurnaan buku ini, saran dan kritik dari pengguna selalu kami harapkan. 
Jakarta, Januari 2014 
Mahsun 
Kepala Badan Pengembangan 
dan Pembinaan Bahasa 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan ix
Daftar Isi 
Kata Pengantar ...........................................................................iv 
Prawacana Pembelajaran Teks....................................................vi 
Daftar Isi .....................................................................................x 
Mars Bangga Berbahasa Indonesia ..........................................xiv 
Peta Konsep Bab I .........................................................................................1 
Bab I Belajar pada Kehidupan Fauna ............................................2 
Membangun Konteks....................................................................................2 
Kegiatan 1 Pemodelan Teks Cerita Fabel ............................................................5 
Tugas 1 Memahami Teks Cerita Fabel "Kupu-Kupu Berhati Mulia" ..................5 
Tugas 2 Mengenal Struktur Teks Cerita Fabel .......................................................7 
Tugas 3 Memahami Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel ................................10 
Kegiatan 2 Penyusunan Teks Cerita Fabel secara Berkelompok.......................15 
Tugas 1 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri .....................15 
Tugas 2 Menyusun Teks Cerita Fabel yang Urut dan Logis................................19 
Tugas 3 Membedakan Teks Cerita Fabel dengan Teks yang Lain .....................21 
Tugas 4 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel ...................................22 
Kegiatan 3 Penyusunan Teks Cerita Fabel secara Mandiri..............................26 
Tugas 1 Mengidentifikasi Kekurangan Teks Cerita Fabel ..................................26 
Tugas 2 Membaca dan Menulis Puisi tentang Binatang ....................................26 
Tugas 3 Merevisi Teks Cerita Fabel .......................................................................28 
Tugas 4 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri .....................31 
Mari Berdiskusi ..........................................................................................32 
Perenungan .................................................................................................34 
x Kelas VIII SMP/MTs
Peta Konsep Bab II .....................................................................................35 
Bab II Menepis Lupa Jasa Inspirator Bangsa ..............................36 
Membangun Konteks...................................................................................36 
Kegiatan 1 Pemodelan Teks Biografi..................................................................38 
Tugas 1 Memahami Teks Biografi "Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan 
Indonesia"...................................................................................................39 
Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Biografi ...........................................................42 
Tugas 3 Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Teks Biografi...............................45 
Tugas 4 Memahami dan Mengenang Jasa Pahlawan Melalui Puisi ..................50 
Kegiatan 2 Penyusunan Teks Biografi secara Berkelompok..............................52 
Tugas 1 Mengidentifikasi Teks Biografi ...............................................................52 
Tugas 2 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Biografi ..........................................55 
Tugas 3 Menyusun dan Meringkas Teks Biografi................................................59 
Tugas 4 Mengungkapkan Pikiran dan Ekspresi dengan Bermain Peran..........66 
Kegiatan 3 Penyusunan Teks Biografi secara Mandiri.....................................71 
Tugas 1 Mengidentifikasi Teks Biografi ...............................................................71 
Tugas 2 Meringkas Teks Biografi ..........................................................................74 
Tugas 3 Menyusun dan Merevisi Teks Biografi ...................................................76 
Tugas 4 Menyusun Teks Biografi Berdasarkan Identitas Tokoh .......................77 
Mari Berdiskusi ..........................................................................................80 
Perenungan..................................................................................................82 
Peta Konsep Bab III.....................................................................................83 
Bab III Menggapai Cita Melalui Kreativitas..............................84 
Membangun Konteks...................................................................................84 
Kegiatan 1 Pemodelan Teks Prosedur ...............................................................85 
Tugas 1 Memahami Teks Prosedur "Pencangkokan Tanaman" ........................85 
Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Prosedur .........................................................87 
Tugas 3 Memahami Unsur Kebahasaan Teks Prosedur .....................................90 
Kegiatan 2 Penyusunan Teks Prosedur secara Berkelompok............................94 
Tugas 1 Menyusun Teks Prosedur yang Urut dan Logis.....................................94 
Tugas 2 Membedakan Teks Prosedur dengan Teks yang Lain...........................96 
Tugas 3 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Prosedur ........................................98 
Tugas 4 Menyusun Teks Prosedur dengan Kata-Kata Sendiri.........................102 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan xi
Kegiatan 3 Penyusunan Teks Prosedur secara Mandiri.................................105 
Tugas 1 Mengidentifikasi Kekurangan Teks Prosedur .....................................105 
Tugas 2 Menyusun Teks Prosedur dengan Kata-Kata Sendiri ........................107 
Tugas 3 Meringkas dan Menceritakan Teks Prosedur .....................................107 
Tugas 4 Merevisi Teks Prosedur............................................................................108 
Mari Berdiskusi..........................................................................................112 
Perenungan.................................................................................................114 
Peta Konsep Bab IV...................................................................................115 
Bab IV Memecahkan Permasalahan Dampak Teknologi Lewat Di 
skusi...............................................................................................116 
Membangun Konteks.................................................................................116 
Kegiatan 1 Pemodelan Teks Diskusi.................................................................116 
Tugas 1 Memahami Teks Diskusi "Bolehkah Siswa Membawa 
Telepon Seluler ke Sekolah?"..................................................................117 
Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Diskusi...........................................................119 
Tugas 3 Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Teks Diskusi.............................122 
Kegiatan 2 Penyusunan Teks Diskusi secara Berkelompok..............................123 
Tugas 1 Melengkapi Teks Diskusi.........................................................................124 
Tugas 2 Menyusun Teks Diskusi...........................................................................124 
Tugas 3 Mengidentifikasi dan Menelaah Teks Diskusi......................................126 
Tugas 4 Meringkas dan Menyusun Teks Diskusi...............................................132 
Kegiatan 3 Penyusunan Teks Diskusi secara Mandiri....................................135 
Tugas 1 Mencari dan Mengidentifikasi Teks Diskusi........................................135 
Tugas 2 Menyusun dan Meringkas Teks Diskusi...............................................135 
Tugas 3 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Diskusi..........................................138 
Tugas 4 Membandingkan Teks Diskusi dengan Teks Eksposisi.......................138 
Mari Berdiskusi..........................................................................................142 
Perenungan.................................................................................................143 
xii Kelas VIII SMP/MTs
Peta Konsep Bab V.....................................................................................144 
Bab V Mengulas Berbagai Karya Sastra......................................145 
Membangun Konteks.................................................................................145 
Kegiatan 1 Pemodelan Teks Ulasan..................................................................147 
Tugas 1 Memahami Teks Ulasan "Sang Pemimpi".............................................147 
Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Ulasan............................................................149 
Tugas 3 Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Teks Ulasan..............................152 
Tugas 4 Menangkap Makna Teks Ulasan............................................................155 
Kegiatan 2 Penyusunan Teks Ulasan secara Berkelompok...............................155 
Tugas 1 Mengidentifikasi Teks Ulasan.................................................................155 
Tugas 2 Menyusun Teks Ulasan............................................................................162 
Tugas 3 Mendiskusikan Teks Ulasan....................................................................162 
Tugas 4 Mengulas Cerpen.....................................................................................163 
Kegiatan 3 Penyusunan Teks Ulasan secara Mandiri.....................................169 . 
Tugas 1 Mencari dan Mengidentifikasi Teks Ulasan.........................................169 
Tugas 2 Menyusun Teks Ulasan...........................................................................170 
Tugas 3 Mengidentifikasi Teks Ulasan.................................................................170 
Tugas 4 Mengulas Cerpen.....................................................................................170 
Mari Berdiskusi..........................................................................................177 
Perenungan.................................................................................................178 
Daftar Pustaka..........................................................................179 
Glosarium.................................................................................185 
Indeks........................................................................................206 
Lampiran...................................................................................208 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan xiii
MARS BANGGA BERBAHASA INDONESIA 
xiv Kelas VIII SMP/MTs 
Pencipta: Ully Sigar Rusady
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 1 
Peta Konsep Bab I 
Bab I 
Belajar pada Kehidupan Fauna 
Membangun Konteks 
Kegiatan 1 
Pemodelan Teks Cerita 
Fabel 
Tugas 1 
Memahami Teks Cerita 
Fabel 
Tugas 2 
Mengenal Struktur 
Teks Cerita Fabel 
Tugas 3 
Memahami Unsur 
Kebahasaan 
Kegiatan 2 
Penyusunan Teks Cerita 
Fabel secara Berkelompok 
Tugas 1 
Menyusun Teks Cerita Fabel 
dengan Kata-Kata Sendiri 
Tugas 2 
Menyusun Teks Cerita Fabel 
yang Urut dan Logis 
Tugas 3 
Membedakan Teks Cerita 
Fabel dengan Teks yang Lain 
Tugas 4 
Menelaah Unsur Kebahasaan 
Teks Cerita Fabel 
Kegiatan3 
Menyusun Teks Cerita Fabel 
secara Mandiri 
Tugas 1 
Mengidentifikasi Kekurangan 
Teks Cerita Fabel 
Tugas 2 
Membaca dan Menulis Puisi 
tentang Binatang 
Tugas 3 
Merevisi Teks Fabel 
Tugas 4 
Menyusun Teks Cerita Fabel 
dengan Kata-Kata Sendiri
Belajar pada 
Kehidupan Fauna Bab I 
Membangun Konteks 
2 Kelas VIII SMP/MTs 
Sumber: www.anneahira.com 
Gambar 1.1 Binatang di hutan 
Percayakah kamu bahwa belajar itu 
tidak hanya pada manusia? Kita dapat 
belajar pada apa yang ada di bumi, 
misalnya, belajar pada alam, tumbuhan, 
atau binatang. Keseluruhan kehidupan 
jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat 
disebut flora, sedangkan keseluruhan 
kehidupan jenis binatang disebut fauna. 
Pada pelajaran Bab I ini kamu akan diajak 
memahami dan mencermati teks cerita 
fabel. Tokoh pada cerita fabel biasanya 
binatang. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga 
mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya. 
Binatang-binatang yang ada pada cerita fabel memiliki karakter seperti manusia. 
Karakter mereka ada yang baik dan ada juga yang tidak baik. Mereka mempunyai 
sifat jujur, sopan, pintar, dan senang bersahabat, serta melakukan perbuatan terpuji. 
Mereka ada juga yang berkarakter licik, culas, sombong, suka menipu, dan ingin 
menang sendiri. Cerita fabel tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga 
kepada orang dewasa. Setelah membaca dan memahami teks cerita fabel, kamu dapat 
belajar pada karakter-karakter binatang tersebut. Cerita fabel menjadi salah satu 
sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai 
moral. Kamu dapat belajar dan mencontoh 
karakter-karakter yang baik dari binatang itu agar 
kamu memiliki sifat terpuji. 
Bagaimana sikap kamu terhadap binatang-binatang 
ciptaan Tuhan itu? Binatang-binatang 
itu merupakan bagian dari ekosistem yang dapat 
menyeimbangkan siklus alam. Oleh karena itu, 
kamu harus menyayangi binatang-binatang di 
sekitarmu, baik binatang piaraan, binatang ternak, 
maupun binatang yang dilindungi. 
Satu dari banyak binatang yang memiliki sifat 
baik adalah gajah. Tentu kamu semua pernah 
Secara etimologis fabel berasal 
dari bahasa Latin fabulat. 
Cerita fabel merupakan cerita 
tentang kehidupan binatang 
yang berperilaku menyerupai 
manusia. Fabel termasuk jenis 
cerita fiksi, bukan kisah tentang 
kehidupan nyata. Cerita fabel 
sering juga disebut cerita moral 
karena pesan yang ada di dalam 
cerita fabel berkaitan erat 
dengan moral.
melihat gajah, bukan? Jika belum pernah melihatnya secara langsung, kamu dapat 
pergi ke kebun binatang. Jika tidak mungkin melihatnya secara langsung, kamu 
juga dapat melihatnya di televisi, buku, atau internet. Gajah termasuk binatang 
yang dilindungi. Kita wajib melindunginya agar tidak punah sehingga ekosistem 
alam ini berjalan dengan baik. Binatang-binatang tersebut merupakan bagian dari 
ekosistem di lingkungan kita yang berhubungan satu dengan lainnya. Sebelum kamu 
mendiskusikan teks cerita fabel, bacalah puisi “Gajah” berikut ini. 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 3 
Gajah 
Karya Taufiq Ismail 
Sumber: Dokumen Pribadi 
Gambar 1.2 Gajah Sumatera 
Anak-anak, pernahkah kamu melihat gajah? 
Di kebun binatang atau dalam buku sekolah? 
Binatang ini badannya besar sekali 
Dan lihatlah, juga teramat tinggi 
Kedua telinganya lebar melambai-lambai 
Hidungnya panjang, bernama belalai 
Tapi matanya kecil dan tampak tidak sesuai 
Kedua gadingnya tampak pula terjulai 
Gajah itu sampai empat meter tingginya 
Aduh aduh, bukan kepalang tingginya 
Dapatkah engkau menerka berapa berat badannya? 
Enam ribu kilogram kira-kira berat tubuhnya 
Belalai itu amatlah kuatnya 
Kayu yang besar dapat diangkatnya 
Tapi juga untuk menghisap air dan mengambil makanan 
Lalu ke dalam mulutnya dia masukkan 
Gajah itu tinggal di hutan berkawan-kawan 
Di Afrika, India, dan Sumatera bagian selatan 
Bila sudah jinak pandailah dia bermain di sirkus 
Misalnya menari-nari atau berdiri di atas dua kaki 
Sumber: http://taufiqismail.com/perkenalkan-saya-binatang/159-gajah
Untuk melihat dan memaknai isi puisi itu, berdiskusilah dengan teman dan guru 
dengan cara membuat beberapa pertanyaan tentang puisi itu. Ajukanlah pertanyaanmu 
kepada teman atau gurumu. Puisi tersebut sesungguhnya memperlihatkan bahwa 
binatang yang diwakili gajah dapat bekerja sama dengan manusia. Gajah dapat 
berperan dalam acara sirkus sesuai dengan keinginan manusia. Hal itu memperlihatkan 
harmonisasi antara manusia dan binatang dalam kehidupan. 
Dalam kehidupan harmonis dibutuhkan interaksi yang baik antara seseorang dan 
orang lain. Kehidupan harmonis harus dijaga agar tidak terjadi konflik di masyarakat. 
Oleh karena itu, nilai-nilai kebenaran, perbuatan terpuji, dan kerja sama senantiasa 
harus diutamakan. 
Sumber: http://photobucket.com 
Gambar 1.3 Kerja sama semut membangun jembatan 
Kerja sama seperti yang dilakukan oleh semut pada Gambar 1.3 sesungguhnya 
sudah dilakukan masyarakat Indonesia. Kita sering menyebut bekerja secara 
bersama itu dengan istilah gotong-royong, yang maknanya lebih luas daripada saling 
membantu. 
Untuk mengawali pemahaman tentang kehidupan harmonis, amatilah kehidupan 
di sekitar tempat tinggalmu, kemudian jawab dan diskusikanlah pertanyaan berikut. 
1. Apakah di sekitar tempat tinggalmu kegiatan saling membantu seperti gotong 
royong sering dilakukan? Sebutkanlah kegiatan saling membantu yang 
dilakukan warga di sekitar tempat tinggalmu! 
2. Apakah kamu biasa membantu orang tua, guru, atau teman? 
3. Dalam hal apa kamu membantu teman? 
4. Mengapa kamu harus membantu teman? 
5. Apakah kamu bisa hidup dengan baik tanpa bantuan orang tua, guru, atau 
teman? 
6. Apa akibatnya jika kamu tidak mau membantu orang-orang di sekitarmu? 
4 Kelas VIII SMP/MTs
Setelah memahami dan menyelesaikan pembelajaran pada Bab I, kamu diharapkan 
mengetahui ciri, struktur, dan unsur kebahasaan yang ada di dalam teks cerita fabel. 
Setelah itu, kamu diharapkan mampu menghasilkan teks cerita fabel yang panjangnya 
sekitar 16—25 kalimat sesuai dengan ciri, struktur, dan unsur kebahasaan yang 
dimilikinya. Selain itu, kamu juga diharapkan dapat menerapkan sikap spiritual dan sikap 
sosial yang tercermin di dalam pembelajaran ini. 
Kegiatan 1 Pemodelan Teks Cerita Fabel 
Pada Kegiatan 1 ini kamu akan mengenal dan memahami teks cerita fabel tentang 
kehidupan binatang yang memiliki karakter seperti manusia. Untuk mencapai 
pemahaman itu kamu akan mengerjakan beberapa tugas. Tugas 1 berkaitan dengan 
memahami teks cerita fabel, Tugas 2 berkenaan dengan mengenali struktur teks cerita 
fabel, dan Tugas 3 berhubungan dengan memahami unsur kebahasaan di dalam cerita 
fabel. 
Tugas 1 Memahami Teks Cerita Fabel “Kupu-Kupu Berhati Mulia” 
Berikut ini ditampilkan teks cerita fabel yang akan kamu pelajari. Untuk memahami 
isinya bacalah teks berikut dengan teliti! 
Kupu-Kupu Berhati Mulia 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 5 
Sumber: www.dongeng.info 
Gambar 1.4 Kupu-Kupu sedang membantu semut 
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan 
di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang 
indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang 
yang berada di taman itu. 
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek 
bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi ke mana-mana.
“Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa 
menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. 
Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” 
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat 
ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari 
tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling 
hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut. 
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, 
genangan lumpur terdapat di mana-mana. Lumpur yang licin membuat 
semut tergelincir dan jatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam 
dalam genangan lumpur itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk 
meminta bantuan. 
“ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong...!” 
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. 
Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. 
“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat 
ranting itu.” Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu 
mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. 
Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena 
kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai 
binatang yang hebat dan terpuji. 
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. 
“Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu. 
Ternyata, kepompong yang dulu diejek sudah menyelamatkan dirinya. 
Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan 
menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu. 
6 Kelas VIII SMP/MTs 
Dimodifikasi dari “Semut yang Sombong” dalam 50 Cerita Fabel Dunia 
Berikut ini terdapat beberapa pertanyaan tentang isi teks. Untuk mengetahui 
pemahamanmu tentang teks fabel “Kupu-Kupu Berhati Mulia” tersebut, kamu dapat 
menjawab beberapa pertanyaan berikut. 
1. Siapa tokoh dalam cerita itu? 
2. Apa masalah yang muncul dalam teks tersebut? 
3. Apa yang dirasakan para tokoh dalam teks itu? 
4. Mengapa si semut dikatakan sombong dan si kupu-kupu dikatakan berhati 
mulia? 
5. Sebutkan contoh kebaikan dan kejelekan dari sifat tokoh-tokoh dalam teks itu! 
6. Coba sebutkan satu kebaikan dan satu kejelekan yang pernah kamu lihat di 
lingkunganmu? Bagaimana sikap kamu melihat hal itu? 
7. Setujukah kamu jika terjadi musibah, kita harus saling membantu? Mengapa 
hal itu kita lakukan? 
8. Kepompong mewakili sebuah siklus kehidupan. Saat menjadi kepompong, dia 
hanya diam dan tidak bisa pergi ke mana-mana. Selanjutnya, dia bahagia saat 
menjadi kupu-kupu. Begitulah kehidupan. Bagaimana pendapat kamu tentang 
hal itu?
Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Cerita Fabel 
Pada Tugas 2 ini kamu akan mempelajari struktur teks cerita fabel. Sebagai teks 
cerita naratif, teks cerita fabel memiliki struktur orientasi, komplikasi, resolusi, dan 
koda. Istilah orientasi, komplikasi, dan resolusi telah kamu pelajari pada Kelas VII, 
yaitu pada Bab VI tentang teks cerita pendek. Coba kamu pelajari dan pahami lagi 
ketiga istilah tersebut. Nah, sekarang apa itu koda? Koda merupakan bagian terakhir 
dari struktur teks cerita fabel. Koda berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan 
pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut. Untuk memahami hal itu, kamu 
perhatikan struktur teks cerita fabel pada bagan berikut. 
Orientasi 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 7 
Struktur Teks Cerita Fabel: 
“Kupu-Kupu Berhati Mulia” 
Komplikasi 
Resolusi 
Koda 
Hikmah atau pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita di atas adalah tidak boleh 
bersikap sombong dan merendahkan orang lain. Kita harus hidup saling membantu 
dan peduli terhadap orang lain. 
Setelah mencermati teks model pada Tugas 2, kenalilah bagian-bagian teks yang 
menjadi bangunan teks tersebut! Untuk itu, kerjakanlah tugas-tugas berikut! 
1. Untuk lebih memahami isi teks tersebut, kamu harus memahami isi pada setiap 
bagian teks itu. Perhatikan setiap bagian struktur cerita fabel pada teks model. 
Perhatikan pula kalimat yang ditulis miring pada contoh bagian orientasi. Kalimat 
tersebut memperlihatkan gagasan utama yang ada di dalam bagian orientasi. 
Sekarang, coba garis bawahi kalimat yang kamu anggap sebagai gagasan utama 
yang terdapat di dalam bagian komplikasi, resolusi, dan koda. Jadikan bagian 
struktur teks orientasi sebagai contoh.
Orientasi Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan 
8 Kelas VIII SMP/MTs 
di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat 
taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa 
binatang-binatang yang berada di taman itu. 
Komplikasi Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut 
mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke 
mana-mana. 
“Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa 
menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas 
ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” 
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke 
tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang 
lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya 
adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja 
mendengar ejekan tersebut. 
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. 
Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur 
yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh 
ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan 
itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan. 
“ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong....!” 
Resolusi Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang 
melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke 
arah semut. 
“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan 
mengangkat ranting itu.” 
Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu 
mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. 
Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu 
karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji 
kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. 
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. 
“Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupu-kupu. 
Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan 
dirinya.
Koda Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia 
tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di 
taman itu. 
Setelah memahami struktur teks cerita fabel, kamu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan 
berikut dengan memberikan alasan atau kalimat lain! 
2. Setujukah kamu dengan pernyataan pada bagian orientasi yang berisi Dikisahkan 
pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat 
bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut 
berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. 
Berikanlah alasan jika kamu setuju! 
_________________________________________________________________ 
_________________________________________________________________ 
_________________________________________________________________ 
Berikan alasan kamu jika tidak setuju! Paragraf alternatif seperti apa yang dapat 
kamu susun untuk sebuah bagian orientasi. 
_________________________________________________________________ 
_________________________________________________________________ 
_________________________________________________________________ 
3. Setujukah kamu dengan pernyataan bahwa bagian komplikasi disusun dengan 
kalimat yang memunculkan masalah dalam teks tersebut? Berikan alasanmu! 
Dalam teks itu terdapat kalimat, Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang 
semut mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi ke mana-mana. 
Apakah kalimat tersebut sudah sesuai dengan awal bagian komplikasi? Berilah 
alternatif kalimat yang lain untuk memunculkan masalah. 
_________________________________________________________________ 
_________________________________________________________________ 
_________________________________________________________________ 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 9
4. Apakah kamu setuju dengan bagian koda dalam teks itu? Akhirnya, sang semut 
berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan 
Tuhan yang ada di taman itu. Berilah kalimat alternatif yang lain untuk menyusun 
koda yang menarik. 
_________________________________________________________________ 
_________________________________________________________________ 
_________________________________________________________________ 
5. Setelah kamu cermati teks tersebut lebih mendalam dan mengetahui strukturnya, 
coba ceritakan kembali teks cerita fabel tersebut. Mintalah teman-temanmu 
menyimak teks lisan yang kamu ceritakan dan minta juga tanggapannya. Diskusikan 
dengan guru dan teman-temanmu! Catatlah hasil diskusi dan masukannya. 
_________________________________________________________________ 
_________________________________________________________________ 
_________________________________________________________________ 
Tugas 3 Memahami Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel 
1. Mengidentifikasi Kata Kerja 
Setelah membaca teks model di atas, coba kamu identifikasi kata kerja dalam 
teks tersebut berdasarkan struktur teks yang ada. 
No Struktur teks Kata kerja 
1 Orientasi 1. ada 
10 Kelas VIII SMP/MTs 
2. melihat 
2 Komplikasi 1. mengejek 6. ________________ 
2. menggantung 7. ________________ 
3. berlalu 8. ________________ 
4. ________________ 9. ________________ 
5. ________________ 10. ________________ 
3 Resolusi 1. memegang 6. _________________ 
2. mengangkat 7. _________________ 
3. diam 8. _________________ 
4. ________________ 9. _________________ 
5. ________________ 10. ________________ 
4 Koda 1. berjanji 
2. ________________ 
3. ________________
Setelah kamu dapat mengidentifikasi kata kerja, coba kelompokkan kata kerja 
tersebut ke dalam dua bagian. Bagian pertama adalah kata kerja aktif transitif. 
Bagian kedua adalah kata kerja aktif intransitif. Kata kerja aktif transitif adalah 
kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam kalimat, misalnya memegang, 
mengangkat. Sementara itu kerja aktif intransitif adalah kata kerja aktif yang tidak 
memerlukan objek dalam kalimat, misalnya diam. Untuk melatih pemahamanmu 
tentang kedua jenis kata kerja itu, identifikasilah kata kerja aktif transitif dan aktif 
intransitif di dalam teks model di atas! Kemudian, tulislah hasil identifikasimu itu 
pada tabel berikut! 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 11 
Kata Kerja 
Aktif transitif Aktif intransitif 
memegang, mengangkat, _________ 
______________________________ 
______________________________ 
______________________________ 
______________________________ 
______________________________ 
______________________________ 
______________________________ 
______________________________ 
______________________________ 
______________________________ 
______________________________ 
diam, berlalu _____________________ 
_________________________________ 
_________________________________ 
_________________________________ 
_________________________________ 
_________________________________ 
_________________________________ 
_________________________________ 
_________________________________ 
_________________________________ 
_________________________________ 
_________________________________ 
Setelah kamu mengidentifikasikan kata kerja tersebut, susunlah kalimat dengan 
menggunakan kata kerja itu. 
Kelompok kalimat dengan kata kerja aktif transitif. 
1) _____________________________________________________________ 
2) _____________________________________________________________ 
3) _____________________________________________________________ 
4) _____________________________________________________________ 
5) _____________________________________________________________ 
6) _____________________________________________________________ 
7) _____________________________________________________________ 
8) _____________________________________________________________ 
9) _____________________________________________________________ 
10) _____________________________________________________________
Kelompok kalimat dengan kata kerja aktif intransitif. 
1) _____________________________________________________________ 
2) _____________________________________________________________ 
3) _____________________________________________________________ 
4) _____________________________________________________________ 
5) _____________________________________________________________ 
6) _____________________________________________________________ 
7) _____________________________________________________________ 
8) _____________________________________________________________ 
9) _____________________________________________________________ 
10) _____________________________________________________________ 
Setelah kamu dapat menyusun kalimat dengan menggunakan kedua jenis kata 
kerja tersebut, coba diskusikan perbedaan struktur melalui ada atau tidak ada 
objek dalam kalimat yang ada pada kedua kelompok kalimat tersebut. 
Berikutnya, coba kamu ubah kalimat yang menggunakan kata kerja aktif 
transitif yang telah kamu susun menjadi kalimat pasif. 
Contoh: 
1) Sang semut melihat sebuah kepompong (kalimat aktif). 
2) Sebuah kepompong dilihat oleh sang semut (kalimat pasif). 
Kelompok kalimat pasif. 
1) _____________________________________________________________ 
2) _____________________________________________________________ 
3) _____________________________________________________________ 
4) _____________________________________________________________ 
5) _____________________________________________________________ 
6) _____________________________________________________________ 
7) _____________________________________________________________ 
8) _____________________________________________________________ 
9) _____________________________________________________________ 
10) _____________________________________________________________ 
Coba diskusikan struktur kalimat yang telah kamu susun dengan guru dan 
teman-temanmu. Catatlah hasil diskusi itu! Temukanlah simpulan dari diskusi 
yang telah kamu lakukan dengan guru dan teman-temanmu! 
2. Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang 
Kamu sudah memahami teks cerita fabel. Kalimat di bawah ini diambil dari 
kutipan teks model pada tugas yang menggunakan kata sandang si dan sang. 
Cermatilah kalimat di bawah ini! 
12 Kelas VIII SMP/MTs
1) Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada 
di taman itu. 
2) Sang semut mengejek kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. 
3) Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. 
4) Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut. 
5) “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu. 
Kaidah penulisan si dan sang terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata si 
dan sang ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital. Perhatikan contoh 
penggunaan dalam kalimat-kalimat tersebut. Bedakan dengan contoh berikut ini. 
1) “Bagaimana caranya agar si kecil rajin belajar?” tanya ibu. 
2) Kedua orang itu, si Kecil dan si Kancil, adalah pembantu di pasar. 
Kata kecil pada kalimat 1) ditulis dengan huruf kecil karena bukan merupakan 
nama. Pada kalimat 2) Kecil ditulis dengan huruf /K/ kapital karena dimaksudkan 
sebagai panggilan atau nama julukan. 
Buatlah kalimat dengan menggunakan sang atau si! 
1) _____________________________________________________________ 
2) _____________________________________________________________ 
3) _____________________________________________________________ 
4) _____________________________________________________________ 
5) _____________________________________________________________ 
3. Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu 
Dalam teks cerita fabel biasanya digunakan kata keterangan tempat dan kata 
keterangan waktu untuk menghidupkan suasana. Untuk keterangan tempat 
biasanya digunakan kata depan di dan keterangan waktu biasanya digunakan 
kata depan pada atau kata yang menunjukkan informasi waktu. Cermati kalimat 
berikut yang diambil dari teks yang telah dibahas. 
1) Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 13 
taman. 
2) Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di 
mana-mana terdapat genangan lumpur. 
3) Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang 
aman. 
4) Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu.
Setelah memahami penggunaan konsep keterangan tempat dan waktu, buatlah 
kalimat dengan menggunakan keterangan tempat dan waktu secara tepat dan 
cermat! 
1) _____________________________________________________________ 
2) _____________________________________________________________ 
3) _____________________________________________________________ 
4) _____________________________________________________________ 
5) _____________________________________________________________ 
6) _____________________________________________________________ 
7) _____________________________________________________________ 
8) _____________________________________________________________ 
9) _____________________________________________________________ 
10) _____________________________________________________________ 
4. Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya 
Kata lalu dan kemudian memiliki makna yang sama. Kata itu digunakan sebagai 
penghubung antarkalimat dan intrakalimat. Kata akhirnya biasanya digunakan 
untuk menyimpulkan dan mengakhiri informasi dalam paragraf atau dalam teks. 
Perhatikan kalimat di bawah ini! 
1) Setelah mendengar berita kebakaran itu, Amir pergi ke luar, kemudian berlari, 
lalu berteriak sambil menangis. 
2) Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. 
3) Kemudian, sang semut berterima-kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu 
telah menyelamatkan nyawanya. 
4) Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan 
menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu. 
Setelah memahami kata penghubung lalu dan kemudian, buatlah tiga paragraf 
singkat. Gunakanlah lalu dan kemudian sebagai kata penghubung dalam paragraf 
yang kamu buat. 
No. Isi Paragraf 
1 _____________________________________________________________ 
_____________________________________________________________ 
_____________________________________________________________ 
_____________________________________________________________ 
_____________________________________________________________ 
14 Kelas VIII SMP/MTs
2 _____________________________________________________________ 
_____________________________________________________________ 
_____________________________________________________________ 
_____________________________________________________________ 
_____________________________________________________________ 
3 _____________________________________________________________ 
_____________________________________________________________ 
_____________________________________________________________ 
_____________________________________________________________ 
_____________________________________________________________ 
Kegiatan 2 Penyusunan Teks Cerita Fabel secara 
Berkelompok 
Pada Kegiatan 2 kamu diharapkan sudah memahami konsep sebuah teks cerita fabel. 
Pada kegiatan ini kamu akan mengerjakan tugas yang lebih praktis daripada tugas-tugas 
pada Kegiatan 1. Kamu akan mengerjakan tugas-tugas ini secara berkelompok. 
Tiap kelompok terdiri atas 2—3 orang. 
Tugas 1 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri 
Berikut ini adalah salah satu contoh teks cerita fabel. Bacalah teks fabel ini, 
kemudian susun dan ceritakan kembali dengan bahasamu sendiri! 
Jiji Jerapah dan Kus Tikus 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 15 
Sumber: aliexpress.com 
Gambar 1.5 Jerapah dan tikus yang 
bekerja sama 
Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung. Binatang-binatang 
itu bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing. Di kampung 
itu mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan.
Pada suatu hari ada seekor jerapah yang tengah mencari pekerjaan. Sang 
Jerapah itu bernama Jiji. Dia ingin segera mendapat pekerjaan. Pekerjaan apa 
saja yang penting tidak merugikan orang lain. 
Masalahnya, Jiji terlalu tinggi untuk melakukan pekerjaan yang ditawarkan 
padanya. 
Jiji terlalu tinggi untuk menjadi kondektur bus. Ketika berdiri di dalam bus, 
ia harus menekuk leher dan itu membuat lehernya nyeri. Ia juga terlalu tinggi 
untuk menjadi sopir truk. Lehernya terlalu panjang di ruang kemudi. Saat ia 
tekuk, hidungnya menyentuh kemudi truk. 
“Hm, sepertinya, aku hanya cocok untuk melakukan pekerjaan di luar 
ruangan. Ya, ya, “gumam Jiji pada suatu pagi, sambil matanya menerawang 
memperhatikan sekitarnya. 
Jiji mendatangi sebuah rumah. Ia menemui seekor tikus. Si tikus itu bernama 
Kus. Si tikus tengah mengecat rumah itu. Kus berdiri di sebuah tangga pendek 
sambil tangannya memegang kaleng cat. Kus kelihatan berat mengecat di situ. 
“Halo, teman!” Sapa Jiji. 
“Hai,” sahut Kus Tikus. Lalu, dari mulut keluar keluhan, “oh!” 
“Ada apa?” Tanya Jiji. 
“Tangga ini terlalu pendek. Aku jadi tidak bisa mencapai langit-langit,” ucap 
Kus. “Ah andai saja aku punya teman kerja yang tinggi sepertimu! Ia pasti dapat 
membantuku.” 
“Aku bisa membantumu,” Jiji menawarkan diri. “Kau bisa menggunakan aku 
sebagai tangga.” 
“Sungguh?” 
“Ya,” jawab Jiji yakin. 
“Terima kasih, teman.” 
Dengan gembira Kus Tikus naik ke leher sang Jerapah. Kemudian, dia 
memegang kaleng cat dengan mulutnya. Dia merasa nyaman menempel 
di leher sang jerapah. Dengan mudah si tikus menjangkau tempat-tempat 
yang sulit. Si tikus mengecat langit-langit. Pekerjaan mereka sangat rapi. Pak 
Beruang, sang pemilik rumah, sangat suka. Lalu, ia memberi ongkos lebih untuk 
Kus Tikus dan Jiji Jerapah. 
“Hore!” Seru Jiji senang. “Aku mendapat gaji pertamaku” 
“Eh, teman, bagaimana kalau mulai saat ini kita bekerja sama? Daripada 
aku membeli tangga yang lebih tinggi lebih baik aku menggunakanmu saja 
sebagai tangga. Bagaimana?” usul Kus. 
“Ya,ya, aku mau,” sahut Jiji gembira. 
Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di 
kampung tersebut. Mereka tidak pernah kehabisan pekerjaan. Di kampung-kampung 
lain pun mereka banyak ditawari pekerjaan. Di mana pun mereka 
bekerja dengan baik. Pekerjaan mereka selalu rapi dan memuaskan sehingga 
banyak yang menggunakan jasa mereka. Hati mereka senang dan gembira. 
16 Kelas VIII SMP/MTs 
Sumber “Kumpulan Cerita Binatang” (2013) 
Sebelum menyusun teks dengan menggunakan kata-kata sendiri, kamu dapat 
menemukan topik pada setiap bagian struktur teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” 
tersebut. Untuk itu, kerjakanlah tugas-tugas berikut!
1. Susun kembali teks itu dengan menyebutkan topik-topik pada struktur teks cerita 
fabel tentang “Jiji Jerapah dan Kus Tikus”. Untuk memudahkanmu, masukkan 
topik-topik teks itu ke dalam struktur teks cerita fabel, seperti contoh topik nomor 
1 untuk teks orientasi, topik nomor 2 untuk struktur teks komplikasi, dan topik 
nomor 3 untuk struktur teks resolusi. Coba kamu lengkapi tabel di bawah ini! 
No. Struktur Topik 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 17 
1 Orientasi 
1. Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah 
kampung. 
2. ________________________________________________ 
2 Komplikasi 
1. Masalahnya Jiji terlalu tinggi untuk melakukan pekerjaan 
yang ditawarkan padanya. 
2. _______________________________________________ 
3. _______________________________________________ 
4. _______________________________________________ 
5. _______________________________________________ 
3 Resolusi 
1. Kus mulai menawarkan kerja sama dengan Jiji. 
2. ________________________________________________ 
3. ________________________________________________ 
4 Koda 
1. Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai 
tukang cat di kampung tersebut. 
2. _______________________________________________ 
2. Pada tugas ini kamu diminta mengisi tabel berikut. Kamu dapat menggunakan 
tugas pada butir 1) sebagai pedoman untuk menyusun teks baru dengan isi yang 
sama. Urutkan strukturnya sesuai dengan struktur teks cerita fabel. Kamu juga boleh 
membuat judul baru sesuai dengan keinginanmu. Kemudian, coba bandingkan teks 
yang telah kamu susun itu dengan teks aslinya.
Persahabatan yang Saling Menguntungkan 
18 Kelas VIII SMP/MTs 
(Judul, kamu yang menentukan) 
Di sebuah desa hiduplah sebuah jerapah. ________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________________________ 
______________________________________________ 
Akhirnya, mereka selalu bekerja sama. Banyak sekali pekerjaan menunggu 
tenaga mereka. Mereka senang karena selalu mendapat permintaan yang 
banyak. Hal itulah yang membuat mereka bahagia. Selain bisa membantu 
yang lain, mereka juga bisa mengumpulkan uang yang banyak untuk 
ditabung. 
3. Meringkas teks cerita fabel 
Untuk menyusun teks kembali dalam sebuah ringkasan, kamu dapat menggunakan 
teknik yang hampir sama dengan mengambil informasi penting pada tugas butir 1). 
Susunlah topik-topik itu dengan mengambil informasi yang penting saja. Ringkaslah 
teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” menjadi 3—4 paragraf pendek. Jika kamu memiliki 
teks fabel yang lain, yang menurutmu lebih menarik, kamu dapat menggunakan teks 
cerita itu sebagai alternatif latihan itu. Setelah selesai, diskusikan ringkasanmu dengan 
guru dan teman. Diskusi itu dapat dipandu dengan beberapa contoh pertanyaan
sebagai berikut. 
1) Apakah ringkasanmu lebih pendek daripada teks aslinya? 
2) Apakah struktur teks tersebut masih dipertahankan sebagaimana teks aslinya? 
3) Apakah unsur kebahasaan yang mencirikan cerita fabel masih ada dalam 
ringkasanmu? 
4) Apakah ada ada tambahan informasi dalam ringkasan itu? 
5) Apakah paragraf yang disusun mewakili informasi penting yang harus muncul? 
Tugas 2 Menyusun Teks Cerita Fabel yang Urut dan Logis 
Pada Tugas 2 ini kamu diajak untuk menyusun teks cerita fabel yang urutannya 
sesuai dengan struktur teks cerita fabel. Untuk itu, susunlah potongan-potongan 
teks di bawah ini sesuai dengan urutan sehingga menjadi teks cerita fabel yang urut 
dan logis. Kerjakan secara bersama-sama dengan teman di kelompokmu! Jangan 
lupa untuk memberi judul yang tepat. 
1) “Serang... !”, teriak Paman Belalang. Dengan cepat Bapak Laba-laba 
menjatuhkan jaring besarnya tepat di atas kodok itu. Kedua kodok itu 
terperangkap oleh jaring laba-laba. Mereka pun tidak dapat bergerak. Para 
pejantan semut merah dan semut hitam mengelilingi serta menggigiti 
keduanya. Kodok-kodok itu berteriak kesakitan. Akhirnya, mereka menyerah 
dan meminta maaf kepada para serangga. Kakek Cacing memerintahkan 
Bapak Laba-laba untuk membuka jaring-jaringnya. Lalu, ia menyuruh kedua 
kodok itu pergi dari desa serangga. 
2) “Ya ampun, jahat sekali kodok-kodok itu!” Bisik Roro ketakutan. 
Paman Belalang, Lodi, dan Roro diam-diam mendengarkan percakapan 
kedua kodok itu dari dalam perahu mereka dengan bersembunyi di balik 
bunga teratai. Benar saja, ternyata kedua kodok itu mempunyai rencana 
jahat nanti malam. Mereka tahu jika hampir setiap malam desa serangga 
selalu mengadakan pesta. Kodok itu pun berencana akan merusak pesta dan 
memangsa anak-anak serangga yang berada di sana. Ketika mendengar hal 
itu, Paman Belalang cepat-cepat memutar balik arah perahu miliknya, lantas 
mereka bertiga kembali ke desa. 
“Ayo kita pulang dan beri tahu serangga tentang rencana itu”, jelas paman. 
Perahu yang paman kemudikan itu berlayar sangat cepat menuju desa. Setiba 
di sana Paman Belalang segera menceritakan rencana jahat sang kodok yang 
mereka dengar tadi. 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 19
3) Hampir setiap malam mereka berkumpul bersama, berpesta, menari, dan 
bergembira. Mereka saling berbagi makanan kecuali seekor belalang yang selalu 
hidup menyendiri. Ia hanya memandang keramaian dari depan rumahnya. 
Tingkah belalang itu sangat aneh, ia malu karena ia telah kehilangan sebuah 
kakinya. Kakek Cacing pernah bercerita, Paman Belalang setahun yang lalu 
telah kehilangan kakinya akibat ia berkelahi dengan seekor burung yang hendak 
memangsanya. Sehari-hari Paman Belalang hanya duduk termenung meratapi 
kakinya yang hilang. Paman Belalang merasa sudah tidak berguna lagi karena 
telah kehilangan kakinya yang sangat berharga. 
Lodi si anak semut merah dan Roro si anak semut hitam sangat prihatin melihat 
hidup Paman Belalang. Suatu hari ketika Lodi dan Roro sedang berjalan-jalan 
di tepi sungai, tiba-tiba mereka melihat Paman Belalang sedang asyik membuat 
sebuah perahu kecil yang terbuat dari ranting pohon dan daun kering. 
“Wahhhh… perahu buatan paman bagus sekali,” puji Roro”. Paman Belalang 
tersenyum, lalu tiba-tiba ia mengajak Lodi dan Roro naik ke dalam perahu 
miliknya. Lodi dan Roro saling bertatapan. Mereka tidak menyangka ternyata 
Paman Belalang sangat baik dan ramah. Paman Belalang mengeluarkan sebuah 
gitar tua, lalu ia mulai bernyanyi, sedangkan Lodi dan Roro menari-nari 
mengikuti irama gitar milik Paman Belalang. 
4) Dahulu kala di tengah-tengah hutan yang sangat lebat di atas bukit terdapat 
sebuah desa yang dihuni oleh beraneka ragam serangga. Mereka hidup 
tenteram, rukun, dan damai. Ada keluarga kupu-kupu yang tinggal di 
atas pohon. Pak Kumbang dan keluarganya tinggal di dalam sarang yang 
tergantung di dahan pohon besar. Kakek Cacing selalu membuat rumah 
di lubang tanah. Sekelompok semut hitam dan semut merah tinggal di 
sarangnya yang saling berdekatan dengan Bapak Laba-laba yang mempunyai 
rumah jaring. Ibu Kecoa menempati sebuah sepatu bot, sebuah sepatu bekas 
milik manusia yang telang terbuang. 
5) “Benarkah cerita itu?” tanya Kakek Cacing yang dituakan oleh para serangga di 
desa mereka. 
“Benar, Kakek, kami berdua pun juga mendengar percakapan kodok jahat itu,” 
jelas Lodi dan Roro”. 
Paman Belalang kemudian memerintahkan kepada serangga bahwa pada 
malam itu sebaiknya tidak usah menggelar pesta. Anak-anak dan telur 
mereka harus dijaga baik-baik di dalam sarang oleh induknya, sedangkan 
para pejantan dewasa siap berjaga-jaga dan menyerang jika kedua kodok itu 
datang. Ternyata benar, ketika malam hari tiba, kedua ekor kodok hitam itu 
muncul di desa. Kodok itu pun bingung karena desa serangga yang hampir 
setiap malam mengadakan pesta, tiba-tiba saja menjadi sunyi senyap. 
20 Kelas VIII SMP/MTs
6) “Hore!” Teriak para serangga ketika melihat kodok-kodok itu pergi. Sambil 
menari-nari mereka mengangkat tubuh Paman Belalang dan melempar-lemparnya 
ke udara. Kakek Cacing mengucapkan terima kasih kepada Paman 
Belalang yang sudah menyelamatkan desa. Semenjak itu, Paman Belalang tidak 
menjadi pemurung lagi. Ia menyadari dirinya masih berguna walaupun telah 
kehilangan kakinya. Setiap malam ia pun bergabung dengan para serangga 
lainya untuk berpesta. Paman Belalang selalu bermain gitar dan bernyanyi 
riang. Para serangga pun sangat menyukainya. Begitu juga dengan Lodi dan 
Roro yang sekarang menjadi sahabat paman. Mereka selalu ikut berpetualang 
dengan Paman Belalang dan perahunya. 
Sumber: cerpenmu.com karya Ayui Soesman 
Tugas 3 Membedakan Teks Cerita Fabel dengan Teks yang Lain 
Kamu telah mempelajari beberapa jenis teks pada Kelas VII. Pada tugas ini kamu 
diminta untuk membandingkan dua jenis teks. Apa perbedaan kedua teks itu? 
Bandingkan pula struktur kedua teks tersebut. Setelah kamu analisis, termasuk jenis 
teks apa kedua teks ini. 
Teks 1 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 21 
Anjing Terkecil 
Sumber: www.memobee.com 
Gambar 1.6 Anjing mini 
Anjing terkecil bernama Scooter. Tinggi badan anjing ini hanya tiga inci atau 
sekitar 7,2 cm. Warna bulunya putih. Scooter dapat duduk di atas sebuah cangkir. 
Binatang mini ini berasal dari Auckland, Selandia Baru. Karena badan si mini yang 
kecil, Cheril McKnight, pemiliknya, hanya menggunakan cangkir telur untuk memberi 
makan. Tempat tidur anjing itu pun hanya sebesar kotak sepatu. 
Dia mengalahkan rekor anjing paling kecil sebelumnya, yaitu Boo Boo dengan 
tinggi badan 4 inci yang berasal dari Amerika Serikat. Anjing Scooter juga mengalahkan 
rekor anjing paling kecil di dunia tahun 2005 dari ras Chihuahua, yaitu Brandy, yang 
mempunyai tinggi badan 15,2 cm dan berat badan 1 kg. 
Dimodifikasi dari Storypedia: Binatang Paling
Teks 2 
22 Kelas VIII SMP/MTs 
Anjing yang Nakal 
Sumber: www.dreamstime.com 
Gambar 1.7 Anjing berlonceng 
Dahulu kala ada seekor anjing yang punya kebiasaan mendekati tumit orang. 
Tidak jarang pula anjing itu mengigit tumit dari orang yang ditemuinya. Karena 
kebiasaan itu majikannya memasang kalung lonceng di lehernya sebagai penanda 
jika anjing ini akan mendekat. 
Si anjing menganggap bahwa lonceng tersebut sebagi ciri khasnya. Anjing itu 
sangat bangga dan sengaja membunyikannya di setiap sudut pasar. Dia selalu berlari 
ke setiap penjuru dan menunjukkan lonceng tersebut kepada setiap orang yang 
lewat. 
Seekor anak anjing bertanya, “Mengapa kamu selalu berlari ke sana-kemari 
dengan loncengmu?” 
“ Ya, aku bangga pada lonceng di leherku. Tidak setiap anjing punya lonceng 
sepertiku.” 
Pada suatu ketika anjing tua berkata kepada anjing berlonceng, “ Mengapa kamu 
selalu memamerkan diri dengan loncengmu?” 
“ Ya, karena tidak setiap anjing memiliki lonceng sepertiku” 
“Sebenarnya kamu harus malu pada loncengmu. Lonceng itu tidak patut kamu 
banggakan. Bahkan, itu aib. Sebenarnya majikanmu memberi lonceng itu agar orang 
berhati-hati dengan kehadiranmu. Lonceng itu adalah pemberitahuan kepada semua 
orang agar hati-hati dan waspada akan kedatanganmu karena kamu anjing yang tak 
tahu aturan dan sering menggigit tumit orang,” kata anjing tua. 
Setelah mendengar hal itu, anjing berlonceng tidak mau lagi berlari-lari. Meskipun 
memakai lonceng, dia tidak berani lagi memamerkan loncengnya karena banyak anjing 
lain yang mengetahui aibnya. 
Sumber: Diolah dari 312 Dongeng Binatang. 
Tugas 4 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel 
Pada Tugas 4 kamu berlatih untuk memahami ciri kebahasaan teks cerita fabel. 
Untuk itu, baca kembali teks cerita yang sudah kamu susun pada Tugas 2 di atas. 
Kemudian, jawablah pertanyaan sesuai dengan perintah! 
1. Mengidentifikasi Kata Kerja 
Setelah membaca teks hasil kerjaanmu itu, coba identifikasi kata kerja yang ada di 
dalam teks tersebut berdasarkan struktur teks yang ada.
No. Struktur teks Kata kerja 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 23 
1 Orientasi 1. terdapat 
2. hidup 
3. ________________ 
4. ________________ 
5. ________________ 
dst. 
2 Komplikasi 1. mendengarkan 6. ________________ 
2. ________________ 7. ________________ 
3. ________________ 8. ________________ 
4. ________________ 9. ________________ 
5. ________________ 10. ________________ 
3 Resolusi 1. memerintahkan 6. ________________ 
2. ________________ 7. ________________ 
3. ________________ 8. ________________ 
4. ________________ 9. ________________ 
5. ________________ 10. ________________ 
4 Koda 1. melihat 
2. ________________ 
3. ________________ 
4. ________________ 
5. ________________ 
dst. 
Setelah kamu dapat mengidentifikasi kata kerja, coba kelompokkan kata kerja 
tersebut ke dalam dua bagian. Bagian pertama adalah kata kerja aktif transitif. Bagian 
kedua adalah kata kerja aktif intransitif. 
Kata Kerja 
Aktif transitif Aktif intransitif 
_______________________________ 
_______________________________ 
_______________________________ 
_______________________________ 
_______________________________ 
__________________________________ 
__________________________________ 
__________________________________ 
__________________________________ 
__________________________________
Setelah kamu mengidentifikasi kata kerja tersebut, buatlah kalimat dengan 
menggunakan kata kerja itu. Coba perhatikan struktur kalimat yang telah kamu 
susun. 
Kelompok kalimat dengan kata kerja aktif transitif. 
1) _____________________________________________________________ 
2) _____________________________________________________________ 
3) _____________________________________________________________ 
4) _____________________________________________________________ 
5) _____________________________________________________________ 
6) _____________________________________________________________ 
7) _____________________________________________________________ 
8) _____________________________________________________________ 
9) _____________________________________________________________ 
10) _____________________________________________________________ 
Kelompok kalimat dengan kata kerja aktif intransitif. 
1) _____________________________________________________________ 
2) _____________________________________________________________ 
3) _____________________________________________________________ 
4) _____________________________________________________________ 
5) _____________________________________________________________ 
6) _____________________________________________________________ 
7) _____________________________________________________________ 
8) _____________________________________________________________ 
9) _____________________________________________________________ 
10) _____________________________________________________________ 
Setelah kamu bisa menyusun kalimat dengan menggunakan kedua jenis kata kerja 
tersebut, coba diskusikan perbedaan struktur yang ada pada kedua kelompok kalimat 
tersebut. Diskusikan dengan teman kelompokmu! 
Selanjutnya, coba kamu ubah kalimat aktif transitif yang telah kamu susun menjadi 
kalimat pasif. 
Kelompok kalimat pasif. 
1) _____________________________________________________________ 
2) _____________________________________________________________ 
3) _____________________________________________________________ 
4) _____________________________________________________________ 
5) _____________________________________________________________ 
6) _____________________________________________________________ 
24 Kelas VIII SMP/MTs
7) _____________________________________________________________ 
8) _____________________________________________________________ 
9) _____________________________________________________________ 
10) _____________________________________________________________ 
Coba diskusikan struktur kalimat yang telah kamu susun dengan guru dan teman-temanmu. 
Catatlah hasil diskusi itu. Temukanlah simpulan dari diskusi yang telah 
kamu lakukan dengan guru dan teman-temanmu. 
2. Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang 
Setelah membaca teks fabel “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” pada Tugas 1, temukanlah 
penggunaan kata sandang si dan sang. Selain itu, susunlah kalimat dengan kata 
sandang tersebut. 
1) _____________________________________________________________ 
2) _____________________________________________________________ 
3) _____________________________________________________________ 
4) _____________________________________________________________ 
5) _____________________________________________________________ 
3. Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu 
Setelah memahami teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” pada Tugas 1, temukanlah 
kalimat yang menggunakan konsep keterangan tempat dan waktu! Selanjutnya, untuk 
menambah latihan kamu, susunlah kalimat yang menggunakan konsep keterangan 
tempat dan waktu. 
1) _____________________________________________________________ 
2) _____________________________________________________________ 
3) _____________________________________________________________ 
4) _____________________________________________________________ 
5) _____________________________________________________________ 
4. Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya 
Setelah membaca teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” pada Tugas 1, temukanlah 
kata penghubungnya. Apakah dalam teks tersebut juga ada kata hubung seperti lalu, 
kemudian, dan akhirnya? Temukan struktur kalimat tersebut. Susunlah kalimat yang 
memiliki struktur dengan menggunakan kata hubung tersebut. 
1) _____________________________________________________________ 
2) _____________________________________________________________ 
3) _____________________________________________________________ 
4) _____________________________________________________________ 
5) _____________________________________________________________ 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 25
Kegiatan 3 Menyusun Teks Cerita Fabel secara Mandiri 
Kegiatan ini berisi tentang pembuatan teks secara mandiri. Pada bagian ini kamu 
diminta secara mandiri untuk mengidentifikasi dan menyusun teks cerita fabel 
sebanyak 16—25 kalimat. 
Tugas 1 Mengidentifikasi Kekurangan Teks Cerita Fabel 
1. Setelah kamu menyusun teks cerita fabel dari potongan teks, kamu tentu bisa 
mengidentifikasi teks cerita fabel. Untuk itu, identifikasilah kekurangan teks cerita 
fabel di bawah ini. Baca dan temukanlah bagian struktur apa yang tidak ada. 
26 Kelas VIII SMP/MTs 
Kelinci Sang Penakluk 
Di sebuah hutan hiduplah seekor singa yang ganas. Suatu hari sang singa ganas 
itu membuat peraturan bahwa dia tidak akan berburu binatang hutan. Sebagai 
gantinya harus ada binatang di sekelilingnya yang suka rela menjadi mangsanya. 
Pada hari pertama setelah peraturan itu diberlakukan datanglah seekor kelinci. 
Sambil terengah-engah kelinci itu minta maaf kepada sang singa yang ganas itu. 
“Maaf sang raja, saya datang terlambat. Ada singa lain yang tadi memburu 
saya,” kata si kelinci. 
Kemudian, singa yang ganas itu mengangguk-anggukkan kepala dan langsung 
menyahut, “ Mana singa yang mengejarmu? Akan kuhabisi dia sekarang juga.” 
“Ya sang raja, dia ada di dalam sumur itu.” 
Akhirnya, binatang-binatang itu menjadi lega. Berkat kecerdikan kelinci Sang 
singa yang ganas itu masuk ke dalam sumur dan tidak ada lagi pemangsa di hutan 
itu. 
Di modifikasi dari Kelinci yang mengalahkan Singa dalam 50 Cerita Fabel Dunia 
Presentasikan hasil pengidentifikasianmu terhadap teks “Kelinci sang Penakluk” 
yang telah kamu lakukan di atas. Butir-butir yang kamu presentasikan dapat meliputi 
1) struktur teks; 
2) struktur kalimat yang digunakan; 
3) penggunaan kata sandang, penggunaan kata keterangan tempat dan waktu, serta 
kata penghubung, 
4) keterkaitan antarparagraf yang mewakili struktur teks; 
5) sifat dan karakter setiap tokoh; dan 
6) nilai moral apa yang dapat kamu aplikasikan dalam bersosialisasi dengan orang 
tua, teman, guru, dan dengan anggota masyarakat lainnya. 
Tugas 2 Membaca dan Menulis Puisi tentang Binatang 
Setelah kamu banyak membaca dan memahami jenis teks fabel, kamu juga dapat 
memperkaya pemahamanmu melalui puisi. Untuk itu, coba baca puisi berikut 
dengan penuh penghayatan.
Karya Aldika Restu Pramuli 
Baru saja lahir 
Kupu-kupu kecil dari sebuah kepompong mungil 
Sayap-sayapnya elok 
Kuning mencolok 
Berhiaskan hijau volkadot 
Metamorfosa telah sampai di batas titik 
Kepompong telah menjelma makhluk 
bersayap cantik 
Bunga-bunga pun siap jadi teman baik 
bagi si kupu-kupu kecil yang cantik 
Sumber: http://tantrapuan.wordpress.com/category/puisiku/antologi-puisi-anak/ 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 27 
Kupu-Kupu Kecil 
Sumber: www.newindianexpress.com 
Gambar 1.8 Kupu-Kupu 
Setelah membaca puisi “Kupu-Kupu Kecil” di atas, tentu kamu juga bisa menulis sebuah 
puisi tentang binatang yang kamu suka. Keterampilan menulis puisi tidak bergantung 
pada bakat yang dimiliki seseorang. Setiap orang dapat menulis puisi. Demikian juga 
kamu. Bagus atau tidaknya puisi yang kamu tulis bergantung pada kemampuan diri dalam 
mengolah kata. Agar dapat menulis puisi dengan baik, kamu perlu mengetahui langkah-langkah 
dalam menulis puisi. Sekarang cobalah menulis puisi dengan mengerjakan tugas 
berikut. 
1. Mari kita pergi ke kebun binatang atau ke pekarangan sekolah! 
2. Amati segala hal atau sesuatu yang ada di sekitar kamu! 
3. Tentukan tema yang akan kamu tulis di dalam puisimu. Kamu harus memilih dan 
menentukan hal yang menarik berdasarkan hasil pengamatanmu. 
4. Bayangkan apa yang akan kamu ungkapkan tentang hal yang manarik yang kamu 
tentukan tadi! 
5. Tuangkan apa yang kamu bayangkan tadi 
Langkah-langkah menulis puisi 
dalam bentuk puisi! 
1. Menentukan tema 
6. Pilih kata yang menurutmu paling indah 
2. Membayangkan hal yang akan 
untuk mengungkapkan apa yang kamu 
diungkapkan atau ditulis 
bayangkan tadi! 
3. Menulis apa yang dibayangkan 
7. Periksa dan cermati lagi puisi yang sudah 
4. Memilih kata atau diksi yang tepat 
kamu hasilkan! 
5. Menggunakan ungkapan dan 
8. Perlihatkan puisi yang kamu buat kepada 
majas dengan tepat untuk 
gurumu! Mintalah saran dan masukan 
mengungkapkan ide 
kepada gurumu agar puisimu menjadi 
6. Mencermati dan merevisi naskah 
lebih baik. 
puisi yang sudah ditulis 
9. Bacakan puisi yang kamu tulis tersebut di 
depan kelas!
Tugas 3 Merevisi Teks Cerita Fabel 
Pada Tugas 4 ini kamu diminta untuk merevisi teks yang telah disediakan. Untuk 
itu, baca dan pahami teks “Landak yang Kesepian” berikut yang terdiri atas empat 
bagian. 
28 Kelas VIII SMP/MTs 
Landak yang Kesepian 
Sumber: http://www.lafebervet.com 
Gambar 1.9 Seekor landak 
Bagian 1 
Ketika si landak sedang melamun di pinggir sungai, seekor kura-kura 
menghampirinya. 
“Hai, siapa namamu? Aku Kuku. Aku perhatikan dari tadi kamu melamun 
saja.” 
Landa kaget mendengar si kura-kura. Dia bingung, ternyata masih ada yang 
mau menyapanya. 
Kuku mengulurkan tangannya ke Landa. Landa menjabat tangan Kuku dengan 
hati-hati. 
“Hai, namaku Landa,” jawab landa gembira. 
“Landa, aku tahu kok kamu sedang mempunyai masalah. Wajahmu 
terlihat murung,” kata Kuku. 
“Ah, tidak apa-apa, Kuku.” 
“Ceritalah kepadaku. Siapa tahu aku bisa membantumu.” 
Karena Kuku ramah dan baik, akhirnya Landa bercerita tentang hal yang 
menimpanya. 
Setelah mendengar cerita itu Kuku merasa iba kepada Landa. Kuku berusaha 
menghibur Landa. Dia juga mengundang Landa ke pesta di rumahnya. Landa 
senang mendapat undangan itu. 
Keesokan harinya Landa datang ke rumah Kuku. Dengan senang dan 
bergembira dia segera menuju ke rumah Kuku. Setelah sampai di rumah Kuku 
ternyata sudah banyak binatang lain yang hadir dalam pesta tersebut, termasuk 
monyet, kambing, dan kancil. 
Kuku menerima kedatangan Landa dengan gembira. Dia mengenalkan 
Landa kepada teman-temannya. Sebagian dari tamu-tamu itu ada yang mau 
bersalaman dengan Landa dan sebagian lain menolaknya. 
“Mengapa kamu tidak mau bersalaman denganku?” tanya Landa. 
“Maaf Landa, aku takut durimu menusuk tanganku,” jawab Kancil.
Bagian 2 
Ketika mereka sedang asyik berpesta, tiba-tiba monyet berteriak 
kencang,“Teman-teman, cepat bersembunyi, ada gerombolan serigala 
mengintai kita. 
Seketika itu juga, mereka kalang kabut. Tiba-tiba gerombolan serigala 
mengejar binatang-binatang yang ada di rumah Kuku. 
Kura-kura, monyet, kancil, dan kambing sudah tertangkap oleh serigala. 
Seketika itu juga Landa marah. Dia tidak terima melihat teman-temannya di 
tangkap serigala. 
Landa langsung menggulung badannya menjadi bulat, seperti bola duri. 
Kemudian dia menggelindingkan ke arah gerombolan serigala. Dengan 
lincah Landa menabrakkan badannya ke gerombolan serigala itu. Serigala itu 
kesakitan dan gerombolan itu terpecah. 
Bagian 3 
Akhirnya, serigala itu lari meninggalkan Landa dan teman-temannya. 
“Hore, hidup Landa!” 
Terima kasih Landa, kami minta maaf atas sikap kami selama ini,” kata monyet 
sambil tersenyum tulus. 
Akhirnya, Landa tidak lagi kesepian. Kini, dia mempunyai banyak teman 
yang membuat hidupnya lebih bahagia. 
Bagian 4 
Di hutan belantara hiduplah seekor landak. Namanya Landa. Jarang sekali dia 
bermain dengan binatang lain. Si landak tidak mau bermain dengan binatang 
lain karena khawatir duri yang ada di tubuhnya akan menusuk temannya. 
Setiap hari Landa bermain sendiri. Mencari makan pun dia hanya berani 
pada malam hari di saat binatang lain tidur pulas. Hatinya sedih karena tidak 
mempunyai teman yang bisa di ajak berbicara dan bermain. 
Beberapa waktu lalu si Landa mengajak monyet, kambing, kancil, dan binatang 
lainnya untuk bermain bersama. Akan tetapi, mereka menolak ajakan itu. 
“Teman-teman, ayo main bersamaku?” ajak Landa. 
“Maaf, Landa, bukannya tidak mau bermain bersamamu, tetapi kami takut 
tertusuk duri di badanmu itu,” seru teman-temannya. 
Aku akan berhati-hati agar duri di tubuhku tidak menusuk kalian.” 
“Tapi maaf, Landa, kami belum bisa,” seru teman-temannya. 
Setelah mendengar jawaban dari teman-temannya, Si Landa bertambah 
sedih. Landa tetap berusaha sekuat tenaga agar dia dapat diterima oleh 
teman-temannya. Landa berusaha menghibur diri. Dia bernyanyi-nyanyi 
kecil. Landa selalu berpikir tentang nasibnya yang nahas itu. Dia berpikir 
bahwa ini adalah nasibnya. 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 29
Setelah kejadian itu, Landa semakin tidak berani ke luar rumah. Dia hanya 
bisa memandang dari balik jendela binatang lain yang sedang bermain. Landa 
semakin sedih melihat hal itu. Ingin rasanya dia bergabung dengan teman-temannya, 
tetapi apa daya teman-temannya tidak mau bermain dengannya. 
30 Kelas VIII SMP/MTs 
Diolah dan dimodifikasi dari Storypedia Binatang Paling 
Setelah kamu membaca teks “Landak yang Kesepian”, kerjakan tugas berikut sesuai 
dengan perintah! 
1. Betulkan ejaan kalimat berupa kesalahan penggunaan huruf kapital berikut 
berdasarkan teks “Landak yang Kesepian” 
1) Di hutan belantara hiduplah seekor Landak. 
_____________________________________________________________ 
2) Si Landak tidak mau bermain dengan binatang lain karena khawatir duri yang 
ada di tubuhnya akan menusuk temannya. 
_____________________________________________________________ 
3) Beberapa waktu lalu si Landa mengajak Monyet, Kambing, Kancil, dan 
binatang lainnya untuk bermain bersama. 
_____________________________________________________________ 
4) Setelah mendengar jawaban dari teman-temannya, Si Landa bertambah sedih. 
_____________________________________________________________ 
5) Ketika Si Landak sedang melamun di pinggir sungai, seekor Kura-Kura 
menghampirinya. 
_____________________________________________________________ 
Jika kamu sudah mahir mengerjakan latihan butir 1—5, lanjutkan semua 
perbaikan yang terkait dengan penggunaan huruf kapital dalam teks tersebut. 
2. Untuk membantu menambah pemahamanmu tentang penggunaan kata depan 
di dan awalan di- pada kata kerja, kamu dapat mengerjakan tugas berikut ini. 
Betulkan penggunaan di sebagai kata depan dan di- sebagai awalan pada kalimat 
berikut ini. 
1) Hatinya sedih karena tidak mempunyai teman yang bisa di ajak berbicara dan 
bermain. 
_____________________________________________________________ 
2) Aku akan berhati-hati agar duri ditubuhku tidak menusuk kalian. 
_____________________________________________________________ 
3) Ketika si landak sedang melamun dipinggir sungai, seekor kura-kura 
menghampirinya. 
_____________________________________________________________
4) Dia tidak terima melihat teman-temannya di tangkap serigala. 
_____________________________________________________________ 
5) Kami takut tertusuk duri dibadanmu itu. 
_____________________________________________________________ 
Perbaikilah menjadi kalimat yang tepat, jika masih ada penggunaan awalan di-dan 
kata depan di yang salah dalam teks “Landak yang Kesepian”. 
3. Setelah kamu dapat membetulkan ejaan yang salah dan membetulkan penggunaan 
di sebagai kata depan dan di- sebagai awalan , sekarang urutkan bagian-bagian 
teks tersebut menjadi urutan yang baik dan menjadi sebuah teks cerita fabel yang 
utuh. 
Tugas 4 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri 
Dalam membuat teks cerita fabel, kamu dapat menggunakan tokoh binatang untuk 
mewakili karakter manusia yang telah kamu ketahui. Teks yang akan kamu susun 
berjumlah 16—25 kalimat. Agar kamu lebih mudah menyusun teks cerita fabel, 
lakukanlah tugas berikut sesuai dengan urutannya! 
1. Amatilah perilaku binatang di sekitarmu, kemudian tentukan hal menarik yang 
kamu amati sehingga menjadi tema tulisanmu. Tema yang disarankan berkaitan 
dengan kebaikan yang dapat diambil dari perilaku binatang. 
2. Buatlah kerangka teks cerita fabel yang terdiri atas struktur teksnya, yaitu 
orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Kamu harus ingat bagian yang termasuk 
orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Jika kamu masih belum paham, pelajari 
lagi Kegiatan 1 tentang mengenali struktur teks fabel. Kamu juga dapat bertanya 
kepada gurumu jika belum paham. 
3. Buatlah ide pokok atau gagasan yang ingin kamu tulis di dalam keempat bagian 
teks tersebut. 
4. Hubungkan antara ide pokok pada setiap bagian itu dengan menggunakan 
kata sambung yang sudah kamu pelajari. Jika perlu, kamu dapat membuat dan 
menambahkan kalimat lain sehingga teksmu menjadi lebih menarik dan mudah 
dipahami. 
5. Ketika menyusun teks berdasarkan hasil pengamatanmu itu, kamu harus 
menerapkan unsur kebahasaan, seperti ejaan, pilihan kata, tanda baca, dan 
kalimat. 
6. Setelah kamu berhasil menyusun teks cerita fabel, baca dan cermati lagi 
teks hasil karyamu itu. Lengkapi kekurangan dan kesalahan yang terjadi. 
Kemudian, diskusikan karyamu itu dengan gurumu. Mintalah dia membaca dan 
memeriksanya. Jika sudah dianggap sempurna, publikasikanlah teks yang telah 
kamu susun tersebut di majalah dinding sekolah atau kamu dapat mengirimnya 
ke media massa di daerahmu. Sebelum dipublikasikan, perbaiki hasil teks yang 
disusun sesuai dengan masukan teman dan gurumu. 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 31
7. Kamu tentu pernah mendengar cerita tentang teks fabel, baik dari kakekmu, orang 
tuamu, maupun tokoh masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Dalam 
tugas ini kamu diminta menceritakan kembali teks cerita fabel berdasarkan hasil 
dengaran dari orang lain, termasuk radio atau televisi. Untuk itu, kerjakanlah 
tugas berikut! 
1) Mintalah kakekmu, orang tuamu, atau orang yang kamu kenal untuk menceritakan 
teks cerita fabel. Jika kamu tidak mungkin dapatkan itu, dengarkanlah dari radio, 
televisi, atau minta orang tuamu membacakan teks cerita fabel. 
2) Buatlah beberapa pertanyaan sebelum kamu mendengar cerita teks fabel 
berdasarkan tugas butir satu. Pertanyaanmu tentu harus berhubungan dengan 
cerita yang akan kamu dengar tersebut. 
3) Isi pertanyaan tersebut ketika kamu mendengar cerita itu. Jika kamu mendapat 
rekaman dengaran tentang cerita fabel, putarlah dengaran itu untuk mengisi 
pertanyaan yang sudah kamu susun. 
4) Cermati dan lengkapi hasil jawaban pertanyaanmu itu sehingga tersusun cerita 
fabel yang urut dan logis. Jangan lupa untuk menerapkan kaidah kebahasaan 
sehingga teksmu mudah dipahami. Jika sudah tersusun, mintalah temanmu 
untuk membacanya. Diskusikan hasil karyamu dengan teman dan gurumu. 
5) Minta waktu kepada guru atau teman-temanmu untuk menceritakan kembali 
apa yang sudah kamu tulis itu di depan kelas. 
Mari Berdiskusi 
Setelah membahas dan memahami pelajaran Bab I, diskusikanlah bersama teman-temanmu 
tentang hasil belajarmu atas teks cerita fabel. Berilah tanda centang (v) pada 
kolom memahami dan menerapkan, kurang memahami dan sudah menerapkan, dan 
tidak memahami dan tidak menerapkan sesuai dengan pengalaman masing-masing. 
No. Pemahaman dan 
Penerapan 
32 Kelas VIII SMP/MTs 
Memahami 
dan 
Menerapkan 
Kurang 
Memahami 
dan Sudah 
Menerapkan 
Tidak 
Memahami 
dan Tidak 
Menerapkan 
1 Kita bersyukur 
terhadap anugerah 
Tuhan dengan 
diciptakannya 
bermacam-macam 
jenis binatang.
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 33 
2 Perbuatan 
melestarikan alam 
berarti menolong 
kehidupan fauna 
dari kemusnahan. 
3 Mencintai 
lingkungan berarti 
tidak memelihara 
binatang yang 
dilindungi di rumah. 
4 Mencintai fauna 
berarti tidak 
berburu binatang 
yang dilindungi. 
5 Jujur, suka 
membantu, dan 
senang bersahabat 
harus selalu 
dilakukan. 
6 Culas, sombong, 
mau menang 
sendiri, tidak 
peduli terhadap 
lingkungan, tidak 
mau membantu, dan 
sifat jelek lainnya 
harus ditinggalkan. 
7 Saya sudah 
memahami struktur 
teks cerita fabel. 
8 Saya sudah bisa 
menyusun teks 
cerita fabel.
Perenungan 
Setelah belajar tentang teks cerita fabel, tentu kamu memiliki 
simpulan di dalam pembelajaran ini. Sekarang, coba kamu tuliskan 
hasil perenunganmu tentang pembelajaran pada Bab 1 ini. Simpulanmu 
tentu berkaitan dengan sikap, pengetahuan yang kamu peroleh, dan 
keterampilan yang kamu dapat selama pembelajaran berlangsung. 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
________________________________________________________ 
34 Kelas VIII SMP/MTs
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 35 
Peta Konsep Bab II 
Bab II 
Menepis Lupa Jasa Inspirator Bangsa 
Membangun Konteks 
Kegiatan3 
Penyusunan Teks Biografi 
secara Mandiri 
Tugas 1 
Mengidentifikasi Teks 
Biografi 
Tugas 2 
Meringkas Teks Biografi 
dengan Kata-Kata Sendiri 
Tugas 3 
Menyusun dan Merevisi 
Teks Biografi 
Tugas 4 
Menyusun Teks Biografi 
Berdasarkan Identitas Tokoh 
Kegiatan 1 
Pemodelan Teks Biografi 
Tugas 1 
Memahami Teks Biografi 
Tugas 2 
Mengenali Struktur Teks 
Biografi 
Tugas 3 
Mengindentifikasi Unsur 
Kebahasaan Teks Biografi 
Tugas 4 
Memahami dan Mengenang 
Jasa Pahlawan melalui Puisi 
Kegiatan 2 
Penyusunan Teks Biografi 
secara Berkelompok 
Tugas 1 
Mengidentifikasi Teks 
Biografi 
Tugas 2 
Menelaah Unsur 
Kebahasaan Teks Biografi 
Tugas 3 
Menyusun dan Meringkas 
Teks Biografi 
Tugas 4 
Mengungkapkan Pikiran 
dan Ekspresi dengan 
Bermain Peran
Menepis Lupa 
Jasa Inspirator Bangsa 
Bab II 
Ingat pula apa yang pernah disampaikan Bung 
36 Kelas VIII SMP/MTs 
Alangkah hebatnya! 
Negara Gotong-Royong 
Sumber: www.poztmo.com 
Gambar 2.1 Bung Karno ketika 
Berpidato pada 1 Juni 1945 
“Kita mendirikan negara 
Indonesia, yang kita semua 
harus mendukungnya. 
Semua buat semua! Bukan 
Kristen buat Indonesia, 
bukan golongan Islam 
buat Indonesia, bukan 
Hadikoesoemo buat 
Indonesia, bukan Van Eck 
buat Indonesia, bukan 
Nitisemito yang kaya buat 
Indonesia, tetapi Indonesia 
buat Indonesia. Semua buat 
semua! Jikalau saya peras 
yang lima menjadi tiga, dan 
yang tiga menjadi satu, maka 
dapatlah saya satu perkataan 
Indonesia yang tulen, yaitu 
perkataan “gotong-royong”. 
Alangkah hebatnya! Negara 
Gotong-Royong. 
Membangun Konteks 
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan 
inspirator bangsa? Jika berbicara tentang inspirator 
bangsa, ingatan kita akan terbawa kepada orang 
yang telah berjasa pada bangsa dan negaranya. Bung 
Karno dan Bung Hatta merupakan tokoh yang 
dipandang sebagai inspirator bangsa. Meskipun kedua 
tokoh proklamasi itu sudah tiada, semangat dan jasa 
mereka masih tetap dikenang hingga sekarang. Mari 
cermati apa yang disampaikan Bung Karno tentang 
Negara gotong royong dalam teks pada Gambar 2.1. 
Dapatkah kamu menangkap makna pesan tokoh 
proklamotor itu? Negara gotong royong yang menjadi 
ciri bangsa Indonesia begitu hebatnya. Masyarakat kita 
yang beraneka ragam suku sudah lama hidup tolong-menolong 
dan bantu-membantu, misalnya mereka 
bekerja sama membuat jembatan atau membangun 
jalan desa. Mereka bersatu dalam keberagaman. Satu 
untuk semua dan semua untuk semua. Kamu pun 
harus hidup saling membantu, baik dengan teman 
di sekolah maupun dengan teman atau orang lain di 
sekitar tempat tinggalmu. Kamu harus tetap menjaga 
dan menerapkan sifat gotong royong yang menjadi 
ciri bangsa kita yang belum tentu dimiliki bangsa lain. 
Sumber: 
mediakompasiana.com 
Gambar 2.2 Bung 
Hatta 
Hatta pada tahun 1950-an 
tentang bahasa Indonesia. 
Sebagai tokoh proklamasi, 
Bung Hatta sangat bangga 
dengan bahasa Indonesia. Ia 
tidak hanya menyadari 
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tetapi juga 
menganggap bahasa Indonesia mampu sebagai menyampai 
informasi dan pikiran cendekia. Oleh karena itu, kita harus 
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan bahasa 
Indonesia sebagai bahasa persatuan yang telah mempersatukan
bangsa Indonesia yang beraneka ragam suku. Selain itu, kita juga mensyukuri keberadaan 
bahasa Indonesia sebagai penyampai informasi dan pikiran cendekia. Rasa syukur itu dapat 
kamu perlihatkan dengan tetap menggunakan dan menjaga bahasa Indonesia. 
Bangsa dan negara yang kita cintai ini tidak akan pernah ada tanpa perjuangan para 
pahlawan bangsa. Mereka telah menyerahkan jiwa dan raga untuk mencapai kemerdekaan 
bangsa Indonesia. Mereka tidak hanya dikenang sebagai pahlawan bangsa, tetapi juga 
sebagai inspirator bangsa bagi generasi berikutnya. Semangat dan perjuangan yang mereka 
berikan selayaknya dapat menginspirasi anak bangsa untuk lebih berprestasi. Pantaskah 
kita melupakan jasa mereka? Kita tentu tidak akan pernah melupakan jasa mereka yang 
telah yang berjuang untuk bangsa tercinta. 
Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah! 
Sumber: www.republika.co.id 
Gambar 2.3 Pembacaaan Proklamasi dan 
pengibaran Sang Saka merah Putih 
Agar tidak melupakan jasa dan semangat para inspirator bangsa, kita perlu mengetahui 
biografinya. Biografi merupakan riwayat hidup seseorang atau tokoh yang ditulis oleh 
orang lain. Akan tetapi, jika riwayat hidup seseorang ditulis sendiri oleh orang tersebut, 
hasilnya disebut autobiografi. Biografi memuat 
identitas dan peristiwa yang dialami seseorang, 
Teks biografi (biography) 
termasuk karya dan penghargaan yang diterima 
merupakan teks yang mengisahkan 
dan permasalahan yang dihadapinya. Uraian 
tokoh atau pelaku, peristiwa, dan 
tentang identitas berisi antara lain nama, tempat 
masalah yang dihadapinya. 
dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, riwayat 
pendidikan, dan riwayat organisasi yang diikuti. Uraian tentang peristiwa berisi 
kejadian yang dialami tokoh dalam mengharumkan nama bangsa, mengembangkan 
karier, atau memperjuangkan hidup. Sementara itu, uraian tentang masalah memuat 
hambatan, tantangan, atau kendala yang dihadapi tokoh dalam mencapai tujuan dan 
cita-citanya. Pernahkah kamu membaca biografi tentang tokoh yang dapat menjadi 
inspirator bangsa? Kapan dan di manakah dia lahir? Mengapa dia dapat dijadikan 
sebagai inspirator bangsa? 
Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 37
Pelajaran pada Bab II akan mengajak kamu memahami dan mencermati teks biografi 
melalui tema “Menepis Lupa Jasa Inspirator Bangsa”. Melalui pembelajaran teks biografi 
pada bab ini, kamu diharapkan tidak melupakan sejarah dan jasa mereka yang telah 
berjuang untuk bangsa dan tanah air tercinta. 
Setelah memahami dan menyelesaikan pembelajaran pada Bab II, kamu diharapkan mengetahui ciri, struktur, dan unsur 
kebahasaan yang ada di dalam teks biografi. Setelah itu, kamu diharapkan mampu menghasilkan teks biografi yang 
panjangnya sekitar 16—25 kalimat sesuai dengan ciri, struktur, dan unsur kebahasaan yang dimilikinya. Selain itu, kamu 
juga diharapkan dapat menerapkan sikap spiritual dan sikap sosial yang tercermin di dalam pembelajaran ini. 
Kegiatan 1 Pemodelan Teks Biografi 
Ki Hajar Dewantara yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia juga 
merupakan inspirator bangsa. Karena jasa dan semangatnya pula, kita mengenang 
dan menetapkan hari kelahirannya, tanggal 2 Mei, sebagai Hari Pendidikan Nasional. 
Inspirator bangsa tidak hanya disematkan kepada orang yang sudah meninggal, tetapi 
juga kepada orang yang masih hidup (termasuk pelajar dan masyarakat). Peristiwa 
dan prestasi yang dialaminya dapat memberi inspirasi kepada orang lain. Semangat 
yang digelorakannya tidak hanya dapat membangkitkan rasa nasionalisme generasi 
muda pada masa penjajahan, tetapi dapat juga menggelorakan semangat belajar bagi 
generasi muda pada masa sekarang dan mendatang. 
38 Kelas VIII SMP/MTs 
Sumber: http://sdmuhcc.net/gallery/index.php?album=upacara-bendera 
Gambar 2.4 Siswa sedang melaksanakan upacara bendera 
Pada Kegiatan 1 ini kamu akan mempelajari teks biografi tentang Ki Hajar 
Dewantara. Ia lebih dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Kegiatan 
pembelajaran diawali dengan memahami teks biografi melalui teks “Ki Hajar 
Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia”, kemudian mengenali struktur teks biografi, 
lalu memahami unsur kebahasaan yang ada di dalam teks tersebut. Pembelajaran pada 
Kegiatan 1 ini diakhiri dengan memahami dan mengenang jasa pahlawan melalui 
puisi.
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS
JENIS TEKS

More Related Content

What's hot

Bahasa Indonesia smp 7 guru
Bahasa Indonesia  smp 7  guruBahasa Indonesia  smp 7  guru
Bahasa Indonesia smp 7 guruBudhi Emha
 
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Buku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMP
Buku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMPBuku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMP
Buku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMPMuhammad Idris
 
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)Indah Rohmatullah
 
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SMP Bahasa Indonesia
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SMP Bahasa Indonesia Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SMP Bahasa Indonesia
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SMP Bahasa Indonesia Dafin Kanaf
 
Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Aceng Abady
 
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIABUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIAEndang Pristiawaty
 
BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS X BAHASA INDONESIA
BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS X BAHASA INDONESIABUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS X BAHASA INDONESIA
BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS X BAHASA INDONESIAEndang Pristiawaty
 
7 bahasa indonesia buku_siswa
7 bahasa indonesia buku_siswa7 bahasa indonesia buku_siswa
7 bahasa indonesia buku_siswasmbbgb
 
7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku gurusmbbgb
 
3. silabus b.ind smk
3. silabus b.ind smk3. silabus b.ind smk
3. silabus b.ind smkEKO SUPRIYADI
 
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013riezouane
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_gurudimas hartono
 
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)Eny Suningsih
 

What's hot (16)

Bahasa Indonesia smp 7 guru
Bahasa Indonesia  smp 7  guruBahasa Indonesia  smp 7  guru
Bahasa Indonesia smp 7 guru
 
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
Buku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMP
Buku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMPBuku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMP
Buku Guru Bhs Indonesia Kelas 7 SMP
 
Teks bahasa indonesia
Teks bahasa indonesiaTeks bahasa indonesia
Teks bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
 
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SMP Bahasa Indonesia
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SMP Bahasa Indonesia Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SMP Bahasa Indonesia
Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas 7 SMP Bahasa Indonesia
 
Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-2014
 
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIABUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
BUKU GURU KURIKULUM 2013 KELAS10 BAHASA INDONESIA
 
BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS X BAHASA INDONESIA
BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS X BAHASA INDONESIABUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS X BAHASA INDONESIA
BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS X BAHASA INDONESIA
 
7 bahasa indonesia buku_siswa
7 bahasa indonesia buku_siswa7 bahasa indonesia buku_siswa
7 bahasa indonesia buku_siswa
 
7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru
 
3. silabus b.ind smk
3. silabus b.ind smk3. silabus b.ind smk
3. silabus b.ind smk
 
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
Buku bahasa indonesia_sma_13_maret2013
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru
 
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku siswa)
 

Similar to JENIS TEKS

7 bahasa indonesia buku_siswa
7 bahasa indonesia buku_siswa7 bahasa indonesia buku_siswa
7 bahasa indonesia buku_siswaroisah453
 
Buku Bahasa Indonesia 7 SMP/MTs Siswa
Buku Bahasa Indonesia 7 SMP/MTs SiswaBuku Bahasa Indonesia 7 SMP/MTs Siswa
Buku Bahasa Indonesia 7 SMP/MTs SiswaAbdul Hafifudin
 
Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Budhi Emha
 
7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku gururoisah453
 
Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013Aceng Abady
 
Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013Aceng Abady
 
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-...
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-...Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-...
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-...Aceng Abady
 
Bahasa indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Bahasa indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013Bahasa indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Bahasa indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Bs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesiaBs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesiaSilmi Rahmani
 
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 
B.indo bs kelas 10
B.indo bs kelas 10B.indo bs kelas 10
B.indo bs kelas 10dodohQ
 
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...purwantaka
 
10 bahasa indonesia buku_siswa
10 bahasa indonesia buku_siswa10 bahasa indonesia buku_siswa
10 bahasa indonesia buku_siswadimas hartono
 
10 bahasa indonesia buku_guru (1)
10 bahasa indonesia buku_guru (1)10 bahasa indonesia buku_guru (1)
10 bahasa indonesia buku_guru (1)teguh indriawan
 
Buku Bahasa indonesia kls 7
Buku Bahasa indonesia kls 7Buku Bahasa indonesia kls 7
Buku Bahasa indonesia kls 7bayu hidayah
 
B.indo bg kelas 10
B.indo bg kelas 10B.indo bg kelas 10
B.indo bg kelas 10Siti Halimah
 
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 

Similar to JENIS TEKS (20)

Document1
Document1Document1
Document1
 
7 bahasa indonesia buku_siswa
7 bahasa indonesia buku_siswa7 bahasa indonesia buku_siswa
7 bahasa indonesia buku_siswa
 
Buku Bahasa Indonesia 7 SMP/MTs Siswa
Buku Bahasa Indonesia 7 SMP/MTs SiswaBuku Bahasa Indonesia 7 SMP/MTs Siswa
Buku Bahasa Indonesia 7 SMP/MTs Siswa
 
Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
Bahasa indonesia smp kelas 8 buku guru kurikulum 2013
 
7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru7 bahasa indonesia buku guru
7 bahasa indonesia buku guru
 
Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-guru-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
 
Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Buku Siswa Bahasa indonesia Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
 
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-8-kurikulum-2013
 
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-...
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-...Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-...
Buku pegangan-siswa-bahasa-indonesia-smp-kelas-7-kurikulum-2013-edisi-revisi-...
 
Bahasa indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Bahasa indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013Bahasa indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Bahasa indonesia Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
Bs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesiaBs k viii bahasa indonesia
Bs k viii bahasa indonesia
 
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bs kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
B.indo bs kelas 10
B.indo bs kelas 10B.indo bs kelas 10
B.indo bs kelas 10
 
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
Buku pegangan guru bahasa indonesia sma kelas 10 kurikulum 2013 edisi revisi ...
 
10 bahasa indonesia buku_siswa
10 bahasa indonesia buku_siswa10 bahasa indonesia buku_siswa
10 bahasa indonesia buku_siswa
 
10 bahasa indonesia buku_guru (1)
10 bahasa indonesia buku_guru (1)10 bahasa indonesia buku_guru (1)
10 bahasa indonesia buku_guru (1)
 
Buku Bahasa indonesia kls 7
Buku Bahasa indonesia kls 7Buku Bahasa indonesia kls 7
Buku Bahasa indonesia kls 7
 
B.indo bg kelas 10
B.indo bg kelas 10B.indo bg kelas 10
B.indo bg kelas 10
 
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
B.indo bg kelas_10_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru
 

More from Triyono Untung

Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013
Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013
Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013Triyono Untung
 
REFLEKSI TEKS CERITA FABEL Kur 2013
REFLEKSI TEKS CERITA FABEL Kur 2013REFLEKSI TEKS CERITA FABEL Kur 2013
REFLEKSI TEKS CERITA FABEL Kur 2013Triyono Untung
 
Refleksi teks cerita fabel
Refleksi teks cerita fabelRefleksi teks cerita fabel
Refleksi teks cerita fabelTriyono Untung
 
Refleksi teks cerita fabel
Refleksi teks cerita fabelRefleksi teks cerita fabel
Refleksi teks cerita fabelTriyono Untung
 
Refleksi teks cerita fabel
Refleksi teks cerita fabelRefleksi teks cerita fabel
Refleksi teks cerita fabelTriyono Untung
 
Membuat ringkasan ( Merangkuman)
Membuat ringkasan ( Merangkuman)Membuat ringkasan ( Merangkuman)
Membuat ringkasan ( Merangkuman)Triyono Untung
 
Membuat ringkasan ( rangkuman)
Membuat ringkasan ( rangkuman)Membuat ringkasan ( rangkuman)
Membuat ringkasan ( rangkuman)Triyono Untung
 
Membuat Ringkasan ( rangkuman)
Membuat Ringkasan ( rangkuman)Membuat Ringkasan ( rangkuman)
Membuat Ringkasan ( rangkuman)Triyono Untung
 
Hal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongengHal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongengTriyono Untung
 
Hal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongengHal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongengTriyono Untung
 
Pedoman ejaan yang disempurnakan (eyd)
Pedoman ejaan yang disempurnakan (eyd)Pedoman ejaan yang disempurnakan (eyd)
Pedoman ejaan yang disempurnakan (eyd)Triyono Untung
 
Penilaian dan model rapor
Penilaian dan model raporPenilaian dan model rapor
Penilaian dan model raporTriyono Untung
 

More from Triyono Untung (20)

Meringkas
MeringkasMeringkas
Meringkas
 
Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013
Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013
Refleksi teks cerita fabel kurikulum 2013
 
REFLEKSI TEKS CERITA FABEL Kur 2013
REFLEKSI TEKS CERITA FABEL Kur 2013REFLEKSI TEKS CERITA FABEL Kur 2013
REFLEKSI TEKS CERITA FABEL Kur 2013
 
Refleksi teks cerita fabel
Refleksi teks cerita fabelRefleksi teks cerita fabel
Refleksi teks cerita fabel
 
Refleksi teks cerita fabel
Refleksi teks cerita fabelRefleksi teks cerita fabel
Refleksi teks cerita fabel
 
Refleksi teks cerita fabel
Refleksi teks cerita fabelRefleksi teks cerita fabel
Refleksi teks cerita fabel
 
Membuat ringkasan ( Merangkuman)
Membuat ringkasan ( Merangkuman)Membuat ringkasan ( Merangkuman)
Membuat ringkasan ( Merangkuman)
 
Membuat ringkasan ( rangkuman)
Membuat ringkasan ( rangkuman)Membuat ringkasan ( rangkuman)
Membuat ringkasan ( rangkuman)
 
Membuat Ringkasan ( rangkuman)
Membuat Ringkasan ( rangkuman)Membuat Ringkasan ( rangkuman)
Membuat Ringkasan ( rangkuman)
 
Hal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongengHal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongeng
 
Hal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongengHal menarik dalam dongeng
Hal menarik dalam dongeng
 
Biografi 01.jadi
Biografi 01.jadiBiografi 01.jadi
Biografi 01.jadi
 
Biografi 01.jadi
Biografi 01.jadiBiografi 01.jadi
Biografi 01.jadi
 
Biografi 01.jadi
Biografi 01.jadiBiografi 01.jadi
Biografi 01.jadi
 
Biografi 01.jadi
Biografi 01.jadiBiografi 01.jadi
Biografi 01.jadi
 
Biografi 01
Biografi 01Biografi 01
Biografi 01
 
Pedoman ejaan yang disempurnakan (eyd)
Pedoman ejaan yang disempurnakan (eyd)Pedoman ejaan yang disempurnakan (eyd)
Pedoman ejaan yang disempurnakan (eyd)
 
Penilaian dan model rapor
Penilaian dan model raporPenilaian dan model rapor
Penilaian dan model rapor
 
Siap un 3 paket
Siap un 3 paketSiap un 3 paket
Siap un 3 paket
 
Siap un 01
Siap un 01Siap un 01
Siap un 01
 

JENIS TEKS

  • 1. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan i
  • 2. Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku Siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. xiv, 222 hlm. : ilus. ; 29,7 cm. Untuk SMP/MTs Kelas VIII ISBN 978 - 602 - 1530 - 82 - 5 (jilid lengkap) ISBN 978 - 602 - 1530 - 84 - 9 (jilid 2) 1. Bahasa Indonesia — Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kontributor Naskah : Fairul Zabadi dan Sutejo. Penelaah : Hasanuddin W.S. dan M. Abdullah. Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Cetakan Ke-1, 2014 Disusun dengan huruf Minion Pro, 11 pt ii Kelas VIII SMP/MTs 410
  • 3. Buku ini didedikasikan kepada segenap anak bangsa. Masa depan bangsa Indonesia ada di pundak generasi muda. Martabat bangsa Indonesia merupakan harga diri bangsa. Martabat bahasa dan sastra Indonesia adalah harga diri bangsa. Kedaulatan bahasa Indonesia penopang NKRI. Moto Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia penghela dan pembawa pengetahuan. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan iii
  • 4. Kata Pengantar Kurikulum 2013 menyadari peran penting bahasa sebagai wahana untuk menyebarkan pengetahuan dari seseorang ke orang-orang lain. Penerima akan dapat menyerap pengetahuan yang disebarkan terebut hanya bila menguasai bahasa yang dipergunakan dengan baik, dan demikian juga berlaku untuk pengirim. Ketidaksempurnaan pemahaman bahasa akan menyebabkkan terjadinya distorsi dalam proses pemahaman terhadap pengetahuan. Apapun yang akan disampaikan pendidik kepada peserta didiknya hanya akan dapat dipahami dengan baik apabila bahasa yang dipergunakan dapat dipahami dengan baik oleh kedua belah pihak. Dalam Kurikulum 2013 yang dirancang untuk menyongsong model pembelajaran Abad 21, dimana di dalamnya akan terdapat pergeseran dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dari berbagai sumber belajar melampaui batas pendidik dan satuan pendidikan, peran bahasa menjadi sangat sentral. Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain dan karenanya harus berada di depan semua mata pelajaran lain. Apabila peserta didik tidak menguasai mata pelajaran tertentu harus dipastikan bahwa yang tidak dikuasainya adalah substansi mata pelajaran tersebut, bukan karena kelemahan penguasaan bahasa pengantar yang dipergunakan. Sejalan dengan peran diatas, pembelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII yang disajikan dalam buku ini disusun dengan berbasis teks, baik lisan maupun tulis, dengan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wahana pengetahuan. Didalamnya dijelaskan berbagai cara penyajian pengetahuan dengan berbagai macam jenis teks. Pemahaman terhadap jenis, kaidah dan konteks suatu teks ditekankan sehingga memudahkan peserta didik menangkap makna yang terkandung dalam suatu teks maupun menyajikan gagasan dalam bentuk teks yang sesuai sehingga memudahkan orang lain memahami gagasan yang ingin disampaikan. Sebagai bagian dari Kurikulum 2013 yang menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan, kemampuan berbahasa yang dituntut tersebut dibentuk melalui pembelajaran berkelanjutan: dimulai dengan meningkatkan kompetensi pengetahuan tentang jenis, kaidah dan konteks suatu teks, dilanjutkan dengan kompetensi keterampilan menyajikan suatu teks tulis dan lisan baik terencana maupun spontan, dan bermuara pada pembentukan sikap kesantunan berbahasa dan penghargaan terhadap Bahasa Indonesia sebagai warisan budaya bangsa. iv Kelas VIII SMP/MTs
  • 5. Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan v alam. Implementasi terbatas pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapat tanggapan yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Walaupun demikian, sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2014 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh
  • 6. Prawacana Pembelajaran Teks Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena hanya atas petunjuk dan hidayah-Nya, penyusunan buku Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan dapat diselesaikan. Dalam keterbatasan waktu, dengan dukungan para penyusun dan konsultan serta penelaah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) akhirnya dapat mewujudkan buku untuk siswa kelas VIII SMP/MTs. Buku ini dipersiapkan untuk mendukung kebijakan Kurikulum 2013 yang mempertahankan bahasa Indonesia berada dalam daftar pelajaran di sekolah. Di dalam buku ini ditegaskan pentingnya keberadaan bahasa Indonesia sebagai pembawa pengetahuan (carrier of knowledge). Berdasarkan paradigma baru tersebut, Badan Bahasa telah terpanggil untuk bertindak menjadi agen perubahan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Perubahan pembelajaran itu tercermin dalam buku yang dirancang berbasiskan teks ini. Melalui buku ini, diharapkan siswa mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa yang berbasiskan teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dipandang sebagai satuan bahasa yang bermakna secara kontekstual. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena dalam bentuk bahasa yang digunakan itu tercermin ide, sikap, nilai, dan vi Kelas VIII SMP/MTs
  • 7. ideologi penggunanya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa di dalam setiap teks terdapat struktur tersendiri yang satu sama lain berbeda. Sementara itu, dalam struktur teks tercermin struktur berpikir. Dengan demikian, makin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, makin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya nanti. Hanya dengan cara itu, siswa kemudian dapat mengonstruksi ilmu pengetahuannya melalui kemampuan mengobservasi, mempertanyakan, mengasosiasikan, menganalisis, dan menyajikan hasil analisis secara memadai. Teks dapat diperinci ke dalam berbagai jenis, seperti deskripsi, penceritaan (recount), prosedur, laporan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, surat, iklan, catatan harian, negosiasi, pantun, dongeng, anekdot, dan fiksi sejarah. Semua jenis teks itu dapat dikelompokkan ke dalam teks cerita, teks faktual, dan teks tanggapan. Dua kelompok yang disebut terakhir itu merupakan teks nonsastra yang masing-masing dapat dibagi lebih lanjut menjadi teks laporan dan teks prosedural serta teks transaksional dan teks ekspositori. Sementara itu, teks cerita merupakan jenis teks sastra yang dapat diperinci menjadi teks cerita naratif dan teks cerita nonnaratif. Sesuai dengan kurikulum 2013, buku siswa kelas VIII ini berisi lima bab yang terdiri atas jenis teks cerita fabel, biografi, prosedur, diskusi, dan ulasan. Pada Bab I siswa diajak memahami dan mencermati teks cerita fabel, pada Bab II siswa diajak memahami dan mencermati teks biografi, pada Bab III siswa diajak memahami dan mencermati teks prosedur, pada Bab IV siswa diajak memahami dan mencermati teks diskusi, dan pada Bab V siswa diajak memahami dan mencermati teks ulasan. Jenis-jenis teks itu dapat dibedakan atas dasar tujuan (yang tidak lain adalah fungsi sosial teks), struktur teks (tata organisasi), dan ciri-ciri kebahasaan teks-teks tersebut. Sesuai dengan prinsip tersebut, teks yang berbeda tentu memiliki fungsi berbeda, struktur teks berbeda, dan ciri-ciri kebahasaan yang berbeda. Dengan demikian, pembelajaran bahasa yang berbasis teks merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk menguasai dan menggunakan jenis-jenis teks tersebut di masyarakat. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan vii
  • 8. Buku ini dirancang agar siswa aktif melakukan kegiatan belajar melalui tugas-tugas, baik secara kelompok maupun mandiri. Untuk mengajarkan bahasa Indonesia dengan menggunakan buku ini, pengajar hendaknya menempuh empat tahap pembelajaran, yaitu (1) tahap pembangunan konteks, (2) tahap pemodelan teks, (3) tahap pembuatan teks secara bersama-sama, dan (4) tahap pembuatan teks secara mandiri. Setiap bab pada buku ini terdapat tiga kegiatan belajar. Kegiatan Belajar 1 berkenaan dengan tahap pembanguan konteks yang dilanjutkan dengan pemodelan. Pembangunan konteks dimaksudkan sebagai langkah-langkah awal yang dilakukan oleh guru bersama siswa untuk mengarahkan pemikiran ke dalam pokok persoalan yang akan dibahas pada setiap bab. Tahap pemodelan adalah tahap yang berisi pembahasan teks yang disajikan sebagai model pembelajaran. Pembahasan diarahkan kepada semua unsur kebahasaan yang membentuk teks itu secara keseluruhan.Tahap pembangunan teks secara bersama-sama dilaksanakan pada Kegiatan Belajar 2. Pada tahap ini siswa bersama-sama siswa lain dan guru sebagai fasilitator menyusun kembali teks seperti yang ditunjukkan pada model. Tugas-tugas yang diberikan berupa semua unsur kebahasaan yang sesuai dengan ciri-ciri yang dituntut pada jenis teks yang dimaksud. Adapun Kegiatan Belajar 3 merupakan kegiatan belajar mandiri. Pada tahap ini, siswa diharapkan dapat mengaktualisasi diri dengan menggunakan teks sesuai dengan jenis dan ciri-ciri seperti yang ditunjukkan pada model. Buku ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua anggota tim penyusun dari Badan Bahasa. Mereka yang dengan tidak mengenal lelah berupaya mewujudkan buku siswa kelas VIII ini, antara lain, adalah Dr. Fairul Zabadi dan Drs. Sutejo. Penghargaan dan ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., Dr. Tri Wiratno, dan Dr. Dwi Purwanto dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (Konsultan yang memperluas wawasan penyusun tentang seluk-beluk teks dan cara menuangkannya menjadi bahan pelajaran); Prof. Dr. Hasanudin W.S., M.Hum. dari Universitas Negeri Padang dan Dr. Muhammad Abdullah, M.Hum. dari Universitas Diponegoro (Penelaah buku ini); Pangesti Wiedarti, M.Appl.Ling., Ph.D. dari Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan masukan dalam viii Kelas VIII SMP/MTs
  • 9. penyempurnaan buku ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Drs. M. Jaruki, M.Pd. dan Drs. Joko Sugiarto yang telah memberikan banyak saran untuk perbaikan buku ini. Selain itu, kami juga menyampaikan terima kasih kepada Hidayat Widiyanto, S.S., Riswanto, S.S., dan R.M. Sunny, S.Pd. yang telah membantu kami dalam penyiapan materi buku ini. Kami menyadari buku ini bukan tanpa cela dan pasti ada kekurangannya.Untuk penyempurnaan buku ini, saran dan kritik dari pengguna selalu kami harapkan. Jakarta, Januari 2014 Mahsun Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan ix
  • 10. Daftar Isi Kata Pengantar ...........................................................................iv Prawacana Pembelajaran Teks....................................................vi Daftar Isi .....................................................................................x Mars Bangga Berbahasa Indonesia ..........................................xiv Peta Konsep Bab I .........................................................................................1 Bab I Belajar pada Kehidupan Fauna ............................................2 Membangun Konteks....................................................................................2 Kegiatan 1 Pemodelan Teks Cerita Fabel ............................................................5 Tugas 1 Memahami Teks Cerita Fabel "Kupu-Kupu Berhati Mulia" ..................5 Tugas 2 Mengenal Struktur Teks Cerita Fabel .......................................................7 Tugas 3 Memahami Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel ................................10 Kegiatan 2 Penyusunan Teks Cerita Fabel secara Berkelompok.......................15 Tugas 1 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri .....................15 Tugas 2 Menyusun Teks Cerita Fabel yang Urut dan Logis................................19 Tugas 3 Membedakan Teks Cerita Fabel dengan Teks yang Lain .....................21 Tugas 4 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel ...................................22 Kegiatan 3 Penyusunan Teks Cerita Fabel secara Mandiri..............................26 Tugas 1 Mengidentifikasi Kekurangan Teks Cerita Fabel ..................................26 Tugas 2 Membaca dan Menulis Puisi tentang Binatang ....................................26 Tugas 3 Merevisi Teks Cerita Fabel .......................................................................28 Tugas 4 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri .....................31 Mari Berdiskusi ..........................................................................................32 Perenungan .................................................................................................34 x Kelas VIII SMP/MTs
  • 11. Peta Konsep Bab II .....................................................................................35 Bab II Menepis Lupa Jasa Inspirator Bangsa ..............................36 Membangun Konteks...................................................................................36 Kegiatan 1 Pemodelan Teks Biografi..................................................................38 Tugas 1 Memahami Teks Biografi "Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia"...................................................................................................39 Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Biografi ...........................................................42 Tugas 3 Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Teks Biografi...............................45 Tugas 4 Memahami dan Mengenang Jasa Pahlawan Melalui Puisi ..................50 Kegiatan 2 Penyusunan Teks Biografi secara Berkelompok..............................52 Tugas 1 Mengidentifikasi Teks Biografi ...............................................................52 Tugas 2 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Biografi ..........................................55 Tugas 3 Menyusun dan Meringkas Teks Biografi................................................59 Tugas 4 Mengungkapkan Pikiran dan Ekspresi dengan Bermain Peran..........66 Kegiatan 3 Penyusunan Teks Biografi secara Mandiri.....................................71 Tugas 1 Mengidentifikasi Teks Biografi ...............................................................71 Tugas 2 Meringkas Teks Biografi ..........................................................................74 Tugas 3 Menyusun dan Merevisi Teks Biografi ...................................................76 Tugas 4 Menyusun Teks Biografi Berdasarkan Identitas Tokoh .......................77 Mari Berdiskusi ..........................................................................................80 Perenungan..................................................................................................82 Peta Konsep Bab III.....................................................................................83 Bab III Menggapai Cita Melalui Kreativitas..............................84 Membangun Konteks...................................................................................84 Kegiatan 1 Pemodelan Teks Prosedur ...............................................................85 Tugas 1 Memahami Teks Prosedur "Pencangkokan Tanaman" ........................85 Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Prosedur .........................................................87 Tugas 3 Memahami Unsur Kebahasaan Teks Prosedur .....................................90 Kegiatan 2 Penyusunan Teks Prosedur secara Berkelompok............................94 Tugas 1 Menyusun Teks Prosedur yang Urut dan Logis.....................................94 Tugas 2 Membedakan Teks Prosedur dengan Teks yang Lain...........................96 Tugas 3 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Prosedur ........................................98 Tugas 4 Menyusun Teks Prosedur dengan Kata-Kata Sendiri.........................102 Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan xi
  • 12. Kegiatan 3 Penyusunan Teks Prosedur secara Mandiri.................................105 Tugas 1 Mengidentifikasi Kekurangan Teks Prosedur .....................................105 Tugas 2 Menyusun Teks Prosedur dengan Kata-Kata Sendiri ........................107 Tugas 3 Meringkas dan Menceritakan Teks Prosedur .....................................107 Tugas 4 Merevisi Teks Prosedur............................................................................108 Mari Berdiskusi..........................................................................................112 Perenungan.................................................................................................114 Peta Konsep Bab IV...................................................................................115 Bab IV Memecahkan Permasalahan Dampak Teknologi Lewat Di skusi...............................................................................................116 Membangun Konteks.................................................................................116 Kegiatan 1 Pemodelan Teks Diskusi.................................................................116 Tugas 1 Memahami Teks Diskusi "Bolehkah Siswa Membawa Telepon Seluler ke Sekolah?"..................................................................117 Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Diskusi...........................................................119 Tugas 3 Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Teks Diskusi.............................122 Kegiatan 2 Penyusunan Teks Diskusi secara Berkelompok..............................123 Tugas 1 Melengkapi Teks Diskusi.........................................................................124 Tugas 2 Menyusun Teks Diskusi...........................................................................124 Tugas 3 Mengidentifikasi dan Menelaah Teks Diskusi......................................126 Tugas 4 Meringkas dan Menyusun Teks Diskusi...............................................132 Kegiatan 3 Penyusunan Teks Diskusi secara Mandiri....................................135 Tugas 1 Mencari dan Mengidentifikasi Teks Diskusi........................................135 Tugas 2 Menyusun dan Meringkas Teks Diskusi...............................................135 Tugas 3 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Diskusi..........................................138 Tugas 4 Membandingkan Teks Diskusi dengan Teks Eksposisi.......................138 Mari Berdiskusi..........................................................................................142 Perenungan.................................................................................................143 xii Kelas VIII SMP/MTs
  • 13. Peta Konsep Bab V.....................................................................................144 Bab V Mengulas Berbagai Karya Sastra......................................145 Membangun Konteks.................................................................................145 Kegiatan 1 Pemodelan Teks Ulasan..................................................................147 Tugas 1 Memahami Teks Ulasan "Sang Pemimpi".............................................147 Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Ulasan............................................................149 Tugas 3 Mengidentifikasi Unsur Kebahasaan Teks Ulasan..............................152 Tugas 4 Menangkap Makna Teks Ulasan............................................................155 Kegiatan 2 Penyusunan Teks Ulasan secara Berkelompok...............................155 Tugas 1 Mengidentifikasi Teks Ulasan.................................................................155 Tugas 2 Menyusun Teks Ulasan............................................................................162 Tugas 3 Mendiskusikan Teks Ulasan....................................................................162 Tugas 4 Mengulas Cerpen.....................................................................................163 Kegiatan 3 Penyusunan Teks Ulasan secara Mandiri.....................................169 . Tugas 1 Mencari dan Mengidentifikasi Teks Ulasan.........................................169 Tugas 2 Menyusun Teks Ulasan...........................................................................170 Tugas 3 Mengidentifikasi Teks Ulasan.................................................................170 Tugas 4 Mengulas Cerpen.....................................................................................170 Mari Berdiskusi..........................................................................................177 Perenungan.................................................................................................178 Daftar Pustaka..........................................................................179 Glosarium.................................................................................185 Indeks........................................................................................206 Lampiran...................................................................................208 Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan xiii
  • 14. MARS BANGGA BERBAHASA INDONESIA xiv Kelas VIII SMP/MTs Pencipta: Ully Sigar Rusady
  • 15. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 1 Peta Konsep Bab I Bab I Belajar pada Kehidupan Fauna Membangun Konteks Kegiatan 1 Pemodelan Teks Cerita Fabel Tugas 1 Memahami Teks Cerita Fabel Tugas 2 Mengenal Struktur Teks Cerita Fabel Tugas 3 Memahami Unsur Kebahasaan Kegiatan 2 Penyusunan Teks Cerita Fabel secara Berkelompok Tugas 1 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri Tugas 2 Menyusun Teks Cerita Fabel yang Urut dan Logis Tugas 3 Membedakan Teks Cerita Fabel dengan Teks yang Lain Tugas 4 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel Kegiatan3 Menyusun Teks Cerita Fabel secara Mandiri Tugas 1 Mengidentifikasi Kekurangan Teks Cerita Fabel Tugas 2 Membaca dan Menulis Puisi tentang Binatang Tugas 3 Merevisi Teks Fabel Tugas 4 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri
  • 16. Belajar pada Kehidupan Fauna Bab I Membangun Konteks 2 Kelas VIII SMP/MTs Sumber: www.anneahira.com Gambar 1.1 Binatang di hutan Percayakah kamu bahwa belajar itu tidak hanya pada manusia? Kita dapat belajar pada apa yang ada di bumi, misalnya, belajar pada alam, tumbuhan, atau binatang. Keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat disebut flora, sedangkan keseluruhan kehidupan jenis binatang disebut fauna. Pada pelajaran Bab I ini kamu akan diajak memahami dan mencermati teks cerita fabel. Tokoh pada cerita fabel biasanya binatang. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya. Binatang-binatang yang ada pada cerita fabel memiliki karakter seperti manusia. Karakter mereka ada yang baik dan ada juga yang tidak baik. Mereka mempunyai sifat jujur, sopan, pintar, dan senang bersahabat, serta melakukan perbuatan terpuji. Mereka ada juga yang berkarakter licik, culas, sombong, suka menipu, dan ingin menang sendiri. Cerita fabel tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa. Setelah membaca dan memahami teks cerita fabel, kamu dapat belajar pada karakter-karakter binatang tersebut. Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai moral. Kamu dapat belajar dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu agar kamu memiliki sifat terpuji. Bagaimana sikap kamu terhadap binatang-binatang ciptaan Tuhan itu? Binatang-binatang itu merupakan bagian dari ekosistem yang dapat menyeimbangkan siklus alam. Oleh karena itu, kamu harus menyayangi binatang-binatang di sekitarmu, baik binatang piaraan, binatang ternak, maupun binatang yang dilindungi. Satu dari banyak binatang yang memiliki sifat baik adalah gajah. Tentu kamu semua pernah Secara etimologis fabel berasal dari bahasa Latin fabulat. Cerita fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Cerita fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral.
  • 17. melihat gajah, bukan? Jika belum pernah melihatnya secara langsung, kamu dapat pergi ke kebun binatang. Jika tidak mungkin melihatnya secara langsung, kamu juga dapat melihatnya di televisi, buku, atau internet. Gajah termasuk binatang yang dilindungi. Kita wajib melindunginya agar tidak punah sehingga ekosistem alam ini berjalan dengan baik. Binatang-binatang tersebut merupakan bagian dari ekosistem di lingkungan kita yang berhubungan satu dengan lainnya. Sebelum kamu mendiskusikan teks cerita fabel, bacalah puisi “Gajah” berikut ini. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 3 Gajah Karya Taufiq Ismail Sumber: Dokumen Pribadi Gambar 1.2 Gajah Sumatera Anak-anak, pernahkah kamu melihat gajah? Di kebun binatang atau dalam buku sekolah? Binatang ini badannya besar sekali Dan lihatlah, juga teramat tinggi Kedua telinganya lebar melambai-lambai Hidungnya panjang, bernama belalai Tapi matanya kecil dan tampak tidak sesuai Kedua gadingnya tampak pula terjulai Gajah itu sampai empat meter tingginya Aduh aduh, bukan kepalang tingginya Dapatkah engkau menerka berapa berat badannya? Enam ribu kilogram kira-kira berat tubuhnya Belalai itu amatlah kuatnya Kayu yang besar dapat diangkatnya Tapi juga untuk menghisap air dan mengambil makanan Lalu ke dalam mulutnya dia masukkan Gajah itu tinggal di hutan berkawan-kawan Di Afrika, India, dan Sumatera bagian selatan Bila sudah jinak pandailah dia bermain di sirkus Misalnya menari-nari atau berdiri di atas dua kaki Sumber: http://taufiqismail.com/perkenalkan-saya-binatang/159-gajah
  • 18. Untuk melihat dan memaknai isi puisi itu, berdiskusilah dengan teman dan guru dengan cara membuat beberapa pertanyaan tentang puisi itu. Ajukanlah pertanyaanmu kepada teman atau gurumu. Puisi tersebut sesungguhnya memperlihatkan bahwa binatang yang diwakili gajah dapat bekerja sama dengan manusia. Gajah dapat berperan dalam acara sirkus sesuai dengan keinginan manusia. Hal itu memperlihatkan harmonisasi antara manusia dan binatang dalam kehidupan. Dalam kehidupan harmonis dibutuhkan interaksi yang baik antara seseorang dan orang lain. Kehidupan harmonis harus dijaga agar tidak terjadi konflik di masyarakat. Oleh karena itu, nilai-nilai kebenaran, perbuatan terpuji, dan kerja sama senantiasa harus diutamakan. Sumber: http://photobucket.com Gambar 1.3 Kerja sama semut membangun jembatan Kerja sama seperti yang dilakukan oleh semut pada Gambar 1.3 sesungguhnya sudah dilakukan masyarakat Indonesia. Kita sering menyebut bekerja secara bersama itu dengan istilah gotong-royong, yang maknanya lebih luas daripada saling membantu. Untuk mengawali pemahaman tentang kehidupan harmonis, amatilah kehidupan di sekitar tempat tinggalmu, kemudian jawab dan diskusikanlah pertanyaan berikut. 1. Apakah di sekitar tempat tinggalmu kegiatan saling membantu seperti gotong royong sering dilakukan? Sebutkanlah kegiatan saling membantu yang dilakukan warga di sekitar tempat tinggalmu! 2. Apakah kamu biasa membantu orang tua, guru, atau teman? 3. Dalam hal apa kamu membantu teman? 4. Mengapa kamu harus membantu teman? 5. Apakah kamu bisa hidup dengan baik tanpa bantuan orang tua, guru, atau teman? 6. Apa akibatnya jika kamu tidak mau membantu orang-orang di sekitarmu? 4 Kelas VIII SMP/MTs
  • 19. Setelah memahami dan menyelesaikan pembelajaran pada Bab I, kamu diharapkan mengetahui ciri, struktur, dan unsur kebahasaan yang ada di dalam teks cerita fabel. Setelah itu, kamu diharapkan mampu menghasilkan teks cerita fabel yang panjangnya sekitar 16—25 kalimat sesuai dengan ciri, struktur, dan unsur kebahasaan yang dimilikinya. Selain itu, kamu juga diharapkan dapat menerapkan sikap spiritual dan sikap sosial yang tercermin di dalam pembelajaran ini. Kegiatan 1 Pemodelan Teks Cerita Fabel Pada Kegiatan 1 ini kamu akan mengenal dan memahami teks cerita fabel tentang kehidupan binatang yang memiliki karakter seperti manusia. Untuk mencapai pemahaman itu kamu akan mengerjakan beberapa tugas. Tugas 1 berkaitan dengan memahami teks cerita fabel, Tugas 2 berkenaan dengan mengenali struktur teks cerita fabel, dan Tugas 3 berhubungan dengan memahami unsur kebahasaan di dalam cerita fabel. Tugas 1 Memahami Teks Cerita Fabel “Kupu-Kupu Berhati Mulia” Berikut ini ditampilkan teks cerita fabel yang akan kamu pelajari. Untuk memahami isinya bacalah teks berikut dengan teliti! Kupu-Kupu Berhati Mulia Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 5 Sumber: www.dongeng.info Gambar 1.4 Kupu-Kupu sedang membantu semut Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi ke mana-mana.
  • 20. “Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, genangan lumpur terdapat di mana-mana. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir dan jatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan lumpur itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong...!” Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.” Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu. Ternyata, kepompong yang dulu diejek sudah menyelamatkan dirinya. Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu. 6 Kelas VIII SMP/MTs Dimodifikasi dari “Semut yang Sombong” dalam 50 Cerita Fabel Dunia Berikut ini terdapat beberapa pertanyaan tentang isi teks. Untuk mengetahui pemahamanmu tentang teks fabel “Kupu-Kupu Berhati Mulia” tersebut, kamu dapat menjawab beberapa pertanyaan berikut. 1. Siapa tokoh dalam cerita itu? 2. Apa masalah yang muncul dalam teks tersebut? 3. Apa yang dirasakan para tokoh dalam teks itu? 4. Mengapa si semut dikatakan sombong dan si kupu-kupu dikatakan berhati mulia? 5. Sebutkan contoh kebaikan dan kejelekan dari sifat tokoh-tokoh dalam teks itu! 6. Coba sebutkan satu kebaikan dan satu kejelekan yang pernah kamu lihat di lingkunganmu? Bagaimana sikap kamu melihat hal itu? 7. Setujukah kamu jika terjadi musibah, kita harus saling membantu? Mengapa hal itu kita lakukan? 8. Kepompong mewakili sebuah siklus kehidupan. Saat menjadi kepompong, dia hanya diam dan tidak bisa pergi ke mana-mana. Selanjutnya, dia bahagia saat menjadi kupu-kupu. Begitulah kehidupan. Bagaimana pendapat kamu tentang hal itu?
  • 21. Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Cerita Fabel Pada Tugas 2 ini kamu akan mempelajari struktur teks cerita fabel. Sebagai teks cerita naratif, teks cerita fabel memiliki struktur orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Istilah orientasi, komplikasi, dan resolusi telah kamu pelajari pada Kelas VII, yaitu pada Bab VI tentang teks cerita pendek. Coba kamu pelajari dan pahami lagi ketiga istilah tersebut. Nah, sekarang apa itu koda? Koda merupakan bagian terakhir dari struktur teks cerita fabel. Koda berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut. Untuk memahami hal itu, kamu perhatikan struktur teks cerita fabel pada bagan berikut. Orientasi Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 7 Struktur Teks Cerita Fabel: “Kupu-Kupu Berhati Mulia” Komplikasi Resolusi Koda Hikmah atau pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita di atas adalah tidak boleh bersikap sombong dan merendahkan orang lain. Kita harus hidup saling membantu dan peduli terhadap orang lain. Setelah mencermati teks model pada Tugas 2, kenalilah bagian-bagian teks yang menjadi bangunan teks tersebut! Untuk itu, kerjakanlah tugas-tugas berikut! 1. Untuk lebih memahami isi teks tersebut, kamu harus memahami isi pada setiap bagian teks itu. Perhatikan setiap bagian struktur cerita fabel pada teks model. Perhatikan pula kalimat yang ditulis miring pada contoh bagian orientasi. Kalimat tersebut memperlihatkan gagasan utama yang ada di dalam bagian orientasi. Sekarang, coba garis bawahi kalimat yang kamu anggap sebagai gagasan utama yang terdapat di dalam bagian komplikasi, resolusi, dan koda. Jadikan bagian struktur teks orientasi sebagai contoh.
  • 22. Orientasi Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan 8 Kelas VIII SMP/MTs di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. Komplikasi Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. “Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut. Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong....!” Resolusi Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.” Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupu-kupu. Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.
  • 23. Koda Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu. Setelah memahami struktur teks cerita fabel, kamu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memberikan alasan atau kalimat lain! 2. Setujukah kamu dengan pernyataan pada bagian orientasi yang berisi Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. Berikanlah alasan jika kamu setuju! _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ Berikan alasan kamu jika tidak setuju! Paragraf alternatif seperti apa yang dapat kamu susun untuk sebuah bagian orientasi. _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ 3. Setujukah kamu dengan pernyataan bahwa bagian komplikasi disusun dengan kalimat yang memunculkan masalah dalam teks tersebut? Berikan alasanmu! Dalam teks itu terdapat kalimat, Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi ke mana-mana. Apakah kalimat tersebut sudah sesuai dengan awal bagian komplikasi? Berilah alternatif kalimat yang lain untuk memunculkan masalah. _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 9
  • 24. 4. Apakah kamu setuju dengan bagian koda dalam teks itu? Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu. Berilah kalimat alternatif yang lain untuk menyusun koda yang menarik. _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ 5. Setelah kamu cermati teks tersebut lebih mendalam dan mengetahui strukturnya, coba ceritakan kembali teks cerita fabel tersebut. Mintalah teman-temanmu menyimak teks lisan yang kamu ceritakan dan minta juga tanggapannya. Diskusikan dengan guru dan teman-temanmu! Catatlah hasil diskusi dan masukannya. _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ _________________________________________________________________ Tugas 3 Memahami Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel 1. Mengidentifikasi Kata Kerja Setelah membaca teks model di atas, coba kamu identifikasi kata kerja dalam teks tersebut berdasarkan struktur teks yang ada. No Struktur teks Kata kerja 1 Orientasi 1. ada 10 Kelas VIII SMP/MTs 2. melihat 2 Komplikasi 1. mengejek 6. ________________ 2. menggantung 7. ________________ 3. berlalu 8. ________________ 4. ________________ 9. ________________ 5. ________________ 10. ________________ 3 Resolusi 1. memegang 6. _________________ 2. mengangkat 7. _________________ 3. diam 8. _________________ 4. ________________ 9. _________________ 5. ________________ 10. ________________ 4 Koda 1. berjanji 2. ________________ 3. ________________
  • 25. Setelah kamu dapat mengidentifikasi kata kerja, coba kelompokkan kata kerja tersebut ke dalam dua bagian. Bagian pertama adalah kata kerja aktif transitif. Bagian kedua adalah kata kerja aktif intransitif. Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam kalimat, misalnya memegang, mengangkat. Sementara itu kerja aktif intransitif adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek dalam kalimat, misalnya diam. Untuk melatih pemahamanmu tentang kedua jenis kata kerja itu, identifikasilah kata kerja aktif transitif dan aktif intransitif di dalam teks model di atas! Kemudian, tulislah hasil identifikasimu itu pada tabel berikut! Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 11 Kata Kerja Aktif transitif Aktif intransitif memegang, mengangkat, _________ ______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________ ______________________________ diam, berlalu _____________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ _________________________________ Setelah kamu mengidentifikasikan kata kerja tersebut, susunlah kalimat dengan menggunakan kata kerja itu. Kelompok kalimat dengan kata kerja aktif transitif. 1) _____________________________________________________________ 2) _____________________________________________________________ 3) _____________________________________________________________ 4) _____________________________________________________________ 5) _____________________________________________________________ 6) _____________________________________________________________ 7) _____________________________________________________________ 8) _____________________________________________________________ 9) _____________________________________________________________ 10) _____________________________________________________________
  • 26. Kelompok kalimat dengan kata kerja aktif intransitif. 1) _____________________________________________________________ 2) _____________________________________________________________ 3) _____________________________________________________________ 4) _____________________________________________________________ 5) _____________________________________________________________ 6) _____________________________________________________________ 7) _____________________________________________________________ 8) _____________________________________________________________ 9) _____________________________________________________________ 10) _____________________________________________________________ Setelah kamu dapat menyusun kalimat dengan menggunakan kedua jenis kata kerja tersebut, coba diskusikan perbedaan struktur melalui ada atau tidak ada objek dalam kalimat yang ada pada kedua kelompok kalimat tersebut. Berikutnya, coba kamu ubah kalimat yang menggunakan kata kerja aktif transitif yang telah kamu susun menjadi kalimat pasif. Contoh: 1) Sang semut melihat sebuah kepompong (kalimat aktif). 2) Sebuah kepompong dilihat oleh sang semut (kalimat pasif). Kelompok kalimat pasif. 1) _____________________________________________________________ 2) _____________________________________________________________ 3) _____________________________________________________________ 4) _____________________________________________________________ 5) _____________________________________________________________ 6) _____________________________________________________________ 7) _____________________________________________________________ 8) _____________________________________________________________ 9) _____________________________________________________________ 10) _____________________________________________________________ Coba diskusikan struktur kalimat yang telah kamu susun dengan guru dan teman-temanmu. Catatlah hasil diskusi itu! Temukanlah simpulan dari diskusi yang telah kamu lakukan dengan guru dan teman-temanmu! 2. Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang Kamu sudah memahami teks cerita fabel. Kalimat di bawah ini diambil dari kutipan teks model pada tugas yang menggunakan kata sandang si dan sang. Cermatilah kalimat di bawah ini! 12 Kelas VIII SMP/MTs
  • 27. 1) Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu. 2) Sang semut mengejek kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. 3) Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. 4) Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut. 5) “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu. Kaidah penulisan si dan sang terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata si dan sang ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital. Perhatikan contoh penggunaan dalam kalimat-kalimat tersebut. Bedakan dengan contoh berikut ini. 1) “Bagaimana caranya agar si kecil rajin belajar?” tanya ibu. 2) Kedua orang itu, si Kecil dan si Kancil, adalah pembantu di pasar. Kata kecil pada kalimat 1) ditulis dengan huruf kecil karena bukan merupakan nama. Pada kalimat 2) Kecil ditulis dengan huruf /K/ kapital karena dimaksudkan sebagai panggilan atau nama julukan. Buatlah kalimat dengan menggunakan sang atau si! 1) _____________________________________________________________ 2) _____________________________________________________________ 3) _____________________________________________________________ 4) _____________________________________________________________ 5) _____________________________________________________________ 3. Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu Dalam teks cerita fabel biasanya digunakan kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu untuk menghidupkan suasana. Untuk keterangan tempat biasanya digunakan kata depan di dan keterangan waktu biasanya digunakan kata depan pada atau kata yang menunjukkan informasi waktu. Cermati kalimat berikut yang diambil dari teks yang telah dibahas. 1) Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 13 taman. 2) Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. 3) Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. 4) Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu.
  • 28. Setelah memahami penggunaan konsep keterangan tempat dan waktu, buatlah kalimat dengan menggunakan keterangan tempat dan waktu secara tepat dan cermat! 1) _____________________________________________________________ 2) _____________________________________________________________ 3) _____________________________________________________________ 4) _____________________________________________________________ 5) _____________________________________________________________ 6) _____________________________________________________________ 7) _____________________________________________________________ 8) _____________________________________________________________ 9) _____________________________________________________________ 10) _____________________________________________________________ 4. Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya Kata lalu dan kemudian memiliki makna yang sama. Kata itu digunakan sebagai penghubung antarkalimat dan intrakalimat. Kata akhirnya biasanya digunakan untuk menyimpulkan dan mengakhiri informasi dalam paragraf atau dalam teks. Perhatikan kalimat di bawah ini! 1) Setelah mendengar berita kebakaran itu, Amir pergi ke luar, kemudian berlari, lalu berteriak sambil menangis. 2) Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. 3) Kemudian, sang semut berterima-kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. 4) Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu. Setelah memahami kata penghubung lalu dan kemudian, buatlah tiga paragraf singkat. Gunakanlah lalu dan kemudian sebagai kata penghubung dalam paragraf yang kamu buat. No. Isi Paragraf 1 _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ 14 Kelas VIII SMP/MTs
  • 29. 2 _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ 3 _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ Kegiatan 2 Penyusunan Teks Cerita Fabel secara Berkelompok Pada Kegiatan 2 kamu diharapkan sudah memahami konsep sebuah teks cerita fabel. Pada kegiatan ini kamu akan mengerjakan tugas yang lebih praktis daripada tugas-tugas pada Kegiatan 1. Kamu akan mengerjakan tugas-tugas ini secara berkelompok. Tiap kelompok terdiri atas 2—3 orang. Tugas 1 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri Berikut ini adalah salah satu contoh teks cerita fabel. Bacalah teks fabel ini, kemudian susun dan ceritakan kembali dengan bahasamu sendiri! Jiji Jerapah dan Kus Tikus Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 15 Sumber: aliexpress.com Gambar 1.5 Jerapah dan tikus yang bekerja sama Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung. Binatang-binatang itu bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing. Di kampung itu mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan.
  • 30. Pada suatu hari ada seekor jerapah yang tengah mencari pekerjaan. Sang Jerapah itu bernama Jiji. Dia ingin segera mendapat pekerjaan. Pekerjaan apa saja yang penting tidak merugikan orang lain. Masalahnya, Jiji terlalu tinggi untuk melakukan pekerjaan yang ditawarkan padanya. Jiji terlalu tinggi untuk menjadi kondektur bus. Ketika berdiri di dalam bus, ia harus menekuk leher dan itu membuat lehernya nyeri. Ia juga terlalu tinggi untuk menjadi sopir truk. Lehernya terlalu panjang di ruang kemudi. Saat ia tekuk, hidungnya menyentuh kemudi truk. “Hm, sepertinya, aku hanya cocok untuk melakukan pekerjaan di luar ruangan. Ya, ya, “gumam Jiji pada suatu pagi, sambil matanya menerawang memperhatikan sekitarnya. Jiji mendatangi sebuah rumah. Ia menemui seekor tikus. Si tikus itu bernama Kus. Si tikus tengah mengecat rumah itu. Kus berdiri di sebuah tangga pendek sambil tangannya memegang kaleng cat. Kus kelihatan berat mengecat di situ. “Halo, teman!” Sapa Jiji. “Hai,” sahut Kus Tikus. Lalu, dari mulut keluar keluhan, “oh!” “Ada apa?” Tanya Jiji. “Tangga ini terlalu pendek. Aku jadi tidak bisa mencapai langit-langit,” ucap Kus. “Ah andai saja aku punya teman kerja yang tinggi sepertimu! Ia pasti dapat membantuku.” “Aku bisa membantumu,” Jiji menawarkan diri. “Kau bisa menggunakan aku sebagai tangga.” “Sungguh?” “Ya,” jawab Jiji yakin. “Terima kasih, teman.” Dengan gembira Kus Tikus naik ke leher sang Jerapah. Kemudian, dia memegang kaleng cat dengan mulutnya. Dia merasa nyaman menempel di leher sang jerapah. Dengan mudah si tikus menjangkau tempat-tempat yang sulit. Si tikus mengecat langit-langit. Pekerjaan mereka sangat rapi. Pak Beruang, sang pemilik rumah, sangat suka. Lalu, ia memberi ongkos lebih untuk Kus Tikus dan Jiji Jerapah. “Hore!” Seru Jiji senang. “Aku mendapat gaji pertamaku” “Eh, teman, bagaimana kalau mulai saat ini kita bekerja sama? Daripada aku membeli tangga yang lebih tinggi lebih baik aku menggunakanmu saja sebagai tangga. Bagaimana?” usul Kus. “Ya,ya, aku mau,” sahut Jiji gembira. Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut. Mereka tidak pernah kehabisan pekerjaan. Di kampung-kampung lain pun mereka banyak ditawari pekerjaan. Di mana pun mereka bekerja dengan baik. Pekerjaan mereka selalu rapi dan memuaskan sehingga banyak yang menggunakan jasa mereka. Hati mereka senang dan gembira. 16 Kelas VIII SMP/MTs Sumber “Kumpulan Cerita Binatang” (2013) Sebelum menyusun teks dengan menggunakan kata-kata sendiri, kamu dapat menemukan topik pada setiap bagian struktur teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” tersebut. Untuk itu, kerjakanlah tugas-tugas berikut!
  • 31. 1. Susun kembali teks itu dengan menyebutkan topik-topik pada struktur teks cerita fabel tentang “Jiji Jerapah dan Kus Tikus”. Untuk memudahkanmu, masukkan topik-topik teks itu ke dalam struktur teks cerita fabel, seperti contoh topik nomor 1 untuk teks orientasi, topik nomor 2 untuk struktur teks komplikasi, dan topik nomor 3 untuk struktur teks resolusi. Coba kamu lengkapi tabel di bawah ini! No. Struktur Topik Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 17 1 Orientasi 1. Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung. 2. ________________________________________________ 2 Komplikasi 1. Masalahnya Jiji terlalu tinggi untuk melakukan pekerjaan yang ditawarkan padanya. 2. _______________________________________________ 3. _______________________________________________ 4. _______________________________________________ 5. _______________________________________________ 3 Resolusi 1. Kus mulai menawarkan kerja sama dengan Jiji. 2. ________________________________________________ 3. ________________________________________________ 4 Koda 1. Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut. 2. _______________________________________________ 2. Pada tugas ini kamu diminta mengisi tabel berikut. Kamu dapat menggunakan tugas pada butir 1) sebagai pedoman untuk menyusun teks baru dengan isi yang sama. Urutkan strukturnya sesuai dengan struktur teks cerita fabel. Kamu juga boleh membuat judul baru sesuai dengan keinginanmu. Kemudian, coba bandingkan teks yang telah kamu susun itu dengan teks aslinya.
  • 32. Persahabatan yang Saling Menguntungkan 18 Kelas VIII SMP/MTs (Judul, kamu yang menentukan) Di sebuah desa hiduplah sebuah jerapah. ________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________ Akhirnya, mereka selalu bekerja sama. Banyak sekali pekerjaan menunggu tenaga mereka. Mereka senang karena selalu mendapat permintaan yang banyak. Hal itulah yang membuat mereka bahagia. Selain bisa membantu yang lain, mereka juga bisa mengumpulkan uang yang banyak untuk ditabung. 3. Meringkas teks cerita fabel Untuk menyusun teks kembali dalam sebuah ringkasan, kamu dapat menggunakan teknik yang hampir sama dengan mengambil informasi penting pada tugas butir 1). Susunlah topik-topik itu dengan mengambil informasi yang penting saja. Ringkaslah teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” menjadi 3—4 paragraf pendek. Jika kamu memiliki teks fabel yang lain, yang menurutmu lebih menarik, kamu dapat menggunakan teks cerita itu sebagai alternatif latihan itu. Setelah selesai, diskusikan ringkasanmu dengan guru dan teman. Diskusi itu dapat dipandu dengan beberapa contoh pertanyaan
  • 33. sebagai berikut. 1) Apakah ringkasanmu lebih pendek daripada teks aslinya? 2) Apakah struktur teks tersebut masih dipertahankan sebagaimana teks aslinya? 3) Apakah unsur kebahasaan yang mencirikan cerita fabel masih ada dalam ringkasanmu? 4) Apakah ada ada tambahan informasi dalam ringkasan itu? 5) Apakah paragraf yang disusun mewakili informasi penting yang harus muncul? Tugas 2 Menyusun Teks Cerita Fabel yang Urut dan Logis Pada Tugas 2 ini kamu diajak untuk menyusun teks cerita fabel yang urutannya sesuai dengan struktur teks cerita fabel. Untuk itu, susunlah potongan-potongan teks di bawah ini sesuai dengan urutan sehingga menjadi teks cerita fabel yang urut dan logis. Kerjakan secara bersama-sama dengan teman di kelompokmu! Jangan lupa untuk memberi judul yang tepat. 1) “Serang... !”, teriak Paman Belalang. Dengan cepat Bapak Laba-laba menjatuhkan jaring besarnya tepat di atas kodok itu. Kedua kodok itu terperangkap oleh jaring laba-laba. Mereka pun tidak dapat bergerak. Para pejantan semut merah dan semut hitam mengelilingi serta menggigiti keduanya. Kodok-kodok itu berteriak kesakitan. Akhirnya, mereka menyerah dan meminta maaf kepada para serangga. Kakek Cacing memerintahkan Bapak Laba-laba untuk membuka jaring-jaringnya. Lalu, ia menyuruh kedua kodok itu pergi dari desa serangga. 2) “Ya ampun, jahat sekali kodok-kodok itu!” Bisik Roro ketakutan. Paman Belalang, Lodi, dan Roro diam-diam mendengarkan percakapan kedua kodok itu dari dalam perahu mereka dengan bersembunyi di balik bunga teratai. Benar saja, ternyata kedua kodok itu mempunyai rencana jahat nanti malam. Mereka tahu jika hampir setiap malam desa serangga selalu mengadakan pesta. Kodok itu pun berencana akan merusak pesta dan memangsa anak-anak serangga yang berada di sana. Ketika mendengar hal itu, Paman Belalang cepat-cepat memutar balik arah perahu miliknya, lantas mereka bertiga kembali ke desa. “Ayo kita pulang dan beri tahu serangga tentang rencana itu”, jelas paman. Perahu yang paman kemudikan itu berlayar sangat cepat menuju desa. Setiba di sana Paman Belalang segera menceritakan rencana jahat sang kodok yang mereka dengar tadi. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 19
  • 34. 3) Hampir setiap malam mereka berkumpul bersama, berpesta, menari, dan bergembira. Mereka saling berbagi makanan kecuali seekor belalang yang selalu hidup menyendiri. Ia hanya memandang keramaian dari depan rumahnya. Tingkah belalang itu sangat aneh, ia malu karena ia telah kehilangan sebuah kakinya. Kakek Cacing pernah bercerita, Paman Belalang setahun yang lalu telah kehilangan kakinya akibat ia berkelahi dengan seekor burung yang hendak memangsanya. Sehari-hari Paman Belalang hanya duduk termenung meratapi kakinya yang hilang. Paman Belalang merasa sudah tidak berguna lagi karena telah kehilangan kakinya yang sangat berharga. Lodi si anak semut merah dan Roro si anak semut hitam sangat prihatin melihat hidup Paman Belalang. Suatu hari ketika Lodi dan Roro sedang berjalan-jalan di tepi sungai, tiba-tiba mereka melihat Paman Belalang sedang asyik membuat sebuah perahu kecil yang terbuat dari ranting pohon dan daun kering. “Wahhhh… perahu buatan paman bagus sekali,” puji Roro”. Paman Belalang tersenyum, lalu tiba-tiba ia mengajak Lodi dan Roro naik ke dalam perahu miliknya. Lodi dan Roro saling bertatapan. Mereka tidak menyangka ternyata Paman Belalang sangat baik dan ramah. Paman Belalang mengeluarkan sebuah gitar tua, lalu ia mulai bernyanyi, sedangkan Lodi dan Roro menari-nari mengikuti irama gitar milik Paman Belalang. 4) Dahulu kala di tengah-tengah hutan yang sangat lebat di atas bukit terdapat sebuah desa yang dihuni oleh beraneka ragam serangga. Mereka hidup tenteram, rukun, dan damai. Ada keluarga kupu-kupu yang tinggal di atas pohon. Pak Kumbang dan keluarganya tinggal di dalam sarang yang tergantung di dahan pohon besar. Kakek Cacing selalu membuat rumah di lubang tanah. Sekelompok semut hitam dan semut merah tinggal di sarangnya yang saling berdekatan dengan Bapak Laba-laba yang mempunyai rumah jaring. Ibu Kecoa menempati sebuah sepatu bot, sebuah sepatu bekas milik manusia yang telang terbuang. 5) “Benarkah cerita itu?” tanya Kakek Cacing yang dituakan oleh para serangga di desa mereka. “Benar, Kakek, kami berdua pun juga mendengar percakapan kodok jahat itu,” jelas Lodi dan Roro”. Paman Belalang kemudian memerintahkan kepada serangga bahwa pada malam itu sebaiknya tidak usah menggelar pesta. Anak-anak dan telur mereka harus dijaga baik-baik di dalam sarang oleh induknya, sedangkan para pejantan dewasa siap berjaga-jaga dan menyerang jika kedua kodok itu datang. Ternyata benar, ketika malam hari tiba, kedua ekor kodok hitam itu muncul di desa. Kodok itu pun bingung karena desa serangga yang hampir setiap malam mengadakan pesta, tiba-tiba saja menjadi sunyi senyap. 20 Kelas VIII SMP/MTs
  • 35. 6) “Hore!” Teriak para serangga ketika melihat kodok-kodok itu pergi. Sambil menari-nari mereka mengangkat tubuh Paman Belalang dan melempar-lemparnya ke udara. Kakek Cacing mengucapkan terima kasih kepada Paman Belalang yang sudah menyelamatkan desa. Semenjak itu, Paman Belalang tidak menjadi pemurung lagi. Ia menyadari dirinya masih berguna walaupun telah kehilangan kakinya. Setiap malam ia pun bergabung dengan para serangga lainya untuk berpesta. Paman Belalang selalu bermain gitar dan bernyanyi riang. Para serangga pun sangat menyukainya. Begitu juga dengan Lodi dan Roro yang sekarang menjadi sahabat paman. Mereka selalu ikut berpetualang dengan Paman Belalang dan perahunya. Sumber: cerpenmu.com karya Ayui Soesman Tugas 3 Membedakan Teks Cerita Fabel dengan Teks yang Lain Kamu telah mempelajari beberapa jenis teks pada Kelas VII. Pada tugas ini kamu diminta untuk membandingkan dua jenis teks. Apa perbedaan kedua teks itu? Bandingkan pula struktur kedua teks tersebut. Setelah kamu analisis, termasuk jenis teks apa kedua teks ini. Teks 1 Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 21 Anjing Terkecil Sumber: www.memobee.com Gambar 1.6 Anjing mini Anjing terkecil bernama Scooter. Tinggi badan anjing ini hanya tiga inci atau sekitar 7,2 cm. Warna bulunya putih. Scooter dapat duduk di atas sebuah cangkir. Binatang mini ini berasal dari Auckland, Selandia Baru. Karena badan si mini yang kecil, Cheril McKnight, pemiliknya, hanya menggunakan cangkir telur untuk memberi makan. Tempat tidur anjing itu pun hanya sebesar kotak sepatu. Dia mengalahkan rekor anjing paling kecil sebelumnya, yaitu Boo Boo dengan tinggi badan 4 inci yang berasal dari Amerika Serikat. Anjing Scooter juga mengalahkan rekor anjing paling kecil di dunia tahun 2005 dari ras Chihuahua, yaitu Brandy, yang mempunyai tinggi badan 15,2 cm dan berat badan 1 kg. Dimodifikasi dari Storypedia: Binatang Paling
  • 36. Teks 2 22 Kelas VIII SMP/MTs Anjing yang Nakal Sumber: www.dreamstime.com Gambar 1.7 Anjing berlonceng Dahulu kala ada seekor anjing yang punya kebiasaan mendekati tumit orang. Tidak jarang pula anjing itu mengigit tumit dari orang yang ditemuinya. Karena kebiasaan itu majikannya memasang kalung lonceng di lehernya sebagai penanda jika anjing ini akan mendekat. Si anjing menganggap bahwa lonceng tersebut sebagi ciri khasnya. Anjing itu sangat bangga dan sengaja membunyikannya di setiap sudut pasar. Dia selalu berlari ke setiap penjuru dan menunjukkan lonceng tersebut kepada setiap orang yang lewat. Seekor anak anjing bertanya, “Mengapa kamu selalu berlari ke sana-kemari dengan loncengmu?” “ Ya, aku bangga pada lonceng di leherku. Tidak setiap anjing punya lonceng sepertiku.” Pada suatu ketika anjing tua berkata kepada anjing berlonceng, “ Mengapa kamu selalu memamerkan diri dengan loncengmu?” “ Ya, karena tidak setiap anjing memiliki lonceng sepertiku” “Sebenarnya kamu harus malu pada loncengmu. Lonceng itu tidak patut kamu banggakan. Bahkan, itu aib. Sebenarnya majikanmu memberi lonceng itu agar orang berhati-hati dengan kehadiranmu. Lonceng itu adalah pemberitahuan kepada semua orang agar hati-hati dan waspada akan kedatanganmu karena kamu anjing yang tak tahu aturan dan sering menggigit tumit orang,” kata anjing tua. Setelah mendengar hal itu, anjing berlonceng tidak mau lagi berlari-lari. Meskipun memakai lonceng, dia tidak berani lagi memamerkan loncengnya karena banyak anjing lain yang mengetahui aibnya. Sumber: Diolah dari 312 Dongeng Binatang. Tugas 4 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Cerita Fabel Pada Tugas 4 kamu berlatih untuk memahami ciri kebahasaan teks cerita fabel. Untuk itu, baca kembali teks cerita yang sudah kamu susun pada Tugas 2 di atas. Kemudian, jawablah pertanyaan sesuai dengan perintah! 1. Mengidentifikasi Kata Kerja Setelah membaca teks hasil kerjaanmu itu, coba identifikasi kata kerja yang ada di dalam teks tersebut berdasarkan struktur teks yang ada.
  • 37. No. Struktur teks Kata kerja Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 23 1 Orientasi 1. terdapat 2. hidup 3. ________________ 4. ________________ 5. ________________ dst. 2 Komplikasi 1. mendengarkan 6. ________________ 2. ________________ 7. ________________ 3. ________________ 8. ________________ 4. ________________ 9. ________________ 5. ________________ 10. ________________ 3 Resolusi 1. memerintahkan 6. ________________ 2. ________________ 7. ________________ 3. ________________ 8. ________________ 4. ________________ 9. ________________ 5. ________________ 10. ________________ 4 Koda 1. melihat 2. ________________ 3. ________________ 4. ________________ 5. ________________ dst. Setelah kamu dapat mengidentifikasi kata kerja, coba kelompokkan kata kerja tersebut ke dalam dua bagian. Bagian pertama adalah kata kerja aktif transitif. Bagian kedua adalah kata kerja aktif intransitif. Kata Kerja Aktif transitif Aktif intransitif _______________________________ _______________________________ _______________________________ _______________________________ _______________________________ __________________________________ __________________________________ __________________________________ __________________________________ __________________________________
  • 38. Setelah kamu mengidentifikasi kata kerja tersebut, buatlah kalimat dengan menggunakan kata kerja itu. Coba perhatikan struktur kalimat yang telah kamu susun. Kelompok kalimat dengan kata kerja aktif transitif. 1) _____________________________________________________________ 2) _____________________________________________________________ 3) _____________________________________________________________ 4) _____________________________________________________________ 5) _____________________________________________________________ 6) _____________________________________________________________ 7) _____________________________________________________________ 8) _____________________________________________________________ 9) _____________________________________________________________ 10) _____________________________________________________________ Kelompok kalimat dengan kata kerja aktif intransitif. 1) _____________________________________________________________ 2) _____________________________________________________________ 3) _____________________________________________________________ 4) _____________________________________________________________ 5) _____________________________________________________________ 6) _____________________________________________________________ 7) _____________________________________________________________ 8) _____________________________________________________________ 9) _____________________________________________________________ 10) _____________________________________________________________ Setelah kamu bisa menyusun kalimat dengan menggunakan kedua jenis kata kerja tersebut, coba diskusikan perbedaan struktur yang ada pada kedua kelompok kalimat tersebut. Diskusikan dengan teman kelompokmu! Selanjutnya, coba kamu ubah kalimat aktif transitif yang telah kamu susun menjadi kalimat pasif. Kelompok kalimat pasif. 1) _____________________________________________________________ 2) _____________________________________________________________ 3) _____________________________________________________________ 4) _____________________________________________________________ 5) _____________________________________________________________ 6) _____________________________________________________________ 24 Kelas VIII SMP/MTs
  • 39. 7) _____________________________________________________________ 8) _____________________________________________________________ 9) _____________________________________________________________ 10) _____________________________________________________________ Coba diskusikan struktur kalimat yang telah kamu susun dengan guru dan teman-temanmu. Catatlah hasil diskusi itu. Temukanlah simpulan dari diskusi yang telah kamu lakukan dengan guru dan teman-temanmu. 2. Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang Setelah membaca teks fabel “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” pada Tugas 1, temukanlah penggunaan kata sandang si dan sang. Selain itu, susunlah kalimat dengan kata sandang tersebut. 1) _____________________________________________________________ 2) _____________________________________________________________ 3) _____________________________________________________________ 4) _____________________________________________________________ 5) _____________________________________________________________ 3. Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu Setelah memahami teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” pada Tugas 1, temukanlah kalimat yang menggunakan konsep keterangan tempat dan waktu! Selanjutnya, untuk menambah latihan kamu, susunlah kalimat yang menggunakan konsep keterangan tempat dan waktu. 1) _____________________________________________________________ 2) _____________________________________________________________ 3) _____________________________________________________________ 4) _____________________________________________________________ 5) _____________________________________________________________ 4. Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya Setelah membaca teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus” pada Tugas 1, temukanlah kata penghubungnya. Apakah dalam teks tersebut juga ada kata hubung seperti lalu, kemudian, dan akhirnya? Temukan struktur kalimat tersebut. Susunlah kalimat yang memiliki struktur dengan menggunakan kata hubung tersebut. 1) _____________________________________________________________ 2) _____________________________________________________________ 3) _____________________________________________________________ 4) _____________________________________________________________ 5) _____________________________________________________________ Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 25
  • 40. Kegiatan 3 Menyusun Teks Cerita Fabel secara Mandiri Kegiatan ini berisi tentang pembuatan teks secara mandiri. Pada bagian ini kamu diminta secara mandiri untuk mengidentifikasi dan menyusun teks cerita fabel sebanyak 16—25 kalimat. Tugas 1 Mengidentifikasi Kekurangan Teks Cerita Fabel 1. Setelah kamu menyusun teks cerita fabel dari potongan teks, kamu tentu bisa mengidentifikasi teks cerita fabel. Untuk itu, identifikasilah kekurangan teks cerita fabel di bawah ini. Baca dan temukanlah bagian struktur apa yang tidak ada. 26 Kelas VIII SMP/MTs Kelinci Sang Penakluk Di sebuah hutan hiduplah seekor singa yang ganas. Suatu hari sang singa ganas itu membuat peraturan bahwa dia tidak akan berburu binatang hutan. Sebagai gantinya harus ada binatang di sekelilingnya yang suka rela menjadi mangsanya. Pada hari pertama setelah peraturan itu diberlakukan datanglah seekor kelinci. Sambil terengah-engah kelinci itu minta maaf kepada sang singa yang ganas itu. “Maaf sang raja, saya datang terlambat. Ada singa lain yang tadi memburu saya,” kata si kelinci. Kemudian, singa yang ganas itu mengangguk-anggukkan kepala dan langsung menyahut, “ Mana singa yang mengejarmu? Akan kuhabisi dia sekarang juga.” “Ya sang raja, dia ada di dalam sumur itu.” Akhirnya, binatang-binatang itu menjadi lega. Berkat kecerdikan kelinci Sang singa yang ganas itu masuk ke dalam sumur dan tidak ada lagi pemangsa di hutan itu. Di modifikasi dari Kelinci yang mengalahkan Singa dalam 50 Cerita Fabel Dunia Presentasikan hasil pengidentifikasianmu terhadap teks “Kelinci sang Penakluk” yang telah kamu lakukan di atas. Butir-butir yang kamu presentasikan dapat meliputi 1) struktur teks; 2) struktur kalimat yang digunakan; 3) penggunaan kata sandang, penggunaan kata keterangan tempat dan waktu, serta kata penghubung, 4) keterkaitan antarparagraf yang mewakili struktur teks; 5) sifat dan karakter setiap tokoh; dan 6) nilai moral apa yang dapat kamu aplikasikan dalam bersosialisasi dengan orang tua, teman, guru, dan dengan anggota masyarakat lainnya. Tugas 2 Membaca dan Menulis Puisi tentang Binatang Setelah kamu banyak membaca dan memahami jenis teks fabel, kamu juga dapat memperkaya pemahamanmu melalui puisi. Untuk itu, coba baca puisi berikut dengan penuh penghayatan.
  • 41. Karya Aldika Restu Pramuli Baru saja lahir Kupu-kupu kecil dari sebuah kepompong mungil Sayap-sayapnya elok Kuning mencolok Berhiaskan hijau volkadot Metamorfosa telah sampai di batas titik Kepompong telah menjelma makhluk bersayap cantik Bunga-bunga pun siap jadi teman baik bagi si kupu-kupu kecil yang cantik Sumber: http://tantrapuan.wordpress.com/category/puisiku/antologi-puisi-anak/ Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 27 Kupu-Kupu Kecil Sumber: www.newindianexpress.com Gambar 1.8 Kupu-Kupu Setelah membaca puisi “Kupu-Kupu Kecil” di atas, tentu kamu juga bisa menulis sebuah puisi tentang binatang yang kamu suka. Keterampilan menulis puisi tidak bergantung pada bakat yang dimiliki seseorang. Setiap orang dapat menulis puisi. Demikian juga kamu. Bagus atau tidaknya puisi yang kamu tulis bergantung pada kemampuan diri dalam mengolah kata. Agar dapat menulis puisi dengan baik, kamu perlu mengetahui langkah-langkah dalam menulis puisi. Sekarang cobalah menulis puisi dengan mengerjakan tugas berikut. 1. Mari kita pergi ke kebun binatang atau ke pekarangan sekolah! 2. Amati segala hal atau sesuatu yang ada di sekitar kamu! 3. Tentukan tema yang akan kamu tulis di dalam puisimu. Kamu harus memilih dan menentukan hal yang menarik berdasarkan hasil pengamatanmu. 4. Bayangkan apa yang akan kamu ungkapkan tentang hal yang manarik yang kamu tentukan tadi! 5. Tuangkan apa yang kamu bayangkan tadi Langkah-langkah menulis puisi dalam bentuk puisi! 1. Menentukan tema 6. Pilih kata yang menurutmu paling indah 2. Membayangkan hal yang akan untuk mengungkapkan apa yang kamu diungkapkan atau ditulis bayangkan tadi! 3. Menulis apa yang dibayangkan 7. Periksa dan cermati lagi puisi yang sudah 4. Memilih kata atau diksi yang tepat kamu hasilkan! 5. Menggunakan ungkapan dan 8. Perlihatkan puisi yang kamu buat kepada majas dengan tepat untuk gurumu! Mintalah saran dan masukan mengungkapkan ide kepada gurumu agar puisimu menjadi 6. Mencermati dan merevisi naskah lebih baik. puisi yang sudah ditulis 9. Bacakan puisi yang kamu tulis tersebut di depan kelas!
  • 42. Tugas 3 Merevisi Teks Cerita Fabel Pada Tugas 4 ini kamu diminta untuk merevisi teks yang telah disediakan. Untuk itu, baca dan pahami teks “Landak yang Kesepian” berikut yang terdiri atas empat bagian. 28 Kelas VIII SMP/MTs Landak yang Kesepian Sumber: http://www.lafebervet.com Gambar 1.9 Seekor landak Bagian 1 Ketika si landak sedang melamun di pinggir sungai, seekor kura-kura menghampirinya. “Hai, siapa namamu? Aku Kuku. Aku perhatikan dari tadi kamu melamun saja.” Landa kaget mendengar si kura-kura. Dia bingung, ternyata masih ada yang mau menyapanya. Kuku mengulurkan tangannya ke Landa. Landa menjabat tangan Kuku dengan hati-hati. “Hai, namaku Landa,” jawab landa gembira. “Landa, aku tahu kok kamu sedang mempunyai masalah. Wajahmu terlihat murung,” kata Kuku. “Ah, tidak apa-apa, Kuku.” “Ceritalah kepadaku. Siapa tahu aku bisa membantumu.” Karena Kuku ramah dan baik, akhirnya Landa bercerita tentang hal yang menimpanya. Setelah mendengar cerita itu Kuku merasa iba kepada Landa. Kuku berusaha menghibur Landa. Dia juga mengundang Landa ke pesta di rumahnya. Landa senang mendapat undangan itu. Keesokan harinya Landa datang ke rumah Kuku. Dengan senang dan bergembira dia segera menuju ke rumah Kuku. Setelah sampai di rumah Kuku ternyata sudah banyak binatang lain yang hadir dalam pesta tersebut, termasuk monyet, kambing, dan kancil. Kuku menerima kedatangan Landa dengan gembira. Dia mengenalkan Landa kepada teman-temannya. Sebagian dari tamu-tamu itu ada yang mau bersalaman dengan Landa dan sebagian lain menolaknya. “Mengapa kamu tidak mau bersalaman denganku?” tanya Landa. “Maaf Landa, aku takut durimu menusuk tanganku,” jawab Kancil.
  • 43. Bagian 2 Ketika mereka sedang asyik berpesta, tiba-tiba monyet berteriak kencang,“Teman-teman, cepat bersembunyi, ada gerombolan serigala mengintai kita. Seketika itu juga, mereka kalang kabut. Tiba-tiba gerombolan serigala mengejar binatang-binatang yang ada di rumah Kuku. Kura-kura, monyet, kancil, dan kambing sudah tertangkap oleh serigala. Seketika itu juga Landa marah. Dia tidak terima melihat teman-temannya di tangkap serigala. Landa langsung menggulung badannya menjadi bulat, seperti bola duri. Kemudian dia menggelindingkan ke arah gerombolan serigala. Dengan lincah Landa menabrakkan badannya ke gerombolan serigala itu. Serigala itu kesakitan dan gerombolan itu terpecah. Bagian 3 Akhirnya, serigala itu lari meninggalkan Landa dan teman-temannya. “Hore, hidup Landa!” Terima kasih Landa, kami minta maaf atas sikap kami selama ini,” kata monyet sambil tersenyum tulus. Akhirnya, Landa tidak lagi kesepian. Kini, dia mempunyai banyak teman yang membuat hidupnya lebih bahagia. Bagian 4 Di hutan belantara hiduplah seekor landak. Namanya Landa. Jarang sekali dia bermain dengan binatang lain. Si landak tidak mau bermain dengan binatang lain karena khawatir duri yang ada di tubuhnya akan menusuk temannya. Setiap hari Landa bermain sendiri. Mencari makan pun dia hanya berani pada malam hari di saat binatang lain tidur pulas. Hatinya sedih karena tidak mempunyai teman yang bisa di ajak berbicara dan bermain. Beberapa waktu lalu si Landa mengajak monyet, kambing, kancil, dan binatang lainnya untuk bermain bersama. Akan tetapi, mereka menolak ajakan itu. “Teman-teman, ayo main bersamaku?” ajak Landa. “Maaf, Landa, bukannya tidak mau bermain bersamamu, tetapi kami takut tertusuk duri di badanmu itu,” seru teman-temannya. Aku akan berhati-hati agar duri di tubuhku tidak menusuk kalian.” “Tapi maaf, Landa, kami belum bisa,” seru teman-temannya. Setelah mendengar jawaban dari teman-temannya, Si Landa bertambah sedih. Landa tetap berusaha sekuat tenaga agar dia dapat diterima oleh teman-temannya. Landa berusaha menghibur diri. Dia bernyanyi-nyanyi kecil. Landa selalu berpikir tentang nasibnya yang nahas itu. Dia berpikir bahwa ini adalah nasibnya. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 29
  • 44. Setelah kejadian itu, Landa semakin tidak berani ke luar rumah. Dia hanya bisa memandang dari balik jendela binatang lain yang sedang bermain. Landa semakin sedih melihat hal itu. Ingin rasanya dia bergabung dengan teman-temannya, tetapi apa daya teman-temannya tidak mau bermain dengannya. 30 Kelas VIII SMP/MTs Diolah dan dimodifikasi dari Storypedia Binatang Paling Setelah kamu membaca teks “Landak yang Kesepian”, kerjakan tugas berikut sesuai dengan perintah! 1. Betulkan ejaan kalimat berupa kesalahan penggunaan huruf kapital berikut berdasarkan teks “Landak yang Kesepian” 1) Di hutan belantara hiduplah seekor Landak. _____________________________________________________________ 2) Si Landak tidak mau bermain dengan binatang lain karena khawatir duri yang ada di tubuhnya akan menusuk temannya. _____________________________________________________________ 3) Beberapa waktu lalu si Landa mengajak Monyet, Kambing, Kancil, dan binatang lainnya untuk bermain bersama. _____________________________________________________________ 4) Setelah mendengar jawaban dari teman-temannya, Si Landa bertambah sedih. _____________________________________________________________ 5) Ketika Si Landak sedang melamun di pinggir sungai, seekor Kura-Kura menghampirinya. _____________________________________________________________ Jika kamu sudah mahir mengerjakan latihan butir 1—5, lanjutkan semua perbaikan yang terkait dengan penggunaan huruf kapital dalam teks tersebut. 2. Untuk membantu menambah pemahamanmu tentang penggunaan kata depan di dan awalan di- pada kata kerja, kamu dapat mengerjakan tugas berikut ini. Betulkan penggunaan di sebagai kata depan dan di- sebagai awalan pada kalimat berikut ini. 1) Hatinya sedih karena tidak mempunyai teman yang bisa di ajak berbicara dan bermain. _____________________________________________________________ 2) Aku akan berhati-hati agar duri ditubuhku tidak menusuk kalian. _____________________________________________________________ 3) Ketika si landak sedang melamun dipinggir sungai, seekor kura-kura menghampirinya. _____________________________________________________________
  • 45. 4) Dia tidak terima melihat teman-temannya di tangkap serigala. _____________________________________________________________ 5) Kami takut tertusuk duri dibadanmu itu. _____________________________________________________________ Perbaikilah menjadi kalimat yang tepat, jika masih ada penggunaan awalan di-dan kata depan di yang salah dalam teks “Landak yang Kesepian”. 3. Setelah kamu dapat membetulkan ejaan yang salah dan membetulkan penggunaan di sebagai kata depan dan di- sebagai awalan , sekarang urutkan bagian-bagian teks tersebut menjadi urutan yang baik dan menjadi sebuah teks cerita fabel yang utuh. Tugas 4 Menyusun Teks Cerita Fabel dengan Kata-Kata Sendiri Dalam membuat teks cerita fabel, kamu dapat menggunakan tokoh binatang untuk mewakili karakter manusia yang telah kamu ketahui. Teks yang akan kamu susun berjumlah 16—25 kalimat. Agar kamu lebih mudah menyusun teks cerita fabel, lakukanlah tugas berikut sesuai dengan urutannya! 1. Amatilah perilaku binatang di sekitarmu, kemudian tentukan hal menarik yang kamu amati sehingga menjadi tema tulisanmu. Tema yang disarankan berkaitan dengan kebaikan yang dapat diambil dari perilaku binatang. 2. Buatlah kerangka teks cerita fabel yang terdiri atas struktur teksnya, yaitu orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Kamu harus ingat bagian yang termasuk orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Jika kamu masih belum paham, pelajari lagi Kegiatan 1 tentang mengenali struktur teks fabel. Kamu juga dapat bertanya kepada gurumu jika belum paham. 3. Buatlah ide pokok atau gagasan yang ingin kamu tulis di dalam keempat bagian teks tersebut. 4. Hubungkan antara ide pokok pada setiap bagian itu dengan menggunakan kata sambung yang sudah kamu pelajari. Jika perlu, kamu dapat membuat dan menambahkan kalimat lain sehingga teksmu menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. 5. Ketika menyusun teks berdasarkan hasil pengamatanmu itu, kamu harus menerapkan unsur kebahasaan, seperti ejaan, pilihan kata, tanda baca, dan kalimat. 6. Setelah kamu berhasil menyusun teks cerita fabel, baca dan cermati lagi teks hasil karyamu itu. Lengkapi kekurangan dan kesalahan yang terjadi. Kemudian, diskusikan karyamu itu dengan gurumu. Mintalah dia membaca dan memeriksanya. Jika sudah dianggap sempurna, publikasikanlah teks yang telah kamu susun tersebut di majalah dinding sekolah atau kamu dapat mengirimnya ke media massa di daerahmu. Sebelum dipublikasikan, perbaiki hasil teks yang disusun sesuai dengan masukan teman dan gurumu. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 31
  • 46. 7. Kamu tentu pernah mendengar cerita tentang teks fabel, baik dari kakekmu, orang tuamu, maupun tokoh masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Dalam tugas ini kamu diminta menceritakan kembali teks cerita fabel berdasarkan hasil dengaran dari orang lain, termasuk radio atau televisi. Untuk itu, kerjakanlah tugas berikut! 1) Mintalah kakekmu, orang tuamu, atau orang yang kamu kenal untuk menceritakan teks cerita fabel. Jika kamu tidak mungkin dapatkan itu, dengarkanlah dari radio, televisi, atau minta orang tuamu membacakan teks cerita fabel. 2) Buatlah beberapa pertanyaan sebelum kamu mendengar cerita teks fabel berdasarkan tugas butir satu. Pertanyaanmu tentu harus berhubungan dengan cerita yang akan kamu dengar tersebut. 3) Isi pertanyaan tersebut ketika kamu mendengar cerita itu. Jika kamu mendapat rekaman dengaran tentang cerita fabel, putarlah dengaran itu untuk mengisi pertanyaan yang sudah kamu susun. 4) Cermati dan lengkapi hasil jawaban pertanyaanmu itu sehingga tersusun cerita fabel yang urut dan logis. Jangan lupa untuk menerapkan kaidah kebahasaan sehingga teksmu mudah dipahami. Jika sudah tersusun, mintalah temanmu untuk membacanya. Diskusikan hasil karyamu dengan teman dan gurumu. 5) Minta waktu kepada guru atau teman-temanmu untuk menceritakan kembali apa yang sudah kamu tulis itu di depan kelas. Mari Berdiskusi Setelah membahas dan memahami pelajaran Bab I, diskusikanlah bersama teman-temanmu tentang hasil belajarmu atas teks cerita fabel. Berilah tanda centang (v) pada kolom memahami dan menerapkan, kurang memahami dan sudah menerapkan, dan tidak memahami dan tidak menerapkan sesuai dengan pengalaman masing-masing. No. Pemahaman dan Penerapan 32 Kelas VIII SMP/MTs Memahami dan Menerapkan Kurang Memahami dan Sudah Menerapkan Tidak Memahami dan Tidak Menerapkan 1 Kita bersyukur terhadap anugerah Tuhan dengan diciptakannya bermacam-macam jenis binatang.
  • 47. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 33 2 Perbuatan melestarikan alam berarti menolong kehidupan fauna dari kemusnahan. 3 Mencintai lingkungan berarti tidak memelihara binatang yang dilindungi di rumah. 4 Mencintai fauna berarti tidak berburu binatang yang dilindungi. 5 Jujur, suka membantu, dan senang bersahabat harus selalu dilakukan. 6 Culas, sombong, mau menang sendiri, tidak peduli terhadap lingkungan, tidak mau membantu, dan sifat jelek lainnya harus ditinggalkan. 7 Saya sudah memahami struktur teks cerita fabel. 8 Saya sudah bisa menyusun teks cerita fabel.
  • 48. Perenungan Setelah belajar tentang teks cerita fabel, tentu kamu memiliki simpulan di dalam pembelajaran ini. Sekarang, coba kamu tuliskan hasil perenunganmu tentang pembelajaran pada Bab 1 ini. Simpulanmu tentu berkaitan dengan sikap, pengetahuan yang kamu peroleh, dan keterampilan yang kamu dapat selama pembelajaran berlangsung. ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ ________________________________________________________ 34 Kelas VIII SMP/MTs
  • 49. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 35 Peta Konsep Bab II Bab II Menepis Lupa Jasa Inspirator Bangsa Membangun Konteks Kegiatan3 Penyusunan Teks Biografi secara Mandiri Tugas 1 Mengidentifikasi Teks Biografi Tugas 2 Meringkas Teks Biografi dengan Kata-Kata Sendiri Tugas 3 Menyusun dan Merevisi Teks Biografi Tugas 4 Menyusun Teks Biografi Berdasarkan Identitas Tokoh Kegiatan 1 Pemodelan Teks Biografi Tugas 1 Memahami Teks Biografi Tugas 2 Mengenali Struktur Teks Biografi Tugas 3 Mengindentifikasi Unsur Kebahasaan Teks Biografi Tugas 4 Memahami dan Mengenang Jasa Pahlawan melalui Puisi Kegiatan 2 Penyusunan Teks Biografi secara Berkelompok Tugas 1 Mengidentifikasi Teks Biografi Tugas 2 Menelaah Unsur Kebahasaan Teks Biografi Tugas 3 Menyusun dan Meringkas Teks Biografi Tugas 4 Mengungkapkan Pikiran dan Ekspresi dengan Bermain Peran
  • 50. Menepis Lupa Jasa Inspirator Bangsa Bab II Ingat pula apa yang pernah disampaikan Bung 36 Kelas VIII SMP/MTs Alangkah hebatnya! Negara Gotong-Royong Sumber: www.poztmo.com Gambar 2.1 Bung Karno ketika Berpidato pada 1 Juni 1945 “Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia buat Indonesia. Semua buat semua! Jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan yang tiga menjadi satu, maka dapatlah saya satu perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan “gotong-royong”. Alangkah hebatnya! Negara Gotong-Royong. Membangun Konteks Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan inspirator bangsa? Jika berbicara tentang inspirator bangsa, ingatan kita akan terbawa kepada orang yang telah berjasa pada bangsa dan negaranya. Bung Karno dan Bung Hatta merupakan tokoh yang dipandang sebagai inspirator bangsa. Meskipun kedua tokoh proklamasi itu sudah tiada, semangat dan jasa mereka masih tetap dikenang hingga sekarang. Mari cermati apa yang disampaikan Bung Karno tentang Negara gotong royong dalam teks pada Gambar 2.1. Dapatkah kamu menangkap makna pesan tokoh proklamotor itu? Negara gotong royong yang menjadi ciri bangsa Indonesia begitu hebatnya. Masyarakat kita yang beraneka ragam suku sudah lama hidup tolong-menolong dan bantu-membantu, misalnya mereka bekerja sama membuat jembatan atau membangun jalan desa. Mereka bersatu dalam keberagaman. Satu untuk semua dan semua untuk semua. Kamu pun harus hidup saling membantu, baik dengan teman di sekolah maupun dengan teman atau orang lain di sekitar tempat tinggalmu. Kamu harus tetap menjaga dan menerapkan sifat gotong royong yang menjadi ciri bangsa kita yang belum tentu dimiliki bangsa lain. Sumber: mediakompasiana.com Gambar 2.2 Bung Hatta Hatta pada tahun 1950-an tentang bahasa Indonesia. Sebagai tokoh proklamasi, Bung Hatta sangat bangga dengan bahasa Indonesia. Ia tidak hanya menyadari bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tetapi juga menganggap bahasa Indonesia mampu sebagai menyampai informasi dan pikiran cendekia. Oleh karena itu, kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang telah mempersatukan
  • 51. bangsa Indonesia yang beraneka ragam suku. Selain itu, kita juga mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai penyampai informasi dan pikiran cendekia. Rasa syukur itu dapat kamu perlihatkan dengan tetap menggunakan dan menjaga bahasa Indonesia. Bangsa dan negara yang kita cintai ini tidak akan pernah ada tanpa perjuangan para pahlawan bangsa. Mereka telah menyerahkan jiwa dan raga untuk mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia. Mereka tidak hanya dikenang sebagai pahlawan bangsa, tetapi juga sebagai inspirator bangsa bagi generasi berikutnya. Semangat dan perjuangan yang mereka berikan selayaknya dapat menginspirasi anak bangsa untuk lebih berprestasi. Pantaskah kita melupakan jasa mereka? Kita tentu tidak akan pernah melupakan jasa mereka yang telah yang berjuang untuk bangsa tercinta. Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah! Sumber: www.republika.co.id Gambar 2.3 Pembacaaan Proklamasi dan pengibaran Sang Saka merah Putih Agar tidak melupakan jasa dan semangat para inspirator bangsa, kita perlu mengetahui biografinya. Biografi merupakan riwayat hidup seseorang atau tokoh yang ditulis oleh orang lain. Akan tetapi, jika riwayat hidup seseorang ditulis sendiri oleh orang tersebut, hasilnya disebut autobiografi. Biografi memuat identitas dan peristiwa yang dialami seseorang, Teks biografi (biography) termasuk karya dan penghargaan yang diterima merupakan teks yang mengisahkan dan permasalahan yang dihadapinya. Uraian tokoh atau pelaku, peristiwa, dan tentang identitas berisi antara lain nama, tempat masalah yang dihadapinya. dan tanggal lahir, latar belakang keluarga, riwayat pendidikan, dan riwayat organisasi yang diikuti. Uraian tentang peristiwa berisi kejadian yang dialami tokoh dalam mengharumkan nama bangsa, mengembangkan karier, atau memperjuangkan hidup. Sementara itu, uraian tentang masalah memuat hambatan, tantangan, atau kendala yang dihadapi tokoh dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Pernahkah kamu membaca biografi tentang tokoh yang dapat menjadi inspirator bangsa? Kapan dan di manakah dia lahir? Mengapa dia dapat dijadikan sebagai inspirator bangsa? Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan 37
  • 52. Pelajaran pada Bab II akan mengajak kamu memahami dan mencermati teks biografi melalui tema “Menepis Lupa Jasa Inspirator Bangsa”. Melalui pembelajaran teks biografi pada bab ini, kamu diharapkan tidak melupakan sejarah dan jasa mereka yang telah berjuang untuk bangsa dan tanah air tercinta. Setelah memahami dan menyelesaikan pembelajaran pada Bab II, kamu diharapkan mengetahui ciri, struktur, dan unsur kebahasaan yang ada di dalam teks biografi. Setelah itu, kamu diharapkan mampu menghasilkan teks biografi yang panjangnya sekitar 16—25 kalimat sesuai dengan ciri, struktur, dan unsur kebahasaan yang dimilikinya. Selain itu, kamu juga diharapkan dapat menerapkan sikap spiritual dan sikap sosial yang tercermin di dalam pembelajaran ini. Kegiatan 1 Pemodelan Teks Biografi Ki Hajar Dewantara yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia juga merupakan inspirator bangsa. Karena jasa dan semangatnya pula, kita mengenang dan menetapkan hari kelahirannya, tanggal 2 Mei, sebagai Hari Pendidikan Nasional. Inspirator bangsa tidak hanya disematkan kepada orang yang sudah meninggal, tetapi juga kepada orang yang masih hidup (termasuk pelajar dan masyarakat). Peristiwa dan prestasi yang dialaminya dapat memberi inspirasi kepada orang lain. Semangat yang digelorakannya tidak hanya dapat membangkitkan rasa nasionalisme generasi muda pada masa penjajahan, tetapi dapat juga menggelorakan semangat belajar bagi generasi muda pada masa sekarang dan mendatang. 38 Kelas VIII SMP/MTs Sumber: http://sdmuhcc.net/gallery/index.php?album=upacara-bendera Gambar 2.4 Siswa sedang melaksanakan upacara bendera Pada Kegiatan 1 ini kamu akan mempelajari teks biografi tentang Ki Hajar Dewantara. Ia lebih dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Kegiatan pembelajaran diawali dengan memahami teks biografi melalui teks “Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia”, kemudian mengenali struktur teks biografi, lalu memahami unsur kebahasaan yang ada di dalam teks tersebut. Pembelajaran pada Kegiatan 1 ini diakhiri dengan memahami dan mengenang jasa pahlawan melalui puisi.