Laporan ini membahas tentang pengukuran literasi dan numerasi pada siswa melalui Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). AKM bertujuan untuk mengukur kompetensi kognitif dan karakter siswa secara menyeluruh. Literasi dan numerasi merupakan kompetensi dasar yang dibutuhkan siswa untuk belajar sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat. Laporan ini juga membahas konsep, perkembangan, dan
3. Tujuan AKKM
AKM sendiri memiliki tujuan untuk mengembangkan kompetensi
kognitif yang mendasar sekaligus karakter murid secara utuh.
AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang
diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan
kualitas diri dan berpartisipasi positif dalam masyarakat sehingga
terciptanya siswa menjadi anak yang mempunyai kognitif dan
nilai karakter yang baik.
4. Penerapan Asesmen Nasional
Penerapan asesmen nasional ini tidak hanya kognitif saja yang
menjadi poin besar dalam pelaksanaan pembelajaran, namun
nilai karakter juga menjadi poin yang harus terpenuhi. Pada poin
AKM mengapa mengukur literasi dan numerasi? Karena literasi
membaca dan numerasi merupakan dua kompetensi minimum
bagi siswa untuk bisa belajar sepanjang hayat dan berkonstribusi
kepada masyarakat.
5. Pelaksanaan Soal AKM
Pelaksanaan soal AKM dapat dilakukan kepada semua level kelas secara
merata, sehingga siswa di sekolah mendapat perlakukan yang sama
terhadap kemampuan literasi dan numerasi secara baik, sehingga siswa
sudah terbiasa dengan soal AKM yang sudah dipelajari di setiap jenjang
kelas. Dengan demikian, siswa dapat dengan mudah menghadapi
asesmen kompetensi minimum atau AKM.
Asesmen kompetensi minimum (AKM) masuk pada asesmen nasional
yang di antaranya ada survei karakter dan surver lingkungan. Pada
penerapan asesmen kompetensi minimum (AKM), siswa dapat
mempelajari beberapa komponen sekaligus. Yaitu pertama "konten.”
Asesmen literasi membaca berdasarkan konten akan menguji beragam
teks informasi dan teks fiksi, sedangkan untuk asesmen numerasi akan
menguji matematika.
6. Progres Kognitif
Kedua "progress kognitif." Siswa akan diukur kamampuannya
memahami teks informasi, mengevaluasi dan merefleksi.
Sedangkan asesmen numerasi siswa akan diukur pemahaman
dan penerapan konsep matematika. Yang ketiga "konteks." Pada
literasi dan numerasi siswa diukur tentang sosial budaya dan
komponen konteks.
8. nsep Dasar Literasi Dan
merasi
a konsep dasar literasi akan dibahasdefinisi literasi dari
bagai sumber dan dari masa ke masa. Anda akan
ndapatkan informasi konsep literasi yang sesuai dengan
ran pemerintah dan dari teori perkembangan terbaru.
a konsep dasar numesi akan dibahasdefinisi numerasi dari
bagai sumber dan dari masa ke masa. Anda akan
ndapatkan informasi konsep numerasi yang sesuai dengan
ran pemerintah dan dari teori perkembangan terbaru.
9. Perkembangan Literasi dan
Numerasi
Pada perkembangan literasi akan dibahas perkembangan literasi
dari tiga sudut pandangyaitu pengetahuan bahasa, keterampilan
berbahasa dan perkembangan proses berpikir. Dari ketiga sudut
pandangtersebut tercermin perkembangan literasi sesuai rentang
usia.
Pada perkembangan numerasi Anda akan mendapatkan proses
perkembangan numerasi sesuai dengan usia. Dari perkembangan
numerasi ini, Anda akan mendapatkan keragaman materi numerasi
dan urutan pembelajaran numerasi yang tepat.
10. Proses Pemrofilan Perkembangan Literasi
Pada proses pemrofilan perkembangan literasi Anda akan mendapatkan
cara mengukur perkembangan literasi dengan mudah dan sederhana sesuai
perkembangan murid. Hasil dari pemrofilan ini, dapat dijadikan dasar
penyusunan program literasi yang sesuai dan dapat melakukan stimulasi
jika diperoleh data perkembangan literasi yang tidak sesuai dengan
perkembangan usia.
11. Miskonsepsi Implementasi Literasi
dalam Pembelajaran
Masalah implementasi literasi dalam pembelajaran masih sering menjadi bahan
keraguan, perbedaaan, bahkan perdebatan di kalangan guru dan tenaga
kependidikan. Mengacu pada perspektif literasiyang telah dibahas di Modul 1,
mari kita renungkan kembali beberapa anggapan keliru yang masih umum
terdapat dalam implementasi pembelajaran, yaitu:
1.Literasi harus diajarkan secara terpisah.
2.Pembinaan keterampilanterkait bacaan dan praktik berbudaya yang yang
menjadi ciri penguasaan literasicukup hanya dengan mewajibkan peserta didik
membaca 15 menit dalam sehari.
3.Literasi hanya terkait dengan pelajaran Bahasa lndonesia (literasi membaca),
pelajaran Matematika (literasi numerasi), dan pelajaran IPA (literasi sains) saja.
4.Semakin banyak konsep pengetahuan yang diberikan pada peserta didik akan
menjamin tercapainyatuntutanpenguasaan literasi.
12. Miskonsepsi Implementasi Literasi
dalam Pembelajaran
Untuk jenjang SMP, pembinaan literasi sebenarnya telah didorong salah
satunya dengan rekomendasi penerapan model-model
pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning dalam
Kurikulum Nasional. Jadi, dalam pembelajaran di Indonesia seharusnya tidak
ada perbedaan, apalagi pertentangan, antara pengembangan kompetensi
dalam kurikulum yang sedang diberlakukan dengan implementasi
pengembangan literasi. Hal yang harus menjadi penekanan dalam
pengembangan literasi adalah selalu mengaitkan tuntutan kompetensi
dengan hal-hal kontekstual yang sesuai dengan usia dan kebutuhan peserta
didik dalam kehidupannya.
13. Miskonsepsi Implementasi
Numerasi dalam Pembelajaran
Dalam mengimplementasikan numerasi di mata pelajaran matematika,
Bapak Ibu dapat memulainya dengan permasalahan kontekstual atau
kegiatan yang berbasis proyek. Masalah kontekstual dapat digunakan di
awal pembelajaran untuk membantu peserta didik memahami konteks
maupun di akhir penjelasan untuk memperkuat pemahaman konsep
peserta didik. Tentu ini juga tidak terlepas dari upaya Bapak Ibu guru dalam
menggunakan berbagai variasi model, media dan metode pembelajaran.
Kemampuan numerasi juga dapat ditingkatkan di mata pelajaran lainnya
selain matematika. Ingat kembali bahwa numerasi melihat konsep
matematika yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di berbagai
konteks.
15. HIKMAH PENGIMBASAN
Literasi dan numerasi yang baik menurut akan menyelamatkan
pelajar di masa depan yang belum jelas akan seperti apa. Jika
tingkat literasi dan numerasi nasional hari ini masih rendah.
Padahal selain untuk beradaptasi, kemampuan dasar ini juga akan
membentuk sikap kritis pada pelajar. Di dalamnya saling
dikembangkan praktik baik dalam pengembangan literasi numerasi
di sekolah.
Selain itu, AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam
konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid
menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang
dimiIikinya.AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara
mendalam, tidak sekedar penguasaan konten