SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
(REVIEW JURNAL)
PEMANFAATAN SLUDGE LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBUATAN KOMPOS
DENGAN METODE WINDROW DAN CINA
Oleh:
Nurul Huda. S
(H1E112005)
Program Studi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
ABSTRAK
Saat ini pertumbuhan industry pulp dan kertas semakin meningkat seiring
perkembangan zaman. Hal ini mendorong terjadinya peningkatan penggunakan
kertas yang bahan bakunya bersal dari kayu. Akibat adanya pembangunan ini
menyebabkan eksploitasi terhadap hasil hutan. Disisi lain dari pembangunan
industry pulp dan kertas ini adalah limbah yang dihasilkan yang cukup besar.
Dikhawatiran limbah yang berupa serat limbah (sludge) dari proses pengolahan
tersebut dibuang ke badan air yang dapat saja menyebabkan pencemaran
lingkungan. Untuk itu perlu adanya solusi mencegah pencemaran lingkungan
seperti yang disebutkan sebelumnya dengan cara mengolah limbah sludge
menjadi kompos.
Kata kunci:.industri pulp dan kertas, sludge, kompos, kestabilan lingkungan.
PENDAHULUAN
Perkembangan industry di
Indonesia setiap tahunnya semakin
meningkat, khususnya industry pulp
dan kertas. Dapat dibayangkan setiap
orang setiap harinya menggunakan
kertas dalam kehidupan mereka
sehari-harinya. Sehingga dapat
diperkirakan banyaknya perusahaan
pulp dan kertas di Indonesia. Untuk
kapasitas produksi industry kertas
pada tahun 1987 sebesar 980.000
ton, kemudian pada tahun 1997
meningkat tajam menjadi 7.232.800
ton. Apabila kita memperhitungkan
rencana perluasan dan investasi baru
dari tahun 1988 hingga akhir tahun
2005 dapat diperkirakan produksi
kertas oleh industry-industri kertas
tersebut mencapai 13.696.170 ton.
Penggunaan kertas di berbagai
dunia saat ini mencapai angka yang
sangat tinggi. Kertas yang biasanya
kita gunakan terbuat dari kayu yang
diolah dengan teknologi yang cukup
canggih. Terbukti 90% pulp dan
kertas yang diproduksi menggunakan
bahan baku kayu sebagai bahan
berserat selulosa. Dari hal ini dapat
kita bayangkan berapa banyak kayu
yang dieksploitasi untuk keperluan
industry tersebut. Eksploitasi tersebut
dapat berdampak langsung terhadap
kestabilan lingkungan hidup sehingga
perlu mendapat perhatian khusus
oleh pemerintah setempat.
Begitu juga dalam industry pulp
yang mengalami pertumbuhan yang
semakin meningkat. Pada tahun 1987
kapasitas produksi industri pulp
mencapai 515.000 ton, kemudian
tahun 1997 meningkat menjadi
3.905.600 ton. Sementara itu, pada
tahun 1998-1999 direncanakan
produksi sebesar 1.390.000 ton.
Tidak heran saat ini Indonesia
menjadi salah satu Negara
pengekspor pulp dan kertas terbesar
di dunia. Nilai ekspor industry ini
pada tahun 1998 mencapai nilai US
$2,1 milyar. Sebagai negara
pengekspor pulp dan kertas terbesar,
terjadi pengembangan industry pulp
dan kertas APP (Asian Pulp and
Paper) oleh kelompok usaha Sinar
Mas. Dampak yang dirasakan dari
pembangunan industry ini adalah
bertambahnya limbah yang dihasilkan
dari aktivitas industry tersebut.
Industry pulp dan kertas
merupakan salah satu industry
penghasil limbah padat dengan
jumlah yang cukup besar. Limbah
padat yang dihasilkan dari industry
pulp dan kertas ini berupa serat
limbah (sludge) yang berasal dari
system pengolahan limbah cair
(kolam primary dan secondary
treatment), dimana sludge umumnya
merupakan 10-50% dari beban COD
limbah yang diolah. Industry pulp dan
kertas menjadi salah satu
penyumbang limbah cair yang cukup
berbahaya bagi lingkungan.
Peningkatan produksi pada industri
tersebut diikuti dengan adanya air
buangan dengan kadar polutan yang
cukup tinggi.
Air buangan yang dihasilkan oleh
industry pulp dan kertas berasal dari
proses pulping, bleaching dan paper
making. Polutan dalam air buangan
tersebut adalah senyawa organik
koloid, serat hemiselulosa, zat
pengurai serat, perekat, kandungan
selulosa, serat sintetik, dan bahan
seluler lainnya. Polutan tersebut
dapat menyebabkan tingginya tingkat
kekekruhan air limbah dan tingginya
kadar Chemical Oxyen Demand
(COD).
Perlu dilakukan pengawasan
terhadap air buangan yang dihasilkan
dari industry kertas dan pulp. Hal
yang dikhawatirkan adalah apabila air
buangan tersebut dibuang ke badan
air, maka akan menyebabkan
terjadinya pencemaran air sehingga
menurunkan daya dukung
lingkungan. Untuk menjaga kualitas
air sungai agar tetap pada kondisi
alamiahnya perlu dilakukan
pengolahan dan pengendalian
pencemaran air secara bijaksana.
Dengan adanya pengolahan air
buangan tersebut akan membantu
menjaga kestabilan lingkungan.
Pemanfaatan limbah sludge
sebagai kompos merupakan salah
satu alternative untuk menjaga
kastabilan lingkungan. Kompos yang
dihasilkan dari sludge berpotensi
meningkatkan produktivitas tanaman
dan juga membantu meningkatkan
kualitas tanah. Disisi lain kompos
juga tidak mempengaruhi/mencemari
lingkungan selama kondisi dan
penggunaannya sesuai ketentuan.
Sludge mengandung beberapa
unsur, diantaranya unsur N, P, C
organic, Ca, Mg, K, Cu, Mn, Zn, dan
Fe yang termasuk unsur hara
tanaman. Perlu adanya pencampuran
bahan organic yang memiliki
kandungan C yang tinggi karena
pada sludge memiliki rasio C/N
rendah. Pencampuran bahan organic
tersebut diharapkan untuk
memperoleh hasil pengomposan
yang terbaik.
Dalam pembuatan kompos
diperlukan mikroorganisme yang
berfungsi sebagai pendegradasi
selulosa. Mikroorganisme tersebut
termasuk ke dalam mikroorganisme
cosmopolitan yang tersebar luas di
tanah dan air sebagai decomposer
sisa-sisa tumbuhan yang sudah mati,
seperti Trichoderma viride yang
menghasilkan enzim selulase dalam
jumlah banyak dan sifatnya stabil,
Trichoderma sp., Azotobacter sp.,
Lactobacillus sp, bakteri penghasil
asam laktat, bakteri fotosintetik,
Streptomyces sp dan yeast/khamir
dan juga kotoran ternak.
PEMBAHASAN
Pengolahan limbah air buangan
dimaksudkan untuk menurunkan
polutan yang melebihi ambang batas
yang diijinkan dalam air buangan. Air
buangan industri adalah air buangan
dari kegiatan industri yang dapat
diolah dan digunakan kembali dalam
proses dibuang di badan air setelah
diolah terlebih dahulu atau
membuang langsung air buangan
tersebut apabila polutan tidak
melebihi ambang batas yang
diijinkan. Pada suatu perairan, suhu
memegang peranan penting dalam
siklus materi, yang akan
mempengaruhi sifat fisik kimia dan
biologi perairan. Dengan konsentrasi
dan kuantitas tertentu, kehadiran
limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia, sehingga perlu
dilakukan penanganan terhadap
limbah. Tingkat bahaya keracunan
yang ditimbulkan oleh limbah
tergantung pada jenis dan
karakteristiknya.
Pada proses pengomposan dari
air buangan berupa sludge yang
berasal dari bahan baku kertas bekas
yang lolos dari proses dan keluar
bersama-sama air air limbah,
dilakukan pengujian yang terdiri dari
dua tahap. Tahapan tersebut terdiri
dari uji FP-ase (Filter Paperase) yang
dilakukan untuk melihat kemampuan
enzim yang dihasilkan oleh
Trichoderma viride dalam
mendegradasi selulosa yang
terkandung di dalam sludge dan
tahap pembuatan kompos. Dalam
pembuatan kompos, dilakukan
dengan dua metode yaitu metode
windrow dan cina. Secara fisik,
selulosa berupa serat halus yang
tidak dapat di daur ulang kembali
sehingga dalam proses
pengomposan terjadi reduksi kadar
selulosa.
Uji FP-ase dilakukan untuk
mengetahui kemampuan
mikroorganisme yang digunakan
mampu menghasilkan enzim selulase
yang dapat menghidrolisa selulosa
menjadi glukosa atau gula-gula
lainnya. FP-ase dapat mengalami
penurunan yang diakibatkan
perbandingan kandungan selulosa
yang digunakan sebagai sumber
karbon oleh mikroorganisme
menghambat proses pembentukan
enzim selulase. Selulase merupakan
penginduksi bagi semua enzim
selulase. Efek penginduksi selulosa
ini disebabkan adanya produk akhir
yang merupakan penginduksi enzim
selulase yang baik. Selulosa
mempunyai peranan yang sangat
kompleks pada aktivitas induksi
selulase, pada konsentrasi rendah,
sedangkan pada konsentrasi tinggi
dapat menghambat pembentukan
enzim selulase.
Suhu pengomposan merupakan
salah satu penentu keberhasilan
proses pengomposan. Suhu
pengomposan dapat menunjukkan
tingkat kegiatan mikroorganisme
pembusuk yang menguraikan bahan
organic. Suhu dalam gundukan
kompos mempengaruhi laju
dekomposisi bahan organik dan
destruksi patogen, parasit, dan benih-
benih rumput. Suhu gundukan
kompos yang berubah selama proses
pengomposan.
Terjadinya perubahan pH dapat
disebabkan oleh aktivitas
mikroorganisme selama proses
pengomposan berlangsung. Melalui
proses pengomposan, derajat
keasaman (pH) yang dituju adalah
antara 6–8.5, yang umumnya ideal
bagi tanaman. Apabila nilai pH
kompos menurun, maka disebabkan
oleh terbentuknya asam-asam
organic yang merupakan asam-asam
lemah. Pengikatan pH dapat terjadi
karena perubahan asam–asam
organik menjadi CO2 dan
sumbangan kation-kation basa hasil
mineralisasi bahan kompos.
Sedangkan jika nilai pH cenderung
stabil, disebabkan oleh
mikroorganisme yang ada dalam
proses pengomposan berada dalam
fase stationer.
Selain terjadinya perubahan pH,
terdapat factor lain dalam
menentukan kualitas dari kompos
yang dihasilkan. Rasio C/N kompos
merupakan penentu kematangan
kompos dan kualitasnya. Akan tetapi,
nilai rasio ini tidak mutlak sebagai
indikator tingkat kematangan
kompos, karena hal tersebut
dipengaruhi oleh jenis dan tipe bahan
asal yang digunakan untuk
pengomposan. Ketika nilai C/N tinggi,
dapat dikatakan kandungan karbon
dalam media terlalu banyak.
Proses pengomposan akan
berjalan lebih lama apabila jumlah
mikroba perombak pada mulanya
sedikit. Jika semakin banyak jumlah
mikroorganisme pada awal suatu
proses, maka fase adaptasinya akan
semakin singkat. Penurunan C/N
rasio yang bervariasi disebabkan oleh
aktivitas mikroorganisme berupa T.
viride mendegradasi selulosa.
Kecepatan degradasi selulosa yang
meningkat akan menaikkan kadar
nitrogen pada kompos.
Untuk memperoleh C/N rasio
yang optimal maka waktu
pengomposan yang dibutuhan untuk
metode pengomposan windrow dan
cina hampir sama selama 5-6 minggu
yaitu 39 hari untuk metode windrow
dan 34 hari untuk metode cina.
Waktu pengomposan ini masih pada
kisaran produksi kompos umumnya
yaitu antara 6-7 minggu.
Penambahan bahan organik ke
tanah diharapkan dapat memperbaiki
kualitas fisika tanah, meningkatkan
ketersediaan hara dalam tanah,
meningkatkan kemampuan tanah
menahan air tersedia dan mampu
memperbaiki pertumbuhan tanaman.
Hal ini sesuai dengan analisa mutu
kompos yang memerlukan adanya
ketersediaan unsur hara. Beberapa
unsur hara makro yang harus
tersedia bagi tanaman dapat berupa
fosfor (P2O5), kalium (K2O), dan
kapasitas tukar kation (KTK). Selain
itu dilihat pula kadar air akhir dari
kompos, sebagai salah satu
parameter fisik persyaratan kompos.
KESIMPULAN
Dengan jumlah yang cukup
besar. Limbah padat yang dihasilkan
dari industry pulp dan kertas ini
berupa serat limbah (sludge) yang
berasal dari system pengolahan
limbah cair (kolam primary dan
secondary treatment). Pemanfaatan
limbah sludge sebagai kompos
merupakan salah satu alternative
untuk menjaga kastabilan lingkungan.
Kompos yang dihasilkan dari sludge
berpotensi meningkatkan
produktivitas tanaman dan juga
membantu meningkatkan kualitas
tanah.
Pada proses pengomposan dari
air buangan berupa sludge yang
berasal dari bahan baku kertas bekas
dilakukan pengujian yang terdiri dari
dua tahap yaitu tahap fp-ase (filter
paperase) dan tahap pembuatan
kompos. Sedangkan dalam
pembuatan kompos dilakukan
dengan dua metode yaitu metode
windrow dan cina. Untuk penentu
keberhasilan proses pengomposan
diataranya suhu pengomposan,
perubahan ph dan rasio c/n kompos
DAFTAR PUSTAKA
Ariyani, Miranti., dkk. 2014.
Efektivitas Biokoagulan Vicia
Faba Dalam Memperbaiki
Limbah Cair Pulp Dan Kertas.
Jurnal Ilmiah Sains Vol. 14 No.
1, April 2014. Bandung.
Gazali, Imam., Widiatmono,
Bambang Rahadi., dan
Wirosoedarmo, Ruslan. 2013.
Evaluasi Dampak Pembuangan
Limbah Cair Pabrik Kertas
Terhadap Kualitas Air Sungai
Klinter Kabupaten Nganjuk.
Jurnal Keteknikan Pertanian
Tropis Dan Biosistem Vol. 1 No.
2, Juni 2013, 1-8. Malang.
Indrayatie, Eko Rini. 2010.
Pemanfaatan Limbah Lampit
Sebagai Campuran Bahan Baku
Kertas Terhadap Panjang Putus
Dan Faktor Sobek Kertas.
Jurnal Hutan Tropis Volume 11
No. 29, Edisi Maret 2010.
Banjarbaru.
Kirana, Intan. 2013. Peranan
Corporate Social Responsibility
(CSR) Bidang Lingkungan
Dalam Menunjang Perolehan
Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan (Proprer)
PT. Surya Kertas. Calyptra:
Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya Vo. 2 No.
2, 2013. Surabaya.
Kristanto., dkk. 2013. Implemantasi
Pendidikan Kewirausahaan
Sebagai Media Pembelajaran
Melalui Pemanfaatan Limbah
Kdp (Kertas, Daun Dan Plastik)
Paud Di Kota Semarang. Jurnal
Penelitian Paudia, Volume 2 No.
1.
Purnawan., dkk. 2012. Pemanfaatan
Limbah Ampas Tebu Untuk
Pembuatan Kertas Dekorasi
Dengan Metode Organosolv.
Jurnal Ekosains Vol. Iv No. 2
Juli 2012.
Purwati, Sri., Dkk. 2011. Aplikasi
Protease Dan Pengaruh Suhu
Pada Asidifikasi Digestasi
Anaerobik Dua-Tahap Lumpur
Ipal Biologi Industri Kertas.
Jurnal Selulosa, Vol. 1, No. 1,
Juni 2011 : 20 – 30.
Tanggerang.
Soetopo, Rina dan Endang. 2008.
Efektivitas Proses
Pengomposan Limbah Sludge
IPAL Industry Kertas Dengan
Jamur. Berita Selulosa, Vol. 43,
No. 2, Desember 2008 : 93-100,
Issn 0005 9145. Bandung.
Welasih, Tjatoer. 2008. Penurunan
BOD dan COD Limbah Industri
Kertas Dengan Air Laut Sebagai
Koagulan. Jurnal Rekayasa
Perencanaan, Vol. 4, No.2,
Februari 2008. Jawa Timur.
Zulkarnain, Maulana. 2013. Pengaruh
Kompos, Pupuk Kandang, dan
Custom-Bio terhadap Sifat
Tanah, Pertumbuhan dan Hasil
Tebu (Saccharum officinarum
L.) pada Entisol di Kebun
Ngrangkah-Pawon, Kediri).
Indonesian Green Technology
Journal.Vol. 2 No. 1, 2013.
Malang.

More Related Content

What's hot

Bagian boiler
Bagian boilerBagian boiler
Bagian boilerAnggara P
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...Muhamad Imam Khairy
 
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1Iim Fatimura
 
Efek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaEfek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaFadhly M S
 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerqlp
 
Penurunan Titik Beku
Penurunan Titik BekuPenurunan Titik Beku
Penurunan Titik BekuZhaa Niizzt
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...Muhamad Imam Khairy
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digesterIffa M.Nisa
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraNabila Apriliastri
 
Fluidized bed dryer
Fluidized bed dryerFluidized bed dryer
Fluidized bed dryerIffa M.Nisa
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Dede Suhendra
 
Safety meeting waste & garbage management
Safety meeting waste & garbage managementSafety meeting waste & garbage management
Safety meeting waste & garbage managementRifki Fadli
 
Lks gas ideal komplit
Lks gas ideal komplitLks gas ideal komplit
Lks gas ideal komplitNolyShofiyah1
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Gayuh Permadi
 
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...Penataan Ruang
 
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiPemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiCarlosEnvious
 
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...Anggi Nurbana Wahyudi
 

What's hot (20)

Bagian boiler
Bagian boilerBagian boiler
Bagian boiler
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
 
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
 
Efek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaEfek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- Thermodinamika
 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
 
Penurunan Titik Beku
Penurunan Titik BekuPenurunan Titik Beku
Penurunan Titik Beku
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digester
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
 
Fluidized bed dryer
Fluidized bed dryerFluidized bed dryer
Fluidized bed dryer
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan
 
Safety meeting waste & garbage management
Safety meeting waste & garbage managementSafety meeting waste & garbage management
Safety meeting waste & garbage management
 
Kalorimeter bom
Kalorimeter bomKalorimeter bom
Kalorimeter bom
 
Lks gas ideal komplit
Lks gas ideal komplitLks gas ideal komplit
Lks gas ideal komplit
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya da...
 
Destilasi batch
Destilasi batchDestilasi batch
Destilasi batch
 
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiPemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
 
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...
 
Distilasi
DistilasiDistilasi
Distilasi
 

Viewers also liked

Cara Mereview Jurnal
Cara Mereview JurnalCara Mereview Jurnal
Cara Mereview JurnalRumah Studio
 
Resume jurnal
Resume jurnalResume jurnal
Resume jurnalwandary
 
Critical book report metodologi penenlitian
 Critical book report metodologi penenlitian Critical book report metodologi penenlitian
Critical book report metodologi penenlitianMuhammad Tarigan II
 
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan symons12
 
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )Zayyin Nihayah
 
What Makes Great Infographics
What Makes Great InfographicsWhat Makes Great Infographics
What Makes Great InfographicsSlideShare
 
Masters of SlideShare
Masters of SlideShareMasters of SlideShare
Masters of SlideShareKapost
 
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to SlideshareSTOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to SlideshareEmpowered Presentations
 
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation OptimizationOneupweb
 
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content MarketingHow To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content MarketingContent Marketing Institute
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksSlideShare
 

Viewers also liked (17)

Cara Mereview Jurnal
Cara Mereview JurnalCara Mereview Jurnal
Cara Mereview Jurnal
 
Open windrow
Open windrowOpen windrow
Open windrow
 
Jurnal fitoremediasi
Jurnal fitoremediasiJurnal fitoremediasi
Jurnal fitoremediasi
 
Resume jurnal
Resume jurnalResume jurnal
Resume jurnal
 
Critical book report metodologi penenlitian
 Critical book report metodologi penenlitian Critical book report metodologi penenlitian
Critical book report metodologi penenlitian
 
Pemanfaatan Sampah Plastik
Pemanfaatan Sampah PlastikPemanfaatan Sampah Plastik
Pemanfaatan Sampah Plastik
 
Format resume jurnal
Format resume jurnalFormat resume jurnal
Format resume jurnal
 
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Makalah perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
 
Contoh Review Jurnal
Contoh Review JurnalContoh Review Jurnal
Contoh Review Jurnal
 
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
BUKU PENCEMARAN LINGKUNGAN ( YAni Sutriyani )
 
What Makes Great Infographics
What Makes Great InfographicsWhat Makes Great Infographics
What Makes Great Infographics
 
Masters of SlideShare
Masters of SlideShareMasters of SlideShare
Masters of SlideShare
 
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to SlideshareSTOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
STOP! VIEW THIS! 10-Step Checklist When Uploading to Slideshare
 
You Suck At PowerPoint!
You Suck At PowerPoint!You Suck At PowerPoint!
You Suck At PowerPoint!
 
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
10 Ways to Win at SlideShare SEO & Presentation Optimization
 
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content MarketingHow To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
How To Get More From SlideShare - Super-Simple Tips For Content Marketing
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 

Similar to Sludge Kompos

448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx
448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx
448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptxrahman setia
 
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...aji indras
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupIda Ayu Lochana Dewi
 
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmgPlh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmgEka Ipud
 
Istilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkunganIstilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkunganJho Baday
 
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)ShabrinaAfhar
 
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxLimbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxPutriLestari652855
 
Geografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirGeografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirNur Rachmawati
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahuReza Nuari
 
Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5   Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5 Sebagai Pelajar
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiabdulhanan131
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryRindi Sulistyani
 

Similar to Sludge Kompos (20)

Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11
 
Pengaruh eceng gondok
Pengaruh eceng gondokPengaruh eceng gondok
Pengaruh eceng gondok
 
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptxLIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
LIMBAH_INDUSTRI_pptx (1).pptx
 
448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx
448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx
448874697-Pencemaran-Lingkungan-pptx-pptx.pptx
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
Makalah teknik lingkungan LIMBAH CAIR PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN DAMPAKNYA TER...
 
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan HidupPermasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permasalahan Lingkungan Mendasari Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmgPlh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
Plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
 
Istilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkunganIstilah dalam industri lingkungan
Istilah dalam industri lingkungan
 
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
Istilah Dalam Ilmu Lingkungan (Industri)
 
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptxLimbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
Limbah Industri Pengolahan Hasil Perikanan.pptx
 
Geografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran AirGeografi Pencemaran Air
Geografi Pencemaran Air
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahu
 
16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao16073402 komposlimbahkakao
16073402 komposlimbahkakao
 
Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5   Keseimbangan lingkungan kel. 5
Keseimbangan lingkungan kel. 5
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
 
Pencemaran tanah
Pencemaran tanahPencemaran tanah
Pencemaran tanah
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
 
Ppt ipl
Ppt iplPpt ipl
Ppt ipl
 
Pencemaran_Lingkungan.pptx.pptx
Pencemaran_Lingkungan.pptx.pptxPencemaran_Lingkungan.pptx.pptx
Pencemaran_Lingkungan.pptx.pptx
 

Sludge Kompos

  • 1. (REVIEW JURNAL) PEMANFAATAN SLUDGE LIMBAH KERTAS UNTUK PEMBUATAN KOMPOS DENGAN METODE WINDROW DAN CINA Oleh: Nurul Huda. S (H1E112005) Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat ABSTRAK Saat ini pertumbuhan industry pulp dan kertas semakin meningkat seiring perkembangan zaman. Hal ini mendorong terjadinya peningkatan penggunakan kertas yang bahan bakunya bersal dari kayu. Akibat adanya pembangunan ini menyebabkan eksploitasi terhadap hasil hutan. Disisi lain dari pembangunan industry pulp dan kertas ini adalah limbah yang dihasilkan yang cukup besar. Dikhawatiran limbah yang berupa serat limbah (sludge) dari proses pengolahan tersebut dibuang ke badan air yang dapat saja menyebabkan pencemaran lingkungan. Untuk itu perlu adanya solusi mencegah pencemaran lingkungan seperti yang disebutkan sebelumnya dengan cara mengolah limbah sludge menjadi kompos. Kata kunci:.industri pulp dan kertas, sludge, kompos, kestabilan lingkungan. PENDAHULUAN Perkembangan industry di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat, khususnya industry pulp dan kertas. Dapat dibayangkan setiap orang setiap harinya menggunakan kertas dalam kehidupan mereka sehari-harinya. Sehingga dapat diperkirakan banyaknya perusahaan pulp dan kertas di Indonesia. Untuk kapasitas produksi industry kertas pada tahun 1987 sebesar 980.000 ton, kemudian pada tahun 1997 meningkat tajam menjadi 7.232.800 ton. Apabila kita memperhitungkan rencana perluasan dan investasi baru dari tahun 1988 hingga akhir tahun
  • 2. 2005 dapat diperkirakan produksi kertas oleh industry-industri kertas tersebut mencapai 13.696.170 ton. Penggunaan kertas di berbagai dunia saat ini mencapai angka yang sangat tinggi. Kertas yang biasanya kita gunakan terbuat dari kayu yang diolah dengan teknologi yang cukup canggih. Terbukti 90% pulp dan kertas yang diproduksi menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan berserat selulosa. Dari hal ini dapat kita bayangkan berapa banyak kayu yang dieksploitasi untuk keperluan industry tersebut. Eksploitasi tersebut dapat berdampak langsung terhadap kestabilan lingkungan hidup sehingga perlu mendapat perhatian khusus oleh pemerintah setempat. Begitu juga dalam industry pulp yang mengalami pertumbuhan yang semakin meningkat. Pada tahun 1987 kapasitas produksi industri pulp mencapai 515.000 ton, kemudian tahun 1997 meningkat menjadi 3.905.600 ton. Sementara itu, pada tahun 1998-1999 direncanakan produksi sebesar 1.390.000 ton. Tidak heran saat ini Indonesia menjadi salah satu Negara pengekspor pulp dan kertas terbesar di dunia. Nilai ekspor industry ini pada tahun 1998 mencapai nilai US $2,1 milyar. Sebagai negara pengekspor pulp dan kertas terbesar, terjadi pengembangan industry pulp dan kertas APP (Asian Pulp and Paper) oleh kelompok usaha Sinar Mas. Dampak yang dirasakan dari pembangunan industry ini adalah bertambahnya limbah yang dihasilkan dari aktivitas industry tersebut. Industry pulp dan kertas merupakan salah satu industry penghasil limbah padat dengan jumlah yang cukup besar. Limbah padat yang dihasilkan dari industry pulp dan kertas ini berupa serat limbah (sludge) yang berasal dari system pengolahan limbah cair (kolam primary dan secondary treatment), dimana sludge umumnya merupakan 10-50% dari beban COD limbah yang diolah. Industry pulp dan kertas menjadi salah satu penyumbang limbah cair yang cukup berbahaya bagi lingkungan. Peningkatan produksi pada industri tersebut diikuti dengan adanya air buangan dengan kadar polutan yang cukup tinggi.
  • 3. Air buangan yang dihasilkan oleh industry pulp dan kertas berasal dari proses pulping, bleaching dan paper making. Polutan dalam air buangan tersebut adalah senyawa organik koloid, serat hemiselulosa, zat pengurai serat, perekat, kandungan selulosa, serat sintetik, dan bahan seluler lainnya. Polutan tersebut dapat menyebabkan tingginya tingkat kekekruhan air limbah dan tingginya kadar Chemical Oxyen Demand (COD). Perlu dilakukan pengawasan terhadap air buangan yang dihasilkan dari industry kertas dan pulp. Hal yang dikhawatirkan adalah apabila air buangan tersebut dibuang ke badan air, maka akan menyebabkan terjadinya pencemaran air sehingga menurunkan daya dukung lingkungan. Untuk menjaga kualitas air sungai agar tetap pada kondisi alamiahnya perlu dilakukan pengolahan dan pengendalian pencemaran air secara bijaksana. Dengan adanya pengolahan air buangan tersebut akan membantu menjaga kestabilan lingkungan. Pemanfaatan limbah sludge sebagai kompos merupakan salah satu alternative untuk menjaga kastabilan lingkungan. Kompos yang dihasilkan dari sludge berpotensi meningkatkan produktivitas tanaman dan juga membantu meningkatkan kualitas tanah. Disisi lain kompos juga tidak mempengaruhi/mencemari lingkungan selama kondisi dan penggunaannya sesuai ketentuan. Sludge mengandung beberapa unsur, diantaranya unsur N, P, C organic, Ca, Mg, K, Cu, Mn, Zn, dan Fe yang termasuk unsur hara tanaman. Perlu adanya pencampuran bahan organic yang memiliki kandungan C yang tinggi karena pada sludge memiliki rasio C/N rendah. Pencampuran bahan organic tersebut diharapkan untuk memperoleh hasil pengomposan yang terbaik. Dalam pembuatan kompos diperlukan mikroorganisme yang berfungsi sebagai pendegradasi selulosa. Mikroorganisme tersebut termasuk ke dalam mikroorganisme cosmopolitan yang tersebar luas di tanah dan air sebagai decomposer sisa-sisa tumbuhan yang sudah mati, seperti Trichoderma viride yang menghasilkan enzim selulase dalam
  • 4. jumlah banyak dan sifatnya stabil, Trichoderma sp., Azotobacter sp., Lactobacillus sp, bakteri penghasil asam laktat, bakteri fotosintetik, Streptomyces sp dan yeast/khamir dan juga kotoran ternak. PEMBAHASAN Pengolahan limbah air buangan dimaksudkan untuk menurunkan polutan yang melebihi ambang batas yang diijinkan dalam air buangan. Air buangan industri adalah air buangan dari kegiatan industri yang dapat diolah dan digunakan kembali dalam proses dibuang di badan air setelah diolah terlebih dahulu atau membuang langsung air buangan tersebut apabila polutan tidak melebihi ambang batas yang diijinkan. Pada suatu perairan, suhu memegang peranan penting dalam siklus materi, yang akan mempengaruhi sifat fisik kimia dan biologi perairan. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristiknya. Pada proses pengomposan dari air buangan berupa sludge yang berasal dari bahan baku kertas bekas yang lolos dari proses dan keluar bersama-sama air air limbah, dilakukan pengujian yang terdiri dari dua tahap. Tahapan tersebut terdiri dari uji FP-ase (Filter Paperase) yang dilakukan untuk melihat kemampuan enzim yang dihasilkan oleh Trichoderma viride dalam mendegradasi selulosa yang terkandung di dalam sludge dan tahap pembuatan kompos. Dalam pembuatan kompos, dilakukan dengan dua metode yaitu metode windrow dan cina. Secara fisik, selulosa berupa serat halus yang tidak dapat di daur ulang kembali sehingga dalam proses pengomposan terjadi reduksi kadar selulosa. Uji FP-ase dilakukan untuk mengetahui kemampuan mikroorganisme yang digunakan mampu menghasilkan enzim selulase yang dapat menghidrolisa selulosa
  • 5. menjadi glukosa atau gula-gula lainnya. FP-ase dapat mengalami penurunan yang diakibatkan perbandingan kandungan selulosa yang digunakan sebagai sumber karbon oleh mikroorganisme menghambat proses pembentukan enzim selulase. Selulase merupakan penginduksi bagi semua enzim selulase. Efek penginduksi selulosa ini disebabkan adanya produk akhir yang merupakan penginduksi enzim selulase yang baik. Selulosa mempunyai peranan yang sangat kompleks pada aktivitas induksi selulase, pada konsentrasi rendah, sedangkan pada konsentrasi tinggi dapat menghambat pembentukan enzim selulase. Suhu pengomposan merupakan salah satu penentu keberhasilan proses pengomposan. Suhu pengomposan dapat menunjukkan tingkat kegiatan mikroorganisme pembusuk yang menguraikan bahan organic. Suhu dalam gundukan kompos mempengaruhi laju dekomposisi bahan organik dan destruksi patogen, parasit, dan benih- benih rumput. Suhu gundukan kompos yang berubah selama proses pengomposan. Terjadinya perubahan pH dapat disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme selama proses pengomposan berlangsung. Melalui proses pengomposan, derajat keasaman (pH) yang dituju adalah antara 6–8.5, yang umumnya ideal bagi tanaman. Apabila nilai pH kompos menurun, maka disebabkan oleh terbentuknya asam-asam organic yang merupakan asam-asam lemah. Pengikatan pH dapat terjadi karena perubahan asam–asam organik menjadi CO2 dan sumbangan kation-kation basa hasil mineralisasi bahan kompos. Sedangkan jika nilai pH cenderung stabil, disebabkan oleh mikroorganisme yang ada dalam proses pengomposan berada dalam fase stationer. Selain terjadinya perubahan pH, terdapat factor lain dalam menentukan kualitas dari kompos yang dihasilkan. Rasio C/N kompos merupakan penentu kematangan kompos dan kualitasnya. Akan tetapi, nilai rasio ini tidak mutlak sebagai indikator tingkat kematangan kompos, karena hal tersebut dipengaruhi oleh jenis dan tipe bahan asal yang digunakan untuk
  • 6. pengomposan. Ketika nilai C/N tinggi, dapat dikatakan kandungan karbon dalam media terlalu banyak. Proses pengomposan akan berjalan lebih lama apabila jumlah mikroba perombak pada mulanya sedikit. Jika semakin banyak jumlah mikroorganisme pada awal suatu proses, maka fase adaptasinya akan semakin singkat. Penurunan C/N rasio yang bervariasi disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme berupa T. viride mendegradasi selulosa. Kecepatan degradasi selulosa yang meningkat akan menaikkan kadar nitrogen pada kompos. Untuk memperoleh C/N rasio yang optimal maka waktu pengomposan yang dibutuhan untuk metode pengomposan windrow dan cina hampir sama selama 5-6 minggu yaitu 39 hari untuk metode windrow dan 34 hari untuk metode cina. Waktu pengomposan ini masih pada kisaran produksi kompos umumnya yaitu antara 6-7 minggu. Penambahan bahan organik ke tanah diharapkan dapat memperbaiki kualitas fisika tanah, meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah, meningkatkan kemampuan tanah menahan air tersedia dan mampu memperbaiki pertumbuhan tanaman. Hal ini sesuai dengan analisa mutu kompos yang memerlukan adanya ketersediaan unsur hara. Beberapa unsur hara makro yang harus tersedia bagi tanaman dapat berupa fosfor (P2O5), kalium (K2O), dan kapasitas tukar kation (KTK). Selain itu dilihat pula kadar air akhir dari kompos, sebagai salah satu parameter fisik persyaratan kompos. KESIMPULAN Dengan jumlah yang cukup besar. Limbah padat yang dihasilkan dari industry pulp dan kertas ini berupa serat limbah (sludge) yang berasal dari system pengolahan limbah cair (kolam primary dan secondary treatment). Pemanfaatan limbah sludge sebagai kompos merupakan salah satu alternative untuk menjaga kastabilan lingkungan. Kompos yang dihasilkan dari sludge berpotensi meningkatkan produktivitas tanaman dan juga membantu meningkatkan kualitas tanah.
  • 7. Pada proses pengomposan dari air buangan berupa sludge yang berasal dari bahan baku kertas bekas dilakukan pengujian yang terdiri dari dua tahap yaitu tahap fp-ase (filter paperase) dan tahap pembuatan kompos. Sedangkan dalam pembuatan kompos dilakukan dengan dua metode yaitu metode windrow dan cina. Untuk penentu keberhasilan proses pengomposan diataranya suhu pengomposan, perubahan ph dan rasio c/n kompos DAFTAR PUSTAKA Ariyani, Miranti., dkk. 2014. Efektivitas Biokoagulan Vicia Faba Dalam Memperbaiki Limbah Cair Pulp Dan Kertas. Jurnal Ilmiah Sains Vol. 14 No. 1, April 2014. Bandung. Gazali, Imam., Widiatmono, Bambang Rahadi., dan Wirosoedarmo, Ruslan. 2013. Evaluasi Dampak Pembuangan Limbah Cair Pabrik Kertas Terhadap Kualitas Air Sungai Klinter Kabupaten Nganjuk. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem Vol. 1 No. 2, Juni 2013, 1-8. Malang. Indrayatie, Eko Rini. 2010. Pemanfaatan Limbah Lampit Sebagai Campuran Bahan Baku Kertas Terhadap Panjang Putus Dan Faktor Sobek Kertas. Jurnal Hutan Tropis Volume 11 No. 29, Edisi Maret 2010. Banjarbaru. Kirana, Intan. 2013. Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Lingkungan Dalam Menunjang Perolehan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proprer) PT. Surya Kertas. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vo. 2 No. 2, 2013. Surabaya. Kristanto., dkk. 2013. Implemantasi Pendidikan Kewirausahaan Sebagai Media Pembelajaran Melalui Pemanfaatan Limbah Kdp (Kertas, Daun Dan Plastik) Paud Di Kota Semarang. Jurnal Penelitian Paudia, Volume 2 No. 1. Purnawan., dkk. 2012. Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Untuk
  • 8. Pembuatan Kertas Dekorasi Dengan Metode Organosolv. Jurnal Ekosains Vol. Iv No. 2 Juli 2012. Purwati, Sri., Dkk. 2011. Aplikasi Protease Dan Pengaruh Suhu Pada Asidifikasi Digestasi Anaerobik Dua-Tahap Lumpur Ipal Biologi Industri Kertas. Jurnal Selulosa, Vol. 1, No. 1, Juni 2011 : 20 – 30. Tanggerang. Soetopo, Rina dan Endang. 2008. Efektivitas Proses Pengomposan Limbah Sludge IPAL Industry Kertas Dengan Jamur. Berita Selulosa, Vol. 43, No. 2, Desember 2008 : 93-100, Issn 0005 9145. Bandung. Welasih, Tjatoer. 2008. Penurunan BOD dan COD Limbah Industri Kertas Dengan Air Laut Sebagai Koagulan. Jurnal Rekayasa Perencanaan, Vol. 4, No.2, Februari 2008. Jawa Timur. Zulkarnain, Maulana. 2013. Pengaruh Kompos, Pupuk Kandang, dan Custom-Bio terhadap Sifat Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Tebu (Saccharum officinarum L.) pada Entisol di Kebun Ngrangkah-Pawon, Kediri). Indonesian Green Technology Journal.Vol. 2 No. 1, 2013. Malang.