SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
KETERAMPILAN HIDUP VS TEKNOLOGI
                  (dalam mencapai sebuah kesejahteraan)
Masalah kita seumumnya saat ini diantaranya adalah komplikasi dari : (1), Kemiskinan
lebih dari 50 %. (2), Pendidikan tidak memiliki visi yang utuh. (3), Pertumbuhan lapangan
kerja lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan angkatan kerja. (4), Kreativitas
manusia masih rendah.

Diperlukan empati dan tanggung jawab dari setiap warga bangsa untuk mencegah sinergi
negatif hal-hal diatas terhadap perkembangan sosial budaya masyarakat akan terjadinya
bencana “Generasi yang Hilang “.

Kalau tidak, mungkin saja sejarah Bangsa Indonesia berakhir atau diserahkan kepada
bangsa lain. Peradaban Indian pada akhirnya diserahkan kepada Bangsa Eropa karena
kelemahan sumber daya manusia, atau peradaban Mesopotamia yang hancur secara
perlahan akibat salah urus manajemen bangsa, serta peradaban Aad dan Tsamud yang
sangat tinggi di Babilonia Lama hilang seketika karena bencana alam yang maha dahsyat.
Bahkan peradaban Romawi, Yunani dan Persia saat ini hanya tinggal kenangan dalam
inspisari kesenian saja.

Sebaliknya ada peradaban yang tetap eksis dalam waktu lebih dari 4.000 tahun. Peradaban
India dan sekitarnya sebagai derivat peradaban Persia Lama, Peradaban kulit kuning Cina,
Jepang dan Korea. Peradaban Yahudi dapat hidup secara diaspora tanpa perlu wadah
teritorial karena berbentuk alam pikiran dan melekat pada perjalanan sejarah dunia.

Mengapa bisa demikian, mungkinkah karena mereka mengerti kehidupan ini secara
paripurna ?.

Kembali kepada permasalahan Bangsa Indonesia, atas dasar empati serta tanggung jawab
setiap dari kita harus menyadari akar permasalahan.

Hasil identifikasi memberikan dua dari sekian banyak indikasi adalah bahwa :
   1. Akar permasalahan mendasar adalah seumumnya masyarakat tidak memahami
         konstruksi hidup.
   2. Akar permasalahan teknis adalah kurangnya keterampilan hidup (life skills)
         masyarakat sebagai akibat dari tidak pahamnya tujuan dari sebuah keterampilan
         hidup dan hidup itu sendiri.

Pemahaman mengenai konstruksi hidup adalah mengerti koordinat hidup manusia
terhadap eksistensi Allah sebagai Sang Pencipta, keseimbangan alam, patron kehidupan
yang dianggap sahih, dan kebudayaan sebagai penggerak kehidupan. Konstruksi hidup
yang hakiki bukanlah bentuk-bentuk aktualisasi diri tetapi bentuk peleburan diri kedalam
eksistensi Allah sebagai Sang Pencipta. Wacana ini tidak akan dibahas lebih jauh disini.

Akar permasalah teknis yakni keterampilan hidup oleh sebagian besar masyarakat lebih
diartikan kepada keahlian yang dapat menghasilkan uang, sasaran diletakkan pada
keberadaan “uang” sebagai hasil akhir.



                                                                                       1
Pandangan yang konstruktif adalah menempatkan keterampilan hidup sebagai perangkat
teknis budaya yang harus dimiliki suatu bangsa untuk mengelola seluruh sumber daya
yang ada, dan menempatkan “uang“ hanya sebagai alat tukar pada keseluruhan proses
pengelolaan sumber daya, bukan merupakan hasil akhir.

Sejatinya keterampilan hidup mendasar adalah kemampuan mengelola sumber daya
tumbuhan dan hewani serta mineral menjadi sumber daya pangan, protein, sandang, dan
perkakas hidup secara seimbang antara pemanenan dan kehidupan yang harus tetap
berjalan.

Sebagai satu contoh adalah bagaimana kita mengartikan eksistensi beberapa varietas lokal
pada tanaman padi pada satu daerah ?.

Apabila kita menanam padi varietas lokal pada satu wilayah tersebut secara bergiliran
diantara varietas tersebut, maka tanaman padi tersebut tidak membutuhkan pupuk diluar
ekosistem padi tersebut.

Allah sebagai Sang Pencipta sudah mendesain sedemikian rupa sehingga padi varietas
lokal tersebut dapat tumbuh dalam ekosistem tertutup antara tanah dan tanaman. Serasah
tumbuhan dan berbagai bahan organik lain menjadi bahagian dari lingkaran energi pada
ekosistem tersebut.

Allah juga mendesain redistribusi panenan kepada mahluk hidup lain, seperti ulat (kupu-
kupu), belalang, dan hewan lain untuk keperluan rantai makanan di atasnya seperti burung
dan sebagainya serta komunitas manusia disekeliling areal panenan. Paling tidak 10 %
dari panenan harus diserahkan kepada Allah untuk kesetimbangan alam melalui zakat
pertanian, dan jatah bagi mahluk hidup lain.

Hasilnya adalah tingkat populasi serangga, bakteri dan virus yang saat ini dianggap
sebagai hama dan penyakit akan berada pada jumlah yang sangat terkendali karena
populasi predator juga berada dalam kesetimbangan yang efektif.

Masalah menjadi muncul, ketika atas alasan menjaga kelangsungan suplai pangan oleh
pihak tertentu diintroduksikan suatu varietas padi baru hasil rekayasa teknologi yang
dijanjikan memberikan panen melimpah.

Dipastikan bahwa desain varietas baru tersebut tidak akan compatible dengan kondisi
lokal, oleh karena itu dibutuhkan introduksi pupuk tambahan (buatan) dan proteksi
tanaman untuk melindungi janji produksi yang tinggi. Artinya akan tumbuh suatu industri
benih dan industri pupuk, serta industri proteksi tanaman.

Satu segi industri pupuk, proteksi tanaman dan benih tumbuh, tetapi disisi lain
keseimbangan fisik-kimia tanah dirusak (tanah membutuhkan waktu lebih dari 25 tahun
untuk pulih setelah penggunaan pupuk dihentikan), memunculkan kerentanan tanaman,
efek residu pestisida yang berdampak kepada penurunan derajat kesehatan masyarakat.
Serangga terpaksa harus melakukan mutasi akibat dilarang masuk oleh pestisida menjadi
bentuk yang lebih ganas dan rakus untuk menerobos rantai makanan.



                                                                                      2
Ongkos produksi menjadi tergantung kepada harga sarana pupuk, benih dan pestisida.
Ketiga sarana tersebut dihasilkan oleh industri yang berskala raksasa. Kelahiran suatu
industri bukan karena niat baik terhadap suatu keseimbangan hidup, tetapi bagaimana
“mengembang biakkan” modal tanpa mengenal batas negara, tanpa harus terikat pada satu
norma kehidupan, tanpa harus ikut menjaga kesetimbangan alam. Industri sarana
pertanian tumbuh bukan karena hendak melindungi budaya pertanian, tetapi pemilik
modal memilih lokasi pengembang biakan uang di sektor pertanian.

Petani sering kali merugi karena ongkos produksi lebih tinggi dibanding harga jual, atau
harga jatuh karena over supply, terutama pada komoditi mata dagangan dunia seperti
jagung dan lain-lain.

Pada segi lain tata ruang diperkosa untuk memenuhi hawa nafsu manusia, tanaman pangan
kena getahnya karena rasio lahan pertanian mengecil maka dia harus berproduksi gila-
gilaan melebihi kemampuan alamiahnya, padahal sejak awal Allah tidak mendesain
demikian.

Keterampilan hidup bukan suatu dialektika “ problem – problem solving “ melalui suatu
teknologi. Allah tidak pernah menciptakan “masalah“ bagi manusia. Tetapi manusia
secara gegabah melakukan suatu penilaian subjektif kepada sistem milik Allah untuk
dikategorikan sebagai “masalah“, lalu dicarikan solusi atas masalah tersebut. Padahal
yang bersangkutan ingin mengambil keuntungan dalam lingkaran setan “problem –
problem solving“ yang diciptakannya. Membentuk ekosistem tandingan yaitu “industri“
yang kelewat batas, dimana dia berada pada top piramida perputaran modal industri
tersebut sebagai pemangsa akhir.

Keterampilan hidup adalah proses mengerahkan seluruh daya, kreativitas, waktu, dedikasi
untuk mengelola sistem yang diciptakan Allah untuk tetap dalam kesetimbangan dan tetap
dapat dipanen oleh manusia menurut yang diinginkan oleh Allah sebagai pencipta dan
pemilik kehidupan ini.

Apabila seseorang memiliki life skills pada ruang konstruksi hidup yang hakiki, akan
mudah baginya menentukan tingkat peranannya bagi masyarakat, tingkat kecukupan
aspirasi hidup, dan berbagai ukuran lain dalam komposisi yang optimum. Akan mudah
baginya untuk sampai pada suatu kehidupan penuh kesejahteraan.

Kesejahteraan tidak identik dengan gedung yang tinggi, jalan tol yang malang melintang,
program komputer yang rumit, penghasilan yang tinggi, varietas tanaman dengan produksi
yang luar biasa …. bukan …., bukan itu !.

Bagaimana mencapai kesejahteraan melalui keterampilan hidup yang konstruksif …?.
Mari kita tanyakan kepada Ibu Kandung Kebudayaan … yakni … Pendidikan !.

Pendidikan yang mampu menerjemahkan Visi dan Misi Allah dalam menciptakan
kehidupan ini sehingga fungsional bagi manusia sebagai mahluk alternatif, mahluk
budaya, bukan mahluk biologis. Mampu mengeluarkan masyarakat dari komplikasi hidup
yang disebut di awal tulisan.



                                                                                      3

More Related Content

What's hot

2. teori kependudukan
2. teori kependudukan2. teori kependudukan
2. teori kependudukanHasri Sasmita
 
Konflik Agraria dan Pembangunan Desa
Konflik Agraria dan Pembangunan DesaKonflik Agraria dan Pembangunan Desa
Konflik Agraria dan Pembangunan DesaMuhammad Mardhan
 
Angkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumah
Angkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumahAngkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumah
Angkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumahmandalina landy
 
Teori penduduk dalam geografi
Teori penduduk dalam geografiTeori penduduk dalam geografi
Teori penduduk dalam geografiSurya Ardi
 
Pendekatan Lingkungan Hidup
Pendekatan Lingkungan HidupPendekatan Lingkungan Hidup
Pendekatan Lingkungan Hidupflorindaeka_pw
 
4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alamar_
 
Kelangkaan Sumber Daya Alam (kemiskinan)
Kelangkaan Sumber Daya Alam (kemiskinan)Kelangkaan Sumber Daya Alam (kemiskinan)
Kelangkaan Sumber Daya Alam (kemiskinan)Sanoma PriciLia
 

What's hot (9)

2. teori kependudukan
2. teori kependudukan2. teori kependudukan
2. teori kependudukan
 
Konflik Agraria dan Pembangunan Desa
Konflik Agraria dan Pembangunan DesaKonflik Agraria dan Pembangunan Desa
Konflik Agraria dan Pembangunan Desa
 
Angkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumah
Angkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumahAngkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumah
Angkubah yang sering digunakan untuk mengukur penggunaan isirumah
 
Teori penduduk
Teori pendudukTeori penduduk
Teori penduduk
 
Teori penduduk dalam geografi
Teori penduduk dalam geografiTeori penduduk dalam geografi
Teori penduduk dalam geografi
 
3. kelangkaan x iis1 stc1
3. kelangkaan x iis1 stc13. kelangkaan x iis1 stc1
3. kelangkaan x iis1 stc1
 
Pendekatan Lingkungan Hidup
Pendekatan Lingkungan HidupPendekatan Lingkungan Hidup
Pendekatan Lingkungan Hidup
 
4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam
 
Kelangkaan Sumber Daya Alam (kemiskinan)
Kelangkaan Sumber Daya Alam (kemiskinan)Kelangkaan Sumber Daya Alam (kemiskinan)
Kelangkaan Sumber Daya Alam (kemiskinan)
 

Similar to KESEJAHTERAAN

ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.pptppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.pptAmaliaJuaddy
 
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.Muhammad Idris
 
problematika lingkungan sosial budaya masyarakat
problematika lingkungan sosial budaya masyarakatproblematika lingkungan sosial budaya masyarakat
problematika lingkungan sosial budaya masyarakataufia w
 
Manusia peradaban
Manusia peradabanManusia peradaban
Manusia peradabanweny maniez
 
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaPermasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)zoelfiqar
 
Masalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasional
Masalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasionalMasalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasional
Masalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasionalEman Syukur
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraOperator Warnet Vast Raha
 
Pengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu EkonomiPengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu EkonomiMuhamad Yogi
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraWarnet Raha
 
Ttg dan-pemberdayaan-masyarakat1
Ttg dan-pemberdayaan-masyarakat1Ttg dan-pemberdayaan-masyarakat1
Ttg dan-pemberdayaan-masyarakat1Bebaskita Ginting
 

Similar to KESEJAHTERAAN (20)

ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.pptppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
ppt mengidentifikasi modal manusia dan budaya.ppt
 
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
 
problematika lingkungan sosial budaya masyarakat
problematika lingkungan sosial budaya masyarakatproblematika lingkungan sosial budaya masyarakat
problematika lingkungan sosial budaya masyarakat
 
Manusia peradaban
Manusia peradabanManusia peradaban
Manusia peradaban
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Manusia dan Peradaban
Manusia dan PeradabanManusia dan Peradaban
Manusia dan Peradaban
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
 
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinyaPermasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
Permasalahan pertanian di indonesia dan cara mengatasinya
 
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
Makalah isbd-manusia-dan-peradaban (1)
 
Masalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasional
Masalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasionalMasalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasional
Masalah masalah global dalam kaitannya dengan kepentingan nasional
 
Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 
Pengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu EkonomiPengantar Ilmu Ekonomi
Pengantar Ilmu Ekonomi
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 
ilmu ketamadunan (TITAS)
ilmu ketamadunan (TITAS)ilmu ketamadunan (TITAS)
ilmu ketamadunan (TITAS)
 
Ttg dan-pemberdayaan-masyarakat1
Ttg dan-pemberdayaan-masyarakat1Ttg dan-pemberdayaan-masyarakat1
Ttg dan-pemberdayaan-masyarakat1
 

KESEJAHTERAAN

  • 1. KETERAMPILAN HIDUP VS TEKNOLOGI (dalam mencapai sebuah kesejahteraan) Masalah kita seumumnya saat ini diantaranya adalah komplikasi dari : (1), Kemiskinan lebih dari 50 %. (2), Pendidikan tidak memiliki visi yang utuh. (3), Pertumbuhan lapangan kerja lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan angkatan kerja. (4), Kreativitas manusia masih rendah. Diperlukan empati dan tanggung jawab dari setiap warga bangsa untuk mencegah sinergi negatif hal-hal diatas terhadap perkembangan sosial budaya masyarakat akan terjadinya bencana “Generasi yang Hilang “. Kalau tidak, mungkin saja sejarah Bangsa Indonesia berakhir atau diserahkan kepada bangsa lain. Peradaban Indian pada akhirnya diserahkan kepada Bangsa Eropa karena kelemahan sumber daya manusia, atau peradaban Mesopotamia yang hancur secara perlahan akibat salah urus manajemen bangsa, serta peradaban Aad dan Tsamud yang sangat tinggi di Babilonia Lama hilang seketika karena bencana alam yang maha dahsyat. Bahkan peradaban Romawi, Yunani dan Persia saat ini hanya tinggal kenangan dalam inspisari kesenian saja. Sebaliknya ada peradaban yang tetap eksis dalam waktu lebih dari 4.000 tahun. Peradaban India dan sekitarnya sebagai derivat peradaban Persia Lama, Peradaban kulit kuning Cina, Jepang dan Korea. Peradaban Yahudi dapat hidup secara diaspora tanpa perlu wadah teritorial karena berbentuk alam pikiran dan melekat pada perjalanan sejarah dunia. Mengapa bisa demikian, mungkinkah karena mereka mengerti kehidupan ini secara paripurna ?. Kembali kepada permasalahan Bangsa Indonesia, atas dasar empati serta tanggung jawab setiap dari kita harus menyadari akar permasalahan. Hasil identifikasi memberikan dua dari sekian banyak indikasi adalah bahwa : 1. Akar permasalahan mendasar adalah seumumnya masyarakat tidak memahami konstruksi hidup. 2. Akar permasalahan teknis adalah kurangnya keterampilan hidup (life skills) masyarakat sebagai akibat dari tidak pahamnya tujuan dari sebuah keterampilan hidup dan hidup itu sendiri. Pemahaman mengenai konstruksi hidup adalah mengerti koordinat hidup manusia terhadap eksistensi Allah sebagai Sang Pencipta, keseimbangan alam, patron kehidupan yang dianggap sahih, dan kebudayaan sebagai penggerak kehidupan. Konstruksi hidup yang hakiki bukanlah bentuk-bentuk aktualisasi diri tetapi bentuk peleburan diri kedalam eksistensi Allah sebagai Sang Pencipta. Wacana ini tidak akan dibahas lebih jauh disini. Akar permasalah teknis yakni keterampilan hidup oleh sebagian besar masyarakat lebih diartikan kepada keahlian yang dapat menghasilkan uang, sasaran diletakkan pada keberadaan “uang” sebagai hasil akhir. 1
  • 2. Pandangan yang konstruktif adalah menempatkan keterampilan hidup sebagai perangkat teknis budaya yang harus dimiliki suatu bangsa untuk mengelola seluruh sumber daya yang ada, dan menempatkan “uang“ hanya sebagai alat tukar pada keseluruhan proses pengelolaan sumber daya, bukan merupakan hasil akhir. Sejatinya keterampilan hidup mendasar adalah kemampuan mengelola sumber daya tumbuhan dan hewani serta mineral menjadi sumber daya pangan, protein, sandang, dan perkakas hidup secara seimbang antara pemanenan dan kehidupan yang harus tetap berjalan. Sebagai satu contoh adalah bagaimana kita mengartikan eksistensi beberapa varietas lokal pada tanaman padi pada satu daerah ?. Apabila kita menanam padi varietas lokal pada satu wilayah tersebut secara bergiliran diantara varietas tersebut, maka tanaman padi tersebut tidak membutuhkan pupuk diluar ekosistem padi tersebut. Allah sebagai Sang Pencipta sudah mendesain sedemikian rupa sehingga padi varietas lokal tersebut dapat tumbuh dalam ekosistem tertutup antara tanah dan tanaman. Serasah tumbuhan dan berbagai bahan organik lain menjadi bahagian dari lingkaran energi pada ekosistem tersebut. Allah juga mendesain redistribusi panenan kepada mahluk hidup lain, seperti ulat (kupu- kupu), belalang, dan hewan lain untuk keperluan rantai makanan di atasnya seperti burung dan sebagainya serta komunitas manusia disekeliling areal panenan. Paling tidak 10 % dari panenan harus diserahkan kepada Allah untuk kesetimbangan alam melalui zakat pertanian, dan jatah bagi mahluk hidup lain. Hasilnya adalah tingkat populasi serangga, bakteri dan virus yang saat ini dianggap sebagai hama dan penyakit akan berada pada jumlah yang sangat terkendali karena populasi predator juga berada dalam kesetimbangan yang efektif. Masalah menjadi muncul, ketika atas alasan menjaga kelangsungan suplai pangan oleh pihak tertentu diintroduksikan suatu varietas padi baru hasil rekayasa teknologi yang dijanjikan memberikan panen melimpah. Dipastikan bahwa desain varietas baru tersebut tidak akan compatible dengan kondisi lokal, oleh karena itu dibutuhkan introduksi pupuk tambahan (buatan) dan proteksi tanaman untuk melindungi janji produksi yang tinggi. Artinya akan tumbuh suatu industri benih dan industri pupuk, serta industri proteksi tanaman. Satu segi industri pupuk, proteksi tanaman dan benih tumbuh, tetapi disisi lain keseimbangan fisik-kimia tanah dirusak (tanah membutuhkan waktu lebih dari 25 tahun untuk pulih setelah penggunaan pupuk dihentikan), memunculkan kerentanan tanaman, efek residu pestisida yang berdampak kepada penurunan derajat kesehatan masyarakat. Serangga terpaksa harus melakukan mutasi akibat dilarang masuk oleh pestisida menjadi bentuk yang lebih ganas dan rakus untuk menerobos rantai makanan. 2
  • 3. Ongkos produksi menjadi tergantung kepada harga sarana pupuk, benih dan pestisida. Ketiga sarana tersebut dihasilkan oleh industri yang berskala raksasa. Kelahiran suatu industri bukan karena niat baik terhadap suatu keseimbangan hidup, tetapi bagaimana “mengembang biakkan” modal tanpa mengenal batas negara, tanpa harus terikat pada satu norma kehidupan, tanpa harus ikut menjaga kesetimbangan alam. Industri sarana pertanian tumbuh bukan karena hendak melindungi budaya pertanian, tetapi pemilik modal memilih lokasi pengembang biakan uang di sektor pertanian. Petani sering kali merugi karena ongkos produksi lebih tinggi dibanding harga jual, atau harga jatuh karena over supply, terutama pada komoditi mata dagangan dunia seperti jagung dan lain-lain. Pada segi lain tata ruang diperkosa untuk memenuhi hawa nafsu manusia, tanaman pangan kena getahnya karena rasio lahan pertanian mengecil maka dia harus berproduksi gila- gilaan melebihi kemampuan alamiahnya, padahal sejak awal Allah tidak mendesain demikian. Keterampilan hidup bukan suatu dialektika “ problem – problem solving “ melalui suatu teknologi. Allah tidak pernah menciptakan “masalah“ bagi manusia. Tetapi manusia secara gegabah melakukan suatu penilaian subjektif kepada sistem milik Allah untuk dikategorikan sebagai “masalah“, lalu dicarikan solusi atas masalah tersebut. Padahal yang bersangkutan ingin mengambil keuntungan dalam lingkaran setan “problem – problem solving“ yang diciptakannya. Membentuk ekosistem tandingan yaitu “industri“ yang kelewat batas, dimana dia berada pada top piramida perputaran modal industri tersebut sebagai pemangsa akhir. Keterampilan hidup adalah proses mengerahkan seluruh daya, kreativitas, waktu, dedikasi untuk mengelola sistem yang diciptakan Allah untuk tetap dalam kesetimbangan dan tetap dapat dipanen oleh manusia menurut yang diinginkan oleh Allah sebagai pencipta dan pemilik kehidupan ini. Apabila seseorang memiliki life skills pada ruang konstruksi hidup yang hakiki, akan mudah baginya menentukan tingkat peranannya bagi masyarakat, tingkat kecukupan aspirasi hidup, dan berbagai ukuran lain dalam komposisi yang optimum. Akan mudah baginya untuk sampai pada suatu kehidupan penuh kesejahteraan. Kesejahteraan tidak identik dengan gedung yang tinggi, jalan tol yang malang melintang, program komputer yang rumit, penghasilan yang tinggi, varietas tanaman dengan produksi yang luar biasa …. bukan …., bukan itu !. Bagaimana mencapai kesejahteraan melalui keterampilan hidup yang konstruksif …?. Mari kita tanyakan kepada Ibu Kandung Kebudayaan … yakni … Pendidikan !. Pendidikan yang mampu menerjemahkan Visi dan Misi Allah dalam menciptakan kehidupan ini sehingga fungsional bagi manusia sebagai mahluk alternatif, mahluk budaya, bukan mahluk biologis. Mampu mengeluarkan masyarakat dari komplikasi hidup yang disebut di awal tulisan. 3