SlideShare a Scribd company logo
Lembaga Negara dan Perundang-
Undangan
(Sebelum Perubahan UUD 1945)
D
i
s
u
s
u
n
Oleh
Dr. Rizkan Zulyadi Amri, SH, MH
Dalam penjelasan umum UUD 1945
dirumuskan bahwa pokok-pokok sistem
pemerintahan negara di Indonesia adalah:
1. Negara Indonesia adalah negara yang berdasar
atas hukum (Rechsstaat), tidak berdasarkan
kekuasaan belaka (machtsstaat)
2. Pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi
(hukum dasar)
3. Kekuasaan Negara yang tertinggi di tangan MPR
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintah
Negara yang tertinggi di bawah majelis
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada
DPR
6. Menteri negara ialah pembantu presiden,
Menteri negara tidak bertanggungjawab
kepada DPR
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
Montesquieu dalam bukunya “L’Espirit des
Lois” (1748) membagi kekuasaan dalam
negara ke dalam:
1. Kekuasaan legislatif, kekuasaan untuk
membentuk dan menetapkan ketentuan-
ketentuan hukum dalam bentuk undang-
undang yang berlaku dalam suatu negara
2. Kekuasaan eksekutif, adalah kekuasaan
melaksanakan ketentuan-ketentuan
hukum dalam bentuk undang-undang
yang berlaku dalam suatu negara
3. Kekuasaan yudikatif, adalah kekuasaan
peradilan di mana kekuasaan ini menjaga
agar undang-undang, peraturan-peraturan
atau ketentuan-ketentuan hukum lainnya
benar-benar ditaati, yaitu dengan jalan
menjatuhkan sanksi pidana terhadap
setiap pelanggaran hukum/undang-
berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam
Undang-Undang Dasar1945
penjelasannya, pemegang ketiga
kekuasaan negara di Indonesia dilakukan
oleh:
- Kekuasaan eksekutif, dipegang oleh presiden
- Kekuasaan legislatif, dipegang oleh presiden
dengan persetujuan DPR
- Kekuasaan yudikatif, dipegang oleh MA dan
badan-badan peradilan lainnya
Didalam Pasal 4 ayat 1 UUD 1945
(sebelum perubahan) dirumuskan
sebagai berikut:
‘Presiden RI memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD’
Presiden RI adalah Penyelenggara
Tertinggi Pemerintah Pemerintah Negara,
yang menjalankan seluruh tugas dan
fungsi pemerintahan dalam arti luas yang
menyangkut ketaaprajaan,
keamanan/kepolisian, dan pengaturan
Fungsi pengaturan ini terlihat dalam
pembentukan undang-undang dengan
persetujuan DPR, sesuai Pasal 5 ayat (1) UUD
1945, pembentukan Peraturan Pemerintah
berdasarkan Pasal 5 ayat (2) UUD 1945,
pembentukan Peraturan Pengganti Undang-
Undang berdasarkan Pasal 22 ayat (1) UUD
1945 yang merupakan Peraturan
Perundang-undangan secara langsung oleh
UD 1945, dan Pembentukan Keputusan
Presiden yang merupakan peraturan
perundang-undangan yang berasal dari
ketentuan Pasal 4 ayat (1) UUD 1945
Dalam Pasal 5 ayat (1) UUD 19445
(sebelum perubahan) dirumuskan sebagai
berikut:
‘Presiden memegang membentuk undang-
undang dengan persetunuan DPR’
Sedangkan dalam penjelasan mengenai
Pasal 5 ayat (1) UUD 1945 dinyatakan
sebagai berikut:
‘Kecuali executive power, Presiden bersama-
sama dengan DPR menjalankan Legislatif
power dalam negara’
Kalimat dengan persetujuan DPR dalam
Pasal 5 ayat (1) UUD 1945 tersebut,
apabila dihubungkan dengan penjelasan
dari Pasal 20 ayat (1) UUD 1945 yang
menyebutkan “Dewan ini harus memberi
persetujuannya kepada tiap-tiap
rancangan undang-undang dari
pemerintah”, tidak berarti bahwa DPR
harus selalu setuju terhadap semua
rancangan undang-undang dari
pemerintah
 Menurut Rousseau, tokoh yang
mengetengahkanTeori kedaulatan rakyat
mengatakan bahwa tujuan itu adalah
untuk menegakkan hukum dan menjamin
kebebasan dari para wrganegaranya,
dalam pengertian bahwa kebebasan dalam
batas-batas perundang-undangan
 Menurut Rouseau suatu undang-undang itu
harus dibentuk oleh kehendak umum
(volume generale), dimana dalam hal ini
seluruh rakyat secara langsung mengambil
bagian dalam pembentukan aturan
masyarakat tanpa perantara wakil-wakil
 Menurut Rousseau, yang dimaksud dengan
rakyat bukanlah penjumlahan dari individu-
individu itu, melainkan adalah kesatuan
yang dibentuk oleh individu-indidvidu itu,
dan yang mempunyai kehendak, kehendak
mana diperolehnyadari individu-individu
tersebut melalui perjanjian masyarakat
A. Hamid S. Attamimi berpendapat bahwa
sebaiknya untuk selanjutnya tidak lagi
digunakan istilah “cita negara integralistik”
atau “cita negara totaliter” yang untuk
beberapa orang dapat mengundang salah
paham, melainkan “cita negara kekeluargaan”
atau “cita negara persatuan”, oleh karena
Soepomo sendiri mempersamakan arti istilah-
istilah tersebut dan menggunakannya secara
bergantian
Menurut Prayudi Atmosudirdjo, kekuasaan
negara atau dengan istilah susunan penguasa
negara adalah sebagai berikut:
I. Penguasa Konstitutif= MPR (Majelis
Permusyawaratan Rakyat)
II. Penguasa Legislatif= Presiden + DPR
III. Penguasa Eksekutif= Pemerintah= Presiden
(dengan dibantu oleh pejabat-pejabat
pemerintahan)
IV. Penguasa Administrasi= Administrasi negara=
Presiden (dengan mengepalai Adminstrasi
Negara)
V. Penguasa Militer= Presiden, dengan
membawahi Angkatan Perang
VI. Penguasa Yudikatif= MA, dengan
membawahi Aparatur Peradilan (korsa
hakim)
VII. Penguasa konsultatif= Dewan Pertimbangan
Agung
VIII.Penguasa Inspektif= Badan Pemeriksaan
Keuangan

More Related Content

What's hot

Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaHubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Frestiany Regina Putri
 
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
Cucu Sya'diah
 
Kwn bab 4 kelompok 4
Kwn bab 4 kelompok 4 Kwn bab 4 kelompok 4
Kwn bab 4 kelompok 4
DinaWulansari3
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanNuelnuel11
 
Periodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
Periodisasi berlakunya konstitusi di IndonesiaPeriodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
Periodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
Ryan Widjayana
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
Fitri Indahsari
 
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Idris Miaus
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Rizza Magfira
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
Pahmi Agustian
 
Perubahan uud 1945
Perubahan uud 1945Perubahan uud 1945
Perubahan uud 1945
swirawan
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumHamdi Se-Abad
 
Bab 7 konstitusi
Bab 7 konstitusiBab 7 konstitusi
Bab 7 konstitusi
muliajayaabadi
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Astrid Widhowaty
 
Konstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaKonstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesia
Ahmad Thoriq
 
konstitusi dan uud
konstitusi dan uudkonstitusi dan uud
konstitusi dan uud
Hafidz Emirudin
 
Hukum konstitusi
Hukum konstitusiHukum konstitusi
Hukum konstitusi
Ferly Wiranata Anas
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesia
Ilham W'ie
 
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
 
Eksekutif dalam UUD 1945
Eksekutif dalam UUD 1945Eksekutif dalam UUD 1945
Eksekutif dalam UUD 1945Amelia Utami
 

What's hot (20)

Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaHubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
 
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
 
Kwn bab 4 kelompok 4
Kwn bab 4 kelompok 4 Kwn bab 4 kelompok 4
Kwn bab 4 kelompok 4
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
 
Periodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
Periodisasi berlakunya konstitusi di IndonesiaPeriodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
Periodisasi berlakunya konstitusi di Indonesia
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
Bab 6 konstitusi Pkn kelas 8
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
173889925 sistem-pemerintahan
173889925 sistem-pemerintahan173889925 sistem-pemerintahan
173889925 sistem-pemerintahan
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Perubahan uud 1945
Perubahan uud 1945Perubahan uud 1945
Perubahan uud 1945
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
 
Bab 7 konstitusi
Bab 7 konstitusiBab 7 konstitusi
Bab 7 konstitusi
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
Konstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaKonstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesia
 
konstitusi dan uud
konstitusi dan uudkonstitusi dan uud
konstitusi dan uud
 
Hukum konstitusi
Hukum konstitusiHukum konstitusi
Hukum konstitusi
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesia
 
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
Ilmu Perundang-undangan, UU Korupsi dan Perundang-undangan, Perumusan Pidana ...
 
Eksekutif dalam UUD 1945
Eksekutif dalam UUD 1945Eksekutif dalam UUD 1945
Eksekutif dalam UUD 1945
 

Similar to Lembaga negara-dan-perundang-undangan1

Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
Ninuk Hp
 
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
 
Sitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaSitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesia
Amran Jaya
 
Sitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaSitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesia
Amran Jaya
 
LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
LEMBAGA LEGISLATIF.pptxLEMBAGA LEGISLATIF.pptx
LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
hafizatululum1
 
11 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt111 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt1
graceanggoro
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1
Achmad Pradana
 
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australiaPerbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Chaing Saing
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
sunnysidemochi
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
Potpotya Fitri
 
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxMateri negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
AchmadHidayaht
 
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanKedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
jimmy
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
Rima Kurniasih
 
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Bambang Setiawan
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Belum Kerja
 
Kwn uud 1945
Kwn uud 1945Kwn uud 1945
Kwn uud 194507051994
 

Similar to Lembaga negara-dan-perundang-undangan1 (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
Ilmu Perundang-Undangan, Norma Hukum, dan yang Lainnya
 
Sitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaSitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesia
 
Sitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesiaSitem pemerintahan indonesia
Sitem pemerintahan indonesia
 
LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
LEMBAGA LEGISLATIF.pptxLEMBAGA LEGISLATIF.pptx
LEMBAGA LEGISLATIF.pptx
 
11 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt111 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt1
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1
 
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australiaPerbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
Perbandingan sistem pemerintahan antara negara indonesia dengan australia
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan i (6)
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxMateri negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
 
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahanKedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Trias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaanTrias politika atau pembagian kekuasaan
Trias politika atau pembagian kekuasaan
 
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
Lembaga-lembaga negara (Piyantoro dan inddra kurniawan)
 
LANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptxLANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptx
 
Kwn uud 1945
Kwn uud 1945Kwn uud 1945
Kwn uud 1945
 

Lembaga negara-dan-perundang-undangan1

  • 1. Lembaga Negara dan Perundang- Undangan (Sebelum Perubahan UUD 1945) D i s u s u n Oleh Dr. Rizkan Zulyadi Amri, SH, MH
  • 2. Dalam penjelasan umum UUD 1945 dirumuskan bahwa pokok-pokok sistem pemerintahan negara di Indonesia adalah: 1. Negara Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechsstaat), tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtsstaat) 2. Pemerintahan berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) 3. Kekuasaan Negara yang tertinggi di tangan MPR
  • 3. 4. Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi di bawah majelis 5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR 6. Menteri negara ialah pembantu presiden, Menteri negara tidak bertanggungjawab kepada DPR 7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
  • 4. Montesquieu dalam bukunya “L’Espirit des Lois” (1748) membagi kekuasaan dalam negara ke dalam: 1. Kekuasaan legislatif, kekuasaan untuk membentuk dan menetapkan ketentuan- ketentuan hukum dalam bentuk undang- undang yang berlaku dalam suatu negara 2. Kekuasaan eksekutif, adalah kekuasaan melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum dalam bentuk undang-undang yang berlaku dalam suatu negara 3. Kekuasaan yudikatif, adalah kekuasaan peradilan di mana kekuasaan ini menjaga agar undang-undang, peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan hukum lainnya benar-benar ditaati, yaitu dengan jalan menjatuhkan sanksi pidana terhadap setiap pelanggaran hukum/undang-
  • 5. berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Dasar1945 penjelasannya, pemegang ketiga kekuasaan negara di Indonesia dilakukan oleh: - Kekuasaan eksekutif, dipegang oleh presiden - Kekuasaan legislatif, dipegang oleh presiden dengan persetujuan DPR - Kekuasaan yudikatif, dipegang oleh MA dan badan-badan peradilan lainnya
  • 6. Didalam Pasal 4 ayat 1 UUD 1945 (sebelum perubahan) dirumuskan sebagai berikut: ‘Presiden RI memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD’ Presiden RI adalah Penyelenggara Tertinggi Pemerintah Pemerintah Negara, yang menjalankan seluruh tugas dan fungsi pemerintahan dalam arti luas yang menyangkut ketaaprajaan, keamanan/kepolisian, dan pengaturan
  • 7. Fungsi pengaturan ini terlihat dalam pembentukan undang-undang dengan persetujuan DPR, sesuai Pasal 5 ayat (1) UUD 1945, pembentukan Peraturan Pemerintah berdasarkan Pasal 5 ayat (2) UUD 1945, pembentukan Peraturan Pengganti Undang- Undang berdasarkan Pasal 22 ayat (1) UUD 1945 yang merupakan Peraturan Perundang-undangan secara langsung oleh UD 1945, dan Pembentukan Keputusan Presiden yang merupakan peraturan perundang-undangan yang berasal dari ketentuan Pasal 4 ayat (1) UUD 1945
  • 8. Dalam Pasal 5 ayat (1) UUD 19445 (sebelum perubahan) dirumuskan sebagai berikut: ‘Presiden memegang membentuk undang- undang dengan persetunuan DPR’ Sedangkan dalam penjelasan mengenai Pasal 5 ayat (1) UUD 1945 dinyatakan sebagai berikut: ‘Kecuali executive power, Presiden bersama- sama dengan DPR menjalankan Legislatif power dalam negara’
  • 9. Kalimat dengan persetujuan DPR dalam Pasal 5 ayat (1) UUD 1945 tersebut, apabila dihubungkan dengan penjelasan dari Pasal 20 ayat (1) UUD 1945 yang menyebutkan “Dewan ini harus memberi persetujuannya kepada tiap-tiap rancangan undang-undang dari pemerintah”, tidak berarti bahwa DPR harus selalu setuju terhadap semua rancangan undang-undang dari pemerintah
  • 10.  Menurut Rousseau, tokoh yang mengetengahkanTeori kedaulatan rakyat mengatakan bahwa tujuan itu adalah untuk menegakkan hukum dan menjamin kebebasan dari para wrganegaranya, dalam pengertian bahwa kebebasan dalam batas-batas perundang-undangan
  • 11.  Menurut Rouseau suatu undang-undang itu harus dibentuk oleh kehendak umum (volume generale), dimana dalam hal ini seluruh rakyat secara langsung mengambil bagian dalam pembentukan aturan masyarakat tanpa perantara wakil-wakil  Menurut Rousseau, yang dimaksud dengan rakyat bukanlah penjumlahan dari individu- individu itu, melainkan adalah kesatuan yang dibentuk oleh individu-indidvidu itu, dan yang mempunyai kehendak, kehendak mana diperolehnyadari individu-individu tersebut melalui perjanjian masyarakat
  • 12. A. Hamid S. Attamimi berpendapat bahwa sebaiknya untuk selanjutnya tidak lagi digunakan istilah “cita negara integralistik” atau “cita negara totaliter” yang untuk beberapa orang dapat mengundang salah paham, melainkan “cita negara kekeluargaan” atau “cita negara persatuan”, oleh karena Soepomo sendiri mempersamakan arti istilah- istilah tersebut dan menggunakannya secara bergantian
  • 13. Menurut Prayudi Atmosudirdjo, kekuasaan negara atau dengan istilah susunan penguasa negara adalah sebagai berikut: I. Penguasa Konstitutif= MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) II. Penguasa Legislatif= Presiden + DPR III. Penguasa Eksekutif= Pemerintah= Presiden (dengan dibantu oleh pejabat-pejabat pemerintahan) IV. Penguasa Administrasi= Administrasi negara= Presiden (dengan mengepalai Adminstrasi Negara)
  • 14. V. Penguasa Militer= Presiden, dengan membawahi Angkatan Perang VI. Penguasa Yudikatif= MA, dengan membawahi Aparatur Peradilan (korsa hakim) VII. Penguasa konsultatif= Dewan Pertimbangan Agung VIII.Penguasa Inspektif= Badan Pemeriksaan Keuangan