SlideShare a Scribd company logo
SERIAL KASUS: FAKTOR RISIKO
YANG BERHUBUNGAN PADA
PASIEN PRESBIKUSIS
oleh
Herdiansyah
Pembimbing
Dr.Dian Ayu Ruspita Sp.THT-KL(K)Msi,Med
LAPORAN KASUS DEPARTEMEN
BAGIAN IK THT KL FK UNDIP / KSM K THT KL
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
2020
Presbikusis tuli sensorineural
pada usia lanjut akibat degenerasi
organ pendengaran terjadi pada
kedua sisi telinga
30-35% populasi
♂: ♀  2:1
PRESBIKUSIS
Berusia: 65-75 tahun
PENDAHULUAN
• Tujuannya untuk memaparkan faktor-faktor risiko
yang berhubungan pada pasien presbikusis,
• menjelaskan bagaimana faktor risiko tersebut
berpengaruh terhadap pasien presbikusis dan
• penatalaksanaan pada pasien presbikusis dengan
faktor risiko khususnya yang datang berobat ke
poliklinik THT RSUP Karyadi, Semarang
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Rachmad Kuntjoro (R)
No CM : C301536
Umur : 77 Tahun
Alamat : Jl.Saminten I timur NO 93
kec.Banyumanik, Semarang. Jawa
tengah
Agama : Islam
KASUS 1
Anamnesis:
• Seorang laki-laki datang dengan
keluhan kurang dengar di rasakan
kurang lebih selama 7 bulan yang
lalu.
• kurang pendengaran di kedua
telinga kanan dan kiri,
• kurang pendengaran di rasakan
bertahap/perlahan-lahan.
• telinga berdenging(-),keluhan keluar
cairan dari telinga (-), pusing
berputar(-), nyeri telinga (-), sakit
kepala (-), mual (-), muntah (-),
demam (-), sedang sakit batuk pilek
(-)
KASUS 1
KASUS 1
RPD :
Riwayat sakit seperti ini sebelumnya (-), riwayat keluar cairan
dari telinga (-), riwayat perokok berat dari SMP, hipertensi (+)
2 tahun yang lalu terkontrol (rata-rata TD 130/90 mmHg),
diabetes mellitus (+) 1 tahun yang lalu terkontrol, operasi
prostat 1 tahun yang lalu, riwayat trauma kepala (-).
RPK :
Alergi -, Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini
RPS :
Biaya ekonomi di tanggung BPJS non PBI
Pemeriksaan Penunjang
15 Januari 2020
Kesan : Audiometri
-Telinga kanan SNHL
derajat sedang
(PTA 48,75 dB) ,
-Telinga kiri SNHL
derajat sedang (PTA
43,75 dB)
Timpanometri :
-Tipe As / Tipe As
Audiometri Timpanometri
KASUS 1
Pemeriksaan Fisik
Status generalis
KU: Baik, Kes: cm
TD: 130/90 mmHg, nadi 84x/mnt, RR 24x/mnt, suhu 36,
60C,
Status lokalis
• Telinga : CAE Serumen -/- Hiperemis -/-,Edema -/-
MT : intak/intak, Bulging -/-,RC +/+
• Hidung dan tenggorok : dalam batas normal
• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
• Dilakukan tes garputala,weber : tidak di dapatkan
lateralisasi
Pemeriksaan Penunjang
15 Januari 2020
Kesan : OAE
-Refer/Refer
Audiometri tutur :
-Telinga Kanan SDS
80% SRT 45 dB
(terdapat roll-over)
telinga kiri SDS 90%
SRT 40 dB
OAE Audiometri tutur
Pemeriksaan laboratorium di puskemas :
GDS : 98 (normal) Koresterol : 175 mg/dl
(normal).
Assestment: presbikusis, HHD (hypertensi heart disesase)
dan diabetes mellitus terkontrol
Program:
• Saran : Pemasangan Alat bantu dengar memperbaiki
kemampuan pendengarannya agar bisa berkomunikasi
• Latihan membaca bibir
• Menjelaskan pada keluarganya bagaimana
memperlakukan atau menghadapi penderita presbiskusis
• Rehabilitasi perlu untuk memperbaiki komunikasi
Kontrol minggu pertama 24 januari 2020
 pasien telah memasang alat
bantu dengar(ABD) pada
telinga kiri, dan pasien sedikit
sudah bisa berkomunikasi
dengan baik.
IDENTITAS
Nama : R.Budi Soelistyo (Tn.R)
No CM : C214826
Umur : 74 Tahun
Alamat : Jl.Meranti I No 20 serondol
wetan, semarang Jawa tengah
Agama : Islam
KASUS 2
Anamnesis:
• Seorang laki-laki datang dengan
keluhan telinga kiri berdenging sejak 5
bulan yang lalu
• pasien merasakan telinga kiri seperti
kemasukan air
• Pendengarannya mulai bertahap
menjadi berkurang pada kedua telinga.
• sulit memahami suara percakapan,
terutama bila cepat pada saat di
keramaian
• keluhan keluar cairan dari telinga (-),
pusing berputar(-), nyeri telinga (-), sakit
kepala (-), mual (-), muntah (-), demam
(-), sedang sakit batuk pilek (-),
KASUS 2
KASUS 2
RPD :
Riwayat sakit seperti ini sebelumnya disangkal, riwayat
keluar cairan dari telinga (-), riwayat trauma kepala (-),
hipertensi (+) 1 tahun yang lalu tidak terkontrol, perokok
sampai sekarang. minum obat-obatan dalam jangka waktu
lama (-)
RPK :
Alergi -, Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini
RPS :
Biaya ekonomi di tanggung BPJS non PBI
KASUS 2
Pemeriksaan Fisik
Status generalis
KU: Baik, Kes: cm
TD: 150/90 mmHg, nadi 80x/mnt, RR 22x/mnt, suhu 36,
80C,
Status lokalis
• Telinga : CAE Serumen -/- Hiperemis -/-,Edema -/-
MT : intak/intak, Bulging -/-,RC +/+
• Hidung dan tenggorok : dalam batas normal
• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
• Dilakukan tes garputala,weber : terdapat lateralisasi
ke telinga kiri
Pemeriksaan Penunjang
30 Januari 2020
Kesan : Audiometri
-Telinga kanan SNHL
derajat sedang
(PTA 46,25dB) ,
-Telinga kiri SNHL
derajat sedang (PTA
42,25dB)
Timpanometri :
-Tipe A / Tipe A
Audiometri Timpanometri
Pemeriksaan Penunjang
30 Januari 2020
Kesan : OAE
-Refer/Refer
Audiometri tutur :
-Telinga Kanan SDS
90% SRT 40 dB
telinga kiri SDS 80%
SRT 40 dB
OAE Audiometri tutur
Pemeriksaan laboratorium : Koresterol : 140
mg/dl (normal).
Assestment: presbikusis dan HHD (hypertensi heart
disease).
Program:
• Saran : Pemasangan Alat bantu dengar memperbaiki
kemampuan pendengarannya agar bisa berkomunikasi
• Latihan membaca bibir
• Menjelaskan pada keluarganya bagaimana
memperlakukan atau menghadapi penderita presbiskusis
• Rehabilitasi perlu untuk memperbaiki komunikasi
Kontrol minggu pertama
 pasien tidak kontrol dan pasien belum bersedia memasang
alat bantu dengar (ABD).
Your Text
Terjadi pada kedua sisi telinga progresif lambat
Tuli sensorineural pada usia lanjut
PRESBIKUSIS
PEMBAHASAN
Dimulai pada frekuensi rendah atau tinggi serta tidak
ada kelainan yang mendasari selain proses menua
Etilogi Presbikus:
PEMBAHASAN
Penyebab pasti tidak diketahui.
Schuknecht :
• akibat dari proses degenerasi atrofi di bagian
epitel dan saraf pada organ corti.
• Mempunyai hubungan dengan faktor-faktor resiko
Faktor risiko :
• Usia • Hiperkolesterol,
• Jenis kelamin • Merokok
• Hipertensi • Riwayat bising
• Diabetes mellitus
PEMBAHASAN
DIAGNOSIS
Presbikusis
ANAMNESIS
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
fisik
• Keluhan: kedua pasien kurang
pendengaran di kedua telinga
• timbul pada usia > 60 tahun, progresif
lambat, cendrung berbicara lebih keras
• tidak ada keluhan sakit/kelainan pada
telinga sebelumnya (seperti infeksi, trauma,
riwayat keganasan/kelainan kongenital),
riwayat pemakaian obat-obatan dalam
jangka lama (-)
• Pasien 1 dg Hipertensi, DM, merokok,
pasien 2 : hipertensi, merokok
Anamnesis
• telinga dalam batas normal,
• otoskopi liang telinga dan membrane timpani
tidak ada kelainan
• Tes penala, pasien 1: weber lateralisasi (-),
pasien 2: lateralisasi ke telinga kiri
PF
PEMBAHASAN
• OAE, timpanometri,dan audiometri tutur
yang hasilnya menunjang SNHL derajat
sedang.
• Reflek akustik tidak di lakukan.
• Pasien 1: rollover phenomen (+)
pemeriksaan
penunjang
audiometri
PEMBAHASAN
Rollover Phenomen
 Lesi/kelainan retrokoklear disebabkan infeksi, tumor (acoustic neuroma),
trauma kepala, inflamasi, kelainan vaskuler dan neurologi pada sentral
(cerebellopontine angle, area pusat bicara di otak) atau neural nerve
(auditory nerve).
 Pemeriksaan penunjang:
• Menentukan etiologi dari lesi retrokoklear
• Pemeriksaan imaging (MRI kepala kontras) dan audiologi : ABR
(Auditory Brainstem Response Test), OAE (otoacoustic emission test),
acouctic reflex test dan reflex decay test.
 Pasien 1: anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak ditemukan
adanya infeksi/ inflamasi/keganasan/riwayat trauma kepala yang
menyebabkan timbulnya penurunan pendengaran secara perlahan
pada pasien.
 evaluasi lebih lanjut (pemeriksaan audiologi, imaging) perlu dilakukan
saat kontrol
Presbikusis dengan
keterlibatan faktor
risiko hipertensi,
diabetes mellitus dan
merokok.
Diagnosis Kedua
pasien laporan kasus
ini
Klasifikasi dan Derajat
 sensori (outer hair-cell)
 neural (ganglion-cell)
• Klasifikasi dan Derajat
Presbikusis
• Schuknecht membagi 4
jenis;
 sensori (outer hair-cell),
 neural (ganglion-cell),
 metabolik (strial atrophy),
dan
 koklea konduktif (stiffness
of the basilar membrane).
Klasifikasi Presbikusis
 metabolik (strial atrophy)
 koklea konduktif
(stiffness of the basilar membrane)
• Schuknecht menambahkan
Jika terdapat gabungan 2
dari ke empat jenis
presbikusis yang terjadi
secara bersama
diklasifikasikan sebagai
mixed presbicusis.
Berdasarkan hasil pemeriksaan
pendengaran, tipe presbikusis :
 Pasien 1 adalah mixed presbicusis
type: Neural type dan
Metabolik(Strial presbicusis).
 pasien ke 2 adalah Metabolik (Strial
presbicusis)
PEMBAHASAN
• Lawani membagi 4 jenis;
Presbikusis
PEMBAHASAN
Hipertensi Merokok
kemungkinan telah
menderita penyakit
hipertensi bertahun-
tahun sampai dengan
sekarang.
Diabetes mellitus
Pasien dalam kedua kasus ini
kondisi ini:
memperberat tahanan vaskular 
mengakibatkan viskositas darah meningkat 
penurunan aliran darah kapiler dan transportasi
darah ke organ dalam 
menyebabkan berkurangnya aliran oksigen dan
suplai nutrisi untuk telinga dalam 
mengganggu transmisi sinyal pendengaran pada
kedua pasien tersebut,
Hipertensi
PEMBAHASAN
Pasien dalam kedua kasus ini
keduanya memiliki riwayat perokok aktif yang
sudah lama/bertahun-tahun dan masih sampai
dengan sekarang.
Zat-zat yang berbahaya dalam kandungan
rokok tersebut telah terakumulasi dalam tubuh
pasien
menyebabkan gangguan suplai oksigen
pada organ corti di koklea
menimbulkan efek iskemik, gangguan
pada pembuluh darah telinga dalam
Merokok
PEMBAHASAN
Pasien 1
DM yang baru diketahui 1 tahun terakhir ini,
tidak pernah kontrol .
Pada pasien ini kemungkinan telah terjadi
perubahan pada dinding pembuluh darah
yang disebabkan oleh diabetes , seperti
kemungkinan telah terbentuknya
mikroangiopati pada pembuluh darah pasien
terutama pada sirkulasi di koklea.
Diabetes Melitus
Penatalaksanaan
 Gangguan pendengaran pada presbikusis adalah tipe
sensorineural yang tidak dapat disembuhkan, tujuan
penatalaksanaannya untuk memperbaiki kemampuan
pendengarannya dengan :
Alat Bantu Dengar
Implan Koklea
Latihan membaca bibir
• Ototoksik
• Trauma akustik kronik
Diagnosis Banding
 Pencegahan pada presbikusis adalah dengan menghindari
factor resiko seperti :
Pencegahan
 Jangan merokok
 Kontrol kadar gula
darah
 Kontrol tekanan darah
 Kontrol kadar kolestrol
 Olah raga secara teratur
 Istirahat yang cukup
Pada pasien presbikusis perlu diingatkan mengenai
faktor risiko yang dapat memperburuk keadaaannya,
pada kedua pasien ini pada umumnya tidak begitu baik,
selain dikarenakan gangguan pendengaran terkait usia
itu sendiri, dimana faktor risiko dari kedua pasien tersebut
masih belum terkendali masih kurangnya tingkat
kesadaran/kepatuhan untuk menjalani pengobatan/terapi.
PROGNOSIS
SIMPULAN
Presbikusis adalah tuli sensorineural pada usia lanjut akibat
proses degenerasi organ pendengaran, pada kedua sisi telinga,
yang terjadi secara progresif lambat, dapat dimulai pada frekuensi
rendah atau tinggi serta tidak ada kelainan yang mendasari selain
proses menua.
.
Etiologi presbikusis belum diketahui secara pasti. Banyak
faktor yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya presbikusis
seperti usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes mellitus,
hiperkolesterol dan kebiasaan merokok terhadap penurunan
pendengaran pada usia lanjut.
Gangguan pendengaran pada presbikusis adalah tipe
sensorineural yang tidak dapat disembuhkan, dan tujuan
penatalaksanaannya untuk memperbaiki kemampuan
pendengarannya dengan menggunakan alat bantu dengar.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to laporan presentasi kasus Presbikusis.pptx

Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
SyahrulAdzim
 
Update management sudden deafness aceh pgpkt
Update management sudden deafness aceh pgpktUpdate management sudden deafness aceh pgpkt
Update management sudden deafness aceh pgpkt
Suharti Wairagya
 
22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx
22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx
22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx
PutriSujiwa
 
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdfBLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
IzazFishalShafa
 
modul TB.pptx
modul TB.pptxmodul TB.pptx
modul TB.pptx
ssuserf64dc0
 
Laporan kasus bedah onkologi
Laporan kasus bedah onkologiLaporan kasus bedah onkologi
Laporan kasus bedah onkologiArgo Widigdo
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
MariaSondang2
 
Laporan Kasus THT Anindya.pptx
Laporan Kasus THT Anindya.pptxLaporan Kasus THT Anindya.pptx
Laporan Kasus THT Anindya.pptx
anindya969381
 
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDSCo Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
Soroy Lardo
 
Tuli mendadak
Tuli mendadakTuli mendadak
Tuli mendadak
sohapi
 
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptx
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptxPENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptx
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptx
VJPex
 
COVID19.pptx
COVID19.pptxCOVID19.pptx
COVID19.pptx
ssuser5ae084
 
CASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptxCASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptx
lydiaekaputri
 
Asuhan keperawatan neuromaakustik
Asuhan keperawatan neuromaakustikAsuhan keperawatan neuromaakustik
Asuhan keperawatan neuromaakustik
INDONESIAN CHRISTIAN UNIVERSITY MALUKU
 
Preskas dhf
Preskas dhfPreskas dhf
Preskas dhf
Shinta Kartika
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
abdulrazak928000
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Zollananda
 
99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi
Briliant Nissa
 
dc hasna abu.docx
dc hasna abu.docxdc hasna abu.docx
dc hasna abu.docx
RizkyastariOnny1
 
PPT Referat.pptx
PPT Referat.pptxPPT Referat.pptx
PPT Referat.pptx
AbkariRizalWahid
 

Similar to laporan presentasi kasus Presbikusis.pptx (20)

Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
Update management sudden deafness aceh pgpkt
Update management sudden deafness aceh pgpktUpdate management sudden deafness aceh pgpkt
Update management sudden deafness aceh pgpkt
 
22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx
22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx
22-01-2022 TUBERKULOMA.pptx
 
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdfBLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
BLOK Ilmu THT-KL TERBARU LENGKAP NEW.pdf
 
modul TB.pptx
modul TB.pptxmodul TB.pptx
modul TB.pptx
 
Laporan kasus bedah onkologi
Laporan kasus bedah onkologiLaporan kasus bedah onkologi
Laporan kasus bedah onkologi
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
 
Laporan Kasus THT Anindya.pptx
Laporan Kasus THT Anindya.pptxLaporan Kasus THT Anindya.pptx
Laporan Kasus THT Anindya.pptx
 
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDSCo Infection Dengue and HIV/AIDS
Co Infection Dengue and HIV/AIDS
 
Tuli mendadak
Tuli mendadakTuli mendadak
Tuli mendadak
 
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptx
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptxPENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptx
PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK.pptx
 
COVID19.pptx
COVID19.pptxCOVID19.pptx
COVID19.pptx
 
CASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptxCASE report kejang demam sederhana .pptx
CASE report kejang demam sederhana .pptx
 
Asuhan keperawatan neuromaakustik
Asuhan keperawatan neuromaakustikAsuhan keperawatan neuromaakustik
Asuhan keperawatan neuromaakustik
 
Preskas dhf
Preskas dhfPreskas dhf
Preskas dhf
 
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docxBAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
BAB II CH 2 Jongga print (AutoRecovered).docx
 
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case HipertensiKedokteran Komunitas Case Hipertensi
Kedokteran Komunitas Case Hipertensi
 
99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi
 
dc hasna abu.docx
dc hasna abu.docxdc hasna abu.docx
dc hasna abu.docx
 
PPT Referat.pptx
PPT Referat.pptxPPT Referat.pptx
PPT Referat.pptx
 

Recently uploaded

PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
haniekusuma
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
hendityas
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
BayuEkaKurniawan1
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
PramitaHertasning
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
hosnuinayati1
 

Recently uploaded (17)

PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdfMonitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
 
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tatalaksana Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan JiwaSejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah, Trend Isu Keperawatan Jiwa Dan Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdfPencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Dengan Penerapan Bundles Hais.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptxAsuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
Asuhan Keperawatan HIPO&HIPERTIROID.pptx
 

laporan presentasi kasus Presbikusis.pptx

  • 1. SERIAL KASUS: FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN PADA PASIEN PRESBIKUSIS oleh Herdiansyah Pembimbing Dr.Dian Ayu Ruspita Sp.THT-KL(K)Msi,Med LAPORAN KASUS DEPARTEMEN BAGIAN IK THT KL FK UNDIP / KSM K THT KL RSUP Dr. KARIADI SEMARANG 2020
  • 2. Presbikusis tuli sensorineural pada usia lanjut akibat degenerasi organ pendengaran terjadi pada kedua sisi telinga 30-35% populasi ♂: ♀  2:1 PRESBIKUSIS Berusia: 65-75 tahun PENDAHULUAN
  • 3. • Tujuannya untuk memaparkan faktor-faktor risiko yang berhubungan pada pasien presbikusis, • menjelaskan bagaimana faktor risiko tersebut berpengaruh terhadap pasien presbikusis dan • penatalaksanaan pada pasien presbikusis dengan faktor risiko khususnya yang datang berobat ke poliklinik THT RSUP Karyadi, Semarang PENDAHULUAN
  • 5. IDENTITAS Nama : Rachmad Kuntjoro (R) No CM : C301536 Umur : 77 Tahun Alamat : Jl.Saminten I timur NO 93 kec.Banyumanik, Semarang. Jawa tengah Agama : Islam KASUS 1
  • 6. Anamnesis: • Seorang laki-laki datang dengan keluhan kurang dengar di rasakan kurang lebih selama 7 bulan yang lalu. • kurang pendengaran di kedua telinga kanan dan kiri, • kurang pendengaran di rasakan bertahap/perlahan-lahan. • telinga berdenging(-),keluhan keluar cairan dari telinga (-), pusing berputar(-), nyeri telinga (-), sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), demam (-), sedang sakit batuk pilek (-) KASUS 1
  • 7. KASUS 1 RPD : Riwayat sakit seperti ini sebelumnya (-), riwayat keluar cairan dari telinga (-), riwayat perokok berat dari SMP, hipertensi (+) 2 tahun yang lalu terkontrol (rata-rata TD 130/90 mmHg), diabetes mellitus (+) 1 tahun yang lalu terkontrol, operasi prostat 1 tahun yang lalu, riwayat trauma kepala (-). RPK : Alergi -, Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini RPS : Biaya ekonomi di tanggung BPJS non PBI
  • 8. Pemeriksaan Penunjang 15 Januari 2020 Kesan : Audiometri -Telinga kanan SNHL derajat sedang (PTA 48,75 dB) , -Telinga kiri SNHL derajat sedang (PTA 43,75 dB) Timpanometri : -Tipe As / Tipe As Audiometri Timpanometri
  • 9. KASUS 1 Pemeriksaan Fisik Status generalis KU: Baik, Kes: cm TD: 130/90 mmHg, nadi 84x/mnt, RR 24x/mnt, suhu 36, 60C, Status lokalis • Telinga : CAE Serumen -/- Hiperemis -/-,Edema -/- MT : intak/intak, Bulging -/-,RC +/+ • Hidung dan tenggorok : dalam batas normal • Leher : tidak ada pembesaran kelenjar • Dilakukan tes garputala,weber : tidak di dapatkan lateralisasi
  • 10. Pemeriksaan Penunjang 15 Januari 2020 Kesan : OAE -Refer/Refer Audiometri tutur : -Telinga Kanan SDS 80% SRT 45 dB (terdapat roll-over) telinga kiri SDS 90% SRT 40 dB OAE Audiometri tutur Pemeriksaan laboratorium di puskemas : GDS : 98 (normal) Koresterol : 175 mg/dl (normal).
  • 11. Assestment: presbikusis, HHD (hypertensi heart disesase) dan diabetes mellitus terkontrol Program: • Saran : Pemasangan Alat bantu dengar memperbaiki kemampuan pendengarannya agar bisa berkomunikasi • Latihan membaca bibir • Menjelaskan pada keluarganya bagaimana memperlakukan atau menghadapi penderita presbiskusis • Rehabilitasi perlu untuk memperbaiki komunikasi
  • 12. Kontrol minggu pertama 24 januari 2020  pasien telah memasang alat bantu dengar(ABD) pada telinga kiri, dan pasien sedikit sudah bisa berkomunikasi dengan baik.
  • 13. IDENTITAS Nama : R.Budi Soelistyo (Tn.R) No CM : C214826 Umur : 74 Tahun Alamat : Jl.Meranti I No 20 serondol wetan, semarang Jawa tengah Agama : Islam KASUS 2
  • 14. Anamnesis: • Seorang laki-laki datang dengan keluhan telinga kiri berdenging sejak 5 bulan yang lalu • pasien merasakan telinga kiri seperti kemasukan air • Pendengarannya mulai bertahap menjadi berkurang pada kedua telinga. • sulit memahami suara percakapan, terutama bila cepat pada saat di keramaian • keluhan keluar cairan dari telinga (-), pusing berputar(-), nyeri telinga (-), sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), demam (-), sedang sakit batuk pilek (-), KASUS 2
  • 15. KASUS 2 RPD : Riwayat sakit seperti ini sebelumnya disangkal, riwayat keluar cairan dari telinga (-), riwayat trauma kepala (-), hipertensi (+) 1 tahun yang lalu tidak terkontrol, perokok sampai sekarang. minum obat-obatan dalam jangka waktu lama (-) RPK : Alergi -, Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini RPS : Biaya ekonomi di tanggung BPJS non PBI
  • 16. KASUS 2 Pemeriksaan Fisik Status generalis KU: Baik, Kes: cm TD: 150/90 mmHg, nadi 80x/mnt, RR 22x/mnt, suhu 36, 80C, Status lokalis • Telinga : CAE Serumen -/- Hiperemis -/-,Edema -/- MT : intak/intak, Bulging -/-,RC +/+ • Hidung dan tenggorok : dalam batas normal • Leher : tidak ada pembesaran kelenjar • Dilakukan tes garputala,weber : terdapat lateralisasi ke telinga kiri
  • 17. Pemeriksaan Penunjang 30 Januari 2020 Kesan : Audiometri -Telinga kanan SNHL derajat sedang (PTA 46,25dB) , -Telinga kiri SNHL derajat sedang (PTA 42,25dB) Timpanometri : -Tipe A / Tipe A Audiometri Timpanometri
  • 18. Pemeriksaan Penunjang 30 Januari 2020 Kesan : OAE -Refer/Refer Audiometri tutur : -Telinga Kanan SDS 90% SRT 40 dB telinga kiri SDS 80% SRT 40 dB OAE Audiometri tutur Pemeriksaan laboratorium : Koresterol : 140 mg/dl (normal).
  • 19. Assestment: presbikusis dan HHD (hypertensi heart disease). Program: • Saran : Pemasangan Alat bantu dengar memperbaiki kemampuan pendengarannya agar bisa berkomunikasi • Latihan membaca bibir • Menjelaskan pada keluarganya bagaimana memperlakukan atau menghadapi penderita presbiskusis • Rehabilitasi perlu untuk memperbaiki komunikasi
  • 20. Kontrol minggu pertama  pasien tidak kontrol dan pasien belum bersedia memasang alat bantu dengar (ABD).
  • 21. Your Text Terjadi pada kedua sisi telinga progresif lambat Tuli sensorineural pada usia lanjut PRESBIKUSIS PEMBAHASAN Dimulai pada frekuensi rendah atau tinggi serta tidak ada kelainan yang mendasari selain proses menua
  • 22. Etilogi Presbikus: PEMBAHASAN Penyebab pasti tidak diketahui. Schuknecht : • akibat dari proses degenerasi atrofi di bagian epitel dan saraf pada organ corti. • Mempunyai hubungan dengan faktor-faktor resiko Faktor risiko : • Usia • Hiperkolesterol, • Jenis kelamin • Merokok • Hipertensi • Riwayat bising • Diabetes mellitus
  • 24. • Keluhan: kedua pasien kurang pendengaran di kedua telinga • timbul pada usia > 60 tahun, progresif lambat, cendrung berbicara lebih keras • tidak ada keluhan sakit/kelainan pada telinga sebelumnya (seperti infeksi, trauma, riwayat keganasan/kelainan kongenital), riwayat pemakaian obat-obatan dalam jangka lama (-) • Pasien 1 dg Hipertensi, DM, merokok, pasien 2 : hipertensi, merokok Anamnesis • telinga dalam batas normal, • otoskopi liang telinga dan membrane timpani tidak ada kelainan • Tes penala, pasien 1: weber lateralisasi (-), pasien 2: lateralisasi ke telinga kiri PF PEMBAHASAN
  • 25. • OAE, timpanometri,dan audiometri tutur yang hasilnya menunjang SNHL derajat sedang. • Reflek akustik tidak di lakukan. • Pasien 1: rollover phenomen (+) pemeriksaan penunjang audiometri PEMBAHASAN
  • 26. Rollover Phenomen  Lesi/kelainan retrokoklear disebabkan infeksi, tumor (acoustic neuroma), trauma kepala, inflamasi, kelainan vaskuler dan neurologi pada sentral (cerebellopontine angle, area pusat bicara di otak) atau neural nerve (auditory nerve).  Pemeriksaan penunjang: • Menentukan etiologi dari lesi retrokoklear • Pemeriksaan imaging (MRI kepala kontras) dan audiologi : ABR (Auditory Brainstem Response Test), OAE (otoacoustic emission test), acouctic reflex test dan reflex decay test.  Pasien 1: anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya infeksi/ inflamasi/keganasan/riwayat trauma kepala yang menyebabkan timbulnya penurunan pendengaran secara perlahan pada pasien.  evaluasi lebih lanjut (pemeriksaan audiologi, imaging) perlu dilakukan saat kontrol
  • 27. Presbikusis dengan keterlibatan faktor risiko hipertensi, diabetes mellitus dan merokok. Diagnosis Kedua pasien laporan kasus ini
  • 28. Klasifikasi dan Derajat  sensori (outer hair-cell)  neural (ganglion-cell) • Klasifikasi dan Derajat Presbikusis • Schuknecht membagi 4 jenis;  sensori (outer hair-cell),  neural (ganglion-cell),  metabolik (strial atrophy), dan  koklea konduktif (stiffness of the basilar membrane).
  • 29. Klasifikasi Presbikusis  metabolik (strial atrophy)  koklea konduktif (stiffness of the basilar membrane) • Schuknecht menambahkan Jika terdapat gabungan 2 dari ke empat jenis presbikusis yang terjadi secara bersama diklasifikasikan sebagai mixed presbicusis. Berdasarkan hasil pemeriksaan pendengaran, tipe presbikusis :  Pasien 1 adalah mixed presbicusis type: Neural type dan Metabolik(Strial presbicusis).  pasien ke 2 adalah Metabolik (Strial presbicusis)
  • 31. Presbikusis PEMBAHASAN Hipertensi Merokok kemungkinan telah menderita penyakit hipertensi bertahun- tahun sampai dengan sekarang. Diabetes mellitus Pasien dalam kedua kasus ini kondisi ini: memperberat tahanan vaskular  mengakibatkan viskositas darah meningkat  penurunan aliran darah kapiler dan transportasi darah ke organ dalam  menyebabkan berkurangnya aliran oksigen dan suplai nutrisi untuk telinga dalam  mengganggu transmisi sinyal pendengaran pada kedua pasien tersebut, Hipertensi
  • 32. PEMBAHASAN Pasien dalam kedua kasus ini keduanya memiliki riwayat perokok aktif yang sudah lama/bertahun-tahun dan masih sampai dengan sekarang. Zat-zat yang berbahaya dalam kandungan rokok tersebut telah terakumulasi dalam tubuh pasien menyebabkan gangguan suplai oksigen pada organ corti di koklea menimbulkan efek iskemik, gangguan pada pembuluh darah telinga dalam Merokok
  • 33. PEMBAHASAN Pasien 1 DM yang baru diketahui 1 tahun terakhir ini, tidak pernah kontrol . Pada pasien ini kemungkinan telah terjadi perubahan pada dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh diabetes , seperti kemungkinan telah terbentuknya mikroangiopati pada pembuluh darah pasien terutama pada sirkulasi di koklea. Diabetes Melitus
  • 34. Penatalaksanaan  Gangguan pendengaran pada presbikusis adalah tipe sensorineural yang tidak dapat disembuhkan, tujuan penatalaksanaannya untuk memperbaiki kemampuan pendengarannya dengan : Alat Bantu Dengar Implan Koklea Latihan membaca bibir
  • 35. • Ototoksik • Trauma akustik kronik Diagnosis Banding
  • 36.  Pencegahan pada presbikusis adalah dengan menghindari factor resiko seperti : Pencegahan  Jangan merokok  Kontrol kadar gula darah  Kontrol tekanan darah  Kontrol kadar kolestrol  Olah raga secara teratur  Istirahat yang cukup
  • 37. Pada pasien presbikusis perlu diingatkan mengenai faktor risiko yang dapat memperburuk keadaaannya, pada kedua pasien ini pada umumnya tidak begitu baik, selain dikarenakan gangguan pendengaran terkait usia itu sendiri, dimana faktor risiko dari kedua pasien tersebut masih belum terkendali masih kurangnya tingkat kesadaran/kepatuhan untuk menjalani pengobatan/terapi. PROGNOSIS
  • 38. SIMPULAN Presbikusis adalah tuli sensorineural pada usia lanjut akibat proses degenerasi organ pendengaran, pada kedua sisi telinga, yang terjadi secara progresif lambat, dapat dimulai pada frekuensi rendah atau tinggi serta tidak ada kelainan yang mendasari selain proses menua. . Etiologi presbikusis belum diketahui secara pasti. Banyak faktor yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya presbikusis seperti usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes mellitus, hiperkolesterol dan kebiasaan merokok terhadap penurunan pendengaran pada usia lanjut. Gangguan pendengaran pada presbikusis adalah tipe sensorineural yang tidak dapat disembuhkan, dan tujuan penatalaksanaannya untuk memperbaiki kemampuan pendengarannya dengan menggunakan alat bantu dengar.