SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KEMENTERIAN KEHUTANAN

         DIREKTORAT JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAS DAN PERHUTANAN SOSIAL
                        BALAI PERSUTERAAN ALAM
               BILI-BILI KEC. BONTOMARANNU KAB. GOWA SULAWESI SELATAN
             Telp. 0411 5069240 / 8212509, email : balaipersuteraanalam@yahoo.co.id




                              LAPORAN


               PEMELIHARAAN KBM TAKALAR
                              TAHUN 2012




                     KEGIATAN DIPABA 029

                              TAHUN 2012




                       BILI - BILI,      Januari 2012

1|Page
KATA PENGANTAR




Laporan kegiatan pemeliharaan KBM Takalar tahun 2012 di Desa Lassang Kecamatan
Polombangkeng Utara berisi tentang pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan di KBM Takalar
tahun 2012 mulai dari penyiapan administrasi kegiatan teknis yang meliputi Pemangkasan,
Penyiangan dan Pendangiran, Pemupukan,        Pencegahan hama dan penyakit tanaman,
penyulaman, penyemprotan gulma. Tujuan di adakannya kegiatan pemeliharaan di KBM Takalar
adalah menyediakan stek bagi daerah pengembangan baik di Provinsi Sulawesi Selatan maupun
di luar propinsi Sulawesi Selatan.

Kepada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunya laporan ini diucapkan banyak
terima kasih.Saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan untuk penyempurnaan
laporan selanjutnya.

Akhirnya, semoga laporan ini bermanfaat




                                                       Bili-Bili,   Januari2013

                  Mengetahui                          Balai Persuteraan Alam

                  Kepala Balai,



                                                    Ir. Antonius Patandianan,MP
                                                    NIP.19620428 199003 1 001


         Ir. Antonius Patandianan, MP

         NIP. 19620428 199003 1 003




2|Page
BAB 1
                                  PENDAHULUAN



  A. LATAR BELAKANG

           Hasil hutan non kayu awalnya dipandang sebelah mata sebagai produk hasil
    hutan.Semenjak zaman belanda yang dikenal sampai dengan model sampai timber
    extraction sampai zaman orde baru, negeri ini jumawa dengan kayu sebagai produk
    utama hasil hutan. Eksploitasi hutan Indonesia yang berskala besar menjadi modal utama
    bagi rezim orde baru untuk membangun perekonomian Indonesia yang terpuruk pada
    rezim sebelumnya. Namun, di balik kesuksesan tersebut muncul berbagai macam baik
    dari sisi ekologis maupun ekonomi.Dari segi ekologis, Model timber management yang
    dilakukan oleh pemerintah berdampak pada kerusakan lingkungan yang parah serta
    berkurangnya tutupan hutan primer.Dari segi Sosial, terjadi ketimpangan ekonomi
    khususnya bagi mereka yang berdomisili disekitar wilayah hutan dengan para
    pengusaha.Sampai akhirnya pada dekade awal 2000-an, muncul wacana Forest for
    peopleyang intinya hasil hutan betul – betul dapat di nikmati oleh masyarakat, utamanya
    bagi mereka yang berdomisili di sekitar hutan.Namun, rusaknya hutan Indonesia
    membuat pemerintah mulai melirik Hasil hutan bukan kayu (HHBK) untuk
    meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


           Salah satu HHBK unggulan yang dikembangkan oleh Kementerian Kehutanan
    adalah ulat sutera. Balai Persuteraan Alam sebagai salah satu unit pelaksana teknis dari
    Kementerian Kehutanan memulai pembinaan persuteraan alam sejak tahun 70-an melalui
    proyek pembinaan sutera alam yang merupakan kerjasama dengan JICA. Namun
    sebelumnya, masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia seperti Sulawesi selatan serta
    Jawa Barat telah mengusahakan sutera alam secara mandiri.Persuteraan alam sendiri
    merupakan suatu usaha agroindustri yang meliputi kegiatan budidaya tanaman murbei
    dan pemeliharaan ulat sutera pada sektor hulu dan Pengelolaan pasca panen di sektor
    hilir. Untuk mendukung terlaksananya pengembangan persuteraan alam di sektor hulu,
    maka Balai Persuteraan Alam membangun kebun bibit murbei (KBM) seluas 43 Ha di


3|Page
beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan yakni Kabupaten gowa, Takalar, Sidrap,
    Soppeng, Wajo dan Polman. Tujuan Pembangunan KBM adalah menyediakan bibit dari
    varietas murbei yang unggul bagi masyarakat yang berminat memelihara ulat sutera.
    Varietas murbai yang tersedia di KBM BPA adalah Morus indica, Morus nigra, Morus
    Multicaulis, Morus alba, Morus cathayana, BNK-3, Kanva – 2 dan Jenis China.
    Penyaluran stek murbei tidak hanya terbatas untuk wilayah Sulawesi Selatan saja namun
    ke Penjuru nusantara seperti Cianjur, Manado bahkan Papua.Agar Kebun bibit murbei
    produktivitasnya meningkat setiap tahunnya sehingga menjamin kontinuitas penyaluran
    stek maka dilaksanakan Pemeliharaan Intensif pada tiap KBM BPA.Pemeliharaan
    intensif memadukan antara teknik pemeliharaan konvensional dengan teknologi tepat
    guna serta penggunaan bahan kimia seperti pupuk dengan limit tertentu.


  B. MAKSUD DAN TUJUAN
    Maksud kegiatan pemeliharaan Kebun Bibit Murbei (KBM) Balai Persuteraan Alam
    tahun 2012 adalah :
    1. Meningkatkan produktivitas KBM, Khususnya jumlah stek/Ha.
    2. Terpeliharaanya KBM sebagai asset negara
    3. Menyediakan lapangan kerja buat petani walau bersifat paruh waktu.
    Tujuan kegiatan pemeliharaan Kebun Bibit Murbei (KBM) Balai Persuteraan Alam
    adalah menyediakan stek murbei yang bermutu dan kontinyu (sustainable) guna
    menjamin kegiatan pengembangan persuteraan alam di Indonesia.


  C. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN
    Dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BA 29 Satker
    Balai Persuteraan Alam Tahun 2012 No.: 0339/029-04.2.01/23/2012           tanggal 09
    Desember 2011




4|Page
BAB II
                                     DAFTAR PUSTAKA




A. KEBUN BIBIT MURBEI
     Kebun bibit murbei merupakan kebun yang di buat oleh balai persuteraan alam dalam
   rangka membantu pengembangan kegiatan persuteraan alam di Indonesia melalui
   penyediaan      bibit    murbei       berkualitas     berupa    stek    kepada    petani/instansi
   pemerintah/pengusaha yang membutuhkan.                Di dalam penyediaan bibit murbei yang
   berkualiatas maka dilakukan perawatan intensif terhadap tanaman murbei yang ada KBM
   seperti pemupukan, pendangiran, pengendalian hama penyakit tanaman, weeding dll.


B. MURBEI
     Tanaman murbei merupakan tanaman perdu, berikut ini merupakan taksonomi daripada
  tanaman murbei :
  1. Divisio           : Spermatophyta
  2. Sub Divisio       : Angiospermae
  3. Kelas             : Urticalis
  4. Famili            : Moraceae
  5. Genus             : Morus
  6. Spesies           : Morus sp.

     Tanaman murbei merupakan tanaman pohon, tingginya dapat mencapai 6 meter dengan
  tajuk yang jarang, bercabang banyak, daunnya berwarna hijau tua dengan bentuk mulai dari
  bulat,   berlekuk   dan    bergerigi    dengan       permukaan   kasar   atau   halus   tergantung
  jenisnya.Pertumbuhan tanaman murbei sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah dan iklim
  setempat.Di daerah tropis seperti di Indonesia, meskipun tanaman murbei tidak mengalami
  masa istirahat, tetapi terdapat perbedaan pertumbuhan pada musim hujan dan musim
  kemarau.Penyebabnya adalah faktor kandungan air tanah.Perbedaan pertumbuhan yang nyata
  terlihat antara musim hujan dan musim kemarau.Waktu pertumbuhan yang baik bagi
  tanaman murbei adalah diantara musim hujan dan musim kemarau, saat curah hujan mulai

5|Page
berkurang sedangkan temperatur udara masih cukup tinggi.Tanaman murbei dapat bertunas
      7 hari setelah pemangkasan dan selanjutnya pertumbuhannya berjalan dengan cepat
  selama 30 – 60 hari setelah pemangkasan. Pada bagian batang akan tumbuh cabang setelah
  90 hari kemudian, dan pada saat yang sama daun bagian bawah akan rontok. Dari segi
  pertumbuhan batang, saat yang paling baik untuk memulai panen adalah antara umur 60 – 90
  hari setelah mulai bertunas. (Petunjuk teknis budidaya sutera alam, 1998)


     Beberapa jenis tanaman murbei yang ada di Kebun Bibit Murbei Balai Persuteraan Alam
  adalah :
     1.      Morus Nigra
             Dikenal dengan nama “murbei hitam”. Berupa perdu yang dapat mencapai
             ketinggian sampai 1,5 meter. Stek yang berusia 9 – 12 bulan mempunyai 10 cabang
             atau lebih apalagi jika sudah dipangkas. Daun berwarna hijau tua dengan permukaan
             halus dan adakalanya bercelah/berlekuk.




                                     Gambar 1. Morus nigra



     2.      Morus Alba
             Dikenal dengan nama “Murbei buah”, karena pada umumnya ditanam untuk diambil
             buahnya. Bentuk daunnya seperti jenis Nigra, atau Australis tetapi lebih kecil lagi.
             Tinggi pohon mampu mencapai 1,5 meter apabila tumbuh di daerah dingin dengan
             cabang yang banyak.




                                     Gambar 1. Morus Alba

6|Page
3.   Morus Chatayana
         Morus cathayana memiliki bentuk daun 3 skepsis dengan ketebalan daun tipis
         berwarna hijau muda.berwarna hijau muda. Percabangan berwarna coklat tua
         berukuran sedang, perakarannya baik dan dalam. Ketahanan terhadap musim
         kemarau cukup kuat, demikian pula ketahanan terhadap serangan penyakit.




                                Gambar 3. Morus Chatayana




7|Page
BAB III
                                         RISALAH KBM




  A. Letak dan Luas
     1.    Nama                    : KBM Takalar
     2.    Desa                    : Lasssang
     3.    Kecamatan               : Polombangkeng Utara
     4.    Kabupaten               : Takalar
     5.    Luas Aktual             : 5,305 Ha
     6.    Koordinat               :


  B. Jenis tanah
             Jenis tanah di lokasi Kebun Bibit Murbei (KBM) Takalar adalah termasuk jenis
     tanah Aluvial yang terbentuk dari lumpur sungai yang ada disekitarnya. Analisis kondisi
     tanah pada KBM Takalar di sajikan pada tabel berikut :
     Tabel 1. Kondisi Tanah pada KBM Takalar
      No     Karakteristik tanah                 Hasil Analisa                 Keterangan
      1.     Warna Tanah           Coklat kemerah merahan dan coklat gelap
      2.     Tekstur Tanah         Geluh lempung
      3.     Stuktur Tanah         Granulerberpasir
      4.     Keasaman Tanah        6


  C. Tipe Iklim dan Curah hujan
     Berdasarkan data pada Stasion Curah Hujan Kantor Dinas Pertanian tanaman Pangan
     Takalar tahun 2009 tercatat curah hujan rata -rata 1.781 mm / tahun dengan intensitas
     curah hujan tertinggi pada bulan Maret dan bulan Mei, sedangkan bulan basah yaitu
     bulan November sampai bulan Pebruari dan bulan kering yaitu pada bulan Juli sampai
     pada bulan September.Berdasarkan klasifikasi Schmid dan Ferguson iklim di Panjojo
     Desa Lassang Kecamatan Polut Kabupaten Takalar termasuk type iklim C.




8|Page
D. Penutupan lahan
     Kondisi penutupan lahan KBM Takalar disajikan pada tabel berikut :
     Tabel 2. Kondisi penutupan lahan KBM Takalar
       No         Penutupan lahan Vegetasi        Luas (Ha)                 Keterangan
       1. Kebun murbei                                4       Tanaman murbei murni
       2. Areal Low Potensi                           1       Rencana rehabilitasi tanaman
         3.   Jalanan                              0.305
                 Luas lahan seluruhnya             5, 305


  E. Geografis
     KBM Takalar berada pada ketinggina 40 - 50 meter dari atas permukaan laut sedangkan
     topografi berada pada kondisi landai.




9|Page
BAB IV
                                   PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
                                            DAN PEMBAHASAN




A. Pelaksanaan Pemeliharaan
     1. Kegiatan Pemeliharaan KBM
         Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan di KBM Takalar tahun 2012 disajikan pada
     tabel berikut :
    Tabel 3. Kegiatan pemeliharaan KBM Takalar tahun 2012
    No Kegiatan                         Pelaksanaan               Tgl SPK          Sasaran (Blok)        Penerima
     1    Penyiangan                 19 - 22 Maret 2012        19 Maret 2012         1 A dan 2 A         Tarru,dkk
     2    Pemangkasan                13 - 16 April 2012        12 April 2012         1 A dan 3 A         Tarru,dkk
     3    Pemupukan                  25 - 27 April 2012        25 April 2012         1 A dan 3 A         Tarru,dkk
     4    Penyemprotan             30 Maret - 2 April 2012     30 Maret 2012     1 A, 2 A, 3 A dan 4 A   Tarru,dkk
     5    Penyulaman                 23 - 24 April 2012        23 April 2012     1 A, 2 A, 3 A dan 4 A   Tarru,dkk
     6    Pendangiran                  4 - 6 Juni 2012          4 Juni 2012          1 A dan 3 A         Tarru,dkk
          Pencegahan hama
     7                                 4 - 6 Juli 2012          4 Juli 2012      1 A, 2 A, 3 A dan 4 A   Tarru,dkk
          penyakit
     8    Penyemprotan                20 - 23 Juli 2012         20 Juli 2012     1 A, 2 A, 3 A dan 4 A   Tarru,dkk
     9    Penyiangan              27 - 28 September 2012     26 September 2012       2 A dan 4 A         Tarru,dkk
          Pemangkasan dan
    10                              01 - 05 Oktober 2012      01 Oktober 2012        2 A dan 4 A         Tarru,dkk
          pendangiran
    11    Pemupukan                 16 - 19 Oktober 2012      16 Oktober 2012      1 B, 2 A dan 4 A      Tarru,dkk
    12    Pendangiran             20 - 23 November 2012       19 November 12            1B, IA           Tarru,dkk
    13    Penyulaman                1 - 5 November 2012       29 Oktober 2012      1B, 2 A, 3 A, 4 A     Tarru,dkk
          Pengendalian hama
    14                            07 - 12 November 2012      6 November 2012         1 B dan 1 A         Tarru,dkk
          penyakit
    15    Penyemprotan            03 - 04 Desember 2012      3 Desember 2012       Blok 2 A dan 4 A      Tarru,dkk




10 | P a g e
2. Pengadaan Bahan Pemeliharaan

                 Pengadaan bahan pemeliharaan KBM Takalar tahun 2012 disajikan pada tabel
         berikut:
Tabel 4. Pengadaan bahan pemeliharaan KBM Takalar 2012
No     Waktu                     Bahan                     Volume          Penerima                     Ket.
 1 5 Januari            Pupuk NPK                        100 Kg
                        Herbisida                        5 Ltr
                                                                      KUD Kowata takalar                Habis
                        Drusban                          0.5 Ltr
                        Karet Stater Sparayer            1 Buah
 2    15 Maret          Pupuk NPK                        50 Kg
                        Pupuk Kandang                    3 Ton        KUD Kowata takalar                Habis
                        Peralatan (Parang &              masing 3
                        Gergaji)                         Buah
                                                                      Toko Tani
                                                                                                        Habis
 3    23 Juli           Herbisida                        5 Ltr        Panaikang
                                                                      Toko Tani
                                                                                                        Habis
 4    23 Agustus        Herbisida                        5 Ltr        Panaikang
                                                                                            Sisa 100 Kg (Tersimpan
                        Pupuk NPK                        150 Kg           KUD Kowata
 5    15 Oktober                                                                                di gudang KBM)
                                                                            Takalar
                        Insektisida                      1 Ltr                                          Habis
                                                                      Toko Tani
                                                                                                        Habis
 7    03 Desember       Herbisida                        2 Ltr        Panaikang




                                                                    Gambar 4. Pupuk kandang Pengadaan
                                                                    tanggal maret 2012




11 | P a g e
B. Metode Pemeliharaan

        Pemeliharaan KBM bertujuan untuk menyediakan stek secara kontinyu dengan kualitas
     yang terjamin serta menjaga prosentase tumbuh tanaman murbei tiap hektarenya.Semua
     tindakan pemeliharaan hendaknya merupakan usaha yangditujukan untuk menciptakan
     kondisi lingkungan dan tempat tumbuh atau faktor luaryang optimal bagi produktifitas dan
     kualitas Murbei. Sedangkan faktor dalamyang mempengaruhi produktifitas murbei berasal
     dari tanaman itu sendiri yanglebih cenderung ditentukan oleh sifat genetik. Kegiatan
     pemeliharaan kebun Bibit Murbei Takalar dapat di rinci sebagai berikut :
     1. Persiapan
         a) Pelaksana KBM di tunjuk oleh Kepala Balai Persuteraan Alam yang bertugas untuk
               merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi.
         b) Mempelajari serara rinci anggaran yang tertuang pada DIPA sehingga dapat
               merencanakan kebutuhan bahan pemeliharaan dan tenaga kerja.
         c) Menyiapkan administrasi
     2. Teknis Pemeliharaan
         a) Pemangkasan
                 Pemangkasan tanaman merupakan upaya merangsang pertumbuhan tunas baru
               pada tanaman murbei dengan memotong cabang yang produktif. Metode
               pemangkasan yang digunakan adalah metode pemangkasan pendek karena kondisi
               tanaman yang memerlukan peremajaan. Teknik pangkasan rendah dilakukan dengan
               memangkas tanaman murbei sampai pada ketinggian 10 - 20 cm di atas permukaan
               tanah (di bawah cabang) dengan menggunakan gergaji pangkas. Kegiatan
               pemangkasan dilakukan 2 kali yakni pada tanggal 13 - 16 April 2012 untuk Blok 1
               A dan 3A serta pemangkasan Blok 2 A dan 4 A pada tanggal 01 – 05 Oktober 2012.
               Berikut ini visualisasi tanaman yang dipangkas pada 13 – 16 April 2012.




12 | P a g e
Kondisi       tanaman       sebelum                            Kondisi       tanaman        setelah
               pemangkasan, umur tanaman sudah                                pemangkasan pendek      (4    bulan
               tua dan tidak produktif                                        setelah pangkas)
               Gambar 5. Visualisasi hasil pemangkasan rendah bulan April 2012


         b) Pemupukan
                  Pemupukan merupakan kegiatan menambah unsur hara makro dan Mikro ke
               dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman.Pemupukan efektif
               dilakukan ketika tanaman berumur tujuh hari setelah pangkasan. Pemupukan akan
               mempercepat pertumbuhan, meningkatkan vigor tanaman murbei serta mempercepat
               pertumbuhan tunas baru.
                  Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan pupuk anorganik.Dosis untuk
               pupuk anorganik adalah 10 Gr/tanaman. Jadi kebutuhan untuk 1 Ha tanaman adalah
               100 Kg dengan jarak tanam 2 Meter x 0.5 Meter . Pupuk organik yang digunakan
               adalah NPK Phonska (15 : 15 : 15 ).Metode aplikasinya adalah menugal sedalam 10
               cm pada jarak 15 cm dari batang utama tanaman murbei.


         c) Penyiangan dan pendangiran
                  Penyiangan merupakan kegiatan menghilangkan populasi gulma atau tanaman
               penganggu tanaman murbei.Kegiatan penyiangan meliputi penyiangan gulma secara
               manual serta penyiangan gulma secara mekanis ataupun kombinasi antara keduanya.
               Penyiangan gulma secara manual dan mekanis dapat dilakukan masing - masing

13 | P a g e
pada gulma dengan ketinggian kurang dari 50 cm. Penyiangan dengan manual
               dilakukan dengan membabat gulma sampai dengan ketinggian 5 cm dari atas tanah
               sedangkan pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan herbisida.
               Herbisida yang biasa digunakan adalah herbisida sistemik dengan dosis 5 liter/Ha
               apabila kondisi penutupan gulma 100 %.Namun, apabila ketinggian gulma >50 cm
               maka kombinasi antara kedua metode tersebut tepat untuk digunakan.Gulma terlebih
                                         dahulu di babat kemudian di semprot dengan herbisida.
                                            Pendangiran merupakan kegiatan menggemburkan
                                         tanah di sekitar tanaman pokok untuk memperbaiki aerasi
                                         serta porositas tanah. Kegiatan pendangiran dilakukan di
                                         sepanjang jalur tanaman.



                                         Gambar 6 . Kegiatan Pendangiran


         d) Penyulaman
                 Penyulaman merupakan kegiatan mengganti tanaman yang mati dengan tanaman
               baru namun tetap berasal dari varietas yang sama. Prosedur kegiatan penyulaman
               adalah :
               1. Inventarisasi tanaman yang mati pada tiap bloknya.
               2. Menandai lokasi tanaman yang mati untuk memudahkan penghitungan bibit
               3. Melakukan sensus terhadap tanaman yang mati menggunakan Hand Thally.
               4. Menyiapkan bibit tanaman sesuai dengan jumlah tanaman hasil sensus
               5. Melakukan penyulaman.


         e) Pencegahan Hama Penyakit
                 Kegiatan pencegahan hama penyakit yang dilakukan di Takalar pada tahun 2012
               adalah :
               1. Pencegahan penyakit bercak daun/karat daun/embun tepung pada tanaman
                  murbei dengan menggunakan fungisida Drusban serta Score. Penyakit tersebut di
                  sebabkan oleh jamur dan umumnya menyerang ketika musim hujan.


14 | P a g e
2. Penanganan penyakit busuk akar dengan mencabut tanaman yang terinfeksi
                  sehingga pathogen tidak menular ke tanaman yang sehat melalui akar tanaman.


    C. Evaluasi
                 Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kondisi akhir tanaman setelah kegiatan baik
        yang sifatnya fisik maupun administrasi selesai. Evaluasi dilakukan oleh pelaksana KBM
        dan Pegawai BPA dari Bili – bili. Berikut ini merupakan hasil evaluasi pelaksanaan
        pemeliharaan KBM Takalar :
        1.     Dari hasil evaluasi tanaman, diperoleh Bencmark stoking (Prosentase hidup) untuk
               tiap bloknya sebagai berikut :
                  Blok 1 A     = 99 %
                  Blok 1 B     = 100 %
                  Blok II A    = 99 %
                  Blok III A = 95 %
                  Blok IV A = 99 %
               Benchmark rata – rata KBM Takalar adalah 98.4 %. Total luasan areal yang
               produktif adalah 2.5 Ha, maka jumlah tanaman yang adalah 24.600 tanaman.
               Kondisi ini menggambarkan KBM takalar berada dalam kondisi sangat baik.
        2.     Jumlah stek yang tersedia di KBM Takalar berjumlah kurang lebih 200 – 300 ribu
               batang stek yang berada pada Blok 1A dengan jenis Morus indica dan Morus
               multicaulis. Tahun ini, KBM takalar telah mengeluarkan 10.000 ribu stek untuk
               rehabilitasi KBM Takalar sendiri pada Blok I B.




                                                                 Gambar 7. Kondisi Stek siap tanam di Blok 1A


15 | P a g e
3.     Kondisi areal produktif pada KBM Takalar, adalah 2,5 Ha. Sisanya merupakan
               Demplot tanaman murbei BPTH yang sebagian besar kondisinya berupa alang –
               alang. Oleh karena itu, setelah Demplot tersebut yang rencanaya tahun ini bakal
               diserahkan kembali ke BPA maka akan segera di rehabilitasi kembali.




16 | P a g e
BAB V
                                     KESIMPULAN DAN SARAN


    A. KESIMPULAN
        1. Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan di KBM Takalar tahun 2012 meliputi
               Pemangkasan,    pemupukan,     penyiangan,    pendangiran,   penyemprotan     gulma,
               penyulaman dan pencegahan hama penyakit.
        2. Jumlah stek siap distribusi di KBM Takalar mencapai 250 - 300 ribu stek dengan
               jenis Morus Multicaulis dan Morus Indica.


    B. SARAN
        1. Perlunya pengawasan yang intensif, khususnya di musim kemarau karena faktor
               kebakaran lahan. Kondisi tanah berpasir yang sifatnya remah membuat tanah lebih
               cepat melepaskan air sehingga meningkatkan kondisi suhu dalam tanah.
        2. Blok yang prosentase tanamannya kurang akan di sulami pada periode pemeliharaan
               selanjutnya.
        3. Stek yang tersedia di KBM Takalar saat ini berjumlah 250 - 300 ribu stek. Sesuai
               dengan petunjuk teknis, stek tersebut harus tersalur maksimal sampai bulan 4 karena
               setelah periode tersebut kualitas stek sudah tidak layak tanam yang di akibatkan oleh
               faktor umur.
        4. Rehabilitasi KBM Takalar seluas 2. 5 Ha (bekas demplot BPTH). Di samping untuk
               meningkatkan produksi stek, rehabilitasi diharapkan dapat memperbaiki kondisi lahan
               tersebut yang 70 % kondisinya terlantar.




17 | P a g e

More Related Content

Similar to Laporan kbm takalar

Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan GambutMakalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan GambutAlfian Isnan
 
Konservasi bulian kelompok 3 Univ Jambi-Prodi Matematika
Konservasi bulian kelompok 3 Univ Jambi-Prodi MatematikaKonservasi bulian kelompok 3 Univ Jambi-Prodi Matematika
Konservasi bulian kelompok 3 Univ Jambi-Prodi MatematikaBenita Gultom
 
Kabar bahari
Kabar bahariKabar bahari
Kabar bahariKIARA
 
Tumbuhan obat tradisional di sulut jilid ii
Tumbuhan obat tradisional di sulut jilid iiTumbuhan obat tradisional di sulut jilid ii
Tumbuhan obat tradisional di sulut jilid iiH4llud4l
 
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"Ana Puja Prihatin
 
Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2iin nafisa
 
iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...
iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...
iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...Sriamaliah5
 
PENGELOLAAN LAHAN PEKARANGAN/KEBUN DENGAN SENGON SOLOMON HASIL KULTUR IN VITR...
PENGELOLAAN LAHAN PEKARANGAN/KEBUN DENGAN SENGON SOLOMON HASIL KULTUR IN VITR...PENGELOLAAN LAHAN PEKARANGAN/KEBUN DENGAN SENGON SOLOMON HASIL KULTUR IN VITR...
PENGELOLAAN LAHAN PEKARANGAN/KEBUN DENGAN SENGON SOLOMON HASIL KULTUR IN VITR...Succes Zen
 
Tugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiTugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiDaveWattimena
 
BAB II Ek Pertanian.pptx
BAB II Ek Pertanian.pptxBAB II Ek Pertanian.pptx
BAB II Ek Pertanian.pptxNisyeAjah
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaSeptian Muna Barakati
 
Rpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambut
Rpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambutRpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambut
Rpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambutwalhiaceh
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaSeptian Muna Barakati
 
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiaPpt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiamasmukriyadi
 

Similar to Laporan kbm takalar (20)

Bookletsayuran10
Bookletsayuran10Bookletsayuran10
Bookletsayuran10
 
Bookletsayuran10
Bookletsayuran10Bookletsayuran10
Bookletsayuran10
 
laporan magang
laporan maganglaporan magang
laporan magang
 
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan GambutMakalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
Makalah MPKT B - Peran Masyarakat dalam Pelestarian Lahan Gambut
 
Konservasi bulian kelompok 3 Univ Jambi-Prodi Matematika
Konservasi bulian kelompok 3 Univ Jambi-Prodi MatematikaKonservasi bulian kelompok 3 Univ Jambi-Prodi Matematika
Konservasi bulian kelompok 3 Univ Jambi-Prodi Matematika
 
PORANG.docx
PORANG.docxPORANG.docx
PORANG.docx
 
Kabar bahari
Kabar bahariKabar bahari
Kabar bahari
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten muna
 
Tumbuhan obat tradisional di sulut jilid ii
Tumbuhan obat tradisional di sulut jilid iiTumbuhan obat tradisional di sulut jilid ii
Tumbuhan obat tradisional di sulut jilid ii
 
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
PPT MAGANG "Manajemen penanaman tanaman eucalyptus sp"
 
Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2Ppt geo kearifan 2
Ppt geo kearifan 2
 
iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...
iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...
iosaka adalah Bio: hayati/tumbuhan, saka singkatan: selamatkan alam kembali k...
 
PENGELOLAAN LAHAN PEKARANGAN/KEBUN DENGAN SENGON SOLOMON HASIL KULTUR IN VITR...
PENGELOLAAN LAHAN PEKARANGAN/KEBUN DENGAN SENGON SOLOMON HASIL KULTUR IN VITR...PENGELOLAAN LAHAN PEKARANGAN/KEBUN DENGAN SENGON SOLOMON HASIL KULTUR IN VITR...
PENGELOLAAN LAHAN PEKARANGAN/KEBUN DENGAN SENGON SOLOMON HASIL KULTUR IN VITR...
 
Tugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iiiTugas kelompok bayam iii
Tugas kelompok bayam iii
 
BAB II Ek Pertanian.pptx
BAB II Ek Pertanian.pptxBAB II Ek Pertanian.pptx
BAB II Ek Pertanian.pptx
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten muna
 
Rpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambut
Rpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambutRpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambut
Rpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambut
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten muna
 
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiaPpt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
 

Laporan kbm takalar

  • 1. KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAS DAN PERHUTANAN SOSIAL BALAI PERSUTERAAN ALAM BILI-BILI KEC. BONTOMARANNU KAB. GOWA SULAWESI SELATAN Telp. 0411 5069240 / 8212509, email : balaipersuteraanalam@yahoo.co.id LAPORAN PEMELIHARAAN KBM TAKALAR TAHUN 2012 KEGIATAN DIPABA 029 TAHUN 2012 BILI - BILI, Januari 2012 1|Page
  • 2. KATA PENGANTAR Laporan kegiatan pemeliharaan KBM Takalar tahun 2012 di Desa Lassang Kecamatan Polombangkeng Utara berisi tentang pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan di KBM Takalar tahun 2012 mulai dari penyiapan administrasi kegiatan teknis yang meliputi Pemangkasan, Penyiangan dan Pendangiran, Pemupukan, Pencegahan hama dan penyakit tanaman, penyulaman, penyemprotan gulma. Tujuan di adakannya kegiatan pemeliharaan di KBM Takalar adalah menyediakan stek bagi daerah pengembangan baik di Provinsi Sulawesi Selatan maupun di luar propinsi Sulawesi Selatan. Kepada semua pihak yang telah membantu hingga tersusunya laporan ini diucapkan banyak terima kasih.Saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya. Akhirnya, semoga laporan ini bermanfaat Bili-Bili, Januari2013 Mengetahui Balai Persuteraan Alam Kepala Balai, Ir. Antonius Patandianan,MP NIP.19620428 199003 1 001 Ir. Antonius Patandianan, MP NIP. 19620428 199003 1 003 2|Page
  • 3. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hasil hutan non kayu awalnya dipandang sebelah mata sebagai produk hasil hutan.Semenjak zaman belanda yang dikenal sampai dengan model sampai timber extraction sampai zaman orde baru, negeri ini jumawa dengan kayu sebagai produk utama hasil hutan. Eksploitasi hutan Indonesia yang berskala besar menjadi modal utama bagi rezim orde baru untuk membangun perekonomian Indonesia yang terpuruk pada rezim sebelumnya. Namun, di balik kesuksesan tersebut muncul berbagai macam baik dari sisi ekologis maupun ekonomi.Dari segi ekologis, Model timber management yang dilakukan oleh pemerintah berdampak pada kerusakan lingkungan yang parah serta berkurangnya tutupan hutan primer.Dari segi Sosial, terjadi ketimpangan ekonomi khususnya bagi mereka yang berdomisili disekitar wilayah hutan dengan para pengusaha.Sampai akhirnya pada dekade awal 2000-an, muncul wacana Forest for peopleyang intinya hasil hutan betul – betul dapat di nikmati oleh masyarakat, utamanya bagi mereka yang berdomisili di sekitar hutan.Namun, rusaknya hutan Indonesia membuat pemerintah mulai melirik Hasil hutan bukan kayu (HHBK) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu HHBK unggulan yang dikembangkan oleh Kementerian Kehutanan adalah ulat sutera. Balai Persuteraan Alam sebagai salah satu unit pelaksana teknis dari Kementerian Kehutanan memulai pembinaan persuteraan alam sejak tahun 70-an melalui proyek pembinaan sutera alam yang merupakan kerjasama dengan JICA. Namun sebelumnya, masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia seperti Sulawesi selatan serta Jawa Barat telah mengusahakan sutera alam secara mandiri.Persuteraan alam sendiri merupakan suatu usaha agroindustri yang meliputi kegiatan budidaya tanaman murbei dan pemeliharaan ulat sutera pada sektor hulu dan Pengelolaan pasca panen di sektor hilir. Untuk mendukung terlaksananya pengembangan persuteraan alam di sektor hulu, maka Balai Persuteraan Alam membangun kebun bibit murbei (KBM) seluas 43 Ha di 3|Page
  • 4. beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan yakni Kabupaten gowa, Takalar, Sidrap, Soppeng, Wajo dan Polman. Tujuan Pembangunan KBM adalah menyediakan bibit dari varietas murbei yang unggul bagi masyarakat yang berminat memelihara ulat sutera. Varietas murbai yang tersedia di KBM BPA adalah Morus indica, Morus nigra, Morus Multicaulis, Morus alba, Morus cathayana, BNK-3, Kanva – 2 dan Jenis China. Penyaluran stek murbei tidak hanya terbatas untuk wilayah Sulawesi Selatan saja namun ke Penjuru nusantara seperti Cianjur, Manado bahkan Papua.Agar Kebun bibit murbei produktivitasnya meningkat setiap tahunnya sehingga menjamin kontinuitas penyaluran stek maka dilaksanakan Pemeliharaan Intensif pada tiap KBM BPA.Pemeliharaan intensif memadukan antara teknik pemeliharaan konvensional dengan teknologi tepat guna serta penggunaan bahan kimia seperti pupuk dengan limit tertentu. B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud kegiatan pemeliharaan Kebun Bibit Murbei (KBM) Balai Persuteraan Alam tahun 2012 adalah : 1. Meningkatkan produktivitas KBM, Khususnya jumlah stek/Ha. 2. Terpeliharaanya KBM sebagai asset negara 3. Menyediakan lapangan kerja buat petani walau bersifat paruh waktu. Tujuan kegiatan pemeliharaan Kebun Bibit Murbei (KBM) Balai Persuteraan Alam adalah menyediakan stek murbei yang bermutu dan kontinyu (sustainable) guna menjamin kegiatan pengembangan persuteraan alam di Indonesia. C. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN Dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BA 29 Satker Balai Persuteraan Alam Tahun 2012 No.: 0339/029-04.2.01/23/2012 tanggal 09 Desember 2011 4|Page
  • 5. BAB II DAFTAR PUSTAKA A. KEBUN BIBIT MURBEI Kebun bibit murbei merupakan kebun yang di buat oleh balai persuteraan alam dalam rangka membantu pengembangan kegiatan persuteraan alam di Indonesia melalui penyediaan bibit murbei berkualitas berupa stek kepada petani/instansi pemerintah/pengusaha yang membutuhkan. Di dalam penyediaan bibit murbei yang berkualiatas maka dilakukan perawatan intensif terhadap tanaman murbei yang ada KBM seperti pemupukan, pendangiran, pengendalian hama penyakit tanaman, weeding dll. B. MURBEI Tanaman murbei merupakan tanaman perdu, berikut ini merupakan taksonomi daripada tanaman murbei : 1. Divisio : Spermatophyta 2. Sub Divisio : Angiospermae 3. Kelas : Urticalis 4. Famili : Moraceae 5. Genus : Morus 6. Spesies : Morus sp. Tanaman murbei merupakan tanaman pohon, tingginya dapat mencapai 6 meter dengan tajuk yang jarang, bercabang banyak, daunnya berwarna hijau tua dengan bentuk mulai dari bulat, berlekuk dan bergerigi dengan permukaan kasar atau halus tergantung jenisnya.Pertumbuhan tanaman murbei sangat dipengaruhi oleh keadaan tanah dan iklim setempat.Di daerah tropis seperti di Indonesia, meskipun tanaman murbei tidak mengalami masa istirahat, tetapi terdapat perbedaan pertumbuhan pada musim hujan dan musim kemarau.Penyebabnya adalah faktor kandungan air tanah.Perbedaan pertumbuhan yang nyata terlihat antara musim hujan dan musim kemarau.Waktu pertumbuhan yang baik bagi tanaman murbei adalah diantara musim hujan dan musim kemarau, saat curah hujan mulai 5|Page
  • 6. berkurang sedangkan temperatur udara masih cukup tinggi.Tanaman murbei dapat bertunas 7 hari setelah pemangkasan dan selanjutnya pertumbuhannya berjalan dengan cepat selama 30 – 60 hari setelah pemangkasan. Pada bagian batang akan tumbuh cabang setelah 90 hari kemudian, dan pada saat yang sama daun bagian bawah akan rontok. Dari segi pertumbuhan batang, saat yang paling baik untuk memulai panen adalah antara umur 60 – 90 hari setelah mulai bertunas. (Petunjuk teknis budidaya sutera alam, 1998) Beberapa jenis tanaman murbei yang ada di Kebun Bibit Murbei Balai Persuteraan Alam adalah : 1. Morus Nigra Dikenal dengan nama “murbei hitam”. Berupa perdu yang dapat mencapai ketinggian sampai 1,5 meter. Stek yang berusia 9 – 12 bulan mempunyai 10 cabang atau lebih apalagi jika sudah dipangkas. Daun berwarna hijau tua dengan permukaan halus dan adakalanya bercelah/berlekuk. Gambar 1. Morus nigra 2. Morus Alba Dikenal dengan nama “Murbei buah”, karena pada umumnya ditanam untuk diambil buahnya. Bentuk daunnya seperti jenis Nigra, atau Australis tetapi lebih kecil lagi. Tinggi pohon mampu mencapai 1,5 meter apabila tumbuh di daerah dingin dengan cabang yang banyak. Gambar 1. Morus Alba 6|Page
  • 7. 3. Morus Chatayana Morus cathayana memiliki bentuk daun 3 skepsis dengan ketebalan daun tipis berwarna hijau muda.berwarna hijau muda. Percabangan berwarna coklat tua berukuran sedang, perakarannya baik dan dalam. Ketahanan terhadap musim kemarau cukup kuat, demikian pula ketahanan terhadap serangan penyakit. Gambar 3. Morus Chatayana 7|Page
  • 8. BAB III RISALAH KBM A. Letak dan Luas 1. Nama : KBM Takalar 2. Desa : Lasssang 3. Kecamatan : Polombangkeng Utara 4. Kabupaten : Takalar 5. Luas Aktual : 5,305 Ha 6. Koordinat : B. Jenis tanah Jenis tanah di lokasi Kebun Bibit Murbei (KBM) Takalar adalah termasuk jenis tanah Aluvial yang terbentuk dari lumpur sungai yang ada disekitarnya. Analisis kondisi tanah pada KBM Takalar di sajikan pada tabel berikut : Tabel 1. Kondisi Tanah pada KBM Takalar No Karakteristik tanah Hasil Analisa Keterangan 1. Warna Tanah Coklat kemerah merahan dan coklat gelap 2. Tekstur Tanah Geluh lempung 3. Stuktur Tanah Granulerberpasir 4. Keasaman Tanah 6 C. Tipe Iklim dan Curah hujan Berdasarkan data pada Stasion Curah Hujan Kantor Dinas Pertanian tanaman Pangan Takalar tahun 2009 tercatat curah hujan rata -rata 1.781 mm / tahun dengan intensitas curah hujan tertinggi pada bulan Maret dan bulan Mei, sedangkan bulan basah yaitu bulan November sampai bulan Pebruari dan bulan kering yaitu pada bulan Juli sampai pada bulan September.Berdasarkan klasifikasi Schmid dan Ferguson iklim di Panjojo Desa Lassang Kecamatan Polut Kabupaten Takalar termasuk type iklim C. 8|Page
  • 9. D. Penutupan lahan Kondisi penutupan lahan KBM Takalar disajikan pada tabel berikut : Tabel 2. Kondisi penutupan lahan KBM Takalar No Penutupan lahan Vegetasi Luas (Ha) Keterangan 1. Kebun murbei 4 Tanaman murbei murni 2. Areal Low Potensi 1 Rencana rehabilitasi tanaman 3. Jalanan 0.305 Luas lahan seluruhnya 5, 305 E. Geografis KBM Takalar berada pada ketinggina 40 - 50 meter dari atas permukaan laut sedangkan topografi berada pada kondisi landai. 9|Page
  • 10. BAB IV PELAKSANAAN PEMELIHARAAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pemeliharaan 1. Kegiatan Pemeliharaan KBM Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan di KBM Takalar tahun 2012 disajikan pada tabel berikut : Tabel 3. Kegiatan pemeliharaan KBM Takalar tahun 2012 No Kegiatan Pelaksanaan Tgl SPK Sasaran (Blok) Penerima 1 Penyiangan 19 - 22 Maret 2012 19 Maret 2012 1 A dan 2 A Tarru,dkk 2 Pemangkasan 13 - 16 April 2012 12 April 2012 1 A dan 3 A Tarru,dkk 3 Pemupukan 25 - 27 April 2012 25 April 2012 1 A dan 3 A Tarru,dkk 4 Penyemprotan 30 Maret - 2 April 2012 30 Maret 2012 1 A, 2 A, 3 A dan 4 A Tarru,dkk 5 Penyulaman 23 - 24 April 2012 23 April 2012 1 A, 2 A, 3 A dan 4 A Tarru,dkk 6 Pendangiran 4 - 6 Juni 2012 4 Juni 2012 1 A dan 3 A Tarru,dkk Pencegahan hama 7 4 - 6 Juli 2012 4 Juli 2012 1 A, 2 A, 3 A dan 4 A Tarru,dkk penyakit 8 Penyemprotan 20 - 23 Juli 2012 20 Juli 2012 1 A, 2 A, 3 A dan 4 A Tarru,dkk 9 Penyiangan 27 - 28 September 2012 26 September 2012 2 A dan 4 A Tarru,dkk Pemangkasan dan 10 01 - 05 Oktober 2012 01 Oktober 2012 2 A dan 4 A Tarru,dkk pendangiran 11 Pemupukan 16 - 19 Oktober 2012 16 Oktober 2012 1 B, 2 A dan 4 A Tarru,dkk 12 Pendangiran 20 - 23 November 2012 19 November 12 1B, IA Tarru,dkk 13 Penyulaman 1 - 5 November 2012 29 Oktober 2012 1B, 2 A, 3 A, 4 A Tarru,dkk Pengendalian hama 14 07 - 12 November 2012 6 November 2012 1 B dan 1 A Tarru,dkk penyakit 15 Penyemprotan 03 - 04 Desember 2012 3 Desember 2012 Blok 2 A dan 4 A Tarru,dkk 10 | P a g e
  • 11. 2. Pengadaan Bahan Pemeliharaan Pengadaan bahan pemeliharaan KBM Takalar tahun 2012 disajikan pada tabel berikut: Tabel 4. Pengadaan bahan pemeliharaan KBM Takalar 2012 No Waktu Bahan Volume Penerima Ket. 1 5 Januari Pupuk NPK 100 Kg Herbisida 5 Ltr KUD Kowata takalar Habis Drusban 0.5 Ltr Karet Stater Sparayer 1 Buah 2 15 Maret Pupuk NPK 50 Kg Pupuk Kandang 3 Ton KUD Kowata takalar Habis Peralatan (Parang & masing 3 Gergaji) Buah Toko Tani Habis 3 23 Juli Herbisida 5 Ltr Panaikang Toko Tani Habis 4 23 Agustus Herbisida 5 Ltr Panaikang Sisa 100 Kg (Tersimpan Pupuk NPK 150 Kg KUD Kowata 5 15 Oktober di gudang KBM) Takalar Insektisida 1 Ltr Habis Toko Tani Habis 7 03 Desember Herbisida 2 Ltr Panaikang Gambar 4. Pupuk kandang Pengadaan tanggal maret 2012 11 | P a g e
  • 12. B. Metode Pemeliharaan Pemeliharaan KBM bertujuan untuk menyediakan stek secara kontinyu dengan kualitas yang terjamin serta menjaga prosentase tumbuh tanaman murbei tiap hektarenya.Semua tindakan pemeliharaan hendaknya merupakan usaha yangditujukan untuk menciptakan kondisi lingkungan dan tempat tumbuh atau faktor luaryang optimal bagi produktifitas dan kualitas Murbei. Sedangkan faktor dalamyang mempengaruhi produktifitas murbei berasal dari tanaman itu sendiri yanglebih cenderung ditentukan oleh sifat genetik. Kegiatan pemeliharaan kebun Bibit Murbei Takalar dapat di rinci sebagai berikut : 1. Persiapan a) Pelaksana KBM di tunjuk oleh Kepala Balai Persuteraan Alam yang bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi. b) Mempelajari serara rinci anggaran yang tertuang pada DIPA sehingga dapat merencanakan kebutuhan bahan pemeliharaan dan tenaga kerja. c) Menyiapkan administrasi 2. Teknis Pemeliharaan a) Pemangkasan Pemangkasan tanaman merupakan upaya merangsang pertumbuhan tunas baru pada tanaman murbei dengan memotong cabang yang produktif. Metode pemangkasan yang digunakan adalah metode pemangkasan pendek karena kondisi tanaman yang memerlukan peremajaan. Teknik pangkasan rendah dilakukan dengan memangkas tanaman murbei sampai pada ketinggian 10 - 20 cm di atas permukaan tanah (di bawah cabang) dengan menggunakan gergaji pangkas. Kegiatan pemangkasan dilakukan 2 kali yakni pada tanggal 13 - 16 April 2012 untuk Blok 1 A dan 3A serta pemangkasan Blok 2 A dan 4 A pada tanggal 01 – 05 Oktober 2012. Berikut ini visualisasi tanaman yang dipangkas pada 13 – 16 April 2012. 12 | P a g e
  • 13. Kondisi tanaman sebelum Kondisi tanaman setelah pemangkasan, umur tanaman sudah pemangkasan pendek (4 bulan tua dan tidak produktif setelah pangkas) Gambar 5. Visualisasi hasil pemangkasan rendah bulan April 2012 b) Pemupukan Pemupukan merupakan kegiatan menambah unsur hara makro dan Mikro ke dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman.Pemupukan efektif dilakukan ketika tanaman berumur tujuh hari setelah pangkasan. Pemupukan akan mempercepat pertumbuhan, meningkatkan vigor tanaman murbei serta mempercepat pertumbuhan tunas baru. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan pupuk anorganik.Dosis untuk pupuk anorganik adalah 10 Gr/tanaman. Jadi kebutuhan untuk 1 Ha tanaman adalah 100 Kg dengan jarak tanam 2 Meter x 0.5 Meter . Pupuk organik yang digunakan adalah NPK Phonska (15 : 15 : 15 ).Metode aplikasinya adalah menugal sedalam 10 cm pada jarak 15 cm dari batang utama tanaman murbei. c) Penyiangan dan pendangiran Penyiangan merupakan kegiatan menghilangkan populasi gulma atau tanaman penganggu tanaman murbei.Kegiatan penyiangan meliputi penyiangan gulma secara manual serta penyiangan gulma secara mekanis ataupun kombinasi antara keduanya. Penyiangan gulma secara manual dan mekanis dapat dilakukan masing - masing 13 | P a g e
  • 14. pada gulma dengan ketinggian kurang dari 50 cm. Penyiangan dengan manual dilakukan dengan membabat gulma sampai dengan ketinggian 5 cm dari atas tanah sedangkan pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan herbisida. Herbisida yang biasa digunakan adalah herbisida sistemik dengan dosis 5 liter/Ha apabila kondisi penutupan gulma 100 %.Namun, apabila ketinggian gulma >50 cm maka kombinasi antara kedua metode tersebut tepat untuk digunakan.Gulma terlebih dahulu di babat kemudian di semprot dengan herbisida. Pendangiran merupakan kegiatan menggemburkan tanah di sekitar tanaman pokok untuk memperbaiki aerasi serta porositas tanah. Kegiatan pendangiran dilakukan di sepanjang jalur tanaman. Gambar 6 . Kegiatan Pendangiran d) Penyulaman Penyulaman merupakan kegiatan mengganti tanaman yang mati dengan tanaman baru namun tetap berasal dari varietas yang sama. Prosedur kegiatan penyulaman adalah : 1. Inventarisasi tanaman yang mati pada tiap bloknya. 2. Menandai lokasi tanaman yang mati untuk memudahkan penghitungan bibit 3. Melakukan sensus terhadap tanaman yang mati menggunakan Hand Thally. 4. Menyiapkan bibit tanaman sesuai dengan jumlah tanaman hasil sensus 5. Melakukan penyulaman. e) Pencegahan Hama Penyakit Kegiatan pencegahan hama penyakit yang dilakukan di Takalar pada tahun 2012 adalah : 1. Pencegahan penyakit bercak daun/karat daun/embun tepung pada tanaman murbei dengan menggunakan fungisida Drusban serta Score. Penyakit tersebut di sebabkan oleh jamur dan umumnya menyerang ketika musim hujan. 14 | P a g e
  • 15. 2. Penanganan penyakit busuk akar dengan mencabut tanaman yang terinfeksi sehingga pathogen tidak menular ke tanaman yang sehat melalui akar tanaman. C. Evaluasi Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kondisi akhir tanaman setelah kegiatan baik yang sifatnya fisik maupun administrasi selesai. Evaluasi dilakukan oleh pelaksana KBM dan Pegawai BPA dari Bili – bili. Berikut ini merupakan hasil evaluasi pelaksanaan pemeliharaan KBM Takalar : 1. Dari hasil evaluasi tanaman, diperoleh Bencmark stoking (Prosentase hidup) untuk tiap bloknya sebagai berikut : Blok 1 A = 99 % Blok 1 B = 100 % Blok II A = 99 % Blok III A = 95 % Blok IV A = 99 % Benchmark rata – rata KBM Takalar adalah 98.4 %. Total luasan areal yang produktif adalah 2.5 Ha, maka jumlah tanaman yang adalah 24.600 tanaman. Kondisi ini menggambarkan KBM takalar berada dalam kondisi sangat baik. 2. Jumlah stek yang tersedia di KBM Takalar berjumlah kurang lebih 200 – 300 ribu batang stek yang berada pada Blok 1A dengan jenis Morus indica dan Morus multicaulis. Tahun ini, KBM takalar telah mengeluarkan 10.000 ribu stek untuk rehabilitasi KBM Takalar sendiri pada Blok I B. Gambar 7. Kondisi Stek siap tanam di Blok 1A 15 | P a g e
  • 16. 3. Kondisi areal produktif pada KBM Takalar, adalah 2,5 Ha. Sisanya merupakan Demplot tanaman murbei BPTH yang sebagian besar kondisinya berupa alang – alang. Oleh karena itu, setelah Demplot tersebut yang rencanaya tahun ini bakal diserahkan kembali ke BPA maka akan segera di rehabilitasi kembali. 16 | P a g e
  • 17. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan di KBM Takalar tahun 2012 meliputi Pemangkasan, pemupukan, penyiangan, pendangiran, penyemprotan gulma, penyulaman dan pencegahan hama penyakit. 2. Jumlah stek siap distribusi di KBM Takalar mencapai 250 - 300 ribu stek dengan jenis Morus Multicaulis dan Morus Indica. B. SARAN 1. Perlunya pengawasan yang intensif, khususnya di musim kemarau karena faktor kebakaran lahan. Kondisi tanah berpasir yang sifatnya remah membuat tanah lebih cepat melepaskan air sehingga meningkatkan kondisi suhu dalam tanah. 2. Blok yang prosentase tanamannya kurang akan di sulami pada periode pemeliharaan selanjutnya. 3. Stek yang tersedia di KBM Takalar saat ini berjumlah 250 - 300 ribu stek. Sesuai dengan petunjuk teknis, stek tersebut harus tersalur maksimal sampai bulan 4 karena setelah periode tersebut kualitas stek sudah tidak layak tanam yang di akibatkan oleh faktor umur. 4. Rehabilitasi KBM Takalar seluas 2. 5 Ha (bekas demplot BPTH). Di samping untuk meningkatkan produksi stek, rehabilitasi diharapkan dapat memperbaiki kondisi lahan tersebut yang 70 % kondisinya terlantar. 17 | P a g e